Nama: Edwin Hariadi Sundoro

NRP: B12180040

1. Aspek MRC
MRC 1 tentang reuse material :
Menggunakan furnitur kayu daur ulang
MRC 6 tentang regional material :
Lebih memilih untuk menggunakan
material lokal yaitu material bambu
untuk mempromosikan bisnis lokal yang
membuatnya yang artinya selain
menggunakan material lokal
Material bamboo :

Material daur ulang kayu furniture :

Furniture kursi dan meja menggunakan

material daur ulang kayu seperti yang
terlihat pada gambar.

2. Aspek IHC
IHC P tentang outdoor air introduction :
Memiliki banyak bukaan di setiap ruangan yang ada sehingga berpotensi untuk adanya cross
ventilation.
IHC 4 tentang outside view :
Juga ada bukaan untuk view yang cukup luas untuk dapat melihat view ke arah luar site sehingga
memiliki koneksi antar bangunan

Aspek WAC
 WAC 4 tentang alternative water
resources :
1c : Memanfaatkan aliran air
sungai yang deras sebagai turbo air
untuk membangkitkan daya listrik
pada bangunan.

Aspek EEC
EEC 3 tentang ventilation :
Tidak menggunakan AC sama
sekali baik di ruang kamar tidur ,
WC, lobi maupun ruang lainnya. Semua ruangan memanfaatkan penghawaan alami.
Memiliki banyak bukaan dan bukaan yang luas yang dapat berfungsi sebagai view, kenyamanan
visual, dan sirkulasi udara yang memadai.

3. a. Light Transmitting concrete adalah sebuah material merk dagang unntuk translucent concrete, dimana
kandungan materialnya terdiri dari 96% beton (semen, tanah) dan 4% optical fibre (agregat).

b. Keunggulan material tersesbut salah satunya adalah dapat menampilkan silluet/bayangan pada materialnya
di sisi satunya. Kemudian dapat meneruskan cahaya yang masuk dikarenakan agregat yang dipakai adalah
optical fiber dimana itu merupakan komponen optical light (dapat meneruskan cahaya/conducting light).

c. Potensi penggunaan Light Transmitting Concrete ini sangat banyak, seperti penerapan pada material fasad
dan cladding di interior bangunan (dinding) https://en.wikipedia.org/wiki/Translucent_concrete

https://www.youtube.com/watch?v=XBEqOadWSDQ contoh Penggunaan LiTraCon ini pernah diterapkan

pada bangunan masjid Al Aziz, Abu Dhabi. Dimana penggunaannya bertujuan memberi tulisan/texture arab
pada dindingnya menggunakan LiTraCon, sehingga dari cahaya tsb dapat terlihat disatu sisi sehingga
membentuk tulisan arab yang terang dan dapat terlihat pada malam hari.

4. Engineered wood merupakan kayu olahan hasil pabrik dengan gergaji/pemotongan sedemikian rupa (kayu
laminated dan glulam). Potensi penggunaan teknologi kayu di inddo dapat menghemat penggunaan kayu
dikarenakan kayu2 tersebut akan diolah di pabrik (prefab) sehingga dapat digunakkan kembali dan didaur
ulang menjadi fungsi yang lain. Penggunaaan kayu jelek dan baik (Mutu kayu) tidak harus sama karena bisa
bekerja sama sehingga menutupi kejelekkan satu dengan yang lain. Contohnya papap yang digunakkan untuk
balok laminated wood tidak harus ddengan mutu yang seragam, bagian sisi paling tepi menggunakan kayu
dengan mutu lebih tinggi, yang ditengah bisa dengan kayu mutu lebih rendah karena disisi paling tepi
bekerja tegangan lentur paling besar.

Pada komponennnya sendiri sudah menghemat energi dikarenakan kayu sendiri sudah memiliki insulasi
thermal sehingga cocok buat iklim tropis yang suhu nya tinggi (salah satunya Indonesia). Ditambah lagi
dikarenakan menghemat energi, dapat daur ulang membuat teknologi kayu menjadi sustainable dan Ramah
lingkungan, serta sangat cocok buat iklim tropis.

Pada segi arsitektur, potensi penggunaan engineered wood ini dapat mengatasi bentang lebar dan
penghematan kayu pada bentuk bangunan yang lengkung/organic. Kemduian potensi sebagai elemen
struktural dan non struktural lebih tinggi.

Penghalang/kelemahannya adalah proteksi api, tetapi sebetulnya pada alaminya kayu, kayu sendiri sudah
memiliki proteksi terhadap api (teori api unggun bu Elvina) sehingga apabila terbakar akan ada kayu yang
saling menutupi sehingga potensi kerusakkan terminimalisir.

Kemudian Indonesia sendiri yang kaya akan pohon, sudah mulai menipis dikarenakan pennggunaan kayu
mentahan sehingga lingkungan menjadi terdampak,
mungkin yg sulit adalah perijinan dan cara memperoleh
kayu tersebut di indonesia