NIM : 1130020087
KELAS :1C
TUGAS : UAS BAHASA INDONESIA
Abstrak
Penulis ingin kita dapat mengetahui apa saja penyebab penyakit asma, faktor-faktor yang
berhubungan dengan penyakit asma sehingga kita tidak boleh menyepelekan penyakit asma.
Agar kita pun tahu bagaimana cara meminimalisir terjadinya asma pada diri kita maupun
penderita asma dengan diketahui penyebab penyakit asma tersebut.
Fenomena
Fenomena yang dapat kita temukan ialah sering kita jumpai bapak-bapak yang merokok
di sekitar anak-anak mereka dimana usianya yang masih sangat kecil dan rentan terhadap asap
rokok, lalu perindustrian di daerah perkotaan dimana asap menyelimuti langit dan asap
kendaraan bercampur dengan debu jalan yang membuat siapa saja merasa sesak.
Pengenalan Judul
Berdasarkan artikel rujukan yang telah diteliti, penulis akan membuat artikel berjudul
“PENYEBAB PENYAKIT ASMA”. Dengan judul tersebut diharapkan mampu membuat
pembaca tertarik untuk membaca artikel ini, berikut ini pembahasan mengenai asma.
Analisis lain yang dapat diguakan ialah data Riskesdas tahun 2007 yang telah digabung
(merge) dengan Susenas 2007. Variabel yang akan dianalisis meliputi variabel dependen yaitu
responden yang menderita penyakit asma dan variabel independen anatara lain karakterisitk
responden, perilaku, dan status ekonomi. Analisis data dilakukan dalam 3 tahap, yaitu univariat
dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi, analisis bivariat regresi logistic
sederhana dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen, dan
multivariat menggunakan regresi logistic ganda bertahap untuk mengetahui factor determinan.
Hasil
Hasil dari studi Riskesdas tahun 2013 adalah 3.197 anak yang menderita asma umumnya
serangan asma disebabkan oleh udara dingin (59,2%), flu dan infeksi (50,7%), kelelahan
(47,1%), debu (43,5%), asap rokok (32,4%), alergi makanan (9,6%), stress (6,1%), dan alergi
obat (2,4%). Dan hasil dari data Riskesdas 2007 diketahui bahwa responden yang berumur lebih
dari 10 tahun ada sebanyak 664.196 orang dan yang pernah didiagnosis menderita asma oleh
petugas kesehatan sebanyak 28.309 orang (3,6%).
Kesimpulan dari hasil analisis data Riskesdas tahun 2013 pada anak usia 6-14 tahun,
dikethui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara variabel jenis kelamin, kuntil indeks
kepemilikan, riwayat asma pada orangtua, anak yang merokok, dan orangtua yang dengan
kejadian asma pada anak. Sedangkan 5 faktor utama pencetus asma pada anak adalah udara
dingin, flu dan infeksi, kelelahan, debu, dan asap rokok. Dan kesimpulan dari hasil analisis
Riskesdas 2007 diketahui prevalens penyakit asma pada responden berumur lebih dari 10 tahun
sebesar 3,6%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit asma adalah bertempat tinggal
di pedesaan, berumur lebih dari 60 tahun, tidak sekolah, tidak bekerja, IMT kurus, mantan
perokok, aktivitas kurang, mengonsumsi makanan yang diawetkan dan mempunyai status
ekonomi rendah. Saran untuk pencegahan asma, orangtua dan anak harus menghindari faktor
pencetus serta melakukan hidup sehat agar asma tetap terkendali.
Simpulan
Kesimpulan dari pemikiran penulis ialah, asma adalah gangguan penyakit pernapasan
yang sering terjadi di anak-anak. Salah satu faktor yang dapat terjadinya asma pada anak ialah
faktor lingkungan, perilaku dan kebiasaan hidup orangtua, makanan yang dikonsumsi, kurangnya
pengetahuan mengenai asma, dan masih banyak lagi. Karena masih banyak kasus-kasung
penyakit asma yang terjadi pada anak maka kita perlu melakukan tindakan yang dapat
meminimalisir asma pada anak.
Kita harus berhati-hati dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar anak-anak, kita juga
harus selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak, jika memang anda sulit untuk
berhenti merokok maka janganlah merokok di dekat anak-anak dan mulailah perlahan-lahan
untuk berhenti merokok, lalu saat anak-anak keluar ke lingkungan yang penuh asap seperti di
jalan raya sebaiknya pakaikan masker agar mereka terlindungi.