Anda di halaman 1dari 9

Nama: Maisarah Kasim Febrianti

Nim: 200601502025

Prodi: PPKn

Kelas: B (02)

1. Analisis mengapa Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial itu
dibentuk dan dianggap penting keberadaannya bagi sistem ketatanegaraan di
Indonesia? Buatkan peta konsep pemikirannya!
a) Mahkamah Agung

Mahkamah Agung Republik Indonesia adalah lembaga tinggi negara


dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan
kehakiman yang bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Pada
peraturan perundang-undangan yang mengatur dan memberikan kewenangan
kepada Mahkamah Agung. Ada pada Pasal 24A Undang-Undang Dasar RI 1945
menjelaskan bahwa Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji Peraturan Perundang-undangan, dan mempunyai wewenang lainnya yang
di berikan oleh undang-undang. Itulah mengapa Mahkamah Agung dibentuk dan
dianggap penting keberadaannya bagi sistem ketatanegaraan.

b) Mahkamah Konstitusi

Dari sisi politik ketatanegaraan keberadaan Mahkamah Konstitusi


diperlukan untuk mengimbangi kekuasaan pembentukan UU Yang dimiliki oleh
DPR dan Presiden. Hal ini diperlukan agar undang-undang tidak menjadi
legitimasi bagi tirani mayoritas wakil rakyat di DPR Dan Presiden yang dipilih
langsung oleh mayoritas rakyat.

Fungsi dan peran utama MK adalah menjaga konstitusi guna tegaknya


prinsip konstitusionalitas hukum. Demikian halnya yang melandasi negara-negara
yang mengakomodir pembentukan Mahkamah Konstitusi dalam sistem
ketatanegaraannya.

c) Komisi Yudisial

Tujuan dibentuknya Komisi Yudisial Republik Indonesia adalah:


Mendukung terwujudnya kekuasaan kehakiman yang mandiri untuk menegakkan
hukum dan keadilan. Meningkatkan integritas, kapasitas, dan profesionalitas
hakim sesuai dengan kode etik dan pedoman perilaku hakim dalam menjalankan
kewenangan dan tugasnya.

Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan


wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim. Menjaga dan Menegakkan Kehormatan,
Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim, dengan tugas utama yaitu menerima
laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim, melakukan pemeriksaan
terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan membuat laporan hasil
pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada Mahkamah Agung
dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.

PETA KONSEP

1. Mahkamah Agung

Calon Hakim Agung


Hakim agung harus diusulkan oleh Komisi
MA
memiliki integritas dan Yudisial kepada DPR
kepribadian yang tidak Pasal 24A*** untuk mendapat
tercela, adil, profesional, persetujuan dan
1. Umum
dan berpengalaman di ditetapkan sebagai Hakim
2. Agama
bidang hukum Agung oleh Presiden
3. Militer
[Pasal 24A (2)***] 4. TUN [Pasal 24A (3)***]
Kewajiban dan Wewenang

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang terhadap undang-undang mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang
[Pasal 24A (1)***]
2. Mengajukan tiga orang Anggota Hakim Konstitusi [Pasal 24C (3)***]
3. Memberikan pertimbangan dalam hal-hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*]
2. Mahkamah Konstitusi

Hakim Konstitusi harus Mempunyai sembilan orang


memiliki integritas dan anggota hakim konstitusi
kepribadian yang tidak yang ditetapkan oleh
tercela, adil, negarawan yang presiden, yang diajukan
MK
menguasai konstitusi dan masing-masing tiga orang,
ketatanegaraan , serta tidak Pasal 24C oleh MA, DPR, dan
merangkap sebagai pejabat Presiden.
negara.
[Pasal 24C (3)]
[Pasal 24C (5)]

Kewajiban dan Wewenang

1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk
menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus perubahan partai
politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. [Pasal 24C (1)]
2. Wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden dan/atau wakil presiden menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)]
3. Komisi Yudisial

KY

Komisi Yudisial dipimpin oleh seorang ketua Komisi Yudisial.

Komisi Yudisial memiliki Tujuh orang Anggota

Tugas dan kewenangan

1. Mengusulkan pengangkatan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat persetujuan
2. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam
rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
3. Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim, melakukan pemeriksaan
terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan membuat laporan hasil pemeriksaan berupa
rekomendasi yang disampaikan kepada Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada
Presiden dan DPR.
Mahkamah 1. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada
Agung tingkat terakhir oleh pengadilan di semua lingkungan peradilan yang
berada di bawah Mahkamah Agung;
2. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
2.
terhadap undang-undang; dan
3. Kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.”
Mahkamah 1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
Konstitusi 2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
3. Memutus pembubaran partai politik, dan
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Komisi Yudisial 1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di
Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)
bersama-sama dengan Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman
Perilaku Hakim (KEPPH).
Buatlah pemetaan (tabel/ peta konsep/ mind map/ skema/ bagan) tentang kewenangan
dari:
- Mahkamah Agung,
- Mahkamah Konstitusi dan
- Komisi Yudisial
3. Silakan dibaca dan dipelajari kasus-kasus di bawah ini:
a. Sejak 2012, Ada 20 Hakim Tersangkut Kasus Korupsi
b. Patrialis Akbar, Hakim MK Kedua yang Dijebloskan ke Penjara gara-gara
Korupsi

Berdasar atas fakta tersebut, Pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan kasus
tersebut terjadi? Lalu bagaimana sebenarnya eksistensi dari seorang hakim dalam
menegakkan kebenaran dan keadilan? Dan bagaimana eksistensi dari komisi yudisial
dalam menjaga keluhuran dan martabat seorang hakim?

Jawaban:

1. Apa yang menyebabkan kasus tersebut terjadi?

Salah satu penyebab korupsi di Indonesia adalah masih bertahannya sikap


primitif terhadap praktik korupsi karena belum ada kejelasan mengenai batasan bagi
istilah korupsi. Adanya sifat serakah dalam diri manusia dan himpitan ekonomi serta
self esteem (harga diri) yang rendah dapat membuat seseorang melakukan korupsi.
Serta karena pengawasan yang lemah sehingga semakin memperbesar potensi korupsi
di institusi peradilan. Mahkamah Agung perlu memperbaiki sistem penanganan
perkaranya

2. Bagaimana sebenarnya eksistensi dari seorang hakim dalam menegakkan kebenaran


dan keadilan?
Hakim memegang peranan yang sangat penting. Yaitu sebagai penegak hukum
dan keadilan, serta pejabat negara yang mempunyai tugas mulia dalam mewujudkan
negara hukum, memberikan kepastian hukum, dan kemanfaatan bagi masyarakat
melalui putusan hukumnya di pengadilan. Tujuan akhir hukum adalah keadilan.
Hakim sebagai pelaksana Kekuasaan Kehakiman yang mempunyai tugas untuk
memutus suatu perkara dengan memberikan rasa keadilan memiliki beberapa bentuk
pertanggungjawaban dalam mengadili suatu perkara yaitu tanggung jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa, tanggung jawab pada bangsa dan negara, serta tanggung
jawab kepada diri.
3. Bagaimana eksistensi dari komisi yudisial dalam menjaga keluhuran dan martabat
seorang hakim?
UUD 1945 telah mengkonstruksi Komisi Yudisial yang bertugas untuk
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Secara eksplisit dapat ditafsirkan bahwa pengawasan Komisi Yudisial terhadap hakim
dilakukan dalam konteks upaya preventif dan upaya represif. Fungsi menjaga sebagai
upaya preventif dilaksanakan melalui bentuk kegiatan memberikan pendidikan calon
hakim serta pendidikan dan latihan hakim secara berkala. Sedangkan fungsi
menegakkan merupakan paya represif dalam mewujudkan terciptanya kehormatan
dan keluhuran hakim. Menegakkan mengandung arti pendisiplinan sehingga dalam
praktiknya diikuti dengan penjatuhan sanksi.23 Dari perspektif yang berbeda, fungsi
Komisi Yudisial sebagai pengawasan itu dimaknai secara progresif dan dinamis.
Artinya fungsi pengawasan itu dilihat sebagai pengawasan yang bersifat represif
(posteriori) yang dilakukan setelah diketahui adanya tindakan penyimpangan atau
pelanggaran hakim dan preventif (a posteriori) yang dilakukan sebelum untuk
mencegah penyimpangan itu terjadi.24

DAFTAR PUSTAKA

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11767

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11766

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=10958

https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komisi_Yudisial_Republik_Indonesia

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/07/10483411/sejak-2012-ada-20-hakim-
tersangkut-kasus-korupsi?page=all
https://nasional.okezone.com/read/2017/09/04/337/1768918/patrialis-akbar-hakim-mk-kedua-
yang-dijebloskan-ke-penjara-gara-gara-korupsi

https://lms.syam-ok.unm.ac.id/course/view.php?id=4132 (Mata Kuliah Ilmu Politik


Materinya pertemuan 5)

Anda mungkin juga menyukai