Anda di halaman 1dari 27

Protokol Keamanan &

Keselamatan Personil PMI


Dalam menghadapi Pandemi Covid-19
DI LINGKUNGAN KERJA PMI
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah
dinyatakan oleh WHO sebagai global pandemic
di Indonesia dinyatakan sebagai jenis penyakit
yang menimbulkan kedaruratan kesehatan
masyarakat serta bencana nonalam

Perubahan Definisi Operasional dan manajemen


kesehatan pada kasus COVID-19 yaitu: Kasus
Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi,
Kontak Erat, Pelaku Perjalanan, Discarded,
Selesai Isolasi, dan Kematian.

Untuk Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus


Konfirmasi, Kontak Erat, Istilah yang digunakan
pada pedoman sebelumnya adalah Orang Dalam
Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan
(PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG).
Penularan
 Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa COVID-19
utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang berada
jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5-10
µm.
 Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan
seseorang yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet
berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata).
 Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang terkontaminasi droplet di
sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID-19 dapat terjadi
melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan
permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi

 Dalam konteks COVID-19, transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan
khusus dimana prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti
pemberian pengobatan nebulisasi, memutus koneksi ventilator, Masih diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai transmisi melalui udara.
Situasi COVID-19 saat ini
Praktik Keamanan Tempat Kerja
1. Pemeriksaan Suhu Tubuh
2. Penyediaan hand sanitizer, tissue, sabun, tempat sampah, disinfektan,
dan handuk disposable di setiap lantai/ruangan
3. Tempelkan Poster/Stiker Cuci Tangan & Etika Batuk
4. Bersihkan ruangan rapat/ ruang kerja/ meja kerja, tangga, tombol lift,
menggunakan disinfektan secara regular
5. Bersihkan secara mandiri meja kerja, telephone, keyboard,
menggunakan disinfektan
6. Personil PMI yang bekerja membersihkan setiap ruangan wajib
menggunakan handscoon dan masker
7. Wajib mengunakan masker ketika berada di ruang kerja
8. Mencuci tangan secara regular dengan sabun dan air mengalir atau
menggunakan hand sanitizer
9. Menjaga Jarak minimal 1 Meter ketika berinteraksi
10. Perlu pengaturan ruang rapat tatap muka (jumlah kapasitas ruangan,
protocol kesehatan, dekontaminasi sebelum dan setelah digunakan)
Wajib dibawa Sehari-hari
Personil PMI yang mengalami Gejala
(demam, batuk/pilek, sakit tenggorokan)
1. Pulangkan Personil PMI apabila sakit, isolasi diri di rumah apabila
bergejala ringan (ikuti anjuran isolasi mandiri yang ada dalam protocol
PMI untuk perawatan keluarga)
1 2
2. Pastikan Personil PMI menggunakan masker dan memiliki hand sanitizer
3. Bagi Personil PMI yang keluarganya ada yang sakit atau mengalami
gejala, disarankan untuk bekerja dari rumah sampai keadaan keluarga di
rumah membaik 4 3
4. Bagi Personil PMI yang pernah kontak dengan penderita COVID-19 di
wilayahnya di sarankan menginfokan kepada kantor dan isolasi diri
selama 14 hari di rumah 5 6
5. Berikan dukungan APD untuk Personil PMI yang sakit dan melakukan
isolasi diri di rumah
6. Monitoring kondisi Personil PMI selama sakit oleh masing-masing kepala
unit kerja yang bertanggung jawab
Apabila terdapat kasus Covid-19
1. Screening Rapid Test dan Test PCR dapat dilakukan: terorganisir oleh Markas Pusat PMI
maupun secara mandiri.
2. Bilamana mendapatkan hasil reaktif Rapid Test dan atau Positif PCR harus
menginformasikan keadaan dirinya kepada RT RW tempat tinggal/ domisili dan juga
pimpinan unit kerja di Markas PMI
3. Personil PMI melakukan isolasi diri di rumah atau rumah sakit
4. Monitor keadaan Personil PMI
5. Lakulan Penelurusan Kontak (contact tracing) Personil PMI lainnya yang melakukan
kontak dengan Personil PMI yang sakit (lihat form contact tracing, sebaiknya dilakukan
oleh dinas kesehatan/ puskesmas setempat dengan difasilitasi oleh Biro Kepegawaian/
Poliklinik PMI dan divisi Kesehatan)
6. Disinfeksi ruang kerja, meja kerja, dan objek yang dicurigai pernah di sentuh oleh Personil
PMI yang sakit menggunakan cairan disinfeksi.
7. Berikan dukungan psikososial dan pendampingan perawatan kepada Personil PMI yang
mengalami sakit, menghubungkan pasien dengan petugas PMI yang menjalankan
layanan.
7. Tidak membuat stigma negatif untuk pasien ODP/PDP/+
8. Pantau Personil PMI lain yang mengalami gejala yang serupa
9. Personil PMI diperbolehkan masuk apabila keadaan sudah
membaik.

Bagi Personil PMI yang melakukan isolasi dirumah:


1. Tidak demam selama setidaknya 72 jam (yaitu tiga hari tidak
demam tanpa menggunakan obat yang mengurangi demam)
2. Gejala lain telah membaik (misalnya, ketika tidak menunjukan
batuk atau sesak napas Anda telah membaik)
3. Setidaknya 14 hari telah berlalu sejak gejala pertama kali
muncul

Bagi Personil PMI yang sakit di rumah sakit :


Setelah 14 hari setelah dinyatakan sembuh dari rumah sakit atau
sesuai rekomendasi dokter yang merawat (control)
Untuk Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, Istilah
yang digunakan pada pedoman sebelumnya adalah Orang Dalam Pemantauan
(ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG).

'Kontak erat' didefinisikan sebagai orang dengan paparan kasus tanpa Alat Pelindung diri
(APD) yang sesuai: orang dengan kriteria berikut termasuk dalam kontak dekat yang harus
dilacak dan dilakukan isolasi mandiri.

1. Setiap karyawan yang tinggal di rumah yang sama dengan kasus yang dikonfirmasi
2. Pernah melakukan kontak tatap muka (kontak langsung maupun menyentuh) dalam
pengaturan apa pun dalam jarak dua meter dengan pasien selama 15 menit atau lebih

3. Berada bersama di lingkungan tertutup (mis. ruang kantor, ruang meeting, kantin, koridor,
dll) dalam jarak 2 meter selama 15 menit atau lebih
4. Duduk berdekatan dalam transportasti dalam jarak 2 meter dari kasus (untuk kelas
transportasi ekonomi ini berarti 2 kursi di segala arah termasuk kursi di seberang lorong,
kelas lain akan memerlukan penilaian lebih lanjut)
Apa yang Harus dilakukan?  Kasus COVID-19 yang
dikonfirmasi di tempat kerja
1. Mereka yang telah melakukan kontak erat akan diminta akan menyebabkan kecemasan
untuk melakukan isolasi diri di rumah selama 14 hari sejak di antara rekan kerja dan
terakhir kali kontak dengan kasus yang dikonfirmasi dan beberapa mungkin menjadi
mengikuti saran pemerintah/ petugas kesehatan stress
2. jika mereka menunjukan gejala baru atau gejala yang ada
memburuk dalam 14 hari periode pengamatan, harus  Komunikasi yang jelas sangat
segera menginformasikan kepada RT-RW dilingkungan penting, mengarahkan Personil
tempat tinggalnya, kantor/ markas PMI dan ke sumber informasi yang dapat
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dipercaya tentang COVID-19.

3. jika mereka menjadi tidak enak badan dengan batuk,  Perlu ada pengaturan kerja yang
demam atau sesak napas mereka direkomendasikan
baik untuk mencegah terjadinya
untuk melakukan uji COVID-19 di Rumah sakit
penyebaran
4. Staf yang belum melakukan kontak dekat dengan kasus  Pendampingan perawatan
yang dikonfirmasi tidak perlu melakukan isolasi diri dan  Briefing & Dukungan Kelompok
dapat terus bekerja (disesuaikan dengan pengaturan
kepegawaian).
Membersihkan kantor di mana terdapat kasus COVID-19

Semua permukaan yang kontak dengannya harus dibersihkan termasuk:


1. Semua permukaan dan benda yang terkontaminasi
2. semua area kontak yang berpotensi tinggi terkontaminasi seperti toilet, gagang pintu,
telepon
3. Tempat umum di mana individu yang simptomatik telah melewati dan menghabiskan
sedikit waktu di (seperti koridor, ruang kerja) tetapi yang tidak tampak terkontaminasi
dengan cairan tubuh tidak perlu dibersihkan dan didesinfeksi secara khusus.
4. Barang atau permukaan yang dibersihkan menggunakan kain sekati pakai dan deterjen
rumah tangga, sesuai dengan protokot dan praktik tempat kerja yang direkomendasikan.
Langkah pencegahan harus diambil untuk melindungi penonit pembersihan.
5. Semua timbah yang telah bercentuhan dengan individu, termasuk tisu bekas, dan masker
jika digunakan, harus dimasukkan ke dalam kantong sampah ptastik dan diikat. Kantong
plastik kemudian harus ditempatkan di kantong sampah kedua dan diikat.
Form Tracing Contact
(identifikasi kontak erat)
No Nama Tanggal Tempat berkunjung 5 Benda-benda yang Siapa saja yang
kunjungan hari terakhir spesifik disentuh dalam 5 ditemui dalam 14
sd lantai (ruangan, hari terakhir hari terakhir
toilet, gudang, dll)

Dilakukan oleh dinas


kesehatan/ puskesmas
setempat dengan
difasilitasi oleh Biro
Kepegawaian/
Poliklinik PMI dan divisi
Kesehatan)
Protokol
ISOLASI MANDIRI
1. Siapa yang perlu melakukan Isolasi
Mandiri?
2. Prinsip Isolasi untuk anggota keluarga
yang sakit
3. Prinsip Isolasi bagi Penolong
4. Kebersihan Lingkungan

** Perlu Penilaian mandiri & manajemen


kepegawaian apakah kondiri rumah
personil memadai, atau perlu dukungan
dari manajemen PMI
1. Siapa Yang perlu melakukan Isolasi Mandiri?

 Orang Tanpa Gejala (OTG)


Orang yang tidak bergejala namun memiliki
kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19
 Orang Dalam Pengawasan
Orang yang mengalami demam, atau Riwayat demam; atau gejala Untuk Kasus Suspek, Kasus
gangguan system pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/ batuk. Probable, Kasus Konfirmasi,
Memiliki riwayat perjalanan/kontak dengan kasus terkonfirmasi. Kontak Erat, Istilah yang
 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) gejala ringan digunakan pada pedoman
Orang yang mengalami demam, atau Riwayat demam disertai sebelumnya adalah Orang
sakit tenggorokan/batuk/pilek/pneumonia ringan hingga berat. Dalam Pemantauan (ODP),
Memiliki riwayat perjalanan/kontak dengan kasus terkonfirmasi. Pasien Dalam Pengawasan
(PDP), Orang Tanpa Gejala
(OTG).

19
2. Prinsip Isolasi untuk anggota keluarga yang sakit

a. Gunakan kamar & kamar mandi tersendiri bila


memungkinkan.
b. Selalu menggunakan masker dan menerapkan
etika batuk & bersin.
c. Pantau suhu tubuh dan frekuensi pernapasan anggota keluarga yang
Sakit setiap hari, apabila kondisi kesehatan menurun segera hubungi
ke layanan kesehatan.

20
2. Prinsip Isolasi untuk anggota keluarga yang sakit

d. Di dalam kamar upayakan


anggota keluarga yang sakit
terpapar sinar matahari 15-30
menit setiap hari.

e. Anggota keluarga yang lain tidak diperkenankan keluar masuk kamar


isolasi.
f. Pastikan tidak terlalu banyak menyimpan barang di dalam kamar isolasi.
g. Pastikan ruangan cukup sinar matahari dan sirkulasi udara baik.
h. Gantilah sprei setiap hari atau jika dibutuhkan.

21
2. Prinsip Isolasi untuk anggota keluarga yang sakit
i. Rendam sprei bekas pakai dengan larutan
klorin 0,5% (bayclin/detergen) selama 10 menit, kemudian
cuci dan jemur.

j. Bersihkan kamar paling sedikit 1x sehari atau


sewaktu-waktu jika diperlukan.

k. Sediakan tempat sampah tertutup didalam kamar


dan lapisi dengan kantong plastik dibuang setiap hari.
l. Pastikan keluarga yang sakit tercukupi gizinya
serta istirahat yg cukup dan olahraga bila
memungkinkan.
22
2. Prinsip Isolasi untuk anggota keluarga yang sakit
m. Gunakanlah peralatan makan secara terpisah, bersihkan sisa
makanan dari piring, siram piring dengan air panas, cuci dengan
sabun dan simpan ditempat terpisah.

23
3. Prinsip Isolasi bagi Penolong
a. Sebelum dan sesudah menolong
anggota keluarga yg sakit, cucilah
tangan dengan sabun di air
mengalir.

b. Gunakan APD (masker, sarung


tangan. Apron dan alas kaki). Jika
tidak memiliki apron sekali pakai,
dapat menggunakan baju
pelindung kain sehingga dapat
dicuci dan digunakan kembali.

24
3. Prinsip Isolasi bagi Penolong
c. Jangan menyentuh wajah ketika masih memakai
APD
d. Jika lupa menggunakan APD pada saat
menangani pasien, diharuskan segera mandi
dan mencuci rambut serta ganti pakaian lalu
direndam dengan klorin 0,5% (bayclin/deter-
gen) selama 10 menit, kemudian cuci dan
jemur.
e. Tetap menjaga jarak dengan anggota
keluarga yang sakit
25
4. KEBERSIHAN LINGKUNGAN
a. Rumah dengan ventilasi cukup sehingga
sinar matahari masuk dan terjadi
pertukaran udara yang sehat
b. Rutin membersihkan rumah termasuk
yang Benda yang sering disentuh (gagang
pintu , pegangan tangga, remote, dll).
c. Menjemur kasur, bantal, bed cover
minimal satu minggu sekali.
d. Mengganti sprei setiap hari atau jika
dibutuhkan. 26
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai