Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TUGAS EKONOMETRI

ANALISIS JALUR

Disusun oleh:

Mar’atus Sholihah (A410150131)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2019
A. PENGERTIAN DAN KONSEP
Menurut Sugiyono (2012: 297) Analisis jalur (Path Analysis) merupakan
pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikayakan sebagai
bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan
dari regresi linier. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya pengaruh
(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
hubungan kausal antar variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y serta dampaknya terhadap
Z. Analisi jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pada tahun 1920-an
oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson
& Wichern, 1992). Path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara
variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Melalui
analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu
variabel eksogen menuju variabel endogen yang terkait.
Pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen
adalah melalui variabel lain yang disebut variabel antara (intervening variable).
Koefisien determinasi 𝑅2 adalah besarnya pengaruh bersama-sama variable eksogen
terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh model persamaan jalur. Nilai 𝑅2
persamaan jalur yang makin mendekati 100% menunjukkan bahwa makin banyak
keragaman variabel eksogen terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan dari
persamaan jalur tersebut. Koefisien residu e adalah besarnya pengaruh variabel lain
diluar model yang tidak ikut diamati. Rumus koefisien residu adalah √ 1−R2.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui persamaan struktural analisis jalur pada suatu kasus bidang
ekonomi.
2. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel eksogen (X1,X2) terhadap variabel
antara (Y).
3. Untuk mengetahui pengaruh tak langsung variabel eksogen (X 1,X2) melalui
variabel antara (Y) terhadap variabel endogen (Z)
4. Untuk mengetahui total pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.
C. PERMASALAHAN
Dalam suatu kasus bidang ekonomi, analisis pengaruh variabel inflasi (X1)
pendapatan negara (X2) terhadap kebijakan pemerintah (Y) serta dampaknya terhadap
nilai tukar rupiah (Z) selama 15 tahun.

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabulasi Data

Z (dalam
X1 X2
Tahu puluhan
(dalam (dalam Y
n ribu
persen) persen)
rupiah)
2005 19 17 18 17
2006 15 19 14 16
2007 16 16 16 16
2008 14 15 14 15
2009 16 15 16 17
2010 11 16 11 14
2011 13 17 15 13
2012 20 19 18 21
2013 14 16 16 17
2014 16 19 16 18
2015 15 16 17 17
2016 16 12 17 15
2017 15 14 18 14
2018 13 17 15 18
2019 20 14 12 17

Penyelesaian kasus : Berdasar kasus diatas, dapat kita bentuk diagram jalur :
e1 e2
P3
Inflasi (X1)

P1 P5 Nilai Tukar Rupiah


Kebijakan
(Z)
Pemerintah (Y)
P2
Pendapatan Negara
(X2)
P4

Dengan menggunakan SPSS 20, didapat :


a. Pengaruh Langsung

Persamaan struktural model regresi 1 adalah:


1) P1 : Pengaruh Inflasi (X1) terhadap Kebijakan Pemerintah (Y) = 0,380
2) P2 : Pengaruh Pendapatan Negara (X2) terhadap Kebijakan Pemerintah (Y) =
0,034

Inflasi P1= 0,380

Kebijakan Pemerintah

Pendapatan Negara P2 = 0,034

e 1 = √ 1−R2 = √ 1−0,147 √ (1−R Square)=√ √❑ √¿=¿(1−0,147)= 0,92

Y = P1 X 1+ P 2 X 2+ e 1=0,380 X 1 +0,034 X 2 +0,92

Persamaan struktural model regresi 2 adalah:


1) P3 : Pengaruh Inflasi (X1) terhadap Nilai Tukar Rupiah (Z) = 0,553
2) P4 : Pengaruh Pendapatan Negara (X2) terhadap Nilai Tukar Rupiah (Z) = 0,447
3) P5 : Pengaruh Kebijakan Pemerintah (Y) terhadap Nilai Tukar Rupiah (Z) = 0,097

Inflasi
P3 = 0,553

P5= 0,097 Nilai Tukar Rupiah


Kebijakan Pemerintah
Pendapatan Negara
P4 =0,447
e 2 = √ (1−R 2)=√ (1−0,580)= 0,648
Z = P3 X 1 + P4 X 2 + P5 Y + e 2
Z = 0,553 X 1 +0,447 X 2−0,097 Y +0,648
b. Pengaruh Tak Langsung
1) Pengaruh Inflasi ( X 1)melalui Kebijakan Pemerintah ( Y ) terhadap Nilai Tukar
Rupiah (Z ¿=P1 x P 5=0,380 x 0,097=0,03686
2) Pengaruh Pendapatan Negara ( X 2)melalui Kebijakan Pemerintah ( Y ) terhadap
Nilai Tukar Rupiah (Z ¿=P2 x P 5=0 , 034 x 0,097=0,003298
c. Pengaruh Total
1) Pengaruh total yang diberikan Inflasi ( X 1) terhadap Nilai Tukar Rupiah (Z)
P engaruh Langsung+ P engaruh Tak Langsung=0,553+0,0 3686=0,58986
2) Pengaruh total Pengaruh total yang diberikan Pendapatan Negara( X 2) terhadap
Nilai Tukar Rupiah (Z)
P engaruh Langsung+ P engaruh Tak Langsung=0,447+0,003298=0,450298
d. Kesimpulan
1) Analisis pengaruh inflasi terhadap kebijakan pemerintah diperoleh nilai
signifikansi X1 terhadap Y sebesar 0,179 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh inflasi terhadap kebijakan
pemerintah.
2) Analisis pengaruh pendapatan negara terhadap kebijakan pemerintah diperoleh
nilai signifikansi X2 terhadap Y sebesar 0,900 > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh pendapatan
negara terhadap kebijakan pemerintah.
3) Analisis pengaruh inflasi terhadap nilai tukar rupiah diperoleh nilai
signifikansi X1 terhadap Z sebesar 0,024 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara langsung terdapat pengaruh inflasi terhadap nilai tukar rupiah.
4) Analisis pengaruh pendapatan negara terhadap nilai tukar rupiah diperoleh
nilai signifikansi X2 terhadap Z sebesar 0,043 < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh pendapatan negara
terhadap nilai tukar rupiah.
5) Analisis pengaruh kebijakan pemerintah terhadap nilai tukar rupiah diperoleh
nilai signifikansi Y terhadap Z sebesar 0,654 > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh kebijakan
pemerintah terhadap nilai tukar rupiah.
6) Analisis pengaruh X1 melalui Y terhadap Z diperoleh dari hasil perhitungan
pengaruh langsung dan tak langsung. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
pengaruh langsung sebesar 0,553 > pengaruh tak langsung sebesar 0,03686.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan inflasi terhadap
nilai tukar rupiah.
7) Analisis pengaruh X2 melalui Y terhadap Z diperoleh dari hasil perhitungan
pengaruh langsung dan tak langsung. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
pengaruh langsung sebesar 0,447 > pengaruh tak langsung sebesar 0,003298.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pendapatan
negara terhadap nilai tukar rupiah.

E. DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Widarjono, Agus. 2015. Analisis Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN
Cara Uji Analisis Jalur (Path Analysis) dengan SPSS lengkap.
https://www.spssindonesia.com/2017/03/cara-uji-analisis-jalur-path-analysis.html
(diakses pada Sabtu, 13 Juli 2019)
Analisis Jalur.
https://www.slideshare.net/musdalifah/analisis-jalur-path-analysis-28722277 (diakses
pada Sabtu, 13 Juli 2019)

Anda mungkin juga menyukai