Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI ISLAMISASI NAQUIB AL-ATTAS

Siti Safira Marwatul Muna


International Relations Department
Faculty of Humanities
University of Darussalam Gontor
safira.mrw13@gmail.com

Abstract

Saat ini tantangan terbesar bagi ummat Islam adalah tantangan


pengetahuan yang disebarkan oleh dunia Barat. Oleh karena itu, Islamisasi sangat
dibutuhkan untuk menghilangkan pandangan-pandangan Barat yang telah
tercampur dalam pengetahuan. Islamisasi berati menyucikan atau mengislamkan
produk Barat yang selama ini telah menjadi acuan dalam pendidikan Islam. Hal
ini perlu dilakukan karena untuk membentuk manusia yang bermutu, intelektual,
dan berkualitas baik dalam pengetahuan maupun moral agama. Syed Naquib Al-
Attas yang merupakan tokoh sentral ide islamisasi ilmu pengetahuan yang secara
aktif terus menyerukan ide islamisasi dengan tujuan untuk mengembalikan ilmu
pengetahuan yang dinilai telah keluar dari kerangka aksiologisnya. Hal ini
dikarenakan ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini bukan hanya untuk
kemanfaatan demi kesejahteraan kehidupan manusia tapi mengarah kepada
kerusakan dan kehancuran umat manusia.

Keywords: Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Naquib al-Attas

PENDAHULUAN karenanya bersifat relativis dan


nihilistis (Garwan 2019). Melalui
Islamisasi ilmu pengetahuan
pandangan tersbutlah, yang menurut
berangkat dari permasalahan
Seyd Naquib al-Attas menjadi akar
mendasar bagi umat Islam yaitu
krisis dari masyarakat modern.
masalah ilmu. Menurut Seyd Naquib
(Syaiful 1991).
al-Attas, umat islam saat ini menjadi
konsumen ilmu pengetahuan barat Hingga pada tahun 1977,
tentang realitas yang dualistis, gagasan awal islamisasi ilmu
sekuleristis, evolusioneristis dan pengetahuan muncul pada saat
Konferensi Dunia Pertama Tentang pembuatan kebijakan, dan yang
Pendidikan Muslim di Makkah yang terakhir yaitu drama dan tragedi,
diprakarsai oleh King Abdul Aziz dimana barat selalu memasukkan
University. (Novayani 2017). drama ataupun tragedi masalalu
Menurut Seyd Naquib al-Attas, dalam melakukan sesuatu. Misalnya
tentangan terbesar yang tengah seperti tragedi holocaust yang selalu
dihadapi oleh umat islam saat ini menjadi bayang-bayang bangsa barat.
adalah tantangan pengetahuan barat
Dikarenakan melihat adanya
yang disebarkan keseluruh dunia
kelemahan peradaban barat tersebut
islam oleh peradaban barat.
membuat para pemikir islam untuk
Peradaban barat dapat melakukan islamisasi dan
dikatakan sebagai penguasa ilmu menanamkan worldview islam pada
penegtahuan saat ini, tetapi ilmu pengetahuan. Tujuan dari
penguasaan tersebut juga menjadi islamisasi adalah untuk mekalakukan
kelemahan mereka dalam menguasai penyucian terhadap sains barat dan
ilmu pengetahuan, yaitu pertama mengebangkan pendidikan islam
akal, dimana ilmu pengetahuan barat yang meliputi iman, kebaikan, dan
selalu mengandalkan akal dan nalar, keadilan manusia bagik individu
jika tidak sesuai dengan akal dan maupun sosial (Feisal 1995).
nalar maka ilmu tersebut tidak ada.
PEMBAHASAN
Kedua, yaitu dualistik realitas
dimana pemikiran barat sangat suka Biografi Seyd Naquib al-Attas
memilah atau mengklasifikasikan
Seyd Muhammad Naquib bin
ilmu pengetahuan hingga kedalam
Ali bin Abdullah bin Muhsin bin
klasifikasi terkecil sehingga
Muhammad al-Attas, lahir pada 5
menyebabkan munculnya pandangan
September 1931 di Bogor, Jawa
bahwa kepintaran seseorang dapat
Barat. Sejarah pendidikan Seyd
dinilai dari pemahaman mendalam
Naquib al-Attas dimulai sejak beliau
mengenai suatu ilmu atau science.
berusia 5 tahun. Adik kandung dari
Ketiga, sekulerisme, yaitu menurut
Seyd Naquib al-Attas adalah seorang
padangan barat agama tidak boleh
ilmuan dan pakar sosiologi di
mengambil peranan dalam
Universitas Malaya. Ayahnya makna yang datang ke dalam jiwa
bernama Seyd Ali bin Abdullah al- bersamaan dengan datangnya jiwa
Attas, dan ibunya bernama Syarifah kepada makna dan menghasilkan
Ragaunan al-Idrus. Dalam koleksi hasrat serta kehendak diri (Al-Attas
pribadinya, Seyd Naquib al-Attas 2007). Dengan kata lain bahwa,
merupakan keturunan ke 37 dari hadirnya sebuah makna ke dalam
Nabi Muhammad saw. dan jiwa manusia berarti Tuhan yang
merupakan keturunan ningrat menjadi sumber pengetahuan,
berdarah biru. (Jawahir 1989) sedangkan hadirnya jiwa kepada
makna menunjuk kan bahwa jiwa
Seyd Naquib al-Attas
sebagai penafsirnya.
mendirikan sebuah institusi
pendidikan tinggi bernama Adanya islamisasi ilmu
International Institute of Islamic dikarenakan adanya keinginan untuk
Thought and Civilization (ISTAC) di mengislamkan ilmu pengetahuan
Kuala Lumpur, Malaysia. Melalui kontemporer atau Islamisasi ilmu
intitusi tersebut, Seyd Naquib al- modern. Karena ilmu-ilmu
Attas melakukan berbagai kajian dan kontemporer dan modern saat ini
penelitian mengenai pemikiran dan dianggap telah mengalami
peradaban islam. Selain itu, beliau sekularisasi oleh peradaban barat
juga aktif dalam berbagai organisasi atau memisahkan keterkaitan suatu
dan menjadi dosen tetap di ilmu dari agama. Seyd Naquib al-
Universitas Malaya. Seyd Naquib al- Attas mengatakan bahwa “Ilmu tidak
Attas juga memiliki beragai karya- bersifat netral, tetapi ia bisa disusupi
karya yang terkenal dalam bidang oleh sifat dan kandungan yang
kelimuan yang jumlahnya kurang menyerupai ilmu” (Garwan 2019).
lebih sudah mencapai 22 buku
Islamisasi ilmu pengetahuan
dengan 30 makalah (Novayani 2017).
diterangkan secara jelas oleh Seyd
Islamisasi Ilmu Menurut Seyd Naquib al-Attas adalah pembebasan
Naquib al-Attas akal dan bahasa manusia, dari magis,
mitologis, animisme, nasionalisme
Seyd Naquib al-Attas
buta, dan penguasaan sekularisme.
mendefinisikan ilmu sebagai sebuah
Ini bermakna bahwa umat Islam 1) Gagasan tentang manusia
semestinya memiliki akal dan bahasa Manusia adalah binatang
yang terbebas dari pengaruh magis, rasional yang mengacu pada
mitos, animisme, nasionalisme buta nalar. Istolah nalar sendiri
dan sekularisme. Islamisasi juga kemudian selaras dengan
membebaskan manusia dari sikap term ‘aql yang mengandung
tunduk kepada keperluan jasmaninya makna suatu sifat dalam
yang cenderung menzalimi dirinya menyimpulkan objek-objek
sendiri, karena sifat jasmani adalah ilmu pengetahuan dengan
cenderung lalai terhadap hakikat dan menggunakan sarana kata-
asal muasal manusia. Dengan kata. Memalui definisi
demikian, islamisasi tidak lain adalah tersebut, kemudian muncul
proses pengembalian kepada fitrah istilah al-hayawanun nathiq.
(Wan Mohd Nor Wan Daud 2003). Selain itu, dalam diri manusia
terdapat potensi untuk
Gagasan besar Seyd Naquib al-
beragama dalam artian
Attas mengenai islamisai ilmu
kepatuhan terhadap sang
berangkat dari permasalahan
Pencipta yaitu Allah SWT.
mendasar umat islam yaitu masalah
dengan berlandaskan kepada
ilmu yang menurutnya umat islam
kepatuhan tersebut, manusia
adalah konsumen daripada
akan mempercayai bahwa
pengetahuan dari barat. Islamisai
kehidupan manusia didunia
ilmu pengetahuan berati
ini tidak lain bertujuan untuk
mengislamkan atau melakukan
beribadah dan mengabdikan
penyucian terhadap produk barat
diri kepada-Nya. (Madjid
yang selama ini telah dikembangkan
1992)
dan dijadikan acuan dalam wacana
2) Gagasan tentang definisi dan
pengembangan. Selain itu, terdapat
makna pendidikan
lima konsep yang mengawali
Menurut pandangan Naquib
gagasan islamisasi menurut Seyd
al-Attas, masalah mendasar
Naquib al-Attas (Garwan 2019),
dalam pendidikan islam
yaitu:
selama ini adalah hilangnya
nilai-nilai adab (etika). Ilmu Menurut Seyd Naquib al-
tidak diajarkan kepada anak Attas, sistem pendidikan
didik kecuali orang tersebut Islam ini tidak bisa
memiliki adab terhadap ilmu dipisahkan dari
pengetahuan dalam berbagai pemaknaannya terhadap
bidang. Karena inti dari dari konsep pendidikan. Sistem
pendidikan sendiri adalah pendidikan Islam bagi
pembentukan watak dan haruslah mengandung unsur
akhal mulia. adab (etika) dan ilmu
3) Gagasan tentang tujuan pengetahuan, karena inti dari
pendidikan pendidikan itu sendiri adalah
Seyd Naquib al-Attas pembentukan watak dan
beranggapan bahwa tujuan akhlak mulia manusia yang
pendidikan Islam adalah mampu mengembangkan
menanamkan kebajikan ilmu pengetahuan yang
dalam diri manusia sebagai bermanfaat bagi dirinya
individu dan merupakan sendiri khususnya dan bagi
bagian dari masyarakat. umat manusia umumnya.
Menurut Seyd Naquib al- 5) Gagasan tentang ilmu
Attas, melalui pendidikan Seyd Naquib al-Attas
Islam mampu mencetak mendefinisikan ilmu dari
manusia yang baik secara sudut epistemologi sebagai
universal (al-insan al-kamil). sampainya makna sesuatu
Dalam hal ini, manusia yang pada jiwa dan sampainya
baik yang dimaksud adalah jiwa pada makna sesuatu.
individu yang beradab, bijak, Makna sesuatu di sini adalah
mengenali dan sadar akan maknanya yang benar, makna
realitas sesuatu, termasuk yang benar dalam konteks ini
posisi Tuhan dalam realitas ditentukan oleh pandangan
itu. Islam tentang hakikat dari
4) Gagasan tentang sistem kebendaan sebagaimana yang
pendidikan islam diproyeksikan oleh sistem
konseptual al-Quran . Seyd Tujuan dari islamisasi ilmu
Naquib al-Attas kemudiann menurut Seyd Naquib al-Attas
mengklasifikasi ilmu menjadi adalah untuk melindungi umat Islam
dua bagian: 1) fardu‘ain yang dari ilmu yang sudah tercemar
memahaminya pemberian dengab berbagai pemikiran-
Allah yang mencakup di pemikiran yang menyesatkan.
dalamnya ilmu-ilmu agama Dengan adanya ilmu, diharapkan
(al-Qur’an, as-Sunnah, al- keimanan seorang muslim akan terus
Syariah, teologi, metafisika bertambah. Selain itu, melalui ilmu
Islam atau tasawuf dan ilmu akan melahirkan keamanan,
linguistik). Kemudian, 2) kebaikan dan keadilan bagi umat
fardu kifayah yang manusia. Adapun pemikiran dari
memahami ilmu-ilmu capaian Syed Muhammad Naquib al-Attas
manusia yang meliputi ilmu- meliputi dua aspek, yaitu:
ilmu rasional, intelektual dan
1) Pandangan Tentang
filosofis (ilmu kemanusiaan,
Epistemologi Islam
alam, terapan, teknologi).
Permasalahan dari umat
Melalui gagasan tersebut muslim modern saat ini
dapat disimpulkan bahwa kondisi adalah munculnya sains
umat islam saat ini berada pada masa modern dan diteima dinegra-
kontemporer, dimana umat islam negara muslim yang mana
diharuskan untuk memiliki kesadaran pengetahuan mengenai
pluralitas terhadap keadaan. Dengan epistemologinya lemah.
dasar adanya sikap independen Padahal epistemologi sains
dengan realitas yang terjadi, karena modern berpijak pada
dari situlah munsul apa yang landasan pemisahan agama
dinamakan dengan islamisasi. dalam ilmu pengetahuan.
Epistemologi Islam tidak
Tujuan dan Metodologi Islamisasi
berangkat dari keraguan,
Ilmu Pengetahuan Menurut
melainkan berangkat dari
Naquib al-Attas
keyakinan akan adanya
kebenaran itu sendiri.
Kebenaran yang secara Islam yang telah tercelup
inheren telah terkandung dalam paham-paham sekuler.
dalam al-Qur’an sebagai Perkembangan ilmu
petunjuk Tuhan. Menurut pengetahuan modern yang
Seyd Naquib al-Attas sendiri, mengandung ideologi
dalam proses pembalikan sekularisme ini harus
kesadaran epistemologis ini, diformulasikan secara
program Islamisasi menjadi konseptual melalui Islamisasi
satu jalan tetapi memilik ilmu pengetahuan agar tidak
dampak besar pada terlepas dari nilai-nilai
pemecahan masalah spiritualitas dan transedensi
epistemologi ilmu ketuhanannya
pengetahuan. (Novayani 2017)
Adapun tujuan yang hendak
2) Pandangan tentang
dicapai dengan terealisasinya
Dewesternisasi dan Islamisasi
gagasan islamisasi ilmu pengetahuan
Dewesternisasi adalah proses
(Hasyim 2005), diantaranya:
memisahkan dan
menghilangkan unsur-unsur 1) Mengeluarkan ilmu
sekuler dari tubuh pengetahuan kontemporer
pengetahuan yang akan penafsiran-penafsiran yang
merubah bentuk-bentuk dan berdasarkan ideologi, makna
nilai-nilai dari pandangan dan ungkapan sekuler yang
konseptual tentang bertentangan dengan ajaran
pengetahuan. Upaya islam.
dewesternisasi ini sendiri 2) Menjadikan islam sebagai
tidak akan mempunyai alternatif epistemologi barat.
signifikansi bagi umat Islam 3) Mengembangkan ilmu yang
bila tidak dilanjutkan dengan hakiki untuk membangun
gerakan Islamisasi. Seyd pemikiran dan rohani pribadi
Naquib al-Attas mengoreksi muslim yang dapat
disiplin ilmu-ilmu modern meningkatkan keimanannya
dan memurnikan ilmu-ilmu
dan ketaqwaannya kepada islamkan, khususnya dalam
Allah SWT. penafsiran akan fakta-fakta
4) Islamisasi ilmu akan dalam formulasi teori.
melahirkan keamanan, 2) Memasukkan elemen-elemen
kebaikan, keadilan dan islam dan konsep kunci
kekuatan keimanan. kedalam setiap cabang ilmu
5) Menghilangkan konsep pengetahuan kontemporer
dikotomi ilmu yang berakibat yang relevan. Melalui proses
pada pemisahan antara ilmu ini, makan akan merubah
agama dan ilmu umum, bentuk, nilai, dan tafsiran
karena pada hakikatnya ilmu konseptual dari isi
bersumber dari yang maha pengetahuan. Selain itu, Seyd
tunggal, yaitu Allah SWT. Naquib al-Attas juga
merincikan beberapa konsep
Adapun metodologi yang
dasar islam yang harus
digunakan Seyd Naquib al-Attas
dituangkan kedalam setiap
dalam proses islamisasi ilmu
cabang ilmu, diantaranya,
pengetahuan yang terdiri dari dua
konsep agama (ad-din),
proses yang saling berkaitan
manusia (al-insan), ilmu(al-
(Baihaki 2018), yaitu:
ilm wa al-ma’rifah), kearifan
1) Proses verifikasi, yaitu (al-hikmah), keadilan(al-‘adl),
mengenali dan memisahkan 4 perbuatan yang benar (al-
unsur yang telah dibentuk amal wa al-adab) dan
oleh budaya dan peradaban universitas (kulliyah jami’ah).
barat, kemudian dipisahkan
KESIMPULAN
dan diasingkan dari tubuh
pengetahuan kontemporer, Islamisasi ilmu pengetahuan
khususnya dalam ilmu adalah upaya mengembalikan
pengetahuan humaniora. kemurnian ilmu yang telah dicemari
Karena, bagaimanapun ilmu- oleh berbagai pemikiran-pemikiran
ilmu alam, fisika, dan ilmu- sekularisme dengan cara memasukan
ilmu lainnya harus di nilai-nilai islam ke dalam disiplin
ilmu-ilmu kontemporer yang telah Baihaki, Rahmad Yulianto dan
cenderung sekuler. Sementara itu, Achmad. "Islamisasi Ilmu
ilmu pengetahuan dalam peradaban Pengetahuan Dalam
Barat ternyata tidak netral dan sarat Perspektif Syed Muhammad
akan nilai pengalaman dan proyeksi Naquib Al-Attas." AL-
pandangan akan peradaban Barat Hikmah: Jurnal Studi
yang di dasarkan mitologi, filsafat, Agama-Agama, 2018: 14-15.
animisme, kebudayaan yang
Feisal, Yusuf Amier. reorientasi
menyimpang dari islam, mitos, dan
Pendidikan Islam. Jakarta:
lain sebagainya. Jadi, ilmu
Gema Insani, 1995.
pengetahuan modern harus di-
Islamkan. Sebagai kesimpulan, untuk Garwan, Muhammad Sakti. "Urgensi
menjawab tantangan hegemoni Islamisasi Ilmu Seyd Naquib
westernisasi ilmu yang sedang al-Attas Dalam Upaya
melanda peradaban dunia saat ini, Deskontruksi Ilmu
umat Islam memerlukan Islamisasi Hermeneutika al-Qur'an."
Ilmu. Tujuan dari islamisasi ilmu ini Substantia,, 2019: 13.
adalah untuk membuat manusia
Hasyim, Roshnani. " Gagasan
senantiasa dekat dengan sang
Islamisasi Ilmu Pengetahuan
pencipta Allah SAW. serta untuk
Kontemporer." Islamia, 2005:
menciptakan menciptakan manusia
31.
yang beradab yang akan
memunculkan kembali peradaban Jawahir. "Seyd Naquib al-Attas,
islam. Pakar Agama, Pembela
Aqidah dan Pemikir Islam
DAFTAR PUSTAKA
Yang diPenuhi Paham
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. Orientalis." Panji
Tinjauan Ringkas Peri Ilmu Masyarakat, 1989.
Dan Pandangan Alam. Pulau
Madjid, Nurcholis. Islam Doktrin
Pinang: University Sains
dan Peradaban: Sebuah
Malysia, 2007.
Telaah Krisis Tentang
Masalah Keimanan,
Kemanusiaan dan Syaiful, Muzani dan. Pandangan
Kemodernan. Jakarta: Dunia Dan Gagasan
Yayasan Wakaf Paradigma, Islamisasi Ilmu Syed
1992. Muhammad Naquib Al-Attas.
Bandung: Yayasan Muthahari,
Novayani, Irma. "Islamisasi Ilmu
1991.
Pengetahuan menurut
Pandangan Seyd Muhammad Wan Mohd Nor Wan Daud, Hamid
Naquib al-Attas dan Impikasi Fahmi. Filsafat Dan Praktik
Terhadap Lembaga Pendidikan Islam Syed
Pendidikan International M.Naquib Al-Attas. Bandung:
Institute of Islamic Thought Mizan, 2003.
Civilization (ISTAC)."
Jurnal al-Muta'aliyah, 2017:
75.

Anda mungkin juga menyukai