Anda di halaman 1dari 17

Group 3

STUDI KOMPERHENSIF ISLAM

ISLAMISASI ILMU
PENGETAHUAN
DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Muh. Ikhsan, S.Ag., M.Ag. AHMAD NUR : 2023040202002
EMIL SEPTIAN : 2023040202011
Apa itu
Islamisasi ?
Dalam bahasa Arab, istilah islamisasi ilmu dikenal dengan “Islamiyyat alma’rifat”
dan dalam bahasa inggris disebut dengan “Islamization of Knowledge”. Islamisasi
ilmu merupakan istilah yang mendiskripsikan berbagai usaha dan pendekatan untuk
mensitesakan antar etika islam dengan berbagai bidang pemikiran modern.

Menurut Ziauddin Sardar, Islamisasi Ilmu Pengetahuan adalah suatu usaha untuk
menciptakan ilmu pengetahuan islami yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam yang
terlepas dari pengaruh ilmu pengetahuan yang ada di Barat.

(Mudrik Alfarizi (2022).


DASAR ISLAMISASI
ILMU PENGETAHUAN
1. Pada 650-1000 M, Islam Berjaya mampu membangun peradaban Islam yang berpengaruh besar
terhadap peradaban modern Barat saat ini. Perkembangan terjadi dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan, baik bidang agama maupun non agama. Pada masa ini lahirlah para ilmuwan seperti:
Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam al-Asy’ari, al-Kindi, al-Farabi. Dan beberapa ilmuwan lain seperti
Ibnu al-Haysam, al-Khawarizmi, al-Razi dan ulama-ulama besar lain. (Moh. Hafid, 2021)

2. Pada 1250-1800 M, umat Islam mulai mengalami kemunduran diberbagai aspek kehidupan politik,
ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan yang diikuti kekalahan dalam kehidupan intelektual,
moral, kultural, budaya, dan ideologi. (Moh. Hafid, 2021)

3. Setelah abad 15 M, umat Islam mengalami kemunduran yang sangat parah ditandai dengan
hancurnya dinasti Abbasiyah sebagai simbol kejayaan umat Islam. Puncak kemunduran Islam adalah
ketika terjadi penyerangan pasukan Hulaghu Khan sehingga dapat menguasai Dinasti Abbasiyah.
(Eka Puspita Sari, 2022).
AWAL MUNCULNYA
GAGASAN ISLAMISASI SAINS
Pada saat konferensi dunia pertama tentang pendidikan muslim di Makkah, pada tahun 1977
yang diprakarsai oleh King Abdul Aziz University. Ide islamisasi ilmu pengetahuan
dilontarkan oleh Ismail Raji al-Faruqi dan Muhammad Naquib al-Atas. Menurut al-Atas
bahwa tantangan terbesar yang dihadapi umat islam adalah tantangan pengetahuan yang
disebarkan keseluruh dunia islam oleh peradaban Barat. Menurut al-Faruqi bahwa sistem
pendidikan islam telah dicetak dalam sebuah karikatur Barat, dimana sains Barat telah
terlepas dari nilai dan harkat manusia dan nilai spiritual dan harkat dengan Tuhan.
(Bahruddin (2013)
ASAL MUASA GAGASAN
ISLAMISASI ILMU
PENGETAHUAN
Apakah Sains
Itu Non Islami?
”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1). Dia Telah menciptakan manusia
dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmu lah yang Maha pemurah (3). Yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan kalam (4). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5). (Qs Al
Alaq : 1-5)

Menurut Quraish Shihab, iqra’ bismi rabbik mempunyai pengertian ”bacalah demi Tuhanmu,
bergeraklah demi Tuhanmu, bekerjalah demi Tuhanmu”. Artinya, melakukan sesuatu demi Tuhan.

(La Adu, dkk 2023).


Apakah Sains
Itu Non Islami?
”Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di
langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh
mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”. (Al Hajj : 70)

Karena Rahman dan Rahim-Nya, Allah menuntun manusia untuk mempelajari ilmu Allah, melalui
ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah atau melalui wahyu dan alam semesta.

(La Adu, dkk 2023).


Pelopor Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Sayyed
Al-Ghazali Hossein Nasr
01 Seoranag Guru Filsafat Islam 04 intelektual Islam dan guru
besar di berbagai universitas di
dan Ahli berbagai bidang ilmu.
Hujjatul Islam dunia Barat

Ismail
Al-Farabi
02 Seoranag Guru Filsafat Islam 05 Raji’ Al-Faruqi
Seorang Pemikir Islam
dan Ahli berbagai bidang ilmu. Khususnya Islamisai sains

Allamah Muhammad Seyyed Muh. Naquib Al-


03 Iqbal 06 Attas
Seorang Pemikir Islam
pemikir filosofis Muslim pada
masa modern Dan Peradaban Islam.
Pelopor Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan sebenarnya bukanlah konsep baru tetapi konsep lama yang
kembali diaktualkan, mungkin hanya beda istilah saja.

 Imam al-Ghazali, Tahafut alFalasifah. Dalam buku tersebut Imam al Ghazali telah menangkal para
filsuf Yunani dalam bidang metafisika. Beliau tidak menyerang dan membuang filsafat sebagai
sistem berfikir, melainkan hanya meluruskan tradisi kebanyakan filsuf yang menurut beliau dapat
merancukan aqidah umat Islam. (Afrahul, 2013).

 Al-Farabi, lahir di Turki di daerah Farab, dalam Filsafat Islam disebut guru kedua, maksudnya
Aristoteles disebut guru pertama, al-Farabi guru kedua. Ia terkenal penganut filsafat emanasi yang
diadopsi dari filsafat emanasi Aristoteles. Karya-karyanya yang terkenal di antaranya yaitu Ihsha’
Al-Ulum (klasifikasi ilmu). (Afrahul Fadhila Daulai, 2013).
Pelopor Islamisasi Ilmu Pengetahuan
 Sayyed Hossein Nasr,
Ide islamisasi sains pertama kali yang dicutuskan oleh Nasr dalam bukunya “The Encounter of
Man and Nature” tahun 1968. Sains Islami menurut Nasr tidak akan dapat diperoleh kecuali dari
intelek yang bersifat Ilahiyah dan bukan akal manusia. Keduduka intelek adalah di hati, bukan di
kepala, karena akal tidak lebih dari pantulan ruhaniyah. Seyyed Hossein Nasr yang mengatakan
bahwa desakralisasi ilmu pengetahuan di Barat bermula pada periode renaissance (kelahiran
kembali), ketika rasio mulai dipisahkan dari iman. Pemisahan tersebut terus terjadi sehingga studi
agama pun didekati dengan pendekatan sekular sehingga sekularisasi pada akhirnya terjadi dalam
studi agama. (Salafudin, 2013)
Pelopor Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Pada tahun 30-an, Muhammad Iqbal menegaskan perlunya melakukan proses Islamisasi terhadap ilmu
pengetahuan. Buku yang berjudul dalam jurnal “The Reconstruction of Religion Thought in Islam”, beliau
menyadari bahwa ilmu yang dikembangkankan oleh Barat telah bersifat ateistik. (Afrahul Fadhila Daulai, 2013).

 Ismail Raji al-Faruqi lahir pada 1 Januari 1921 M, di Jaffa, Palestina, sebelum wilayah ini diduduki Israel.
Pendidikan awalnya ditempuh di College des Ferese, Libanon, yang menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa
pengantarnya, kemudian di American University, Bairut, jurusan Filsafat. Salah satu tokoh utama dalam program
Islamisasi ilmu, khususnya di Amerika, adalah Ismael Raji al-Faruqi. Ia bahkan telah menjadi ikon program ini
lewat pendidikan tinggi yang dibangunnya tahun 1981 di Washington DC, yaitu The International Institue of
Islamic Thought (IIIT). Karya dari al-Faruqi tentang ide Islamisasi sains adalah “Islamization of knowledge:
General Principles and Work Plan”. (Khudori Soleh, 2011).

“ The Islamization of science, according to al-Faruqi, is rooted in monotheism. Every scientific research and
development must be directed as a reflection of faith and worship to Him. This is not consistent with Western
scholarship principles”. (Sawaluddin, 2022).

The Islamization of Science and Its Consequences : An Examination of Ismail Raji Al-Faruqi's Ideas. Jurnal : Of Islamic
Educatoin Studies
Pelopor Islamisasi Ilmu Pengetahuan
 Seyyed Muhammad Naquib Al-Attas
Mengatakan Islamisasi adalah jalan utama pembebasan manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis nasional
kultural dan sesudah itu dari pengendalian sekular terhadap nalar dan bahasanya yang selama ini diderita umat
Islam. Islamisasi bahasa menurut al-Attas sesungguhnya telah ditunjukkan oleh al-Qur’an sendiri dalam surat al-
Alaq (96): 1-5.
“According to Al-Atas, the western concept of science must be Islamized by formulating and combining the essential
elements of Islam into a composition that summarizes the essence of knowledge. Even now, a new approach has
emerged, which is to first develop the philosophical foundation of Islamic science before Islamizing science.”
(Sawaluddin, 2022).
Menurut al-Attas, islamisasi ilmu pengetahuan terkait erat dengan pembebasan manusia dari tujuan-tujuan hidup
yang bersifat dunyawi semata, dan mendorong manusia untuk melakukan semua aktivitas yang tidak terlepas dari
tujuan ukhrawi. Bagi al-Attas, pemisahan dunia dan akhirat dalam semua aktivitas manusia tidak bisa diterima.
Karena semua yang kita lakukan di dunia ini akan selalu terkait dengan kehidupan kita di akhirat.
(Haluddin dan Bahri, 2020).
KERANGKA KERJA ISLAMISASI
AL-FARUQI
Penguasaan disiplin
ilmu modern

Pengarahan aliran
Memadukan nilai-nilai dan
pemikiran Islam ke jalan-
khazanah warisan Islam
Penguasaan khasanah jalan yang mencapai
secara kreatif dengan
warisan Islam pemenuhan pola rencana
ilmu-ilmu modern.
Allah Swt

Membangun relevansi
Islam dengan masing-
masing bidang ilmu
modern dan khazanah
warisan Islam secara
kreatif dengan ilmu-ilmu
modren.
Haluddin dan Bahri (2020)
Tujuan Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Membangun pemikiran
Menguasai disiplin ilmu Islam pada jalan yang
modern mengarah pada kepatuhan
Menguasai warisan Islam pada hukum Tuhan.
AL-FARUQI
Bahwa di dalam Islamisasi
Menetapkan relevansi ilmu pengetahuan terdapat
khusus pada setiap bidang pengakuan akan adanya
ilmu pengetahuan modern. hirarki atau tingkatan-
tingkatan ilmu pengetahuan.

Mencari jalan untuk sintesis Meletakkan wahyu bukan


kreatif antara warisan saja sebagai salah satu
(Islam) dan ilmu sumber ilmu pengetahuan
pengetahuan modern.

Haluddin dan Bahri (2020)


12 Langka untuk mencapai
Sasaran dan Tujuan Islamisasi sains :
Penguasaan disiplin ilmu Penilaian krisis terhadap
moderen: penguraian kategoris. khazanah Islam

Penilaian krisis
Survei disiplin ilmu terhadap khazanah
Islam
Penguasaan terhadap Survei mengenai problem-
khazanah Ilmu problem umat manusia
enguasaan terhadap
khazanah Islam untuk Analisa kreatif dan
tahap analisa sintesa
Penentuan relevansi spesifik Merumuskan kembali
untuk setiap disiplin ilmu disiplin-disiplin ilmu
dalam kerangka kerja
Penilaian kritis Penyebarluasan
(framework) Islam
terhadap disiplin ilmu pengetahuan
moderen yang sudah
diIslamkan.
“ The Islamization of science, according to al-Faruqi, is rooted in
monotheism. Every scientific research and development must be
directed as a reflection of faith and worship to Him. This is not
consistent with Western scholarship principles.”

— Ismail Raji al-Faruqi


Thank You

Anda mungkin juga menyukai