Anda di halaman 1dari 14

1

BUKU PRAKTIKUM PERANCANGAN PERCOBAAN

Nama : khairul muzakir

No. Mhs. : 2019009071

Tahun Akademik : 2021


Kelas :B
Latihan 1: Uji hipotesis dua rerata dan dua varian

Tujuan :  mengenalkan dan melatih cara analisis uji dua rerata


 mengenalkan cara menguji hipotesis homogenitas dua varian
 mengenalkan program MSExcel untuk uji hipotesis dua rerata dan
varian

Bahan latihan:
1. Uji dua rerata yang datanya tidak berpasangan
Teori: Xi yang distribusinya normal dengan rerata  dan varian 2, Xi ~ N(, 2), lewat

tranformasi liner dapat diubah menjadi normal baku Xi   ~ N (0,1) . Distribusi rerata
σ
contoh acak dari populasi tsb.
adalah sehingga X   . Jika

X  2 X ~N( , ) N (0,1)
n
2
s2 dengan derajad bebas (db)  sebagai penduga 2 dipakai untuk mengganti
n 2, maka
X 
~ t() , mengikuti distribusi t dengan db = . Selanjutnya, selisih dua variabel
s2
normal
n yang saling tidak gayut juga akan mengikuti distribusi normal dengan reratanya
merupakan selisih reratanya dan variannya merupakan jumlah varian keduanya.
Di sini kita mempunyai dua set . Set data yang pertama, diambil dari populasi
yang reratanya Y dan variannya  Y adalah
2
15, 16, 17, 16, 5, 4, 20, 3, 12, 12
Y Ukuran contoh nY = 10, rerata contoh
Y

2Y  12 dan varian contoh s 2 


Y 
dengan derajat bebas Y = nY – 1 = 9

Y adalah penduga Y dan sY2 penduga 2Y . Set data ke dua Xi diperoleh secara acak
dari populasi lain, yang reratanya X dan variannya 2X sbb.:
X 36, 38, 17, 16, 45, 27, 31, 30 dan banyaknya data nX = 8
 2X

Hitung rerata X  dan variannya 2


sX 
X merupakan penduga X dan s2
X penduga 2 dengan derajat bebas X = .
X
Hipotesis nol yang diuji adalah H 0: Y = X ditandingkan dengan hipotesis alternatif
H1: Y X , H1: Y > X atau H1: Y < X, tergantung masalahnya. Pengujian dengan
hipotesis alternatif pertama disebut pengujian dua sisi, sedang dengan salah satu
hipotesis alternatif sisanya disebut pengujian satu sisi. Asumsi yang digunakan adalah
tiap populasi mengikuti distribusi normal. Jadi, Yi ~ N(Y, 2Y ) dan Xi ~ N(X, 2Y )
maka Y ~ ,X~ , dan (Y  X ) ~
=12 =8 =4

sehingga bentuk normal bakunya adalah (Y  X ) 


~ N (0,1) [1]
()

a. Asumsi varian kedua populasi sama


Dengan asumsi 2
  2 2
  , [1] berubah menjadi (Y  X )  
   
 ~ N (0,1)
Y X
 
1  1 1 
Jika nh adalah rerata harmonis ukuran ke dua contoh, yaitu n  ½  , maka
n 
n
h  x y 
[1] menyederhana menjadi (Y  X ) 
~ N (0,1) , dan jika 2 diganti dengan


(Y  X )  ~ t(v) . Bentuk s 2
penduganya s2 yang berderajad bebas , maka
 nh

yang ada di dalam tanda akar disebut varian rerata ontoh, dan dilambangkan dengan
s X2 . Dua varian contoh sY2 dan s 2X merupakan penduga 2. Penduga terbaiknya,
dilambangkan dengan s2, adalah rerata tertimbangnya, dengan derajad bebas sebagai
penimbangnya:
s2 2 .
 Y s y2   X s X  dengan db  = Y + X =
 
Y   X 
1  1 1 2
Untuk data latihan kita,  ½    ....., sehingga nh = .... s  
nh    X  =

....... Jadi, nilai yang harus dihitung untuk H0: Y = X adalah t (Y  X )  


hi  ............ 
t
yang untuk   0,05 dibandingkan dengan nilai tabel t yaitu untuk uji dua sisi
atau nilai tabel t sebesar untuk uji satu sisi.
Kesimpulan uji satu sisi:
....................................................................................................
b. Asumsi varian kedua populasi tidak sama
Gantilah 2Y dan 2Y pada [1] dengan penduganya dan sebut sebagai t *hi:
*
t hit (Y  X ) 
 

Tanda * untuk mengingatkan bahwa distribusinya bukan distribusi t. Nilai yang digu-
nakan sebagai pembanding harus dihitung terlebih dahulu sbb.:
 xt x   yt 2
*
tabe dimana  s i dan ti adalah nilai dari tabel t dengan derajad
i
l y ni
xy
bebas i. Kembali * menandakan bahwa nilai ini bukan dari tabel distribusi t.

Untuk data kita s .....


2  ....., X = ....., s
2
 ....., X = ....., sehingga    .............
X
X X ......
dan .....
 Untuk pengujian dua sisi dengan  = 0,05
Y ......
*
t tabel  .
  
Kesimpulannya: ................................................................................................................
2. Uji dua rerata yang datanya berpasangan
Untuk uji ini kita gunakan 9 pasangan data berikut ini. Pasangan terjadi karena
datanya dicatat dari petani yang sama, yaitu data sebelum (Xi) dan sesudah (Yi) proyek
dibangun seperti terlihat pada lembar berikutnya. Untuk menghilangkan pengaruh
individual para petani, analisis data tidak seperti sebelumnya, melainkan dengan
menyimak selisihnya di. Jadi di = Yi – Xi. Jika Xi dan Yi mengikuti distribusi normal
2
dengan rerata X dan y, maka di ~ N(d , 2 d) dan d ~ N ( d , d ) dimana d =
n
. Bagaimana hubungan  2d dengan varian Xi dan Yi tidak perlu dipusingkan karena
penduganya akan dapat diperoleh dari data yang ada. H 0: x = x sama saja dengan H 0:
d = .

Petani Xi Yi di = Yi – Xi
Amat 10 11 1
Badu 3 15 12
Dakir 4 18 14
Fatah 7 17 10
Gani 8 11 3
Hamid 5 9 4
Joko 8 4 -4
Kardi 4 15 11
Lukman 5 8 3
d
s d2

Hitunglah dari data selisih ini reratanya ( d ) sebagai penduga d dan variannya
(s 2 ) sebagai penduga 2 dengan derajad bebas  = . Isikan hasil perhitungan anda
d d
ke kotak yang tersedia pada tabel di atas.
2 2
Bakukan d dan gunakan s d untuk mengganti  d sehingga nilai yang harus

dihitung adalah thit 


 yang dibandingkan dengan nilai tabel t =
untuk uji dua sisi dan nilai tabel untuk uji satu sisi.
3. Uji homogenitas dua varian
Untuk maksud ini kita akan gunakan data Xi dan Yi pada uji dua rerata data
tidak berpasangan. H 0: kedua populasi sama variannya, yang sama saja dengan H0:
 2   2 Hipotesis alternatifnya H1:  2   2 ,  2   2 , atau  2 tergantung
2
X Y X Y X Y X Y
masalahnya. s2 dengan derajat bebas X = adalah penduga 2 . s 2 dengan derajat
X X Y

bebas Y = adalah penduga 2Y . Jadi, di bawah H 0, nisbah keduanya, dilambang-


kan dengan Fhit = ....., yang mengikuti distribusi F dengan derajad bebas pembilang
dan derajad bebas penyebut sesuatu dengan derajad bebas varian contoh yang menjadi
pembilang dan penyebut pada nisbah tadi. Seberapa dekat yang disebut mendekati satu
adalah apabila kurang dari nilai tabel F. Sebab nilai tabel F tidak ada yang kurang dari
satu, maka Fhit yang digunakan adalah Fhit dengan pembilangnya lebih besar dari
max( s 2 , s 2 ) 
penyebutnya, yaitu Fhit 
x y
min( sx 2 , ys 2 )  
Untuk uji dua sisi, Ftabel = dan untuk uji satu sisi.
Program Komputer
Berbagai analisis di atas dapat dikerjakan dengan perangkat lunak MSExcel
yang tersedia di komputer. Aktifkan MSExcel dengan jalan klik berturut-turut Start,
All Programs, Microsoft Office dan kemudian Microsoft Office 2003. Ini adalah cara
yang normal; mungkin telah tersedia cara yang lebih singkat. Kemudian berturut-turut
klik Tools, Data Analisis, dan pilih cara yang sesuai. t-Test: Two Samples Assuming
Equal Variances, untuk uji hipotesis dua rerata dengan asumsi varian homogen. t-
Test: Two Samples Assuming Unequal Variances, untuk uji hipotesis dua rerata
dengan asumsi varian tidak homogen. Sedangkan F-Test Two-Sample for Variances
adalah untuk uji hipotesis homogenitas dua varian. Kemudian ikuti apa yang tercantum
pada Kotak Dialog (Dialog Box). Jika Data Analisis tidak ada setelah klik Tools, klik
terlebih dulu Add-Ins, kemudian klik Analysis Tool Pak–VBA dan diakhiri dengan
OK untuk terlebih dulu mengaktifkannya

Latihan
1. Nilai 20 mahasiswa yang diambil secara acak dari seluruh kelas Perancangan
Percobaan mempunyai rerata 60 dengan standar deviasi 5, sedangkan contoh acak
25 mahasiswi dari kelas yang sama mempunyai rerata 66 dengan standar deviasi 4.
a. Ujilah apakah varian keduanya homogen
H 0: vs. H 1:
sX 
2
dengan derajad bebas x =
s2 dengan derajad bebas Y =
Y

Fhit =  dengan Ftabel =


Kesimpulan:
b. Berdasar hasil uji homogenitas varian, ujilah apakah mahasiswi lebih cerdas
dalam Perancangan Percobaan mendasarkan nilainya
H 0: vs. H 1:
Jika kesimpulan pengujian sebelumnya varian kedua populasi homogen, hitung
 Xs 2 
s2
2

s  X
YY
  dengan derajad bebas
 X  Y
2 1 1
s X Y   dengan derajad bebas
 

thit 
dan ttabel =

Kesimpulan: ............................................................................................................
Jika uji sebelumnya varian kedua populasi tidak homogen varian, hitunglah
2
s X Y    , thit  dan ttabel =

Kesimpulan: ............................................................................................................
2. Dikeluhkan di suatu kelas ujian akhir lebih sulit dari ujian sisipannya, fihak Fakultas
mengambil secara acak nilai sisipan 10 mahasiwa dan nilai ujian akhir 10
mahasiswa di kelas tsb. Sedang Laboratorium Biometrika memanggil secara acak 10
mahasiswa untuk ditanyai nilai sisipan dan nilai ujian akhir mereka.
Uji mengenai apa (uji rerata ataukah uji varian) masalah ini?
Pengujian merupakan pengujian dua sisi ataukah pengujian satu
sisi. Tuliskan H 0: vs. H i:
Data yang diperoleh Pengurus Fakultas merupakan data tidak berpasangan ataukah
data berpasangan?
Data yang diambil Lab. Biometrika merupakan data tidak berpasangan ataukah data
berpasangan?
3. Disebutkan hasil padi A 1,2 t/ha lebih tinggi dari padi B. Ubinan dari masing-
masing 50 petani menunjukkan hasil A 8,7 t/ha dengan simpangan baku 0,5 dan B
7,8 t/ha dengan simpangan baku 0,6. ( = 0,05)
a. Ujilah apakah varian keduanya homogen
H 0: vs. H 1:

Fhit =  dengan Ftabel = Kesimpulan:

b. Apakah pernyataan tsb. dapat diterima?


H 0: vs. H 1:

thitung =...............................................................................................ttabel =
Kesimpulan:
t

Anda mungkin juga menyukai