Anda di halaman 1dari 13

Skip to content

Insan Pelajar
Tempat Berbagi dan Belajar

 HOME
 TENTANG KAMI
 GEOGRAFI
 EKONOMI
 KEWARGANEGARAAN
 BAHASA
 SEJARAH
 PENGETAHUAN UMUM

tutup
tutup
HOMEPAGE / PERPETAAN / LATITUDE DAN LONGITUDE: PENGERTIAN DAN PERBEDAANNYA

Latitude dan Longitude: Pengertian


dan Perbedaannya
Oleh Iqbal HakimDiposting pada Desember 15, 2020

Latitude dan Longitude adalah konsep geografi dan perpetaan yang sangat


penting untuk kalian pelajari serta pahami.
Dalam pelajaran geografi pasti Anda pernah mempelajari tentang peta dunia
bukan? Ketika melihat apa yang ada di peta mungkin Anda merasa bingung.
Bukan karena terdapat banyak negara melainkan ada berbagai macam angka
disertai garis yang mengkotak-kotakkan peta dunia tersebut. Nah garis-garis
itulah yang dinamakan latitude dan longitude atau juga lebih dikenal dengan
sebutan garis lintang serta garis bujur.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu latitude dan
longitude serta apa yang menjadi perbedaan antara keduanya.

Daftar Isi
Pengertian Latitude dan Longitude
Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu
apa yang dimaksud ketika seseorang menyebutkan istilah latitude dan juga
longitude.

Pengertian Latitude

Latitude atau garis lintang merupakan sebuah garis yang bertujuan untuk


menentukan jarak dari kutub utara atau selatan menuju garis khatulistiwa.
Garis ini membentang dari timur ke barat mengitari bumi dan memiliki titik
tengah kathulistiwa.
Peran garis khatulistiwa sebagai sirkuler imajiner membuatnya membagi
wilayah bumi menjadi 2 bagian.
Karena merupakan titik tengah dari latitude, maka garis kathulistiwa sendiri
terbagi menjadi dua, yang menjadi bagian bumi utara dan yang menjadi
bagian bumi selatan.
Adapun sebuah garis melingkar yang berada tepat di tengah kathulistiwa
adalah garis lintang 0 derajat. Garis ini menjadi garis pembagi belahan bumi
utara dan belahan bumi bagian selatan.
Lebih jauh mengenai penerapan garis lintang dapat dicermati melalui
pemberian penulisan angka berupa 0 derajat sampai dengan 90 derajat.
Perlu Anda tahu bahwa lokasi pada peta yang menunjukan angka 0 derajat
lintang akan mengacu pada garis khatulistiwa. Sedangkan, bila angka terlihat
bertuliskan 90 derajat lintang maka itu akan menunjukan lokasi di kutub,
entah itu selatan atau utara.
Satu derajat lintang memiliki ukuran yang berubah-ubah, semakin dekat
dengan kathulistiwa, maka semakin besar ukurannya. Pada daerah
kathulistiwa, diketahui bahwa 1 derajat lintang memiliki panjang yang setara
dengan 111 km.
Derajat lintang ini akan dibagi lagi menjadi satuan ukuran yang lebih kecil
yaitu menit. Satu derajat setara dengan 60 menit dan satu menit latitude ini
setara dengan jarak sekitar 1,8 km
Menit ini juga akan dikecilkan lagi menjadi detik, satu menit setara dengan 60
detik. Bila dikalkulasikan dalam detik maka jumlah satu detik garis lintang
mencapai 31 meter.
Perhitungan-perhitungan inilah yang akan menjadi dasar operasionalisasi
GPS dan hitung-hitungan dalam ilmu perpetaan.
 

Pengertian Longitude

Berbeda dengan garis lintang, garis longitude merupakan sebuah garis yang


membentang dari arah utara menuju selatan. Garis ini juga memiliki nama lain
yakni garis meridian atau garis bujur.
Garis ini membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi bagian timur
dan juga belahan bumi bagian barat.
Longitude memiliki 2 titik tengah yaitu pada derajat 0 meridian yang kita kenal
sebagai greenwich mean time dan standar zona waktu internasional, serta
meridian 180 yang menjadi zona perpindahan hari.
Daerah yang berada di sebelah timur garis prime meridian di Greenwich akan
dianggap sebagai belahan bumi bagian timur, sedangkan yang berada di
bagian barat akan dianggap sebagai belahan bumi bagian barat.
Garis ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada zona waktu di Indonesia.
Bahkan, seluruh zona waktu di dunia diatur berdasarkan garis bujur.
Jarak antar garis bujur memiliki ciri khas akan menjadi 0 ketika ada di kutub
utara ataupun selatan. Perlu diketahui bahwa jarak antar garis bujur ini adalah
1 derajat lintang, sehingga jarak antar bujur 0 dengan bujur 1 di Kathulistiwa
adalah 111 km setara dengan 1 derajat lintang.
Hal ini berlaku sebaliknya, yaitu jarak antar garis lintang adalah 1 derajat
bujur.
Perlu diketahui bahwa 1 derajat bujur setara dengan jarak sekitar 110 km
pada daerah kathulistiwa hingga sekitar 111 km pada daerah kutub. Namun,
dalam perhitungan biasanya sudah ada keterangan tertentu standar apa yang
digunakan.
 

Perbedaan Latitude dan Longitude


Setelah memahami apa itu latitude dan longitude, kita perlu mengetahui
perbedaan antara keduanya. Secara umum, lintang dan bujur memiliki
perbedaan sebagai berikut

 Perbedaan koordinat
 Berbeda arah
 Derajat yang berbeda
 Jumlah garis
 Fungsinya yang berbeda
 Panjang yang berbeda
 Garis referensi yang berbeda

Ternyata, cukup banyak juga ya perbedaannya. Agar kalian lebih paham, kita
akan membahas secara lebih dalam setiap perbedaan tersebut dibawah ini

Perbedaan Koordinat
Perbedaan pertama yang dapat dilihat dari garis lintang dengan garis bujur
antara lain terletak pada titik koordinat keduanya. Tetapi jangan salah, sistem
koordinat mereka berdua sama saja, yang beda adalah penggunaannya.
Bila mana garis tersebut mengacu pada satu titik dari timur ke barat maka
akan disebut sebagai longitude atau garis bujur.
Sedangkan bila koordinat suatu garis geografis bermanfaat untuk mengetahui
jarak dari utara ke selatan khatulistiwa maka dinamakan latitude atau garis
lintang.
 

Perbedaan arah
Arah garis latitude dan longitude juga jelas sangat berbeda. Keduanya
bahkan berpotongan yang artinya arah mereka berbeda, baik awal maupun
akhirnya.
Garis lintang akan membentang dari timur ke barat. Sedangkan garis bujur
akan membentang dari utara ke selatan planet bumi.
 
Derajat yang Berbeda
Seperti yang sudah diketahui bahwa perhitungan pada sebuah peta di
belahan dunia terbentuk dari angka-angka. Nah penggunaan angka pada
garis lintang dan juga bujur sangatlah berbeda.
Latitude atau garis lintang menerapkan angka dari 0 sampai ke 90 derajat,
beda dengan longitude atau garis bujur yang menunjukan angka berkisar dari
0 sampai dengan 180 derajat.
Hal ini terjadi karena lintang hanya membagi setengah bumi, sedangkan garis
bujur membagi seluruh bumi. Selain itu, garis lintang mulai dari kathulistiwa
derajat 0 hingga kutub yang memiliki derajat 90.
Sedangkan, garis bujur dimulai di prime meridian greenwich yaitu derajat 0,
hingga garis antemeridian pada derajat 180.
 

Jumlah Total Garis


Selain memiliki perbedaan dari segi perhitungan, perbedaan lain juga nampak
dari jumlah total garis.
Perlu Anda tahu bahwa pada sebuah peta akan terlihat banyak sekali garis
yang melintang. Umumnya, garis-garis ini digambarkan setiap 1 derajat.
Oleh karena itu, sesuai dengan perbedaan yang sudah kita jelaskan
sebelumnya, pasti jumlah garisnya pun berbeda antara latitude dengan
longitude.
Garis yang menunjukan lintang yakni berada di angka sebanyak 180. Lalu
pada garis bujur terdapat jumlah yang lebih banyak yakni sejumlah 360.
 

Berbeda Fungsi
Baik latitude maupun longitude memiliki peran sendiri-sendiri. Jadi pada
penerapannya, lazim terjadi perbedaan yang mutlak antara kedua garis
tersebut.
Hal itu terlihat dari fungsi garis lintang yang digunakan untuk memudahkan
dalam pengelompokan iklim tertentu, yaitu klasifikasi iklim matahari.
Jadi pembagian zona iklim ini akan nampak dari sebuah garis lintang.
Misalnya zona panas terik, zona iklim sedang, ataupun zona dingin.
Pengelompokan berbeda terlihat pada penerapan garis bujur. Garis yang juga
disebut mediteran ini dimanfaatkan untuk memberikan gambaran jelas
mengenai klasifikasi waktu.
Pada tiap belahan dunia terbagi dari zona waktu yang ada. Hal itu pula yang
mempengaruhi perbedaan waktu dari setiap di belahan dunia.
 

Panjang Garis yang Berbeda


Setiap dari garis baik itu lintang ataupun bujur memiliki panjang yang
berbeda, karena bentuk bumi tidak bulat sempurna.
Δ1 Δ1
Φ
LATITUDE LONGITUDE

0° 110.574 km 111.320 km

15° 110.649 km 107.551 km

30° 110.852 km 96.486 km

45° 111.133 km 78.847 km

60° 111.412 km 55.800 km

75° 111.618 km 28.902 km

90° 111.694 km 0.000 km

Perbedaan jarak antar garis untuk latitude dan longitude


Anda dapat melihat sendiri perbedaan antar garis latitude dengan longitude
pada tabel diatas. Perlu diketahui bahwa tabel tersebut diukur pada setiap
garis lintang dari kathulistiwa hingga ke daerah kutub.
 
Penggunaan Huruf Yunani yang Berbeda
Setiap garis memiliki simbol dalam huruf Yunani yang berbeda-beda pula.
Penggunaan simbol bermanfaat untuk memudahkan para kartografer dan
geografer dalam penulisan.

Pada latitude, dituliskan sebuah simbol yang dibaca phi. Lambang ini dapat
kalian lihat di atas.

Sedangkan, garis longitude umumnya dilambangkan dengan lambda dalam


huruf Yunani. Lambang tersebut juga dapat kalian lihat di atas.
Tujuan penggunaan huruf yang berbeda-beda ini tentu bertujuan dalam
memberikan perbedaan yang jelas antar keduanya. Selain itu penentuan
huruf juga memberikan kesan unik dengan bentuk yang tidak biasa sehingga
tidak tertukar-tukar.
 

Perbedaan Garis Referensi


Perbedaan terakhir yang dapat dicermati ialah dari segi garis referensi yang
digunakan. Artinya baik pada lintang maupun bujur memiliki garis referensi
yang tidak sama.
Hal itu terlihat pada garis lintang yang memiliki garis referensi
bernama parallel. Garis referensi intinya adalah garis kathulistiwa pada
derajat 0 utara dan selatan.
Sedangkan, garis referensi longitude dinamakan sebagai meridian lines. Garis
referensi intinya adalah garis prime meridian pada derajat 0 dan
garis antemeridian pada derajat 180.
Diatas sudah kita bahas beberapa penjelasan dan perbedaan
antara latitude dan longitude. Kedua garis tersebut memiliki peranan yang
sama- sama penting dalam dunia perpetaan.
Jika Anda sudah membaca artikel ini maka diharapkan dapat menambah
pengetahuan mengenai garis lintang dan bujur. Ketika lain kali kalian
membaca peta, kalian tidak akan tertukar-tukar lagi antara kedua garis ini.

 About
 Latest Posts

Iqbal Hakim
Mahasiswa at Institut Teknologi Bandung
Iqbal adalah anggota Tim Olimpiade Geografi Indonesia (TOGI) dan pernah
membawa pulang emas di iGeo 2017 Serbia, menjadi team leader di iGeo
2018 Quebec, dan menjadi juri OSN 2019 Manado. Kini, Iqbal melanjutkan
studi di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi
Bandung .
Sebarkan ini:

 Facebook
 Twit
 WhatsApp
Posting terkait:
Komponen Komponen Peta

Keunggulan Sistem Informasi Geografi Beserta Kelemahannya

Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografi

Komponen Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis: Pengertian, Sejarah, dan Manfaat


Garis Kontur: Pengertian, Peraturan, serta Cara Membuat dan Membacanya
Posting pada PerpetaanDitag Perpetaan, Peta, sistem informasi geografis

Navigasi pos
Pos sebelumnyaDelta Sungai: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya
Pos berikutnyaPithecanthropus Robustus: Pengertian, Sejarah, dan Cirinya
Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim Komentar

Recent Post

 Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Kar…

Januari 28, 2021


 Kalimat Persuasif: Pengertian, Ciri, Fun…

Januari 27, 2021

 Surat Izin Sakit: Cara Menulis yang Bena…

Januari 27, 2021

 Ras Negroid: Sejarah, Ciri, Budaya, dan …

Januari 26, 2021

 Norma Adat: Pengertian, Tujuan, Ciri, da…


Januari 26, 2021

Kategori

 Astronomi (2)
 Bahasa Indonesia (32)
 Ekonomi (23)
 Geografi (6)
 Geografi Ekonomi (16)
 Geografi Fisik (21)
 Geografi Kependudukan (8)
 Geografi Kota (15)
 Geografi Lingkungan (9)
 Kewarganegaraan (25)
 Laut dan Pesisir (4)
 Meteorologi (15)
 Pengetahuan Umum (89)
 Perpetaan (12)
 Sejarah (46)
 Sumber Daya Alam (5)

Iklan
© Copyright 2020 Insan Pelajar
 
Insan Pelajar

 Home

 Tentang Kami

 Geografi

 Ekonomi

 Kewarganegaraan

 Bahasa

 Sejarah

 Pengetahuan Umum

Anda mungkin juga menyukai