Anda di halaman 1dari 14

 

 Call Center: 021 751 6699

 SMS Center: 0817 095 6688

EN

ID
 Tindakan dan Biaya
 Testimoni
 Ketahui Lebih Lanjut
 Dokter & Lokasi
 Layanan Kami
 Hubungi Kami
 Rawat Jalan
 KMN Store
 Tentang Kami
 Media
 Karir
HomeTindakan dan BiayaGlaukoma

PENGOBATAN
GLAUKOMA DI KMN
EYECARE: APAKAH
YANG DIMAKSUD
DENGAN GLAUKOMA?
Glaukoma adalah penyakit mata yang merusak saraf optik mata. Saraf optik
dapat dibayangkan sebagai suatu kabel listrik yang terdiri dari jutaan dawai, di
mana masing-masing dawai membawa citra dari retina ke otak melalui saraf
optik yang peka terhadap cahaya. Dengan demikian, perubahan atau
kerusakan pada saraf optik akan mempengaruhi penglihatan.

Glaukoma biasanya ditandai dengan peningkatan tekanan bola


mata sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara produksi cairan di dalam
mata dan pengeluaran cairan tersebut dari mata, atau terjadinya
penumpukan cairan di dalam mata. Ini dapat mengakibatkan kerusakan
permanen pada saraf optik dan hilangnya penglihatan perifer, yang dapat
berakhir dengan kebutaan.

Sekitar 20% pasien glaukoma dapat memiliki tekanan mata yang normal,
yang dikenal sebagai “normal tension glaucoma”.  Oleh sebab
itu, diagnosis glaukoma tidak hanya berdasarkan pada tekanan mata itu
sendiri, namun terdiri dari evaluasi yang cermat terhadap saraf optik dan
struktur mata lainnya. Tekanan mata, sirkulasi darah, dan anatomi mata
berkaitan dengan kerusakan yang terjadi pada glaukoma. Dengan
demikian, diagnosis glaukoma membutuhkan pemeriksaan melebarkan
pupil dan pemeriksaan lainnya yang meliputi pemeriksaan lapang pandang,
analisis lapisan serabut saraf, fotografi saraf optik, pemeriksaan trabecular
meshwork dengan menggunakan lensa kontak khusus (gonioskopi), dan
pengukuran ketebalan kornea (pakimetri).

Glaukoma berada di peringkat kedua sebagai penyebab kebutaan


permanen di dunia, setelah katarak. Kehilangan penglihatan akibat
glaukoma bersifat permanen namun dapat dikendalikan. Pasien glaukoma
umumnya tidak menyadari adanya gangguan penglihatan hingga penyakitnya
telah mencapai stadium lanjut. Diperkirakan sekitar 50% pasien
glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita glaukoma. Semua
orang yang berusia di atas 50 tahun disarankan untuk melakukan
skrining glaukoma.

Karena kerusakan penglihatan yang disebabkan oleh glaukoma bersifat


permanen, maka deteksi, diagnosis, dan pengendaliannya idealnya harus
dilakukan sedini mungkin. Untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, silakan
hubungi dokter mata Anda atau berkunjunglah ke KMN EyeCare.

TESTIMONI PARA
PASIEN GLAUKOMA DI
KMN EYECARE:
Di KMN EyeCare, para pasien adalah prioritas utama kami. Di bawah ini
adalah testimoni para pasien glaukoma kami:

“Awalnya, saya merasakan ketajaman penglihatan menurun, disertai dengan


pusing hebat dan muntah-muntah. Kondisi ini tentu mempengaruhi kinerja
saya sebagai seorang dokter gigi dan pengajar. 
 Saya bertemu dengan dokter mata di KMN sub spesialis Glaukoma yang
menurut saya yang berkomunikasi langsung, cukup informatif dalam
menangani keluhan saya. 
Progress yang saya rasakan sangat baik, banyak teman sejawat dan murid-
murid saya yang bertanya di mana saya berobat, karena mereka kagum
dengan progress hasil perawatan saya.
Terimakasih KMN, Terimakasih Dr. Martin, SpM, atas pelayanan berkualitas
yang sudah saya dapatkan!”

Pricillia Priska Sianita

Testimoni lainnya
Bagaimana kami bisa membantu Anda?
Hubungi Kami Kirim Pesan  Konsultasi Dokter Pendaftaran Operasi

PENYEBAB & GEJALA


GLAUKOMA: APA YANG
MENYEBABKAN
TERJADINYA
GLAUKOMA?
Glaukoma disebabkan oleh kegagalan mata untuk memelihara
keseimbangan antara jumlah cairan yang diproduksi di dalam mata dan
jumlah cairan yang dikeluarkan dari mata.

Mata terus-menerus memproduksi cairan jernih yang disebut sebagai


“aqueous humor.” Aqueous humor mengalir dari bilik mata belakang ke bilik
mata depan, yang menyebabkan terjadinya tekanan yang membentuk mata
dan dengan demikian menentukan penglihatan seseorang. Bila terjadi
sumbatan aliran atau aliran tidak dapat dijaga, maka akan mulai terjadi
penumpukan cairan, sehingga meningkatkan tekanan di dalam mata.
Kemudian tekanan yang meningkat tersebut akan menekan saraf optik,
sehingga merusaknya secara permanen. Bila saraf optik mengalami
kerusakan, maka pasien didiagnosis menderita glaukoma.

DETEKSI DAN DIAGNOSIS


GLAUKOMA
Untuk mendeteksi apakah seorang pasien menderita glaukoma atau
tidak, dokter mata yang menanganinya akan menanyakan beberapa
pertanyaan mengenai faktor risiko, seperti misalnya:

 proses penuaan
 riwayat glaukoma dalam keluarga
 apakah pernah mengalami rabun dekat atau rabun jauh yang parah
 riwayat trauma pada mata
 penyakit sistemik atau masalah kesehatan, termasuk diabetes atau
sirkulasi darah yang buruk.

Pemeriksaan penglihatan secara teratur merupakan cara terbaik untuk


memungkinkan dilakukannya deteksi dini glaukoma dan untuk menghindari
kerusakan penglihatan lebih lanjut. Alat-alat dan pemeriksaan berikut ini
digunakan untuk mendeteksi glaukoma:

Tonometer
Pakimetri
Perimetri
Tomografi Koherensi Optik (Optical Coherence
Tomography-OCT)
Pencitraan Saraf Optik atau Foto Saraf Optik
GEJALA GLAUKOMA
Glaukoma dikenal sebagai “si pencuri penglihatan“ karena penyakit ini
terjadi secara perlahan-lahan dengan gejala yang tidak dapat dikenali hingga
penyakit ini telah mencapai stadium lanjut.

Terdapat dua jenis glaukoma: Glaukoma Sudut Terbuka dan Glaukoma


Sudut Tertutup.

Glaukoma sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang paling umum


dijumpai, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi cairan
dan pengeluaran cairan dari mata. Glaukoma sudut tertutup disebabkan
oleh penyumbatan aliran cairan di dalam mata.

Bila glaukoma bersifat kronis pada kedua jenis tersebut, maka tidak ada
gejala, namun hilangnya lapang pandang perifer akan terjadi perlahan-lahan
dan menyebabkan penglihatan seperti melihat dari terowongan (tunnel
vision).

Pada glaukoma sudut tertutup akut, gejalanya dapat berupa:

 nyeri dan sakit kepala yang parah


 mual
 penglihatan kabur
 kemerahan pada mata
 lingkaran cahaya di sekitar sinar

Glaukoma sudut terbuka dan tertutup dapat disebabkan oleh kondisi


lainnya, seperti peradangan, penggunaan obat-obatan, trauma pada mata,
atau penyakit sistemik.

Glaukoma juga dapat dijumpai pada bayi saat lahir.

Gejala glaukoma saat lahir meliputi pembesaran mata, mata yang menonjol


keluar, kornea yang berkabut, dan sensitif terhadap cahaya.
Bagaimana kami bisa membantu Anda?
Hubungi Kami Kirim Pesan  Konsultasi Dokter Pendaftaran Operasi

PENGOBATAN &
PENGENDALIAN
GLAUKOMA
Hingga kini, belum ada metode yang terbukti dapat mengembalikan
penglihatan yang rusak akibat glaukoma. Namun, sebagian besar kasus
glaukoma dapat dikendalikan, yang mana ini merupakan hal yang
penting karena, bila glaukoma tidak diobati, maka dapat menyebabkan
kebutaan yang permanen. Glaukoma terutama diobati dengan
menurunkan tekanan mata hingga pada tingkat di mana perusakan saraf
optik dapat dihentikan. Pengendalian glaukoma dapat dicapai melalui
sejumlah metode yang meliputi obat tetes mata, laser, atau operasi.

Obat Tetes Mata untuk Pengobatan Glaukoma


Laser untuk Pengobatan Glaukoma
Operasi Glaukoma

RENCANAKAN KUNJUNGAN
ANDA
TESTIMONI GLAUKOMA

PROSEDUR OPERASI KAMI


INFO KESEHATAN MATA

PENYAKIT GLAUKOMA TIDAK BISA DICEGAH, MAUPUN


DIOBATI, TAPI DAPAT DIPERLAMBAT
Glaukoma adalah penyakit yang menyerang saraf optik mata dan dapat
menyebabkan kebutaan permanen. Glaukoma tidak dapat disembuhkan,
namun bisa diperlambat dengan pengobatan.
GLAUKOMA – PENYEBAB, GEJALA DAN PENANGANAN
Informasi lengkap mengenai glaukoma, dari jenis-jenis glaukoma, gejala-
gejala glaukoma, penyebab glaukoma, hingga penanganan glaukoma.

Artikel Kesehatan Mata Lainnya


Bagaimana kami bisa membantu Anda?
Hubungi Kami Kirim Pesan  Konsultasi Dokter Pendaftaran Operasi
Memilih dokter di KMN EyeCare
Lokasi

Lokasi

 Lokasi

 KMN EyeCare - Kemayoran

 KMN EyeCare - Jakarta Selatan

 KMN EyeCare - Kebon Jeruk

 KMN EyeCare - Pantai Indah Kapuk

 KMN EyeCare - Semarang


Glaukoma

 Glaukoma

Dr. Henry Warouw, SpM

Dr. Henry bergabung dengan KMN EyeCare di Semarang setelah lulus dari
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010.

Dr. Martin Sondak, SpM

Dr. Martin segera bergabung dengan tim kami di KMN EyeCare setelah lulus
dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2010.

Dr. Maya E. Suwandono, SpM

Dr. Maya bergabung dengan tim KMN EyeCare setelah lulus dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2010. Beliau melakukan
operasi LASIK, operasi pada glaukoma, dan katarak.
Dr. S.M.I. Supit, PhD, SpM

Dr. Supit lulus dari Universitätsklinikum der Goethe Medical School di Jerman
pada tahun 1981 dan menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis
mata pada tahun 1986.

Dr. Vinsensius G. Budiman, SpM

Setelah menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis di Fakultas


Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Dr. Vinsen praktek di Rumah Sakit
Medistra dan bergabung dengan tim di KMN EyeCare pada tahun 2004.
KONTAK
Call Center
021 751 66 99

SMS Center
0817 095 66 88

Konsultasi Dokter

TINDAKAN
 Retina
 Katarak
 LASIK
 Glaukoma
 Okuloplasti

LOKASI
 KMN EyeCare - Kemayoran
 KMN EyeCare - Kebon Jeruk
 KMN EyeCare - Jakarta Selatan
 KMN EyeCare - Pantai Indah Kapuk
 KMN EyeCare - Semarang

 Kebijakan Kerahasiaan Data

 Disclaimer

 Sitemap

 

NEWSLETTER

Kirim

Don't fill this field! 


Managed by PT ANJHealthcare

All Rights Reserved.

 Rawat Jalan
 Pendaftaran Operasi

Anda mungkin juga menyukai