Anda di halaman 1dari 3

Ciri ciri penyakit Glaukoma

Ciri Ciri penyakit Glaukoma. Mari kita mengenal lebih jauh lagi tentang penyakit
glaukoma, ciri ciri penyakit glaukoma, gejala penyakit glaukoma, tanda awal penyakit
glaukoma,
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara
bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang
sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Dari survey Depkes RI diperoleh data bahwa
kebutaan akibat glukoma menempati posisi no 2 di Indonesia setelah katarak.
Glaukoma terjadi ketika saluran cairan humor aquesus yang keluar dari bola mata
terhambat sehingga bola mata akan membesar. Bola mata yang membesar ini akan menekan
saraf dan pembuluh-pembuluh darah yang berada di belakangnya. Jika kondisi ini dibiarkan
tanpa perawatan dalam jangka waktu yang lama, saraf-saraf mata akan mati karena kekurangan
aliran darah.
Beberapa orang berisiko tinggi untuk mengidap glaukoma. Jika Anda memiliki sejarah keluarga
yang mengidap glaukoma, menderita rabun jauh (miopia), mengidap tekanan darah tinggi atau
penyakit kencing manis, sering migrain, pengguna steroid untuk jangka waktu lama dan berusia
diatas 45 tahun, Anda disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaaan mata secara rutin
sebagai tindakan pencegahan dini.
Menurut spesialis mata dari RS. Awal Bros, Tangerang, dr. R. Muhamad Ramdani. setidaknya
ada 4 jenis glukoma serta gejala-gejala yang mengikutinya yaitu :
1. Glaukoma Sudut Terbuka Primer
Glaukoma Sudut Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma), dinilai sebagai hilangnya
fungsi penglihatan berbentuk bulatan hitam. Hal ini seperti melihat pada teropong yang
memiliki sisi hitam pada semua bagian. Pada jenis ini, saluran tempat mengalirnya humor
aqueus terbuka, namun cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap
tekanan akan meningkat dan menyebabkan kerusakan saraf optikus, serta penurunan fungsi
penglihatan yang progresif
Glaukoma sudut terbuka primer adalah jenis yang yang paling banyak ditemukan. Glaukoma
jenis ini bersifat turunan, sehingga Anda berisiko tinggi menderitanya jika ada riwayat dalam
keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa (di atas 40 tahun) dan berkembang perlahan-
lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Kebanyakan orang yang mengidap glaukoma sudut terbuka primer tidak menyadari bahwa
mereka telah mengidapnya karena seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat
pada syaraf mata secara permanen. Diperlukan pemeriksaan mata teratur untuk deteksi dan
penanganan dini.
2. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut (Acute Angle-Closure Glaucoma) terjadi jika saluran tempat
mengalirnya humor aquesus terhalang oleh iris. Ini ditandai dengan adanya cahaya redup.
Pelebaran pupil menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa
menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus, sehingga terjadi
peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.
Glaukoma jenis ini lebih cepat ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejala
klinisnya, seperti sakit yang parah dan mendadak di dalam dan sekeliling mata, menurunnya
daya penglihatan dengan cepat, tampak pelangi bila melihat lampu, mata merah dan sakit
kepala. Beberapa pasien bahkan mual sampai muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan
dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter
spesialis mata Anda.
3. Glaukoma Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti kecelakaan atau trauma, katarak,
arthritis maupun operasi mata sebelumnya dan pembuluh darah yang tidak normal (sering
karena diabetes melitus). Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat
meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur bila
sedang menggunakan obat-obatan tersebut.
4. Glaukoma Kongenital
Glaukoma Kongenital jarang terjadi. Glaukoma jenis ini ditemukan pada saat kelahiran atau
segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di
dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan
menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka
terhadap cahaya.
Gejala yang dapat dilihat orang tua adalah seperti : bola mata tampak lebih besar dari normal,
kornea tidak jernih, takut melihat cahaya, dan keluar air mata bila kena cahaya. Orangtua
perlu segera membawa anak dengan kelainan ini ke dokter

Anda mungkin juga menyukai