Anda di halaman 1dari 6

KASUS LANSIA DENGAN TRANSCULTURAL NURSING

Klien Tn. D berusia 62 tahun, tinggal bersama istri dan kedua orang anaknya di Tegal Jawa
Tengah. Pendidikan terakhir klien adalah SMA. Klien bekerja di pabrik. Istri klien bernama
Ny. E berusia 58 tahun, pendidikan terakhir SMP. Istri klien seorang buruh cuci. Setiap bulan
penghasilan klien sekitar 800.000. dan penghasilan istrinya 15.000 per hari. Klien dan
keluarganya beragama Islam. Setiap harinya klien selalu melaksanakan shalat berjamah
bersama keluarga kecilnya. Sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia.
Sehari-hari klien tidak dapat lepas dari kebiasaannya untuk merokok. Baginya merokok
merupakan suatu identitas bahwa dirinya seorang laki-laki sejati. Klien telah merokok selama
20 tahun. Kebiasaan tersebut tidak dapat di hentikan oleh klien karena jika tidak merokok
klien merasa mulutnya pahit. Bahkan klien lebih memilih untuk menahan lapar dari pada
harus menahan untuk tidak merokok. Dalam seminggu terakhir ini klien mengalami batuk
dan sering kambuh ketika cuaca dingin. Merasakan sakit pada bagian dada, pundak,
punggung, dan lengan disertai dengan penurunan berat badan. Klien dan istrinya menganggap
bahwa itu adalah hal yang biasa dan efek dari kelelahan. Untuk memperbaiki kondisinya,
klien membuat wejangan untuk banyak memberikan buah dan sayur seperti kembang kol,
brokoli, kubis, kentang, jus apel dan manggis. Karena menurut kepercayaannya buah dan
sayur yang berwana hijau dapat menambah tenaga dan kesehatan, sedangkan buah dan sayur
berwarna merah dipercaya menambah tenaga dan kesungguhan. (yang dimaksud
kesungguhan adalah kesungguhan untuk sembuh). Namun dalam pengolahan buah dan sayur
tersebut istri klien memotongnya terlebih dahulu baru kemudian dicuci dan saat merebusnya
tidak di tutup. Karena dirasa kondisi klien tidak membaik maka istrinya membawa klien ke
RS Cepat Sembuh untuk periksa. Oleh dokter yang memeriksa klien dicurigai mengidap
kanker paru, untuk memastikan hal tersebut klien harus melakukan pemeriksaan MRI.
Setelah hasilnya keluar ternyata dugaan dokter tersebut benar. Klien menderita kanker paru-
paru. Dan saat ini didiagnosa kanker paru stadium IIB. Dimana kanker tersebut telah
menyebar ke kelenjar getah bening, dinding dada, diafragma, lapisan yang mengelilingi
jantung. Setelah dianamnesa oleh perawat ternyata klien mempunyai kebiasaan merokok dan
jarang berolahraga. Akhirnya klien disarankan untuk melakukan kemoterapi. Namun klien
menolak untuk melakukan kemoterapi. Karena klien dan istrinya merupakan orang Jawa asli
sehingga mereka masih kental menganut tradisi dan budaya Jawa. Klien percaya bahwa
dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari nenek moyangnya akan dapat
menyembuhkan segala macam penyakit termasuk kanker paru yang dideritanya. Dan menurut
klien dengan pernafasan segitiga ini klien tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.

Asuhan Keperawatan Transkultural Nursing Pada Gangguan Pernafasan

A. Pengkajian
1. Faktor Teknologi
a. Klien dibawa ke palayanan kesehatan yaitu ke RS Cepat Sembuh, klien di periksa
oleh dokter
b. Klien melakukan pemeriksaan MRI, dan diketahui bahwa klien menderita kanker
paru-paru stadium IIB
2. Faktor agama dan falsafah hidup
a. Agama yang dianut yaitu Islam
b. Setiap harinya klien selalu melaksanakan shalat berjamah bersama keluarga
kecilnya.
3. Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan
Identitas klien
Nama : Tn. D
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah menikah
Pendidikan : Lulusan SMA
Pekerjaan : Bekerja di Pabrik
Penghasilan : Rp. 800.000
Mempunyai tanggungan 2 orang anak
4. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup
a. Sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia.
b. Bagi klien merokok merupakan suatu identitas bahwa dirinya seorang laki-laki
sejati.
c. Menurut kepercayaan di klien buah dan sayur yang berwana hijau dapat
menambah tenaga dan kesehatan, sedangkan buah dan sayur berwarna merah
dipercaya menambah tenaga dan kesungguhan. (yang dimaksud kesungguhan
adalah kesungguhan untuk sembuh)
d. Klien percaya bahwa dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari
nenek moyangnya akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk
kanker paru yang dideritanya.
5. Faktor politik
a. Kebijakan dan peraturan pelayanan kesehatan, yaitu:
Alasan datang ke RS Cepat Sembuh Klien mengalami batuk dan sering kambuh
ketika cuaca dingin. Merasakan sakit pada bagian dada, pundak, punggung, dan
lengan disertai dengan penurunan berat badan.
b. Kebijakan yang didapat di RS Cepat Sembuh Klien melakukan pemeriksaan MRI
dan disarankan untuk melakukan kemoterapi
6. Faktor ekonomi
a. Sumber biaya pengobatan Biaya dari penghasilan klien dan istrinya. Karena klien
tidak mengikuti asuransi kesehatan
b. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien Biaya hidup sehari-hari dari
penghasilan klien (800.000) dan istrinya (15.000 per hari)
c. Faktor pendidikan
a. Klien merupakan lulusan SMA
B. Diagnosa
1. Data :
 Klien membuat wejangan untuk banyak memberikan buah dan sayur seperti
kembang kol, brokoli, kubis, kentang, jus apel dan sirsak.
 Menurut kepercayaan di klien buah dan sayur yang berwana hijau dapat
menambah tenaga dan kesehatan, sedangkan buah dan sayur berwarna merah
dipercaya menambah tenaga dan kesungguhan. (yang dimaksud kesungguhan
adalah kesungguhan untuk sembuh)
 Dalam pengolahan buah dan sayur tersebut istri klien memotongnya terlebih
dahulu baru kemudian dicuci dan saat merebusnya tidak di tutup.
Masalah : Potensial Peningkatan Pengetahuan
2. Data :
 Klien dan istrinya merupakan orang Jawa asli sehingga mereka masih kental
menganut tradisi dan budaya Jawa.
 Klien menolak kemoterapi
 Klien percaya bahwa dengan melakukan pernafasan segitiga yang berasal dari
nenek moyangnya akan dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk
kanker paru yang dideritanya
Masalah : Ketidakpatuhan pengobatan
3. Data :
 Klien tidak dapat lepas dari kebiasaannya untuk merokok. Baginya merokok
merupakan suatu identitas bahwa dirinya seorang laki-laki sejati.
 Klien telah merokok selama 10 tahun.
 Kebiasaan tersebut tidak dapat di hentikan oleh klien karena jika tidak merokok
klien merasa mulutnya pahit.
 Klien lebih memilih untuk menahan lapar dari pada harus menahan untuk tidak
merokok
 Karena sibuk bekerja klien jarang untuk berolahraga .
Masalah : …………………………………………………………………………

C. Intervensi
Dx 1 : Potensial Peningkatan Pengetahuan
Intervensi : Mempertahankan budaya (Maintenance)
1. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bahwa kembang kol, brokoli, kubis, apel
dan manggis baik untuk membantu menyembuhkan penyakit kanker paru-paru.
 Kembang kol mengandung glokosinolat yang mengandung sulfur, antioksidan
seperti kamferol, asam sinamat yang telah dikenal dapat membantu mencegah
terjadinya kanker dengan cara menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
 Brokoli mempunyai kandungan Sulforaphan dan antioksidan yang membantu
untuk menetralkan karsinogenik. Kandungan bekarotin yang ada di dalam
brokoli mampu mencegah kanker kanker paru-paru
 Kubis penuh fitonutrien, yang menghasilkan enzim yang terlibat dalam
detoksifikasi tubuh. Enzim ini membantu untuk melawan radikal bebas yang
dapat menyebabkan beberapa jenis kanker yang berbeda, termasuk paru-paru
 Apel mengandung flavonoid, quercetin, dan aringin yang berperan dalam
mencegah kanker paru-paru
 Manggis mengandung antioksidan yang membuang racun dari dalam tubuh
yang bisa menyebabkan timbulnya kanker. Alfamangostin berperan
mengendalikan sel kanker
2. Motivasi klien untuk tetap memperbanyak konsumsi buah dan sayur
Restrukturisasi budaya
a. Jelaskan kepada klien dan keluarganya bahwa pengolahan buah dan sayur yang
salah dapat mengurangi atau menghilangkan manfaat yang di terkandung dalam
buah dan sayur tersebut
b. Jelaskan mengenai cara pengolahan yang baik dan benar. Sebelum diolah
sebaiknya buah dan sayur dicuci terlebih dahulu baru kemudian di potong,
kemudian saat merebus atau mengolahnya harus ditutup agar vitamin dan
mineral yang terkandung tidak ikut menguap

Dx 2 : Ketidakpatuhan pengobatan berhubungan dengan sistem yang diyakini


(pernafasan segitiga)
Intervensi : Negosiasi budaya
1. Beri penjelasan pada klien bahwa “pernafasan segitiga” saja tidak cukup untuk
menyembuhkan penyakit kanker.
2. Berikan dukungan kepada klien dan keluarga untuk tetap melakukan pernafasan
segitiga selama tidak mengganggu pelaksanaan kemoterapi
3. Beri fasilitas dan waktu kepada klien untuk melaksanakan budayanya yaitu
“pernafasan segitiga”.

Merestrukturisasi budaya
1. Diskusikan kesenjangan budaya yang dianut klien dengan terapi kesehatan yang
harus di jalani klien
2. Jelaskan kepada klien dan keluarganya bahwa penyakit kanker merupakan penyakit
yang ganas dan perkembangannya sangat cepat sehingga harus segera mendapatkan
pertolongan dengan segera
3. Jelaskan kepada klien dan keluarga apabila klien tidak segera mengikuti kemoterapi
akan membahayakan keselamatan klien.
4. Jelaskan kepada klien dan keluarga bahwa kemoterapi bertujuan untuk menghambat
dan membunuh sel-sel kanker, sehingga tidak semakin menyebar ke organ lain
5. Berikan gambaran kepada klien tentang keberhasilan kemoterapi terhadap orang-
orang yang sebelumnya menderita penyakit kanker paru-paru dan melakukan
kemoterapi.

Dx 3:………………………………………………………………
Intervensi Negosiasi budaya
1. Beri motivasi kepada klien untuk berhenti merokok, karena merokok dapat
memperparah penyakitnya.
2. Berikan masukan kepada klien jika klien merasa mulutnya pahit ketika tidak
merokok maka hal itu dapat digantikan dengan makan permen.

Restrukturisasi budaya
1. Kaji persepsi klien mengenai sehat sakit
2. Jelaskan kepada klien mengenai zat-zat adiktif yang terkandung dalam rokok dan
bahayanya bagi kesehatan
 nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan, meningkatkan tekanan darah
serta mempercepat denyut jantung.
 Karbon monoksida jaringan pembuluh darah menyempit dan mengeras sehingga
terjadi penyumbatan.
 Tar mengandung senyawa Benzopiren dan  Zenyfenol yang bekerja untuk
mempercepat aktivitas sel-sel kanker.

Anda mungkin juga menyukai