STANDAR ‘ASCII’
(American Standard Code for Information Interchange)
BAB I
PENDAHULUAN
ASCII adalah American Standard Code for Information Interchange. Merupakan standar
internasional dalam kode huruf dan symbol seperti Hex dan Unicode, tetapi ASCII lebih
“popular” untuk saat ini, ASCII selalu digunakan untuk pengkodean oleh komputer dan alat
komunikasi lainnya. Untuk mengkodekan teks ASCII memiliki komposisi bilangan biner
sebanyak 8 bit, dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111 dengan total kombinasi yang
dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan desimal. Dalam
perkembangannya masih banyak karakter atau simbol-simbol yang belum terwakili dengan kode
ASCII, sehingga muncul suatu standar pengkodean yang bernama Unicode. Unicode sendiri
adalah suatu standar industri yang dirancang untuk mengijinkan teks dan simbol dari hampir
semua sistem “tulisan” di dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh
komputer. Salah satu kelebihan dari Unicode sendiri adalah bisa mendeskripsikan simbol atau
karakter non-latin yang tidak bisa dikodekan oleh kode ASCII. Contoh karakter non latin dari
Unicode adalah huruf China, yang pada perkembangannya saat ini sudah menjadi bahasa
intenasional. Unruk itu pada tugas akhir ini penulis mencoba mengaplikasikan kode Unicode
pada sebuah kamus digital huruf China.
BAB II
PEMBAHASAN
(ASCII) singkatan dari American Standard Code for Information Interchange atau
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi (/ˈæski/ (simak) ASS-kee) adalah
standar pengkodean karakter untuk alat komunikasi. Kode ASCII mewakili teks dalam
komputer, peralatan telekomunikasi, dan perangkat lainnya. Kebanyakan skema
pengkodean karakter modern didasarkan pada ASCII, meskipun mereka mendukung
banyak karakter tambahan. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) lebih memilih
nama US-ASCII untuk pengkodean karakter ini. ASCII adalah salah satu tonggak IEEE.
Standar internasional dalam kode huruf dan symbol seperti Hex dan Unicode, tetapi
ASCII lebih “popular” untuk saat ini, ASCII selalu digunakan untuk pengkodean oleh
komputer dan alat komunikasi lainnya. Untuk mengkodekan teks ASCII memiliki
komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit, dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111
dengan total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255
dalam sistem bilangan desimal. Dalam perkembangannya masih banyak karakter atau
simbol-simbol yang belum terwakili dengan kode ASCII, sehingga muncul suatu standar
pengkodean yang bernama Unicode. Unicode sendiri adalah suatu standar industri yang
dirancang untuk mengijinkan teks dan simbol dari hampir semua sistem “tulisan” di
dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer. Salah satu
kelebihan dari Unicode sendiri adalah bisa mendeskripsikan simbol atau karakter non-
latin yang tidak bisa dikodekan oleh kode ASCII. Contoh karakter non latin dari Unicode
adalah huruf China, yang pada perkembangannya saat ini sudah menjadi bahasa
intenasional. Unruk itu pada tugas akhir ini penulis mencoba mengaplikasikan kode
Unicode pada sebuah kamus digital huruf China.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode ASCII untuk
manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan kode ASCII untuk
manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa
bagian:
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return),
8(Tab), 32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!
@#$%^&*()_+?:”{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk
kode-kode grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII telah
tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam pengkodeannya
memanfaatkan 16 bit sehingga memungkinkan untuk menyimpan kode-kode lainnya
seperti kode bahasa Jepang, Cina, Thailand dan sebagainya. Pada papan keyboard,
aktifkan numlock, tekan tombol ALT secara bersamaan dengan kode karakter maka akan
dihasilkan karakter tertentu. Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul karakter koma (,).
Mengetahui kode-kode ASCII sangat bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-
karakter tertentu yang tidak ada di keyboard.
Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan MS-
DOS, pengguna dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol Alt+
[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87 untuk
karakter huruf latin "W" kapital.
D. Fungsi Kode ASCII
Fungsi Kode ASCII adalah sebagai karakter kode dari user atau admin dalam
menjalankan perintah dan akan ditranslasikan agar komputer memahami kode dari
user karena komputer hanya membaca angka binner .
Contoh user member perintah “BUKU” maka komputer akan menerima perintah
“BUKU” dalam bentuk binner yang berada pada number 65 85 75 85 atau
01000010 01010101 01001011 01010101
BAB III
KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA
E. KESIMPULAN
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/ASCII
[2] Staphen Brown and Zvonko Vranesic, Fundamentals of Digital Logic with VHDL Design,
Second Edition, 2005, McGraw Hill Higher Education
[3] http://www.asciitable.com/
[4] Rinaldi Munir, Slide Kuliah Kriptografi, Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika ITB
[5] ANSI (1975-12-01). ISO-IR-006: ASCII Graphic character set (PDF). ITSCJ/IPSJ.
[6] Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama IANA_2007
[7] Mackenzie, Charles E. (1980). Coded Character Sets, History and Development (PDF). The Systems
Programming Series (edisi ke-1). Addison-Wesley Publishing Company, Inc. hlm. 6, 166, 211, 215, 217,
220, 223, 228, 236–238, 243–245, 247–253, 423, 425–428, 435–439. ISBN 0-201-14460-3. LCCN 77-
90165. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal May 26, 2016.
[8] "Character Sets". www.iana.org. Diakses tanggal 2020-07-31.