Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YESRI RAHMA MEDIANTIN

NPM/ KELAS : 22021081202/ M5

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

REVIEW FILM

Judul Film : Joy

Tahun : 2015

Film “Joy” ini merupakan film drama komedi biografi Amerika Serikat tahun
2015 yang disutradarai oleh David O. Russell dan diproduseri oleh John Davis,
Megan Ellison, Jonathan Gordon, Ken Mok dan David O. Russel. Naskah film ini
ditulis oleh David O. Russel dan naskah ceritanya ditulis oleh Ammie Mumolo dan
David O. Russel.

Film ini mengisahkan seorang tokoh utama yang bernama Joy yang sukses
naik menjadi pendiri dan matriark dari dinasti bisnis yang kuat. Namun, dalam
perjalanan meniti karirnya Joy mempunya banyak kendala. Dia mempunya keluarga
yang brokenhome, cita-cita dan mimpinya sempat tertunda lama karena ia harus
berjuang untuk keluarganya ditengah krisis ekonomi yang telah dialami keluarganya.
Film ini terdapat banyak sekali adegan yang menerapakan sebuah strategi, adapun
adegan strategi terdapat pada menit-menit berikut ini.

MENIT ADEGAN
35.25 Sampai tiba pada saat Joy berada dititik sedang sangat lelah akan
kehidupannya ia mempunya sebuah gagasan ide bisnis yang menarik. Ia
memikirkan sesuatu yang sangat berguna untuk seseorang ibu rumah
tangga yang sering membersihkan rumahnya dan mendapati tangannya
terluka karena harus menggunakan tangan kosong untuk membersihkan
rumah, ia memiliki ide bisnis alat pel praktis yang pada masa tersebut
merupakan suatu penemuan baru.
39.22 Diceritakan bagaimana strategi Joy sang karakter utama berusaha
meyakinkan calon investor yang akan mendanai produksi alat pelnya,
disini Joy menggunakan startegi guna meyakinkan investor dengan cara
mempresentasikan produknya dengan baik dan menjanjikan keuntungan
bagi investornya.
44.36 Rapat untuk mematenkan produk agar tidak bisa di claim oleh pihak luar
dan menentukan siapa penasehat bisnis Joy dan yang terpilih adalah
ayah Joy. Pembahasan mengenai royalty untuk claim produk untuk
perlindungan.
45.00 Perdebatan pemilihan pemasok suku cadang dan diputuskan kerjasama
dengan pemasok dari California untuk pembutan suku cadang alat pel.
46.35 Perikrutan pegawai untuk merakit alat pel dan memulai proses produksi.
48.10 Konflik dengan pemasok mengenai harga suku cadang yang tidak sesuai
karena kesalahan teknis pembuatan yang ditanggungkan kepada Joy dan
hal tersebut membuat Joy tidak terima dan menolak untuk membayar
dana tersebut. (kegagalan dalam bernegosiasi). Joy menginkan pemasok
yang mudah dan murah.
48.40 Joy melakukan strategi marketing dengan survey pasar langsung dan
menawarkan produknya untuk ditempatkan di toko-toko namun terjadi
penolakan karena menyangsikan produk alat pel tersebut dinilai terlalu
mahal di pasaran. Meskipun begitu Joy pantang menyerah dan tetap
melakukan promosi alat pelnya dengan terjun ke lapangan, ia
memeragakan bagaimana cara menggunakan namun kurang mendapat
perhatian karena kurang menarik.
49.40 Akhirnya teman Joy membantu menyiasati dengan mempromosikan
menggunakan kata-kata yang lebih persuasive seperti “ini alat pel masa
depan, parktis bisa memeras tanpa mengotori tangan anda” disitu Joy
berpura-pura sebagai konsumen dan hal itu sukses menarik beberapa
orang disana strategi marketing ini diterapkan oleh Joy. Namun,
promosi tersebut tidak berjalan mulus karena ia melakukan dengan cara
illegal di depan swalayan tanpa adanya izin resmi sehingga dipaksa
bubar oleh petugas keamanan.
56.29 Mantan suami Joy iba melihat mantan istrinya yang berjuang keras guna
menjalankan bisnisnya dan ia menawarkan bantuan kepada Joy dengan
mengenalkan rekan bisnisnya terdahulu yang sukses menjalankan bisnis
waralaba dan kini bekerja di stasiun televisi terkenal dibagian periklanan
produk. Berkat relasi bisnis yang dimiliki mantan suami Joy akhirnya
Joy dapat kesempatan untuk meyakinkan produser iklan tv untuk
membantunya mempromosikan produknya.
1.00.21. Tentu saja hal tersebut tidak berjalan mulus dan sempat diragukan oleh
manajer perusahaan iklan, namun Joy berusaha meyakinkan bahwa
produk yang ia memiliki ini merukan suatu bisnis baru yang
menjanjikan dengan mempraktikkan tata cara menggunakan alat pel
miliknya serta menjabarkan bahan yang ia gunakan bukanlah bahan
yang kualitas rendah namun kualitas yang baik ini merupakan suatu
strategi guna menyakinkan partner bisnisnya. Dan akhirnya perusahaan
iklan tv tersebut sepakat untuk kerja sama dengan Joy dan meminta Joy
memproduksi 50.000 alat pel praktisnya.
1.04.48 Neil Walker (yang bekerja di TV iklan) memberikan petuah kepada Joy.
Star/artis yang memasarkan produk kecantikan tidaklah penting yang
terpenting adalah tangan dan suara. Karena kedua hal tersebut yang
memperlihatkan keunggulan dari produk yang mereka yang dijual.
1.05.35 Joan (Artis/Star yang mengiklankan produk) mempromosikan barang
dengan kalimat-kalimat persuasive guna meyakinkan calon pembeli
kalau mereka membutuhkan barang yang dijualnya. “kamu
membutuhkan ini, ayo silahkan hubung ini kami”. Dan penjualanpun
sukses hal tersenut meyakinkan Joy kalau ia mampu memjual produk
alat pelnya menggunakan iklan ini.
1.20.07 Sempat mengalami kegagalan pada saat mengiklankan produknya
karena kesalahan dari star yang mengiklankan tidak mampu
menggunakan alat peraga dengan baik yang membuat produk alat pel
Joy tidak laku satupun akhinya Joy memutuskan untuk turun tangan dan
meminta Neil memberikan kesempatan kepadanya untuk
mempromosikan produknya sendiri dengan memperagakan cara
penggunaan alat pelnya. Dan hal tersebut berhasil, Joy mampu menjual
50.000 alat pel dalam sekali penayangan iklan dan selanjutnya mampu
menebus angka 90.000. Itu merupakan awal kesuksesan dari penjualan
alat pel Joy.
1.42.44 Joy dan bisnis mengalami masalah finansial karena pemasoknya yang
licik mematenkan alat pel milik Joy. Ia dipaksa menandatangi kontrak
bangkrut oleh ayahnya. Ini merupakan kegagalan dalam bisnisnya
karena penasehatnya yang memberi saran untuk mengambil kesempatan
kerjasama dengan pemasok suku cadangan yang sejak awal sudah tidak
bekerja dengan bersih (licik). Akhirnya dia berusaha bangkit dan
mencari tau apa kelemahan dari musuhnya. Dia berangkat ke California
untuk menemua bos dari pemasok tersebut dan mengatakan segala bukti
bahwa ia dicurangi oleh si pemasok tersebut dan membuat si bos
pemasok tersebut akhirnya mengakui kalah dan berjanji akan
mengembalikan uang joy disertai bunganya.
1.49.36 Joy mencapai kesuksesannya kembali, ia kini mengembangkan bisnis
dengan membuat alat gantungan baju yang diletakkan di lemari pakaian
guna agar pakaian terlihat rebih ringkas dan rapi dimana hal tersebut
belum pernah terpikiran oleh orang lain namun Joy memikirkan hal
tersebut.
1.53.19 Joy sukses dalam berbisnis sekarang ia telah menjadi seorang pendiri
dan matriaks yang memasarkan produk penemu baru.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari review film JOY diatas adalah seorang pebisnis
membutuhkan strategi yang tepat guna memasarkan dan menjual produknya. Selain
itu, pebisnis harus bersikap pantang menyerah seperti Joy, karena tidak ada bisnis
yang instan langsung sukses pasti ada hambatan yang akan terjadi entah itu terjadi
diawal bisnis maupun ditengah-tengah bisnis. Seorang pebisnis juga untuk mencari
aman mematenkan produk yang ia jual supaya tidak ada yang merebut paksa ide
bisnis miliknya. Selain itu, pebisnis harus pandai memilah partner bisnis agar tidak
disalah gunakan kepercayaannya sehinggi partner bisnis seperti pemasok suku cadang
bisa menghormati kita sebagai partner bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai