0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
147 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai penggunaan selebriti sebagai strategi pemasaran dalam iklan. Selebriti diminati produsen karena pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik akan lebih mudah diingat konsumen. Namun penggunaan selebriti juga memiliki risiko jika komitmen kerja sama tidak terpenuhi. Dokumen ini menjelaskan alasan produsen memilih selebriti, evaluasi kesesuaian selebriti dengan produk, dan dampak pengg
Deskripsi Asli:
MARKETING CELEBRITIES SEBAGAI STRATEGI DALAM IKLAN
Judul Asli
MARKETING CELEBRITIES SEBAGAI STRATEGI DALAM IKLAN
Dokumen tersebut membahas mengenai penggunaan selebriti sebagai strategi pemasaran dalam iklan. Selebriti diminati produsen karena pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik akan lebih mudah diingat konsumen. Namun penggunaan selebriti juga memiliki risiko jika komitmen kerja sama tidak terpenuhi. Dokumen ini menjelaskan alasan produsen memilih selebriti, evaluasi kesesuaian selebriti dengan produk, dan dampak pengg
Dokumen tersebut membahas mengenai penggunaan selebriti sebagai strategi pemasaran dalam iklan. Selebriti diminati produsen karena pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik akan lebih mudah diingat konsumen. Namun penggunaan selebriti juga memiliki risiko jika komitmen kerja sama tidak terpenuhi. Dokumen ini menjelaskan alasan produsen memilih selebriti, evaluasi kesesuaian selebriti dengan produk, dan dampak pengg
MARKETING CELEBRITIES SEBAGAI STRATEGI DALAM IKLAN
Welly Wihayati Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unswagati Cirebon Email: Wihayati1@gmail.com
ABSTRAK
Pembuatan iklan suatu produk, keberadaan selebriti dipandang sebagai endorser
yang memegang peranan penting bagi kegiatan pemasaran produk tersebut. Di sini, selebriti “sangat diminati” oleh produsen dalam pembuatan iklan-iklan produknya. Selebriti menjadi tokoh yang menarik dalam iklan, apalagi bagi selebriti yang sedang “naik daun”. Akan tetapi, pada sisi lain, penggunaan selebriti sebagai strategi dalam beriklan juga dapat menjadi sangat rentan, terutama jika selebriti tersebut jauh dari komitmen perjanjian kerja sama. Pembuatan iklan, tidak luput pula dari peran selebriti sebagai endorser. Mengapa selebriti sangat diminati oleh produsen dalam mengiklankan produk-produknya? Alasan yang sederhana menyebutkan bahwa pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik (kaum selebriti yang sedang nge-top), akan mendapat perhatian yang lebih besar, di samping sangat mudah diingat. Oleh sebab itu, marketing celebrities menjadi penting artinya bagi iklan sebuah produk. Bagaimana produsen menetapkan pilihannya pada sang bintang agar sesuai dengan personality produk, melakukan evaluasi layak-tidaknya selebriti dalam iklan, bagaimana iklan tepat sasaran dan apa saja yang harus diketahui sang bintang, serta apa yang harus dipikirkan oleh sang pemasar mengenai marketing plan yang berhubungan dengan selebriti ini, tentunya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi pembuatan iklan melalui marketing celebrities.
Kata Kunci : Marketing, Iklan, Produk, Selebriti
ABSTRACT
The making of product advertisement, the existancy of celebrity can be seen of
endorser who hold significant role to the marketing activity of compaany product. The marketing process of celebrity will always happenned. In here, celebrities are very liked by producer in the making of their product advertisement. Celebrities will become attractive figure, mainly the popular celebrities. But on the other side, the using of celebrities as strategy in advertisement, can be a serious problem if they don’t committ the regulation of cooperation contract. In an advertisement process, it can’t be separated to the celebrity’s role as an endorser. Why is the producer very interested in celebrities to advertise their company product? The simple reason mentioned that the message which communicated by interesting source or person (popular celebrities), get more attention from the audiences, of course it will be easily remembering too. Because of that, marketing celebrities in this case, become an important meaning to the product of advertising. How the produser determinate their desicion to the star in accordance with the product personality, do the evaluation about the successful of celebrities, how the advertisement can be effective and what have to know by celebrities about product, and what have to think by the marketer about their marketing plan, however become an related part of advertising strategy through marketing celebrities.
A. PENDAHULUAN yang lain yang bisa dilihat di televisi.
Pada iklan sampo Clear anti Semua itu adalah iklan yang dibuat ketombe, sering kita dengar oleh produsen untuk pernyataan "siapa takut!". Pada iklan memperkenalkan, mengingatkan, dan minuman suplemen Sakatonik mengedukasi konsumen agar Grenk, dimunculkan sosok lelaki membeli produk yang diiklankan. dewasa tiba-tiba runtuh ketika Di dalam pembuatan iklan melihat goyang ngebor Inul. Dalam. tidak luput pula peran selebriti iklan teh botol Sosro (Fruit tea) sebagai endorser. Mengapa selebriti diperlihatkan pula sosok lelaki yang sangat diminati oleh produsen dalam tiba-tiba rambutnya berubah setelah mengiklankan produk-produknya? minum minuma dalam botol, dan Alasan yang sederhana menyebutkan kembali menjadi kribo ketika bahwa pesan yang disampaikan oleh meneguk teh botol (Fruit tea). sumber yang menarik (kaum selebriti Seorang bocah lucu dengan asyiknya yang sedang nge-top) akan mendapat berkata-kata dengan jeruk, ketika perhatian yang lebih besar, di sang jeruk minta minuman yang samping sangat mudah diingat. Oleh dibuatnya, bocah itu pun berkata sebab itu, dalam marketing "Jeruk kok minum jeruk!" Itulah celebrities ini akan dibicarakan iklan Nutrisari yang dibawakan oleh bagaimana produsen menetapkan Joshua. Yang istimewa ketika bulan pilihannya pada sang bintang agar Ramadhan, DeDdy Mizwar sering sesuai dengan personality produk, kali muncul mengiklankan Promag, melakukan evaluasi layak tidaknya menggunakan baju muslim dan selebriti berperan dalam iklan, mengingatkan agar selalu sehat, bagaimana mengetahui iklan yang dengan menyediakan Promag sebagai tepat sasaran dan apa saia yang harus obatnya. Serta banyak lagi diketahui sang bintang. Serta apa yang harus dipikirkan oleh sang B. PEMBAHASAN MARKETING pemasar mengenai marketing CELEBRITIES planning. Dunia entertainment semakin Marketing celebrities adalah gemerlap sehingga membuat lahan kegiatan pemasaran yang para selebriti di Indonesia kian subur. berhubungan erat dengan para Bukan saja tawaran order main bintang yang menjadi endorser suatu sinetron, manggung, bahkan produk. Sejauh manakah produsen membintangi iklan merupakan rejeki mengambil manfaat pada para nomplok, terutama bagi selebriti selebriti dalam mendongkrak volume yang semakin nge-top. Banyak penjualan. Seperti melakukan sederetan perusahaan berusaha untuk kerjasama dengan artis dalam kurun bekerja sama dalam pembuatan iklan waktu yang begitu lama. Bagaimana produknya. Akan tetapi, tidak semua pula perusahaan mengevaluasi selebriti dapat dengan mulus efektivitas penggunaan selebriti memenuhi ajakan tersebut, produsen dalam iklan-iklan serta bagaimana selain memilih karakter yang cocok para selebriti tersebut berpengaruh dengan produk, juga adanya tuntutan dalam bisnis dan pemasaran. artis untuk memenuhi segala aturan Komunikasi Pemasaran yang diajukan oleh sang produsen. memang bukan hanya dilakukan Seperti selalu menjaga citra pribadi dengan mengandalkan iklan saja. Al selama kontrak kerja sama, tidak Ries (dalam Kurnia, 2010), melakukan pemotongan rambut mengungkapkan tentang peran selama mengiklankan produk yang advertising dalam mendukung berhubungan dengan rambut, dan pemasaran, sekaligus memaparkan yang paling radikal pula, tidak boleh fakta dan argumen betapa pentingnya menikah sebelum kontrak kerja sama kegiatan publisitas (PR) dalam selesai. mendukung pemasaran. Pemasaran Alasan-alasan apakah yang menurutnya, telah memasuki era menyebabkan produsen memberikan “Public Relations”). Banyak syarat-syarat tertentu dalam keberhasilan pemasaran merupakan penggunaan selebriti pada iklannya? keberhasilan PR, tidak hanya Yang mungkin masuk akal adalah keberhasilan periklanan semata. personality artis mempengaruhi Akan tetapi, dalam perspektif media, personality merek, pilihan bintang komunikasi produk lebih dilakukan yang tepat dapat mempengaruhi melalui space atau ruang iklan, tumbuhnya market share, diharapkan bukan berita atau format-format personality sang bintang akan publikasi lainnya, kecuali ada sesuatu melekat pada merek dan diharapkan yang luar biasa dari produk tersebut sang bintang menjadi endorser yang yang memiliki nilai berita (perhatian) handal, sehingga menarik minat tinggi bagi publik. konsumen untuk membeli (Royan, menciptakan penjualan secara 2004). signifikan. Namun, apakah Michael Jackson, Charlie personality sang bintang nantinya Chaplin dan. Cindy Fatika adalah dapat membentuk personality merek sederetan selebriti yang pernah gagal produk? Hal itu masih bekerja sama dengan produsen dalam dipertanyakan. Oleh sebab itu, pembuatan iklan karena penggunaan selebriti yang sedang ketidaksesuaian dalam personality "naik daun" terdapat dua sisi yang mereka. Michael Jackson pernah. masih belum diketahui dihentikan kontraknya oleh Pepsi keberadaanaya dalam jangka Cola hanya lantaran mengalami panjang. Penguat personality merek dehidrasi serta kasus pelecehan produk atau hanya mendongkrak seksual. Charlie Chaplin pernah penjualan sesaat? dihentikan iklannya karena dianggap Sesuai kenyataan, seorang tidak cocok dengan karakter produk produsen sering kali baru yang diiklankan. Sementara itu, mengiklankan produknya ketika Cindy Fatika telah melanggar produk berada pada ambang perjanjian yang secara diam-diam kematian, padahal ketika produk di- menikah sebelum kontraknya habis, launching pertama kali perlu pula padahal produk yang diiklankan iklan ditayangkan untuk adalah produk yang segmennya mengenalkan produk pada para untuk kalangan remaja. konsumennya. Begitu pula ketika produk sedang dalam posisi Membentuk Personality Merek kematangan, biasanya poduk dalam Penggunaan seorang selebriti dalam posisi bersaing ketat, sehingga iklan suatu produk sampai saat produk. perlu diiklankan. Hanya ini masih dipertanyakan sering kali orang-orang marketing keberadaannya. Apakah selebriti akan selalu berdebat mengenai dapat membantu dalam membentuk bentuk iklan, terutama dalam hal personality merek atau hanya penggunaan selebriti yang dapat sekadar untuk mendongkrak volume mewakili produk yang sedang penjualan dalam jangka yang sangat dipasarkan. pendek? Memang iklan yang Pilihan pada selebriti ini menarik dan dibawakan seorang dapat dilakukan. melalui berbagai selebriti yang sedang nge-top akan pertimbangan, antara lain adalah mempengaruhi keberadaan produk pertama, pilihan akan diiatuhkan dalam. segi penjualan. Tengok saja pada selebriti yang kala itu sedang kenyataan yang terjadi pada iklan naik daun, dengan permasalahan yang dibawakan oleh Inul, untuk apakah selebriti yang dipilihnya produk Sakatonik Grenk dan Horee, dapat mewakili karakter produk yang masing-masing produk sejak sedang diiklankan. Yang kedua, iklannya ditayangkan dapat tentu saja yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Setelah tersebut sangat merugikan, oleh memiliki kedua syarat pertimbangan karena para konsumen memiliki tersebut di atas, maka dibuatlah suatu pandangan bahwa IBM bukanlah keputusan untuk menggunakan sebagai produk komputer yang seorang selebriti yang nantinya serius. Hal ini disebabkan para berperan dalam iklan produk konsumen memiliki image bahwa perusahaan, yang diharapkan pula Charlie Chaplin adalah sosok yang selebriti tersebut benar-benar mampu tidak memiliki keahlian dan untuk menjadi “spoke person” dari dipercaya dalam teknologi tersebut, merek produk (Royan, 2004). sehingga konsumen pun Mengapa pemilihan selebriti mengasosiasikan IBM sebagai sangat penting sekali? Ada beberapa produk yang kurang serius. statement yang mengatakan bahwa Dari kasus di atas, kemudian selebriti yang tepat akan mengikat mendorong produsen yang erat brand produk menjadi brand menggunakan selebriti akan menjaga seperti yang diwakili oleh selebriti. mati-matian agar reputasi sang Ohanian membagi tiga faktor yang selebriti tetap stabil, sebab jika ada pada selebriti yang dapat reputasi sang bintang jatuh, maka mempengaruhi konsumen untuk merek yang diiklankan tersebut akan membeli, antara lain daya tarik fisik ikut jatuh. Berhubungan dengan ini, (kecantikan, ganteng, lucu dan Pepsi Cola buru_buru memutuskan sebagainya), dapat dipercaya dan kontrak kerja sama dengan Michael expertise (adanya keahlian). Jackson sebagai bintang iklan Sementara itu, menurut Philip Kotler produknya hanya gara-gara si Jacko (dalam Sutisna, 2003), seorang terkena kasus pelecehan seksual. selebriti yang sangat berpengaruh Tentu saja langkah yang dilakukan disebabkan memiliki kredibilitas oleh Pepsi Cola bertujuan untuk yang didukung faktor keahlian, sifat menghindari serangan Coca Cola dapat dipercaya dan adanya yang akan mempergunakan isu kesukaan. Contoh yang paling mudah tersebut sebagai senjata. Seperti yang yang berhubungan dengan selebriti banyak diketahui antara Coca Cola yang tidak memiliki beberapa faktor dengan Pepsi Cola tidak pernah seperti yang disebutkan Ohanian dan berhenti menabuh genderang perang, Philip Kotler, yaitu kasus Charlie bagaimanapun gerak yang dilakukan Chaplin. Perusahaan komputer masing-masing akan terus diikuti. terbesar di Amerika Serikat, IBM, Misalnya saja dalam penggunaan menghadapi masalah besar ketika selebriti, ketika Coca Cola keliru dalam. memilih seorang menggunakan selebriti Christina selebriti. Waktu itu IBM memilih Aguilera sebagai bintang untuk Charlie Chaplin berperang, Pepsi Cola juga sebagai pengiklan produknya, dengan tujuan ingin mendompleng
ketenaran Charlie, namun apa yang terjadi
kemudian? Ternyata pilihan pada selebriti mengikutinya dengan menggunakan diketahui ternyata selebriti tidak Britney Spears. Keduanya juga loyal dengan produk yang "dalam mempertahankan reputasi masing- iklan"-nya seolah produk itu adalah masing untuk menjaga image produk produk yang sudah melekat pada yang diiklankan. brand name sang bintang. Rano Cara-cara untuk menjaga Karno sangat cocok dengan kasus merek melalui selebriti ini memang ini. Sebelumnya Rano Karno adalah tidak se-extrime di Amerika, sang bintang motor bebek merek misalnya saja di Indonesia untuk Honda dalam iklan yang bernuansa menjaga image produk agar tetap keluarga si "Doel", meskipun dengan stabil ada beberapa larangan tertentu Honda kontraknya habis, tetapi yang diberikan pada sang bintang karena keputusannya pindah menjadi iklan. Seperti pada produk shampo, bintang iklan Jialing membuat tentu saja pengiklan produk shampo pemasar pun berpikir soal ini tidak boleh melakukan berbagai "kesetiaan" sang bintang. Selain itu tindakan yang dapat melemahkan image yang timbul menjadi benarkah merek produk yang diiklankan. si "Doel" adalah pengguna setia Misalnya, memotong rambutnya produk yang diiklankan, jangan- sebelum kontrak kerja dengan jangan ia hanya mengiklankan saja, produsen berakhir. Ingat dengan sementara itu orang lain yang berita Cindy Fatika, artis sinetron menggunakan motor tersebut tidak yang sempat menjadi berita hangat cocok dengan statement yang gara-gara menikah secara diam-diam. dibawakan bahwa produk tersebut Padahal Cindy masih menjadi yang paling bagus yang ia gunakan. bintang iklan produk untuk remaja Beruntung Honda masih memiliki buatan Sari Ayu. Tentu saja tindakan Mandra yang sampai kini dengan menikah diam-diam ini dapat setia mengiklankan produk tersebut, melemahkan merek yang dibawakan. sehingga konsumen pun memiliki la tampil diiklan sebagai gadis image bahwa Honda adalah remaja, akan tetapi sesuai kendaraan Mandra. Brand name kenyataannya ia sudah tidak lagi "Mandra" melekat erat pada merek gadis remaja. Kondisi seperti inilah Honda. yang menimbulkan persepsi bertolak Ditinjau dari sisi branding, belakang dengan realita yang ada. selebriti memang dapat menjadi Sehingga, akhirnya produk yang pencerminan personality dari sebuah disampaikan dalam iklan berkesan merek. Selebriti adalah wujud nyata bohong-bohongan belaka. dari berbagai image atau asosiasi Berpindahnya sang selebriti yang dipikirkan oleh konsumen pada membintangi produk lain, terutama suatu merek. Andaikata suatu merek produk pesaing, juga dapat diasosiasikan sebagai merek yang melemahkan produk yang energik, muda dan penuh stamina, diiklankan. Sebab seperti yang maka selebriti pun harus mewakili semua asosiasi tersebut. Bagi seorang menggeser produk jamu ke kelas pemasar, brand personality ini sangat yang lebih tinggi. Namun perlu penting karena seperti diingat pula bahwa produsen perlu halnya manusia, personality berhati-hati menggunakan sang membuat merek suatu produk akan selebriti dalam mengiklankan nampak berbeda dibandingkan produknya, sebab bisa jadi pemilihan dengan merek lain. Fitur dan harga bintang ikan yang salah dapat akan mudah sekali ditiru oleh menyebabkan turunnya value dari kompetitor, tetapi personality suatu merek. Misalnya penggunaan umumnya lebih sulit untuk ditiru. Charlie Chaplin dapat meruntuhkan Hal ini nampak jelas misalnya pada merek IBM. produk komputer yang diproduksi Selebriti secara tidak langsung oleh IBM dan Apple, meskipun diharapkan nantinya dapat keduanya memiliki operating system membangun proses citra diri pada yang berbeda, namun keduanya konsumen. Selebriti bisa menjadi user sama-sama personal computer yang imaginery bagi konsumen. Ketika si secara teknologi tidak jauh beda, konsumen membeli suatu merek serta sama-sama memiliki fitur yang produk biasanya akan mengaitkan user friendly. Akan tetapi, bagaimana pencitraan dirinya. Misalnya saja keduanya menyiasatinya agar ketika membeli produk minuman masing-masing memiliki keunggulan berenergi, konsumen akan berharap bersaing, masing-masing mencoba dirinya terlihat jantan. membangun mereknya melalui Bagimana konsumen personality yang berbeda. Nah, di menggambarkan sosok dirinya, yakni sinilah peran sang bintang dalam dengan melihat iklan, misalnya mengiklankan produk komputer melihat sosok Ade Rai, Doni tersebut, sehingga produsen akan Kesumah atau Jacky Chen. Begitu melakukan pilihan untuk pula konsumen yang menginginkan membangun brand tersebut melalui dirinya cantik, akan menggunakan spoke person yang berbeda (Royan, produk, misalnya sabun kecantikan 2004). yang menggambarkan diri konsumen Selebriti juga dapat sama seperti sosok bintang yang meningkatkan value merek produk mengiklankan. Ingat dengan produk yang diiklankan. Pada produk jamu Lux yang diposisikan sebagai seperti yang telah diketahui, bahwa produk-produk bintang film. Dengan hanya kalangan bawah saja yang menggunakan Lux, si konsumen mengkonsumsi jamu. Sejak beberapa akan menggambarkan dirinya selebriti papan atas mengiklankan sebagai bintang film. produk tersebut, maka terangkatlah Dalam beriklan tentu saja merek produk tersebut ke posisi yang sang selebriti diharapkan menjadi lebih baik. Artinya, merek produk value-nya meningkat. Contohnya
mudah saja, Sido Muncul, mempergunakan
Rhenald Kasali dan Sophia Latjuba untuk endorser. Mereka digunakan sebagai oleh Inul. Akan tetapi, dalam jangka juru bicara merek agar cepat melekat panjang, produsen harus ingat bahwa di benak konsumen (awareness), personality si selebriti harus sehingga konsumen mau membeli disesuaikan dengan image produk. merek tersebut. Selain itu, selebriti Sebaliknya, jika personality tersebut dapat juga digunakan sebagai alat tidak sesuai dengan image produk, yang cepat untuk mewakili segmen justru selebriti akan menjadi pasar yang dibidik. Oleh sebab itu, penghancur bagi merek suatu produk tak heran ketika produk yang (Royan, 2004). diiklankan menggunakan banyak Berkaitan dengan selebriti, masing-masing akan bertahannya sang bintang menjadi mewakili segmen pasar yang dibidik. endorser suatu produk akan Misalnya saja produk Kratingdaeng tergantung pada hasil evaluasi yang menggunakan banyak bintang terhadap respons di pasar dan untuk tujuan ini, yaitu Titik Puspa keinginan produsen untuk dan rekan-rekannya. mempertahankan image yang Selebriti dapat digunakan dibangun melalui selebriti. Bodrex oleh pemasar untuk melakukan yang telah mempergunakan Dede boosting terhadap satu atau lebih Yusuf sebagai endorser selama 14 komunikasi yang akan dilakukan. Itu tahun, begitu pula dengan Promag artinya, selebriti diharapkan nantinya yang mempergunakan Deddy dapat membantu brand awareness, Mizwar selama 11 tahun sebagai brand recognition, brand recall dan endorser, adalah contoh yang langka. meningkat pada brand purchase. Semua itu menandakan ada Kenyataan yang ada jika konsistenitas produsen yang dihubungkan dengan statement di menginginkan kedua bintang tersebut atas, memang penggunaan selebriti untuk tetap menjadi endorser, dan yang sedang "naik daun" dapat produsen berusaha mempertahankan meningkatkan penjualan ketika image tersebut agar merek produk produk diiklankan. Hal ini juga tidak hancur. Oleh karena itu, menurut ditegaskan oleh Agrawal dan pengakuan Deddy Mizwar, ia akan Kamakura dalam Jurnal Marketing memilih-milih jika ingin membintangi tahun 1995, bertajuk "The Economic suatu iklan produk tertentu, sebab Worth of Celebrity Endorser an keputusan yang dilakukan dengan Event Study Analysis", bahwa menjadi bintang iklan lain justru konsumen lebih memilih barang atau nantinya menjadi ancaman bagi jasa yang di-endor oleh selebriti produk yang pernah diiklankan. Di dibanding tidak. Contoh nyata yang luar hal itu, respons pasar terhadap berhubungan dengan ini adalah produk juga akan menjadi penting. Sakatonik Grenk dan Horee yang Misalnya saja Bodrex yang telah penjualannya meningkat secara diiklankan begitu lama tersebut signifikan ketika iklannya dibintangi ternyata sempat direspons oleh konsumen sebagai Evaluasi Penggunaan Selebriti obat yang ampuh tetapi keras, dalam Iklan sehingga untuk memperbaiki hal ini Di dalam aktivitas produsen mengambil. posisi sebagai pemasaran, penggunaan selebriti "obat sakit kepala yang dapat dalam iklan sebaiknya dievaluasi, diminum kapan saja". Bahkan sebab seperti halnya produk, selebriti terakhir kali memposisikan sebagai akan tiba saatnya masuk pada fase "obat sakit kepala yang cepat decreasing return. Kini untuk menyembuhkan". Untuk itu, dalam mengetahui semuanya, metode upaya memposisikan produk Bodrex apakah yang cocok untuk pada posisi yang baru, produsen mengevaluasi kegiatan tersebut? selain tetap mempergunakan Dede Menurut Ramat Susanta dalam Yusuf sebagai bintang iklannya, tak tulisannya yang bertajuk lupa pula menggunakan bintang ikan "Mengevaluasi Selebriti dalam lain sebagai media dalam menggeser Aktivitas Pemasaran" ia merujuk posisi produk. Dede Yusuf dalam hal pada penggunaan model VisCAP ini lebih banyak dikatakan sebagai sebagai salah satu alternatif untuk pendamping dibanding sebelumnya. mengevaluasi. Pada metode VisCAP, Berbicara tentang dunia nantinya akan disebutkan gagasan periklanan dan selebriti, khalayak dalam mengevaluasi, yang antara sasaran seperti masyarakat konsumen lain menggunakan inisial V, C, A tentu menjadi bagian yang tidak dan P (Royan, 2004). terpisahkan. Perilaku konsumen Seperti yang telah diketahui, mencakup semua aktivitas pembeli, iklan sebenarnya merupakan bentuk mantan pembeli, dan bahkan pembeli penyampaian pesan suatu merek potensial dari pra-beli sampai pasca- kepada konsumen. Hanya beli, dari mulai mengonsumsi sampai masalahnya siapakah yang nantinya berhenti mengonsumsi sebuah akan menyampaikan pesan tersebut, produk. Perilaku ini menurut apakah seorang olahragawan, orang Dharmmesta (2004), melebar dari awam ataukah selebriti? Pemilihan kesadaran akan suatu keinginan, selebriti dalam penyampaian pesan yaitu melalui pencarian dan evaluasi tersebut nantinya diharapkan dapat alat pemuas kebutuhan yang paling menimbulkan dampak yang cepat mungkin serta tindakan pembelian dalam brand awareness dan brand itu sendiri, sampai evaluasi recognition. Hanya kendalanya penggunaan produk yang dibeli, yang seperti yang banyak diketahui, secara langsung berdampak pada bahwa pemilihan selebriti biayanya kemungkinan dilakukannya tidaklah murah. Oleh sebab itu, pembelian ulang. seorang pemasar setidaknya harus jeli dalam memilih seorang selebriti, hal ini tentu saja berkaitan dengan risiko yang harus ditanggung jika iklan yang telah disampaikan Pencarian Infomasi Lanjutan tersebut gagal dalam mendongkrak Khalayak penjualan. Adopsi inovasi berlangsung Pada suatu survei yang secara bertahap. Hal ini berpegang diadakan di Amerika, kurang lebih pada prinsip, bahwa khalayak adalah hanya 5% dari TV commercial yang makhluk rasional yang selalu iklannya menggunakan selebriti dan menimbang untung rugi dalam selebihnya mengunakan orang biasa memilih atau menerima sesuatu hal sebagai iklan. Bayangkan saja jika baru. Proses pencarian informasi kontrak kerja Michael Jackson dalam proses adopsi, perlu dengan Sony Corporation dengan mendapatkan perhatian dalam bayaran sebesar US$1 miliar tersebut perencanaan komunikasi. Pencarian dirupiahkan. Tentu tidak masuk akal informasi, yaitu tindakan seseorang untuk ukuran produsen lokal yang untuk menanyakan kejelasan dan ngotot ingin mengiklankan mencari saran-saran yang muncul produknya supaya diterima (khususnya mengenai kebenaran konsumen. Oleh sebab itu, ketika fakta) kepada pihak-pihak produsen telah mampu beriklan, berwenang. Ada beberapa faktor hendaknya melakukan evaluasi yang mempengaruhi proses terhadap penggunaan selebriti pencarian informasi, di antaranya: sebagai bintang iklan. faktor sosiodemografis khalayak, Dalam model yang telah seperti jenis kelamin, usia, tingkat dikembangkan oleh Rossiter dan pendidikan dan pekerjaan. Percy, karakter si selebritis akan Kemudian, penggunaan media disesuaikan dengan communication modern dan motivasi penggunaan objective yang hendak dicapai. media massa. VisCAP itu sendiri terdiri dari 4 Iklan yang disajikan lewat unsur, yaitu Visibility, Credibility, media massa tidak mampu Attraction dan Power. Dimana memberikan keterangan secara visibility memiliki dimensi seberapa detail, seperti kelebihan produk yang jauh popularitas selebriti. Credibility ditawarkan, manfaat, cara kerja, berhubungan dengan product kandungan bahan, layanan purna knowledge yang diketahui sang jual, garansi, dan tempat yang dapat bintang. Attraction lebih menitik ditemui bila terjadi masalah dengan beratkan pada daya tarik sang pemakaian produk. Dalam hal ini, bintang, personality pada tingkat produsen dapat menggunakan media kesukaan masyarakat kepadanya lini bawah untuk memberikan (nge-fans), dan kesamaan dengan informasi tersebut, dan memberikan target user. Power adalah kesempatan secara luas kepada kemampuan selebriti dalam. menarik mereka yang mencari informasi konsumen untuk membeli (Royan, detail. Media lini bawah tersebut di 2004). antaranya, pameran, direct mail, kalender, dan point of purchase Faktor-faktor Kualitatif dan (Sutisna, 2003). Kuantitatif Perencanaan media massa Perspektif Penggunaan Media memperhatikan faktor-faktor Massa kuantitatif dan faktor kualitatif media Perspektif media massa (Kasali, 2009). Faktor-faktor merupakan konsep cara pandang para kuantitatif media terdiri dari: (1) perencana komunikasi terhadap besarnya audiens dijangkau media yang digunakan. Perspektif (audience size), (2) tingkat Schwartz, menyatakan media massa kesetaraan harga yang digunakan dalam persuasi bekerja dengan dua untuk setiap media yang akan cara yang berbeda dalam dipakai (cost), (3) perbedaan mempengaruhi khalayak, yaitu pengukuran (measurement model resonansi (evoked recall) dan difference) dari setiap kemampuan model mengajar (transportation). media, dan (4) perincian khalayak Model resonansi berpegang pads (audience break-downs). konsep, lebih baik merangsang Kemudian faktor-faktor sesuatu yang sudah tersimpan dalam kualitatif adalah: (1) nilai peluang diri khalayak daripada media massa (the value of the opportunity) yang itu mencoba menanamkan sesuatu dimiliki oleh setiap media untuk pesan yang baru dalam diri mereka. diterima khalayak, (2) ukuran Ada tiga hal dalam media keterdedahan yang wajar yang massa yang memiliki kekuatan dalam diperolch khalayak (the nature of memberikan isyarat terhadap coverage), (3) atribut-atribut fisik perasaan dan pengalaman khalayak, (physical attributes) yang digunakan yaitu: naskah verbal (verbal script), untuk visualisasi, (4) jarak untuk naskah suara (sound script) dan membeli (the proximity to purchase), naskah visual (visual/sight script). serta (5) keterkaitan konteks dan Marshall McLuhan menyatakan dampak. bahwa dalam proses komunikasi. pesan adalah media, dan menyangkal Karakteristik Media Cetak, Radio tentang pengaruh isi pesan sama dan Televisi dalam Periklanan sekali. Luhan membagi media ke Perencanaan komunikasi dalam bentuk ketelitian atau dengan menggunakan media keakuratan ke dalam dua jenis, cetak/pers memperhatikan faktor- yaitu media yang memiliki faktor: (1) jangkauan atau cakupan keakuratan tinggi, dan Cool Media dari media tersebut, (2) informasi adalah media yang mempunyai yang memadai dari media yang akan tingkat keakuratan rendah (Scott, digunakan, (3) selektivitas. Artinya 2002). seorang perencana mampu memilih dan menempatkan pesan yang berbeda pada setiap media yang berbeda, (4) fleksibilitas, yakni Perencanaan media meliputi rentang waktu yang dipakai untuk proses penyusunan rencana kontak pemesanan, proses produksi, penjadwalan yang menunjukkan sampai pada distribusi, penayangan bagaimana waktu dan ruang dan penempatan sebuah space iklan periklanan akan mencapai tujuan atau promosi lainnya serta pemasaran. Perencanaan media pembatalan dari perjanjian yang meliputi koordinasi tiga tingkat dilakukan. Kemudian (5) produksi, perumusan strategi antara lain: (6) ukuran, bentuk dan warna. strategi pemasaran, strategi Sedangkan dalam televisi, periklanan dan strategi media. faktor-faktor yang diperhatikan Strategi pemasaran menyeluruh adalah: (1) tarif yang dipasang oleh (terdiri dari identifikasi pasar sasaran stasiun untuk setiap spot, (2) memilih dan seleksi bauran pemasaran), dan menentukan waktu komersial memberi tekanan dan arah pilihan (Commercial Time), (3) fleksibilitas pemasangan iklan serta strategi perjanjian dan pembatalan media. Strategi periklanan yang penayangan, serta (4) faktor meliputi tujuan periklanan, anggaran khalayak. Kemudian pada radio dan pesan, serta strategi media secara yaitu: (1) khalayak (ukuran khalayak alamiah biasanya lebih luas dari dan profil khalayak), (2) keuntungan keseluruhan strategi pemasaran. dan kerugian memanfaatkan radio Strategi media terdiri dari empat sebagai media promosi (Kasali, kegiatan yang saling berkaitan: 2009). 1. memilih audiens sasaran Perencanaan Media 2. menspesifikasi tujuan media Kategori dan sarana media 3. memilih kategori media dan dipillih dengan tuiuan membangun sarana ekuitas jangka panjang suatu merek. 4. membeli media Memilih media dan sarana, dalam 5. memilih audiens sasaran berbagai kaitan merupakan yang Syarat pertama yang harus paling sulit dari semua keputusan dipenuhi agar strategi media berhasil komunikasi pemasaran, karena adalah menentukan audiens sasaran. banyaknya keputusan yang harus Kegagalan dalam mengidentifikasikan dibuat. Selain menentukan kategori audiens dengan tepat dapat media umum mana yang akan menyebabkan hilangnya exposure, digunakan (televisi, radio, majalah), yaitu beberapa calon non-pembeli perencanaan media juga harus dihadapkan pada iklan-iklan, memilih sarana khusus dalam setiap sementara beberapa calon utama tidak. media massa dan memutuskan Empat faktor utama yang digunakan bagaimana mengalokasikan anggaran untuk men-segmentasi audiens sasaran yang ada di antara berbagai alternatif dalam strategi media adalah: (1) media dan sarana (Kurnia, 2010). geografis, (2) demografis, (3) pemakaian produk (misalnya diekspos kepada sarana pemakaian produk berat, sedang, media (melihat, membaca, ringan), (4) gaya hidup/psikografis. mendengar) yang termasuk Pertimbangan geografis, psikografis, dalam jadwal media tertentu demografissecarakhusus disebut sebagai frekuensi digabungkan untuk tujuan rata-rata. mendefinisikan audiens sasaran. Bobot: tujuan ketiga dari perumusan media adalah Menentukan tujuan media menentukan berapa bobot Aspek kedua dari strategi periklanan yang dibutuhkan media adalah menentukan tujuan untuk mencapai tujuan khusus. Lima tujuan berikut periklanan. merupakan dasar perencanaan media, Kontinuitas: tujuan umum antara lain: jangkauan, frekuensi, yang harus dipenuhi oleh bobot, kontinuitas, dan biaya. perencana media adalah Jangkauan: persentase waktu pemasangan iklan. audiens sasaran yang Kontinuitasmeliputi diekspos sekurang-kurangnya bagaimanaperiklanan satu kali dengan pesan dialokasikanselama pemasang iklan selama ditayangkannya suatu jangka waktu tertentu disebut kampanye periklanan. jangkauan. Beberapa faktor Pertimbangan biaya: para yang menentukan jangkauan perencana media berusaha kampanye pemasangan iklan. untuk mengalokasikan Secara umum, jika suatu anggaran iklan dengan cara jadwal media menggunakan yang efisien dari segi biaya media ganda dan bukan untuk memenuhi tujuan media tunggal, maka lebih lainnya. banyak orang yang akan dijangkau. Jangkauan itu C. SIMPULAN Langkah- sendiri merupakan tujuan langkah periklanan yang tidak memadai untuk tidak terlepas dari perencanaan perencanaan media karena komunikasi keseluruhan, sebab tidak bisa menyatakan perencanaan komunikasi dan sesuatu mengenai seberapa. perencanaan media adalah satu Sering pelanggan sasaran kesatuan perencanaan yang utuh. dihadapkan pada pesan Model perencanaan media untuk pemasang iklan. promosi produk atau periklanan Frekuensi: jumlah waktu, secara hierarkis mengembangkan secara rata-rata dalam periode langkah-langkah: pertemuan empat minggu dimana para perencanaan awal yang terdiri dari anggota audiens sasaran perencana-perencana senior dan manajemen. Tujuan dari penentuan menggunakan" anggaran untuk ini untuk membahas dan media. mengevaluasi kemajuan terakhir dari Pertimbangan untuk barang, kondisi pasar, dan daya tarik. mengkombinasikan saluran-saluran Produk akhir dari pertemuan harus komunikasi adalah, pertama, setiap menghasilkan draft strategi media atau saluran memiliki pemasaran. karakteristik masing-masing, yang Selanjutnya, jika klien setuju menjadi kelebihan dan kekurangan dengan draft yang ditawarkan, media tersebut. Kedua, setiap kelompok kerja kreatif dan kelompok kegiatan komunikasi memiliki tujuan kerja media bekerja secara terpisah. akhir yang berbeda. Ketiga, Pada kerja media, yang menjadi tercapainya tujuan (Scott, 2002). pokok bahasan, yaitu evaluasi perkembangan terakhir dari perencanaan, evaluasi uji coba media DAFTAR PUSTAKA pada kelompok terbatas, dan perubahan terbaru pasar media. Dharmmesta, Basu Swastha dkk. Kelompok kerja kreatif harus 2004. Value Marketing menghasilkan draft strategi kreatif Paradigma Baru Pemasaran. dan strategi media yang selanjutnya Jakarta: Penerbit Quantum diajukan pada klien. Apabila hal itu Bisnis dan Manajemen (PT disetujui, masing-masing kelompok Mizan Publika). membuat perencanaan, yakni perencanaan media dan perencanaan Kasali, Rhenald. 2009. Marketing in kreatif Crisis Marketing Therapy Ada dua pendekatan anggaran Menyerang Pasar dan perencanaan media yaitu metode Mengambil Manfaat dari marginal dan metode tugas. Metode Krisis Ekonomi. Jakarta: PT marginal digunakan untuk Gramedia Pustaka Utama. memutuskan, pada permulaan periode perencanaan, "berapa banyak Kurnia, Eddy. 2010. Komunikasi anggaran yang digunakan" untuk dalam Pusaran Kompetisi. kegiatan periklanan produk yang Jakarta: Penerbit Republika. ditawarkan kepada masyarakat. Sedangkan metode tugas, Royan, Frans M. 2004. Marketing memberikan tekanan pada Selebrities Selebriti dalam pengalokasian auggaran untuk media Iklan dan Strategi Selebriti sesudah dikurangi biaya-biaya Memasarkan Diri Sendiri. "sebelumnya" yang digunakan untuk Jakarta: Penerbit PT Elex riset dan kegiatan kreatif dan Media Komputindo. menetapkan "bagaimana Scott, David Meerman. 2009. The New Rules of Marketing and PR. Penerbit: Publishing One.
Sutisna. 2003. Perilaku
Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.