Anda di halaman 1dari 8

BRAND AMBASSADOR & MEDIA SOSIAL

Oleh:
Dudi Iman Hartono, M. Ikom

Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi, dalam hal ini adalah media sosial, membawa
implikasi yang sangat luas bagi kehidupan sosial masyarakat hari ini. Tidak
ada lagi sekat-sekat dan batas-batas, geografi maupun geopolitik, yang bisa
menghalangi sebaran informasi yang dilakukan melalui media sosial. Sebaran
informasi melalui media sosial juga berjalan cepat (real time) tanpa melalui
gatekeeper, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih cepat pula direspon
penerimanya.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar


memiliki jumlah pengguna aktif sosial media yang juga terbesar di dunia.
Bahkan ibukota Jakarta menjadi salah satu kota dengan pengguna media
sosial terbanyak di dunia. Dikutip dari Kompasiana
(http://www.kompasiana.com/anggit28/media-sosial-paling-banyak-
digunakan-2016_586f082cd07a61750511493c) menurut hasil penelitian
Social Memos jumlah pengguna media sosial di Jakarta sebagai berikut:

1. 11 juta lebih pengguna Facebook berasal dari Jakarta,


2. 29 juta pengguna Twitter yang berasal dari Indonesia dan Jakarta
memposting 2,4% dari 10,6 miliar tweet di seluruh dunia
3. 1,3 juta pengguna LinkedIn berasal dari Indonesia

Besarnya pengguna aktif media sosial di Indonesia, Jakarta khususnya,


menjadi sebuah potensi bagi pelaku pemasaran untuk mempromosikan
produknya secara daring. Promosi daring melalui media sosial memberikan
keuntungan karena sifatnya yang global. Artinya promosi itu bisa diakses oleh
seluruh belahan dunia selagi terhubung dengan jaringan internet.

1
Brand Ambassador

Menurut Doucett (2008:82) dalam bukunya mengaakan, A brand


ambassador is anyone who is passionate about the brand, is willing to talk
about it, and may even vvolunter brand information on her own. Artinya
bahwa barand ambassador adalah seseorang yang memiliki passion terhadap
brand, mau memperkenalkannya, dan bahkan dengan sukarela memberikan
informasi mengenai brand.

Brand Ambassador ini adalah seseorang yang mewakili merek bagi pelanggan
yang ditargetkan untuk meningkatkan kesadaran, menciptakan citra yang
spesifik,menghasilkan peluang penjualan dan membangun preferensi.
Elemen kunci dari duta merek terletak pada kemampuan untuk menggunakan
strategi promosi yang akan memperkuat Konsumen dan mempengaruhi
penonton untuk membeli suatu produk lebih banyak lagi. Biasanya, seorang
duta merek dikenal sebagai pembicara positif yang menunjukkan hal-hal
positif dari suatu merek yang ditunjuk sebagai agen internal atau eksternal
untuk menciptakan kenaikan dalam penjualan suatu merek berupa produk
atau jasa.

Saat ini Duta Merek atau Brand Ambassador banyak diambil dari kalangan
artis dan selebriti terkemuka yang notabene memiliki basis penggemar yang
banyak. Namun tidak semua artis dan selebriti dengan penggemar banyak
layak dijadikan Brand Ambassador atau Duta Merek.

Artis dan selebriti dapat memberikan manfaat karena sosoknya yang memiliki
popularitas, bakat, kredibilitas, dan karisma. Dari empat tersebut, kredibilitas
merupakan hal yang utama yang dilihat konsumen. Kredibilitas artis dan
selebriti menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian, dan
pengetahuan selebriti mengenai produk yang diiklankan (Suarman
2003:258).

2
Sedangkan Royan (2004:5) mengatakan bahwa alasan yang masuk akal dari
produsen menggunakan selebriti dalam iklannya adalah personality sang
artis atau atlet mempengaruhi personality merek, pilihan bintang yang tepat
dapat mempengaruhi personality merek, personality yang tepat dapat
mempengaruhi tumbuhnya market share, diharapkan personality sang
bintang akan melekat pada merek dan diharapkan sang bintang
menjadi brand ambassador yang dapat menarik minat beli konsumen.

Proses pemilihan artis dan selebriti sebagai Brand Ambassador atau Duta
Merek menurut urutan kepentingannya memiliki beberapa pertimbangan, di
antaranya adalah (Shimp, 2003:464) :

1. Kredibilitas Selebriti
Alasan utama pemilihan selebriti sebagai brand ambassador adalah
kredibilitasnya. Kredibilitas seorang selebriti dapat dilihat dari tingkat
kepercayaan dan keahlian selebriti tersebut.

2. Kecocokan Selebriti dengan Khalayak


Artis atau selebriti menjadi representasi dari produk yang diwakilinya.
Alasan sebuah produk memilih brand ambassador dari kalangan
selebriti biasanya untuk mendukung produk tersebut agar memiliki
kecocokan dengan konsumen yang dituju.

3. Kecocokan Selebriti dengan Merek


Dalam memilih seorang brand ambassador dari kalangan selebriti,
tentunya perusahaan memiliki pertimbangan dengan memperhatikan
sosok selebriti yang cocok dengan merek yang diwakilinya, citra
selebriti tersebut seperti nilai dan prilakunya apakah sesuai dengan
kesan dan tujuan yang diinginkan untuk merek yang diiklankan. Selain
itu alasan utama lainnya dalam pemilihan seorang atlet atau selebriti
sebagai ambassador yang adalah sosok dan pribadinya yang dapat
dipercaya dan konsisten akan profesinya.

4. Daya Tarik Selebriti


Didalam memilih atlet atau selebriti sebagai brand
ambassador sebuah perusahaan periklanan memilih aspek aspek
pertimbangan berbeda yang disatukan kedalam sebuah konsep daya
tarik. Daya tarik yang ada pada sosok atlet atau selebriti tersebut
meliputi aspek seperti keramahan, menyenangkan, memiliki kelebihan
dari segi fisik, memiliki profesi atau pekerjaan yang mendukung tujuan
yang ingin dicapai perusahaan periklanan. Daya tarik saja tidak

3
sepenting kredibilitas dan kecocokan dengan khalayak atau merek
dalam memilih seorang atlet atau selebriti sebagai seorang brand
ambassador.

5. Pertimbangan lainnya
Selain keempat alasan diatas, sebuah perusahaan dan agensi iklan juga
memiliki pertimbangan faktor-faktor lainnya dalam memilih seorang
brand ambassador dari kalangan atlet atau selebriti. 1) biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh layanan dari selebriti atau atlet
tersebut, 2) besar kecilnya kemungkinan bahwa selebriti atau atlet
akan berada dalam masalah setelah suatu dukungan dilakukan, 3) sulit
atau mudahnya ia akan bekerjasama, 4) berapa banyak merek-merek
yang didukung oleh selebriti atau atlet tersebut, bila seorang selebriti di
ekspos terlalu berlebihan yaitu mendukung terlalu banyak produk,
kredibilitas atau kesukaan orang kepadanya akan berkurang
(http://brandambassador1111.blogspot.co.id/2014/12/).

Tidak sekadar modal popularitas seperti yang dimiliki para pesohor atau
selebriti, seorang Brand Ambassador juga dituntut untuk memiliki karakter
sebagai berikut

1. Berpengetahuan dan Inovatif dalam memasarkan brand

Dia hanya perlu memahami pasar dan ide ringkas dari peran yang dia
mainkan. Peran dia pun tidak hanya sekadar tampil di depan umum,
tapi semestinya terlibat dalam memberikan saran-saran yang berguna
untuk lebih mendekatkan diri kepada custumer sekaligus
meningkatkan nilai dari dirinya sebagai brand ambassador.

2. Mampu berbicara secara professional

Pastikan brand ambassador yang akan dilibatkan tergolong orang yang


secara proaktif memulai percakapan. Dia harus merasa nyaman
terlibat dalam diskusi yang sehat dan bisa tetap bersikap baik saat
menghadapi orang-orang yang rumit. Modal pengetahuan ini cukup
penting, sebab fungsi kehadiran brand ambassador adalah
membangun koneksi antara produk dan audiensi melalui image-nya.

4
3. Memimpin

Tujuan utama seorang brand ambassador adalah mampu mencakup


nilai-nilai, karakter dan image keseluruhan yang inheren dengan
brand. Dia perlu meramu pemikiran-pemikiran yang terasosiasi
dengan rasa kepemilikan produk. Dengan begini, dia akan menuntun
customer untuk tidak hanya membeli produk tapi juga menimbulkan
pemuasan diri yang terkait dengan rasa memiliki produk.

4. Memiliki Sifat Membangun Hubungan (Networking)

Berbicara untuk brand adalah satu hal, membangun hubungan yang


solid adalah hal lain, tapi yang kedua justru lebih penting. Ada kalanya
brand ambassador harus bertatap muka dengan target audiensi. Oleh
sebab itu akan lebih baik seorang ambassador telah memiliki
pengalaman pribadi denan produk yang dia wakili. Dengan begini akan
lebih mudah bagi si ambassador mengisi pembicaraan dengan audiensi
dan memastikan apakah customer senang dan terpengaruh secara
positif.

5. Cakap Teknologi

Saat ini pemanfaatan teknologi komunikasi melalui sosial media


menjadi sangat penting untuk mempromosikan sebuan brand secara
global. Berbagai media sosial yang ada di ranah maya seperti twitter,
facebook, instagram, path, dan blog dan mikrobloggin harus
dimanfaatkan oleh seorang Duta Merek. Dia harus aktif melakukan
komunikasi secara global dengan mereka yang terkoneksi baik secara
langsungg (penggemar) maupun tidak.

Media Sosial

Seperti dijelaskan Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul


Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online, media
sosial adalah : Social media is a new set of communication and
collaboration tools that enable many types of interactions that were
previously not available to the common person. (Sosial media adalah satu
set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis
interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa).

Sedangkan Dailey (2009:3) mendefinisikan media sosial sebagai konten


online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah
diakses dan terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya

5
pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta
mencari informasi dan konten. Ada ratusan saluran social media yang
beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn,
dan twitter. (Badri, 2011:132)

Sebagai sebuah media berbasis daring, seperti disampaikan Purnama


(2011:116) media sosial memiliki krakteristik khusus, antara lain:

1. Jangkauan (reach): daya jangkauan social media dari skala kecil


hingga khalayak global.
2. Aksesibilitas (accessibility): social media lebih mudah diakses oleh
publik dengan biaya yang terjangkau.
3. Penggunaan (usability): social media relatif mudah digunakan karena
tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Aktualitas (immediacy): social media dapat memancing respon
khalayak lebih cepat.
5. Tetap (permanence): social media dapat menggantikan komentar
secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.

Selain dilihat dari karakteristik media sosial juga dibedakan menurut


jenisnya, antara lain:

1. Blog
Media sosial ini seperti sebuah jurnal pribadi di dunia maya.
Tujuannya untuk berbagai catatan maupun pandangan tentang
berbagai hal. Penggunanya disebut narablob atau blogger.

Contoh: WordPress, Blogger.

2. Layanan Jejaring Sosial (social network)

Media sosial ini membangung networking di antara penggunananya


yang terkoneksi untuk berbagi informasi, foto, maupun video. Model
relasi dilakukan dengan cara saling Add atau Connect.

Contoh: Facebook, Lindkedin.

3. Layanan Blog Mikro (microblogging)

Media sosial ini mirip Jejaring Sosial, bedanya hanya lebih ringkas.
Sehingga memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih cepat
dibandingkan blog.

Contoh: Twitter.

4. Layanan Berbagi Media (media sharing)

6
You Tube dan Soundcloud termasuk media sosial dalam jenis ini.
Karena keduanya memfokuskan pada saling berbagi media seperti
foto, audio, atau video.

Contoh lain: Instagram, Flickr.

5. Layanan Forum

Media sosial ini termasuk yang paling klasik. Di sini para anggotanya
dapat membincangkan atau berdiskusi berbagai topik.

Contoh: Kaskus, Quora.

6. Layanan kolaborasi

Inilah Media Sosial yang isinya merupakan sumbangan dari para


anggotanya. Layanan ini memberi kesempatan penggunanya untuk
berkolaborasi dalam memuat, menyunting, atau mengoreksi konten.

Contoh: Wikipedia.

Promosi Daring

Pemanfaatan selebriti sebagai Brand Ambassador dan Media Sosial sebagai


sarana promosi menjadi hal urgen yang harus dilakukan oleh para pemilik
produk saat ini. Jika ingin memasuki persaingan global berpromosi secara
daring menjadi pilihan yang tak bisa dilewatkan.

Selebriti rata-rata memiliki penggemar, atau dalam bahasa media sosial


disebut pengikut yang jumlahnya jutaan hingga puluhan juta. Inilah yang
menjadi potensi kekuatan dari branding yang menggunakan orang terkenal
yang notabene memiliki banyak penggemar fantatik.

Umumnya para artis dan selebriti menggunakan jenis media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube untuk menjalin komunikasi
dengan para penggemarnya. Dengan jumlah pengikut atau follower yang
mencapai puluhan juta, hal ini sangat menguntungkan bagi sebuah produk
untuk menendorse mereka.

Banyak brand global yang memanfaatkan media sosial dan web sebagai
sarana promosinya ke mancanegara. Starbucks, sebuah kedai kopi dari
Amerika Serikat, tidak saja tampil sebagai sebuah perusahaan kedai kopi
terbesar di dunia, tapi juga telah tampil sebagai sebuah brand internasional
yang popular. Dengan memanfaatkan media sosial Starbucks telah berhasil
meraup penggemar yang sangat banyak. Ikatan kuat antara Starbucks dengan
penggemarnya membuat kedai kopi itu dengan mudah menjual berbagai
produk tambahan dengan brand Starbucks, seperti tumbler, mug dan lain-
lain.

7
Promosi Luring

Promosi luring juga tetap dilakukan untuk menjalin komunikasi tatap muka
antara Brand Ambassador dengan para penggemar produk yang selama ini
terjaring melalui media sosial.

Selain acara fans gathering, promosi luring bisa dilakukan dengan mengraup
komunitas-komunitas yang sesuai atau memiliki kecocokan dengan produk.
Referensi

Badri, Muhammad. (2011). Corporate and Marketing Communication.


Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Juju dan Sulitana, (2010) Branding Promotion With Social Network, Elex
Media Komputindo, Jakarta
Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and
Marketing Communication. Jakarta
Royan, (2004) The Smart Marketer in Caf: Stratego Memaksimalkan
Penetrasi Produk, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Sunyoto, Danang, 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: CAPS

Anda mungkin juga menyukai