Oleh:
Dudi Iman Hartono, M. Ikom
Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi, dalam hal ini adalah media sosial, membawa
implikasi yang sangat luas bagi kehidupan sosial masyarakat hari ini. Tidak
ada lagi sekat-sekat dan batas-batas, geografi maupun geopolitik, yang bisa
menghalangi sebaran informasi yang dilakukan melalui media sosial. Sebaran
informasi melalui media sosial juga berjalan cepat (real time) tanpa melalui
gatekeeper, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih cepat pula direspon
penerimanya.
1
Brand Ambassador
Brand Ambassador ini adalah seseorang yang mewakili merek bagi pelanggan
yang ditargetkan untuk meningkatkan kesadaran, menciptakan citra yang
spesifik,menghasilkan peluang penjualan dan membangun preferensi.
Elemen kunci dari duta merek terletak pada kemampuan untuk menggunakan
strategi promosi yang akan memperkuat Konsumen dan mempengaruhi
penonton untuk membeli suatu produk lebih banyak lagi. Biasanya, seorang
duta merek dikenal sebagai pembicara positif yang menunjukkan hal-hal
positif dari suatu merek yang ditunjuk sebagai agen internal atau eksternal
untuk menciptakan kenaikan dalam penjualan suatu merek berupa produk
atau jasa.
Saat ini Duta Merek atau Brand Ambassador banyak diambil dari kalangan
artis dan selebriti terkemuka yang notabene memiliki basis penggemar yang
banyak. Namun tidak semua artis dan selebriti dengan penggemar banyak
layak dijadikan Brand Ambassador atau Duta Merek.
Artis dan selebriti dapat memberikan manfaat karena sosoknya yang memiliki
popularitas, bakat, kredibilitas, dan karisma. Dari empat tersebut, kredibilitas
merupakan hal yang utama yang dilihat konsumen. Kredibilitas artis dan
selebriti menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian, dan
pengetahuan selebriti mengenai produk yang diiklankan (Suarman
2003:258).
2
Sedangkan Royan (2004:5) mengatakan bahwa alasan yang masuk akal dari
produsen menggunakan selebriti dalam iklannya adalah personality sang
artis atau atlet mempengaruhi personality merek, pilihan bintang yang tepat
dapat mempengaruhi personality merek, personality yang tepat dapat
mempengaruhi tumbuhnya market share, diharapkan personality sang
bintang akan melekat pada merek dan diharapkan sang bintang
menjadi brand ambassador yang dapat menarik minat beli konsumen.
Proses pemilihan artis dan selebriti sebagai Brand Ambassador atau Duta
Merek menurut urutan kepentingannya memiliki beberapa pertimbangan, di
antaranya adalah (Shimp, 2003:464) :
1. Kredibilitas Selebriti
Alasan utama pemilihan selebriti sebagai brand ambassador adalah
kredibilitasnya. Kredibilitas seorang selebriti dapat dilihat dari tingkat
kepercayaan dan keahlian selebriti tersebut.
3
sepenting kredibilitas dan kecocokan dengan khalayak atau merek
dalam memilih seorang atlet atau selebriti sebagai seorang brand
ambassador.
5. Pertimbangan lainnya
Selain keempat alasan diatas, sebuah perusahaan dan agensi iklan juga
memiliki pertimbangan faktor-faktor lainnya dalam memilih seorang
brand ambassador dari kalangan atlet atau selebriti. 1) biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh layanan dari selebriti atau atlet
tersebut, 2) besar kecilnya kemungkinan bahwa selebriti atau atlet
akan berada dalam masalah setelah suatu dukungan dilakukan, 3) sulit
atau mudahnya ia akan bekerjasama, 4) berapa banyak merek-merek
yang didukung oleh selebriti atau atlet tersebut, bila seorang selebriti di
ekspos terlalu berlebihan yaitu mendukung terlalu banyak produk,
kredibilitas atau kesukaan orang kepadanya akan berkurang
(http://brandambassador1111.blogspot.co.id/2014/12/).
Tidak sekadar modal popularitas seperti yang dimiliki para pesohor atau
selebriti, seorang Brand Ambassador juga dituntut untuk memiliki karakter
sebagai berikut
Dia hanya perlu memahami pasar dan ide ringkas dari peran yang dia
mainkan. Peran dia pun tidak hanya sekadar tampil di depan umum,
tapi semestinya terlibat dalam memberikan saran-saran yang berguna
untuk lebih mendekatkan diri kepada custumer sekaligus
meningkatkan nilai dari dirinya sebagai brand ambassador.
4
3. Memimpin
5. Cakap Teknologi
Media Sosial
5
pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta
mencari informasi dan konten. Ada ratusan saluran social media yang
beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn,
dan twitter. (Badri, 2011:132)
1. Blog
Media sosial ini seperti sebuah jurnal pribadi di dunia maya.
Tujuannya untuk berbagai catatan maupun pandangan tentang
berbagai hal. Penggunanya disebut narablob atau blogger.
Media sosial ini mirip Jejaring Sosial, bedanya hanya lebih ringkas.
Sehingga memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih cepat
dibandingkan blog.
Contoh: Twitter.
6
You Tube dan Soundcloud termasuk media sosial dalam jenis ini.
Karena keduanya memfokuskan pada saling berbagi media seperti
foto, audio, atau video.
5. Layanan Forum
Media sosial ini termasuk yang paling klasik. Di sini para anggotanya
dapat membincangkan atau berdiskusi berbagai topik.
6. Layanan kolaborasi
Contoh: Wikipedia.
Promosi Daring
Umumnya para artis dan selebriti menggunakan jenis media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube untuk menjalin komunikasi
dengan para penggemarnya. Dengan jumlah pengikut atau follower yang
mencapai puluhan juta, hal ini sangat menguntungkan bagi sebuah produk
untuk menendorse mereka.
Banyak brand global yang memanfaatkan media sosial dan web sebagai
sarana promosinya ke mancanegara. Starbucks, sebuah kedai kopi dari
Amerika Serikat, tidak saja tampil sebagai sebuah perusahaan kedai kopi
terbesar di dunia, tapi juga telah tampil sebagai sebuah brand internasional
yang popular. Dengan memanfaatkan media sosial Starbucks telah berhasil
meraup penggemar yang sangat banyak. Ikatan kuat antara Starbucks dengan
penggemarnya membuat kedai kopi itu dengan mudah menjual berbagai
produk tambahan dengan brand Starbucks, seperti tumbler, mug dan lain-
lain.
7
Promosi Luring
Promosi luring juga tetap dilakukan untuk menjalin komunikasi tatap muka
antara Brand Ambassador dengan para penggemar produk yang selama ini
terjaring melalui media sosial.
Selain acara fans gathering, promosi luring bisa dilakukan dengan mengraup
komunitas-komunitas yang sesuai atau memiliki kecocokan dengan produk.
Referensi