Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMASARAN BALBA FROZENFOOD DALAM MENINGKATKAN

BRANDAWARENES
Irma Yati, Dr. H. Amir M. Ag, Eka Nur Setiowati S.E, M.Si.
Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati
Email: yatiirma76@gmail.com

ABSTRAK
Irma Yati. NIM: 1414231052, “Strategi Pemasaran BALBA Frozenfood dalam Meningkatkan
Brand Awareness”, 2019.

Faktor perkembangan era globalisasi saat ini mendorong gaya hidup masyarakat yang
berdampak pada perubahan struktur pasar konsumen tak terkecuali masyarakat Indonesia. Mereka
mulai beradaptasi dan mengikuti pola hidup pada negara maju dimana mereka lebih menyukai sesuatu
yang bersifat instan dan mudah. Kehadiran produk Frozenfood menjadi pilihan cepat bagi kaum
perempuan pada masa kini yang dianggap mampu memenuhi kebutuhannya dalam mengelola waktu
penyajian makanan. Perkembangan ini selaras menumbuhkan usahawan dibidang makanan olahan
baik skala makro maupun mikro sehingga pasar lebih kompetitif. Pemasaran menjadi hal yang penting
bagi keberlangsungan produksi perusahaan. Setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk
meningkatkan nilai usahanya. Dalam hal ini BALBA Frozenfood melakukan inovasi strategi
pemasaran dengan caranya sendiri dan berbeda dengan usaha yang lain, ditengah perbedaan itu sendiri
usahanya selama 8 tahun meningkat sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui strategi
pemasarannya kepada masyarakat sehingga masih bertahan di dalam pasar.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dalam hal ini design penelitian yang digunakan
adalah design kualitatif. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif adalah
penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang
keadaan dan gejala yang terjadi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa BALBA Frozenfood melakukan pemasaran dengan
Internet Marketing yaitu dalam bentuk penggunaan sosial media dengan target pasar adalah para
milenial salah satunya mahasiswa diberbagai kota di Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
tingkat kesadaran merek pada BALBA Frozenfood di Kota Cirebon sendiri sebesar 30%. Jika
dianalisis berdarkan tingkatan pengetahuan merek masih berada di tingkat dasar yaitu unware of
produk. Langkah yang dilakukan oleh BALBA Frozenfood agar masyarakat mengenal produknya
dengan memunculkan konten yang bervariasi, dengan konten yang bervariasi tersebut dapat menarik
minat beli.

Kata Kunci: Frozenfood, Strategi Pemasaran, dan Brand Awareness

1
PENDAHULUAN untuk kategori snack antara lain lumpia, mamol,
sambosa, pastel, dan lain-lain.
Faktor perkembangan era globalisasi saat ini Menurut data yang di dapatkan dari data
mendorong gaya hidup masyarakat yang berdampak pengeluaran produk BALBA Frozenfood pada tahun
pada perubahan struktur pasar konsumen tak 2018 sebagai berikut:
terkecuali masyarakat Indonesia. Perubahan tersebut
terjadi berbagai aspek kehidupan. Mereka mulai N Bulan Unit
beradaptasi dan mengikuti pola hidup pada negara o
maju dimana mereka lebih menyukai sesuatu yang 1 Januari 4.204
bersifat instan dan mudah. Hal ini dapat dilihat dari 2 Februari 4.158
banyaknya pengguna layanan online dalam 3 Maret 4.076
memenuhi segala kebutuhannya. 4 April 4.507
Seiring berganti zaman kegiatan manusia 5 Mei 19.432
semakin berkembang, apalagi sekarang propaganda 6 Juni 20.126
kesamaan derajat antara laki-laki dan perempuan 7 Juli 5.789
berakibat banyak perempuan yang memiliki 8 Agustus 6.017
kesibukan diluar untuk mengisi waktunya. Sehingga 9 September 3.215
mereka memerlukan sesuatu yang bersifat cepat, Tabel 1. 1 Tabel Penjualan
termasuk dalam hal penyajian makanan. Salah satu
yang dimunculkan oleh para lakon industri makanan Dari latar belakang yang telah di jelaskan di atas
yaitu dengan menghadirkan makanan beku maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
(Frozenfood). Makanan beku menyajikan kecepatan menganai bisnis Frozenfood ini, dengan mengajukan
dan kemudahan dalam penyajian makanan bagi judul:
konsumen, dengan hanya beberapa menit untuk “STRATEGI PEMASARAN BALBA
menghangatkan maka makanan sudah siap untuk FROZENFOODALAM UPAYA PENINGKATAN
dihidangkan. BRAND AWARENESS ”
Hal ini juga ditandai dengan banyak
bermunculan usaha baik skala besar atau usaha
rumahan yang memproduksi Frozenfood. Dengan LANDASAN TEORI
demikian, menuntut tiap usaha harus memiliki
strategi tertentu agar tetap bisa bertahan dan Produk
pencapaian tertinggi menjadi pilihan utama bagi para
pecinta makanan beku, karena dalam usaha makanan Dalam dunia bisnis sebuah produk merupakan
sendiri memiliki prospek yang tinggi apabila sudah salah satu komponen terpenting yang perlu difikirkan
menemukan yang tepat, baik dari objek pasar serta matang-matang guna memenuhi kebutuhan
bagaimana penyampaian produk kepada para konsumen. Maka dari itu sebuah usaha harus pandai
konsumen. Satu hal yang perlu diteliti adalah mengambil hati para konsumen dengan produk yang
bagaimana usaha para pebisnis dalam di tawarkan untuk memperlancar kegiatan produksi.
mempertahankan produknya dengan produk lain
Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai
dalam bisnis Frozenfood yang sekarang mulai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud
kompetitif.
tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
Frozen food adalah makanan setengah matang kelompok utama yaitu sebagai berikut: (Tjiptono,
yang dikemas dan dibekukan yang kemudian bisa di
2002)
olah kembali dengan cara memanaskanya saja.
Biasanya daging sapi dan ayam paling banyak diolah a. Barang
menjadi makanan Frozenfood, misalnya sosis dan Barang merupakan produk yang berwujud fisik,
nugget. Tapi kini makin banyak variasi bahan baku sehingga bisa dilihat, diraba/disentuh, dirasa,
yang bisa di manfaatkan. Misalnya bahan-bahan dari dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
hasil laut. Sosis ikan, tempura, nugget ikan, samosa perlakuan fisik lainnya.
tuna, risol ikan, serta money bag udang adalah b. Jasa (Service) Jasa merupakan aktivitas,
beberapa contoh olahan  frozen food yang menjadi manfaat atau kepuasan yang ditawarkan
favorit banyak orang. untuk dujual.
Produk olahan makanan beku terdiri dari dua
jenis yaitu meal dan snack. Beberapa produk Suatu produk biasanya diikuti oleh
makanan yang termasuk kategori meal adalah serangkaian atribut-atribut yang menyertai suatu
chicken nugget, smoke beef, dan sosis. Sedangkan

2
produk meliputi beberapa hal antara lain adalah mempresentasikan gabungan semua unsur dalam
sebagai berikut: (Tjiptono, 2002) bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi
a. Merek terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti
b. Kemasan yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
c. Pemberian Label Bentukbentuk utama dari komunikasi pemasaran
d. Layanan pelengkap (Shimp,2003):
e. Jaminan produk
a. Personal selling
Pemasaran b. Advertising
c. Sales promotion
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang d. Sponsorship marketing
sering kita jumpai dalam dunia ekonomi, dimana e. Publicity Publisistas
pemasaran bertujuan mengenalkan apa yang kita f. Point-of-purchase
miliki. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap
manusia memiliki preferensi tersendiri sesuai dengan Menurut Shimp (2003) Tujuan dari komunikasi
produk dan jasa yang dia butuhkan. Menurut Kotler pemasaran adalah meningkatkan ekuitas merek
dalam buknya “Manajemen Pemasaran” edisi kedua (brand equity) suatu perusahaan. Bahwa ekuitas
belas jilid ke satu (2007: 6) mendefinisikan bahwa merek (brand equity) ditingkatkan oleh komunikasi
pemasaran adalah suatu fungsi organissasi dan pemasaran yang menciptakan kesadaran merek
seperangkat proses untuk menciptakan, menciptakan, (Brand awareness) dan meningkatkan asosiassi yang
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilaikepada menyenangkan kokoh, dan mengkin keuntungan,
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan kekuatan, dan di dalam memori konsumen antara
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan merek serta fitur-fitur dan manfaatnya. Ketika
para pemilik sahamnya. Fundamental pemasaran periklanan dan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran
yaitu pemikiran-pemikiran pokok yang mendasari lainnya menciptakan pesan-pesan yang positif dan
pemasaran terjadi. Diantaranya: unik, suatu merek menjadi berbeda dari berbagai
penawaran sainganya, serta terisolasi dari kompetisi
a. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan harga di masa depan.
b.Sasaran Pemasar, Memosisikan dan
Menyegmentasikan Konsep Pemasaran Syariah
c. Penawaran dan Merk
d.Nilai dan Kepuasan Pasar syariah seringkali disebut sebagai pasar
emosional sementara pasar konvensional dikatan
Strategi Pemasaran pasar rasional. Dalam syariah marketing, perusahaan
tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata,
Menurut Kotler dan Armstrong (2010), strategi namu turut pula berorientasi pada tujuan lainnya
pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan yaitu keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan
itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran keberkahan melahirkan konsep maslahah dan
pemasarannya. Komunikasi Pemasaran mencari ridha Allah. Dalam spiritual marketing,
pesaing bukanlah di anggap sebagai musuh, justru
Dalam pemasaran, dikenal marketing mix yang
dalam spiritual marketing menjunjung tinggi nilai-
terdiri dari product, price, place (distribution),
nilai moral dan selalu memelihara hubungan baik dan
promotion (4P). Meskipun 4P menyebabkan istilah
kemitraan dengan pesaing. Pesaing di anggap mitra
‘promosi’ yang sangat umum digunakan untuk
sejajar yang mampu memacu kreativitas dan inovasi
mendeskripsikan komunikasi dengan para pelanggan,
usaha. Spiritual marketing merupakan puncak dari
namun terminology “ komunikasi pemasaran
marketing dan jiwa dari bisnis. Sebagaimanan yang
(marketing communication)” sekarang ini lebih
tertulis dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 148.
disukai para praktisi dan akademisi pemasaran
(Shimp,2003). Pada dasarnya marketing mix terdiri ِ ْ‫ت ۚ أَيْنَ َما تَ ُكونُوا يَأ‬
‫ت ِب ُك ُم‬ ِ ‫َولِ ُكلٍّ ِوجْ هَةٌ ه َُو ُم َولِّيهَا ۖ فَا ْستَ ِبقُوا ْالخَ ي َْرا‬
dari empat elemen dasar yang dikemukakan De ْ ‫هَّللا ُ َج ِميعًا ۚ إِنَّ هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ ش‬ 
‫َي ٍء قَ ِدي ٌر‬
Loizer, lalu dilanjutkan Kotler, kemudian Artinya
dimodifikasi oleh croiser dan shimp. Selanjutnya, Dan untuk tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)
konsepsi tersebut dirumuskan Belch pada tahun 1995 yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-
menjadi marketing communication mix, yang terdiri lombalah (di membuat) kebaikan. Di mana aja kita
atas empat kegiatan dasar yaitu, public relation, berada pasti Allah akan mengumpulkan kita sekalian
advertising, sales promotion, dan personal selling (di hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
(Prisgunanto: 2006). Komunikasi pemasaran atas segala sesuatu.

3
Pemasaran syariah sendiri didefinisikan sebagai berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya
penerapan suatu disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan
dengan nilai prinsip syariah. Ada 4 karakter yang profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan
terdapat pada marketing syariah, yaitu: (kotler&keller:2007).
Kesadaran Merek
 Ketuhanan (Rabbaniyah)
 Etis (Akhlaqiyyah) Kesadaran merek menun-jukkan kesanggupan
 Realistis (Al-Waqiyyah) seorang calon pembeli untuk mengenali atau
 Humanistis (Insaniyyah) mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
Ada beberapa nilai dalam pemasaran syariah bagian dari kategori produk tertentu. Humdiana,
yang mengambil konsep dari keteladanan sifat (2005) menyatakan bahwa tingkatan Brand
Rasulallah SAW, yaitu: awareness terbagi menjadi empat bagian, berikut ini
(a) Shiddiq, yaitu jujur dalam segala aktivitas penjelasannya serta gambarnya:
(b) Amanah, yaitu mengemban kepercayaan a. Unware of brand (Tidak menyadari merek)
dengan baik b. Brand Recognition (pengenalan merek)
(c) Tabligh, yaitu mengajak sekaligus c. Brand Recall (pengingatan kembali merek)
memberikan contoh untuk melaksanakan d. Top Of Mind (Puncak Pikiran)
ajaran-ajaran Islam
(d) Fathanah, yaitu mengerti, memahami segala
hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban
(e) Istiqamah, yaitu konsisten

Top
Merek (Brand) of
Min
Menurut American Marketing association,
d
merek didefinisikan sebagai nama, istilah, simbol,
tanda, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal
tersebut. Brand as “ a name, term, symbol, or design, Brand Recall
or combination of them, intended of identify the
goods or services of one seller or droup of seller and
to differientiate them from comoetitors” A brand is
thus a product or services that adds dimensions that Brand
differentiate it in some way from other product or Recognition
services designed to satisfy the same need (kotler &
keller, 2006)
Selain itu, pengertian merek bukan sekedar
sesuatu yang dapat menampilkan nilai fungsionalnya,
Unaware of
melainkan juga yang dapat memberikan nilai tertentu Brand
dalam lubuk hati atau benak konsumen.Nama istilah, Gambar 2. 1 Gambar tingkatan Brand awareness
simbol, tanda atau rancangan atau kombinasi dari
Minat beli
hal-hal tersebut dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa oleh seseorang Minat membeli dapat diartikan sebagai suatu
atau sekelompok penjual sebagai pemegang merek sikap senang terhadap suatu objek yang membuat
sekaligus untuk membedakannya dari produk individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut
pesaing. Merek merupakan nama atau simbol yang dengan cara membayarnya dengan uang atau
bersifat membedakan (seperti sbuah logo, cap, pengorbanan (Schiffman & Kanuk (1997).
simbol, lambang, tanda, slogan, kata-kata atau
kemasan). Pengertian Strategi

Ekuitas Merek Menurut bahasa, strategi adalah ilmu siasat


(perang), siasat, atau tipu muslihat untuk mencapai
Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai suatu maksud. Jika demikian, strategi merupakan
tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas ilmu siasat sebagai tipu muslihat yang dilakukan oleh
merek dapat tercermin dalam cara konsumen

4
seorang pemimpin untuk dijadikan acuan dalam Analisis SWOT
mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai.
Menurut (Fahmi, 2013:252) SWOT adalah
Manajemen strategi merupakan seni singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses
memformulasi, mengimplementasi, dan (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang (ancaman). Diman SWOT ini dijadikan sebagai suatu
memungkinkan organisasi dapat mencapai model dalam menganalisis suatu organisasi yang
tujuannya.Manajemen strategi bertujuan untuk berorientasi profit dan non profit dengan tujuan
mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut
berbeda pada masa mendatang, perencanaan jangka secara komprehensif.
panjang, dan untuk mengoptimalkan kecenderungan Analisis SWOT merupakan salah satu alat
sekarang untuk masa mendatang (David, 2010). untuk memformulasikan strategi. Menurut (Rangkuti,
Formulasi strategi dimulai dengan 2014:18) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
pengembangan visi clan misi perusahaan, kemudian faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
dilanjutkan dengan pengembangan profil perusahaan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
(analisis kondisi internal perusahaan), dan penilaian dapat memaksimalkan kekuatan (strenghts) dan
atas kondisi lingkungan eksternal perusahaan. peluang (opportunities), namun secara bersamaan
Selanjutnya dilakukan penyusunan rencana strategi, dapat meminimalkan kelemahan (weaknesess) dan
pemrograman (programming), penganggaran ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan
(b strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
KEKUATAN KELEMAHAN ud tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
jet demikian perencanaan strategis (strategic planner)
PELUANG Strategi untuk Strategi untuk harus menganalisis faktor strategis perusahaan
memanfaatkan memanfaatkan in
peluang untuk peluang untuk g), (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam
mendayagunakan mengatasi kondisi yang ada saat ini.
kekuatan kelemahan
(Strategi S-O) (Strategi W-O)
Matriks SWOT

ANCAMA Strategi untuk Strategi untuk Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk
N mengatasi menghindari menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks
ancaman dengan ancaman ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
jalan sekaligus peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
mendayagunakan melindungi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan
kekuatan kelemahan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti, 2004: 31).
(Strategi S-T) (Strategi W-T)

implementasi (implementing) dan pengendalian Tabel 2. 1 Tabel Matriks SWOT


(controlling).
METODE PENELITIAN
Perumusan Strategi
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Strategi adalah alat yang paling penting dalam
mencapai keunggulan bersaing suatu perusahaan Ditinjau dari jenis datanya pendekatan
untuk dapat mengembangkan strategi dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini secara
yang ada. Menurut Rangkuti, proses analisis, spesifik lebih diarahkan pada desain penelitian
perumusan dan evaluasi strategi disebut sebagai kualitatif deskriptif.
perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan
strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara Lokasi penelitian ini adalah usaha dagang
objektif terhadap kondisi internal dan eksternalnya. BALBA Frozenfood yang berlokasi di Jl Samadikun
Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat gg Empang VI depan no A18, Kebonbaru, Kejaksan,
meugantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Cirebon, Jawa Barat 45113.
Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan
Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan
utama. Pertama, perumusan strategi (strategy
dilakukan, maka sasaran penelitian ini adalah
formulation). Kedua, penerapan strategi (strategy
produsen, konsumen produk Frozenfood dan
implementation) dan ketiga, evaluasi strategi
masyarakat yang sadar sosial media dalam hal ini
(strategy evaluation).
diwakili oleh beberapa mahasiwa di perguruan tinggi

5
se-Kota Cirebon. Teknik penentuan sasaran yang maksimum dari usaha yang dijalankan.
penelitian menggunakan Purposive Sampling. Usaha BALBA memiliki sistem manajemen
dalam menjalankan usahanya, meskipun unit
Teknik Pengumpulan Data usaha mikro kegiatan operasional usahanya
dilakukan dalam dua bagian yaitu produksi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dan pemasaran. Dalam usahanya ada sistem
adalah dengan melakukan wawancara secara
manajemen yang berupa perencanaan,
mendalam, observasi secara langsung, dan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan,
dokumentasi sebagai pendukung kegiatan penelitian.
dan pengontrolan yang baik tentunya akan
a. Wawancara Mendalam
menjadi kekuatan bagi perusahaan, karena
Wawancara adalah percakapan dengan
hasil yang diperoleh lebih tertarget dan
maksud tertentu, percakapan ini dilakukan
mencapai titik yang diinginkan.
oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan
kepada yang terwawancara (interviewe) yang b. Pemasaran
memberi jawaban atas pertanyaan tersebut.
b. Observasi Pemasaran adalah bidang penting bagi
Observasi adalah cara pengumpulan data suatu usaha, karena bidang pemasaranlah yang
yang di dalamnya peneliti langsung turun ke secara langsung bersentuhan dengan
lapangan untuk mengamati perilaku dan konsumen. Pemasaran merupakan suatu usaha
aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. yang dilakukan perusahaan untuk
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh mempertahankan produknya di pasaran dan
data yang tidak didapatkan pada saat proses memperoleh keuntungan dari penjualan
wawancara, seperti halnya mengamati produknya yang menjadi parameter berhasil
aktivitas jual-beli dan pembuatan produk. tidaknya suatu usaha. Pasar sasaran yang
c. Dokumentasi dituju oleh BALBA adalah golongan
Dokumentasi merupakan data penunjang masyarakat menengah ke atas yang lebih
dalam penelitian yang diperoleh dari dokumen spesifik mengarah ke generasi millennial
atau arsip yang tersedia seperti referensi buku, dimana dilihat dari cara pemasarannya lewat
jurnal penelitian, website, foto, dan sosial media dengan rutin memunculkan
sebagainya. konten setiap hari untuk mengenalkan
produknya serta menitipkannya ke agen
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan sistem targeting jumlah produk dan
waktu tertentu.
Strategi Pemasaran UD. Balba Frozenfood

Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk 1) Produk dan Harga


mengetahui kekuatan dan kelemahan bersaing
perusahaan dengan melakukan proses identifikasi Meskipun banyak konsumen
terhadap berbagai faktor-faktor yang ada dalam area yang meminati dan membeli produk
fungsional usaha. Meliputi manajemen, pemasaran, BALBA Frozenfood ini, dengan
permodalan dan akuntansi, produksi dan operasi, banyaknya variasi cita rasa dan bentuk
penelitian serta pengembangan, dan sistem informasi produk yang dihasilkan menyebabkan
manajemen. peningkatan pangsa pasar dan
permintaan produkpun sangat cepat,
1. Lingkungan Internal sehingga menyebabkan laju pula
a. Manajemen perkembangan perusahaan.

Manajemen adalah sebuah proses dalam 2) Promosi


rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi Promosi yang dilakukan BALBA
dengan cara bekerja secara bersama sama Frozenfood sampai saat ini hanyalah
dengan orang - orang dan sumber daya yang dengan media sosial kepada
dimiliki organisasi. Manajemen dalam masyarakat. Dengan kemajuan
perusahaan akan dapat memperbaiki kinerja teknologi yang mengubah tatanan hidup
perusahaan jika memiliki perencanaan, masyarakat memilih media sosial
pengorganisasian, dan pengontrolan yang baik sebagai sarana promosi yang dianggap
untuk membantu perusahaan mencapai hasil tepat pada masa modern sekarang.

6
Sosial media yang digunakan untuk untuk keperluan sosial media berupa
mengenalkan produk yaitu instagram Instagram dan facebook dalam rangka
dan facebook. Adapun media sosial memasarkan produk. Sistem informasi
yang digunakan adalah media sosial dilakukan secara sederhana dengan
yang tidak berbayar, hal ini dikarenakan pemostingan yang telah ditentukan
masih kurangnya sumberdaya yang waktunya yaitu tiap hari.
mengelola.
Setelah melakukan analisis faktor
Kekurangan dari kegiatan internal, maka di buat tabel penggambaran
promosi yang dilakukan oleh BALBA usaha BALBA Frozenfood.
Frozenfood adalah interaksi langsung
Analisis lingkungan internal
kepada masyarakat untuk mengenalkan
bertujuan untuk mengembangkan sebuah
produknya seperti pembukaan stand
daftar terbatas dari peluang yang dapat
pada acara-acara tertentu. Hal ini
menguntungkan sebuah perusahaan dan
dikarenakan masyarakat tidak semuanya
ancaman yang harus dihindarinya. Meliputi
akrab dengan media sosial, sehingga
lingkungan makro (faktor demografi,
hanya lapisan sosial tertentu yang
ekonomi, alam, politik, dan budaya),
mengetahui kehadiran dari produk
lingkungan mikro (pemasok, perantara
BALBA Frozenfood.
pemasaran, pelanggan, pesaing, dan
3) Modal Usaha masyarakat), dan lingkungan industri
(ancaman pendatang baru, ancaman barang
Berdasarkan hasil wawancara substitusi/pengganti, kekuatan tawar-
dengan pemilik BALBA Frozenfood, menawar pemasok, kekuatan tawar menawar
sumber keuangan yang digunakan untuk pembeli, dan Persaingan Dari Perusahaan
kegiatan operasional usaha ini mulai Sejenis Dalam Industri)
awal sampai sekarang berasal dari
modal pribadi. Ketidak percayaan 2. Lingkungan Makro
terhadap hukum yang dikandung pada 1) Faktor Demografi
transaksi di lembaga keuangan menjadi
alasan untuk bermandiri dalam Bertambahnya jumlah populasi
pengembangan usaha. Namun, hal ini penduduk di Indonesia dan semakin
menjadi kendala bagi BALBA sendiri tingginya tingkat pendidikan
untuk memenuhi tingkat permintaan masyarakat dunia adalah merupakan
dari masayarakat. Dalam salah satu kekuatan yang terus dipantau
operasionalnya pemilik melakukan oleh para pemasar, karena pasar dan
pembukuan secara sederhana dengan karakteristiknya dibentuk secara
melakukan pencatatan jurnal transaksi langsung oleh masyarakat.
yang dilakukan. Perkembangan jumlah penduduk akan
berdampak positif pada pada
c. Pengembangan peningkatan konsumsi makanan dan
merupakan peluang terhadap
Pemilik selama menjalankan usaha ini perkembangan usaha pemasaran. Pada
pernah melakukan pengembangan terhadap era berkembang sekarang manusia
produknya baik dari segi rasa, bentuk, dan dengan segala kesibukan, menginginkan
kemasannya. Berawal hanya memproduksi sesuatu yang instan dalam penyelesaian
tiap jenis dengan satu varian rasa menjadi masalah. Termasuk dalam hal penyajian
tiap item dengan beberapa rasa. Tanpa makanan, bagi wanita karir waktu
mengurangi kualitas baik dari segi bentuk begitu berharga hingga kemudahan
maupun rasa produknya agar tetap sesuai penyajian menjadi pilihan makanan
dengan keinginan konsumen dan menjaga yang dikonsumsi. Respon positif dari
loyalitas terhadap produk. lingkungan sosial di luar perusahaan
dapat berupa adanya dukungan terhadap
d. Sistem Informasi
peningkatan produksi dan memperluas
Alat informasi yang selama ini pangsa pasar yang ada sehingga akan
digunakan oleh BALBA Frozenfood adalah menyerap jumlah tenaga kerja, selain
smartphone. Smartphone ini digunakan itu peningkatan produksi juga akan

7
membutuhkan bahan baku yang besar 3) Faktor Alam
sehingga perusahaan harus memasok
bahan baku dari agen langsung yang Bagi BALBA faktor alam
ada di sekitar perusahaan. bukanlah factor utama yang pengaruh
dalam produktivitas kuantitas, kualitas,
2) Faktor Ekonomi tingkat penjualan, dan keuntungan yang
diperoleh dari hasil produksi produk
Frozenfoodnya, melainkan waktu-waktu
Keadaan perekonomian suatu
tertentu seperti pada saat bulan
negara akan mempengaruhi kinerja
Ramadhan.
suatu perusahaan atau industri di dalam
negara tersebut. Kondisi perekonomian 4) Faktor Teknologi
Indonesia yang masih belum stabil sejak
adanya krisis ekonomi tahun 1997 Teknologi merupakan salah satu
memberikan iklim yang kurang fungsi yang memegang peran penting
kondusif bagi perkembangan bisnis di dalam perkembangan suatu industri.
Indonesia baik bisnis dengan skala Perkembangan teknologi yang semakin
besar maupun skala kecil. Hal ini pesat menuntut kalangan industri untuk
ditandainya dengan tersendatnya berusaha mengamati bahkan
perkembangan ekonomi, seperti terus mengadopsi perkembangan dari
naiknya harga bahan bakar minyak dan berbagai teknologi yang ada saat ini
gas, yang selalu mempengaruhi untuk menunjang seluruh kegiatan
kenaikan harga-harga barang-barang operasional usahanya.
lainnya secara umum, tidak terkecuali
dengan bahan baku penunjang produksi Kemajuan teknologi komunikasi
yang berupa smartphone telah menjadi
BALBA Frozenfood seperti minyak
goreng, telur, tepung, daging, garam, jembatan yang memperlancar transaksi
jual beli produk dari produsen
dan lain-lain.
kedistributor atau konsumen yang
Saat ini semua pelaku bisnis di tempatnya berjauhan secara lebih
Indonesia dihadapkan pada efektif dan efisien. Selain itu
perdagangan global yaitu AFTA (Asean perkembangan dunia internet dapat
Free Trade Area) yang merupakan dijadikan peluang oleh perusahaan
wujud dari kesepakatan negara-negara untuk menjual produknya secara online
ASEAN untuk membentuk suatu dan menambah luas jangkauan
kawasan bebas perdagangan atau pasar pemasaran. Penggunaan teknologi
bebas. Di indonesia sendiri perdagangan transportasi yang berupa sepeda motor
ini akan di buka pada tahun 2015. dapat menjadi alat untuk memasarkan
Perdagangan semacam ini tentunya atau pendistribusian produk yang telah
akan menjadi suatu ancaman bagi para diproduksi kepada konsumen.
pebisnis di Indonesia, jika melihat
kondisi SDM yang ada di Indonesia 5) Faktor Politik
masih terlihat belum sepenuhnya siap Keadaan politik di suatu negara
untuk bersaing dengan para pebisnis baik secara langsung maupun tidak
dari luar negeri, apalagi bagi para langsung memiliki pengaruh yang besar
pebisnis industri mikro yang untuk saat bagi kelangsungan hidup suatu usaha.
ini saja mereka kesulitan dalam Pemantauaan perlu dilakukan secara
memasarkan barangnya karena terus menerus oleh perusahaan baik
persaingan yang begitu ketat. Adanya mengenai situasi politik, Peraturan-
perdagangan bebas ini mungkin peraturan dan kebijakan-kebijakan
hanyalah merupakan peluang bagi pemerintah baik pemerintah
perusahaan-perusahaaan menengah ke pusat/daerah, terutama kebijakan
atas yang secara keseluruhan sumber mengenai UMKM dapat mempengaruhi
daya yang dimiliki sudah siap untuk perkembangan usaha home industry ini.
bersaing dengan perusahaan dari luar Peraturan yang dibuat dapat
negeri. mempengaruhi perusahaan dalam hal

8
memudahkan perusahaan atau Pasar penjual perantara yaitu
mempersulit perusahaan untuk pelanggan yang membeli produk
berkembang sehingga dapat menjadi tersebut untuk kemudian dijual
peluang atau ancaman. Keadaan politik kembali ke konsumen lain.
yang tidak stabil akan menyebabkan Pelanggan yang dimiliki saat ini
ancaman pada nilai tukar rupiah yang sangatlah loyal terhadap produk.
tidak stabil dan berdampak juga pada
penurunan nilai investasi, penanaman 3) Pesaing
modal, dan nilai daya beli masyarakat di Pesaing utama dari
dalam negeri. Politik yang tidak stabil BALBA ini bukanlah perusahaan
merupakan satu penghambat dalam yang memproduksi produk yang
dunia industri, baik yang bergerak sejenis, meskipun dilingkungan
disektor produksi, jasa maupun sektor- Kota Cirebon sendiri unit produksi
sektor lainnya. terbesar. Kebanyakan konsumen
6) Faktor Budaya yang ada lebih meminati produk
BALBA karena menurut mereka
Berkembangnya zaman dan rasa dan kualitas produknya lebih
Pertumbuhan jumlah penduduk telah baik dibandingkan produk lainnya,
banyak merubah jiwa sosial, budaya tapi bukan berarti pemilik tidak
masyarakat, dan pola hidup masyarakat menghiraukannya, pemilik tetap
saat ini. Bagi BALBA sendiri mengantisipasi perkembangan
Pertumbuhan jumlah penduduk adalah produk dari unit usaha lainnya
merupakan sebuah peluang, karena akan untuk menjaga agar pangsa pasar
mempengaruhi jumlah konsumsi dan yang dimiliki tetap aman.
permintaan masyarakat terhadap
produknya. Serta melihat pola hidup Namun BALBA
masyarakat saat ini yang cenderung menganggap pesaing adalah partner
lebih modern, hal ini dapat menjadi mereka untuk berkembang satu
dukungan, karena produk yang dijual sama lain. Bagi mereka, kualitas
ini adalah produk makanan cepat saji produk menjadi kunci untuk
yang merupakan solusi bagi kaum menjaga loyalitas produk serta
modern. keamanahan mereka.
4) Masyarakat
3. Lingkungan Mikro
1) Pemasok Melihat pola hidup
masyarakat sekarang yang sudah
Bahan baku utama modern adalah merupakan peluang
pembuatan produk BALBA adalah tersendiri bagi BALBA untuk
tepung dan telur. Bahan diperoleh mengembangkan usahanya yang
oleh pemilik dengan membelinya bergerak dalam bidang ritel
langsung ke toko-toko sembako makanan Frozenfood. Masyarakat
yang ada di pasar. sekarang yang cenderung menyukai
Begitu juga dengan bahan- makanan modern dan kemudahan
bahan pendukung lainnya termasuk penyediaan menjadi factor dasar
kemasan produk di beli di pasar dan keyakinan dari BALBA sendiri
tersebut. dalam pengembangan usahanya.
2) Pelanggan 4. Lingkungan Industri
Pelanggan yang dimiliki 1) Ancaman Pendatang Baru
oleh BALBA saat ini terbagi
menjadi dua pasar yaitu pasar Daya tarik suatu industri
konsumen dan pasar penjual bagi pesaing baru tergantung pada
perantara. Pasar konsumen yaitu tingginya hambatan masuk dan
pelanggan yang membeli produk keluar, serta pada reaksi dari
tersebut untuk dikonsumsi sendiri. peserta persaingan yang sudah ada

9
menurut perkiraan calon pendatang
baru. Munculnya pendatang baru
menjadi acuan untuk terus
mengembangkan usaha, yang
terpenting dari usaha ada nilai
perbedaan sendiri dengan yang
lain.
Analisis Matriks SWOT

Pada tahap selanjutnya adalah perumusan


strategi pemasaran berdasarkan matrik SWOT
berdasarkan data dari perusahaan UD. Balba
Frozenfood dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi. Analisis strategi pemasaran
berdasarkan matrik SWOT mempunyai empat
alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
perusahaan yang diperoleh dari analisis faktor
internal dan eksternal.

10
KEKUATAN KELEMAHAN
 Memiliki sistem manajemen  Harga
perusahaan. Dengan adanya Harga yang ditawarkan mahal
pembagian tugas produksi dan  Tempat
pemasaran Wilayah usaha tidak strategis
 Produk  Wilayah distribusi masih terbatas
- produk yang ditawarkan
beragam  Minimnya modal yang dimiliki
- tanpa bahan pengawet  Pembukuan masih dilakukan
 Promosi menggunakan media secara sederhana
sosial  Kapasitas produksi masih terbatas
 Modal Sendiri, Adanya  Minimnya sarana dan prasarana
pembukuan transaksi operasional perusahaan
 Bahan baku mudah didapatkan
 Adanya pengembangan produk
 Terorganisir dengan adanya
jam kerja dan pemasaran

PELUANG PELUANG-KEKUATAN PELUANG-KELEMAHAN


 Bertambahnya populasi  Mengintensifkan promosi  Memaksimalkan pemanfaatan
penduduk pada pasar konsumen yang media sosial sebagai upaya
dituju pengoptimalan pemasaran produk
 Perkembangan dunia internet
 Pola hidup masyarakat yang  Selalu berinovasi pada  Berinovasi dalam penampilan
fasilitas yang ditawarkan produk
sudah modern
 Memberikan jaminan kualitas  Mengefektifkan dana dan sarana
 Ketersediaan bahan baku terhadap produk yang produksi
yang melimpah ditawarkan
 Banyaknya agen distributor  Memperluas pemasaran
melalui media sosial
 Tingginya loyalitas kosumen
terhadap produk perusahaan  Membuka cabang baru
 Pangsa pasar masih luas
 Pendatang baru yang banyak
diminati

ANCAMAN ANCAMAN-KEKUATAN ANCAMAN-KELEMAHAN


Kenaikan harga bahan bakar  Menerapkan harga yang  Mengefektifkan kegiatan produksi
minyak bersaing pada produk yang
Dibukanya pasar bebas pada ditawarkan  Melakukan inovasi usaha
tahun 2015
 Fluktuasi nilai tukar rupiah  Menggunakan media sosial  Menjalin kerjasama dengan
 terbatasnya penyedia jasa sebagai sarana promosi penyedia jasa layanan
layanan logistic
 Memberikan pelayanan dengan
semaksimal mungkin

 Menjaga Kualitas produk yang


ditawarkan

Tabel 4. 1 Analisis SWOT

11
12

Berdasarkan penelitian yang konten pada dunia maya yaitu seminggu 3


dilakukan untuk mengetahui tingkat kali. Alat yang digunakan dalam
kesadaran merek diperoleh beberapa mengenalkan produknya yaitu dengan
kesimpulan penelitian yaitu sebagai aktif bersosial media yaitu instragram dan
berikut: facebook dengan dikelola langsung oleh
Ibu Nadia sebagai pemilik. Selain
dengan konsisten memunculkan
Pengetahuan Produk konten sebagai media promosi.
IY BALBA juga sering memunculkan
A
28 public figure yang dikenal
% masyarakat dalam hal ini berasal dari
dunia entertainment untuk menarik
minat masyarakat terhadap
TI produknya.
DA
K Selain itu, BALBA
72 menaruh beberapa agen pemasaran
IYA % TIDAK yang dipercaya untuk memasarkan
produknya di berbagai kota. Sasaran
Setelah melakukan wawancara
dari agen sendiri yaitu dari kaum
kepada 100 responden dengan 68 orang
millenial yang sudah akrab dengan sosial
perempuan dan 32 orang laki-laki
media.
mengenai pengetahuan mereka terhadap
Adapun persyaratan untuk
unit usaha BALBA Frozenfood di peroleh
menjadi agen sendiri adalah dengan
prosentasi seperti gambar berikut:
mengambil produk minimal 30 pac dalam
1 minggu apabila sirkulasi penjualan
Diagram 4. 1Tingkat Pengetahuan Produk lancar maka akan menjadi mitra tetap dari
BALBA.
Berdasarkan data diatas dapat Dari hasil penelitian untuk
dilihat bahwa masayarakat kota Cirebon mengetahui tingkat pengetahuan
masih banyak yang belum mengetahui masyarakat terhadap BALBA
tentang unit usaha BALBA dan beberapa Frozenfood terhadap mayarakat Kota
produknya. Hal ini selaras dengan Cirebon yang lebih khusus masyarakat
pernyataan yang disampaikan oleh Bapak millenial yang aktif dalam bersosial
Salim Najib selaku pemilik usaha tentang media, dalam hal ini yang menjadi
hal ini. Salah satu faktor yang subjek penilaian adalah mahasiswa di
mempengaruhi adalah kurangnya interaksi kota Cirebon. Berdasarkan teori yang
produk kepada konsumen secara langsung dipaparkan pada BAB II, menurut Shimp
karena dalam pemasaran yang dilakukan (2003) Kesadaran merek (Brand
oleh usaha ini adalah pemasaran secara awareness) adalah dimensi dasar dalam
konten yang aktif di sosial media sehingga ekuitas merek. Berdasarkan cara
hal ini pula yang mendasari peneliti pandang, sebuah merek tidak memiliki
menggunakan sampel mahasiswa sebagai ekuitas hingga konsumen menyadari
contoh populasi pengguna media sosial keberadaan merek tersebut. Dari hasil
yang aktif. survey apabila digambarkan pada
Berdasarkan penelitian yang tingkatan kesadaran merek dapat di
telah dilakukan oleh penulis, strategi identifikasi pada tingkatan berikut:
pemasaran yang dilakukan oleh BALBA
Frozenfood adalah pemasaran tidak
langsung. Dalam memasarkan produknya
BALBA memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk memperkenalkan
produknya. Media promosi yang Top Of
dilakukan dengan rutin memunculkan Mine

Brand Recall

Brand Recognition

Balba Frozenfood
13

Kotler dan Keller. Manajemen Pemasaran.


Edisi 12. Jilid 1,Jakarta: PT. Indeks.
2007.
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. Prinsip-
DAFTAR PUSTAKA prinsip Pemasaran. jilid satu, Edisi
Kedua belas. Jakarta: Erlangga. 2010.
Buku:
Marimin. Teknik dan Aplikasi Pengambilan
Buchory Ahmad, Herry dan Djaslim Saladin. Keputusan Majemuk. Jakarta: Grasindo.
Dasar-dasar Pemasaran Bank. 2004Mardalis, 2010, Metode Penelitian,
Bandung: Linda Karya. 2006. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto dan Suharsimi. Prosedur Penelitian. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian


Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
2013.
Alwi, Syafaruddin. Manajemen Sumberdaya
Manusia. Yogyakarta: BP –FE. 2001. Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi
Aziz Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam. Islam: Pendekatan Kuantitatif, Jakarta:
Bandung: ALfabeta. 2013. Rajawali Pers. 2013.
M.B. Hendarie Anto. Pengantar Ekonomika
Bilson, Simamora. Memenangkan Pasar Mikro Islami. Jakarta: Ekonosia,
dengan Pemasaran Efektif dan. Jakarta. 2013.
Profitabel, Edisi Pertama, Jakarta,
PT. Gramedia Pustaka Utama. 2001.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian,
David, Fred R. Strategic Management. Buku Jakarta: Kencana. 2011.
1. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
2011. Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Fahmi, Irham. Manajemen Strategi Teori dan Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia
Aplikasi. Bandung: Alfabeta. 2013. Pustaka Utama. 2008.

Hasibuan. S. P.Malayu. Manajemen Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT: Teknik


Perbankan. Jakarta : CV. Haji Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Magum. 1994. Erlangga. 2014.

Hidayat, Mohamad. An Introduction to The Rianto, M dan Euis Amalia. Teori


Sharia Economic, Edisi Pertama. Mikroekonomi. Edisi Pertama.
Jakarta: Zikrul Hakim. 2015. Jakarta: Kencana. 2010.

Hunger, J. David dan Thomas Wheelen. Rianto al-Arif, Nur, Dasar-dasar Pemasaran
Manajemen Strategi. Yogyakarta: Bank Syariah, Bandung: Alfabeta,
Andi. 2003. 2012

Ilham, Prisgunanto. Komunikasi Pemasran, Shimp,Terence. Periklanan Promosi & Aspek


Strategi, dan Taktik. Jakarta: Ghalia Tambahan Komunikasi.
Indonesia. 2006. Pemasaran.Terpadu, Jilid I ( edisi 5),
Jakarta: Erlangga. 2003.
John W. Creswell. Research Design
Pendekatan Metode Kualitatif, Siswanto, B. Manajemen Tenaga Kerja
Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Indonesia Pendekatan Administratif
Pustaka Pelajar. 2016. dan Operasional . Bandung: Bumi
Aksara. 2002.
14

Singarimbun, Masri dkk. Metode Penelitian Humdiana.  “Analisis Elemen-Elemen Ekuitas


Survei. LP3ES. Jakarta. 2002. Merek Produk Rokok Merek. Djarum
Black”. Jurnal Ekonomi Perusahaan,
Vol.12 No.1. 42-49. 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Web
dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2014.
http://bps.go.id
Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi
Mikro, Edisi kedua, Jakarta : PT. http://dpmptsp.pemkomedan.go.id/userfiles/dp
Karya Grafindo Persada. 1995. mptspmedan/file_download/files/PERATURA
N/PERDAGANGAN/undang-undang-nomor-
Surachman. Dasar-dasar Manajemen Merek. 5-tahun-1984-tentang-
Malang: CV. Banyumedia. 2008. perindustrian.pdfhttp://www.kemenperin.go.id
S.Mulyadi. Ekonomi Sumber Daya Manusia /artikel/18379/Capai-5,49-Persen,-
dalam Perspektif Pembangunan. Pertumbuhan-Industri-Kembali-Meroket-di-
Jakarta: Rajawali Pers. 2012. atas-Perekonomian

Solihin, Ismail. Manajemen Strategi. Jakarta: http://www.kemenperin.go.id/artikel/18379/Ca


Erlangga. 2012. pai-5,49-Persen,-Pertumbuhan-Industri-
Kembali-Meroket-di-atas-Perekonomian
Wignjosoebroto, Sritomo. Pengantar Teknik
&Manajemen Industri. Edisi Pertama,
Jakarta: Penerbit Guna widya. 2003.

Jurnal/Skripsi/Tesis
Rahardjo, Christopher Richie. PERFORMA:
Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis
Volume 1, Nomor 1. “Faktor yang
menjadi preferensi konsumen dalam
membeli produk Frozenfood”.
Universitas Ciputra. 2016.

Sasongko, Pramono , Susy Yuniningsih dan


Ellen Meianzi Yasak. Jurnal Akses
Pengabdian Indonesia Vol 1 No 1: 8 –
17. “Aplikasi frozen food technology
untuk menurunkan tingkat kerugian
produk pada kelompok perempuan buta
aksara alfabetdesa nogosari kecamatan
rowokangkung kabupaten lumajang
jawa timur”. Universitas Tribhuwana
Tunggadewi. 2016.

Sumolang, Zisca Veybe, Tri Oldy Rotinsulu,


dan Daisy S.M. Engka. “Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi industri kecil olahan ikan di
kota manado”.Universitas Sam
Ratulangi. 2016.
15

15

Anda mungkin juga menyukai