Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan spektrum biologis normal Raunkiaer berdasarkan posisi tunas.

a. Jawab:
b. Raunkaier (1934) menggolong-golongkan jenis tumbuhan ke dalam bentuk
pertumbuhan (life form) dengan berdasarkan kepada posisi tunas, kuncup atau organ
yang terdapat pada bagian atas atau bawah bagian tanaman dan posisi dari lokasi
berhubungan dengan permukaan tanah. Bentuk-bentuk tumbuhan menurut Raunkaier
yaitu :

 Fanerofita : pohon, semak atau liana dimana tunas-tunasnya tumbuh di batangnya pada
ketinggian di atas lebih dari 25 cm dari permukaan tanah.
 Khamaefita : tumbuhan yang tunas-tunasnya berada di permukaan tanah atau 25 cm
berada di atas permukaan tanah.
 Hemikriptofita : Tumbuhan setahun yang tunas-tunasnya di dalam atau di bawah
permukaan tanah.
 Kriptofita : Tumbuh-tumbuhan yang tunasnya atau rimpangan berada di bawah
permukaan tanah
 Terofita : Tumbuhan musiman, dimana umur kehidupannya dalam periode pendek dan
dalam keadaan dorman dalam bentuk biji.

Selanjutnya klasifikasi Raunkaier ini di modifikasi menjadi 10 bentuk dengan


menambahkan bentuk tumbuhan sebagai berikut :

 Fitoplankton : mikroorganisme yang terdapat di dalam air, udara atau es


 Fitoedafon : mikroorganisme tanah
 Endofita : tumbuh-tumbuhan yang hidup di bagian badan dari beberapa
tumbuhan lainnya seperti lumut dan mikoriza.
 Hidrofita : Semua tumbuhan air, yang mana bagian tunasnya berada di dalam air
 Epifit : tumbuhan yang akarnya tidak masuk kedalam tanah tetapi menempel
pada tanaman lainnya.
Klasifikasi ini kini jarang digunakan dan kalah denagn klasifikasi Sistem Wettstein dan
Sistem Engler yang menggunakan ciri morfologi sebagai dasar untuk penggolongan jenis.
Bahkan kini sistem klasifikasi menjadi lebih maju lagi melalui pendekatan filogeni seperti
pada sistem klasifikasi Angiosperm Phylogeny Group” (APG) yang dikembangkan pada
tahun 1998 dan di perbaharui pada tahun 2003. Bahkan kini klasifikasi telah jauh lebih
maju dengan berdasarkan pada studi molekuler.

Namun kelebihan sistem klasifikasi Raunkaier dapat mengetahui Biological Specktrum


yaitu spektrum bentuk tumbuh sebagai hasil adaptasi tumbuhan terhadap adaptasi
dimana pada komunitas vegetasi klimaks ditandai dengan spektrum normal. Dengan
analisis menggunakan sistem klasifikasi Raunkaier kita dapat mengetahui arah
perkembangan dari suatu komunitas vegetasi. Namun hal ini hanya dapat diterapkan
pada hutan yang masih alami tanpa adanya campur tangan manusia. Saat ini hutan yang
alami tersebut hampir tidak ada, oleh sebab itu juga klasifikasi Raunkaier ini mulai
ditinggalkan. Namun menurut saya metode klasifikasi Raunkaier ini jangan sampai
dilupakan, selain dapat dijadikan sebagai pengetahuan juga mungkin dapat di
adaptasikan sesuai dengan kondisi vegetasi yang ada saat ini dan perkembangan
2. Jelaskan jenis dan prosedur studi populasi dengan metode kuadrat.
Jawab:
 Teknik sampling kuadrat ini merupakan suatu teknik survey vegetasi yang sering
digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. Petak contoh yang dibuat dalam
teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau beberapa petak. Petak tunggal
mungkin akan memberikan infornasi yang baik bila komunitas vegetasi yang diteliti
bersifat homogen. Adapun petak-petak contoh yang dibuat dapat diletakkan secara
random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik sampling (Kusmana, C,
1997).
 Bentuk petak contoh yang dibuat tergantung pada bentuk morfologis vegetasi dan
efisiensi sampling pola penyebarannya. Misalnya untuk vegetasi rendah, petak contoh
berbentuk lingkaran lebih menguntungkan karena pembuatan petaknya dapat dilakukan
secara mudah dengan mengaitkan seutas tali pada titik pusat petak. Selain itu, petak
contoh berbentuk lingkaran akan mcmberikan kesalahan sampling yang lebih kecil
daripada bentuk petak lainnya karena perbandingan panjang tepi dengan luasnya lebih
kecil. Tetapi dari segi pola distribusi vegetasi, petak berbentuk lingkaran ini kurang
efisien dibanding bentuk segiempat. Sehubungan dengan efisiensi sampling banyak
studi yang dilakukan menunjukkan bahwa petak bentuk segiempat memberikan data
komposisi vegetasi yang lebih akurat dibanding petak berbentuk bujur sangkar yang
berukuran sama, terutama bila sumbu panjang dari petak tersebut sejajar dengan arah
perubahan keadaan lingkungan atau habitat. Pada umumnya dilakukan jika hanya
vegetasi tingkat tanaman saja yang menjadi bahan penelitian, metode kuadrat lebih
digunakan karena dengan metode tersebut lebih mudah dan lebih cepat digunakan
untuk mengetahui komposisi, dominansi vegetasi dan menaksir volumenya (Kusmana, C,
1997).
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang
hidup bersama-sama pada suatu tempat. Vegetasi di tempat tersebut mempunyai variasi yang
berbeda antara vegetasi satu dengan vegetasi yang lain. Dengan adanya variasi yang dimiliki
oleh suatu vegetasi akan menudukung suatu kehidupan organisme tertentu. Oleh karena itu,
untuk menganalisis suatu vegetasi dalam area tertentu dengan menggunakan variabel
kerimbunan, kerapatan, dan frekuensi, maka dilakukan analisis vegetasi menggunakan metode
kuadrat.

Anda mungkin juga menyukai