Jawab :
Bentuk kalimat implikasi A : A1 A2 (~ x ~ y) ~ (x y)
Misalkan A diasumsikan salah yang berarti :
Antsenden/premis/hipotesis A1 benar (~ x ~ y) = T
konklusi/konsekuen A2 salah ~ (x y) = F
Ada dua cara pembuktian valid/tidak valid A : (~ x ~ y) ~ (x y)
a.) Dimulai dari konklusi dulu (A2 = F) periksa apakah hipotesisnya (A1 = T) ?
b). Dimulai dari hipotesisnya dulu (A1 = T) periksa apakah konklusinya (A2 = F) ?
Jawab
:
a). Konklusi A2 : ~ (x y) = F (x y) = T x = T dan y =T
x = T dan y = T T F Ya
x = F dan y = T T F Ya
x = F dan y = F T F Ya
a2). Dimulai dari konklusi dulu (x y) = T dan (~x y) = F
x = T dan y = F F T Ya
x = T dan y = T T F Ya
x = F dan y = T T F Ya
x = F dan y = F T F Ya
Dimulai dari konklusi dulu : (x y) = T dan (~x ~ y) = F
1
p=T p=F
p=T p=F p=T p=F
q=T q=F 3
3 F 3
2
4 5
Perhatikan cabang kiri No. 2 :
• Bila dengan p = T nilai kebenaran dari A sudah dapat ditentukan (bernilai benar atau
salah), maka cabang No. 2 ini tidak bercabang, misalkan nilainya salah
• Bila belum dapat ditentukan, maka cabang ini akan bercabang lagi, yaitu cabang kiri
(T) dan cabang kanan (F) untuk proposisi kedua q
Perhatikan cabang kiri No. 4 :
• Bila dengan p = T dan q = T nilai kebenaran dari A sudah dapat ditentukan (bernilai
benar atau salah), maka cabang No. 4 ini tidak bercabang, misalkan nilainya benar
• Bila belum dapat ditentukan, maka cabang ini akan bercabang lagi, yaitu cabang kiri
(T) dan cabang kanan (F) untuk proposisi ketiga r
p=T p=F
p=T p=F
q=T q=F 3
q=T q=F 3
r=T r=F 5
T 5
6 7
• Langkah-langkah tersebut di atas diulangi lagi untuk cabang-cabang lain
• Kalimat logika dikatakan valid bila semua cabangnya bernilai benar, bila ada cabangnya
yang bernilai salah, maka kalimat tsb dikatakan tidak valid
• Bila semua cabang bercabang lagi, maka pohon semantiknya menjadi :
p=
p=
F
T
q= q= q=
q=
T F F
T
T T T T T F T T
• Metoda pohon semantik dapat lebih efisien dari metoda tabel kebenaran
Contoh Soal 3.4
Tentukan validitas kalimat G : if (if p then q) then (if (not p) then not q)
Jawab :
Bentuk kalimat G implikasi :G1 G2
1
G : (p q) (~ p ~ q)
p=T p=F
Periksa cabang No. 2 :
Bila p = T, maka ~ p = F
2 3
G2 : (~ p ~ q) = T apapun nilai q 1
Bila (~ p ~ q) = T,
p=T p=F
maka G = T apapun nilai G1 : (p q)
Nilai G sudah dapat ditentukan, yaitu bernilai T 3
T
Bentuk kalimat G implikasi :G1 G2
G : (p q) (~ p ~ q)
Periksa cabang No. 3 :
Bila p = F, maka G1: (p q) = T apapun nilai q
~ p = T, nilai G2 : (~ p ~ q) tergantung pada nilai q
Bila ~ q = T, maka G2 = T dan bila ~ q = F, maka G2 = F
Bila G2 = T, maka G = T dan bila G2 = F, maka G = F
Jadi nilai G belum sudah dapat ditentukan, cabang No. 3 bercabang lagi
p=T p=F
T q=T q=F
4 5
Bentuk kalimat G implikasi :G1 G2
G : (p q) (~ p ~ q)
Periksa cabang No. 4 :
Bila p = F dan q = T, maka G1: (p q) = T dan G2 : (~ p ~ q) = F
Akibatnya G : G1 G2 bernilai salah (F)
Periksa cabang No. 5 :
Bila p = F dan q = F, maka G1: (p q) = T dan G2 : (~ p ~ q) = T
Akibatnya G : G1 G2 bernilai benar (T)
p=T p=F
T q=T q=F
F T
Karena ada cabang yang bernilai salah, maka kalimat G tidak valid
Contoh Soal 3.5
Tentukan validitas kalimat B : [p (q r)] [(p q) r]
Jawab :
1
Bentuk kalimat B biimplikasi : B1 B2
p=T p=F
No p q r Nilai B1, B2 dan B Langkah
berikut
2 T B1 tergantung pada nilai q, r Bercaban 2 3
B belum dapat ditentukan g 4 dan 5
T
Karena semua cabang nilainya benar, maka kalimat B
valid
T T
Lebih efisien dari tabel kebenaran
Terima Kasih
Latihan Soal 3.1
Buktikan validitas kalimat D : if(if(not x) then y) then if(not y) then x) and (x or y)
dengan menggunakan asumsi salah
D : (~ x y) ( (~y x) (x y))
Latihan Soal 3.2
Tentukan validitas kalimat (p q) (~p r) (q r) dengan menggunakan
asumsi salah
Latihan Soal 3.3 1
Tentukan validitas kalimat B : [p (q r)] [(p q) r] p=T p=F
Jawab :
2 3
B1 : [p (q r)] B2 : [(p q) r]
2 T
3 F
Latihan Soal 3.4
Periksalah validitas kalimat p (p q) dengan menggunakan pohon semantik
Jawab :
p q pq
Bentuk kalimat OR Eksklusif A = A1 A2
T T F
T F T
F T T
F F F
p=T p=F
2 3