Anda di halaman 1dari 22

MATERI  PEMBUKTIAN DENGAN POHON

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Mahasiswa dapat menentukan kebenaran


kalimat dengan pohon
HUKUM-HUKUM LOGIKA
1. Buktikan kalimat logika berikut adalah ekivalensi dengan
menggunakan hukum-hukum logika

~(p ˅ ~q) ˅ (~p ˄ ~q) ⇔ ~p


Jawab :
~ (p ˅ ~q) ˅ (~p ˄ ~q) (hukum de morgan)
⇔ (~p ˄ ~ (~q)) ˅ (~p ˄ ~q) (hukum negasi ganda)
⇔ (~p ˄ q) ˅ (~p ˄ ~q) (hukum distributive)
⇔ ~p ˄ (q ˅ ~q) (hukum negasi)
⇔ ~p ˄ T (hukum identitas)
⇔ ~p
Terbukti bahwa ~(p ˅ ~q) ˅ (~p ˄ ~q) ⇔ ~p
PEMBUKTIAN VALIDITAS KALIMAT LOGIKA
 ASUMSI SALAH
 Perlu pembuktian nilai True untuk semua interpretasi
 Membutuhkan langkah pembuktian yang panjang
 Akan lebih mudah membuktikan bahwa ada 1 interpretasi yang menyebabkan nilai
kalimat salah  Tidak valid
• Asumsi salah tidak mungkin terjadi  Valid

Contoh Soal 3.1


Buktikan validitas kalimat A : if ((not x) or (not y)) then (not(x and y))

Jawab :
Bentuk kalimat implikasi A : A1  A2 (~ x  ~ y)  ~ (x  y)
Misalkan A diasumsikan salah yang berarti :
Antsenden/premis/hipotesis A1 benar (~ x  ~ y) = T
konklusi/konsekuen A2 salah ~ (x  y) = F
Ada dua cara pembuktian valid/tidak valid A : (~ x  ~ y)  ~ (x  y)
a.) Dimulai dari konklusi dulu (A2 = F)  periksa apakah hipotesisnya (A1 = T) ?
b). Dimulai dari hipotesisnya dulu (A1 = T)  periksa apakah konklusinya (A2 = F) ?
Jawab
:
a). Konklusi A2 : ~ (x  y) = F  (x  y) = T  x = T dan y =T

Periksa hipotesis A1 : (~ x  ~ y) = F  F = F seharusnya A1 = T


Asumsi A = F tidak pernah terjadi  kalimat A valid

b) Hipotesis A1 = (~ x  ~ y) = T, ada beberapa kemungkinan :

Hipotesis A1 Akibatnya pada Kondisi A2 yang Kontradiksi ?


konklusi A2 diperoleh dari Ya/tidak
(~ x  ~ y) = T Asumsi A = F
~ (x  y)= F asumsi salah
tidak pernah
x = F dan y = F T F Ya terjadi  kalimat
A valid
x = F dan y = T T F Ya
x = T dan y = F T F Ya
Contoh Soal 3.2
Buktikan validitas kalimat B : (if x then y) if and only if ((not x) or y)
Jawab :
Bentuk kalimat B biimplikasi B1  B2 (x  y)  (~x  y)
Misalkan B diasumsikan salah, maka ada 2 kemungkinan :
a). hipotesis B1 benar (x  y) = T dan konklusi B2 salah (~x  y) = F
b). hipotesis B1 salah (x  y) = F dan konklusi B2 benar (~x  y) = T

a1). Dimulai dari hipotesis dulu (x  y) = T dan (~x  y) = F

Hipotesis B1 Akibatnya pada Kondisi B2 yang Kontradiksi ?


konklusi B2 diperoleh dari asumsi Ya/tidak
(x  y) = T
(~x  y) = F salah

x = T dan y = T T F Ya

x = F dan y = T T F Ya

x = F dan y = F T F Ya
a2). Dimulai dari konklusi dulu (x  y) = T dan (~x  y) = F

Konklusi B2 Akibatnya pada Kondisi yang Kontradiksi ?


(~x  y) = F hipotesis B1 diperoleh dari Ya/tidak
(x  y) asumsi benar

x = T dan y = F F T Ya

b1). Dimulai dari hipotesis dulu (x  y) = F dan (~x  y) = T

Hipotesis B1 Akibatnya pada Kondisi B2 yang Kontradiksi ?


konklusi B2 diperoleh dari Ya/tidak
(x  y) = F
(~x  y) = F asumsi salah
x = T dan y = F F T Ya
b2). Dimulai dari konklusi dulu (x  y) = F dan (~x  y) = T

Konklusi B2 Akibatnya pada Kondisi B1 yang Kontradiksi ?


hipotesis B1 diperoleh dari Ya/tidak
(~x  y) = T
asumsi salah
(x  y)
x = F dan y = T T F Ya

x = T dan y = T T F Ya

x = F dan y = T T F Ya

Jadi asumsi B = F tidak pernah terjadi  kalimat B valid


Contoh Soal 3.3
Buktikan validitas kalimat C : if (if x then y) then (if (not x) then (not y))

Bentuk kalimat C implikasi C1  C2 (x  y)  (~x  ~ y)

Misalkan C diasumsikan salah yang berarti :


hipotesis C1 benar (x  y) = T
konklusi C2 salah (~x  ~ y) = F

Dimulai dari hipotesis dulu : (x  y) = T dan (~x  ~ y) = F

Hipotesis C1 Akibatnya pada Kondisi C2 yang Kontradiksi ?


konklusi C2 diperoleh dari Ya/tidak
(x  y) = T
(~x  ~ y) asumsi salah
x = T dan y = T T F Ya
x = F dan y = T F F Tidak

x = F dan y = F T F Ya
Dimulai dari konklusi dulu : (x  y) = T dan (~x  ~ y) = F

Konklusi C2 Akibatnya pada Kondisi C2 yang Kontradiksi ?


hipotesis C1 diperoleh dari Ya/tidak
(~x  ~ y) = F
asumsi salah
(x  y)
x = F dan y = T T F Ya

Jadi asumsi C = F dapat terjadi  kalimat C tidak valid


POHON SEMANTIK
 Misalkan suatu kalimat logika A terdiri dari 3 proposisi p, q dan r
 Pohon semantik dimulai dengan cabang tertinggi untuk proposisi pertama (p)
 Cabang tertinggi ini terdiri cabang kiri (T) dan cabang kanan (F)

1
p=T p=F
p=T p=F p=T p=F

q=T q=F 3
3 F 3
2

4 5
Perhatikan cabang kiri No. 2 :
• Bila dengan p = T nilai kebenaran dari A sudah dapat ditentukan (bernilai benar atau
salah), maka cabang No. 2 ini tidak bercabang, misalkan nilainya salah
• Bila belum dapat ditentukan, maka cabang ini akan bercabang lagi, yaitu cabang kiri
(T) dan cabang kanan (F) untuk proposisi kedua q
Perhatikan cabang kiri No. 4 :
• Bila dengan p = T dan q = T nilai kebenaran dari A sudah dapat ditentukan (bernilai
benar atau salah), maka cabang No. 4 ini tidak bercabang, misalkan nilainya benar
• Bila belum dapat ditentukan, maka cabang ini akan bercabang lagi, yaitu cabang kiri
(T) dan cabang kanan (F) untuk proposisi ketiga r

p=T p=F

p=T p=F
q=T q=F 3

q=T q=F 3
r=T r=F 5

T 5
6 7
• Langkah-langkah tersebut di atas diulangi lagi untuk cabang-cabang lain
• Kalimat logika dikatakan valid bila semua cabangnya bernilai benar, bila ada cabangnya
yang bernilai salah, maka kalimat tsb dikatakan tidak valid
• Bila semua cabang bercabang lagi, maka pohon semantiknya menjadi :

p=
p=
F
T

q= q= q=
q=
T F F
T

r=T r=F r=T r=F r=T r=F r=T r=F

T T T T T F T T

• Metoda pohon semantik dapat lebih efisien dari metoda tabel kebenaran
Contoh Soal 3.4
Tentukan validitas kalimat G : if (if p then q) then (if (not p) then not q)
Jawab :
Bentuk kalimat G implikasi :G1  G2
1
G : (p  q)  (~ p  ~ q)
p=T p=F
Periksa cabang No. 2 :
Bila p = T, maka ~ p = F
2 3
G2 : (~ p  ~ q) = T apapun nilai q 1
Bila (~ p  ~ q) = T,
p=T p=F
maka G = T apapun nilai G1 : (p  q)
Nilai G sudah dapat ditentukan, yaitu bernilai T 3
T
Bentuk kalimat G implikasi :G1  G2

G : (p  q)  (~ p  ~ q)
Periksa cabang No. 3 :
Bila p = F, maka G1: (p  q) = T apapun nilai q
~ p = T, nilai G2 : (~ p  ~ q) tergantung pada nilai q
Bila ~ q = T, maka G2 = T dan bila ~ q = F, maka G2 = F
Bila G2 = T, maka G = T dan bila G2 = F, maka G = F
Jadi nilai G belum sudah dapat ditentukan, cabang No. 3 bercabang lagi

p=T p=F

T q=T q=F

4 5
Bentuk kalimat G implikasi :G1  G2
G : (p  q)  (~ p  ~ q)
 Periksa cabang No. 4 :
Bila p = F dan q = T, maka G1: (p  q) = T dan G2 : (~ p  ~ q) = F
Akibatnya G : G1  G2 bernilai salah (F)
 Periksa cabang No. 5 :
Bila p = F dan q = F, maka G1: (p  q) = T dan G2 : (~ p  ~ q) = T
Akibatnya G : G1  G2 bernilai benar (T)

p=T p=F

T q=T q=F

F T
Karena ada cabang yang bernilai salah, maka kalimat G tidak valid
Contoh Soal 3.5
Tentukan validitas kalimat B : [p  (q  r)]  [(p  q)  r]
Jawab :
1
Bentuk kalimat B biimplikasi : B1  B2
p=T p=F
No p q r Nilai B1, B2 dan B Langkah
berikut
2 T B1 tergantung pada nilai q, r Bercaban 2 3
B belum dapat ditentukan g 4 dan 5

3 F B1 = T dan B2 = T apapun nilai q, r B=T

4 T T Bila r = T, maka B1 = T dan B2 = T B=T


Bila r = F, maka B1 = F dan B2 = F
p=T p=F
5 T F B1 = T dan B2 = T apapun nilai r B=T

T
Karena semua cabang nilainya benar, maka kalimat B
valid
T T
Lebih efisien dari tabel kebenaran
Terima Kasih
Latihan Soal 3.1
Buktikan validitas kalimat D : if(if(not x) then y) then if(not y) then x) and (x or y)
dengan menggunakan asumsi salah
D : (~ x  y) ( (~y  x)  (x  y))
Latihan Soal 3.2
Tentukan validitas kalimat (p  q)  (~p  r)  (q  r) dengan menggunakan
asumsi salah
Latihan Soal 3.3 1
Tentukan validitas kalimat B : [p  (q  r)]  [(p  q)  r] p=T p=F

Jawab :
2 3

Bentuk kalimat biimplikasi B1 B2

B1 : [p  (q  r)] B2 : [(p  q)  r]

No p q r Nilai B1, B2 dan B Langkah berikut

2 T

3 F
Latihan Soal 3.4
Periksalah validitas kalimat p  (p  q) dengan menggunakan pohon semantik
Jawab :
p q pq
Bentuk kalimat OR Eksklusif A = A1  A2
T T F

T F T

F T T

F F F

p=T p=F

2 3

Anda mungkin juga menyukai