Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH LITERASI DIGITAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Tentang


Search Engine

Dosen Pengampu: Sharnuke Asrilsyak, S.K.M.,M.M


Disusun Oleh :
Diefa Elmia Cyntia (2002126063)
Diela Elmia Angraini (2002110900)
Dina Savira (2002126055)
Gea Oktariza Denanti (2002114506)
Salsabila Fitri Edni (2002112099)

Literasi Digital
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan Hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari dosen mata kuliah
Literasi Digital. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran lebih lanjut. Makalah ini disusun berdasarkan kepentingan-kepentingan dan
pembahasan pokok terkait dengan masalah tersebut.

Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami tentang


Search engine yang sebagai salah satu bagian dari kehidupan manusia. Kami mengucapkan
terima kasih kepada bapak Sharnuke Asrilsyak,S.K.M.,M.M selaku dosen mata kuliah
Literasi Digital yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, bahwa makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 02 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................................................ii
Bab I pendahuluan
1.1 latar belakang.................................................................................................................1
1.2 rumusan masalah............................................................................................................2
1.3 tujuan masalah................................................................................................................3
Bab II pembahasan
2.1 Penelusuran informasi dengan mesin pencari (search enginne)....................................4
2.1.1 Macam-macam mesin pencari dan kegunaannya....................................................4
2.2. Validasi Informasi Dari Yang Di Dapatkan....................................................................9
2.2.1 Pemilihan Sumber Informasi.................................................................................10
2.2.2. Membandingkan Berbagai Macam Sumber Informasi.....................................11
2.3. Evaluasi Informasi Secara Kritis..................................................................................12
2.3.1. Penelusuran Sumber Informasi..............................................................................12
2.3.2. Triangulasi Sumber Informasi...........................................................................16
Bab III penutup
Kesimpulan ..........................................................................................................................17
Saran.....................................................................................................................................17
Daftar pustaka.......................................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan internet memicu terjadinya fenomena atau banjir informasi yang tidak
terkendali. Usaha untuk memilih informasi ternyata lebih kompleks dari sekedar
mendapatkan akses terhadap informasi. Pemilihan atau penemuan kembali informasi haruslah
menggunakan sebuah sistem dan perumusan tertentu sehingga hasil temuan informasi yang
didapatkan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Jenis informasi yang dapat diakses melalui internet dapat berupa e- book, e- journal,
artikel ilmiah, dan lain- lain. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa informasi telah menjadi
komoditi paling penting dalam dunia modern saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat telah mempengaruhi pertumbuhan informasi, termasuk informasi
ilmiah. Sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang digunakan untuk menemukan
informasi yang relevan dengan kebutuhan dari penggunanya secara otomatis dari suatu
koleksi informasi. Salah satu aplikasi umum dari sistem temu kembali informasi adalah
Search Engine atau mesin pencari. Pengguna dapat mencari halaman web yang
dibutuhkannya melalui Search Engine. Fungsi Search Engine adalah pintu gerbang bagi para
pengguna sebelum memasuki situs atau website tertentu, Search Engine disebut juga sebagai
portal (pintu masuk) ke sebuah web (Indrajit, 2006:4).
Hampir semua kajian dalam dunia ilmu pengetahuan dapat ditemukan di internet,
termasuk juga kajian tentang Ilmu Perpustakaan. Kajian Ilmu Perpustakaan menitik beratkan
kajiannya tentang bagaimana mengolah, memanfaatakan sumber informasi sehingga dapat
ditemu kembalikan pencari informasi. Efektivitas dari suatu sistem temu balik informasi
(STBI) adalah kemampuan dari sistem itu untuk memanggil berbagai dokumen dari suatu
database sesuai dengan permintaan pengguna. Untuk melakukan penelusuran yang efektif
diperlukan sebuah bahasa yang digunakan untuk memasukkan kata kunci penelusuran.
Sebuah penelusuran informasi tidak akan berjalan tanpa adanya bahasa atau kosakata
penelusuran. Bahasa atau kosakata penelusuran berfungsi sebagai alat untuk memerintahkan
sistem temu kembali informasi agar dapat menemukan dokumen yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Dalam sistem temu kembali informasi dikenal dua pendekatan penelusuran yang lazim
digunakan yaitu bahasa alami dan kosakata terkontrol (Hasugian : 2003). Dari dua model
penelusuran tersebut, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adakalanya
penggunaan bahasa alami lebih efektif digunakan dalam penelusuran dari pada menggunakan
bahasa terkontrol, demikian sebaliknya penggunaan kosakata terkontrol adakalanya lebih
baik digunakan untuk penelusuran dari pada menggunakan bahasa alami.
Banyak Search Engine yang ada di internet, yang paling populer adalah Google dan
Yahoo. Berdasarkan rilis yang dibuat alexa pada bulan Mei 2010, Google menempati urutan
ke-1 dalam kriteria Search Engine top site yang paling sering digunakan. Google dapat
mencari berbagai macam jenis dokumen, dari yang berbentuk gambar, video ataupun
berbentuk format teks seperti doc, html dan PDF. Sedangkan Yahoo menempati peringkat ke
4 berdasarkan data top site alexa, dan sama halnya dengan Google, Yahoo juga memiliki
fasilitas pencarian berbagai macam. Sedangkan berdasarkan yg dirilis oleh Danny Sulivan,
Editor-in-chief, Search Engine Watch pada bulan Mei 2010 Kategori Search Engine yang

1
menjadi referensi utama penelitian ini adalah top choices category yang ditempati oleh
Google setelah itu Yahoo menyusul Altavista, AOL.
Pendekatan efektifitas sebuah sistem temu kembali informasi dapat dilakukan dengan
perhitungan terhadap nilai perolehan (recall) dan nilai ketepatan (precision). Semakin tinggi
nilai ketepatan suatu penelusuran maka semakin efektif penelusuran yang dilakukan. Suatu
sistem temu kembali informasi dinyatakan efektif apabila hasil penelusuran mampu
menunjukkan ketepatan (precision) yang tinggi sekalipun perolehannya rendah, (Rowley
dalam Hasugian, 2003 :5).
Penelusuran yang efektif adalah penelusuran yang dapat merumuskan query dan hasil
temuan dari pencarian Search Engine Google dengan Yahoo tepat dan query tersebut terdapat
di bagian abstrac isi dari suatu dokumen, Jika suatu dokumen yang di temukan berhubungan
dengan field judul,field abstrak, field pengarang, kemudian disesuaikan dengan isi dari
dokumen tersebut jika sesuai degan keseluruhan subjek yang diketikkan kedalam Search
Engine. Maka dokumen tersebut dinyatakan relevan dengan hasil pencarian yang diinginkan
oleh pengguna. Dan jika query yang sama dibangun tidak sesuai dengan sumber query yang
diinginkan maka tidak berhubungan.
Google dan Yahoo sebagai salah satu model sistem temu kembali informasi perlu
diketahui efektifitasnya dalam menemukan dokumen ilmiah, terutama dokumen ilmiah
bidang Ilmu Perpustakaan. Untuk menelusur dokumen- dokumen ilmiah bidang Ilmu
Perpustakaan, diperlukan istilah atau kata kunci penelusuran yang erat kaitannya dengan
bidang Ilmu Perpustakaan.
Kesulitan dalam menemukan bahan informasi yang ada di Google dan Yahoo
dikarenakan database yang dimiliki oleh Google dan Yahoo sangat banyak ragamnya, bukan
hanya pengguna biasa yang mengalami masalah dalam penemuan dokumen ilmiah baik
berupa e- book, e- journal dan lain- lain, bahkan pengguna yang sudah mahir pun mengalami
masalah dalam penemuan informasi. Para pencari informasi jenuh dikarenakan halaman dari
hasil temuan seperti halaman web yang tidak dapat ditampilkan, halaman web palsu. Hal ini
yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti perbandingan efektivitas hasil temuan dari
Search Engine Google dengan Yahoo yang dibatasi pada bidang Ilmu Perpustakaan yang
terdapat pada Library of Congress Subject Heading 2009.
Untuk mengetahui efektifitas penelusuran informasi ilmiah bidang Ilmu Perpustakaan,
dapat dilakukan dengan melakukan penilaian ketepatan dokumen ilmiah bidang Ilmu
Perpustakaan dengan menggunakan Search Engine Google dan Yahoo, yaitu dengan menilai
perolehan dan nilai ketepatan hasil penelusuran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penilitian dengan menetapkan judul: Perbandingan
Efektivitas Penelusuran Bidang Ilmu Perpustakaan Menggunakan Search Engine Google
dengan Search Engine Yahoo.
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian penelusuran informasi dengan mesin pencari (search engine)
2. Bagaimana cara mencari informasi yang di dapatkan secara valid?
3. Bagaimana cara mengevaluasi sumber informasi online dengan bijak agar kita
terhindar dari berita hoaks, propaganda, opini yang bias, atau informasi yang
menyesatkan?

2
1.3. Tujuan Masalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini  adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari penelusuran informasi dengan mesin pencari
(search engine)
2. Untuk mengetahui apa saja validasi informasi dari yang didapatkan
3. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi informasi secara kritis

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penelusuran informasi dengan mesin pencari (search enginne)


Search Engine adalah sebuah program komputer tertentu yang khusus difungsikan
untuk membantu pengguna dalam mencari berkas-berkas yang tersimpan dalam layanan
World Wide Web atau news group pada sejumlah jaringan komputer server.

2.1.1. Macam-macam mesin pencari dan kegunaannya


1. Bing

Bing adalah mesin pencari dengan market share terbesar setelah Google dan Baidu. Hal yang
mencolok dari mesin pencari ini adalah tampilan visual yang berubah-ubah.Bing juga
terhubung dengan Microsoft Office Online.
2. DuckDuckGo

4
DuckDuckGo merupakan mesin pencari yang menghargai privasi Anda. Ia tidak
mengumpulkan data apapun yang Anda berikan ke mesin pencari. Entah itu data soal kata
kunci sampai informasi pribadi. DuckDuckGo juga tidak menyimpan jejak pencarian yang
Anda lakukan. Karena itu ia tak bisa menjual data ke pengiklan.
3. Search Encrypt

Search Encrypt merupakan mesin pencari yang memiliki perhatian ke privasi dan keamanan
data. Di sisi lain, Search Encrypt juga menawarkan pencarian video dan maps yang aman.
4. Qwant

Qwant menjanjikan diri sebagai mesin pencari yang melindungi data pribadi Anda dan
menampilkan hasil pencarian dengan senetral mungkin. Tidak ada konten di internet yang
sengaja ditutupi atau tidak ditampilkan oleh Qwant.

5
5. Yahoo! Search

Kini, Yahoo! berpartner dengan Microsoft dan Bing untuk menampilkan hasil pencarian yang
lebih lengkap dan relevan bagi user. Karena kerja sama ini, Yahoo juga menyediakan akses
pencarian dalam 38 bahasa.
6. Wolfram Alpha

Wolfram Aplha memiliki visi untuk membuat segala macam ilmu pengetahuan dapat diakses
oleh publik. Mesin pencari ini menampilkan hasil pencarian berupa data dan fakta.
7. StartPage

Mesin pencari satu ini berhasil menggabungkan antara keamanan data pribadi dan hasil
pencarian yang relevan dengan Anda.StartPage secara legal membayar Google untuk

6
menggunakan sistem mesin pencari yang mereka miliki. Dengan begitu, StartPage berhasil
menyajikan hasil pencarian paling lengkap di internet.
8. Yandex

Yandex merupakan mesin mencari buatan Rusia. Sejak tahun 1997, Yandex telah
berkomitmen untuk membantu konsumen dan pebisnis menjalankan dunia online dan offline
dengan lebih baik.

9. Dogpile

Dogpile merupakan salah satu mesin pencari berbasis meta yang tertua. Browser ini
mengumpulkan hasil pencarian dari berbagai macam mesin pencari. Beberapa di antaranya
adalah Google, Yahoo!, Yandex, dan banyak mesin pencari lainnya.

10. Wiki.com

7
Wiki.com merupakan mesin pencari yang didedikasikan untuk konten web atau web dalam
bentuk wiki atau knowledge base. Lewat browser ini Anda bisa mendapatkan informasi
lengkap seputar topik tertentu. Cara ini tentunya lebih efektif dibandingkan mencari sepotong
informasi di satu website dan melengkapi potongan lainnya di website yang berbeda. Mesin
pencari ini dilengkapi empat opsi pencarian yang bisa dipilih. Keempat opsi tersebut adalah
all wikis, wikipedia only, people’s wikis only, dan encyclopedias only. Di samping itu,
Wiki.com juga memiliki opsi pencarian di wiki yang Anda susun sendiri. Opsi ini diletakkan
di bagian bawah halaman. Lewat opsi-opsi tersebut Anda bisa memaksimalkan hasil
pencarian yang diinginkan.
11. CC Search

CC Search adalah solusi untuk mendapatkan berbagai konten gambar dengan lisensi gratis.
Lewat mesin pencari satu ini Anda bisa mendapatkan gambar-gambar ciamik. Gambar
tersebut bisa Anda pakai sebagai materi atau pelengkap ilustrasi di berbagai karya Anda.
Mulai dari website, presentasi, poster, dan sebagainya.
12. Baidu

Baidu merupakan mesin pencari dengan market share terbesar kedua setelah Google. Mesin
pencari berbahasa Mandarin ini juga sangat populer di Cina. Bahkan, Baidu menguasai lebih
dari setengah market share di negara tirai bambu tersebut.Baidu menawarkan berbagai fitur

8
yang mirip dengan Google. Selain pencarian konten berbasis web, Baidu juga dikenal sebagi
mesin pencari dengan kemampuan pencarian konten MP3 yang ampuh.
13. Swisscows

Swisscows adalah mesin pencari alternatif yang berkomitmen pada keamanan privasi dan
penggunaan data personal. Sama halnya seperti mesin pencari sejenis, Swisscows tidak
menyimpan data personal dan riwayat pencarian dari pengguna.
14. Boardreader

Boardreader merupakan mesin pencari yang unik. Berbeda dari mesin pencari pada
umumnya, Boardreader didedikasikan untuk mencari grup atau forum di internet.
15. Ask.com

Ask.com sedianya adalah platfrom tanya jawab yang dibuat di tahun 1996. Kini, ia
berkembang menjadi mesin pencari dengan market share terbesar keenam di dunia. Ask
bekerja sebagaimana mesin pencari pada umumnya. Anda bisa masukkan kata kunci yang
dicari di kolom pencarian. Maka seketika, Ask.com akan memunculkan berbagai konten
paling relevan sesuai dengan kata kunci. Terdapat dua jenis hasil pencarian yang bisa dipilih,
yaitu answers atau konten dalam web dan videos.
2.2. Validasi Informasi Dari Yang Di Dapatkan
Validasi atau validitas infromasi adalah mengukur sejauh mana perbedaan skor yang
mencerminkan perbedaan sebenarnya baik itu antar informasi satu dengan informasi lain atau
juga situasi yang mengenai karakteristik dari data yang akan diukur, atau juga kesalahan
sebenarnya pada informasi ataupun juga informasi yang sama dari satu. Sehingga pengertian
validitas dengan secara umum merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau juga kesahihan pada suatu informasi. Hal tersebut berarti bahwa suatu informasi tersebut

9
akan dikatakan atau dianggap valid apabila sanggup atau mampu mengukur apa yang
diinginkan.
2.2.1 Pemilihan Sumber Informasi
 Baca menyeluruh, jangan hanya judul dan poin
Selain berfungsi sebagai wadah sharing informasi, media online juga sarana mencari
keuntungan lewat internet. Salah satu cara memperoleh keuntungan yaitu dari klik dan iklan.
Semakin banyak klik dan iklan yang diperoleh situs maka pendapatannya pun akan semakin
tinggi. Nah, untuk mendapatkan tingkat klik tinggi, judul berita harus dibuat semenarik
mungkin. Sayangnya, judul berita media online cenderung bersifat provokatif. Tak sedikit
pula judul tak sesuai, bahkan terkesan gak nyambung dengan isi berita. Trik seperti inilah
yang disebut clickbait. Trik ini sengaja dibuat dengan tujuan supaya dapat viewer banyak,
tanpa melihat kualitas konten yang disajikan. Bahkan judul dan isi tidak relevan. Bisa juga
berupa potongan gambar yang mendorong audience untuk melihat atau membacanya.
Kalau spAcer menemukan konten dengan ciri-ciri seperti ini, jangan buru-buru
membagikannya kepada publik. Sebaiknya baca keseluruhan isi konten, pastikan informasi
yang disajikan sesuai dan relevan dengan judul agar mencegah tersebarnya berita hoax.
 Bandingkan dengan situs lain
Meski judul dan isi konten sudah sesuai, spAcer tetap harus berhati-hati ketika ingin
membagikan informasi. Ada kalanya, media berpihak pada satu golongan tertentu karena
konten yang disajikan biasanya mengandung pro dan kontra terkait suatu fenomena. Supaya
aman, coba recheck dan bandingkan dengan situs lain dengan konteks pembahasan
serupa.Dengan membandingkan satu berita terkini dari dua atau lebih dari berbagai situs
maka akan mengetahui bobot sudut pandang konten yang mereka sajikan. Apakah pro,
kontra, atau netral, kamu bisa mengetahuinya.
 Baca dari sumber terpercaya
Masalah ini memang identik dengan media sosial. Di media sosial, jutaan akun saling
berbagi informasi setiap harinya. Dari sekain banyak berita yang beredar, ada saja yang
nggak benar,  lho. Maka dari itu, berhati-hatilah, jangan mudah percaya, dan cermat
menyaring. Ikuti akun-akun terpercaya atau yang berstatus verified  untuk memperoleh
informasi akurat.
Hal yang sama juga berlaku pada portal-portal berita online. Sebaiknya baca berita dari
situs berita online  yang telah memiliki reputasi cukup baik dalam menyajikan konten terbaru.
Dengan cara ini, spAcer bisa terhindar dari kemungkinan terjebak berita hoax yang banyak
beredar di media online.  
 Fitur filter media sosial untuk menyaring informasi
Media sosial kini punya algoritma Artificial Intelligence (AI) yang canggih. Salah
satu wujud penerapannya yakni berupa fitur filter. Sebagai contoh, di Instagram dapat
menyaring konten dengan tema tertentu supaya ditampilkan lebih sedikit. Dengan cara ini,
konten-konten bertema nggak pantas atau mengganggu kamu dapat diminimalisir
kemunculannya.

10
Beberapa situs juga dilengkapi fitur untuk menyaring kata kunci tertentu. Dengan
memanfaatkan fitur-fitur tersebut, kemungkinan mengonsumsi berita “sampah” akan semakin
kecil. Beberapa fitur serupa juga dapat menyaring konten serta kata-kata kasar, melecehkan,
atau SARA sebelum menampilkannya ke publik sebagai bentuk pencegahan.
 Jangan sebar konten sara, pornografi, atau informasi pribadi
Pemakai media sosial, termasuk kamu, kadang sangat sensitif dan kritis dalam menyikapi
isu-isu tertentu, bukan? Konten berbaru SARA, pornografi, atau hal-hal negatif lainnya
adalah jenis konten yang kerap memicu konflik banyak orang. Jadi, hindari menyebarluaskan
jenis konten seperti ini. Lebih baik share konten yang bermanfaat saja, seperti info mendidik
seperti budaya, kesehatan, teknologi, atau hiburan yang positif.
2.2.2. Membandingkan Berbagai Macam Sumber Informasi
a. Media elektronik
Media elektronik sebagai sarana untuk menyampaiakan pesan-pesan atau informasi-informasi
kesehatan berbeda-beda jenisnya antara lain:
1) Televisi
Penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan melalui media televisi dalam bentuk
sandiwara, sineton, forum diskusi atau tanya jawab sekitar masalah kesehatan, pidato
(ceramah), kuis, atau cerdas cermat dan sebagainya.
2) Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio juga dapat bermacam-
macam bentuknya, antara lain obrolan (tanya jawab), sandiwara radio, ceramah.
3) Video
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat melalui video.
4) Internet
Informasi dalam internet adalah informasi tanpa batas, informasi apapun
yang dikehendaki dapat dengan mudah diperoleh.
b. Media cetak
Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi,
antara lain sebagai berikut:
1) Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk
buku-buku, baik berupa tulisan maupun gambaran
2) Leaflet ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui
lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar atau
kombinasi.
3) Selebaran bentuknya seperti leaflet tetapi tidak berlipat

11
4) Lembar balik, media penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan dalam
bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar (halaman)
berisi gambar peragaan dan lembar baliknya berisi kalimat sebagai pesan atau
informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.
5) Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan-pesan informasi kesehatan yang
biasanya ditempel ditembok, di tempat umum, kendaraan umum.
2.3. Evaluasi Informasi Secara Kritis
Tidak seperti proses jurnalistik dan penerbitan buku yang melewati serangkaian tahap
verifikasi, semua orang bisa mempublikasikan apa saja di internet tanpa membutuhkan
kualifikasi apa pun. Informasi yang benar bercampur aduk dengan opini pribadi, kisah
rekaan, maupun disinformasi (penyampaian informasi yang salah dengan sengaja untuk
membingungkan orang lain). Karena itu, sebagai pengguna internet, kitalah yang harus
pandai-pandai memilah informasi. Kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting di
zaman sekarang, dan harus kita terapkan pula ketika kita sedang mencari informasi secara
online.
2.3.1. Penelusuran Sumber Informasi
Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu kembali informasi
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang dibutuhkan,
dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki
perpustakaan / unit informasi. Penelusuran informasi menjadi penting karena “ruh” atau
“nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah
bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan
informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk
menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting
untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan
penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
Tipe Penelusuran Informasi
Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Telusur dokumen: penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan / atau
sumber, baru dari sini dihasilkan informasi aktual.
2. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari bank
data, kumpulan data, atau perorangan.
Selain itu sebetulnya dilihat dari cara dan juga alat yang digunakan, maka penelusuran dapat
pula dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran yang dilakukan dengan dan
melalui cara-cara konvensional/manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus,
ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya.
2. Penelusuran Informasi Digital: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui
media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Access Catalog),
Search Engine (di Internet), Database Online, Jurnal Elektronik, Reference Online,
dan informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital.

12
Namun pada layanan penelusuran informasi, pembedaan tersebut seringkali diabaikan
dikarenakan banyak pemakai yang memilih menggunakan berbagai cara untuk memperoleh
apa yang dikehendaki. Bahkan seringkali terjadi penelusuran informasi menggunakan
kombinasi dari perangkat penelusuran konvensional dan digital untuk mendapatkan data atau
informasi setepa mungkin. 
Penelusuran Informasi Konvensional
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa penelusuran informasi konvensional
merupakan satu jenis penelusuran yang memanfaatkan sumber-sumber informasi dan atau
sumber-sumber penelusuran yang sifatnya konvensional atau offline atau ‘tercetak’.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan berbagai media penelusuran seperti katalog
tercetak, bibliografi, indeks atau kumpulan indeks, kumpulan abstrak, ensiklopedia atau
kamus, dan media lain yang sifatnya ‘manual’ atau dengan teknik-teknik klasik tanpa bantuan
teknologi informasi/computer.
Pada penelusuran konvensional pengguna dan juga pustakawan atau petugas
perpustakaan dituntut mampu memahami masing-masing fungsi sumber informasi atau
sumber penelusuran serta karakteristiknya sehingga mampu menemukan informasi dengan
benar, tepat dan akurat. Sebagai Contoh: 
“Pengguna harus tahu bahwa untuk mencari koleksi buku/pustaka di sebuah perpustakaan
maka yang perlu dilakukan pertama adalah menentukan apa (judul, subyek, penulis) yang
akan dicari, kemudian alat apa yang dapat membantu dalam melakukan pencarian. Dalam hal
ini biasanya pengguna/petugas paling tidak sudah mempunyai sebuah catatan tentang subyek,
judul, penulis atau kata kunci yang akan digunakan untuk menelusur. Sedangkan alat yang
digunakan cukup sebuah katalog tercetak (katalog subyek, katalog judul, kataloh pengarang),
karena memang yang diperlukan hanya itu. Nah setelah ditemukan, pengguna/petugas juga
perlu tahu bagian informasi mana yang perlu ‘diambil’ dan ‘dicatat’ untuk menemukan
buku/pustaka yang dimaksud dalam katalog. Biasanya call number atau nomer panggil-lah
yang menjadi ‘alat’ terakhir bagi pengguna/petugas untuk menemukan koleksi buku/pustaka
yang dimaksud, untuk itu nomer panggil inilah yang perlu diperhatikan selanjutnya oleh
pengguna. Sehingga pada kasus ini maka pengguna atau petugas mempunyai dan atau
mendapatkan informasi berupa judul/ subyek/pengarang, katalog tercetak, nomer panggil, dan
tanda penomoran rak yang akan mengantarkannya kepada koleksi buku/pustaka yang
diinginkan.”
Teknik melakukan penelusuran informasi konvensional akan dibahas dalam bagian tersendiri
dalam tulisan ini.
Penelusuran Informasi Digital/Online
Adapun penelusuran informasi digital atau elektronik, seperti disebutkan di atas
merupakan satu metode penelusuran informasi yang menggunakan teknologi informasi dan
computer terutama untuk keperluan penelusuran koleksi atau sumber-sumber informasi yang
berupa file elektronik atau digital. Sehingga pada penelusuran informasi digital atau
elektronik ini, apa yang dicari dan alat yang digunakan untuk dicaripun sama-sama
merupakan hasil dari sebuah pengembangan teknologi informasi dan komputer yang berupa
digital atau elektronik.

13
Sumber-sumber digital sendiri sebetulnya sangat beragam, akan tetapi setidaknya ada
beberapa yang mungkin sering digunakan oleh para praktisi dan akademisi yakni:
a) OPAC (Online Public Access Catalog)
OPAC merupakan alat penelusuran informasi yang bersifat elektronik dan digital yang dapat
digunakan untuk menemukan informasi pustaka/koleksi baik dalam bentuk tercetak maupun
elektronik/digital. Namun memang pada kenyataannya untuk saat ini OPAC ini masih banyak
digunakan ‘hanya’ untuk keperluan temu kembali informasi pustaka terutama yang tercetak
atau dengan kata lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog tercetak.
b) E-Journal (Electronic Journal)
Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-journal merupakan satu bentuk
sumber digital yang dapat digunakan dalam penelusuran informasi yang berasal dari jurnal
ilmiah atau popular, baik jurnal tercetak yang dielektronikan maupun jurnal yang memang
‘hanya’ terbit secara elektronik. 
c) E-Book
E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau elektronik yang dapat
digunakan oleh pengguna yang ingin mendapatkan informasi dari sebuah buku yang dikemas
dalam format elektronik atau digital. Pengguna dapat melakukan penelusuran sekaligus
membaca bahkan mendownload file buku elektronik yang tersedia di banyak situs di internet.
Buku elektronik ini bisa berasal dari buku tercetak yang dielektronikan atau didigitalkan, atau
bisa juga hanya terbit dalam versi digital/elektronik. 
d) E-Publications
E-Publications atau publikasi elektronik merupakan sumber informasi digital yang
diterbitkan oleh berbagai institusi atau penerbit atau organisasi atau bahkan perorangan baik
yang bersifat ilmiah atau tidak. Bentuknya dapat apapun seperti e-news, e-newspaper, e-
bulletine, e-gallery dan sebagainya. 
e) Online Database
Online Database atau Basis Data Online merupakan sumber informasi digital/elektronik
yang berisi berbagai macam jenis informasi digital seperti e-journal, e-book, e-proceeding, e-
articles, abstracts, images, dan publikasi lainnya yang dapat diakses dari satu situs web atau
pangkalan data elektronik. Basis data ini seringkali mengalami distorsi pengertian dengan e-
journal, hal ini dikarenakan memang sebagian besar informasi yang ada di dalamnya berupa
jurnal elektronik. Namun perlu ditekankan bahwa basis data online (database online)
‘berbeda’ dengan e-journal. Database online ini kebanyakan merupakan layanan berbayar
atau berlangganan tapi ada pula yang tidak alias gratis. 
Secara garis besar tiap-tiap database biasanya mempunyai keunikan dan spesialisasi
dalam bidang ilmu tertentu. Akan tetapi kadang beberapa database juga merupakan database
yang sifatnya general sehingga kadang akan ditemukan beberapa overleaping antara satu
database dengan database lainnya. Atau dengan kata lain, ada beberapa sumber informasi
digital yang dapat ditemukan dalam berbagai database online yang tersedia. Untuk itu perlu
sebuah kejelian dan evaluasi mendalam ketika akan melanggan database online, terutama

14
untuk menghindari banyaknya sumber digital yang sama dalam database berbeda yang
dilanggan. 
Sedangkan dalam hal teknik penelusuran, pada prinsipnya antara satu database
dengan database yang lain, biasanya mempunyai metode pencarian yang sama. Artinya tidak
akan berbeda jauh walaupun mungkin hanya berbeda istilah. Sehingga yang perlu dipelajari
dalam sebuah penelusuran melalui media online atau elektronik adalah metode yang biasa
digunakan dalam penelusuran online, seperti penggunaan tanda wildcard, penggunaan
truncation, penggunaan Boolean, dan sebagainya. Jadi mau anda akan menggunakan akses
melalui Database Ebsco, Proquest, Jstor, ScienceDirect, IEEE, Westlaw, Scopus maupun
jenis database lainnya, maka anda hanya perlu memahami satu metode penelusuran saja, yang
lainnya anda tinggal menyesuaikan.

f) Other Resources & Searches Tools


Internet telah memberikan kita kesempatan untuk menikmati berbagai sumber informasi
digital dan juga alat untuk menemukan sumber informasi digital/elektronik yang berjumlah
jutaan bahkan miliaran itu. Nah, ada beberapa sumber informasi digital dan juga alat
penelusuran digital yang dapat dimanfaatkan selain beberapa yang telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya, diantaranya adalah:
a. Search Engine & Meta-Search Engine
Search Engines atau disebut sebagai piranti pencari, merupakan sebuah alamat web yang
mempunyai fungsi pencarian sumber-sumber informasi yang terkandung di dalam jaringan
internet. Cara kerjanya menggunakan dan membaca informasi yang ada di dalam tag-tag
metadata yang tersedia dalam sebuah alamat situs atau web. Selain itu ada satu buah piranti
yang bekerja dengan memanfaatkan banyak search engines, yakni apa yang disebut dengan
meta-search engines. Meta Search Engines merupakan piranti pencarian yang menggunakan
banyak search engines sebagai sumber data untuk pencarian oleh penggunanya. Jadi, ketika
kita mencari sebuah topic tertentu menggunakan meta search engines, maka dia akan mencari
ke seluruh search engines yang berada dalam jangkauannya.
b. Subject Directories
Subject Directories merupakan sumber informasi digital yang menyediakan informasi
dengan metode penyajian menggunakan direktori atau folder dengan topic-topik tertentu yang
telah ditetapkan. Dibuat dan dikelola oleh manusia bukan mesin atau program (berbeda
dengan search engine yang dikelola oleh program/mesin) dengan mengklasifikasikan subyek
ke dalam kategori subyek. Cakupannya tentu lebih sempit dari search engines, akan tetapi
secara kualitas isi dan sumber informasi yang ada di dalamnya lebih dapat
dipertanggungjawabkan. Hanya sayang dalam direktori subyek ini, dokumen atau informasi
yang ditampilkan jarang sekali dalam bentuk fulltext. 
c. Newsgroups dan Mailing-List
Newsgroups atau Mailing-List merupakan komunitas atau kelompok diskusi dalam bidang
dan minat tertentu di internet. Keduanya sangat potensial juga untuk digunakan dalam

15
penelusuran informasi digital atau elektronik. Paling tidak interaksi diskusi yang dilakukan
melalui keduanya dapat memberikan keuntungan apabila kita membutuhkan informasi
tertentu yang bisa jadi dimiliki oleh anggota lain dalam kelompok diskusi tersebut. 
Alat dan Teknik Penelusuran Informasi
Bentuk sumber informasi yang beraneka ragam menuntut adanya alat atau piranti atau
media untuk menemukan kembali informasi tersebut secara tepat dan benar. Sehingga,
bentuk informasi yang akan dicari juga akan menentukan alat apa yang paling cocok
digunakan sebagai alat penelusuran dan atau temu kembali informasi. 
2.3.2. Triangulasi Sumber Informasi
Dalam trigonometri dan geometri dasar, triangulasi adalah proses mencari koordinat
dan jarak sebuah titik dengan mengukur sudut antara titik tersebut dan dua titik referensi
lainnya yang sudah diketahui posisi dan jarak antara keduanya. Koordinat dan jarak
ditentukan dengan menggunakan hukum sinus. Menurut Denzin (1970), triangulasi adalah
angkah pemaduan berbagai sumber data,peneliti, teori, dan metode dalam suatu penelitian
tentang suatu gejala sosial tertentu. Empat Tipe Triangulasi dalam Pengumpulan Data yaitu :

1. Triangulasi Sumber Data


Triangulasi sumber data adalah pengumpulan data dari beragam sumber yang saling
berbeda dengan menggunakan suatu metode yang sama. Misalnya, wawancara mendalam
tentang cara-cara pengobatan tradisionil dapat dilakukan terhadap para dukun, orang lanjut
usia,tukang jamu, dan lain-lain. Dalam triangulasi sumber data perlu diperhatikan adanya tiga
tipe sumber data yaitu waktu (misalnya: kegiatan harian atau musiman), ruang (misalnya:
rumah atau dusun/desa), dan orang.
2. Triangulasi Peneliti
Triangulasi peneliti adalah pelibatan sejumlah peneliti yang berbeda disiplin ilmunya
dalam suatu penelitian yang sama.Triangulasi peneliti dimaksudkan antara lain untuk
menghindari potensi bias individu pada peneliti tunggal.Satu hal yang perlu diperhatikan, jika
suatu penelitian menerapkan triangulasi peneliti, maka harus dipastikan bahwa peneliti yang
paling ahli terlibat langsung dalam proses pengumpulan dan analisis data.Jika peran itu
diwakilkan kepada asisten atau mahasiswa, maka triangulasi peneliti menjadi kurang atau
bahkan tidak efektif.
3. Triangulasi Teori
Triangulasi teori adalah penggunaan sejumlah perspektifatau teori dalam menafsir
seperangkat data.Triangulasi teori ini sebenarnya jarang sekali tercapai dalam penelitian
sosial.Soalnya berbagai teori, karena memiliki asumsi-asumsi dasar yang berbeda, akan
menerangkan seperangkat data yang sama secara berbeda pula.Karena itu untuk menghindari
kerumitan akibat ketidak-koherenan antar teori, peneliti kualitatif lebih suka membiarkan
data itu sendiri yang “berbicara”. Atau, alternatif lain, peneliti memilih satu atau beberapa
proposisi yang masuk diakalnya dan relevan dengan masalah yang dikaji.
4. Triangulasi Metode
Triangulasi metode adalah penggunaan sejumlah metode pengumpulan data dalam suatu
penelitian. Triangulasi metode diperlukan karena setiap metode pengumpulan data memiliki

16
kelemahan dan keunggulannya sendiri.Dengan memadukan sedikitnya tiga metode, misalnya
pengamatan berperanserta, wawancara mendalam, dan penelusuran dokumen, maka satu dan
lain metode akan saling menutup kelemahan sehingga tangkapan atas realitas sosial menjadi
lebih terpercaya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jadi, search engine berupa mesin pencari informasi cepat yang sekarang sering
digunakan oleh masyarakat terutama para remaja.
3.2. Kritik dan Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dan penggunaan search
engine lebih bisa bermaanfaat lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA
I. http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/04/pengertian-informasi-dan-
penelusuran.html?m=1
II. https://www.kompasiana.com/mtf3lix5tr/5535a2946ea8347510da42d9/penelitian-
kualitatif-024-empat-tipe-triangulasi-dalam-pengumpulan-data
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/915/2/BAB II.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai