STRUKTUR PUISI
Yogi Rizkiyanto
XIPS3
Absen 40
Tanggal: 1 April 2021
Jawabannya
Puisi baru juga diartikan sebagai suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan-
aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini ada atau lahir setelah puisi lama.
Bentuk puisi baru lebih bebas dibanding puisi lama, bebas dalam segi jumlah suku kata, jumlah baris,
maupun sajaknya.
2.. Balada
. Himne
Himne adalah puisi pujaan untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air atau
almamater. Sekarang ini pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang
dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (Guru, Pahlawan, Dewa, Tuhan) yang
bernafaskan ketuhanan.
. Ode
Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya
ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi
tertentu atau peristiwa umum.
. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma
yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan
pedoman, iktibar; atau teladan.
. Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis romantique
yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.
Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa
duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin satura yang berarti sindiran;
kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang
pura-pura, korup, zalim, dll.).
3.Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang membangun puisi dari dalam. … Yang dimaksud
unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat
puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan
topografi.
Kata yang dipilih dalam puisi harus mempertimbangkan makna, bunyi, dan hubungan dengan kata lainya
baik bait dan barisnya. Kata dalam puisi ada yang bersifat konotatif dan denotatif. Pemilihan kata dalam
puisi biasanya menekankan keindahan. Kata yang bersifat konotatif dan berlambang dapat
menimbulkan multi tafsir karena dapat memiliki lebih dari satu makna. Bahasa puisi cenderung padat,
jadi pilihan kata sangat diperlukan.
. Pengimajinasian
Pengimajinasian (imagery) merupakan kata atau rangkaian kata yang menimbulkan daya imajniasi
kepada pendegar. Pengimajinasian atau imaji melibatkan unsur indrawi seperti pengelihatan, suara, dan
peraba. Unsur imaji dapat menimbulkan imajniasi seolah – olah merasa, mendengar, atau melihat apa
yang risaukan oleh penyair. Pengimajinasian dibagi menjadi tiga yaitu imajniasi audif (mendengar suara)
yakni dengan kata – kata yang seolah – olah penikmat puisi mendegar, misal dalam “rintihan ibu
pertiwi”, imajinasi visual (melihat benda – benda) yakni seolah – olah penikmat puisi melihat kejadian
“gemercik air hujan”, imajinasi taktil (meraba dan menyentuh) yakni seolah – olah menyentuh / meraba
misal “hembusan agin”.
. Kata konkret
Kata konkret merupakan perwujudkan dari kata – kata yang jelas, mudah dipahami, dan konkret.
Melalui kata yang konkret puisi dapat dibayangkan dengan mudah oleh pendengar atau pembaca,
sehingga seolah – olah pendegar puisi melihat, mendeger, dan merasakan apa yang digambaran
peristiwa dan keadaan yang digambarkan oleh penyair
Puisi sangat lekat dengan majas. Banyak perumpamaan yang ditampilkan melalui kata atau ungkapanya.
Majas juga menimbulkan banyak makna sehingga puisi menjadi prismatif. Majas dalam puisi juga
digunakan untuk membandingkan benda atau kata dan mengiaskan sesuatu dengan hal lain. Selain itu,
majas juga mampu menyampaikan maksud penyair lebih efekif. Majas yang umumnya digunakan yaitu
metafora, simile, anafora, dan paradoks.
Rima merupakan pengulangan bunyi yang digunakan untuk memunculkan pengulangan bunyi pada
keseluruhan baris dan bait, sedangkan rima pada puisi lama disebut sajak (persamaan bunyi) yakni
dengan pengulangan pada setiap baris. Ritma merupakan pengulangan pada frasa puisi yang juga
disebut irama. Ritma diartikan pula sebagai naik turunya suara secara teratur. Metrum merupakan
pengulangan tekanan kata.
Puisi tersusun membentuk bait, bukan paragraf. Puisi disusun secara berlarik – larik untuk menciptakan
makna. Penerapan tipografi akan memperkuat penyajian puisi. Puisi tidak harus memenuhi atauran
kepenulisan. Melalui tipografi ini, maka dapat dibedakan antara puisi dengan karya sastra lain seperti
prosa dan scrip drama. Oleh sebab itu penggunaan huruf kapital dan tanda baca (titik, koma, titik titik
titik, dan lain sebagainya) mempengaruhi makna puisi
5.Ada empat unsur batin dalam puisi, yakni tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap
penyair terhadap pembaca (tone), dan amanat (intention). Tema merupakan gagasan pokok yang
diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya.
Contoh Elegi
Contoh Satire
Aku bertanya…
Tetapi pertanyaan-pertanyaanku
Di sampingnya,