Anda di halaman 1dari 5

Duncan’s Multiple Range Test

Referensi: Duncan, D. B. (1955). Multiple range and multiple F tests. Biometrics,


11(1), 1-42.

Multiple range test menggabungkan kecepatan dan kemudahan dari test


sebelumnya (Newman & Keuls). DMRT memiliki keunggulan dari uji
sebelumnya, yaitu F-test. F-test sendiri menguji ke homogenitasan sebuah
populasi, tapi saat hipotesis homogenitas ditolak, maka tidak ada penentuan
apapun mengenai perbedaan antar treatment (apakah dia signifikan atau tidak).
nilai signifikansi yang didapat dari F-test mengindikasikan bahwa ada 1/ lebih
perbedaan dari rata-rata tiap treatment tapi tidak disebut, mana yang berbeda
signifikan. Dengan DMRT, kita bisa tahu signifikansi antar treatment, dengan
mengujinya secara komparatif, satu-per satu. Syaratnya, ada minimal 2 treatment.

Ada beberapa variabel yang sangat penting pada uji ini.


1 Rata-rata sampel (Per treatment)
2 dF (degree of Freedom/ n2)
3 Sm (Standard error)
4 R (Shortest Significant Range)
5 P (Significant Student Range yang didapat dari tabel Significant Studentized
Multiple Range Test)
6 P = jumlah R

Untuk memudahkan penjelasan, langsung masuk dalam contoh yaa. Uji DMRT
dilakukan setelah melakukan ANOVA.

Pada uji ini digunakan tabel Significant Studentized Multiple Range Test (5%, ps.
ada yang 1% juga)
Ada kasus sebagai berikut. Hasil ANOVAnya adalah:
Disini, terdapat 7 sampel yang akan diuji. Sehingga P = 2, 3, 4, 5, 6, 7. (Kalau
misal sampel hanya 5, maka P= 2, 3, 4, 5). Untuk mendapatkan nilai significant
studentized range, maka ditarik garis dari n2= 30, ke sepanjang P.

Maka didapatkan bahwa,

Untuk mendapatkan R, maka tiap nilai tersebut harus dikali dengan standard of
error data sehingga didapat:

Setelah mendapat R, maka kita bisa melakukan uji DMRT.


Uji DMRT dilakukan dengan membandingkan mulai dari sampel terendah dan
tertinggi dan R yang berurutan. Bagaimana itu? Tiap sampel sudah diurutkan
menurut rata-rata, dan diurutkan. Uji akan dilakukan seperti ini.

E-A R7
E-F R6
E-G R5
E-D R4
E-C R3
E-B R2

dan
B-A R6
B-F R5
B-G R4
B-D R3
B-C R2

dan
C-A R5
C-F R4
C-G R3
C-D R2

dan
D-A R4
D-F R3
D-G R2

dan
G-A R3
G-F R2

dan
F-A R2

Para pasangan ini akan dianggap signifikan apabila perbedaan (selisih) mereka
lebih dari R nya. misalnya:
E-A memiliki perbedaan sebesar 71.3-49.6 = 21.7.

Sedangkan 21.7 lebih besar dari R7 (11.99). Maka E-A nilainya signifikan. Dan uji
dilanjutkan sampai semua pasangan selesai.

Hasil akan terlihat seperti ini.

Garis berarti tidak signifikan. Maka dapat dilihat bahwa: F-A tidak signifikan, tapi
G-A signifikan.

Kelemahan uji DMRT adalah (tapi ini menurut orang ya.. krn ga nemu web/ jurnal
yang jelaskan): punya less control in error type 1, jadi kurang efektif kalau
digunakan untuk means of separation.
Arthur, Emmanuel. (2014). Re: Is it true that the Duncan multiple range test is
ineffective for means of separation?. Retrieved from:
https://www.researchgate.net/post/Is_it_true_that_the_Duncan_multiple_range_tes
t_is_ineffective_for_means_of_separation/536ff062d5a3f290578b4583/citation/do
wnload.

Anda mungkin juga menyukai