Untuk memudahkan penjelasan, langsung masuk dalam contoh yaa. Uji DMRT
dilakukan setelah melakukan ANOVA.
Pada uji ini digunakan tabel Significant Studentized Multiple Range Test (5%, ps.
ada yang 1% juga)
Ada kasus sebagai berikut. Hasil ANOVAnya adalah:
Disini, terdapat 7 sampel yang akan diuji. Sehingga P = 2, 3, 4, 5, 6, 7. (Kalau
misal sampel hanya 5, maka P= 2, 3, 4, 5). Untuk mendapatkan nilai significant
studentized range, maka ditarik garis dari n2= 30, ke sepanjang P.
Untuk mendapatkan R, maka tiap nilai tersebut harus dikali dengan standard of
error data sehingga didapat:
E-A R7
E-F R6
E-G R5
E-D R4
E-C R3
E-B R2
dan
B-A R6
B-F R5
B-G R4
B-D R3
B-C R2
dan
C-A R5
C-F R4
C-G R3
C-D R2
dan
D-A R4
D-F R3
D-G R2
dan
G-A R3
G-F R2
dan
F-A R2
Para pasangan ini akan dianggap signifikan apabila perbedaan (selisih) mereka
lebih dari R nya. misalnya:
E-A memiliki perbedaan sebesar 71.3-49.6 = 21.7.
Sedangkan 21.7 lebih besar dari R7 (11.99). Maka E-A nilainya signifikan. Dan uji
dilanjutkan sampai semua pasangan selesai.
Garis berarti tidak signifikan. Maka dapat dilihat bahwa: F-A tidak signifikan, tapi
G-A signifikan.
Kelemahan uji DMRT adalah (tapi ini menurut orang ya.. krn ga nemu web/ jurnal
yang jelaskan): punya less control in error type 1, jadi kurang efektif kalau
digunakan untuk means of separation.
Arthur, Emmanuel. (2014). Re: Is it true that the Duncan multiple range test is
ineffective for means of separation?. Retrieved from:
https://www.researchgate.net/post/Is_it_true_that_the_Duncan_multiple_range_tes
t_is_ineffective_for_means_of_separation/536ff062d5a3f290578b4583/citation/do
wnload.