Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sigit Purnomo

NIM : 210797500035

A. Design Penelitian
True Eksperimen – Pretest Postest Control Gorup Design

B. Gambaran Design
R O1 X O2
R O3 O4

C. Deskripsi design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R),
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh Perlakuan adalah (0 2 – O1) - (04 -
03)

D. Gambaran penelitian
Dua buah kelas, yaitu kelas A dan kelas B masing – masing memiliki jumlah 34 siswa.
Kelas A adalah kelompok yang mendapatkan treatment yang selanjutnya disebut
kelompok eksperimen sedangkan kelompok B adalah kelompok yang tidak mendapatkan
treatment yang selanjutnya disebut kelompok kontrol. Sebuah perangkat pembelajaran
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mengunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.

E. Jenis data yang diperoleh


Data interval

G. UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS


1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak.
(Priyatno, 2012) Uji normalitas data yang digunakan adalah uji Kolmogorof – Smirnov.
Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :
H0 = Ada deviasi normalitas
Hi = tidak ada deviasi normalitas
- Jika harga p > 0,05 , H0 diterima dan Hi ditolak artinya data terdistribusi normal.
- Jika harga p < 0,05 , H 0 ditolak dan Hi diterima artinya data tidak terdistribusi
normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian dilakukan untuk memastikan apakah varian dari rerata dua
kelompokyang dibandingkan memiliki varian yang homogen.. Pengujian ini diperlukan
teruttama statistik parametrik untuk data yang tidak berpasangan yaitu independent
samples t Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
H0 : Tidak ada perbedaan varian yang signifikan antara rerata pretest-posttest
kelompok kontrol dan kelompok esperimen.
Hi : Ada perbedaan varian yang signifikan antara rerata pretest-
posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui homogenitas varian sebagai berikut.
- Jika harga p < 0,05 𝐻0 ditolak dan 𝐻i diterima. Artinya, ada perbedaan
varian yang signifikan. Dengan kata lain, varian kedua kelompok tersebut
tidak homogen.
- Jika harga p > 0,05 𝐻0 diterima dan 𝐻i ditolak. Artinya, tidak ada
perbedaan varian yang signifikan. Dengan kata lain, varian kedua kelompok
tersebut homogen.

H. JIKA DIASUMSIKAN STATISTIKA NON PARAMETRIS


Apabila data tidak memenuhi syarat uji nomalitas dan homogenitas, kedua jumlah siswa
djumlahkan >30 siswa , maka analisis dapat menggunakan uji chi kuadrat.

I. UJI PERBEDAAN KEMAMPUAN AWAL (PRE TEST KEDUA KELOMPOK)


Pengujian perbedaan kemampuan awal dilakukan agar peneliti dapat mengetahui apakah
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama,
sehingga dapat dibandingkan.. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis
parametrik Independent samples t-test untuk data normal, sedangkan data tidak normal
analisis statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik Mann-Whitney U-test
(Field, 2009). Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
𝐻0 : Tidak ada perbedaan rerata pretest yang signifikan antara kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.
𝐻i : Ada perbedaan rerata pretest yang signifikan antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini sebagai berikut:
- Jika harga p < 0,05 𝐻0 ditolak dan 𝐻i diterima. Artinya, ada perbedaan
kemampuan awal yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
- Jika harga p > 0,05 𝐻0 diterima dan 𝐻i ditolak. Artinya tidak ada
perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
J. UJI BESAR PENGARUH PERLAKUAN
Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan bertujuan mengetahui besarnya
pengaruh penerapan model pembelajaran model inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar. Kata lain dari besarnya pengaruh perlakuan disebut effect size. Jika data
yang diperoleh terdistribusi dengan normal, maka digunakan rumus koefisien
korelasi Pearson (Field, 2009: 332). Cara untuk mengetahui koefisien korelasi yaitu
dengan mengubah harga t menjadi harga r (Field, 2009: 332).
Teknik yang banyak digunakan adalah teknik koefisien korelasi Pearson (r)
yang menggunakan skala 0 (tidak ada efek) dan 1 (efek sempurna). Cohen (1988,
dalam Field, 2009: 57) memberikan kriteria sebagai berikut.

𝑡2
r=√
𝑡2+ 𝑑ƒ

Gambar 3.4 Rumus Besar Efek untuk Data Normal


Keterangan :
r = besar pengaruh (effect size) perlakuan dengan menggunakan koefisiensi
korelasi Pearson.
t = harga uji t
df = harga derajad kebebasan (degree of freedom)
Sedangkan, apabila distribusi data tidak normal, maka menggunakan rumus sebagai
berikut (Field, 2009: 550)

𝑧
r= √𝑁

Gambar 3.5 Rumus Besar Efek untuk Data Tidak Normal


Keterangan :
r = besar pengaruh perlakuan
Z = harga konvensi dari standar deviasi (dilihat dari uji statistic Mann-Whitney)
N = 2 x jumlah responden yang bersangkutan

Untuk mengubah r menjadi persen, digunakan koefisien diterminasi (R2) x 100%


(Field, 2009

Anda mungkin juga menyukai