Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KEMAMPUAN KELAS X IPS DARI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

ADINDA DWI FITRIYANTI 1 Kejadian-kejadian khusus pada kategori 1-2


ALFIYAH OKTAVIANTI
ANDINI CANDRA RAMADHANI 4 adalah Adinda dan Violita. Keduanya sering aktif
ANNA TASYA ANDINI FAUZIA 1
DWI FADILAH SARI dalam pembelajaran sosiologi maupun sejarah dan
GITA APRILIA 4
INAYATUL ISLAMIYAH mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dari pada
MIFTACHUL JANNAH
MUAWIYATI 4 siswi lain, dan mereka aktif bertanya.
NOVITA KHOIRUNISA 4
NURUL ISNAINIA 2 Untuk kategori 4 seperti Novita dan Andini,
OLIVIA RAHMA 2
PUTRIANA VITRIA QOLBA 6 mereka cenderung mendengarkan dengan seksama
RISMA HIBAH EL SISY
SITI MASRUROH 2 tapi mereka mempunyai kepercayaan diri saat
SRI LESTARI 3
VEBY KHOIRUN NISA’ ditunjuk untuk menerangkan atau diberi
VIOLITA AISKA R. 1
YUNIYAH FATMAWATI 2 pertanyaan.
YUYUN ISWAHYUNI
HABIBATUS SA'DIYAH Kategori 6 seperti Putriana, dia hadir
2
cenderung tidak mempunyai ketertarikan pada

pelajaran dan sering tidur di kelas. Ketika ditunjuk

untuk menerangkan atau menjawab pertanyaan dia

hanya tersenyum tanpa ada usaha mencari tahu.

Kesimpulan dari deskripsi ini adalah kategori

1-2 bisa dijadikan mentor bagi teman-temannya

dengan pelatihan khusus. Sedangkan untuk

kategori 6 diperlukan penanganan khusus untuk

meningkatkan minat dan mental dalam

NOVELLIA DWI JULYANTI pembelajaran.

ANALISIS KEMAMPUAN KELAS XI IPS DARI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

AFDILA FAHMA 3 Kejadian khusus pada kategori 1-2 adalah


AYU MEI SINTA MIRANDA
Indah aktif di kelas dan percaya diri dalam
DEWI FEBRIANTI 3
DEWI MASLACHAH mengungkapkan ide-idenya. Diva terkadang aktif, Diva
DIVA AMELIA PUTRI 2 terkadang percaya diri dalam menjawab namun dia
ANGGRAINI mudah terpengaruh oleh temannya, contohnya mudah
FAHMIYATUZ ZIYADAH
FIRDA EKA AYU W 1 terpengaruh celometan.
INDAH MA’RIFATIN RIZKY 1 Kejadian khusus kategori 3-4 adalah Reisma,
ISLAHFIYAH AZAMAL ROHMA Reisma terkadang percaya diri dalam menjawab saat
MIRANDA RAHMAWATI
NILNA NURJANAH 3 ditunjuk tapi Reisma cenderung memberikan pengaruh
PUTRI APRILIA RAHMAWATI celometan kepada teman-teman di sekitar tempat
duduknya saat pelajaran. Sikap ini juga dimiliki oleh
Nilna, Nilna terkadang aktif dan percaya diri menjawab
saat ditunjuk tapi Nilna mudah terpengaruh oleh teman-
temannya.
Kesimpulan dari observasi sementara ini beberapa
siswi kelas XI IPS ini mempunyai potensi seperti Indah,
namun kelas siswi-siswi XI mudah terpengaruh
temannya untuk celometan atau tidak mendengarkan
gurunya saat menerangkan.
QONI’ATUL ISLAMIYAH 4
REISMA PUTRI INDIYANI 3
SISKA ALIYATUS S. 4
TASFIYAH
UMI HAMIDAH 4
YAFI ALMAYA ISTAROKHA 4

Keterangan kategori:
1. 1-2: kategori 1 adalah yang terbaik di kelas dan sangat aktif. Kategori 2 adalah sikap hadir
dan terkadang aktif (terbaik di kelas / kategori atas)
2. 3-4: kategori 3 adalah siswa yang hadir mendegarkan dengan seksama dan aktif jika
ditunjuk. Kategori 4 siswa hadir, pasif dan terkadang kurang percaya diri dalam menjawab
ketika ditunjuk
3. 5-6: kategori 5 adalah siswa yang kurang mempunyai minat belajar dan sering
celometan, kategori 6 adalah siswa yang mempunyai minat belajar rendah, sering tidur dan
cenderung lesu dalam proses pembelajaran.

ANALISIS PARSIAL KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DITINJAU DARI


FASILITAS KELAS

Kelas X IPS Beranggotakan 22 Kedua kelas ini pintunya di sebalah Barat dan
perempuan dengan
perkiraan kapasitas jendelanya rata-rata di sebelah barat dan dittutupi
kelas bisa mencapai
sekitar 30 anak. oleh koran untuk meminimalisir silau.
Memiliki sapu, kipas
Penutupan jendelan dengan koran memberikan
dan perlengkapan tulis.
Kelas XI IPS Beranggotakan 18 nilai plus tapi juga minus, minusnya ruangan
perempuan dengan
perkiraan kapasitas cenderung gelap. Selain itu, kecilnya jendela sebelah
kelas bisa mencapai
sekitar 30 anak. Timur membuat ruangan tidak tersinari cahaya pagi
Memiliki sapu, kipas
sehingga terkesan pengap.
dan perlengkapan tulis.
Kebersihan kelas X terjaga dengan baik, namun

hal sebaliknya terjadi di kelas XI. Kondisi kelas XI

sering terlihat koto terutama pada jam kedua setelah

istirahat. Sampah-sampah bekas makanan dan

minuman para siswi tidak dibuang pada tempat

sampah dan cenderung dibiarkan di kelas, sehingga

suasana kelas tidak nyaman untuk KBM.

Kondisi lingkungan sekitar juga terdapat

pembangunan sehingga terkadang proses belajar

sedikit terganggu.

Menurut saya perlu disediakan tempat sampah

di depan tiap kelas supaya para siswa lebih mudah

jika ingin membuang sampah.

Anda mungkin juga menyukai