Anda di halaman 1dari 9

Nama : Siti Rahmatia

Kelas : BK A 2018
NIM : 1805095006
Mata kuliah : Bimbingan & Konseling Belajar
PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

1. IDENTIFIKASI SISWA
A. Identitas siswa
- Nama lengkap : Salsa
- TTL : Samarinda, 16 September 2003
- Jenis kelamin : Perempuan
- Agama : islam
- Alamat : jl. musosalim
- Sekolah : SMK Negeri 4 samarinda
- Kelas : 11 Perhotelan
- Jumlah saudara : 3
- Anak ke :3
- Tinggal bersama : orang tua
B. Identitas orang tua
- Nama ayah :Asman
- Umur ayah : 46 tahun
- Agama ayah : Islam
- Pekerjaan ayah : Wiraswasta
- Alamat ayah : jl. musosalim
- Nama ibu : alm. nurul fazriah
- Umur ibu :50 tahun
- Agama ibu : Islam
- Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
- Alamat ibu : jl. musosalim
C. Nama wali kelas : -
D. Nama kepala sekolah :-
2. Mengumpulkan data dan analisis data

KISI – KISI PANDUAN OBSERVASI

No Prosedur Konsep/Variabel/Sub Variabel


1 Tujuan Mengetahui Kesulitan Belajar Pada Siswa di SMKN 4
Samarinda
2 Fokus Kesulitan belajar
3 Penjelasan dan a. Pengertian kesulitan belajar
studi pustaka
b. Ciri-ciri kesulitan belajar
Menurut mulyadi (2008)

a. Gangguan persepsi visual:


1) Melihat huruf/angka dengan posisi yang berbeda
dari yang tertulis, sehingga seringkali terbalik
dalam menuliskan kembali.
2) Sering tertinggal huruf dalam menulis.
3) Menuliskan kata dengan urutan yang salah
misalnya ibu jadi ubi
4) Sulit memahami kanan dan kiri.
5) Bingung membedakan antara obyek dengan latar
belakang.
6) Sulit mengkoordinasi antara mata (penglihatan)
dengan tindakan (tangan, kaki, dan lain-lain).
b. Gangguan persepsi auditori
1) Sulit membedakan bunyi: menangkap secara
berbeda apa yang didengarnya.
2) Sulit memahami perintah terutama perintah yang
diberikan dalam jumlah banyak dan kalimat yang
panjang.
3)    Bingung dan kacau dengan bunyi yang datang
dari berbagai penjuru sehingga sulit mengikuti
diskusi karena saat mencoba mendengar sebuah
informasi sudah mendapatkan gangguan dari
suara lain di sekitarnya.
c. Gangguan bahasa
1) Sulit menangkap dan memahami kalimat yang
dikatakan kepadanya.
2) Sulit mengkoordinasikan/mengatakan apa yang
sedang dipikirkan.
d. Gangguan persepsi –motorik
1) Kesulitan motorik halus (sulit mewarnai,
menggunting, melipat, menempel, menulis rapi,
memotong, dan lain-lain).
2)  Memiliki masalah dalam koordinasi dan
disorientasi yang menyebabkan kejanggalan dan
kekakuan dalam gerakan.
e.  Hiperaktif
1)  Sulit mengendalikan aktivitas motor dan selalu
bergerak / bergerak (tidak bisa).
2)  Pindah dari satu tugas ke tugas berikutnya tanpa
menyelesaikan tugas terlebih dahulu.
3)      Impulsif.
f.      Gangguan ( distractibility )
1) Tidak mungkin membedakan antara stimulus
penting dan tidak esensial.
2)  Tidak teratur, karena tidak memiliki urutan proses
pemikiran.
3) Perhatiannya sering berbeda dari apa yang dia
lakukan (melamun / melamun di kelas).
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa
karakteristik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
adalah:
a. Dilihat dari persepsi visual mereka, karakteristik
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa seperti
menulis, siswa sering menulis dengan huruf yang hilang
atau tidak lengkap.
b. Dilihat dari persepsi pendengaran, karakteristik siswa
sulit untuk dipahami.
c. Dilihat dari segi bahasa, karakternya seperti siswa yang
berjuang untuk memahami kalimat yang diucapkannya
dan sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang
dipikirkannya.
c. Jenis-jenis Kesulitan belajar
1. Menurut Warkitri dkk
- Kekacauan belajar (learning disolder) : belajar anak
terganggu karena adanya respon yang bertentangan
sehingga bigung mrmahami bahan belajar
- Ketidakmampuan belajar (learning disability) : anak
tidak mampu belajar atau menghindari kegiatan
belajar degan berbagai sebab atau alasan
- Learning difungction : proses belajar tidak berfungsi
dengan baik meskipun anak normal
- Under achiever : prestasi belajar anak rendah tetapi
potensi intelektulanya diatas normal
- Lambat belajar (slow learner ): aank lambat dalam 5a
proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu yang
lebih lama 5b
2. Menurut Sumadi suryobrata
5c
- Grade level : anak tidak naik kelas dampai 2 kali
- Age level : umur anak tidak sesuai dengan kelasnya 5d
- Inteligence level : anak mengalami under achiever 5J
- General level: anak mengalami gangguan dalam
beberapa mata pelajaran
d. Faktor kesulitan belajar
1.         Faktor internal
Faktor internal ini berasal dari dalam diri
individu atau siswa itu sendiri. Faktor-faktor internal
ini adalah sebagai berikut:
                            a.           Kecerdasan siswa
                           b.           Minat siswa dalam belajar
                            c.           Kesehatan siswa
                           d.           Nutrisi siswa.
2.         Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal ini berasal dari luar individu
seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan rumah, teman sebaya, dan fasilitas belajar
baik di sekolah maupun di rumah. Dalam lingkungan
keluarga seperti apa yang dilakukan keluarga, posisi
siswa dalam keluarga. Di lingkungan sekolah seperti
bagaimana guru memperlakukan siswa. Selain itu,
kelengkapan fasilitas belajar juga dapat mempengaruhi
kegiatan belajar siswa, dan lingkungan belajar peserta
didik juga sangat dipengaruhi oleh minat
belajar   peserta didik.
e. Aspek-aspek Kesulitan belajar
1. Ada/tidaknya subjek mendapatkan nilai yang rendah atau
dibawah rata-rata..…
2. Ada/tidaknya upaya subjek melakukan usaha namun
hasilnya tidak seimbang....

4 Daftar Pustaka 1. Husamah, dkk. 2018. Belajar dan pembelajaran. Malang :


Universitas Muhammadiyah Malang
2. Yulinda Erna Suryani. 2010. Magistra. Kesulitan Belajar.
73,33.
PANDUAN OBSERVASI TERKONSEP

1. Tujuan Observasi : Mengetahui Kesulitan Belajar Pada Siswa di SMK 4


Samarinda
2. Kode Subyek (observee) :
3. Observer : Siti Rahmatia
4. Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Rabu/ 20 November 2019
b. Jam : 09.30-11.00 Wita
c. Tempat : SMK Negeri 4 Samarinda
d. Kondisi subyek saat observasi dilakukan :
5. Aspek-aspek kesulitan belajar pada siswa yang diobservasi :
a. Ada/tidaknya subjek mendapatkan nilai yang rendah atau dibawah rata-rata.....
b. Ada/tidaknya upaya subjek melakukan usaha namun hasilnya tidak seimbang....

PANDUAN WAWANCARA PELENGKAP

(Oleh : Siti rahmatia. Prodi Bimbingan dan Konseling UNMUL)

1. Tujuan Wawancara : Mengetahui Kesulitan Belajar Pada Siswa di SMK 4


Samarinda
2. Subyek Wawancara : Salsa (Siswi SMKN 4 Samarinda)
3. Interviewer : Siti Rahmatia
2. Pelaksanaan :
a. Hari/tanggal : Rabu/ 20 November 2019
b. Jam : 09.30- 11.00 Wita
c. Tempat : SMK Negeri 4 Samarinda
d. Kondisi subyek saat wawancara dilakukan :
3.
4.
5.
Aspek-aspek
Hasil Wawancara dengan siswa

Siti Rahmatia : interviewer

Siswa : interviwi

Siti : Hallo dek


Siswi : iya kak
Siti : Perkenalkan kakak dari Mahasiswa unmul Program studi BK nama saya Siti
Rahmatia. Di sini kakak mau tanya jawab tentang masalah belajar nggak papa
kan. Tpi sebelumnya adek kenalin nama adek dulu yaa
Siswi : oh iya kak nama saya Salsa kelas 11 jurusan perhotelan kak.
Siti : ohh oke dek kita mulai dulu ya sambil tanya tanyanya santai aja ya
Siti : ade pernah nggak, dapat nilaiRaport yang tidak memuaskan di kelas,
contohnya dalam mata pelajaran apa dan alasannya kenapa bisa menurun.
Siswi : ada sih kak di semester 2 kemarin di penaikan kelas, nilai saya turun
drastis. Dari peringkat atas malah menurun peringkat bawah. Itu mata
pelajaran Matematika & Fisika, tidak suka dengan yang hitung-hitungan dan
kadang juga malas gitu kak. Kadang juga tidak mengerti dengan guru
terangkan di depan karena menjelaskannya terlalu cepat dan gurunya juga
kadang masuk tapi cuman langsung kasih tugas soal aja tanpa jelaskan dulu
jadi kami tidak paham gimana buat kerjakannya. Dan ini sekarang tugas
makalah sih yang banyak lagi.
Siti : ada nggak upanya agar dapat nilai yang baik dan sudah ada berapa upaya?
Siswi : upayanya ya paling minta dengan guru buat menjelaskannya lagi agar bisa
di pahami atau tanya sama teman-teman yang sudah paham itu aja sih kak.
Siti : hmmm… oke berarti adek perlu motivasi lagi buat giat lagi belajar agar
dapat nilai yang memuaskan dan bisa ngatur atau memanage lagi untuk
selesaikan tugasnya agar nanti tidak menumpuk di kemudian hari. Oke
mungkin itu saja ya, terima kasih banyak ya dek atas luang waktunya.
Siswi : okey sama-sama kak. Terima kasih juga ya kak buat sarannya.
Analisis observasi dan wawancara kesulitan belajar

1. Ada, yaitu pada pelajaran matematika & fisika yang dimana murid tidak mengerti dengan
materi guru sampaikan apalagi soal yang hitung-hitungan karena guru menjelaskannya terlalu
cepat, sehingga murid merasakan cepat bosan dan malas, motivasi belajar rendah, kurangnya
antusiasme untuk belajar.dan nilai yang didapatkan menurun drastis.
2. Ada, yaitu bertanya kembali dengan guru tersebut untuk menjelaskan kembali materi yang
belum di mengerti ataupun bertanya kepada teman kelas untuk mengajarinya dengan materi
tersebut dan belajar kelompok.
3. Menentukan masalah belajar yang dirasakan/dialami (diagnosis)
Siswa yang di observasi dan di wawancarai ini mengalami kesulitan dalam
MTK & FISIKA yang mana di sebabkan oleh beberapa persoalan karena guru sering
terlalu cepat untuk menjelaskan,
kepada kesulitan belajar yaitu Learning disorder dimana anak mengalami kesulitan
mengerti kemampuan dasar seperti membaca, menulis atau berhitung. Namun, lebih
ke berhitung (Dyscalculia) yang mana keadaan siswa sulit kesulitan untuk berhitung
dengan kegiatan atau pembelajaran MTK & FISIKA karena beberapa alasan yang
sudah di jabarkan diatas.

4. Saran pemberian bantuan (prognosis)

Setelah mendianosis yang menyulitkan siswa untuk belajar, dimungkinkan


untuk menentukan berapa banyak bantuan yang akan di berikan kepada siswa, yaitu,
melakukan pengajaran pelajaran sekali atau dua kali seminggu untuk siswa yang
dianggap sulit:
1.  Mengajarkan kembali materi yang tidak dipahami atau dikuasai siswa.
2. Berikan siswa pelatihan tentang pelatihan siswa tentang materi yang telah mereka
ajarkan.
Kemudian berikan informasi kepada:
1.   Siswa: tentang bagaimana belajar dengan baik, betapa pentingnya untuk
mengulang pelajaran mereka di rumah, betapa pentingnya membaca buku karena
semua jawaban untuk pekerjaan rumah dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh
guru ada di buku, tentang pentingnya keseriusan di kelas, dan yang paling
penting, ketekunan di kelas, dan yang paling penting, ketekunan dalam kelas.
sembahlah Allah SWT, karena kunci sukses adalah berjuang, berdoa, dan
percaya. Selain memberi motivasi / penguatan siswa tentang kemampuan mereka,
mereka hanya perlu berlatih dan belajar secara teratur, sehingga anak menjadi
bersemangat belajar.
2.  Guru kelas: memberikan informasi tentang kesulitan belajar yang dialami siswa.
5. Penanganan/ mengatasi masalah kesulitan belajar

1.         Kepada para siswa


                         a. Buat pelajaran peningkatan dengan mengajarkan kembali materi yang tidak
dimengerti siswa.
                       b. Berikan siswa dengan pelatihan tentang materi yang telah diajarkan. Penulis
telah membuat RPP (Rencana Implementasi Pembelajaran) pada materi
yang telah diajarkan.
c. Berikan layayanan informasi kepada siswa tentang cara berprestasi seperti
waktu belajar yang efektif.
                     d. Memberikan informasi tentang pentingnya mengulang pelajaran di rumah
sehingga materi yang dijelaskan oleh guru dapat dengan mudah diserap dan
diingat. 
e. Memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya belajar dengan
serius di kelas sehingga materi yang disediakan oleh guru dapat terserap
dengan baik.
2.  Bagi guru kelas adalah memberikan informasi tentang kesulitan belajar siswa,
pada materi pelajaran siswa mana yang mengalami kesulitan belajar.

6. Evaluasi dan tindak lanjut


- Evaluasi

a. Siswa: setelah diberi pelajaran perbaikan dan informasi tentang cara belajar
yang baik, anak-anak mulai memperhatikan pelajaran yang mereka ajarkan
dan mulai mengerjakan pekerjaan rumah mereka dengan benar.
 b. Guru kelas: Guru kelas lebih memperhatikan pembelajaran siswa dengan
memberi siswa rasa tempat ketika siswa tidak terbiasa dengan materi
yang dijelaskan.

- Tindak lanjut
a. Siswa: memberikan penguatan positif terhadap pembelajaran dan prestasi
siswa.
b. Untuk kelas, guru kelas diharapkan untuk lebih memperhatikan kedua siswa
ini dalam pembelajaran mereka sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar
yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai