Anda di halaman 1dari 17

KESULITAN

DALAM
BELAJAR
Dosen Pengampu: Ibu Eri Yudhani M.Psi.,Psi
KELOMPOK 7

Riska Artika Hikmawati Siti Raiyan N.F Widiyanti Febry Prodega


(2201411259) (2201411266) (2201411273) (2201411280) (2201411287)
Pengertian

Pada umumnya kesulitan belajar merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “Learning
Disability” yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan
“kesulitan” untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu
untuk belajar.

Menurut Hammil (1981) kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata
dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, dan/atau
dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan intrinsik yang diduga karena
adanya disfungsi sistem saraf pusat.
Prevalensi

Dalam SDN 33 Pangkal Pinang lumayan terdapat


banyak anak yang mengalami Kesulitan
belajar, dimana dalam 1 kelas kurang lebih
terdapat 5 orang anak yang mengalami
kesulitan belajar.
Karakteristik
Menurut Clement yang dikutip oleh Hallahan dan Kauffman
(1991:133) terdapat 10 gejala yang sering dijumpai pada anak
berkesulitan belajar, yaitu:
1. Hiperaktif
2. gangguan persepsi motorik.
3. emosi yang labil,
4. kurang koordinasi,
5. gangguan perhatian,
6. impulsif,
7. gangguan memori dan berfikir,
8. kesulitan pada akademik khusus (membaca, matematika,
dan menulis).
9. gangguan dalam berbicara dan mendengar,
10. hasil electroencephalogram (EEG)tidak teratur serta tanda
neurologis yang tidak jelas.
Peneliti mengelompokkan kesepuluh ciri tersebut dengan menggabungkan
hal-hal yang dianggap sejenis.

1) Masalah persepsi dan koordinasi


2) Gangguan dalam perhatian dan hiperaktif
3) Mengalami gangguan dalam masalah mengingat dan
berfikir
4) Kurang mampu menyesuaikan diri
5) Menunjukkan gejala sebagai siswa yang tidak aktif.
6) Pencapaian hasil belajar yang rendah
Faktor yang Menyebabkan
Menurut Syah (2008: 173)" faktor- faktor kesulitan belajar peserta didik meliputi
gangguan atau ketidakmampuan psiko-fisik peserta didik, yaitu:
1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta) yaitu antara lain seperti rendahnya kapasitas
intelektual atau intelegensi peserta didik.
2) Yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi labilnya emosi, minat dan sikap
peserta didik.
3) Yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu meliputi terganggunya alat-alat
indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).
Faktor Internal Faktor Eksternal

1) Rendahnya kapasitas intelektual atau 1) Lingkungan sekolah artinya kesulitan belajar


intelegensi peserta didik saat proses dipengaruhi oleh kenyamanan dan ketenangan
belajar mengajar berlangsung. peserta didik ketika belajar di sekolah.
2) Kurangnya kesadaran dan rendahnya 2) Lingkungan keluarga artinya apabila terdapat
sikap peserta didik saat proses belajar ketidakharmonisan hubungan antara anggota
mengajar berlangsung. keluarga.
3) Terganggunya alat-alat indra penglihatan 3) Lingkungan masyarakat artinya lingkungan
yang menyebabkan peserta didik anak didik yang mayoritas tidak
mengalami kesulitan belajar. memperhatikan pendidikan dan akan
menyulitkan peserta didik untuk mencari
teman belajarnya.
Bimbingan yang Diberikan
Aspek-aspek dalam Bimbingan belajar
a. Kemampuan belajar yang rendah
b. Motivasi belajar yang rendah
c. Minat belajar yang rendah
d. Tidak berbakat pada mata pelajaran tertentu
e. Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar
f. Sikap belajar yang tidak terarah
g. Perilaku mal adaptif dalam belajar seperti suka menganggu teman Ketika belajar
h. Prestasi belajar yang rendah
i. Penyaluran kelompok belajar dan kegiatan belajar siswa lainnya
j. Pemilihan dan penyaluran jurusan
k. Pemilihan pendidikan lanjutan
l. Gagal ujian
m. Tidak naik kelas
n. Tidak lulus ujian
Tahap-tahap dalam melakukan layanan
bimbingan belajar

a. Pengenalan siswa yang mengalami masalah


belajar
b. Pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah
belajar
c. Pemberian bantuan pengentasan masalah belajar.
Pelaksanaan bimbingan belajar diawali dengan curah pendapat
tentang kebiasaan belajar siswa. Aktivitas ini sesuai dengan
pendapat sukardi yng menjelaskan bahwa layanan bimbingaan
belajar didahului dengan kegiatan:
1. Pengungkapan kemampuan dan kondisi siswa dalam kegiatan
belajarnya, sehingga dapat diketahui siswa-siswa yang cepat dan
sangat cepat dalam belajar, lambat dan sangat lambat dalam
belajar.
2. Kurang motivasi dalam belajar
3. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar
4. Tidak memiliki keterampilan teknis dalam belajar memadai
HASIL OBSERVASI

FISIK SUBYEK
Pada kasus SH ini, SH merupakan anak berkebutuhan khusus dalam hal ini kesulitan dalam
belajar. SH memiliki fisik bisa dikatakan normal seperti anak lainnya, seperti berjalan layaknya
anak normal lainnya dan memiliki anggota tubuh yang lengkap. hanya saja yang
membedakannya dengan anak lain adalah tingkat intelektual SH yang terbilang sangat kurang.
Dalam hal ini kurang dalam memahami pembelajaran, lambat dalam berpikir, serta tidak
mampu dalam menangkap materi yang telah diterangkan oleh gurunya. Namun dari
keterbatasannya, ada satu mata pelajaran yang benar-benar dikuasai oleh anak ini, yaitu
pelajaran bahasa inggris.
SEKOLAH
Sekolah yang di tempati anak kesulitan belajar ini sangat memadai, dia
bersekolah di SD atau sekolah regular pada umumnya, jadi anak ini hanya
membutuhkan pengawasan yang mungkin bisa dibilang pengawasan khusus
dalam aktivitas belajar.
 
AKTIVITAS KETIKA DI RUMAH
Aktivitas SH dirumah hanyalah bermain, jarang sekali belajar karena tidak ada dorongan yang besar dari
orangtuanya. Anak ini terbilang mandiri dalam hal dirumah seperti makan sendiri, mandi sendiri bahkan
memakai baju sendiri tanpa bantuan orangtuanya sama seperti anak normal lainnya. SH ini memiliki hoby
menggambar dan mewarnai dirumah bahkan setiap harinya rutinitasnya dirumah hanya menggambar. SH juga
mempunyai rutinitas yang terbilang monoton, seperti bangun pagi pukul 06.00 dan tidur pukul 22.00 paling
lambat. setiap harinya seperti itu. Bahkan, rutinitas kegiatan SH dirumah juga monoton, seperti menggambar,
ngegame, bermain mobil-mobilan, dan menonton televisi. Berbicara mengenai bermain mobil-mobilan, SH
mempunyai mobi-mobilan yang banyak namun ia jarang sekali memainkannya.
AKTIVITAS KETIKA DI SEKOLAH
Ketika di sekolah anak ini tentunya belajar dengan dibimbing oleh guru kelasnya, karena SH ini
sekarang duduk dikelas 4 maka yang membimbingnya adalah guru kelasnya. terkadang anak ini
juga jajan di kantin sekolah dengan teman-teman sejawatnya. SH ini bisa terbilang agak sulit
berbaur dengan temannya disekolah dan sulit untuk bersosialisasi dan hanya berteman paling 2
atau 3 teman kelasnya saja, selebih itu dia hanya bermain sendiri disekolah. Disekolah SH ini jika
didalam kelas dengan keterbatasannya ia tetap belajar sama seperti anak normal lainnya namun
sudah dijelaskan sebelumnya ia mengalami keterlambatan dalam berpikir bahkan sulit untuk
menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Namun sudah dijelaskan juga sebelumnya SH ini
memiliki mata pelajaran yang dirasa gurunya sangat dikuasai oleh anak ini yaitu pelajaran bahasa
inggris.
۟ ‫َف ْٱذ ُكرُون ِٓى َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوٱ ْش ُكر‬
ِ ‫ُوا لِى َواَل َت ْكفُر‬
‫ُون‬
Artinya:"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku,".

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai