NIM : 17010189
KELAS :BK B1 2017
MATA KULIAH : PRAKTIKUM STUDI KASUS DAN DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR
Ø Membaca
Individu yang mengidap keterlambatan dalam kemampuan membaca, mengalami kesulitan
dalam mengartikan atau mengenali struktur kata-kata atau memahami struktur kata tersebut.
Mereka juga mengalami kesulitan lain seperti cepat melupakan apa yang telah dibacanya.
Sebagian para ahli berargumen bahwa kesulitan mengenali bunyi-bunyi bahasa (fonem)
merupakan dasar bagi keterlambatan kemampuan membaca, dimana kemampuan ini penting
sekali bagi pemahaman hubungan antara bunyi bahasa serta tulisan yang mewakilinya.
Ø Bahasa Tertulis
Masalah yang dihadapi oleh SL (slow learner) dengan bahasa tertulis tampak dari tulisan
tangan, kemampuan mengeja, susunan kata, penggunaan kosakata, serta kualitas dari tulisan
yang dihasilkan. Banyak penderita SL dalam hal membaca juga memiliki kesulitan dalam
menulis karena keduanya berkaitan dengan bahasa (penerimaan serta pengekspresian).
Ø Memori
Penderita slow learner juga mengalami kelemahan dalam mengingat. Mereka memiliki
kesulitan dalam mengolah informasi sehingga dapat disimpan dalam memori jangka panjang.
Ciri-ciri itu dianalisa agar diperoleh kejelasan yang konkret tentang gejala dan sebab-sebab
kesulitan belajar siswa di sekolah dan di rumah.
a.Fisik
Pengamatan pertama yang dilakukan untuk menemukan sebab-sebab kesulitan belajar siswa
adalah dengan pengamatan cermat terhadap keadaan fisiknya, meliputi intensitas
pendengarannya, penglihatannya, pembicaraannya, vitamin dan gizi makanan pada waktu
kecil.
b.Perkembangan mental
Kemampuan mental adalah kemampuan individu dalam berfikir dan berbuat. Perkembangan
mental dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik, peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi
dalam kehidupannya dan asuhan intensif yang diberikan lingkungannya. Cacat fisik sebelum
atau setelah kelahiran dapat berpengaruh pula terhadap perkembangan mental seseorang.
c.Perkembangan intelek
Keadaan sosial ekonomi manusia berpengaruh terhadap kemajuan belajar siswa di sekolah.
Berdasarkan Penelitian Kirk (1962), terdapat 5 kali lebih banyak siswa lamban belajar yang
berasal dari keluarga ekonomi lemah dibandingkan siswa lamban belajar yang berasal dari
keluarga ekonomi tinggi.
e.Perkembangan kepribadian
Siswa yang mengalami kesulitan belajar pada umumnya berkaitan erat dengan masalah-
masalah emosional, agresif, takut, malu-malu dan nakal. Kadang siswa yang mengalami
kesulitan belajar itu menunjukan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya yang diakibatkan kegagalan belajar di sekolah. Jika kegagalan itu bertambah
banyak maka akan mengakibatkan kelesuan konsentrasi dalam belajar.
Ciri-ciri siswa lamban belajar dilihat dari proses belajar yang dilakukannya adalah sebagai
berikut:
Siswa lamban belajar kurang menaruh perhatian terhadap tugas-tugas membaca yang
diberikan gurunya.
Kurang terbiasa melakukan tugas belajar sendiri terutama membaca buku-buku
pelajaran.
Lebih suka membaca nyaring daripada belajar membaca dalam hati atau diolah dalam
fikiran.
Kurang mampu membaca materi pelajaran-pelajaran yang disajikan gurunya dalam
kelas.
Lebih banyak berhasil belajar tanpa membaca (visualisasi)
Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas-tugas membacanya.
Banyak mengajukan keluhan tentang kesulitan mengerjakan tugas membaca.
Umumnya pendiam
Kadang-kadang memperlihatkan gejala kesulitan saat mendengar dan melihat.
Merasa sulit mengingat-ingat pengetahuan isi bacaan
Kurang sanggup mempraktikkan isi bacaan. Sulit menghubungkan teori kedalam
praktik.
Sering menampakan gejala-gejala emosional dalam mengerjakan tugas membaca
materi pelajaran.
Malas pergi sekolah.
Sulit menghadapi tes keterampilan membaca standar.
Siswa lamban belajar memiliki Perkembangan akademik yang rendah di bawah
standar yang diharapkan.
Roldan dalam bukunya Learning Disabilities and Their Relation to Reading,
mengemukakan pendapatnya bahwa ciri-ciri umum siswa lamban belajar adalah sebagai
berikut:
Siswa lamban belajar memiliki rentang perhatian yang rendah, bertingkah bingung
dan kacau.
Derajat aktifitas siswa lamban belajar rendah
Kurang mampu menyimpan huruf dan kata pada ingatannya dalam waktu lama.
Kurang mampu menyimpan pengetahuan hasil pendengaran.
Kurang mampu membedakan huruf, angka dan suara.
Tidak suka menulis dan membaca
Tidak sanggup mengikuti penjelasan yang bersifat ganda.
Tingkah laku yang berubah-ubah dari hari ke hari.
Suka terdorong oleh perasaan emosional dalam pergaulan, mudah marah dan
tersinggung.
Kurang mampu melakukan koordinasi dengan lingkungannya.
Penampilannya kasar.
Kurang mampu bercerita dan sulit membedakan kiri dan kanan.
Lambat dalam perkembangan berbicara.
Susah memahami kata dan konsep
Sulit akrab dengan orang dan benda.
Kemampuan berbicaranya terbatas pada satu pokok persoalan.
Mereaksi tidak cermat terhadap aksi yang datang dari luar.
Siswa lamban belajar sulit menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi dalam lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA