Didukung
Gedung Bursa Efek Indonesia, Jl Jenderal Sudirman kav 52-53, Jakarta 12190
www.ticmi.co.id
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 i
Modul WPPE | AEKPI
DAFTAR ISI
Sebelum belajar untuk menerapkan penghitungan Nilai Waktu dari Uang (Time Value of
Money, TVOM) menggunakan kalkulator, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui
prinsip dasar dari metode ini.
TVOM menjelaskan besarnya manfaat uang yang diterima sekarang, daripada besok,
minggu depan, bulan depan, atau beberapa tahun dari sekarang, apabila jumlahnya
tetap, dan tidak adanya manfaat lain yang akan timbul (misalnya bunga, kupon, dll).
Dengan logika yang sama, konsep TVOM dapat memberi tahu berapa harga wajar suatu
aset hari ini (Present Value, PV) apabila anda mengharapkan suatu tingkat pengembalian
tertentu di kemudian hari (Future Value, FV).
SET Tekan 2nd [SET] untuk merubah setting dari variabel yang ditampilkan
Tekan atau untuk menampilkan variable sebelumnya dan setelahnya
didalam worksheet
DEL Tekan 2nd [DEL] untuk menghapus data arus kas atau statistic
INS Tekan 2nd [INS] untuk menyisipkan data arus kas atau statistic
mengakses pilihan format, tekan 2nd [FORMAT]. Layar kalkulator akan muncul
DEC
2. Untuk merubah banyaknya angka decimal, maka ketikkan jumlah angka desimal
yang diinginkan dan tekan ENTER
3. Untuk mengakses format kalkulator yang lain, maka tekan atau untuk setiap
format
4. Untuk mengubah format yang dipilih, tekan 2nd [SET]
5. Untuk mengubah format kalkulator yang lain, ulangi langkah ke 3 dan
4 atau
untuk kembali ke mode kalkulator standar, tekan 2nd [QUIT]
atau untuk mengakses worksheet, tekan kunci worksheet atau kunci sequence
Aplikasi TVM sering kali digunakan untuk menentukan future value (FV) arus kas suatu
investasi sebagai hasil dari efek bunga majemuk. Menghitung FV terkait dengan
membuat proyeksi arus kas ke depan, berdasarkan suku bunga majemuk yang sesuai,
sampai dengan akhir masa investasi. Perhitungan present value (PV) bekerja pada
arah berlawanan – membawa arus kas dari suatu investasi kembali ke awal masa
investasi berdasarkan tingkat pengembalian (rate of return) majemuk yang sesuai.
Setelah arus kas diletakkan pada suatu time line, arus kas tersebut dapat ditarik ke awal
periode investasi untuk menghitung PV melalui proses yang disebut pendiskontoan
(discounting) atau ditarik ke akhir periode investasi untuk menghitung FV melalui
proses yang disebut pemajemukan (compounding).
Gambar 1 mengilustrasikan time line untuk suatu investasi senilai Rp2.000 saat ini (arus
kas keluar) dan akan menghasilkan serangkaian penerimaan kas (arus kas masuk)
sebesar Rp600 selama lima tahun pada setiap akhir tahun.
0 1 2 3 4 5
Harap diperhatikan bahwa arus kas yang digambarkan pada time line terjadi pada akhir
periode. Selanjutnya, perhatikan bahwa akhir suatu periode sama dengan awal periode
berikutnya. Contoh, akhir tahun kedua (t = 2) sama dengan awal tahun ketiga, sehingga
arus kas pada awal Tahun 3 tampak saat t = 2 dalam time line.
Suku bunga merupakan ukuran time value of money, meskipun perbedaan risiko dalam
surat berharga finansial juga dapat menyebabkan perbedaan dalam suku bunga
ekuilibrium. Suku bunga ekuilibrium adalah tingkat pengembalian yang diinginkan
(required rate of return) untuk suatu investasi di pasar, dengan logika bahwa tingkat
pengembalian pasar adalah pengembalian yang diharapkan investor dan penabung
untuk membuat mereka mau meminjamkan dananya. Suku bunga disebut juga tingka
diskonto dan, faktanya, kedua istilah tersebut dapat digunakan bergantian. Jika
seseorang dapat meminjam pada suku bunga 10%, maka orang tersebut harus
mendiskontokan pembayaran yang dilakukan di masa depan dengan suku bunga
tersebut agar memperoleh nilai yang sama dalam rupiah sekarang atau mata uang
lainnya. Selain itu, suku bunga juga dapat dipandang sebagai opportunity cost untuk
konsumsi saat ini. Jika tingkat suku bunga pasar untuk surat berharga 1-tahun adalah
5%, memperoleh tambahan 5% merupakan kesempatan yang hilang ketika konsumsi
saat ini dipilih dibandingkan dengan menabung (menunda konsumsi).
Suku bunga bebas risiko riil (real risk-free rate) adalah suku bunga teoritis untuk satu
periode pinjaman yang tidak memiliki ekspektasi inflasi. Sementara tingkat
pengembalian riil (real return) merujuk pada kenaikan daya beli investor (setelah
disesuaikan dengan inflasi). Karena ekspektasi inflasi di masa depan tidak sama dengan
nol, suku bunga pada Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di Indonesia atau Treasury-
bills di Amerika Serikat misalnya, merupakan suku bunga bebas risiko (risk-free rates)
namun bukan merupakan tingkat pengembalian rill. Suku bunga SPN adalah suku bunga
bebas risiko nominal (nominal risk free rates) karena memiliki premi inflasi. Hubungan
yang paling mendekati dalam hal ini adalah:
= +
Surat berharga dapat memiliki satu atau lebih jenis risiko, dan setiap penambahan
risiko meningkatkan tingkat pengembalian yang diinginkan. Jenis-jenis risiko ini adalah:
Risiko gagal bayar (default risk). Risiko peminjam tidak dapat melakukan
pembayaran yang dijanjikan secara tepat waktu.
Risiko likuiditas. Risiko menerima kurang dari nilai wajar untuk suatu investasi jika
harus dijual untuk memperoleh uang tunai secara cepat.
Risiko jatuh tempo (maturity risk). Dalam surat utang, harga obligasi dengan jatuh
tempo lebih panjang akan lebih berfluktuasi dibandingkan obligasi dengan jatuh
tempo lebih pendek. Obligasi dengan jatuh tempo lebih panjang memiliki risiko jatuh
tempo lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan jatuh tempo lebih pendek sehingga
obligasi dengan jatuh tempo lebih panjang membutuhkan premi risiko jatuh tempo.
Setiap faktor risiko tersebut terkait dengan premi risiko yang ditambahkan ke dalam
perhitungan suku bunga bebas risiko nominal untuk menyesuaikannya dengan risiko
gagal bayar lebih besar, kurangnya likuiditas, dan jatuh tempo yang lebih panjang relatif
terhadap sekuritas lain seperti Treasury-bills yang sangat likuid, berjangka pendek, dan
bebas dari gagal bayar:
ℎ
= +++ ℎ
Institusi keuangan biasanya menyatakan suku bunga secara tahunan (annual), bersama
dengan frekuensicompounding, bukan menyatakan suku bunga secara peiodik – suku
bunga yang diperoleh selama satu periode compounding. Contohnya, sebuah bank akan
menyatakan bunga tabungan 8%, dimajemukkan (compounded) triwulanan, dan bukan
menyatakan sebagai bunga tabungan 2% per triwulan. Suku bunga yang direalisasikan
investor sebagai hasil compounding dikenal sebagai suku bunga tahunan efektif atau
effective annual rate (EAR). EAR mencerminkan tingkat pengembalian tahunan aktual
yang diperoleh setelah penyesuaian dilakukan terhadap periode compounding yang
berbeda. EAR dapat ditentukan sebagai berikut:
dimana:
periodic rate = suku bunga tahunan / m
m = jumlah periode compounding dalam setahun
Jelas, EAR untuk suku bunga 8% yang dimajemukkan secara tahunan tidak sama
dengan EAR 8% yang dimajemukkan secara semesteran, atau triwulanan. Ketika bunga
mejemuk digunakan, suku bunga aktual (efektif) hanya akan sama dengan stated rate
ketika bunga dimajemukkan secara tahunan. Lain daripada itu, semakin banyak
frekuensi compounding, semakin tinggi EAR dibandingkan dengan stated rate.
Perhitungan EAR diperlukan ketika membandingkan investasi yang memiliki periode
compounding berbeda. Perhitungan tersebut memungkinkan perbandingan suku bunga
secara apples-to-apples.
Hitung EAR jika stated annual rate adalah 12%, dimajemukkan secara triwulanan.
Jawab:
Disini m = 4, sehingga suku bunga periodik adalah 12 / 4 = 3%.
Jadi, EAR = (1 + 0,03)4 – 1 = 1.1255 – 1 = 0,1255 = 12,55%.
Dengan menggunakan kalkulator financial, soal tersebut dapat diselesaikan:
Menggunakan fungsi [yx] dalam kalkulator
finansial: 1.03 [yx] 4 [=] 0,1255
Menggunakan fungsi ICONV:
- Tekan 2nd [ICONV]
- Masukkan NOM = 12 dan tekan ENTER
- Tekan
- Tekan , masukkan C/Y = 4 dan tekan ENTER
- Tekan
- Tekan , ketika layar kalkulator menunjukkan EFF, tekan CPT, sehingga EFF = 12.55
dimana:
Dalam rumus ini, investasi hanya terkait dengan satu arus kas keluar, PV, yang terjadi
hari ini, saat t = 0 pada time line. Rumus FV nilai tunggal akan menentukan nilai suatu
investasi pada akhir periode compounding N, dengan memperoleh tingkat pengembalian
majemuk, I/Y, untuk seluruh periode.
N
Faktor (1 + I/Y) mencerminkan tingkat compounding suatu investasi dan sering kali
disebut sebagai future value factor, atau future value interest factor, untuk arus
kas tunggal pada I/Y selama N periode compounding.
Compound interest (bunga majemuk) terjadi ketika bunga yang dihasilkan dari investasi
selama periode awal ditambahkan ke nilai prinsipal (nilai awal) investasi pada periode
awal. Kemudian, bunga yang diterima di periode kedua merupakan bunga yang
didasarkan pada nilai investasi periode pertama ditambah dengan bunga periode awal.
Secara matematika, nilai masa depan (future value) dari sebuah investasi jika bunga
dimajemukan tiap tahun dengan tingkat bunga i selama n tahun:
FVn = PV ( 1 + i)n
Di mana n = jumlah tahun periode bunga dimajemukkan
i = tingkat bunga (diskonto) tahunan
PV = nilai saat ini (present value) atau nilai investasi di awal
periode
FVn = nilai masa depan (future value) investasi di akhir tahun n
0 1
Jika kita menabung sebesar 100 juta dan memperoleh bunga 6%, berapa uang kita setelah 5 tahun?
n
FVn = PV (1 + i)
5
FV5 = PV (1 + 0,06) = 133,82 juta
Atau:
FVn = PV (FVIFi,n)
FV5 =
PV (FVIF6%,5) gunakan tabel
Jika periode compounding kurang dari satu tahun, maka future value investasi kita dapat
dihitung dengan rumus:
mn
FVn = PV (1 + i/m)
di mana: m = jumlah compounding yang dilakukan selama satu tahun
Jika kita menabung sebesar 100 juta dan memperoleh bunga 6% dengan
quarterlycompounding (3 bulanan), berapa uang kita setelah 5 tahun?
m = 4
FV = 4x5
PV (1 + 0,06/4)
20
FV5 = PV (1 + 0,015) = 134,68 juta
Atau:
FVn = PV (FVIFi,n)
FV5 =
PV (FVIF1,5%,20) gunakan tabel
Berapakah future value dari 1,000 dengan bunga 8% jika dilakukan continuous
compounding setelah 100 tahun?
FV = ixn
PV (e )
FV100 = PV (e0.08x100)
= 2.980.957,99
Future value dari sebuah investasi dapat ditingkatkan baik dengan meningkatkan jumlah
tahun/periode dan atau dengan meningkatkan bunganya.
tingkat
Hitung FV dari investasi Rp600 pada akhir tahun kesepuluh jika memperoleh tingkat
pengembalian 8% per tahun.
ta yang Jawab:
Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data yang
splay relevan dan hitung FV.
0.00 Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi default setting 2nd [RESET] ENTER RST 0.00
10.00 Masukkan jk. waktu pembayaran 10 N N = 10.00
8.00
Masukkan tk.bunga 8 I/Y I/Y = 8.00
-600.00
Masukkan nilai sekarang (PV) 600 +/-PV PV = -600.00
1295,35
Hitung Future Value CPTFV FV = 1295,35
rsamaan
Permasalahan yang relatif sederhana ini juga dapat dipecahkan dengan persamaan
berikut: Pada kalkulator 1,08 [yx] 10 [x] 600 [=] 1.295,35
Hubungan antara PV dan FV dapat dilihat dengan memperhatikan persamaan FV sebelumnya, dengan menulis
ulang persamaan FV untuk memperoleh PV:
1 FV
PV FV N N
I/Y 1 I/Y
Perhatikan bahwa untuk arus kas tunggal, PV selalu kurang dari FV ketika tingkat
diskonto bernilai positif.
N
Nilai 1 / (1 + I/Y) dalam persamaan PV sering kali disebut sebagai present value
factor, present value interest factor, atau faktor diskonto untuk arus kas tunggal
pada I/Y selama N periode compounding.
Present Value adalah nilai saat ini dari sejumlah uang yang akan diterima di masa yang
akan datang.
Secara matematika, present value dari sejumlah uang yang akan diterima di masa
depan adalah dapat ditentukan dengan rumus:
1
PV FV
n
1 in
0 1
Jika kita akan menerima 1000 untuk periode 15 tahun dari sekarang, berapakah present
value (PV) dari uang tersebut jika opportunity cost adalah 7%?
PV = FVn
1 in
15
PV = 1000 / (1+ 0.07)
PV = 362.45
Atau:
PV = FV(PVIFi,n)
PV =
FV(PVIF7%,15) gunakan tabel
Jika kita menjual tanah dengan harga 11,93 miliar yang kita beli 5 tahun lalu seharga 5
miliar, berapakah tingkat pengembalian (rate of return) tahunan dari investasi tanah
tersebut?
PV = FVn
1 in
5
5 = 11,93 / (1+ i)
5
2,3866 = (1+ i)
1/5 = 1+ i i = 19%
(2,3866)
Atau:
PV = FV(PVIFi,n)
5.000 =
11,933(PVIF?%,5) gunakan tabel
Jika kita menabung 100 juta dengan bunga 9,6% per tahun dan di-compound tiap bulan,
berapa lamakah waktu yang diperlukan agar uang tersebut dapat berkembang menjadi
500 juta?
PV = FVn
1 in
100 = 500
mxn
1 0,096
12
mxn
5 = (1.008)
ln 5 = (mxn) ln (1,008)
1,60944 = 0,007968 (mxn)
mxn = 202 bulan
Atau: n = 202/12 = 16,83 tahun
alam lima
Dengan tingkat diskonto 9%, hitung PV dari arus kas Rp2.000 yang akan diterima dalam lima
tahun!
Jawab:
levan dan Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data yang relevan dan
hitung PV.
Permasalahan yang relatif sederhana ini juga dipecahkan dengan persamaan berikut:
PV = 2000x [1/(1 + 0,09)5]= Rp1.299,86
Pada kalkulator 1 [÷] 1,09 [yx] 5 [x] 2000 [=] 1.299,86
ntinue Continue…
…
Lanjutan…
Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi default 2nd [RESET] RST 0.00
setting ENTER
Masukkan jk. waktu pembayaran 5N N = 5.00
PV yang dihitung disini mencerminkan bahwa pada tingkat 9%, investor akan
indiferen antara menerima Rp2.000 dalam lima tahun atau menerima Rp1.299,86
hari ini. Dengan kata lain, Rp1.299,86 adalah jumlah yang harus diinvestasikan
sekarang pada tingkat pengembalian 9% guna menghasilkan arus kas Rp2.000
pada akhir tahun kelima.
V.6. Anuitas
Anuitas adalah serangkaian arus kas yang sama dan terjadi pada interval yang sama
selama periode tertentu. Menerima Rp2.000 per tahun pada akhir setiap tahun selama
delapan tahun merupakan contoh dari suatu anuitas. Terdapat dua jenis anuitas: anuitas
biasa (ordinary annuities) dan anuitas di muka (annuities due). Anuitas biasa
merupakan jenis anuitas yang paling umum. Anuitas biasa dicirikan dengan arus kas
yang terjadi pada akhir setiap periode compounding. Hal ini merupakan pola arus kas
yang biasa dalam banyak aplikasi investasi dan keuangan perusahaan. Jenis anuitas
lainnya adalah anuitas di muka, dimana pembayaran atau penerimaan terjadi pada awal
setiap periode (pembayaran pertama dilakukan hari ini saat t = 0).
Menghitung FV atau PV dari anuitas dengan kalkulator finansial tidak lebih sulit
dibandingkan dengan arus kas tunggal. Perbedaan antara nilai tunggal (single sum)
dengan anuitas dalam permasalahan TVM adalah pada pencarian PV atau FV dari arus
kas, dimana yang satu merupakan arus kas tunggal sedangkan yang lain merupakan
arus kas periodik yang sama, dimana nilai arus kas periodik didefinisikan dengan fungsi
PMT pada kalkulator finansial.
Berapa future value dari anuitas biasa yang memberi pembayaran Rp150 per tahun
pada akhir setiap tahun selama 15 tahun, dimana investasinya diperkirakan
memberikan tingkat pengembalian 7%?
Jawab:
Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data yang
relevan dan hitung FV.
Seperti terindikasi disini, jumlah nilai majemuk dari arus kas individual dalam anuitas
biasa selama 15 tahun ini adalah Rp3.769,35. Perhatikan bahwa pembayaran
anuitasnya sendiri berjumlah Rp2.250 = 15 x Rp150, sehingga nilai Rp3.769,35 sudah
mencerminkan bunga pada tingkat 7% per tahun.
Mr.WPPE menginvestasikan uangnya sebesar $200 pada akhir bulan setiap bulannya.
Jika diperkirakan tingkat bunga adalah sebesar 7,5% yang di-compound setiap bulan,
maka berapakah besarnya jumlah dana tersebut pada akhir tahun ke-20?
Untuk mencari PV dari anuitas biasa, rangkaian arus kas masa depan, PMT, yang
digunakan dalam permasalahan FV anuitas, didiskontokan kembali ke saat ini (waktu =
0), bukan dimajemukkan ke masa depan sampai tanggal terakhir anuitas.
Dalam hal ini, variabel PMT merupakan nilai pembayaran periodik tunggal, bukan total
seluruh pembayaran (atau deposit) dalam anuitas. Present value anuitas biasa (PVA O)
mengukur PV kolektif dari serangkaian arus kas yang sama yang diterima pada akhir
setiap periode compounding selama jumlah periode tertentu, N, dengan tingkat
pengembalian tertentu juga, I/Y. Contoh-contoh berikut mengilustrasikan bagaimana
menghitung PV anuitas biasa menggunakan kalkulator finansial.
Berapa PVdari anuitas yang memberi pembayaran Rp200 per tahun pada
akhir setiap tahun selama 13 tahun, dengan tingkat diskonto 6%?
Jawab:
Pembayaran terjadi pada akhir tahun, jadi anuitas ini adalah anuitas biasa.
Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data
yang relevan dan hitung PV.
Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi default 2nd [RESET] RST 0.00
setting ENTER
Masukkan jk. waktu pembayaran 13 N N = 13.00
Berapakah uang yang harus ditabung saat ini, jika Mr.WPPE ingin mendapatkan uang
bulanan sebesar Rp2 juta perbulan selama 5 tahun yang akan diterima pada akhir tahun
depan?
(Tingkat suku bunga: 8%)
Cara lain untuk menghitung FV anuitas di muka adalah dengan menghitung FV anuitas
biasa, dan kemudian mengalikan hasil FV-nya dengan [1 + suku bunga mejemuk (I/Y)].
Secara simbolis, hal ini dinyatakan sebagai:
Sebagaimana akan terlihat pada contoh berikut, terdapat dua cara untuk menghitung PV
anuitas di muka. Pertama adalah dengan mengatur kalkulator finansial menjadi BGN dan
memasukkan seluruh variabel yang relevan (PMT, I/Y, dan N) secara normal. Kedua,
cara yang lebih mudah, adalah dengan memperlakukan aliran arus kas sebagai anuitas
biasa selama N periode compounding, dan mengalikan hasilnya dengan [1 + suku bunga
majemuk periodik (I/Y)]. Secara simbolis hal ini dinyatakan sebagai:
Keunggulan dari metode kedua ini adalah kalkulator finansial tetap berada dalam kondisi
END. Dalam kedua prosedur tersebut, PV dihitung sebagai nilai awal periode pertama, t
= 0.
Dengan tingkat diskonto 10%, berapa present value anuitas selama 3 tahun yang memberikan
pembayaran Rp100 pada setiap awal tahun selama tiga tahun berikutnya, mulai hari ini? Time line
untuk permasalahan ini ditunjukkan pada gambar berikut:
Jawab: 0 1 2 3
100 100 100 Tekan Display
Keterangan
Merubah setting menjadi 2nd [BGN] 2nd [SET] 2nd [QUIT] BGN
beginning setting
Masukkan jk. waktu pembayaran 3N N = 3.00
Masukkan tk.bunga 10 I/Y I/Y = 10.00
Berapa future value dari anuitas yang memberikan Rp100 per tahun pada awal periode
selama tiga tahun, mulai hari ini, jika arus kas dapat diinvestasikan pada suku bunga
tahunan 10%?
Jawab:
Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi 2nd [BGN] 2nd [SET] 2nd [QUIT] BGN
beginning setting
Masukkan jk. waktu 3N N = 3.00
pembayaran
Masukkan tk.bunga 10 I/Y I/Y = 10.00
Masukkan Arus kas per 100 +/-PMT PMT= -100.00
tahun
Hitung Present Value CPTFV FV = 364,10
PV perpetuitas merupakan arus kas tetap periodik dibagi tingkat pengembalian periodik
yang sesuai. Sebagaimana dengan aplikasi TVM lainnya, dimungkinkan untuk
memecahkan variabel yang tidak diketahui dalam persamaan PV perpetuitas dengan
kalkulator finansial.
Asumsikan saham preferen PT Kodak membayar Rp900 dividen tahunan dan berencana untuk
mengikuti kebijakan dividen ini selamanya. Dengan tingkat pengembalian 8%, berapa nilai
saham preferen PT Kodak?
Jawab:
Nilai saham merupakan PV dari seluruh dividen di masa depan sehingga:
900
= = 11.250
0,08
Jadi, jika investor menghendaki tingkat pengembalian 8%, investor akan mau membayar
Rp11.250 untuk setiap lembar saham preferen PT Kodak.
0 1 2 3 4 5
Aliras arus kas selama enam tahun di atas bukan merupakan anuitas karena arus kasnya
berbeda setiap tahun. Bahkan, terdapat satu tahun dengan arus kas sama dengan nol
dan dua tahun dengan arus kas negatif. Intinya, aliran arus kas yang tidak sama ini
merupakan penjumlahan aliran arus kas tunggal tahunan. Jadi, untuk menemukan PV
atau FV dari aliran arus kas ini, yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan PV atau FV
dari arus kas individual.
Berikut ini merupakan perhitungan PV dari arus kas yang tidak sama:
Dengan menggunakan tingkat pengembalian 10%, hitung present value pada akhir tahun keenam
dari aliran arus kas yang tidak sama seperti yang berikan pada Gambar 2.
Jawab:
FV untuk aliran arus kas ditentukan pertama-tama dengan menghitung FV dari setiap arus kas
individual, lalu menjumlahkan FV arus kas individual. Tanda dari arus kas harus selalu
diperhatikan.
Keterangan Tekan Display
Menetapkan setting menjadi default setting 2nd [RESET] ENTER RST 0.00
Masukkan tk.bunga per periode arus kas 10 I/Y I/Y = 10.00
Masukkan arus kas pertama 2000 +/-FV FV = -2,000.00
Masukkan periode arus kas pertama 1N N= 1.00
Hitung present value untuk arus kas pertama CPTPV PV = 1,818.18
Continue….
Lanjutan…
Keterangan Tekan Display
Tambahkan ke dalam memori STO+ 1 826.45
Masukkan arus kas ketiga 0 FV FV = 0.00
Masukkan periode arus kas 3N N= 3.00
Hitung PV dari arus kas CPTPV PV = 0.00
Tambahkan ke dalam memori STO+ 1 0.00
Selain Tahunan
Dalam banyak permasalahan PV yang telah dibahas, arus kas didiskontokan ke periode
saat ini. Pada kasus ini, PV dikatakan sebagai dindeks pada t = 0, atau indeks waktunya
adalah t = 0. Contohnya, PV dari anuitas biasa tiga tahun yang diindeks pada t = 0
dihitung pada awal Tahun 1 (t = 0). Bandingkan hal ini dengan situasi lain dimana
anuitas biasa tiga tahun tidak dimulai sampai Tahun 4 sehingga baru selesai pada Tahun
6. Bukanlah hal yang aneh untuk mencari tahu PV dari anuitas kedua ini pada awal
Tahun 4, dimana indeks waktunya adalah t = 3. Time line untuk anuitas yang kedua ini
disajikan pada Gambar 3.
0 1 2 3 4 5 6
Lanjutan…
Untuk menentukan pembayaran cicilan tahunan, masukkan data yang relevan dan hitung PMT.
N = 5; I/Y = 9; PV: 50.000; CPT PMT = -Rp12.854,62
Jadi, pinjaman dapat dilunasi dengan lima kali pembayaran cicilan yang sama sebesar
Rp12.854,62. Perhatikan bahwa dalam perhitungan ini nilai FV = 0; pinjaman akan dilunasi
penuh (diamortisasi) selama kelima pembayaran cicilan dilakukan.
Latihan:
Sebuah perusahaan berencana untuk meminjam Rp50.000 selama lima tahun.
Bank akan meminjamkan uang dengan bunga 9% dan mengharuskan
pinjaman dilunasi dengan pembayaran cicilan secara triwulanan. Hitung
jumlah pembayaran cicilan yang harus dibuat perusahaan untuk
mengamortisasi pinjamannya dalam lima tahun.
Penjualan PT Akademia selama lima tahun terakhir (dalam jutaan) adalah Rp4,5; Rp5,7; Rp5,3;
Rp6,9, Rp7,1. Berapa tingkat pertumbuhan majemuk dari penjualan selama lima tahun tersebut?
Jawab:
Lima tahun penjualan mencerminkan empat tahun pertumbuhan. Secara matematis, tingkat
pertumbuhan majemuk tahunan adalah (7,1 / 4,5) 1/4 – 1 = 12,1%. Angka penjualan interim tidak
dimasukkan ke dalam perhitungan tingkat pertumbuhan majemuk. Solusi dengan kalkulator
finansial menggunakan TVM adalah:
FV = 7,1; PV: -4,5; N = 4; CPT I/Y = 12,08%
Perhatikan bahwa jika penjualan senilai 4,5 tumbuh selama empat tahun pada bunga majemuk
tahunan12,08%, penjualan akan tumbuh menjadi 4,5 (1,1208)4 = 7,1.
Banyak aplikasi TVM dimana perlu untuk menentukan nilai setoran yang harus dilakukan
selama periode tertentu untuk memenuhi kewajiban di masa depan. Dua contoh umum
dari jenis aplikasi ini adalah (1) menentapkan program pendanaan untuk biaya kuliah di
masa depan dan (2) mendanai program pensiun. Dalam kebanyakan aplikasi ini,
sasarannya adalah menentukan nilai pembayaran atau setoran yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan
keuangan tertentu
Berapa tahun yang dibutuhkan untuk investasi senilai Rp1.000 agar tumbuh menjadi
Rp2.000 dengan bunga majemuk tahunan 14,87%
Jawab:
FV = 2.000; PV: -1.000; I/Y = 14,87; CPT N = 4,9999
Dibutuhkan waktu lima tahun bagi investasi agar nilainya menjadi dua kali lipat pada bunga
majemuk tahunan sebesar 14,87%.
Jawab:
Permasalahan ini diselesaikan dengan dua langkah. Pertama tentukan jumlah yang harus ada
dalam rekening pensiun pada akhir tahun 25 guna mendanai anuitas di muka senilai Rp25.000
selama 30 tahun. Kedua, hitung pembayaran anuitas yang harus dilakukan untuk mencapai jumlah
yang dibutuhkan.
Langkah 1: Hitung jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi penarikan yang diinginkan.
Jumlah yang dibutuhkan merupakan present value dari anuitas di muka senilai Rp25.000
selama 30 tahun pada awal tahun 26 (akhir tahun 25). Hal ini dapat ditentukan dengan
memasukkan data yang relevan, dengan kalkulator finansial pada kondisi END, dan
menghitung PV.
N = 30; I/Y = 10; PMT = Rp25.000; CPT PV = -Rp235.673
Karena perhitungan di atas dilakukan dengan kalkulator finansial pada kondisi END,
selanjutnya kalikan hasilnya dengan 1,10 sehingga menjadi Rp259.240. Investor akan
membutuhkan Rp259.240 pada akhir tahun 25.
Perhatikan bahwa perhitungan ini juga dapat dilakukan dengan kalkulator finansial diatur
menjadi BGN untuk anuitas di muka. Untuk melakukan hal ini dengan kalkulator TI: [2nd]
[BGN] [2nd] [SET] [2nd] [QUIT] kemudian masukkan:
N = 30; I/Y = 10; PMT = Rp25.000; CPT PV = -Rp259.240,14
Pastikan bahwa kemudian kalkulator finansial diatur kembalin menjadi END.
Langkah 2: Pembayaran anuitas yang harus dilakukan untuk mengakumulasi jumlah yang
diinginkan selama 25 tahun dapat ditentukan dengan memasukkan data yang relevan dan
menghitung PMT.
N = 25; I/Y = 12,5; FV = Rp259.240; CPT PMT = -Rp1.800,02
Jadi, investor harus menyetorkan Rp1.800 setiap akhir tahun selama 25 tahun berikutnya guna
mengakumulasi jumlah Rp259.240. Dengan jumlah ini investor akan dapat menarik Rp25.000
per tahun untuk 30 tahun setelah pensiun.
Perhatikan bahwa seluruh perhitungan ini mengasumsikan investor akan memperoleh 12,5%
dari pembayaran sebelum pensiun dan 10% dari dana yang disimpan dalam rekening pensiun
setelahnya.
Misalnya kita akan menerima sejumlah permbayaran yang tetap setiap periode (bulan,
tahun, atau lainnya) selamanya. Pembayaran tipe seperti ini adalah contoh dari
perpetuity.
Perpetuity dapat dikatakan sebagai anuitas yang berlangsung
selamanya. Present Value of Perpetuity
PV = PMT
i
Berapakah anda bersedia membayar jika anda dijanjikan akan menerima 10.000 tiap
tahun selamanya jika anda tingkat bunga yang anda inginkan adalah 8%?
PV = 10.000 = 125.000
0,08