Anda di halaman 1dari 26

Modul WPPE | AEKPI

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN


PERUSAHAAN & INVESTASI
TIME VALUE OF MONEY
(Aplikasi Praktis Nilai Waktu dari Uang)

Didukung

Gedung Bursa Efek Indonesia, Jl Jenderal Sudirman kav 52-53, Jakarta 12190
www.ticmi.co.id
Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 i
Modul WPPE | AEKPI

DAFTAR ISI

TIME VALUE OF MONEY................................................................................1


APLIKASI PRAKTIS NILAI WAKTU DARI UANG.................................................1
I. OVERVIEW PENGOPERASIAN KALKULATOR TEXAS INSTRUMENT BAII PLUS....1
II. PENGATURAN FORMAT KALKULATOR.........................................................1
III.MENGHAPUS DATA ENTRY DAN MEMORI....................................................2
IV. TOOLS FOR FINANCIAL SOLUTION............................................................2
V. TIME VALUE OF MONEY (TVM) WORKSHEET................................................3
V.1. Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Aplikasinya.....................................3
V.2. Penggunaan Kalkulator Finansial........................................................4
V.3. Time Lines...................................................................................... 4
V.4. Future Value Nilai Tunggal................................................................ 7
V.5. Present Value Nilai Tunggal...............................................................9
V.6. Anuitas......................................................................................... 12
V.7. Future Value Anuitas di Muka...........................................................15
V.8. Present Value Anuitas di Muka.........................................................15
V.9. Present Value Perpetuitas................................................................17
V.10.PV dan FV dari Arus Kas yang Tidak Sama.........................................18
V.11.Memecahkan Permasalahan Time Value of Money Dengan
Periode Compounding.....................................................................20

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 i


Modul WPPE | AEKPI

APLIKASI PRAKTIS NILAI WAKTU DARI UANG

Sebelum belajar untuk menerapkan penghitungan Nilai Waktu dari Uang (Time Value of
Money, TVOM) menggunakan kalkulator, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui
prinsip dasar dari metode ini.

TVOM menjelaskan besarnya manfaat uang yang diterima sekarang, daripada besok,
minggu depan, bulan depan, atau beberapa tahun dari sekarang, apabila jumlahnya
tetap, dan tidak adanya manfaat lain yang akan timbul (misalnya bunga, kupon, dll).
Dengan logika yang sama, konsep TVOM dapat memberi tahu berapa harga wajar suatu
aset hari ini (Present Value, PV) apabila anda mengharapkan suatu tingkat pengembalian
tertentu di kemudian hari (Future Value, FV).

I. OVERVIEW PENGOPERASIAN KALKULATOR TEXAS INSTRUMENT BAII


PLUS
Indikator-indikator dibawah ini merupakan kunci untuk mengetahui informasi status
kalkulator:
Indikator Penggunaan
2nd Tombol untuk memilih fungsi kedua
COMPUTE TekanCPTuntuk menghitung nilai dari variable yang ditampilkan
ENTER Tekan ENTER untuk memasukkan nilai

SET Tekan 2nd [SET] untuk merubah setting dari variabel yang ditampilkan
Tekan atau untuk menampilkan variable sebelumnya dan setelahnya
didalam worksheet
DEL Tekan 2nd [DEL] untuk menghapus data arus kas atau statistic

INS Tekan 2nd [INS] untuk menyisipkan data arus kas atau statistic

Digunakan dalam perhitungan time value of money (TVM) dengan


BGN pembayaran di awal periode. Ketika BGN tidak muncul pada layar, maka
TVM menggunakan pembayaran di akhir periode (END)
- Nilai yang ditampilkan adalah negative

II. PENGATURAN FORMAT KALKULATOR


Untuk Memilih Tekan Display Default
Jumlah angka 2nd DEC 0-9 (tekan 2
desimal [FORMAT]
Unit Sudut DEG (degrees) DEG
RAD (Radians)
Tanggal US (mm-dd-yyyy) US
Eur (dd-mm-yyyy)
Number Separators US (1,000.00) US
EUR (1.000,00)
Chn (chain)
Metode perhitungan AOS™ (algebraic Chn
1. Untuk operating system)

mengakses pilihan format, tekan 2nd [FORMAT]. Layar kalkulator akan muncul
DEC

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 1


Modul WPPE | AEKPI

2. Untuk merubah banyaknya angka decimal, maka ketikkan jumlah angka desimal
yang diinginkan dan tekan ENTER
3. Untuk mengakses format kalkulator yang lain, maka tekan atau untuk setiap
format
4. Untuk mengubah format yang dipilih, tekan 2nd [SET]
5. Untuk mengubah format kalkulator yang lain, ulangi langkah ke 3 dan
4 atau
untuk kembali ke mode kalkulator standar, tekan 2nd [QUIT]
atau untuk mengakses worksheet, tekan kunci worksheet atau kunci sequence

III. MENGHAPUS DATA ENTRY DAN MEMORI


Untuk Menghapus Tekan
Satu angka di digit terakhir

Data entry yang salah atau error CE/C


Worksheet yang diminta dan menghapus
2nd [CLR WORK]
data yang salah
Setting format kalkulator dan menghapus 2nd [FORMAT]
data yang salah
2nd [CLR WORK]
Keluar dari worksheet dan kembali ke
pengaturan kalkulator standar
2nd [QUIT]
Semua pengoperasian dalam pengaturan
kalkulator standar
Variabel-variabel dalam TVM worksheet dan 2nd [QUIT]
menghapus nilai yang salah
2nd [CLR TVM]
Satu dari 10 memori (tanpa mempengaruhi 0STO dan angka dari memori (0-
yang lain) 9)

IV. TOOLS FOR FINANCIAL SOLUTION

Untuk Fungsi Tekan


Memilih
Menganalisa arus kas seperti N, I/Y, PV, PMT, FV,
TVM worksheet anuitas, pinjaman hipotik,
sewa, tabungan atau 2nd [P/Y]
Menghitung amortisasi dan
Amortisasi membentuk jadwal 2nd [AMORT]
amortisasi
Menganalisa arus kas dengan
Cash Flow menghitung NPV (net present
2ndCF
worksheet value) dan (IRR) internal rate
of return
Depreciation Membentuk jadwal depresiasi
dengan menggunakan 1 dari 2nd [DEPR]
Worksheet
6 metode depresiasi
Interest Mengkonversi tingkat bunga
antara nominal rate (atau
Conversion 2nd [ICONV]
annual percentage rate) dan
worksheet
annual effective rate

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 2


Modul WPPE | AEKPI

V. TIME VALUE OF MONEY (TVM) WORKSHEET

Bab ini membahas konsep time value of money dan aplikasinya.


Dalam bab ini disajikan prosedur untuk menghitung future value dan
present value arus kas tunggal, anuitas, dan serangkaian arus kas
yang tidak sama. Pengaruh dari periode compounding yang berbeda
juga diulas, bersama dengan prosedur untuk memecahkan variabel
lainnya dalam permasalahan time value of money. Sasaran utama
yang ingin dicapai adalah untuk menguasai mekanisme time value of
money (mempelajari bagaimana mengolah data yang diberikan),
mencari solusi permasalahan time value of money dengan kalkulator
finansial, dan menyelesaikan permasalahan time value of money
dengan cepat dan benar.

Variabel Key Display Jenis Variabel


Lamanya Periode N N Enter atau
compute
Enter atau
Tk.bunga per tahun I/Y I/Y
compute
Present Value (nilai sekarang) PV PV Enter atau
compute
Enter atau
Pembayaran PMT PMT
compute
Future Value (nilai yang akan datang) FV FV Enter atau
compute
Banyaknya pembayaran per tahun 2nd [P/Y] P/Y Hanya Enter
Banyaknya periode pemajemukkan C/Y Hanya Enter
(compounding) per tahun
Pembayaran akhir periode 2nd [BGN] END Setting
Pembayaran awal periode 2nd [SET] BGN Setting
Pembayaran Awal 2nd [AMORT] P1 Hanya Enter
Pembayaran akhir P2 Hanya Enter
Balance BAL Auto-compute
Pembayaran pokok (principal paid) PRN Auto-compute
Pembayaran bunga INT Auto-compute

V.1. Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Aplikasinya


Konsep compound interest atau bunga majemuk sangat erat melekat dengan
prosedur time value of money (TVM). Ketika suatu investasi dipengaruhi oleh bunga
majemuk, pertumbuhan dalam nilai investasi dari periode ke periode mencerminkan
tidak hanya bunga atas pokok awal namun juga bunga yang diperoleh atas bunga
periode sebelumnya.

Aplikasi TVM sering kali digunakan untuk menentukan future value (FV) arus kas suatu
investasi sebagai hasil dari efek bunga majemuk. Menghitung FV terkait dengan
membuat proyeksi arus kas ke depan, berdasarkan suku bunga majemuk yang sesuai,
sampai dengan akhir masa investasi. Perhitungan present value (PV) bekerja pada
arah berlawanan – membawa arus kas dari suatu investasi kembali ke awal masa
investasi berdasarkan tingkat pengembalian (rate of return) majemuk yang sesuai.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 3


Modul WPPE | AEKPI

Kemampuan menghitung PV dan/atau FV suatu arus kas investasi menjadi sangat


berguna ketika harus membandingkan alternatif investasi karena nilai arus kas investasi
harus diukur pada suatu titik waktu tertentu, biasanya pada akhir periode investasi (FV)
atau pada awal periode investasi (PV).

V.2. Penggunaan Kalkulator Finansial


Asumsi kalkulator finansial yang akan digunakan adalah TI BAII Plus dimana default
untuk fungsi periode dalam setahun (P/Y) diatur sama dengan 12. Hal ini secara
otomatis akan mengubah suku bunga tahunan (I/Y) menjadi suku bunga bulanan.
Sekalipun hal ini sesuai untuk banyak permasalahan terkait pinjaman, fitur ini tidak
cocok untuk banyak aplikasi TVM yang akan dipelajari. Sehingga sebelum melangkah
lebih lanjut, P/Y dalam kalkulator finansial perlu diatur menjadi “1” dengan cara sebagai
berikut:

1. Tekan 2nd [P/Y]


2. Masukkan angka “1” dan tekan ENTER
3. Tekan 2nd [QUIT]

V.3. Time Lines


Time line merupakan diagram arus kas dari suatu permasalahan TVM. Arus kas yang
terjadi sekarang (saat ini) diletakkan pada waktu nol. Arus kas keluar (pembayaran)
diberi tanda negatif dan arus kas masuk (penerimaan) diberi tanda positif.

Setelah arus kas diletakkan pada suatu time line, arus kas tersebut dapat ditarik ke awal
periode investasi untuk menghitung PV melalui proses yang disebut pendiskontoan
(discounting) atau ditarik ke akhir periode investasi untuk menghitung FV melalui
proses yang disebut pemajemukan (compounding).

Gambar 1 mengilustrasikan time line untuk suatu investasi senilai Rp2.000 saat ini (arus
kas keluar) dan akan menghasilkan serangkaian penerimaan kas (arus kas masuk)
sebesar Rp600 selama lima tahun pada setiap akhir tahun.

Gambar 1: Time Line

0 1 2 3 4 5

-2.000 300 300 300 300 300

Harap diperhatikan bahwa arus kas yang digambarkan pada time line terjadi pada akhir
periode. Selanjutnya, perhatikan bahwa akhir suatu periode sama dengan awal periode
berikutnya. Contoh, akhir tahun kedua (t = 2) sama dengan awal tahun ketiga, sehingga
arus kas pada awal Tahun 3 tampak saat t = 2 dalam time line.

Suku bunga merupakan ukuran time value of money, meskipun perbedaan risiko dalam
surat berharga finansial juga dapat menyebabkan perbedaan dalam suku bunga
ekuilibrium. Suku bunga ekuilibrium adalah tingkat pengembalian yang diinginkan
(required rate of return) untuk suatu investasi di pasar, dengan logika bahwa tingkat
pengembalian pasar adalah pengembalian yang diharapkan investor dan penabung
untuk membuat mereka mau meminjamkan dananya. Suku bunga disebut juga tingka
diskonto dan, faktanya, kedua istilah tersebut dapat digunakan bergantian. Jika
seseorang dapat meminjam pada suku bunga 10%, maka orang tersebut harus
mendiskontokan pembayaran yang dilakukan di masa depan dengan suku bunga

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 4


Modul WPPE | AEKPI

tersebut agar memperoleh nilai yang sama dalam rupiah sekarang atau mata uang
lainnya. Selain itu, suku bunga juga dapat dipandang sebagai opportunity cost untuk
konsumsi saat ini. Jika tingkat suku bunga pasar untuk surat berharga 1-tahun adalah
5%, memperoleh tambahan 5% merupakan kesempatan yang hilang ketika konsumsi
saat ini dipilih dibandingkan dengan menabung (menunda konsumsi).

Suku bunga bebas risiko riil (real risk-free rate) adalah suku bunga teoritis untuk satu
periode pinjaman yang tidak memiliki ekspektasi inflasi. Sementara tingkat
pengembalian riil (real return) merujuk pada kenaikan daya beli investor (setelah
disesuaikan dengan inflasi). Karena ekspektasi inflasi di masa depan tidak sama dengan
nol, suku bunga pada Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di Indonesia atau Treasury-
bills di Amerika Serikat misalnya, merupakan suku bunga bebas risiko (risk-free rates)
namun bukan merupakan tingkat pengembalian rill. Suku bunga SPN adalah suku bunga
bebas risiko nominal (nominal risk free rates) karena memiliki premi inflasi. Hubungan
yang paling mendekati dalam hal ini adalah:
= +

Surat berharga dapat memiliki satu atau lebih jenis risiko, dan setiap penambahan
risiko meningkatkan tingkat pengembalian yang diinginkan. Jenis-jenis risiko ini adalah:

Risiko gagal bayar (default risk). Risiko peminjam tidak dapat melakukan
pembayaran yang dijanjikan secara tepat waktu.
Risiko likuiditas. Risiko menerima kurang dari nilai wajar untuk suatu investasi jika
harus dijual untuk memperoleh uang tunai secara cepat.
Risiko jatuh tempo (maturity risk). Dalam surat utang, harga obligasi dengan jatuh
tempo lebih panjang akan lebih berfluktuasi dibandingkan obligasi dengan jatuh
tempo lebih pendek. Obligasi dengan jatuh tempo lebih panjang memiliki risiko jatuh
tempo lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan jatuh tempo lebih pendek sehingga
obligasi dengan jatuh tempo lebih panjang membutuhkan premi risiko jatuh tempo.

Setiap faktor risiko tersebut terkait dengan premi risiko yang ditambahkan ke dalam
perhitungan suku bunga bebas risiko nominal untuk menyesuaikannya dengan risiko
gagal bayar lebih besar, kurangnya likuiditas, dan jatuh tempo yang lebih panjang relatif
terhadap sekuritas lain seperti Treasury-bills yang sangat likuid, berjangka pendek, dan
bebas dari gagal bayar:

= +++ ℎ

Institusi keuangan biasanya menyatakan suku bunga secara tahunan (annual), bersama
dengan frekuensicompounding, bukan menyatakan suku bunga secara peiodik – suku
bunga yang diperoleh selama satu periode compounding. Contohnya, sebuah bank akan
menyatakan bunga tabungan 8%, dimajemukkan (compounded) triwulanan, dan bukan
menyatakan sebagai bunga tabungan 2% per triwulan. Suku bunga yang direalisasikan
investor sebagai hasil compounding dikenal sebagai suku bunga tahunan efektif atau
effective annual rate (EAR). EAR mencerminkan tingkat pengembalian tahunan aktual
yang diperoleh setelah penyesuaian dilakukan terhadap periode compounding yang
berbeda. EAR dapat ditentukan sebagai berikut:

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 5


Modul WPPE | AEKPI
= (1 + ) −1

dimana:
periodic rate = suku bunga tahunan / m
m = jumlah periode compounding dalam setahun

Jelas, EAR untuk suku bunga 8% yang dimajemukkan secara tahunan tidak sama
dengan EAR 8% yang dimajemukkan secara semesteran, atau triwulanan. Ketika bunga
mejemuk digunakan, suku bunga aktual (efektif) hanya akan sama dengan stated rate
ketika bunga dimajemukkan secara tahunan. Lain daripada itu, semakin banyak
frekuensi compounding, semakin tinggi EAR dibandingkan dengan stated rate.
Perhitungan EAR diperlukan ketika membandingkan investasi yang memiliki periode
compounding berbeda. Perhitungan tersebut memungkinkan perbandingan suku bunga
secara apples-to-apples.

Hitung EAR jika stated annual rate adalah 12%, dimajemukkan secara triwulanan.
Jawab:
Disini m = 4, sehingga suku bunga periodik adalah 12 / 4 = 3%.
Jadi, EAR = (1 + 0,03)4 – 1 = 1.1255 – 1 = 0,1255 = 12,55%.
Dengan menggunakan kalkulator financial, soal tersebut dapat diselesaikan:
Menggunakan fungsi [yx] dalam kalkulator
finansial: 1.03 [yx] 4 [=] 0,1255
Menggunakan fungsi ICONV:
- Tekan 2nd [ICONV]
- Masukkan NOM = 12 dan tekan ENTER
- Tekan
- Tekan , masukkan C/Y = 4 dan tekan ENTER
- Tekan
- Tekan , ketika layar kalkulator menunjukkan EFF, tekan CPT, sehingga EFF = 12.55

Latihan Menghitung EAR:

Dengan menggunakan stated rate 8%, hitung


EAR untuk pemajemukan secara semesteran,
triwulanan, bulanan, dan harian.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 6


Modul WPPE | AEKPI

V.4. Future Value Nilai Tunggal


Future value adalah jumlah dimana setoran saat ini akan tumbuh selama waktu tertentu
ketika ditempatkan pada rekening yang membayar bunga majemuk. FV, disebut juga
nilai majemuk, merupakan perhitungan bunga majemuk yang paling sederhana. Rumus
FV untuk satu
N
arus kas adalah:
FV PV 1 I/Y

dimana:

PV = jumlah uang yang diinvestasikan hari ini (present value)


I/Y = tingkat pengembalian setiap periode compounding =
N jumlah total periode compounding

Dalam rumus ini, investasi hanya terkait dengan satu arus kas keluar, PV, yang terjadi
hari ini, saat t = 0 pada time line. Rumus FV nilai tunggal akan menentukan nilai suatu
investasi pada akhir periode compounding N, dengan memperoleh tingkat pengembalian
majemuk, I/Y, untuk seluruh periode.
N
Faktor (1 + I/Y) mencerminkan tingkat compounding suatu investasi dan sering kali
disebut sebagai future value factor, atau future value interest factor, untuk arus
kas tunggal pada I/Y selama N periode compounding.

Compound interest (bunga majemuk) terjadi ketika bunga yang dihasilkan dari investasi
selama periode awal ditambahkan ke nilai prinsipal (nilai awal) investasi pada periode
awal. Kemudian, bunga yang diterima di periode kedua merupakan bunga yang
didasarkan pada nilai investasi periode pertama ditambah dengan bunga periode awal.
Secara matematika, nilai masa depan (future value) dari sebuah investasi jika bunga
dimajemukan tiap tahun dengan tingkat bunga i selama n tahun:

FVn = PV ( 1 + i)n
Di mana n = jumlah tahun periode bunga dimajemukkan
i = tingkat bunga (diskonto) tahunan
PV = nilai saat ini (present value) atau nilai investasi di awal
periode
FVn = nilai masa depan (future value) investasi di akhir tahun n

Future Value (Nilai Yang Akan datang)


Jika kita menabung sebesar 100 juta dan memperoleh bunga 6%, berapa uang kita setelah satu tahun?
n
FVn = PV (1 + i)
1
FV1 = PV (1 + 0.06) = 106 juta
Atau:
FVn = PV (FVIFi,n)
FV1 = 
PV (FVIF6%,1) gunakan tabel
PV = -100 FV = 106

0 1

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 7


Modul WPPE | AEKPI

Jika kita menabung sebesar 100 juta dan memperoleh bunga 6%, berapa uang kita setelah 5 tahun?
n
FVn = PV (1 + i)
5
FV5 = PV (1 + 0,06) = 133,82 juta
Atau:
FVn = PV (FVIFi,n)
FV5 = 
PV (FVIF6%,5) gunakan tabel

Jika periode compounding kurang dari satu tahun, maka future value investasi kita dapat
dihitung dengan rumus:
mn
FVn = PV (1 + i/m)
di mana: m = jumlah compounding yang dilakukan selama satu tahun

Jika kita menabung sebesar 100 juta dan memperoleh bunga 6% dengan
quarterlycompounding (3 bulanan), berapa uang kita setelah 5 tahun?
m = 4
FV = 4x5
PV (1 + 0,06/4)
20
FV5 = PV (1 + 0,015) = 134,68 juta
Atau:
FVn = PV (FVIFi,n)
FV5 = 
PV (FVIF1,5%,20) gunakan tabel
Berapakah future value dari 1,000 dengan bunga 8% jika dilakukan continuous
compounding setelah 100 tahun?
FV = ixn
PV (e )
FV100 = PV (e0.08x100)
= 2.980.957,99

Future value dari sebuah investasi dapat ditingkatkan baik dengan meningkatkan jumlah
tahun/periode dan atau dengan meningkatkan bunganya.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 8


Modul WPPE | AEKPI

tingkat
Hitung FV dari investasi Rp600 pada akhir tahun kesepuluh jika memperoleh tingkat
pengembalian 8% per tahun.
ta yang Jawab:
Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data yang
splay relevan dan hitung FV.
0.00 Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi default setting 2nd [RESET] ENTER RST 0.00
10.00 Masukkan jk. waktu pembayaran 10 N N = 10.00
8.00
Masukkan tk.bunga 8 I/Y I/Y = 8.00
-600.00
Masukkan nilai sekarang (PV) 600 +/-PV PV = -600.00
1295,35
Hitung Future Value CPTFV FV = 1295,35
rsamaan
Permasalahan yang relatif sederhana ini juga dapat dipecahkan dengan persamaan
berikut: Pada kalkulator 1,08 [yx] 10 [x] 600 [=] 1.295,35

Latihan Menghitung Future Value:

Jika Anda memiliki tabungan sebesar $5000, maka berapakah


besarnya jumlah tabungan Anda setelah 20 tahun jika diketahui
tingkat bunga adalah 8%?

V.5. Present Value Nilai Tunggal


PV nilai tunggaladalah nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima pada waktu
tertentu di masa depan. Dengan kata lain, merupakan jumlah uang yang harus
diinvestasikan hari ini, dengan tingkat pengembalian tertentu selama periode waktu
tertentu pula, untuk memperoleh FV tertentu. Seperti telah disebutkan sebelumnya,
proses menemukan PV dari arus kas dikenal sebagai pendiskontoan (arus kas masa
depan didiskontokan ke saat ini). Suku bunga yang digunakan dalam proses diskonto
umumnya disebut sebagai tingkat diskonto tapi juga dapat disebut sebagai
opportunity cost, tingkat pengembalian yang diinginkan, atau juga sebagai biaya
modal (cost of capital). Apapun namanya, tingkat dimaksud mencerminkan tingkat
pengembalian majemuk tahunan yang dapat diperoleh dari suatu investasi.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 9


Modul WPPE | AEKPI

Hubungan antara PV dan FV dapat dilihat dengan memperhatikan persamaan FV sebelumnya, dengan menulis
ulang persamaan FV untuk memperoleh PV:

1 FV

PV FV N N

I/Y 1 I/Y

Perhatikan bahwa untuk arus kas tunggal, PV selalu kurang dari FV ketika tingkat
diskonto bernilai positif.

N
Nilai 1 / (1 + I/Y) dalam persamaan PV sering kali disebut sebagai present value
factor, present value interest factor, atau faktor diskonto untuk arus kas tunggal
pada I/Y selama N periode compounding.

Present Value adalah nilai saat ini dari sejumlah uang yang akan diterima di masa yang
akan datang.

Secara matematika, present value dari sejumlah uang yang akan diterima di masa
depan adalah dapat ditentukan dengan rumus:
1
PV FV
n
1 in

Di mana : n = jumlah tahun sampai uang akan diterima


i = opportunity rate atau discount rate

PV = present value dari uang di masa depan FVn =


future value dari investasi di akhir tahun n
Present value dari uang di masa depan berhubungan terbalik baik dengan lamanya
tahun sampai uang diterima dan opportunity rate atau discount rate.
Jika kita menerima 100 juta satu tahun dari sekarang, berapakah present value (PV)
dari uang tersebut jika opportunity cost adalah 6%?
PV = FVn
1 in
1
PV = 100 / (1+ 0.06)
PV = 94,34 juta
Atau:
PV = FV(PVIFi,n)

PV FV(PVIF6%,1) gunakan tabel
PV = -94.34 FV = 100

0 1
Jika kita akan menerima 1000 untuk periode 15 tahun dari sekarang, berapakah present
value (PV) dari uang tersebut jika opportunity cost adalah 7%?
PV = FVn
1 in
15
PV = 1000 / (1+ 0.07)
PV = 362.45
Atau:
PV = FV(PVIFi,n)
PV = 
FV(PVIF7%,15) gunakan tabel

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 10


Modul WPPE | AEKPI

Jika kita menjual tanah dengan harga 11,93 miliar yang kita beli 5 tahun lalu seharga 5
miliar, berapakah tingkat pengembalian (rate of return) tahunan dari investasi tanah
tersebut?
PV = FVn
1 in
5
5 = 11,93 / (1+ i)
5
2,3866 = (1+ i)
1/5 = 1+ i  i = 19%
(2,3866)
Atau:
PV = FV(PVIFi,n)
5.000 = 
11,933(PVIF?%,5) gunakan tabel

Jika kita menabung 100 juta dengan bunga 9,6% per tahun dan di-compound tiap bulan,
berapa lamakah waktu yang diperlukan agar uang tersebut dapat berkembang menjadi
500 juta?
PV = FVn
1 in
100 = 500
mxn
1 0,096
12
mxn
5 = (1.008)
ln 5 = (mxn) ln (1,008)
1,60944 = 0,007968 (mxn)
mxn = 202 bulan
Atau: n = 202/12 = 16,83 tahun

alam lima
Dengan tingkat diskonto 9%, hitung PV dari arus kas Rp2.000 yang akan diterima dalam lima
tahun!

Jawab:
levan dan Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data yang relevan dan
hitung PV.
Permasalahan yang relatif sederhana ini juga dipecahkan dengan persamaan berikut:
PV = 2000x [1/(1 + 0,09)5]= Rp1.299,86
Pada kalkulator 1 [÷] 1,09 [yx] 5 [x] 2000 [=] 1.299,86
ntinue Continue…

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 11


Modul WPPE | AEKPI

Lanjutan…
Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi default 2nd [RESET] RST 0.00
setting ENTER
Masukkan jk. waktu pembayaran 5N N = 5.00

Masukkan tk.bunga 9 I/Y I/Y = 9.00


Masukkan Future Value (FV) 2000 +/-FV FV = -2000.00
Hitung nilai sekarang (PV) CPTPV PV = 1299,86

PV yang dihitung disini mencerminkan bahwa pada tingkat 9%, investor akan
indiferen antara menerima Rp2.000 dalam lima tahun atau menerima Rp1.299,86
hari ini. Dengan kata lain, Rp1.299,86 adalah jumlah yang harus diinvestasikan
sekarang pada tingkat pengembalian 9% guna menghasilkan arus kas Rp2.000
pada akhir tahun kelima.

Latihan Menghitung Present Value:

Berapa banyaknya uang yang harus Anda tabung


untuk mendapatkan $10,000 dalam jangka waktu 20
tahun ke depan jika tingkat bunga 9%?

V.6. Anuitas
Anuitas adalah serangkaian arus kas yang sama dan terjadi pada interval yang sama
selama periode tertentu. Menerima Rp2.000 per tahun pada akhir setiap tahun selama
delapan tahun merupakan contoh dari suatu anuitas. Terdapat dua jenis anuitas: anuitas
biasa (ordinary annuities) dan anuitas di muka (annuities due). Anuitas biasa
merupakan jenis anuitas yang paling umum. Anuitas biasa dicirikan dengan arus kas
yang terjadi pada akhir setiap periode compounding. Hal ini merupakan pola arus kas
yang biasa dalam banyak aplikasi investasi dan keuangan perusahaan. Jenis anuitas

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 12


Modul WPPE | AEKPI

lainnya adalah anuitas di muka, dimana pembayaran atau penerimaan terjadi pada awal
setiap periode (pembayaran pertama dilakukan hari ini saat t = 0).

Menghitung FV atau PV dari anuitas dengan kalkulator finansial tidak lebih sulit
dibandingkan dengan arus kas tunggal. Perbedaan antara nilai tunggal (single sum)
dengan anuitas dalam permasalahan TVM adalah pada pencarian PV atau FV dari arus
kas, dimana yang satu merupakan arus kas tunggal sedangkan yang lain merupakan
arus kas periodik yang sama, dimana nilai arus kas periodik didefinisikan dengan fungsi
PMT pada kalkulator finansial.

Berapa future value dari anuitas biasa yang memberi pembayaran Rp150 per tahun
pada akhir setiap tahun selama 15 tahun, dimana investasinya diperkirakan
memberikan tingkat pengembalian 7%?

Jawab:
Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data yang
relevan dan hitung FV.

Keterangan Tekan Display


Merubah setting menjadi default 2nd [RESET] RST 0.00
setting ENTER
Masukkan jk. waktu pembayaran 15 N N = 15.00

Masukkan tk.bunga 7 I/Y I/Y = 7.00


Masukkan Arus kas per tahun 150 +/-PMT PMT = -150.00
Hitung Future Value CPTFV FV = 3.769,35

Dalam kasus ini secara implisit PV = 0.


Time line untuk arus kas dalam permasalahan ini diperlihatkan dengan gambar di
bawah.
FV dari Anuitas Biasa:
0 1 2 3 . . . 15
150 150 150 150

Seperti terindikasi disini, jumlah nilai majemuk dari arus kas individual dalam anuitas
biasa selama 15 tahun ini adalah Rp3.769,35. Perhatikan bahwa pembayaran
anuitasnya sendiri berjumlah Rp2.250 = 15 x Rp150, sehingga nilai Rp3.769,35 sudah
mencerminkan bunga pada tingkat 7% per tahun.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 13


Modul WPPE | AEKPI

Latihan Menghitung Future Value Anuitas:

Mr.WPPE menginvestasikan uangnya sebesar $200 pada akhir bulan setiap bulannya.
Jika diperkirakan tingkat bunga adalah sebesar 7,5% yang di-compound setiap bulan,
maka berapakah besarnya jumlah dana tersebut pada akhir tahun ke-20?

Untuk mencari PV dari anuitas biasa, rangkaian arus kas masa depan, PMT, yang
digunakan dalam permasalahan FV anuitas, didiskontokan kembali ke saat ini (waktu =
0), bukan dimajemukkan ke masa depan sampai tanggal terakhir anuitas.

Dalam hal ini, variabel PMT merupakan nilai pembayaran periodik tunggal, bukan total
seluruh pembayaran (atau deposit) dalam anuitas. Present value anuitas biasa (PVA O)
mengukur PV kolektif dari serangkaian arus kas yang sama yang diterima pada akhir
setiap periode compounding selama jumlah periode tertentu, N, dengan tingkat
pengembalian tertentu juga, I/Y. Contoh-contoh berikut mengilustrasikan bagaimana
menghitung PV anuitas biasa menggunakan kalkulator finansial.

Berapa PVdari anuitas yang memberi pembayaran Rp200 per tahun pada
akhir setiap tahun selama 13 tahun, dengan tingkat diskonto 6%?

Jawab:
Pembayaran terjadi pada akhir tahun, jadi anuitas ini adalah anuitas biasa.
Untuk memecahkan masalah ini dengan kalkulator finansial, masukkan data
yang relevan dan hitung PV.
Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi default 2nd [RESET] RST 0.00
setting ENTER
Masukkan jk. waktu pembayaran 13 N N = 13.00

Masukkan tk.bunga 6I/Y I/Y = 6.00


Masukkan Arus kas per tahun 200 +/-PMT PMT= -200.00
Hitung Present Value CPTPV PV = 1770,54

Rp1.770,54 yang dihitung disini mencerminkan jumlah uang yang perlu


diinvestasikan investor hari ini pada tingkat pengembalian 6% untuk
menghasilkan arus kas sebesar Rp200 setiap akhir tahun selama 13 tahun.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 14


Modul WPPE | AEKPI

Latihan Menghitung Present Value Anuitas:

Berapakah uang yang harus ditabung saat ini, jika Mr.WPPE ingin mendapatkan uang
bulanan sebesar Rp2 juta perbulan selama 5 tahun yang akan diterima pada akhir tahun
depan?
(Tingkat suku bunga: 8%)

V.7. Future Value Anuitas di Muka


Terkadang diperlukan untuk mencari FV anuitas di muka (FVAD), anuitas dimana
pembayaran atau setorannya terjadi pada setiap awal periode compounding. Untuk
menghitung FVAD dengan kalkulator finansial, kalkulator harus diatur menjadi awal
periode (BGN). Untuk berganti antara BGN dan END dalam kalkulator TI: [2nd] [BGN]
[2nd] [SET] [2nd] [QUIT]. Bila kalkulator diatur menjadi BGN, keterangan BGN akan
tampak pada pojok kanan layar. Harus diingat bahwa sekalipun pembayaran anuitas di
muka disetorkan atau diterima pada awal setiap periode, FV anuitas di muka dihitung
pada akhir periode terakhir.

Cara lain untuk menghitung FV anuitas di muka adalah dengan menghitung FV anuitas
biasa, dan kemudian mengalikan hasil FV-nya dengan [1 + suku bunga mejemuk (I/Y)].
Secara simbolis, hal ini dinyatakan sebagai:

FVAD =FVAO x (1 + I/Y)

Latihan Menghitung Future Value Anuitas di Muka:


Berapakah future value dari anuitas yang memberikan Rp500.000 per
tahun pada awal periode selama empat tahun, mulai hari ini, jika arus
kas dapat diinvestasikan pada suku bunga tahunan 5%?

V.8. Present Value Anuitas di Muka


Meskipun kurang umum dibandingkan anuitas biasa, namun bisa terdapat permasalahan
untuk mencari PV anuitas di muka. Pada anuitas di muka, periode diskonto berkurang
satu karena arus kas pertama terjadi saat t = 0 sehingga sama dengan PV-nya. Hal ini
menunjukkan, jika kondisi lainnya sama (ceteris paribus), PV anuitas di muka akan lebih
besar dari PV anuitas biasa.

Sebagaimana akan terlihat pada contoh berikut, terdapat dua cara untuk menghitung PV
anuitas di muka. Pertama adalah dengan mengatur kalkulator finansial menjadi BGN dan
memasukkan seluruh variabel yang relevan (PMT, I/Y, dan N) secara normal. Kedua,
cara yang lebih mudah, adalah dengan memperlakukan aliran arus kas sebagai anuitas

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 15


Modul WPPE | AEKPI

biasa selama N periode compounding, dan mengalikan hasilnya dengan [1 + suku bunga
majemuk periodik (I/Y)]. Secara simbolis hal ini dinyatakan sebagai:

PVAD = PVAO x (1 + I/Y)

Keunggulan dari metode kedua ini adalah kalkulator finansial tetap berada dalam kondisi
END. Dalam kedua prosedur tersebut, PV dihitung sebagai nilai awal periode pertama, t
= 0.

Dengan tingkat diskonto 10%, berapa present value anuitas selama 3 tahun yang memberikan
pembayaran Rp100 pada setiap awal tahun selama tiga tahun berikutnya, mulai hari ini? Time line
untuk permasalahan ini ditunjukkan pada gambar berikut:
Jawab: 0 1 2 3
100 100 100 Tekan Display
Keterangan

Merubah setting menjadi 2nd [BGN] 2nd [SET] 2nd [QUIT] BGN
beginning setting
Masukkan jk. waktu pembayaran 3N N = 3.00
Masukkan tk.bunga 10 I/Y I/Y = 10.00

Masukkan Arus kas per tahun 100 +/-PMT PMT= -100.00

Hitung Present Value CPTPV PV = 273,55

Latihan Menghitung Future Value Anuitas di Muka:

Berapakah Present value dari anuitas yang memberikan pembayaran


Rp500.000 per tahun pada awal periode selama empat tahun, mulai
hari ini, jika arus kas dapat diinvestasikan pada suku bunga tahunan
7%?

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 16


Modul WPPE | AEKPI

Berapa future value dari anuitas yang memberikan Rp100 per tahun pada awal periode
selama tiga tahun, mulai hari ini, jika arus kas dapat diinvestasikan pada suku bunga
tahunan 10%?

Jawab:
Keterangan Tekan Display
Merubah setting menjadi 2nd [BGN] 2nd [SET] 2nd [QUIT] BGN
beginning setting
Masukkan jk. waktu 3N N = 3.00
pembayaran
Masukkan tk.bunga 10 I/Y I/Y = 10.00
Masukkan Arus kas per 100 +/-PMT PMT= -100.00
tahun
Hitung Present Value CPTFV FV = 364,10

V.9. Present Value Perpetuitas


Perpetuitas merupakan instrumen yang membayar sejumlah tetap uang dalam interval
yang telah ditentukan selama periode waktu yang tak terbatas (infinite). Dengan kata
lain, perpetuitas merupakan anuitas perpetual. Obligasi pemerintah Inggris dan
kebanyakan saham preferen merupakan contoh perpetuitas karena menjanjikan bunga
tetap atau pembayaran dividen selamanya. Faktor diskonto dari perpetuitas adalah satu
dibagi tingkat pengembalian yang sesuai (1 / r).

Dengan demikian, PV dari perpetuitas dapat dihitung:


= ⁄

PV perpetuitas merupakan arus kas tetap periodik dibagi tingkat pengembalian periodik
yang sesuai. Sebagaimana dengan aplikasi TVM lainnya, dimungkinkan untuk
memecahkan variabel yang tidak diketahui dalam persamaan PV perpetuitas dengan
kalkulator finansial.

Asumsikan saham preferen PT Kodak membayar Rp900 dividen tahunan dan berencana untuk
mengikuti kebijakan dividen ini selamanya. Dengan tingkat pengembalian 8%, berapa nilai
saham preferen PT Kodak?

Jawab:
Nilai saham merupakan PV dari seluruh dividen di masa depan sehingga:
900
= = 11.250
0,08

Jadi, jika investor menghendaki tingkat pengembalian 8%, investor akan mau membayar
Rp11.250 untuk setiap lembar saham preferen PT Kodak.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 17


Modul WPPE | AEKPI

V.10. PV dan FV dari Arus Kas yang Tidak Sama


Bukanlah hal yang aneh untuk menemukan aplikasi dalam investasi dan keuangan
perusahaan dimana diperlukan untuk menilai aliras arus kas yang tidak sama dari
periode ke periode. Time line pada Gambar 2 menunjukkan aliran kas tersebut.

Gambar 2: Time Line untuk Arus Kas yang Tidak Sama

0 1 2 3 4 5

-2.000 -1.000 0 8.000 7.000 4


2000 1000

Aliras arus kas selama enam tahun di atas bukan merupakan anuitas karena arus kasnya
berbeda setiap tahun. Bahkan, terdapat satu tahun dengan arus kas sama dengan nol
dan dua tahun dengan arus kas negatif. Intinya, aliran arus kas yang tidak sama ini
merupakan penjumlahan aliran arus kas tunggal tahunan. Jadi, untuk menemukan PV
atau FV dari aliran arus kas ini, yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan PV atau FV
dari arus kas individual.

Berikut ini merupakan perhitungan PV dari arus kas yang tidak sama:

Dengan menggunakan tingkat pengembalian 10%, hitung present value pada akhir tahun keenam
dari aliran arus kas yang tidak sama seperti yang berikan pada Gambar 2.
Jawab:
FV untuk aliran arus kas ditentukan pertama-tama dengan menghitung FV dari setiap arus kas
individual, lalu menjumlahkan FV arus kas individual. Tanda dari arus kas harus selalu
diperhatikan.
Keterangan Tekan Display
Menetapkan setting menjadi default setting 2nd [RESET] ENTER RST 0.00
Masukkan tk.bunga per periode arus kas 10 I/Y I/Y = 10.00
Masukkan arus kas pertama 2000 +/-FV FV = -2,000.00
Masukkan periode arus kas pertama 1N N= 1.00
Hitung present value untuk arus kas pertama CPTPV PV = 1,818.18

Simpan sebagai M1 STO 1 1,818.18

Masukkan arus kas kedua 1000 +/-FV FV = -1,000.00


Masukkan periode arus kas kedua 2N N= 2.00
Hitung PV dari arus kas kedua CPTPV PV = 826.45

Continue….

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 18


Modul WPPE | AEKPI

Lanjutan…
Keterangan Tekan Display
Tambahkan ke dalam memori STO+ 1 826.45
Masukkan arus kas ketiga 0 FV FV = 0.00
Masukkan periode arus kas 3N N= 3.00
Hitung PV dari arus kas CPTPV PV = 0.00
Tambahkan ke dalam memori STO+ 1 0.00

Masukkan arus kas keempat 8000 +/-FV FV = -8,000.00

Masukkan periode arus kas 4N N= 4.00


Hitung periode arus kas CPTPV PV = 5,464.11
Tambahkan ke dalam memori STO+ 1 5,464.11
Recall Total present value RCL 1 8,108.74

Latihan Menghitung PV dari arus kas yang tidak sama

Dengan menggunakan tingkat pengembalian


sebesar 8%, maka hitunglah besarnya PV dengan
arus kas sebagai berikut:

Tahun Arus Kas


1 4000
2 2000

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 19


Modul WPPE | AEKPI

V.11. Memecahkan Permasalahan Time Value of Money Dengan Periode


Compounding

Selain Tahunan

Meskipun pondasi konseptual perhitungan TVM tidak dipengaruhi periode compounding,


periode compounding yang lebih sering memiliki pengaruh terhadap perhitungan FV
maupun PV. Secara spesifik, karena kenaikan frekuensi compounding meningkatkan
suku bunga efektif, hal tersebut juga akan meningkatkan FV suatu arus kas dan
menurunkan PV suatu arus kas.

Dalam banyak permasalahan PV yang telah dibahas, arus kas didiskontokan ke periode
saat ini. Pada kasus ini, PV dikatakan sebagai dindeks pada t = 0, atau indeks waktunya
adalah t = 0. Contohnya, PV dari anuitas biasa tiga tahun yang diindeks pada t = 0
dihitung pada awal Tahun 1 (t = 0). Bandingkan hal ini dengan situasi lain dimana
anuitas biasa tiga tahun tidak dimulai sampai Tahun 4 sehingga baru selesai pada Tahun
6. Bukanlah hal yang aneh untuk mencari tahu PV dari anuitas kedua ini pada awal
Tahun 4, dimana indeks waktunya adalah t = 3. Time line untuk anuitas yang kedua ini
disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3: Indeks Time Line Selain t = 0

0 1 2 3 4 5 6

PV3 PMT1 PMT2 PMT3

Contoh: Perhitungan pembayaran pinjaman secara tahunan


Sebuah perusahaan berencana untuk meminjam Rp50.000 selama lima tahun. Bank akan
meminjamkan uang dengan bunga 9% dan mengharuskan pinjaman dilunasi dengan pembayaran
cicilan yang sama setiap akhir tahun. Hitung jumlah pembayaran cicilan yang harus dibuat
perusahaan untuk mengamortisasi pinjamannya dalam lima tahun.
Continue
….

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 20


Modul WPPE | AEKPI

Pembayaran Pinjaman dan Amortisasi

Lanjutan…
Untuk menentukan pembayaran cicilan tahunan, masukkan data yang relevan dan hitung PMT.


N = 5; I/Y = 9; PV: 50.000; CPT PMT = -Rp12.854,62
Jadi, pinjaman dapat dilunasi dengan lima kali pembayaran cicilan yang sama sebesar
Rp12.854,62. Perhatikan bahwa dalam perhitungan ini nilai FV = 0; pinjaman akan dilunasi
penuh (diamortisasi) selama kelima pembayaran cicilan dilakukan.

Latihan:
Sebuah perusahaan berencana untuk meminjam Rp50.000 selama lima tahun.
Bank akan meminjamkan uang dengan bunga 9% dan mengharuskan
pinjaman dilunasi dengan pembayaran cicilan secara triwulanan. Hitung
jumlah pembayaran cicilan yang harus dibuat perusahaan untuk
mengamortisasi pinjamannya dalam lima tahun.

Penerapan Lain dari Fungsi TVM

Penjualan PT Akademia selama lima tahun terakhir (dalam jutaan) adalah Rp4,5; Rp5,7; Rp5,3;
Rp6,9, Rp7,1. Berapa tingkat pertumbuhan majemuk dari penjualan selama lima tahun tersebut?
Jawab:
Lima tahun penjualan mencerminkan empat tahun pertumbuhan. Secara matematis, tingkat
pertumbuhan majemuk tahunan adalah (7,1 / 4,5) 1/4 – 1 = 12,1%. Angka penjualan interim tidak
dimasukkan ke dalam perhitungan tingkat pertumbuhan majemuk. Solusi dengan kalkulator
finansial menggunakan TVM adalah:

FV = 7,1; PV: -4,5; N = 4; CPT I/Y = 12,08%
Perhatikan bahwa jika penjualan senilai 4,5 tumbuh selama empat tahun pada bunga majemuk
tahunan12,08%, penjualan akan tumbuh menjadi 4,5 (1,1208)4 = 7,1.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 21


Modul WPPE | AEKPI

Pendanaan Kewajiban di Masa Depan

Banyak aplikasi TVM dimana perlu untuk menentukan nilai setoran yang harus dilakukan
selama periode tertentu untuk memenuhi kewajiban di masa depan. Dua contoh umum
dari jenis aplikasi ini adalah (1) menentapkan program pendanaan untuk biaya kuliah di
masa depan dan (2) mendanai program pensiun. Dalam kebanyakan aplikasi ini,
sasarannya adalah menentukan nilai pembayaran atau setoran yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan
keuangan tertentu

Berapa tahun yang dibutuhkan untuk investasi senilai Rp1.000 agar tumbuh menjadi
Rp2.000 dengan bunga majemuk tahunan 14,87%

Jawab:


FV = 2.000; PV: -1.000; I/Y = 14,87; CPT N = 4,9999
Dibutuhkan waktu lima tahun bagi investasi agar nilainya menjadi dua kali lipat pada bunga
majemuk tahunan sebesar 14,87%.

Contoh: Pendanaan Rencana Pensiun


Seorang investor berusia 35 tahun ingin pensiun 25 tahun kemudian pada usia 60. Investor
berharap memperoleh 12,5% dari investasinya sebelum dia pensiun dan 10% setelahnya. Berapa
yang harus disetorkan oleh investor setiap akhir tahun selama 25 tahun berikutnya agar dapat
menarik Rp25.000 per tahun pada awal setiap tahun untuk 30 tahun dari usia 60 sampai 90?

Jawab:
Permasalahan ini diselesaikan dengan dua langkah. Pertama tentukan jumlah yang harus ada
dalam rekening pensiun pada akhir tahun 25 guna mendanai anuitas di muka senilai Rp25.000
selama 30 tahun. Kedua, hitung pembayaran anuitas yang harus dilakukan untuk mencapai jumlah
yang dibutuhkan.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 22


Modul WPPE | AEKPI

Langkah 1: Hitung jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi penarikan yang diinginkan.
Jumlah yang dibutuhkan merupakan present value dari anuitas di muka senilai Rp25.000
selama 30 tahun pada awal tahun 26 (akhir tahun 25). Hal ini dapat ditentukan dengan
memasukkan data yang relevan, dengan kalkulator finansial pada kondisi END, dan
menghitung PV.


N = 30; I/Y = 10; PMT = Rp25.000; CPT PV = -Rp235.673
Karena perhitungan di atas dilakukan dengan kalkulator finansial pada kondisi END,
selanjutnya kalikan hasilnya dengan 1,10 sehingga menjadi Rp259.240. Investor akan
membutuhkan Rp259.240 pada akhir tahun 25.

Perhatikan bahwa perhitungan ini juga dapat dilakukan dengan kalkulator finansial diatur
menjadi BGN untuk anuitas di muka. Untuk melakukan hal ini dengan kalkulator TI: [2nd]
[BGN] [2nd] [SET] [2nd] [QUIT] kemudian masukkan:


N = 30; I/Y = 10; PMT = Rp25.000; CPT PV = -Rp259.240,14
Pastikan bahwa kemudian kalkulator finansial diatur kembalin menjadi END.

Langkah 2: Pembayaran anuitas yang harus dilakukan untuk mengakumulasi jumlah yang
diinginkan selama 25 tahun dapat ditentukan dengan memasukkan data yang relevan dan
menghitung PMT.


N = 25; I/Y = 12,5; FV = Rp259.240; CPT PMT = -Rp1.800,02
Jadi, investor harus menyetorkan Rp1.800 setiap akhir tahun selama 25 tahun berikutnya guna
mengakumulasi jumlah Rp259.240. Dengan jumlah ini investor akan dapat menarik Rp25.000
per tahun untuk 30 tahun setelah pensiun.
Perhatikan bahwa seluruh perhitungan ini mengasumsikan investor akan memperoleh 12,5%
dari pembayaran sebelum pensiun dan 10% dari dana yang disimpan dalam rekening pensiun
setelahnya.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 23


Modul WPPE | AEKPI

Pola Arus Kas Lainnya

Misalnya kita akan menerima sejumlah permbayaran yang tetap setiap periode (bulan,
tahun, atau lainnya) selamanya. Pembayaran tipe seperti ini adalah contoh dari
perpetuity.
Perpetuity dapat dikatakan sebagai anuitas yang berlangsung
selamanya. Present Value of Perpetuity
PV = PMT
i
Berapakah anda bersedia membayar jika anda dijanjikan akan menerima 10.000 tiap
tahun selamanya jika anda tingkat bunga yang anda inginkan adalah 8%?

PV = 10.000 = 125.000
0,08

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 24

Anda mungkin juga menyukai