Anda di halaman 1dari 163

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE

NOTE TAKING DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL


BELAJAR FISIKA SISWA SMA

skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

oleh
Lisa Dwi Astuti
4201411060

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

”Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, maka kerjakanlah suatu

urusan dengan sungguh–sungguh hanya kepada Allah-lah kamu berharap ”(QS.

Annar: 6-8)

“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan itu adalah untuk

dirinya sendiri.” (Q.S. Al-Ankabut [29]: 6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penyusun persembahkan:

1. Untuk Bapak Sarmuji dan Ibu Pami tercinta

yang selalu menyayangi dan memberi

dukungan

2. untuk kakakku Didik Setyawan yang selalu

memberi motivasi

3. untuk teman – teman Pendidikan Fisika yang

selalu memberi semangat dan dukungan

4. untuk teman – teman Kos Panji Sukma 2

v
PRAKATA

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusun skripsi dengan judul “Keefektifan Model

Pembelajaran Guide Note Taking Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Fisika

Siswa SMA” dapat terselesaikan dengan baik dan sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas

Negeri Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari banyak

pihak, maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang

2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

3. Dr. Khumaedi, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika

4. Drs. Hadi Susanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dengan teliti

5. Dr. Putut Marwoto, M.S selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dengan teliti

6. Amin Hidayat, S.Pd.,M.M. selaku Kepala SMA Negeri 1 Purwodadi yang telah

memberikan ijin penelitian

7. Ari Mustikawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika kelas X Mia 6 dan X

Mia 7 yang telah membantu dalam kelancaran penelitian

vi
8. Siswa kelas X Mia 6 dan X Mia 7 yang telah bersedia menjadi objek penelitian

9. Keluarga yang telah memberikan bantuan material maupun spiritual sehingga

penulis dapat melakukan penelitian dengan lancar

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Agustus 2015

Penulis

vii
ABSTRAK

Astuti, Lisa Dwi 2015. Keefektifan Model Pembelajaran Guide Note Taking Ditinjau
Dari Minat dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing
Utama Drs. Hadi Susanto, M.Si dan Pembimbing Pendamping Dr.Putut Marwoto, M.S.

Kata kunci: Guide Note Taking, Minat, Hasil Belajar

Hasil belajar fisika siswa kelas X masih rendah. Salah satu penyebabnya yaitu
metode pembelajaran yang diterapkan masih konvensional sehingga minat belajar siswa
kurang dan akan berdampak pada hasil belajar yang rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan minat belajar siswa yang mendapat model
pembelajaran Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu True Experimental
bentuk Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel pada penelitian ini yaitu X Mia 6
dan X Mia 7 dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.

Analisis pada penelitian ini meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji
pihak kanan, uji ketuntasan belajar dan uji gain. Hasil dari analisis uji normalitas χ 2
2
hitung<χ tabel . Hal itu menunjukkan kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal.
Hasil analisis uji kesamaan dua varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
Fhitung<Ftabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen
mempunyai varians yang sama/ homogen. Untuk uji pihak kanan dari hasil analisis
menunjukkan bahwa thitung = 2,16 dan t tabel= 1,67. Hasil analisis menunjukkan bahwa
thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini berarti hasil belajar kelas ekperimen lebih baik daripada
kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan belajar, kelas kontrol memperoleh
ketuntasan belajar klasikal 76% dan kelas eksperimen 83%. Besarnya peningkatan nilai
rata-rata melalui uji gain. Hasil dari analisis uji gain kelas kontrol 0,38 (sedang) dan kelas
eksperimen 0,60 (sedang). Dari analisis angket minat diperoleh rata-rata minat kelas
kontrol 70,1 dan kelas eksperimen 78,8. Jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
minat dan hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note Taking
lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional.

viii
ABSTRACT

Keefektifan Model Pembelajaran Guide Note Taking Ditinjau Dari Minat dan Hasil

Belajar Fisika Siswa SMA

Astuti, Lisa Dwi; Drs. Hadi Susanto, M.Si & Dr. Putut Marwoto, M.S

lisadwiastuti.lda@gmail.com

Results of studying physics class X still low. One of the reasons is still applied
learning methods that conventional student interest less and will have an impact on
learning outcomes low. The purpose of research to determine the differences learning
outcomes and interest learning of students who received Guide Note Taking learning
model with students getting conventional learning model. The method used in this
research is True Experimental forms of pretest-posttest control group design. Samples in
this research that X Mia 6 and X Mia 7 with the sampling technique is purposive
sampling.

The analysis in this research include normality test, the equality of two variance,
the right side test , mastery learning test and gain test. Results of the analysis of
normality test χ2 count < χ2 table. It shows the control class and experimental class of
distributed norml. Results of analysis of similarity two variance test of between the
control class and experimental class Fcount < Ftable.. So it can be concluded that the control
class and experimental class have the same variance / homogeneous. To the right side
test of the results the analysis indicate that tcount = 2,16 dan t table= 1,67. The analysis
showed that tcount > ttable. This means that the results of an experimental study class better
than the control class..Based on the analysis mastery learning, control class get classical
mastery learning 76% and experimental class 83%. The magnitude of the increase in the
average value through the gain test. Results from analysis gain test control class 0,38
(medium) and experimental class 0,60 (medium). From the analysis of questionnaires, get
the average interests class control 70,1 and experimental class 78,8. The conclusions of
research is the interest iand learning outcomes of students who receive learning model
Guide Note Taking better than students who received conventional learning models.

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………. v

PRAKATA………………………………………………………………. vi

ABSTRAK………………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.5 Penegasan Istilah .................................................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8
2.1 Pembelajaran ........................................................................................ 8
2.2 Hasil Belajar ......................................................................................... 9
2.3 Metode Guide Note Taking .................................................................. 12
2.4 Minat........................................................................ ............................ 15
x
2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................ 16
2.6 Hipotesis............................................................................................... 18
2.7 Materi ................................................................................................... 18
BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................... 26
3.1 Desaign Penelitian ................................................................................ 26
3.2 Populasi Dan Sampel ........................................................................... 26
3.3 Lokasi Penelitian .................................................................................. 27
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 27
3.5 Jenis Penelitian ..................................................................................... 27
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 28
3.7 Instrumen Penelitian…………………………………………………. 28
3.8 Analisis Instrumen Penelitian………………………………………... 34
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 41
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 50
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 57
5.1 Simpulan .............................................................................................. 57
5.2 Saran ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kalor Jenis Beberapa Zat Dalam J/Kg.K ................................................ 24


3.1 Hasil PerhitunganValiditas Soal ............................................................ 30
3.2 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................................ 32
3.3 Daya Beda Soal ........................................................................................... 33
3.4 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal .............................................................. 34
3.5 Kategori Penilaian Uji Gain ........................................................................ 39
4.1 Hasil Perhitungan Validitas Soal ................................................................. 41
4.2 Hasil Uji Homogenitas Sampel ................................................................... 43
4.3 Hasil Uji Normalitas Pre Test...................................................................... 44
4.4 Hasil Uji Normalitas Post Test .............................................................. 44
4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians…………………………………… 45
4.6 Hasil Uji t Pihak Kanan ........................................................................ 46
4.8 Hasil Analisis Angket Belajar ..................................................................... 50

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Berfikir …………………………………………………..17


2.2 Termometer………………………………………………………………....19
2.3 Pemuaian Panjang………………………………………………………… .20
2.4 Pemuaian Luas……………………………………………………………. .21
2.5 Pemuaian Volume…………………………………………………………..22
2.6 Grafik Anomali Air………………………………………………………....22

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 59


2. RPP Kelas Eksperimen.................................................................... 65
3. Silabus ............................................................................................. 73
4. Kisi-Kisi Uji Coba Soal................................................................... 77
5. Soal Tes Uji Coba Soal ................................................................... 78
6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba......................................................... 80
7. Soal Tes ........................................................................................... 86
8. Kunci Jawaban Soal Tes ................................................................. 88
9. Analisis Butir Soal………………………………………………... 91
10. Daftar Nama Kelas Kontrol............................................................. 95
11. Daftar Nama Kelas Eksperimen ...................................................... 96
12. Nilai Pre Test Kelas Kontrol ........................................................... 97
13. Nilai Pre Test Kelas Eksperimen .................................................... 98
14. Nilai Post Test Kelas Kontrol.......................................................... 99
15. Nilai Post Test Kelas Eksperimen ................................................... 100
16. Uji Normalitas Nilai Ulangan Harian Kelas Kontrol ...................... 101
17. Uji Normalitas Nilai Ulangan Harian Kelas Eksperimen ............... 104
18. Uji Homogenitas ............................................................................. 107
19. Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Kontrol .................................. 109
20. Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Eksperimen ........................... 112
21. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol................................. 115
22. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen .......................... 118
23. Uji Kesamaan Dua Varians ............................................................. 121
24. Uji Hipotesis ................................................................................... 123

xiv
Lampiran Halaman

25. Uji Gain Kelas Kontrol ................................................................... 125


26. Uji Gain Kelas Eksperimen ............................................................. 126
27. Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol………………………………... 127
28. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen…………………………… 128
29. Angket Awal Kelas Kontrol ............................................................ 129
30. Angket Awal Kelas Eksperimen ..................................................... 131
31. Angket Akhir Kelas Kontrol ........................................................... 133
32. Angket Akhir Kelas Eksperimen .................................................... 135
33. Bahar Ajar 1………………………………………………………. 137
34. Bahan Ajar 2……………………………………………………… 149
35. Angket Minat Belajar Siswa……………………………………… 154
36. Surat Keputusan………………………………………………….. 157
37. Surat Observasi…………………………………………………… 158
38. Surat Penelitian ............................................................................... 159
39. Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 160
40. Foto Penelitian ................................................................................ 161

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suatu negara akan selalu mengutamakan pendidikan karena keberhasilan

suatu pendidikan akan mengangkat derajat negara tersebut dan keunggulannya

akan diakui dunia. Karena dengan adanya pendidikan dapat melahirkan generasi-

generasi manusia berilmu, baik itu pendidikan formal maupun non formal.

Pendidikan dikatakan unggul apabila dalam prosesnya melahirkan dan

menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten, baik peserta didik maupun

guru sebagai pendidik.

Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan dan pembelajaran tidak

lepas dari proses belajar mengajar. Mengajar sendiri merupakan serangkaian

kegiatan yang salah satu tujuannya adalah menanamkan konsep yang ada dalam

materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Belajar merupakan serangkaian

kegiatan untuk melakukan perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang ditakuti

oleh siswa. Siswa menganggap bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit

dan berat karena selain harus paham konsep, fisika juga banyak rumus-rumus

sehingga memerlukan ketelitian. Pengerjaan fisika yang harus sistematis dari satu

rumus ke rumus lain membuat siswa harus berfikir aktif yang disertai

pemahaman. Untuk berhasil dalam pelajaran fisika yaitu tidak hanya dibaca tetapi

harus berlatih dan berlatih.

1
2

Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran fisika bisa

diamati dari keberhasilan siswa. Keberhasilan itu dapat dilihat dari pemahaman

dan penguasaan materi serta pencapaian prestasi yang dapat dilihat dari perolehan

nilai tes. Namun pada kenyataannya hasil yang diperoleh masih rendah. Kesulitan

siswa dalam menghadapi pelajaran fisika bisa disebabkan oleh berbagai hal

seperti penyampaian materi ajar yang kurang menarik dari guru, keterbatasan

waktu dan pengelolaan kelas yang kurang terprogram sehingga akan

mempengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Selain itu, dilihat dari segi

strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih mengikuti metode –

metode pada umumnya monoton yang pada akhirnya menimbulkan

ketidaktanggapan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Strategi belajar mengajar yang digunakan guru cenderung masih

menggunakan metode konvensional yang monoton. Biasanya guru hanya

memberikan teori, contoh soal dan pembahasan kemudian diberi tugas. Saat

pembelajaran guru jarang melibatkan siswa. Selain itu, ketika guru menjelaskan

materi, catatan yang dibuat oleh siswa kurang lengkap dan belum tentu materi

yang dicatat siswa adalah poin-poin penting dalam materi yang disampaikan.

Bahkan ada siswa yang hanya mendengarkan tanpa membuat catatan tentang

materi yang disampaikan. Keadaan seperti itu yang membuat siswa menjadi bosan

dan tidak minat belajar fisika karena peran guru terlihat lebih dominan karena

yang berperan aktif adalah guru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu strategi

pembelajaran yang menarik dimana siswa dapat aktif saat proses belajar mengajar.
3

Salah satu strategi pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran

Guide Note Taking. Model pembelajaran Guide Note Taking atau catatan

terbimbing adalah salah satu model pembelajaran active learning yang dipilih

untuk membantu penyampaian materi ajar dengan menggunakan handout. Dalam

pelaksanaannya siswa dituntut untuk membuat catatan-catatan materi yang telah

disampaikan oleh guru, di mana sebelumnya guru membuatkan skema atau pola

yang sepenuhnya tidak tercatat atau masih ada materi yang kosong dengan diberi

titik-titik untuk diisi siswa sehingga dengan model pembelajaran ini catatan siswa

terarah dan lengkap. Pembelajaran ini lebih melibatkan siswa daripada sekedar

menyediakan pegangan yang lengkap.

Stringfellow dan Miller (2005) menjelaskan bahwa catatan terbimbing

terdiri dari pelajaran menguraikan dengan memberikan ide-ide utama dan ruang

kosong bagi siswa untuk menulis dalam definisi, konsep-konsep, kunci dan

informasi tambahan.

Heward, (1996) menyatakan catatan terbimbing handout guru disajikan

untuk membimbing siswa melalui kuliah dengan isyarat standar dan bagian

kosong yang digunakan untuk menulis fakta-fakta kunci, konsep dan hubungan.

Catatan terbimbing merupakan kerangka di mana siswa secara aktif merespon

pembelajaran.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Christianti

dkk (2012) yang menunjukkan bahwa pembelajaran Guide Note Taking

merupakan model pembelajaran yang efektif dan berpengaruh pada hasil belajar.

Penelitian yang dilakukan oleh Christianti dkk ini diketahui bahwa kelompok
4

eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal (Keberhasilan kelas) yaitu

sebesar 92,86 % lebih dari 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut yang

telah mencapai ketuntasan individu.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat model

pembelajaran Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model

pembelajaran konvensional?

1.2.2. Bagaimanakah minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran

Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model pembelajaran

konvensional?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan model

pembelajaran Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model

pembelajaran konvensional.

1.3.2. Untuk mengetahui minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran

Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model pembelajaran

konvensional.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Guru

1) Menambah model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa

kemampuan siswa dalam memahami materi dalam kegiatan belajar mengajar.

1.4.2. Bagi Siswa

1) Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.


5

2) Memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

1.4.3. Bagi Sekolah

1) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran fisika.

2) Memberikan gambaran pada sekolah tentang proses pembelajaran fisika

dengan model pembelajaran Guide Note Taking.

1.5. Penegasan Istilah

1.5.1. Keefektifan

Keefektifan artinya keadaan berpengaruh, keberhasilan terhadap usaha

atau tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997:226).

1.5.2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar.

1.5.3. Model Pembelajaran Guide Note Taking

Model Guide Note Taking atau catatan terbimbing adalah pembelajaran

yang diawali dengan memberikan bahan ajar berupa handout dari materi ajar yang

disampaiakan dengan metode ceramah kepada peserta didik (Suprijono, 2012:

105).

1.5.4. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2010:57).

1.6. Sistematika Skripsi

Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian pokok

dan bagian akhir skripsi.


6

1.6.1. Bagian Awal

Pada bagian awal terdiri atas judul, pernyataan keaslian tulisan,

pengesahan, persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar dan daftar lampiran.

1.6.2. Bagian Pokok

Bagian pokok terdiri dari lima bab, yaitu :

1. Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 pendahuluan menyajikan gagasan pokok yang terdiri dari enam

bagian yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.

2. Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bagian bab 2 ini berisi teori yang mendukung dan berkaitan dengan

permasalahan, yang meliputi dasar pemikiran dan metode pembelajaran yang

dikembangkan.

3. Bab 3 Metode Penelitian

Bagian bab 3 ini berisi metode penelitian yang meliputi: desaign

penelitian, populasi dan sampel lokasi penelitian, variabel penelitian, jenis

penelitian, metode pengumpulan data, instrument penelitian, analisis instrument

penelitian.

4. Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 hasil dan pembahasan berisikan hasil dari penelitian dan

pembahasannya berdasarkan teori yang telah dijabarkan pada bab 2.


7

5. Bab 5 Penutup

Bab 5 penutup berisi simpulan dan saran

5.1.1. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara

guru dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka

maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan berbagai media

pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan

pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran

(Rusman, 2014:134).

Pengertian pembelajaran menurut Darsono (2000:24) terdiri atas

pembelajaran umum dan pembelajaran khusus. Pengertian pembelajaran tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Umum

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian

sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.

2. Khusus

a. Behavioristik

Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya

interaksi antara stimulus dan respon.

b. Kognitif

Dalam proses pembelajaran guru lebih menekankan pada kemampuan

pengetahuan siswa

8
9

c. Gestlat

Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mengetahui dan mengembangkan

sesuatu secara keseluruhan serta dilakukan secara berkesinambungan.

d. Humanistik

Pembelajaran lebih menekankan pada diri siswa sendiri.

Jadi dari pengertian pembelajarn di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk membentuk

tingkah laku dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa dengan stimulus dan

rencana serta tujuan yang hendak dicapai.

2.2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Menurut Benyamin S. Bloom ada tiga

taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan

dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencapai kategori sebagai berikut.

a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali

informasi ( materi peserta didikan) yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Pemahaman (comprehensioan)
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari
materi peserta didikan.
c. Penerapan (application)
Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi peserta

didikan yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit.


10

d. Analisis ( analysis)
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam

bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya.

e. Sintesis (synthesis)
Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam

rangka membentu struktur yang baru.

f. Penilaian (evaluation)
Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentangnilai

materi peserta didikan untuk tujuan tertentu.

2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori

tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut.

a. Penerimaan (receiving)

Penerimaan mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan

rangsangan atau fenomena tertentu.

b. Penanggapan (responding)

Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif pada diri peserta didik.

c. Penilaian ( valuing)

Penilaian berkaitan dengan nilai yang melekat pada objek.

d. Pengorganisasian ( organization)

Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda,

memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem

nilai yang konsisten secara internal.

e. Pembentukan Pola Hidup ( organization by a value complex)


11

Pembentukan pola hidup mengacu pada individu peserta didik memiliki

sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama

sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya.

3. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti

keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.

Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson

adalah :

a. Persepsi (perception)

Persepsi berkaitan dengan penggunakan organ penginderaan untuk

memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik.

b. Kesiapan (set)

Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu.

c. Gerakan Terbimbing (guided response)

Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar

keterampilan kompleks.

d. Gerakan Terbiasa (mechanism)

Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang

telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat

meyakinkan dan mahir.

e. Gerakan Kompleks ( complex avert response)

Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan

motorik yng mencakup pola-pola gerakan yang kompleks.


12

f. Penyesuaian (adaptation)

Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat

baik sehingga individu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai

dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru.

g. Kreativitas ( originality)

Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk

disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.

Dari ketiga ranah tersebut, penelitian ini menggunakan ranah belajar

kognitif untuk mendapatkan hasil belajar fisika.

2.3. Metode Guide Note Taking

Model Guide Note Taking (GNT) atau catatan terbimbing adalah salah satu

pembelajaran yang diawali dengan memberikan bahan ajar berupa handout dari

materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik.

Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian

yang kosong dalam handout tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah

mengosongkan istilah atau definisi dan menghilangkan beberapa kata kunci

(Suprijono, 2012:105).

Stringfellow dan Miller (2005) menjelaskan bahwa catatan terbimbing

terdiri dari pelajaran menguraikan dengan memberikan ide-ide utama dan ruang

kosong bagi siswa untuk menulis dalam definisi, konsep-konsep, kunci dan

informasi tambahan.

Heward, (1996) menyatakan catatan terbimbing handout guru disajikan

untuk membimbing siswa melalui kuliah dengan isyarat standar dan bagian
13

kosong yang digunakan untuk menulis fakta-fakta kunci, konsep dan hubungan.

Catatan terbimbing merupakan kerangka di mana siswa secara aktif merespon

pembelajaran.

Guide Note Taking (catatan yang terbimbing ) yaitu menyiapkan suatu

bagan atau skema yang lain yang dapat membantu mahasiswa dalam membuat

catatan-catatan ketika dosen menyampaikan materi kuliah (Zaini dkk, 2002: 30).

Catatan terbimbing adalah tehnik dimana guru menyediakan formulir atau

lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk

membuat catatan sewaktu guru mengajar (Melvin, 2006: 123).

Jadi Guide Note Taking (Catatan Terbimbing) adalah pembelajaran dimana

guru menyediakan bahan ajar yang terdapat poin-poin yang dikosongi untuk diiisi

oleh siswa saat guru memberikan materi tersebut.

Langkah-langkah model pembelajaran Guide Note Taking yaitu sebagai

berikut.

a. Guru memberikan ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan

disampaikan.

b. Mengelompokkan siswa dengan anggota minimal 2 orang dan bagikan bahan

ajar (handout).

c. Dimana handout yang diberikan terdapat materi yang masih kosong atau titik-

titik yang nantinya dipenuhi oleh siswa waktu pembelajaran berlangsung.

d. Guru menyampaikan materi secara sistematis sesuai handout yang diberikan.


14

e. Mengajak siswa berperan aktif dalam menyampaikan ide dan menyimpulkan

dari apa yang diperoleh untuk diisikan pada bagian handout yang masih

kosong atau pada titik-titiknya.

Ciri khas pembelajaran menggunakan model Guide Note Taking (GNT) ini

adalah dengan menggunakan handout. Dengan menggunakan model Guide Note

Taking dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan minat yang berakibat

meningkatnya hasil belajar.

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Guide Note Taking.

Kelebihan model Guide Note Taking (GNT), antara lain:

a. Metode pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.

b. Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi yang mengandung fakta-

fakta atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.

c. Metode pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus

mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.

d. Memungkinkan siswa belajar lebih aktif karena memberikan kesempatan

mengembangkan diri.

Adapun kelemahan model pembelajaran Guide Note Taking (GNT) antara

lain:

a. Jika Guide Note Taking diguakan sebagai metode pembelajaran pada setiap

materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan

siswa.

b. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode pembelajaran lama sulit

beradaptasi pada metode pembelajaran baru.


15

c. Biaya untuk pengadaan handout bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan

kurang ekonomis.

2.4. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan

terus-menerus yang disertai rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang

menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat

menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010:57).

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut

semakin besar minat. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tesebut

(Slameto, 2010: 180).

Jadi apabila siswa memiliki minat terhadap pelajaran fisika, maka siswa

akan mempelajari fisika dengan sungguh-sungguh dan perasaan senang yang pada

akhirnya hasil belajar fisika lebih baik.

Indikator minat belajar menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat

dalam belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.

2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.


16

3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminat. Ada

rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

4. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.

5. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas kegiatan.

Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Guru harus

mampu menerapkan pembelajaran yang menarik, sehingga bisa menimbulkan

minat siswa dan siswa merasa senang mengikuti pembelajaran.

2.5 Kerangka Berpikir

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa

sehingga banyak siswa tidak menyukai pelajaran ini. Dalam fisika, selain siswa

harus paham konsep, fisika juga banyak rumus-rumus sehingga harus teliti dalam

pengerjaannya. Apabila siswa tidak suka atau tidak tertarik terlebih dahulu

dengan mata pelajaran fisika, maka siswa tidak akan ada minat belajar, sehingga

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Apalagi dalam kenyataannya

selama ini pembelajaran yang diterapakan di kelas masih menggunakan model

konvensional dan monoton. Pembelajaran masih didominasi oleh guru dan jarang

melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal itulah yang menyebabkan

siswa merasa bosan dan tidak minat dalam belajar.

Untuk mengatasi masalah itu maka saat pembelajaran guru harus

menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan membuat siswa fokus dan

melibatkan siswa saat pembelajaran. Model tersebut yaitu model pembelajaran

Guide Note Taking.


17

Pada akhirnya apabila dilakukan tes hasil belajar siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol akan terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga dengan

pencapaian KKM oleh siswa, berpengaruhnya aktivitas dan keterampilan proses

pada hasil belajar siswa serta perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol menjadikan pembelajaran fisika dengan model

Guide Note Taking menjadi efektif.

 Pelajaran fisika salah satu pelajaran yang dianggap sulit.


 Model pembelajaran yang diterapkan masih
konvensional
 Minat belajar kurang
 Hasil belajar fisika rendah

Pembelajaran dimana guru


menyediakan bahan ajar yang
Model pembelajaran Guide terdapat poin – poin yang dikosongi
Note Taking untuk diisi siswa saat guru
memberikan materi.

 Minat belajar siswa


bertambah
 Hasil belajar siswa lebih
baik

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir


18

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang memerlukan pengujian

secara empiris.

a. Ha1: Hasil belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Guide Note

Taking lebih besar daripada siswa yang mendapatkan model konvensional.

b. Ha2: Minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note

Taking lebih tinggi daripada siswa yang mendapat model pembelajaran

konvensional.

Untuk keperluan uji empiris, Ha diubah menjadi H0, yaitu:

a. H01: Hasil belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Guide Note

Taking lebih kecil atau sama dengan siswa yang mendapatkan model

konvensional.

b. H02:. Minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note

Taking tidak lebih tinggi daripada siswa yang mendapat model pembelajaran

konvensional.

2.7 Materi

2.7.1 Suhu

Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Suhu dapat dirasakan

oleh tangan yang dapat menyatakan panas atau dingin. Namun, kulit kita tidak

dapat dijadikan sebagai alat ukur suhu suatu benda. Untuk menyatakan suhu suatu

benda secara kualitatif diperlukan alat ukur yang disebut termometer.


19

Gambar 2.2 Termometer

Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu yaitu:

a. Celsius

Skala ini memiliki titik didih air 100  dan memiliki titik beku 0 

b. Reamur

Skala ini memiliki titik didih air 80  dan memiliki titik beku 0 

c. Fahrenheit

Skala ini memiliki titik didih air 212  dan memiliki titik beku 32 

d. Kelvin

Skala ini memiliki titik didih air 373  dan titik beku 273 

Dari ketentuan tersebut diperoleh perbandingan skala dari keempat

thermometer tersebut sebagai berikut.

C : R : (F-32) : (K-273) = 5 : 4 : 9 : 5

2.7.2 Pemuaian

Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena mengalami

pemanasan. Pemuaian dapat dialami zat padat, cair dan gas. Akan tetapi pada kali

ini akan dibahas pemuaian zat padat dan zat cair.


20

2.7.2.1 Pemuaian zat padat ada 3 yaitu:

1. Pemuaian panjang

Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang

sebagai satu dimensi (berbentuk garis). Percobaan yang telah membahas tentang

pemuaian panjang zat padat adalah percobaan Musschenbroek, dimana dari hasil

percobaannya disimpulkan bahwa pertambahan panjang zat padat yang dipanasi

sebanding dengan panjang mula-mula, kenaikan suhu dan tergantung pada jenis

zat.

Gambar 2.3 Pemuaian Panjang

Koefisien muai panjang dapat dinyatakan:

L

L0 .T

Dari persamaan di atas diperoleh pula persamaan:

L   ..L0 .T dimana L  Lt  L0

Sehingga Lt  L0   .L0 T

Atau Lt  L0   .L0 T

Atau Lt  L0 (1   .T )

Dengan Lt = panjang batang pada suhu T


21

2. Pemuaian luas

Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar)

kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya mengalami pemuaian atau

dengan kata lain luas zat padat tersebut mengalami pemuaian. Koefisien pada

pemuaian luas ini disebut dengan koefisien muai luas yang diberi lambang 

Gambar 2.4 Pemuaian Luas

Luas awal A0  p0 xl0 dan Luas akhir At  pxl

Analog dengan persamaan pemuaian panjang maka koefisien muai luas

dapat dinyatakan dengan persamaan:

A

A0 .T

Atau A   . A0 .T dimana A  At  A0

At  . A0 (1   .T )

At  luas zat padat pada suhu t

Berdasarkan penurunan persamaan pemuaian luas, diperoleh nilai  = 2

3. Pemuaian volume

Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami

pemuaian volum. Koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan
22

koefisien muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang 

Gambar 2.5 Pemuaian Volume

Analog dengan persamaan pemuaian panjang dan pemuaian luas maka

koefisien muai volum dapat dinyatakan dengan persamaan:

V
 
V0 T

dengan V  Vt  V0

Vt  V0 (1   .T )

Vt  volum zat padat pada suhu t

 = 3

2.7.2.2 Pemuaian Zat Cair

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada umumnya

setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan dari 0oC sampai

4oC, menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut anomali air. Di bawah ini

grafik anomali air.

Vt

V0

0 4 Suhu oC

Gambar 2.6 Grafik Anomali Air


23

Keterangan:

Pada suhu 4oC diperoleh:

a. Volum air terkecil

b. Massa jenis air terbesar

Pada zat cair yang mengalami pemuaian hanya pemuaian volume.

Berdasarkan analog pemuaian panjang maka ;

V
 
V0 T

dimana V  Vt  V0

Vt  V0 (1   .T )

Vt  volum zat padat pada suhu T

 = 3

Keterangan:

V0  volume awal (m3)

Vt  volume akhir (m3)

V = pertambahan volume (m3)

T  kenaikan suhu (oC)

 = koefisien muai volume(/oC)

2.7.3 Kalor

Kalor adalah salah satu bentuk energy yang dapat berpindah dari benda

yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.


24

2.7.3.1 Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor

Kalor dapat diberikan kepada benda atau diambil darinya. Kalor dapat

diberikan pada suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai salah satu

dampak adalah kenaikan suhu. Kalor dapat diambil dari suatu benda dengan cara

pendinginan dan sebagai salah satu dampaknya adalah penurunan suhu. Jadi salah

satu dampak dari pemberian atau pengurangan kalor adalah perubahan suhu.

Untuk membedakan zat-zat dalam hubungannya dengan pengaruh kalor pada zat-

zat itu digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang c.

Kalor jenis zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau

dilepaskan untuk menaikkan atau menurunkan suhu satu satuan massa zat itu

sebesar satu satuan suhu. Kalor jenis zat dapat dinyatakan dengan persamaan:

Q
c atau Q  m.c.T
m.T

dengan:

m = massa (kg)

T = perubahan suhu (K)

Q = kalor yang diserap atau diterima (joule)

c = kalor jenis (J/kg)

Tabel 2.1 kalor jenis beberapa zat dalam J/Kg.K

Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis


Air 4180 Kuningan 376
Air laut 3900 Raksa 140
Alumunium 903 Seng 388
Besi 450 Spiritus 240
Es 2060 Tembaga 385
Kaca 670 Timbal 130
25

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan

untuk mengubah suhu benda sebesar satu satuan suhu. Dari pengertian tersebut

maka kapasitas kalor dapat dinyatakan dengan persamaan:

Q
C
T

Dari persamaan Q  m.c.T dan Q  C.T

Maka diperoleh:

C  m.c

Keterangan:

C : kapasitas kalor (J/K)

m : massa (kg)

c : kalor jenis (J/kg)


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Design Penelitian

Pada penelitian ini digunakan True Experimental bentuk Pretest-Posttest

Control Group Design.

R O1 X O2

R O3 O4

Keterangan:

O1 = pretest kelompok kelas eksperimen

O2 = posttest kelompok kelas eksperimen

X = perlakuan kelas eksperimen model pembelajaran Guide Note Taking

O3 = pretest kelompok kontrol

O4 = posttest kelompok kontrol

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Arikunto (2006:130) yang dimaksud dengan populasi yaitu

keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi

populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Purwodadi.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto

2006:131). Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu dua kelas dari semua

kelas X SMA Negeri 1 Purwodadi yaitu kelas X mia 6 dan X mia 7. Pada

26
27

penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling.

Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Dalam pengambilan sampel ini dengan pertimbangan yaitu guru yang mengajar

sama, mendapat materi yang sama dan nilai yang hampir sama (Sugiyono, 2009:

85).

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwodadi yang berlokasi di

jalan R. Suprapto 82, Purwodadi.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2009:61). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:

a. Variabel Kontrol (X) adalah pembelajaran yang menggunakan metode Guide

Note Taking.

b. Variabel Terikat (Y) adalah minat dan hasil belajar siswa kelas X.

3.5 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan metode ada

perlakuan (treatment). Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

(Sugiyono, 2009:107).
28

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Metode Dokumenter

Metode dokumenter digunakan untuk mengambil nama siswa dan nilai

ulangan harian siswa yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian. Nilai

tersebut digunakan untuk menentukan normalitas dan homogenitas awal sampel.

3.6.2 Metode Tes

Metode tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

mendapat pembelajaran. Tes ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Data yang diperoleh dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan.

3.6.3 Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan

dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009: 142). Pada penelitian ini angket

digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009:148).

3.7.1 Penyusunan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk

uraian. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrument yaitu:

a. Observasi tentang materi pelajaran yang mendukung penelitian.

b. Mengambil data ulangan harian siswa kelas X untuk uji normalitas dan
29

homogenitas.

c. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling.

d. Menyusun instrumen penelitian berupa bahan ajar (handout), silabus, RPP, soal

evaluasi dan angket minat belajar.

e. Menyusun uji coba instrument berupa tes evaluasi adalah sebagai berikut.

1) Menyusun kisi-kisi soal tes evaluasi

2) Menyusun soal tes evaluasi untuk diujicobakan berdasarkan kisi-kisi yang telah

disusun.

3) Mengujicobakan soal-soal tes evaluasi pada kelompok uji coba

4) Menganalisis data hasil instrumen uji coba untuk mengetahui validitas,

realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes.

5) Menentukan soal-soal tes yang akan digunakan dalam tes evaluasi pada

kelompok eksperimen dan kelas kontrol.

3.7.2 Pelaksanaan uji Coba Instrumen

Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembeda butir soal. Uji coba tersebut dilakukan di kelas uji

coba yang telah ditentukan sebelumnya. Perangkat tes yang diujicobakan adalah

tes uraian atau tes essay. Metode analisis butir soal yang digunakan adalah sebagai

berikut.

3.7.2.1 Validitas Butir Soal

Validitas adalah ukuran yang digunakan dalam pengujian instrument tes

meliputi kesahihan suatu instrumen. Rumus yang digunakan untuk mengetahui

validitas item yaitu menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
30

∑ (∑ )(∑ )
rxy =
√* (∑ ) (∑ ) +* (∑ ) (∑ ) +

(Arikunto, 2009:72)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = banyak subjek/ siswa yang diteliti

X = skor tiap butir soal

Y = skor total

X 2
= jumlah kuadrat skor butir soal

Y 2
= jumlah kuadrat skor total

Setelah didapat harga rxy atau rhitung maka dibandingkan dengan harga tabel

r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf kepercayaan 5% dan n sesuai

dengan jumlah peserta didik. Kriteria pengujian : jika rhitung > rtabel maka butir soal

tersebut valid.

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Validitas Soal

Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah


Valid 1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 15
Tidak Valid 3 1

Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 11.

3.7.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Arikunto, 2009: 86).


31

Untuk mencari reliabilitas tes dalam bentuk uraian adalah menggunakan

rumus Alpha sebagai berikut.

 n   i 
2

r11    1
 n  1   t 2 

(Arikunto, 2009: 109)

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari


2
i = jumlah varians skor tiap-tiap item

t2 = varians total

n = banyaknya butir soal

Kriteria pengujian reliabilitas soal-soal tes yaitu setelah didapatkan harga

r11, kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga

tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikasi 5% dan n

sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 rtabel maka dapat dinyatakan bahwa

butir soal tersebut reliable.

Rumus varians:

 X 2

X 2

n
  2

(Arikunto, 2009:110).

Berdasarkankan uji reliabilitas diperoleh nilai 0,650 sedangkan r tabel

0,325. Hal ini berarti soal tes dikatakan reliabel. Perhitungan lebih lengkap dapat

dilihat di Lampiran 11.


32

3.7.2.3 Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau soal yang tidak

terlalu sukar (Arikunto, 2009:207). Rumus yang digunakan untuk mencari indeks

kesukaran soal adalah sebagai berikut.

B
P
JS

(Arikunto, 2009:208)

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS= jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut.

 Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

 Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

 Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat Kesukaran Nomor Butir Soal Jumlah


Sukar 3,7,8,9,11,12 6
Sedang 6,10,15,16 4
Mudah 1,2,4,5,13,14 6

Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 11.

3.7.2.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh (Arikunto, 2009:211).
33

B A BB
D   PA  PB
JA JB

(Arikunto, 2009: 213)

Keterangan:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

BA
PA = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA

BB
PB = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
JB

Table 3.3. Daya Beda Soal

Besarnya D Klasifikasi Interpretasi

Bertanda negatif - Jelek sekali


< 0,20 Poor Daya beda jelek
0,20 – 0,40 Satisfactory Sedang (Cukup)
0,40 – 0,70 Good Baik
0,70 – 1,00 Excellent Sangat baik

Hasil perhitungan daya beda soal tes dalam penelitian ini pada Tabel 3.4.
34

Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal

Kriteria DP No Butir Soal Jumlah


Sangat Jelek - -
Jelek 1,2,3,5,6,11,14,15 8
Cukup 4,8,12,13,16 5
Baik 7,9,10 3
Sangat baik - -
Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 11.

3.8 Analisis Instrumen Penelitian

3.8.1 Analisis Awal

Dalam analisis awal ini data yang digunakan adalah nilai harian yang

digunakan untuk uji normalitas dan uji homogenitas.

3.8.1.1 Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus Chi kuadrat yaitu

 f o  f h 2
x 
2

fh

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi– variansi dua buah distribusi atau lebih. Untuk menguji homogenitas

sampel digunakan uji F yaitu:

F=

Hipotesis yang akan diuji yaitu:

H0 : σ1 2  σ 2 2  ....  σ k 2 (varian antar kelompok tidak berbeda)

Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku


35

Dengan kriteria jika x 2 hitung < x 2 tabel , dengan taraf signifikansi 5%, maka

dapat dikatakan homogen.

3.8.2 Analisis Akhir

Setelah pada uji tahap awal diketahui bahwa populasi dari keadaan

homogen dan berangkat dari keadaan awal yang sama, maka kedua kelompok ini

sudah dapat diberi perlakuan.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus Chi kuadrat yaitu:

 f o  f h 2
x 
2

fh

3.8.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians

Sudjana (2005: 250) menyatakan uji kesamaan dua varians data hasil

belajar bertujuan untuk menentukan rumus t-tes yang digunakan dalam uji

hipotesis akhir, dengan rumus :

F=

Kriteria pengujian hipotesis adalah:

1. Jika harga Fhitung< F ( nb1)( nk 1) dengan  1   2 berarti kedua kelas mempunyai

varians tidak berbeda sehingga diuji dengan rumus t

2. Jika harga Fhitung  F ( nb1)( nk 1) dengan  1   2 berarti kedua kelas

mempunyai varians berbeda sehingga diuji dengan rumus t’.

3. Peluang yang digunakan adalah 1  (  5%) , dk untuk pembilang = n1-1 dan


2

dk penyebut n2-1.
36

3.8.2.3 Uji Hipotesis

Untuk hipotesis di atas analisis data dengan uji t dua sampel, uji hipotesis

yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata dengan satu pihak.

Uji satu pihak dimisalkan bahwa kedua populasi berdistribusi normal

dengan rata-rata 1 dan  2 serta simpangan baku  1 dan  2 . Karena umumnya

besar  1 dan  2 tidak diketahui, maka di sini akan ditinjau hal-hal tersebut untuk

keadaan  1 =  2 dan  1   2 .

Hipotesis yang akan diuji adalah

H0 : 1 =  2

Ha: 1 >  2

3.8.2.3.1 Jika  1 =  2 , maka statistik yang digunakan adalah

 

X1  X 2
t
1 1
s 
n1 n2

Dengan s  2 n1  1s12  n2  1s2 2


n1  n2   2
Dengan:

t = perbedaan rata-rata prestasi

s = simpangan baku

x 1
= nilai rata-rata kelompok eksperimen

x 2
= nilai rata-rata kelompok kontrol
37

n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok kontrol

S 2 = varians gabungan

2
s1 = varians kelompok eksperimen

2
s 2 = varians kelompok kontrol

Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika : t < t 1  didapat dari daftar

distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 – α). Untuk harga-harga t

lainnya H0 ditolak.

3.8.2.3.2 Jika jumlah n1 = n2 dan  1   2 , maka statistik yang digunakan:

X1  X 2
t 
 s1 2   s2 2 
  
n  n 
 1   2 

Keterangan:

t = perbedaan rata-rata prestasi

x1 = nilai rata-rata kelompok eksperimen

x 2 = nilai rata-rata kelompok kontrol

n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok kontrol

2
s1 = varians kelompok eksperimen

2
s 2 = varians kelompok kontrol
38

Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika:

w 1 t1  w 2 t 2
t'  dan terima Ho jika sebaliknya.
w1  w 2

2 2
s s
Dengan w 1  1 ; w 3  2
n1 n2

t 1  t 1α ,(n1 1) t 2  t 1α ,(n 3 1)


dan

w 1 t1  w 2 t 2
Tolak Ho jika t'  , dengan t1 = t(1 – α), (n1 – 1) didapat dari daftar
w1  w 2

distribusi t dengan dk nya masing-masing (n1–1) dan (n2–1) dengan peluang (1-α).

Untuk harga-harga t lainnya Ho diterima. (Sudjana, 2005: 242 - 243)

3.8.2.4 Ketuntasan Belajar

Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan kriteria ketuntasan

belajar sebagai berikut.

3.8.2.4.1 Ketuntasan Belajar Individu

Ketuntasan belajar siswa baik kelompok kontrol maupun eksperimen dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Apabila siswa telah menguasai sekurang-kurangnya 75% terhadap materi

setiap satuan bahasan yang diajukan.

3.8.2.4.2 Ketuntasan Belajar Klasikal

Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan belajar tuntas

dengan rumus:
39

Apabila sekurang-kurangnya 75% dari siswa berhasil mencapai tingkat

penguatan yang ditetapkan (Arikunto, 2010:319).

3.8.2.5 Uji Gain

Besar peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan

setelah perlakuan dapat diukur dengan menggunakan uji gain. Rumus yang dapat

digunakan yaitu:

( )
<g> =
( )

Tabel 3.5 Kategori penilaian gain

Nilai Kriteria
<g> ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ <g> < 0,7 Sedang
<g> ≤ 0,3 Rendah

3.8.2.6 Analisis Angket

Instrumen angket dalam penelitian ini adalah angket minat belajar siswa.

Angket ini digunakan untuk untuk mengungkap seberapa besar pengaruh minat

terhadap hasil belajar siswa. Jenis angket ini adalah angket langsung tertutup yang

sudah ada jawabannya. Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai

dengankeadaan dirinya dengan cara member tanda (√ ).

Pada penskoran ini, langkah yang ditempuh adalah memasukkan data- data

angket yang telah diperoleh kemudian menjumlahkan masing-masing jawaban

yang telah diberikan responden dalam angket penelitian. Besarnya presentase

tanggapan siswa dihitung dengan rumus:

N=
40

N = presentase nilai siswa yang diperoleh (Sudjana, 2002: 13)

Dengan ketentuan:

85% - 100% = minat sangat tinggi

69% - 84,99% = minat tinggi

53% - 68,99% = minat sedang

37% - 52,99 = minat rendah

25% - 36,99% =minat sangat rendah


BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note

Taking lebih besar daripada siswa yang mendapat model pembelajaran

konvensional. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 84,49 sedangkan rata-

rata hasil belajar kelas kontrol 79,46.

2. Minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note Taking

lebih tinggi daripada siswa ynag mendapat model pembelajaran konvensional.

5.2. Saran

Guru Fisika hendaknya dalam penyampaian materi dapat menerapkan

model pembelajaran Guide Note Taking karena berdasarkan hasil dari penelitian

model Guide Note Taking dapat membuat siswa lebih fokus memperhatikan dan

siswa ikut terlibat dalam pembelajaran sehingga memberikan dampak baik hasil

belajar siswa dan minat belajar siswa. Apabila menggunakan model ini sebaiknya

dari awal mengontrol siswa agar siswa paham dengan tugas yang harus dilakukan.

Selain itu, siswa juga harus diberi waktu saat mengerjakan latihan soal di handout

agar waktunya sesuai dengan jadwal pembelajaran.

57
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar –Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi


Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar – Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Blackwell Ann J, McLaughlin. 2005. Using Guide Notes, And Response Cards To
Increase Student Performance. The International Journal Of Special
Education. 20 (2).
Christianti, Sudarmin, Soebroto, T. 2012. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Guide Note Taking (GNT) Berbantuan Media Chemo –
Edutaimen (CET) Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kimia Koloid pada
Siswa SMA Purwodad iKelas XI Semester II. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia,1 (1):27-31.
Darsono, Max. 2000. Belajar Dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Dawson Daniel dkk. 2012. Impact Of Guide Notes On Achievement In K-12 and
Special Education Students. Internasional Journal Of Special Education.
27 (3).
James, Peter. 2014. Academic Achievement Prediction: Role Of Interest In
Learning And Attitude Towards School.Internationals Journal Of
Humanities Social Sciences And Education.1 (11).
RC Rifa’I, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan.
Semarang. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 UNNES.
Rusman. 2014. Model – Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali.
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Penerbit Nusamedia.
Slameto, 2010. Belajar & Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung:


Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprijono Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Zaini, Hisyam dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Center for Teaching staff Development.
LAMPIRAN

58
59

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,


santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
60

B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari-hari.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian suhu
2. Mengetahui alat ukur suhu
3. Menghitung konversi skala termometer
4. Menjelaskan pengertian pemuaian dan menyebutkan macam-macam
pemuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu
2. Peserta didik dapat mengetahui alat ukur suhu
3. Peserta didik dapat menghitung konversi skala termometer
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemuaian dan dapat
menyebutkan macam-macam pemuaian.
E. Materi Pembelajaran
1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda
2. Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer
3. Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena mengalami
pemanasan
4. Macam-macam pemuaian yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair
dan pemuaian zat gas
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah
G. Bahan Ajar
Bahan ajar : buku fisika kelas X
H. Langkah – Langkah Pembelajaran

Langkah – langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


1. Kegiatan Awal 5 menit
a. Salam pembuka dan berdoa
61

b. Mengontrol kehadiran peserta didik


c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan apersepsi tentang suhu
2. Kegiatan Inti 80 menit
a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
b. Guru meminta peserta didik untuk mencatat materi
yang disampaikan
c. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
3. Kegiatan Akhir 5 menit
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup

I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu menggunakan tes uraian.

Semarang, Maret 2015


Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa

Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti


NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
62

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,


santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
4.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari-hari.
63

C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian kalor
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor
yang diserap dan diterima
3. Menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor -faktor yang
mempengaruhi banyaknya kaor yang diserap dan yang diterima
3. Peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Peserta didik dapat menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
E. Materi Pembelajaran
1. Kalor adalah salah satu bentuk energy yang dapat berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau
diterima yaitu: massa, jenis zat dan suhu
Q
3. Kalor jenis zat : c 
m.T
4. Kapasitas kalor : C  m.c
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah
G. Bahan Ajar
Bahan ajar : buku fisika kelas X
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


1. Kegiatan Awal 5 menit
a. Salam pembuka dan berdoa
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan apersepsi tentang kalor
64

2. Kegiatan Inti 35 menit


a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
b. Guru meminta peserta didik untuk mencatat materi
yang disampaikan
c. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
3. Kegiatan Akhir 5 menit
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup

I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu menggunakan tes uraian.

Semarang, Maret 2015


Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa

Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti


NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
65

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari- hari.
66

C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian suhu
2. Mengetahui alat ukur suhu
3. Menghitung konversi skala termometer
4. Menjelaskan pengertian pemuaian dan menyebutkan macam-macam
pemuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu
2. Peserta didik dapat mengetahui alat ukur suhu
3. Peserta didik dapat menghitung konversi skala termometer
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemuaian dan dapat
menyebutkan macam-macam pemuaian.
E. Materi Pembelajaran
1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda
2. Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer
3. Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena mengalami
pemanasan
4. Macam-macam pemuaian yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair
dan pemuaian zat gas
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah dengan catatan terbimbing
Model : Cooperative Learning
G. Alat dan Bahan Ajar
Alat : Handout
Bahan Ajar : Buku fisika kelas X
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


1. Kegiatan Awal 5 menit
a. Salam pembuka dan berdoa
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
67

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran


d. Menyampaikan apersepsi tentang suhu
2. Kegiatan Inti 80 menit
a. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok dan
tiap kelompok terdiri dari 2 orang .
b. Guru memberikan ringkasan poin –poin utama dari
materi pelajaran yang akan disampaikan
c. Guru membagikan bahan ajar (handout)
d. Guru menjelaskan bahwa bahan ajar yang dibagikan
sengaja ada materi yang dikosongi dan harus diisi
oleh peserta didik saat pembelajaran.
e. Guru menjelaskan materi secara sistematis sesuai
dengan bahan ajar yang dibagikan.
f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil dari melengkapi bahan ajar
yang dibagikan
g. Guru memberi penguatan berupa pujian untuk
peserta didik yang berprestasi
3. Kegiatan Akhir 5 menit
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup

I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu menggunakan tes uraian.
68

Semarang, Maret 2015

Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa

Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti


NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
69

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari-hari
70

C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian kalor
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor
yang diserap dan diterima
3. Menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi
banyaknya kalor yang diserap dan diterima.
3. Peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Peserta didik dapat menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
E. Materi Pembelajaran
1. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau
diterima yaitu: massa, jenis zat dan suhu.
Q
3. Kalor jenis zat : c 
m.T
4. Kapasitas kalor : C  m.c
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah dengan catatan terbimbing
Model : Cooperative Learning
G. Alat dan bahan Ajar
Alat : handout
Bahan Ajar : Buku Fisika kelas X
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu


1. Kegiatan Awal 5 menit
a. Salam pembuka dan berdoa
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
71

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran


d. Menyampaikan apersepsi tentang kalor
2. Kegiatan Inti 35 menit
a. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok dan
tiap kelompok terdiri dari 2 orang .
b. Guru memberikan ringkasan poin-poin utama dari
materi pelajaran yang akan disampaikan.
c. Guru membagikan bahan ajar (handout)
d. Guru menjelaskan bahwa bahan ajar yang dibagikan
sengaja ada materi yang dikosongi dan harus diisi
oleh peserta didik saat pembelajaran.
e. Guru menjelaskan materi secara sistematis sesuai
dengan bahan ajar yang dibagikan.
f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil dari melenkapi bahan ajar
yang dibagikan
g. Guru memberi penguatan berupa pujian untuk
peserta didik yang berprestasi
3. Kegiatan Akhir 5 menit
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup

I. Penilaian

Penilaian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan tes uraian.


72

Semarang, Maret 2015

Mengetahui,

Guru mata pelajaran Mahasiswa

Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti


NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
73

Lampiran 5

SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas /Semester :X
Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
74

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar


Waktu
1.1 Menyadari kebesaran Suhu, Kalor dan Mengamati Tugas 12 JP Sumber
Tuhan yang menciptakan Perpindahan  Menyimak peragaan Memecahkan (4 x 3 JP)  PHYSICS:
dan mengatur alam jagad Kalor masalah sehari-sehari
tentang: Principles
raya melaluipengamatan  Suhu dan - Simulasi berkaitan dengan with
fenomena alam fisis dan pemuaian suhu dan perpindahan
pemuaian rel Aplication /
 Hubungan kalor.
pengukurannya. kereta api Douglas C.
kalor dengan Observasi
- Pemanasan es Giancoli – 6th
suhu benda Ceklist lembar
2.1 Menunjukkan perilaku menjadi air ed. Pearson
pengamatan kegiatan
ilmiah (memiliki rasa ingin dan - Konduktivitas Prentice Hall
eksperimen
tahu; objektif; jujur; teliti; wujudnya logam  FISIKA SMA
Portofolio
cermat; tekun; hati-hati;  Azas Black (almunium, besi, Jilid 1, Pusat
bertanggung jawab; Laporan tertulis
 Peripindahan tembaga, dan kelompok Perbukuan
terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli
kalor secara timah) Tes  Panduan
lingkungan) dalam konduksi,  Melakukan studi Tes tertulis bentuk Praktikum
aktivitas sehari-hari konveksi, pustaka untuk uraian tentang Fisika SMA,
sebagai wujud melaporkan, dan radiasi mencari informasi pemuaian, dan asas Erlangga
dan implementasi sikap mengenai pengaruh Black dan/atau  e-dukasi.net
dalam melakukan kalor terhadap pilihan ganda tentang
percobaan , berdiskusi. Alat
perubahan suhu perpindahan kalor
3.7 Menganalisis pengaruh dengan cara konduksi  kalorimeter
benda, pengaruh
kalor dan perpindahan dan konveksi.  kubus logam
perubahan suhu
kalor pada kehidupan  termometer
sehari-hari. benda terhadap
75

4.2 Menyajikan hasil ukuran benda  stopwatch


pengukuran besaran fisis (pemuaian), dan  lilin
dengan menggunakan perpindahan kalor  batang logam
peralatan dan teknik yang secara konduksi, alumunium,
tepat untuk penyelidikan konveksi dan radiasi. besi,
ilmiah. Mempertanyakan tembaga, dan
4.8 Merencanakan dan  Mempertanyakan timah
melaksanakan percobaan tentang pengaruh  pemanas air
untuk menyelidiki kalor terhadap suhu,
karakteristik termal suatu wujud, dan ukuran
bahan, terutama kapasitas
benda.
dan konduktivitas kalor.
 Mempertanyakan
tentang azas Black
dan perpindahan
kalor.
Eksperimen/explorasi
 Melakukan
percobaan untuk
menentukan kalor
jenis logam.
Asosiasi
 Mengolah data
percobaan kalor jenis
logam dengan
menggnakan
76

kalorimeter dalam
bentuk penyajian
data, membuat grafik,
menginterpretasi dan
dan grafik, dan
menyusun
kesimpulan.
Komunikasi
 Membuat laporan
hasil eksperimen.
 Mengkomunikasikan
hasil percobaan
dalam bentuk grafik.
77

Lampiran 6

KISI-KISI TES UJI COBA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

Menganalisis Menjelaskan pengertian suhu 1

pengaruh kalor dan Mengetahui alat ukur suhu 1

perpindahan kalor Menghitung konversi skala 2,3

dalam kehidupan termometer

sehari - hari Menjelaskan pengertian 4,5,6,7,8,9,10,11,

pemuaian dan Menyebutkan 12

macam-macam pemuaian

Menjelaskan pengertian kalor 13

Mengidentifikasi faktor- 14

faktor yang mempengaruhi

banyaknya kalor yang diserap

dan yang diterima

Menghitung jumlah kalor 15

yang dibutuhkan

Menghitung kapasitas kalor 16

dan kalor jenis benda


78

Lampiran 7

SOAL TES UJI COBA

Mata Pelajaran : Fisika


Satuan Pendidikan : SMA
Sub Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Kelas/ Semester : X/2
Alokasi Waktu : 90 menit
Petunjuk mengerjakan:
a. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
b. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen anda pada lembar jawaban yang
tersedia.
c. Kerjakan semua soal dengan benar dan teliti.
d. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
e. Tidak diperkenankan membuka buku pelajaran fisika.

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu? Alat ukur apakah yang digunakan untuk
mengukur suhu secara kuantitatif?
2. Suhu sebuah benda 80 C. Nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat
Reamur dan derajat Fahrenheit!
3. Ari membuat termometer mempunyai titik beku 20oA dan titik didih 90oA.
Suatu benda diukur dengan termometer Ari suhunya sebesar 700A. Berapakah
suhu benda tersebut jika diukur dengan skala Celcius dan skala Kelvin?
4. Pada siang hari kabel terlihat kendor dan pada malam hari kabel terlihat
kencang. Mengapa demikian?
5. Sebutkan macam- macam pemuaian pada zat padat!
6. Besi mempunyai panjang mula-mula 20 cm pada suhu 0oC kemudian
dipanaskan sampai suhu 100oC. Ternyata pada suhu tersebut besi mengalami
pertambahan panjang sebesar 0,024 cm. Berapakah pertambahan panjang besi
pada kenaikan suhu yang sama jika panjang mula-mula besi 40 cm?
79

7. Sebatang logam panjangnya 50 cm pada suhu 10 C dan 50,05 cm pada suhu
110  C. Berapa koefisien muai panjang baja tersebut?
8. Sebuah pelat besi mempunyai luas mula-mula 100 cm2 ketika dipanaskan
dengan kenaikan suhu 50oC, ternyata pelat besi mengalami pertambahan luas
sebesar 0,06 cm2. Berapakah pertambahan luas pelat besi pada kenaikan suhu
100oC?
9. Sebuah lempeng alumunium mula-mula mempunyai luas 100 cm2 dipanaskan
dengan kenaikan suhu 50 C. Jika koefisien muai panjang lempeng
alumunium tersebut adalah 0,000012/  C , berapa pertambahan luas lempeng
alumunium tersebut?
10. Koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC. Berapa koefisien muai
volume kuningan tersebut?
11. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 400 cm3 dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50oC ternyata mengalami pertambahan volume 0,04 cm3.
Berapakah pertambahan volume jika volume tabung tersebut mempunyai
volume mula-mula 300 cm3 dan dipanaskan dengan kenaikan suhu 60oC?
12. Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,000012/ oC.
Kubus tersebut dipanaskan dari suhu awal 30 C menjadi 80 C, berapakah
pertambahan volume dan volume akhir kubus tersebut?
13. Apakah yang dimaksud dengan kalor?
14. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap
atau yang diterima!
15. 500 gram es bersuhu 12 C dipanaskan hingga suhu  2 C. Jika kalor jenis
es adalah 0,5 kal/groC. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan! Nyatakan
dalam joule!
16. Sepotong besi yang memiliki masa 3kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga
120  C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135kJ. Tentukan kapasitas kalor
besi dan kalor jenis besi!
80

Lampiran 8

Kunci Jawaban Tes Uji Coba Soal

1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. 5
2. Diketahui: tC = 80o
Ditanya : tR dan tF ? 1
Jawab :
tC  0 t R  0 tC  0 t  32
a.   F
100  0 80  0 b. 100  0 212  32

80  0 t R  0 80  0 t F  32
 
100  0 80  0 100  0 180
4

80 t R 80 t F  32
 
100 80 100 180 5

6400 = 100 tR 14400 = 100 tF - 3200

TR = 64oR 17600 = 100 tF

tF = 176oF

3. Diketahui : tA = 70o
Ditanya : tC dan tK ? 1
Jawab :
t C  0 t A  20 t K  273 t  20
a.   A
100  0 90  20 b. 373  273 90  20
5
tC 70  20 t K  273 70  20
 
100 70 100 70
81

tC 50 t K  273 50
 
100 70 4 100 70

70 tC = 5000 5000 = 70 TK – 19110

tC = 71,42oC 24110 = 70 tK

tK = 344,42 K

4. Pada siang hari kabel terlihat kendor karena kabel mengalami pemuaian.
Pemuaian yaitu gerakan atom penyusun benda karena mengalami pemanasan.
Semakin suhunya tinggi gerakan atom atau molekul itu semakin cepat dan
semakin bertumbukan dengan molekul lain sehingga secara efektif saling 5
mendorong untuk saling berpisah satu sama lain dan kabel semakin bertambah
panjang. Jadi pada siang hari kabel terlihat kendor. Pada malam hari terjadi
penurunan suhu sehingga kabel menyusut lagi dan terlihat kencang.
5. Macam-macam pemuaian zat padat yaitu: pemuaian panjang, pemuaian luas
dan pemuaian volume. 5

6. Diketahui : l01 = 20 cm
T1 = 0oC
T2 = 100oC
Ditanya : l02 ? 2
Jawab :
l1  .l01.T

l 2  .l02 .T

0,024  .20 .100



l 2  .40 .100

3
0,96 = 20 l 2

l 2 = 0,048 cm
82

7. Diketahui : l0 = 50 cm
l1 = 50,05 cm
T1 = 10oC
T2 = 110oC 2
Ditanya : α ?
Jawab : l  l0T
l1 – l0 = l0T
50,05 – 50 = 50 α 100
3
0,05 = 5000 α
α= 0,00001 /oC

8. Diketahui : A01 = 100 cm2


T1 = 50oC
T2 = 100oC
2
A1 = 0,06 cm2
Ditanya : A02 ?
Jawab :
A1  . A01.T

A2  . A02 .T

0,06  .100 .50



A2  .100 .100
3
6 = 50 A2

A2 = 0,12 cm2

9. Diketahui : A0 = 100 cm2


T = 50oC 2
α = 0,000012/oC
Ditanya : A ?
Jawab :
A  A0 T
A  100 .0,000024 .50 3
A  0,12 cm 2
83

10. Diketahui : α = 0,000019/oC


Ditanya : β ? 2
Jawab : β = 2. α
β = 2. 0,000019/oC 3
o
β = 0,000038/ C
jadi koefisien muai volume kuningan adalah 0,000038/oC

11. Diketahui : V01 = 400 cm3


V1  0,04 cm3

V02 = 300 cm3


T1 = 50oC 2
T2 = 60 Co

Ditanya : V2 ?
Jawab :
V1  .V01.T

V2  .V02 .T

0,04  .400 .50



V2  .300 .60
3
20000V2 = 720
V2 = 0,036 cm3

12. Diketahui : V0 = 1000 cm3


γ = 3 x 0,000012/OC
T1 = 30oC 2
T2 = 80oC
Ditanya : V ?
Jawab : V  V0T
V  1000 .0,000036 .50
= 1,8 cm3
V  V1  V0 3
1,8 = V1 – 1000
V1 = 1001,8cm3
84

13. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang
5
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
14. Faktor- faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau yang
5
diterima adalah massa benda, kalor jenis zat dan kenaikan suhu.
15. Diketahui : m = 500 gr
T1 = -12 oC
T2 = -2 oC
c = 0,5 kal/gr oC 2

Ditanya :Q?
Jawab :
Q  mc T
Q  500 .0,5.10
2
Q = 2500 kalori
Q = 2500 x 4,2 joule
1
= 10500 J
16. Diketahui : m = 3 kg
T = 120oC – 20oC = 100oC
Q = 135 kJ
Ditanya : a. C ?
2
b. c ?
Jawab :
a. kapasitas kalor besi
Q
C
T

135000
C
100 3
C = 1350 J/oC
85

b. kalor jenis besi


C
c
m

5
1350
c
3

c = 450 J/kg oC
86

Lampiran 9

SOAL TES
Mata Pelajaran : Fisika
Satuan Pendidikan : SMA
Sub Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Kelas/ Semester : X/2
Alokasi Waktu : 90 menit
Petunjuk mengerjakan:
a. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
b. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen anda pada lembar jawaban yang tersedia.
c. Kerjakan semua soal dengan benar dan teliti.
d. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
e. Tidak diperkenankan membuka buku pelajaran fisika.

Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan suhu? Alat ukur apakah yang digunakan untuk
mengukur suhu secara kuantitatif?
2. Suhu sebuah benda 80 C. Nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat
Reamur dan derajat Fahrenheit!
3. Pada siang hari kabel terlihat kendor dan pada malam hari kabel terlihat
kencang. Mengapa demikian?
4. Sebutkan macam- macam pemuaian pada zat padat!
5. Sebuah lempeng alumunium mula-mula mempunyai luas 100 cm2 dipanaskan
dengan kenaikan suhu 50 C. Jika koefisien muai panjang lempeng
alumunium tersebut adalah 0,000012/oC, berapa pertambahan luas lempeng
alumunium tersebut?
87

6. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 400 cm3 dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50oC ternyata mengalami pertambahan volume 0,04 cm3.
Berapakah pertambahan volume jika volume tabung tersebut mempunyai
volume mula-mula 300 cm3 dan dipanaskan dengan kenaikan suhu 60oC?
7. Apakah yang dimaksud dengan kalor?
8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap
atau yang diterima!
9. 500 gram es bersuhu 12 C dipanaskan hingga suhu  2 C. Jika kalor jenis
es adalah 0,5 kal/groC. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan! Nyatakan
dalam joule!
10. Sepotong besi yang memiliki masa 3kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga
120  C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135kJ. Tentukan kapasitas kalor
besi dan kalor jenis besi!
88

Lampiran 10

Kunci Jawaban Soal Tes

1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Alat ukur yang digunakan
5
untuk mengukur suhu adalah termometer.
2. Diketahui: tC = 80o
1
Ditanya : tR dan tF ?
Jawab :
tC  0 t R  0 tC  0 t  32
b.   F
100  0 80  0 b. 100  0 212  32

80  0 t R  0 80  0 t F  32
 
100  0 80  0 100  0 180
4
80 t R 80 t F  32
  5
100 80 100 180

6400 = 100 tR 14400 = 100 tF - 3200

TR = 64oR 17600 = 100 tF

tF = 176oF

3. Pada siang hari kabel terlihat kendor karena kabel mengalami pemuaian.
Pemuaian yaitu gerakan atom penyusun benda karena mengalami pemanasan.
Semakin suhunya tinggi gerakan atom atau molekul itu semakin cepat dan
semakin bertumbukan dengan molekul lain sehingga secara efektif saling 5
mendorong untuk saling berpisah satu sama lain dan kabel semakin bertambah
panjang. Jadi pada siang hari kabel terlihat kendor. Pada malam hari terjadi
penurunan suhu sehingga kabel menyusut lagi dan terlihat kencang.

4. Macam-macam pemuaian zat padat yaitu: pemuaian panjang, pemuaian luas


5
dan pemuaian volume.
89

5. Diketahui : A0 = 100 cm2


T = 50oC
α = 0,000012/oC 2
Ditanya : A ?
Jawab :
A  A0 T
A  100 .0,000024 .50
3
A  0,12 cm2

6. Diketahui : V01 = 400 cm3


V1  0,04 cm3

V02 = 300 cm3


T1 = 50oC
2
T2 = 60oC
Ditanya : V2 ?
Jawab :
V1  .V01.T

V2  .V02 .T

0,04  .400 .50



V2  .300 .60
3
20000V2 = 720
V2 = 0,036 cm3
7. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang
5
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
8. Faktor -faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau yang
5
diterima adalah massa benda, kalor jenis zat dan kenaikan suhu.

9. Diketahui : m = 500 gr

T1 = -12 oC 2
T2 = -2 oC
c = 0,5 kal/gr oC
90

Ditanya :Q?
Jawab :
Q  mc T
Q  500 .0,5.10
Q = 2500 kalori
Q = 2500 x 4,2 joule 3
= 10500 J

10. Diketahui : m = 3 kg
T = 120oC – 20oC = 100oC
Q = 135 kJ 2
Ditanya : a. C ?
c. c ?
Jawab :
a. kapasitas kalor besi
Q
C
T

135000
C
100 3
C = 1350 J/oC

b. kalor jenis besi


C
c
m
5
1350
c
3

c = 450 J/kg oC
91

Lampiran 11

ANALISIS BUTIR SOAL


Nomor Soal
No Kode Y Y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 UC_31 5 10 1 5 5 4 3 3 1 5 4 1 5 4 2 5 63 3969
2 UC_36 5 8 1 3 5 1 4 1 3 5 0 3 3 4 5 10 61 3721
3 UC_3 5 6 1 5 5 5 1 3 1 5 2 3 5 4 1 5 57 3249
4 UC_35 5 10 0 5 5 1 3 1 1 4 1 3 5 5 5 3 57 3249
5 UC_38 5 10 0 5 5 1 4 3 3 5 0 0 5 3 1 5 55 3025
6 UC_18 5 10 0 5 5 3 3 0 5 5 0 0 5 1 3 5 55 3025
7 UC_19 5 10 0 5 5 1 1 3 1 5 3 0 3 5 3 3 53 2809
8 UC_5 3 8 0 3 5 1 1 1 3 4 1 3 5 5 2 6 51 2601
9 UC_23 5 10 0 5 5 3 4 4 0 4 0 0 5 1 2 3 51 2601
10 UC_33 5 10 0 5 5 1 4 0 0 0 0 3 3 5 5 3 49 2401
11 UC_32 5 10 0 3 5 1 1 3 1 5 1 1 3 5 1 4 49 2401
12 UC_13 5 10 0 3 5 1 3 1 1 5 2 0 3 5 1 3 48 2304
13 UC_27 5 10 0 3 5 1 4 4 0 5 0 0 3 5 0 3 48 2304
14 UC_1 5 9 1 3 5 5 1 1 3 0 0 0 4 5 5 1 48 2304
15 UC_2 5 8 0 3 5 0 0 0 5 5 0 4 3 5 3 0 46 2116
16 UC_4 5 8 0 3 5 3 0 0 3 5 1 0 4 5 3 1 46 2116
17 UC_16 5 10 0 5 1 1 3 1 1 5 1 0 5 1 1 5 45 2025
18 UC_17 5 10 1 5 1 4 1 1 0 4 1 0 5 1 3 3 45 2025
19 UC_7 5 9 0 4 5 4 0 3 3 0 0 0 3 5 2 2 45 2025
20 UC_8 5 8 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 4 0 41 1681
21 UC_34 5 9 1 3 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 3 1 41 1681
22 UC_37 5 10 0 5 5 0 4 1 1 0 0 0 3 5 1 2 42 1764
23 UC_6 5 8 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 3 0 40 1600
24 UC_20 5 9 1 5 5 1 1 1 0 0 0 0 3 5 2 2 40 1600
25 UC_21 5 9 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 4 2 0 39 1521
26 UC_25 5 8 0 5 5 0 0 1 1 0 0 0 3 4 2 3 37 1369
27 UC_10 4 9 0 5 5 0 0 1 1 0 0 0 3 5 1 2 36 1296
28 UC_29 5 4 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 1 2 36 1296
29 UC_9 5 10 0 3 5 0 1 1 0 0 0 0 1 4 2 2 34 1156
30 UC_26 5 8 0 3 5 0 1 0 0 0 0 0 3 4 3 2 34 1156
31 UC_28 5 8 1 2 5 0 1 0 0 0 0 0 2 4 3 2 33 1089
32 UC_11 5 10 0 2 5 0 0 0 0 0 0 0 3 4 2 2 33 1089
33 UC_14 5 9 1 4 5 0 1 0 0 1 0 0 0 3 1 2 32 1024
34 UC_15 5 8 0 3 5 0 1 1 0 0 0 0 5 2 0 2 32 1024
35 UC_30 5 8 0 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 24 576
36 UC_22 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 3 11 121
37 UC_12 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 7 49
jumlah 172 313 9 145 168 62 56 44 39 77 17 21 122 139 79 101 1564 71362
 x
92

x1^2 x2^2 x3^2 X4^2 X5^2 X6^2 X7^2 X8^2 X9^2 X10^2 X11^2 X12^2 X13^2 X14^2 X15^2 X16^2

25 100 1 25 25 16 9 9 1 25 16 1 25 16 4 25
25 64 1 9 25 1 16 1 9 25 0 9 9 16 25 100
25 36 1 25 25 25 1 9 1 25 4 9 25 16 1 25
25 100 0 25 25 1 9 1 1 16 1 9 25 25 25 9
25 100 0 25 25 1 16 9 9 25 0 0 25 9 1 25
25 100 0 25 25 9 9 0 25 25 0 0 25 1 9 25
25 100 0 25 25 1 1 9 1 25 9 0 9 25 9 9
9 64 0 9 25 1 1 1 9 16 1 9 25 25 4 36
25 100 0 25 25 9 16 16 0 16 0 0 25 1 4 9
25 100 0 25 25 1 16 0 0 0 0 9 9 25 25 9
25 100 0 9 25 1 1 9 1 25 1 1 9 25 1 16
25 100 0 9 25 1 9 1 1 25 4 0 9 25 1 9
25 100 0 9 25 1 16 16 0 25 0 0 9 25 0 9
25 81 1 9 25 25 1 1 9 0 0 0 16 25 25 1
25 64 0 9 25 0 0 0 25 25 0 16 9 25 9 0
25 64 0 9 25 9 0 0 9 25 1 0 16 25 9 1
25 100 0 25 1 1 9 1 1 25 1 0 25 1 1 25
25 100 1 25 1 16 1 1 0 16 1 0 25 1 9 9
25 81 0 16 25 16 0 9 9 0 0 0 9 25 4 4
25 64 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 16 0
25 81 1 9 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 9 1
25 100 0 25 25 0 16 1 1 0 0 0 9 25 1 4
25 64 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 9 0
25 81 1 25 25 1 1 1 0 0 0 0 9 25 4 4
25 81 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 16 4 0
25 64 0 25 25 0 0 1 1 0 0 0 9 16 4 9
16 81 0 25 25 0 0 1 1 0 0 0 9 25 1 4
25 16 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 1 4
25 100 0 9 25 0 1 1 0 0 0 0 1 16 4 4
25 64 0 9 25 0 1 0 0 0 0 0 9 16 9 4
25 64 1 4 25 0 1 0 0 0 0 0 4 16 9 4
25 100 0 4 25 0 0 0 0 0 0 0 9 16 4 4
25 81 1 16 25 0 1 0 0 1 0 0 0 9 1 4
25 64 0 9 25 0 1 1 0 0 0 0 25 4 0 4
25 64 0 4 25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4
0 4 0 4 0 0 0 0 1 0 0 0 9 0 0 9
0 0 0 9 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
850 2827 9 615 828 216 158 104 115 365 39 63 468 621 243 413
93

X1 Y X2 Y X3 Y X4 Y X5 Y X6 Y X7 Y X8 Y X9 Y X10 Y X11 Y X12 Y X13 Y X14 Y X15 Y X16 Y

315 630 63 315 315 252 189 189 63 315 252 63 315 252 126 315
305 488 61 183 305 61 244 61 183 305 0 183 183 244 305 610
285 342 57 285 285 285 57 171 57 285 114 171 285 228 57 285
285 570 0 285 285 57 171 57 57 228 57 171 285 285 285 171
275 550 0 275 275 55 220 165 165 275 0 0 275 165 55 275
275 550 0 275 275 165 165 0 275 275 0 0 275 55 165 275
265 530 0 265 265 53 53 159 53 265 159 0 159 265 159 159
153 408 0 153 255 51 51 51 153 204 51 153 255 255 102 306
255 510 0 255 255 153 204 204 0 204 0 0 255 51 102 153
245 490 0 245 245 49 196 0 0 0 0 147 147 245 245 147
245 490 0 147 245 49 49 147 49 245 49 49 147 245 49 196
240 480 0 144 240 48 144 48 48 240 96 0 144 240 48 144
240 480 0 144 240 48 192 192 0 240 0 0 144 240 0 144
240 432 48 144 240 240 48 48 144 0 0 0 192 240 240 48
230 368 0 138 230 0 0 0 230 230 0 184 138 230 138 0
230 368 0 138 230 138 0 0 138 230 46 0 184 230 138 46
225 450 0 225 45 45 135 45 45 225 45 0 225 45 45 225
225 450 45 225 45 180 45 45 0 180 45 0 225 45 135 135
225 405 0 180 225 180 0 135 135 0 0 0 135 225 90 90
205 328 0 205 205 164 41 41 0 0 0 0 123 205 164 0
205 369 41 123 205 164 41 41 0 0 0 0 123 205 123 41
210 420 0 210 210 0 168 42 42 0 0 0 126 210 42 84
200 320 0 200 200 160 40 40 0 0 0 0 120 200 120 0
200 360 40 200 200 40 40 40 0 0 0 0 120 200 80 80
195 351 0 195 195 156 39 39 0 0 0 0 117 156 78 0
185 296 0 185 185 0 0 37 37 0 0 0 111 148 74 111
144 324 0 180 180 0 0 36 36 0 0 0 108 180 36 72
180 144 0 180 180 144 36 36 0 0 0 0 108 180 36 72
170 340 0 102 170 0 34 34 0 0 0 0 34 136 68 68
170 272 0 102 170 0 34 0 0 0 0 0 102 136 102 68
165 264 33 66 165 0 33 0 0 0 0 0 66 132 99 66
165 330 0 66 165 0 0 0 0 0 0 0 99 132 66 66
160 288 32 128 160 0 32 0 0 32 0 0 0 96 32 64
160 256 0 96 160 0 32 32 0 0 0 0 160 64 0 64
120 192 0 48 120 0 0 0 0 0 0 0 0 24 24 48
0 22 0 22 0 0 0 0 11 0 0 0 33 0 0 33
0 0 0 21 7 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 14
7592 13867 420 6350 7377 2937 2733 2135 1921 3978 914 1121 5525 6189 3628 4675
94

 x 172 313 9 145 168 62 56 44 39 77 17 21 122 139 79 101


 Y 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564
 XY 7592 13867 420 6350 7377 2937 2733 2135 1921 3978 914 1121 5525 6189 3628 4675
x 2
850 2827 9 615 828 216 158 104 115 365 39 63 468 621 243 413
Y
Validitas

2
71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362
r 0,624757 0,656062 0,209221659 0,44562 0,4710311 0,4121634 0,5899343 0,528113 0,4373914 0,697428 0,482838 0,4505019 0,6264198 0,43511935 0,4620306 0,477797

rtabel 0,325
kriteria valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

 2
1,363039 4,842951 0,184075968 16,5157 1,76187 3,0299489 1,9795471 1,39664 3,0796202 5,533966 0,842951 1,3805698 1,7764792 2,67056245 2,0087655 3,710738
 52,07742878
2
i


2
Reliabilitas

t
141,926954
taraf signifikan 5%
r 0,650654035
rtabel 0,325

Kriteria
reliabel karena r > rtabel
taraf kesukaran 0,91892 0,91892 0 0,89189 0,891892 0,351351 0,27027 0,21622 0,21622 0,43243 0,05405 0,162162 0,864865 0,7837838 0,37838 0,45946
Daya Pembeda Taraf Kesukaran

kriteria mudah mudah sukar mudah mudah sedang sukar sukar sukar sedang sukar sukar mudah mudah sedang sedang

Daya beda

0,05848 0,16667 0 0,22222 0,005848 0,143275 0,41813 0,36842 0,42105 0,62573 0,10526 0,315789 0,277778 0,0116959 0,19591 0,31579
kriteria jelek jelek jelek cukup jelek jelek baik cukup baik baik jelek cukup sukup jelek jelek cukup
95

Lampiran 12

DAFTAR NAMA KELAS KONTROL X MIA 7

No. Nama 21 K Risma Okta Rianti


1 Afra Sinta Liliyana 22 Khaerunissa Nindya Kirana
2 Aishananda Shavira Auliani 23 Kukuh Aji Prambodo
3 Alfian Luthfi Awafi 24 Lucy Dwiatik Nurcahyani
Amalia Hanum 25 M Alfa Rizki
4 Madaeningtyas 26 Maulana Rama Adyansyah
5 Astika Salsabila N 27 Muhammad Adibul U
6 azizah Nur Pertiwi 28 Nadya Fista Rahma
7 Caesalpinia Prihaswari 29 Rajendra Raga Ranadhika
8 Candra Yogi Pratama 30 Riana Dewi Apriliani Safitri
9 Catharina Hadmasari 31 Rizky Sangka Tri N
10 Cindy Wahyu Rahmadhani 32 Ruma Kamilia Atmojiwo
11 Destama Einstean S 33 Tahta Radya Panigarahardja
12 Destia Prastuka Dewi C 34 Tika Nur Aini
13 Febrian Nur Alam 35 Tirta Yuslikha Putr Dewi
14 Fiqh Arya Satya 36 Ubaidah Lutfia Nur R
15 Guntur Pamungkas 37 Vivi Fitri Safriani
16 Hafifah Nur Widya M.P. 38 Windu Tri Utomo
happy Setiana Kusumastuti 39 Wisnu Nugraha
17 Aji P
40 Yanuar Akbar
18 Ismail Rumpa P
Zidny Farhatika
19 Isna Firmawati 41
20 Juliananda Eka Pratiwi
96

Lampiran 13

DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN X MIA 6

No. Nama 32 Rosita Husna Fanantya


1 Akbar Rizal Nurhidayat 33 Rosita Septiani
2 Aldias Rizky F 34 Rudi Setiawan
3 Alfian Dino Maulana 35 Satria Bagas Wibawa
4 Anindita Brillianti P 36 Shania Ofeliany
5 Annisa Firdaus N 37 Sherin vernandya Putri
6 Aprillia Dian Hastari Stefanny Mardiana
7 Bima Kurnia Adi 38 Mandagi
8 Celine Amita Ramadhani 39 Teteg Dhewo Pangesti
9 Dhaffa Ghafari Amirullah 40 Ummi Nur Aini
10 Devita Kurniasari 41 Yudhistira adhi Nugroho
11 Dian Oktavia
12 Divya Kania Putri
13 Dwi Indra Rustama
14 Faiz Alfain Himawan
15 Fifi Rohana
16 Helsi Iis Sholikhat
17 Ilham Margining Tri Utami
18 Indri Ramadhani
19 Kinanthi Restu Mentari
20 Lailathul Mukharomah
21 Larasati Wahyu Pamuji
22 Martha Nurmagupita
23 Muhamad Rizal Wahyu P
muhammad Candra
24 Karuniawan
25 Mohammad Doni Triyanto
26 Muhammad Iqbal Farid
27 Novita Triska Pratama
28 Nurul Ajeng Shahnia
29 Rayi Ayu Annisa
30 Ricky Setiawan
31 Rizka Alviani Musyiroh
97

Lampiran 14
NILAI PRE TEST KELAS KONTROL (X MIA 7)

Kode nilai K_21 75


K_01 75 K_22 46,7
K_02 53,3 K_23 53,3
K_03 38,3 K_24 83,3
K_04 83,3 K_25 63
K_05 83,3 K_26 43,3
K_06 71 K_27 83,3
K_07 83,3 K_28 73,3
K_08 60 K_29 58,3
K_09 83,3 K_30 83,3
K_10 65 K_31 56,7
K_11 83,3 K_32 73
K_12 60 K_33 56,7
K_13 66,7 K_34 68,3
K_14 83,3 K_35 83,3
K_15 60 K_36 63,3
K_16 46,7 K_37 63,3
K_17 68,3 K_38 63,3
K_18 63,3 K_39 70
K_19 58,3 K_40 76,7
K_20 31,7 K_41 83,3
98

Lampiran 15
NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)

Kode nilai E_21 51,7


E_01 70 E_22 70
E_02 66,6 E_23 28,3
E_03 55 E_24 71,7
E_04 63,3 E_25 56,7
E_05 45 E_26 55
E_06 55 E_27 68,3
E_07 50 E_28 70
E_08 68,3 E_29 61,7
E_09 68,3 E_30 81,7
E_10 65 E_31 68,3
E_11 36,7 E_32 45
E_12 51,7 E_33 53,3
E_13 45 E_34 75
E_14 70 E_35 61,7
E_15 76,7 E_36 81,7
E_16 85 E_37 51,7
E_17 73,3 E_38 56,7
E_18 56,7 E_39 61,7
E_19 73,3 E_40 55
E_20 58,3 E_41 45
99

Lampiran 16
NILAI POST TEST KELAS KONTROL (X MIA 7)

No. Kode nilai 21 K_21 81,6


1 K_01 88,3 22 K_22 61,6
2 K_02 75 23 K_23 70
3 K_03 85 24 K_24 95
4 K_04 80 25 K_25 90
5 K_05 91,7 26 K_26 75
6 K_06 78 27 K_27 70
7 K_07 75 28 K_28 86,7
8 K_08 71,7 29 K_29 75
9 K_09 86,7 30 K_30 90
10 K_10 88,3 31 K_31 75
11 K_11 86,6 32 K_32 95
12 K_12 81,6 33 K_33 63,3
13 K_13 70 34 K_34 95
14 K_14 73,3 35 K_35 80
15 K_15 85 36 K_36 91,6
16 K_16 60 37 K_37 80
17 K_17 90 38 K_38 75
18 K_18 81,6 39 K_39 75
19 K_19 75 40 K_40 61,7
20 K_20 60 41 K_41 88,38
100

Lampiran 17

NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)

No. Kode nilai 21 E_21 88,3


1 E_01 93,3 22 E_22 80
2 E_02 75 23 E_23 75
3 E_03 70 24 E_24 95
4 E_04 95 25 E_25 95
5 E_05 75 26 E_26 70
6 E_06 83,3 27 E_27 100
7 E_07 81,7 28 E_28 85
8 E_08 81,7 29 E-29 93,3
9 E_09 100 30 E_30 100
10 E_10 88,3 31 E_31 95
11 E_11 63,3 32 E_32 59
12 E_12 66,7 33 E_33 66,7
13 E_13 75 34 E_34 85
14 E_14 93,3 35 E_35 81,7
15 E_15 96,7 36 E_36 93,3
16 E_16 75 37 E_37 98,3
17 E_17 86,7 38 E_38 96,7
18 E_18 88,3 39 E_39 73,3
19 E_19 86,7 40 E_40 90
20 E_20 85 41 E_41 83,3
101

Lampiran 18
UJI NORMALITAS UH MIA 7

kontrol K-27 66,25 TT


Kelas X-MIA7 K-28 68,75 TT
Kode Nilai K-29 70 TT
K-01 72,5 TT K-30 73,75 TT
K-02 70 TT K-31 57,5 TT
K-03 67,5 TT K-32 75 T
K-04 72,5 TT K-33 62,5 TT
K-05 77,5 T K-34 70 TT
K-06 75 T K-35 68,75 TT
K-07 68,75 TT K-36 76,25 T
K-08 67,5 TT K-37 77,5 T
K-09 72,5 TT K-38 77,5 T
K-10 68,75 TT K-39 75 T
K-11 76,25 T K-40 67,5 TT
K-12 62,5 TT K-41 68,75 TT
K-13 76,25 T n 41
∑ 2886,25
K-14 66,25 TT log n 1,61278
K-15 68,75 TT Khitung 6,32219
K-16 71,25 TT Max 85
K-17 85 T Min 56,25
K-18 62,5 TT rentang 28,75
Rata-
K-19 70 TT
rata 70,40
K-20 56,25 TT Panjang
K-21 65 TT kelas 4,54748
K-22 66,25 TT S 2
34,10
K-23 71,25 TT S 5,84
K-24 80 T tuntas 12
K-25 75 T tnts (%) 29,26829
K-26 66,25 TT

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
102

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

 f o  f h 2
x 
2

fh

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika X 2 < X 2 tabel

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

X 2(a)(k-1)
103

Luas
Kelas batas Peluang fh
fo Me(X) S Z-score [Z-score] Kelas (fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
56,25 - 60,25 55,75 2 70,40 5,84 -2,508259 2,508259 0,4938 0,0433 1,7753 0,0284
61,25 - 65,25 60,75 4 70,40 5,84 -1,651984 1,651984 0,4505 0,1653 6,7773 1,1381
66,25 - 70,25 65,75 17 70,40 5,84 -0,795709 0,795709 0,2852 0,2613 10,7133 3,6891
71,25 - 75,25 70,75 10 70,40 5,84 0,060566 0,060566 0,0239 0,2947 12,0827 0,3590
76,25 - 80,25 75,75 7 70,40 5,84 0,916841 0,916841 0,3186 0,1430 5,8630 0,2205
81,25 - 85,25 80,75 1 70,40 5,84 1,773116 1,773116 0,4616 0,0340 1,3940 0,1114
85,75 0 70,40 5,84 2,629390 2,629390 0,4956

Jumlah 41 5,5465

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X² tabel = 11,07

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

5,5465 11,07

Karena X 2(hitung) < X 2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal


104

Lampiran 19

UJI NORMALITAS UH MIA 6

E-31 77,5 T
Eksperimen
E-32 65 TT
E-33 76,25 T
Kelas X-MIA6 E-34 70 TT
Kode Nilai E-35 61,25 TT
E-01 76,25 T E-36 76,25 T
E-02 52,5 TT E-37 83,75 T
E-03 66,25 TT
E-38 70 TT
E-04 61,25 TT
E-39 71,25 TT
E-05 62,5 TT
E-40 78,75 T
E-06 67,5 TT
E-41 72,5 TT
E-07 67,5 TT n 41
E-08 70 TT ∑ 2872,5
E-09 77,5 T log n 1,61278
E-10 75 TT Khitung 6,32219
E-11 67,5 TT Max 83,75
E-12 76,25 T Min 52,5
E-13 61,25 TT rentang 31,25
E-14 70 TT Rata-
E-15 76,25 T rata 70,06
Panjang
E-16 82,5 T kelas 4,94291
E-17 68,75 TT S2 49,61
E-18 68,75 TT
S 7,04
E-19 60 TT
tuntas 10
E-20 73,75 TT
tnts (%) 24,39024
E-21 75 TT
E-22 63,75 TT
E-23 66,25 TT
E-24 65 TT
E-25 73,75 TT
E-26 61,25 TT
E-27 82,5 T
E-28 66,25 TT
E-29 61,25 TT
E-30 73,75 TT
105

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

 f o  f h 2
x2 
fh

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika X 2 < X 2 tabel

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

X 2(a)(k-1)
106

Luas
Kelas batas fo Me(X) S Z-score [Z-score] Peluang fh
Kelas (fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
52,5 - 57 52 1 70,06 7,04 -2,56 2,564 0,4948 0,0323 1,3243 0,0794
58 - 62,5 57,5 7 70,06 7,04 -1,78 1,783 0,4625 0,1212 4,9692 0,8299
63,5 - 68 63 9 70,06 7,04 -1,00 1,003 0,3413 0,2542 10,4222 0,1941
69 - 73,5 68,5 7 70,06 7,04 -0,22 0,222 0,0871 0,1252 5,1332 0,6789
74,5 - 79 74 14 70,06 7,04 0,56 0,559 0,2123 0,1976 8,1016 4,2944
80 - 84,5 79,5 3 70,06 7,04 1,34 1,340 0,4099 0,0662 2,7142 0,0301
84 0 70,06 7,04 1,98 1,979 0,4761

Jumlah 41 6,1068

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

6,1068 11,07

Karena X 2(hitung) < X 2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal


107

Lampiran 20

UJI HOMOGENITAS

kelas eksperimen kelas kontrol

Kode nilai Kode nilai


E-01 76,25 K-01 72,5
E-02 52,5 K-02 70
E-03 66,25 K-03 67,5
E-04 61,25 K-04 72,5
E-05 62,5 K-05 77,5
E-06 67,5 K-06 75
E-07 67,5 K-07 68,75
E-08 70 K-08 67,5
E-09 77,5 K-09 72,5
E-10 75 K-10 68,75
E-11 67,5 K-11 76,25
E-12 76,25 K-12 62,5
E-13 61,25 K-13 76,25
E-14 70 K-14 66,25
E-15 76,25 K-15 68,75
E-16 82,5 K-16 71,25
E-17 68,75 K-17 85
E-18 68,75 K-18 62,5
E-19 60 K-19 70
E-20 73,75 K-20 56,25
E-21 75 K-21 65
E-22 63,75 K-22 66,25
E-23 66,25 K-23 71,25
E-24 65 K-24 80
E-25 73,75 K-25 75
E-26 61,25 K-26 66,25
E-27 82,5 K-27 66,25
E-28 66,25 K-28 68,75
E-29 61,25 K-29 70
E-30 73,75 K-30 73,75
E-31 77,5 K-31 57,5
E-32 65 K-32 75
E-33 76,25 K-33 62,5
E-34 70 K-34 70
E-35 61,25 K-35 68,75
E-36 76,25 K-36 76,25
E-37 83,75 K-37 77,5
E-38 70 K-38 77,5
E-39 71,25 K-39 75
E-40 78,75 K-40 67,5
E-41 72,5 K-41 68,75
varians 49,60556 varians 34,0968
108

Uji homogenitas :

F=

= 1,45

Dengan kriteria α = 5% f tabel sebesar 1,69. Pada data ini diperoleh f hitung 1,45.

Karena Fhitung< F tabel maka data homogen


109

Lampiran 21

UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST X MIA 7

Kontrol K-27 83,3 T


Kelas X-MIA7 K-28 73,3 TT
Kode Nilai K-29 58,3 TT
K-01 z T K-30 83,3 T
K-02 53,3 TT K-31 56,7 TT
K-03 38,3 TT K-32 73 TT
K-04 83,3 T K-33 56,7 TT
K-05 83,3 T K-34 68,3 TT
K-06 71 TT K-35 83,3 T
K-07 83,3 T K-36 63,3 TT
K-08 60 TT K-37 63,3 TT
K-09 83,3 T K-38 63,3 TT
K-10 65 TT K-39 70 TT
K-11 83,3 T K-40 76,7 T
K-12 60 TT K-41 83,3 T
K-13 66,7 TT n 41
∑ 2738,1
K-14 83,3 T log n 1,61278
K-15 60 TT Khitung 6,32219
K-16 46,7 TT Max 83,3
K-17 68,3 TT Min 31,7
K-18 63,3 TT rentang 51,6
K-19 58,3 TT Rata-
K-20 31,7 TT rata 66,78
K-21 75 TT Panjang
K-22 46,7 TT kelas 8,16173
2
K-23 53,3 TT S 191,58
K-24 83,3 T S 13,84
K-25 63 TT tuntas 13
K-26 43,3 TT tnts (%) 31,70732
110

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

 f o  f h 2
x2 
fh

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika X 2 < X 2 tabel

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

X 2(a)(k-1)
111

Luas
Kelas batas Peluang fh
fo Me(X) S Z-score [Z-score] Kelas (fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
31,7 - 39,7 31,2 2 66,78 13,84 -2,57 2,57 0,4949 0,0223 0,9143 1,2892
40,7 - 48,7 40,2 3 66,78 13,84 -1,92 1,92 0,4726 0,0746 3,0586 0,0011
49,7 - 57,7 49,2 4 66,78 13,84 -1,27 1,27 0,3980 0,1656 6,7896 1,1461
58,7 - 66,7 58,2 12 66,78 13,84 -0,62 0,62 0,2324 0,2204 9,0364 0,9719
67,7 - 75,7 67,2 8 66,78 13,84 0,03 0,03 0,0120 0,2397 9,8277 0,3399
76,7 - 84,7 76,2 12 66,78 13,84 0,68 0,68 0,2517 0,1565 6,4165 4,8586
85,2 0 66,78 13,84 1,33 1,33 0,4082

Jumlah 41 8,6070

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X² tabel = 11,07

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

8,6070 11,07

Karena X2(hitung)<X2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal


112

Lampiran 22

UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)

Eksperimen E-28 70 TT
Kelas X-MIA6 E-29 61,7 TT
Kode Nilai E-30 81,7 T
E-01 70 TT E-31 68,3 TT
E-02 66,6 TT E-32 45 TT
E-03 55 TT E-33 53,3 TT
E-04 63,3 TT E-34 75 T
E-05 45 TT E-35 61,7 TT
E-06 55 TT E-36 81,7 T
E-07 50 TT E-37 51,7 TT
E-08 68,3 TT E-38 56,7 TT
E-09 68,3 TT E-39 61,7 TT
E-10 65 TT E-40 55 TT
E-11 36,7 TT E-41 45 TT
E-12 51,7 TT n 41
E-13 45 TT ∑ 2503,4
log n 1,61278
E-14 70 TT Khitung 6,32219
E-15 76,7 T Max 85
E-16 85 T Min 28,3
E-17 73,3 TT rentang 56,7
E-18 56,7 TT Rata-
E-19 73,3 TT rata 61,06
E-20 58,3 TT Panjang
E-21 51,7 TT kelas 9,50000
2
E-22 70 TT S 155,35
E-23 28,3 TT S 12,46
E-24 71,7 TT tuntas 5
E-25 56,7 TT tnts (%) 12,19512
E-26 55 TT
E-27 68,3 TT
113

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

 f o  f h 2
x2 
fh

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika X 2 < X 2 tabel

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

X 2(a)(k-1)
114

Luas
Kelas batas Peluang fh
fo Me(X) S Z-score [Z-score] Kelas (fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
28,3 - 37,3 27,8 2 61,06 12,46 -2,67 2,67 0,4962 0,0269 1,1029 0,7297
38,3 - 47,3 37,8 4 61,06 12,46 -1,87 1,87 0,4693 0,1139 4,6699 0,0961
48,3 - 57,3 47,8 13 61,06 12,46 -1,06 1,06 0,3554 0,2528 10,3648 0,6700
58,3 - 67,3 57,8 6 61,06 12,46 -0,26 0,26 0,1026 0,1028 4,2148 0,7561
68,3 - 77,3 67,8 13 61,06 12,46 0,54 0,54 0,2054 0,2045 8,3845 2,5407
78,3 - 87,3 77,8 3 61,06 12,46 1,34 1,34 0,4099 0,0709 2,9069 0,0030
86,8 0 61,06 12,46 2,07 2,07 0,4808

Jumlah 41 4,7956

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

4,7956 11,07

Karena X 2(hitung) < X 2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal


115

Lampiran 23

UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST IPA7

Kontrol K-27 70 TT
Kelas X-MIA7 K-28 86,7 T
Kode Nilai K-29 75 T
K-01 88,3 T K-30 90 T
K-02 75 T K-31 75 T
K-03 85 T K-32 95 T
K-04 80 T K-33 63,3 TT
K-05 91,7 T K-34 95 T
K-06 78 T K-35 80 T
K-07 75 T K-36 91,6 T
K-08 71,7 TT K-37 80 T
K-09 86,7 T K-38 75 T
K-10 88,3 T K-39 75 T
K-11 86,6 T K-40 61,7 TT
K-12 81,6 T K-41 88,38 T
n 41
K-13 70 TT ∑ 3257,68
K-14 73,3 TT log n 1,61278
K-15 85 T Khitung 6,32219
K-16 60 TT Max 95
K-17 90 T Min 60
K-18 81,6 T rentang 35
K-19 75 T Rata-
K-20 60 TT rata 79,46
K-21 81,6 T Panjang
K-22 61,6 TT kelas 5,53606
2
K-23 70 TT S 100,09
K-24 95 T S 10,00
K-25 90 T tuntas 31
K-26 75 T tnts (%) 75,60976
116

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

 f o  f h 2
x2 
fh

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika X 2 < X 2 tabel

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

X 2(a)(k-1)
117

Luas
Kelas batas fo Me(X) S Z-score [Z-score] Peluang fh
Kelas (fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
60 - 65 59,5 5 79,46 10,00 -1,99 1,995 0,4767 0,0590 2,2420 3,3928
66 - 71 65,5 4 79,46 10,00 -1,39 1,395 0,4177 0,1325 5,0350 0,2128
72 - 77 71,5 9 79,46 10,00 -0,80 0,795 0,2852 0,2099 7,9762 0,1314
78 - 83 77,5 7 79,46 10,00 -0,20 0,195 0,0753 0,0801 3,0438 5,1421
84 - 89 83,5 8 79,46 10,00 0,40 0,404 0,1554 0,1859 7,0642 0,1240
90 - 95 89,5 8 79,46 10,00 1,00 1,004 0,3413 0,1578 5,9964 0,6695
95,5 0 79,46 10,00 3,13 3,130 0,4991

Jumlah 41 9,6725

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

9,6725 11,07

Karena X 2(hitung) < X 2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal


118

Lampiran 24

UJI NORMALITAS POST TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)

Kode Nilai E-29 93,3 T


E-01 93,3 T E-30 100 T
E-02 75 T E-31 95 T
E-03 70 TT E-32 59 TT
E-04 95 T E-33 66,7 TT
E-05 75 T E-34 85 T
E-06 83,3 T E-35 81,7 T
E-07 81,7 T E-36 93,3 T
E-08 81,7 T E-37 98,3 T
E-09 100 T E-38 96,7 T
E-10 88,3 T E-39 73,3 TT
E-11 63,3 TT E-40 90 T
E-12 66,7 TT E-41 83,3 T
E-13 75 T n 41
∑ 3463,9
E-14 93,3 T
log n 1,61278
E-15 96,7 T
Khitung 6,32219
E-16 75 T
Max 100
E-17 86,7 T
Min 59
E-18 88,3 T
rentang 41
E-19 86,7 T
Rata-
E-20 85 T rata 84,49
E-21 88,3 T Panjang
E-22 80 T kelas 6,48510
E-23 75 T 2
S 120,52
E-24 95 T
S 10,98
E-25 95 T
tuntas 34
E-26 70 TT
tnts (%) 82,92683
E-27 100 T
E-28 85 T
119

Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:

 f o  f h 2
x2 
fh

Kriteria yang digunakan


Ho diterima jika X 2 < X 2 tabel

Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho

X 2(a)(k-1)
120

Luas
Kelas batas Peluang fh
fo Me(X) S Z-score [Z-score] Kelas (fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
59 - 65 58,5 2 84,49 10,98 -2,366998 2,366998 0,4909 0,0336 1,3776 0,2812
66 - 72 65,5 4 84,49 10,98 -1,729370 1,729370 0,4573 0,0952 3,9032 0,0024
73 - 79 72,5 6 84,49 10,98 -1,091743 1,091743 0,3621 0,1885 7,7285 0,3866
80 - 86 79,5 9 84,49 10,98 -0,454115 0,454115 0,1736 0,1022 4,1902 5,5210
87 - 93 86,5 10 84,49 10,98 0,183512 0,183512 0,0714 0,2225 9,1225 0,0844
94 - 100 93,5 10 84,49 10,98 0,821140 0,821140 0,2939 0,1326 5,4366 3,8304
100,5 0 84,49 10,98 1,458767 1,458767 0,4265

Jumlah 41 10,1061

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07

Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

10,1061 11,07

Karena X 2(hitung) < X 2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal


121

Lampiran 25

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL PRE TEST ANTARA


KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK EKSPERIMEN

Hipotesis
Ho :  1   2
2 2

Ha :  1   2
2 2

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

F=

Ho diterima apabila F≤ F ( nb1)( nk 1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kelompok kontrol Kelompok eksperimen


jumlah 2738,1 2521,7
n 41 41
x 66,78 61,06
2
Varians (S ) 191,58 155,35
Standar deviasi (s) 13,84 12,46

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

F= = 1,23

Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = nb – 1 = 41-1 = 40
122

dk penyebut = nk – 1 = 41-1 = 40
F ( nb1)( nk 1) = 1,69

1,23 1,69
Karena Fhitung< F tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok sampel mempunyai varians yang tidak berbeda.
123

Lampiran 26

UJI HIPOTESIS

Nilai Kelas Eksperimen Nilai Kelas Kontrol

NO xi xi^2 NO xi xi^2
1 93,3 8704,89 1 88,3 7796,89
2 75 5625 2 75 5625
3 70 4900 3 85 7225
4 95 9025 4 80 6400
5 75 5625 5 91,7 8408,89
6 83,3 6938,89 6 78 6084
7 81,7 6674,89 7 75 5625
8 81,7 6674,89 8 71,7 5140,89
9 100 10000 9 86,7 7516,89
10 88,3 7796,89 10 88,3 7796,89
11 63,3 4006,89 11 86,6 7499,56
12 66,7 4448,89 12 81,6 6658,56
13 75 5625 13 70 4900
14 93,3 8704,89 14 73,3 5372,89
15 96,7 9350,89 15 85 7225
16 75 5625 16 60 3600
17 86,7 7516,89 17 90 8100
18 88,3 7796,89 18 81,6 6658,56
19 86,7 7516,89 19 75 5625
20 85 7225 20 60 3600
21 88,3 7796,89 21 81,6 6658,56
22 80 6400 22 61,6 3794,56
23 75 5625 23 70 4900
24 95 9025 24 95 9025
25 95 9025 25 90 8100
26 70 4900 26 75 5625
27 100 10000 27 70 4900
28 85 7225 28 86,7 7516,89
29 93,3 8704,89 29 75 5625
30 100 10000 30 90 8100
31 95 9025 31 75 5625
32 59 3481 32 95 9025
33 66,7 4448,89 33 63,3 4006,89
34 85 7225 34 95 9025
35 81,7 6674,89 35 80 6400
36 93,3 8704,89 36 91,6 8390,56
37 98,3 9662,89 37 80 6400
38 96,7 9350,89 38 75 5625
39 73,3 5372,89 39 75 5625
40 90 8100 40 61,7 3806,89
41 83,3 6938,89 41 88,38 7811,0244
Jumlah 3463,9 297469,69 Jumlah 3257,68 262844,3944
s 10,9782 s 10,00430
s2 120,521 s2 100,0861
X 84,48537 X 79,45561
124

Hipotesis :
H O :  1   3 (rata-rata hasil belajar siswa dengan model cooperative learning tipe guide note taking
kurang dari atau sama dengan penerapan model konvensional).
H a : 1   3 (rata-rata hasil belajar siswa dengan model cooperative learning tipeguide note taking
lebih baik daripada penerapan model konvensional).

karena  1   2 maka rumus yang digunakan adalah :

n1 1 s1 2  n2 1 s 2 2


t
1  X 2 dengan s 
2

1 1
n1  n2  2
s 
n1 n2

tt 1
Dengan kriteria pengujian Ho diterima apabila t  t 1   dan tolak Ho jika t mempunyai harga lain.
didapat dari distribusi t dengan dk = n1  n2  2 dan   5 %

Diperoleh s2  n1 1 s1  n2 1 s2  110,303435 dan s = 10,503


2 2

n1  n2  2

Sehingga t   1  X 2  2,16835
1 1
s 
n1 n 2

Pada t tabel dengan dk = 80 dan   5 % adalah sebesar 1.671


Karena t = 2,16835> 1.671 maka Ho ditolak.
rata-rata hasil belajar siswa dengan model cooperative learning tipe guide note taking
lebih baik daripada penerapan model ekspositori.
125

Lampiran 27

Uji Gain Kelas Kontrol

1. Dari analisis data kelas kontrol diperoleh bahwa:

Rata – rata kemampuan awal :

S pre = 66,78

Rata – rata kemampuan akhir:

S post = 79,50

Kriteria pengujian <g> :

g > 0,7 (tinggi)

0,3 < g < 0,7 (sedang)

G < 0,3 (rendah)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif sebagai berikut:

S post  S pre
g =
100 %  S pre

79,50  66,78
=
100  66,78

12 ,72
=
33,22

= 0,38 (sedang)
126

Lampiran 28
Uji Gain Kelas Eksperimen

1. Dari analisis data kelas eksperimen diperoleh bahwa:

Rata – rata kemampuan awal :

S pre = 61,06

Rata – rata kemampuan akhir:

S post = 84,49

Kriteria pengujian <g> :

g > 0,7 (tinggi)

0,3 < g < 0,7 (sedang)

G < 0,3 (rendah)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif sebagai berikut:

S post  S pre
g =
100 %  S pre

84,49  61,06
=
100  61,06

23,43
=
38,94

= 0,60 (sedang)
127

Lampiran 29
KETUNTASAN BELAJAR KELAS KONTROL

No Kode Butir Soal Jumlah % Ketuntasan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 K-01 5 10 4 5 3 5 5 5 1 10 53 88% Tuntas
2 K-02 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
3 K-03 5 10 3 5 4 0 4 5 5 10 51 85% Tuntas
4 K-04 5 10 3 5 3 4 5 5 1 10 51 85% Tuntas
5 K-05 5 10 4 5 4 4 5 5 3 10 55 92% Tuntas
6 K-06 5 10 3 3 5 5 5 5 3 3 47 78% Tuntas
7 K-07 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
8 K-08 5 10 3 5 5 5 5 5 0 0 43 72% Belum Tuntas
9 K-09 5 10 3 5 4 5 5 5 5 5 52 87% Tuntas
10 K-10 5 10 3 5 4 3 5 5 3 10 53 88% Tuntas
11 K-11 5 10 3 5 1 5 3 5 5 10 52 87% Tuntas
12 K-12 5 3 3 5 4 4 5 5 5 10 49 82% Tuntas
13 K-13 5 10 4 5 5 5 1 3 1 3 42 70% Belum Tuntas
14 K-14 5 10 5 5 2 5 2 3 4 3 44 73% Belum Tuntas
15 K-15 5 10 3 5 3 4 5 5 1 10 51 85% Tuntas
16 K-16 4 10 3 1 2 5 5 5 1 0 36 60% Belum Tuntas
17 K-17 5 7 3 5 4 5 5 5 5 10 54 90% Tuntas
18 K-18 5 10 3 5 1 2 5 5 3 10 49 82% Tuntas
19 K-19 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
20 K-20 4 10 3 1 2 5 5 5 1 0 36 60% Belum Tuntas
21 K-21 5 3 3 5 3 5 5 5 5 10 49 82% Tuntas
22 K-22 4 10 3 1 2 5 5 5 2 0 37 62% Belum Tuntas
23 K-23 5 10 4 5 5 5 1 3 1 3 42 70% Belum Tuntas
24 K-24 5 10 4 5 4 5 5 5 4 10 57 95% Tuntas
25 K-25 5 10 3 5 3 5 5 5 3 10 54 90% Tuntas
26 K-26 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
27 K-27 5 10 4 5 5 5 1 3 1 3 42 70% Belum Tuntas
28 K-28 5 10 4 5 55 5 5 5 3 5 102 170% Tuntas
29 K-29 5 10 4 5 4 5 1 5 1 5 45 75% Tuntas
30 K-30 5 10 4 5 4 3 5 5 3 10 54 90% Tuntas
31 K-31 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
32 K-32 5 10 4 5 4 5 5 5 4 10 57 95% Tuntas
33 K-33 5 7 3 5 1 0 1 5 1 10 38 63% Belum Tuntas
34 K-34 5 10 4 5 4 5 5 5 4 10 57 95% Tuntas
35 K-35 5 10 5 5 3 5 1 5 3 6 48 80% Tuntas
36 K-36 5 10 3 5 4 5 5 5 3 10 55 92% Tuntas
37 K-37 5 10 5 5 3 5 1 5 3 6 48 80% Tuntas
38 K-38 5 10 3 5 4 5 1 5 2 5 45 75% Tuntas
39 K-39 5 10 3 5 4 5 1 5 2 5 45 75% Tuntas
40 K-40 4 10 3 5 1 5 3 3 1 2 37 62% Belum Tuntas
41 K-41 5 10 3 5 4 4 5 5 2 10 53 88% Tuntas
Jumlah Skor 201 390 140 191 188 183 156 195 110 254 2008
Maksimal Ideal 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 49
Jumlah Ketuntasan Siswa 31
Prosentase Skor 76%
Ketuntasan Klasikal Tuntas
128

Lampiran 30

KETUNTASAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

No Kode Butir Soal %


jumlah Skor Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 5 10 3 5 4 5 5 5 5 10 57 95% Tuntas
2 E-02 5 8 3 5 5 5 5 3 1 5 45 75% Tuntas
3 E-03 5 6 5 5 5 3 4 5 3 1 42 70% Belum Tuntas
4 E-04 5 10 5 5 2 5 5 5 5 10 57 95% Tuntas
5 E-05 5 8 3 5 5 5 5 3 1 5 45 75% Tuntas
6 E-06 4 8 5 5 5 5 5 5 3 5 50 83% Tuntas
7 E-07 5 10 3 5 1 1 4 5 5 10 49 82% Tuntas
8 E-08 5 10 5 1 5 5 5 5 3 5 49 82% Tuntas
9 E-09 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 60 100% Tuntas
10 E-10 5 10 5 5 5 5 5 5 3 5 53 88% Tuntas
11 E-11 5 7 5 5 2 5 5 1 3 2 40 67% Belum Tuntas
12 E-12 5 7 5 5 2 5 5 1 3 2 40 67% Belum Tuntas
13 E-13 5 2 5 3 1 5 4 5 5 10 45 75% Tuntas
14 E-14 5 10 4 5 2 5 5 5 5 10 56 93% Tuntas
15 E-15 5 10 4 5 5 5 5 5 4 10 58 97% Tuntas
16 E-16 5 2 5 3 1 5 4 5 5 10 45 75% Tuntas
17 E-17 5 10 5 5 5 5 5 5 2 5 52 87% Tuntas
18 E-18 5 10 3 5 3 2 5 5 5 10 53 88% Tuntas
19 E-19 5 10 5 5 5 5 5 5 2 5 52 87% Tuntas
20 E-20 5 10 5 5 5 5 5 5 3 3 51 85% Tuntas
21 E-21 5 8 5 5 5 5 1 4 5 10 53 88% Tuntas
22 E-22 5 10 5 1 5 5 5 5 3 4 48 80% Tuntas
23 E-23 5 2 5 3 1 5 4 5 5 10 45 75% Tuntas
24 E-24 5 10 3 5 5 4 5 5 5 10 57 95% Tuntas
25 E-25 5 10 5 5 5 2 5 5 5 10 57 95% Tuntas
26 E-26 5 6 5 5 1 1 4 5 5 5 42 70% Belum Tuntas
27 E-27 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 60 100% Tuntas
28 E-28 5 5 4 5 5 5 5 5 5 7 51 85% Tuntas
29 E-29 4 10 5 5 2 5 5 5 5 10 56 93% Tuntas
30 E-30 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 60 100% Tuntas
31 E-31 5 10 5 5 5 5 5 5 5 7 57 95% Tuntas
32 E-32 5 6 1 5 3 5 1 4 5 0 35 58% Belum Tuntas
33 E-33 5 7 5 5 2 5 5 1 2 3 40 67% Belum Tuntas
34 E-34 4 10 3 5 5 4 5 5 5 5 51 85% Tuntas
35 E-35 5 10 4 1 1 3 5 5 5 10 49 82% Tuntas
36 E-36 5 10 3 5 5 5 5 5 3 10 56 93% Tuntas
37 E-37 5 10 4 5 5 5 5 5 5 10 59 98% Tuntas
38 E-38 5 10 3 5 5 5 5 5 5 10 58 97% Tuntas
39 E-39 5 3 4 1 1 5 5 5 5 10 44 73% Belum Tuntas
40 E-40 5 8 3 5 5 3 5 5 5 10 54 90% Tuntas
41 E-41 5 10 5 5 4 2 5 5 4 10 55 92% Tuntas
Jumlah Skor 202 343 175 183 153 180 191 187 168 304 1585
Maksimal Ideal 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 39
Jumlah Ketuntasan Siswa 34
Prosentase Skor 83%
Ketuntasan Klasikal Tuntas
129

Lampiran 31

ANGKET AWAL MINAT BELAJAR KELAS X MIA 7

nomor pernyataan
no
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nilai
1 4 3 3 3 2 2 5 5 3 3 2 3 1 1 5 4 3 2 5 5 64
2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 55
3 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 4 3 69
4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 4 3 4 1 4 5 5 2 5 4 5 76
5 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 3 64
6 3 3 4 4 3 3 5 5 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 68
7 4 3 2 2 4 5 4 5 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 4 5 73
8 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 3 65
9 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 76
10 4 3 4 4 3 2 5 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
11 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 61
12 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 5 3 63
13 4 3 4 3 3 2 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 70
14 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 2 5 3 4 2 4 2 61
15 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 88
16 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 69
17 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 60
18 4 5 4 4 3 2 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 78
19 5 5 3 3 1 1 4 4 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 4 4 58
20 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 64
21 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 5 3 2 4 3 4 5 4 5 69
22 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 63
23 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
24 4 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 84
25 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 63
26 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 4 67
27 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 2 66
28 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 66
29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 76
30 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 67
31 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 68
32 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 64
130

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5 2 4 3 75
34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 63
35 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 70
36 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 69
37 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 74
39 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
40 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 62
41 3 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 73

Rata-rata = 67,97% ( minat sedang)


131

Lampiran 32

ANGKET AKHIR MINAT BELAJAR KELAS X MIA 7

nomor pernyataan
no
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nilai
1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 5 4 3 2 4 4 65
2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 58
3 3 2 3 4 4 3 3 5 4 3 3 1 5 5 5 5 5 5 4 5 77
4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 1 4 5 5 2 5 4 5 74
5 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 3 64
6 3 3 4 4 3 3 3 5 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 66
7 4 3 3 3 4 5 3 5 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 4 5 74
8 4 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 3 67
9 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 79
10 4 3 4 4 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 70
11 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 68
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 5 3 67
13 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 75
14 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 5 3 4 2 4 2 67
15 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 88
16 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 72
17 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 62
18 4 5 4 4 4 3 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 80
19 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 75
20 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 64
21 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 3 2 4 3 4 5 4 5 70
22 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 64
23 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
24 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 89
25 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 68
26 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 4 70
27 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 2 67
28 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 66
29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 76
30 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 68
31 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 71
32 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 66
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5 2 4 3 75
34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 63
132

35 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 72
36 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 69
37 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 74
39 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
40 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 61
41 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 75

Rata – rata = 70,1% ( minat tinggi)


133

Lampiran 33

ANGKET AWAL MINAT BELAJAR KELAS EKSPERIMEN ( X MIA 6)


nomor pernyataan
no
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 62
2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 64
3 3 2 3 3 4 3 3 5 4 3 3 1 5 3 5 5 5 5 4 5 74
4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 1 4 5 5 2 5 4 5 74
5 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 63
6 3 3 4 4 3 3 3 5 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 66
7 4 3 2 2 4 5 3 5 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 4 5 72
8 4 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 3 67
9 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 79
10 4 3 4 4 3 2 5 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
11 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 62
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 5 3 67
13 4 3 3 3 3 2 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 71
14 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 2 5 3 4 2 4 2 64
15 4 5 3 3 5 5 3 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4 4 83
16 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 72
17 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 62
18 4 5 3 3 3 2 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 76
19 5 5 4 4 1 1 4 4 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 5 5 62
20 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 63
21 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 5 3 2 4 3 4 5 4 5 69
22 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 63
23 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 67
24 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 86
25 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 65
26 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 4 67
27 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 2 66
28 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 66
29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 76
30 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 66
31 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 69
32 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 64
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 5 2 4 3 73
134

34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 63
35 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 72
36 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 69
37 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 74
39 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
40 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 61
41 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 75

Rata-rata = 68,9% ( minat sedang)


135

Lampiran 34

ANGKET AKHIR MINAT BELAJAR KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)

nomor pernyataan
no
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nilai
1 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
3 4 4 4 4 3 2 5 5 4 3 3 1 5 5 5 5 5 5 4 5 81
4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 85
5 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 65
6 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 94
7 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
8 5 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 5 4 3 5 3 4 3 72
9 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 5 5 3 2 4 4 64
10 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 2 2 3 3 5 2 4 4 4 4 65
11 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 74
12 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 75
13 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 88
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 84
15 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 90
16 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 79
17 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 70
18 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 93
19 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 69
20 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
21 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 73
22 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98
23 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 4 3 4 3 73
24 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 5 3 3 2 4 3 60
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5 92
26 4 4 4 4 4 4 3 1 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 68
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 74
28 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 5 4 3 3 3 4 3 65
29 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 79
30 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 86
31 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 5 80
136

32 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 72
33 4 3 4 4 3 2 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 73
34 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 5 4 5 2 4 3 63
35 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 83
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 76
37 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 89
38 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 87
39 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 83
40 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 96
41 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 88

Rata-rata = 78,88% ( minat tinggi)


137

Lampiran 35
BAHAN AJAR ( HANDOUT) 1

SUHU
Pada waktu siang hari kita sering merasa kepanasan dan saat itu kita mengatakan
suhu udara tinggi. Pada saat pagi hari atau malam hari kadang kita merasa
kedinginan dan kita mengatakan suhu rendah. Apakah suhu itu?

Suhu adalah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Apabila kita menyentuh air es tangan kita bisa merasakan dingin dan saat kita
menyentuh air panas tangan kita dapat merasakan panas. Dengan tangan kita
dapat merasakan panas atau dinginnya suatu benda, apakah tangan dapat
digunakan untuk mengukur suhu?

Dengan alat perasa kita hanya dapat membedakan suhu suatu benda secara
kualitatif. Akan tetapi di dalam fisika kita akan menyatakan panas, hangat, dingin
dan sebagainya secara eksak yaitu secara kuantitatif (dengan angka- angka).

Untuk menyatakan suhu suatu benda secara kuantitatif diperlukan alat ukur yang
disebut………………………………………………………………………………
…………

Ketika mengukur suhu menggunakan termometer, terdapat beberapa skala yang


digunakan yaitu:

1. Termometer skala Celcius pada skala ini memiliki titik didih air 100  C
dan titik beku 0  C.
2. Termometer skala……. ..….pada skala ini memiliki titik didih air 80  R
dan titik beku 0  R.
3. Termometer skala Fahrenheit pada skala ini memiliki titik didih air
………dan titik beku 32 
4. Termometer skala Kelvin pada skala ini memiliki titik didih air …………
dan titik beku……………
138

Bagaimana Perbandingan skala Celcius: skala Reamur : skala Fahrenheit :


skala Kelvin ?

1. Hubungan Skala Celcius dengan Skala Reamur


tC  0 t R  0

100  0 80  0

Contoh:
1. Diketahui : tC = 50o 2. Diketahui: tC = 20o
Ditanya : tR ? Ditanya : tR ?
t  0 tR  0 ...  ... ...  ...
Jawab : C  Jawab : 
100  0 80  0 ....  ... ...  ...

50  0 t R  0 ...  ... ...  ...


 
100  0 80  0 ....  ... ...  ...

50 t R ... ...
 
100 80 ... ...

4000
tR = = 40oR tR = 16oR
100

2. Hubungan Skala Celcius dengan Skala Fahrenheit


tC  0 t  32
 F
100  0 212  32
Contoh:
1. Diketahui: tC = 60o 2. Diketahui : tC = 50o
139

Ditanya : tF ? Ditanya : tF ?
t 0 t  32 ...  ... ...  ...
Jawab : C  F Jawab : 
100  0 212  32 ...  ... ...  ...

60  0 t  32 ...  ... ...  ...


 F 
100  0 212  32 ...  ... ...  ...

60 t F  32 ...  ...
 
100 180

100 tF – 3200 =10800 … - …=…..


100 tF = 14000 TF = 122o
TF = 140o

3. Hubungan Skala Celcius dengan Skala Kelvin


tC  0 t  273
 K
100  0 373  273

Contoh:
1. Diketahui : tC = 50o 2. Diketahui : tC = 70o
Ditanya : tK ? Ditanya : tK ?
t 0 t  273 ...  ... ...  ...
Jawab : C  K Jawab : 
100  0 373  273 ...  ... ...  ...

50  0 t K  273 ...  ... ...  ...


 
100  0 100 ...  ... ...  ...

50 t K  273 ...  ...


 
100 100
100 tK – 27300 = 5000 … - …=…..
100 tK = 32300 tK = 343
tK = 323
4. Hubungan Skala Reamur dengan Skala Fahrenheit
tR  0 t  32
 F
80  0 212  32

Contoh:
1. Diketahui : tR = 40o 2. Diketahui : tR = 20o
Ditanya : tF ? Ditanya : tF ?
140

tR  0 t  32 ...  ... ...  ...


Jawab :  F Jawab : 
80  0 212  32 ...  ... ...  ...

40  0 t F  32 ...  ... ...  ...


 
80  0 180 ...  ... ...  ...

40 t F  32 ...  ...
 
80 180

80 tF – 2560 = 7200 … - …=…..


80 tF = 9760 tF = 77
tF = 122

5. Hubungan Skala Reamur dengan Kelvin


t R  0 t K  273

80  0 373  273

Contoh :
1. Diketahui : 40o 2. Diketahui : 50o
Ditanya : tK ? Ditanya : tK ?
t R  0 t K  273 ...  ... ...  ...
Jawab :  Jawab : 
80  0 373  273 ...  ... ...  ...

40  0 t K  273 ...  ... ...  ...


 
80  0 100 ...  ... ...  ...

40 t K  273 ...  ...


 
80 100

80 tK – 21840 = 4000 ……=…..


25840 = 80 tK tK = 335,5
tK =323
6. Hubungan Skala Fahrenheit dengan Skala Kelvin
t F  32 t  273
 K
212  32 373  273

Contoh:
1. Diketahui : tF = 100o 2. Diketahui : tF = 70o
Ditanya : tK ? Ditanya : tK ?
141

...  ... ...  ...


Jawab : t F  32  t K  273 Jawab: 
212  32 373  273 ...  ... ...  ...

100  32 t  273 ...  ... ...  ...


 K 
212  32 373  273 ...  ... ...  ...

68 t K  273 ...  ...


 
180 100

180 tK – 49140 = 6800 … - …=…..


180 tK =55940 tK = 331,8
tK = 310,7

7. Ari membuat thermometer yang diberi nama skala A. Termometer


yang dibuat Ari mempunyai titik didih 75 oC dan titik beku 0oC.
Bagaimana hubungan skala A dengan skala Celcius?
Jawab:
Hubungan skala A dengan skala Celcius:
t A  0 tC  0

75  0 100  0

Contoh:

1. Diketahui : tA = 50oC 2. Diketahui : tA = 40oC


Ditanya : tC ? Ditanya : tC ?
Jawab : Jawab :
t A  0 tC  0 ...  ... ...  ...
 
75  0 100  0 ...  ... ...  ...
50  0 t C  0 ...  ... ...  ...
 
75  0 100  0 ...  ... ...  ...
50 t C ... ....
 
75 100 .... .....
75 tC = 5000 ……. = ……
tC = 66,67oC tC = 53,33oC
142

PEMUAIAN

Perhatikan kabel telepon pada musim dingin dan musim panas atau pada
saat siang hari dan malam hari. Pada musim dingin atau di malam hari kabel
terlihat kencang dan pada musim panas atau di siang hari kabel terlihat kendor.
Air yang mendidih kadang akan tumpah dari wadahnya jika terus dipanasi.
Beberapa peristiwa tersebut merupakan contoh dari pemuaian. Apakah pemuaian
itu?

Pemuaian yaitu
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
143

Contoh lain dari pemuaian yaitu:


1. ………………………………………………………………………………
………………
2. ………………………………………………………………………………
………………
3. ………………………………………………………………………………
………………
Pemuaian dapat dialami oleh zat padat, zat cair dan zat gas. Pada kali ini yang
akan dibahas yaitu pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair.

A. Pemuaian Zat Padat


Pemuaian zat padat di kelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. ………………………………………………………………………………
…………….
2. ………………………………………………………………………………
………………
3. ………………………………………………………………………………
………………

1. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang
sebagai satu dimensi (berbentuk garis). Percobaan yang telah membahas
tentang pemuaian panjang zat padat adalah percobaan Musschenbroek,
dimana dari hasil percobaannya disimpulkan bahwa pertambahan panjang, zat
padat yang dipanasi sebanding dengan panjang mula – mula, kenaikan suhu
dan tergantung pada jenis zat padat.

Berdasarkan hasil percobaaan Musschenbroek diperoleh data sebagai berikut:


1.
Nama Bahan Panjang Mula - Kenaikan Suhu Pertambahan
Mula Panjang
Besi 1000 mm 100  C 1,2 mm
Besi 2000 mm 100  C 2,4 mm
Besi 3000 mm 100  C 3,6 mm
144

Kesimpulan:
…………….(  L)…………………………. ( L0 )

2.
Nama Bahan Panjang Mula - Kenaikan Suhu Pertambahan Panjang
Mula
Besi 2000 mm 100  C 2,4 mm
Besi 2000 mm 150  C 3,6 mm
Besi 2000 mm 200  C 4,8 mm

Kesimpulan:
…………………… sebanding dengan ……………
3.
Nama Bahan Panjang Mula - Kenaikan Suhu Pertambahan
Mula Panjang
Besi 1000 mm 100  C 1,2 mm
Emas 1000 mm 100  C 1,4 mm
Tembaga 1000 mm 100  C 1,7 mm

Kesimpulan:
Pertambahan panjang………… jenis bahan (koefisien muai panjang(  ).

Dari data – data percobaan yang diperoleh di atas maka:


 L = ……………………………
dengan:
L = perubahan panjang (m)
L0 =………………………..( m )
T =………………………..( )
 = koefisien muai panjang (…..)

Contoh soal:
a. Besi mempunyai panjang mula-mula 50 cm. Ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 100 oC, besi mengalami pertambahan panjang sebesar 0,06
cm. Berapakah pertambahan panjang besi yang mempunyai panjang mula-
mula 100 cm dan dipanaskan dengan kenaikan suhu 100 oC ?

b. Besi mempunyai panjang mula-mula 200 cm. Ketika dipanaskan dengan


kenaikan suhu 50 oC, besi mengalami pertambahan panjang 0,12 cm.
145

Berapakah pertambahan panjang besi jika dipanaskan dengan kenaikan


suhu 100 oC ?

c. Sebatang besi yang panjangnya 80 cm, jika dipanaskan dengan kenaikan


suhu 500C ternyata bertambah panjang 5 mm, maka berapa pertambahan
panjang besi tersebut jika panjangnya 50 cm dipanaskan dengan kenaikan
suhu 60oC?

2. Pemuaian Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar)
kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya mengalami
pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut mengalami
pemuaian. Koefisien pada pemuaian luas ini disebut dengan koefisien
muai luas yang diberi lambang 

Analog dengan pemuaian panjang, maka:


A  ………..

dengan:
A0  ……………………(…)
A  …………………...(…)
T  …………………...(…)
 = koefisien muai luas (…)
Berdasarkan penurunan persamaan pemuaian luas, diperoleh nilai  = 2

Contoh soal:
a. Pelat besi mempunyai luas mula-mula 10 cm2. Ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 100oC pelat besi mengalami pertambahan panjang sebesar
0,012 cm2. Berapakah pertambahan luas pelat besi dengan kenaikan suhu
yang sama jika luas mula-mula 20 cm2 ?

b. Pelat besi mempunyai luas mula-mula 5 cm2. Ketika dipanaskan dengan


kenaikan suhu 40 oC, pelat besi mengalami pertambahan luas sebesar
146

0,0024 cm2. Apabila dipanaskan dengan kenaikan suhu 80 oC, berapakah


pertambahan luas pelat besi tersebut?

c. Pelat besi mempunyai luas mula-mula 20 cm2, ketika dipanaskan dengan


kenaikan suhu 75oC ternyata bertambah luas 3 mm, maka berapa
pertambahan luas jika luas mula-mula 30 cm2 dipanaskan dengan kenaikan
suhu 90oC?

3. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami
pemuaian volum.koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan
koefisien muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang 

Analog dengan persamaan pemuaian panjang dan pemuaian luas maka:

V  …….

dengan:
V0  …………………..……(…)
V  ………………….…...(…)
T  ……………………....(…)
 = koefisien muai volume(…)
 = 3

Contoh soal:
a. Sebuah tangki berisi alkohol 1000 cm3 pada suhu 0oC. Jika dipanaskan
sampai 80oC pada tekanan tetap, ternyata mengalami pertambahan
volume sebesar 96 cm3. Berapakah pertambahan volume apabila kenaikan
suhu sama tetapi volume mula-mula 2000 cm3 ?

b. Sebuah tangki berisi alkohol 500 cm3 dipanaskan dengan kenaikan suhu
50 oC. Ternyata mengalami pertambahan volume sebesar 30 cm3. Jika
dipanaskan dengan kenaikan suhu 100 oC, berapakah pertambahan
volumnya?
147

c. Sebuah tangki berisi alkohol 300 cm3. Jika dipanaskan dengan kenaikan
suhu 60oC ternyata bertambah volumenya 15 cm3, maka berapa
pertambahan volumenya apabila volume mula-mula 200 cm3 dipanaskan
dengan kenaikan suhu 40oC?

B. Pemuaian Zat Cair


Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada
umumnya setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan
dari 0oC sampai 4oC, menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut
anomali air. Di bawah ini grafik anomali air ;
Vt

Vo

Suhu o C
0 4
Keterangan:
Pada suhu 4oC diperoleh:
c. Volum air terkecil
d. Massa jenis air terbesar

Pada zat cair yang mengalami pemuaian hanya pemuaian volume.


Berdasarkan analog pemuaian panjang maka ;

V  …….
dengan:
V0  ……………………(…)
V  …………………...(…)
T  …………………...(…)
 = koefisien muai volume(…)
 = 3

Contoh soal:

a. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 200 cm3. Jika dipanaskan
dengan kenaikan suhu 30oC, ternyata mengalami pertambahan volume
sebesar 0,054 cm3. Berapakah pertambahan volumnya dengan
kenaikan suhu yang sama jika volume mula-mula 400 cm3?
148

b. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 400 cm3 dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50oC ternyata mengalami pertambahan volume 0,04
cm3. Berapakah pertambahan volume jika volume tabung tersebut
mempunyai volume mula-mula 300 cm3 dan dipanaskan dengan
kenaikan suhu 60oC?
149

Lampiran 36

BAHAN AJAR (HANDOUT) 2

KALOR

Sendok yang digunakan untuk menyeduh kopi panas, akan terasa hangat. Apakah
sebenarnya yang berpindah dari kopi panas ke sendok? Sesuatu yang berpindah
tersebut merupakan energi/ kalor.

Kalor
adalah………………………………………………………………………….........
......…………………………………………………………………………………
…….

Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Benda

Semakin lama pemanasan maka semakin banyak pula kalor yang diterima.
Dengan asumsi bahwa tidak ada kalor yang dilepas.

Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:

1.

Massa Waktu Suhu Perubahan Suhu


370 gram 0 menit 30  C
370 gram 2 menit 50  C
370 gram 4 menit 70  C
370 gram 6 menit 90  C

Kesimpulan:
Semakin lama waktu pemanasan maka semakin………….. suhunya,
sehingga kalor yang diterima semakin besar.
150

2.

Massa air Waktu Suhu Awal Suhu Akhir Perubahan


Suhu
90 gram 2 menit 30  C 90  C
185 gram 2 menit 30  C 70  C
370 gram 2 menit 30  C 50  C

Kesimpulan :

Semakin banyak massanya dengan lama pemanasan yang sama,


suhunya………

3.

Jenis zat Massa Suhu awal Suhu akhir Perubahan suhu


Air 100 gram 30  C 70  C
Minyak goreng 100 gram 32  C 90  C

Kesimpulan:
Perubahan suhu pada air lebih…….. daripada perubahan suhu pada minyak
goreng, sehingga …………… juga berpengaruh pada suhu.
151

Semakin besar massa, kalor jenis zat dan perubahan suhu, maka semakin besar
kalor yang diterima, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor
yang diserap oleh suatu benda adalah:
1. Massa zat (…..)
2. ……………………..(…..)
3. Kalor jenis zat (….)

Atau Q =…………………………….

dengan:

m  massa zat ( kg )

T  …………………….(  C )

c  kalor jenis zat ( )

Q  ……………………...(… )

Contoh soal

1. Berapakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 0,5 kg zat cair
dari 28oC menajdi 48oC? Jika kalor jenis zat cair 4000 Jkg-1K-1.
Jawab:
Diketahui : m = 0,5 kg
T1= 28oC = 301 K
T2= 48oC = 321 K
20 K
c = 4000 Jkg-1K-1
Ditanya : Q?
Jawab : Q = ……..
=………
= 40000 J

Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor


Kalor dapat diberikan kepada benda atau diambil darinya. Kalor dapat diberikan
pada suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai salah satu dampak
adalah………………………
Kalor dapat diambil dari suatu benda dengan cara pendinginan dan sebagai salah
satu dampaknya adalah
……………………………………………………………………
152

Jadi salah satu dampak dari pemberian atau pengurangan kalor


adalah…………………...
Untuk membedakan zat-zat dalam hubungannya dengan pengaruh kalor pada zat-
zat itu digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang c
Kalor jenis zat
didefinisikan………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………
Dari persamaaan di atas maka kalor jenis zat dapat dituliskan dengan persamaan
berikut:
c

dengan:
m  ………………………(…)
T  …………………….(…)
Q  ……………………...(…)
c  ………………………(…)
Tabel kalor jenis beberapa zat dalam J/Kg.K

Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis


Air 4180 Kuningan 376
Air laut 3900 Raksa 140
Alumunium 903 Seng 388
Besi 450 Spiritus 240
Es 2060 Tembaga 385
Kaca 670 Timbal 130

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk
mengubah suhu benda sebesar satu satuan suhu.
Dari pengertian diatas maka kapasitas kalor dapat dinyatakan dengan persamaan:

C

Dari persamaan Q  m.c.T dan Q  C.T


Maka diperoleh :
C  ....x.....
dengan:
m  ………………………(…)
T  …………………….(…)
Q  ……………………...(…)
c  ………………………(…)
153

C = Kapasitas kalor (joule/  C )

Contoh soal:
1. Jika kalor sebesar 80.000 joule diberikan pada sebuah benda,
menyebabkan suhu benda naik 100oC. Tentukan besarnya kapasitas kalor
benda tersebut!
Jawab:
Diketahui : Q = ……
T  10 K
Ditanya : C ?
Jawab :
a. Kapasitas kalor
Q  C.T

C

C = 800 joule/oC
154

Lampiran 37

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

ANGKET BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Nama :

Kelas/no. absen :

Angket ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar Fisika siswa SMA Negeri 1
Purwodadi kelas X.

A. Petunjuk :
1. Perhatikan dan cermati setiap pernyataan sebelum memilih jawaban.
2. Pilihlah satu jawaban yang benar – benar cocok atau sesuai dengan kondisi
yang anda alami. Beri tanda (√) pada pilihan jawaban yang anda pilih.
3. Gunakan kejujuran anda dan jangan terpengaruh oleh jawaban teman.
4. Jawaban tidak mempengaruhi nilai anda.
B. Keterangan Skor
Pernyataan positif Pernyataan Negatif

STS : sangat tidak setuju (skor 1) STS : sangat tidak setuju (skor 5)
TS : tidak setuju (skor 2) TS : tidak setuju (skor 4)
KS : kurang setuju (skor 3) KS : kurang setuju (skor 3)
S : setuju (skor 4) S : setuju (skor 2)
SS : sangat setuju (skor 5) SS : sangat setuju (skor 1)
155

No Pernyataan Pilihan Jawaban


STS TS KS S SS

1. Saya merasa senang saat belajar fisika


2. Saya tidak senang saat belajar fisika
3. Saya memperhatikanpelajaran dengan
baik saat kegiatan pembelajaran fisika
berlangsung
4. Saya memperhatikanpelajaran dengan
baik saat kegiatan pembelajaran fisika
berlangsung
5. Saya merasa puas dengan apa yang saya
peroleh dari pembelajaran ini
6. Saya merasa tidak puas dengan apa
yang saya peroleh dari pembelajaran ini
7. Saya selalu mencatat materi yang
disampaikan oleh guru
8. Saya tidak mencatat materi yang
disampaikan oleh guru
9. Rasa ingin tahu saya sering kali tergerak
oleh pertanyaan yang dikemukakan dan
masalah yang diberikan guru pada
materi pembelajaran fisika
10. Rasa ingin tahu saya tidak tergerak oleh
pertanyaan yang dikemukakan dan
masalah yang diberikan guru pada
materi pembelajaran fisika
11. Saya belajar materi fisika di rumah
sebelum materi tersebut diberikan
12. Saya tidak belajar materi fisika di
rumah sebelum materi tersebut
156

diberikan
13. Model pembelajaran yang diberikan
guru menarik
14. Model pembelajaran yang diberikan
guru tidak menarik
15. Saya mencari solusi di internet apabila
di buku tidak ada
16. Saya tidak mencari solusi di internet
apabila di buku tidak ada
17. Model pembelajaran yang diterapkan
guru membuat saya lebih paham dengan
materi yang diberikan.
18. Model pembelajaran yang diterapkan
guru membuat saya tidak paham dengan
materi yang diberikan.
19. Saya selalu berusaha untuk
menyelesaikan soal yang diberikan guru
20. Saya tidak berusaha untuk
menyelesaikan soal yang diberikan
guru.
157

Lampiran 38

SURAT KEPUTUSAN
158

Lampiran 39

SURAT IJIN OBSERVASI


159

Lampiran 40

SURAT IJIN PENELITIAN


160

Lampiran 41

SURAT KETERANGAN PENELITIAN


161

Lampiran 42

GAMBAR

Uji coba soal

Pretest kelas kontrol

Pretest kelas eksperimen


162

Pembelajaran kelas kontrol

Pembelajaran kelas eksperimen

Post test kelas kontrol Post test kelas eksperimen

Anda mungkin juga menyukai