Anda di halaman 1dari 3

MH

 Untuk pemeriksaan tes sensorik dilakukan menggunakan apa? Caranya bagaimana?

Kapas, jarum, serta tabung reaksi berisi air hangat dan dingin
a) Rasa raba
Sepotong kapas yang dilancipkan ujungnya, disinggungkan ke kulit pasien. Kapas
disinggungkan ke kulit yang lesi dan yang sehat, kemudian pasien disuruh menunjuk kulit
yang disinggung dengan mata terbuka. Jika hal ini telah dimengerti, tes kembali dilakukan
dengan mata pasien tertutup.
b) Rasa tajam
Menggunakan jarum yang disentuhkan ke kulit pasien. Setelah disentuhkan bagian
tajamnya, lalu disentuhkan bagian tumpulnya, kemudia pasien diminta menentukan tajam
atau tumpul. Tes dilakukan seperti pemeriksaan rasa raba.
c) Suhu
Menggunakan dua buah tabung reaksi yang berisi air panas dan air dingin. Tabung reaksi
disentuhkan ke kulit yang lesi dan sehat secara acak, dan pasien diminta menentukan panas
atau dingin.
 Tes otonom itu pakai apa? Bagaimna caranya?

a) Tes keringat dengan tinta ( tes Gunawan)


Pensil tinta digoreskn mulai bagian tengah lesi yang dicurigai sampai ke kulit
normal. Nanti di kulit normal goresn tintanya terlihat jauh lebih tebal dibandingkan
dengan di lesinya.
b) Tes Pilokarpin
Daerah kulit dan perbatasannya dengan lesi disuntik pilokarpin subkutan setelah itu
ditunggu beberapa menit nanati yang normal akan berkeringat sementara lesi akan
tetap kering.
 Pemeriksaan tes motorik? Bagaimana caranya dan dimana saja di periksa?
LIHAT BUKU MH YANG DISURUH FOTOCOPY SAMA DR DIAH

 Yang pemeriksaan IM tadi itu pemeriksaan apa ya? Bagaimana cara ambil samplenya?

Pemeriksaan bakteriologis dibuat dari kerokan jaringan kulit atau usapan mukosa hidung yang diwarnai
dengan pewarnaan ZIEHL NEELSON
Untuk riset dapat diperiksa 10 tempat dan untuk rutin sebaiknya minimal 4 – 6 tempat yaitu kedua cuping
telinga bagian bawah dan 2 -4 lesi lain yang paling aktif berarti yang paling eritematosa dan paling

CN
MH

infiltratif. Pemilihan cuping telinga tanpa menghiraukan ada atau tidaknya lesi di tempat tersebut karena
pada cuping telinga biasanya didapati banyak M. leprae.
 Saya pernah dengar soal tes lepiromin untuk kusta itu bagaimana ya?

tes non spesifik untuk klasifikasi dan prognosis lepra tapi tidak untuk diagnosis. Tes ini berguna untuk
menunjukkan sistem imun penderita terhadap M. leprae. 0,1 ml lepromin dipersiapkan dari ekstrak basil
organisme, disuntikkan intradermal. Kemudian dibaca setelah 48 jam/ 2hari (reaksi Fernandez) atau 3 – 4
minggu (reaksi Mitsuda). Reaksi Fernandez positif bila terdapat indurasi dan eritema yang menunjukkan
kalau penderita bereaksi terhadap M. Leprae, yaitu respon imun tipe lambat ini seperti mantoux test
(PPD) pada tuberkolosis.
a) Tes Mitsuda (reaksi lambat) : menggunakan basil kusta yang mati, hasilnya diperiksa setelah 3-4
minggu.
Interpretasi:
 - tidak ada reaksi/ kelainan
 +/- papel + eritema  < 3 mm
 +1 papel + eritema  3 – 5 mm
 +2 papel + eritema  > 5 mm
 +3 ulserasi
b) Tes Fernandez (reaksi awal) : menggunakan fraksi proteim M. leprae, hasil diperiksa setelah 48
jam.
Interpretasi:
 tidak ada kelainan
 +/- indurasi + eritema  < 5 mm
 + 1 indurasi + eritema  5 – 10 mm
 + 2 indurasi + eritema 10 – 15 mm
 + 3 indurasi + eritema  15 – 20 mm
 Boleh lihat ppt yang bagian tingkat2 kecacatan menurut who.. Kira –kira perlakuan
khusus apa yang perlu diberikan pada pasien kusta yang misalnya sudah masuk ke
tingkat kecacatan 1?
Misalnya memperhatikan penggunaan sepatu, karena pada pasien dengan baal di kaki
(tingkat 1) dapat menyebabkan luka-luka yang dapat menyebabkan infeksi sekunder pada
kaki. kebersihan dan kelembaban kulit telapak tangan dan kaki juga harus dijaga untuk
mencegah penyakit kulit yang dapat terjadi. Alat pelindung diri lain yang dapat digunakan
juga adalah sarung tangan untuk tangan, dan kacamata untuk melindungi mata.

CN
MH

 Pasien dapat dikatakan sembuh bila?


Setelah pengobatan selesai, maka disebut RFT (Release from treatment). Setelah RFT dilakukan
tindak lanjut secara klinis dan bakterioskopis minimal setiap tahun selama minimal 2 tahun atau
ada yang literature yang mengatakan sampai 5 tahun. Apabila negatif, maka dinyatakan bebas
dari pengamatan atau RFC (Release from control).
Namun, yang dilakukan sekarang, apabila secara klinis sudah tidak ada keluhan, maka dapat
dihentikan pemberian obat, tanpa memperhatikan bakterioskopis.

 Kalau pengobatan dikatakan selesai?


setelah minum 6 dosis maka dinyatakan RFT (Released From Treatment)

CN

Anda mungkin juga menyukai