Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

FARMASI RUMAH SAKIT

Oleh :

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURUL AFIAN MAHMUD

NIM : N014202030

KELAS :B

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
1. Apa itu Medication Management Services?
2. Apa beda The Prescription-Focused Approach dengan The Patient-Centered Approach?
3. Tuliskan 7 kategori Drug Therapy Problems!
4. Apa saja usaha-usaha untuk mengurangi Drug-Related Morbidity and Mortality?

Jawaban
1. Dalam rangka memenuhi standar pelayanan yang ada, dilakukan kegiatan profesional
yang diperlukan untuk melakukan pemastian pengobatan pada tiap pasien baik berupa
resep, non resep, alternatif, tradisional, suplemen nutrisi maupun vitamin harus dinilai
secara individual untuk menentukan terapi obat yang sesuai untuk kondisi medis pasien
dan dalam rangka untuk mewujudkan pengobatan efektif dan mencapai target terapi
yang disertai keamanan obat tersebut terhadap pasien yang dipengaruhi oleh kepatuhan
pasien yang dinilai secara sistematis dan komprehensif inilah yang dimaksud dengan
medication management services.

2. Prescription-Focused Approach merupakan kegiatan yang merepresentasikan aktivitas


yang dilakukan pada saat meracik produk obat (substitusi generik, rekonsiliasi
formularium obat, penyediaan informasi informasi, kesesuaian obat terhadap penyakit
yang diderita, aturan klinis untuk penggunaan suatu obat, dan pemantauan beberapa jenis
obat tertentu) hingga ke pasien. Kegiatan tersebut dilakukan pada setiap kondisi resep
diterima maupun diberikan sebagai bentuk hasil analisis klaim data resep sesuai dengan
penilaian apoteker. Jadi, layanan yang diberikan hanya berpusat atau berfokus pada resep
dan obatnya saja sedangkan Patient-Centered Approach merupakan layanan yang
berpusat pada pasien, yakni dengan menelusuri riwayat pengobatan setiap pasien,
preferensi, kekhawatiran dan keyakinan pasien terhadap suatu obat, dan perilaku yang
terkait dengan pengobatan mereka. Disamping itu, Patient-Centered Approach sangat
bergantung pada penilaian awal kebutuhan pengobatan pasien hingga identifikasi
masalah terapi obatnya, untuk menentukan atau sebagai acuan untuk menetapkan tujuan
terapi serta pengembangan rencana perawatannya. Tidak hanya itu, hal tersebut juga
dilakukan dasar untuk evaluasi serta untuk memperjelas kondisi kondisi pasien yang
sebenarnya.

3. Terdapat 7 kategori Drug Therapy Problems antara lain sebagai berikut:


1) Pasien tidak memerlukan obat karena tidak memiliki indikasi klinis.
2) Pasien membutuhkan terapi obat untuk indikasi namun tidak diberikan.
3) Pasien tidak mampu atau tidak mau menjalani terapi obat sesuai keinginan.
4) Produk obat tidak efektif dalam menghasilkan respons yang diinginkan pada pasien.
5) Obat tersebut menyebabkan reaksi merugikan pada pasien.
6) Dosis yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan toksik.
7) Dosis terlalu rendah menyebabkan terapi tidak efektif.

4. Terdapat beberapa usaha atau solusi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi Drug-
Related Morbidity and Mortality antara lain sebagai berikut:

1) Solusi pada kebijakan atau tingkat sistem


Solusi ini dilaksanakan pada tingkat sistem, sistem yang dimaksud disini adalah
peraturan, kebijakan atau undang-undang pada sistem pemerintahan. Kebijakan
disini mengatur kebijakan tentang pengelolaan obat-obatan, penunjukan zat
terkontrol, kendali atas resep dan kebutuhan resep, serta proses pengaplikasian obat
baru.

2) Solusi pada tingkat kelembagaan, praktik, atau professional


Solusi yang dilaksanakan pada tingkat ini mencakup pendekatan organisasi maupun
pendekatan personal atau praktisi di tingkat praktik, dan solusi diarahkan untuk
mengelola morbidity dan mortality pasien.

3) Solusi pada tingkat spesifik pasien


Solusi pada tingkat ini lebih spesifik lagi dimana dapat bersifat perseorangan yang
berarti perlakuannya berbeda-beda terhadap individu. Biasanya pada tingkat ini akan
lebih menjurus pada kebutuhan pasien masing-masing atau lebih tepatnya mengarah
pada famakogenomik tiap pasien sehingga terapi yang diterima pasien lebih
memberikan efek yang lebih optimal. Maka dari itu, pendekatan secara personality
atau secara spesifik tiap-tiap pasiennya diharapkan dapat memberikan hasil yang
lebih optimal dalam mengatasi masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai