Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA COFFEE SHOP DI BOGOR

(Studi kasus pada Ruang Kopi dan Syahaba Coffee)

Oleh :
Valiant Veritya
021113723
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR

ABSTRAK

Valiant Veritya 0211 13 723. Manajemen. Manajemen Pemasaran. Analisis Strategi Pemasaran pada Coffee Shop di Bogor (Studi
Kasus pada Ruang Kopi dan Syahaba Coffee). Mandiri. Ferdisar Adrian, S.E, M.M. dan Yuary Farradia, Ir, M.S.c.

Kopi merupakan minuman yang diminati oleh sebagian besar orang. Saat ini coffee shop di kota Bogor mengalami pertumbuhan
yang signifikan. Ruang Kopi dan Syahaba Coffee adalah dua diantara beberapa coffee shop di Bogor yang menjual kopi nusantara.
Perkembangan coffee shop yang semakin meningkat dari tahun ketahun mengharuskan pihak manajemen untuk menyiapkan
alternatif strategi pemasaran agar dapat bertahan pada posisinya. Tujuan dari penelitian ini yaitumenganalisis keterkaitan atau
hubungan rencana pemasaran pada Ruang Kopidan Syahaba Coffeedi Kota Bogordan mengidentifikasi faktor-faktor internal
maupun eksternal serta menganalisa alternatif strategi yang digunakan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengatasi
kelemahan dan ancaman.Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif.Jenis data yang digunakan terdiri dari data
primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFAS, matriks EFAS, matriks SWOT, dan space
matrix. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ruang Kopi dan Syahaba Coffeepada posisi perusahaan Agresif. Berdasarkanidentifikasi
dari analisis matriks SWOT dihasilkan 10 alternatif strategi pemasaran.

Kata kunci: Kopi, Matriks EFAS, Matriks IFAS, Matriks SWOT, Space Matrix, Strategi Pemasaran.

ABSTRACT
Valiant Veritya. 0211 13 723. Management. Marketing Management. Analysis of Marketing Stategies at Coffee Shop in Bogor
(Case Study in the Ruang Kopi and Syahaba Coffee). Mandiri. Ferdisar Adrian, S.E, M.M. and Yuary Farradia, Ir, M.S.c
Coffee is a drink that is in demand by most people. At this time, the coffee shops in the city of Bogor have experienced significant
growth. In Bogor, Ruang Kopi and Syahaba Coffee are two of the few coffee shops that sell archipelago coffee. The development
of coffee shops, which increasing from year to year, requires management to prepare alternative marketing strategies in order to
survive. The purposes of this study are two analyze the relationship of marketing plans, identify internal and external faxtors, to
analyze alternative strategies used by utiliting strengths and opportunities, and to overcome either of weaknesses and threats in both
of the Ruang Kopi and Syahaba Coffee. For analytical, this study is using descriptive analysis method. The type of data, which used
in the study, are consists of primary and secondary data. The methods were using IFAS matrix, EFAS matrix, SWOT matrix and
space matrix. The analysis result show that Ruang Kopi and Syahaba Coffee are the company in the aggressive position. Base on
the SWOT matrix analysis, there are ten alternative marketing strategies.
Keyword: Coffee, EFAS Matrix, IFAS Matrix, Marketing Strategy, Space Matrix, SWOT Matrix

merupakan suatu industri minuman yang cukup menarik


untuk dijadikan salah satu objek wisata kuliner di Bogor,
1. PENDAHULUAN karena mempunyai keunggulan yaitu suatu tempat makan dan
Pola hidup masyarakat yang rata - rata bekerja sejak minum yang bernuansa modern dan dapat dijadikan tempat
dini hari hingga malam hari, serta perkembangan teknologi santai atau kumpul bersama keluarga dan kerabat.
dan internet menjadi mendorong perubahan gaya hidup Nilai PDRB dapat mencerminkan gambaran
menjadi serba instan (cepat). Sehingga, masyarakat Indonesia perekonomian wilayah secara umum serta tingkat
saat ini cenderung lebih menyukai dan memenuhi kebutuhan kesejahteraan masyarakatnya. Ukuran PDRB yang dapat
pangan mereka dengan mengkonsumsi makanan yang dibeli menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara
dari luar. Perubahan pola dan gaya hidup ini menjadi peluang kasar adalah nilai PDRB per kapita. Pada tahun 2017 PDRB
bisnis bagi para pelaku bisnis di Indonesia. per kapita penduduk Kota Bogor adalah 26,51 juta rupiah per
Berdasarkan pada fakta di atas, banyak perusahaan tahun. (BPS Kota Bogor, 2018). Nilai PDRB per kapita kota
yang tertarik untuk membuka bisnis kuliner untuk memenuhi Bogor menurut BPS Kota Bogor menununjukan terjadi
kebutuhan tersebut. Selain dari nilai investasi yang cenderung peningkatan dari tahun ke tahun menandakan terjadinya
lebih kecil,juga adanya potensi pasar yang besar. Inilah yang peningkatan kemakmuran masyarakat Kota Bogor secara
menjadi salah satu pemicu berkembangnya wisata kuliner umum sebagai akibat dari peningkatan output produksi sektor
yang setiap tahunnya meningkat sebesar 14% (CNN, 2017). ekonominya.

Salah satu jenis usaha kuliner yang diduga akan Bisnis kuliner kopi di Indonesia menjadi bisnis yang
mengalami peningkatan adalah coffee shop. Coffee shop signifikan berkembang. Berkembangnnya peminat kopi
menjadikan permintaan kopi di Indonesia kian meningkat. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini
Kementrian perindustrian dan perdagangan pada siaran pers adalah strategi pemasaran.Variabel yang digunakan yaitu
(2017) menyatakan bahwa produksi kopi nusantara faktor eksternal:
merupakan ketiga terbesar di Dunia. Menurut ketua 1. Makro : SLEPT(Social, Legal, Economic, Political, dan
Kompartemen Industi dan Kopi Spesial Asosiasi Eksportir Technological).
dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarko 2. Mikro : Proter Five –Force Model
memperkirakan konsumsi kopi di pasar domestik Indonesia a. Persaingan di antara perusahaan yang bersaing
akan mencapai 1.6 kg -1.7 kg per kapita. Proyeksi tersebut b. Masuknya pesaing baru atau potensial
meningkatpesatdibandingkan dengan kondisi pada 10-12 c. Potensi pengembangan produk subtitusi
tahun lalu yang hanya 0.8 kg per kapita. Pengamat kopi dari d. Kekuatan posisi tawar pemasok
AEKI, Eris Susandi, melihat adanya peningkatan jumlah e. Kekuatan posisi tawar konsumen
penikmat kopi berkualitas di Indonesia, sebagian besar Serta variabel lain yang digunakan yaitu faktor internal
jumlahnya masih didominasi oleh kalangan anak muda dengan indikator:
(Republika, 2017). 1. Manajemen
2. Pemasaran
Ruang Kopi dan Syahaba Coffee adalah dua diantara
3. Keuangan
beberapa coffee shop yang menjual kopi nusantara dengan
4. Produksi
proses manual yang ada di Kota Bogor. Dua coffee shop ini
5. MSDM
terletak di lokasi yang cukup berdekatan, menu yang
Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang
ditawarkan tidak jauh berbeda dengan coffe shop yang
dianalisis dalam penelitian. Unit analisis yang ditentukan
lainnya dan harga yang terjangkau untuk semua lapisan
berdasakan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian,
masyarakat. Ruang Kopi menyediakan kopi dari beberapa
proses pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Unit
jenis biji kopi Nusantara. Penjualan di Ruang Kopi
analisis dalam penelitian ini adalah Ruang Kopi dan Syahaba
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu terjadi
Coffee, terutama pada bagian pemasaran, manajemen,
kenaikan penjualan dengan persentase pada Ruang Kopi
keuangan dan produksi.
sebesar 53,4% pada Tahun 2017 dan 41,4% sampai dengan
Lokasi penelitian yakni padaRuang Kopi dan Syahaba
Tahun 2018. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Coffee. Ruang Kopi dan Syahaba Coffee merupakan dua dari
yang dilakukan kepada pemilik Ruang Kopi menjelaskan
beberapa coffee shop di kota Bogor. Keduanya memiliki
bahwa semenjak tahun 2015 hingga kini, Ruang Kopi
lokasi yang strategis dan berada dalam satu traffic. Ruang
mengalami kenaikan harga dari Rp 2.000,00 - Rp 3.000,00 /
Kopi beralamatkan di Jl. Pandu Raya no. 106 Kota Bogor.
produk.
Sedangkan Syahaba Coffee beralamatkan di Jl. Pandu Raya
Syahaba coffee merupakan coffee shop yang terletak no. 98 Kota Bogor.
tidak jauh dari Ruang Kopi. Pada Syahaba Coffee penjualan
2.3. Sumber Data Penelitian
mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 50% (2017) dan
33,3 (hingga 2018). Berdasarkan hasil observasi dan Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan
wawancara yang dilakukan kepada pemilik Syahaba Coffee dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu
menjelaskan bahwa semenjak tahun 2013 hingga kini, yang telah ditentukan (Sunyoto, 2013; 21). Sumber data yang
Syahaba Coffee mengalami kenaikan harga Rp 3.000,00 – Rp digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
5.000, 00 pada seluruh menu yang ditawarkan primer adalah data yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara. Survey dilakukan kepada ownwer dariRuang
Semakin meningkatnya jumlah coffee shop di kota
Kopi dan Syahaba Coffee Kota Bogor dengan memberikan
Bogor menunjukan persaingan yang semakin ketat pada
wawancara langsung.
industri kuliner ini, oleh karena itu perlu perhatikan streategi
pemasaran yang digunakan. Salah satu aspek yang perlu Data sekunder ditujukan untuk mendukung
mendapatkan perhatian yaitu aspek penetapan harga. penggunaan data primer. Data sekunder diperoleh dari kajian
Perusahaan harus menetapkan harga dengan terhadap studi pustaka yang berkaitan, literatur yang relevan
mempertimbangkan faktor internal dan faktor eksternal. seperti jurnal, buku, penelitian terdahulu dan tesis serta
Strategi dalam pengambilan keputusan harga akan sumber-sumber dan dokumen lain yang berkaitan.
mempengaruhi kondisi persaingan.
2.4. Operasional Variabel
Dari latar belakang tersebut maka peneliti tertarik
Menurut Sugiyono (2014; 59) definisi operasional
untuk meneliti penerapan strategipemasarandari beberapa
variabel merupakan suatu definisi yang diungkapkan secara
coffee shop yang terdapat di Kota Bogor. Maka pada fokus
jelas dari masing-masing variabel dalam penelitian dan
penelitian ini adalah “Analisis Strategi Pemasaran pada
dijabarkan ke dalam indikator-indikator. Adapun indikator
Coffee Shop di Bogor (Studi Kasus pada Ruang Kopi dan
adalah dimensi tertentu dari suatu konsep yang dapat diukur.
Syahaba Coffee)”.
Secara keseluruhan definisi operasional variabel pada
penelitian ini adalah terdapat pada Tabel 1.
2. METODE PENELITIAN
Tabel 1. Operasional Variabel
2.1. Jenis Penelitian Variabel Indikator Ukuran Skala
Faktor 1. Social, Skala
Berdasarkan latar belakang yang penulis teliti, jenis
Eksternal 2. Legal, Ordinal
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
3. Economic, Skala
penelitian deskriptif kualitatif mengenai strategi pemasaran
4. Political, Ordinal
yang dilakukan di Ruang Kopi dan Syahaba Coffee Kota
5. Technologic Skala
Bogor.
al. Ordinal
2.2. Objek, Unit Analisis dan Lokasi Penelitian Strategi Skala
Pemasara 6. Persaingan Ordinal terjadi di lapangan. Dokumen adalah segala benda yang
n di antara Skala berbentuk barang, gambar ataupun tulisan sebagai bukti dan
perusahaan Ordinal dapat memberikan keterangan yang penting dan absah.
yang Skala Pengamatan ini telah direncanakan secara sistematik dan
bersaing Ordinal berkaitan dengan tujuan penelitian. Pengamatan dilakukan di
7. Masuknya Ruang Kopi dan Syahaba Coffee Kota Bogor.
pesaing baru Skala
2. Wawancara
atau Ordinal
potensial Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
8. Potensi Skala data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
pengembang Ordinal untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, namun
an produk selain itu wawancara dapat dilakukan apabila peneliti ingin
subtitusi Skala mengetahui hal-hal dari responden lebih mendalam
9. Kekuatan Ordinal (Sugiyono, 2017; 147). Wawancara pada penelitian ini
posisi tawar Skala dilakukan secara terstruktur. Langkah – langkah wawancara
pemasok Ordinal menurut Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal adalah:
10. Kekuatan a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan
posisi tawar dilakukan.
konsumen b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
Faktor Internal Skala bahan pembicaraan.
1. Manajemen Ordinal c. Mengawali atau membuka alur wawancara.
Skala d. Melangsungkan alur wawancara
2. Pemasaran Ordinal e. Mengkorfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan
Skala mengakhirinya
3. Keuangan Ordinal f. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan.
Skala g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang
4. Produksi Ordinal telah diperoleh.
Skala Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada
5. MSDM Ordinal pemilikdan 2 karyawan Ruang Kopi dan Syahaba Coffee
Kota Bogor untuk melengkapi hasil survei.
3. Pengumpulan data sekunder
2.5. Metode Penarikan Sampel
Pengumpulan data sekunder diperoleh secara manual
Menurut Sugiyono (2017; 81), sampel adalah dari teknik pengumpulan data dan informasi yang meliputi
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh sumber-sumber kepustakaan,web-site, KKP, penelitian
populasi tersebut. Penentuan pengambilan sampel pada sebelumnya dan literatur buku
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
tekniknonprobability sampling denganpurposive sampling. 2.7. Metode pengolahan/Analisis Data
Nonprobability sampling adalah teknik pembelian sample
Data dan informasi yang terkumpul diolah dan dianalisis
dengan tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur
lebih lanjut dengan cara :
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2014; 116). Menurut Arikunto (2006; 133), 1. Analisis
purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
Analis deskriptif bertujuan untuk memperoleh
karakteristik tertentu misalnya orang tersebut dianggap
gambaran secara mendalam dan objektif untuk
paling tahu tentang informasi yang kita harapkan. Jumlah
mendeskripsikan visi, misi mengenai objek penelitian.
keseluruhan sampel adalah 6 orang, yaitu masing masing
owner dan 2 karyawanyang terdiri dari 1 barista dan 1 staff 2. Matriks Eksternal Factors Analysis Summary (EFAS)
dapur dari Ruang Kopi dan Syahaba Coffee. Owner dipilih
MatriksEFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor-
karena dianggap paling paham keadaan coffee shop,
faktor eksternal perusahaan.Data-data eksternal perusahaan
sedangkan 2 staff lain yaitu 1 barista dan 1 staff dapur dipilih
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut
yang paling memahami seluk beluk coffee shop itu sendiri.
persoalan sosial,teknologi, ekonomi, lingkungan, politik,
2.6. Metode Pengumpulan Data hukum, dan etika serta data eksternal lainnya. Setelah
perusahaan menganalisis dan mengidentifikasikan
Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan
persaingan dipasar industri dimana perusahaan berada maka
yang dilakukan dalam proses penelitian. Dalam suatu
perusahaan dapat menggunakan tabel external factors
penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan
analysis summary-EFAS(David, 2011).
untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan
terpercaya (Supranto dalam Haryobudi, 2010). 3. Matriks Internal Factor Analysys Summary (IFAS)
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-
research) dengan menggunakan metode pengumpulan data faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan
dan informasi sebagai berikut: kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi
perusahaan mengenai aspek internal perusahaan dari
1. Pengamatan langsung (observasi) dan studi
beberapa fungsional seperti aspek manajemen, keuangan,
dokumentasi
sumber daya manusia, pemasaran, sistem informasi dan
Pengumpulan data untuk dijadikan dokumen produksi. (David, 2011).
penelitian dengan cara pengamatan langsung adalah
4. Matriks Space
pengambilan data dengan melihat langsung situasi yang
Space Matrix (Strategic Position and Action terbaik di Bogor yang
Evaluation) dipakai untuk memetakan kondisi perusahaan Bogor yang memunculkan
dengan menggunakan model yang dipresentasikan dengan memunculka produk olahan
menggunakan sebuah diagram cartesius yang terdiri atas 4 n produk kopi Gayo
kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangkan keempat dengan unggulan.
kuadran itu menunjukkan apakah akan mengindikasikan berbagai
strategi aggresive, conservative, defensif, atau competitive ragam kopi
bagi perusahaan yang di analisis. Keempat faktor ini adalah asli
faktor penentu yang paling untuk menentukan posisi strategis Indonesia.
perusahaan.
Langkah-langkah untuk mengembangkan suatu Matriks
Space, yaitu:
1. Pilih sejumlah variabel untuk mengukur financial
strength (FS), competitive advantage (CA), enviromental 2. Bauran Produk
stability (ES), dan industry strength (IS). Pemasara 1. Memiliki 1. Hanya
2. Beri tanda dengan angka yang berurutan dari +1 (paling n olahan kopi menyediakan
buruk) sampai +6 (paling buruk) bagi variabel-variabel dari berbagai satu jenis
dari dimensi FS dan IS. Beri tanda dengan angka yang jenis biji olahan kopi
berurutan dari -1 (paling baik) sampai -6 (paling buruk) kopi dari yaitu kopi Gayo
bagi variabel-variabel pada dimensi ES dan CA. nusantara. dari Aceh
2. Memiliki 2. Tidak memiliki
3. Hitung nilai rata-rata variabel-variabel tiap dimensi FS, menu menu minuman
CA, IS, da ES. Kemudian petakan nilai rata-rata FS, CA, minuman non-coffee dan
IS, dan ES pada sumbu di SPACE Matrix. non-Coffee makanan.
3. Menyediakan
4. Tambahkan kedua nilai sumbu x dan petakan hasilnya 3. Memiliki
biji kopi yang
pada sumbu x. Tambahkan kedua nilai pada sumbu y dan menu
petakan hasilnya pada sumbu y. Petakan perpotngan dapat dibawa ke
makanan
rumah
kedua titik x dan y. berat seperti
nasi goreng
5. Gambarlah arah vektor dari kordinat 0,0 melalui titik
dan berbagai
perpotongan yang baru. Tanda panah ini memperlihatkan
cemilan
tipe strategi yng disarankan untuk perusahaan: aggresive,
favorit yaitu
competitive, defensive, atau conservative
kentang
goring.
1. Hasil dan Pembahasan 4. Menyediaka
1.1 Analisis Lingkungan Internal n biji kopi
Tabel 2 Faktor Internal Ruang Kopi dan Syahaba Coffee yang dapat
dibawa ke
No Ruang Kopi Syahaba Coffee rumah.
.
1. STP 1. Segmentatio 1. Segmentation Place / Tempat
n Seluruh 1. Berada di
Seluruh kalangan jalan utama
kalangan masyarakat kota Bogor 1. Berada di kota
masyarakat dengan status yang Bogor yang
dengan ekonomi memiliki sejuk.
status menengah atas udara sejuk 2. Ruangan ditata
ekonomi yang berada di 2. Konsepnya dengan
menengah Bogor baik adalah sederhana
atas yang penduduk asli tentang dengan konsep
berada di maupun petani kopi kedai kopi
Bogor baik wisatawan. dan ruangan Aceh.
penduduk 2. Targeting di design
asli maupun Masyarakat usia dengan
wisatawan. muda hingga konsep lebih
2. Targeting tua usia 25-50 milenial.
Masyarakat tahun dan 3. Tema yang
usia muda pecinta kopi diambil
usia 18-35 gayo Aceh. adalah
tahun dan 3. Positioning “Terima
pecinta kopi. Ingin Kasih Petani
3. Positioning menempati Indonesia”
Ingin posisi sebagai 4. Konsep
menjadi coffee shop interior
coffee shop pertama di menggunaka
n tema rustic dengan 1. Pelayanan dan
dengan temperature penyajian
menggunaka yang sesuai baik.
n kayu kayu untuk 2. Mengutamaka
sebagai mendapatka n kualitas biji
bahan n cita rasa kopi sehingga
interior yang bagus. dapat
utama. 2. Biji yang mengeluarkan
5. Ditambah telah di aroma dan cita
dengan roasting, rasa khas dari
fasilitas diolah kopi gayo.
music dengan 3. Memanggang
coffee maker biji kopi
Price machine dan dengan mesin
1. Kisaran skillbarista roasting.
harga untuk merupakan 4. Kopi diolah
minuman penentu sesuai
kopi yaitu akhir cita permintaan
Rp 20.000- 1. Kisaran harga rasa kopi. konsumen
Rp30.000 untuk minuman dengan
2. Kisaran kopi yaitu Rp menggunakan
harga untuk 20.000- People / Orang mesin
minuman Rp30.000 1. Karyawan pembuat kopi.
non-coffee dilatih untuk
yaitu Rp mengutamaka
10.000- n pelayanan
Rp30.000 dan kecepatan
3. Kisaran penyajian.
harga untuk 2. Kriteria
makanan karyawan
yaitu Rp minimal Kriteria karyawan
18.000- SMA, usia pendidikan
Rp30.000 maksimal 28 terakhir SMA,
tahun, rajin, jujur,
Promosi memiliki bertanggung
1. Melalui penampilan jawab, dan
pemasangan yang menarik, memiliki performa
banner, tanggung yang tinggi.
media jawab dan Pelayanan
elektronik 1. Melalui jujur. terhadap
dan applikasi pemasangan 3. Barista dilatih konsumen
zomato. banner, media hingga ditingkatkan
2. Melalui elektronik dan memiliki skill dengan
mulut ke applikasi yang baik dilakukannya
mulut dari zomato. pelatihan
hasil 2. Melalui mulut Physical karyawan. Selain
kepuasan ke mulut dari Appearance itu, karyawan
konsumen. hasil Terdapat diwajibkan
3. Mengadakan kepuasan beberapa melayani
event konsumen. fasilitas seperti konsumen dengan
terjadwal, bar kopi, alat ramah.
yaitu pembuatan kopi,
pelatihan dapur, toilet, AC
pembuatan room, smoking
kopi untuk room, big screen
umum. dan WiFi.

Proses
1. Biji kopi
yang
didapatkan Terdapat beberapa
kemudian fasilitas seperti bar
dipanggang kopi, alat
di mesin penunjang
roasting pembuatan kopi,
dapur, toilet dan Lingkungan sosial merupakan salah satu aspek
WiFi interaksi antar manusia yang juga dapat mempengaruhi
aktivitas bisnis di Indonesia khususnya pada bisnis coffee
shop, hal ini dapat dilihat bahwa coffee shop saat ini tidak
hanya berfungsi sebagai tempat menikmati kopi saja, namun
juga sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi antar
manusia.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin
dinamis, dimana produktivitas kerja yang semakin tinggi. Hal
ini mengakibatkan kebutuhan akan kopi sebagai minuman
penghilang rasa lelah dan penambah energi. Selain itu jumlah
penduduk dan jumlah wisatawan yang semakin terus
meningkat di Kota Bogor juga akan mengakibatkan
peningkatan permintaan masyarakat terhadap konsumsi kopi.
Hal-hal terseebut menjadi peluang Ruang Kopi dan Syahaba
Coffee.
4.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal d. Demografi
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar Salah satu lingkungan makro adalah demografi.
organisasi perusahaanyang tidak secara langsung Demografi terdiri dari gender, usia dan jenis pekerjaan.
mempengaruhi kondisi internal pada Ruang Kopi dan Produk yang dihasilkan adalah kopi. Kopi adalah minuman
Syahaba Coffee. hasil seduhan buah kopi yang telah melalui proses
1. Analisis lingkungan makro penjemuran, pengelupasan kulit, penyangraian dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi dapat dikonsumsi oleh
a. Politik dan kebijakan pemerintah semua kalangan bawah maupun kalangan atas. Bukan hanya
Kebijakan pemerintah dan stabilitas politik menjadi dinikmati oleh penikmat kopi, tapi kopi sudah menjadi
faktor penting dalam suatu usaha. Situasi politik yang tidak kebutuhan karena pola hidup masyarakat yang rata-rata
mendukung akan berdampak pada dunia usaha begitupun membutuhkan energi tambahan untuk bekerja sehari-hari.
sebaliknya. Kondisi politik yang stabil dapat memberikan e. Alam dan ekologis
pengaruh yang positif bagi perusahaan, sedangkan kondisi
politik yang tidak stabil dapat memberikan pengaruh yang Kopi bisa tumbuh dengan baik di daerah yang
negatif bagi perusahaan, bahkan mampu mematikan bisnis. beriklim tropis dan subtropis meliputi dataran tinggi maupun
Salah satu kebijakan pemerintah yang harus diperhatikan oleh dataran rendah. Kopi dipanen untuk diambil bijinya
Ruang Kopi dan Syahaba Coffee tentang adanya peraturan kemudian dijadikan minuman atau bahan pangan lainnya.
daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2012 tentang Negara Indonesia sangat cocok untuk menanam berbagai
Penyelenggaraan dan Retribusi Izin Jasa Usaha serta tanaman kopi. Suhu lingkungan untuk kopi arabika sekitar
peraturan daerah nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Restoran. 16-22°C, sementara robusta mampu beradaptasi dengan suhu
sekitar 20-28°C.hal ini menjadi peluang mengingat kopi
b. Ekonomi adalah tanaman yang cocok berada di Indonesia. Selain itu,
Keadaan ekonomi sangat berpengaruh secara kondisi alam Bogor kota hujan yang dingin dan sejuk cocok
langsung maupun tidak langsung pada keberadaan suatu ditemani dengan secangkir kopi.
usaha. Ekonomi menjadi salah satu faktor penting yang perlu f. Teknologi
diperhitungkan karena terkait dengan faktor produksi, siklus
bisnis, tingkat pendapatan, harga komoditi dan konsumsi per Kemajuan teknologi dapat menjadi peluang jika
kapita serta pemasaran komoditi. Berdasarkan nilai PDRB perusahaan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
per kapita Kota Bogor, menununjukan terjadi peningkatan sehingga dapat meningkatkan laba. Namun kemajuan
dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi peluang bagi Ruang Kopi teknologi juga dapat menjadi ancaman bagi suatu perusahaan
dan Syahaba Coffee karena menandakan terjadinya jika sumberdaya yang ada dalam perusahaan tidak mampu
peningkatan kemakmuran masyarakat Kota Bogor secara memanfaatkan teknologi tersebut, sehingga dapat
umum sebagai akibat dari peningkatan output produksi sektor mempengaruhi produk yang dihasilkan. Teknologi yang
ekonominya. digunakan oleh Ruang Kopi dan Syahaba Coffee saat ini
sudah cukup modern. Hal ini bisa dilihat dari adanya
c. Budaya peralatan untuk produksi seperti alat roasting, freezer,
Faktor budaya merupakan suatu ciri khas yang microwave dan lain-lain. Selain itu penggunaan teknologi
dimiliki oleh komunitas di suatu wilayah atau daerah. Ciri informasi seperti penggunaan internet sebagai promosi pada
khas tersebut meliputi kebudayaan demografi, pendidikan, media sosial dan telepon dalam memberikan kemudahan
adat-istiadat dan agama. Semua elemen tersebut secara alami komunikasi dengan pemasok bahan baku.
berkembang di masyarakat dan membentuk kepercayaan 2. Analisis lingkungan mikro
disar, nilai, perilaku, pendapat serta gaya hidup. Faktor sosial
budaya bisa berubah mengikuti perkembangan zaman a. Hambatan memasuki pasar
meskipun memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan Ruang Kopi saat ini mampu memasuki pasar dengan
kondisi sosial masyarakat yang berubah dari masa ke masa, konsep yang ditawarkan ditengah persaingan ketat coffe shop.
perusahaan harus mampu mengantisipasi perubahan tersebut. Cita rasa Syahaba Coffee menjadi keunggulan yang
Perubahan kondisi sosial masyarakat biasanya terkait dengan ditonjolkan. Sedangkan Ruang Kopi tidak kalah cita rasanya
perubahan sikap dan gaya hidup akibat peningkatan
pendapatan dan status sosial.
dan memiliki beberapa acara untuk menarik perhatian 4. Strategi WT (WT Strategies) yaitu Strategi ini merupakan
konsumen. strategi bertahan dengan cara mengurangi kelemahan
internal serta menghindari ancaman.
4.2.3 Penerapan strategi pemasaran
a. Meningkatkan jumlah produksi kopi
1. Matriks SWOT
b. Mengadakan pelatihan karyawan khususnya barista
Analisis menggunakan matriks SWOT untuk
mengetahui perencanaan strategi yang akan dihasilkan dari c. Memperkerjakan karyawan paruh waktu pada waktu
analisis tersebut. Adapun faktor internal pada Ruang Kopi – waktu tertentu
dan Syahaba Coffee meliputi manajemen, pemasaran,
2. Matriks Space
keuangan, MSDM dan produksi. Faktor eksternal makro
terdiri dari ekonomi, politik, demografi, alam, budaya dan Pengertian Space Matrix (Strategic Position and
teknologi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal mikro Action Evaluation) dipakai untuk memetakan kondisi
meliputi hambatan memasuki pasar, persaingan sesama perusahaan dengan menggunakan model yang
perusahaan dalam industri sejenis, ketersediaan produk dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram
substitusi, kekuatan tawar-menawar pembeli dan kekuatan cartesius yang terdiri atas 4 kuadran dengan skala ukuran
tawar menawar pemasok. yang sama. Kerangkan keempat kuadran itu menunjukkan
apakah akan mengindikasikan strategi aggresive,
Analisis alternatif strategi merupakan hasil perpaduan
conservative, defensif, atau competitive bagi perusahaan yang
anatara analisis lingkungan internal serta lingkungan
di analisis. Berikut ini adalah hasil perhitungan matriks space
eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
berdasarkan hasil dari perhitungan dari matriks EFE dan
ancaman bagi suatu usaha. Alternatif strategi yang digunakan
matriks IFE.
menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT yang
diterapkan dapat di rumuskan secara umum dengan Berdasarkan matriks space maka strategi yang tepat
menghasilkan empat alternatif strategi yaitu strategi Strength- adalah strategis agresif. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
Opportunity (S-O),strategi Weakness-Threat (W-T),strategi yang menunjukkan angka positif yang menunjukkan arah
Weakness-Oppurtunity (W-O), strategi Streanght-Threat (S- panah pada kuadran agresif. Coffee Shoptersebut berada
T).Setelah dilakukan indentifikasi mengenai faktor internal dalam posisi yang sangat bagus untuk memanfaatkan
yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan serta faktor berbagai kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan
eksternal yang berisi mengenai peluang dan ancaman yang dari peluang-peluang eksternal, mengatasi kelemahan
ada di dalam Ruang Kopi dan Syahaba Coffee, maka internal, dan menghindari beragam ancaman eksternal.
dihasilkan beberapa alternatif strategi yang terdiri dari S-O, Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan
W-O, S-T, W-T.Strategi tersebut dapat digunakan sebagai internal dan eksternal yang dihadapi Syahaba Coffee yaitu
bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan berupa strategi intensif karena Syahaba Coffee masih perlu
usahanya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan melakukan berbagai upaya intensif. Dalam hal ini adalah
keuntungan bagi perusahaan. diperlukannya upaya dari Syahaba Coffee agar lebih baik,
salah satunya dengan memperbaiki SOP sehingga penataan
1. Strategi SO (SO Strategies) yaitu Strategi ini
pekerjaan karyawan lebih optimal dan lebih baik.
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluag yang ada diluar perusahaan.
a. Menjalin hubungan kerjasama dengan pemasok lain KESIMPULAN DAN SARAN
guna mengantisipasi keterbatasan pasokan produk
5.1 Kesimpulan
b. Meningkatkan pelayanan yang baik terhadap
Berdasarkan uraian dan analisis mengenai faktor
konsumen
eksternal dan internal terhadap strategi pemasaran pada
2. Strategi WO (WO Strategies) yaitu Strategi ini bertujuan Ruang Kopi dan Syahaba Coffee, maka penulis menyatakan
untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal simpulan sebagai berikut :
perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang
1. Ruang Kopi dan Syahaba Coffee berada pada posisi baik
eksternal.
dan kuat dengan nilai tabel IFE dan EFE yang baik. Nilai
a. Meningkatkan pengawasan terhadap SDM agar tersebut menunjukan kedua coffee shop ini dapat
kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan
produktif serta memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman
yang dihadapi oleh Ruang Kopi.
b. SOP dibuat lebih detail dan tertata
2. Hasil analisis matriks SWOT diperoleh sepuluh alternatif
c. Membuat trend baru tentang kopi sebagai promosi dan
strategi pengembangan yang dapat diterapkan oleh Ruang
peningkatan mutu kualitas
Kopi dan Syahaba Coffee dalam menjalankan usahanya.
3. Strategi ST (ST Strategies) yaitu Melalui strategi ini
3. Penerapan strategi pemasaran untuk menghadapi
perusahaan berusaha menghindari atau mengurangi
persaingan pada Ruang Kopi dan Syahaba Coffee sudah
dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
baik. Ditunjukan dengan kondisi dua coffee shop ini pada
a. Mengembangkan usaha dengan meningkatkan posisi strategis agresif dapat dilihat dari nilai yang
kualitas produk yang dihasilkan menunjukkan angka positif yang menunjukkan arah
panah pada kuadran agresif.
b. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk dalam
Berdasarkan matriks space berikut maka strategi
memenuhi kebutuhan pelanggan
yang tepat adalah strategis agresif. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai yang menunjukkan angka positif yang
menunjukkan arah panah pada kuadran agresif. Coffee
Shoptersebut berada dalam posisi yang sangat bagus Kotler dan Armstrong (2016). Prinsip-Prinsip Pemasaran.
untuk memanfaatkan berbagai kekuatan internalnya Erlangga, Jakarta.
untuk menarik keuntungan dari peluang-peluang Manullang. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Gajuah Mada
eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan Univercity Press. Yogyakarta.
menghindari beragam ancaman eksternal. Strategi yang Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller (2006).Manajemen
dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan Pemasaran. Ghalia Indonesia, Jakarta.
eksternal yang dihadapi Syahaba Coffee yaitu berupa Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008).Manajemen
strategi intensif karena Syahaba Coffee masih perlu Pemasaran. Erlangga, Jakarta.in Biotechnology.
melakukan berbagai upaya intensif. Dalam hal ini adalah John Wiley & Son. England. Pp: 62-63.
diperlukannya upaya dari Syahaba Coffee agar lebih baik, Solihin, Ismail (2012). Manajemen Strategik, Penerbit
salah satunya dengan memperbaiki SOP sehingga Erlangga, Jakarta
penataan pekerjaan karyawan lebih optimal dan lebih Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :
baik. CV. Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 2008. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia
Publishing.
Tjiptono, Fandy. 2012. Manajemen Jasa. Edisi kedua.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Andi:
Aaker, David A. 2013. Manajemen Pemasaran Strategi. Yogyakarta.
Edisi kedelapan. Salemba Empat. Jakarta. Zeithaml, V.A., M.J. Bitner, D.D. Gremler. 2013. Services
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Marketing: Integrating Customer Focus Across the
Bumi Aksara Firm 6th. Mc.Graw-Hill. Boston.
Assauri, S. 2017. Manajemen Pemasaran. Dasar, Konsep dan
Strategi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2018. PDRB Per Kapita di
Kota Bogor 2013-2017. Diakses pada Tanggal 21
Oktober 2018.
https://bogorkota.bps.go.id/statictable/2018/10/18
/192/pdrb-per-kapita-di-kota-bogor-2011-2017-
.html

Basu Swastha (2005). Manajemen Penjualan. Edisi 12,


Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.
Chaffey, Dave. (2009). E-Business and E-Commerce
Management: Strategy, Implementation and
Practice (4th Edition). Prentice Halls. England.
Chaffey, D. (2011). E-Business and E-Commerce
Management Strategy, Implementation and
Practice 5th Edition. London: Prentice hall
Financial Times.
Chandra (2012).Strategi dan Program Pemasaran. Andi,
Yogyakarta
Chuck Williams (2001). Manajemen. Salemba Empat,
Jakarta.
C. Mowen, John. Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen.
Jakarta. Erlangga
David F.R (2011). Manajemen Strategis: Konsep. Alih
Bahasa: Dono Sunardi. Edisi 12, Salemba Empat,
Jakarta.
Fanggidae (2006).Strategi Pemasaran
Pariwisata:Segmentatation, Target Market,
Positioning dan Marketing Mix. FISIP Universitas
Nusa Cendana, Kupang.
Firmansyah. 2017. Hubungan Perilaku Wirausaha terhadap
Kinerja Usaha Coffee Shop di Kota Bogor.
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Freddy Rangkuti (2009).Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Kompas Media, Jakarta.
Handoko, T. H. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi
dan Operasi. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE
Heizer, J. dan Render, B. 2006. Manajemen Operasi, Edisi 7.
Jakarta: Salemba Empat
Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas
Konsumen. Bandung: Alfabetha.
Keegan and Green (2008). Global Marketing, Five Edition,
London Pearson Education, inc.

Anda mungkin juga menyukai