Dosen pengampu :
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan tugas Makalah dengan judul “Biaya Overhead Pabrik ” ini dengan baik.. Tugas
ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu “ Akuntansi Kos”
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua
khususnya dalam hal mata kuliah Akuntansi Kos. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
kami mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas,
karena keterbatasan ilmu dan pemahaman kami yang belum seberapa.
Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi kami khususnya. Atas perhatian nya kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4
D. Manfaat....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat
kompleks.Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai permasalahan yang
dihadapi perusahaan.Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya transaksi yang terjadi,
perubahan dan permintaan konsumen dan target laba yang diinginkan pemilik
modal.Permasalahan konsumen tersebut diiringi dengan adanya situasi dan kondisi yang semakin
kompetitif.Maka para pengusaha dan manajer memperoleh tantangan yang lebih berat, yaitu
meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasi perusahaan yang dikelola.
Peningkatan efektifitas dari efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana manajemen
perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi jalannya perusahaan. Seperti
yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi.
Dalam makalah ini, yang akan lebih banyak dikaji adalah tentang biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak melekat dan sulit untuk diidentifikasi pada
produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi tercapainya harga pokok produk
yang tepat. Biaya ini memang sulit penetapannya sedangkan jumlah dan pengaruhnya relatif
besar dibandingkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui pengertian serta penggolongan BOP
2. untuk mengetahui cara penentuan tarif BOP
3. untuk mengetahui cara pengumpulan BOP sesungguhnya
4. agar dapat menganalisis selisih BOP
D. MANFAAT
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang ingin mengetahui
aspek-aspek biaya overhead dan distribusi seperti calon investor, pengusaha, dan distributor yang
ingin berkecimpung di dunia usaha.
4
BAB II
PEMBAHASAN
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)
A. PENGERTIAN
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode harga pokok
proses)
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode harga
pokok pesanan)
Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya –
biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi selama periode yang
akan dating ,meliputi jenis biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana biaya itu terjadi.
1. Menurut sifatnya
a. Biaya bahan penolong
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
d. Biayayang timbul sebagai akibat penilaian aktiva tetap
e. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
2. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
a. Biaya overhead pabrik tetap
b. Biaya overhead pabrik variabel
c. Biaya overhead pabrik semi variabel
3. Menurut hubungannya dengan departemen
a. Biaya overhead pabrik langsung departemen
5
Yaitu BOP yang terjadi dalam departementertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh
departemen tersebut.Contoh : biaya gaji mandor dalam departemen produksi,biaya depresiasi
mesin ,biaya bahan penolong.
b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
Yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.Contoh : biaya
depresiasi,pemeliharaan ,asuransi gedung pabrik dimana pabrik digunakan oleh beberapa
departemen produksi.
Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan metode harga pokok
pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan
selesai dikerjakan. Padahal ada elemen biaya overhead pabrik yang baru dapat diketahui jumlahnya
pada akhir setiap bulan,dan akhir tahun. Contoh : bila perusahaan memakai listrik dari PLN ,tagihan
baru dapat diketahui pada akhir bulan.
Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik
a) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
b) Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik
PT ABC
Anggaran BOP untuk tahun 2012
Atas dasar kapasitas normal 75.000 jam mesin
6
5105 Biaya kesejahteraan karyawan T Rp. 1.500.000,-
5106 Biaya reparasi dan pemeliharaan V Rp. 500.000,-
T Rp. 500.000,-
5107 Biaya asuransi gedung T Rp. 600.000,-
5108 Biaya depresiasi T Rp. 800.000,-
V Rp. 5.300.000,-
Jumlah
T Rp.5.400.000,-
Jumlah Total Rp. 10.700.000,-
Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode full costing
Berkaitan dengan soal diatas,maka jurnal yang dibuat untuk mencatat BOP yang sesungguhnya
terjadi sebagai berikut :
BOP sesungguhnya Rp. 10.700.000,-
Persediaan bahan penolong Rp. 1.100.000,-
Persediaan bahan bakar Rp. 750.000,-
Gaji dan upah Rp. 5.000.000,-
Persediaan suku cadang Rp. 1.000.000,-
Persekot asuransi gedung Rp. 600.000,-
Akumulasi depresiasi mesin Rp. 800.000,-
Kas Rp. 1.450.000,-
Untuk mencatat selisih BOP tersebut ,perlu dibuat jurnal sebagai berikut :
a. Jurnal untuk menutup rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP sesungguhnya
BOP yang dibebankan Rp. 10.500.000,-
BOP sesungguhnya Rp. 10.500.000,-
b. Jurnal untuk selisih BOP
Selisih BOP Rp. 200.000,-
7
BOP sesungguhnya Rp. 200.000,-
Pengumpulan BOP sesungguhnya dalam metode variabel costing
Karena dalam metode variabel costing BOP tetap sesungguhnya dibebankan sebagai biaya dalam
periode terjadinya ,tidak diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi maka BOP
sesungguhnya yang telah dicataat dalam rekening BOP sesungguhnya kemudian dipecah menjadi
2 kelompok biaya : BOP variabel sesungguhnya dan BOP tetap sesungguhnya
Jurnal :
BOP sesungguhnya Rp. 10.700.000,-
Persediaan bahan penolong Rp. 1.100.000,-
Persediaan bahan bakar Rp. 750.000,-
Gaji dan upah Rp. 3.500.000,-
Persediaan suku cadang Rp. 500.000,-
Persekot asuransi gedung Rp. 600.000,-
Akumulasi depresiasi mesin Rp. 800.000,-
Kas Rp. 3.450.000,-
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pemisahan BOP yang sesungguhnya terjadi menurut
perilakunya :
BOP variabel sesungguhnya Rp. 5.300.000,-
BOP tetap sesungguhnya Rp. 5.400.000,-
BOP sesungguhnya Rp. 10.700.000,-
8
Selisih BOP variabel Rp. 137.500,- dan jumlah ini disebut selisih pengeluaran variabel.Karena
metode variabel costing tidak membebankan BOP tetap kepada produk,maka tidak ada selisih
yang dihitung yang bersangkutan dengan kapasitas.
Y=a+bX
Jika biaya tetap (a) Rp 10.000,00 per bulan dan biaya variable (b)Rp 200 per unit sementara
barang yang diproduksi 400 unit. Maka anggaran BOP adalah :
Y = a + b X
Contoh Kasus:
PT Ben Pecah memproduksi berbagai perabot rumah tangga dari kaca, diantaranya piring.
Volume menurut anggaran adalah 4000 unit, akan tetapi dalam relisasinya hanya mencapai 3000
9
unit. Tarif biaya overhead Rp 2500,00 per unit. Anggaran untuk biaya tetap adalah Rp
2.000.000,00 dan Rp 1.500,00 per unit untuk biaya variable. BOP yang sesungguhnya terjadi
adalah Rp. 6.000.000,00. Berapakah selisih BOP yang terjadi ?
Penyelesaian
a = Biaya tetap = Rp 2.000.000,00
b = Biaya variable = Rp 1.500,00
X = 3000
BOP anggaran = a + b X
= Rp 2.000.000,00 + (Rp 1.500,00) 3000
= Rp 6.500.000,00
BOP dibebankan = tarif BOP x kuantitas
= Rp 2500,00 X 3000
= Rp 7.500.000,00
a. Selisih volume produksi = BOP dibebankan - BOP anggaran
= Rp 7.500.000,00 - Rp 6.500.000,00
= Rp 1.000.000,00
Selisih ini merupakan selisih yang menguntungkan, karena volume produksi aktual lebih
besar daripada volume anggaran
b. Selisih anggaran = BOP aktual - BOP anggaran
= Rp. 6.000.000,00 - Rp 6.500.000,00
= Rp 500.000,00
Selisih ini menguntungkan karena BOP aktual lebih kecil daripada dari BOP anggaran
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses produksinya berdasarkan metode harga pokok
proses). Biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud riilnya adalah biaya bahan baku tidak langsung dan
biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya dikelompokkan tersendiri yang
disebut biaya overhead pabrik. Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk
mengendalikan biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian BOP dapat
lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat terjadinya, sehingga
dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya yang terjadi dalam
depaartemen tertentu. Dengan digunakannya tarif-tarif BOP yang berbeda-beda untuk tiap
departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen produksi akan dibebani
dengan BOP. Sesuai dengan departemen bersangkutan.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetauan dan wawasan kirta khususnya
tentang materi Anggaran Biaya Overhead Pabrik, penulis berharap dengan makalah ini kita
sebagai orang yang terpelajar sekaligus mahasiswa jurusan manajeman tidak hanya lihai dalam
berinteraksi dan mencari relasi tetapi juga mampu menguasai konsep sedetail mungkin untuk
menunjang perjalanan karir kita kedepannya dalam suasana yang tentunya semakin hari semakin
berkembang.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://tugashamidanshori.blogspot.co.id/2015/01/makalah-anggaran-biaya-overhead.html
http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma4314/ekma4314a/isi2_2c.htm
12