Anda di halaman 1dari 6

KESALAHAN UMUM DALAM PENULISAN BPMN (BUSINESS

PROCESS MODEL NOTATION)


Oleh: Kartika Nikova / 2015091007 / SI 1A

BPMN sendiri adalah suatu permodelan grafis yang digunakan untuk


membantu membaca alur proses bisnis dalam suatu organisasi. Adapun, ada
empat elemen utama yang terdapat dalam BPMN adalah Swimlane,
Connecting Object, Artifact, dan Flow Object. Swiline adalah mekanisme
untuk mengatur dan memisahkan peran atau penanggungjawab dari suatu
proses. Sementara Connecting Object adalah konektor dari obyek yang
mengalir pada suatu proses. Artifact adalah informasi tambahan dalam suatu
proses dan Flow Object adalah obyek yang mengalir pada suatu proses.
Namun, dalam penulisan BPMN ini, terdapat beberapa kekeliruan atau
kesalahan yang umum dilakukan, diantaranya:
1. Lupa Mengisi End Event.
End Event adalah sebuah simbol yang menandakan terhentinya
suatu proses. Namun, karena kekompleksan isi dari suatu model
proses binis, sering kali proses tersebut menghasilkan banyak
keluaran, sehingga simbol End Event diperlukan dalam setiap akhir
proses-proses tersebut. Karena keteledoran manusia, sering kali simbol
End Event tertinggal dan hal ini menjadikan sebuah proses tidak utuh
karena tidak menemui titik ahir atau belum selesai.
Contoh kesalahan:
2. Kesalahan Menggunakan Message Flow dan Sequence Flow.
Message Flow adalah sebuah garis putus-putus yang digunakan
untuk menghubungkan task-task dalam proses yang terletak dalam
pool berbeda. Pool biasanya mengindisikan area dimana proses-proses
berbeda dijalankan. Sementara Sequence Flow adalah garis
penghubung yang digunakan untuk menghubungkan task dalam satu
area pool.
Kesalahan yang sering terjadi adalah Message Flow digunakan
untuk menghubungkan task dalam satu pool, dan sebaliknya, Sequence
Flow digunakan untuk menghubungkan task antar pool.
Contoh penggunaan Message Flow yang benar:

Contoh penggunaan Sequence Flow yang benar:


3. Kesalahan Menggunakan Annotation.
Anotasi adalah salah satu bagian dari Artefact yang bertujuan
untuk member penjelasan dari suatu objek yang mengalir. Artefact
sendiri merupakan sebuah keterangan tambahan yang membantu
memperjelas aliran proses bisnis, namun tidak mempengaruhi jalan
dari proses bisnis tersebut. Sering kali Annotation disalahgunakan
untuk mengisi penjelasan yang langsung berhubungan dengan proses
bisnis. Sehingga hal ini kurang efektif dan penggunaanya tidak tepat.

Contoh penggunaan yang tepat:


4. Kesalahan penggunaan Task dan Subprocess.
Task memiliki pengertian sebuah tugas tunggal yang harus dijalankan
dalam suatu proses bisnis. Sementara seperti namanya, subprocess
merupakan sebuah sub-proses yang di dalamnya terdiri dari beberapa
task (tugas) dan dipengaruhi oleh event tertentu. Karena kurangnya
informasi dan pengetahuan, kedua hal ini sering kali membingungkan
perancang bisnis. Task dan subprocess dianggap sebagai dua hal yang
sama dan sering menimbulkan missplaced atau ketidaktepatan
pengggunaan.

5. Kesalahan Penulisan Peran pada Line.


Dalam suatu proses bisnis, peran dari seseorang dalam suatu
organisasi biasanya dijabarkan pada Line dalam Pool. Namun, sering
kali, penulisan peran ini diisi oleh nama dari penanggungjawab jabatan
tersebut. Hal ini tentu merupakan hal yang keliru, dapat dilihat pada
contoh BPMN di bawah. Di sana terdapat John Mayer dan Natalia
pada kolom Line. Seharusnya, pada BPM Pengisian KRS Mahasiswa
tersebut, Line John Mayer diisi dengan ‘Dosen Pembimbing
Akademik’ yang merupakan peran atau jabatan dari orang tersebut.
Sebenarnya, banyak sekali kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam
pembuatan model proses bisnis ini. Tidak dapat dipungkiri, manusia
melakukan banyak kesalahan. Dalam artikel ini, hanya sedikit yang bisa
dimuat dan dijelaskan. Namun, dalam pelaksanaanya, kita selalu dapat
mencoba menghindari kesalahan tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan
adalah membuat sebuah tabel yang berisi: Swimline
(Peran/Penanggungjawab), Flow Object (Event/Aktivitas), dan Artefact
(Objek/Data). Dengan membuat tabel, berarti kita telah meruntut bagaimana
suatu proses terjadi dalam suatu organisasi. Sehingga, akan mempermudah
proses permodelan ke depannya. Untuk menghindari kesalahan, kita juga
harus terus belajar sehingga menguasai dengan baik simbol-simbol yang
digunakan dalam BPMN beserta fungsinya. Dengan cara ini, kita mengurangi
resiko melakukan kesalahan atau kekeliruan (misplaced) dalam menulis
BPMN.
DAFTAR PUSTAKA

Pradnyana, I Made Ardwi. 2020. “Pemodelan Proses Bisnis.” Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha

Jaya, Dedek. “Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pembuatan

BPMN.” YouTube, diunggah oleh Dedek Jaya, 21 April 2020.

https://www.youtube.com/watch?v=FRvXnIcIdrU&feature=youtu.be.

Diakses 11 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai