BPMN sendiri adalah suatu permodelan grafis yang digunakan untuk
membantu membaca alur proses bisnis dalam suatu organisasi. Adapun, ada empat elemen utama yang terdapat dalam BPMN adalah Swimlane, Connecting Object, Artifact, dan Flow Object. Swiline adalah mekanisme untuk mengatur dan memisahkan peran atau penanggungjawab dari suatu proses. Sementara Connecting Object adalah konektor dari obyek yang mengalir pada suatu proses. Artifact adalah informasi tambahan dalam suatu proses dan Flow Object adalah obyek yang mengalir pada suatu proses. Namun, dalam penulisan BPMN ini, terdapat beberapa kekeliruan atau kesalahan yang umum dilakukan, diantaranya: 1. Lupa Mengisi End Event. End Event adalah sebuah simbol yang menandakan terhentinya suatu proses. Namun, karena kekompleksan isi dari suatu model proses binis, sering kali proses tersebut menghasilkan banyak keluaran, sehingga simbol End Event diperlukan dalam setiap akhir proses-proses tersebut. Karena keteledoran manusia, sering kali simbol End Event tertinggal dan hal ini menjadikan sebuah proses tidak utuh karena tidak menemui titik ahir atau belum selesai. Contoh kesalahan: 2. Kesalahan Menggunakan Message Flow dan Sequence Flow. Message Flow adalah sebuah garis putus-putus yang digunakan untuk menghubungkan task-task dalam proses yang terletak dalam pool berbeda. Pool biasanya mengindisikan area dimana proses-proses berbeda dijalankan. Sementara Sequence Flow adalah garis penghubung yang digunakan untuk menghubungkan task dalam satu area pool. Kesalahan yang sering terjadi adalah Message Flow digunakan untuk menghubungkan task dalam satu pool, dan sebaliknya, Sequence Flow digunakan untuk menghubungkan task antar pool. Contoh penggunaan Message Flow yang benar:
Contoh penggunaan Sequence Flow yang benar:
3. Kesalahan Menggunakan Annotation. Anotasi adalah salah satu bagian dari Artefact yang bertujuan untuk member penjelasan dari suatu objek yang mengalir. Artefact sendiri merupakan sebuah keterangan tambahan yang membantu memperjelas aliran proses bisnis, namun tidak mempengaruhi jalan dari proses bisnis tersebut. Sering kali Annotation disalahgunakan untuk mengisi penjelasan yang langsung berhubungan dengan proses bisnis. Sehingga hal ini kurang efektif dan penggunaanya tidak tepat.
Contoh penggunaan yang tepat:
4. Kesalahan penggunaan Task dan Subprocess. Task memiliki pengertian sebuah tugas tunggal yang harus dijalankan dalam suatu proses bisnis. Sementara seperti namanya, subprocess merupakan sebuah sub-proses yang di dalamnya terdiri dari beberapa task (tugas) dan dipengaruhi oleh event tertentu. Karena kurangnya informasi dan pengetahuan, kedua hal ini sering kali membingungkan perancang bisnis. Task dan subprocess dianggap sebagai dua hal yang sama dan sering menimbulkan missplaced atau ketidaktepatan pengggunaan.
5. Kesalahan Penulisan Peran pada Line.
Dalam suatu proses bisnis, peran dari seseorang dalam suatu organisasi biasanya dijabarkan pada Line dalam Pool. Namun, sering kali, penulisan peran ini diisi oleh nama dari penanggungjawab jabatan tersebut. Hal ini tentu merupakan hal yang keliru, dapat dilihat pada contoh BPMN di bawah. Di sana terdapat John Mayer dan Natalia pada kolom Line. Seharusnya, pada BPM Pengisian KRS Mahasiswa tersebut, Line John Mayer diisi dengan ‘Dosen Pembimbing Akademik’ yang merupakan peran atau jabatan dari orang tersebut. Sebenarnya, banyak sekali kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam pembuatan model proses bisnis ini. Tidak dapat dipungkiri, manusia melakukan banyak kesalahan. Dalam artikel ini, hanya sedikit yang bisa dimuat dan dijelaskan. Namun, dalam pelaksanaanya, kita selalu dapat mencoba menghindari kesalahan tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat sebuah tabel yang berisi: Swimline (Peran/Penanggungjawab), Flow Object (Event/Aktivitas), dan Artefact (Objek/Data). Dengan membuat tabel, berarti kita telah meruntut bagaimana suatu proses terjadi dalam suatu organisasi. Sehingga, akan mempermudah proses permodelan ke depannya. Untuk menghindari kesalahan, kita juga harus terus belajar sehingga menguasai dengan baik simbol-simbol yang digunakan dalam BPMN beserta fungsinya. Dengan cara ini, kita mengurangi resiko melakukan kesalahan atau kekeliruan (misplaced) dalam menulis BPMN. DAFTAR PUSTAKA
Pradnyana, I Made Ardwi. 2020. “Pemodelan Proses Bisnis.” Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha
Jaya, Dedek. “Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada pembuatan
BPMN.” YouTube, diunggah oleh Dedek Jaya, 21 April 2020.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang