Anda di halaman 1dari 4

Pemodelan Proses Bisnis Dengan BPMN

Pemodelan proses menggambarkan alur dari aktivitas bisnis dari sebuah perusahaan. Tujuan dari
pemodelan ini adalah membantu pihak-pihak yang terlibat dalam proses tersebut, mengerti dan
memahami setiap langkah dari proses tersebut, sehingga perusahaan dapat mencapai keuntungan
yang maksimal dari pemodelan proses.

Dalam pemeodelan bisnis proses, metode yang digunakan dalam menggambarkan setiap alur
proses harus dapat dimengerti oleh setiap pihak yang terkait dengan proses tersebut. Alur proses
harus digambarkan dengan jelas agar tidak terjadi persepsi akan suatu proses yang berbeda.

Untuk menggambarkan peta yang pertama yaitu peta bisnis proses, perlu dipahami bahwa yang
digambarkan ialah kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi tersebut beserta dengan
hubungan-hubngannya. Departemen atau unit kerja tidak boleh digambarkan dan juga menjadi
landasan pembuatan alur proes, dikarenakan dapat terjadi duplikasi proses antar departemen,
sehingga membuat peta bisnis proses tidak menggambarkan proses-proses yang sebenarnya
terdapat dalam sebuah organisasi.

Dalam menggambarkan model proses bisnis dikenal sebuah metode atau tool yang dapat
digunakan untuk membantu perusahaan dalam menggambarkan proses-prosesnya. Metode itu
disebut dengan Business Process Model and Notation atau yang dikenal dengan BPMN. BPMN
adalah standar untuk pemodelan proses bisnis yang menyediakan notasi grafis untuk menentukan
proses bisnis dalam Proses Bisnis Diagram, didasarkan pada teknik flowchart sangat mirip
dengan diagram aktivitas dari Unified Modeling Language (UML). Tujuan dari BPMN adalah
untuk mendukung manajemen proses bisnis, baik untuk pengguna teknis dan pengguna bisnis,
dengan menyediakan notasi yang intuitif untuk pengguna bisnis, namun dapat mewakili proses
yang kompleks.

BPMN juga digunakan untuk menggabungkan proses bisnis dengan teknologi informasi. Dengan
adanya BPMN diharapkan, pengguna dapat mengerti secara keseluruhan mengenai alur-alur
proses karena digambarkan secara sederhana dengan simbol-simbol yang mudah dimengerti.

Di dalam BPMN terdapat beberapa elemen yang mendasari dari metode ini,

1. Flow Objects
Events, Activities (Aktitivitas otomatis / manual), Gateways
2. Connecting Objects

3. Swim Lanes
4. Artefacts
Dalam menuliskan proses menggunakan BPMN, beberapa simbol dasar yang dapat dipakai
adalah seperti berikut

Gambar 1. Simbol BPMN


Sumber google.com

Dibawah ini merupakan contoh sebuah proses yang menggunakan model BPMN
Gambar 2. Proses dengan BPMN

Seiring berkembangnya teknologi informasi, BPMN erat dengan penggunaan software sehingga
muncul istilah yang disebut process automation. Process Automation atau proses otomatisasi
merupakan sebuah langkah menggabungkan antara software dengan proses. BPMN mengambil
peran dengan menggambarkan proses yang dapat dimengerti oleh software dan juga manusia
yang akan menjalankan proses tersebut.

Dengan adanya BPMN diharapkan proses bisnis dapat digambarkan, dimengerti dan dieksekusi
dengan baik oleh pengguna. Contoh lain penggunaan BPMN dalam penggambaran proses bisnis
seperti gambar 3

Gambar 3. Proses Kolaborasi


Sumber: Object Mangement Group

Dalam menggambarkan proses, BPMN memfasilitasi berbagai macam proses yang kompleks.
Seperti di gambar 3, BPMN dapat menggambarkan dua proses yang menggabungkan antara
proses yang dilalui pasien dan yang proses yang harus dilakukan oleh dokter. Dengan BPMN
penggambaran dua proses tersebut dapat digabungkan dengan notasi-notasi yang dimiliki oleh
BPMN.
Gambar 4. Simbol BPMN

Sumber google.com

Dengan adanya metode BPMN ini, pemodelan proses dalam suatu organisasi dapat disusun
berdasarkan suatu simbol atau bahasa yang mudah dimengerti dan dapat dieksekusi dengan
menggunakan aplikasi bisnis proses

Anda mungkin juga menyukai