DAN KESELAMATAN
(MFK)
24 Okt 2017 1
dr Luwiharsih, MSc
24 Okt 2017 2
JABATAN SEKARANG :
Ka Bidang Diklat KARS 2011 - sekarang
Ka Kompartemen Mutu PERSI 2015 – 2018
PENDIDIKAN
• SI Fakultas Kedokteran Unair
• SII Pasca Sarjana UI, Manajemen Rumah Sakit
24 Okt 2017 3
PENGALAMAN KERJA
o Surveior & Pembimbing Akreditasi RS
(1995 – sekarang )
o Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )
o Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007
)
o Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )
o Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)
24 Okt 2017 4
GAMBARAN UMUM
24 Okt 2017 5
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
TUJUAN
6 September 2017 7
PRINSIP-2 MFK
• RS Patuh terhadap peraturan-perundngan terkait dengan
fasilitas.
• Manajemen fasilitas dan keselamatan yang efektif
melibatkan multidisiplin dalam perencanaan, pendidikan
dan pemantauan
• Pimpinan merencanakan ruangan, peralatan dan sumber
daya yang dibutuhkan, yang aman dan efektif untuk
menunjang pelayanan klinis yang diberikan.
10 mei 2017
PRINSIP-2 MFK
• Seluruh staf dididik tentang fasilitas, cara mengurangi
risiko, dan bagaimana memonitor dan melaporkan situasi
yang dapat menimbulkan risiko
• Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem
yang penting dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang
diperlukan.
10 mei 2017
Program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan meliputi :
6 September 2017 10
• Rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang -
undangan termasuk mengenai bangunan dan
proteksi kebakaran.
• Rumah sakit memahami fasilitas fisik yang dimiliki
dan secara proaktif mengumpulkan data dan
membuat strategi untuk mengurangi risiko dan
meningkatkan keamanan lingkungan pasien.
6 September 2017 11
Menerapkan Fasilitas yang
MFK tersedia aman
Pemeriksaan &
Perlu pengelolaan
pemeliharaan
efektif
berkala
6 September 2017 12
FOKUS AREA
4 Proteksi Kebakaran
5 Peralatan Medis
24 Okt 2017 14
FOKUS AREA
7
Sistem utilitas/penunjang non medis
8 Monitoring Program
9
Pendidikan staf
24 Okt 2017 15
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
24 Okt 2017 16
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar MFK.1
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang
- undangan tentang bangunan, perlindungan
kebakaran, dan persyaratan pemeriksaan
fasilitas.
24 Okt 2017 17
Elemen penilaian MFK 1
24 Okt 2017 18
Elemen penilaian MFK 1
2. Direktur rumah sakit menerapkan persyaratan
yang berlaku dan peraturan perundang –
undangan. (D, W)
3. Rumah sakit mempunyai izin-izin sebagaimana
diuraikan a) sampai dengan m) di maksud dan
tujuan sesuai fasilitas yang ada di rumah sakit dan
sesuai peraturan perundang-undangan. (D,W)
24 Okt 2017 19
Elemen penilaian MFK 1
4. Direktur rumah sakit memastikan rumah
sakit memenuhi kondisi seperti hasil
pemeriksaan fasilitas atau catatan
pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas
setempat di luar rumah sakit. (D,W)
24 Okt 2017 20
Pimpinan RS :
• Mengetahui peraturan,
perundangan &
ketentuan
Peraturan, perundangan &
• Menerapkan ketentuan-2 yg terkait dng
ketentuan tsb sarana, prasarana &
• Memenuhi kondisi fasilitas di RS
sesuai keetntuan
• Merespon hasil
pemeriksaan
24 Okt 2017 23
Merencanakan & membuat anggaran untuk peningkatan
atau penggantian yang diperlukan berdasarkan hasil
pemeriksaan fasilitas atau untuk memenuhi persyaratan
yang berlaku serta menunjukkan pelaksanaan dari rencana
tersebut. (Lihat juga MFK.4.2)
24 Okt 2017 24
LEMBAR KERJA UNDANG-UNDANG DAN
PERATURAN
(EP 1)
P.P Jika Ya Ringkasan P.P Apakah isi P.P Apakah ada badan
Nama yang berlaku Nama Peraturan Bagaimana Lebih ketat dari Regulator yang
Std (Y/T) Perundangan (PP) kaitannya Standar melakukan inspeksi
dengan standar ( ya/tidak ) on-site untuk menilai
kepatuhan
melaksanakan P.P
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
MFK.1
MFK.4.2
MFK.5
MFK.9.2
Nama Instansi Tgl Apakah Jika ya, Unit mana yang Berapa lama Tanggal Apakah auditor
Pemerintah, Audit ada teridentifikasi dalam dibutuhkan berapa harus
Badan Regulator, Sete Rekomen laporan mencapai standar kembali untuk
atau m- dasi (Contoh, Dapur, Farmasi, standar dicapai ? vali -
Evaluator yang Pat Ya/Tidak Kamar Operasi, (contoh, 9 hari, 6 dasi data
melakukan Laboeratorium) bulan) Ya/Tidak
Inspeksi/audit
setempat
(on-site)
24 Okt 2017 26
Standar MFK.2
Rumah sakit mempunyai program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan
yang menggambarkan proses pengelolaan
risiko yang dapat terjadi pada pasien,
keluarga, pengunjung dan staf
24 Okt 2017 27
Elemen Penilaian MFK 2
24 Okt 2017 28
Elemen Penilaian MFK 2
2. Program tersebut masih berlaku dan sudah
diterapkan sepenuhnya (D,W)
3. Ada bukti peninjauan dan pembaharuan
program-program tersebut bila terjadi perubahan
dalam lingkungan rumah sakit, atau sekurang-
kurangnya setiap tahun. (D,W)
24 Okt 2017 29
Elemen Penilaian MFK 2
24 Okt 2017 30
Program Manajemen Terkini atau di Ada Program pada
Risiko Fasilitas update tahun berjalan
a. Keselamatan &
Dilaksanakan • Ada daftar risiko
kemanan
(Lihat MFK 4, 5, 6
b. Bahan berbahaya
7, 8, 9,)
c. Manajemen
• Ada laporan
emergensi Ada evaluasi
insiden MFK 10
d. Kebakaran periodik
e. Peralatan Medis
f. Sistem utilitas
Bukti evaluasi
24 Okt 2017 31
Proses Manajemen Risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
RISK REGISTER
32
Maksud dan tujuan MFK 2
24 Okt 2017 33
b) BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA –
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan
lainnya dikendalikan, dan limbah berbahaya ditangani secara aman
c) PENANGGULANGAN BENCANA (EMERGENSI) – Respons pada
wabah, bencana dan keadaan darurat direncanakan dan berjalan
efektif.
d) PROTEKSI KEBAKARAN (FIRE SAFETY) – properti dan para
penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap
e) PERALATAN MEDIS – Pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan
teknologi dengan cara yang aman untuk mengurangi risiko
f) SISTEM PENUNJANG (UTILITAS) – Pemeliharaan sistem listrik, air
dan sistem penunjang lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko
kegagalan operasional.
24 Okt 2017 34
Program manajemen risiko diatas harus tertulis dan selalu diperbarui
sehingga mencerminkan kondisi lingkungan RS yang terkini. Terdapat
Proses untuk meninjau dan memperbarui program tersebut
Apabila di dalam rumah sakit terdapat tenant/penyewa lahan yang tidak
terkait dengan pelayanan RS dan berada di dalam fasilitas pelayanan
pasien yang akan di survei (misalnya rumah makan, kantin, kafe, toko roti,
toko suvenir atau toko lainnya), RS memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa tenant/penyewa lahan tersebut mematuhi program Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan.
24 Okt 2017 35
Dalam menerapkan program manajemen risiko diatas maka
rumah sakit perlu mempunyai regulasi sebagai berikut :
1)Regulasi peninjauan dan pembaharuan program-program
tersebut bila terjadi perubahan lingkungan rumah sakit atau
sekurang-kurangnya setahun sekali
2)Regulasi bahwa tenant/penyewa lahan tersebut wajib
mematuhi semua aspek program manajemen fasilitas yang
teridentifikasi dalam a) sampai d) di maksud dan tujuan
tersebut diatas.
24 Okt 2017 36
Standar MFK.3
Ada individu atau organisasi yang kompeten yang
ditugasi untuk melakukan pengawasan terhadap
perencanaan dan pelaksanaan program manajemen
risiko fasilitas dan lingkungan.
24 Okt 2017 37
Elemen penilaian MFK.3
1. Rumah sakit telah menetapkan individu atau
organisasi yang kompeten yang ditugasi
mengawasi perencanaan dan penerapan program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang
meliputi a) sampai dengan g) di maksud dan
tujuan. (R)
6 September 2017 38
Elemen penilaian MFK.3
2. RS mempunyai program pengawasan terhadap perencanaan dan
penerapan manajemen risiko yang disusun oleh individu atau organisasi
yang ditunjuk yang meliputi a) sampai dengan g) di maksud dan tujuan.
(R)
3. Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang ditunjuk sudah
mengikuti pelatihan manajemen risiko rumah sakit. (D,W)
4. Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang ditunjuk tersebut telah
melaksanakan kegiatan yang diatur di a) sampai dengan g) di maksud
dan tujuan. (D,W)
6 September 2017 39
MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN PROGRAM PENGAWASAN
a. merencanakan program;
b. melaksanakan program;
PROGRAM MANAJEMEN c. mendidik staf;
RISIKO FASILITAS d. memonitor & uji coba
program;
e. evaluasi dan revisi program;
PERLU INDIVIDU YANG f. memberikan laporan tahunan
MENGAWASI PROGRAM g. pengorganisasian dan
MANAJEMEN RISIKO pengeleloaan secara konsisten
FASILITAS dan terus-menerus
24 Okt 2017 41
Manajemen yang efektif mencakup perencanaan multidisiplin,
edukasi, dan pemantauan sebagai berikut:
•Direktur RS merencanakan kebutuhan ruangan, teknologi,
peralatan medis, dan sumber daya lainnya untuk mendukung
pelayanan klinis yang efektif dan aman.
•Seluruh staf diberikan edukasi mengenai fasilitas, cara mengurangi
risiko, cara memantau dan melaporkan yang berisiko dan insiden
cedera
•Untuk mengevaluasi sistem-sistem yang penting & mengidentifikasi
perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan, RS dapat menetapkan
kriteria atau indikator kinerja
24 Okt 2017 42
Rumah sakit perlu menyusun program manajemen risiko fasilitas
/lingkungan yang membahas pengelolaan risiko lingkungan melalui
penyusunan rencana manajemen fasilitas dan penyediaan ruangan,
teknologi, peralatan medis, dan sumber daya serta melakukan
pengawasan terhadap perencanan dan pelaksanakan program
manajemen risiko fasilitas/lingkungan. Oleh karena itu direktur
rumah sakit perlu menetapkan individu atau organisasi dengan tugas
melakukan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan proses untuk
mengelola risiko terhadap fasilitas dan lingkungan tersebut secara
berkesinambungan.
24 Okt 2017 43
Pengawasan yang dilakukan individu atau organisasi tersebut meliputi:
a) mengawasi semua aspek program manajemen risiko, seperti
pengembangan rencana dan memberikan rekomendasi untuk
ruangan,peralatan medis, teknologi dan sumber daya
b) mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan
berkesinambungan
c) melakukan edukasi staf
d) melakukan pengujian/testing dan pemantauan program
e) secara berkala menilai ulang dan merevisi program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan ;
f) menyerahkan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit.
g) mengorganisasikan dan mengelola laporan kejadian/insiden,
melakukan analisa dan upaya perbaikan.
24 Okt 2017 44
Dalam rangka pengawasan, rumah sakit agar
mengembangkan sistem pelaporan insiden/kejadian/
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit akibat
fasilitas dan lingkungan yang tidak aman. Individu
atau organisasi yang ditunjuk, mengawasi program
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan agar
mendorong pelaporan insiden, melakukan analisis
dan rencana perbaikan
24 Okt 2017 45
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
24 Okt 2017 46
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Standar MFK.4
melalui penyediaan fasilitas fisik dan menciptakan lingkungan yang aman bagi
24 Okt 2017 47
Elemen Penilaian MFK 4
1. Rumah sakit mempunyai regulasi termasuk
program tentang pengelolaan keselamatan dan
keamanan yang meliputi a) sampai dengan f) di
maksud dan tujuan. (R)
2. Ada unit kerja yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan keselamatan dan keamanan di rumah
sakit. (D,W)
24 Okt 2017 48
Elemen Penilaian MFK 4
3. RS telah melakukan identifikasi area 2 yang berisiko,
mempunyai risk register (daftar risiko) yang
berhubungan dengan keselamatan dan keamanan
fasilitas. (D,W)
4. Regulasi pemberian identitas pada penunggu pasien,
pengunjung (termasuk tamu), staf rumah sakit,
pegawai kontrak dan semua orang yang bekerja di
rumah sakit sudah dimplementasikan. (D,O,W) (lihat
juga SKP.1)
24 Okt 2017 49
Elemen Penilaian MFK 4
5. RS telah melakukan pemeriksaan fasilitas secara
berkala, membuat rencana perbaikan dan telah
melaksanakan perbaikan. (D,O,W)
6. RS telah memasang monitoring pada area yg
berisiko keselamatan dan keamanannya (O,W)
7. RS telah menyediakan fasilitas yang aman sesuai
peraturan per-undang2-an (O,W)
24 Okt 2017 50
Pasien
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN Pengunjung
DI RUMAH SAKIT
24 Okt 2017 51
mfk 11 Nov 2017
mfk 11 Nov 2017
mfk 11 Nov 2017
mfk 11 Nov 2017
mfk 11 Nov 2017
mfk 11 Nov 2017
10 mei 2017
Program keselamatan dan keamanan meliputi
pecah, kebocoran air di atap, lokasi dimana tidak ada jalan keluar saat
24 Okt 2017 59
b) Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra construction risk
bangunan/demolis.
pendukung yang aman. Dengan tujuan untuk mencegah Terjadi kecelakaan dan
seluruh staf dan semua individu yang bekerja di rumah di rumah sakit serta
24 Okt 2017 60
e) melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau
pengrusakan barang milik pribadi
f) melakukan monitoring pada daerah terbatas seperti ruang bayi dan kamar
operasi, daerah yg berisiko lainnya seperti ruang anak, lanjut usia dan keluarga
pasien rentan yangtidak dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda
minta bantuan bila terjadi bahaya. Monitoring dapat dilakukan dng memasang
kamera sistem closed circuit television (CCTV) yg dapat dipantau di ruang
sekuriti. Namun harus diingat pemasangan kamera CCTV tidak diperbolehkan
di ruang pasien dan tetap harus memperha-tikan hak privasi pasien. Monitoring
melalui pemasangan kamera CCTV juga diperlukan untuk daerah terpencil
atau terisolasi, area parkir dan area lainnya yang kemungkinan terjadi
kehilangan atau gangguan keamanan di RS. Khusus di ICU dan bangsal jiwa
dapat dipasang CCTV terbatas yang dimonitor di nurse station.
g) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan peraturan dan perundangan,
sebagai contoh : Setiap tangga ada pegangannya, lantai tidak licin, Ruang
perawatan pasien jiwa : pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar
mandi tidak boleh menggunakan selang, dll
24 Okt 2017 61
Standar MFK 4.1
Rumah sakit melakukan asesmen risiko
prakontruksi (PCRA), pada waktu merencanakan
pembangunan/ kontruksi, pembongkaran atau
renovasi.
24 Okt 2017 62
ELEMEN PENILAIAN MFK 4.1
24 Okt 2017
ELEMEN PENILAIAN MFK 4.1
24 Okt 2017
Maksud Dan Tujuan MFK 4.1
Kontruksi/pembangunan baru di sebuah RS akan berdampak
pada setiap orang di RS dan pasien dengan kerentanan
tubuhnya dapat menderita dampak terbesar. Kebisingan dan
getaran yang terkait dengan kontruksi dapat mempengaruhi
tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur pasien dapat
pula terganggu.
Debu konstruksi dan bau dapat mengubah kualitas udara yang
dapat menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan
ganggungan pernapasan.
24 Okt 2017 65
Karena itu, rumah sakitperlu melakukan asemen risiko setiap ada kegiatan
kontruksi, renovasi maupun demolisi/pembongkaran bangunan. Asesmen risiko
harus sudah dilakukan pada waktu perencanan atau sebelum pekerjaan
kontruksi, renovasi, demolisi dilakukan, sehingga pada waktu pelaksanaan,
sudah ada upaya pengurangan risiko terhadap dampak dari kontruksi, renovasi,
demolisi tersebut
Dalam rangka melakukan asesmen risiko yang terkait dengan proyek
konstruksi baru, rumah sakit perlu melibatkan semua unit/instalasi yan klinis
yang terkena dampak dari kontruksi baru tersebut, konsultan perencana atau
manajer desain proyek, komite kesehatan dan keselamatan kerja RS (K3RS),
komite pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), bagian rumah tangga/bagian
umum, bagian teknologi informasi, bagian sarana prasarana/IPSRS dan unit
atau bagian lainnya yang diperlukan.
24 Okt 2017 66
Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor, pekerja
kontrak, dan unit diluar pelayanan akan bervariasi tergantung pada sejauh
mana kegiatan konstruksi dan dampaknya terhadap infrastruktur dan
utilitas. Sebagai tambahan, kedekatan pembangunan ke area pelayanan
pasien akan berdampak pada meningkatnya tingkat risiko. Misalnya, jika
konstruksi melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan
yang menyediakan pelayanan saat ini, maka risiko untuk pasien dan
pengunjung cenderung akan menjadi minimal.
24 Okt 2017 67
Risiko dievaluasi dengan melakukan asesmen risiko pra-
konstruksi,
Juga dikenal sebagai PCRA (pra-contruction risk assessment).
Asesmen Risiko Pra Konstruksi secara komprehensif dan
proaktif digunakan untuk mengevaluasi risiko dan kemudian
mengembangkan rencana agar dapat meminimalkan dampak
kontruksi, renovasi atau penghancuran / demolis sehingga
pelayanan pasien tetap terjaga kualitas dan keamanannya.
24 Okt 2017 68
Asesmen risiko pra kontruksi (PCRA) meliputi:
a) kualitas udara
b) pengendalian infeksi (ICRA)
c) utilitas
d) kebisingan
e) getaran
f) bahan berbahaya
g) layanan darurat, seperti respon terhadap kode
h) bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan,
dan layanan.
24 Okt 2017 69
Selain itu, rumah sakit bersama dengan manajemen
konstruksi (MK) memastikan bahwa kepatuhan kontraktor
dipantau, ditegakkan dan didokumentasikan. Sebagai
bagian dari penilaian risiko, risiko pasien infeksi dari
konstruksi dievaluasi melalui infeksi penilaian risiko
kontrol juga dikenal sebagai ICRA. (Juga lihat PPI.7.5).
24 Okt 2017 70
Dalam menyusun PCRA, individu atau organisasi
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan dan
penerapan manajemen risiko fasilitas yang ada di
MFK.3 agar melakukan koordinasi dengan
organisasi PPI karena antara PCRA dan ICRA
merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
24 Okt 2017 71
SAFETY ASSESSMENT
24 Okt 2017 72
SAFETY ASSESSMENT
Pengkajian Jawab Ya Jika jawaban Ya untuk setiap
keselamatan atau Tidak pertanyaan maka susun langkah-
langkah keselamatan alternative
yang harus dilakukan
4. Apakah Sprinkle
terganggu selama
melaksanakan
pekerjaan yang
direncanakan atau
konstruksi?
24 Okt 2017 73
SAFETY ASSESSMENT
Pengkajian Jawab Ya Jika jawaban Ya untuk setiap
keselamatan atau Tidak pertanyaan maka susun langkah-
langkah keselamatan alternative
yang harus dilakukan
5. Apakah setiap
komponen dari
sistem alarm
kebakaran
terganggu selama
melaksanakan
pekerjaan yang
direncanakan atau
konstruksi?
24 Okt 2017 74
SAFETY ASSESSMENT
Pengkajian keselamatan Jawab Ya Jika jawaban Ya untuk setiap
atau pertanyaan maka susun
Tidak langkah-langkah keselamatan
alternative yang harus
dilakukan
6. Apakah smoke detector
terganggu selama
melaksanakan pekerjaan
yang direncanakan atau
konstruksi?
24 Okt 2017 75
Standar MFK.4.2
Rumah sakit merencanakan & menyediakan
anggaran untuk perbaikan sistem-sistem penting
bangunan atau komponen-komponen lainnya
berdasarkan hasil pemeriksaan fasilitas dan
peraturan perundangan serta anggaran untuk
mengurangi risiko sebagai dampak dari renovasi,
kontruksi dan penghancuran /demolis bangunan.
24 Okt 2017 76
Elemen Penilaian MFK 4.2
1. RS menyediakan anggaran untuk memenuhi
peraturan perundang-undangan yang terkait fasilitas
rumah sakit. (lihat juga AP.5 dan AP.6) (D,W)
2. RS menyediakan anggaran utk meningkatkan,
memperbaiki atau mengganti sistem, bangunan, atau
komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat
beroperasi secara aman dan efektif. (D,O,W)
24 Okt 2017 77
Elemen Penilaian MFK 4.2
3. Rumah sakit menyediakan anggaran untuk
penerapan PCRA dan ICRA bila ada renovasi,
kontruksi dan pembongkaran (D,W)
24 Okt 2017 78
Maksud dan tujuan MFK 4.2
Rumah sakit wajib mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan keamanan fasilitas
dan keselamatan lingkungan. Sistem-sistem penting,
bangunan atau komponen komponen lainnya harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, karena itu harus
dilakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala dan
dilakukan perbaikan dan atau penggantian bila ada
kerusakan.
24 Okt 2017 79
Disisi lain, otoritas setempat juga melakukan pemeriksaan secara
berkala dan bila ditemukan masih ada yang belum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya maka rumah sakit wajib
melakukan perbaikan dan peningkatan sesuai dengan rekomendasi hasil
pemeriksaan tersebut. Peraturan dan perundangan juga mengatur perlunya
izin untuk bangunan atau fasilitas tertentu, izin tersebut harus diperbarui
secara berkala.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka rumah sakit perlu
merencanakan dan menyediakan anggaran untuk perbaikan, penggantian,
peningkatan dan perizinan, sehingga bangunan, properti, fasilitas dan
komponen-komponen lainnya di rumah sakit dapat memenuhi peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
24 Okt 2017 80
Mengingat setiap ada kontruksi, renovasi dan pembongkaran
harus dilakukan asesmen risiko pra kontruksi (PCRA) dan
harus juga diikuti dengan rencana dan pelaksanaan
pengurangan risiko dampak keselamatan dan keamanan bagi
pasien, keluarga, pengunjung dan staf yang berdampak
memerlukan biaya, maka rumah sakit perlu juga
menyediakan anggaran untuk penerapan dari PCRA (pra
construction risk assessment) dan ICRA (infection control risk
assessment)
24 Okt 2017 81
Identifikasi area Pemberian
yg berisiko di RS identitas
Pemeriksaa
n fasilitas
Dijaga
berkala & Monitoring
keamanannya
anggaran
perbaikan
Mencegah cedera
24 Okt 2017 83
Standar MFK 5
Rumah sakit memiliki regulasi tentang inventarisasi,
penanganan, penyimpanan dan penggunaan serta
pengendalian /pengawasan bahan berbahaya dan
beracun (B3) dan limbahnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
24 Okt 2017 84
Elemen Penilaian MFK 5
1. Rumah sakit mempunyai regulasi yang mengatur B3 dan
limbahnya sesuai katagori WHO dan peraturan
perundangan, meliputi a) sampai g) di maksud dan tujuan
(Lihat juga AP.5.3.1; AP.5.6; AP.6.3; AP.6.6 dan PKPO.3).
(R)
2. Rumah sakit mempunyai daftar B3 dan limbahnya lengkap dan terbaru
sesuai kategori WHO dan peraturan perundang-undangan meliputi
jenis, lokasi, dan jumlah dari semua bahan berbahaya dan beracun dan
limbahnya. (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.6) (D,O,W)
24 Okt 2017 85
Elemen Penilaian MFK 5
3. Ada bukti bahwa untuk pengadaan/ pembelian
B3, pemasok (supplier) sudah melampirkan
MSDS. (D,O,W)
4. Petugas telah menggunakan APD yang benar pada
waktu menangani (handling) B3 dan limbahnya
dan di area tertentu juga sudah ada eye washer.
(lihat juga AP.5.3.1) (O,W)
24 Okt 2017 86
Elemen Penilaian MFK 5
5. B3 dan limbahnya sudah diberi label/ rambu-rambu
sesuai peraturan dan perundang-undangan. (lihat juga
PKPO.3 EP 2) (O,W)
6. Ada lap. & analisis tentang tumpahan, paparan/
pajanan (exposure) dan insiden lainnya. (D,W)
7. Ada bukti dokumentasi persyaratan yang meliputi
izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya.
(D,W)
24 Okt 2017 87
Elemen Penilaian MFK 5
5. B3 dan limbahnya sudah diberi label/ rambu-rambu
sesuai peraturan dan perundang-undangan. (lihat juga
PKPO.3 EP 2) (O,W)
6. Ada lap. & analisis tentang tumpahan, paparan/
pajanan (exposure) dan insiden lainnya. (D,W)
7. Ada bukti dokumentasi persyaratan yang meliputi
izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya.
(D,W)
24 Okt 2017 88
Maksud Dan Tujuan MFK 5
Rumah sakit mengidentifikasi dan mengendalikan secara aman
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya sesuai
peraturan dan perundang-undangan (lihat juga AP.5.3.1;
AP.6.3; PKPO.3 dan PPI 7.2).
WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun dan
limbahnya dengan kategori sebagai berikut :
a. Infeksius
b. Patologi anatomi
c. Farmasi
24 Okt 2017 89
Maksud Dan Tujuan MFK 5
d. Bahan kimia
e. Logam berat
f. Kontainer bertekanan
g. Benda tajam
24 Okt 2017 90
Dalam melakukan identifikasi dan inventarisasi B3 dan
limbahnya di rumah sakit agar mengacu kepada katagori B3
dan limbahnya dari WHO. Rumah sakit diharapkan
melakukan identifikasi area/unit mana saja yang
menyimpan B3 dan limbahnya. Kemudian rumah sakit
menginventarisasi meliputi lokasi, jenis dan jumlah B3 dan
penyimpanan limbahnya.
Daftar manifes yang selalu dimutakhirkan sesuai dengan
perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan.
24 Okt 2017 91
Rumah sakit perlu mempunyai regulasi yg mengatur :
a) daftar B3 dan limbahnya yang meliputi jenis,
jumlah, dan lokasi;
b) penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan
limbahnya;
c) penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur
penggunaan, prosedur bila terjadi tumpahan, atau
paparan/pajanan;
24 Okt 2017 92
d) pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan
limbahnya;
e) pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur
(terpapar), dan insiden lainnya;
f) dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan
peraturan lainnya;
g) pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) wajib
melampirkan material safety data sheet / lembar data
pengaman (MSDS/LDP)
24 Okt 2017 93
Mengingat informasi mengenai penanganan, penyimpanan dan
penggunaan B3 termasuk data fisik seperti titik didih, titik nyala dan
sejenisnya tercantum didalam material safety data sheet (MSDS) atau
lembar data pengaman (LDP) maka rumah sakit diminta membuat regulasi
setiap pembelian/
pengadaan B3 dan supplier wajib melampirkan MSDS. Informasi yang
tercantum di MSDS agar di edukasi kepada staf RS, terutama kepada staf
dimana ada penyimpanan bahan berbahaya di unitnya. (Lihat juga
AP.5.3.1; AP.5.6; AP.6.3 dan PKPO.3)
24 Okt 2017 94
24 Okt 2017 95
PERMEN LHK 56 TAHUN 2015
24 Okt 2017 96
Standar MFK 5.1
Rumah Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan
pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun
cair dan padat yang benar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
24 Okt 2017 97
Elemen Penilaian MFK 5.1
24 Okt 2017 98
Elemen Penilaian MFK 5.1
2. Penyimpanan limbah B3 sudah mempunyai izin TPS
B3 yang masih berlaku dan sesuai dengan perundang
- undangan.(D,O,W)
24 Okt 2017 99
Elemen Penilaian MFK 5.1
3. Rumah Sakit sudah mempunyai Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) dengan izin yang masih berlaku
sesuai dengan peraturan perundang - undangan
(D,O,W)
Hazard level
Should the hospital be
prepared to respond to Observations
1.1 Hazards this hazard? If yes, mark (evaluators’ comments)
No hazard Low Average High the box.
Natural hazards
1.1.1 Geological hazards
Earthquakes
Refer to regional and local hazard maps or other hazard information, and rate
□ □ □ □ □
the level of earthquake hazard for the hospital’s location (including catchment
area) in terms of geotechnical soil analyses. Determine whether the hospital
should be prepared to respond to an emergency or disaster due to
earthquakes (based on exposure of the catchment population or the
specialized role of the hospital for the treatment of injured patients).
Tsunamis
Refer to regional hazard maps or other hazard information, and rate the level
of tsunami hazard caused by submarine seismic or volcanic activity for the
hospital’s location. Determine whether the hospital should be prepared to
respond to an emergency or disaster due to tsunamis (based on exposure of
□ □ □ □ □
tidak sadar
• Kode hitam untuk penculikan bayi
• Kode orange untuk kondisi darurat
Regulasi larangan merokok tidak hanya untuk staf rumah sakit tetapi juga
untuk pasien, keluarga dan pengunjung. Rumah sakit secara berkala perlu
melakukan monitoring pelaksanaan larangan merokok di lingkungan rumah
sakit ini.
Standar MFK.11
RS menyelenggarakan edukasi, pelatihan,
tes dan simulasi bagi semua staf tentang
peranan mereka dalam memberikan fasilitas
yang aman dan efektif.
24 Okt 2017 195
Elemen Penilaian MFK.11