Laporan CSSD RSWS
Laporan CSSD RSWS
Disusun oleh :
SUDIROHUSODO ............................................................................................ 14
LAMPIRAN ..................................................................................................... 24
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan
virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal
dihasilkan.
untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya
mata rantai yang penting untuk pengendalian infeks dan berperan dalam upaya
menekan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, CSSD
sangat bergantung pada unit penunjang medik maupun instalasi antara lain
perlengkapam, rumah tangga, pemeliharaam sarana rumah sakit, sanitasi, dan lain-
lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya
1
2
Bila ditinjau dari volume bahan dan alat yang harus disterilkan di rumah
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk mempunyai suatu
instalasi pusat sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu
instalasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur /
Wakil Direkstur Rumah Sakit. Instalasi pusat sterilisasi ini bertugas untuk
memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari
pengetahuan dan keterampilan tertentu oleh apoteker atau tenaga non medik yang
didasari rasa saling menghormati peran dan resiko fungsi masing-masing dengan
tujuan utama untuk mencegah risiko terjadinya infeksi nosokomial bagi pasien
Praktek Kerja Profesi (PKP) Apoteker periode Maret – April 2012 ini
mempelajari mengenai sistem CSSD yang ada di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar serta melihat dan mempelajari secara langsung kegiatan CSSD guna
TINJAUAN UMUM
endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Sterilisasi sangat
penting dilakukan terutama untuk alat-alat bedah, terlebih lagi saat ini semakin
berupaya untuk mencegah terjadinya resiko infeksi bagi pasien dan petugas
rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit
sakit.
Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
fungsi utama yang sama yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk
dalam kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang
dari rumah sakit itu sendiri. Alur aktivitas fungsional CSSD dimulai dari
3. Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit, maka
Direktur Penunjang Medik. Untuk rumah sakit swasta, struktur organisasi dapat
agar instalasi pusat sterilisai dapat berjalan sebagai mana mestinya adalah
5
pusat sterilisasi dapat dilihat pada gambar II.1 Struktur tersebut merupakan
struktur minimal yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja
Gambar II.1 Skema struktur organisasi instalasi pusat sterilisasi secara umum
4. Memilih peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta bermutu
nosokomial
sterilisasi
tugas pokok pusat sterilisasi adalah menerima bahan dan alat medik dari semua
unit di rumah sakit untuk kemudian diproses menjadi alat/bahan mediak dalam
membutuhkan kondisi steril, maka dalam menentukan lokasi pusat sterilisasi perlu
diperhatikan.
bangunan pada saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan dimasa
7
datang dan didesain menurut tipe atau kapasitas Rumah sakit dengan ketentuan
steril terbesar di rumah sakit. Penetapan lokasi yang tepat berdampak pada
transportasi alat steril. Untuk Rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat
sterilisasi sebaiknya berada dekat / diwilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan
Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan
kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih. Selain itu, pembagian
ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang
yaitu :
8
1. Ruang dekontaminasi
lain :
a. Ventilasi
- Suhu 18-22°C
linen yang akan disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup
untuk menyimpan barang. Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan
4. Ruang sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi
b) Suhu 18-22°C
c) Kelembaban 35-75%
g) Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan
diruang perawatan
maksimumnya.
10
isi dari kemasan, cara sterilisasi, tanggal sterilisasi, dan kadaluarsa proses
sterilisasi
Sakit masing-masing
sediaan farmasi. Untuk instrumen yang terbuat dari logam tidak dianjurkan untuk
distrerilisasi dengan cara ini. Waktu sterilisasi yang umum 160°C selama 60-150
- Mudah pelaksanaannya
digunakan untuk :
cairan
- Untuk produk dalam komposisi yang tidak stabil yang sulit disterilisasi
ultraviolet masih dipakai dirumah sakit untuk tujuan mengurangi kontaminasi dan
Jenis sinar pengion yang digunakan adalah sinar gama dan sinar beta.
adalah mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk proteksi petugas yang
bekerja pada lingkungan sinar pengion. Sterilisasi ini digunakan untuk sterilisasi
alat-alat medis seperti : syringe, benang bedah, serta bahan-bahan yang terbuat
temperatur rendah)
- Kemampuan penetrasi dan absorbsi etilen oksid yang tinggi pada beberapa
tangan.
Contohnya adalah filter udara seperti HEPA (High Efficiency Particulated Air)
pada ruang operasi atau ruang isolasi tertentu untuk menghindari terjadinya
Beberapa indikator sebagai salah satu kontrol kualitas dari proses sterilisasi yang
1. Indikator Fisik
berupa lampu indikator suhu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat
13
mekanik berfungsi dengan baik, maka setelah proses sterilisasi akan memberikan
mekanik lainnya. Indikator fisik tidak menunjukkan bahwa keadaan steril sudah
tercapai, melainkan hanya memberikan informasi dengan cepat tentang fungsi dari
alat sterilisasi.
2. Indikator kimia
sterilisasi pada objek yang disterilkan dengan adanya perubahan warna. Indikator
kimia yang digunakan berupa tape yang disebut dengan autoclave tape yang
sensitif terhadap satu atau lebih parameter sterilisasi. Indikator kimia belum dapat
3. Indikator Biologi
dalam bentuk spora hidup dan disertai media pertumbuhan yang sesuai. Ada yang
dimasukan dalam autoklaf dan ada yang diluar, untuk kontrol positif. Bila spora
dan Bacillus subtillis (sterilisasi etilen okside dan sterilisasi panas kering).
BAB III
kerja penunjang medis yang tidak menjadi bagian dari Instalasi Farmasi. Instalasi
CSSD memiliki 2 bagian yaitu CSSD (bagian tekhnis sterilisasi) dan Laundry
pengelolaan (sterilisasi dan inventarisasi) set instrumen dan linen untuk tindakan
pembedahan di IBS, OK IRD, IRNA, IRJA, dan instalasi lain yang membutuhkan.
ruangan atau unit yang membutuhkan pelayanan sterilisasi, terutama kamar bedah.
Pelayanan yang diberikan oleh CSSD BLU RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar terbagi menjadi 3 shift (24 jam), pagi, sore dan malam per 8 jam.
a. Collect /pengumpulan
b. Clean /pencucian
c. Desinfection /desinfeksi
14
15
d. Dry/pengeringan
e. Sort /pemilihan
f. Pack /pengemasan
g. Sterilize/sterilisasi
h. Store – distribute
yang akan disterilisasi dari masing-masing instalasi sudah dalam keadaan dipisah-
pisahkan berdasarkan jenis barang dan instalasi yang mengirim dan dalam
e) Bilas dengan air bebas mineral (air yang telah ditreatment dengan
melepas partikel.
4) Pengemasan dengan linen katun (misal kain duk II/III rangkap 4) dan
ruang.
d) Alat kesehatan terbuat dari sejenis plastik khusus yang tidak tahan
atau tromol :
Vac atau gas etilen oksida, diberikan indikator luar dan dalam
autoclave steam
b) Alat kesehatan dan instrument terbuat dari katun atau kasa atau
jam.
terjadi.
10) Kontainer atau tromol yang telah steril siap diserahkan pada petugas
PEMBAHASAN
pencucian, desinfeksi, pengemasan dan sterilisasi terhadap semua alat & bahan
yang dibutuhkan dalam kondisi steril. CSSD merupakan unit pelayanan penunjang
di rumah sakit yang memberikan pelayanan produk sterilisasi ke semua unit yang
linen dari IBS, OK IRD , Jantung, Obgyn dan perawatan dalam keadaan bersih
dan sudah dikemas dan diberi label dari mana asal instrumen tersebut dan
instrumen yang belum atau yang sudah disterilkan. Kemudian disterilkan sesuai di
autoclaf sesuai dengan SOP yang ada. Setelah dilakukan sterilisasi maka
masih kotor dimasukkan dalam laundry kemudian CSSD menerima linen dalam
linen, disini dilakukan penyortiran linen yang masih layak untuk digunakan.
19
20
Setelah di sortir, dikemas dan dibungkus sesuai dengan set linennya , kemudian
diberi indikator dan disterilkan. Sedangkan untuk produk steril CSSD belum
masing ruangan.
dalam keadaan bersih dan sudah dikemas sehingga petugas tidak lagi melakukan
apakah alat / instrumen yang akan disterilkan sudah dibersihkan dengan baik, dan
masih layak untuk digunakan dengan melihat kondisi fisik dari instrumen
pengguna terbesar CSSD yaitu kamar operasi, ini dimaksudkan untuk mencegah
transportasi alat steril semakin dekat. Untuk lokasi CSSD di Rumah Sakit
Wahidin Sudirohusodo letaknya agak jauh dari kamar operasi ini menjadi salah
satu kendala karena ruang operasi dirumah sakit ini tidak terpusat pada satu
COT, dan OK Obgyn. Akan tetapi hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan
hanya menggunakan indikator kimia dalam dan luar. Penggunaan indikator kimia
21
disini hanya berdasarkan pada suhu dimana bila suhu sterilisasi mencapai suhu
diatas 121°C maka indikator akan berubah warna. Penggunaan indikator secara
biologi sangat disarankan untuk lebih menjamin kesterilan bahan dimana indikator
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 SARAN
terlebih dahulu, meskipun dari tiap bagian peralatan tersebut telah dicuci.
efektif dan efisien dapat menggunakan indikator mekanis dan kimia serta
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24
LAMPIRAN I
PELAKSANA TEKNIS
PELAKSANA TEKNIS LAUNDRY
STERILISASI
PENJAHITAN LINEN
LAMPIRAN II