BAB IV
A. Hasil Penelitian
umum, rawat jalan gigi, unit gawat darurat, rawat inap, persalinan,
sampai sekarang.
a. Visi
b. Misi
50
51
2. Analisis Univariat
Data ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden. Data univariat ini terdiri dari jenis kelamin,
perlakuan.
(37%) dengan kategori sedang dan tidak ada responden (0%) dengan
kategori ringan.
3. Analisis Bivariat
terikat
nilai signifikan p = 0,000 <α 0,05 yang berarti H0 yang mengatakan tidak
ada pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan nyeri sendi lansia yang
B. Pembahasan
terhadap perubahan skala nyeri sendi lanjut usia dengan Osteoatritis lutut.
Hasil ini sesuai dengan paired t test pada kelompok perlakuan yang
sebesar 0,017 (p < 0,05). Hasil Independen t test untuk posttest kelompok
0,05) yang berarti terdapat perbedaan mean skala nyeri sendi yang
dimana skala nyeri sendi dengan senam rematik lebih rendah dari pada
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Ami
penurunan tingkat nyeri pada lansia yang menderita rematik. Dari hasil
skala nyeri dan setelah dilakukan senam 5,5 dalam skala nyeri artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah latihan.
Penelitian ini sejalan dengan teori dari Hidayat (2010) bahwa nyeri
subjektif karna perasaan nyeri berbeda pada setiap orang baik dalam hal
menjelaskan dan mengevakuasi rasa nyeri yang dialaminya. Hal ini sejalan
dengan teori dari Judha (2012) bahwa nyeri adalah pengalaman sensori
terlokalisasi pada suatu bagian tubuh ataupun sering disebut dengan istilah
yang sehat pada lanjut usia. Dari hasil analisa data didapatkan bahwa
negatif dengan kemampuan berjalan para lansia, yang mana dari hasil
> 0,05. Dengan demikian berarti bahwa senam rematik tidak efektif
sendi kronis yang tidak bisa ditangani oleh hanya dengan senam.
dan sesudah senam rematik pada lansia. Dari hasil uji Wilcoxon
dengan rata-rata nyeri sebelum senam sebesar 5.44 dalam skala nyeri,
sedangkan rata-rata nyeri sesudah senam sebesar 3.11 dalam skala nyeri.
baik (HDL) yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
mengalami rematik. Hal ini sesuai dengan tujuan dari senam ergonomik
tersebut antara lain posisi tulang belakang, posisi penglihatan, (Jarak dan
kanan dan kiri dan posisi benda kerja sehingga diperoleh kenyamanan dan
nyeri sendi pada lansia, sehingga sangat baik bila dijadikan sebagai
uji analisis non parametrik uji Wilcoxon menunjukkan bahwa rerata nyeri
pada pre test adalah 5.3 dan post test 5.8 yang menunjukkan tidak adanya
dengan nilai p value 0,0001 < α (0,05). Maka Ho ditolak, sedangkan uji
pada kelompok perlakuan -1,766 dan 0.249 dengan nilai Rsquare 0,05,
pada minggu ke-3 dan minggu ke-4 0,494 -1,86 dan dengan nilai
Rsquare 2,44.
59
dengan hipertensi.
atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf serta aliran darah,
merupakan senam yang gerakan dasarnya terdiri atas lima gerakan yang
senam diawali dengan menarik nafas dan menggunakan teknik nafas dada.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
responden (57%).
(63%) dengan kategori berat dan tidak ada responden (0%) dengan
kategori ringan.
(50%) dengan kategori sedang dan tidak ada responden (0%) dengan
kategori berat.
B. Saran
bagi:
1. Puskesmas
2. Riset/Penelitian
3. Institusi Pendidikan
4. Peneliti
rematik.