Nama : Juviar
Kelompok :3
A. TUJUAN
1. Menentukan indeks massa tubuh manusia (IMT)
2. Menginterpretasikan hasil perhitungan IMT dengan kriteria tertentu
3. Mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan resiko penyakit
B. DASAR TEORI
I. BMI (Body Mass Index) atau Indeks Massa Tubuh
Body Mass Index (BMI) atau Indeks massa tubuh (IMT) merupakan
salah satu indek pengukuran status gizi yang biasa digunakan untuk
mengukur status gizi usia remaja dan dewasa. Penilaian status gizi dengan
BMI atau IMT adalah nilai dari perhitungan antara berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB) seseorang (Grummer dan Strawn, 2002).
Klasifikasi IMT dewasa menurut WHO.
No Klasifikasi Interpretasi
1 < 16,0 Severe thinness
2 16,00 – 16,99 Moderate thinness
3 17,00 – 18,49 Mild thinness
4 18,50 – 24,99 Normal
5 25,00 – 29,99 Grade 1 overweight
6 30,00 – 39,99 Grade 2 overweight
7 ≥ 40,0 Grade 3 overweight
No Klasifikasi Interpretasi
1 < 17,0 Kurus (kekurangan berat badan tingkat berat)
2 17,0–18,4 Kurus (kekurangan berat badan tingkat ringan)
3 18,5–25,0 Normal
4 25,1–27,0 Kegemukan (kelebihan berat badan tingkat
ringan)
5 > 27,0 Gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat)
C. ALAT DAN BAHAN
1. Probandus/ sukarelawan
2. Timbangan badan
3. Pengukur tinggi badan
D. PROSEDUR KERJA
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
1. Probandus ditimbang badannya dan diukur tinggi badannya
2. Berat badan dibuat dalam satuan kilogram, tinggi badan dibuat dalam
satuan meter
3. Hitung indeks massa tubuh dengan rumus yang
4. Rumus : Berat badan (kg) / tinggi badan (m)2
E. HASIL PENGAMATAN
PENGUKURAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
Dari data BMI di atas, Menurut WHO jery memiki kriteria normal, risky
normal, acer mengalami grade 1 overweight, sedangkan sulis Mengalami severe
thinness.
Indeks massa tubuh merupakan salah satu indeks pengukuran status gizi yang
biasa digunakan untuk mengukur status gizi usia remaja dan dewasa. Cara untuk
menghitung indeks masssa tubuh menggunakan rumus:
Berat badan(kg)
Tinggi Bada n ( m ) 2
IMT = BB (kg)/TB (M2) diaturnya IMT/BMI adalah mengukur status gizi yang
digunakan pada usia remaja dan dewasa. Yang bertujuan untuk mengetahui
seseorang termasuk normal, kekurangan, berat badan bahkan obesitas dan sama-
sama membawa resiko penyakit. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi IMT
yaitu :
B. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
Berdasarkan analisis data dapat dikatakan bahwa kategori terbanyak untuk
peserta pengukuran dalam praktikum anfisman dalam kriteria WHO dengan
kategori normal dengan jumlah 2 orang, kategori grade 1 overweight dengan
jumlah 1 orang dan kategori severe thinnes dengan jumlah 1 orang. Dan analisis
data menurut Kemenkes dapat dikatakan kategori terbanyak adalah kategori
normal dengan jumlah 3 orang, kategori kekurangan berat badan tingkat ringan
dengan jumlah 1 orang. Dari hasil analisis data tersebut menunjuk kepada
klasifikasi rata-rata peserta tes adalah kategori ideal atau normal.