Anda di halaman 1dari 19

Alam Karawang

HAKIKAT
RAHASIA SHA
LAT
Arix 12 years ago

dapun kemudian
daripada itu, yakni
daripada memuji
Allah dan
mengucapkan
shalawat kepada
Rasulullah SAW,
maka inilah suatu
kitab yang sudah
dipindahkan dari
bahasa Arab ke
bahasa Indonesia,
supaya mudah bagi
orang yang baru
belajar
menginginkan Allah.
Bahwasanya
diceritakan dari
Abdullah Bin Umar
r.a, katanya adalah
kamu berduduk pada
suatu orang kelak ke
hadapan Rasulullah
SAW, minta belajar
ilmu Jibril a.s,
daripada ilmu yang
sempurna dunia dan
akhirat, yaitu
membiasakan dari
hakikat didalam
shalat lima waktu
yaitu wajib bagi kita
untuk
mengetahuinya. Yang
harus mereka
ketahui pertama kali
hakikat shalat ini
supaya sempurna
kamu menyembah
Allah, bermula
hakikatnya didalam
shalat itu atas 4
(empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :
1. BERDIRI ( IHRAM)
itu karena huruf ALIF
asalnya dari API,
bukan api pelita dan
bukan pula api bara.
Adapun artinya API
itu bersifat
JALALULLAH, yang
artinya sifat
KEBESARAN ALLAH
TA’ALA, yang terdiri
atas 2 (dua) perkara :
• KUAT.
• LEMAH.

Yang merupakan
kudrat dan iradat-
Nya juga, karena
hamba itu tidak
mempunyai KUAT
dan LEMAH karena
hamba itu di-KUAT-
kan dan di-LEMAH-
kan oleh ALLAH,
bukannya kudrat dan
iradat Allah itu
lemah. Adapun
kepada hakikatnya
yang sifat lemah itu
shalat pada sifat kita
yang baharu ini.
Adapun yang
dihilangkan tatkala
BERDIRI itu adalah
pada segala AP’AL
(perbuatan) hamba
yang baharu.

2. RUKU’ (MUNAJAH)
itu karena huruf LAM
Awal, asalnya dari
ANGIN, bukannya
angin barat dan
bukan pula angin
timur. Adapun
artinya ANGIN itu
bersifat
JAMALULLAH yang
artinya sifat
KEELOKAN ALLAH
TA’ALA, yang terdiri
atas 2 (dua) perkara :
• TUA.
• MUDA.

Yang merupakan
kudrat dan iradat-
Nya juga. Adapun
hamba itu tidak
mempunyai TUA dan
MUDA. Adapun yang
dihilangkan tatkala
RUKU’ itu adalah
pada segala ASMA
(nama) hamba yang
baharu.

3. SUJUD (MI’RAJ) itu


karena huruf LAM
Akhir, asalnya dari
AIR, bukannya air
laut dan bukan pula
air sungai. Adapun
artinya AIR itu
bersifat QAHAR
ALLAH yang artinya
sifat KEKERASAN
ALLAH TA’ALA, yang
terdiri atas 2 (dua)
perkara :
• HIDUP.
• MATI.
Yang merupakan
kudrat dan iradat-
Nya juga. Adapun
hamba itu tidak pun
mempunyai HIDUP
dan MATI. Adapun
yang dihilangkan
tatkala SUJUD itu
adalah pada segala
NYAWA (sifat) hamba
yang baharu.

4. DUDUK (TABDIL)
itu karena huruf HA,
asalnya dari TANAH,
bukannya pasir dan
bukan pula tanah
lumpur. Adapun
artinya TANAH itu
bersifat
KAMALULLAH yang
artinya sifat
KESEMPURNAAN
ALLAH TA’ALA, yang
terdiri atas 2 (dua)
perkara :
• ADA.
• TIADA.

Yang merupakan
kudrat dan iradat-
Nya juga. Adapun
hamba itu tidak ADA
dan TIADA. Adapun
yang dihilangkan
tatkala DUDUK itu
adalah pada segala
WUJUD/ZAT hamba
yang baharu, karena
hamba itu wujudnya
ADAM yang artinya
hamba tiada
mempunyai wujud
apapun karena
hamba itu
diadakan/maujud,
hidupnya hamba itu
di-hidupkan, matinya
hamba itu di-matikan
dan kuatnya hamba
itu di-kuatkan.

Itulah hakikatnya
shalat. Barangsiapa
shalat tidak tahu
akan hakikat yang
empat tersebut
diatas, shalatnya
hukumnya KAFIR JIN
dan NASRANI,
artinya KAFIR
KEPADA ALLAH,
ISLAM KEPADA
MANUSIA, yang
berarti KAFIR
BATHIN, ISLAM
ZHAHIR, hidup
separuh HEWAN,
bukannya hewan
kerbau atau sapi.
Tuntutan mereka
berbicara ini wajib
atas kamu. Jangan
shalat itu
menyembah berhala
!!!.

INILAH PASAL

Masalah yang
menyatakan
sempurnanya orang
TAKBIRATUL IHRAM,
yaitu hendaklah tahu
akan
MAQARINAHNYA.
Bermula
MAQARINAH shalat
itu terdiri atas 4
(empat) perkara :
1. BERDIRI (IHRAM).
2. RUKU’ (MUNAJAH).
3. SUJUD (MI’RAJ).
4. DUDUK (TABDIL).

Adapun hakikatnya :
Adapun hakikatnya
BERDIRI (IHRAM) itu
adalah
TERCENGANG,
artinya : tiada akan
tahu dirinya lagi,
lupa jika sedang
menghadap Allah
Ta’ala, siapa yang
menyembah?, dan
siapa yang
disembah?.

Adapun hakikatnya
RUKU’ (MUNAJAH)
itu adalah BERKATA-
KATA, artinya :
karena didalam
TAKBIRATUL IHRAM
itu tiada akan
menyebut dirinya
(asma/namanya),
yaitu berkata hamba
itu dengan Allah.
Separuh bacaan yang
dibaca didalam shalat
itu adalah
KALAMULLAH.

Adapun hakikatnya
SUJUD (MI’RAJ) itu
adalah TIADA INGAT
YANG LAIN TATKALA
SHALAT MELAINKAN
ALLAH SEMATA.

Adapun hakikatnya
DUDUK (TABDIL) itu
adalah SUDAH
BERGANTI WUJUD
HAMBA DENGAN
TUHANNYA.

Sah dan
maqarinahnya shalat
itu terdiri atas 3 (tiga)
perkara :
1. QASHAD.
2. TA’ARADH.
3. TA’IN.

Adapun QASHAD itu


adalah
menyegerakan akan
berbuat shalat,
barang yang
dishalatkan itu
fardhu itu sunnah.
Adapun artinya
TA’ARRADH itu
adalah menentukan
pada fardhunya
empat, tiga atau dua.
Adapun TA’IN itu
adalah menyatakan
pada waktunya,
zhuhur, ashar,
maghrib, isya atau
subuh.

INILAH PASAL

Masalah yang
menyatakan
sempurnanya
didalam shalat :
Adapun
sempurnanya
BERDIRI (IHRAM) itu
hakikatnya :
Nyata kepada AP’AL
Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH,
karena tubuh itu
kenyataan SYARIAT.

Adapun
sempurnanya RUKU’
(MUNAJAH) itu
hakikatnya :
Nyata kepada ASMA
Allah.
Hurufnya LAM Awal.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI,
karena hati itu
kenyataan
THARIQAT.

Adapun
sempurnanya SUJUD
(MI’RAJ) itu
hakikatnya :
Nyata kepada SIFAT
Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA,
karena Nyawa itu
kenyataan HAKIKAT.

Adapun
sempurnanya DUDUK
(TABDIL) itu
hakikatnya :
Nyata kepada ZAT
Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI,
karena ROHANI itu
kenyataan MA’RIFAT.

Adapun BERDIRI
(IHRAM) itu kepada
SYARIAT Allah.
Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada
KAKI kita.
Adapun RUKU’
(MUNAJAH) itu
kepada THARIQAT
Allah.
Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada
PUSAT (PUSER) kita.

Adapun SUJUD
(MI’RAJ) itu kepada
HAKIKAT Allah.
Hurufnya HA.
Nyatanya kepada
DADA kita.

Adapun DUDUK
(TABDIL) itu kepada
MA’RIFAT Allah.
Hurufnya MIM Awal.
Nyata kepada
KEPALA (ARASY) kita.

Jadi Orang Shalat


membentuk huruf
AHMAD /
MUHAMMAD.

INILAH PASAL

Asal TUBUH kita


(jasmaniah) kita
dijadikan oleh Allah
Ta’ala atas 4 (empat)
perkara :
1. API.
2. ANGIN.
3. AIR.
4. TANAH.
Adapun NYAWA kita
dijadikan Allah Ta’ala
atas 4 (empat)
perkara :
1. WUJUD.
2. NUR ILMU.
3. NUR.
4. SUHUD.

Adapun MARTABAT
Tuhan itu ada 3 (tiga)
perkara :
1. AHADIYYAH.
2. WAHDAH.
3. WAHIDIYYAH.

Adapun TUBUH kita


dijadikan Allah Ta’ala
atas 4 (empat)
perkara :
1. WADIY.
2. MADIY.
3. MANIY.
4. MANIKEM.

INILAH PASAL

Masalah yang
menyatakan jalan
kepada Allah Ta’ala
atas 4 (empat)
perkara :
1. SYARIAT. = AP’AL. =
BATANG TUBUH.
2. THARIQAT. =
ASMA. = HATI. DIRI
3. HAKIKAT. = SIFAT. =
NYAWA. KITA
4. MA’RIFAT. =
RAHASIA. = SIR.

Adapun hakikatnya :
SYARIAT itu adalah
KELAKUAN TUBUH.
THARIQAT itu
adalah KELAKUAN
HATI.
HAKIKAT itu adalah
KELAKUAN NYAWA.
MA’RIFAT itu adalah
KELAKUAN ROHANI.

Adapun yang
tersebut diatas itu
nyata atas penghulu
kita Nabi
MUHAMMAD. Karena
lafadz MUHAMMAD
itu 4 (empat)
hurufnya yaitu :
1. MIM Awal.
2. HA.
3. MIM Akhir.
4. DAL.

Adapun huruf MIM


Awal itu ibarat
KEPALA.
Adapun huruf HA itu
ibarat DADA.
Adapun huruf MIM
Akhir itu ibarat
PUSAT (PUSER).
Adapun huruf DAL
itu ibarat KAKI.
Adapun huruf MIM
Awal itu MAQAM-nya
kepada alam LAHUT.
Adapun huruf HA itu
MAQAM-nya kepada
alam JABARUT.
Adapun huruf MIM
Akhir itu MAQAM-
nya kepada alam
MALAKUT.
Adapun huruf DAL
itu MAQAM-nya
kepada alam
NASUWAT.

Sah dan lagi lafadz


ALLAH terdiri dari 4
(empat) huruf :
1. ALIF.
2. LAM Awal.
3. LAM Akhir.
4. HA.

Adapun huruf ALIF


itu nyatanya kepada
AP’AL Allah.
Adapun huruf LAM
Awal itu nyatanya
kepada ASMA Allah.
Adapun huruf LAM
Akhir itu nyatanya
kepada SIFAT Allah.
Adapun huruf HA itu
nyatanya kepada ZAT
Allah.

Adapun AP’AL itu


nyata kepada TUBUH
kita.
Adapun ASMA itu
nyata kepada HATI
kita.
Adapun SIFAT itu
nyata kepada NYAWA
kita.
Adapun ZAT itu nyata
kepada ROHANI kita.

INILAH PASAL

Masalah yang
menyatakan ALAM.
Adapun ALAM itu
atas 2 (dua) perkara :
1. ALAM KABIR
(ALAM BESAR/ALAM
NYATA).
2. ALAM SYAQIR
(ALAM KECIL/ALAM
DIRI KITA).

Adapun ALAM KABIR


itu adalah alam yang
NYATA INI.
Adapun ALAM
SYAQIR itu adalah
alam DIRI KITA INI.

ALAM KABIR (ALAM


BESAR) itu sudah
terkandung didalam
ALAM SYAQIR karena
ALAM SYAQIR itu
bersamaan tiada
kurang dan tiada
lebih, lengkap
dengan segala isinya
bumi dan langit,
arasy dan kursy,
syurga, neraka,
lauhun (tinta) dan
qolam (pena),
matahari, bulan dan
bintang.

Adapun BUMI /
JASMANI didalam
tubuh kita itu terdiri
atas 7 (tujuh) lapis
yaitu :
1. BULU.
2. KULIT.
3. DAGING.
4. URAT.
5. DARAH.
6. TULANG.
7. LEMAK (SUM-
SUM).

Adapun LANGIT /
ROHANI
(OTAK/ARASY)
didalam tubuh kita
itu terdiri atas 7
(tujuh) lapis pula :
1. DIMAK (LAPISAN
BERPIKIR/RUH
NABATI).
2. MANIK (LAPISAN
PANDANGAN/RUH
HEWANI).
3. NAFSU (RUH
JASMANI).
4. BUDI (RUH
NAFASANI).
5. SUKMA (RUH
ROHANI).
6. RASA (RUH
NURANI).
7. RAHASIA (RUH
IDHAFI).

Adapun MATAHARI
didalam tubuh kita
yaitu NYAWA kita.
Adapun BULAN
didalam tubuh kita
yaitu AKAL kita.
Adapun BINTANG
didalam tubuh kita
yaitu ILMU kita (ada
yang banyak dan ada
pula yang sedikit).
Adapun SYURGA
didalam tubuh kita
yaitu AMAL SHALEH
kita.
Adapun NERAKA
didalam tubuh kita
yaitu DOSA-DOSA
kita.

Adapun LAUT
didalam tubuh kita
ada 2 (dua) yaitu :
1. LAUT ASIN.
2. LAUT TAWAR.

Adapun LAUT ASIN


didalam tubuh kita
yaitu AIR MATA kita.
Adapun LAUT TAWAR
didalam tubuh kita
yaitu AIR LUDAH
kita.

Adapun MAHLIGAI
didalam tubuh kita
ada 7 (tujuh) pula
yaitu :
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.

Didalam DADA itu


QALBUN dan didalam
QALBUN itu BUDI
dan didalam BUDI itu
JINEM dan didalam
JINEM itu NYAWA
dan didalam NYAWA
itu RASA dan didalam
RASA itu RAHASIA
(SIR).

SUMBER :
http://jalantrabas.blog
spot.com/2007/11/hak
ekat-rahasia-
sholat.html

SUMBER :
http://sodinco.blogspo
t.com/2008_01_01_arc
hive.html

Share this:
 
Renungan Berdo’a Jika aku menghadap Diri Apakah Diri
May 1, 2009 August 8, 2008 Yang Hilang
December 1, 2008
In "Renungan" In "Renungan"
In "Renungan"

Categories: Renungan

Leave a Comment

Alam Karawang Back to top

Anda mungkin juga menyukai