0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan hakikat shalat menurut ajaran Islam. Shalat secara bahasa berarti berdoa, sedangkan menurut syariat berarti ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Dokumen juga menjelaskan empat hakikat shalat yaitu berdiri, ruku', sujud, dan duduk; serta alasan mengapa shalat wajib dilaksanakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan hakikat shalat menurut ajaran Islam. Shalat secara bahasa berarti berdoa, sedangkan menurut syariat berarti ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Dokumen juga menjelaskan empat hakikat shalat yaitu berdiri, ruku', sujud, dan duduk; serta alasan mengapa shalat wajib dilaksanakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan hakikat shalat menurut ajaran Islam. Shalat secara bahasa berarti berdoa, sedangkan menurut syariat berarti ucapan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Dokumen juga menjelaskan empat hakikat shalat yaitu berdiri, ruku', sujud, dan duduk; serta alasan mengapa shalat wajib dilaksanakan.
PEGERTIAAN SHOLAT • Pengertian Shalat Shalat secara bahasa berarti berdo'a. dengan kata lain, shalat secara bahasa mempunyai arti mengagungkan. Sedangkan pengertian shalat menurut syara' adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. HAKEKAT SHOLAT • Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, maka inilah suatu kitab yang sudah dipindahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia, supaya mudah bagi orang yang baru belajar menginginkan Allah. Bahwasanya diceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a, katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib bagi kita untuk mengetahuinya. • Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah, bermula hakikatnya didalam shalat itu atas 4 (empat) perkara : 1. BERDIRI (IHRAM). 2. RUKU’ (MUNAJAH). 3. SUJUD (MI’RAJ). 4. DUDUK (TABDIL). • Adapun hakikatnya : • 2. RUKU’ (MUNAJAH) itu karena 1. BERDIRI ( IHRAM) itu karena huruf ALIF huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara. Adapun artinya API itu bersifat bukannya angin barat dan bukan pula JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN angin timur. Adapun artinya ANGIN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) itu bersifat JAMALULLAH yang artinya perkara : sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang • KUAT. terdiri atas 2 (dua) perkara : • LEMAH. • Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, • TUA. karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan • MUDA. LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di- • Yang merupakan kudrat dan iradat- LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan Nya juga. Adapun hamba itu tidak iradat Allah itu lemah. Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada mempunyai TUA dan MUDA. Adapun sifat kita yang baharu ini. Adapun yang yang dihilangkan tatkala RUKU’ itu dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada adalah pada segala ASMA (nama) segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu. hamba yang baharu. • 3. SUJUD (MI’RAJ) itu karena huruf • 4. DUDUK (TABDIL) itu karena LAM Akhir, asalnya dari AIR, huruf HA, asalnya dari TANAH, bukannya air laut dan bukan pula air bukannya pasir dan bukan pula sungai. Adapun artinya AIR itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya tanah lumpur. Adapun artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang TANAH itu bersifat terdiri atas 2 (dua) perkara : KAMALULLAH yang artinya sifat • HIDUP. KESEMPURNAAN ALLAH • MATI. TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) • Yang merupakan kudrat dan iradat- perkara : Nya juga. Adapun hamba itu tidak • ADA. pun mempunyai HIDUP dan MATI. Adapun yang dihilangkan tatkala • TIADA. SUJUD itu adalah pada segala NYAWA (sifat) hamba yang baharu. ALASAN DIWAJIBKAN SHOLAT • Kata RasulullahSaw bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama. • Amalan yang Pertama Kali Dihisab • Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya Kenapa shalat itu tak boleh tentang sudahkah kita shalat. Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab ditinggalkan? Karena shalat adalah kelak. Apakah kita termasuk orang yang amal yang akan ditanyai di hari menegakkan shalat atau perhitungan nanti. Dari Abu mengabaikannya.Tentu, kita tak ingin diri ini Hurairah ra berkata: “Aku celaka, dan berakhir denganpenyesalan. mendengar Nabi SAW bersabda: • Mengangkat Derajat dan Diberi Kemudahan “Sesungguhnya yang pertama kali Rasullullah Saw bersabda, “Hendaklah kamu memperbanyak sujud, sesungguhnya akan dihisab dari amal hamba sujud satu saja karena Allah niscaya Allah adalah shalat. Jika shalatnya baik ia mengangkat satu derajat dan Allah benar-benar telah beruntung dan menghapus satukesalahanmu.” (HR sukses. Dan jika shalatnya rusak Muslim). benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an- Nasa’i). • Ibnu Katsir berkata, “Allah Taala menjelaskan bahwa sarana terbaik sebagai penolong dalam memikul musibah adalah kesabaran dan shalat. ”Karena itu shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik dalam mendekatkan diri seseorang dengan Rabb-nya kecuali dengan shalat. Kata Rasulullah Saw: “Posisi paling dekat seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah ketika dia sujud, maka perbanyak doa. (HR Muslim)