Anda di halaman 1dari 617

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016, Pemerintah menyampaikan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa laporan keuangan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk melaksanakan amanat tersebut, dengan memanjatkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016.
LKPP Tahun 2016 merupakan LKPP yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
berbasis akrual sesuai dengan Lampiran I Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Laporan keuangan ini terdiri dari 7 (tujuh) laporan, yaitu: (a) Laporan Realisasi APBN ; (b)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; (c) Neraca; (d) Laporan Operasional; (e) Laporan Arus Kas; (f) Laporan
Perubahan Ekuitas; dan (g) Catatan atas Laporan Keuangan.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, sebelum disampaikan
kepada DPR, LKPP Tahun 2016 disampaikan terlebih dahulu kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk diaudit
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LKPP Tahun 2016 yang kami sajikan ini berstatus
sebagai laporan keuangan yang telah diperiksa (Audited).
Sehubungan dengan penyajian LKPP Tahun 2016 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi APBN memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp1.555,93 triliun, atau 87,11 persen dari yang ditetapkan dalam APBN-P TA
2016. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp1.864,27 triliun, atau 89,50 persen dari yang
dianggarkan dalam APBN-P TA 2016, sehingga terjadi Defisit Anggaran sebesar Rp308,34 triliun. Realisasi
Pembiayaan Neto adalah sebesar Rp334,50 triliun, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar
Rp26,16 triliun.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih
(SAL) selama tahun 2016. Berdasarkan laporan tersebut, SAL awal tahun 2016 adalah sebesar Rp107,91 triliun,
Penyesuaian SAL awal sebesar Rp354,73 miliar, penggunaan SAL pada tahun 2016 adalah sebesar Rp19,01
triliun, SiLPA selama Tahun 2016 adalah Rp26,16 triliun, kemudian dikurangi Penyesuaian SAL sebesar Rp2,22
triliun, sehingga saldo akhir SAL adalah Rp113,19 triliun.
3. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Pemerintah Pusat per 31 Desember
2016. Neraca tersebut menginformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp5.456,88 triliun dan Kewajiban
sebesar Rp3.889,94 triliun, sehingga Ekuitas Pemerintah Per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.566,93
triliun;
4. Laporan Operasional (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya
yang dikelola oleh Pemerintah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Laporan Operasional tersebut
menginformasikan bahwa Pendapatan-LO dari Kegiatan Operasional untuk Tahun 2016 adalah sebesar
Rp1.664,65 triliun, dan Beban dari Kegiatan Operasional adalah sebesar Rp1.872,33 triliun. Di samping itu
terdapat surplus dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp67,95 triliun. Berdasarkan data di atas, defisit LO
adalah sebesar Rp139,72 triliun.

Kata Pengantar -i-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

5. Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari Kas Umum Negara untuk tahun
yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2016. Laporan Arus Kas tersebut menginformasikan bahwa saldo
awal Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), dan Kas
Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp192,28 triliun, penyesuaian saldo awal sebesar minus Rp4,52 triliun,
sehingga saldo kas BUN, KPPN dan BLU setelah penyesuaian adalah sebesar Rp187,76 triliun. Kenaikan Kas
sepanjang tahun 2016 adalah sebesar Rp7,16 triliun, dikurangi penggunaan SAL pada tahun 2016 sebesar
Rp19,01 triliun, ditambah dengan penyesuaian pembukuan sebesar minus Rp1,84 triliun sehingga penurunan kas
setelah penyesuaian adalah Rp13,68 triliun. Total Saldo Akhir Kas BUN, KPPN ,dan BLU adalah sebesar
Rp174,07 triliun, ditambah Kas di Bendahara Pengeluaran Rp262,94 miliar, Kas di Bendahara Penerimaan
Rp134,04 miliar, Kas Lainnya dan Setara Kas Rp3,18 triliun, ditambah Kas BLU yang belum disahkan Rp6,32
miliar dan dikurangi Kas pada BLU yang telah Didepositokan Rp3,92 triliun, sehingga saldo akhir Kas dan Setara
Kas adalah Rp173,73 triliun.
6. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas selama 1 (satu) tahun.
Laporan Perubahan Ekuitas tersebut menginformasikan bahwa ekuitas awal tahun 2016 adalah Rp1.669,79
triliun, perubahan ekuitas selama Tahun 2016 terdiri dari penyesuaian ekuitas awal sebesar minus Rp1,53 triliun,
Defisit-LO sebesar Rp139,72 triliun, Koreksi-Koreksi Yang Langsung Menambah/mengurangi ekuitas sebesar
Rp37,07 triliun, Transaksi Antar Entitas sebesar minus Rp72,40 miliar, Reklasifikasi Kewajiban ke Ekuitas
Sebesar Rp1,39 triliun, sehingga Ekuitas Akhir adalah sebesar Rp1.566,93 triliun.
7. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan dengan maksud agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh
informasi yang memadai tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan
meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar
rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN, Laporan Perubahan SAL, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas LKPP dan pengelolaan keuangan negara, dengan
melakukan perbaikan, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara dan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang masih mendapat opini audit “Wajar Dengan Pengecualian” atau “Tidak Menyatakan
Pendapat”.
2. Melanjutkan program pelatihan akuntansi dan pelaporan keuangan dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber
Daya Manusia (SDM) bagi pegawai di kementerian negara/lembaga.
3. Melaksanakan pembinaan secara intensif terkait Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
seluruh instansi Pemerintah Pusat.
4. Mengimplementasikan single database dalam penyusunan LKKL melalui Aplikasi E-Rekon-LK untuk meminimalkan
terjadinya suspen.
5. Menindaklanjuti rekomendasi BPK dengan menyusun action plan yang dilengkapi dengan time line penyelesaian
yang jelas, melakukan pembahasan dengan BPK, serta menyampaikan monitoring tindak lanjut secara periodik.
6. Menerapkan dan menyusun statistik keuangan pemerintah (Government Finance Statistics) yang mengacu pada
Manual Statistik Keuangan Pemerintah sehingga dapat menyajikan konsolidasian fiskal dan statistik keuangan
pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan analisis kebijakan dan kondisi fiskal, serta analisis perbandingan
antarnegara.

Kata Pengantar -ii-


RINGKASAN
EKSEKUTIF
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

RINGKASAN

RINGKASAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2016 (AUDITED)
Berdasarkan Pasal 23E ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2016, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016, Pemerintah menyusun dan menyajikan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2016 (Audited). Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan
Realisasi APBN, Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
LKPP Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP,) Lampiran I SAP Berbasis Akrual.
LKPP ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan Laporan
Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).
1. LAPORAN REALISASI APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN-P TA 2016 dengan realisasinya, yang
mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31
Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah adalah sebesar Rp1.555,93 triliun atau 87,11 persen dari APBN-P.
Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp1.864,27 triliun atau 89,50 persen dari APBN-P.
Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.154,01
triliun atau 88,32 persen dari APBN-P, dan realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp710,25
triliun atau 91,50 persen dari APBN.
Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah, dan realisasi Belanja Negara, terjadi Defisit Anggaran
sebesar Rp308,34 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto adalah sebesar Rp334,50 triliun atau 112,73 persen dari
APBN-P, sehingga terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp26,16 triliun. Ringkasan Laporan
Realisasi APBN TA 2016 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):

REALISASI ANGGARAN TA 2016 (AUDITED)


Uraian REALISASI 2015
Anggaran Realisasi %
Pendapatan Negara dan
1.786,22 1.555,93 87,11 1.508.02
Hibah
Belanja Negara 2.082,94 1.864,27 89,50 1.806,51
Belanja Pemerintah Pusat 1.306,69 1.154,01 88,32 1.183.30
Transfer ke Daerah dan
776,25 710,25 91,50 623,13
Dana Desa
Suspen Belanja Negara - - - 0,071
Surplus (Defisit) Anggaran (296,72) (308,34) 103,92 (298,49)
Pembiayaan Neto 296,72 334,50 112,73 323,10
SiLPA (SiKPA) - 26,16 - 24,61

Ringkasan -iv-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL) menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL) selama periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016.
Saldo Anggaran Lebih (SAL) awal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp107,91 triliun, Penyesuaian SAL Awal
Rp0,35 triliun, Penggunaan SAL pada tahun 2016 adalah sebesar Rp19,01 triliun, Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA) sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp26,16 triliun dan Penyesuaian SAL
adalah sebesar minus Rp2,22 triliun, sehingga Saldo Anggaran Lebih (SAL) Tahun 2016 adalah sebesar
Rp113,19 triliun.
Ringkasan Laporan Perubahan SAL sampai dengan Tahun 2016 adalah sebagai berikut
(Rp triliun).
No Uraian Tahun 2016 (Audited) Tahun 2015 (Audited)
1 SAL awal 107,91 86,13
2 Penyesuaian SAL Awal 0,35 (0,56)
3 Penggunaan SAL (19,01) -
4 SiLPA/SiKPA 26,16 24,61
5 Penyesuaian SAL (2,22) (2,27)
6 SAL akhir 113,19 107,91

3. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016.
Jumlah Aset per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp5.456,88 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp304,61 triliun, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp2.411,82 triliun, Aset Tetap sebesar Rp1.921,79 triliun,
Piutang Jangka Panjang sebesar Rp47,12 triliun, dan Aset Lainnya sebesar Rp771,52 triliun.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp3.889,94 triliun yang terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek sebesar Rp387,44 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp3.502,50 triliun.
Sementara itu, jumlah Ekuitas per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.566,93 triliun.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun).
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Audited) (Audited)
Aset
Aset Lancar 304,61 326,75
Investasi Jangka Panjang 2.411,82 2.223,79
Aset Tetap 1.921,79 1.852,04
Piutang Jangka Panjang 47,12 47,50
Aset Lainnya 771,52 713,21
Total Aset 5.456,88 5.163,32
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 387,44 469,22
Kewajiban Jangka Panjang 3.502,50 3.024,30
Total Kewajiban 3.889,94 3.493,53
Ekuitas 1.566,93 1.669,79
Total Kewajiban dan Ekuitas 5.456,88 5.163,32

Ringkasan -v-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

4. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya
yang dikelola oleh Pemerintah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan mulai periode 1 Januari 2016
sampai dengan 31 Desember 2016.
Dari Kegiatan Operasional Pemerintah, Pendapatan-LO adalah sebesar Rp1.664,65 triliun, Beban sebesar
Rp1.872,33 triliun, sementara surplus dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp67,95 triliun, sehingga Defisit-
LO sebesar Rp139,72 triliun.
Ringkasan Laporan Operasional untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut
(Rp triliun).
No Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(Audited) (Audited)
1 Pendapatan-LO 1.664,65 1.577,67
2 Beban (1.872,33) (1.714,25)
3 Surplus/(Defisit) dari Kegiatan 67,95 (106,69)
Non Operasional
4 Surplus/(Defisit) dari Pos Luar - (0,006)
Biasa
5 Surplus/(Defisit) LO (139,72) (243,28)

5. LAPORAN ARUS KAS


Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas periode yang berakhir pada 31 Desember 2016.
Saldo Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), dan Kas
Badan Layanan Umum (BLU), serta Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp192,28 triliun. Selama TA 2016 terjadi penurunan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp139 triliun,
penurunan kas dari aktivitas investasi sebesar Rp258,15 triliun, kenaikan kas dari aktivitas pendanaan sebesar
Rp423,32 triliun, penurunan kas dari aktivitas transitoris sebesar Rp18,99 triliun, penggunaan SAL selama TA
2016 adalah sebesar Rp19,01 triliun dan penurunan kas karena penyesuaian pembukuan sebesar Rp1,84
triliun, dan penurunan kas karena penyesuaian Saldo Awal adalah sebesar Rp4,52 triliun. Dengan demikian,
saldo akhir kas BUN, KPPN, BLU dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 menjadi
Rp187,76 triliun.
Selain kas di atas, terdapat Kas Pemerintah Lainnya yang terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp262,94 miliar, Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp134,04 miliar, Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar
Rp3,18 triliun, dan Kas pada BLU yang Belum Disahkan sebesar Rp6,32 miliar, Kas pada BLU yang telah
Didepositokan sebesar minus Rp3,92 triliun, sehingga saldo akhir Kas dan Setara Kas adalah sebesar Rp173,73
triliun.
Ringkasan Laporan Arus Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dapat disajikan sebagai
berikut (Rp triliun).

Ringkasan -vi-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

31 Desember 2015
Uraian 31 Desember 2016 (Audited)
(Audited)
Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan 192,28 94,17
Kas Hibah Langsung
Penyesuaian Saldo Awal (4,52) 9,23
Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan 187,76 103,40
Kas Hibah Langsung setelah Penyesuaian
Kenaikan (Penurunan) Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (139) (83,07)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (258,15) (274.73)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 423,32 382,42
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (18,99) 72,72
Pengunaan SAL (19,01) -
Penyesuaian Pembukuan (1,84) (8,61)
Kenaikan (Penurunan) Kas (13,68) 88,72
Saldo Akhir Kas BUN, KPPN, BLU dan Hibah 174,07 192,12
Saldo Kas Pemerintah Lainnya
Rekening Pemerintah Lainnya - -
Kas di Bendahara Pengeluaran 0,26 0,32
Kas di Bendahara Penerimaan 0,13 0,18
Kas Lainnya dan Setara Kas 3,18 9,29
Kas pada BLU yang Belum Disahkan 0,0063 0,00984
Kas pada BLU yang telah Didepositokan (3,92) (4,37)
(Investasi Jangka Pendek)
Saldo Akhir Kas dan Setara Kas 173,73 197,56

6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan perubahan-perubahan dalam bentuk ekuitas yang masuk ke dalam
Neraca per 31 Desember 2016.
Ekuitas awal adalah sebesar Rp1.669,79 triliun, dikurangi penyesuaian ekuitas awal sebesar Rp1,53 triliun,
dikurangi defisit LO sebesar Rp139,72 triliun, ditambah Koreksi-Koreksi yang Langsung Menambah/Mengurangi
Ekuitas sebesar Rp37,07 triliun, dikurangi Transaksi Antar Entitas sebesar minus Rp72,40 miliar, ditambah
Reklasifikasi kewajiban ke ekuitas sebesar Rp1,39 triliun, sehingga Ekuitas Akhir adalah Rp1.566,93 triliun.
Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut
(Rp triliun).
No. Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(Audited) (Audited)
1 Ekuitas Awal 1.669,79 1.012,19
2 Penyesuaian Ekuitas Awal (1,53)
3 Ekuitas Awal setelah Penyesuaian 1.668,26
4 Surplus/Defisit LO (139,72) (243,28)
5 Koreksi-Koreksi yang Langsung Menambah/
37,07 966,00
Mengurangi Ekuitas
6 Transaksi Antar Entitas (0,072) (65,46)
7 Reklasifikasi Kewajiban Ke Ekuitas 1,39 0,33
8 Kenaikan/Penurunan Ekuitas (101,32) 657,59
9 Ekuitas Akhir 1.566,93 1.669,79

Ringkasan -vii-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan
LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos
laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberapa
informasi tambahan yang diperlukan.

Ringkasan -viii-
PERNYATAAN
TANGGUNG JAWAB
HALAMAN OPINI
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan atas Laporan Keuangan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang
Badan Pemeriksa Keuangan dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
telah memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, yang terdiri dari Neraca tanggal 31
Desember 2016, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.

Tanggung Jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian intern yang memadai untuk
menyusun laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab BPK

Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik
BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang
memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan


pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada
pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material
dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan
dengan penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan Pemerintah Pusat untuk
merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi bukan
untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern Pemerintah Pusat.
Pemeriksaan yang dilakukan BPK juga mencakup evaluasi atas ketepatan kebijakan
akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Pemerintah
Pusat, serta evaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa
bukti pemeriksaan yang telah diperoleh adalah cukup dan tepat, sebagai dasar untuk
menyatakan opini BPK.

Opini

Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Pusat tanggal 31 Desember 2016, dan
realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus kas, serta perubahan
ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Penyertaan Modal Negara pada PT PLN (Persero)

BPK menekankan pada Catatan D.2.27. atas Laporan Keuangan bahwa Pemerintah Pusat
menyajikan Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara (PMN) per 31 Desember 2016
sebesar Rp2.027,47 triliun diantaranya merupakan nilai investasi PMN pada PT PLN
(Persero) senilai Rp878,28 triliun yang lebih kecil sebesar Rp2,39 triliun dibandingkan
Laporan Keuangan PT PLN (Persero) Tahun 2016 Audited yang diterbitkan tanggal 31 Maret
2017. Hal tersebut merupakan dampak penurunan saldo Piutang PT PLN (Persero) kepada
Pemerintah sebesar Rp2,39 triliun karena adanya perubahan susut jaringan listrik sesuai Surat
Menteri ESDM Nomor 3713/22/MEM.L/2017 tanggal 8 Mei 2017.

Tindak Lanjut atas Hal-hal yang Mempengaruhi Opini Tahun sebelumnya

Dalam Laporan BPK Nomor 56a/LHP/XV/05/2016 tanggal 26 Mei 2016, BPK memberikan
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas LKPP Tahun 2015 karena: (1) Ketidakpastian
nilai Penyertaan Modal Negara pada PT PLN (Persero) sehubungan dengan tidak diterapkannya
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Nomor 8 pada Kebijakan Akuntansi Laporan
Keuangan PT PLN (Persero) Tahun 2015; (2) Pemerintah menetapkan Harga Jual Eceran
Minyak Solar Bersubsidi lebih tinggi dari Harga Dasar termasuk Pajak dikurangi Subsidi Tetap;
(3) Piutang Bukan Pajak tidak didukung dokumen sumber yang memadai serta tidak sesuai hasil
konfirmasi kepada wajib bayar; (4) Persediaan belum sepenuhnya didukung penatausahaan,
pencatatan, konsolidasi dan rekonsiliasi Barang Milik Negara yang memadai serta Persediaan
untuk Diserahkan ke Masyarakat belum dapat dijelaskan status penyerahannya; (5) Pencatatan
dan penyajian catatan dan fisik Saldo Anggaran Lebih (SAL) tidak akurat; dan (6) Koreksi
langsung yang mengurangi ekuitas tidak dapat dijelaskan dan tidak didukung dokumen sumber
secara memadai.
Pemerintah telah menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan melakukan upaya perbaikan
yaitu: (1) menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2017 tentang Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang ditindaklanjuti dengan penetapan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 6/POJK.04/2017 tentang Perlakuan Akuntansi atas
Transaksi Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik; (2) menetapkan status dana terkait
penetapan Harga Jual Eceran BBM dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-367/MK.02/2017
tanggal 2 Mei 2017; (3) memperbaiki pengelolaan dan penatausahaan Piutang Bukan Pajak; (4)
menyempurnakan aplikasi SIMAK BMN dan Persediaan; (5) membangun single database
terintegrasi; dan (6) menyempurnakan sistem akuntansi pusat dan pengaturan mengenai
perhitungan dan pengelolaan SAL.

Laporan atas SPI dan Kepatuhan

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK
juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem
Pengendalian Intern dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 60b/LHP/XV/05/2017 dan
Nomor 60c/LHP/XV/05/2017 tanggal 18 Mei 2017, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari laporan ini.

Jakarta, 18 Mei 2017


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Anggota

AGUS JOKO PRAMONO


Register Negara Akuntan No. RNA 72
DAFTAR ISI
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................................  i
RINGKASAN………………………………......................................................................................................................  iv
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB……………………………………………………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................................  x
DAFTAR TABEL..................................................................................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK................................................................................................................................................... xii
I. LAPORAN REALISASI APBN ........................................................................................................................... 1
II. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH.........................................................................................  4
III. NERACA ......................................................................................................................................................... 5
IV. LAPORAN OPERASIONAL................................................................................................................................  8
V. LAPORAN ARUS KAS ..................................................................................................................................... 10
VI. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS.................................................................................................................... 12
VII. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ......................................................................................................... 13
A. PENJELASAN UMUM ............................................................................................................................... 13
A.1. DASAR HUKUM ............................................................................................................................. 13
A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO.............................................................. 13
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN .................................................................... 39
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI .............................................................................................................. 44
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN-P................................................................... 61
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN-P...................................................................... 61
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN-P................................................................... 62
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA ....................................................................................................... 85
C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH................................... 90
D. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA...................................................................................................  98
D.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM................................................................................................. 98
D.2 PENJELASAN PER POS NERACA......................................................................................................  99
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL .........................................................................  179
E.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL............................................................................. 179
E.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN OPERASIONAL.......................................................................... 179
F. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS ................................................................................ 206
F.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS ................................................................................................... 206
F.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ...............................................................................  211
G. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS............................................................  229
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN .................................................................................................. 243
INDEKS SINGKATAN …......................................................................................................................................... 249

Daftar Isi -x-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR TABEL
1 Perkembangan CAR, LDR, dan NPL Bulanan Tahun 2016................................................................ 23

2 Ringkasan Indikator Ekonomi Makro Tahun 2016............................................................................ 27

3 Ringkasan APBNP 2015 dan APBNP 2016………………………………………………………….……………… 28

4 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2015 dan 2016……………………................ 29

5 Capaian Tax Amnesty Sampai Dengan 31 Desember 2016…………………………………........................ 32

6 Surplus/Defisit Anggaran dan PDB Tahun 2016.............................................................................  38

7 Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi TA 2016 dan TA 2015……………………..….……. 68

8 Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember TA 2016 dan TA 2015……………………………………….……… 95

9 Piutang Perpajakan per Jenis Pajak………………….....…………………………………………………..…….……. 105

10 Penyisihan Piutang Tak Tertagih per Jenis Pajak…………………………………………………………………… 106

11 Rincian Nilai Setuju/Tidak Setuju SKBKB/SKPKBT Terbit s.d. 31 Desember 2016………………….…… 106

12 Laporan Rekening Nomor 600.000.411980 Tahun 2016 dan 2015……………………………………..…… 165

Daftar Tabel -xi-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR GRAFIK
1 Struktur PDB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015 dan 2016.................... 15

2 Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku TA 2015 dan 2016…............... 15

3 Tren Inflasi Bulanan Tahun 2016……………..……………………………………………………..…………………. 17

4 Rata-Rata Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Bulanan Tahun 2015 dan 2016…..……………………. 18

5 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Triwulanan Tahun 2015 dan 2016………………………................. 18

6 Perkembangan Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Bulanan Tahun 2016……………………………. 19

7 Cadangan Devisa Bulanan Tahun 2015 dan 2016………………………………………………………….………. 20

8 Tren IHSG Bulanan Tahun 2016………………………..………………………………………………………….……. 23

9 Tren Lifting Migas Bulanan Tahun 2016………….……………………………….………….………………………. 24

10 Tren ICP Bulanan Tahun 2016……………………………………………………….………….………………………. 24

11 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah tahun 2012 s.d. 2016………….……………………………………. 29

12 Komposisi Penerimaan Perpajakan Tahun 2015 dan 2016………………………………………………………. 32

13 Realisasi Belanja Negara Tahun 2012 s.d. 2016……………………………………………………………………. 35

14 Porsi Alokasi Belanja Pemerintah Pusat Pada APBNP 2015 dan APBNP 2016……………………………. 36

15 Rasio Defisit Anggaran dalam APBN, APBNP dan Realisasi Tahun 2016........................................... 38

16 Perkembangan Realisasi Penerimaan Perpajakan dan PNBP TA 2011 – 2016.................................... 61

17 Perkembangan Realisasi Belanja Negara TA 2011- 2016................................................................... 62

18 Komposisi Realisasi Pendapatan Negara TA 2016............................................................................. 62

19 Komposisi Lima Terbesar K /L Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2016..................... 67

20 Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2016........................................... 68

21 Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2016…………………………… 69

22 Komposisi RealisasiTransfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2016....................................................... 75

23 Komposisi Pendapatan BLU TA 2016................................................................................................ 87

24 Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit BLU TA 2016...................................................................... 87

Daftar Grafik -xii-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

25 Perbandingan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas pada Neraca Tahun 2012 – 2016……………………………. 98

26 Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Badan Layanan Umum Tahun 2012 s.d. 2016…………………………..….. 170

27 Perbandingan Laporan Operasional Tahun 2016 dan Tahun 2015……………………………………………… 187

28 Perbandingan Pendapatan, Beban, dan Defisit dari Kegiatan Operasional TA 2016 dan TA 2015……. 188

29 Komposisi Pendapatan Operasional Tahun 2016……………………………………………………………………. 189

30 Komposisi Beban Operasional Tahun 2016……………………………………………………………………………. 196

31 Komposisi Beban Transfer Tahun 2016………………………………………………………………………………… 203

32 Komposisi Arus Kas Bersih per Aktivitas........................................................................................... 209

Daftar Grafik -xiii-


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN REALISASI APBN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(Dalam Rupiah)
TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
% Realisasi
Uraian Catatan
Anggaran Realisasi terhadap Realisasi
Anggaran
A. Pendapatan Negara dan Hibah B.2.1
I. Penerimaan Perpajakan B.2.1.1 1.539.166.244.581.000 1.284.970.139.927.481 83,48% 1.240.418.857.626.377
1. Pajak Dalam Negeri B.2.1.1.1 1.503.294.744.581.000 1.249.499.479.450.431 83,12% 1.205.478.887.416.049
2. Pajak Perdagangan Internasional B.2.1.1.2 35.871.500.000.000 35.470.660.477.050 98,88% 34.939.970.210.328
II. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2.1.2 245.083.608.667.000 261.976.344.626.007 106,89% 255.628.476.494.416
1. Penerimaan Sumber Daya Alam B.2.1.2.1 90.524.419.498.000 64.901.905.473.366 71,70% 100.971.872.884.629
2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN B.2.1.2.2 34.164.000.000.000 37.133.172.874.077 108,69% 37.643.720.744.478
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.2.1.2.3 84.123.961.229.000 117.995.377.742.599 140,26% 81.697.425.599.748
4. Pendapatan BLU B.2.1.2.4 36.271.227.940.000 41.945.888.535.965 115,65% 35.315.457.265.561
III. Penerimaan Hibah B.2.1.3 1.975. 172.660.000 8.987.666.279.302 455,03% 11.973.038.735.532
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A.I + A.II + A.III+A.IV) 1.786.225.025.908.000 1.555.934.150.832.790 87,11% 1.508.020.372.856.325
B. Belanja Negara B.2.2
I. Belanja Pemerintah Pusat B.2.2.1 1.306.695.982.113.000 1.154.018.222.035.109 88,32% 1.183.303.681.401.414
1. Belanja Pegawai B.2.2.1.1 342.447.429.072.000 305.141.512.411.113 89,11% 281.142.740.358.435
2. Belanja Barang B.2.2.1.2 304.241.814.530.000 259.646.886.544.136 85,34% 233.281.127.918.367
3. Belanja Modal B.2.2.1.3 206.567.406.444.000 169.474.230.324.273 82,04% 215.434.170.985.305
4. Pembayaran Bunga Utang B.2.2.1.4 191.218.292.000.000 182.761.270.344.927 95,58% 156.009.751.027.445
5. Subsidi B.2.2.1.5 177.754.491.596.000 174.226.870.171.507 98,02% 185.971.113.912.629
6. Belanja Hibah B.2.2.1.6 8.537.306.455.000 7.129.917.667.130 83,51% 4.261.657.004.693
7. Belanja Bantuan Sosial B.2.2.1.7 53.403.770.551.000 49.613.539.133.477 92,90% 97.151.198.887.033
8. Belanja Lain-lain B.2.2.1.8 22.525.471.465.000 6.023.995.438.546 26,74% 10.051.921.307.507
II. Transfer ke Daerah dan Dana Desa B.2.2.2 776.252.903.772.000 710.256.869.859.856 91,50% 623.139.605.063.166
Transfer ke Daerah B.2.2.2.1 729.270.823.772.000 663.577.540.680.490 90,99% 602.373.405.063.166
1. Dana Perimbangan B.2.2.2.1.1 705.458.939.888.000 639.765.656.796.490 90,69% 485.818.463.746.730
Dana Transfer Umum B.2.2.2.1.1.1 494.436.692.950.000 475.895.780.246.067 96,25% 430.941.226.795.080
a. Dana Bagi Hasil B.2.2.2.1.1.1.1 109.075.845.850.000 90.534.933.146.067 83,00% 78.053.378.267.080
b. Dana Alokasi Umum B.2.2.2.1.1.1.2 385.360.847.100.000 385.360.847.100.000 100,00% 352.887.848.528.000

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -1-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN REALISASI APBN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(Dalam Rupiah)
TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
% Realisasi
Uraian Catatan
Anggaran Realisasi terhadap Realisasi
Anggaran
Dana Transfer Khusus B.2.2.2.1.1.2 211.O22.246.938.000 163.869.876.550.423 77,66% 152.104.704.326.086
a. Dana Alokasi Khusus Fisik B.2.2.2.1.1.2.1 89.809.364.966.000 75.207.496.115.489 83,74%
b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik B.2.2.2.1.1.2.2 121.212.881.972.000 88.662.380.434.934 73,15%
2. Dana Insentif Daerah B.2.2.2.1.2 5.000.000.000.000 5.000.000.000.000 100,00% 1.664.510.000.000
3. Dana Keistimewaan DIY B.2.2.2.1.3 547.450.000.000 547.450.000.000 100,00% 547.450.000.000
4. Dana Otonomi Khusus B.2.2.2.1.4 18.264.433.884.000 18.264.433.884.000 100,00% 17.115.513.942.000
Dana Desa B.2.2.2.2 46.982.080.000.000 46.679.329.179.366 99,36% 20.766.200.000.000
Suspen Belanja 71.915.601.736
Jumlah Belanja Negara (B.I + B.II + B.III) 2.082.948.885.885.000 1.864.275.091.894.965 89,50% 1.806.515.202.066.316

C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) B.2.3 (296.723.859.977.000) (308.340.941.062.175) 103,92% (298.494.829.209.991)


D. Pembiayaan B.2.4
I. Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) B.2.4.1 299.250.779.509.000 344.922.873.464.953 115,26% 307.857.734.760.945
1. Rekening Pemerintah B.2.4.1.1 19.011.062.000.000 19.011.062.000.000 100,00% -
2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman B.2.4.1.2 6.349.669.260.000 6.780.671.045.834 106,79% 4.854.747.273.705
3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi B.2.4.1.3 325.000.000.000 551.711.141.227 169,76% 341.730.450.391
4. Surat Berharga Negara (Neto) B.2.4.1.4 364.866.887.000.000 407.259.356.418.288 111,62% 362.257.004.460.748
Penerimaan Surat Berharga Negara 660.799.262.147.460 522.382.281.896.800
Pengeluaran Surat Berharga Negara 253.539.905.729.172 (160.125.277.436.052)
5. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) B.2.4.1.5 3.389.000.000.000 1.051.559.354.512 31,03% 832.408.250.673
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri 1.334.733.611.736 973.664.304.815
Pengeluaran Pembiayaan-Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri 283.174.257.224 (141.256.054.142)
6. Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah B.2.4.1.6 (88.984.825.646.000) (84.079.812.494.908) 94,49% (59.654.773.625.013)
7. Kewajiban Penjaminan B.2.4.1.7 (651.674.000.000) (651.674.000.000) 100,00% -
8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional B.2.4.1.8 (5.000.000.000.000) (5.000.000.000.000) 100,00% -
9. Dana Antisipasi untuk PT Lapindo Brantas Inc/PT Minarak B.2.4.1.9 (54.339.105.000) - 0,00% (773.382.049.559)
Lapindo Jaya

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -2-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN REALISASI APBN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

(Dalam Rupiah)
TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
% Realisasi
Uraian Catatan
Anggaran Realisasi terhadap Realisasi
Anggaran
II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) B.2.4.2 (2.526.919.532.000) (10.419.533.613.393) 412,34% 15.250.274.036.023
1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) B.2.4.2.1 72.959.118.228.000 63.424.377.426.272 86,93% 83.821.269.766.054
a. Penarikan Pinjaman Program B.2.4.2.1.1 35.775.000.000.000 35.324.945.886.041 98,74% 55.084.739.858.586
b. Penarikan Pinjaman Proyek B.2.4.2.1.2 37.184.118.228.000 28.099.431.540.231 75,57% 28.736.529.907.468
2. Penerusan Pinjaman (Neto) B.2.4.2.2 (5.833.652.760.000) (5.117.915.204.933) 87,73% (2.576.441.229.912)
3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri B.2.4.2.3 (69.652.385.000.000) (68.725.995.834.732) 98,67% (65.994.554.500.119)
Jumlah Pembiayaan (D.I + D.II) 296.723.859.977.000 334.503.339.851.560 112,73% 323.108.008.796.968
E. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran-SiLPA (SiKPA) (D - C) B.2.5 26.162.398.789.385 24.613.179.586.977

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -3-
LAPORAN PERUBAHAN SALDO
ANGGARAN LEBIH
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)

Uraian Catatan Tahun Anggaran 2016 Tahun Anggaran 2015

A. Saldo Anggaran Lebih Awal C.1 107.913.549.522.565 86.136.993.583.586

B. Penyesuaian Saldo Anggaran Lebih Awal C.2 354.737.335.464 (560.002.491.758)


Saldo Anggaran Lebih Awal Setelah Penyesuaian 108.268.286.858.029 85.576.991.091.828
C. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan C.3 (19.011.062.000.000) -
Tahun Berjalan
Jumlah SAL Awal Setelah Penggunaan SAL 89.257.224.858.029 85.576.991.091.828

D. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) C.4 26.162.398.789.385 24.613.179.586.977


Jumlah SAL Sebelum Penyesuaian (A.I) 115.419.623.647.414 110.190.170.678.805
E. Penyesuaian SAL
1. Penyesuaian Pembukuan C.5 (1.842.191.811.527) (880.589.475.126)
2. Penyesuaian lain-lain C.6 (383.596.571.602) (1.396.031.681.114)
Total Penyesuaian (A.II) (2.225.788.383.129) (2.276.621.156.240)

F. SALDO ANGGARAN LEBIH AKHIR (A.I + A.II) 113.193.835.264.285 107.913.549.522.565

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -4-
NERACA
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


III. NERACA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah))
31 Desember 2016   31 Des 2015
Uraian Catatan
(audited) (audited)
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas:
Rekening Kas BUN di BI D.2.1 81.150.105.652.341 76.146.349.893.664
Rekening Pemerintah Lainnya D.2.2 1.538.381.222.069 2.557.450.784.213
Rekening Kas di KPPN D.2.3 1.818.956.055.570 2.234.269.280.080
Kas dalam Transito D.2.4 (11.620.016.100) 11.186.013.463
Kas di Bendahara Pengeluaran D.2.5 262.946.369.485 329.040.889.462
Kas di Bendahara Penerimaan D.2.6 134.046.873.960 182.539.056.195
Kas Lainnya dan Setara Kas D.2.7 6.534.321.641.665 11.607.114.411.430
Kas pada BLU D.2.8 28.520.592.254.174 22.997.652.436.570
Jumlah Kas dan Setara Kas 119.947.730.053.164 116.065.602.765.077
Uang Muka dari Rekening BUN D.2.9 72.762.369.482 160.699.626.846
Investasi Jangka Pendek D.2.10 3.925.795.406.430 4.378.497.579.217
Belanja Dibayar Dimuka, Uang Muka Belanja D.2.11 9.483.198.832.174 3.177.135.772.848
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima D.2.12 315.266.960.092 170.654.194.293
Piutang:
Piutang Perpajakan D.2.13 105.656.377.094.983 95.352.574.082.127
Piutang Bukan Pajak D.2.14 157.317.644.684.473 159.615.876.239.130
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran D.2.15 11.333.345.828 5.483.970.547
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi D.2.16 144.168.549.546 171.409.736.522
Bagian Lancar Penerusan Pinjaman D.2.17 7.289.654.233.165 5.213.707.755.768
Piutang dari Kegiatan BLU D.2.18 5.321.939.368.267 3.358.293.991.828
Piutang PFK D.2.19 5.956.960 -
Piutang Lancar Kredit Pemerintah dan Piutang Jangka D.2.20 573.849.480.773 208.813.153.381
Pendek Lainnya
Jumlah Piutang (Bruto) 276.314.972.713.995 263.926.158.929.303
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih D.2.21 (185.756.595.265.767) (157.318.735.889.049)
Jumlah Piutang (Bersih) 90.558.377.448.228 106.607.423.040.254
Persediaan D.2.22 80.306.059.604.541 96.195.367.619.467
Persediaan yang Belum Diregister 2.582.489.071 -
Jumlah Aset Lancar 304.611.773.163.182 326.755.380.598.002

Investasi Jangka Panjang


Investasi Non Permanen
Dana Bergulir D.2.23 33.669.878.397.728 28.775.482.215.222
Dana Bergulir Diragukan Tertagih D.2.24 (662.475.190.133) (558.329.304.440)
Jumlah Dana Bergulir (Bersih) 33.007.403.207.595 28.217.152.910.782
Investasi Non Permanen Lainnya D.2.25 151.813.406.601 1.506.683.971.917
Cadangan Penurunan Nilai Investasi Non Permanen Lainnya D.2.26 (4.281.153.081) (6.437.396.575)
Jumlah Investasi Non Permanan Lainnya (Bersih) 147.532.253.520 1.500.246.575.342
Jumlah Investasi Non Permanen 33.154.935.461.115 29.717.399.486.124
Investasi Permanen
Investasi Permanen PMN D.2.27 2.027.471.536.964.905 1.800.939.189.748.630
Investasi Permanen BLU D.2.28 8.160.316.474 8.160.316.474
Investasi Permanen Lainnya D.2.29 351.189.666.923.549 393.133.853.152.799
Jumlah Investasi Permanen 2.378.669.364.204.926 2.194.081.203.217.903
Jumlah Investasi Jangka Panjang 2.411.824.299.666.043 2.223.798.602.704.027

Aset Tetap D.2.30


Tanah 1.014.770.924.509.309 991.835.474.000.677
Peralatan dan Mesin 429.336.179.594.261 362.763.460.752.647

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -5-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


III. NERACA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah))
31 Desember 2016 31 Des 2015
Uraian Catatan
(audited) (audited)
Gedung dan Bangunan 248.289.310.177.760 225.506.826.098.999
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 606.677.449.768.757 561.513.028.557.810
Aset Tetap Lainnya 58.830.898.663.776 60.753.506.670.762
Konstruksi Dalam Pengerjaan 119.108.395.644.759 120.253.318.672.938
Jumlah Aset Tetap (Bruto) 2.477.013.158.358.622 2.322.625.614.753.833
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap D.2.31 (555.218.820.789.172) (470.577.954.454.878)
Jumlah Aset Tetap 1.921.794.337.569.450 1.852.047.660.298.955

Piutang Jangka Panjang D.2.32


Piutang Tagihan Penjualan Angsuran 117.736.454.668 139.015.325.033
Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 177.308.644.926 168.756.200.917
Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman 60.964.713.477.332 66.833.754.043.195
Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah 1.842.224.000.000 2.656.780.000.000
Piutang Jangka Panjang Lainnya 2.918.866.799.984 2.716.804.261.645
Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bruto) 66.020.849.376.910 72.515.109.830.790
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang D.2.33 (18.891.969.710.244) (25.005.769.879.190)
Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) 47.128.879.666.666 47.509.339.951.600

Aset Lainnya D.2.34


Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 133.986.958.084.243 133.986.958.084.243
Aset Tidak Berwujud 24.269.238.842.638 20.848.808.935.286
Dana yang Dibatasi Penggunaannya 214.185.677.265.195 205.989.746.843.476
Dana Penjaminan 593.487.374 2.339.176.856
Dana Kelolaan BLU 21.032.093.463.366 5.643.270.998.503
Aset KKKS 416.995.629.577.966 356.389.805.603.333
Aset Eks BPPN 2.543.920.246.320 2.692.620.455.926
Aset Lain-lain 128.875.351.921.271 117.837.569.838.996
Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya 14.102.926.289.993 12.281.683.920.828
Jumlah Aset Lainnya (Bruto) 955.992.389.178.366 855.672.803.857.447
Amortisasi Aset Tak Berwujud D.2.35 (7.295.717.966.038) -
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya D.2.36 (177.174.396.032.052) (142.462.144.304.314)
Jumlah Aset Lainnya (Bersih) 771.522.275.180.276 713.210.659.553.133

JUMLAH ASET 5.456.881.565.245.612 5.163.321.643.105.717

KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga D.2.37 5.301.758.765.389 4.930.416.680.238
Utang Kepada Pihak Ketiga D.2.38 36.134.167.737.437 70.415.703.883.642
Utang Biaya Pinjaman D.2.39 52.125.297.935.737 42.681.706.690.486
Utang Subsidi D.2.40 2.576.637.802.426 57.307.157.070.590
Utang Transfer D.2.41 27.295.376.677.939 -
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang D.2.42 181.089.944.300.968 188.739.402.001.578
Unamortized Discount (1.394.289.000) (52.905.644.047)
Unamortized Premium 96.427.268.000 -
Utang SBN Jangka Pendek D.2.43 48.740.000.000.000 79.483.262.000.000
Unamortized Discount (780.030.144.000) (1.244.546.080.000)
Unamortized Premium - -
Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan D.2.44 21.105.615.601.681 13.217.535.232.714
Pendapatan Diterima di Muka D.2.45 13.683.518.972.548 13.564.185.160.475
Pendapatan Yang Ditangguhkan D.2.46 834.208.053 120.697.517.615
Utang Jangka Pendek Lainnya D.2.47 76.693.939.958 65.130.423.681
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 387.444.848.777.136 469.227.744.936.972

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -6-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


III. NERACA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah))
31 Desember 2016 31 Des 2015
Uraian Catatan
(audited) (audited)
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan D.2.48 4.350.662.878.199 3.629.337.716.270
Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri D.2.49 2.570.709.481.830.380 2.149.470.709.718.730
Unamortized Discount (12.141.102.324.000) (13.864.923.596.202)
Unamortized Premium 27.058.952.341.000 15.899.248.839.972
Pembiayaan Surat Berharga Negara Ditangguhkan D.2.50 46.782.035.830.000 63.688.116.925.000
Utang Kepada Dana Pensiun dan THT D.2.51 15.618.826.539.263 14.218.871.930.000
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya D.2.52 132.925.441.051.110 110.692.888.988.957
Utang Jangka Panjang Subsidi D.2.53 53.317.878.872.334
Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri 2.838.622.177.018.286 2.343.734.250.522.727
Utang Jangka Panjang Luar Negeri
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan D.2.54 663.859.199.798.301 680.544.553.917.799
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya D.2.55 23.587.645.245 24.198.037.583
Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri 663.882.787.443.546 680.568.751.955.382
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 3.502.504.964.461.832 3.024.303.002.478.109

JUMLAH KEWAJIBAN 3.889.949.813.238.968 3.493.530.747.415.081

EKUITAS D.2.56 1.566.931.752.006.649 1.669.790.895.690.636


JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5.456.881.565.245.617 5.163.321.643.105.717

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -7-
LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Rupiah)
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)
URAIAN Catatan
2016 (Audited) 2015 (Audited) JUMLAH %
KEGIATAN OPERASIONAL E.2.1
PENDAPATAN OPERASIONAL E.2.1.1
PENDAPATAN PERPAJAKAN E.2.1.1.1
Pendapatan Pajak Penghasilan E.2.1.1.1.1 662.897.745.520.696 600.428.831.252.290 62.468.914.268.406 10,40
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah E.2.1.1.1.2 412.513.505.989.075 424.023.011.182.599 (11.509.505.193.524) (2,71)
Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan E.2.1.1.1.3 19.279.436.983.667 30.215.951.785.002 (10.936.514.801.335) (36,19)
Pendapatan Cukai E.2.1.1.1.4 143.491.380.633.046 128.332.845.072.391 15.158.535.560.655 11,81
Pendapatan Pajak Lainnya E.2.1.1.1.5 14.438.834.522.693 8.121.921.424.940 6.316.913.097.753 77,78
Pendapatan Bea Masuk E.2.1.1.1.6 31.905.961.605.581 31.176.700.022.327 729.261.583.254 2,34
Pendapatan Bea Keluar E.2.1.1.1.7 3.010.424.441.356 3.716.678.390.096 (706.253.948.740) (19,00)
Pendapatan Pajak Lain-lain E.2.1.1.1.8 (2.591.756.597) 23.317.864.041 (25.909.620.638) (111,11)
Jumlah Pendapatan Perpajakan 1.287.534.697.939.517 1.226.039.256.993.686 61.495.440.945.831 5,02
PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK E.2.1.1.2
Pendapatan Sumber Daya Alam E.2.1.1.2.1 89.704.805.367.625 112.363.033.131.462 (22.658.227.763.837) (20,17)
Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN E.2.1.1.2.2 129.440.326.195.705 110.014.411.326.606 19.425.914.869.099 17,66
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya E.2.1.1.2.3 102.129.897.196.139 72.683.771.585.309 29.446.125.610.830 40,51
Pendapatan Badan Layanan Umum E.2.1.1.2.4 43.479.359.963.261 37.854.706.286.544 5.624.653.676.717 14,86
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak 364.754.388.722.730 332.915.922.329.921 31.838.466.392.809 9,56
PENDAPATAN HIBAH
Pendapatan Hibah E.2.1.1.3 12.367.365.185.655 18.722.648.378.278 (6.355.283.192.623) (33,94)
Jumlah Pendapatan Hibah 12.367.365.185.655 18.722.648.378.278 (6.355.283.192.623) (33,94)
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 1.664.656.451.847.902 1.577.677.827.701.885 86.978.624.146.017 5,51
BEBAN OPERASIONAL E.2.1.2
Beban Pegawai E.2.1.2.1 309.722.353.734.438 283.907.220.001.149 25.815.133.733.289 9,09
Beban Persediaan E.2.1.2.2 26.135.101.551.288 27.125.641.479.813 (990.539.928.525) (3,65)
Beban Barang dan Jasa E.2.1.2.3 138.649.541.418.029 124.962.925.031.741 13.686.616.386.288 10,95
Beban Pemeliharaan E.2.1.2.4 36.040.691.199.649 31.768.814.714.115 4.271.876.485.534 13,45

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -8-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)
URAIAN Catatan
2016 (Audited) 2015 (Audited) JUMLAH %
Beban Perjalanan Dinas E.2.1.2.5 34.422.142.054.918 30.124.861.086.501 4.297.280.968.417 14,26
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat E.2.1.2.6 39.447.838.053.777 16.959.392.591.509 22.488.445.462.268 132,60
Beban Bunga E.2.1.2.7 189.923.429.054.649 160.452.613.098.681 29.470.815.955.968 18,37
Beban Subsidi E.2.1.2.8 163.883.662.035.641 156.777.708.450.589 7.105.953.585.052 4,53
Beban Hibah E.2.1.2.9 7.129.917.667.130 4.261.657.004.693 2.868.260.662.437 67,30
Beban Bantuan Sosial E.2.1.2.10 45.630.374.577.137 95.940.988.910.835 (50.310.614.333.698) (52,44)
Beban Transfer E.2.1.2.11 686.802.250.757.309 635.587.715.410.460 51.214.535.346.849 8,06
Beban Lain-lain E.2.1.2.12 30.456.234.208.826 23.952.620.759.443 6.503.613.449.383 27,15
Beban Penyusutan dan Amortisasi E.2.1.2.13 134.417.111.004.057 113.899.378.370.043 20.517.732.634.014 18,01
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih E.2.1.2.14 29.677.313.154.925 8.536.816.566.188 21.140.496.588.737 247,64
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1.872.337.960.471.773 1.714.258.353.475.760 158.079.606.996.013 9,22
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (207.681.508.623.871) (136.580.525.773.875) (71.100.982.849.996) 52,06
KEGIATAN NON OPERASIONAL E.2.2
SURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCAR E.2.2.1
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar E.2.2.1.1 158.340.540.033 273.195.816.513 (114.855.276.480) (42,04)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar E.2.2.1.2 7.134.495.690.517 4.714.926.840.362 2.419.568.850.155 51,32
Jumlah Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (6.976.155.150.484) (4.441.731.023.849) (2.534.424.126.635) 57,06
SURPLUS/(DEFISIT) PENYELESAIAN KEWAJIBAN JANGKA E.2.2.2
PANJANG
Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang E.2.2.2.1 1.504.971.876 71.432.500.000 (69.927.528.124) (97,89)
Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang E.2.2.2.2 34.690.847.305 123.984.830.000 (89.293.982.695) (72,02)
Jumlah Surplus/(Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka 1.504.971.876
(33.185.875.429) (52.552.330.000) 19.366.454.571 (36,85)
Panjang
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA (1.185.033.
E.2.2.3
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 054)
E.2.2.3.1 143.538.220.475.826 10.042.393.952.189 133.495.826.523.637 1.329,32
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya E.2.2.3.2 68.572.358.599.020 112.243.445.425.715 (43.671.086.826.695) %
(38,91)
Jumlah Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional 74.965.861.876.806 (102.201.051.473.526) 177.166.913.350.332 (173,35)
Lainnya
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL (194.640.7 67.956.520.850.893 (106.695.334.827.375) 174.651.855.678.268 (163,69)
88.639.488
POS LUAR BIASA E.2.3
)
Pendapatan Luar Biasa E.2.3.1
Beban Luar Biasa E.2.3.2 - (6.612.473.000) 6.612.473.000 (100)
SURPLUS/(DEFISIT) DARI POS LUAR BIASA - (6.612.473.000) 6.612.473.000 (100)
SURPLUS/(DEFISIT) LO (139.724.987.772.978) (243.282.473.074.250) 103.557.485.301.272 (42,57)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -9-
LAPORAN ARUS KAS
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
I. Arus Kas Masuk
1. Penerimaan Perpajakan F.2.1
a. Pajak Penghasilan F.2.1.1 666.212.388.011.659 602.308.130.407.516
b. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah F.2.1.2 412.213.453.510.472 423.710.816.241.713
c. Pajak Bumi dan Bangunan F.2.1.3 19.443.228.194.707 29.250.048.532.515
d. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan F.2.1.4 481.361.509 292.924.725
e. Cukai F.2.1.5 143.525.035.262.959 144.641.302.766.335
f. Pajak Lainnya F.2.1.6 8.104.893.109.125 5.568.296.543.245
g. Pajak Perdagangan Internasional F.2.1.7 35.470.660.477.050 34.939.970.210.328
Total Penerimaan Perpajakan 1.284.970.139.927.481 1.240.418.857.626.377
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) F.2.2
a. Penerimaan Sumber Daya Alam F.2.2.1 64.901.905.473.366 100.971.872.884.629
b. Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN F.2.2.2 37.133.172.874.077 37.643.720.744.478
c. PNBP Lainnya F.2.2.3 117.853.947.375.104 81.599.990.116.116
d. Penerimaan Badan Layanan Umum F.2.2.4 41.945.888.535.965 35.315.457.265.561
Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 261.834.914.258.512 255.531.041.010.784
3. Penerimaan Hibah F.2.3 8.987.666.279.302 11.973.038.735.532
Jumlah Arus Kas Masuk (A.I) 1.555.792.720.465.295 1.507.922.937.372.693
II. Arus Kas Keluar
1. Belanja Pegawai F.2.4 305.141.512.411.113 281.157.456.160.788
2. Belanja Barang F.2.5 259.646.886.544.136 233.315.553.846.047
3. Belanja Pembayaran Bunga Utang F.2.6 182.761.270.344.927 156.009.750.393.000
4. Belanja Subsidi F.2.7 174.226.870.171.507 185.971.113.912.629
5. Belanja Hibah F.2.8 7.129.917.667.130 4.261.657.004.693
6. Belanja Bantuan Sosial F.2.9 49.613.539.133.477 97.089.109.626.790
7. Belanja Lain-Lain F.2.10 6.023.995.438.546 10.051.920.659.507
8. Transfer Dana Bagi Hasil Pajak F.2.11 47.782.133.932.717 33.013.401.801.250
9. Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam F.2.12 39.898.694.180.150 42.282.020.869.480
10. Transfer Dana Bagi Hasil Cukai F.2.13 2.854.105.033.200 2.757.955.596.350
11. Transfer Dana Alokasi Umum F.2.14 385.360.847.100.000 352.887.848.528.000
12. Transfer Dana Alokasi Khusus F.2.15 75.207.496.115.489 54.877.236.951.650
13. Transfer Dana Otonomi Khusus F.2.16 18.264.433.884.000 17.115.513.942.000
14. Transfer Lainnya dan Dana Desa F.2.17 140.341.709.614.300 119.657.926.877.918
15. Transfer Dana Keistimewaan DIY F.2.18 547.450.000.000 547.450.000.000
Jumlah Arus Kas Keluar (A.II) 1.694.800.861.570.692 1.590.995.916.170.102
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (A.I - A.II) (139.008.141.105.397) (83.072.978.797.409)

B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


I. Arus Kas Masuk
1. Pengelolaan dan Penjualan BMN F.2.19 141.430.367.495 97.435.483.632
2. Penerimaan Hasil Privatisasi F.2.20 - 19.134.920.271.845
3. Penjualan Aset Program Restrukturisasi F.2.21 551.711.141.227 341.730.450.391
4. Penerimaan Pembiayaan Dana Bergulir F.2.22 1.401.910.000.000 -
5. Penerimaan Investasi Pemerintah F.2.23 354.000.000.000 -
Jumlah Arus Kas Masuk (B.I) 2.449.051.508.722 19.574.086.205.868
II. Arus Kas Keluar
1. Belanja Modal F.2.24 169.474.230.324.273 215.519.285.896.214
2. Pengeluaran Program Restrukturisasi F.2.25 5.000.000.000.000 -
3. Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir F.2.26 4.295.659.000.000 5.356.300.000.000
4. Penyertaan Modal Negara F.2.27 65.186.063.494.908 71.933.393.896.858

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-10-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
5. Pengeluaran Investasi Pemerintah F.2.28 16.651.674.000.000 1.500.000.000.000
Jumlah Arus Kas Keluar (B.II) 260.607.626.819.181 294.308.979.793.072
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (B.I - B.II) (258.158.575.310.459) (274.734.893.587.204)

C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


I. Arus Kas Masuk
1. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri F.2.29 681.145.057.759.196 523.355.946.201.615
2. Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri F.2.30 63.424.377.426.272 83.821.269.766.054
3. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman F.2.31 6.426.614.583.893 4.854.747.273.705
4. Penerimaan Pembiayaan Lain-lain F.2.32 56.461.941 -
Jumlah Arus Kas Masuk (C.I) 750.996.106.231.302 612.031.963.241.374
II. Arus Kas Keluar
1. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri F.2.33 253.823.079.986.396 160.266.533.490.194
2. Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri F.2.34 68.725.995.834.732 65.994.554.500.119
3. Penerusan Pinjaman (RDI/RPD) F.2.35 5.117.915.204.933 2.576.441.229.912
4. Pengeluaran Pembiayaan Lain-lain F.2.36 - 773.382.049.559
Jumlah Arus Kas Keluar (C.II) 327.666.991.026.061 229.610.911.269.784
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (C.I – C.II) 423.329.115.205.241 382.421.051.971.590

D. ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS


1. Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) F.2.37 (77.540.452.077) 2.697.560.200.802
2. Kiriman Uang (Neto) F.2.38 52.507.484.052 (90.331.454.901)
3. Transito (Neto) F.2.39 (28.137.726.635) 9.925.545.522.085
4. Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (Neto) F.2.40 (18.940.432.916.227) 60.187.503.541.656
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (18.993.603.610.887) 72.720.277.809.642
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS 7.168.795.178.498 97.333.457.396.619
Penggunaan SAL (19.011.062.000.000) -
Penyesuaian Pembukuan (1.842.191.811.530) (8.610.848.429.929)
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS setelah penyesuaian F.1.2 (13.684.458.633.032) 88.722.608.966.690
SALDO AWAL KAS BUN, KPPN DAN BLU 192.284.513.472.831 94.171.145.308.251
Penyesuaian Saldo Awal (4.523.339.675.749) 9.235.641.194.296
SALDO AWAL KAS BUN, KPPN DAN BLU setelah Penyesuaian F.1.1 187.761.173.797.082 103.406.786.502.547
SALDO AKHIR KAS BUN, KPPN, DAN BLU 174.076.715.164.050 192.129.395.469.237
Rekening Pemerintah Lainnya C.2.2 - -
Kas di BendaharaPengeluaran C.2.3 262.946.369.485 329.040.889.462
Kas di Bendahara Penerimaan C.2.4 134.046.873.960 182.539.056.195
Kas Lainnya dan Setara Kas C.2.5 3.183.362.352.006 9.295.710.596.796
Kas pada BLU yang Belum Disahkan F.1.3 6.325.360.244 9.844.539.857
Kas pada BLU yang telah Didepositokan (Investasi Jangka
Pendek) F.1.3 (3.925.795.406.430) (4.378.497.579.217)
SALDO AKHIR KAS DAN BANK F.1.3 173.737.600.713.315 197.568.032.972.330

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-11-
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015
EKUITAS AWAL G.1 1.669.790.895.690.636 1.012.199.491.708.078

Penyesuaian Ekuitas Awal G.1.1 (1.530.307.195.836)

EKUITAS AWAL SETELAH PENYESUAIAN G.1.2 1.668.260.588.494.800

SURPLUS/(DEFISIT) LO G.2 (139.724.987.772.978) (243.282.473.074.250)

KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG


G.3
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Penyesuaian Nilai Aset G.3.1 - (450.391.075.659)
Koreksi Kas G.3.2 525.355.551.813
Koreksi Kas Dalam Transito G.3.3 (5.814.671.707)
Penggunaan SAL G.3.4 (19.011.062.000.000) -
Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga G.3.5 284.602.526.705
Penyesuaian SiLPA G.3.6 (1.560.393.916.008)
Mutasi Uang Muka dari Rekening KUN G.3.7 (87.937.257.364)
Koreksi Nilai Persediaan G.3.8 (7.010.190.560.386) 817.234.984.845
Selisih Revaluasi Aset Tetap G.3.9 1.177.063.117.956 34.496.117.920.552
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi G.3.10 8.492.525.680.556 20.539.040.492.765
Revaluasi Aset BUMN G.3.11 74.621.739.602.006 692.959.607.677.703
Koreksi Lain-lain G.3.12 (20.354.811.605.168) 217.647.853.946.932
JUMLAH KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG
MENAMBAH/ MENGURANGI EKUITAS
37.071.076.468.403 966.009.463.947.138

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS G.4 (72.406.275.018) (65.466.831.599.237)

REKLASIFIKASI KEWAJIBAN KE EKUITAS G.5 1.397.481.091.442 331.244.708.907

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS G.6 (101.328.836.488.151) 657.591.403.982.558

EKUITAS AKHIR G.7 1.566.931.752.006.649 1.669.790.895.690.636

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -12-
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM
A.1. DASAR HUKUM

1. Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.


2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara.
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2016.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Lampiran I (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 215/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 214/PMK.05/2013 tentang
Bagan Akun Standar.

A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO

A.2.1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO GLOBAL DAN INDONESIA

Kondisi Perkembangan ekonomi global di tahun 2016 masih menunjukkan perlambatan dan diwarnai
Perekonomian Global ketidakpastian yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global
yang beberapa kali mengalami revisi ke bawah. IMF dalam World Economic Outlook awalnya
memperkirakan bahwa tahun 2016 akan menjadi tahun pemulihan ekonomi global, dengan
proyeksi pertumbuhan sebesar 3,7 persen. Namun seiring dengan meningkatnya tantangan
global, IMF seperti umumnya institusi lain, terus melakukan revisi proyeksi pertumbuhan
global, dengan perkiraan tumbuh 3,1 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang
sebesar 3,2 persen. Kebijakan dan arah kinerja ekonomi yang beragam, baik di negara maju
maupun berkembang, turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Masih lemahnya
tingkat permintaan global serta masih rendahnya harga komoditas juga menjadi faktor
penyebab perlambatan tersebut. Masih lemahnya aktivitas ekonomi internasional juga
tampak dari pertumbuhan volume perdagangan dunia yang menurun dari 2,7 persen di tahun
2015 menjadi 1,9 persen di tahun 2016.

Negara-negara maju masih kesulitan untuk keluar dari tekanan ekonominya. Proyeksi
pertumbuhan ekonomi negara maju di tahun 2016 diperkirakan hanya akan sebesar 1,6
persen, atau melambat dibandingkan tahun 2015 sebesar 2,1 persen. Salah satu faktor
utama perlambatan negara maju adalah fase pemulihan pertumbuhan ekonomi AS yang di
bawah ekspektasi terutama di semester pertama 2016. Hal tersebut disebabkan oleh
aktivitas bisnis di AS yang belum optimal meskipun konsumsi terus membaik. Pertumbuhan
ekonomi AS di tahun 2016 diperkirakan sebesar 1,6 persen, menurun dibanding tahun 2015
sebesar 2,6 persen.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -13-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Perkembangan ekonomi negara maju juga diwarnai oleh beberapa faktor geopolitik seperti
keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit). Di pasar keuangan, Brexit sempat
menciptakan sentimen negatif secara global meskipun hanya bersifat temporer. Akan tetapi
dampak yang perlu diwaspadai adalah kinerja ekonomi Inggris dan Eropa secara keseluruhan
yang masih diliputi ketidakpastian. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh proses penyesuaian
dan transisi dari Brexit. Masih tingginya ketidakpastian hubungan dagang, investasi serta
sosial antara Inggris dengan Eropa dan negara lain di dunia, menjadi salah satu faktor yang
membuat proyeksi pertumbuhan Eropa dan Inggris di tahun 2016 menurun dibanding tahun
sebelumnya yakni masing-masing 1,7 persen dan 2,0 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negara maju Asia, yakni Jepang diperkirakan di kisaran
0,9 persen. Stimulus dan kebijakan moneter ekspansif belum mampu meningkatkan
produktivitas ekonomi negara Jepang, di tengah tingkat permintaan global yang rendah serta
permasalahan profil demografi Jepang.

Berbeda halnya dengan negara maju, pemulihan mulai ditunjukkan oleh beberapa negara
berkembang di tahun 2016. Rusia dan Brazil yang sebelumnya mengalami resesi yang cukup
dalam, mulai menunjukkan perbaikan didorong oleh langkah perbaikan serta kenaikan harga
komoditas di paruh kedua tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi Brazil dan Rusia di tahun 2016
masing-masing diperkirakan sebesar -3,5 persen dan -0,6 persen.

Sementara itu stabilitas pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan oleh kelompok ASEAN-5
secara agregat. Masih positifnya tingkat permintaan domestik serta kekuatan konsumsi
menjadi salah satu penopang stabilitas ekonomi ASEAN-5. Selain itu, beberapa langkah
struktural yang ditunjukkan oleh beberapa negara ASEAN-5 seperti Indonesia, juga turut
memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ASEAN-5
diperkirakan sebesar 4,8 persen.

Di sisi lain, pertumbuhan Tiongkok diperkirakan akan melanjutkan tren moderasi akibat upaya
rebalancing perekonomian negara tersebut dari pertumbuhan yang bersumber dari investasi
menjadi konsumsi. Moderasi pertumbuhan Tiongkok tersebut menjadi salah satu faktor
utama yang menekan ekonomi negara mitra dagang. Meskipun demikian, beberapa langkah
pemberian stimulus oleh pemerintah Tiongkok mampu sedikit meredam perlambatan ekonomi
Tiongkok sehingga tidak terlalu tajam.

PEREKONOMIAN INDONESIA
Produk Domestik Sampai dengan tahun 2016, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran
Bruto Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp12.406,8 triliun dan PDB
perkapita mencapai Rp47,96 juta atau 3.605,06 dolar AS.

Struktur PDB menurut pengeluaran tahun 2016 atas dasar harga berlaku didominasi oleh
komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 56,50 persen, Pembentukan Modal
Tetap Bruto sebesar 32,57 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 9,45
persen. Pengeluaran-pengeluaran tersebut juga mendominasi struktur PDB pada periode yang
sama di tahun 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -14-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2016

2015

Sumber : Badan Pusat Statistik


Grafik 1. Struktur PDB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2015 dan 2016

Apabila dilihat dari sisi lapangan usaha, struktur PDB selama tahun 2016 atas dasar harga
berlaku didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu Industri Pengolahan sebesar 20,51
persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 13,45 persen; dan Perdagangan Besar-
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,19 persen. Tiga lapangan usaha
tersebut juga mendominasi struktur PDB pada periode yang sama di tahun 2015

2016

2015

Sumber : Badan Pusat Statistik


Grafik 2. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2015 dan 2016

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -15-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun
Ekonomi Indonesia 2015 sebesar 4,88 persen. Pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh lapangan usaha,
pertumbuhan tertinggi terjadi pada Jasa Keuangan dan Asuransi yang mencapai 8,90 persen,
diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 8,87 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 7,80
persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didukung oleh pertumbuhan Komponen


Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,01 persen, Pengeluaran Konsumsi
Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,62 persen, dan
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,48 persen. Sedangkan komponen lainnya
mengalami kontraksi pertumbuhan.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang merupakan komponen terbesar pembentuk PDB
tumbuh relatif lebih baik didukung oleh tingkat inflasi yang stabil, khususnya bahan pangan
terutama pada saat perayaan hari besar dan keagamaan, sehingga daya beli masyarakat
dapat tetap terjaga. Pertumbuhan yang tinggi pada komponen PK-LNPRT terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan beberapa organisasi sosial kemasyarakatan berskala nasional
sepanjang tahun 2016 serta dalam rangka kampanye pilkada serentak pada kuartal IV tahun
2016 di 101 daerah.Dari sisi investasi, peningkatan pembentukan modal tetap bruto ditopang
oleh investasi nonbangunan dalam bentuk kendaraan dan peralatan lainnya. Hal tersebut
seiring dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor dan penjualan alat berat yang
melonjak tinggi, serta impor suku cadang yang meningkat. Dari sisi perdagangan
internasional, ekspor dan impor mengalami perbaikan yang cukup signifikan seiring dengan
kenaikan harga beberapa komoditas internasional.

Dari sisi lapangan usaha, pada tahun 2016 seluruh sektor mencatatkan kinerja positif. Sektor
pertambangan dan penggalian mampu kembali mencatatkan pertumbuhan positif sebesar
1,06 persen, setelah mengalami kontraksi pertumbuhan -3,42 persen pada 2015. Sektor
industri pengolahan mampu tumbuh stabil di tahun 2016 yaitu sebesar 4,29 persen yang
ditopang oleh subsektor industri makanan dan minuman serta industri kimia dan farmasi.
Sektor jasa-jasa secara umum mampu tetap tumbuh tinggi pada tahun 2016. Tiga sektor jasa
mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu sektor informasi dan komunikasi, sektor jasa
keuangan dan asuransi, serta sektor transportasi dan pergudangan.

Inflasi Tingkat inflasi sepanjang tahun 2016 relatif masih terkendali dan sejalan dengan target
inflasi yang telah ditetapkan. Terkendalinya inflasi tersebut terutama disebabkan oleh adanya
ketersediaan pasokan bahan kebutuhan yang lebih stabil dan jalur distribusi yang lebih baik
seiring dengan terselesaikannya proyek-proyek infrastruktur. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah adanya upaya koordinasi yang telah dilakukan Pemerintah beserta Bank Indonesia,
baik di tingkat pusat maupun di daerah dalam menjaga inflasi pada sasarannya.Tingkat inflasi
tahun kalender (Januari-Desember) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2016
terhadap Desember 2015) masing-masing sebesar 3,02 persen. Angka ini berada di bawah
target yang telah ditetapkan dalam APBNP 2016 sebesar 4,0 persen dan lebih rendah dari
inflasi tahun 2015 sebesar 3,35 persen.

Selama tahun 2016, inflasi tertinggi tercatat pada bulan Juli, yakni sebesar 0,69 persen
(mtm) sedangkan deflasi tertinggi tercatat pada bulan April yaitu sebesar 0,45 persen (mtm).
Pada bulan Juli 2016 terdapat hari raya keagamaan yang menyebabkan adanya kenaikan
harga beberapa komoditas seperti tarif angkutan udara dan angkutan antar kota, serta bahan
makanan. Sedangkan di bulan April, terdapat penurunan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi jenis premium dan solar ditambah beberapa komoditas seperti tarif listrik dan
bahan makanan sehingga terjadi deflasi.Sementara itu, berdasarkan komponen inflasi
padatahun 2016 dipengaruhi oleh komponen inti sebesar 3,07 persen (yoy, ytd); komponen
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -16-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

harga diatur pemerintah sebesar 0,21 persen (yoy, ytd); dan komponen bergejolak sebesar
5,92 persen (yoy, ytd).

Sepanjang tahun 2016 sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi yaitu:
kelompok bahan makanan 5,69 persen (yoy, ytd); kelompok makanan jadi, minuman, rokok,
dan tembakau 5,38 persen (yoy, ytd); kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar 1,90
persen (yoy, ytd); kelompok sandang 3,05 persen (yoy, ytd); kelompok kesehatan 3,92
persen (yoy, ytd); dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 2,73 persen (yoy, ytd).
Akan tetapi terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok
transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen (yoy, ytd).

Beberapa komoditas yang dominan memiliki andil inflasi selama tahun 2016 antara lain: cabai
merah, rokok kretek filter, bawang merah, angkutan udara, bawang putih, tarif pulsa ponsel,
ikan segar, rokok kretek, kontrak rumah, sewa rumah, nasi dengan lauk, cabai rawit, emas
perhiasan, minyak goreng, gula pasir, rokok putih, tukang bukan mandor, tarif listrik, mobil,
dan kentang.

Sumber : Badan Pusat Statistik


Grafik 3. Tren Inflasi Bulanan Tahun 2016

Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar rupiah cenderung menguat di tahun 2016 seiring dengan aliran modal yang
kembali masuk meskipun sedikit tertahan pada saat pengumuman hasil Pemilu Presiden AS.
Selama tahun 2016, Rupiah secara rata-rata terapresiasi sebesar 0,6 persen, terutama
didukung oleh persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik yang mendorong
aliran dana masuk. Selanjutnya, Rupiah menguat 2,60 persen secara point to point menjadi
Rp13.436 per dolar AS pada tanggal 30 Desember 2016. Penguatan tersebut selaras dengan
peningkatan aliran dana masuk di pasar saham dan terutama di pasar Surat Utang Negara
(SUN) dengan jumlah masing-masing sebesar 16,17 dan 107,29 triliun rupiah. Secara
keseluruhan selama tahun 2016, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar
Rp13.307. Pada triwulan I rata-rata nilai tukar rupiah tercatat Rp13.527, sedangkan di
triwulan II adalah sebesar Rp13.317, dan di triwulan III tercatat sebesar Rp13.135, serta di
triwulan IV adalah Rp13.246.

Dinamika perubahan kurs rupiah terhadap dolar AS antara lain didukung oleh faktor domestik
dan faktor eksternal. Dari sisi domestik, faktor sentimen positif perekonomian domestik
seiring dengan kondisi stabilitas makroekonomi yang terjaga dan implementasi UU
Pengampunan Pajak yang berlangsung baik mempengaruhi penguatan rupiah. Selain itu,
akselerasi proyek infrastruktur dan tingkat inflasi yang terjaga juga mempengaruhi penguatan
rupiah terhadap dolar AS. Dari faktor eksternal, adanya kebijakan quantitative easing
beberapa negara maju masih mendukung terjadinya aliran modal ke emerging market
termasuk Indonesia.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -17-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Sumber : Bank Indonesia


Grafik 4. Rata-Rata Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Bulanan
Tahun 2015 dan 2016

Pelemahan rupiah di bulan Januari 2016 didorong oleh pengumuman kenaikan FFR oleh The
Fed. Sedangkan penguatan rupiah pada bulan Oktober 2016 disebabkan meredanya risiko di
pasar keuangan global terkait dengan terbatasnya dampak Brexit dan kepastian penundaan
kenaikan FFR oleh The Fed hingga bulan Desember 2016.

Neraca Pembayaran Pada tahun 2016, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) semakin membaik ditopang
Indonesia oleh penurunan defisit transaksi berjalan dan kenaikan surplus transaksi modal dan finansial.
NPI mencatat surplus sebesar 12,1miliar dolar AS setelah pada tahun 2015 mengalami
defisit sebesar 1,1 miliar dolar AS. Penurunan defisit transaksi berjalan didukung oleh
perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa. Surplus neraca perdagangan
meningkat karena penurunan impor yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor.
Namun demikian, penurunan impor yang tidak begitu dalam dikarenakan adanya perbaikan
ekonomi domestik.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial tahun 2016 meningkat signifikan menjadi 29,2
miliar dolar AS, dari sebelumnya pada tahun 2015 sebesar 16,8 miliar dolar AS. Peningkatan
ini didukung oleh kenaikan surplus investasi langsung dan investasi portofolio serta
penurunan defisit investasi lainnya sejalan dengan masih baiknya persepsi pelaku ekonomi
terhadap perekonomian domestik dan implementasi program pengampunan pajak.

Di sisi lain, neraca perdagangan selama tahun 2016 tercatat surplus sebesar 8,78 miliar
dolar AS dan meningkat dibandingkan surplus neraca perdagangan 2015 yang sebesar 7,67
miliar dolar AS. Perbaikan neraca perdagangan 2016 tersebut ditopang oleh meningkatnya
surplus neraca perdagangan nonmigas dan membaiknya defisit neraca perdagangan migas
dibandingkan tahun sebelumnya.

Sumber : Bank Indonesia


Grafik 5. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Triwulanan Tahun 2015 dan 2016
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -18-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Ekspor dan Impor Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Desember 2016 mencapai
144,49 miliar dolar AS atau menurun 3,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2015
yang tercatat sebesar 150,37 miliar dolar AS. Nilai total ekspor ini terdiri dari ekspor migas
sejumlah 13,11 miliar dolar AS yang turun sebesar 29,44 persen dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya, di tahun 2015 senilai 18,57 miliar dolar AS dan ekspor nonmigas
sejumlah 131,38 miliar dolar AS yang turun sebesar 0,31 persen dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya, di tahun 2015 senilai 131,79 miliar dolar AS.

Penurunan nilai kumulatif ekspor disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingkat permintaan
global dan harga komoditas yang masih lemah. Hal tersebut ditambah kondisi perekonomian
global masih tidak pasti dengan berlanjutnya moderasi perlemahan ekonomi Tiongkok,
proyeksi kenaikan suku bunga AS dan ketidakpastian geopolitik di beberapa kawasan.
Penurunan terbesar ekspor pada tahun 2016 terhadap tahun 2015 terjadi pada benda-benda
dari besi dan baja yakni sebesar 16,89 persen diikuti kopi, teh dan rempah-rempah sebesar
13,64 persen. Pada periode Januari-Desember 2016, Amerika Serikat merupakan negara
tujuan ekspor nonmigas terbesar dengan nilai 15,68 miliar dolar AS, diikuti Tiongkok dengan
nilai 15,11 miliar dolar AS, dan Jepang dengan nilai 13,21 miliar dolar AS.

Sementara untuk nilai impor, secara kumulatif nilai impor Indonesia sepanjang Januari–
Desember 2016 mencapai sebesar 135,65 miliar dolar AS atau mengalami penurunan
sebesar 4,93 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang
tercatat sebesar 142,69miliar dolar AS. Nilai total impor tersebut terdiri dari impor migas
sebesar 18,74 miliar dolar AS yang turun sebesar 23,86 persen dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya, tahun 2015 senilai 24,61 miliar dolar AS dan impor nonmigas
sebesar 116,91 miliar dolar AS yang turun sebesar 0,99 persen dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya, di tahun 2015 senilai 118,08 miliar dolar AS.

Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar sepanjang tahun 2016 adalah Tiongkok
dengan nilai 30,69 miliar dolar AS (26,25 persen), Jepang dengan nilai 12,93 miliar dolar AS
(11,06 persen), dan Thailand dengan nilai 8,60 miliar dolar AS (7,36 persen). Adapun untuk
impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar sebesar 21,50 persen, sementara dari
Uni Eropa yakni sebesar 9,13 persen. Nilai impor untuk golongan bahan baku/penolong dan
barang modal pada periode Januari-Desember tahun 2016 mengalami penurunan dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 5,73 persen dan 9,63 persen.
Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat sebesar 13,56 persen.

Sumber : Badan Pusat Statistik


Grafik 6. Perkembangan Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Bulanan Tahun 2016(Juta USD)

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -19-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Cadangan Devisa Sampai dengan akhir bulan Desember, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar
116,36 miliar dolar AS, meningkat jika dibandingkan dengan posisi akhir 2015 yang sebesar
105,93 miliar dolar AS.Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan
pembiayaan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintahselama 8,4 bulan, masih
berada di atas standar kecukupan ketentuan internasional, yakni berkisar 3 bulan impor.

Sumber : Bank Indonesia


Grafik 7. Cadangan Devisa Bulanan Tahun 2015 dan 2016
(Miliar USD)

Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari
penerbitan global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan
pajak dan devisa migas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar
negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo. Cadangan devisa tersebut dinilai mampu
mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi
Indonesia ke depan.

BI 7-day RR Rate Sejak diberlakukannya BI 7-day RR Rate pada tanggal 19 Agustus 2016, pihak bank sentral
telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga tersebut sebanyak dua kali yakni pada
bulan September dan Oktober tahun 2016. Bank Indonesia menurunkan BI 7-day RR Rate
sebesar 25 bps dari 5,25 persen menjadi 5,00 persen di bulan September 2016. Demikian
juga pada bulan Oktober 2016, Bank Indonesia kembali menurunkan BI 7-day RR Rate
sebesar 25 bps dari 5,00 persen menjadi 4,75 persen.

Selanjutnya, pada medio bulan Desember 2016, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan
untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) tetap sebesar 4,75
persen. Hal ini sejalan dengan dipertahankannya suku bunga Deposit Facility sebesar 4,00
persen dan Lending Facility sebesar 5,50 persen. Kebijakan ini berlaku efektif sejak tanggal
16 Desember 2016. Pengambilan kebijakan tersebut sejalan dengan upaya optimalisasi
pemulihan ekonomi domestik dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem
keuangan, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Kebijakan pelonggaran yang telah
diambil pada periode sebelumnya diharapkan untuk dapat terus mendorong momentum
pertumbuhan ekonomi domestik.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -20-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Boks I
Perubahan BI Rate Menjadi BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate)
“Menuju Kebijakan Moneter yang Lebih Efektif”
Sebagaimana disebutkan dalam laman situs resmi Bank Indonesia (BI) www.bi.go.id, BI
rate merupakan jumlah suku bunga yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang
ditetapkan oleh BI dan diumumkan kepada publik. Secara detail, BI rate adalah kebijakan
keuangan yang ditetapkan BI setiap bulan yang didahului rapat anggota dewan gubernur
dengan melihat kondisi perekonomian di dalam dan luar negeri secara keseluruhandengan
tujuan akhir untuk menjaga nilai rupiah, baik dalam bentuk inflasi, maupun nilai tukar.
Kemudian sikap BI terhadap kondisi tersebut dirumuskan lewat operasi moneter sebagai
acuan untuk ditetapkannya BI rate. Salah satu faktor utama penetapan nilai BI rate
adalah inflasi. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian,
Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan
diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan
menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang
telah ditetapkan.
Kemudian pada tanggal 15 April 2016 yang lalu, BI mengumumkan perubahan kebijakan
suku bunga acuannya, dari yang semula BI rate menjadi BI 7-day (Reverse) Repo Rate dan
kebijakan ini berlaku efektif sejak tanggal 19 Agustus 2016 yang lalu. BI dalam hal ini
tetap menjaga koridor suku bunga yang simetris dan lebih sempit dengan deposit facility
rate (DF rate) sebagai batas bawah dan lending facility rate (LF rate) sebagai batas atas,
masing-masing sebesar 75 bps di bawah dan di atas BI 7-day (Reverse) Repo Rate.
Hal utama yang mendasari perubahan tersebut adalah bahwa BI menilai bahwa transmisi
kebijakan moneter yang dilakukan BI melalui penetapan BI rate saat ini sudah tidak
berjalan seefektif sebelumnya, atau dalam hal ini kredibilitas BI rate sebagai instrumen
moneter semakin menurun. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa suku bunga
Pasar Uang Antar Bank 1 hari (PUAB O/N) yang merupakan refleksi dari kondisi pasar
uang bergerak lebih mendekati DF rate apabila dibandingkan dengan BI rate. BI juga
mensinyalir bahwa hal tersebut antara lain disebabkan oleh derasnya arus modal asing
yang masuk di pasar uang Indonesia yang terutama dipicu oleh kebijakan Quantitative
Easing (QE) AS sejak krisis keuangan global 2008-2009 yang lalu. Selain itu, pasar uang
yang belum dalam terefleksi dari belum terbentuknya struktur bunga di PUAB khususnya
untuk tenor di atas 3 hingga 12 bulan juga menjadi faktor lain yang menyebabkan
transmisi BI rate kurang efektif. Karakteristik BI rate itu sendiri lebih mendekati suku
bunga PUAB dengan tenor 12 bulan.
Dikutip dari siaran pers BI, langkah penguatan kerangka operasi moneter ini memiliki tiga
tujuan utama, yaitu penguatan sinyal kebijakan moneter, peningkatan efektivitas
transmisi kebijakan moneter dalam pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga
perbankan, dan mendorong pendalaman pasar keuangan. Langkah-langkah yang ditempuh
BI untuk pendalaman pasar uang antara lain penguatan peran suku bunga Jakarta
Interbank Offered Rate (JIBOR), percepatan transaksi repo melalui General Master Repo
Agreement (GMRA), dan pengurangan segmentasi di pasar uang.
Pada dasarnya, perubahan suku bunga kebijakan tersebut tidak mengubah stance
kebijakan moneter karena kedua suku bunga kebijakan, baik BI rate maupun BI 7-day
(Reverse) Repo Rate, berada dalam satu struktur suku bunga (term structure) yang sama.
Dengan demikian, perubahan suku bunga kebijakan tersebuttidak berarti terjadi penurunan
suku bunga perbankan. BI juga menegaskan bahwa kebijakan moneter yang diambil
tersebut tetap konsisten mengikutiInflation Targeting Framework(ITF) dan pengelolaan
stabilitas makro sehingga kebijakan tersebut tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber : (1) Bank Indonesia; dan (2) Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -21-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Kinerja pasar SBN pada tahun 2016 secara umum mengalami peningkatan dan menguat
Suku Bunga Surat sepanjang tahun 2016. Untuk keseluruhan tahun 2016, yield SBN turun 96 bps menjadi 7,86
Berharga Negara persen. Penurunan terjadi baik di tenor jangka pendek, menengah, dan panjang.
(SBN)
Untuk keseluruhan tahun2016, investor nonresiden tercatat melakukan net beli sebesar
Rp107,25 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp96,09 triliun.
Dengan perkembangan tersebut, porsi kepemilikan investor nonresiden di pasar SBN tercatat
naik menjadi 36,65 persen.

Meningkatnya aliran masuk dana asing ke pasar SBN terutama seiring dengan sentimen
positif yang berkembang terkait dengan perkembangan program tax amnesty yang cukup
berhasil, serta terjaganya stabilitas makroekonomi di dalam negeri. Di sisi lain, terdapat
sentimen negatif yang berasal dari faktor eksternal, hal ini sebagai akibat dari respons pelaku
pasar terhadap hasil Federal Open Market Committee (FOMC) meeting yang menaikkan FFR
di medio Desember 2016.

Suku Bunga SPN 3 Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan adalah suku bunga yang digunakan
Bulan sebagai acuan dalam penetapan tingkat bunga obligasi Pemerintah. Sepanjang tahun 2016,
rata-rata realisasi suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan tercatat sebesar
5,7 lebih tinggi dari asumsi dalam APBNP yang sebesar 5,5. Capaian tersebut dipengaruhi
oleh dinamika likuiditas pasar keuangan global, khususnya dampak dari persepsi negatif
pasar terhadap isu normalisasi suku bunga acuan AS.

IHSG Kinerja pasar saham domestik sepanjang tahun 2016 meningkat 704 poin atau sebesar
15,32 persen jika dibandingkan pada akhir Desember 2015 dan ditutup pada level 5.296,71.
Penguatan IHSG ditopang oleh sentimen positif atas kondisi makroekonomi Indonesia yang
dinilai cukup baik hingga Desember 2016, neraca perdagangan yang tercatat surplus, outlook
upgrade Indonesia oleh Fitch, dan optimisme tax amnesty tahap kedua serta membaiknya
kinerja emiten pada tahun 2016. Peningkatan tersebut merupakan tertinggi sepanjang
sejarah pasar modal Indonesia dan merupakan tertinggi kelima di antara bursa-bursa utama di
dunia. Selain itu, torehan tersebut merupakan tertinggi kedua untuk pasar modal di kawasan
Asia Pasifik.

Selama tahun 2016, dana yang berhasil dihimpun di pasar modal Indonesia berjumlah
Rp674,39 triliun dan 247,50 juta dolar AS. Angka tersebut terdiri dari aktivitas Pencatatan
Saham Perdana (Initial Public Offering) sebesar Rp12,11 triliun, Pencatatan Saham dengan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebesar Rp61,85 triliun, penerbitan waran
sebesar Rp1,14 triliun. Selain itu juga terdapat 84 emisi baru obligasi dan suku korporasi
yang diterbitkan senilai Rp113,29 triliun dan 47,50 juta dolar AS, satu Exchange Traded
Fund (ETF) sebesar Rp6,3 miliar, dan dua emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp1,37
triliun, serta 220 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai Rp484,63 triliun dan 200
juta dolar AS.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -22-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Sumber : Bank Indonesia


Grafik 8. Tren IHSG Bulanan Tahun 2016

Fungsi Intermediasi Stabilitas sistem keuangan sepanjang tahun 2016 masih tetap terjaga. Hal tersebut ditopang
Perbankan oleh ketahanan industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan yang kuat. Rasio kecukupan
modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di Desember 2016 tercatat sebesar 22,69 persen jauh
di atas ketentuan minimum 8,0 persen. Sementara itu, rasio likuiditas tercatat pada level
20,9 persen, sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat sebesar
2,93 persen. Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit pada tahun 2016tercatat
sebesar 7,9 persen.Selain itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar9,6
persen (yoy) di triwulan IV tahun 2016. Peningkatan pertumbuhan terjadi pada jenis giro dan
deposito, sementara pertumbuhan tabungan cenderung stabil.
Tabel 1. Perkembangan CAR, dan NPL Bulanan Tahun 2016

Sumber : Bank Indonesia

Lifting Minyak dan Realisasi lifting minyak mentah selama tahun 2016 mencapai rata-rata 829 ribu barel per
Gas Bumi hari. Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan dalam APBNP 2016 sebesar 820 ribu
barel per hari. Sementara itu, realisasi lifting gas selama tahun 2016 mencapai rata-rata
1.180 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Pencapaian ini lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam APBNP 2016 yang berada pada angka
1.150 ribu bsmph.

Pencapaian realisasi lifting tahun 2016 yang melebihi target APBNP 2016 ini dipengaruhi
oleh beberapa kebijakan seperti memangkas rantai perizinan, dan menggunakan teknologi
informasi lengkap dengan akses ke pangkalan data, serta melakukan efisiensi cost recovery
sehingga pelaku usaha hulu migas lebih nyaman dan mudah melakukan investasi. Di samping
itu, pihak SKK Migas juga mengadakan audit forensik dalam rangka memastikan pembayaran
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -23-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Sumber : SKK Migas


Grafik 9. Tren Lifting Migas Bulanan Tahun 2016
(barel per hari)

Harga Minyak Sampai dengan posisi akhir tahun 2016, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude
Mentah Indonesia Price/ICP) cenderung mengalami penguatan harga seiring dengan perkembangan yang terjadi
pada harga minyak dunia.Rata-rata harga minyak mentah Indonesia tercatat sebesar 40,2
dolar AS per barel selama tahun 2016. Pada awal tahun, harga minyak mentah Indonesia
tercatat sebesar 27,5 dolar AS per barel dan terus mengalami peningkatan hingga akhir
tahun. Di bulan Desember 2016, harga minyak mentah Indonesia tercatat sebesar 51,1 dolar
AS per barel. Lonjakan harga minyak mentah di akhir tahun 2016 antara lain disebabkan oleh
kesepakatan negara OPEC dan Non-OPEC untuk mengurangi pasokan minyak sebesar 1,8
juta barel per hari di semester pertama tahun 2017. Selain itu, tren kenaikan di sepanjang
tahun 2016 dikarenakan penurunan produksi minyak Amerika Serikat dan kerusakan kilang-
kilang minyak di Afrika serta adanya peningkatan permintaan minyak di Asia khususnya
Tiongkok dan India.

Sumber : Kementerian ESDM


Grafik 10. Tren ICP Bulanan Tahun 2016
(dalam USD)

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -24-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

A.2.2. POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL 2016

Pembangunan Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ketiga (2015-2019) dan merupakan tahun pertama bagi Pemerintahan
dan Kerangka Kabinet Kerja bersama dengan DPR RI baru merumuskan dan menyusun RAPBN secara utuh.
Kebijakan Fiskal Berlandaskan RPJMN ketiga, dalam periode ini pembangunan difokuskan pada “mewujudkan
Jangka Menengah pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya
saing, perekonomian kompetitif dengan berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan
sumber daya manusia berkualitas, serta kemampuan iptek yang terus meningkat”. Dengan
berbasis tujuan tersebut, serta dengan memperhatikan tantangan yang mungkin dihadapi, baik
domestik maupun global, Pemerintah mengupayakan pembangunan yang menyentuh segala
aspek berbangsa dan bernegara dengan menjabarkannya dalam program prioritas Kabinet
Kerja yang digariskan dalam RPJMN 2015-2019 yang terdiri dari empat bagian utama, yaitu:
(1) norma pembangunan; (2) tiga dimensi pembangunan; (3) kondisi perlu agar pembangunan
dapat berlangsung; serta (4) program-program quick wins.

Dalam upaya untuk memenuhi target pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN
2015-2019, ditetapkan pula Kerangka Kebijakan Fiskal Jangka Menengah (Medium Term
Fiscal Framework/MTFF), yang merupakan instrumen perencanaan yang mempunyai nilai
strategis dalam mencapai tujuan kebijakan fiskal. MTFF merupakan kontrol agregat
(aggregate control) yang berfungsi mendisiplinkan pengelolaan fiskal (aggregate fiscal
discipline) agar senantiasa konsisten dalam pencapaian target dengan tetap menjaga
keberkelanjutan fiskal dalam jangka menengah. MTFF digunakan untuk proyeksi resource
envelope secara aggregate dan selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam pengalokasian
anggaran secara top down agar senantiasa konsisten dalam mendukung pencapaian target
fiskal dan menjaga keberlanjutan fiskal dalam jangka menengah.

RPJMN 2015-2019 selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun
2016, sementara MTFF dijabarkan dalam Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) dan Postur
APBN tahun 2016.
Adapun strategi utama jangka menengah adalah: (1) memberi penekanan penguatan kualitas
belanja (big push policy) melalui: (a) penguatan Infrastruktur, (b) efektivitas program
perlindungan sosial dan prioritas, dan (c) penguatan kualitas desentralisasi fiskal; (2)
memperlebar ruang fiskal (fiscal space) melalui: (a) peningkatan tax ratio dan pengelolaan
aset, (b) efisiensi belanja non prioritas, (c) efisiensi dan efektivitas belanja subsidi dan belanja
bantuan sosial, dan (d) pemantapan reformasi birokrasi; dan (3) menjaga daya tahan dan
pengendalian risiko, melalui: (a) pengendalian defisit dan rasio utang, serta mengupayakan
penurunannya secara bertahap, (b) primary balance menuju positif, dan (c) memperkuat
ketahanan fiskal (dengan menyediakan fiscal buffer, menjaga fleksibilitas penggunaan SAL
untuk mengantisipasi ketidakpastian).
Rencana Kerja Tema RKP tahun 2016 adalah “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat
Pemerintah Tahun Fondasi Pembangunan yang Berkualitas”. Selanjutnya, tema RKP tahun 2016 dan
2016 pencapaiannya diterjemahkan dalam kebijakan fiskal dan postur APBN tahun 2016.
Sejak periode pemerintahan Kabinet Kerja, Pemerintah merumuskan sembilan agenda prioritas
yang disebut Nawa Cita. Keterkaitan antara dimensi pembangunan dengan Nawa Cita dapat
dijelaskan sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -25-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

1) Dimensi Pembangunan Manusia dengan prioritas: sektor pendidikan dengan


melaksanakan Program Indonesia Pintar; sektor kesehatan dengan melaksanakan
Program Indonesia Sehat; perumahan rakyat; melaksanakan revolusi karakter bangsa;
memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia; dan melaksanakan
revolusi mental. Program-program pembangunan dalam dimensi ini adalah penjabaran dari
Cita Kelima, Cita Kedelapan, dan Cita Kesembilan dari Nawa Cita (Agenda Pembangunan
Nasional–RPJMN 2015-2019).
2) Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan dengan prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan
energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, pariwisata, industri dan iptek. Program-
program pembangunan dalam dimensi ini adalah penjabaran dari Cita Pertama, Cita
Keenam, dan Cita Ketujuh dari Nawa Cita.
3) Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan dengan prioritas pada upaya
pemerataan antar kelompok pendapatan, pengurangan kesenjangan pembangunan
antarwilayah. Program-program pembangunan dalam dimensi ini merupakan penjabaran
dari Cita Ketiga, Cita Kelima, dan Cita Keenam.
Kondisi Perlu memuat program untuk peningkatan kepastian dan penegakan hukum, keamanan
dan ketertiban, politik dan demokrasi, tata kelola dan reformasi birokrasi. Program-program
pembangunan untuk menciptakan kondisi perlu ini merupakan penjabaran dari Cita Pertama,
Cita Kedua, dan Cita Keempat.

Pokok-Pokok Pemerintah menetapkan arah kebijakan fiskal pada tahun 2016 yaitu ”Penguatan Pengelolaan
Kebijakan Fiskal Fiskal Dalam Rangka Memperkokoh Fundamental Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
yang Berkualitas”.
Pemerintah secara konsisten juga terus berupaya mewujudkan kondisi fiskal yang berkualitas,
sehat, dan berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
nasional. Sejalan dengan arah kebijakan fiskal di atas, maka strategi yang ditempuh adalah:
(1) memperkuat stimulus yang diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
penguatan daya saing, (2) meningkatkan ketahanan fiskal dan menjaga terlaksananya
program-program prioritas di tengah tantangan perekonomian global, serta (3) mengendalikan
risiko dan menjaga kesinambungan fiskal dalam jangka menengah dan panjang. Melalui
strategi tersebut diharapkan pengelolaan fiskal akan lebih produktif, berdaya tahan, risiko
terkendali dan berkelanjutan.
Untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi dan penguatan daya saing guna
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan, strategi yang
dipilih adalah memperkuat stimulus fiskal, yang akan ditempuh baik melalui sisi pendapatan
negara, belanja negara, maupun pembiayaan anggaran. Dari sisi pendapatan negara,
pemberian insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis ditujukan untuk mendukung iklim
investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Sementara itu, dari sisi belanja negara dapat
ditempuh dengan: (1) meningkatkan ruang fiskal melalui optimalisasi pendapatan, melanjutkan
efisiensi subsidi, efisiensi belanja, dan pengendalian earmarking dan belanja wajib; dan (2)
meningkatkan belanja produktif yang difokuskan untuk pembangunan infrastruktur guna
meningkatkan daya saing dan peningkatan kapasitas perekonomian. Di sisi pembiayaan,
kebijakan pembiayaan diarahkan antara lain untuk (1) mengarahkan agar pemanfaatan utang
untuk kegiatan produktif; (2) memberdayakan peran swasta, BUMN dan Pemerintah Daerah
dalam percepatan pembangunan infrastruktur; dan (3) melakukan inovasi pada instrumen
pembiayaan (creative financing).
Seiring dengan perkembangan realisasi asumsi dasar ekonomi makro terutama pada harga
minyak mentah Indonesia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih jauh jika
dibandingkan dengan asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan dalam APBN tahun 2016,
serta keinginan Pemerintah untuk tetap berkomitmen dalam melanjutkan pembangunan
infrastruktur dan perbaikan iklim investasi serta tetap memenuhi belanja yang dimandatkan
oleh peraturan perundang-undangan seperti anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan,
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -26-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pemerintah mengajukan rancangan perubahan Undang-Undang tentang APBN Tahun 2016


dan telah ditetapkan menjadi Undang-Undang APBNP tahun 2016 oleh DPR pada akhir bulan
Juli 2016 untuk menyesuaikan perubahan asumsi dasar ekonomi makro dan penyesuaian
perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN
tahun 2016 serta menjaga pencapaian berbagai sasaran pembangunan nasional.
Perubahan asumsi dasar ekonomi makro pada APBNP tahun 2016 adalah sebagai berikut.
1) Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,2 persen, lebih rendah dari asumsi
pertumbuhan ekonomi pada APBN tahun 2016 sebesar 5,3 persen.
2) Inflasi diperkirakan sebesar 4,0 persen atau lebih rendah dari asumsi APBN tahun 2016
sebesar 4,7 persen.
3) Rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada pada kisaran
Rp13.500 per dolar AS menguat dari asumsinya dalam APBN tahun 2016 sebesar
Rp13.900 per dolar AS.
4) Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berada pada kisaran rata-rata 40
dolar AS per barel atau lebih rendah dari asumsi ICP dalam APBN tahun 2016 sebesar 50
dolar AS per barel.
5) Lifting minyak diperkirakan sebesar 820 ribu barel per hari, lebih rendah dibandingkan
dengan asumsinya dalam APBN tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 830 ribu barel per
hari.
6) Lifting gas bumi diperkirakan mencapai 1.150 ribu barel setara minyak per hari, lebih
rendah bila dibandingkan dengan asumsi lifting gas bumi pada APBN tahun 2016 yang
ditetapkan sebesar 1.155 ribu barel setara minyak per hari.
Tabel 2. Ringkasan Indikator Ekonomi Makro Tahun 2016

Indikator Ekonomi APBN APBNP Realisasi

Pertumbuhan Ekonomi (%yoy) 5,3 5,2 5,0


Inflasi (% yoy) 4,7 4,0 3,0
Nilai Tukar (Rp/USD) 13.900 13.500 13.307
Tingkat Bunga SPN 3 Bulan rata-rata (%) 5,5 5,5 5,7
Harga Minyak Mentah Indonesia (USD/barel) 50 40 40
Lifting Minyak Bumi ( ribu barel per hari) 830 820 829
Lifting Gas Bumi (ribu barel setara minyak per hari) 1.155 1.150 1.180
Sumber: NK APBNP 2016
Perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal dan langkah-langkah pengamanan pelaksanaan APBN
tahun 2016 dilakukan baik pada pendapatan negara, belanja negara, maupun pembiayaan
anggaran. Perubahan kebijakan fiskal terutama ditempuh antara lain melalui: (1) perubahan
kebijakan pada bidang pendapatan negara terutama dilakukan dengan kebijakan tax amnesty
dalam rangka optimalisasi penerimaan perpajakan dan penguatan tax base perpajakan di
Indonesia; (2) penghematan dan pemotongan belanja kementerian negara/lembaga (K/L) yang
kurang produktif; (3) rasionalisasi anggaran pada Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK); (4) kebijakan perubahan besaran fixed subsidi; (5) peningkatan dan
tambahan struktur dalam rangka Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
dan (6) peningkatan pengeluaran pembiayaan yang mendukung program pembangunan
infrastruktur dan program kesejahteraan rakyat.
Postur APBNP Dalam struktur APBNP tahun 2016, target pendapatan negara dan hibah ditetapkan sebesar
Tahun 2016 Rp1.786.225,0 miliar, turun Rp36.320,8 miliar dari target pendapatan negara dan hibah pada
APBN tahun 2016 sebesar Rp1.822.545,8 miliar. Dari total pendapatan negara dan hibah
tersebut, target penerimaan perpajakan ditetapkan sebesar Rp1.539.166,2 miliar atau turun

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -27-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Rp7.498,4 miliar dari target penerimaan perpajakan dalam APBN tahun 2016 sebesar
Rp1.546.664,6 miliar. Sementara itu, target PNBP mencapai Rp245.083,6 miliar, turun
Rp28.765,8 miliar dari target PNBP dalam APBN tahun 2016 sebesar Rp273.849,4 miliar.
Pada sisi pengeluaran, besaran belanja negara untuk APBNP tahun 2016 direncanakan
sebesar Rp2.082.948,8 miliar, turun Rp12.775,8 miliar dari pagu belanja negara pada APBN
tahun 2015 sebesar Rp2.095.724,7 miliar. Belanja negara di tahun 2016 tersebut terdiri atas
belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.306.695,9 miliar, ditambah dengan anggaran transfer
ke daerah dan dana desa sebesar Rp776.252,9 miliar.
Dengan target pendapatan dan besaran belanja negara tersebut, APBNP tahun 2016
mengalami defisit anggaran sebesar Rp296.723,8 miliar atau 2,35 persen terhadap PDB,
yang berarti naik dari defisit pada APBN tahun 2016 sebesar 0,2 persen. Defisit APBN tahun
2016 tersebut direncanakan akan dibiayai dengan pembiayaan yang bersumber dari dalam
negeri sebesar Rp299.250,7 miliar dan pembiayaan yang bersumber dari luar negeri (neto)
sebesar minus Rp2.526,9 miliar.
Tabel 3. Ringkasan APBNP 2015 dan APBNP 2016
(dalam miliar Rupiah)

2015 2016
URAIAN
APBNP APBN APBNP
A. Pendapatan Negara dan Hibah 1.761.642,8 1.822.545,8 1.786.225,0
I. Pendapatan Dalam Negeri 1.758.330,9 1.820.514,1 1.784.249,9
1. Penerimaan Perpajakan 1.489.255,5 1.546.664,6 1.539.166,2
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 269.075,4 273.849,4 245.083,6
II. Penerimaan Hibah 3.311,9 2.031,8 1.975,1
B. Belanja Negara 1.984.149,7 2.095.724,7 2.082.948,9
I. Belanja Pemerintah Pusat 1.319.549,0 1.325.551,4 1.306.695,9
II. Transfer ke Daerah Dan Dana Desa 664.600,7 770.173,3 776.252,9
C. Keseimbangan Primer (66.776,0) (88.238,2) (105.505,6)
D. Surplus/Defisit Anggaran (A - B) (222.506,9) (273.178,9) (296.723,9)
% Defisit Terhadap PDB (1,9) (2,15) (2,35)
E. Pembiayaan (I + II) 222.506,9 273.178,9 296.723,9
I. Pembiayaan Dalam Negeri 242.515,0 272.780,7 299.250,7
II. Pembiayaan Luar Negeri(Neto) (20.008,1) 398,2 (2.526,9)
*) Perbedaan angka dibelakang koma karena pembulatan
Sumber: Kementerian Keuangan

REALISASI PENDAPATAN NEGARA


Kebijakan Kebijakan pendapatan negara dan hibah dalam APBN tahun 2016 mengacu pada strategi
Pendapatan Negara kebijakan fiskal tahun 2016 yakni dengan memperkuat stimulus yang diarahkan untuk
Tahun 2016 meningkatkan kapasitas produksi dan penguatan daya saing, memperkuat ketahanan fiskal
agar berdaya tahan menjaga terlaksananya program-program prioritas ditengah tekanan yang
kuat, serta mempunyai daya redam yang efektif untuk merespon ketidakpastian, dan
mengendalikan risiko dan menjaga kesinambungan fiskal dalam jangka menengah dan panjang.
Selanjutnya, arah kebijakan pendapatan negara dan hibah dalam APBN tahun 2016 dapat
dikelompokkan dalam beberapa pokok kebijakan, antara lain yaitu: (1) kebijakan perpajakan
diarahkan untuk optimalisasi penerimaan perpajakan tanpa mengganggu iklim investasi dunia
usaha; (2) kebijakan perpajakan yang diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional
dengan tetap mempertahankan daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing dan nilai
tambah industri nasional; (3) kebijakan perpajakan yang diarahkan untuk mengendalikan

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -28-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

konsumsi barang kena cukai; (4) optimalisasi PNBP sumber daya alam (SDA) melalui
peningkatan pengawasan, pelaporan, penerapan sistem online, dan mendukung kelestarian
lingkungan, (5) optimalisasi PNBP yang dikelola oleh Kementerian Negara/Lembaga (K/L) guna
mendukung peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Realisasi Pendapatan Realisasi pendapatan negara dan hibah untuk tahun 2016 mencapai Rp1.555.934,1 miliar
Negara Tahun 2016 atau 87,11persen dari target pendapatan negara dan hibah pada APBNP tahun 2016 sebesar
Rp1.786.225,0 miliar. Realisasi pendapatan negara dan hibah pada tahun 2016 terdiri dari
realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp1.284.970,1 miliar atau 83,48 persen dari target
APBNP tahun 2016 sebesar Rp1.539.166,2 miliar, realisasi penerimaan negara bukan pajak
(PNBP) sebesar Rp261.976,3 miliar atau 106,89 persen dari target APBNP tahun 2016
sebesar Rp245.083,6 miliar, dan realisasi pendapatan hibah sebesar Rp8.987,6 miliar atau
455,03 persen dari target APBNP tahun 2016 sebesar Rp1.975,1 miliar.
Realisasi pendapatan negara dan hibah pada tahun 2016 naik sebesar Rp47.913,8 miliar atau
3,18 persen dibandingkan realisasi pendapatan negara dan hibah pada tahun 2015 sebesar
Rp1.508.020,4 miliar. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, naiknya realisasi
pendapatan negara dan hibah tahun 2016 antara lain terjadi pada Penerimaan Pajak Dalam
Negeri, Pajak Perdagangan Internasional, PNBP Lainnya dan Pendapatan BLU, masing-masing
sebesar 3,65 persen, 1,52 persen, 44,43 persen, dan 18,77 persen.
Tabel 4. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2015 dan 2016
(dalam Rupiah)
Realisasi TA 2015 Realisasi TA 2016
Uraian %
(LKPP Audited) (LKPP Audited)
I. Penerimaan Perpajakan 1.240.418.857.626.377 1.284.970.139.927.481 3,59
1. Pajak Dalam Negeri 1.205.478.887.416.049 1.249.499.479.450.431 3,65
2. Pajak Perdagangan Internasional 34.939.970.210.328 35.470.660.477.050 1,52
II. PNBP 255.628.476.494.416 261.976.344.626.007 2,48
1.Penerimaan SDA 100.971.872.884.629 64.901.905.473.366 -35,72
2. Bag Pemerintah atas Laba BUMN 37.643.720.744.478 37.133.172.874.077 -1,36
3. PNBP lainnya 81.697.425.599.748 117.995.377.742.599 44,43
4. Pendapatan BLU 35.315.457.265.561 41.945.888.535.965 18,77
III. Penerimaan Hibah 11.973.038.735.532 8.987.666.279.302 -24,93
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah 3,18
1.508.020.372.856.325 1.555.934.150.832.790
*) Perbedaan angka dibelakang koma karena pembulatan
Sumber: Kementerian Keuangan

Perkembangan
Pendapatan Negara
dan Hibah tahun
2012 s.d. 2016

Sumber: Kementerian Keuangan


Grafik 11. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah tahun 2012 s.d. 2016
(dalam triliun Rupiah)

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -29-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Kebijakan Untuk mencapai target penerimaan perpajakan dalam APBN tahun 2016, Pemerintah
Perpajakan menerapkan beberapa kebijakan di bidang perpajakan, antara lain: (1) kebijakan optimalisasi
penerimaan perpajakan tanpa mengganggu iklim investasi dunia usaha, seperti peningkatan
pengawasan pengusaha kena pajak dan perbaikan kualitas data internal; (2) kebijakan yang
diarahkan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan mempertahankan daya beli
masyarakat, seperti kenaikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP); (3) kebijakan yang
diarahkan untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah industri nasional, seperti kebijakan
kenaikan tarif bea masuk barang konsumsi (PMK 132 tahun 2015); dan (4) kebijakan yang
diarahkan untuk mengendalikan konsumsi barang kena cukai, seperti penyesuaian tarif cukai.
Secara umum arah kebijakan perpajakan dalam APBNP 2016 tidak berubah, dalam rangka
mengamankan penerimaan perpajakan, maka Pemerintah melaksanakan kebijakan tax
amnesty dalam rangka optimalisasi penerimaan perpajakan dan penguatan tax base
perpajakan di Indonesia (dijelaskan dalam Boks II) dan melakukan upaya extra effort.
Dalam rangka pencapaian target penerimaan perpajakan APBNP tahun 2016, kebijakan teknis
perpajakan yang diambil tidak mengalami banyak perubahan. Akan tetapi, dengan adanya
pelaksanaan kebijakan tax amnesty maka kebijakan peningkatan law enforcement akan
menyesuaikan pelaksanaannya dengan aturan terkait dengan tax amnesty. Mengingat tax
amnesty mempunyai konsekuensi pada penghapusan sanksi administrasi dan pidana
perpajakan maka dalam APBNP tahun 2016, kebijakan perpajakan akan difokuskan pada
pelayanan untuk program pelaporan aset oleh Wajib Pajak, program repatriasi, serta
penguatan data internal dan eksternal. Namun demikian, Pemerintah akan tetap melakukan
kegiatan ekstensifikasi perpajakan untuk menggali sumber-sumber pendapatan perpajakan
yang potensial dari berbagai sektor unggulan seperti pertambangan, perdagangan, jasa
pengolahan, konstruksi, dan jasa keuangan.

Boks II
Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)

1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi nasional dalam beberapa tahun terakhir cenderung mengalami
perlambatan yang berdampak pada turunnya penerimaan dan juga telah mengurangi ketersediaan
likuiditas dalam negeri yang sangat diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di
sisi lain, banyak Harta Warga Negara Indonesia yang ditempatkan di luar wilayah NKRI, baik dalam
bentuk likuid maupun nonlikuid, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menambah likuiditas dalam
negeri yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Permasalahannya adalah bahwa sebagian dari Harta yang berada di luar wilayah NKRI tersebut
belum dilaporkan oleh pemilik Harta dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilannya
sehingga terdapat konsekuensi perpajakan yang mungkin timbul apabila dilakukan pembandingan
dengan Harta yang telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang
bersangkutan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para pemilik Harta tersebut
merasa ragu untuk membawa kembali atau mengalihkan Harta mereka dan untuk menginvestasikannya
dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
Selain itu, keberhasilan pembangunan nasional sangat didukung oleh pembiayaan yang berasal
dari masyarakat, yaitu penerimaan pembayaran pajak. Agar peran serta ini dapat terdistribusikan
dengan merata tanpa ada pembeda, perlu diciptakan sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan
berkepastian hukum. Hal ini didasarkan pada masih maraknya aktivitas ekonomi di dalam negeri yang
belum atau tidak dilaporkan kepada otoritas pajak. Aktivitas yang tidak dilaporkan tersebut mengusik
rasa keadilan bagi para Wajib Pajak yang telah berkontribusi aktif dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan karena para pelakunya tidak berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Untuk itu, perlu diterapkan langkah khusus dan terobosan kebijakan untuk mendorong
pengalihan Harta ke dalam wilayah NKRI sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi warga negara
Indonesia yang ingin mengalihkan dan mengungkapkan Harta yang dimilikinya dalam bentuk
Pengampunan Pajak. Terobosan kebijakan berupa Pengampunan Pajak atas pengalihan Harta ini juga
didorong oleh semakin kecilnya kemungkinan untuk menyembunyikan kekayaan di luar wilayah NKRI

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -30-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

karena semakin transparannya sektor keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran
informasi antarnegara.
2. Dasar Hukum
• UU Nomor 11 tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.
• PMK RI Nomor 118/PMK.03/2016 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2016 Tentang Pengampunan Pajak.
• PMK RI Nomor 119/PMK.08/2016 Tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke Dalam
Wilayah NKRI dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dalam Rangka
Pengampunan Pajak.
• Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-07/PJ/2016 Tentang Dokumen dan Pedoman
Teknis Pengisian Dokumen dalam Rangka Pelaksanaan Pengampunan Pajak.
• Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11/PJ/2016 Tentang Pengaturan Lebih Lanjut
Mengenai Pelaksanaan UU Nomor 11 tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.
• Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-30/PJ/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengampunan Pajak.
3. Tujuan
• Mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan Harta, yang antara
lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah
penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi;
• Mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan lebih berkeadilan serta perluasan
basis data perpajakan yang lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi; dan
• Meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan pembiayaan pembangunan.
4. Kebijakan
Tarif dalam Tax Amnesty adalah bagaimana cara menghitung uang tebusan dengan tarif sebagai
berikut.
1. Tarif Uang Tebusan atas harta yang berada di dalam wilayah NKRI atau Harta yang berada di
luar NKRI yang dialihkan ke dalam wilayah NKRI dan diinvestasikan di dalam wilayah NKRI
dalam jangka waktu paling singkat 3 (tiga) tahun terhitung sejak dialihkan, adalah sebesar:
a) 2 persen untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan pertama sampai dengan
akhir bulan ketiga terhitung sejak UU ini mulai berlaku;
b) 3 persen untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan keempat terhitung
sejak UU ini mulai berlaku sampai dengan 31 Desember 2016; dan
c) 5 persen untuk periode penyampaian Surat Pernyataan terhitung sejak tanggal 1 Januari
2017 sampai dengan tanggal 31 Maret 2017.
2. Tarif Uang Tebusan atas Harta yang berada di luar wilayah NKRI dan tidak dialihkan ke dalam
wilayah NKRI adalah sebesar:
a) 4 persen untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan pertama sampai dengan
akhir bulan ketiga terhitung sejak UU ini mulai berlaku;
b) 6 persen untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan keempat terhitung
sejak UU ini mulai berlaku sampai dengan 31 Desember 2016; dan
c) 10 persen untuk periode penyampaian Surat Pernyataan terhitung sejak tanggal 1 Januari
2017 sampai dengan tanggal 31 Maret 2017.
3. Tarif uang tebusan bagi Wajib Pajak yang peredaran usahanya sampai dengan
Rp4.800.000.000,00 pada Tahun Pajak Terakhir adalah sebesar:
a) 0,5 persen bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai Harta sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 dalam Surat Pernyataan; atau
b) 2 persen bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai Harta lebih dari
Rp10.000.000.000,00 dalam Surat Pernyataan. Untuk periode penyampaian Surat
Pernyataan pada bulan pertama sejak UU ini mulai berlaku sampai dengan 31 Maret 2017.
5. Realisasi
Realisasi program tax amnesty sampai dengan 31 Desember 2016 (periode II) mencapai
Rp103.065,9 miliar untuk tebusan dan total harta deklarasi sebesar Rp3.461.411,8 miliar.
Adapun total deklarasi sebesar Rp3.461.411,8 miliarmerupakan komposisi dari: (a) deklarasi
dalam negeri sebesar Rp2.617.900,1 miliar; (b) repatriasi sebesar Rp114.303,3 miliar; dan (c)
deklarasi luar negeri sebesar Rp729.208,4 miliar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016,
rincian capaian tax amnesty dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -31-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Tabel 5. Capaian Tax Amnesty Sampai Dengan 31 Desember 2016 (dalam Rupiah)
Jenis Wajib Deklarasi Deklarasi
Tebusan Repatriasi Total Harta
Pajak Dalam Negeri Luar Negeri
Badan 12.691.444.980.586 450.857.255.857.100 20.034.023.405.164 22.924.058.525.327 493.815.337.787.591

Orang 90.374.408.345.860 2.167.042.886.786.160 94.269.265.945.926 706.284.308.828.920 2.967.596.461.561.010


Pribadi
Jumlah 103.065.853.326.446 2.617.900.142.643.260 114.303.289.351.090 729.208.367.354.247 3.461.411.799.348.600

Sumber:Kementerian Keuangan

Realisasi Penerimaan Pada tahun 2016, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp1.284.970,1 miliar atau naik
Perpajakan Tahun 3,59 persen apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar Rp1.240.418,9 miliar.
2016 Penerimaan perpajakan tahun 2016 berasal dari penerimaan pajak dalam negeri sebesar
Rp1.249.499,5 miliar dan penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar Rp35.470,7
miliar.
Realisasi penerimaan pajak dalam negeri pada tahun 2016 naik sebesar 3,65 persen dari
penerimaan pajak dalam negeri pada tahun 2015. Sementara itu, realisasi pajak perdagangan
internasional naik sebesar 1,52 persen. Kenaikan realisasi penerimaan pajak dalam negeri
tersebut disebabkan oleh naiknya realisasi pendapatan pajak penghasilan dan pajak lainnya
sebesar masing-masing 10,61 persen dan 45,55 persen.
Komposisi
Penerimaan
Perpajakan

Sumber: Kementerian Keuangan (diolah)


Grafik 12. Komposisi Penerimaan Perpajakan Tahun 2015 dan 2016
Kebijakan PNBP Dalam pelaksanaan APBNP tahun 2016, Pemerintah telah melakukan upaya optimalisasi
Tahun 2016 PNBP melalui kebijakan: (1) pencapaian target produksi sumber daya alam terutama migas dan
pertambangan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan, (2) peningkatan
pengawasan dan kepatuhan wajib pajak untuk PNBP sumber daya alam, (3) optimalisasi
penarikan dividen melalui kebijakan payout ratio yang mempertimbangkan cash flow dan
mendukung pelaksanaan proyek/program pemerintah, (4) reviu atas beberapa jenis dan tarif
dan penerapan sistem online dalam pengelolaan PNBP K/L, dan (5) peningkatan efisiensi dan
produktivitas pengelolaan BLU guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Realisasi PNBP Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2016 mencapai Rp261.976,3
Tahun 2016 miliar atau naik sebesar 2,48 persen dari realisasi PNBP tahun 2015 sebesar Rp255.628,5
miliar. Dari empat jenis PNBP, dua jenis PNBP yaitu: penerimaan SDA dan bagian pemerintah
atas laba BUMN realisasinya mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan penerimaan
tahun 2015. Realisasi penerimaan SDA untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp64.901,9 miliar
atau turun Rp36.070,0 miliar (35,72 persen) jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
sebesar Rp100.971,9 miliar. Realisasi bagian pemerintah atas laba BUMN adalah Rp37.133,2
miliar atau turun Rp510,5 miliar (1,36 persen) jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -32-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

sebesar Rp37.643,7 miliar. Sementara itu, realisasi PNBP lainnya adalah Rp117.995,4 miliar
atau naik Rp36.298,0 miliar (44,43 persen) jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
sebesar Rp81.697,4 miliar. Sementara itu, Pendapatan BLU mengalami kenaikan sebesar
Rp6.630,4 miliar (18,77 persen) dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar
Rp35.315,5 miliar. Penurunan realisasi penerimaan SDA tersebut antara lain dipengaruhi oleh
masih rendahnya harga komoditas pertambangan, khususnya minyak mentah dan batubara.
Penerimaan Hibah Realisasi penerimaan hibah pada tahun 2016 mencapai Rp8.987,7 miliar atau turun sebesar
Tahun 2016 24,93 persen apabila dibandingkan dengan realisasi penerimaan hibah tahun 2015 sebesar
Rp11.973,0 miliar.

REALISASI BELANJA NEGARA


Kebijakan Belanja Pokok-pokok kebijakan belanja negara tahun 2016 pada dasarnya diarahkan agar APBN lebih
Negara Tahun 2016 efisien, produktif, dan berkualitas. Kebijakan tersebut ditempuh melalui sepuluh kebijakan
utama, yang terdiri atas: (1) meningkatkan belanja infrastruktur untuk memperkuat
konektivitas nasional, mendukung sektor kemaritiman dan kelautan; (2) meningkatkan
efisiensi belanja negara, antara lain penerapan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran dan
pengendalian belanja operasional yang tidak prioritas; (3) mendukung pemantapan reformasi
birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik, efisiensi birokrasi melalui peningkatan
kesejahteraan aparatur, dan antisipasi Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara; (4) mendukung stabilitas pertahanan dan keamanan nasional melalui kepastian
dan penegakan hukum, menjaga stabilitas politik dan demokrasi; (5) mendukung pengurangan
kesenjangan antarkelompok pendapatan dan antarwilayah, antara lain melalui dukungan
pembangunan di daerah perbatasan, perdesaan, pinggiran, pusat pertumbuhan di luar Jawa
dan kawasan timur dan pengembangan bantuan tunai bersyarat; (6) mendukung efektivitas
dan keberlanjutan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mencakup Jaminan Kesehatan
Nasional dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan serta perbaikan pelayanan kesehatan; (7)
memenuhi amanat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan untuk
mengalokasikan 5 persen dari APBN untuk mendukung pembangunan dan pelayanan di bidang
kesehatan; (8)mendukung penguatan pelaksanaan desentralisasi fiskal melalui peningkatan
alokasi transfer ke daerah dan dana desa yang lebih besar daripada peningkatan alokasi
belanja K/L; (9) penyediaan dukungan bagi pelaksanaan Program Sejuta Rumah bagi
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR); dan (10) antisipasi ketidakpastian perekonomian,
antara lain dengan menyediakan cadangan risiko fiskal.
Di samping memperkuat belanja Pemerintah Pusat, dalam tahun 2016 juga akan ditempuh
kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan menyelaraskan desentralisasi fiskal dengan:(1)
meningkatkan alokasi transfer ke daerah dan dana desa yang jumlahnya mendekati daripada
alokasi Belanja K/L; (2) meningkatkan dana transfer khusus (dh. DAK) dan dana insentif
daerah (DID) termasuk dengan mengalihkan alokasi dana dekonsentrasi/tugas pembantuan di
K/L ke dana transfer khusus; dan (3) pemenuhan secara bertahap alokasi dana desa sesuai
amanat UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2016, Pemerintah turut menyesuaikan
kebijakan belanja negaranya dalam APBNP 2016. Secara umum, kebijakan belanja Pemerintah
Pusat dalam APBNP tahun 2016 tetap diarahkan untuk mendukung pelaksanaan berbagai
program dan sasaran pembangunan, baik pada dimensi pembangunan manusia (pendidikan,
kesehatan, dan penyediaan perumahan), dimensi pembangunan sektor unggulan (kedaulatan
pangan dan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri), serta dimensi pemerataan dan
kewilayahan. Selain itu, kebijakan belanja Pemerintah Pusat juga diarahkan untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap mengedepankan efisiensi dan efektivitas.
Sebagai bagian dari upaya mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2016 dan juga
peningkatan efisiensi belanja dengan tetap menjamin terlaksananya program-program prioritas
dan capaian target kinerja dari Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dalam APBNP tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -33-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

diambil kebijakan penghematan belanja K/L melalui identifikasi secara mandiri


program/kegiatan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun
Anggaran 2016 yang akan dihemat dan memastikan anggarannya tidak dicairkan melalui
blokir mandiri (self blocking). Penghematan tersebut diarahkan pada beberapa komponen
belanja seperti belanja perjalanan dinas, rapat, honorarium, biaya iklan, dan operasional
perkantoran yang sifatnya kurang produktif dengan tidak mengganggu pencapaian target
kinerja.
Di sisi lain, dalam APBNP tahun 2016 juga dialokasikan tambahan belanja, baik untuk belanja
yang bersifat mendesak yang kegiatannya harus dilaksanakan pada tahun 2016 (antara lain
persiapan Asian Games tahun 2018 dan rehabilitasi lembaga pemasyarakatan/rumah
tahanan), tambahan belanja untuk kegiatan prioritas serta alokasi untuk kekurangan
pembayaran beberapa komponen subsidi sesuai audit Badan Pemeriksa Keuangan. Berbagai
kebijakan belanja Pemerintah Pusat yang dilakukan dalam APBNP tahun 2016 tersebut akan
diikuti dengan kebijakan untuk menjaga pemenuhan anggaran pendidikan dan anggaran
kesehatan masing-masing sebesar 20 persen dan 5 persen dari belanja negara sesuai amanat
peraturan perundang-undangan.
Arah dan Kebijakan Kebijakan umum belanja pemerintah pusat dalam APBN tahun 2016 diarahkan pada: (1)
Belanja Pemerintah mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur pemerintah dengan memerhatikan tingkat
Pusat Tahun 2016 inflasi untuk memacu produktivitas dan peningkatan pelayanan publik, melalui pemberian
tunjangan hari raya sebesar gaji pokok bagi PNS/TNI/Polri; (2) mendukung pelaksanaan
berbagai program dan sasaran pembangunan, antara lain di bidang: (a) pendidikan, kesehatan,
dan penyediaan perumahan (dimensi pembangunan manusia); (b) kedaulatan pangan,
kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, serta pariwisata dan industri (dimensi
pembangunan sektor unggulan); (c) pemerataan dan pengurangan kesenjangan baik antarkelas
pendapatan dan antarwilayah; (3) memperkuat kepastian dan penegakan hukum, stabilitas
pertahanan dan keamanan, politik dan demokrasi; (4) melanjutkan kebijakan efisiensi subsidi
yang tepat sasaran dan penajaman/perluasan program kredit usaha rakyat; (5) melanjutkan
dan memperkuat pembangunan infrastruktur untuk memperbaiki kualitas pembangunan; (6)
meningkatkan efektivitas pelayanan serta keberlanjutan program SJSN di bidang kesehatan
(baik dari sisi demand maupun supply) dan ketenagakerjaan; (7) menyelaraskan upaya
desentralisasi fiskal dengan mengalihkan sebagian belanja K/L (termasuk dana dekonsentrasi/
tugas pembantuan) ke dana alokasi khusus (DAK); (8) mendukung upaya pemenuhan anggaran
kesehatan sebesar 5 persen dari belanja negara; (9) menyediakan dukungan bagi pelaksanaan
Program Sejuta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Perkembangan beberapa indikator ekonomi makro yang diiringi dengan respon kebijakan yang
akan diambil Pemerintah menyebabkan perubahan postur APBN tahun 2016, tidak terkecuali
pada komponen belanja Pemerintah Pusat. Perubahan belanja Pemerintah Pusat secara umum
disebabkan oleh dampak perubahan asumsi dasar ekonomi makro maupun kebijakan yang
diambil Pemerintah, antara lain: (1) perubahan belanja akibat perubahan asumsi seperti
perubahan pembayaran bunga utang dan subsidi; (2) penghematan belanja K/L dalam rangka
mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2016; (3) tambahan belanja, baik untuk kebutuhan
mendesak, kegiatan prioritas maupun untuk kekurangan pembayaran beberapa komponen
belanja hasil audit BPK; dan (4) tambahan belanja dalam rangka penyelesaian piutang PDAM.
Selain itu, APBNP tahun 2016 juga menampung berbagai perubahan dengan sumber
pendanaan yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak/badan layanan umum
(PNBP/BLU), pinjaman dan hibah luar negeri, serta realokasi dari Bagian Anggaran Bendahara
Umum Negara (BA BUN) ke BA K/L.
Realisasi belanja negara pada tahun 2016 mencapai Rp1.864.275,1 miliar atau 89,50 persen
Realisasi Belanja dari pagu belanja APBNP tahun 2016 sebesar Rp2.082.948,9 miliar. Tingkat penyerapan
Negara Tahun 2016 anggaran belanja negara tersebut lebih rendah secara persentase apabila dibandingkan dengan
tingkat penyerapan anggaran belanja negara tahun 2015 sebesar Rp1.806.515,2 miliar atau

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -34-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

91,05 persen dari pagu belanja.


Realisasi belanja negara tahun 2016 terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat yang
mencapai Rp1.154.018,2 miliar (88,32 persen dari pagu belanja) dan realisasi transfer ke
daerah dan dana desa yang mencapai Rp710.256,9 miliar (91,50 persen dari pagu belanja).
Tingkat penyerapan anggaran belanja pemerintah pusat untuk tahun 2016 masih lebih rendah
apabila dibandingkan dengan tingkat penyerapan anggaran belanja pemerintah pusat pada
tahun 2015 yang mencapai 89,67 persen.

Perkembangan
Belanja Negara
Tahun 2012 - 2016

Sumber: Kementerian Keuangan


Grafik 13. Realisasi Belanja Negara Tahun 2012 s.d. 2016
(dalam triliun Rupiah)

Realisasi Belanja Jika dilihat dari klasifikasi ekonomi, realisasi belanja pemerintah pusat pada tahun 2016
Berdasarkan meliputi: (1) belanja pegawai terealisasi sebesar Rp305.141,5 miliar (89,1 persen dari pagu
Klasifikasi Ekonomi belanja pegawai); (2) belanja barang terealisasi Rp259.646,9 miliar (85,3 persen dari pagu
belanja barang); (3) belanja modal terealisasi sebesar Rp169.474,2 miliar (82,0 persen dari
pagu belanja modal); (4) belanja pembayaran bunga utang terealisasi sebesar Rp182.761,3
miliar (95,6 persen dari pagu belanja pembayaran bunga utang); (5) belanja subsidi terealisasi
sebesar Rp174.226,9 miliar (98,0 persen dari pagu belanja subsidi); (6) belanja hibah
terealisasi Rp7.129,9 miliar (83,5 persen dari pagu belanja hibah); (7) belanja bantuan sosial
terealisasi sebesar Rp49.613,5 miliar (92,9 persen dari pagu belanja bantuan sosial); dan (8)
belanja lain-lain terealisasi sebesar Rp6.024,0 miliar (26,7 persen dari pagu belanja lain-lain).
Realisasi belanja modal tahun 2016 lebih rendah apabila dibandingkan dengan realisasi belanja
modal tahun 2015 antara lain dikarenakan adanya efisiensi belanja kurang produktif, yaitu
efisiensi belanja modal untuk peralatan dan mesin serta pembangunan gedung kantor baru.
Komponen Terbesar Sementara itu, apabila ditinjau secara proporsi, anggaran belanja pemerintah pusat pada
Belanja Pemerintah APBNP tahun 2016 sebagian besar merupakan belanja yang bersifat wajib (belanja pegawai,
Pusat belanja pembayaran bunga utang, belanja subsidi, dan belanja barang). Jika dilihat dari
klasifikasi ekonomi, komponen terbesar belanja pemerintah pusat pada APBNP tahun 2016
adalah belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, kemudian diikuti dengan belanja
pembayaran bunga utang.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -35-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Sumber: Kementerian Keuangan


Grafik 14. Porsi Alokasi Belanja Pemerintah Pusat
Pada APBNP 2015 dan APBNP 2016
Realisasi Transfer ke Kebijakan pengalokasian transfer ke daerah dan dana desa Dalam APBN tahun 2016
Daerah dan Dana difokuskan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi masyarakat, seiring
Desa dengan penerapan kebijakan standar pelayanan minimal (SPM) di daerah. Tujuan transfer ke
daerah dan dana desa tahun 2016 adalah dalam rangka mewujudkan kesinambungan
pembangunan di daerah, meningkatkan kualitas pelaksanaan program prioritas nasional
maupun daerah, mendorong peningkatan kemandirian daerah melalui optimalisasi potensi
ekonomi (local taxing power), serta mengurangi kesenjangan antar daerah khususnya melalui
upaya pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. Di samping itu, alokasi transfer ke
daerah dan dana desa tahun 2016 dilakukan dengan tetap memerhatikan aspek perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, serta antar daerah yang diupayakan
proporsional, adil, dan akuntabel dalam perhitungan dan distribusinya. Selain itu, tahun 2016
merupakan tahun kedua dialokasikannya dana desa dalam APBN. Sejalan dengan konsep
Nawa Cita dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dana desa akan
difokuskan untuk mengurangi kesenjangan antara desa-kota dan mendorong kemandirian
desa.
Pada dasarnya kebijakan anggaran transfer ke daerah dan dana desa dalam APBNP tahun
2016 tetap mengacu pada APBN tahun 2016, hanya saja dalam perkembangannya terjadi
perubahan asumsi dasar ekonomi makro yang mengakibatkan perubahan pada pendapatan
negara dan hibah. Dalam APBNP tahun 2016, anggaran transfer ke daerah dan dana desa
mencapai Rp776.252,9 miliar, atau naik Rp6.079,6 miliar (0,8 persen) terhadap pagu dalam
APBN tahun 2016. Peningkatan tersebut antara lain mencakup peningkatan Dana Bagi Hasil,
Dana Transfer Khusus, dan Dana Tambahan Infrastruktur dalam rangka Otonomi Khusus.
Sementara itu, Dana Alokasi Umum, Dana Insentif Daerah, Dana Keistimewaan DIY, Dana
Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat serta Provinsi Aceh, dan Dana Desa tidak
mengalami perubahan.
Realisasi transfer ke daerah dan dana desa pada tahun 2016 mencapai Rp710.256,9 miliar
(91,5 persen dari pagu pada APBNP tahun 2016 sebesar Rp776.252,9 miliar), atau naik
Rp87.117,3 miliar dari realisasi tahun 2015 sebesar Rp623.139,6 miliar (93,76 persen dari
pagu pada APBNP tahun 2015 sebesar Rp664.600,7 miliar). Realisasi transfer daerah dan
dana desa tersebut terdiri dari realisasi transfer ke daerah sebesar Rp663.577,5 miliar atau
sebesar 91,0 persen dari pagu pada APBNP tahun 2016 sebesar Rp729.270,8 miliar dan
realisasi dana desa sebesar Rp46.679,3 miliar atau sebesar 99,4 persen dari pagu pada APBN
tahun 2016 sebesar Rp46.982,1 miliar.

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -36-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PEMBIAYAAN
Kebijakan Untuk menutup defisit APBN tahun 2016 serta meningkatkan peran investasi pemerintah,
Pembiayaan Tahun maka ditetapkanlah arah kebijakan pembiayaan tahun 2016, yaitu: (1) menyempurnakan
2016 kualitas perencanaan investasi Pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah BUMN sebagai
agen pembangunan, antara lain untuk mendukung pembangunan infrastruktur, kedaulatan
pangan, dan kemaritiman, (2) mengendalikan rasio utang pemerintah dalam batas yang aman,
(3) membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi kepada masyarakat secara lebih
luas antara lain melalui penerbitan obligasi ritel, (4) mengoptimalkan dana kelolaan BLU dalam
rangka pembiayaan pembangunan termasuk memperluas akses sektor UMKM, perumahan
murah, dan pendidikan, (5) memprioritaskan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)
untuk mendukung pembangunan infrastruktur, (6) memberikan penjaminan dalam rangka
percepatan pembangunan infrastruktur, serta (7) mendukung program peningkatan akses
terhadap pendidikan dan penyediaan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR).
Realisasi Realisasi pembiayaan untuk tahun 2016 mencapai Rp334.503,3 miliar, yang terdiri dari
Pembiayaan Tahun pembiayaan dalam negeri senilai Rp344.922,8 miliar dan pembiayaan luar negeri sebesar
2016 minus Rp10.419,5 miliar. Pembiayaan dalam negeri untuk tahun 2016 didominasi oleh surat
berharga negara (neto) sebesar Rp407.259,3 miliar, penggunaan SAL sebesar Rp19.011,0
miliar dan Penyertaan Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah sebesar minus Rp84.079,8
miliar, sedangkan untuk pembiayaan luar negeri didominasi oleh pembayaran cicilan pokok
utang luar negeri sebesar minus Rp68.725,9 miliar dan penarikan pinjaman luar negeri (bruto)
sebesar Rp63.424,3 miliar.
Surplus/Defisit Defisit anggaran tahun 2016 mencapai Rp308.340,9 miliar, yang merupakan selisih antara
Anggaran realisasi pendapatan negara dan hibah yang mencapai Rp1.555.934,1 miliar dengan realisasi
belanja negara yang mencapai Rp1.864.275,0 miliar. Defisit anggaran ini melebihi target
yang telah ditetapkan dalam APBNP tahun 2016 sebesar Rp296.723,8 miliar. Peningkatan
defisit anggaran tahun 2016 antara lain disebabkan oleh tidak tercapainya target realisasi
pendapatan negara dan hibah tahun 2016 dan dihadapkan pada komitmen Pemerintah untuk
terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi, serta tetap
menjaga pemenuhan belanja yang dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan, antara
lain berupa anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan. Kemudian untuk Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2016 mencapai nilai Rp26.162,3 miliar, yang merupakan
selisih lebih antara realisasi pembiayaan tahun 2016 sebesar Rp334.503,3 miliar dengan
realisasi defisit APBN tahun 2016 sebesar Rp308.340,9 miliar.

Rasio Defisit Defisit anggaran dalam APBN tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp273.178,9 miliar atau
Anggaran terhadap sebesar 2,15 persen terhadap PDB yang diestimasikan, sedangkan dalam APBNP defisit
PDB anggaran ditetapkan sebesar Rp296.723,9 miliar atau 2,35 persen terhadap PDB yang
diestimasikan. Besaran defisit anggaran dalam APBNP tahun 2016 ini meningkat sebesar
Rp23.545,0 miliar dibandingkan dengan defisit dalam APBN tahun 2016.

Adapun pelebaran defisit anggaran dalam APBNP tahun 2016 antara lain karena penurunan
proyeksi pendapatan negara, khususnya penerimaan perpajakan dari sektor migas dan
penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam (SDA) migas yang disebabkan
antara lain oleh penurunan harga minyak dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara dari sisi belanja negara, Pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan
pembangunan infrastruktur serta perbaikan iklim investasi dan tetap menjaga pemenuhan
belanja yang dimandatkan oleh peraturan perundang-undangan seperti anggaran pendidikan
dan anggaran kesehatan.
Realisasi rasio defisit anggaran terhadap PDB tahun 2016 adalah sebesar 2,49 persen, lebih
tinggi dibandingkan dengan rasio defisit anggaran terhadap PDB yang ditetapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -37-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

APBNP tahun 2016 sebesar 2,35 persen. Rasio defisit anggaran terhadap PDB tahun 2016 ini
lebih rendah apabila dibandingkan dengan rasio defisit anggaran terhadap PDB tahun 2015
yang mencapai 2,59 persen. Rasio defisit anggaran terhadap PDB sebesar 2,49 persen
merupakan perbandingan antara realisasi defisit anggaran tahun 2016 sebesar Rp308.340,9
miliar dengan nilai PDB atas harga berlaku tahun 2016 sebesar Rp12.406.800 miliar. Rasio
defisit anggaran terhadap PDB tahun 2016 dapat dikendalikan dibawah level 3 persen
sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan
hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk selalu menjaga kesinambungan fiskal yang
antara lain dengan menetapkan rasio defisit anggaran terhadap PDB tidak melebihi 3 persen.
Tabel 6. Surplus/Defisit Anggaran dan PDB Tahun 2016
(dalam miliar Rupiah)
2016
URAIAN
APBN APBNP Realisasi
Pendapatan Negara dan Hibah 1.822.545,8 1.786.225,0 1.555.934,1
Belanja Negara 2.095.724,7 2.082.948,8 1.864.275,0
Surplus/Defisit Anggaran (273.178,9) (296.723,8) (308.340,9)
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) * 12.704.859 12.626.547 12.406.800
% Defisit Terhadap PDB (2,15) (2,35) (2,49)
*) Angka estimasi untuk APBN dan APBNP
Sumber: Kementerian Keuangan

Meningkatnya realisasi defisit anggaran tahun 2016 dibandingkan defisit anggaran yang
ditetapkan dalam APBNP tahun 2016 antara lain disebabkan oleh realisasi pendapatan negara
dan hibah yang belum mencapai target sebagaimana ditetapkan dalam APBNP tahun 2016.
Pendapatan negara dan hibah untuk tahun 2016 terealisasi sebesar Rp1.555.934,1 miliar
atau sebesar 87,1 persen dari anggarannya sebesar Rp1.786.225,0 miliar. Tidak tercapainya
pendapatan negara dan hibah tahun 2016 ini antara lain disebabkan oleh tidak tercapainya
target PNBP sumber daya alam yang hanya terealisasi sebesar Rp64.901,9 miliar atau
sebesar 71,7 persen dari target dalam APBNP sebesar Rp 90.524,4 miliar dan tidak
tercapainya target penerimaan pajak dalam negeri yang terealisasi sebesar Rp1.249.499,4
miliar atau sebesar 83,12 persen dari target yang ditetapkan dalam APBNP sebesar
Rp1.503.294,7 miliar.

Sumber: Kementerian Keuangan


Grafik 15. Rasio Defisit Anggaran dalam APBN, APBNP, dan Realisasi
Tahun 2016(dalam miliar Rupiah)

Catatan atas Laporan Keuangan-Pendahuluan -38-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) disusun untuk tujuan umum (general purposes
financial statement) dalam memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna laporan dan
dengan pendekatan kegunaan dalam pembuatan keputusan (decision usefulness approach).
LKPP mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh entitas Pemerintah
Pusat, yang terdiri dari Bendahara Umum Negara (BUN) dan Kementerian Negara/Lembaga
(K/L), beserta unit organisasi di bawahnya yang meliputi eselon I, kantor wilayah, dan
satuan kerja (satker) yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan
kepadanya termasuk satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) dan satuan kerja perangkat
daerah pengguna Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan Urusan Bersama. LKPP
disusun oleh Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal berdasarkan konsolidasi Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara (LKBUN).
Daftar entitas LKPP Tahun 2016 merupakan konsolidasian atas laporan keuangan entitas pelaporan BUN
pelaporan tingkat dan entitas pelaporan K/L. LKKL merupakan konsolidasian dari laporan keuangan entitas
Kementerian akuntansi satuan kerja di bawahnya.
Negara/Lembaga Berikut ini adalah Daftar Entitas Pelaporan Tingkat Kementerian Negara/Lembaga selaku
Pengguna Anggaran dan jumlah Entitas Akuntansi untuk setiap Kementerian
Negara/Lembaga, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dalam LKKL.

Jumlah Entitas
Bagian
No. Kementerian Negara/Lembaga Akuntansi
Anggaran
2016 2015
1 BA 001 Majelis Permusyawaratan Rakyat 2 2
2 BA 002 Dewan Perwakilan Rakyat 2 2
3 BA 004 Badan Pemeriksa Keuangan 71 72
4 BA 005 Mahkamah Agung 1.657 1.650
5 BA 006 Kejaksaan Agung 521 517
6 BA 007 Sekretariat Negara 15 13
7 BA 010 Kementerian Dalam Negeri 1.660 886
8 BA 011 Kementerian Luar Negeri 144 144
9 BA 012 Kementerian Pertahanan 454 420
10 BA 013 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 1.342 1.113
11 BA 015 Kementerian Keuangan 1.100 1.096
12 BA 018 Kementerian Pertanian 1.363 1.792
13 BA 019 Kementerian Perindustrian 129 127
14 BA 020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 51 101
15 BA 022 Kementerian Perhubungan 685 632
16 BA 023 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 447 592
17 BA 024 Kementerian Kesehatan 1.464 1.321
18 BA 025 Kementerian Agama 7.029 7.011
19 BA 026 Kementerian Ketenagakerjaan 448 1.528
20 BA 027 Kementerian Sosial 308 282
21 BA 029 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 500 434
22 BA 032 Kementerian Kelautan dan Perikanan 921 975
23 BA 033 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 785 1.129
24 BA 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan 2 2
Keamanan
25 BA 035 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2 2
26 BA 036 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan 3 3
Kebudayaan
27 BA 040 Kementerian Pariwisata 98 127
28 BA 041 Kementerian Badan Usaha Milik Negara 1 1
29 BA 042 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 319 142
30 BA 044 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 252 39
31 BA 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 42 41
Anak
32 BA 048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi 1 1
Birokrasi

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -39-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Jumlah Entitas
Bagian
No. Kementerian Negara/Lembaga Akuntansi
Anggaran
2016 2015
33 BA 050 Badan Intelijen Negara 1 1
34 BA 051 Lembaga Sandi Negara 1 1
35 BA 052 Dewan Ketahanan Nasional 1 1
36 BA 054 Badan Pusat Statistik 513 513
37 BA 055 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan 36 37
Perencanaan Pembangunan Nasional
38 BA 056 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
558 2.241
Nasional
39 BA 057 Perpustakaan Nasional 36 36
40 BA 059 Kementerian Komunikasi dan Informatika 61 61
41 BA 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 1.257 1.231
42 BA 063 Badan Pengawas Obat dan Makanan 41 40
43 BA 064 Lembaga Ketahanan Nasional 1 1
44 BA 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 40 40
45 BA 066 Badan Narkotika Nasional 175 146
46 BA 067 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan 452 473
Transmigrasi
47 BA 068 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 42 42
48 BA 074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 1 1
49 BA 075 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 183 183
50 BA 076 Komisi Pemilihan Umum 549 549
51 BA 077 Mahkamah Konstitusi 1 1
52 BA 078 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 1 1
53 BA 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 47 52
54 BA 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 20 20
55 BA 081 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 19 19
56 BA 082 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 21 20
57 BA 083 Badan Informasi Geospasial 1 1
58 BA 084 Badan Standardisasi Nasional 1 1
59 BA 085 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 3 3
60 BA 086 Lembaga Administrasi Negara 8 8
61 BA 087 Arsip Nasional Republik Indonesia 35 35
62 BA 088 Badan Kepegawaian Negara 15 15
63 BA 089 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 39 39
64 BA 090 Kementerian Perdagangan 454 317
65 BA 092 Kementerian Pemuda dan Olahraga 35 36
66 BA 093 Komisi Pemberantasan Korupsi 1 1
67 BA 095 Dewan Perwakilan Daerah 2 2
68 BA 100 Komisi Yudisial 1 1
69 BA 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 1 1
70 BA 104 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja 29 29
Indonesia
71 BA 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 1 1
72 BA 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 1 1
73 BA 107 Badan SAR Nasional 36 36
74 BA 108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 1 1
75 BA 109 Badan Pengembangan Wilayah Suramadu 1 1
76 BA 110 Ombudsman RI 1 1
77 BA 111 Badan Nasional Pengelola Perbatasan 53 41
78 BA 112 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan 1 1
Pelabuhan Bebas Batam
79 BA 113 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 1 1
80 BA 114 Sekretariat Kabinet 1 1
81 BA 115 Badan Pengawas Pemilihan Umum 35 35
82 BA 116 Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia 71 70
83 BA 117 Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia 30 30
84 BA 118 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan 1 1
Pelabuhan Bebas Sabang
85 BA 119 Badan Keamanan Laut*) 1 -
86 BA 120 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman 1 1
87 BA 121 Badan Ekonomi Kreatif*) 1 -

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -40-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Jumlah Entitas
Bagian
No. Kementerian Negara/Lembaga Akuntansi
Anggaran
2016 2015
88 BA 999 Bendahara Umum Negara, yang terdiri dari:
BA 999.00 Kuasa Bendahara Umum Negara 181 181
BA 999.01 Pengelolaan Utang 1 1
BA 999.02 Hibah 3 2
BA 999.03 Investasi Pemerintah 14 12
BA 999.04 Pengelolaan Penerusan Pinjaman 1 1
BA 999.05 Transfer ke Daerah 1 5
BA 999.07 Belanja Subsidi 16 15
BA 999.08 Belanja Lain-lain 11 15
BA 999.99 Transaksi Khusus 19 19
BA 999.09 Pengelolaan Badan Lainnya 1 1
Jumlah Entitas Akuntansi 26.985 28.870
*) Bagian Anggaran baru mulai tahun 2016

LKPP mencakup transaksi-transaksi sebagai berikut.


1) transaksi keuangan yang berasal dari APBN, termasuk dana APBN yang dilaksanakan
oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), yaitu dana dekonsentrasi, dana tugas
pembantuan, dan dana urusan bersama;
2) ekuitas bersih dari Unit Badan Lainnya (UBL) Bukan Satker.
LKPP tidak mencakup entitas:
• Badan Usaha Milik Negara (BUMN);
• Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH);
• Pemerintah Daerah; dan
• Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Namun demikian, penyertaan modal Pemerintah pada Perusahaan Negara (BUMN/Non
BUMN) dan PTN BH, nilainya disajikan sebagai Investasi Pemerintah dan dijabarkan dalam
Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara. LKPP juga dilampiri dengan Ikhtisar
Laporan Keuangan Badan Lainnya.
Sesuai dengan PMK Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor
213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat,
LKPP dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP), yang terdiri dari
Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).
SAI diselenggarakan oleh K/L secara berjenjang mulai dari tingkat satker sampai tingkat K/L
termasuk satker BLU dan SKPD yang mendapatkan alokasi Dana Dekonsentrasi/Dana
Tugas Pembantuan/Dana Urusan Bersama, untuk menghasilkan Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Dalam
pelaksanaannya, K/L membentuk Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan Unit
Akuntansi dan Pelaporan Barang Milik Negara (BMN).
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem
Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan
BUN. SA-BUN terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pusat (SiAP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah
(SAUP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Hibah (SIKUBAH), Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Investasi Pemerintah (SAIP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pengelolaan Penerusan Pinjaman (SAPPP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Transfer ke Daerah (SATD), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja
Subsidi (SABS), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Belanja Lain-lain (SABL),
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Transaksi Khusus (SATK), dan Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya (SAPBL). SiAP menghasilkan Laporan

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -41-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Arus Kas Pemerintah Pusat dan Neraca Kuasa BUN sebagai data yang akan direkonsiliasi
dengan data SAI.
Kerangka Umum SAPP dan alur penyusunan LKPP adalah sebagaimana disajikan pada
diagram di bawah ini.

KERANGKA UMUM SAPP

SAPP

SAI SA-BUN

SiAP SAUP SIKUBAH SAIP

SAPPP SATD SABS SABL SATK SAPBL

ALUR PENYUSUNAN LKPP

SAPP dilaksanakan untuk menghasilkan LKPP yang terdiri dari:


1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Laporan Realisasi APBN disusun berdasarkan kompilasi Laporan Realisasi Anggaran
seluruh entitas pelaporan K/L dan entitas pelaporan BUN. Laporan Realisasi APBN
LKPP terdiri dari LRA, terdiri dari Pendapatan Negara, Belanja Negara, dan Pembiayaan.
LPSAL, LO, LPE,  Angka realisasi Pendapatan Negara pada Laporan Realisasi APBN Tahun
Neraca, LAK, dan Anggaran Berjalan disajikan berdasarkan data penerimaan kas yang dikelola oleh
CaLK. Menteri Keuangan selaku BUN yang berasal dari pembukuan intrakomptabel atas
seluruh penerimaan uang riil yang masuk ke Kas Negara dan/atau melalui
pengesahan pendapatan. Sedangkan data realisasi Pendapatan Negara dari K/L
berfungsi sebagai penguji (kontrol) atas data BUN.

 Angka realisasi Belanja Negara pada Laporan Realisasi APBN Tahun Anggaran
Berjalan disajikan berdasarkan kompilasi realisasi belanja negara seluruh entitas

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -42-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

K/L dan Pengguna Anggaran BUN yang bertanggung jawab penuh atas seluruh
pengeluaran yang dibelanjakannya. Selanjutnya, dilakukan penyesuaian atas data
kompilasi tersebut, sehingga realisasi belanja pada Laporan Realisasi APBN
sesuai dengan realisasi belanja berdasarkan SiAP.
 Angka realisasi Pembiayaan pada Laporan Realisasi APBN Tahun Anggaran
Berjalan disajikan berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN yang berasal dari pembukuan
intrakomptabel atas seluruh penerimaan dan pengeluaran uang riil yang masuk ke
atau keluar dari Kas Negara dan/atau melalui pengesahan atas transaksi
pembiayaan.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) disusun berdasarkan beberapa
komponen seperti nilai SAL awal yang berasal dari nilai SAL Pemerintah Pusat Awal
Tahun Anggaran Berjalan, Penggunaan SAL di Tahun Anggaran Berjalan, SiLPA/SiKPA
yang berasal dari Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran Berjalan, Penyesuaian
Pembukuan, serta koreksi-koreksi yang mempengaruhi SAL dan SiLPA/SiKPA.
3. Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional disusun berdasarkan data Pendapatan-LO, Beban, Surplus/Defisit
dari Kegiatan Non Operasional, dan Surplus/Defisit Pos Luar Biasa, yang dikompilasi
dari seluruh LKKL dan LKBUN. Seluruh data tersebut diperhitungkan untuk
menghasilkan Surplus/Defisit-LO yang menjadi nilai yang akan disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas disusun berdasarkan nilai Ekuitas Awal yang berasal dari
Ekuitas Awal Pemerintah Pusat pada Tahun Anggaran Berjalan, Surplus/Defisit-LO
yang berasal dari hasil akhir Laporan Operasional Tahun Anggaran Berjalan, dan
Koreksi-Koreksi yang Langsung Menambah/Mengurangi Ekuitas, yang diperhitungkan
untuk menghasilkan nilai Ekuitas Akhir yang akan disajikan di Neraca.
5. Neraca
Neraca Pemerintah Pusat disusun berdasarkan konsolidasi Neraca seluruh LKKL dan
Neraca LKBUN. Neraca LKBUN disusun berdasarkan konsolidasi Neraca Kuasa BUN
dan Neraca Bagian Anggaran BUN termasuk Laporan Keuangan Badan Lainnya.
Khusus data mengenai Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran,
dan Kas pada BLU didasarkan pada Neraca K/L yang disusun melalui SAI.
6. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN. Laporan Arus Kas mencakup data
penerimaan dan pengeluaran kas melalui rekening KPPN dan rekening BUN, termasuk
transaksi pengesahan pendapatan hibah langsung dan belanja yang dananya berasal
dari pendapatan hibah langsung, pengesahan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN)
dan belanja yang bersumber dari PHLN yang penarikannya melalui mekanisme direct
payment, serta pengesahan pendapatan dan belanja pada BLU. Laporan Arus Kas
disusun dengan menggunakan SiAP.
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang kebijakan
fiskal/keuangan dan ekonomi makro, pendekatan penyusunan laporan keuangan,
kebijakan akuntansi, serta penjelasan, daftar rincian dan/atau analisis atas nilai suatu
pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN, Laporan Perubahan SAL, Neraca
Pemerintah Pusat, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -43-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Ekuitas, serta informasi penting lainnya dalam rangka pengungkapan yang memadai.

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI


Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual, sebagaimana diamanatkan UU Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Pemerintah telah menetapkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. PP tersebut mengatur SAP Berbasis Akrual dan SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual. Sesuai dengan PP tersebut, Pemerintah dapat menerapkan
SAP Berbasis Akrual secara bertahap dengan ketentuan penerapan sepenuhnya paling
lambat pada tahun anggaran 2015. Atas ketentuan tersebut, mulai pelaporan keuangan
tahun 2015, Pemerintah telah melaksanakan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual.
Penyusunan dan penyajian LKPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I PP Nomor 71 Tahun 2010 atau SAP Berbasis
Akrual. Dengan demikian, penyusunan dan penyajian LKPP diharapkan telah sesuai dengan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang baik di lingkungan pemerintahan.
Laporan Realisasi APBN disusun dengan menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan oleh Pemerintah.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca, serta Pendapatan-LO, Beban dan
Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional serta Pos Luar Biasa dalam Laporan
Operasional adalah berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset,
hak tagih atas pendapatan dan/atau timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayarkan oleh Pemerintah.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LKPP adalah:

 Pendapatan
Kebijakan akuntansi pendapatan pada SAP Berbasis Akrual, terdiri atas:
a) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO diakui Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
apabila telah timbul hak periode tahun anggaran berjalan dan tidak perlu dibayar kembali. Hak Pemerintah
Pemerintah untuk tersebut dapat diakui sebagai Pendapatan-LO apabila telah timbul hak Pemerintah
menagih atas suatu untuk menagih atas suatu pendapatan atau telah terdapat suatu realisasi pendapatan
pendapatan atau telah yang ditandai dengan adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Menurut jenis
terdapat suatu realisasi pendapatannya, pendapatan LO dibagi menjadi tiga jenis pendapatan yaitu
pendapatan yang Pendapatan Perpajakan-LO, Pendapatan PNBP-LO serta Pendapatan Hibah-LO.
ditandai dengan adanya Pendapatan-L0 dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
aliran masuk sumber pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan
daya ekonomi. dengan pengeluaran).
b) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA diakui Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening KUN yang menambah Saldo
pada saat kas diterima Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan, yang
pada KUN atau menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan diakui pada
terjadinya pengesahan saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau pada saat terjadinya
oleh KPPN pengesahan atas pendapatan melalui dokumen pengesahan oleh KPPN selaku Kuasa
BUN. Pendapatan yang diakui pada saat pengesahan oleh KPPN antara lain
Pendapatan Hibah Langsung K/L dan Pendapatan BLU. Pendapatan-LRA disajikan
dalam laporan realisasi anggaran entitas pelaporan/akuntansi.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -44-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu pendapatan


dicatat tanpa dikurangkan/dikompensasikan dengan belanja yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan.
Pengecualian terhadap asas bruto pada penyusunan LKPP adalah untuk penerimaan
minyak dan gas bumi (migas) yang ditampung dalam Rekening Minyak dan Gas Bumi
dan Rekening Panas Bumi. Hal ini dilandasi bahwa earnings process atas penerimaan
migas dan panas bumi tersebut belum selesai. Hal ini dikarenakan penerimaan migas
pada rekening migas dan penerimaan panas bumi pada rekening panas bumi masih
harus memperhitungkan unsur-unsur kewajiban Pemerintah seperti underlifting,
Domestic Market Obligation (DMO) fee, dan pengembalian (reimbursement) Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pengeluaran-
pengeluaran kewajiban Pemerintah yang dapat diestimasi diakui sebagai “Utang
Kepada Pihak Ketiga”. Selanjutnya, terhadap pengeluaran-pengeluaran kewajiban
Pemerintah yang membebani rekening tersebut akan dikeluarkan terlebih dahulu, dan
kemudian disetor ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Petunjuk teknis yang digunakan untuk akuntansi dan pelaporan keuangan PNBP yang
berasal dari kegiatan hulu migas sebagai pedoman atau kebijakan akuntansi dalam
penyusunan Laporan Keuangan Satker PNBP Khusus BUN Pengelola PNBP Migas
diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.02/2016 tentang
Petunjuk Teknis Akuntansi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sedangkan petunjuk teknis yang digunakan untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan PNBP yang berasal dari kegiatan panas bumi
sebagai pedoman atau kebijakan akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan
Satker PNBP Khusus BUN Pengelola PNBP Panas Bumi diatur melalui surat nomor S-
10601/PB.6/2016 tanggal 22 Desember 2016 hal Pedoman Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan PNBP Panas Bumi.
 Beban, Belanja, dan Transfer

Beban diakui pada saat Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa atau biaya yang timbul
terjadinya penurunan akibat transaksi tersebut dalam periode laporan yang berdampak pada penurunan
manfaat ekonomi, atau ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui
potensi jasa, konsumsi pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, terjadinya konsumsi
aset, atau timbulnya aset, dan saat timbulnya kewajiban. Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi
kewajiban. (jenis beban) dan diakui pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa, terjadi konsumsi aset, dan/atau timbulnya kewajiban. Beban disajikan dalam
laporan operasional entitas akuntansi dan entitas pelaporan.

Belanja diakui pada Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening KUN yang mengurangi Saldo Anggaran
saat kas keluar dari Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan dan tidak akan diperoleh
KUN dan terjadinya pembayarannya kembali oleh pemerintah. Secara umum belanja diakui pada saat terjadi
pengesahan oleh KPPN pengeluaran kas dari KUN atau pada saat terjadinya pengesahan atas belanja melalui
dokumen pengesahan oleh KPPN selaku Kuasa BUN. Khusus pengeluaran melalui
mekanisme Uang Persediaan (UP), pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh KPPN. Belanja yang diakui
pada saat pengesahan oleh KPPN antara lain Belanja yang berasal dari Pendapatan Hibah
Transfer diakui pada Langsung K/L dan Belanja BLU. Belanja disajikan pada lembar muka (face) laporan
saat terjadinya keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan pada Catatan atas
pengeluaran dari Kas Laporan Keuangan (CaLK), belanja diungkapkan menurut klasifikasi organisasi dan jenis
Negara atau pada saat belanja.
terbitnya dokumen Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada
pengeluaran yang sah entitas pelaporan lain, antara lain dana perimbangan, dana otonomi khusus dan dana
(SPM/SP2D) penyesuaian serta dana bagi hasil milik Pemerintah Daerah. Transfer keluar adalah

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -45-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran
dana perimbangan oleh Pemerintah Pusat. Pengeluaran transfer diakui pada saat
terjadinya pengeluaran dari Kas Negara atau pada saat terbitnya dokumen
pengeluaran yang sah (SPM/SP2D).

 Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
Pembiayaan diakui yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-
pada saat kas tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
diterima/keluar dari dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan
KUN atau terjadinya juga mencakup transaksi penyertaan modal negara, penerusan pinjaman dan pembayaran
pengesahan oleh BUN cicilan pokok utang. Penerimaan Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada
Rekening KUN atau pada saat terjadi pengesahan penerimaan pembiayaan oleh
BUN/Kuasa BUN. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening
KUN atau pada saat terjadi pengesahan pengeluaran pembiayaan oleh BUN/Kuasa BUN.
Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Nilai pembiayaan dalam rangka penarikan pinjaman luar negeri dan pembayaran cicilan
pokok atas pinjaman luar negeri yang disajikan baik pada Laporan Realisasi APBN
maupun Laporan Arus Kas adalah berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas
yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN (data Ditjen Perbendaharaan selaku
Kuasa BUN). Sementara itu, saldo pinjaman/utang luar negeri yang disajikan pada Neraca
LKPP berdasarkan saldo pinjaman/utang luar negeri yang disajikan pada Neraca Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara 999.01 (Pengelolaan Utang) oleh Ditjen Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Perbedaan data penarikan pinjaman luar negeri antara
Ditjen Perbendaharaan selaku Kuasa BUN dan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
selaku Kuasa Pengguna Anggaran dijelaskan pada CaLK.

 Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah
Aset terdiri dari Aset
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial
Lancar, Investasi, Aset di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh
Tetap, dan Aset
masyarakat. Aset diukur dalam satuan uang (rupiah). Namun demikian, termasuk juga
Lainnya dalam jenis aset adalah sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan
jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya. Pengertian aset dalam hal ini, tidak termasuk sumber daya alam
seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada
saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh Pemerintah dan mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap,
Piutang Jangka Panjang, dan Aset Lainnya.
- Aset Lancar
Aset Lancar terdiri dari
Suatu aset diklasifikasikan sebagai Aset Lancar jika aset tersebut diharapkan segera
kas dan setara kas,
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
investasi jangka
bulan sejak tanggal pelaporan atau berupa kas dan setara kas. Aset lancar terdiri dari
pendek, piutang jangka
kas dan setara kas, piutang jangka pendek, investasi jangka pendek, dan persediaan.
pendek, dan persediaan
Kas dicatat di neraca dengan menggunakan nilai nominal pada saat transaksi. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -46-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Bank Indonesia (BI) pada tanggal pelaporan.


Kas dan Setara Kas yang dikelola oleh BUN atau Kuasa BUN terdiri atas:
• Kas dan setara kas pada Rekening Kas Umum Negara dan Sub Rekening Kas
Umum Negara di Bank Sentral;
• Kas dan setara kas pada Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Sentral atau Bank
Umum;
• Kas pada Rekening Bank Persepsi dan Bank Operasional yang dikelola Kuasa
BUN;
• Rekening Khusus (special account) Pemerintah yaitu rekening yang dibuka oleh
Menteri Keuangan selaku BUN pada Bank Indonesia atau Bank Umum untuk
menampung dana pinjaman dan/atau hibah luar negeri.
Kas dan Setara Kas yang dikelola oleh K/L terdiri atas:
• Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan saldo uang persediaan (UP) yang
dikelola oleh bendahara pengeluaran yang harus dipertanggungjawabkan dalam
rangka pelaksanaan pengeluaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja.
• Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas yang dikelola oleh bendahara
penerimaan untuk tujuan pelaksanaan penerimaan di lingkungan K/L setelah
memperoleh persetujuan dari pejabat yang berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan.
• Kas pada BLU merupakan saldo kas tunai dan/atau saldo simpanan di Bank serta
setara kas yang dikelola oleh satker pemerintah yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan BLU di K/L.
• Kas lainya yang dikelola K/L dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan adalah
saldo kas pada K/L selain dari Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara
Penerimaan, dan Kas pada BLU. Saldo tersebut dapat berupa pendapatan seperti
bunga, jasa giro, pungutan pajak yang belum disetor ke kas negara, dan
pengembalian belanja yang belum disetor ke kas negara, belanja yang sudah
dicairkan akan tetapi belum dibayarkan kepada pihak ketiga, dan kas dari hibah
langsung K/L.
Dalam hal Dana Bergulir ditetapkan oleh Pemerintah tidak digulirkan kembali, maka
kas dari Dana Bergulir yang belum disetorkan ke Kas Negara sampai dengan tanggal
pelaporan keuangan disajikan sebagai Dana yang Dibatasi Penggunaannya dalam
kelompok Aset Lainnya.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas pada BLU didasarkan pada Neraca K/L
yang disusun melalui SAI.
Termasuk dalam klasifikasi Kas adalah Kas Dalam Transito. Kas Dalam Transito
merupakan kas yang telah dipindahbukukan dari satu rekening Pemerintah ke
rekening Pemerintah yang lain, namun sampai dengan tanggal pelaporan, kas
tersebut belum masuk ke dalam rekening tujuan.
Termasuk dalam klasifikasi Setara Kas adalah investasi jangka pendek pemerintah,
yang siap dicairkan menjadi kas, bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan,
serta mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang, terhitung dari tanggal
perolehannya. Investasi jangka pendek meliputi, antara lain:
a. Investasi berupa deposito berjangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan
12 (dua belas) bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving
deposits).
b. Surat Utang Negara (SUN) jangka pendek dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
c. Saham diperoleh dengan tujuan dijual kembali dalam tempo 12 bulan atau kurang

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -47-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

setelah tanggal neraca;


d. Reksadana
Piutang Jangka Pendek dinyatakan dalam neraca menurut nilai nominal hak
pemerintah yang timbul berdasarkan surat keputusan atau dokumen sumber lainnya
sebagai dasar penagihannya. Termasuk dalam pos Piutang adalah Piutang
Perpajakan, Piutang Bukan Pajak, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan (TP)/Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
(TGR), Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang, Beban Dibayar di Muka/Uang Muka
Belanja, Pendapatan yang Masih Harus Diterima, Piutang BLU, Piutang Lain-lain,
Piutang Transfer ke Daerah, dan Piutang Penerusan Pinjaman yang akan jatuh tempo
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. LKPP Tahun
Anggaran Berjalan menyajikan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable
Value) atas piutang jangka pendek dengan memperhitungkan penyisihan atas piutang
tidak tertagih yang disajikan pada pos tersendiri dalam Neraca dan diungkapkan pada
CaLK. Penyisihan piutang tidak tertagih tidak dilakukan untuk jenis piutang berupa
Uang Muka Belanja/Beban Dibayar di Muka, Pendapatan yang Masih Harus Diterima,
serta piutang yang penyelesaiannya dilakukan melalui metode kompensasi dengan
pembayaran belanja/transfer pada periode berikutnya, seperti piutang kelebihan
transfer ke daerah.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Dalam mencatat Persediaan, Pemerintah menggunakan metode
pencatatan Perpetual. Persediaan dinilai dengan menggunakan metode perhitungan
berdasarkan harga perolehan terakhir karena Pemerintah belum dapat
mengimplementasikan Metode First In First Out (FIFO) dalam penilaian Persediaan.

‐ Investasi Jangka Panjang

Investasi terdiri dari Secara umum, Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
investasi jangka pendek ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
dan investasi jangka meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
panjang Investasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam investasi jangka pendek (telah
dijelaskan sebelumnya pada bagian Aset Lancar) dan investasi jangka panjang.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama
lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non
permanen dan permanen.
a. Investasi Non Permanen
Investasi Jangka Investasi Non Permanen merupakan investasi jangka panjang yang
Panjang terdiri dari kepemilikannya berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan
Investasi Non Permanen untuk tidak dimiliki terus menerus/berkelanjutan atau ada niat untuk
dan Investasi Permanen memperjualbelikan atau menarik kembali.
Investasi Non Permanen meliputi, antara lain:
 Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki sampai dengan tanggal jatuh tempo;
 Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
pihak ketiga;
 Dana yang disisihkan Pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti
bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat (dana
bergulir);

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -48-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

• Investasi non permanen lainnya, yang bersifat tidak dimaksudkan untuk


dimiliki Pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyerahan modal yang
dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.
Investasi non Permanen disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
b. Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara terus menerus/berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan
atau ditarik kembali. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan
dividen dan/atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang
dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen meliputi antara
lain seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga
internasional, badan usaha, atau badan hukum lainnya. Investasi Permanen PMN
terdiri dari investasi pada perusahaan negara, lembaga keuangan internasional,
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), Bank Indonesia, Lembaga
Penjaminan Simpanan, dan badan usaha lainnya. PMN pada perusahaan negara
yang kepemilikan pemerintah adalah sama dengan atau lebih dari 51 persen
disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sedangkan PMN pada
perusahaan negara yang kepemilikan pemerintah kurang dari 51 persen
(minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga seperti
saham pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga (kepemilikan modal
bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan terbatas).
Aset-aset yang berstatus Bantuan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya
(BPYBDS) pada BUMN disajikan sebagai Investasi Permanen PMN. BPYBDS
merupakan aset yang berasal dari APBN, yang telah dioperasikan dan/atau
digunakan BUMN berdasarkan BAST dan masih dicatat oleh K/L. Aset-aset yang
berstatus BPYBDS pada BUMN disajikan sebagai Investasi Permanen PMN pada
neraca sebesar nilai perolehannya yang tertuang pada BAST atau nilai wajar
berdasarkan penilaian dalam hal tidak terdapat nilai perolehannya. Pencatatan
aset BPYBDS pada neraca BUMN didasarkan atas penggunaan prinsip substance
over form dan matching cost against revenue, bahwa aset tersebut secara
substansi telah digunakan oleh BUMN dalam kegiatan operasi dalam rangka
memperoleh pendapatan. PMN pada lembaga keuangan internasional dicatat
sebagai investasi permanen sebesar kontribusi Pemerintah yang telah dibayar
tunai maupun dalam bentuk penerbitan Promissory Notes. Di sisi lain, Promissory
Notes tersebut disajikan sebagai kewajiban.
Nilai PMN pada BUMN dengan persentase kepemilikan sama dengan atau lebih
dari 51 (lima puluh satu) persen, investasi pada PTN BH serta investasi pada BI
disajikan dengan menggunakan metode ekuitas. Nilai PMN pada perusahaan
minoritas (Non BUMN) dengan kepemilikan 20 (dua puluh) persen atau lebih
disajikan dengan menggunakan metode ekuitas, sedangkan kepemilikan kurang
dari 20 (dua puluh) persen menggunakan metode biaya.
Investasi dalam bentuk pemberian pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga
dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu
organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional,
menggunakan metode biaya. Khusus untuk penyertaan pada lembaga keuangan
internasional disajikan dengan menggunakan metode biaya berdasarkan hasil
konfirmasi dan disesuaikan dengan kurs tengah BI pada tanggal pelaporan.
Bagian pemerintah atas kerugian badan usaha penerima investasi yang dicatat
dengan metode ekuitas, diakui sebagai pengurang nilai Investasi Pemerintah di
Neraca dan dicatat sebagai beban penyesuaian di LO sebesar porsi nilai
kepemilikan pemerintah berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan Negara yang
disampaikan oleh badan usaha penerima Investasi (emiten). Dalam hal nilai bagian

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -49-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

pemerintah atas kerugian badan usaha penerima investasi dimaksud melebihi nilai
Investasi Pemerintah (Investasi negatif), penyajian nilai Investasi Pemerintah di
Neraca dilakukan sampai dengan nilai Investasi menjadi nihil. Dalam hal nilai
Investasi bernilai negatif dan Pemerintah memiliki tanggung jawab hukum atau
kewajiban konstruktif untuk menanggung kerugian atas badan usaha penerima
Investasi (emiten), maka bagian pemerintah atas akumulasi rugi Investasi
disajikan sebagai Investasi yang bernilai negatif di Neraca dan diberikan
penjelasan yang memadai di CaLK.
- Aset Tetap
Aset Tetap terdiri dari
Tanah, Gedung dan Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
Bangunan, Peralatan belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
dan Mesin, Jalan, masyarakat umum. Aset tetap terdiri dari Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan
Irigasi, dan Jaringan, dan Mesin, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, dan Aset Tetap Lainnya. Aset tetap juga
Aset Tetap Lainnya, mencakup biaya-biaya atas pembangunan aset tetap yang sampai dengan tanggal
dan KDP pelaporan sedang dalam proses pengerjaan dan dilaporkan sebagai Konstruksi Dalam
Pengerjaan (KDP). KDP dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat
proses perolehan aset tersebut telah selesai dan siap digunakan.
Pada prinsipnya, Aset Tetap dilaporkan berdasarkan neraca K/L tahun anggaran
berjalan dengan harga perolehan. Sejak tahun 2007, Pemerintah telah melakukan
penertiban Barang Milik Negara (BMN) yang meliputi inventarisasi dan penilaian
kembali BMN. Penilaian kembali dilakukan untuk BMN yang diperoleh sebelum tahun
2004. Hasil inventarisasi dan penilaian kembali BMN tersebut menjadi dasar
penyajian Aset Tetap yang diperoleh sebelum tahun 2004 pada Neraca Tahun
Anggaran Berjalan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan
pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagaimana Lampiran VII PMK
No.120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, yaitu:
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
Pengeluaran setelah perolehan aset tetap yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi
perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Nilai satuan minimum kapitalisasi juga
dikecualikan terhadap aset tetap yang diperoleh dari transfer/pengalihan/pertukaran.
Pengeluaran yang memenuhi batasan minimum kapitalisasi diperlakukan sebagai
penambah nilai Aset Tetap.
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Lampiran I PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, Aset Tetap disajikan
berdasarkan biaya perolehan Aset Tetap dikurangi akumulasi penyusutan
(depresiasi). Pemerintah telah menerapkan penyusutan Aset Tetap untuk seluruh
entitas akuntansi mulai pelaporan keuangan tahun 2013 sebagaimana PMK
No.1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PMK No.90/PMK.06/2014.
Penyusutan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa dengan mengalokasikan
nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama
masa manfaatnya. Masa manfaat penyusutan Aset Tetap ditetapkan oleh Menteri
Keuangan. Penyusutan Aset Tetap diakumulasikan setiap semester dan disajikan
dalam akun Akumulasi Penyusutan sebagai pengurang nilai Aset Tetap di Neraca.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -50-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Terhadap Aset Tetap yang penyelesaian pengerjaannya melebihi dan atau melewati
satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut
digolongkan dan dilaporkan sebagai KDP sampai dengan aset tersebut selesai dan
siap untuk digunakan. KDP yang sudah selesai dibuat atau dibangun dan telah siap
untuk digunakan harus segera direklasifikasikan ke salah satu akun yang sesuai
dalam pos aset tetap dimaksud.

- Piutang Jangka Panjang


Piutang Jangka Panjang
terdiri dari Tagihan Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima
Penjualan Angsuran dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
(TPA), Tagihan Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Tuntutan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR), Piutang Jangka
Perbendaharaan/ Panjang Penerusan Pinjaman, Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah, dan
Tuntutan Ganti Rugi Piutang Jangka Panjang Lainnya.
(TP/TGR), Piutang Piutang TPA merupakan piutang yang timbul karena adanya penjualan aset
Jangka Panjang Pemerintah secara angsuran kepada pegawai Pemerintah yang mempunyai jatuh
Penerusan Pinjaman, tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Contoh tagihan penjualan
Piutang Jangka Panjang angsuran antara lain adalah penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan dinas.
Kredit Pemerintah, dan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan merupakan suatu proses penagihan yang
Piutang Jangka Panjang dilakukan terhadap bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu
Lainnya. kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung
dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara tersebut atau
kelalaian dalam pelaksanaan tugas/kewajibannya.
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap
pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas
suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak
langsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.
Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman adalah aset yang dimiliki Pemerintah
sehubungan dengan adanya penerusan pinjaman yang berasal pinjaman/hibah baik
yang bersumber dari dalam dan/atau luar negeri, yang diberikan kepada Pemda,
BUMN, BUMD atau penerima lainnya yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran
masuk sumber daya ekonomi Pemerintah di kemudian hari.
Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah adalah aset yang dimiliki Pemerintah
sehubungan dengan adanya pemberian kredit oleh Pemerintah kepada Pemda, BUMN,
BUMD, atau penerima lainnya yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran masuk
sumber daya ekonomi Pemerintah di kemudian hari.
Piutang Jangka Panjang Lainnya adalah piutang jangka panjang yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai jenis piutang sebagaimana dijelaskan di atas. TPA, Tagihan
TGR, Penerusan Pinjaman, dan Piutang Kredit Pemerintah yang akan jatuh tempo
dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar
(Lihat Kebijakan Akuntansi pada Aset Lancar).
TP, TGR, TPA, dan Penerusan Pinjaman yang disajikan pada LKPP Tahun Anggaran
Berjalan telah memperhitungkan penyisihan piutang tidak tertagih yang disajikan
pada pos tersendiri dalam Neraca dan diungkapkan pada Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK).

- Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Kemitraan dengan

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -51-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Aset lainnya terdiri dari Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tidak Berwujud, Dana
Kemitraan dengan Penjaminan, Dana Kelolaan BLU, Aset KKKS, Aset Eks BPPN, Aset Lainnya dari Unit
Pihak Ketiga, Dana Pemerintah Lainnya, dan Aset Lain-lain.
yang Dibatasi Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih
Penggunaannya, Aset yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama
Tidak Berwujud, Dana dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Apabila kemitraan
Penjaminan, Dana berakhir, maka aset yang menjadi hak Pemerintah akan direklasifikasi menjadi aset
Kelolaan BLU, Aset definitif sesuai jenisnya.
KKKS, Aset Eks BPPN,
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan dana yang merupakan hak
Aset Lainnya dari Unit
Pemerintah, namun dibatasi penggunaannya atau yang terikat penggunaannya untuk
Pemerintah Lainnya,
membiayai kegiatan tertentu dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak
dan Aset Lain-lain.
tanggal pelaporan atau dana yang merupakan hak pemerintah, namun dibatasi
penggunaannya untuk membiayai kegiatan tertentu dalam waktu kurang dari 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan sebagai akibat ketetapan/keputusan baik dari
pemerintah maupun dari pihak diluar pemerintah misalnya pengadilan ataupun pihak
luar lainnya.
Aset Tidak Berwujud merupakan aset non keuangan yang tidak mempunyai wujud
fisik, dapat diidentifikasi serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya. Aset Tak Berwujud termasuk hak
atas kekayaan intelektual. Aset Tidak Berwujud meliputi software komputer, lisensi
dan franchise, hak cipta (copyright), paten, hasil kajian/penelitian yang memberikan
manfaat jangka panjang, dan Aset Tak Berwujud dalam pengembangan.
Dana Penjaminan merupakan dana yang digunakan sebagai jaminan dari setiap kredit
dan pembiayaan yang disalurkan penerima jaminan kepada Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah terjamin.
Dana Kelolaan BLU merupakan dana yang masih berupa kas yang belum
disalurkan/diinvestasikan oleh BLU kepada pihak ketiga.
Aset KKKS yang disajikan pada LKPP adalah:
a. Aset KKKS yang diperoleh sampai dengan tahun 2004 yang telah dilakukan
Inventarisasi dan Penilaian (IP) disajikan pada Neraca sebesar nilai wajar
berdasarkan hasil penilaian. Aset KKKS yang diperoleh sampai dengan tahun
2004 yang belum di-IP diungkapkan pada CaLK.
b. Aset KKKS yang diperoleh dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 dan telah
dilakukan inventarisasi disajikan di Neraca sebesar nilai perolehan. Dalam hal
Aset KKKS tersebut tidak diketahui nilai perolehannya, namun sudah dilakukan
penilaian, maka disajikan di Neraca sebesar nilai hasil penilaian. Aset KKKS yang
diperoleh dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 yang belum diinventarisasi
diungkapkan pada CaLK.
c. Aset KKKS yang diperoleh sejak tahun 2011 disajikan di Neraca sebesar nilai
perolehan.
d. Atas Aset KKKS yang telah diserahkan ke Pemerintah, dilakukan reklasifikasi dari
aset lainnya menjadi aset tetap. Dikecualikan dari reklasifikasi tersebut adalah
dalam hal Aset KKKS tersebut dimaksudkan untuk dilakukan pemindahtanganan
atau Aset KKKS tersebut tersebut kondisinya rusak berat, usang atau secara
ekonomis nilainya tidak material dan tidak sebanding dengan biaya
pemeliharaannya.
e. Aset KKKS yang dicatat dalam LKPP bukan merupakan hasil konsolidasian dari
Laporan Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, melainkan
berasal dari hasil konsolidasian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
(dalam hal ini KPA BUN Transaksi Khusus pada DJKN).

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -52-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya merupakan kekayaan bersih (ekuitas)
pada Unit Badan Lainnya non satuan kerja seperti Taman Mini Indonesia Indah
(TMII), Badan Pengelola Gedung Manggala Wanabakti, Yayasan Gedung Veteran,
SKK Migas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Pengelola Dana Abadi Umat.
Nilai Aset Lainnya tersebut disajikan sebesar nilai kekayaan bersih (aset dikurangi
kewajiban). Dalam hal badan-badan lain tersebut mendapatkan alokasi APBN dan
bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), maka aset dan kewajiban atas
KPA dikeluarkan dalam penghitungan nilai kekayaan bersih.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam jenis
aset sebagaimana dijelaskan di atas. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap
pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah, aset yang belum
ditetapkan status penggunaannya seperti aset eks Pertamina, aset yang dikelola
pihak lain seperti aset pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan
Pengelola Aset (PT PPA, aset eks Pertamina, aset bekas milik asing/cina, aset BMN
idle, dan aset PKP2B. Aset eks BPPN berupa kredit atau tagihan pada LKPP Tahun
Anggaran Berjalan disajikan sebagai Piutang Lain-lain sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan. Termasuk juga dalam Aset Lainnya adalah dana kelolaan BLU yang
masih berupa kas yang belum digulirkan/diinvestasikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 251/PMK.06/2016, mulai tahun
anggaran 2016, dilakukan penerapan amortisasi atas BMN berupa Aset Tak
Berwujud pada entitas Pemerintah Pusat. Amortisasi atas aset tak berwujud
dilakukan menggunakan metode garis lurus tanpa memperhitungkan adanya nilai
sisa/residu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tak
Berwujud secara merata setiap semester selama masa manfaatnya. Masa manfaat
penyusutan Aset Tak Berwujud ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Penyusutan Aset
Tak Berwujud diakumulasikan setiap semester dan disajikan dalam akun Akumulasi
Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya sebagai pengurang nilai Aset Lainnya di Neraca.
 Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
Kewajiban terdiri dari mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah. Dalam konteks
kewajiban Jangka Pemerintahan, kewajiban bersumber antara lain dari penggunaan sumber pembiayaan
Pendek dan Kewajiban pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau
Jangka Panjang. lembaga internasional. Kewajiban Pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan
pegawai atau pihak lain yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau
peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.

- Kewajiban Jangka Pendek


Kewajiban Jangka Pendek adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran sumber daya ekonomi Pemerintah
dan masa pembayaran/pelunasannya diharapkan dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi antara lain
Utang Transfer, Utang Bunga, Utang Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Surat Perbendaharaan
Negara, dan Utang Jangka Pendek Lainnya yang terdiri dari: (1) Pendapatan
Diterima di Muka; (2) Utang Biaya; dan (3) Kewajiban pada Pihak Lain.
Utang Transfer merupakan kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan
pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang-undangan.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -53-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban pemerintah terhadap pihak


lain/pihak ketiga karena penyediaan barang dan/atau jasa ataupun karena adanya
putusan pengadilan yang mewajibkan Pemerintah untuk membayar sejumlah
uang/kompensasi kepada pihak lain.
Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum
disetorkan kepada pihak lain sampai akhir periode pelaporan.
Utang bunga atas utang Pemerintah dicatat sebesar biaya bunga yang telah
terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud berasal dari utang Pemerintah baik
dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah
yang belum dibayar diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari
kewajiban yang berkaitan.
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang dicantumkan dalam neraca untuk
bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
SPN adalah instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto
yang berjangka waktu sampai dengan 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Termasuk dalam kewajiban jangka pendek adalah kewajiban Pemerintah terkait
dengan penerimaan migas yang masuk ke rekening 600.000411.980 dan
508.000084.980, seperti underlifting, DMO fee, dan pengembalian
(reimbursement) PPN dan PBB, yang akan dibayarkan kepada KKKS berdasarkan
verifikasi yang dilakukan oleh Pemerintah bersama SKK MIGAS.

Kewajiban akibat Tuntutan Hukum kepada Pemerintah yang telah Inkracht


Tuntutan hukum kepada Pemerintah yang dimaksud dalam laporan keuangan ini
merupakan gugatan perdata, gugatan Tata Usaha Negara (TUN), maupun
gugatan arbitrase yang ditujukan kepada Pemerintah melalui Kementerian
Negara/Lembaga yang dapat menimbulkan pengeluaran negara dari APBN,
hilangnya aset tanah dan bangunan karena kepemilikan yang dipersengketakan,
maupun hilangnya potensi penerimaan negara.
Pemerintah perlu melakukan upaya hukum yang maksimal termasuk upaya hukum
luar biasa dalam menghadapi tuntutan hukum seperti pengajuan Peninjauan
Kembali (PK) dan/atau meminta fatwa kepada Mahkamah Agung. Terkait
tuntutan hukum atas Barang Milik Negara yang keputusannya telah memiliki
kekuatan hukum tetap (inkracht), maka Kementerian Negara/ Lembaga
bersangkutan harus melaporkan tuntutan hukum tersebut kepada Kementerian
Keuangan c.q. Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) selaku Pengelola Barang. Apabila
diperlukan, DJKN dapat melakukan gugatan intervensi atas perkara yang
dipersengketakan.
Dalam hal putusan atas tuntutan hukum kepada pemerintah telah inkracht dan
upaya hukum luar biasa telah dilaksanakan, maka Kementerian Negara/Lembaga
terkait harus segera menindaklanjuti putusan inkracht tersebut untuk
menghindari dampak negatif yang lebih besar bagi keuangan negara. Pendanaan
atas pelaksanaan putusan pengadilan yang sudah inkracht dianggarkan pada
masing-masing Kementerian Negara/Lembaga.
Kebijakan akuntansi atas putusan yang telah inkracht dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat adalah sebagai berikut.
• Dalam hal tuntutan hukum telah memiliki putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap (inkracht), telah dilakukan teguran (aanmaning) dari
Pengadilan Negeri setempat, tidak dimungkinkan lagi upaya hukum
lanjutan/luar biasa dari Pemerintah, dan telah dianggarkan dalam DIPA

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -54-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Kementerian Negara/Lembaga, maka nilai tuntutan hukum yang sudah


inkracht disajikan sebagai Utang kepada Pihak Ketiga dalam Neraca LKKL;
• Dalam hal tuntutan hukum telah memiliki putusan pengadilan yang inkracht,
telah dilakukan teguran (aanmaning) dari Pengadilan Negeri setempat, tidak
terdapat lagi upaya hukum lanjutan/luar biasa dari Pemerintah, namun belum
dianggarkan DIPA Kementerian Negara/Lembaga, maka nilai tuntutan hukum
yang sudah inkracht hanya diungkapkan dalam CaLK LKKL secara agregat
(yaitu total nilai tuntutan ganti rugi tanpa rincian per tuntutan hukum);
• Dalam hal tuntutan hukum belum memiliki putusan pengadilan yang inkracht
atau masih dimungkinkan upaya hukum lanjutan/luar biasa dari Pemerintah,
maka tidak dilakukan pencatatan pada Neraca dan tidak diungkapkan dalam
CaLK dalam LKKL.
- Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
Pemerintah dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan.
Kewajiban jangka panjang pemerintah antara lain terdiri dari Pinjaman Luar
Negeri, Pinjaman Dalam Negeri, Utang Obligasi/Surat Utang Negara (SUN), Utang
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Utang Pembelian Cicilan, dan Utang
Jangka Panjang Lainnya. Utang Luar Negeri Pemerintah antara lain adalah
pinjaman bilateral, multilateral, kredit ekspor, leasing, dan kredit komersial yang
dikelola Kementerian Keuangan. Utang Dalam Negeri Pemerintah antara lain
adalah utang dalam bentuk sekuritas (government debt securities), yang terdiri
dari fixed rate bonds, variable rate bonds, zero coupon bonds, international
bonds, Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia, dan Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) yang dikelola Kementerian Keuangan.
Utang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal 31 Desember 2016 disajikan sebagai Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang.
• Fixed Rate (FR) Bonds adalah obligasi yang memiliki tingkat kupon yang
ditetapkan pada saat penerbitan, dan dibayarkan secara periodik setiap 6
(enam) bulan. Obligasi jenis ini dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder.
• Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu
atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di pasar
perdana. ORI memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan
dan dibayarkan secara periodik. Kupon ORI dibayarkan sebulan sekali
(monthly). ORI dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya
di pasar sekunder.
• Variable Rate (VR) Bonds adalah obligasi berbunga mengambang memiliki
tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan referensi
tertentu. Dalam hal ini referensi yang digunakan adalah tingkat bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka tiga bulan. Kupon dibayarkan
secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali. Obligasi VR dapat diperdagangkan
dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
• Zero Coupon (ZC) Bond adalah obligasi negara tanpa bunga yang dijual secara
diskonto. Zero Coupon dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan
kepemilikannya di pasar sekunder.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -55-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

• Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia (SUP kepada BI) merupakan
jenis surat utang yang tidak dapat diperdagangkan (non-tradable). SUP
kepada BI terdiri dari SU-002, SU-004, SU-007, dan SRBI-01.
• SU-002 dan SU-004 adalah jenis utang Pemerintah kepada Bank Indonesia
berkaitan dengan program penjaminan dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI). SU-002 setelah restrukturisasi memiliki tingkat bunga sebesar 1
persen per tahun (dari sebelumnya 3 persen), pokoknya diamortisasi dengan
jatuh tempo pokok yang terakhir pada tahun 2025 (sebelumnya 2018). SU-
004 setelah restrukturisasi memiliki tingkat bunga 3 persen per tahun (tidak
berubah), pokoknya diamortisasi dengan jatuh tempo pokok yang terakhir
pada tahun 2025 (sebelumnya 2018).
• SU-007 adalah surat utang hasil konversi indeksasi dan tungggakan bunga
SU-002 dan SU-004. SU-007 memiliki tingkat bunga 0,1 persen pertahun dan
jatuh tempo pada tahun 2025. Angsuran pokok SU-007 diamortisasi secara
semiannually dan telah mulai dibayar sejak 1 Februari 2007 sebesar
Rp509.352.721.728. Pembayaran angsuran pokok SU-007 dapat dilakukan
dengan cara tunai (cash) atau dibayar dengan menggunakan Surat Utang
Negara (SUN) yang dapat diperdagangkan (tradable).
• SRBI-01 adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah pada tanggal 7
Agustus 2003 sebagai pengganti SU-001 dan SU-003, dalam rangka BLBI.
Jatuh tempo SRBI-01 adalah tahun 2033 dengan tingkat kupon 0,1 persen
per tahun dihitung dari sisa pokok terutang yang dibayarkan secara periodik
dua kali setahun.
• International Bonds adalah jenis obligasi negara yang berdenominasi mata
uang asing yang dapat diperdagangkan/diperjualbelikan. Obligasi ini disajikan
di neraca dalam rupiah berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal pelaporan.
• Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah surat berharga berdasarkan
prinsip syariah, atau dikenal secara internasional dengan istilah sukuk.
Instrumen keuangan ini pada prinsipnya sama seperti surat berharga
konvensional, dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan
konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu
transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset
yang menjadi dasar penerbitan sukuk, serta adanya akad atau penjanjian
antara para pihak yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban Pemerintah
pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti
transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang
asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan
menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Nilai nominal atas utang luar negeri Pemerintah merupakan kewajiban Pemerintah
kepada pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai yang diatur dalam
kontrak perjanjian dan belum diselesaikan sampai tanggal pelaporan. Utang dalam
bentuk sekuritas dinilai berdasarkan nilai historis. Khusus untuk hedge bonds
menggunakan kurs Rupiah terhadap USD yang ditetapkan secara khusus.
Pemerintah tidak mengakui adanya utang kepada pegawai (Past Service
Liabilities) atas pensiun PNS. Hal ini dikarenakan bahwa saat ini Pemerintah
menanggung seluruh pembayaran pensiun kepada para penerima pensiun, di
samping bahwa sampai dengan saat ini Pemerintah belum memiliki Program Dana
Pensiun sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dengan

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -56-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

berlakunya UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, maka


program pensiun yang akan datang perlu dibuat sedemikian rupa agar tidak
diperlukan pengeluaran Pemerintah untuk membayar Past Service Liabilities
dengan jumlah besar yang dapat berdampak negatif bagi APBN.
Termasuk dalam kelompok kewajiban adalah Promissory Notes yang diterbitkan
oleh Pemerintah dalam rangka keanggotaan pada lembaga internasional.
Promissory Notes yang akan dilunasi/dibayar kurang dari satu tahun setelah
tanggal pelaporan disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Promissory Notes
yang akan dilunasi/dibayar lebih dari satu tahun setelah tanggal pelaporan
disajikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak
Kewajiban kontinjensi terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
diungkapkan dalam berada dalam kendali Pemerintah, atau kewajiban kini yang timbul sebagai akibat
catatan penting lainnya masa lalu, tetapi tidak diakui karena kemungkinan besar Pemerintah tidak
mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk
menyelesaikannya, atau nilainya tidak dapat diukur dengan andal.
Kewajiban kontinjensi Pemerintah yang bersifat eksplisit seperti jaminan
pembangunan Proyek Monorail Jakarta, tanggungan kelebihan biaya pengadaan
tanah sebagai akibat adanya kenaikan harga pada saat pembebasan lahan pada
proyek pembangunan jalan tol, dan jaminan Pemerintah terhadap pembayaran
kewajiban PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada kreditur yang
menyediakan pendanaan kredit ekspor untuk pembangunan pembangkit tenaga
listrik yang menggunakan batubara diungkapkan dalam Catatan Penting Lainnya.
Sedangkan kewajiban kontinjensi Pemerintah yang bersifat implisit seperti
intervensi Pemerintah apabila perbankan mengalami kebangkrutan, tidak
diungkapkan dalam LKPP karena ketidakberadaan dasar penetapannya.
Kewajiban Kontinjensi terkait dengan risk sharing atas Program Kredit Usaha
Tani Tahun Penyediaan 1998/1999 disajikan dalam Neraca.
Kewajiban Kontijensi pada tahun anggaran berjalan juga meliputi kewajiban yang
timbul akibat penyaluran subsidi non energi yaitu Subsidi Pupuk dan Subsidi
Bunga Kredit Program yang belum dibayar oleh Pemerintah karena belum
dianggarkan pada periode tahun anggaran berikutnya. Terhadap kewajiban ini,
diungkapkan dalam Catatan Penting Lainnya pada CaLK Neraca.

 Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah, yaitu selisih antara aset dan
kewajiban Pemerintah. Dalam Basis Akrual, Pemerintah hanya menyajikan satu jenis
Ekuitas pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan
Ekuitas. Ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca serta
diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

 Kurs Mata Uang Asing


Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Lampiran I PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Paragraf 63,
Kurs Mata Uang Asing transaksi dalam mata uang asing dibukukan dalam mata uang rupiah dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah bank sentral
pada tanggal transaksi. Lebih lanjut, Interpretasi Pernyataan SAP (IPSAP) Nomor 01
tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing, menyatakan bahwa:

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -57-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

− Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
− Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam
transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan Rupiah, maka transaksi
dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs
transaksi, yaitu sebesar Rupiah yang digunakan untuk memperoleh mata uang
asing tersebut.
− Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk
bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing
lainnya, maka:
• transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs transaksi; dan
• transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam Rupiah
berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
Perlakuan yang sama juga diterapkan pada transaksi penerimaan/penarikan.
Setiap pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Berikut
adalah kurs tengah BI (Rupiah terhadap Mata Uang Asing) per 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015.

Mata Uang Asing Satuan 31 Desember 2016 31 Desember 2015


Dolar Amerika Serikat [USD] 1 13.436,00 13.795,00
Dolar Australia [AUD] 1 9.724,31 10.064,16
Dolar Canada [CAD] 1 9.971,43 9.948,08
Franc Swiss [CHF] 1 13.177,76 13.951,29
Yuan China [CNY] 1 1.936,86 2.124,40
Kroner Denmark [DKK] 1 1.905,09 2.019,32
EURO [EUR] 1 14.161,55 15.069,67
Poundsterling Inggris [GBP] 1 16.507,51 20.451,11
Yen Jepang [JPY] 100 11.540,49 11.452,42
Korean Won [KRW] 1 11,15 11,72

Selisih penjabaran pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing antara tanggal
transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode
berjalan. LKPP tahun anggaran berjalan menyajikan selisih kurs atas dalam mata uang
asing sebagai beban/pendapatan selisih kurs pada Pos Kegiatan Non Operasional
dalam Laporan Operasional tahun anggaran berjalan.
Pencatatan selisih kurs atas Kas BUN di BI dalam mata uang asing (valas)

Berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-19/PB/2016 tentang


Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs pada Rekening Milik BUN. Selisih kurs yang
terealisasi dihitung dari:
1) Jumlah mata uang asing yang keluar dari rekening milik BUN dalam mata uang
asing pada tanggal pelaporan dibagi dengan saldo awal rekening milik BUN dalam
mata uang asing pada tanggal pelaporan sebelum terjadi transaksi pengeluaran
mata uang asing dari rekening milik BUN dalam mata uang asing;
2) Hasil pembagian angka 1) dikalikan dengan saldo akhir selisih kurs belum
terealisasi.
3) Selisih kurs diakui sebagai beban/pendapatan selisih kurs pada Pos Kegiatan Non
Operasional dalam Laporan Operasional, dan sebagai belanja/pendapatan lain-lain
pada Laporan Realisasi Anggaran.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -58-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Selisih kurs belum terealisasi dihitung dengan cara sebagai berikut.


1) Penghitungan saat pelaporan setiap hari kerja:
Mengurangi kurs hari pelaporan dengan kurs awal berupa kurs hari kerja
sebelumnya, kemudian dikalikan dengan saldo akhir hari pelaporan, kemudian
dikurangi dengan jumlah selisih kurs belum terealisasi atas transaksi konversi.

2) Penghitungan penyesuaian pada saat terjadi pemindahbukuan dari rekening BUN


dalam mata uang asing ke rekening BUN dalam mata uang asing lainnya dan pada
saat konversi:
a) Membandingkan antara besaran mata uang asing yang dipindahbukukan dengan
saldo mata uang asing sebelum dipindahbukukan kemudian dikali saldo selisih
kurs belum terealisasi saat pemindahbukuan;
b) Kemudian diakui sebagai untung/rugi selisih kurs belum terealisasi dan dicatat
pada Laporan Operasional yang akan mempengaruhi posisi ekuitas di Neraca.

Pencatatan selisih kurs atas utang dalam valas

Pencatatan selisih kurs atas utang dalam mata uang asing (valas) dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.05/2015 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Utang Pemerintah.
1) Formulasi penghitungan selisih kurs atas utang dalam mata uang asing:
Outstanding valas dikali kurs tengah pada tanggal neraca dikurangi outstanding
valas dikali kurs penarikan pada tanggal neraca periode terakhir atau tanggal
penarikan terakhir.
2) Kurs penarikan terakhir dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
a) Loan yang penarikan terakhirnya sebelum tahun 2004 menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal 31 Desember 2004
b) Loan yang penarikan terakhirnya tahun 2004 dan sesudahnya menggunakan
kurs dengan membagi nilai Rupiah dengan valas pada tanggal penarikan
terakhir.
c) Dalam hal mata uang penarikan terakhir berbeda dengan mata uang
outstanding (tahun anggaran berjalan), maka kurs dihitung dengan nilai Rupiah
penarikan terakhir dibagi dengan hasil konversi mata uang terakhir.
3) Formulasi selisih kurs belum terealisasi:
Total Utang Valas Penarikan dalam Mata Uang Outstanding dikalikan dengan Kurs
Tengah BI pada saat tanggal Pelaporan). Hasil perkalian tersebut selanjutnya
dikurangkan dengan Total Nilai Buku Penjabaran Utang dalam Mata Uang Rupiah.
Dalam hal hasil pengurangan dimaksud bernilai positif maka dicatat sebagai beban
selisih kurs belum terealisasi (unrealized loss). Dalam hal hasil pengurangan
dimaksud bernilai negatif maka dicatat sebagai pendapatan selisih kurs belum
terealisasi (unrealized gain).

Pencatatan selisih kurs atas investasi dalam valas


Selisih kurs atas investasi dalam mata uang asing dicatat sebagai pendapatan/beban
pada Laporan Operasional. Sedangkan pengaruh selisih kurs atas investasi yang dasar
pencatatannya menggunakan mata uang Rupiah yang dikonversi dalam mata uang
asing, dicatat sebagai komponen LPE.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -59-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

 Aset/Kewajiban Eks BRR NAD-Nias


Aset/Kewajiban Eks
BRR NAD-Nias Sesuai dengan ketentuan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2005 tentang Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan
Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias
Provinsi Sumatera Utara (BRR NAD-Nias) sebagaimana telah ditetapkan menjadi UU
dengan UU Nomor 10 Tahun 2005, masa tugas BRR NAD-Nias adalah empat tahun.
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2009, masa tugas BRR NAD-Nias berakhir
tanggal 16 April 2009. Berdasarkan ketentuan tersebut, BRR NAD-Nias sebagai suatu
organisasi berakhir per tanggal 16 April 2009. Namun demikian, sebagai Entitas
Pelaporan, BRR-NAD Nias telah berakhir per 31 Desember 2008, sehingga Neraca
Penutup BRR NAD-Nias adalah per 31 Desember 2008.
Sampai dengan penyusunan LKPP tahun anggaran berjalan, Neraca Likuidasi BRR NAD
Nias belum selesai disusun, sehingga aset/kewajiban eks BRR NAD-Nias tidak
dikonsolidasikan pada LKPP tahun anggaran berjalandan diungkapkan secara memadai
di Catatan Penting Lainnya. Pada Catatan Penting Lainnya LKPP tahun anggaran
berjalan yang diungkapkan adalah aset/kewajiban BRR NAD-Nias per 31 Desember
2008 yang telah diaudit oleh BPK.

 Eliminasi akun timbal balik dan reklasifikasi dalam konsolidasi Laporan Keuangan
Dalam penyusunan LKPP, Pemerintah menerapkan eliminasi akun timbal balik terhadap
transaksi/akun buku besar yang bersifat timbal balik. Eliminasi dilakukan sepanjang
transaksi/akun dimaksud dapat diidentifikasi sifat dan nilainya dapat diukur secara
handal. Di antara transaksi/akun timbal balik yang dieliminasi tersebut adalah
- Pendapatan PPh Ditanggung Pemerintah (DTP) dengan Beban Subsidi Pajak DTP
pada LO;
- Transaksi antar entitas, yaitu eliminasi akun transfer masuk dan transfer keluar pada
LPE, eliminasi akun Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) dan Diterima dari Entitas Lain
(DDEL) pada LPE, serta eliminasi akun pengesahan hibah langsung pada LPE.
Dalam penyusunan LKPP, pemerintah juga melakukan reklasifikasi pada saat proses
konsolidasi, antara lain:
- Uang Muka dari KPPN yang merupakan akun kewajiban pada neraca LKKL menjadi
ekuitas pada neraca;
- Utang atas Pajak yang Belum Disetor ke Kas Negara pada LKKL menjadi Pendapatan
Pajak-LO;
- Hibah yang Belum Disahkan tahun anggaran berjalan pada LKKL menjadi Pendapatan
Hibah-LO.
- Hibah yang Belum Disahkan tahun anggaran yang lalu pada LKKL menjadi Ekuitas.

Catatan atas Laporan Keuangan – Pendahuluan -60-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN


B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN

Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran (TA) 2016 adalah sebesar
Rp1.555.934.150.832.790 atau mencapai 87,11 persen dari target APBN-P TA 2016 sebesar
Rp1.786.225.025.908.000. Realisasi Pendapatan Negara berasal dari Penerimaan Perpajakan
sebesar Rp1.284.970.139.927.481, PNBP sebesar Rp261.976.344.626.007, dan Penerimaan
Hibah sebesar Rp8.987.666.279.302. Dalam realisasi Penerimaan Perpajakan tersebut termasuk
Pajak Penghasilan DTP sebesar Rp9.046.871.964.432 dan Bea Masuk DTP sebesar
Rp280.245.090.591.

Pendapatan Negara TA 2016 mengalami kenaikan Rp47.913.777.976.465 atau lebih besar 3,18
persen jika dibandingkan dengan TA 2015. Perkembangan realisasi Penerimaan Perpajakan,
PNBP dan Hibah sejak TA 2011 dapat dilihat pada Grafik 15.

5,03
1.600 11,97 8,99
6,83

262,0
5,72

255,6
398,6
1.400
5,25 354,8
353,3

1.200
Triliun rupiah

330,4

1.000

800

1.285,0
1.240,4
1.146,9
1.077,3

600
980,2
873,9

400

200

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Perpajakan PNBP Hibah

Grafik 16. Perkembangan Realisasi Penerimaan Perpajakan dan PNBP TA 2011 - 2016

Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp1.864.275.091.894.965 atau 89,50
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp2.082.948.885.885.000. Sementara itu, realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah
sebesar Rp1.806.515.202.066.316. Realisasi Belanja Negara terdiri dari Belanja Pemerintah
Pusat sebesar Rp1.154.018.222.035.109, Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar
Rp710.256.869.859.856. Perkembangan realisasi Belanja Negara sejak TA 2011 dapat dilihat
pada Grafik 16.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 61-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2000

Triliun rupiah
1800

710,3
623,1
573,7
1600

513,3
1400

480,6
1200

411,3
1000
800

1.203,6

1.183,3

1.154,0
1.137,2
1.009,2
600

883,7
400
200
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah

Grafik. 17 Perkembangan Realisasi Belanja Negara TA 2011- 2016

Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara sebesar Rp1.555.934.150.832.790 dan realisasi


Belanja Negara sebesar Rp1.864.275.091.894.965, maka Defisit Anggaran pada TA 2016
sebesar Rp308.340.941.062.175.
Sementara itu, realisasi Pembiayaan (Neto) pada TA 2016 adalah sebesar
Rp334.503.339.851.560, yang terdiri dari Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) sebesar
Rp344.922.873.464.953 dan Pembiayaan Luar Negeri (Neto) sebesar minus
Rp10.419.533.613.393.
Pembiayaan Neto sebesar Rp334.503.339.851.560 untuk menutupi Defisit Anggaran sebesar
Rp308.340.941.062.175 tersebut mengakibatkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) TA
2016 sebesar Rp26.162.398.789.385.

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN

B.2.1. Pendapatan Negara


Pendapatan Negara Realisasi Pendapatan Negara TA 2016 adalah sebesar Rp1.555.934.150.832.790 atau 87,11
Rp1.555,93 triliun persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp1.786.225.025.908.000. Pendapatan Negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan, PNBP, dan
Penerimaan Hibah.
Komposisi realisasi Pendapatan Negara TA 2016 dapat dilihat pada Grafik 17

PNBP Lainnya
7,58% Pendapatan BLU
Bagian Laba
2,70%
BUMN
2,39% Hibah
Penerimaan SDA 0,58%
4,17%

Pajak
Perdagangan
Internasional
2,28%

Pajak Dalam
Negeri
80,31%

Grafik 18. Komposisi Realisasi Pendapatan Negara TA 2016


Rincian pendapatan negara per akun dapat dilihat pada Lampiran 1.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 62-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.1.1.Penerimaan Perpajakan
Penerimaan
Realisasi Penerimaan Perpajakan TA 2016 adalah sebesar Rp1.284.970.139.927.481 atau
Perpajakan
83,48 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp1.284,97 triliun
Rp1.539.166.244.581.000. Hal ini berarti Penerimaan Perpajakan TA 2016 lebih besar
Rp44.551.282.301.104 atau naik 3,59 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015.
Penerimaan Perpajakan ini berasal dari (i) Pajak Dalam Negeri, dan (ii) Pajak Perdagangan
Internasional. Dalam realisasi Penerimaan Perpajakan tersebut termasuk Pajak Penghasilan DTP
sebesar Rp9.046.869.950.132 dan Bea Masuk DTP sebesar Rp280.245.090.591.

B.2.1.1.1.Pajak Dalam Negeri


Penerimaan Pajak Realisasi Penerimaan Pajak Dalam Negeri TA 2016 adalah sebesar Rp1.249.499.479.450.431
Dalam Negeri atau 83,12 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp1.249,49 triliun Rp1.503.294.744.581.000. Hal ini berarti realisasi Pajak Dalam Negeri TA 2016 lebih besar
Rp44.020.592.034.382 atau naik 3,65 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015. Rincian
realisasi Pajak Dalam Negeri adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
PPh Migas 36.098.555.090.638 49.671.556.135.321
PPh Nonmigas 621.064.182.802.521 544.455.381.617.738
PPh Fiskal 2.780.168.368 1.688.821.823
PPh Ditanggung Pemerintah 9.046.869.950.132 8.179.503.832.634
PPN dan PPnBM 412.213.453.510.472 423.710.816.241.713
PBB 19.443.228.194.707 29.250.048.532.515
BPHTB 481.361.509 292.924.725
Cukai 143.525.035.262.959 144.641.302.766.335
Pajak Lainnya 8.104.893.109.125 5.568.296.543.245
Jumlah 1.249.499.479.450.431 1.205.478.887.416.049

Penerimaan perpajakan tidak tercapai terutama disebabkan karena pertumbuhan ekonomi tahun
2016 yang lebih rendah dibandingkan asumsi APBN-P 2016 dan belum pulihnya harga komoditas.
Namun demikian, jika dibandingkan dengan TA 2015, Pendapatan Pajak Dalam Negeri mengalami
kenaikan, diantaranya disebabkan oleh kenaikan Penerimaan Perpajakan terutama terjadi pada
PPh Non Migas meningkat sebesar Rp76.608.801.184.783.
Peningkatan PPh Non Migas terutama disebabkan kebijakan Program Pengampunan Pajak. Selain
itu, perkembangan suku bunga simpanan dan obligasi, volume pekerjaan proyek infrastruktur
yang meningkat, serta kebijakan penilaian kembali aset tetap juga mendorong kenaikan PPh Final.

B.2.1.1.2.Pajak Perdagangan Internasional


Pajak Perdagangan Realisasi Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional TA 2016 adalah sebesar
Internasional Rp35.470.660.477.050 atau 98,88 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016
Rp35,47 triliun sebesar Rp35.871.500.000.000. Hal ini berarti Pajak Perdagangan Internasional TA 2016 lebih
besar Rp530.690.266.722 atau naik 1,52 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015.
Rincian realisasi Pajak Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Bea Masuk 32.472.077.371.870 31.212.824.653.320
Bea Keluar 2.998.583.105.180 3.727.145.557.008
Jumlah 35.470.660.477.050 34.939.970.210.328

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 63-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Turunnya realisasi bea keluar pada Tahun 2016 terutama dipengaruhi oleh harga internasional
atas komoditi utama yang terkena Bea Keluar seperti CPO dan harga komoditas mineral.

B.2.1.2.Penerimaan Negara Bukan Pajak


PNBP Rp261,97
Realisasi PNBP TA 2016 adalah sebesar Rp261.976.344.626.007 atau 106,89 persen dari
triliun
jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp245.083.608.667.000. Hal ini berarti
realisasi PNBP TA 2016 lebih besar Rp6.347.868.131.591 atau naik 2,48 persen dibandingkan
dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp255.628.476.494.416. Realisasi PNBP berasal dari (i).
Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; (iii) PNBP Lainnya, dan
(iv) Pendapatan BLU.

B.2.1.2.1.Penerimaan Sumber Daya Alam


Penerimaan SDA Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) TA 2016 adalah sebesar
Rp64,90 triliun Rp64.901.905.473.366, atau 71,70 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016
sebesar Rp90.524.419.498.000. Hal ini berarti Penerimaan SDA TA 2016 lebih kecil
Rp36.069.967.411.263 atau turun 35,72 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015.
Rincian realisasi Penerimaan SDA adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Minyak Bumi 31.448.046.588.915 47.987.408.128.360
Pendapatan Gas Bumi 12.645.694.067.924 30.183.039.575.919
Pendapatan Pertambangan Umum 15.756.799.135.341 17.682.962.717.819
Pendapatan Kehutanan 3.756.968.379.853 4.156.487.785.883
Pendapatan Perikanan 362.117.397.236 79.271.014.420
Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 932.279.904.097 882.703.662.228
Jumlah 64.901.905.473.366 100.971.872.884.629

Penurunan realisasi penerimaan SDA tersebut dipengaruhi antara lain oleh masih rendahnya harga
minyak mentah, batubara, dan komoditas pertambangan.
Pendapatan SDA gas bumi tahun 2016 dipengaruhi rendahnya ICP tahun 2016 dibandingkan
tahun 2015, dimana ICP juga berpengaruh secara signifikan terhadap sebagian harga gas yang
menggunakan formula yang dikaitkan dengan harga minyak.

B.2.1.2.2.Bagian Pemerintah atas Laba BUMN


Bagian Pemerintah Realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2016 adalah sebesar Rp37.133.172.874.077
atas Laba BUMN atau 108,69 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp37,13 triliun Rp34.164.000.000.000. Hal ini berarti Bagian Laba Pemerintah atas Laba BUMN TA 2016 lebih
kecil Rp510.547.870.401 atau turun 1,36 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015.
Realisasi Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Laba BUMN Perbankan 9.649.660.575.714 8.884.392.341.454
Pendapatan Laba BUMN Non Perbankan 27.483.512.298.363 28.759.328.403.024
Jumlah 37.133.172.874.077 37.643.720.744.478

Dari realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2016 tersebut, sebesar 76,43 persen
berasal dari 10 BUMN terbesar, yaitu:

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 64-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Nama BUMN Jumlah


1 PT Pertamina 6.800.000.000.000
2 PT Telkom 4.883.491.933.858
3 PT Bank Rakyat Indonesia 4.363.258.200.000
4 PT Bank Mandiri 3.660.294.120.000
5 PT Perusahaan Listrik Negara 2.137.752.000.000
6 PT Pupuk Indonesia 1.527.550.000.000
7 PT Jasa Raharja 1.453.145.050.000
8 PT Bank Negara Indonesia 1.371.054.746.549
9 PT Perusahaan Gas Negara 1.261.041.419.198
10 PT Semen Indonesia 922.484.943.058
Total 10 BUMN 28.380.072.412.663

B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya


PNBP Lainnya Realisasi PNBP Lainnya TA 2016 adalah sebesar Rp117.995.377.742.599 atau 140,26 persen
Rp117,99 triliun dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 yaitu sebesar Rp84.123.961.229.000.
Hal ini berarti realisasi PNBP Lainnya TA 2016 lebih besar Rp36.297.952.142.851 atau naik
44,43 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015. Realisasi PNBP Lainnya adalah sebagai
berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Penjualan dan sewa
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan 13.919.028.745.067 13.414.724.706.256
Pendapatan Penjualan aset 141.430.367.495 97.435.483.632
Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas 5.913.966.072.529 8.196.515.104.036
Pendapatan dari Pemanfaatan BMN 343.438.059.926 370.388.404.382
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 565.461.847.332 205.196.034.429
Total Pendapatan Penjualan Dan Sewa 20.883.325.092.349 22.284.259.732.735
Pendapatan Jasa
Pendapatan Jasa I 13.159.015.916.590 25.482.676.229.766
Pendapatan Jasa II 1.510.808.995.337 1.478.216.394.040
Pendapatan Jasa Luar Negeri 714.832.367.424 627.350.785.459
Pendapatan Jasa Perbankan 169.018.256.233 88.872.441.124
Pendapatan atas Pengelolaan TSA dan/atau atas Penempatan Uang Negara 4.512.895.840.399 4.389.371.254.544
Pendapatan Jasa Kepolisian I 3.662.803.290.000 3.568.638.140.855
Pendapatan Jasa Pelayanan Tol 13.887.313.019.827 214.276.325.826
Pendapatan Jasa Kepolisian II 150.599.306.078 124.960.372.034
Pendapatan Jasa Lainnya 1.171.084.691.813 1.290.558.064.339
Total Pendapatan Jasa 38.938.371.683.701 37.264.920.007.987
Pendapatan Bunga
Pendapatan Bunga 3.335.889.331.241 1.613.674.662.493
Pendapatan Gain On Bond Redemption 1.711.500.000 71.432.500.000
Pendapatan Premium atas Obligasi Negara 16.364.493.389.531 6.364.032.588.470
Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Infrastruktur 46.452.274.932
Total Pendapatan Bunga 19.748.546.495.704 8.049.139.750.963
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi 879.046.087.325 504.267.563.076
Pendapatan Pendidikan 4.252.849.851.758 3.474.891.148.664
Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 1.541.228.998.988 405.834.436.628
Pendapatan Iuran dan Denda 2.905.358.215.261 2.328.566.521.014
Total 9.578.483.153.332 6.713.559.669.382
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan dari Penerimaan Kembali TAYL 115.077.877.950 339.914.822.258
Pendapatan Pelunasan Piutang 76.941.917.572 50.327.564.066
Pendapatan dari Penutupan Rekening 1.042.396.862 1.287.199.095
Pendapatan Selisih Kurs 74.339.969.409 1.646.283.328.478
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu 9.435.682.785.721 4.023.777.180.649
Pendapatan dalam Rangka Refund Dana PHLN 161.419.084.298
Pendapatan Lain-lain 18.982.147.285.701 1.323.956.344.135
Total Pendapatan Lain-lain 28.846.651.317.513 7.385.546.438.681
Jumlah PNBP Lainnya 117.995.377.742.599 81.697.425.599.748

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 65-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya TA 2016 meningkat dibandingkan TA 2015 terutama
karena peningkatan signifikan dari Pendapatan Lain-lain khususnya Pendapatan Bagian
Pemerintah dari Sisa Surplus Bank Indonesia sebesar Rp18.155.945.768.978, dan pendapatan
Premium atas Obligasi Negara sebesar Rp16.364.493.389.531, dan Pendapatan Jasa Layanan
Tol sebesar Rp13.887.313.019.827.

B.2.1.2.4. Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)


Pendapatan BLU Realisasi Pendapatan BLU TA 2016 adalah sebesar Rp41.945.888.535.965 atau 115,65 persen
Rp41,94 triliun dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 yaitu sebesar Rp36.271.227.940.000. Hal
ini berarti realisasi Pendapatan BLU TA 2016 lebih besar Rp6.630.431.270.404 atau naik 18,77
persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015. Realisasi Pendapatan BLU adalah sebagai
berikut.

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Pendapatan Jasa Layanan Umum:
Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa
kepada Masyarakat 23.784.221.372.618 21.209.101.087.752
Pendapatan dari Pengelolaan Wilayah/ Kawasan
Tertentu 1.141.669.018.989 1.152.875.130.810
Pengelolaan Dana Khusus untuk Masyarakat 14.516.091.355.846 10.110.446.579.894
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 25.944.832.683
Total Pendapatan Jasa Layanan Umum 39.467.926.580.136 32.472.422.798.456
Pendapatan Hibah BLU 64.919.719.731 95.574.400.463
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 852.858.957.288 780.803.744.818
Pendapatan BLU Lainnya 1.560.183.278.810 1.966.656.321.824
Jumlah 41.945.888.535.965 35.315.457.265.561
Pendapatan BLU melebihi target APBN-P TA 2016 terutama disebabkan oleh adanya penyesuaian
tarif layanan pada beberapa BLU, dan BLU yang baru ditetapkan pada tahun 2016, serta kinerja
pendapatan BLU yang semakin baik.

B.2.1.3. Penerimaan Hibah


Penerimaan Hibah Realisasi Penerimaan Hibah Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp8.987.666.279.302 atau
Rp8,98 triliun 455,03 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp1.975.172.660.000. Hal ini berarti Penerimaan Hibah TA 2016 lebih kecil
Rp2.985.372.456.230 atau turun 24,93 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2015.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Hibah Dalam Negeri
Pendapatan Hibah Dalam Negeri – Terencana - -
Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Langsung Bentuk
- -
Barang/Jasa/Surat Berharga
Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Langsung Bentuk Uang 5.741.938.962.115 9.264.218.806.825
Total Pendapatan Hibah Dalam Negeri 5.741.938.962.115 9.264.218.806.825
Pendapatan Hibah Luar Negeri
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Terencana 1.226.991.075.038 1.454.040.385.043
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk
Barang/Jasa/Surat Berharga
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk Uang 2.018.736.242.149 1.254.779.543.664
Total Pendapatan Hibah Luar Negeri 3.245.727.317.187 2.708.819.928.707
Jumlah Penerimaan Hibah 8.987.666.279.302 11.973.038.735.532

Realisasi Pendapatan Hibah mencapai 455,03 persen dikarenakan terdapat hibah langsung yang
diterima oleh K/L tidak direncanakan dalam APBN-P TA 2016.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 66-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.2.Belanja Negara
Belanja Negara
Rp1.864,27 triliun Realisasi Belanja Negara TA 2016 adalah sebesar Rp1.864.275.091.894.965 atau 89,50 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp2.082.948.885.885.000.
Belanja Negara TA 2016 lebih besar Rp57.759.889.828.649 atau naik 3,20 persen dibandingkan
dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp1.806.515.202.066.316. Realisasi Belanja Negara terdiri
dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

B.2.2.1.Belanja Pemerintah Pusat


Belanja Pemerintah Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2016 adalah sebesar Rp1.154.018.222.035.109 atau
Pusat Rp1.154,01 88,32 persen dari APBN-P TA 2016 sebesar Rp1.306.695.982.113.000. Hal ini berarti realisasi
triliun Belanja Pemerintah Pusat TA 2016 lebih kecil Rp29.285.459.366.305 atau turun 2,47 persen
dari Realisasi TA 2015 sebesar Rp1.183.303.681.401.414.
Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) klasifikasi, yaitu (i) Belanja Pemerintah
Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran; (ii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi; dan
(iii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja (Ekonomi).

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi/Bagian Anggaran


Belanja Pemerintah Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2016 menurut Bagian Anggaran (BA) terbesar adalah
Pusat menurut pada BA 999 (Bendahara Umum Negara) sebesar Rp469.813.928.193.644 atau 40,71 persen
Organisasi/BA dari total Belanja Pemerintah Pusat.
Sementara itu, total realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2016 pada K/L (selain BA BUN)
adalah sebesar Rp684.204.290.708.555. Perbedaan pencatatan antara BUN dengan K/L sebesar
Rp3.132.910.
Komposisi 5 (lima) terbesar K/L pengguna anggaran Belanja Pemerintah Pusat (dalam persentase)
selain BA 999 (Bendahara Umum Negara) pada TA 2016 dapat dilihat pada Grafik 18.

Kementerian
K/L Lainnya Kesehatan
46,00% 8,33%
Kemen PU
Pera
12,17%

Kementerian
Pertahanan
14,34%

POLRI
11,40%
Kementerian
Agama
7,76%

Grafik 19.Komposisi Lima Terbesar Kementerian Negara/Lembaga


Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2016

Rincian realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran dapat dilihat
dalam Lampiran 2.A.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 67-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi


Realisasi Belanja Pemerintah Pusat juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Fungsi adalah
Belanja Pemerintah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai
Pusat menurut tujuan pembangunan nasional. Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi terbagi dalam 11
Fungsi (sebelas) fungsi, yaitu fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi ketertiban dan
keamanan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan dan fasilitas umum, fungsi
kesehatan, fungsi pariwisata dan budaya, fungsi agama, fungsi pendidikan, dan fungsi
kependudukan dan perlindungan sosial. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat per fungsi pada TA
2016 dan 2015 adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 7.
Tabel 7. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
TA 2016 dan TA 2015
(dalam rupiah)
Kode Uraian Fungsi Anggaran TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
01 Pelayanan Umum 500.406.211.234.000 444.732.701.786.446 624.419.023.158.168
02 Pertahanan 109.003.928.025.000 98.069.366.021.102 105.907.340.480.828
03 Ketertiban dan Keamanan 122.930.452.123.000 111.323.004.660.434 52.941.310.975.680
04 Ekonomi 182.027.863.577.000 146.743.176.404.848 177.105.201.289.292
05 Lingkungan Hidup 10.610.622.786.000 8.846.056.850.136 9.874.537.039.268
06 Perumahan dan Fasilitas 33.216.268.725.000 20.119.397.543.458 16.981.136.485.945
Umum
07 Kesehatan 66.069.779.328.000 59.639.945.297.456 23.225.696.108.552
08 Pariwisata dan Budaya 5.868.645.267.000 4.787.454.629.474 3.166.308.841.886
09 Agama 9.778.368.546.000 5.771.072.465.137 5.097.903.998.086
10 Pendidikan* 143.048.946.529.000 132.165.479.653.781 143.638.742.642.370
11 Kependudukan dan 123.734.895.973.000 121.820.563.589.927 20.867.826.049.906
Perlindungan Sosial
00 Tidak ada fungsi** 3.132.910 78.654.331.433
Total 1.306.695.982.113.000 1.154.018.222.035.109 1.183.303.681.401.414

*Anggaran pada fungsi Pendidikan tersebut di atas adalah anggaran pendidikan yang
dialokasikan pada Belanja Pemerintah Pusat, tidak termasuk belanja pendidikan yang
dialokasikan ke Pemerintah Daerah. Total Anggaran Pendidikan adalah sebesar
Rp416.589.778.142.000.
**Tidak ada fungsi artinya kode fungsi tidak ada dalam tabel referensi fungsi.
Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2016 terlihat pada Grafik 19.

(dalam triliun rupiah)


Komposisi Belanja Menurut Fungsi
700,00

600,00

500,00 444,73

400,00

300,00

200,00 146,74 132,17 121,82


98,07 111,32
100,00 59,64
8,85 20,12 4,79 5,77
0,00
Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11

Grafik 20.Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2016


Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah menurut Fungsi dapat dilihat dalam Lampiran 2.C

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 68-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis Belanja

Belanja Pemerintah Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja terdiri atas: (i) Belanja Pegawai; (ii) Belanja
Barang; (iii) Belanja Modal; (iv) Pembayaran Bunga Utang; (v) Subsidi; (vi) Belanja Hibah; (vii)
Pusat menurut Jenis
Bantuan Sosial; dan (viii) Belanja Lain-lain. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut
Belanja jenis belanja disajikan pada Grafik 20.

Bantuan Belanja Lain-


Belanja Hibah Sosial lain Belanja
0.62% 4.30% 0.52% Pegawai
26.44%

Subsidi
15.10%

Pembayaran
Bunga Utang
15.84%

Belanja Belanja
Modal Barang
14.69% 22.50%

Grafik 21. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat


menurut Jenis Belanja TA 2016

B.2.2.1.1. Belanja Pegawai


Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 adalah sebesar Rp305.141.512.411.113 atau 89,11 persen
Rp305,14 triliun dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp342.447.429.072.000. Hal ini
berarti realisasi Belanja Pegawai TA 2016 lebih besar Rp23.998.772.052.678 atau naik 8,54
persen dari realisasi TA 2015. Rincian Belanja Pegawai adalah sebagai berikut.

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 86.552.287.926.967 76.000.462.251.809
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/POLRI 55.536.809.051.667 53.289.412.792.996
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 615.653.619.995 582.180.426.577
Belanja Gaji Dokter PTT 1.480.740.666.342 1.013.177.484.384
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 6.853.757.988.457 5.736.494.982.385
Belanja Honorarium 2.017.554.868.863 1.666.242.830.792
Belanja Lembur 707.748.044.673 618.502.656.425
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai
47.544.411.464.158
Transito 51.899.093.200.070
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu 94.253.393.066.064 89.872.874.728.719
Belanja Asuransi Kesehatan 5.224.231.693.706 4.818.980.740.190
Perbedaan Pencatatan antara BUN dengan SAI 242.284.309 -
Jumlah 305.141.512.411.113 281.142.740.358.435

Realisasi Belanja Pegawai yang mengalami kenaikan sebesar Rp23.998.772.052.678 jika


dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 terutama disebabkan karena adanya penyesuaian dan
pemberian Tunjangan Kinerja pada pegawai Kementerian Negara/Lembaga, tunjangan guru mulai
tahun 2016 dialokasikan melalui belanja pegawai yang tahun 2015 dialokasikan melalui belanja
bantuan sosial (pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), dan kenaikan belanja pensiun.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 69-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.2.1.2. Belanja Barang


Realisasi Belanja Barang TA 2016 adalah sebesar Rp259.646.886.544.136 atau 85,34 persen
Belanja Barang dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp304.241.814.530.000. Hal ini
Rp259,64 triliun berarti realisasi Belanja Barang TA 2016 lebih besar Rp26.365.758.625.769 atau naik 11,30
persen dari Realisasi TA 2015. Rinciannya adalah sebagai berikut.

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Belanja Barang Operasional 34.626.548.247.855 37.093.066.133.201
Belanja Barang Non Operasional 51.389.069.209.841 55.808.163.384.675
Belanja Barang Pengganti Pajak dalam rangka 3.837.137.593
Hibah Millennium Challenge Corporation (MCC) 10.909.455.752
Belanja Kontribusi 194.356.596.740 180.287.998.550
Belanja Bahan Persediaan 8.342.335.393.870 5.021.342.140.357
Belanja Jasa 26.808.296.889.673 26.279.371.570.974
Belanja Pemeliharaan 30.259.362.710.603 33.801.510.960.420
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 31.359.653.376.364 27.361.753.061.109
Belanja Perjalanan Luar Negeri 2.373.961.924.869 2.196.542.631.993
Belanja Barang BLU 34.718.785.745.184 19.368.721.926.997
Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada 21.135.026.067.307 19.535.852.483.445
Masyarakat atau Pemda
Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi 75.848.417.623 117.933.429.838
dan Tugas Pembantuan
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Pada 18.334.996.122.044 6.489.463.428.215
Masyarakat atau Pemda
Belanja Tanah untuk Diserahkan kepada Mantan 17.633.149.000 23.281.631.000
Presiden dan/atau mantan Wakil
Presiden/Belanja Barang untuk diserahkan
Perbedaan Pencatatan antara BUN dengan SAI 103.237.411
Jumlah 259.646.886.544.136 233.281.127.918.367

Belanja Barang BLU sebesar Rp34.718.785.745.184 adalah sebagai berikut.


Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Gaji dan Tunjangan 8.069.145.324.622 6.369.558.991.080
Belanja Barang 6.334.931.104.815 6.168.845.739.755
Belanja Jasa 1.917.302.276.197 1.305.060.375.268
Belanja Pemeliharaan 866.824.701.014 720.599.136.765
Belanja Perjalanan 689.463.855.862 543.742.104.105
Belanja atas Pengelolaan Endowment Fund 2.341.155.072.810 1.325.852.074.504
Belanja Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya 3.563.536.919.254 2.410.181.748.198
Belanja Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa 10.936.426.490.610 524.881.757.322
Sawit
Jumlah 34.718.785.745.184 19.368.721.926.997

Belanja gaji dan tunjangan yang didanai dari pendapatan BLU, sesuai ketentuan belanja tersebut
dimasukkan sebagai Belanja Barang.
Realisasi Belanja Barang yang mencapai 85,25 persen dari anggarannya terutama disebabkan
karena efisiensi Belanja Barang K/L dan adanya kebijakan Self Blocking pada tahun 2016
khususnya pada beberapa komponen belanja seperti rapat, perjalanan dinas, honorarium, iklan
dan operasional perkantoran yang sifatnya kurang produktif.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 70-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.2.1.3. Belanja Modal


Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2016 adalah sebesar Rp169.474.230.324.273 atau 82,04 persen
Rp169,47 triliun
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp206.567.406.444.000. Hal ini
berarti realisasi Belanja Modal TA 2016 lebih kecil Rp45.959.940.661.032 atau turun 21,33
persen dari Realisasi TA 2015. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut.

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Belanja Modal Tanah 4.617.813.544.693 9.061.618.943.140
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 68.173.240.218.080 70.113.728.952.065
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 25.279.502.268.215 29.785.441.313.278
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 63.963.599.322.266 98.588.686.804.923
Belanja Modal Fisik Lainnya 3.961.299.520.300 5.584.880.922.006
Belanja Modal BLU 3.478.634.539.530 2.299.814.049.893
Perbedaan Pencatatan antara BUN dengan SAI 140.911.189
Jumlah 169.474.230.324.273 215.434.170.985.305

Belanja Modal BLU Rp3.478.634.539.530 adalah sebagai berikut.


Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Modal Tanah 74.816.507.880 51.813.943.165
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.723.902.640.979 1.246.621.472.881
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.435.458.128.583 861.283.567.900
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 155.765.023.812 58.322.755.718
Belanja Modal Lainnya 88.692.238.276 81.772.310.229
Jumlah 3.478.634.539.530 2.299.814.049.893

Realisasi Belanja Modal tahun 2016 yang mencapai 82,04 persen dari anggarannya terutama
disebabkan karena adanya kebijakan Self Blocking pada tahun 2016 dan efisiensi Belanja Modal
yang kurang produktif yaitu dengan pembatasan/lebih selektif untuk pembangunan gedung kantor
baru dan peralatan mesin. Selain hal tersebut, realisasi belanja modal yang rendah juga
disebabkan antara lain oleh permasalahan dalam pembebasan tanah/lahan, dan keterlambatan
penerbitan Loan Agreement/No Objection Letter/Annual Workplan.
Realisasi Belanja Modal Tahun 2016 lebih kecil dibandingkan tahun 2015 karena pada tahun
2016 anggaran Belanja Modal lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015 terutama karena
kebijakan pemerintah untuk memperkuat desentralisasi fiskal melalui pengalihan Belanja K/L ke
daerah dengan meningkatkan alokasi Transfer Daerah yaitu Dana Alokasi Khusus.
Terdapat beberapa K/L dengan anggaran Belanja Modal siginifikan yang realisasinya jauh
dibawah anggarannya yaitu Kementerian Pertahanan dengan realisasi sebesar
Rp30.832.266.307.317 atau sebesar 75,92 persen dari anggarannya sebesar
Rp40.610.339.108.000, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat dengan realisasi
sebesar Rp63.183.067.842.852 atau 83,24 persen dari pagu sebesar Rp75.898.964.824.000,
Kementerian Perhubungan dengan realisasi sebesar Rp18.249.612.993.171 atau sebesar 71,27
persen dari anggaran sebesar Rp25.607.738.412.000.

B.2.2.1.4. Pembayaran Bunga Utang


Pembayaran Bunga
Realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2016 adalah sebesar Rp182.761.270.344.927
Utang Rp182,76
atau 95,58 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
triliun
Rp191.218.292.000.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2016
lebih besar Rp26.751.519.317.482 atau naik17,15 persen dari Realisasi TA 2015 sebesar
Rp156.009.751.027.445. Rincian Pembayaran Bunga Utang TA 2016 adalah sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 71-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Belanja Pembayaran Bunga Utang DN – Jangka Panjang 140.725.540.051.276 119.131.382.648.502
Belanja Pembayaran Imbalan SBSN DN 21.840.843.759.980 16.314.673.297.465
Belanja Pembayaran Bunga Utang LN – Jangka Panjang 15.008.396.291.204 14.105.685.247.907
Belanja Pembayaran Discount SUN DN 4.457.749.934.927 5.515.039.401.052
Belanja Pembayaran Loss on Bond Redemption atas 32.812.850.000 123.984.830.000
Pembelian Kembali Obligasi Negara DN
Belanja Pembayaran Imbalan Discount SBSN DN – 188.470.134.000 818.828.350.450
Jangka Panjang
Belanja Pembayaran Discount SPN Syariah 507.457.323.540
Belanja Terkait Pendapatan Hibah - 157.252.069
Jumlah 182.761.270.344.927 156.009.751.027.445

Belanja untuk pembayaran bunga utang pada tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015
terutama pada Belanja Pembayaran Bunga Utang DN – Jangka Panjang berupa Belanja
Pembayaran Bunga Obligasi Negara - Rupiah, Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara-Valas,
dan Belanja Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang.

B.2.2.1.5. Subsidi
Subsidi Rp174,22 Realisasi Subsidi TA 2016 adalah sebesar Rp174.226.870.171.507 atau 98,02 persen dari
triliun jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp177.754.491.596.000.
Realisasi Belanja Subsidi TA 2016 lebih kecil Rp11.744.243.741.122 atau turun 6,32 persen
dari Realisasi TA 2015 sebesar Rp185.971.113.912.629. Rincian realisasi Subsidi adalah
sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Subsidi Premium 1.196.932.944.879 11.194.561.352.519
Belanja Subsidi Minyak Solar 15.316.461.330.328 20.484.354.065.005
Belanja Subsidi Minyak Tanah 2.234.522.358.747 3.207.522.749.569
Belanja Subsidi Elpiji 24.938.933.849.625 25.872.274.516.157
Belanja Subsidi Pangan 22.076.514.749.456 21.845.491.705.500
Belanja Subsidi Listrik 63.098.156.836.654 58.332.383.857.064
Belanja Subsidi Benih 419.174.423.969 112.045.189.777
Belanja Subsidi Pupuk 26.853.260.074.525 31.316.226.674.956
Belanja Subsidi PPh – DTP 9.046.828.201.046 8.180.000.000.000
Belanja Subsidi BM – DTP 280.001.769.046 281.911.300.000
Belanja Subsidi PT KAI 1.745.161.349.389 1.523.658.337.618
Belanja Subsidi PT PELNI 1.786.993.563.000 1.607.195.150.000
Belanja Subsidi dalam rangka PSO Lainnya 137.883.728.082 130.048.026.967
Belanja Subsidi Uang Muka Perumahan 303.732.000.000 -
Belanja Subsidi Bunga KPR 259.210.087.172 -
Belanja Subsidi Bunga Ketahanan Pangan 173.950.273.410 259.256.370.913
Belanja Subsidi Bunga Kredit Program Eks KLBI 1.639.656.750 2.997.000.000
Belanja Subsidi Bunga Kredit Biofuel (KPEN-RP) 151.020.791.156 115.613.305.204
Belanja Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 3.782.447.326.778 46.899.105.587
Belanja Subsidi Imbalan Jasa Penjamin Kredit Usaha Rakyat 402.207.369.243 1.433.176.302.561
Belanja Subsidi Bunga Pengusaha NAD dan Nias 8.869.527 63.429.529
Belanja Subsidi Kredit Sektor Peternakan 20.312.943.240 24.839.294.167
Belanja Subsidi Kredit Resi Gudang 1.182.219.856 253.534.069
Belanja Subsidi Risk Sharing KKP dan Energi 333.455.629 342.645.467
Jumlah 174.226.870.171.507 185.971.113.912.629

Anggaran Belanja Subsidi yang ditetapkan dalam DIPA TA 2016 adalah sebesar
Rp190.064.735.512.000 (terdapat selisih anggaran antara DIPA dan APBN-P TA 2016 yang
merupakan penerbitan DIPA subsidi energi listrik yang on top pagu sebesar
Rp12.310.243.916.000. Hal ini didasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2016 tentang perubahan
atas UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016). Rincian anggaran Belanja Subsidi TA
2016 sebesar Rp177.754.491.596.000 dialokasikan untuk: a). Membayar utang subsidi tahun
anggaran yang lalu sebesar Rp42.165.671.904.000 dengan realisasinya adalah 100%; dan b).

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 72-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Membayar penyaluran barang/jasa bersubsidi Rp135.588.819.692.000 dengan realisasinya


adalah 97,40%.
Penurunan Belanja Subsidi pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015 terutama pada
Subsidi Premium dan Subsidi Minyak Solar. Belanja Subsidi Premium sebesar
Rp1.196.932.944.879 tersebut di atas seluruhnya merupakan pembayaran kekurangan subsidi
BBM jenis Premium tahun 2014 dan sudah termasuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
atas penyerahan BBM jenis Premium oleh Badan Usaha kepada Pemerintah sebesar
Rp108.165.188.143.

B.2.2.1.6. Belanja Hibah


Belanja Hibah Realisasi Belanja Hibah pada TA 2016 adalah sebesar Rp7.129.917.667.130 atau berarti 83,51
Rp7,12 triliun persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp8.537.306.455.000.
Belanja hibah tersebut terdiri atas belanja hibah kepada Pemerintah Daerah sebesar
Rp7.116.803.667.130 dan hibah ke luar negeri sebesar Rp13.114.000.000. Rincian realisasi
belanja Hibah antara lain sebagai berikut.
Proyek/Kegiatan Jumlah (Rp)
Keketuaan Laos pada ASEAN 2016 13.114.000.000

Pembangunan MRT 1.613.929.672.083

Proyek Air Minum 107.958.000.000

Proyek Air Limbah 15.500.000.000

Water Resources and Irrigation Sector Management Project-APL2 (WISMP-2) 81.947.313.083

Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi 10.345.000.000

Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) 56.753.905.170

Microfinance Innovation Fund 24.268.280.639

Peningkatan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar 128.443.199.555

Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana 747.225.000.000

Nationwide Water Hibah Program 466.410.082.000

Hibah Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi 3.134.840.620

Hibah Penyelesaian Piutang Negara pada PDAM 3.860.888.373.980

Jumlah 7.129.917.667.130

Realisasi Belanja Hibah sebesar 83,51 persen yang tidak mencapai target pagu APBN-P TA 2016
terutama disebabkan terdapat kegiatan/proyek seperti proyek MRT yang realisasinya sebesar
Rp1.613.929.672.083 dari pagu anggaran sebesar Rp2.657.536.494.000, dan proyek air minum
yang realisasinya sebesar Rp107.958.000.000 dari pagu anggaran sebesar Rp311.700.000.000.
Realisasi yang masih belum mencapai target untuk kedua proyek tersebut terutama disebabkan
karena Pemerintah Daerah belum menyampaikan permintaan pencairan hibah kepada Kementerian
Keuangan atas keseluruhan dana yang disediakan, serta masih terdapat transaksi penyaluran
Belanja Hibah MRT yang dalam proses penetapan Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan.
B.2.2.1.7. Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 adalah sebesar Rp49.613.539.133.477 atau 92,90
Belanja Bantuan persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp53.403.770.551.000.
Sosial Rp49,61 Hal ini berarti realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 lebih kecil Rp47.537.659.753.556 atau
triliun turun 48,93 persen dari Realisasi TA 2015. Rincian realisasi Belanja Bantuan Sosial adalah
sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 73-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Belanja Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Sosial 462.256.184.812 552.515.570.220
Belanja Bantuan Sosial untuk Jaminan Sosial 34.817.725.562.440 32.632.198.079.584
Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial 2.825.195.427.249 40.670.606.125.660
Belanja Bantuan Sosial untuk Perlindungan Sosial 9.008.034.496.376 16.387.369.851.170
Belanja Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan 636.636.513.000 4.639.550.694.445
Belanja Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Bencara 1.864.174.249.600 2.268.958.565.954
Perbedaan Pencatatan antara BUN dengan SAI (483.300.000)

Jumlah 49.613.539.133.477 97.151.198.887.033

Alokasi Belanja Bantuan Sosial tahun 2016 menurun signifikan dibandingkan tahun 2015, karena
beberapa K/L dengan anggaran Belanja Bantuan Sosial yang besar mereklasifikasikan Belanja
Bantuan Sosial menjadi Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat pada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan menjadi Belanja Pegawai (Tunjangan Guru) pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan ketentuan.
B.2.2.1.8. Belanja Lain-lain
Belanja Lain-lain Realisasi Belanja Lain-lain TA 2016 adalah sebesar Rp6.023.995.438.546 atau 26,74 persen
Rp6,02 triliun dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp22.525.471.465.000. Hal ini
berarti realisasi Belanja Lain-lain TA 2016 lebih kecil Rp4.027.925.868.961 atau turun 40,07
persen dari Realisasi TA 2015. Rincian Belanja Lain-lain adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Lain-lain Jasa Pelayanan BUN/ Belanja 11.130.939.866 17.427.540.000
Lain-Lain II (Pembayaran selisih harga beras Bulog)
Belanja Lain-lain Tanggap Darurat - 6.612.473.000
Belanja Lain-lain Dana Cadangan Beras 1.999.999.991.340 1.499.999.998.500
Belanja Cadangan Kenaikan Harga Tanah (Land
Capping) 965.926.000.000

Belanja Cadangan Stabilisasi Harga Pangan 1.399.134.742.124


Belanja Lain-lain BUN 478.493.677.867 3.875.760.864.733
Belanja Lain-lain 2.135.236.087.349 3.686.194.431.274
Jumlah 6.023.995.438.546 10.051.921.307.507

Realisasi Belanja Lain-lain tidak mencapai target APBN-P TA 2016 terutama karena terdapat
Pagu Anggaran Belanja Lain-lain yang direalokasi ke K/L sesuai dengan karakteristik belanjanya
melalui mekanisme Surat Alokasi Bagian Anggaran (SABA) sebesar Rp2.952.986.971.000, dan
pagu pada APBN-P 2016 tidak seluruhnya dialokasikan dalam DIPA yang terbit pada tahun 2016
sebesar Rp14.919.805.028.000.
B.2.2.2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Transfer ke Daerah
Rp710.256.869.859.856 atau 91,50 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA
dan Dana Desa 2016 sebesar Rp776.252.903.772.000. Transfer ke Daerah dan Dana Desa terdiri dari (i) Dana
Rp710,25 triliun Perimbangan, (ii) Dana Insentif Daerah, (iii) Dana Keistimewaan DIY, dan (iv) Dana Otonomi
Khusus, serta Dana Desa. Dana Desa merupakan amanat UU tentang Desa dan pertama kalinya
disalurkan oleh Pemerintah Pusat Pada Tahun 2016.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 74-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Komposisi realisasi Transfer ke Daerah TA 2016 disajikan pada Grafik 21.

Dana Otsus Dana Dana Transfer


2.75% Keistimewaan DIY Lainnya
0.09% 15.87%
Dana Desa
DAK
3.33%
8.81%

DBH
12.53%

DAU
56.63%

Grafik 22. Komposisi RealisasiTransfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2016


Rincian penyaluran netto DBH, DAU dan Dana Penyesuaian ke masing-masing RKUD dapat dilihat
pada Lampiran 3.

B.2.2.2.1 Transfer ke Daerah


Transfer ke Daerah Realisasi Transfer ke Daerah TA 2016 adalah sebesar Rp663.577.540.680.490 atau 90,99
Rp663,57 triliun persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp729.270.823.772.000.
Hal ini berarti Realisasi Transfer ke Daerah TA 2016 ini lebih besar Rp61,204,135,617,324
atau naik 10,16 persen dari Realisasi TA 2015. Transfer ke Daerah terdiri dari (i) Dana
Perimbangan, (ii) Dana Insentif Daerah, (iii) Dana Keistimewaan DIY, dan (iv) Dana Otonomi
Khusus.

B.2.2.2.1.1 Dana Perimbangan


Dana Perimbangan Realisasi Dana Perimbangan TA 2016 adalah sebesar Rp639.765.656.796.490 atau 90,69
Rp639,76 triliun persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp705.458.939.888.000.
Hal ini berarti realisasi Dana Perimbangan TA 2016 ini lebih besar Rp153.947.193.049.760
atau naik 31,69 persen dari realisasi TA 2015. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Transfer
Umum dan Dana Transfer Khusus. Dana Transfer Umum terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), dan
Dana Alokasi Umum (DAU). Dana Transfer Khusus terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
dan DAK Non Fisik. Rincian realisasi Dana Perimbangan disajikan pada Lampiran 3.

B.2.2.2.1.1.1 Dana Transfer Umum

Dana Transfer Umum Realisasi Dana Transfer Umum TA 2016 adalah sebesar Rp475.895.780.246.067 atau 96,25
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp494.436.692.950.000.
Rp475,89 triliun Hal ini berarti realisasi Dana Transfer Umum TA 2016 lebih besar sebesar
Rp44.954.553.450.987 atau naik sebesar 10,43 persen dibandingkan TA 2015.

B.2.2.2.1.1.1.1 Dana Bagi Hasil


DBH Rp90,53 triliun Realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) TA 2016 adalah sebesar Rp90.534.933.146.067 atau 83,00
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp109.075.845.850.000.
Hal ini berarti realisasi Dana Bagi Hasil TA 2016 ini lebih besar Rp12.481.554.878.987 atau naik
15,99 persen dari realisasi TA 2015.
Rincian realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) adalah sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 75-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


DBH Pajak
DBH Pajak Penghasilan Perorangan 27.315.056.879.350 13.975.557.775.500
DBH Pajak Bumi dan Bangunan 20.467.077.053.367 19.037.844.025.750
Jumlah DBH Pajak 47.782.133.932.717 33.013.401.801.250
DBH Cukai 2.854.105.033.200 2.757.955.596.350
DBH SDA
DBH SDA Minyak Bumi 8.310.533.486.000 11.049.092.139.196
DBH SDA Gas Bumi 9.733.383.872.000 8.973.035.420.215
DBH SDA Pertambangan Umum 19.376.484.546.800 20.093.436.506.030
DBH SDA Pertambangan Panas Bumi 697.952.441.000 576.868.621.022
DBH SDA Kehutanan 1.530.859.834.350 1.234.301.025.017
DBH SDA Perikanan 249.480.000.000 355.287.158.000
Jumlah DBH SDA 39.898.694.180.150 42.282.020.869.480
Total DBH 90.534.933.146.067 78.053.378.267.080

Realisasi Dana Bagi Hasil yang lebih kecil dari anggarannya terutama disebabkan oleh penurunan
realisasi DBH Minyak Bumi yang disebabkan oleh menurunnya harga minyak bumi selama kurun
waktu 2016, dan DBH PPh sebagai akibat belum tercapainya penerimaan perpajakan.

Realisasi Dana Bagi Hasil tahun 2016 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2015 terutama
karena adanya realisasi pembayaran terhadap kurang bayar tahun-tahun sebelumnya sebesar
Rp28.891.450.517.667.
Rincian realisasi Dana Bagi Hasil disajikan pada Lampiran 3.

B.2.2.2.1.1.1.2 Dana Alokasi Umum


Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) TA 2016 adalah sebesar Rp385.360.847.100.000 atau
DAU Rp385,36
100 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
triliun
Rp385.360.847.100.000. Hal ini berarti realisasi DAU TA 2016 ini lebih besar
Rp32.472.998.572.000 atau naik 9,2 persen dari realisasi TA 2015 sebesar
Rp352.887.848.528.000.
Kebijakan alokasi DAU ke daerah dilakukan dengan menggunakan formula yang didasarkan pada
data dasar perhitungan DAU. Penggunaan formula tersebut menurut Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. Alokasi DAU tahun
2016 meningkat karena berdasarkan perhitungan 27,7 persen dari Pendapatan Dalam Negeri
Neto pada APBN-P TA 2016.
Rincian realisasi Dana Perimbangan disajikan pada Lampiran 3.
B.2.2.2.1.1.2 Dana Transfer Khusus
Realisasi Dana Transfer Khusus TA 2016 adalah sebesar Rp163.869.876.550.423 atau 77,66
Dana Transfer
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp211.022.246.938.000.
Khusus Rp163,86
Hal ini berarti realisasi Dana Transfer Khusus TA 2016 ini lebih besar Rp11.765.172.224.337
triliun
atau naik 7,73 persen dari realisasi TA 2015 sebesar Rp152.104.704.326.086.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 76-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.2.2.1.1.2.1 Dana Alokasi Khusus Fisik


DAK Fisik Rp75,20 Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2016 adalah sebesar Rp75.207.496.115.489 atau
triliun 83,74 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp89.809.364.966.000. DAK dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan
khusus yang merupakan usulan daerah, dan sesuai dengan prioritas nasional. Daerah tertentu
adalah daerah yang memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan
kriteria teknis.
Realisasi DAK Fisik Tahun 2016 meliputi DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah, dan
DAK Afirmasi dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
DAK Reguler 51.307.829.960.963 31.818.549.394.500
DAK Infrastruktur Publik Daerah 21.786.660.591.968
DAK Affirmasi 2.113.005.562.558 2.697.885.381.000
DAK Tambahan Pendukung Program Prioritas
5.469.324.000.000
Kabinet Kerja
DAK Tambahan UD 14.891.478.176.150
Jumlah DAK Fisik 75.207.496.115.489 54.877.236.951.650 *
*Pada Tahun 2015 DAK terdiri dari DAK Reguler dan DAK Tambahan (DAK Afirmasi, DAK
Tambahan Pendukung Program Prioritas Kabinet Kerja dan DAK Usulan Daerah)

B.2.2.2.1.1.2.2 Dana Alokasi Khusus Non Fisik


DAK Non Fisik Realisasi Dana Alokasi Khusus Non Fisik TA 2016 adalah sebesar Rp88.662.380.434.934 atau
Rp88,66 triliun 73,15 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp121.212.881.972.000. Pada tahun 2015 DAK Non Fisik disajikan sebagai Dana Transfer
Lainnya dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp98.891.977.374.436 (termasuk Dana Insentif
Daerah sebesar Rp1.664.510.000.000*).
Rincian realisasasi DAK Non Fisik adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Dana Bantuan Operasional Sekolah 43.325.407.723.488 31.103.741.616.716
Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri 820.076.498.190 828.822.840.720
Sipil
Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah 39.167.587.555.402 65.236.592.078.000
Dana Bantuan Operasional KB 186.160.945.000
Dana Bantuan Operasional Kesehatan 2.444.446.066.564
Dana Peningkatan Pengelolaan Koperasi 96.750.000.000
Dana Peningaktan Pengelolaan Ketenagakerjaan 140.738.459.290
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD 2.281.900.000.000
Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi 199.313.187.000 58.310.839.000
Jumlah 88.662.380.434.934 97.227.467.374.436
*
Pada tahun 2016 Dana Insentif Daerah disajikan tersendiri (pada tahun 2015 disajikan sebagai
bagian dari Dana Transfer Lainnya).

B.2.2.2.1.2 Dana Insentif Daerah

Dana Insentif Daerah Realisasi Dana Insentif Daerah TA 2016 adalah sebesar Rp5.000.000.000.000 atau 100 persen
dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp5.000.000.000.000. Jika
Rp5 triliun
dibandingkan TA 2015, realisasi Dana Insentif Daerah TA 2016 tersebut mengalami peningkatan
sebesar Rp3.335.490.000.000 dari sebelumnya sebesar Rp1.664.510.000.000 Pada tahun
2015, Dana Insentif Daerah disajikan sebagai bagian dari Dana Transfer Lainnya dengan realisasi
untuk TA 2015 adalah sebesar Rp1.664.510.000.000.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 77-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.2.2.1.3 Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta


Dana Keistimewaan Realisasi Dana Keistimewaan DIY TA 2016 adalah sebesar Rp547.450.000.000 atau 100 persen
DIY Rp547,45 miliar dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp547.450.000.000. Hal ini
berarti realisasi Dana Keistimewaan DIY TA 2016 sama dengan realisasi TA 2015.
B.2.2.2.1.4 Dana Otonomi Khusus
Realisasi Dana Otonomi Khusus TA 2016 adalah sebesar Rp18.264.433.884.000 atau 100
Dana Otonomi persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp18.264.433.884.000.
Khusus Rp18,26 Hal ini berarti realisasi Dana Otonomi Khusus TA 2016 ini lebih besar Rp1.148.919.942.000
triliun atau naik 6,71 persen dari realisasi TA 2015.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Transfer Dana Otsus untuk Propinsi Aceh 7.707.216.942.000 7.057.756.971.000
Transfer Dana Otonomi Khusus untuk Papua 5.395.051.859.000 4.940.429.880.000
Transfer Dana Tambahan Infrastruktur Papua 1.987.500.000.000 2.250.000.000.000
Transfer Dana Otonomi Khusus untuk Papua Barat 2.312.165.083.000 2.117.327.091.000
Transfer Dana Tambahan Infrastruktur Papua Barat 862.500.000.000 750.000.000.000
Jumlah 18.264.433.884.000 17.115.513.942.000

Dana Otonomi Khusus diperuntukkan bagi Provinsi Aceh, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua
Barat. Alokasi Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Aceh didasarkan pada UU Nomor 11 tahun
2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dana Otonomi khusus untuk Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat didasarkan pada UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua dan UU Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua.

B.2.2.2.2. Dana Desa


Dana Desa Rp46,67 Realisasi Dana Desa sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp46.679.329.179.366
triliun atau 99,36 persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp46.982.080.000.000. Hal ini berarti realisasi Dana Desa TA 2016 ini lebih besar
Rp25.913.129.179.366 atau naik 124,79 persen dari realisasi TA 2015 sebesar
Rp20.766.200.000.000. Pengalokasian Dana Desa merupakan amanat dari UU Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa. Alokasi Dana Desa pertama kalinya dialokasikan pada APBN.
Peningkatan realisasi Dana Desa pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015
terutama karena sesuai dengan arah kebijakan pemerintah berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, pemerintah akan secara bertahap meningkatkan alokasi dana desa dan pada tahun
2017 akan mengalokasikan Dana Desa sebesar 10 persen dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten/Kota. Dana Desa TA 2016 tersebut dialokasikan kepada 74.754 desa. Jumlah desa
dimaksud bertambah sebanyak 661 desa dibandingkan tahun 2015 sebanyak 74.093 desa.

B.2.3. Defisit Anggaran


Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan realisasi Belanja Negara TA 2016, maka Defisit
Defisit Anggaran
Anggaran TA 2016 adalah sebesar Rp308.340.941.062.175 atau 103,92 persen dari jumlah
minus Rp308,34
yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp296.723.859.977.000. Perhitungan
triliun
Defisit Anggaran sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Negara 1.555.934.150.832.790 1.508.020.372.856.325
Belanja Negara 1.864.275.091.894.965 1.806.515.202.066.316
Defisit Anggaran (308.340.941.062.175) (298.494.829.209.991)

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 78-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.4.Pembiayaan

Pembiayaan (Neto) Realisasi Pembiayaan (Neto) TA 2016 adalah sebesar Rp334.503.339.851.560 atau 112,73
persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar Rp296.723.859.977.000.
Rp334,50 triliun
Pembiayaan terdiri dari (i) Pembiayaan Dalam Negeri, dan (ii) Pembiayaan Luar Negeri.
Pembiayaan yang melampaui target APBN-P TA 2016 tersebut dikarenakan kebijakan Pemerintah
dalam rangka menutupi pelebaran defisit APBN 2016 yang disebabkan oleh tidak tercapainya
target pendapatan negara sesuai dengan ketentuan UU APBN-P TA 2016. Untuk itu, sesuai
dengan UU APBN-P TA 2016, Pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 146/PMK.05/2016 Tentang Perkiraan Defisit Yang Melampaui Target Defisit
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 Dan Tambahan Pembiayaan
Defisit Yang Diperkirakan Melampaui Target Defisit Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2016. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka besaran perkiraan Defisit jika
melampaui target Defisit APBN Tahun Anggaran 2016 perkiraan tambahan Defisit tersebut
dibiayai dengan menggunakan tambahan pembiayaan.
Untuk menjaga kesinambungan fiskal jangka menengah, pemerintah tetap menjaga defisit
kumulatif APBN tahun 2016 di bawah ambang batas 3,0 persen terhadap PDB. Defisit Anggaran
di tahun 2016 Rp308.340.941.062.175 dan Produk Domestik Bruto tahun 2016 sebesar
Rp12.406.800.000.000.000, sehingga rasio defisit terhadap PDB sebesar 2,49 persen.
B.2.4.1. Pembiayaan Dalam Negeri (Neto)

Pembiayaan Dalam Realisasi Pembiayaan Dalam Negeri TA 2016 adalah sebesar Rp344.922.873.464.953, atau
Negeri Rp344,92 115,26 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
triliun Rp299.250.779.509.000. Pembiayaan Dalam Negeri terdiri dari (i) Rekening Pemerintah, (ii)
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman, (iii) Privatisasi dan Penjualan Aset
Program Restrukturisasi, (iv) Surat Berharga Negara (Neto), (v) Pinjaman Dalam Negeri (Neto), (vi)
Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah, (vii) Kewajiban Penjaminan, (viii) Dana
Pengembangan Pendidikan Nasional, dan (ix) Dana Antisipasi untuk PT. Lapindo Brantas Inc/PT.
Minarak Lapindo Jaya.

B.2.4.1.1. Rekening Pemerintah/Penggunaan SAL


Penggunaan SAL Pembiayaan dari Rekening Pemerintah adalah penerimaan pembiayaan yang berasal dari
Rp19,01 triliun penggunaan rekening SAL. Realisasi Penggunaan SAL TA 2016 adalah sebesar
Rp19.011.062.000.000 atau 100 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016
sebesar Rp19.011.062.000.000. Pada tahun 2015 tidak terdapat Penggunaan SAL.

B.2.4.1.2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman


Cicilan Pengembalian Realisasi Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman TA 2016 adalah sebesar
Penerusan Pinjaman Rp6.780.671.045.834 atau 106,79 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA
Rp6,78 triliun 2016 sebesar Rp6.349.669.260.000. Rincian Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman
adalah sebagai berikut.

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman DN 9.193.293.725 11.058.502.844
kepada Daerah
Penerusan Pinjaman DN kepada BUMD 395.765.557.706 40.412.868.552
Penerusan Pinjaman DN kepada BUMN 1.916.658.895.930 652.307.261.159
Penerusan Pinjaman DN kepada Non Pemerintah 11.048.753.371 15.651.168.665
Penerusan Pinjaman LN Tahun Anggaran Berjalan 27.754.604.627 35.639.585.737
(TAB) kepada Daerah
Penerusan Pinjaman LN TAB kepada BUMD 527.245.026.694 245.844.920.163
Penerusan Pinjaman LN TAB kepada BUMN 3.462.406.669.113 3.764.776.028.574

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 79-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penerusan Pinjaman LN TAB kepada Non Pemerintah 76.541.782.727 89.056.938.011


Penerimaan Cicilan Pokok Pembiayaan Kredit 354.000.000.000
Investasi Pemerintah
Penerimaan Piutang yang belum disesuaikan 56.461.941
Total 6.780.671.045.834 4.854.747.273.705

B.2.4.1.3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi


Pembiayaan
Realisasi Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi TA 2016 adalah sebesar
Privatisasi dan
Rp551.711.141.227 atau 169,76 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016
Penjualan Aset
sebesar Rp325.000.000.000. Penjualan Aset Program Restrukturisasi dilakukan oleh PT PPA
Program
melalui penjualan aset pasca dibubarkannya Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Restrukturisasi
Rincian realisasi pembiayaan dari Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi adalah
Rp551,71 miliar
sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Eks BPPN 418.638.877.783 303.634.751.073
Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik 133.072.263.444 38.095.699.318
Eks BDL
Jumlah 551.711.141.227 341.730.450.391

B.2.4.1.4. Surat Berharga Negara (Neto)


Realisasi Pembiayaan dari Surat Berharga Negara (SBN) Neto TA 2016 adalah sebesar
Rp407.259.356.418.288 atau 111,62 persen dari yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016
Surat Berharga sebesar Rp364.866.887.000.000. Hal tersebut dikarenakan kebijakan Pemerintah dalam rangka
Negara (Neto) menutupi pelebaran defisit APBN 2016 yang disebabkan oleh tidak tercapainya target
Rp407,25 triliun pendapatan negara sesuai dengan ketentuan UU APBN-P TA 2016. Pemerintah dapat
menerbitkan SBN untuk membiayai kebutuhan pengelolaan kas bagi pelaksanaan APBN, apabila
dana tunai kas tidak cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran di awal tahun
anggaran dan untuk kepentingan stabilisasi pasar dan pengelolaan kas dengan tetap
memperhatikan jumlah kebutuhan penerbitan SBN neto untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
yang ditetapkan.
Untuk itu, penerbitan SBN yang melampaui target APBN-P TA 2016 tersebut berdasarkan pada
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 146/PMK.05/2016 Tentang Perkiraan
Defisit Yang Melampaui Target Defisit Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2016 Dan Tambahan Pembiayaan Defisit Yang Diperkirakan Melampaui Target Defisit
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.

Perhitungan Surat Berharga Neto adalah sebagai berikut.


Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan
Penerbitan/Penjualan SPN 57.666.713.000.000 74.634.119.000.000
Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara DN 305.721.724.000.000 237.313.755.000.000
Utang Bunga Obligasi Negara DN 6.512.482.834.460 4.598.408.272.000
Penerbitan/Penjualan SBSN – Jangka Panjang 113.293.922.100.000 67.862.059.959.816
Imbalan Dibayar di Muka SBSN – Jangka Panjang 1.960.970.313.000 722.657.215.000
Penjualan Surat Perbendaharaan Negara Syariah 19.520.030.000.000 19.379.143.000.000
Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara – Valas 109.038.720.000.000 86.568.689.364.800
Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara – Valas - 30.475.045.000
Penerimaan Penerbitan SBSN – Valas 33.407.500.000.000 26.422.000.000.000
Penerimaan Penerbitan/Penjualan SBSN dlm Rangka 13.677.199.900.000 4.850.975.040.184
Pembiayaan Proyek melalui SBSN PBS
Total Penerimaan 660.799.262.147.460 522.382.281.896.800
Pengeluaran

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 80-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pelunasan SPN (82.010.832.000.000) (49.200.000.000.000)


Pelunasan Obligasi DN (87.446.270.191.712) (52.966.818.589.052)
Pembelian Kembali Obligasi DN (972.000.000.000) (4.406.290.000.000)
Pembayaran Utang Bunga Obligasi Negara DN (7.061.424.344.460) (4.059.040.817.000)
Pelunasan SBSN-Jangka Pendek - -
Pelunasan SBSN-Jangka Panjang (35.598.875.000.000) (19.960.505.000.000)
Pembayaran Imbalan Dibayar di Muka SBSN- Jk (2.033.931.193.000) (611.471.625.000)
Panjang
Pelunasan SPN Syariah (25.919.173.000.000) (16.015.000.000.000)
Pembayaran Utang Bunga Obligasi Valas - (31.151.405.000)
Pelunasan Obligasi Negara Valas (12.497.400.000.000) (12.875.000.000.000)
Pelunasan SBSN Valas Jangka Panjang - -
Total Pengeluaran (253.539.905.729.172) (160.125.277.436.052)
Jumlah SBN (Neto) 407.259.356.418.288 362.257.004.460.748

Dalam realisasi Penerimaan SBN sebesar Rp660.799.262.147.460 tidak termasuk Penerimaan


Prefunding SBN Tahun 2017 sebesar Rp46.782.035.830. Hal ini berdasarkan kebijakan
akuntansi pemerintah dan sesuai Undang-Undang APBN Tahun 2017, transaksi Penerimaan SBN
tersebut tidak disajikan sebagai transaksi Penerimaan Pembiayaan, namun disajikan sebagai
utang jangka panjang pada Pembiayaan Surat Berharga Negara Ditangguhkan.
Pada pelunasan Obligasi Dalam Negeri Tahun 2016 sebesar Rp87.446.270.191.712 terdapat
pengurangan pelunasan yang berasal dari penyetoran kelebihan pembayaran angsuran pokok
SRBI-01/MK/2003 senilai Rp63.184.434.973. Pengeluaran pembiayaan SBN Tahun 2016
termasuk berasal dari Penyetoran surplus BI bagian Pemerintah tahun 2016 sebesar
Rp18.155.936.768.978 yang selanjutnya dicatat pengeluaran pembiayaan utang yang
mengurangi saldo hutang pada Neraca atas obligasi SRBI01/MK/2003.

B.2.4.1.5. Pinjaman Dalam Negeri (Neto)


Pinjaman Dalam
Realisasi Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri TA 2016 adalah sebesar Rp1.051.559.354.512
Negeri (Neto) Rp1,05
atau 31,03 persen dari jumlah yang dianggarkan APBN-P TA 2016 sebesar
triliun
Rp3.389.000.000.000. Pinjaman ini merupakan pinjaman dari BUMN dan Perusahaan Daerah.
Rincian Pinjaman Dalam Negeri TA 2016 adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri dari BUMN 1.245.718.686.054 396.129.116.896
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri dari 89.014.925.682 577.535.187.919
Perusahaan Daerah
Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri (283.174.257.224) (141.256.054.142)
Jumlah 1.051.559.354.512 832.408.250.673

B.2.4.1.6. Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah


PMN/ Investasi Realisasi pengeluaran Pembiayaan Penyertaan Modal Negara (PMN)/Investasi Pemerintah TA
Pemerintah minus 2016 adalah sebesar minus Rp84.079.812.494.908 atau 94,49 persen dari jumlah yang
Rp84,07 triliun dianggarkan APBN-P TA 2016 sebesar minus Rp88.984.825.646.000. Rincian Pengeluaran
Pembiayaan Penyertaan Modal Negara (PMN) TA 2016 adalah:
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Kembali Investasi Lainnya - 19.134.920.271.845
PMN untuk BUMN dan Badan Lainnya (50.521.011.424.354) (71.656.915.691.435)
PMN untuk Badan Internasional dan (3.837.161.070.554) (276.478.205.423)
Penyertaan Modal Lainnya
Pengeluaran Pembiayaan Untuk Modal Awal (16.000.000.000.000) (1.500.000.000.000)
BLU Lembaga Manajemen Aset Negara

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 81-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir (4.295.659.000.000) (5.356.300.000.000)


Penyertaan Modal Negara Lainnya (10.827.891.000.000)
Penerimaan Kembali Investasi 1.401.910.000.000
Jumlah (84.079.812.494.908) (59.654.773.625.013)

PMN untuk Badan Internasional dan Penyertaan Modal Lainnya sebesar Rp3.837.161.070.554
adalah sebagai berikut.
Uraian Jumlah
International Development Bank 77.471.350.554
International Fund for Agricultural Development (IFAD) 40.308.000.000
International Development Association (IDA) 44.070.080.000
Asian Infrastructure Investment Bank 3.675.311.640.000
Jumlah 3.837.161.070.554

Dana Bergulir sebesar Rp4.295.659.000.000 disalurkan untuk BLU Pusat Pembiayaan


Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
PMN Lainnya terdiri dari PMN Tunai kepada LPEI dan BPJS Kesehatan. PMN ke LPEI digunakan
untuk meningkatkan kapasitas usaha LPEI dan penugasan khusus pemerintah. Untuk PMN
kepada BPJS Kesehatan digunakan untuk menambah aset bersih Dana Jaminan Sosial
Kesehatan.
Penyetoran Penerimaan Kembali Investasi berasal dari Dana Bergulir Badan Layanan Umum
Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol.

B.2.4.1.7. Kewajiban Penjaminan


Kewajiban
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Dana Kewajiban Penjaminan sebesar minus
Penjaminan minus
Rp651.674.000.000 atau 100 persen dari jumlah yang dianggarkan pada APBN-P TA 2016
Rp651,67 milyar
sebesar minus Rp651.674.000.000.
Pembentukan Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah sebesar Rp651.674.000.000 yang
dianggarkan pada APBN-P TA 2016 adalah sebagai berikut.
Uraian Jumlah
Proyek percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang 570.500.000.000
menggunakan batu bara
Proyek percepatan penyediaan air minum 674.000.000
Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta melalui Badan Usaha Penjaminan 80.500.000.000
Infrastruktur
Jumlah 651.674.000.000
Dana Kewajiban Penjaminan Tahun Anggaran 2015 tidak dicairkan.

B.2.4.1.8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional


Realisasi Pembiayaan untuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional TA 2016 adalah minus
Dana Pengembangan
Rp5.000.000.000.000 atau 100 persen dari jumlah yang dianggarkan APBN-P TA 2016 sebesar
Pendidikan Nasional
minus Rp5.000.000.000.000.
minus Rp5 triliun
Dana Pengembangan Pendidikan Nasional bertujuan untuk menjamin keberlangsungan program
pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi, dan
dana cadangan pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang
rusak akibat bencana alam, yang dilakukan oleh BLU Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 82-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B.2.4.1.9. Dana Antisipasi Lapindo Brantas


Dana Antisipasi Realisasi Pembiayaan untuk Dana Antisipasi PT. Lapindo Brantas Inc/PT. Minarak Lapindo Jaya
Lapindo Rp0 TA 2016 adalah nihil dari jumlah yang dianggarkan APBN-P TA 2016 sebesar minus
Rp54.339.105.000.

B.2.4.2. Pembiayaan Luar Negeri (Neto)


Pembiayaan LN Realisasi Pembiayaan Luar Negeri (Neto) TA 2016 adalah sebesar minus Rp10.419.533.613.393
(Neto) Rp10,41 atau 412,34 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar minus
triliun Rp2.526.919.532.000. Pembiayaan Luar Negeri terdiri dari (i) penarikan pinjaman luar negeri, (ii)
penerusan pinjaman dan (iii) pembayaran cicilan pokok utang luar negeri.

B.2.4.2.1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri


Penarikan Pinjaman Realisasi Penarikan Pinjaman Luar Negeri TA 2016 adalah sebesar Rp63.424.377.426.272 atau
LN Rp63,42 triliun 86,93 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
Rp72.959.118.228.000. Penarikan pinjaman luar negeri terdiri dari (i) penarikan pinjaman
program dan (ii) penarikan pinjaman proyek.

B.2.4.2.1.1. Penarikan Pinjaman Program


Penarikan Pinjaman Realisasi Penarikan Pinjaman Program TA 2016 adalah sebesar Rp35.324.945.886.041 atau
Program Rp35,32 98,74 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
triliun Rp35.775.000.000.000. Rincian realisasi Penarikan Pinjaman Program TA 2016 dan TA 2015
adalah sebagi berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penarikan Pinjaman Program Bilateral Lainnya - -
Penarikan Pinjaman Program 35.324.945.886.041 55.084.739.858.586
Jumlah 35.324.945.886.041 55.084.739.858.586

Pinjaman Program adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk cash financing yang memerlukan
policy matrix untuk pencairannya. Policy matrix adalah suatu set of policy yang menjadi
collateral pinjaman program yang harus dipenuhi agar pinjaman dapat dicairkan. Pinjaman
program digunakan untuk mendukung pembiayaan defisit tunai APBN. Besarnya pinjaman
program dilakukan dengan mempertimbangkan defisit pada suatu tahun anggaran.

B.2.4.2.1.2. Penarikan Pinjaman Proyek


Penarikan Pinjaman Realisasi Penarikan Pinjaman Proyek TA 2016 adalah sebesar Rp28.099.431.540.231 atau
Proyek Rp28,09 75,57 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar
triliun Rp37.184.118.228.000
Pinjaman Proyek merupakan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai
kegiatan/proyek pembangunan tertentu. Kegiatan pembangunan ini adalah kegiatan yang telah
menjadi kegiatan prioritas pembangunan yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS) dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Realisasi Penarikan Pinjaman Proyek TA 2016 dan TA 2015 adalah sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 83-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Penarikan Pinjaman Proyek 28.099.431.540.231 28.736.529.907.468
Jumlah 28.099. 431.540.231 28.736.529.907.468

Penarikan pinjaman proyek tidak lagi dirinci berdasarkan Penarikan Pinjaman Proyek Bilateral,
Multilateral, Fasilitas Kredit Ekspor, Komersial, dan Lainnya.

B.2.4.2.2. Penerusan Pinjaman


Realisasi pengeluaran pembiayaan Penerusan Pinjaman TA 2016 adalah sebesar minus
Penerusan Pinjaman Rp5.117.915.204.933 atau 87,73 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016
minus Rp5,11 triliun sebesar minus Rp5.833.652.760.000. Rincian Penerusan Pinjaman adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerusan Pinjaman LN Tahun Anggaran (354.422.478.860) (20.850.154.505)
Berjalan kepada Daerah
Penerusan Pinjaman LN Tahun Anggaran (4.763.492.726.073) (2.555.591.075.407)
Berjalan kepada BUMN
Total (5.117.915.204.933) (2.576.441.229.912)

Realisasi Penerusan Pinjaman sebesar 87,73 persen, dikarenakan beberapa hal antara lain:
penyusunan perikatan perjanjian penerusan pinjaman terlambat, pemilihan kepala daerah atau
pembebasan tanah, adanya ketidaksiapan proyek yang akan didanai dari Penerusan Pinjaman.

B.2.4.2.3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri


Pembayaran Cicilan Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri merupakan pembayaran pokok utang luar
Pokok Utang LN negeri yang jatuh tempo pada TA 2016. Realisasi Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
dalam TA 2016 adalah sebesar minus Rp68.725.995.834.732 atau 98,67 persen dari jumlah
Rp68,72 triliun
yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2016 sebesar minus Rp69.652.385.000.000.
Rincian Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri TA 2016 dan TA 2015 adalah sebagai
berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015(Audited)
Pembiayaan Cicilan Pokok Utang LN – Pinjaman Program (15.560.138.215.156) (13.751.090.977.953)
Pengeluaran Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Lain-lain (53.161.216.276.463) (52.243.463.522.166)
Pengembalian pinjaman karena Pengeluaran Ineligible (4.641.343.113)
sampai dengan Tahun 2007
Jumlah (68.725.995.834.732) (65.994.554.500.119)

B.2.5. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SiLPA (SiKPA)


SiLPA Rp26,16 Berdasarkan Defisit Anggaran sebesar Rp308.340.941.062.175 dan realisasi Pembiayaan Neto
triliun sebesar Rp334.503.339.851.560 sebagaimana diuraikan di atas, maka terdapat Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Rp26.162.398.789.385 dengan perhitungan sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Negara 1.555.934.150.832.790 1.508.020.372.856.325
Belanja Negara 1.864.275.091.894.965 1.806.515.202.066.316
Surplus (Defisit) (308.340.941.062.175) (298.494.829.209.991)
Pembiayaan Neto 334.503.339.851.560 323.108.008.796.968
SiLPA (SiKPA) 26.162. 398.789.385 24.613.179.586.977

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 84-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016(Audited)

B.3. CATATAN PENTING LAINNYA

1. Data Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan


Berdasarkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga terdapat realisasi belanja terkait dengan dana
dekonsentrasi/tugas pembantuan/urusan bersama TA 2016, dengan rincian sebagai berikut. 
Kode Realisasi TA 2016 (dalam Rp)
Kementerian Negara/Lembaga
BA Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Urusan Bersama
010 Kementerian Dalam Negeri 105.633.833.141 523.783.530.156
018 Kementerian Pertanian 2.288.219.554.185 10.628.669.248.070
019 Kementerian Perindustrian 85.416.967.482
023 Kementerian Pendidikan dan 544.600.056.151 83.017.929.404
Kebudayaan
024 Kementerian Kesehatan 1.240.452.036.695
026 KementerianKetenagakerjaan 276.646.772.442 258.194.279.932
027 Kementerian Sosial 626.818.928.062 96.732.792.957
029 Kementerian Kehutanan dan 168.531.779.858 22.034.396.036
Lingkungan Hidup
032 Kementerian Kelautan dan Perikanan 294.999.411.503 771.726.114.545
033 Kementerian Pekerjaan Umum dan 31.569.061.056 1.868.839.162.690
Perumahan Rakyat
040 Kementerian Pariwisata 122.690.061.630
044 Kementerian Negara Koperasi dan 92.383.241.780 96.089.872.470
UKM
047 Kementerian Negara Pemberdayaan 21.801.694.049
Perempuan dan Perlindungan Anak
055 Kementerian Negara PPN/Bappenas 16.230.843.134
056 Kementerian Agraria dan Tata 78.714.387.312
Ruang/BPN
057 Perpustakaan Nasional 13.168.352.577
065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 15.151.687.603
067 Kementerian Desa, Pembangunan 1.199.043.141.027 1.155.720.431.989 332.225.694.729
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
068 Badan Kependudukan dan Keluarga 29.133.500.184
Berencana Nasional
087 Arsip Nasional Republik Indonesia 11.543.732.443
090 Kementerian Perdagangan 68.944.123.458 1.119.374.297.209
092 Kementerian Pemuda dan Olah Raga 220.115.092.057
111 Badan Nasional Pengelola Perbatasan 5.829.336.357 15.860.575.317
Total 7.557.637.594.186 16.640.042.630.775 332.225.694.729

2. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU)


Sebagai bagian reformasi manajemen keuangan negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah
mengamanatkan berbagai perubahan fundamental, antara lain pada Pasal 68 dan pasal 69 mengenai PK BLU untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan
publik.
Amanat UU 1/2004 tersebut telah dijabarkan lebih lanjut dalam PP No. 23 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah
dengan PP No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan 5 (lima) Peraturan Menteri
Keuangan berkaitan dengan Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satker Instansi
Pemerintah untuk Menerapkan PPK BLU, Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU, Pembentukan Dewan
Pengawas pada BLU, Pedoman Penetapan Remunerasi pada BLU, Tata Cara Penyusunan Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU.
BLU merupakan implementasi konsep “enterprising the government” dan penganggaran berbasis kinerja di lingkungan

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 85-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

pemerintah. BLU diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan untuk mendukung produktivitas, efisiensi dan
efektivitas pelayanan publik tetapi tidak bertujuan mencari laba. Fleksibilitas BLU antara lain mengelola langsung
pendapatan operasionalnya, tidak harus menyetor surplus akhir tahun ke Rekening Kas Negara, pegawai bisa PNS dan
non-PNS, remunerasi berdasarkan tingkat tanggung jawab dan profesionalisme. Sumber pembiayaan instansi yang
menerapkan PK BLU berasal dari APBN, pendapatan dari pelayanan, kerja sama operasional, hibah dan pendapatan
lainnya.
Bidang layanan umum yang diselenggarakan instansi PK BLU adalah kegiatan pemerintah yang bersifat operasional
dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan semi barang/jasa (quasi public goods), meliputi
penyediaan barang/jasa, pengelola wilayah, dan pengelola dana khusus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
BLU diharuskan menyusun Rencana Bisnis Anggaran yang akan digabungkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) kementerian negara/lembaga induknya. Transparansi dan akuntabilitas diinformasikan dalam laporan keuangan
instansi PK BLU, minimal terdiri dari laporan operasional/laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh pemeriksa eksternal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan instansi PK BLU tersebut harus dikonsolidasikan dalam laporan
keuangan kementerian negara/lembaga, yang selanjutnya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) yang disampaikan Presiden kepada DPR sebagai RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
Sampai dengan 31 Desember 2016, terdapat 172 Satuan Kerja di lingkungan pemerintah yang telah menerapkan PK
BLU, yang berasal dari 18 Kementerian Negara/Lembaga, yaitu:
No Kementerian Negara/Lembaga Jumlah BLU
1 Kementerian Kesehatan 53
2 Kementerian Keuangan 5
3 Kementerian Pertanian 2
4 Kementerian Perindustrian 5
5 Kementerian Agama 16
6 Kementerian Koperasi dan UKM 2
7 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1
8 Kepolisian Republik Indonesia 26
9 Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional 1
10 Kementerian Perhubungan 23
11 Kementerian ESDM 1
12 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2
13 Sekretariat Negara 2
14 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam 1
15 Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang 1
16 Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup 1
17 Kementerian Komunikasi dan Informatika 1
18 Kementerian Ristek Dikti 29
Jumlah BLU 172
Ditinjau dari jenis layanan, dari 172 BLU tersebut dapat dibagi menjadi:
160 BLU bidang Penyediaan Barang dan/atau Jasa;
4 BLU bidang Pengelolaan Wilayah Kawasan;
7 BLU bidang Pengelolaan Dana Khusus;
1 BLU bidang Pengelolaan BMN.
Berdasarkan laporan keuangan 172 BLU berbasis Standar Akuntansi Keuangan (SAK), total pendapatan pada tahun
2016 adalah sebesar Rp54.961.808.109.106. Komposisi pendapatan BLU pada TA 2016 dapat dilihat pada Grafik
22.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 86-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Grafik 23 Komposisi Pendapatan BLU TA 2016

Sementara itu, Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit BLU Tahun 2016 dapat dilihat pada Grafik 23.

(dalam triliun rupiah)

54.96
60 49.52

50

40

30

20
5.44
10

0
Pendapatan Beban Surplus/Defisit

Grafik 24. Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit BLU TA 2016

Ikhtisar Laporan Keuangan BLU disajikan secara lengkap pada Lampiran 28.

3. Kontrak Tahun Jamak


Menurut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 pasal 52 ayat 2 disebutkan bahwa kontrak tahun jamak
merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran atas beban
anggaran yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan untuk kegiatan yang nilainya diatas
Rp10.000.000.000 dan Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan untuk kegiatan yang nilai kontraknya sampai
dengan Rp10.000.000.000. Data kontrak tahun jamakTahun 2016 sampai dengan 2018 adalah sebagai berikut.
(dalam ribuan rupiah)
No Tahun Nilai Kontrak Tahun Jamak
1 2016 30.937.689.761
2 2017 41.020.283.809
3 2018 37.712.267.537
Jumlah 109.670.241.107

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 87-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Rincian Nilai Kontrak tahun Jamak Per KL dapat dilihat pada Lampiran 4.
4. Informasi Keuangan Kontrak Kerja Sama dari Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Kegiatan Hulu Migas KKKS tahun 2016 berdasarkan Laporan Operasi SKK Migas Tahun 2016 dan tahun 2015 adalah
sebagai berikut.
a. Pengiriman Minyak Bumi Tujuan Ekspor
Pengiriman minyak bumi untuk tujuan ekspor dari hasil operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terdiri dari
pengiriman minyak bumi tujuan domestik non Kilang Pertamina dan ekspor. Data ekspor minyak bumi periode per
31 Desember 2016 dan periode per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015
Total Ekspor BBL 127.034.915 127.377.972
US$ 5,015,547,203 6,179,033,438
Lifting Kontraktor BBL 126.665.977 122.467.627
US$ 5,003,305,690 5,931,932,459
Lifting Pemerintah BBL 368.938 4.910.345
US$ 12,241,513 247,100,978

b. Pengiriman Minyak Bumi ke Kilang Domestik


Pengiriman minyak bumi ke kilang domestik adalah pengiriman atau penjualan minyak bumi ke kilang domestik
milik PT Pertamina (Persero) dimana harga jual minyak bumi menggunakan ICP. Data pengiriman minyak bumi ke
kilang domestik periode 31 Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015
Total Pengiriman BBL 176.445.724 159.165.785
US$ 7,082,653,709 7,624,020,924
Lifting Kontraktor BBL 60.927.386 49.182.189
US$ 2,351,872,268 2,330,592,422
Lifting Pemerintah BBL 115.518.338 109.983.596
US$ 4,730,781,441 5,293,428,502
Ekiv Rp 62.502.510.940.819 70.357.255.467.635

c. Kewajiban Pemenuhan Kebutuhan Minyak Bumi Dalam Negeri/Domestic Market Obligation (DMO)
DMO merupakan kewajiban KKKS berdasarkan Kontrak Kerja Sama (KKS) untuk menjual dan menyerahkan
kepada pemerintah sebagian minyak bumi yang menjadi bagian KKKS dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar
dalam negeri. Data DMO periode 31 Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015
DMO BBL 22.859.515 19.279.159
DMO FEE (US$) 556,720,882 426,314,931
DMO AT ICP (US$) 906,670,778 982,489,413
d. Pengiriman Ekspor Natural Gas
Pengiriman ekspor natural gas merupakan penjualan gas alam untuk tujuan ekspor. Data pengiriman ekspor untuk
periode 31 Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015
Total Pengiriman MMBTU 295.361.133 316.918.426
US$ 1,762,686,706 2,444,409,814
Bagian Kontraktor US$ 1,557,969,445 2,051,872,247
Bagian Pemerintah US$ 211,819,439 392,537,567

e. Pengiriman Ekspor Liquefied Petroleum Gas (LPG)


Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG, maka
ekspor LPG tidak diperbolehkan apabila kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi. Pengiriman ekspor LPG terakhir
dilakukan pada Bulan Agustus tahun 2009.
f. Pengiriman Ekspor Liquefied Natural Gas (LNG)
Pengiriman eskpor LNG merupakan penjualan LNG untuk tujuan ekspor. Data pengiriman ekspor LNG sampai

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 88-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

dengan periode 31 Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.

Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015


Total Pengiriman MMBTU 751.223.575 811.043.010
BBL 4,497,340,631 7,018,861,369
Biaya Operasi LNG US$ 916,622,748 1,132,200,727
Net Back US$ 3,580,717,883 5,886,660,642
Bagian Kontraktor US$ 3,165,195,273 4,875,179,702
Bagian Pemerintah US$ 415,522,610 1,011,480,940

g. Pengiriman Natural Gas Domestik


Pengiriman Natural Gas Domestik merupakan penjualan gas alam untuk tujuan domestik. Data pengiriman untuk
periode 31 Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015
Total Pengiriman MMBTU 1.233.339.313 1.223.232.964
US$ 6,474,859,856 6,903,281,193
Bagian Kontraktor US$ 5,052,970,761 5,308,360,143
Bagian Pemerintah US$ 1,421,889,098 1,594,921,050

h. Pengiriman LPG Domestik


Pengiriman LPG Domestik merupakan penjualan LPG untuk tujuan domestik. Data pengiriman untuk periode 31
Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.

Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015


Total Pengiriman MMBTU 1.054.160 1.254.905
US$ 352,535,273 523,359,614
Bagian Kontraktor US$ 300,206,823 440,929,065
Bagian Pemerintah US$ 52,328,450 82,430,549

i. Pengiriman LNG Domestik


Pengiriman LNG Domestik merupakan penjualan LNG untuk tujuan domestik. Data pengiriman untuk periode 31
Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.

Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015


Total Pengiriman MMBTU 157.904.738 113.969.089
US$ 761,581,248 705,669,241
Biaya Operasi LNG US$ 278,995,740 166,764,274
Net Back US$ 482,585,508 538,904,967
Bagian Kontraktor US$ 422,348,202 424,191,886
Bagian Pemerintah US$ 60,237,306 114,713,082

j. Pengiriman Coal Bed Methane (CBM) Domestik


Pengiriman CBM domestik merupakan penjualan CBM untuk tujuan domestik. Data pengiriman untuk periode 31
Desember 2016 dan periode 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Keterangan Periode 31 Des 2016 Periode 31 Des 2015
Total Pengiriman MMBTU 38.580 106.261
US$ 289,352 796,921

Bagian Kontraktor US$ 210,642 586,277

Bagian Pemerintah US$ 78,709 210,644

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 89-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Hasil kegiatan usaha hulu migas dari kontrak kerjasama selama tahun 2016 (periode lifting Januari s.d.
Desember) pada Kontraktor Kerja Sama (KKKS):
Jumlah
Lifting Oil MBBLS 303.446,57
Lifting Gas MSCF 2.335.860,66
Price USD
Oil USD/ICP 39,85
Gas USD/Harga Rata-Rata 6,02
Tertimbang
Gross Revenue (USD 000) 24.953.799,44
First Tranche Petroleum (USD 000) 4.373.022,48
Total Recoverable (USD 000) 11.930.415,35
Equity to be Split (USD 000) 8.650.361,60
Government Share *) (USD 000) 9.721.453,92
Lifting Pemerintah (USD 000)
Net Under Lifting Pemerintah (USD 000)
*) berdasarkan % Split Production Sharing Contract
keterangan :
MBBLS = 000 Barrels
MSCF = 000 Square Cubic Feet
ICP = Indonesian Crude Price

5. Notice of Disbursement yang belum terbit SP3 (Surat Perintah Pengesahan Pembukuan).
Terdapat Notice of Disbursement (NoD) Utang Luar Negeri Tahun 2016 yang sudah dicatat sebagai penambahan
Utang, tetapi belum terbit SP3 sebesar Rp566.951.328.689 yang digunakan untuk pengeluran pembiayan penerusan
pinjaman sebesar Rp283.438.636,678 dan belanja K/L sebesar Rp283.512.692.011. Hal tersebut berdampak pada
Penerimaan Pinjaman dan Belanja K/L terkait NoD tersebut belum dapat dicatat sebagai transaksi TA 2016 sesuai
dengan periode penerbitan NoD. Hal ini disebabkan adanya permasalahan penganggaran yaitu ketidakcukupan pagu
dan ketiadaan DIPA serta faktor administratif lainnya.

6. Realisasi Pembiayaan Luar Negeri melalui Mekanisme Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) dan Kreditur Swasta
Asing (KSA)

Sebagai implementasi dari Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata cara Pengadaan
Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, Kementerian Keuangan menyusun Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP)
dalam hal Daftar Kegiatan yang disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada Menteri Keuangan memuat
indikasi pembiayaan yang bersumber dari Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) atau Kreditur Swasta Asing (KSA).
Penggunaan sumber pembiayaan melalui LPKE dan KSA ditujukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh Kementerian Pertahanan dan Polri dengan pertimbangan terdapat kebutuhan untuk mengakomodasi pengadaan
alutsista dan almatsus TNI/Polri yang bersifat khusus.

Untuk daftar kegiatan Tahun 2011-2014, Menteri Keuangan telah menetapkan Penetapkan Sumber Pembiayaan (PSP
untuk 79 kegiatan (65 kegiatan pada Kemenhan dan 14 kegiatan pada POLRI) dengan pagu USD7,104,014 ribu, yang
terdiri dari 67 kegiatan senilai USD5,118,120 ribu dengan pembiayaan KSA dan 12 kegiatan senilai USD1,985,894
ribu dengan pembiayaan LPKE. Sementara untuk daftar kegiatan Tahun 2016-2019, Menteri Keuangan telah
menetapkan PSP atas 39 kegiatan (22 kegiatan pada Kemenhan dan 17 kegiatan pada POLRI) dengan pagu sebesar
USD3,211,100 ribu, yang terdiri dari 25 kegiatan senilai USD1,712,000 ribu dengan pembiayaan KSA dan 14
kegiatan senilai USD1,499,100 ribu dengan pembiayaan LPKE.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LRA - 90-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SAL


C.1. Saldo Anggaran Lebih Awal
Saldo Awal Kas per Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-
1 Januari 2016 tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan ditambah/dikurangi penyesuaian lain yang
sebesar Rp 107,91 diperkenankan. Saldo Anggaran Lebih Awal per 1 Januari 2016 adalah sebesar
triliun
Rp107.913.549.522.565 yang merupakan Saldo Anggaran Lebih Fisik per 31 Desember 2015.
Saldo Anggaran Lebih Awal meliputi saldo Kas BUN di BI, Kas di KPPN, Kas di Bendahara
Pengeluaran, Kas pada BLU yang sudah disahkan, dan Kas Hibah di Kementerian Negara/Lembaga
yang sudah disahkan setelah memperhitungkan Utang PFK, Utang Kepada Pihak Ketiga, dan
penyesuaian karena selisih transaksi Kiriman Uang dan selisih transaksi Rekening Khusus pada
Tahun 2015. Rincian Saldo Anggaran Lebih Awal secara lebih detail adalah sebagai berikut.

Uraian 1 Januari 2016 1 Januari 2015


Saldo Anggaran Lebih Awal (Kas SAL)
Kas BUN di BI 76.146.349.893.524 58.238.862.209.607
Kas di KPPN 2.234.269.280.080 2.843.557.011.256
Kas di Bendahara Pengeluaran 329.040.889.462 316.874.974.276
Kas pada BLU yang sudah Disahkan 33.731.092.815.930 27.650.268.834.909
Kas Hibah Langsung K/L yang telah Disahkan 2.311.403.814.634 789.685.536.101
SAL Awal sebelum penyesuaian 114.752.156.693.630 89.839.248.566.149
Penyesuaian Kas SAL:
UP di Kemenlu sbg Aset Lainnya - 19.860.027.767
Utang PFK (4.930.416.680.238) (2.679.231.919.973)
Utang kepada Pihak Ketiga (1.452.177.186.861) (1.033.459.801.253)
Penyesuaian Selisih Rekening Khusus (546.344.758.866) -
Penyesuaian Selisih Kiriman Uang 90.331.454.900 (9.423.289.104)
Total Penyesuaian Kas SAL (6.838.607.171.065) (3.702.254.982.563)
Saldo Anggaran Lebih Awal 107.913.549.522.565 86.136.993.583.586

C.2. Penyesuaian SAL Awal


Penyesuaian SAL Penyesuaian SAL Awal adalah penyesuaian atas saldo awal SAL yang terdiri dari koreksi Kas BUN
Awal sampai di BI, koreksi Kas di KPPN, koreksi Kas BLU, koreksi Kas di Hibah, maupun koreksi SAL awal
dengan 31 lainnya. Penyesuaian SAL Awal selama periode yang berakhir 31 Desember 2016 adalah sebesar
Desember 2016 Rp354.737.335.464 dengan rincian sebagai berikut.
sebesar Rp0,35
triliun 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian (Audited)
Koreksi Kas di KPPN (6.680.552.820) (256.632.148.179)
Koreksi Kas di BI (90.696.050) (4.504.047.143)
Koreksi Kas Hibah (9.196.454.509) (267.736.734.450)
Koreksi Kas BLU 1.563.645.497 (20.692.823.323)
Koreksi Utang PFK (448.882.537.228) 0
Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) 278.824.304.009 0
Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran (KPPN) (1.556.487.384) 0
Penyesuaian Saldo Awal dari Selisih Kiriman Uang
(5.588.644.917) 9.423.289.104
Tahun Anggaran Yang Lalu
Penyesuaian Saldo Awal dari Selisih Rekening
546.344.758.866 0
Khusus Tahun Anggaran Yang Lalu
Penyesuaian Uang Persediaan di Kementerian LN
0 (19.860.027.767)
sebagai Aset Lainnya
Total Koreksi SAL Awal 354.737.335.464 (560.002.491.758)

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -91-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penyesuaian SAL Awal terdiri dari:


1. Penyesuaian/koreksi atas saldo awal Kas di KPPN sebesar minus Rp6.680.552.820.
Penyesuaian saldo awal Kas di KPPN ini berupa jurnal koreksi saldo awal KPPN karena
koreksi untuk penyamaan saldo audited 2015, koreksi jurnal manual saldo retur rr KPPN,
koreksi masuk saldo retur non-SPAN, maupun koreksi terhadap saldo awal Kas di KPPN
karena penyebab lainnya.
2. Penyesuaian/koreksi Kas BUN di BI sebesar minus Rp90.696.050 merupakan koreksi
yang dilakukan karena selisih saldo audited 2015 yang terdiri dari kesalahan sistem pada
BRI dalam rangka percepatan penyaluran SP2D yang mengakibatkan adanya transaksi
pengeluaran 2 kali (dobel) atas 1 (satu) SP2D dengan total Rp69.533.112, (BRI telah
mengembalikan dana tersebut pada tanggal 3 Mei 2016) dan adanya 1 (satu) SP2D
dengan nomor 141331301056774 sebesar Rp21.162.888 yang tereksekusi pada periode
2015, serta adanya koreksi lainnya sebesar Rp50.
3. Penyesuaian/koreksi atas saldo awal Kas Hibah senilai minus Rp9.196.454.509
merupakan penyesuaian atas saldo awal hibah yang sudah disahkan per 1 Januari 2016
pada KPPN. Penyesuaian saldo awal hibah ini berupa jurnal koreksi Kas Hibah karena
kesalahan pengesahan pendapatan hibah tahun anggaran lalu, kesalahan penanggalan
SPHL, koreksi kesalahan segmen bank hibah, maupun koreksi saldo awal hibah karena
kesalahan akuntansi/pembukuan lainnya.
4. Penyesuaian/Koreksi Kas BLU sebesar Rp1.563.645.497 merupakan penyesuaian atas
saldo awal Kas di BLU yang sudah disahkan per 1 Januari 2016. Penyesuaian saldo awal
kas di BLU ini berupa jurnal koreksi saldo awal BLU maupun pemindahan saldo kas BLU.
5. Koreksi Utang PFK senilai minus Rp448.882.537.228 merupakan koreksi melalui jurnal
manual Utang PFK Pajak Rokok tahun 2015 sebagai tindak lanjut LHP BPK atas LKPP
tahun 2015 pada UAPBUN Transaksi Khusus DJPK senilai minus Rp448.876.580.268,
serta jurnal manual pada Satker Pengembalian Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
yakni jurnal reklasifikasi akun Utang PFK Beras Bulog (akun 211113) ke akun Piutang
PFK Beras Bulog (akun 118113) sebesar minus Rp5.956.960.
6. Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) merupakan penyesuaian terhadap saldo awal
utang kepada pihak KPPN karena kesalahan-kesalahan akuntansi (kesalahan jurnal,
reklasifikasi akun, dsb.), koreksi saldo utang kepada pihak ketiga untuk menyesuaikan
saldo audited 2015 berdasarkan LKBUN, koreksi/penyesuaian retur tahun 2016,
penghapusan utang kepada pihak ketiga KPPN, maupun koreksi saldo awal Utang kepada
Pihak Ketiga KPPN lainnya. Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) yang dilakukan
pada tahun anggaran 2016 adalah senilai total Rp278.824.304.009.
7. Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar minus Rp1.556.487.384 merupakan
penyesuaian terhadap saldo-saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja yang
dilakukan oleh KPPN dalam rangka perbaikan data (penyamaan data hasil rekonsiliasi,
reklasifikasi akun Kas di Bendahara Pengeluaran, maupun koreksi pembukuan lainnya).
8. Penyesuaian Saldo Awal SAL sebesar minus Rp5.588.644.917 merupakan penyesuaian
saldo terhadap saldo awal SAL karena koreksi nilai selisih Kiriman Uang TAYL.
Penyesuaian saldo awal SAL ini merupakan jurnal koreksi selisih Kiriman Uang (koreksi
Kas Dalam Transito) yang dilakukan pada Satker 999001 dengan kode KPPN 999 (PKN).
9. Penyesuaian Saldo Awal SAL sebesar Rp546.344.758.866 merupakan penyesuaian
terhadap saldo awal SAL karena adanya selisih transaksi transitoris non anggaran
Rekening Khusus TAYL (pendapatan yang ditangguhkan tahun 2015) sebesar minus
Rp546.344.758.866. Selisih Rekening Khusus pada akhir tahun 2015 dicatat sebagai
pengurang nilai fisik SAL. Pada awal tahun 2016, nilai pendapatan yang
ditangguhkan/utang ini secara sistem SPAN ditutup ke akun Ekuitas. Dengan demikian

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -92-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

pencatatan pada LPSAL dicatat sebagai penyesuaian saldo awal SAL sebesar
Rp546.344.758.866.

C.3. Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016, pasal 22 ayat (1)
Penggunaan SAL disebutkan bahwa dalam hal anggaran diperkirakan defisit melampaui target yang ditetapkan dalam
sebagai APBN, Pemerintah dapat menggunakan dana SAL, penarikan pinjaman, dan/atau penerbitan SBN
Penerimaan sebagai tambahan pembiayaan. Kemudian pada Pasal 37 UU Nomor 14 Tahun 2015 tersebut,
Pembiayaan sampai Pemerintah dengan persetujuan DPR dapat menggunakan SAL untuk menutup kekurangan
dengan 31
pembiayaan APBN, dengan terlebih dahulu memperhitungkan ketersediaan SAL untuk kebutuhan
Desember 2016
sebesar Rp19,01 anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan dan awal tahun anggaran berikutnya.
triliun. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016,
terdapat penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan sebesar
Rp19.011.062.000.000. Selanjutnya dilakukan pemindahbukuan dana dari Rekening Kas SAL ke
Rekening KUN oleh Direktur PKN pada tanggal 31 Agustus 2016.

C.4. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)


SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta
SiLPA/SiKPA
selama periode penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN selama satu periode pelaporan. SiLPA selama
sampai dengan 31 periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp26.162.398.789.385 dengan rincian
Desember 2016 sebagai berikut.
sebesar Rp26,16
triliun 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian (Audited)
Pendapatan Negara 1.555.934.150.832.790 1.508.020.372.856.325
Belanja Negara 1.864.275.091.894.965 1.806.515.202.066.316
Surplus (Defisit) (308.340.941.062.175) (298.494.829.209.991)
Pembiayaan Neto 334.503.339.851.560 323.108.008.796.968
SiLPA/(SiKPA) 26.162.398.789.385 24.613.179.586.977

C.5. Penyesuaian Pembukuan


Penyesuaian Pembukuan merupakan penyesuaian/koreksi tahun berjalan akibat koreksi SiLPA dan
Penyesuaian selisih kurs (unrealized) yang berpengaruh terhadap saldo SAL. Penyesuaian pembukuan sampai
Pembukuan sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar minus Rp1.842.191.811.527 dengan rincian sebagai
dengan 31
berikut.
Desember 2016
sebesar minus
Rp1,84 triliun 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian (Audited)
Koreksi SiLPA (2.219.631.872.206) 3.761.810.634.838
Selisih Kurs Kas BUN (Unrealized) 377.440.060.546 (254.682.186.259)
Akumulasi Koreksi Pembukuan 0 (4.387.717.923.705)
Pembulatan 133 0
Jumlah Penyesuaian Pembukuan (1.842.191.811.527) (880.589.475.126)

1. Koreksi SILPA sebesar minus Rp2.219.631.872.206 terdiri dari pengembalian atas pendapatan
tahun anggaran yang lalu (TAYL) sebesar minus Rp1.331.397.787.025 serta minus
Rp888.234.085.181 merupakan penyesuaian selisih kurs terealisasi yang dihasilkan dari
transaksi Kiriman Uang atau pemindahbukuan antar rekening milik BUN yang menggunakan
akun SiLPA (311211). Pengembalian atas pendapatan TAYL terdiri dari transaksi pengembalian
pendapatan TAYL melalui penerbitan SPM PP senilai Rp672.159.830.827 dan transaksi
penerbitan SP3HL atas pengembalian Hibah senilai Rp659.237.956.198.

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -93-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2. Selisih Kurs sebesar Rp377.440.060.546 merupakan penyesuaian atas selisih kurs belum
terealisasi pada Direktorat PKN dan mutasi debit kredit selisih kurs tahun berjalan pada KPPN
dan Direktorat PKN. Pada tahun 2015 Direktorat PKN telah melaksanakan perhitungan selisih
kurs atas rekening yang dikelolanya. Namun karena rekening valas juga terdapat di beberapa
KPPN, maka KPPN juga melaksanakan perhitungan selisih kurs atas rekening yang dikelolanya
sesuai ketentuan yang diamanatkan pada Per-19/PB/2016 tentang Perlakuan Akuntansi atas
Selisih Kurs pada Rekening Milik BUN.

C.6.Penyesuaian Lain-lain (Penyesuaian Catatan SAL)

Penyesuaian Lain- Penyesuaian Lain-lain merupakan penyesuaian catatan SAL yang dilakukan dalam rangka
lain sampai dengan rekonsiliasi antara catatan SAL dengan fisik SAL pada akhir periode pelaporan. Penyesuaian
31 Desember 2016 catatan SAL dilakukan dengan membandingkan antara mutasi saldo Neraca dengan mutasi
sebesar minus transaksinya selama periode berjalan untuk Utang PFK, Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN), Kas di
Rp0,38 triliun Bendahara Pengeluaran, dan rekening/kas yang bukan merupakan SAL (Rekening Pemerintah
Lainnya, Rekening Escrow, dan Kas Transitoris).
Penyesuaian Catatan SAL perlu dilakukan untuk menyajikan nilai catatan SAL yang sesuai dengan
fisik SAL. Penyesuaian Catatan SAL ini tidak terkait penyesuaian transaksi akuntansi secara
langsung, melainkan hanya terkait penyesuaian terhadap pembukuan/catatan SAL Akhir
(penyesuaian Saldo Akhir SAL secara catatan) dalam rangka menyajikan nilai akhir Catatan SAL
yang sesuai dengan Fisik SAL. Penyesuaian Catatan SAL yang dilakukan pada 31 Desember 2016
adalah sebesar minus Rp383.596.571.602 dengan rincian sebagai berikut.

31 Desember 2016 31 Desember 2015


Uraian (Audited)
Penyesuaian Selisih Transaksi Utang PFK 0 446.375.440.537
Penyesuaian Selisih Transaksi Utang kepada
0 826.228.683.191
Pihak Ketiga (KPPN)
Penyesuaian Selisih Transaksi Transito
(10.277.993.705) 15.525.434.453
UP/TUP/Kas di Bendahara Pengeluaran
Penyesuaian Transaksi Kas RPL 459.860.066.676 (2.763.310.370.590)
Penyesuaian Transaksi Kas Rek. Escrow (801.233.194.332)
Penyesuaian Transaksi Kas Transitoris (31.945.450.241) 79.149.131.295
Jumlah Penyesuaian Lain-Lain (Penyesuaian
(383.596.571.602) (1.396.031.681.114)
Catatan SAL)

1. Penyesuaian Catatan SAL berupa penyesuaian selisih transaksi transito UP/TUP senilai minus
Rp10.277.993.705 merupakan perbedaan data antara mutasi saldo Kas di Bendahara
Pengeluaran di Neraca dengan mutasi transito (UP/TUP) pada Laporan Arus Kas. Saldo Kas di
Bendahara Pengeluaran yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi LKPP adalah saldo
Kas di Bendahara Pengeluaran sesuai konsolidasian Kementerian Negara/Lembaga (bukan nilai
saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang tercatat pada Kuasa BUN). Nilai penyesuaian
catatan SAL ini merupakan total selisih absolut antara selisih saldo awal Kas di Bendahara
Pengeluaran menurut pencatatan BUN dengan pencatatan KL dan selisih saldo akhir Kas di
Bendahara Pengeluaran menurut pencatatan BUN dengan pencatatan KL, dengan rincian
sebagai berikut.
Saldo Kas di BP menurut Saldo Kas di BP menurut Selisih Saldo Kas di BP
pencatatan BUN (I) pencatatan KL (II) (II – I)
Saldo Awal 327.322.441.302 329.040.889.462 1.718.448.160
Saldo Akhir 271.505.915.030 262.946.369.485 (8.559.545.545)
Total Selisih Kas di BP (selisih Saldo Akhir – selisih Saldo Awal) (10.277.993.705)

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -94-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2. Penyesuaian terkait dengan transaksi Rekening Pemerintah Lainnya (RPL), Rekening Escrow,
dan Kas Transitoris merupakan penyesuaian catatan SAL yang harus dilakukan dalam rangka
menyajikan nilai catatan SAL yang sesuai dengan fisik SAL. RPL, Rekening Escrow, dan Kas
Transitoris bukan merupakan bagian fisik Kas SAL, namun pada nilai catatan SAL (yang
merupakan akumulasi SiLPA tahun lalu ditambah dengan SiLPA tahun berjalan) masih
terpengaruh oleh transaksi-transaksi dari aktivitas rekening tersebut. Penyesuaian Transaksi
Kas RPL sebesar Rp459.860.066.676, Penyesuaian Transaksi Kas Rekening Escrow sebesar
minus Rp801.233.194.332, dan Penyesuaian Transaksi Kas Transitoris sebesar minus
Rp31.945.450.241 merupakan nilai total transaksi yang memengaruhi SiLPA tahun berjalan
yang berasal dari aktivitas transaksi rekening non-SAL tersebut. Dengan demikian, nilai-nilai ini
harus disesuaikan terhadap nilai SAL sehingga nilai catatan SAL menunjukkan nilai SAL yang
sesungguhnya.
Rincian perhitungan SAL Akhir antara Catatan SAL dengan Fisik SAL tersaji dalam Kertas Kerja
Perhitungan Catatan SAL dengan Fisik SAL sebagaimana terdapat dalam Tabel 8.

Tabel 8 Saldo Anggaran Lebih per 31 Desember TA 2016 dan TA 2015

Uraian TA 2016 (Audited TA 2015


Saldo Awal SAL 107.913.549.522.565 86.136.993.583.586
Koreksi Saldo Awal SAL
Penyesuaian Saldo Awal dari Selisih Kiriman Uang TAYL (5.588.644.917) 9.423.289.104
Penyesuaian Saldo Awal dari Selisih Rekening Khusus TAYL 546.344.758.866 -
Koreksi Kas BUN di BI (90.696.050) (4.504.047.143)
Koreksi Kas Hibah (9.196.454.509) (267.736.734.450)
Koreksi Kas KPPN (6.680.552.820) (256.632.148.179)
Koreksi Kas BLU 1.563.645.497 (20.692.823.323)
Koreksi Utang PFK (448.882.537.228) -
Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) 278.824.304.009 -
Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran (KPPN) (1.556.487.384) -
Penyesuaian Uang Persediaan di Kementerian LN sbg Aset - (19.860.027.767)
Lainnya
Penggunaan SAL (19.011.062.000.000) -
SAL Awal setelah Koreksi Saldo Awal & Penggunaan SAL 89.257.224.858.029 85.576.991.091.828
SiLPA (SiKPA) Tahun Berjalan 26.162.398.789.385 24.613.179.586.977
SAL Akhir sebelum Penyesuaian SAL 115.419.623.647.414 110.190.170.678.805
Penyesuaian Pembukuan
Koreksi SiLPA (2.219.631.872.206) 3.761.810.634.838
Selisih Kurs (unrealized) 377.440.060.546 (254.682.186.259)
Akumulasi Koreksi Pembukuan - (4.387.717.923.705)
Pembulatan 133 -
Total Penyesuaian Pembukuan (1.842.191.811.527) (880.589.475.126)
Penyesuaian Catatan SAL
Selisih Transaksi Utang PFK 1) - 446.375.440.537
Selisih Transaksi Utang kepada Pihak Ketiga (KPPN) 2) - 826.228.683.191
Selisih Transaksi UP/TUP 3) (10.277.993.705) 15.525.434.453
Penyesuaian Transaksi RPL 4) 459.860.066.676 (2.763.310.370.590)
Penyesuaian Transaksi Rek. Escrow 5) (801.233.194.332) -
Penyesuaian Transaksi Kas Transitoris 6) (31.945.450.241) 79.149.131.295
Total Penyesuaian Catatan SAL (383.596.571.602) (1.396.031.681.114)
SALDO AKHIR CATATAN SAL (A) 113.193.835.264.285 107.913.549.522.565

Fisik Kas SAL:


Rekening BUN di BI 81.150.105.652.341 76.146.349.893.524
Rekening Kas KPPN 1.818.956.055.570 2.234.269.280.080
Kas di Bendahara Pengeluaran 262.946.369.485 329.040.889.462
Kas pada BLU yang telah Disahkan 32.440.062.300.360 33.731.092.815.930
Kas Hibah Langsung K/L yang telah Disahkan 3.350.959.289.659 2.311.403.814.634
Total Fisik Kas SAL 119.023.029.667.415 114.752.156.693.630

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -95-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penyesuaian Fisik SAL:


Saldo Utang PFK (5.301.758.765.389) (4.930.416.680.238)
Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) (614.356.802.242) (1.452.177.186.861)
Penyesuaian Selisih Kiriman Uang Tahun Berjalan - 90.331.454.900
Penyesuaian Rekening Khusus (Pendapatan Ditangguhkan) 87.051.367.150 (546.344.758.866)
Transaksi NA Penerimaan Pengembalian Escrow PNBP (7.810.000) -
Transaksi Transito Persekot Gaji (122.392.649) -
Total Penyesuaian Fisik Kas (5.829.194.403.130) (6.838.607.171.065)
SALDO AKHIR FISIK SAL (B) 113.193.835.264.285 107.913.549.522.565
Selisih Catatan SAL vs Fisik SAL (A-B) - -

Rincian perhitungan dan penjelasan dari Penyesuaian Catatan SAL yang dilakukan per 31 Desember
2016 adalah sebagai berikut:
1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015
Saldo Awal Utang PFK (I) 4.930.416.680.238 2.679.231.919.973
Saldo Akhir Utang PFK (II) 5.301.758.765.389 4.930.416.680.238
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (II – I) 371.342.085.151 (2.251.184.760.265)
Mutasi Transaksi PFK (77.540.452.077) 2.697.560.200.802
Selisih Mutasi Transaksi dan Mutasi Saldo (448.882.537.228) 446.375.440.537
Penjelasan Selisih: (448.876.580.268) 0
Koreksi PFK Pajak Rokok (Jurnal Manual)
Penjelasan Selisih: (5.956.960) 0
Koreksi PFK Reklasifikasi akun Utang PFK Beras Bulog ke
Piutang PFK Beras Bulog
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Transaksi PFK 0 0

2) Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN)


Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015
Saldo Awal Utang kepada Pihak Ketiga (I) 1.452.177.186.861 1.033.459.801.253
Saldo Akhir Utang kepada Pihak Ketiga (II) 614.356.802.242 1.452.177.186.861
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (II – I) (837.820.384.619) (418.717.385.608)
Mutasi Transaksi Utang kepada Pihak Ketiga (558.996.080.610) 1.244.946.068.799
Selisih Mutasi Transaksi dan Mutasi Saldo 278.824.304.009 826.228.683.191
Penjelasan Selisih: 166.070.162.567 0
Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga yang dilakukan oleh
KPPN (Jurnal Manual)
Penjelasan Selisih: 112.754.141.442 0
Koreksi Utang kepada Pihak Ketiga (Koreksi di tingkat
Konsolidasian terhadap KPPN)
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Utang kepada 0 0
Pihak Ketiga (KPPN)

3) Transito UP/TUP/Kas di Bendahara Pengeluaran


Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015
Saldo Awal Kas di Bendahara Pengeluaran (I) 329.040.889.462 316.874.974.276
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran (II) 262.946.369.485 329.040.889.462
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (I – II) 66.094.519.977 12.165.915.186
Mutasi Transaksi Kas di Bendahara Pengeluaran 54.260.038.888 3.359.519.267
Selisih Mutasi Transaksi dan Mutasi Saldo (11.834.481.089) 15.525.434.453
Penjelasan Selisih: (1.556.487.384) 0
Koreksi Kas di Bendahara Pengeluaran KPPN (Jurnal
Manual)
Penyesuaian Catatan SAL: Selisih mutasi Transito (10.277.993.705) 0
UP/TUP/Kas di BP

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -96-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

4) Rekening Pemerintah Lainnya


Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015
Saldo Awal RPL 2.557.450.784.213 4.918.010.889.234
Penyesuaian Saldo Awal RPL (9.177.001) 0
Saldo Awal RPL setelah penyesuaian (I) 2.557.441.607.212 4.918.010.889.234
Saldo Akhir RPL (II) 1.538.381.222.069 2.557.450.784.213
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (II – I) (1.019.060.385.143) 2.360.560.105.021
Mutasi Transaksi RPL (Net Akun 8 LAK RPL) (559.200.318.467) (5.123.870.475.611)
Selisih Mutasi Transaksi dan Mutasi Saldo= 459.860.066.676 (2.763.310.370.590)
Penyesuaian Catatan SAL yang harus dilakukan terkait RPL

5) Rekening Escrow
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015
Saldo Awal Escrow 75.383.092.325.887 9.515.966.837.076
Penyesuaian Saldo Awal Escrow 496.555.996.406 0
Saldo Awal Escrow setelah penyesuaian (I) 75.879.648.322.293 9.515.966.837.076
Saldo Akhir Escrow (II) 53.822.105.986.135 75.227.974.322.293
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (II – I) (22.057.542.336.158) (65.712.007.485.217)
Mutasi Transaksi Escrow (Net Akun 8 LAK Escrow) (22.858.775.530.490) 65.712.007.485.217
Selisih Mutasi Transaksi dan Mutasi Saldo= (801.233.194.332) 0
Penyesuaian Catatan SAL yang harus dilakukan terkait
Escrow

6) Kas Transitoris
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015
Saldo Awal Kas Transitoris (79.145.441.439) 937.459
Penyesuaian Saldo Awal Kas Transitoris 35.579.975.046 0
Saldo Awal Kas Transitoris setelah penyesuaian (I) (43.565.466.393) 937.459
Saldo Akhir Kas Transitoris (II) (43.855.342.084) (79.145.441.437)
Mutasi Saldo Awal dan Saldo Akhir (II – I) (289.875.691) 79.146.378.896
Mutasi Transaksi Kas Transitoris (Net selisih KU 2016) (32.235.325.932) 2.752.399
Selisih Mutasi Transaksi dan Mutasi Saldo = (31.945.450.241) 79.149.131.295
Penyesuaian Catatan SAL yang harus dilakukan terkait Kas
Transitoris

C.7.Saldo Anggaran Lebih Akhir


Saldo Anggaran Saldo Anggaran Lebih Akhir per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp113.193.835.264.285. Nilai
Lebih Akhir per 31 saldo akhir SAL ini merupakan nilai yang telah sesuai antara catatan SAL dengan fisik SAL.
Desember 2016
adalah sebesar
Rp113,19 triliun

Catatan atas Laporan Keuangan-Penjelasan Pos-Pos LPSAL -97-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

D.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM


Posisi Neraca Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
secara umum (dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Aset Lancar 304.611.773.163.182 326.755.380.598.002
Investasi Jangka Panjang 2.411.824.299.666.043 2.223.798.602.704.027
Aset Tetap 1.921.794.337.569.450 1.852.047.660.298.955
Piutang Jangka Panjang 47.128.879.666.666 47.509.339.951.600
Aset Lainnya 771.522.275.180.276 713.210.659.553.133
Jumlah Aset 5.456.881.565.245.612 5.163.321.643.105.717
Kewajiban Jangka Pendek 387.444.848.777.136 469.227.744.936.972
Kewajiban Jangka Panjang 3.502.504.964.461.832 3.024.303.002.478.109
Jumlah Kewajiban 3.889.949.813.238.968 3.493.530.747.415.081
Ekuitas 1.566.931.752.006.649 1.669.790.895.690.636
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 5.456.881.565.245.617 5.163.321.643.105.717

Perbandingan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas selama lima tahun terakhir disajikan pada Grafik 25.
Dalam triliun Rupiah

Perbandingan
Neraca selama
5 tahun
terakhir

Grafik 25 Perbandingan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas pada Neraca


Tahun 2012 – 2016

Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai Ekuitas per 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar 6,16
persen dari posisi 31 Desember 2015.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 98-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2 PENJELASAN PER POS NERACA


D.2.1. Rekening Kas BUN di Bank Indonesia
Rekening Kas Saldo Rekening Kas BUN di Bank Indonesia (BI) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
BUN di BI Rp81.150.105.652.341 dan Rp76.146.349.893.664 merupakan saldo Rekening Bendahara Umum Negara
Rp81,15 triliun (BUN) yang ada di BI, dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Rekening
(audited) (audited)
Rekening BUN Nomor 502.000000980 2.237.264.769.384 2.171.336.347.721
Rekening KUN dalam Valuta USD Nomor 16.005.325.838 7.209.550.073
600.502411980
Rekening KUN dalam Valuta YEN Nomor 2.108.662.535.922 884.241.135.663
600.502111980
Rekening KUN dalam Valuta EUR 2.495.876.097.188 1.881.183.675.191
Rekening Kas Penempatan dalam Rupiah Nomor 8.664.279.233.781 12.480.945.194.092
518.000122980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta USD 1.731.463.307.169 836.989.989.474
Nomor 608.001411980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta EURO - -
Nomor 608.000991980
Rekening Kas Penempatan dalam Valuta YEN - -
Nomor 608.000111980
Rek. Penerimaan Bantuan Bencana Alam - -
Sumatera dalam Rupiah Nomor 519.000124980
Rek. Penerimaan Bantuan Bencana Alam - -
Sumatera dalam USD Nomor 609.022411980
Rek. Penerimaan Bantuan Bencana Alam - -
Sumatera dalam EURO Nomor 609.000991980
Rekening SAL Nomor 500.000002980 56.023.564.674.298 55.580.881.674.689
Rekening Khusus dalam Valas dan Rupiah 7.872.989.708.766 2.303.501.933.987
Rekening RDI/RPD - -
Rekening Penerimaan pada Bank Mandiri - -
Rekening SUBRKUN Kuasa BUN Pusat (4) (3)
Rekening SUBBUN Talangan - -
Rekening Pengeluaran Surat Utang Negara - -
Rekening Pengeluaran Kuasa BUN Pusat SPAN– - 60.392.777
Non Gaji
Jumlah *) 81.150.105.652.341 76.146.349.893.664
*)
selisih antara data neraca dengan rincian rekening sebesar Rp1 karena pembulatan

Saldo Rekening Pemerintah di Bank Indonesia Dalam Valuta Asing di Bank Indonesia per 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp8.912.621.480.822 dengan rincian sebagai berikut.

Nama Rekening Saldo (Rupiah) Saldo (Valas)


Rekening KUN dalam Valuta USD 16.005.325.838 USD1,191,227.00
Rekening KUN dalam Valuta Yen 2.108.662.535.922 JPY18,271,878,950.63
Rekening KUN dalam Valuta Euro 2.495.876.097.188 EUR176,243,144.09
Rekening Khusus dalam Valas 2.560.614.214.705 -
Rekening Kas Penempatan dalam USD 1.731.463.307.169 USD128,867,469.00

D.2.2. Rekening Pemerintah Lainnya


Saldo Rekening Pemerintah Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
RPL Rp1,53
triliun Rp1.538.381.222.069 dan Rp2.557.450.784.213 merupakan saldo Rekening Pemerintah Lainnya (RPL) yang
ada di BI dan Bank Umum dengan rincian sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 99-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Rekening
(audited) (audited)
Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN – 356.245.241.248 813.228.783.891
Non Gaji (4 rekening di BNI, Mandiri, BTN dan BRI)
Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN – 1.909.717.086 1.658.425.361
Gaji (4 rekening di BNI, Mandiri, BTN dan BRI)
Rekening Panas Bumi (Nomor 508.000084980) 1.164.006.404.427 894.760.992.714
Rekening Hasil Minyak Perjanjian KPS (Nomor 15.952.109.335 727.318.335.695
600.000411980)
Rekening Pertambangan dan Perikanan (Nomor - 119.922.229.234
508.000071980)
Kas di Rekening Dana Bergulir (Kredit Program) 267.749.959 562.017.312
Kas lainnya - -
Kas di Rekening Penerimaan - Dana Investasi (6 4 -
rekening dalam rupiah dan valas)
Kas di Rekening Penerimaan - Dana Pembangunan 10 -
Daerah (Nomor 519000102980)
Jumlah 1.538.381.222.069 2.557.450.784.207
*)
selisih antara data neraca 31 Desember 2015 audited dengan rincian sebesar Rp6 karena pembulatan

Rekening Panas Bumi sebesar Rp1.164.006.404.427 merupakan kas BUN yang ada di rekening antara
untuk menampung seluruh penerimaan dalam valuta asing dari hasil kegiatan panas bumi di Indonesia
termasuk kewajiban pemerintah di bidang perpajakan (pembayaran kembali PPN dan pembayaran PBB)
terkait dengan kegiatan usaha panas bumi.
Rekening Hasil Minyak Perjanjian KPS sebesar Rp15.952.109.335 merupakan Kas BUN yang ada di
rekening antara untuk menampung seluruh penerimaan dalam valuta asing dari hasil kegiatan usaha hulu
migas dalam rangka Production Sharing Contract/Kontrak Kerja Sama dan membayar kewajiban kontraktual
migas kepada pemerintah.
Rekening Penerimaan – Dana Investasi merupakan rekening penerimaan yang menampung pengembalian dari
piutang penerusan pinjaman yang terdiri dari piutang Penerusan Pinjaman kepada BUMN, BUMD, Pemda,
dan atau Penerima Penerusan Pinjaman Lainnya (skema kredit program). Rekening ini terdiri dari 6 (enam
rekening), yaitu:
No. Nama Rekening No. Rekening
1. Rekening Dana Investasi 513000000980
2. Rekening Dana Investasi k/penerimaan pengembalian pinjaman luar negeri (JPY) 607000111980
3. Rekening Dana Investasi k/penerimaan pengembalian pinjaman luar negeri dalam 607000311980
valuta AUD (AUD)
4. Rekening Dana Investasi k/penerimaan pengembalian pinjaman luar negeri (USD) 607000411980
5. Rekening Dana Investasi k/penerimaan pengembalian pinjaman luar negeri (GBP) 607000511980
6. Rekening Dana Investasi k/penerimaan pengembalian pinjaman luar negeri (EUR) 607000991980

Rekening Penerimaan – Dana Pembangunan Daerah merupakan rekening penerimaan yang menampung
penerimaan setoran dari pembayaran pinjaman pemerintah kepada Pemda.
Transaksi (mutasi) arus masuk dan keluar kas dari Hasil Minyak Perjanjian KPS dan Rekening Panas Bumi
disajikan pada Catatan Penting Lainnya.
Terdapat perbedaan saldo Kas antara RPL dengan Rekening Koran sebagai berikut.
- Perbedaan pada RR RPKBUNP SPAN BNI sebesar Rp846.000 disebabkan adanya SP2D retur tahun
2016 yang terinterface pada Januari 2017.
- Perbedaan pada RR RPKBUNP SPAN MDRI sebesar minus Rp109.184.988 disebabkan adanya SP2D
retur tahun 2016 yang terinterface pada Januari 2017.
- Perbedaan sebesar minus Rp3.747 karena pembulatan.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 100-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.3. Rekening Kas di KPPN


Rekening Kas di Saldo Rekening Kas di KPPN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp1.818.956.055.570
KPPN Rp1,81 dan Rp2.234.269.280.080 merupakan saldo Rekening Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
triliun di seluruh Indonesia yang ditunjuk selaku Bank/Pos Persepsi serta Bank Operasional dan Rekening SUBRKUN
KPPN pada Bank Indonesia.
Rincian Kas di KPPN dapat dilihat pada Lampiran 5.

D.2.4. Kas dalam Transito


Saldo Kas dalam Transito per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar minus Rp11.620.016.100
Kas dalam
dan Rp11.186.013.463. Kas dalam Transito terdiri dari kas dalam transito pada rekening pinjaman dan hibah,
Transito minus
transaksi dengan pajak ditanggung pemerintah, serta selisih antara catatan penerimaan kiriman uang dengan
Rp11,62 miliar
kode akun 818111 dan pengeluaran kiriman uang dengan kode akun 828111 pada seluruh rekening yang
dikelola oleh BUN Pusat dan Daerah dengan rincian:
31 Desember 2016
Uraian
(audited)
1. Kas Dalam Transito – BUN 84.742.809.983
2. Kas Dalam Transito – Rekening Pinjaman/Hibah (43.855.342.084)
3. Penerimaan Kiriman Uang antar Rekening Bank (11.780.746.292.660.500)
4. Pengeluaran Kiriman Uang antar Rekening Bank 11.780.693.785.176.500
Total (11.620.016.100)

- Kas dalam Transito – BUN (111511) sebesar Rp84.742.809.983 berasal dari KPPN Penerimaan yang
merupakan Pelimpahan rekening MPN G2 dalam Valuta Asing bulan Desember 2015 dan diterima di
Rekening Kas Umum Negara Dalam valuta USD bulan Januari 2016.
- Kas dalam Transito Rekening Pinjaman/ Hibah (111512) sebesar minus Rp43.855.342.084 terjadi
karena perbedaan periode pencatatan belanja berdasarkan Surat Perintah Pengesahan/Pembukuan
(SP3) dengan pencatatan Penerimaan Pembiayaannya (NOD) pada pinjaman luar negeri. SP3 dicatat
pada tahun berjalan sementara NOD dicatat ditahun berikutnya. Saldo ini merupakan sisa/bawaan
tahun 2014 dan 2015.
- Selisih antara penerimaan kiriman uang antar rekening bank (818111) dengan pengeluaran kiriman
uang antar rekening bank (828111) adalah sebesar Rp52.507.484.000.

D.2.5. Kas di Bendahara Pengeluaran


Kas di Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Bendahara Rp262.946.369.485 dan Rp329.040.889.462 merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah
Pengeluaran tanggung jawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan (UP), namun sampai dengan
Rp262,94 akhir tahun anggaran belum disetor/dipertanggungjawabkan ke kas negara.
miliar
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada K/L dapat dilihat pada Lampiran 6.

D.2.6. Kas di Bendahara Penerimaan


Kas di
Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Bendahara
Rp134.046.873.960 dan sebesar Rp182.539.056.195 mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank,
Penerimaan
maupun saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang belum
Rp134,04
miliar disetorkan ke kas negara.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan pada K/L dapat dilihat pada Lampiran 6.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 101-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.7. Kas Lainnya dan Setara Kas


Kas Lainnya
Jumlah Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
dan Setara Kas
Rp6.534.321.641.665 dan Rp11.607.114.411.430 merupakan kas yang berada di bendahara pengeluaran
Rp6,53 triliun
selain uang persediaan. Saldo tersebut dapat berupa pendapatan seperti bunga jasa giro, pungutan pajak, dan
pengembalian belanja yang belum disetor ke kas negara, belanja yang sudah dicairkan akan tetapi belum
dibayarkan kepada pihak ketiga, dan kas dari hibah langsung K/L. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
menurut organisasi Kementerian Negara/Lembaga dan BUN adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
K/L 6.534.171.185.459 11.597.903.553.813
BUN 150.456.206 9.210.857.617
Jumlah 6.534.321.641.665 11.607.114.411.430

Kas Lainnya dan Setara Kas yang berasal dari K/L terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Surat Berharga - (882.000.000)
Setara kas lainnya 30.044.195.951 33.677.671.754
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 1.755.744.319.936 8.197.622.630.900
Kas Lainnya di K/L dari Hibah 3.350.959.289.559 2.363.944.017.805
Kas Lainnya di K/L Dana Kelolaan LPP RRI/TVRI 42.838.476.301 42.520.492.659
Kas Lainnya dari Reklasifikasi Kas Besi 9.585.779.922 70.066.151.945
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan 548.380.450.165 489.980.531.725
Kas Lainnya di BLU 206.577.176.227 135.723.215.900
Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan 590.041.497.398 265.250.841.125
Jumlah 6.534.171.185.459 11.597.903.553.813

Kas Lainnya dan Setara Kas pada K/L dengan nilai cukup signifikan, antara lain:
1. Komisi Pemilihan Umum sebesar Rp1.968.419.578.118 sebagian besar merupakan hibah dan hak
pegawai/pihak ketiga yang belum dibayarkan kepada yang bersangkutan, baik saldo rekening di bank
maupun saldo kas tunai dan uang muka/voucher yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara
Pengeluaran.
2. Kementerian Ristek dan Dikti sebesar Rp822.370.663.247 merupakan pendapatan yang belum disahkan,
uang muka kerja, dana pihak ketiga, hak pegawai/pihak ketiga yang belum dibayar, dan pajak/jasa giro
yang belum disetor ke kas negara.
3. Kementerian Sosial sebesar Rp704.814.202.124 sebagian besar merupakan dana bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH), hibah, hak pegawai/pihak ketiga yang belum dibayar.
4. POLRI sebesar Rp517.586.901.482 sebagian besar merupakan hibah, hak pegawai/pihak ketiga, uang
muka pasien Rumah Sakit BLU, pengembalian belanja yang belum disetor ke kas negara, dan pajak/jasa
giro/pengembalian belanja yang belum disetor ke kas negara.
5. Kementerian Kesehatan sebesar Rp484.358.461.194 sebagian besar merupakan hibah, kas lainnya pada
BLU, titipan/hak pihak ketiga, dan pajak yang belum disetor ke kas negara.
6. Kementerian Keuangan sebesar Rp345.995.662.732 merupakan pendapatan yang berada di bawah
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran, hak pegawai/pihak ketiga yang belum dibayarkan kepada yang
bersangkutan, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran, serta pajak yang belum
disetor ke kas negara.
7. Badan Pengawas Pemilu sebesar Rp336.289.428.048 sebagian besar merupakan hibah dan pajak/jasa
giro yang belum disetor ke kas negara.
8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp325.196.257.450 sebagian besar merupakan dana
Beasiswa Miskin (BSM), dana blockgrant yang belum disalurkan, hak pegawai/pihak ketiga, pajak/jasa
giro/pengembalian belanja yang belum disetor ke kas negara.
9. Kementerian Negara PPN/Bappenas sebesar Rp300.140.850.700 sebagian besar merupakan hibah.
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 102-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas masing-masing K/L dapat dilihat pada Lampiran 6.
Kas Lainnya dan Setara Kas pada BUN sebesar Rp150.456.206 merupakan Kas Lainnya dan Setara Kas pada:
1. BA 999.07 sebesar Rp52.514.502 merupakan jasa giro yang belum disetorkan ke kas negara sampai
dengan tanggal pelaporan.
2. BA 999.08 sebesar Rp97.941.704 merupakan jasa giro dana pengelolaan Cadangan Benih Nasional
(CBN) yang belum disetorkan ke kas negara sampai dengan tanggal pelaporan.

D.2.8. Kas pada BLU


Kas pada BLU Jumlah Kas pada BLU per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp28.520.592.254.174 dan
Rp28,52 triliun
Rp22.997.652.436.570 merupakan saldo kas yang ada di satuan kerja BLU pada beberapa K/L, yang terdiri
dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kementerian Negara/Lembaga (audited) (audited)
1. BLU di Sekretariat Negara 888.706.873.487 829.880.294.626
2. BLU di Kementerian Keuangan 5.999.320.527.659 1.745.014.675.495
3. BLU di Kementerian Pertanian 52.065.697.704 38.921.345.615
4. BLU di Kementerian Perindustrian 77.325.699.051 65.857.898.649
5. BLU di Kementerian ESDM 54.560.469.484 74.658.863.365
6. BLU di Kementerian Perhubungan 617.171.167.084 240.405.332.178
7. BLU di Kementerian Kesehatan 2.350.139.199.167 2.469.954.947.858
8. BLU di Kementerian Agama 746.624.184.795 620.506.163.294
9. BLU di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 726.679.583.653 584.750.192.417
10. BLU di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan 1.369.418.471.402 1.741.944.861.570
Rakyat
11. BLU di Kementerian Ristek dan Dikti 3.204.442.468.004 3.257.714.450.621
12. BLU di Kementerian Negara KUKM 693.695.530.233 567.966.761.926
13. BLU di Kementerian Kominfo 10.805.877.138.751 9.212.087.504.340
14. BLU di Kepolisian RI 283.355.076.731 385.505.212.654
15. BLU di BPPT 20.650.610.924 30.986.718.677
16. BLU di LAPAN 3.051.198.630 125.804.257.421
17. BLU di Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas Batam
(BPKPBPB Batam) 622.848.698.190 1.005.692.955.864
18. BLU di Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas Sabang
(BPKPBPB Sabang) 4.659.659.225 -
Jumlah 28.520.592.254.174 22.997.652.436.570

Terdapat Investasi Jangka Pendek berupa Deposito sebesar Rp3.925.795.406.430, yang berasal dari
reklasifikasi Kas di BLU. Dengan demikian, jumlah Kas di BLU yang berasal dari Pengesahan SP3B menurut
K/L adalah sebesar Rp32.446.387.660.604 (Rp28.520.592.254.174 + Rp3.925.795.406.430). Berdasarkan
data BUN, Kas pada BLU yang telah disahkan oleh KPPN adalah sebesar Rp32.440.062.300.360. Jadi,
selisih Kas pada BLU menurut KPPN dengan Kas pada BLU menurut K/L adalah sebesar minus
Rp6.325.360.244, yang merupakan kas pada BLU yang belum disahkan pada BPKPBPB Sabang sebesar
minus Rp2.548.666.113, pada BLU Kementerian ESDM sebesar minus Rp1.381.239.003, dan pada BLU
Kementerian Pertanian sebesar minus Rp395.455.128 , serta selisih Kas pada BLU Universitas Gorontalo
sebesar minus Rp2.000.000.000.

D.2.9 Uang Muka dari Rekening Bendahara Umum Negara (BUN)


Jumlah Uang Muka dari Rekening BUN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Uang Muka dari
Rp72.762.369.482 dan sebesar Rp160.699.626.846 adalah Uang Muka dari Rekening BUN yang eligible,
Rekening BUN
yaitu uang muka yang masih dapat ditagihkan kepada lender yang terjadi sejak tahun 2009. Uang Muka dari
Rp72,76 miliar
Rekening BUN merupakan pembayaran pembiayaan pendahuluan dalam rangka penarikan pinjaman luar negeri
dari BUN yang belum dibebankan ke Reksus karena saldo Reksus tidak mencukupi. Reksus adalah rekening

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 103-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

yang dibuka oleh Menteri Keuangan selaku BUN pada BI atau Bank Umum untuk menampung dana pinjaman
dan/atau hibah luar negeri. Rincian Uang Muka dari Rekening BUN menurut lender adalah sebagai berikut.
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Lender
(audited) (audited)
1. IBRD 19.575.933.632 87.641.295.586
2. ADB 45.765.008.637 32.497.425.234
3. OECF/JBIC 218.082.200 23.620.414.236
4. IFAD 5.002.264.003 9.197.389.766
5. Uni Eropa 663.923.396 351.020.795
6. IDB - 18.200.000
7. Australia - 7.373.881.229
8. SBSN 1.537.157.614 -
Jumlah 72.762.369.482 160.699.626.846

D.2.10. Investasi Jangka Pendek


Jumlah Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Investasi Rp3.925.795.406.430 dan Rp4.378.497.579.217 merupakan nilai investasi yang dilakukan dan diharapkan
Jangka Pendek akan diperoleh kembali dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan keuangan. Investasi Jangka
Rp3,92 triliun Pendek per 31 Desember 2016 antara lain merupakan deposito yang berada di BLU pada Kementerian Negara
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp2.567.842.991.052, BLU pada Kementerian Keuangan
sebesar Rp853.265.329.965, BLU pada Kementerian Kesehatan sebesar Rp283.078.842.932, BLU pada
Kementerian Perhubungan sebesar Rp130.048.904.121, BLU pada POLRI Rp57.404.368.046, BLU pada
Kementerian Agama sebesar Rp24.154.970.314, dan BLU pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
sebesar Rp10.000.000.000.
D.2.11. Belanja Dibayar di Muka dan Uang Muka Belanja
Belanja Dibayar di Muka dan Uang Muka Belanja per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Belanja Dibayar
Rp9.483.198.832.174 dan Rp3.177.135.772.848, terdiri dari:
di Muka dan
Uang Muka 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
Belanja Rp9,48 (audited) (audited)
triliun 1. Belanja Dibayar di Muka 7.064.500.516.264 2.652.782.256.364
2. Uang Muka Belanja 2.418.698.315.910 524.353.516.484
Jumlah 9.483.198.832.174 3.177.135.772.848
Belanja Dibayar di Muka yang nilainya paling signifikan terdapat pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebesar Rp5.177.131.786.998. Uang Muka Belanja yang nilainya paling signifikan terdapat pada
Kementerian Pertahanan sebesar Rp1.981.918.339.753. Tidak dilakukan penyisihan piutang tak tertagih atas
Belanja Dibayar di Muka dan Uang Muka Belanja. Rincian Belanja Dibayar di Muka dan Uang Muka Belanja
pada masing-masing K/L dapat dilihat pada Lampiran 7.

D.2.12. Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Pendapatan Pendapatan yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
yang Masih
Rp315.266.960.092 dan Rp170.654.194.293. Pendapatan yang Masih Harus Diterima yang nilainya paling
Harus Diterima
signifikan terdapat pada Kementerian Keuangan sebesar Rp241.104.004.017. Rincian Pendapatan yang
Rp315,26
Masih Harus Diterima pada masing-masing K/L dapat dilihat pada Lampiran 7.
miliar

D.2.13. Piutang Perpajakan


Piutang
Jumlah Piutang Perpajakan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp105.656.377.094.983
Perpajakan
dan Rp95.352.574.082.127. Nilai Piutang Perpajakan per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang
Rp105,65
dapat direalisasikan (Net Realizable Value) adalah sebesar Rp32.914.472.478.747 berasal dari nilai bruto
triliun
sebesar Rp105.656.377.094.983 dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp72.741.904.616.236.
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 104-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Rincian Piutang Perpajakan menurut organisasi adalah sebagai berikut.


(dalam ribuan rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Direktorat Jenderal Pajak:
Nilai Bruto 101.774.202.460 90.903.852.457
Penyisihan (70.022.982.880) (51.331.512.924)
Nilai Bersih 31.751.219.580 39.572.339.533
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai:
Nilai Bruto 3.882.174.635 4.448.721.625
Penyisihan (2.718.921.736) (2.179.011.990)
Nilai Bersih 1.163.252.899 2.269.709.635
Piutang Perpajakan (Bruto) 105.656.377.095 95.352.574.082
Total Penyisihan (72.741.904.616) (53.510.524.914)
Piutang Perpajakan (Bersih) 32.914.472.479 41.842.049.168

1. Piutang Perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan tagihan pajak yang tercantum dalam
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT), dan Surat Tagihan Pajak (STP) atau Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang belum
dilunasi sampai dengan 31 Desember 2016.

2. Piutang Perpajakan pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merupakan tagihan pajak yang telah
mempunyai surat ketetapan yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal neraca yang
diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
Rincian Piutang Perpajakan (nilai bruto sebelum penyisihan) per jenis pajak dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Piutang Pajak per Jenis Pajak

(dalam ribuan rupiah)


Kenaikan/
Keterangan 31 Des 2016 31 Des 2015 (Penurunan) %
Piutang Pajak PPh Non Migas 42.187.395.275 41.116.708.771 1.070.686.504 2,60
Piutang Pajak PPN 35.769.578.359 32.608.505.011 3.161.073.349 9,69
Piutang Pajak PPnBM 641.419.774 660.901.949 (19.482.175) (2,95)
Piutang Pajak PBB dan BPHTB 11.263.339.405 11.112.776.828 150.562.577 1,35
Piutang Cukai dan Bea Meterai 91.580.549 125.608.726 (34.028.177) (27,09)
Piutang Pajak Lainnya 12.232.540.191 5.810.106.056 6.422.434.134 110,54
Piutang Pajak Perdagangan Internasional 3.447.470.579 3.895.008.366 (447.537.787) (11,49)
Piutang Bea Masuk 23.052.962 22.958.375 94.587 0,41
Jumlah 105.656.377.095 95.352.574.082 10.303.803.013 10,81

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 105-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penyisihan Piutang Perpajakan tidak tertagih per jenis Piutang Perpajakan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Penyisihan Piutang Tak Tertagih per Jenis Pajak
(dalam ribuan rupiah)
Kenaikan/
Keterangan 31 Des 2016 31 Des 2015 (Penurunan) %
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Pajak PPh Non Migas 29.266.421.240 25.187.280.464 4.079.140.777 16,20
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Pajak PPN 24.760.299.199 14.502.057.512 10.258.241.687 70,74
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Pajak PPnBM 584.978.976 431.182.570 153.796.406 35,67
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Pajak PBB dan BPHTB 7.417.665.280 7.609.067.823 (191.402.543) (2,52)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Cukai dan Bea Materai 83.967.825 86.281.824 (2.313.999) (2,68)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Pajak Lainnya 8.144.115.202 3.750.149.547 4.393.965.655 117,17
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -
Piutang Pajak Perdagangan Internasional 2.484.456.894 1.944.505.174 539.951.720 27,77
Jumlah 72.741.904.616 53.510.524.915 19.231.379.702 35,94
*)
selisih antara data neraca 31 Desember 2015 audited dengan rincian sebesar Rp1 karena pembulatan

Dalam menghitung penyisihan Piutang Perpajakan di atas, terdapat nilai sitaan/jaminan yang dikurangkan
dari nilai piutang sebagai dasar perhitungan nilai penyisihan Piutang Perpajakan sebesar
Rp124.265.634.710. Nilai estimasi harga pasar aset Wajib Pajak yang dilakukan penyitaan yang belum
dilakukan penjualan secara lelang dan/atau penjualan yang dikecualikan dari lelang sebesar
Rp317.730.011.140 pada DJP.
Dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak, pemerintah memberikan hak kepada Wajib
Pajak untuk mengajukan pembetulan, keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi,
pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak, pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan
Pajak, pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak, banding, gugatan dan peninjauan
kembali. Nominal ketetapan pajak kurang bayar yang menjadi sengketa pajak, yang belum diterbitkan
keputusan atau putusan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp122.001.911.237.567.
Piutang Perpajakan yang diakui pada SKPKB/SKPKBT adalah sebesar nilai yang disetujui oleh Wajib
Pajak untuk Tahun Pajak 2008 dan seterusnya. Hal ini tidak berlaku pada STP dan SPPT karena pada
jenis ketetapan tersebut tidak ada unsur nilai setuju atau tidak setuju atas nilai ketetapan pajak. Sampai
dengan 31 Desember 2016, SKPKB/SKPKBT yang terbit sebanyak 79.345 dengan total nilai ketetapan
sebesar Rp38.442.610.606.097 dan USD1,084,451,177.81. Rincian nilai setuju/tidak setuju atas
SKPKB/SKPKBT per jenis pajak disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Rincian Nilai Setuju/Tidak Setuju SKBKB/SKPKBT
Terbit s.d. 31 Desember 2016
Jenis Pajak Kurs Jumlah Data Nilai Ketetapan Pajak Nilai Setuju Nilai Tidak Setuju
PPh Final IDR 9.684 2.280.318.013.419 425.359.680.181 1.854.958.333.238
USD 50 244,361,480.82 20,625,948.40 223,735,532.42
IDR 4.943 752.895.034.221 321.311.213.543 431.583.820.678
PPh Pasal 21
USD - - - -
IDR 340 1.765.116.241.305 11.339.891.343 1.753.776.349.962
PPh Pasal 22
USD - - - -
IDR 9.466 3.076.330.050.019 406.291.037.908 2.670.039.012.111
PPh Pasal 23
USD 12 158,042,902.92 67,110,676.00 90,932,226.92
IDR 4.188 16.613.238.456.087 4.446.127.748.260 12.167.110.707.827
PPh Pasal 25 Badan
USD 243 681,883,899.07 82,266,406.14 599,617,492.93
IDR 2.080 673.016.509.407 246.208.479.187 426.808.030.220
PPh Pasal 25 OP
USD - - - -

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 106-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

IDR 735 2.028.588.646.877 577.853.891.466 1.450.734.755.411


PPh Pasal 26
USD 1 162,895.00 - 162,895.00
IDR 47.519 10.927.113.725.684 3.491.917.617.663 7.435.196.108.021
PPN
USD - - - -
IDR 79 325.990.323.078 69.410.891.524 256.579.431.554
PPnBM
USD - - - -
IDR 5 3.606.000 759.000 2.847.000
PTLL
USD - - - -
IDR 79.039 38.442.610.606.097 9.995.821.210.075 28.446.789.396.022
Total
USD 306 1,084,451,178.81 170,003,030.54 914,448,148.27

Piutang yang telah daluwarsa penagihannya pada DJP sebesar Rp21.753.168.962.997. Pada Tahun
2016 telah diusulkan penghapusan kepada Menteri Keuangan sebesar Rp4.604.935.420.943. Nilai
usulan penghapusan tersebut merupakan nilai piutang PBB Migas tahun pajak 2008, 2009, dan 2010
pada SIDJP. Usulan penghapusan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pajak kepada Menteri
Keuangan melalui Nota Dinas Direktur Jenderal Pajak Nomor ND-58/PJ/2016 tanggal 4 Mei 2016.
Selama Tahun Anggaran 2016, terdapat pembayaran yang melebihi nilai Piutang Perpajakan sebesar
Rp37.023.455.741.211. Kelebihan pembayaran tersebut, salah satunya diakibatkan karena
dilakukannya pembayaran atas nilai ketetapan pajak yang tidak disetujui oleh Wajib Pajak dan belum
inkracht sampai dengan 30 Juni 2016. Selain itu, kelebihan pembayaran tersebut juga berasal dari
kelebihan pembayaran atas nilai ketetapan pajak sebesar Rp56.529.703.235 dan USD5,487.
Rincian Piutang Perpajakan dapat dilihat pada Lampiran 8.
D.2.14. Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Jumlah Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Pajak Rp157.317.644.684.473 dan Rp159.615.876.239.130. Nilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016
Rp157,31 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp46.133.650.139.304, yaitu berasal dari
triliun nilai bruto sebesar Rp157.317.644.684.473 dikurangi penyisihan sebesar Rp111.183.994.545.169. Piutang
tersebut terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Piutang Bukan Pajak
(audited) (audited)
Piutang pada K/L:
Nilai Bruto 34.405.512.144.647 52.072.453.152.861
Penyisihan (26.302.177.848.313) (16.541.258.322.261)
Nilai Bersih 8.103.334.296.334 35.531.194.830.600
Piutang pada BUN:
Nilai Bruto 122.912.132.539.826 107.543.423.086.269
Penyisihan (84.881.816.696.856) (85.595.804.975.940)
Nilai Bersih 38.030.315.842.970 21.947.618.110.329
Piutang Bukan Pajak (Bruto) 157.317.644.684.473 159.615.876.239.130
Total Penyisihan (111.183.994.545.169) (102.137.063.298.201)
Piutang Bukan Pajak (Bersih) 46.133.650.139.304 57.478.812.940.929

Piutang Bukan Pajak pada K/L per 31 Desember 2016 mengalami penurunan sebesar Rp17.666.941.008.214
Piutang Bukan dibandingkan tahun 2015 antara lain karena adanya penyelesaian utang piutang dengan Perjanjian Karya
Pajak di K/L Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) pada Kementerian ESDM senilai Rp19.415.355.277.067.
Rp34,40 triliun Beberapa Piutang Bukan Pajak pada K/L yang mempunyai nilai cukup signifikan, antara lain pada:
a. Kejaksaan Agung sebesar Rp16.469.136.490.076 merupakan piutang dari uang pengganti perkara tindak
pidana korupsi, denda tilang, dan sewa rumah dinas.
b. Kementerian ESDM sebesar Rp10.298.154.923.302 sebagian besar merupakan piutang yang berasal dari
Iuran Royalty dan Iuran Tetap Kontrak Karya (KK)/Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) serta kewajiban KKKS kepada negara berupa Firm
Commitment.
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 107-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

c. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp3.348.682.292.148 berasal dari tunggakan
Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana Reboisasi (PSDH DR) dan tunggakan ganti rugi tegakan.
d. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1.995.086.538.116 berasal dari Biaya Hak
Penyelenggaran (BHP) Telekomunikasi dan Pengenaan Denda.
Rincian Piutang Bukan Pajak pada K/L per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada Lampiran 9.
Piutang Bukan Piutang Bukan Pajak pada BUN per 31 Desember 2016 sebesar Rp122.912.132.539.826 terdiri dari:
Pajak di BUN
(dalam rupiah)
Rp122,91
31 Desember 2016 31 Desember 2015
triliun Piutang PNBP
(audited) (audited)
1. Piutang Deviden dan Denda pada BA 999.03 140.287.825.516 142.209.725.798
2. Piutang pada BA 999.05 16.865.867.945.164 8.482.321.840.866
3. Piutang pada BA 999.07 295.630.919.267 564.366.732.897
4. Piutang pada BA 999.08 6.438.382.772 19.402.788.874
5. Piutang pada BA 999.99 105.603.907.467.107 98.335.121.997.834
Piutang PNBP 122.912.132.539.826 107.543.423.086.269

1. Piutang Bukan Pajak (Laba BUMN) per tanggal 31 Desember 2016 tercatat sebesar
Rp140.287.825.516, yang terdiri dari Pokok Dividen Rp100.710.726.664 dan Denda
Rp39.577.098.852. Sedangkan Piutang Negara Bukan Pajak (Laba BUMN) per tanggal 31 Desember
2015, tercatat sebesar Rp142.209.725.798 yang terdiri dari Pokok Dividen Rp101.754.052.344 dan
denda Rp40.455.673.454.
Sampai dengan 31 Desember 2016, terdapat pembayaran Piutang Negara Bukan Pajak dari Bagian
Pemerintah atas Laba BUMN yang timbul sebelum tahun buku 2015 sebesar Rp2.193.325.680, dengan
rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
No BUMN Jumlah
1 Perum Perumnas 750.000.000
2 PT Bina Karya 113.325.680
3 PT Inhutani I 700.000.000
4 PT Inhutani V 180.000.000
5 PT Balai Pustaka 100.000.000
6 PT Perkebunan Nusantara II 350.000.000
Total 2.193.325.680

Dari piutang dividen tahun buku 2015 yang telah ditetapkan, hingga 31 Desember 2016 telah terbayar
seluruhnya sehingga tidak terdapat sisa piutang yang timbul di tahun 2016.
2. Piutang pada BA 999.05 per tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp16.865.867.945.164 merupakan
piutang yang berasal dari kelebihan pembayaran (lebih salur) Dana Transfer Ke Daerah (TKD) yang terdiri
dari Piutang TKD sebesar Rp9.660.013.885.828 dan Piutang TKD Lainnya sebesar
Rp7.205.854.059.336. Lebih salur tersebut akan dikompensasikan dengan pembayaran Dana
Perimbangan TA 2017. Rincian Piutang TKD terdiri dari:
(dalam rupiah)
Jenis Piutang 2016
LS DBH Panas Bumi Iuran Tetap TA 2014 -
LS DBH Minyak Bumi TA 2014 456.640.771.019
LS DBH Gas Bumi TA 2014 152.216.256.823
LS DBH Perikanan TA 2014 -
LS DBH Kehutanan IIUPH/IHPH TA 2014 4.139.669.351
LS DBH Kehutanan PSDH TA 2014 52.449.713.228
LS DBH Kehutanan DR TA 2014 136.522.756.351

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 108-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

LS DBH Minerba - Royalty TA 2013 -


LS DBH Minerba - Iuran Tetap TA 2014 10.194.560.908
LS DBH Minerba - Royalty TA 201 357.305.466.091
LS DBH Minyak dan Gas Bumi TA 2015 1.696.833.478.555
LS DBH MINERBA TA 2015 5.476.792.050.352
LS DBH Kehutanan TA 2015 259.080.205.428
LS DBH Panas Bumi TA 2015 1.729.510.948
LS DBH Perikanan TA 2015 260.822.887.309
LS DBH PPH TA 2015 536.780.251.029
LS DBH PBB TA 2015 145.166.843.295
LS DBH Cukai Hasil Tembakau TA 2015 21.848.895.963
Piutang PNBP pada Satker DAU – DAK 75.762.967.000
Piutang PNBP pada Satker DK – DIY 15.727.602.248
Total 9.660.013.885.898
*)
selisih antara data neraca dengan rincian sebesar Rp70 karena pembulatan

Rincian Piutang TKD Lainnya sebesar Rp7.205.854.059.336 sebagai berikut.


(dalam rupiah)
No Jenis DBH Saldo
1. DBH Pajak PPh 25/29 1.205.301.612.299
2. DBH CHT 57.640.811.876
3. DBH SDA Minyak Bumi 1.375.103.537.754
4. DBH SDA Gas Bumi 365.743.894.533
5. DBH Pertambangan Umum - Iuran Tetap 620.877.200.726
6. DBH Pertambangan Umum - Royalti 3.418.923.747.120
7. DBH PBB TA 2013 162.263.255.028
Jumlah 7.205.854.059.336

3. Piutang pada Bagian Anggaran Belanja Subsidi (BA 999.07) sebesar Rp295.630.919.267, terdiri dari:
a. Piutang Bukan Pajak sebesar Rp17.453.015.134 pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Kementerian Pertanian merupakan sisa kelebihan pembayaran Iuran Jasa Tirta oleh PT Sang Hyang
Seri berdasarkan LHP BPK TA 2012 sebesar Rp840.743.845 dan kelebihan pembayaran atas Subsidi
Benih berdasarkan hasil audit BPK RI Tahun 2014 sebesar Rp16.612.271.289.
b. Piutang Bukan Pajak sebesar Rp278.177.904.133 pada Direktorat Prasarna dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian merupakan kelebihan pembayaran subsidi pupuk pada PT Petrokimia Gresik
berdasarkan hasil audit BPK RI Tahun 2016.
Piutang Bukan Pajak pada BA 999.07 mengalami penurunan sebesar Rp268.735.813.630 atau 47,62 %
lebih kecil dari jumlah Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2015.
4. Piutang pada Bagian Anggaran Belanja Lain-Lain (BA 999.08) sebesar Rp6.438.382.772 terdapat pada
Kementerian Keuangan sebesar Rp286.798.713 yang merupakan hasil Penjualan Operasi Pasar Murni
(OPM) Tahun 2016 yang akan diterima pada bulan Januari Tahun 2017, pada Kementerian Pertanian
sebesar Rp4.811.607.957 merupakan uang muka penyegaran benih CBN pada PT Sang Hyang Seri
(Persero) yang harus disetorkan ke Kas Negara, pada satker Otoritas Jasa Keuangan sebesar
Rp149.438.400 yang merupakan kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, dan pada SKK
Migas sebesar Rp1.190.537.702 merupakan kelebihan bayar atas insentif mantan pegawai.
5. Piutang pada Bagian Anggaran Transaksi Khusus (BA 999.99) sebesar Rp105.603.907.467.107 terdiri
dari :
a. Piutang Migas pada BA 999.99 sebesar Rp16.483.140.763.818 terdiri dari:

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 109-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Piutang pada PT Pertamina 9.960.713.034.200 6.177.533.077.930
Piutang Migas Lainnya 6.522.427.729.618 2.292.469.687.426
Piutang Migas (Bruto) 16.483.140.763.818 8.470.002.765.356
Penyisihan (292.755.998.608) (114.812.613.265)
Piutang Migas (Netto) 16.190.384.765.210 8.355.190.152.091
*)
selisih antara data neraca dengan rincian sebesar Rp1 karena pembulatan
Jumlah piutang migas jangka pendek tahun 2016 sebesar Rp16.483.140.763.818 naik hampir
dua kali lipat dibandingkan dari piutang jangka pendek tahun 2015 yang hanya sebesar
Rp8.470.002.765.356. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengakuan piutang yang berasal dari
estimasi overlifting KKKS tahun 2016 sebagai konsekuensi dari penerapan PMK No.
124/PMK.02/2016 yang mewajibkan adanya pelaporan estimasi transaksi over/underlifting
periode tahun berjalan.
Dari jumlah piutang PNBP Migas sebesar Rp16.483.140.763.818 tersebut, di dalamnya juga
masih termasuk piutang PNBP Migas yang masih dispute karena adanya perbedaan pendapat
antara SKK Migas dengan KKKS ataupun antara KKKS dengan buyers, yaitu sebagai berikut.
1) Piutang yang berasal dari kekurangan pembayaran atas transaksi lifting gas CNOOC yang
dikirimkan ke PLN Cilegon periode Januari s.d. November 2016 sebesar USD6,213,041.76,
yang disebabkan perbedaan pendapat dalam pengakuan utang piutang atas transaksi Gas
Make Up antara CNOOC dengan PLN Cilegon.
2) Piutang yang berasal dari transaksi overlifting KKKS CNOOC SES Ltd. Tahun 2015 sebesar
USD3,698,439 yang disebabkan adanya perbedaan pemahaman kontraktual PSC yang terkait
dengan klausula yang berkenaan dengan besaran kewajiban KKKS atas Domestic Market
Obligation (DMO), yang berdampak pada perbedaan perhitungan bagi hasil atas over/under
lifting tahun 2015 antara SKK Migas dan KKKS CNOOC SES Ltd. Dari tagihan overlifting
sebesar USD3,698,439 tersebut, KKKS CNOOC SES Ltd. telah menyelesaikannya sebesar
USD2,810,767 pada bulan Januari 2017, namun demikian menurut KKKS CNOOC SES Ltd.
Pemerintah dianggap masih memiliki kewajiban underlifting tahun 2015 sebesar
USD27,571,054.
3) Piutang yang berasal dari transaksi overlifting KKKS JOB Medco Tomori Tahun 2012 sebesar
USD643,014.30 yang disebabkan adanya interpretasi atas klausul PSC terkait (i) saat
dimulainya DMO Holiday, dimana SKK Migas menghitung berdasarkan saat produksi pertama,
sedangkan KKKS JOB Medco Tomori menghitung saat lifting pertama; dan (ii) perhitungan
volume DMO yang menjadi kewajiban KKKS, dimana KKKS JOB Medco Tomori hanya
menghitung volume DMO sebesar Equity, sedangkan SKK Migas menghitung sebesar FTP &
Equity. Perbedaan interpretasi tersebut berdampak terhadap perhitungan bagi hasil atas
over/under lifting tahun 2012 antara SKK Migas dan KKKS JOB Medco Tomori.
b. Piutang Bukan Pajak pemanfaatan aset eks Pertamina pada BA 999.99 sebesar
Rp1.181.128.417.689 merupakan piutang sewa aset oleh PT Pertamina (Persero) c.q. PT
Pertamina EP, yang terdiri dari:
(dalam rupiah)
Piutang Pemanfaatan Aset Eks Pertamina c.q. PT Pertamina EP Nilai
Sewa BMN eks Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina c.q. PT 1.180.997.517.689
Pertamina EP
Sewa Fasilitas Arun oleh PHE (1 Okt 15 - 31 Des 15) 130.900.000
Jumlah 1.181.128.417.689

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 110-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

c. Piutang pada BA 999.99 berupa Piutang pada 19 Bank Dalam Likuidasi (BDL) sebesar
Rp10.257.946.470.807 terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
15 BDL eks Dana Talangan Pemerintah 7.814.831.884.346 7.879.201.545.333
4 BDL eks Dana Penjaminan Pemerintah 2.443.114.586.461 2.559.671.800.788
Nilai Bruto 10.257.946.470.807 10.438.873.346.121
Penyisihan (9.825.645.269.424) (10.078.058.406.496)
Nilai Bersih 432.301.201.383 360.814.939.625

- Piutang pada 15 BDL eks Dana Talangan Pemerintah berasal dari:


(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Dana BLBI BDL yang di-cessie-kan 11.888.938.781.558 11.888.938.781.558
Dikurangi:
– Pengembalian s.d. Desember 2006 (2.730.645.774.151) (2.730.645.774.151)
– Pengembalian tahun 2007 (228.053.353.977) (228.053.353.977)
– Pengembalian tahun 2008 (323.144.463.070) (323.144.463.070)
– Pengembalian tahun 2009 (140.764.168.751) (140.764.168.751)
– Pengembalian tahun 2010 (84.175.667.811) (84.175.667.811)
– Pengembaliantahun 2011 (83.718.041.051) (83.718.041.051)
– Pengembaliantahun 2012 (252.873.341.830) (252.873.341.830)
– Pengembaliantahun 2013 (81.395.784.730) (81.395.784.730)
– Pengembaliantahun 2014 (50.899.270.876) (50.899.270.876)
– Pengembaliantahun 2015 (34.067.369.978) (34.067.369.978)
– Pengembaliantahun 2016 (64.369.660.987)
Jumlah 7.814.831.884.346 7.879.201.545.333

Dari 15 BDL, 13 BDL telah melaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST)
Aset dari Tim Likuidasi kepada Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan, satu BDL yaitu Bank
Umum Majapahit Jaya telah melaksanakan RUPS pembubaran Tim Likuidasi, dan satu BDL
belum melakukan penandatanganan BAST Aset, yaitu PT Bank Jakarta. Namun PT Bank
Jakarta pada tahun 2012 telah melunasi kewajibannya. Rincian Piutang 15 BDL lebih lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 10.
- Piutang pada 4 (empat) BDL eks Dana Penjaminan sebesar Rp2.443.114.586.461 merupakan saldo
penjaminan pemerintah terhadap lima BDL yang diberikan melalui UP3 (Unit Pelaksana Penjaminan
Pemerintah) dengan bank pembayar PT BNI (Persero), dengan perhitungan sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Total dana BLBI BDL yang di-cessie-kan 3.321.282.950.812 3.321.282.950.812
Dikurangi:
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2006 (9.000.000.000) (9.000.000.000)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2007 (28.500.000.000) (28.500.000.000)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2008 (15.000.000.000) (15.000.000.000)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2009 (366.663.664.470) (366.663.664.470)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2010 (146.889.652.865) (146.889.652.865)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2011 (100.000.000.000) (100.000.000.000)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2012 (8.401.880.081) (8.401.880.081)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2013 - -
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2014 (87.155.952.609) (87.155.952.609)
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2015 - -
– Pengembalian dari Tim Likuidasi Th 2016 (116.557.214.327) -
Jumlah*) 2.443.114.586.460 2.559.671.800.787
*)
selisih antara data neraca dengan data piutang sebesar Rp1 karena pembulatan

Dari 5 BDL, 3 BDL yaitu PT Bank Prasidha Utama, PT Bank Asiatic, dan PT Bank Global
Internasional telah melaksanakan penandatanganan BAST Aset dari Tim Likuidasi (TL) kepada
Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan. Sedangkan dua BDL yaitu PT Bank Dagang Bali dan PT
Bank Ratu, belum melakukan penandatanganan BAST Aset.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 111-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

d. Piutang pada BA 999.99 sebesar Rp76.559.387.124.985, terdiri dari Piutang Aset Kredit eks BPPN
sebesar Rp68.388.414.083.140 dan eks Kelolaan PT PPA sebesar Rp8.170.973.041.845. Piutang
Aset Kredit eks BPPN dan eks Kelolaan PT PPA yang dapat direalisasikan adalah sebesar
Rp2.851.888.132.385, yaitu berasal dari nilai bruto sebesar Rp76.559.387.124.985 dikurangi
penyisihan sebesar Rp73.707.498.992.600. Piutang tersebut terdiri dari:
(dalam rupiah)
Piutang Aset Kredit Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT 31 Desember 2016 31 Desember 2015
PPA (audited) (audited)
Aset kredit eks BPPN 68.388.414.083.140 68.635.285.418.172
Eks Kelolaan PT PPA 8.170.973.041.845 8.234.224.949.166
Piutang (Bruto) 76.559.387.124.985 76.869.510.367.338
Penyisihan (73.707.498.992.600) (74.392.631.391.947)
Piutang (Bersih) 2.851.888.132.385 2.476.878.975.391

Aset kredit eks BPPN sebesar Rp68.388.414.083.140 merupakan aset Pemerintah hasil penyitaan
oleh pemerintah karena para debitur tidak mampu melunasi utangnya kepada Pemerintah atas
fasilitas likuiditas yang dikucurkan pemerintah pada saat terjadi krisis ekonomi tahun 1997-1998.
Aset-aset tersebut pada awalnya dikelola oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) sebagai
pihak yang bertanggung jawab terhadap pemberian dana talangan kepada perbankan yang memiliki
CAR (Capital Adequate Ratio) di bawah batas minimal yang ditetapkan BI. Setelah BPPN dibubarkan
kemudian sebagian pengelolaannya beralih pada Tim Pemberesan BPPN. Aset-aset yang dikelola oleh
Tim Pemberesan BPPN adalah aset-aset yang masih berperkara.
Aset kredit eks BPPN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp68.388.414.083.140 dan Rp68.635.285.418.172. Perubahan nilai aset kredit eks BPPN
disebabkan adanya penyerahan pengurusan piutang negara, pembayaran dan/atau penyelesaian
piutang oleh para debitur/obligor, koreksi besaran piutang negara, pengembalian pengurusan piutang
negara oleh PUPN, penyesuaian kenaikan/penurunan nilai kurs mata uang asing, serta pengkategorian
piutang menjadi Piutang Sementara Belum Dapat Ditagih (PSBDT). Rincian Aset kredit eks BPPN
terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Aset Kredit yang Telah Diserahkan Pengurusan Piutang 18.695.268.744.758 19.012.921.726.864
Negaranya Kepada PUPN (telah tahap PB/PJPN)
Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) 23.596.898.822.480 23.693.381.757.810
T
Aset Kredit Asset Transfer Kit (ATK) yang Masih 23.471.068.347.196 23.312.295.670.821
a dikelola Kementerian Keuangan
g Aset Kredit ATK Lainnya 2.625.178.168.706 2.616.686.262.677
i Jumlah 68.388.414.083.140 68.635.285.418.172
h
an PKPS yang telah memenuhi syarat pengakuan sebagai Piutang Lain-Lain per 31 Desember 2016
adalah sebanyak 16 obligor dengan nilai sebesar Rp23.596.898.822.480, sedangkan tagihan PKPS
per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp23.693.381.757.810.
Aset kredit eks kelolaan PT PPA sebesar Rp8.170.973.041.845 merupakan hak tagih atau piutang
eks BPPN yang semula diserahkan pengelolaannya kepada PT PPA kemudian dikembalikan ke Menteri
Keuangan sesuai Berita Acara Serah Terima tanggal 27 Februari 2009. Pengelolaan atas aset eks
kelolaan PT PPA ini oleh Kementerian Keuangan dilakukan melalui mekanisme penyerahan kepada
PUPN, namun sebagian aset kredit ini masih dalam pengelolaan Kementerian Keuangan yaitu sebesar
Rp4.261.707.812.149. Jumlah aset kredit eks kelolaan PT PPA yang diurus oleh PUPN per 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp3.909.265.229.696.
Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 256/PMK.05/2015 tentang Sistem Akuntansi
Transaksi Khusus, aset kredit ATK diakui sebagai piutang lain-lain sebesar nilai yang tercatat dalam
SAPB, sedangkan aset kredit Non ATK dan PKPS diakui sebagai piutang lain-lain setelah

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 112-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

ditandatanganinya Pernyataan Bersama (PB)/diterbitkannya Penetapan Jumlah Piutang Negara


(PJPN). Untuk aset kredit Non ATK dan PKPS yang belum ditandatangani PB/diterbitkan PJPN
disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset kredit Non ATK yang belum ditandatangani PB/diterbitkan PJPN per 31 Desember 2016
disajikan dalam tabel berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Aset Kredit Non ATK di PUPN yang belum 20.557.551.308 4.996.559.310
PB/PJPN
Aset Kredit Non ATK yang dikelola kantor Pusat 27.723.910.658.325 28.339.463.660.698
PKPS yang belum PB/PJPN 7.742.948.669.872 7.742.948.669.872
Jumlah 35.487.416.879.505 36.087.408.889.880

Penyisihan atas piutang Aset Kredit Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT PPA dilakukan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 151/KMK.6/2014.
Rincian Piutang Aset Kredit Eks BPPN dan Eks Kelolaan PT PPA dapat dilihat pada Lampiran 11.
e. Piutang Lain-lain pada BA 999.99 berupa Piutang Aset Kredit yang diserahkelolakan kepada PT PPA
sebesar Rp910.452.390.331 merupakan aset kredit yang sebelumnya berasal dari BPPN yang tidak
terkait dengan perkara, yang dikelola oleh PT PPA berdasarkan perjanjian serah-kelola aset antara
Menteri Keuangan dan PT PPA tanggal 29 Mei 2013. Nilai Piutang Aset Kredit yang
diserahkelolakan kepada PT PPA per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan adalah sebesar Rp7.895.296.192, yaitu berasal dari nilai bruto sebesar
Rp910.452.390.331 dikurangi penyisihan sebesar Rp902.557.094.139.
Penyisihan atas piutang Aset Kredit yang diserahkelolakan kepada PT PPA dilakukan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 151/KMK.6/2014.
Rincian Piutang Aset Kredit yang diserahkelolakan kepada PT PPA adalah sebagai berikut.
31 Desember 2016 (audited) 31 Desember 2015 (audited)
Debitur Nilai Aset Nilai Aset Nilai Aset Nilai Aset
(dalam Rp) (dalam USD) (dalam Rp) (dalam USD)
PT Tuban Petrochemical Industries 910.452.390.331 - 910.452.420.331 -

f. Saldo Piutang Pada PT PPA per 31 Desember 2016 sebesar Rp50.626.707.647. Piutang pada PT
PPA (Persero) adalah tagihan Kementerian Keuangan kepada PT PPA (Persero) terkait pelaksanaan
perjanjian pengelolaan aset eks BPPN berupa hasil pengelolaan aset yang telah diperoleh dalam
tahun anggaran namun belum disetorkan ke kas umum negara.
g. Piutang BA 999.99 pada Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan sebesar
Rp141.962.481.007, terdiri dari Piutang pada PT Asabri (Persero) sebesar Rp2.489.442.664 dan
Piutang pada PT Taspen (Persero) sebesar Rp62.740.252.108, Pendapatan Treasury Notional
Pooling (TNP) bulan Desember 2016 sebesar Rp29.307.237.342, dan Piutang kepada BPJS
Kesehatan sebesar Rp47.425.548.893.
h. Piutang lain-lain Satker DJKN Pengelola Aset KKKS sebesar Rp19.263.110.823 merupakan piutang
pendapatan atas sewa aset KKKS yang belum dibayarkan.
D.2.15. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Jumlah Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Bagian Lancar sebesar Rp11.333.345.828 dan Rp5.483.970.547 merupakan saldo TPA yang akan jatuh tempo kurang dari
TPA Rp11,33 12 bulan setelah tanggal neraca. Saldo Bagian Lancar TPA per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai yang
miliar dapat direalisasikan sebesar Rp5.940.022.574 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp11.333.345.828
dikurangi penyisihan sebesar Rp5.393.323.254. Saldo Bagian Lancar TPA tersebut berada di Kementerian
PUPERA sebesar Rp5.907.821.917, Kementerian KUKM sebesar Rp4.544.136.925, dan LPP RRI sebesar
Rp881.386.986.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 113-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.16. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi


Jumlah Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Bagian Lancar
sebesar Rp144.168.549.546 dan Rp171.409.736.522 merupakan saldo Tagihan TGR pada K/L yang akan
Tagihan TGR
jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal neraca. Saldo Bagian Lancar TGR per 31 Desember 2016
Rp144,16
berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp48.279.953.602 yang berasal dari nilai
miliar
bruto sebesar Rp144.168.549.546 dikurangi penyisihan sebesar Rp95.888.595.944.
Rincian Bagian Lancar TGR pada masing-masing K/L dapat dilihat pada Lampiran 12.

D.2.17. Bagian Lancar Penerusan Pinjaman


Bagian Lancar Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Bagian Lancar
Rp7.289.654.233.165 dan Rp5.213.707.755.768. Bagian Lancar Penerusan Pinjaman terdiri dari:
Penerusan
Pinjaman 1. Bagian Lancar Piutang Penerusan Pinjaman sebesar Rp3.628.194.074.880 merupakan bagian dari
Rp7,28 triliun Piutang Penerusan Pinjaman yang akan diterima dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Nilai
Bagian Lancar Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan adalah sebesar Rp3.607.750.324.506 berasal dari nilai bruto Rp3.628.194.074.880
dikurangi penyisihan sebesar Rp20.443.750.374.
2. Piutang Lainnya Penerusan Pinjaman sebesar Rp3.661.460.158.285 merupakan piutang yang terkait
dengan penerusan pinjaman, terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Potensi Tunggakan dapat ditagih 1.956.242.102.507 245.532.315.527
Piutang Bunga 320.438.739.133 288.148.146.792
Piutang Denda 924.223.316.645 658.353.769.157
Piutang Lancar Kredit 460.556.000.000 0
Nilai Bruto 3.661.460.158.285 1.192.034.231.476
Penyisihan (201.847.520.530) (29.285.741.133)
Nilai Bersih 3.459.612.637.755 1.162.748.490.343

D.2.18. Piutang dari Kegiatan BLU


Piutang dari Kegiatan BLU per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Piutang dari
Rp5.321.939.368.267 dan Rp3.358.293.991.828. Saldo Piutang dari Kegiatan BLU per 31 Desember 2016
Kegiatan BLU
berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp3.814.816.454.007 berasal dari nilai
Rp5,32 triliun
bruto sebesar Rp5.321.939.368.267 dikurangi penyisihan sebesar Rp1.507.122.914.260. Piutang dari
Kegiatan BLU terdiri dari Kegiatan Operasional BLU sebesar Rp4.731.756.962.008 dan Kegiatan Non
Operasional BLU sebesar Rp590.182.406.259. Piutang dari Kegiatan Operasional BLU terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kementerian Negara/Lembaga (audited) (audited)
1. BLU di Sekretariat Negara 685.929.908.769 674.205.209.726
2. BLU di Kementerian Keuangan 3.693.666.732 465.266.667
3. BLU di Kementerian Pertanian 5.874.082.000 0
4. BLU di Kementerian Perindustrian 2.987.978.450 3.618.221.960
5. BLU di Kementerian ESDM 17.566.724.845 17.927.392.885
6. BLU di Kementerian Perhubungan 40.783.861.098 2.654.412.144
7. BLU di Kementerian Kesehatan 2.009.415.810.944 1.119.369.981.747
8. BLU di Kementerian Agama 18.975.977.875 22.844.460.027
9. BLU di Kementerian PU dan PERA 775.694.434.782 545.184.525.413
10. BLU di Kementerian Ristek dan Dikti 427.162.821.878 428.890.738.125
11. BLU di Kementerian KUKM 849.965.186 2.111.155.040
12. BLU di Kementerian Kominfo 265.728.536.138 0

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 114-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

13. BLU di Kepolisian RI 95.076.143.275 73.398.116.432


14. BLU di BPPT 11.952.345.481 8.268.562.104
15. BLU di LAPAN 586.960.320 157.853.200
16. BLU di BPKPBPB Batam 369.477.744.235 432.701.703.685
Jumlah Nilai Bruto 4.731.756.962.008 3.331.797.599.155
Penyisihan (1.489.089.367.180) (1.476.381.087.606)
Jumlah Nilai Bersih 3.242.667.594.828 1.855.416.511.549

Piutang dari Kegiatan Non Operasional BLU terdiri dari:


(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kementerian Negara/Lembaga (audited) (audited)
1. BLU di Sekretariat Negara 11.026.815.451 998.842.009
2. BLU di Kementerian Keuangan 533.335.113 467.335.113
3. BLU di Kementerian Perhubungan 382.812.869 363.867.875
4. BLU di Kementerian Kesehatan 4.092.738.621 2.622.480.125
5. BLU di Kementerian Agama 2.845.061.482 5.465.610.192
6. BLU di Kementerian Ristek dan Dikti 22.266.368.229 16.565.518.909
7. BLU di Kementerian Kominfo 549.004.251.354 0
8. BLU di Kepolisian RI 6.950.000 12.738.450
9. BLU di BPPT 24.073.140
Jumlah Nilai Bruto 590.182.406.259 26.496.392.673
Penyisihan (18.033.547.080) (5.299.508.688)
Jumlah Nilai Bersih 572.148.859.179 21.196.883.985

D.2.19. Piutang PFK


Piutang PFK Jumlah Piutang PFK per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp5.956.960 dan Rp0. Piutang
Rp5,95 juta PFK merupakan Piutang PFK Beras Bulog.

D.2.20. Piutang Lancar Kredit Pemerintah dan Piutang Jangka Pendek Lainnya

Piutang Lancar Piutang Lancar Kredit Pemerintah dan Piutang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31
Kredit Desember 2015 adalah sebesar Rp573.849.480.773 dan Rp208.813.153.381 merupakan Bagian Lancar
Pemerintah dan Piutang Lumpur Sidoarjo pada BA 999.99. Nilai tersebut terdiri dari piutang yang jatuh tempo pada tahun
Piutang Jangka 2017 sebesar Rp402.158.665.771 ditambah bunga yang timbul selama tahun anggaran 2016 sebesar
Pendek Lainnya Rp37.122.338.379 dan denda sebesar Rp134.568.476.623. Dari Jumlah Pinjaman sebesar
Rp573,84 Rp773.382.049.560, PT Minarak Lapindo Jaya berjanji akan menyelesaikannya berikut bunga yang timbul
miliar selambat-lambatnya tahun 2019 dengan menyerahkan sejumlah sertifikat tanah yang akan dilakukan
pelunasan pembayarannya oleh PT Minarak Lapindo Jaya.
D.2.21. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang
Penyisihan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Piutang Tidak
Rp185.756.595.265.767 dan Rp157.318.735.889.049 terdiri dari:
Tertagih –
Piutang (dalam rupiah)
Rp185,75 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
triliun (audited) (audited)
1. Piutang Perpajakan 72.741.904.616.236 53.510.524.914.538
2. Piutang Bukan Pajak 111.183.994.545.169 102.137.063.298.201
3. Bagian Lancar TPA 5.393.323.254 3.992.005.622
4. Bagian Lancar TP/TGR 95.888.595.944 136.080.965.640
5. Bagian Lancar Penerusan Pinjaman 222.291.270.904 49.394.108.754
6. Piutang dari Kegiatan BLU 1.507.122.914.260 1.481.680.596.294
Penyisihan Piutang 185.756.595.265.767 157.318.735.889.049

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 115-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang tersebut diakui sebagai pengurang nilai Piutang yang
disajikan pada Aset Lancar.
1. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang Perpajakan sebesar Rp72.741.904.616.236 merupakan
penyisihan Piutang Perpajakan. Rincian Penyisihan Piutang Perpajakan dapat dilihat pada Lampiran 8.
2. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang Bukan Pajak sebesar Rp111.183.994.545.169 dapat
dilihat pada Lampiran 9.
3. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Bagian Lancar TPA sebesar Rp5.393.323.254 merupakan
penyisihan TPA pada Kementerian Koperasi dan UKM dan Lembaga Penyiaran Publik RRI.
4. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Bagian Lancar TP/TGR sebesar Rp95.888.595.944 dapat dilihat
pada Lampiran 12.
5. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Bagian Lancar Penerusan Pinjaman sebesar Rp222.291.270.904
merupakan penyisihan Bagian Lancar Penerusan Pinjaman pada BA 999.04.
6. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang dari Kegiatan BLU sebesar Rp1.507.122.914.260 terdiri
dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
1. BLU di Sekretariat Negara 60.925.745.245 583.952.600.701
2. BLU di Kementerian Keuangan 629.856.697 497.244.696
3. BLU Kementerian Pertanian 29.370.410 0
4. BLU di Kementerian Perindustrian 1.064.280.749 644.012.719
5. BLU di Kementerian ESDM 10.744.860.067 14.257.130.105
6. BLU di Kementerian Perhubungan 719.218.723 69.086.832
7. BLU di Kementerian Kesehatan 360.151.024.781 292.823.082.483
8. BLU di Kementerian Agama 3.782.120.317 1.867.053.174
9. BLU di Kementerian PU dan PERA 637.429.731.497 443.928.042.353
10. BLU di Kementerian Ristek dan Dikti 196.388.336.484 92.057.175.801
11. BLU di Kementerian KUKM 113.696.051 340.687.092
12. BLU di kementerian Kominfo 175.506.462.935 0
13. BLU di Kepolisian RI 1.105.341.132 800.555.048
14. BLU di BPPT 178.224.021 41.342.811
15. BLU di LAPAN 2.934.802 144.672.820
16. BLU di BPKPBPB Batam 58.351.710.349 50.257.909.659
Jumlah 1.507.122.914.260 1.481.680.596.294

D.2.22. Persediaan
Persediaan Jumlah Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp80.306.059.604.541 dan
Rp80,30 triliun Rp96.195.367.619.467 merupakan nilai persediaan yang berdasarkan neraca K/L dan unit terkait lainnya,
dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Persediaan
(audited) (audited)
Persediaan di K/L 78.790.438.039.473 94.176.384.530.234
Persediaan di BLU 1.329.845.323.303 1.121.771.807.841
Persediaan di BUN 185.776.241.765 897.211.281.392
Jumlah 80.306. 059.604.541 96.195.367.619.467

Persediaan di K/L per 31 Desember 2016 terbesar berada di Kementerian Pertahanan sebesar
Rp51.571.871.314.246, Kementerian Perhubungan sebesar Rp6.654.518.610.092, POLRI sebesar
Rp3.699.779.354.496, Kementerian PU dan PERA sebesar Rp3.118.682.234.566, Kementerian Kesehatan
sebesar Rp2.081.621.562.988, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebesar
Rp1.369.671.545.946, BKKBN sebesar Rp1.063.457.992.221, dan Kementerian Ristek dan Dikti sebesar
Rp943.722.231.112. Rincian Persediaan di K/L dan BLU dapat dilihat pada Lampiran 13.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 116-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Persediaan di BUN per 31 Desember 2016 sebesar Rp185.776.241.765 adalah Persediaan pada BA 999.08
yang merupakan nilai persediaan berdasarkan neraca Satker KhususPengguna Dana BA BUN – Belanja
Lainnya (BA BUN - 999.08), dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
BA Pel Uraian BA Pel 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(audited) (audited)
007 Kementerian Sekretariat Negara 0 117.788.213
015 Kementerian Keuangan 158.438.693.025 864.255.953.925
018 Kementerian Pertanian 18.839.007.277 16.837.224.087
103 BNPB 2.724.463.400 12.487.390.900
- Otoritas Jasa Keuangan 1.625.402.930 2.270.689.674
- SKK Migas 4.148.675.133 1.242.234.593
Total 185.776.241.765 897.211.281.392

a. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar
Rp158.438.693.025 atau setara 17.872.385 kg. HPB CBP ditetapkan sebesar Rp8.865 per kg. Laporan
rekapitulasi mutasi CBP adalah sebagai berikut.
(dalam kilogram)
No Uraian Mutasi Persediaan Saldo
Mutasi Tambah Mutasi Kurang
1 Saldo awal 103.814.529
2 Penambahan Stok 2015 225.606.316 329.420.845
3 Penggunaan Operasi Pasar (303.041.784) 26.379.061
4 Penggunaan Bencana Alam (8.506.676) 17.872.385
b. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga berupa Cadangan Benih Nasional (CBN) pada Ditjen
Tanaman Pangan sebesar Rp18.839.007.277 merupakan Cadangan Benih Nasional (CBN) di Gudang
BUMN yang dicadangkan sebagai pemulihan pertanaman yang rusak/fuso akibat bencana alam atau
serangan OPT. Komoditas benih yang dicadangkan berupa Padi Hibrida, Padi Non Hibrida, Kedelai, Jagung
Hibrida dan Jagung Komposit. Hasil stock opname persediaan di gudang (pencatatan persediaan manual)
sebagai berikut.
31 Desember 2016 (audited) 31 Desember 2015 (audited)
No. Tahun
Kg Nilai (Rp) Kg Nilai (Rp)
1 Padi Non Hibrida 873.869 5.946.678.545 581.887 3.959.741.035
2 Padi Hibrida 0 0 0 0
3 Jagung Komposit 23.490 203.940.180 23.490 189.102.252
4 Jagung Hibrida 387.148 12.688.388.552 387.148 12.688.388.552
5 Kedelai 0 0 - -
Jumlah*) 1.284.507 18.839.007.277 992.525 16.837.231.839

c. Persediaan pada BNPB sebesar Rp2.724.463.400 merupakan hasil kegiatan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi yang menghasilkan Barang Milik Negara yang belum diserahkan kepada Pemerintah Daerah
yaitu Kabupaten Simeuleu senilai Rp2.724.463.400. Barang Milik Negara/Aset yang direhabilitasi dan
direkonstruksi dibiayai melalui dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi DIPA Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Bagian Anggaran 999.08 TA 2011 dan direalisasikan/disalurkan pada TA 2012 merupakan Aset
Pemerintah Daerah yang terkena dampak bencana. Oleh karena Aset yang dibiayai merupakan milik
Pemerintah Daerah setempat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana hanya membiayai dengan
menyalurkan dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota, maka Barang Milik Negara yang dihasilkan dicatat dalam Persediaan.
Persediaan yang Belum Diregister
Persediaan yang belum diregister per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.582.489.071 merupakan realisasi
belanja barang persediaan yang belum direkam barang persediaannya. Persediaan yang belum diregister di
K/L per 31 Desember 2016 terdapat pada Kementerian Dalam Negeri, yaitu pada Ditjen Dukcapil (27
satker).

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 117-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.23. Dana Bergulir


Dana Bergulir
Jumlah Dana Bergulir per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp33.669.878.397.728 dan
Rp33,66 triliun
Rp28.775.482.215.222 merupakan dana yang dipinjamkan dan digulirkan kepada masyarakat, pengusaha
kecil, anggota koperasi, dan lain-lain yang dikelola oleh K/L maupun BLU K/L dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
1. BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 251.365.733.833 134.153.123.485
2. Kementerian Lingkungan Hidup 21.397.837.886 23.887.144.271
3. BLU Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) 4.111.023.032.799 4.041.635.117.056
4. BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan 24.547.907.357.025 20.183.169.393.171
Perumahan (PPDPP)
5. BLU Bidang Pendanaan Sekretariat BPJT 4.738.184.436.185 4.392.637.437.239
Jumlah 33.669.878.397.728 28.775.482.215.222

Dana bergulir Pembiayaan Pembangunan Hutan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp251.365.733.833 dan Rp134.153.123.485 merupakan dana yang digunakan untuk mendukung keberhasilan
hutan tanaman melalui fasilitasi pembiayaan pembangunan hutan tanaman yang dilakukan oleh masyarakat.
Perubahan nilai investasi jangka panjang non permanen/dana bergulir disebabkan oleh penyaluran dana bergulir
kepada masyarakat selama tahun 2016.
Dana Bergulir di Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
sebesar Rp21.397.837.886 dan Rp23.887.144.271 merupakan Dana Bergulir kepada Usaha Mikro dan Kecil
(UMK) yang merupakan realisasi Separate Arrangement Agreement (SAA) antara Pemerintah Indonesia dan
Pemerintah Jerman untuk program Debt for Nature Swap (DNS).
Dana bergulir pada BLU LPDB KUKM per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
Rp4.111.023.032.799 dan Rp4.041.635.117.056. Dana bergulir yang dikelola oleh LPDB KUKM ditujukan untuk
membiayai program pemberdayaan usaha skala kecil dan menengah melalui kegiatan pengembangan industri
keuangan mikro melalui pemberian pinjaman atau pembiayaan dana bergulir.
Perubahan dana bergulir yang dikelola oleh BLU LPDB KUKM disebabkan oleh:
1. Adanya pengembalian pokok dan penyaluran dana bergulir yang dilakukan oleh BLU LPDB KUKM; dan
2. Pengalihan dana bergulir yang dikelola oleh Kementerian Koperasi dan UKM menjadi dana bergulir BUN
Investasi Pemerintah.
Dana Bergulir pada BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) yakni Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp24.547.907.357.025
dan Rp20.183.169.393.171 merupakan mekanisme bantuan pembiayaan perumahan melalui penyediaan dana
murah jangka panjang yang berasal dari APBN atau sumber dana jangka panjang lainnya yang dicampurkan dengan
dana bank penerbit kredit untuk pembiayaan perumahan dengan metode blended financing.
Dana Bergulir pada BLU Bidang Pendanaan Sekretariat BPJT per tanggal 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp4.738.184.436.185 dan Rp4.392.637.437.239 merupakan
piutang kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang timbul dari penggunaan dana bergulir untuk pengadaan
tanah jalan tol yang Perjanjian Pengadaan Jalan Tol nya telah ditandatangani antara BPJT dan BUJT. Piutang
pada BUJT akan jatuh tempo dan dibayar kembali oleh BUJT kepada BLU BP Set BPJT setelah pengadaan
tanah selesai.

D.2.24. Dana Bergulir Diragukan Tertagih


Dana Bergulir
Jumlah Dana Bergulir Diragukan Tertagih per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar minus
Diragukan
Rp662.475.190.133 dan minus Rp558.329.304.440 merupakan penyisihan yang dibentuk untuk
Tertagih minus
mendapatkan nilai realisasi bersih dana bergulir yang dikelola oleh K/L maupun BLU K/L dengan rincian sebagai
Rp662,47
miliar berikut.
(dalam rupiah)

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 118-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

31 Desember 2016 31 Desember 2015


Uraian
(audited) (audited)
1. BLU Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) 635.667.325.290 535.301.027.018
2. BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 5.410.026.957 0
3. Kementerian Lingkungan Hidup 21.397.837.886 23.028.277.422
Jumlah 662.475.190.133 558.329.304.440

D.2.25. Investasi Non Permanen Lainnya


Investasi Non
Investasi Non Permanen Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Permanen
Rp151.813.406.601 dan Rp1.506.683.971.917 merupakan investasi yang dikelola oleh beberapa K/L atau
Lainnya
BUN, yaitu:
Rp151,81
miliar (dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Kementerian Perindustrian 4.147.135.601 6.437.396.575
Lembaga Manajemen Aset Negara 147.666.271.000 1.500.246.575.342
Jumlah 151.813.406.601 1.506.683.971.917

Penjelasan masing-masing Investasi Non Permanen Lainnya adalah sebagai berikut.


1. Investasi non permanen pada Kementerian Perindustrian per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
sebesar Rp4.147.135.601 dan Rp6.437.396.575 merupakan investasi yang terbentuk dari pinjaman
kepada perusahaan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (ITPT) dalam program SKIM 2 dan diatur melalui
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/3/2008 tentang Program Restrukturisasi
Mesin/Peralatan Industri Tekstil Dan Produk Tekstil. Penurunan terjadi akibat adanya penyetoran pokok
investasi oleh debitur yang telah menerima bantuan pinjaman.
2. Investasi non permanen pada Lembaga Manajemen Aset Negara per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 sebesar Rp147.666.271.000 dan Rp1.500.246.575.342. Nilai tersebut merupakan nilai
aset HTBI pada pengelolaan LMAN. Penurunan nilai disebabkan reklasifikasi dana kelolaan LMAN dari
sebelumnya Investasi Non Permanen Lainnya menjadi Dana Kelolaan BLU yang belum digulirkan.

D.2.26. Cadangan Penurunan Nilai Investasi Non Permanen Lainnya


Cadangan
Cadangan Penurunan Nilai Investasi Non Permanen Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Penurunan Nilai
sebesar minus Rp4.281.153.081 dan minus Rp6.437.396.575 merupakan pencadangan penurunan nilai
Investasi Non
investasi non permanen lainnya pada investasi non permanen SKIM 2 yang dikelola oleh Kementerian
Permanen
Lainnya minus Perindustrian dan BLU Lembaga Managemen Aset Negara. Penurunan penyisihan pada investasi non permanen
Rp4,28 miliar SKIM 2 yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian disebabkan adanya pengembalian atas piutang yang telah
disisihkan, lebih lanjut dana tersebut tidak digulirkan kembali sehingga tidak terjadi peningkatan NPL

D.2.27. Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara


Investasi
Jumlah Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara (PMN) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Permanen PMN
sebesar Rp2.027.471.536.964.900 dan Rp1.800.939.189.748.630 yang meliputi Penyertaan Modal
Rp2.027,47
Pemerintah pada Persero, Perum, Luar Negeri, dan pada Badan Usaha Lainnya. Investasi jangka panjang
triliun
permanen PMN meliputi:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
PMN
(audited) (audited)
1. Persero 1.956.130.405.125.370 1.742.098.532.673.815
2. Perum 34.403.325.651.510 30.304.031.399.193
3. Lembaga Keuangan Internasional 15.349.580.678.752 12.112.539.357.418
4. Badan Usaha Lainnya 21.588.225.509.270 16.424.086.318.204
Jumlah* 2.027.471.536.964.902 1.800.939.189.748.630
*)selisih sebesar Rp2 karena pembulatan
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 119-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

1. PMN pada Persero per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
PMN pada
Rp1.956.130.405.125.370 dan Rp1.742.098.532.673.815 merupakan kepemilikan Negara pada BUMN
Persero
yang bertujuan mencari keuntungan dan memberikan pelayanan umum. Kepemilikan Pemerintah pada
BUMN Persero adalah ≥
metode ekuitas. PMN pada Persero dikelola oleh 2 pihak yakni:
a. PMN Pada Persero Kementerian BUMN
Penyertaan Modal Pemerintah pada Persero Kementerian BUMN per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp1.907.604.503.439.200 dan Rp1.701.926.455.866.300.
Penyertaan Modal Negara pada Persero yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan pelayanan umum.
Kepemilikan Pemerintah pada BUMN Persero adalah 51% sehingga Nilai PMN pada BUMN Persero dihitung
menggunakan metode ekuitas. Penyertaan Modal Negara pada Persero yang bernilai signifikan diantaranya:
1) PT PLN Persero sebesar Rp880,68 Triliun
2) PT Pertamina Persero sebesar Rp293,77 Triliun
3) PT Bank Mandiri Persero sebesar Rp90,27 Triliun
4) PT BRI Persero sebesar Rp83,86 Triliun
5) PT Pupuk Indonesia sebesar Rp60,77 Triliun
Rincian PMN pada BUMN dapat dilihat pada Lampiran 14.
Terdapat penurunan penyajian Investasi Jangka Panjang BUMN sebesar Rp2.398.255.380.907 pada PT
PLN (Persero) yang disebabkan penetapan kembali susut jaringan listrik berdasarkan surat Menteri ESDM
Nomor 3713/22/MEM.L/2017 tanggal 8 Mei 2017 hal Realisasi susut Jaringan Tenaga Listrik PT PLN
(Persero) Tahun 2016. Penurunan tersebut belum memperhitungkan pajak.

b. PMN pada BUMN di bawah Pembinaan Kementerian Keuangan


PMN pada BUMN Persero Kementerian Keuangan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp48.525.901.686.170 dan Rp40.172.076.807.515.
Investasi ini merupakan investasi perman0en penyertaan modal negara ke dalam modal Badan Usaha
Milik Negara atau Lembaga di bawah pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan yang
dimiliki Negara Republik Indonesia. Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia diwakili dalam
bentuk saham atau kuota atau merupakan bentuk kekayaan negara dipisahkan.
PMN pada BUMN Persero yang masih terdapat di bawah Kementerian Keuangan yaitu PT Sarana
Multi Infrastruktur, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, PT Sarana Muligriya Finansial, PT Geo
Dipa Energi, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
PMN pada Rincian PMN pada BUMN di bawah Pembinaan Kementerian Keuangan dapat dilihat pada Lampiran
Perum 15.

2. PMN pada Perum per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp34.403.325.651.510
dan Rp30.304.031.399.193 merupakan kepemilikan Negara pada perusahaan BUMN yang berorientasi
memberikan pelayanan umum namun dengan tetap memperhatikan laba perusahaan.
Kepemilikan Pemerintah pada BUMN Perum dinilai PMN pada Perum dihitung menggunakan metode
ekuitas. Nilai investasi tersebut sudah memperhitungkan penihilan ekuitas negatif terhadap Perum PPD.
Penyertaan
BUMN berbentuk Perum semuanya dilakukan pembinaan oleh Kementerian BUMN. Per 31 Desember
pada Lembaga
2016, BUMN dengan bentuk Perum berjumlah 14 BUMN.
Internasional
3. Penyertaan pada Lembaga Internasional merupakan Penyertaan Modal Negara Indonesia pada Lembaga
Keuangan Internasional (LKI) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp15.349.580.678.752 dan Rp12.112.539.357.418.
Kenaikan PMN ini disebabkan oleh perubahan kurs dan bertambahnya nilai PMN pada Organisasi
Internasional-LKI. Pencatatan atas nilai PMN yang ditambah berasal dari setoran yang dilakukan kepada
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 120-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

PMN pada AIIB sejumlah USD268,840,000 dan LKI-LKI lainnya dan adanya pencatatan atas transaksi kepada IRCo
Badan Usaha yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan pada tahun 2002 sejumlah USD1,500,000.
Lainnya
Rincian PMN pada Lembaga Internasional dapat dilihat pada Lampiran 16.
4. Penyertaan pada Badan Usaha Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp21.588.225.509.270 dan Rp16.424.086.318.204 terdiri dari:
(dalam rupiah)
URAIAN 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(audited) (audited)

Penyertaan pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 17.440.565.000.000 12.362.226.000.000


Penyertaan pada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara 505.786.916 486.720.876
Penyertaan pada Perusahaan (Minoritas) Dalam Negeri 2.481.090.722.354 2.371.486.097.328
Penyertaan pada Perusahaan (Minoritas) Luar Negeri 1.666.064.000.000 1.689.887.500.000
JUMLAH 21.588.225.509.270 16.424.086.318.204

Rincian PMN pada Perusahaan Minoritas dapat dilihat pada Lampiran 17.
D.2.28. Investasi Permanen BLU
Saldo Investasi Permanen BLU per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp8.160.316.474 dan
Investasi Rp8.160.316.474 merupakan penyertaan modal oleh BLU yang terdiri dari:
Permanen BLU 1. Penyertaan modal BLU PPK Gelora Bung Karno (Sekretariat Negara) sebesar Rp6.637.194.500 dengan
Rp8,16 miliar porsi 10 persen; dan
2. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara dengan nilai investasi permanen per 31 Desember
2015 sebesar Rp1.523.121.974 yang merupakan penyertaan pada PT BPRS Paduarta Insani.

D.2.29. Investasi Permanen Lainnya


Investasi
Jumlah Investasi Permanen Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Permanen
Rp351.189.666.923.549 dan Rp393.133.853.152.799 merupakan nilai penyertaan modal negara pada PMN
Lainnya
Lain-lain, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan dengan jumlah:
Rp351,18
(dalam rupiah)
triliun 31 Desember 2016 31 Desember 2015
PMN
(audited) (audited)
1. PMN Lain-lain 36.912.651.163.549 33.335.133.954.799
2. Bank Indonesia 241.725.372.000.000 299.955.422.000.000
3. Lembaga Penjamin Simpanan 72.551.643.760.000 59.843.297.198.000
Jumlah 351.189.666.923.549 393.133.853.152.799

1. PMN Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp36.912.651.163.549 dan
Rp33.335.133.954.799 dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
BHMN
(audited) (audited)
a. Institut Pertanian Bogor 1.385.818.220.786 875.357.971.819
b. Universitas Airlangga 1.928.642.689.204 1.773.148.165.830
c. Institut Teknologi Bandung 1.970.462.187.133 1.685.108.746.997
d. Universitas Indonesia 3.893.304.625.978 3.813.527.249.166
e. Universitas Gajah Mada 3.490.236.393.601 3.068.093.399.166
f. Universitas Pendidikan Indonesia 739.128.612.613 676.923.555.299
g. Universitas Sumatera Utara 2.077.629.207.466 2.061.536.377.294
h. BP MIGAS 352.405.757.084 352.405.757.084
i. BPJS Kesehatan 10.344.737.255.279 10.116.093.272.318
j. BPJS Ketenagakerjaan 10.730.286.214.405 8.912.939.459.826
Jumlah 36.912.651.163.549 33.335.133.954.799

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 121-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, diatur bahwa Perguruan Tinggi
eks BHMN yang sudah menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum ditetapkan sebagai PTN
Badan Hukum dan harus mengikuti ketentuan tersebut selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sejak aturan
tersebut diundangkan. Hingga saat ini 7 Perguruan Tinggi eks BHMN tersebut telah ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah sebagai PTN BH dan kekayaannya ditetapkan sebagai kekayaan negara dipisahkan
yang merupakan bagian dari Investasi Pemerintah. Mutasi kenaikan nilai PTN BH disebabkan Pendapatan
PTNBH (Operasional, Bantuan Dana APBN, Dana BPPTN, Hibah/Sumbangan dan Lain-lain) lebih besar
dibandingkan Beban Aktivitas PTNBH.
Terkait BP Migas, sebagai akibat Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-X/2012 tanggal 13
November 2012 tentang Pembubaran BPMIGAS, pelaporan kekayaan/ekuitas bersih BPMIGAS/SKK
Migas dilakukan oleh Sistem Akuntansi Badan Lainnya, sehingga nilai ekuitas bersih BPMIGAS yang
dicatat pada Laporan Keuangan SAIP merupakan nilai ekuitas per tanggal 13 November 2012 setelah
audit.
Investasi pada BPJS merupakan penyertaan negara pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
dan Ketenagakerjaan. Mutasi kenaikan investasi pada BPJS Kesehatan tidak sejalan dengan nilai
pengeluaran pembiayaan – PMN/Dana Investasi kepada BPJS Kesehatan karena pengeluaran pembiayaan
tersebut merupakan suntikan dana pemerintah kepada aset DJS Kesehatan yang bernilai negatif dan
langsung disalurkan oleh BPJS Kesehatan kepada Aset DJS Kesehatan melalui mekanisme hibah dari
BPJS Kesehatan ke DJS Kesehatan.
2. Penyertaan pada Bank Indonesia per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp241.725.372.000.000 dan Rp299.955.422.000.000 Modal Bank Indonesia dicatat dan dilaporkan
sebagai bagian dari investasi permanen sesuai dengan penjelasan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia, modal Bank Indonesia merupakan kekayaan negara dipisahkan.
3. Penyertaan pada Lembaga Penjamin Simpanan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp72.551.643.760.000 dan Rp59.843.297.198.000. Modal Lembaga Penjamin Simpanan
dicatat dan dilaporkan sebagai bagian dari investasi permanen sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, modal Lembaga Penjamin Simpanan merupakan
kekayaan negara dipisahkan.
Ikhtisar laporan keuangan Lembaga Penjamin Simpanan dapat dilihat pada Lampiran 18.

D.2.30. Aset Tetap


Aset Tetap
Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp2.477.013.158.358.622 dan
Rp2.477,01
Rp2.322.625.614.753.833 merupakan nilai Aset Tetap berdasarkan harga perolehan. Nilai bersih Aset Tetap
triliun
per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1.921.794.337.569.450, yaitu berasal dari nilai bruto sebesar
Rp2.477.013.158.358.622 dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp555.218.820.789.172.
Rincian Aset Tetap menurut jenisnya adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Aset Tetap
(audited) (audited)
Tanah 1.014.770.924.509.309 991.835.474.000.677
Peralatan dan Mesin 429.336.179.594.261 362.763.460.752.647
Gedung dan Bangunan 248.289.310.177.760 225.506.826.098.999
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 606.677.449.768.757 561.513.028.557.810
Aset Tetap Lainnya 58.830.898.663.776 60.753.506.670.762
Konstruksi Dalam Pengerjaan 119.108.395.644.759 120.253.318.672.938
Aset Tetap sebelum Penyusutan 2.477.013.158.358.622 2.322.625.614.753.833
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (555.218.820.789.172) (470.577.954.454.878)
Jumlah Aset Tetap 1.921.794.337.569.450 1.852.047.660.298.955

Dalam nilai Aset Tetap per 31 Desember 2016 tersebut termasuk Aset Tetap yang dikelola oleh BLU sebesar
Rp196.317.157.856.069, dengan rincian sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 122-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Aset Tetap
(audited) (audited)
Tanah 117.478.553.569.798 116.434.777.955.843
Peralatan dan Mesin 33.853.559.327.426 24.837.391.150.025
Gedung dan Bangunan 35.080.543.656.979 27.694.162.348.414
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.529.474.023.845 1.921.506.990.570
Aset Tetap Lainnya 871.661.872.715 1.050.686.486.851
Konstruksi Dalam Pengerjaan 6.503.365.405.306 7.917.082.389.950
Aset Tetap sebelum Penyusutan 196.317.157.856.069 179.855.607.321.653
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (27.505.966.194.336) (15.800.745.461.570)
Jumlah Aset Tetap 168.811.191.661.733 164.054.861.860.083
Nilai Aset Tetap sebelum penyusutan per 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar
Rp154.387.543.604.789 atau 6,65 persen dari nilai per 31 Desember 2015, sedangkan nilai buku Aset Tetap
mengalami kenaikan sebesar Rp69.746.677.270.495 atau 3,77 persen. Kenaikan nilai Aset Tetap ini
terutama karena perolehan dari realisasi Belanja Modal.
Rincian daftar Aset Tetap per K/L dan BUN disajikan pada Lampiran 19

D.2.31. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Akumulasi
Rp555.218.820.789.172 dan Rp470.577.954.454.878 merupakan nilai Penyusutan Aset Tetap berdasarkan
Penyusutan
Aset Tetap neraca K/L dan Neraca BUN. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap menurut jenisnya adalah sebagai
Rp555,21 berikut.
triliun (dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Penyusutan Aset Tetap
(audited) (audited)
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 248.619.300.346.552 209.364.784.348.920
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 50.421.051.211.110 44.973.445.371.890
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan 251.559.317.522.765 214.741.954.283.647
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya 4.619.151.708.745 1.497.770.450.421
Jumlah 555.218.820.789.172 470.577.954.454.878

K/L melaksanakan penyusutan mulai Tahun Anggaran 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
sebagaimana diubah untuk kedua kali dengan PMK No.247/PMK.06/2014, penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan dilaksanakan dengan menggunakan metode
garis lurus. Penentuan masa manfaat Aset Tetap berpedoman pada Tabel Masa Manfaat Aset Tetap yang
telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
D.2.32. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka
Jumlah Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Panjang
Rp66.020.849.376.910 dan Rp72.515.109.830.790. Nilai bersih Piutang Jangka Panjang per 31 Desember
Rp66,02 triliun
2016 adalah sebesar Rp47.128.879.666.666 yaitu berasal dari nilai bruto sebesar
RpRp66.020.849.376.910 dikurangi penyisihan sebesar Rp18.891.969.710.244.
Piutang Jangka Panjang terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian (audited)
(audited)
1. Tagihan Penjualan Angsuran 117.736.454.668 139.015.325.033
2. Tagihan TP/Tuntutan Ganti Rugi 177.308.644.926 168.756.200.917
3. Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman 60.964.713.477.332 66.833.754.043.195
4. Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah 1.842.224.000.000 2.656.780.000.000
5. Piutang Jangka Panjang Lainnya 2.918.866.799.984 2.716.804.261.645
Jumlah 66.020.849.376.910 72.515.109.830.790
Penyisihan (18.891.969.710.244) (25.005.769.879.190)
Nilai Bersih 47.128.879.666.666 47.509.339.951.600

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 123-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

1. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)


Tagihan Saldo Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Penjualan Rp117.736.454.668 dan Rp139.015.325.033. Saldo Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2016
Angsuran berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan sebesar Rp117.147.772.395 yang berasal dari nilai bruto
Rp117,73 sebesar Rp117.736.454.668 dikurangi penyisihan sebesar Rp588.682.273 merupakan Tagihan Penjualan
miliar Angsuran pada Kementerian PUPERA sebesar Rp588.258.344, dan Lembaga Penyiaran Publik RRI sebesar
Rp423.929 yang berasal dari transaksi penjualan kavling tanah kepada pegawai LPP RRI.
2. Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Saldo Tagihan TGR per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp177.308.644.926 dan
Tagihan TGR Rp168.756.200.917. Saldo Tagihan TGR per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat
Rp177,30 direalisasikan sebesar Rp27.722.272.024 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp177.308.644.926 dikurangi
miliar penyisihan sebesar Rp149.586.372.902. Rincian Tagihan TGR pada K/L dapat dilihat pada Lampiran 20.
3. Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman
Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Piutang Jangka Rp60.964.713.477.332 dan Rp66.833.754.043.195. Nilai Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman
Penerusan merupakan total pokok pinjaman Penerusan Pinjaman yang akan jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah
Pinjaman tanggal neraca. Nilai Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai
Rp60,96 triliun bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp44.194.889.056.912 yang berasal dari nilai bruto sebesar
Rp60.964.713.477.332 dikurangi penyisihan sebesar Rp16.769.824.420.420

4. Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah


Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Piutang Jangka Rp1.842.224.000.000 dan Rp2.656.780.000.000. Nilai Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah
Panjang Kredit merupakan total pokok pinjaman Kredit Pemerintah yang akan jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal
Pemerintah
neraca. Nilai Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang
Rp1,84 triliun
dapat direalisasikan adalah sebesar Rp1.833.012.880.000 yang berasal dari nilai bruto sebesar
Rp1.842.224.000.000 dikurangi penyisihan sebesar Rp9.211.120.000

5. Piutang Jangka Panjang Lainnya


Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Piutang Jangka Rp2.918.866.799.984 dan Rp2.716.804.261.645. Nilai Piutang Jangka Panjang Lainnya per 31 Desember
Panjang 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp956.107.685.335 yang berasal
Lainnya Rp2,91 dari nilai bruto sebesar Rp2.918.866.799.984 dikurangi penyisihan sebesar Rp1.962.759.114.649. Berikut
triliun rincian Piutang Jangka Panjang Lainnya.

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Instansi/Unit Terkait
(audited) (audited)
1. Kementerian Hukum dan HAM 12.792.500.000 14.370.800.000
2. Kementerian Perindustrian 7.216.329.773 0
3. Kementerian ESDM 401.137.587.576 0
4. Kementerian Perhubungan 17.953.902.454 17.939.635.302
5. Kementerian Kesehatan 261.560.972 0
6. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 49.223.363.000 8.905.314.000
7. Kementerian Kelautan dan Perikanan 115.705.235.349 117.040.101.022
8. Kementerian Ristek dan Dikti 1.286.175.375 0
9. Kementerian KUKM 15.792.703.300 15.792.703.300
10. BKKBN 8.427.673.414 8.499.808.374
11. LAPAN 2.633.830.161 2.665.830.161
12. Kementerian Perdagangan 0 1.048.837.000
13. BA BUN 999.99 2.286.435.938.610 2.530.541.232.486
Nilai Bruto 2.918.866.799.984 2.716.804.261.645
Penyisihan (1.962.759.114.649) (1.996.371.577.402)
Nilai Bersih 956.107.685.335 720.432.684.243
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 124-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penjelasan Piutang Jangka Panjang Lainnya adalah sebagai berikut.


1. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) sebesar
Rp12.792.500.000 merupakan piutang atas sewa tanah yang belum dibayar oleh pihak ketiga, untuk
masa sewa tahun 2017-2024.
2. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Perindustrian sebesar Rp7.216.329.773 merupakan
piutang pada Ditjen PPI
3. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian ESDM sebesar Rp401.137.587.576 merupakan
reklasifikasi dari uang muka pada satker unit induk pembangunan atas koreksi BPK
4. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Perhubungan sebesar Rp17.953.902.454
merupakan piutang macet pada Ditjen Perhubungan Laut.
5. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Kesehatan sebesar Rp261.560.972 merupakan
piutang pada Ditjen Pelayanan Kesehatan.
6. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar
Rp49.223.363.000 merupakan bunga/denda Piutang HTI Rescheduling, pembayaran Piutang HTI
Rescheduling, dan reklasifikasi piutang jangka pendek menjadi piutang jangka panjang.
7. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar
Rp115.705.235.349 merupakan Piutang Pendapatan dari Kontribusi Tetap KSP Pulau Nipa pada satker
Setditjen PRL.
8. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian Ristek dan Dikti sebesar Rp1.286.175.375
merupakan piutang atas kelebihan pembayaran tunjangan sertifikasi dosen berdasarkan SK Rektor No.
1357/UN21/KU/2016 yang akan dibayarkan dalam 24 bulan.
9. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian KUKM sebesar Rp15.792.703.300 merupakan
ketidaktertagihan atas kegiatan pengadaan lift.
10. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada BKKBN merupakan piutang atas dana bantuan modal yang
diberikan dengan sistem bergulir pada kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) mulai tahun 2008. Berdasarkan hasil pemetaan terhadap UPPKS didapatkan sisa piutang
sebesar Rp8.427.673.414 yang berpotensi menjadi piutang tak tertagih dan sedang proses pengusulan
untuk penghapusan piutang.
11. Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sebesar
Rp2.633.830.161 merupakan piutang yang jatuh tempo sampai dengan tahun 2015.
12. Piutang Jangka Panjang pada BA 999.99 sebesar Rp2.286.435.938.610 terdiri dari Piutang Jangka
Panjang Lainnya sebesar Rp1.899.744.913.830 dan Piutang Jangka Panjang Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo sebesar Rp386.691.024.780. Piutang Jangka Panjang Lainnya sebesar Rp1.899.744.913.830
merupakan piutang migas yang berasal dari PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) dan
sudah dalam kategori piutang macet.

D.2.33. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Jangka Panjang


Penyisihan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
Piutang Tidak
2015 sebesar Rp18.891.969.710.244 dan Rp25.005.769.879.190 terdiri dari:
Tertagih -
(dalam rupiah)
Piutang Jangka
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Panjang Uraian
(audited) (audited)
Rp18,89 triliun
1. Tagihan Penjualan Angsuran 588.682.273 695.502.452
2. Tagihan TP/Tuntutan Ganti Rugi 149.586.372.902 146.968.810.445
3. Piutang Jangka Panjang Lainnya 1.962.759.114.649 1.996.371.577.402
4. Piutang Penerusan Pinjaman 16.779.035.540.420 22.861.733.988.891
Jumlah 18.891.969.710.244 25.005.769.879.190

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 125-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang tersebut diakui sebagai pengurang nilai
Piutang yang disajikan pada Piutang Jangka Panjang.
- Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Tagihan Penjualan Angsuran sebesar Rp588.682.273 merupakan
Penyisihan pada Piutang Tagihan Penjualan Angsuran pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat sebesar Rp588.258.344 dan Lembaga Penyiaran Publik RRI sebesar Rp423.929.
- Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Tagihan TP/TGR sebesar Rp149.586.372.902 dapat dilihat pada
Lampiran 20.
- Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang Jangka Panjang Lainnya sebesar Rp1.962.759.114.649
merupakan Penyisihan pada Piutang Jangka Panjang Lainnya pada Kementerian/Lembaga dan Pengelola
Bagian Anggaran sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Kementerian/Lembaga 31 Desember 2016 31 Desember 2015
(audited) (audited)
Kementerian Hukum dan HAM 63.962.500 71.854.000
Kementerian Perindustrian 36.081.649 0
Kementerian ESDM 12.597.946.757 0
Kementerian Perhubungan 17.953.902.454 17.939.635.302
Kementerian Kesehatan 1.307.805 0
Kementerian Kehutanan 4.922.336.300 890.531.400
Kementerian Kelautan dan Perikanan 578.025.602 585.200.505
Kementerian Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi 6.430.877 0
Kementerian Koperasi dan UKM 15.792.703.300 15.792.703.300
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana 8.427.673.414 8.499.808.374
Nasional
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 2.633.830.161 2.081.905.019
Kementerian Perdagangan 0 5.244.185
BA 999.99 1.899.744.913.830 1.950.504.695.317
Jumlah 1.962.759.114.649 1.996.371.577.402

- Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Piutang Penerusan Pinjaman sebesar Rp16.779.035.540.420
merupakan Penyisihan pada Piutang Penerusan Pinjaman dan Piutang RDI
D.2.34. Aset Lainnya
Aset Lainnya
Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp955.992.389.178.366 dan
Rp955,99
Rp855.672.803.857.447. Nilai bersih Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebesar
triliun
Rp771.522.275.180.276, yaitu berasal dari nilai bruto sebesar Rp955.992.389.178.366 dikurangi akumulasi
penyusutan Aset Lainnya sebesar Rp177.174.396.032.052 dan Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud
sebesar Rp7.295.717.966.038. Aset Lainnya terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Audited) (Audited)
1. Kemitraan dengan Pihak Ketiga 133.986.958.084.243 133.986.958.084.243
2. Aset Tak Berwujud 24.269.238.842.638 20.848.808.935.286
3. Dana yang Dibatasi Penggunaannya 214.185.677.265.195 205.989.746.843.476
4. Dana Penjaminan 593.487.374 2.339.176.856
5. Dana Kelolaan BLU 21.032.093.463.366 5.643.270.998.503
6. Aset KKKS 416.995.629.577.966 356.389.805.603.333
7. Aset Eks BPPN (Tim Koordinasi) 2.543.920.246.320 2.692.620.455.926
8. Aset Lain-lain 128.875.351.921.271 117.837.569.838.996
9. Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya 14.102.926.289.993 12.281.683.920.828
Jumlah 955.992.389.178.366 855.672.803.857.447
Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud (7.295.717.966.038) -
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (177.174.396.032.052) (142.462.144.304.314)
Nilai Bersih 771.522.275.180.276 713.210.659.553.133
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 126-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penjelasan masing-masing Aset Lainnya adalah sebagai berikut.

1. Kemitraan dengan Pihak Ketiga


Kemitraan Saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
dengan Pihak
Rp133.986.958.084.243 dan Rp133.986.958.084.243 merupakan saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Ketiga
yang berada di:
Rp133,98
(dalam rupiah)
triliun 31 Desember 2016 31 Desember 2015 (Audited)
Kementerian Negara/Lembaga
(Audited)
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan 133.541.579.113.010 133.541.579.113.010
Rakyat
2. Kementerian Pariwisata 182.980.000.000 182.980.000.000
3. Kementerian Negara PPN/BAPPENAS 83.647.500.000 83.647.500.000
4. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
178.751.471.233 178.751.471.233
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
Jumlah 133.986.958.084.243 133.986.958.084.243
Masing-masing Kemitraan dengan Pihak Ketiga dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
merupakan aset pada Ditjen Bina Marga yang dikerjasamakan dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)
selama periode tertentu sesuai dengan perjanjian. Aset tersebut terutama terdiri dari Tanah dan Jalan,
Irigasi, dan Jaringan
2. Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga pada Kementerian Pariwisata berupa tanah seluas 9.419 m2 yang
terletak di Jalan Merdeka Barat No. 16-19 Jakarta. Atas persetujuan Menteri Keuangan nomor
242/MK.03/1993 tanggal 23 Februari 1993 telah dilakukan Perjanjian Kerjasama Pembangunan,
Pengelolaan dan Pengalihan (Build, Operate and Transfer) Tanah dan Gedung Sapta Pesona B, antara
Kementerian Pariwisata dengan PT. Sisindosat Lintas Buana.
3. Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga pada Kementerian PPN/BAPPENAS berupa tanah untuk mendirikan
gedung perkantoran berdasarkan perjanjian dengan PT. Bakrie Swasakti Utama, yaitu Perjanjian Bangun
Guna Serah/Built, Operating, dan Transfer (BOT) Tanah dan Bangunan Gedung Bappenas Jl. HR. Rasuna
Said Kav. B2, No.4300/SES/09/2004 tanggal 24 September 2004.
4. Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga pada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam merupakan aset yang dikerjasamakan dengan beberapa pihak ketiga. Aset
tersebut terutama terdiri dari Gedung dan Bangunan sebesar Rp30.123.140.392, Peralatan dan Mesin
sebesar Rp130.590.198.841, dan Jalan Irigasi dan Jaringan sebesar Rp18.038.132.000.
2. Aset Tak Berwujud
Aset Tak Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp24.269.238.842.638
Berwujud dan Rp20.848.808.935.286 merupakan aset yang berupa software, hasil kajian, dan hak paten yang
Rp24,26 triliun berada di K/L dan BUN. Nilai bersih Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp16.969.781.275.744, yaitu berasal dari nilai bruto sebesar Rp24.269.238.842.638 dikurangi Amortisasi
Aset Tak Berwujud sebesar Rp7.299.457.566.894. Rincian Aset Tak Berwujud dapat dilihat pada Lampiran
21.
3. Dana yang Dibatasi Penggunaannya
Dana yang Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Dibatasi Rp214.185.677.265.195 dan Rp205.989.746.843.476, terdiri atas:
Penggunaannya (dalam rupiah)
Rp214,18 triliun 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian (Audited) (Audited)
1. Kementerian Luar Negeri 567.365.636.447 546.301.755.211
2. Kementerian Pertahanan 8.689.313.944.775 9.988.395.861.554
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5.384.144.344.496 0
4. Kementerian Kesehatan 7.878.117.509 12.195.484.432

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 127-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

5. Kementerian Agama 1.439.575.404.223 1.505.597.044.704


6. Kementerian Ketenagakerjaan 0 252.016.531.250
7. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan 2.342.647.890 86.159.736.124
Tinggi
8. Kepolisian Negara Republik Indonesia 420.368.767.398 445.999.207.224
9. Lembaga Ketahanan Nasional 0 10.664.789.745
10. LPP RRI 3.900.497.445 0
11. BUN 197.670.787.905.012 193.142.416.433.232
Jumlah 214.185.677.265.195 205.989.746.843.476

Masing-masing Dana yang Dibatasi Penggunaannya dapat dijelaskan sebagai berikut.


1) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Luar Negeri sebesar Rp567.365.636.447
merupakan saldo kas besi berdasarkan bank statement r 31 Desember 2016 pada 119 Satker
Perwakilan RI di luar negeri dengan menggunakan kurs tengah BI. Dana ini dibentuk berdasarkan surat
Menteri Keuangan Nomor S-2/18/424/0182 tanggal 13 Januari 1992 untuk keperluan berjaga-jaga
apabila Uang Persediaan (UP) belum diterima atau mengalami keterlambatan dan untuk mengatasi
keadaanan darurat (evakuasi, perlindungan WNI, dll). Penggunaannya terutama pada belanja yang
bersifat mengikat.
2) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Pertahanan sebesar Rp8.689.313.944.775
merupakan dana kegiatan lintas tahun yang belum selesai sampai dengan 31 Desember 2016, antara
lain kontrak devisa, dana lintas tahun (pending matters), outstanding L/C kontrak devisa, increase L/C,
reimbursement, dana siaga ops, sisa dana persiapan UO, dan FMS.
3) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
Rp5.384.144.344.496 merupakan merupakan saldo retur rekening bank penyalur bantuan pendidikan
Program Indonesia Pintar (PIP) yang belum tersalurkan untuk tahun 2015 dan 2016 pada Ditjen
Dikdasmen.
4) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Kesehatan sebesar Rp7.878.117.509
merupakan Dana Bantuan Sosial berupa jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang belum
digunakan sampai dengan 31 Desember 2016 yang berupa dana Program Jamkesmas Rujukan sebesar
Rp7.854.175.700,64 dan dana Jamkesmas Dasar sebesar Rp23.941.808.
5) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Agama sebesar Rp1.439.575.404.223
merupakan aset bersih (net asset) Laporan Keuangan Penyelenggaraan Ibadah Haji (LK PIH).
6) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Ketenagakerjaan dieliminasi hingga nihil karena
berdasarkan rekomendasi koreksi BPK bahwa penggunaan rekening deposito dana penjaminan oleh
Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memperoleh Surat Izin Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (SIPPTKI) tidak terkait dengan kegiatan operasional Kementerian
Ketenagakerjaan.
7) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebesar
Rp2.342.647.890 merupakan dana pada Sekretariat Jenderal sebesar Rp2.168.647.890 dan Ditjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan sebesar Rp174.000.000.
8) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sebesar
Rp420.368.767.398 merupakan dana yang digunakan untuk kegiatan operasional POLRI yang tidak
dibiayai dari DIPA
9) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Lembaga Ketahanan Nasional direklasifikasi keluar hingga
nihil ke Konstruksi Dalam Pengerjaan yang berupa peralatan mesin dan pembangunan gedung.
10) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Lembaga Penyiaran Publik RRI sebesar Rp3.900.497.445
merupakan cadangan untuk penyelesaian kewajiban perpajakan LPP RRI atas statusnya sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang mana sampai saat ini masih dalam proses audit.
11) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BUN sebesar Rp197.670.787.905.012, terdiri dari:

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 128-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Rekening Dana Cadangan 6.868.655.110.595 11.340.571.491.085
Rekening Lainnya di BUN 190.175.045.540 167.509.906.208
BA 999.03 20.671.746.455.061 15.668.823.189.726
PT. Taspen dan Asabri 123.022.979.463.816 102.090.500.917.619
SBN Dana prefunding 46.763.275.830.000 63.719.892.925.000
Retur Rekening Dana Cadangan 0 155.118.003.594
Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan 153.956.000.000 0
Jumlah 197.670.787.905.012 193.142.416.433.232

Rincian masing-masing dana yang dibatasi penggunaannya pada BUN adalah:


a. Rekening Dana Cadangan sebesar Rp6.868.655.110.595 merupakan Rekening Pembangunan Hutan
sebesar Rp3.578.019.309.595, Rekening Dana Reboisasi sebesar Rp968.858.801.000 dan Rekening
Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah sebesar Rp2.321.777.000.000.
b. Rekening Lainnya di BUN sebesar Rp190.175.045.540 merupakan rekening yang ditujukan untuk
tujuan tertentu dengan rincian sebagai berikut.

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian Rekening
(Audited) (Audited)
1. Menteri Keuangan cq Dirjen Perbendaharaan
untuk menampung Pengembalian Dana 85.839.905.707 83.953.040.894
Talangan dan Pencairan Aset BPR Nomor
500.000004980
2. BUN untuk Obligasi dalam rangka 82.107.368.550 82.107.368.550
Penjaminan Nomor 502.000002980
3. Rekening Khusus Menteri Keuangan karena 1.476.771.283 1.449.496.764
Penjualan Saham PT Telkom di Pasar
Domestik nomor 510.000239980
4. Menteri Keuangan Pengeluaran Untuk Surat 20.751.000.000 0
Berharga nomor 502.000001980
Jumlah 190.175.045.540 167.509.906.208

c. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BA 999.03 sebesar Rp20.671.746.455.061, terdiri dari:
1) Dana pada rekening Kementerian Lingkungan Hidup terkait dengan dana bergulir atas Debt
Nature Swap sebesar Rp54.046.455.061 merupakan dana pada Rekening Penampungan Dana
Pokok dan Bagi Hasil.
2) Dana Pengembangan Pendidikan Nasional sebesar Rp20.617.700.000.000 merupakan
endowment fund yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan program bagi generasi
berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antargenerasi dan dana cadangan pendidikan
untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak.
d. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada PT. Taspen dan PT. Asabri sebesar
Rp123.022.979.463.816 merupakan kewajiban PT. TASPEN kepada peserta program pensiun
Pegawai Negeri Sipil.
e. SBN Dana Prefunding sebesar Rp46.763.275.830.000 adalah dana pada Rekening Penampungan
hasil penjualan SBN sebagai pembiayaan awal tahun anggaran dengan rincian sebagai berikut.
Nama Rekening Saldo (Rp)
Rekening Kas Umum Negara Dalam Rupiah (502000000980) 62.096.674.300
RPKBUNP GAJI BRI (032901003297307) 5.504.800.726.200
RPKBUNP GAJI-MDRI (1190006666638) 919.414.061.500
RPKBUNP Gaji-BNI (0296474303) 725.714.089.500
RPKBUNP Gaji-BTN (1401390005121) 56.080.478.200
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 129-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

RPKBUNP Gaji-BRI Syariah (1032473168) 1.736.272.600


Rekening Kas Penempatan Dalam Valuta US Dollar (608001411980 ) 39.257.875.830.000
Rekening pada BO II KPPN 235.557.697.700
Jumlah 46.763.275.830.000
f. Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan sebesar Rp153.956.000.000 merupakan dana yang belum
disalurkan ke MBR per 31 Desember 2016 tetapi sudah disalurkan pada bulan Januari 2017 dengan
rincian sebagai berikut.

Bank Pelaksana Nilai SBUM (Rp) Waktu Penyaluran


BJB Syariah 8.000.000 Januari 2017
BPD Riau Kepri 4.000.000 Januari 2017
Bank NTB 8.000.000 Januari 2017
BTN 127.668.000.000 Januari 2017
BTN Syariah 26.268.000.000 Januari 2017
Jumlah 153.956.000.000

4. Dana Penjaminan
Dana Penjaminan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp593.487.374 dan
Rp2.339.176.856 merupakan dana penjaminan yang berada pada Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Dana yang digunakan sebagai jaminan dari setiap kredit dan pembiayaan yang disalurkan penerima jaminan
Penjaminan kepada KUKM terjamin berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor
Rp593,48 juta 14/Per/M.KUKM/VII/2006 tentang Petunjuk Teknis Dana Penjaminan Kredit dan Pembiayaan untuk
Koperasi dan UKM. Dana Penjaminan terdiri dari rekening dana penampungan, dana penjaminan, dana
pembinaan, dan dana penampungan subrogasi dikurangi jasa pengelolaan hak Perum Jamkrindo.
5. Dana Kelolaan BLU
Dana Kelolaan Dana Kelolaan BLU per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp21.032.093.463.366 dan
BLU Rp21,03 Rp5.643.270.998.503 merupakan dana yang masih berupa kas yang belum disalurkan/diinvestasikan oleh
triliun BLU kepada pihak ketiga, terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
BADAN LAYANAN UMUM
(Audited) (Audited)
BLU Bidang Pendanaan Sekretariat BPJT 909.905.563.815 2.657.362.562.761
BLU Pusat Pembiayaan Perumahan 27.206.642.975 96.285.606.829
BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 1.763.216.965.167 1.880.429.575.515
BLU LPDB KUKM 855.092.380.659 1.009.193.253.398
BLU Lembaga Manajemen Aset Negara 17.473.265.887.000 0
BLU UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 3.406.023.750 0
Jumlah 21.032.093.463.366 5.643.270.998.503
a. Dana Kelolaan pada BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp909.905.563.815 dan Rp2.657.362.562.761.
Penurunan ini disebabkan adanya penarikan dana pokok BPJT sebesar Rp1.401.910.000.000 dan
penyaluran dana BPJT kepada BUJT yang tengah mengerjakan Tol Trans Jawa.
b. Dana Kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Perumahan per 31 Desember 2016 sebesar
Rp27.206.642.975 dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016
Nama Bank Nomor Rekening
(Audited)
1. BTN 01-01-30-000881-3 30.301.898,01
2. MANDIRI 126-00-0703519-8 1.736.558,39
3. BTN SYARIAH 7011001717 1.258.179,00
4. BUKOPIN 102.3938.011 1.151.575,56
5. BANK RIAU KEPRI 10-10-00010-3 2.027.647,15
6. BANK RIAU KEPRI SYARIAH 82-00-30000-0 1.000.000,00
7. BANK SUMUT 350.01.06.000004-0 33.932.639,44

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 130-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

8. BANK SUMUT Syariah 610.01.06.000002-0 9.478.884,00


9. BANK Kaltim 0011100244 278.793.292,93
10. BANK Sumsel Babel 170-30-20010 218.085.366,49
11. BANK NTT 016.01.01.000001-0 33.515.245,70
12. BANK DIY 001.111.001471 7.490.158,50
13. BRI 0193-01-002945-30-6 2.389.002,27
14. BNI 2226662828 3.206.997,00
15. BRI SYARIAH 1030811328 167.499.593,53
16. BPD Jatim 0011268862 67.228.849,17
17. BPD Jatim Syariah 6101003780 4.885.191,45
18. BPD Jateng 1-034-01721-9 60.913.369,00
19. BPD Jateng Syariah 5-031-00104-2 0
20. BPD Papua 1500105000045 8.690.654,53
21. BPD Kalteng 100-002-000002933-2 21.079.855,00
22. Bank Syariah Mandiri 7271220124 230.592.774,72
23. BPD Kalsel 003.00.12.00016.5 60.639.953,00
24. BPD Nagari 21000101014137 1.475.705,82
25. BPD Sulawesi Tenggara 001.01.05.500231-0 20.636.626,00
26. Bank Artha Graha 008.12.1443.3 1.393.429,00
27. Bank NTB 001.21.06880.00-5 2.043.323,90
28. Bank Jabar Banten 8000000000001 63.799.781,00
29. Bank Mayora 6000486815 1.576.589,94
30. Bank Sumsel Babel Syariah 801-32-00002 1.398.152,00
31. Bank Jambi 3000947217 184.135,51
32. Bank Jabar Banten Syariah 70102000901 1.425.000,00
33. Deposito 1 (asal DK) 00001-01-40-018062-0 26.270.000.000,00
Jumlah Saldo Menurut Rekening Koran 27.609.830.428,01
Pendapatan dari pengelolaan kas rekening Dana Kelolaan (406.013.105)
Piutang pada Bank Pelaksana 2.825.652
Jumlah Aset Lainnya 27.206.642.975

c. Dana kelolaan pada BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp1.763.216.965.167 dan Rp1.880.429.575.515. Adapun penurunan
dana disebabkan adanya penyaluran dana bergulir. Dana kelolaan BLU yang belum digulirkan
ditempatkan pada rekening dengan rincian sebagai berikut
• Rekening Dana Kelolaan BRI No. 0193-01-000830-30-1 Rp13.216.965.167.
• Deposito BRI No. 0193-01-01166340-4 sebesar Rp1.750.000.000.000.
d. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah besar Rp855.092.380.659 dan Rp1.009.193.253.398
e. Dana Kelolaan pada BLU Lembaga Manajemen Aset Negara per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp17.473.265.887.000 dan Rp0 dengan rincian penempatan sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Rekening Jumlah
Rekening giro dana kelolaan pada PT Bank Negara Indonesia 23.265.887.000
(Persero) Tbk no. 984125000
Rekening deposito dana kelolaan pada PT Bank Negara Indonesia 600.000.000.000
(Persero) Tbk no. 984127007
Rekening deposito dana kelolaan pada PT Bank Rakyat Indonesia 750.000.000.000
(Persero) Tbk no. 32901027873402
Rekening deposito dana kelolaan pada PT Bank Negara Indonesia 100.000.000.000
(Persero) Tbk no. 2906201604
Rekening giro dana kelolaan pada PT Bank Rakyat Indonesia 16.000.000.000.000
(Persero) Tbk no. 32901003727302
Jumlah 17.473.265.887.000

f. Dana Kelolaan pada BLU UIN Maulana Malik Ibrahim per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp3.406.023.750 dan Rp0. Dana ini disediakan untuk kegiatan kerja sama dengan lembaga
lain, seperti untuk penelitian dosen dan beasiswa.
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 131-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

6. Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)


Aset KKKS Aset KKKS per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp416.995.629.577.966 dan
Rp416,99 Rp356.389.805.603.333. Nilai Aset KKKS per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat
triliun direalisasikan adalah sebesar Rp288.308.506.616.207 yang berasal dari nilai bruto sebesar
Rp416.995.629.577.966 dikurangi penyusutan sebesar Rp128.687.122.961.759. Rincian Aset KKKS
adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Aset KKKS
(Audited) (Audited)
1. Aset Tanah 20.819.996.739.758 17.744.905.389.889
2. Aset Non Tanah 396.175.632.838.208 338.644.900.213.444
a. Harta Benda Modal (HBM) 370.928.185.846.133 310.974.108.335.350
b. Harta Benda Inventaris (HBI) 58.622.414.607 34.280.485.664
c. Material Persediaan 25.188.824.577.468 27.636.511.392.430
Nilai Aset KKKS 416.995.629.577.966 356.389.805.603.333
Akumulasi Penyusutan (128.687.122.961.759) (103.697.475.799.294)
Nilai Buku Aset KKKS 288.308.506.616.207 252.692.329.804.039

A. Aset Tanah
Saldo Awal (Rp) Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp) Saldo Akhir (Rp)
17.744.905.389.889 3.802.721.624.981 (727.630.275.112) 20.819.996.739.758
Penjelasan atas Aset Tanah yang disajikan dalam Neraca adalah sebagai berikut.
1) Saldo awal merupakan tanah yang telah dilaporkan dalam LKPP tahun 2015 Audited,
2) Penambahan Aset Tanah sebesar Rp3.802.721.624.981 berasal dari:
a) Koreksi tambah sebesar Rp8.333.886 pada KKKS PT. Tropic Energy Pandan dikarenakan terdapat
tambahan dokumen kepemilikan.
b) Dikarenakan terdapat pergantian operator dari JOB Hess Jambi Merang menjadi JOB Pertamina
Talisman, nilai dari aset tambahan di atas tahun 2011 dengan perolehan Rp9.848.310.000.
c) Terdapat nilai dari aset pada KKKS PT. Chevron Pasific Indonesia (Rokan) sebesar
Rp1.413.062.724.
d) Koreksi hasil IP Tanah tahun 2016 sebesar Rp3.322.398.338.441.
e) Adanya tambahan aset tahun 2016 sebesar Rp469.053.579.930.
3) Pengurangan aset tanah sebesar Rp727.630.275.112 berasal dari:
a) Koreksi kurang sebesar Rp12.154.804.841 pada KKKS JOB Hess Jambi Merang dikarenakan aset
JOB Hess Diserahkan ke JOB Pertamina Talisman.
b) Koreksi kurang sebesar Rp6.029.860.000 pada KKKS JOB Pertamina Jambi Merang dikarenakan
terdapat koreksi luas dan nilai aset sebab aset JOB hess ditambahkan kedalam mutasi 2015
sehingga adanya pencatatan ganda.
c) Koreksi kurang sebesar Rp709.445.610.271 dikarenakan terdapat koreksi data sumber hasil IP
yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 sampai dengan 2010.
4) Terkait pengakuan, berdasarkan Pasal 8 Ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
245/PMK.05/2012 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Aset berupa Barang Milik Negara yang
Berasal dari KKKS, aset berupa Tanah diakui sebagai aset milik Pemerintah Pusat pada saat
diperoleh/dibeli serta digunakan oleh KKKS.
5) Terkait pengukuran, nilai Aset Tanah dibedakan berdasarkan tahun perolehan aset, yaitu:
a) Menggunakan nilai wajar berdasarkan hasil Inventarisasi dan Penilaian (IP) yang dilaksanakan oleh
Tim IP untuk Aset Tanah yang diperoleh tahun 2010 ke bawah.
b) Menggunakan nilai perolehan untuk Aset Tanah yang diperoleh setelah tahun 2011.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 132-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

B. Aset Non Tanah Berupa Harta Benda Modal


Saldo Awal (Rp) Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp) Saldo Akhir (Rp)
310.974.108.335.350 90.237.581.155.200 (30.283.503.644.417) 370.928.185.846.133

Penjelasan atas Aset HBM yang disajikan dalam Neraca adalah sebagai berikut.
1) Saldo awal merupakan Aset HBM yang telah dilaporkan dalam LKPP Tahun 2015 Audited.
2) Penambahan Aset HBM sebesar Rp90.237.581.155.200 berasal dari:
a. Penambahan aset yang baru dilaporkan SKK Migas dengan tahun perolehan di atas tahun 2011,
sebesar Rp73.335.107.095.433.
b. Koreksi nilai perolehan aset sebesar Rp16.900.809.083.554, antara lain:
– Koreksi buka tutup aset, termasuk aset yang berubah nomor harmoni/SINAS, dibagi ataupun
yang digabung;
– Koreksi atas perubahan AFE;
– Koreksi pembenahan data saat migrasi Harmoni III ke Sinas;
– Koreksi audit; dan
– Koreksi lainnya.
c. Transfer in pada 2 KKKS dengan nilai sebesar Rp1.664.910.713.
d. Selisih pembulatan nilai perolehan sebesar Rp65.500.
3) Pengurangan aset HBM sebesar Rp30.283.503.644.417 dikarenakan adanya :
a. Koreksi nilai perolehan aset sebesar Rp30.257.459.947.755, antara lain :
- Koreksi buka tutup aset, termasuk aset yang berubah nomor harmoni/SINAS, dibagi ataupun
yang digabung;
- Koreksi audit
- dan koreksi lainnya
b. Penghapusan aset 2 (dua) KKKS sebesar Rp22.852.103.392.
c. Transfer out pada 2 KKKS sebesar Rp3.191.593.270
4) Terkait pengakuan, berdasarkan Pasal 8 Ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
245/PMK.05/2012 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Aset berupa Barang Milik Negara
yang Berasal dari KKKS, aset berupa HBM diakui sebagai aset milik Pemerintah Pusat pada saat
Placed into Service (PIS).
5) Terkait pengukuran, nilai HBM dibedakan berdasarkan tahun perolehan aset yaitu:
a. Menggunakan nilai wajar berdasarkan hasil Inventarisasi dan Penilaian (IP) yang di-laksanakan
oleh Tim IP untuk Aset HBM yang diperoleh sampai dengan tahun 2010.
b. Dicatat sebesar harga perolehan dalam mata uang USD yang dikonversi ke rupiah menggunakan
kurs tengah BI pada saat PIS untuk Aset HBM yang diperoleh setelah tahun 2011.

C. Aset Non Tanah Berupa HBI


Penjelasan atas Aset HBI yang disajikan dalam Neraca Tahun 2016 adalah sebagai berikut.
1) Saldo awal merupakan Aset HBI yang telah dilaporkan dalam LKPP Tahun 2015 Audited.
2) Penambahan aset HBI sebesar Rp25.259.109.251 berasal dari tambahan aset HBI (PIS) sebesar
Rp24.695.570.376 dan koreksi tambah koreksi buka tutup dan reklasifikasi dari CaLK ke Neraca
sebesar Rp563.538.875.
3) Pengurangan Aset HBI sebesar Rp917.180.308 berasal dari koreksi kurang Aset HBI yang berasal
dari koreksi buka tutup dan reklasifikasi dari Neraca ke CaLK sebesar Rp521.305.059, penghapusan
Rp386.651.422, dan transfer out sebesar Rp9.223.827.
4) Terkait pengakuan, aset berupa HBI diakui sebagai aset milik Pemerintah Pusat pada saat PIS.
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 133-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

5) Terkait pengukuran, nilai HBI dicatat sebesar harga perolehan dalam mata uang USD yang dikonversi
ke rupiah menggunakan kurs tengah BI pada tanggal perolehan/PIS.
6) HBI yang diperoleh sampai dengan tahun 2010 dan belum dilakukan inventarisasi belum disajikan ke
dalam Neraca.

D. Aset Non Tanah berupa Material Persediaan


Saldo Awal (USD) Penambahan (USD) Pengurangan (USD) Saldo Akhir (USD) Saldo Akhir (Rp)
2,003,371,612 657,112,510 (785,757,672) 1,874,726,450 25.188.824.577.468

Aset material persediaan yang disajikan dalam Neraca Tahun 2016 adalah sebagai berikut.
1) Saldo awal aset material persediaan merupakan saldo material persediaan per 31 Desember 2015 sebesar
USD2,003,371,612 atau setara Rp27.636.511.392.430
2) Penambahan material persediaan sebesar USD657,112,510 berasal dari koreksi saldo awal sebesar
USD354,193 dan mutasi tambah sebesar USD656,758,317. Adapun pengurangan material sebesar
USD785,757,672 berasal dari koreksi saldo awal sebesar USD1,902,662 dan mutasi kurang sebesar
USD783,855,010.
3) Saldo akhir material persediaan yang dicatatkan pada Neraca tahun 2016 merupakan stok material
persediaan yang disimpan di gudang KKKS per 31 Desember 2016 senilai USD1,874,726,450 atau setara
Rp25.188.824.577.468. Saldo akhir dicatat sebesar harga perolehan dalam mata uang US dollar yang
dikonversi ke rupiah menggunakan kurs tengah BI tanggal 31 Desember 2016 yaitu Rp13.436/USD
(selisih Rp4.732 karena pembulatan angka koma dalam USD).

E. Penjelasan Nilai Akumulasi Penyusutan pada Neraca 2016


Saldo Awal (Rp) Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp) Saldo Akhir (Rp)
103.697.475.799.294 31.488.746.067.921 (6.499.098.905.456) 128.687.122.961.759

Akumulasi Penyusutan Aset Non Tanah yang disajikan dalam Neraca, terdiri dari:
1) Akumulasi Penyusutan Aset Non Tanah berupa HBM,
2) Akumulasi Penyusutan Aset Non Tanah berupa HBI.
Penjelasan atas penyusutan aset HBM adalah sebagai berikut.
Saldo Awal (Rp) Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp) Saldo Akhir (Rp)
103.685.968.783.365 31.479.037.107.729 (6.499.098.905.455) 128.665.906.985.639

1) Saldo awal merupakan penyusutan aset HBM yang telah dilaporkan dalam LKPP Tahun 2015 Audited.
2) Penambahan penyusutan aset HBM sebesar Rp31.479.037.107.729 berasal dari:
i. Penyusutan atas penambahan aset yang baru dilaporkan SKK Migas dengan tahun perolehan di atas
tahun 2011, sebesar Rp3.648.484.027.620.
ii. Penyusutan karena adanya koreksi nilai perolehan aset sebesar Rp6.131.951.304.564, antara lain:
- Koreksi buka tutup aset, termasuk aset yang dibagi ataupun yang digabung;
- Koreksi atas keterlambatan charges atas cost recovery;
- Koreksi pembenahan data saat migrasi Harmoni III ke Sinas; dan
- Koreksi lainnya.
iii. Penyusutan tambahan dari saldo awal BMN sebesar Rp21.697.756.236.405.
iv. Penyusutan akibat adanya Transfer Masuk sebesar Rp845.522.765.
v. Penyusutan akibat adanya selisih pembulatan sebesar Rp16.375.
3) Pengurangan penyusutan aset HBM sebesar Rp6.499.098.905.455 berasal dari:
a) Mutasi kurang penyusutan karena adanya koreksi nilai perolehan aset sebesar Rp6.496.003.060.375,
antara lain:

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 134-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

- Koreksi buka tutup aset, termasuk aset yang dibagi ataupun yang digabung;
- Koreksi audit; dan
- Koreksi lainnya
b) Mutasi kurang penyusutan karena adanya Tranfer Keluar sebesar Rp1.210.154.184.
c) Mutasi kurang penyusutan karena adanya penjualan aset yang dilakukan pada tahun 2016 sebesar
Rp1.885.690.896.
Penjelasan atas penyusutan aset HBI yang disajikan dalam Neraca tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Saldo Awal (Rp) Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp) Saldo Akhir (Rp)

11.507.015.928 9.708.960.192 (0) 21.215.976.120

1) Saldo awal merupakan Aset HBI yang telah dilaporkan dalam LKPP Tahun 2015 Audited.
2) Penambahan Aset HBI sebesar Rp9.708.960.192 berasal dari:
a) Penyusutan dari tambahan Aset HBI sebesar Rp7.079.569.880;
b) Koreksi tambah Aset HBI sebesar Rp2.629.390.312 berasal dari mutasi kurang karena koreksi.

F. Penjelasan Aset KKKS yang Tidak Disajikan pada Neraca Tahun 2016
Selain Aset KKKS yang disajikan pada Neraca LKPP Tahun 2016 Audited, terdapat Aset KKKS yang tidak
disajikan dalam Neraca LKPP Tahun 2016 Audited karena tidak memenuhi kriteria-kriteria penyajian di neraca,
dengan penjelasan sebagai berikut.
1) Aset Tanah
Saldo Awal (Rp) Penambahan (Rp) Pengurangan (Rp) Saldo Akhir (Rp)
1.994.460.479.390 25.762.437.719 811.225.324.858 1.208.997.592.251
1) Terdapat Aset Tanah pada 59 KKKS dengan perolehan sampai dengan tahun 2010 senilai
Rp1.208.997.592.251 yang tidak dilaporkan ke dalam Neraca Tahun 2016.
Jumlah KKKS Luas Aset Nilai Perolehan (Rp)
59 KKKS 4.029.696.144,38 m2 1.208.997.592.251
2) Saldo awal merupakan aset tanah yang telah dilaporkan dalam CaLK LKPP Tahun 2015 Audited.
3) Penambahan aset tanah sebesar Rp25.762.437.719 berasal dari koreksi tambah nilai perolehan Aset
Tanah yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 sampai dengan 2010.
4) Pengurangan aset tanah sebesar Rp811.225.324.858 berasal dari:
– Koreksi kurang nilai perolehan aset tanah sebesar Rp407.986.599.
– Aset tanah yang telah dilakukan Inventarisasi dan Penilaian untuk disajikan dalam Neraca sebesar
nilai perolehan Rp810.817.338.259.
5) Setelah dilakukan identifikasi dan verifikasi, aset tanah yang belum dilakukan inventarisasi dan
penilaian akan disajikan dalam neraca setelah dilakukan inventarisasi dan penilaian.
2) Aset Harta Benda Modal
1) Aset Sumur yang Tidak Digunakan
Terdapat 2 kategori aset sumur, yaitu sumur yang masih digunakan dalam operasi, dan sumur yang
sudah tidak digunakan dalam operasi (plug and abandoned).
Sumur yang sudah tidak digunakan dalam operasi, nilai asetnya dikeluarkan dari nilai aset non tanah
yang disajikan pada Neraca Tahun 2016. Total aset sumur yang tidak digunakan per 31 Desember
2016 dengan total nilai USD160,036,869. Nilai aset sumur yang tidak digunakan adalah sebagai
berikut.
Jumlah KKKS Saldo Awal Penambahan Pengurangan Nilai Sumur 2016 (USD)
(USD) (USD) (USD)
21 KKKS 196,828,310 35,040,630 (71,832,071) 160,036,869

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 135-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2) Aset Perolehan Sampai dengan Tahun 2010 yang Dilaporkan di Tahun 2016
Terdapat aset yang baru dilaporkan oleh SKK Migas namun merupakan aset dengan perolehan sampai
dengan tahun 2010 sebagai berikut.
Saldo Awal (USD) Penambahan (USD) Pengurangan (USD) Saldo Akhir (USD)
6,205,265,304 1,437,946,015 (3,372,115,996) 4,271,095,323
Adapun untuk aset perolehan sampai dengan tahun 2010 yang dilaporkan sebelum tahun 2014 namun
setelah periode Inventarisasi dan Penilaian akan dilaporkan setelah dilakukan verifikasi dan
rekonsiliasi menyeluruh antara data aset HBM perolehan sampai dengan 2010 dengan data HBM yang
telah di IP, yaitu baik HBM yang telah mendapat nilai wajar, kondisi rusak berat maupun dalam proses
penghapusan. Verifikasi dan rekonsiliasi tersebut juga bertujuan untuk mendata aset-aset hasil IP
yang kemungkinan tidak tercatat di SKK Migas. Mengingat proses verifikasi dan rekonsiliasi dimaksud
membutuhkan proses yang relatif lama, pengungkapan besaran nilai HBM dan penyusutannya secara
akurat di Catatan atas Laporan Keuangan baru dimungkinkan pada periode pelaporan berikutnya.
3) Aset Subsequent Expenditure
Saldo Awal (USD) Penambahan (USD) Pengurangan (USD) Saldo Akhir (USD)
2,778,159,003 6,639,911,853 (3,767,401,593) 5,650,669,263
a. Aset subsequent expenditure disajikan ke dalam CaLK sebesar nilai perolehan USDnya.
b. Subsequent expenditure akan dikapitalisasi setelah melalui verifikasi dan rekonsiliasi dengan SKK
Migas dan KKKS yang bertujuan untuk mengidentifikasi aset-aset yang memenuhi kriteria untuk
dikapitalisasi.
4) Aset yang telah diserahkan ke Pemerintah
a. Aset Kondisi Rusak Berat
Saldo Awal (USD) Penambahan (USD) Pengurangan (USD) Saldo Akhir (USD)
144,437,479 961,004 (21,965,320) 123,433,163

Terdapat mutasi penambahan dan pengurangan pada aset kondisi rusak berat yang disebabkan
oleh adanya koreksi nilai perolehan dari SKK Migas.
b. Aset yang dalam Proses Penghapusan
Terdapat aset KKKS VICO Indonesia senilai Rp22.852.103.392 dalam proses penghapusan dari
Neraca dikarenakan telah terjual lelang, namun masih menunggu diterbitkannya surat hapus buku
dari SKK Migas.
5) KKKS Terminasi
Selama tahun 2016, terdapat 56 KKKS yang telah terminasi dengan total nilai aset sebesar
USD759,133.68.
Jumlah KKKS Nilai Perolehan 1 Mutasi Kurang Nilai Perolehan 31 Des
Januari 2016 (USD) Penghapusan (USD) 2016 (USD)
56 KKKS 759,134 0 759,134

6) Harta Benda Inventaris


Terdapat aset perolehan dibawah tahun 2011 yang tidak dilaporkan di neraca karena belum dilakukan
inventarisasi dan penilaian senilai USD4,970,497.
Jumlah KKKS Nilai Perolehan 1 Mutasi Tambah Mutasi Kurang Nilai Perolehan 31
Januari 2016 (USD) (USD) (USD) Des 2016 (USD)
56 KKKS 4,964,351 87,412 (81,266) 4,970,497
 
 
  7. Aset Eks BPPN
Aset Eks BPPN
Aset Eks BPPN (Aset Tim Koordinasi) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp2,54 triliun
Rp2.543.920.246.320 dan Rp2.692.620.455.926 merupakan aset Pemerintah eks BPPN yang status
kepemilikan dan nilainya masih bermasalah, sehingga belum dapat diserahkan kepada PT PPA (Persero).

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 136-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Aset ini berada dalam pengelolaan Kementerian Keuangan yang terdiri dari aset inventaris, properti, nostro,
surat berharga, dan saham. Nilai Aset Eks BPPN yang disajikan per 31 Desember 2016 merupakan hasil
inventarisasi dan penilaian dengan rincian sebagai berikut.
(dalam Rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Aset
(Audited) (Audited)
Aset Properti Eks BPPN 1.683.118.440.566 1.812.976.022.566
Aset Inventaris 11.903.097.376 11.903.097.376
Aset Nostro 9.314.176.101 9.406.955.523
Surat Berharga Eks BPPN 450.702.277.795 462.573.305.834
Saham Eks BPPN 388.882.254.482 395.761.074.627
Jumlah 2.543.920.246.320 2.692.620.455.926

Sejak LKPP Tahun 2012, aset kredit eks BPPN dan tagihan PKPS dicatat sebagai piutang bukan pajak.
Rincian jumlah aset dan nilai pengalihan disajikan pada Lampiran 22.

1. Aset Properti Eks BPPN


Aset Properti Eks BPPN yang disajikan di neraca adalah aset properti yang dalam pengelolaan oleh
pemerintah didukung dengan asli dokumen kepemilikan aset yang bersangkutan (sertifikat dan/atau
covernote). Jumlah Aset Properti Eks BPPN per 31 Desember 2016 sejumlah 906 aset dengan nilai
sebesar Rp1.683.118.440.566 dan per 31 Desember 2015 dengan jumlah 918 aset sebesar
Rp1.812.976.022.566.
Aset Properti Eks BPPN yang dibukukan namun tidak didukung dengan asli dokumen kepemilikan aset
yang bersangkutan (sertifikat dan/atau covernote) yaitu:

Dokumen Kepemilikan Jumlah Unit


Dokumen copy 395
Dokumen selain dokumen kepemilikan 897
Tidak ada keterangan 81
Jumlah 1.373
Aset tersebut bertambah 16 unit dikarenakan ditemukan adanya catatan aset properti tetapi asli
dokumen kepemilikan tidak dikuasai.

2. Aset Inventaris Eks BPPN


Aset inventaris adalah aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Aset Eks Bank asal
(Bank Beku Operasi (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) berupa aset Properti dan Non Properti. Nilai
wajar aset inventaris per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015 sebesar Rp11.903.097.376.
Tidak ada perubahan atas nilai aset inventaris karena belum dilakukan penjualan.
3. Aset Nostro
Aset Nostro per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015 sebesar Rp9.314.176.101 dan
Rp9.406.955.523. Penurunan nilai Aset Nostro dikarenakan adanya kenaikan kurs mata uang.
Aset Nostro yang tidak didukung dengan dokumen kepemilikan per 31 Desember 2016 sebesar
Rp459.780.379.637, dokumen kepemilikan tersebut masih dalam penelusuran oleh DJKN. Jika Aset
Nostro tersebut telah memenuhi syarat pengakuan aset, akan disajikan di neraca.

4. Surat Berharga Eks BPPN


Surat Berharga Eks BPPN merupakan surat berharga yang belum free and clear pada saat pembubaran
BPPN. Surat Berharga Eks BPPN disimpan di Kustodi Citibank berdasarkan Custodial Agreement tanggal
20 Juli 1999 antara BPPN dan Citibank. Setelah tugas-tugas BPPN diteruskan oleh Kementerian
Keuangan, belum dilakukan pembaharuan Perjanjian Kustodi.
Nilai Surat Berharga Eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Citibank per 31 Desember 2016 sebesar
Rp450.702.277.795, sedangkan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp462.573.305.834.
Pencatatan nilai Surat Berharga Eks BPPN berdasarkan nilai pasar surat berharga yang disajikan pada
Monthly Report Citibank.
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 137-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

5. Aset Saham Eks BPPN


Aset Saham Eks BPPN adalah aset yang berupa kepemilikan saham pada Perseroan yang sebagian besar
aset saham berasal dari asset settlement BTO dan BBKU. Saham eks BPPN terbagi atas aset saham pada
kustodi Citibank dan aset saham yang dikelola langsung oleh DJKN. Nilai aset saham eks BPPN per 31
Desember 2016 sebesar Rp388.882.254.482 sedangkan per 31 Desember 2015 sebesar
Rp395.761.074.627. Penurunan nilai aset saham eks BPPN dikarenakan adanya penurunan nilai pasar
saham pada tahun 2016.
Nilai Aset Saham Eks BPPN yang di Kustodi Citibank berdasarkan Monthly Report Citibank, sedangkan
nilai Aset Saham Eks BPPN yang dikelola langsung oleh DJKN disajikan berdasarkan nilai saham terakhir
yang telah disampaikan oleh para emiten.

8. Aset Lain-lain
Aset Lain-lain
Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp128.875.351.921.271 dan
Rp128,87
Rp117.837.569.838.996 merupakan jenis aset selain yang telah dikelompokkan sebagai jenis Aset Lainnya di
triliun
atas. Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah
sebesar Rp80.809.876.202.491 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp128.875.351.921.271 dikurangi
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain sebesar Rp48.065.475.718.780. Rincian Aset Lain-lain adalah sebagai
berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Instansi/Unit Terkait
(Audited) (Audited)
1. K/L 48.343.537.420.233 32.116.568.799.326
2. BLU pada K/L 511.886.882.303 6.745.405.220.734
3. BA BUN 999.03 13.234.602.981 13.234.602.981
4. BA BUN 999.99 80.006.693.015.754 78.962.361.215.955
Nilai Bruto 128.875.351.921.271 117.837.569.838.996
Akumulasi Penyusutan (48.065.475.718.780) (13.828.229.042.895)
Nilai Bersih 80.809.876.202.491 104.009.340.796.101

Penjelasan Aset Lain-lain adalah sebagai berikut.


1. Aset Lain-lain pada K/L per 31 Desember 2016 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah
sebesar Rp30.599.441.201.717 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp48.343.537.420.233 dikurangi
Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Rp17.744.096.218.516. Rincian Aset Lain-lain di masing-masing
K/L disajikan pada Lampiran 23.
2. Aset Lain-lain pada BLU per 31 Desember 2016 merupakan reklasifikasi aset tetap yang diberhentikan
penggunaannya dan dana yang dikelola BLU. Nilai bersih yang dapat direalisasikan dari Aset Lain-Lain
pada BLU adalah sebesar Rp186.548.439.064 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp511.886.882.303
dikurangi Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain BLU sebesar Rp325.338.443.239. Aset Lain-lain BLU,
terutama berasal dari BLU di Kementerian Kesehatan sebesar Rp234.035.417.779 merupakan aset lain-
lain BMN yang dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional pemerintahan dan
kas pada BLU yang dibatasi penggunaannya.
3. Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 pada BA 999.03 sebesar Rp13.234.602.981, terdiri dari Aset Eks
Dana Bergulir pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dilaporkan pada neraca Laporan Keuangan
BA 999.03 per 31 Desember 2016. Dana bergulir pada Kementerian Kelautan merupakan bagian dari
Program Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Skala Kecil (PUPTSK) yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2004.
4. Aset Lain-lain pada BA 999.99 (Transaksi Khusus) sebesar Rp80.006.693.015.754, terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Audited) (Audited)
1. Aset Lain-lain BLBI 4.768.013.571.680 4.910.557.089.772
2. Aset Eks Pertamina 41.459.431.869.274 41.597.831.883.957
3. Aset Bekas Milik Asing/Tiongkok (ABMA/T) 26.621.110.500 9.516.762.000
4. Aset BMN Idle 40.623.835.279 21.983.187.943
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 138-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

5. Aset PKP2B 33.705.051.589.051 32.421.454.017.179


6. Aset Lain-Lain Kementerian Keuangan selaku
6.951.039.970 1.018.275.104
Pengelola Barang
Jumlah 80.006.693.015.754 78.962.361.215.955

a. Aset Lain-lain BLBI per 31 Desember 2016 dan per Desember 2015 masing-masing sebesar
Rp4.768.013.571.680 dan Rp4.910.557.089.772 merupakan aset aset non lancar lainnya yang
terdiri dari aset properti eks kelolaan PT. PPA, surat berharga eks kelolaan PT. PPA, Aset Saham
(non Bank) eks kelolaan PT. PPA, dan Saham Yang Diserahkelolakan kepada PT. PPA. Adapun
rincian Aset Lain-Lain sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Audited) (Audited)
Aset Properti Eks PT. PPA 4.669.926.572.666 4.813.933.855.742
Surat Berharga Eks PT. PPA 16.657.242.209 16.657.242.209
Saham Non Bank Eks PT. PPA 58.951.006.805 55.845.568.821
Saham yang diserahkelolakan kepada PT. PPA 22.478.750.000 24.120.423.000
Jumlah 4.768.013.571.680 4.910.557.089.772
Penjelasan Aset Lain-lain BLBI adalah sebagai berikut.
1. Aset Properti Eks Kelolaan PT PPA per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-
masing sebesar Rp4.669.926.572.666 dan Rp4.813.933.855.742. Perubahan nilai aset
tersebut terjadi karena adanya penambahan dan pengurangan aset. Penambahan aset sebanyak
18 unit dengan nilai sebesar Rp67.486.550.000, di mana dokumen kepemilikan telah
diserahkan oleh BI kepada Kemenkeu. Sedangkan penurunan aset berasal dari:
a) 37 (tiga puluh tujuh) unit dengan nilai sebesar Rp190.227.747.076 telah ditetapkan status
penggunaannya untuk keperluan pemerintahan pada BPOM, Kementerian Keuangan,
Kementerian Agama, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
b) 58 (lima puluh delapan) unit dengan nilai sebesar Rp21.266.068.000 telah laku dilelang.
2. Surat berharga eks kelolaan PT. PPA merupakan surat berharga yang telah free and clear pada
saat pembubaran BPPN dan termasuk aset yang diserahkelolakan kepada PT. PPA hingga
berakhirnya masa perjanjian pengelolaan aset tahun 2009. Nilai surat berharga eks PT. PPA per
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp16.657.242.209.
3. Nilai aset saham (non bank) eks PT. PPA per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp58.951.006.805 dan Rp55.845.568.821. Saham eks kelolaan PT.
PPA merupakan saham telah free and clear pada saat pembubaran BPPN dan termasuk aset
yang diserahkelolakan kepada PT. PPA hingga berakhirnya masa perjanjian pengelolaan aset
tahun 2009.
Rincian Aset Lain-lain yang berasal dari PT PPA disajikan pada Lampiran 24.
4. Nilai aset saham yang diserahkelolakan kepada PT PPA per 31 Desember 2016 sebesar
Rp22.478.750.000 dan per 31 Desember 2015 sebesar Rp24.120.423.000. Penurunan nilai
saham yang diserahkelolakan kepada PT. PPA disebabkan aset saham PT. Asia Natural
Resources Tbk dan PT. Jemblo Cable Company Tbk tidak diserahkelolakan kembali kepada PT.
PPA dan dicatat sebagai aset saham eks kelolaan PT. PPA yang dikelola oleh DJKN. Aset
saham yang diserahkelolakan kepada kepada PT. PPA berupa saham non bank yang dituangkan
dalam Perjanjian Pengelolaan Aset Tahun 2016 tanggal 25 April 2016.
b. Aset eks Pertamina berupa BMN eks Pertamina per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
sebesar Rp41.459.431.869.274 dan Rp41.597.831.883.957. Rincian Aset Eks Pertamina antara
lain sebagai berikut.
1. Aset berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta dan Depok senilai
Rp1.648.066.739.000.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2008 tentang Penetapan Status
Aset Eks Pertamina Sebagai Barang Milik Negara menetapkan bahwa terdapat 10 Aset berupa
tanah dan bangunan yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok dan Bandung yang dijadikan

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 139-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Barang Milik Negara yang dalam penguasaan Pengelola Barang.


Sampai dengan saat ini telah diterbitkan beberapa Keputusan Menteri Keuangan tentang
Penghapusan Barang Milik Negara yang berasal dari Aset Eks Pertamina, dan Keputusan
Direktur Jenderal Kekayaan Negara mengenai Penyerahkelolaan Barang Milik Negara yang
berasal dari Aset Eks Pertamina kepada Lembaga Manajemen Aset Negara. Berdasarkan
ketetapan peraturan-peraturan tersebut, maka aset tetap berupa tanah dan bangunan yang
masih tercatat di Direktorat Kekayaan Negara dipisahkan menjadi sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Lokasi Aset Tanah (m2) Bangunan (m2) Nilai
Jl. Agus Salim 108 & 108A, Jakpus 1.057 837 35.037.558.000
Jl. Surabaya 60 & 60 Pav, Jakpus 1.468 357 36.505.456.000
Jl. Tarogong 33, Jaksel 105.557 - 1.233.433.545.000
Jl. Jatibarang IV, Jakarta Timur - - -
Sawangan, Depok 8.345 - -
Jl. Abdul Muis 68, Jakarta 22.305 - 265.899.043.000
Jl.Kapten Tendean 46.280 - 77.191.137.000
Jumlah 1.648.066.739.000
2. BMN eks kontrak kerjasama Pertamina yang digunakan oleh PT Pertamina EP senilai
Rp12.688.609.286.351.
Terhadap BMN berupa aset eks Kontrak kerjasama yang dipergunakan oleh PT Pertamina EP
telah dilakukan inventarisasi dan penilaian oleh Tim Penilai dari 12 Kanwil di Lingkungan DJKN
bersama dengan PT Pertamina EP. Hasil pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian, BMN eks
Pertamina berupa aset eks Kontrak kerjasama yang dipergunakan oleh PT Pertamina EP per 31
Desember 2016 terdiri dari:
No Wilayah Kerja Nilai (Rp)
1 Kanwil I Banda Aceh 474.123.116.000
2 Kanwil II Medan 444.833.293.919
3 Kanwil III Pekanbaru 777.503.253.371
4 Kanwil IV Palembang 4.741.488.219.671
5 Kanwil VI Serang 16.903.044.000
6 Kanwil VII Jakarta 53.521.953.486
7 Kanwil VIII Bandung 2.629.730.374.915
8 Kanwil IX Semarang 398.015.324.166
9 Kanwil X Surabaya 48.026.344.000
10 Kanwil XII Banjarmasin 893.528.067.300
11 Kanwil XIII Samarinda 1.478.912.350.330
12 Kanwil XVII Papua 732.023.945.192
Jumlah*) 12.688.609.286.350
*) selisih sebesar Rp1 karena pembulatan

3. Aset Kilang LNG Arun senilai Rp10.820.874.332.290 merupakan BMN eks Pertamina yang
berasal dari:

Aktiva Kilang LNG Badak Nilai (Rp)


Hasil Inventarisasi & Penilaian DJKN per 16 Maret 2011 11.029.729.944.488
Hasil Inventarisasi & Penilaian DJKN per 18 Januari 2015 16.470.844.894
Hasil Inventarisasi & Penilaian DJKN per 2 Oktober 2016 4.381.376.000
Penghapusan aset (Keputusan Menteri KeuanganNomor 339/KM.6/2016 (2.570.455.868)
tanggal 30 Juni 2016)
Penghapusan aset (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 340/KM.6/2016 (18.474.997.789)
tanggal 30 Juni 2016)
Penghapusan aset (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 341/KM.6/2016 (205.328.524.794)
tanggal 30 Juni 2016)

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 140-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penghapusan aset (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 623/KM.6/2016 (3.333.854.641)


tanggal 31 Desember 2016)
Jumlah 10.820.874.332.290

4. Aset Kilang LNG Badak senilai Rp16.301.881.511.633 merupakan BMN eks Pertamina yang
berasal dari:
Aktiva Kilang LNG Badak Nilai (Rp)
Hasil Inventarisasi & Penilaian DJKN per 12 November 2010 16.302.447.401.562
Hasil Inventarisasi dan Penilaian DJKN per 20 April 2012 3.725.430.479
Penghapusan aset(Keputusan Menteri Keuangan Nomor 255/KM.6/2012 (3.212.808.000)
tanggal 21 September 2012)
Penghapusan aset(Keputusan Menteri Keuangan Nomor 478/KM.6/2015 (982.510.206)
tanggal 24Desember2015)
Penghapusan aset (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 508/KM.6/2016 tanggal (96.002.202)
15 Oktober 2016)
Jumlah 16.301.881.511.633
c. Aset Bekas Milik Asing/Tiongkok (ABMA/T) pada tanggal 31 Desember 2016, aset lainnya pada
pada Neraca ABMA/T dalam Pengelolaan DJKN bernilai Rp26.621.110.500. Nilai tersebut
merupakan jumlah nilai awal sebesar Rp9.516.762.000, dikurangi dengan nilai pasar ABMA/T TK
Santo Theresia/SD Santo Ignatius/SMP Sint Yoseph (dh. TK/SD/SMP Katholik) Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Rp2.522.588.000 dan ditambah 7 (tujuh) ABMA/T dengan total
nilai sebesar Rp19.626.936.500. Nilai tersebut merupakan nilai ABMA/T yang akan dilepaskan
kepada pihak ketiga setelah ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan atas pelepasan ABMA/T
kepada pihak ketiga.
d. Aset BMN Idle per 31 Desember 2016 dan Per 31 Desember 2015 masing-masing sebesar
Rp40.623.835.279 dan Rp21.983.187.943. Aset BMN idle merupakan bagian dari BMN. BMN idle
yang dilaporkan dan disajikan dalam Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Transaksi Khusus adalah
BMN yang telah ditetapkan menjadi BMN idle dan sudah diserahkan kepada Pengelola Barang.
Pada tahun 2016, terdapat mutasi tambah atas BMN idle sebesar Rp28.681.872.903 yang terdiri
dari mutasi tambah tanah sebesar Rp25.310.971.500 dan mutasi tambah bangunan sebesar
Rp3.370.901.403. Nilai mutasi kurang BMN idle pada tahun 2016 sebesar Rp10.041.225.567.
Mutasi kurang BMN idle tersebut di atas berasal dari BMN idle yang telah diserahkan Pengelola
Barang kepada Pengguna Barang atau dihibahkan kepada Pemerintah Daerah.
e. Nilai Aset Perjanjian Kerja sama/Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Nilai Aset
PKP2B per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp33.705.051.589.051 dan
Rp32.421.454.017.179 yang tersebar pada 7 PKP2B, yaitu PT. Adaro Indonesia, PT. Arutmin
Indonesia, PT. Berau Coal, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Kideco Jaya Agung, PT. Multi Harapan
Utama, dan PT. Tanito Harum.
f. Aset Lain-Lain Kementerian Keuangan selaku Pengelola Barang per 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah Rp6.951.039.970 dan Rp1.018.275.104. Nilai ini merupakan saldo akhir
barang gratifikasi KPK dan aset lain-lain dalam penguasaan Pengelola Barang. Rincian nilai aset lain-
lain per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah)
No Jenis Aset Jumlah Aset Nilai Aset
1 Barang Gratifikasi KPK 2.207 5.900.681.970
2 Perjanjian lain-lain internasional an. Pemerintah RI (Aset 2 328.200.000
Eks USAID)
3 Aset dari pembubaran Badan yang Dibentuk K/L;
Aset Eks LPT Indak 37 722.158.000
4 Aset yang berasal dari pembubaran badan-badan ad hoc 0 0
5 Aset yang berasal dari Pembubaran Yayasan sebagai 0 0
tindak lanjut temuan BPK (Aset Eks Indra)
Total 2.246 6.951.039.970

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 141-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

9. Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya


Aset Lainnya
Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya merupakan Ekuitas pada Unit Badan Lainnya per 31 Desember
dari Unit
2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp14.102.926.289.993 dan Rp12.281.683.920.828. Rincian Aset
Pemerintah
Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya adalah sebagai berikut.
Lainnya
(dalam rupiah)
Rp14,10 triliun
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(Audited) (Audited)
1. Yayasan Taman Mini Indonesia Indah 87.956.319.377 82.780.878.544
2. Otorita Asahan 13.912.038.837 101.959.982.655
3. Yayasan Gedung Veteran 10.578.039.697 10.941.684.024
4. Badan Amil Zakat 93.536.900.686 63.811.132.000
5. Badan Wakaf Indonesia 1.403.816.697 1.362.878.074
6. BP Dana Abadi Umat 2.994.317.988.098 2.818.287.209.439
7. SKK MIGAS (348.464.029.974) (306.272.172.451)
8. BAPERTARUM PNS 7.211.731.495.881 6.460.799.344.154
9. Otoritas Jasa Keuangan 4.037.953.720.694 3.048.012.984.389
Jumlah 14.102.926.289.993 12.281.683.920.828

Penjelasan Aset Lainnya dari Ekuitas pada Unit Badan Lainnya adalah sebagai berikut.
1. Aset Lainnya dari Yayasan TMII yang disajikan pada Laporan Keuangan Badan Lainnya per tanggal 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp87.956.319.377 dan Rp82.780.878.544.
Aset Lainnya sebesar Rp87.956.319.377 merupakan nilai ekuitas bersih berdasarkan Laporan
Keuangan Tahun 2016 sebesar Rp88.727.819.377 dikurangi dengan nilai Tanah sebesar
Rp771.500.000 karena telah disajikan pada Laporan Keuangan Sekretariat Negara. Dalam penyusunan
Laporan Keuangan, Yayasan TMII berpedoman kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Nomor 45 tentang Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
2. Aset Lainnya yang berasal dari Otorita Asahan per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp13.912.038.837 dan Rp101.959.982.655. Aset Lainnya sebesar
Rp13.912.038.837 merupakan total ekuitas bersih Otorita Asahan per tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp1.268.952.867.336 dikurangi penyesuaian atas pos Setoran PNBP ke Negara pada aset
lancar di neraca sebesar Rp1.255.040.828.499. Penyesuaian tersebut dilakukan setelah dilakukan
penyetoran dana enviromental fund serta pendapatan lainnya yang sah yang menjadi hak negara ke kas
negara sebagai PNBP Lainnya.
3. Aset Lainnya yang berasal dari Yayasan Gedung Veteran tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp10.578.039.697 dan Rp10.941.684.024. Aset Lainnya sebesar
Rp10.578.039.697 adalah total ekuitas bersih Yayasan Gedung Veteran berdasarkan Laporan
Keuangan Yayasan Gedung Veteran per 31 Desember 2016.
4. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Amil Zakat Nasional tanggal 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 Rp93.536.900.686 dan Rp63.811.132.000. Nilai Aset Lainnya sebesar
Rp93.536.900.686 adalah nilai ekuitas bersih BAZNAS berdasarkan Laporan Keuangan Tahun 2016
AuditedLaporan Keuangan BAZNAS disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah sejak tanggal 1 Januari 2012.
5. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Wakaf Indonesia tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal 31
Desember 2015 sebesar Rp1.403.816.697 dan Rp1.362.878.074. Aset Lainnya sebesar
Rp1.403.816.697 merupakan total ekuitas bersih berdasarkan Laporan Keuangan BWI tahun 2016
Audited. Untuk tahun 2016, Badan Wakaf Indonesia memperoleh alokasi dana APBN melalui
Kementerian Agama sebesar Rp6.000.000.000 untuk bantuan operasional. Dalam penyusunan laporan
keuangan, Badan Wakaf Indonesia berpedoman kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
45 mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dimodifikasi dengan akuntansi pemerintahan
karena Badan Wakaf Indonesia menerima dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BP DAU) per tanggal 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp2.994.317.988.098 dan Rp2.818.287.209.439 merupakan
total ekuitas bersih berdasarkan Laporan Keuangan BP DAU per 31 Desember 2016.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 142-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

7. Aset Lainnya yang berasal dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK MIGAS) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar minus
Rp348.464.029.974 dan minus Rp306.272.172.451.
8. Aset Lainnya yang berasal dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil
(BAPERTARUM-PNS) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp7.211.731.495.881
dan Rp6.460.799.344.154 merupakan total ekuitas bersih yang ada pada BAPERTARUM-PNS. Dalam
penyusunan Laporan Keuangan, BAPERTARUM PNS berpedoman kepada PSAK 45 tentang Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba.
9. Aset bersih OJK selaku satker BA 999.08 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp4.037.953.720.694 dan Rp3.048.012.984.389. Berdasarkan dua Laporan Keuangan OJK yaitu
selaku satuan kerja BA BUN 999.08 dan OJK selaku lembaga independen, untuk konsolidasi Laporan
Keuangan, nilai aset bersih OJK adalah sebesar Rp4.037.953.720.694, yaitu nilai ekuitas bersih OJK
selaku lembaga dikurangi dengan nilai ekuitas OJK selaku satker BA BUN 999.08. Hal ini dilakukan
karena selaku satker BA BUN 999.08, laporan keuangan telah dikonsolidasi pada LK BA BUN 999.08.

D.2.35. Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud


Akumulasi
Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp7.295.717.966.038, terdiri dari:
Amortisasi Aset
Tak Berwujud (dalam rupiah)
Rp7,29 triliun Uraian
31 Desember 2016
(Audited)
1. K/L 7.252.764.723.835
2. BUN 42.953.242.203
Jumlah 7.295.717.966.038

Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud pada K/L sebesar Rp7.252.764.723.835, terdiri dari Akumulasi
Amortisasi Aset Tak Berwujud sebesar Rp7.015.772.918.993 dan Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud
BLU sebesar Rp236.991.804.842.
Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud pada BUN sebesar Rp42.953.242.203 merupakan akumulasi
Amortisasi ATB pada BA 999.08.

D.2.36. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya


Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Penyusutan
Rp177.174.396.032.052 dan Rp142.462.144.304.314, terdiri dari:
Aset Lainnya
Rp177,17 (dalam rupiah)
triliun Uraian
31 Desember 2016 31 Desember 2015
(Audited) (Audited)
1. K/L 18.491.232.013.268 14.053.301.696.123
2. BUN 158.683.164.018.784 128.408.842.608.191
Jumlah 177.174.396.032.052 142.462.144.304.314
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya pada K/L sebesar Rp18.491.232.013.268, terdiri dari Akumulasi
Penyusutan Kemitraan Dengan Pihak Ketiga sebesar Rp418.089.265.741, Akumulasi Penyusutan Aset Lain-
lain sebesar Rp17.458.614.708.959, Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain BLU sebesar
Rp322.359.318.663, Akumulasi Amortisasi ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasi sebesar
Rp285.481.509.557 dan Akumulasi Amortisasi ATB yang Tidak Digunakan dalam Operasi BLU sebesar
Rp6.687.210.348.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya pada BUN sebesar Rp158.683.164.018.784 merupakan Akumulasi
Penyusutan Aset KKKS sebesar Rp128.687.122.961.759, Akumulasi Penyusutan Aset BMN Idle sebesar
Rp2.301.464.727, Akumulasi Penyusutan Aset Eks Pertamina sebesar Rp11.246.797.015.550, dan
Akumulasi Penyusutan Aset PKP2B sebesar Rp18.746.942.576.748.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 143-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.37. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)


Utang PFK
Utang PFK per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp5.301.758.765.389 dan
Rp5,30 triliun
Rp4.930.416.680.238 merupakan selisih antara Penerimaan Potongan PFK dan Pengeluaran Pembayaran
kepada pihak ketiga. Utang PFK sebesar Rp5.301.758.765.389, terdiri dari Utang PFK pada Ditjen PBN
sebesar Rp324.026.496.624 dan Utang PFK pada Ditjen PK sebesar Rp4.977.732.268.765.
Utang PFK sebesar Rp5.301.758.765.389 merupakan selisih antara Penerimaan Potongan PFK dan
Pengeluaran Pembayaran kepada pihak ketiga terdiri dari:
(dalam rupiah)
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
PFK 10% Gaji PNS 76.970.883.808 446.006.905.532
PFK 2% Pensiun 6.044.934.097 (73.301.031)
PFK 2% Iuran Kes. Pemda 214.503.039.893 541.389.666.841
PFK 2% As. Bidan/Dokter PTT 3.722.412.212 2.048.468.792
PFK 2% Askes TNI/Polri - -
PFK Taperum 21.590.223.599 24.260.172.926
PFK DTP Migas 293.280 -
PFK Lain-Lain 1.194.088.297 526.871.432
PFK Bulog - (6.388.191.502)
PFK Penutupan Rekening 621.438 -
PFK DJPK (Pajak Rokok) 4.977.732.268.765 3.922.646.087.248
Jumlah 5.301.758.765.389 4.930.416.680.238

D.2.38. Utang Kepada Pihak Ketiga


Utang Kepada Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp36.134.167.737.437
Pihak Ketiga dan Rp70.415.703.883.642. Utang Kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban Pemerintah atas barang yang
Rp36,13 triliun telah diterima dari pihak ketiga dan kewajiban Pemerintah lainnya kepada pihak ketiga namun sampai dengan
tahun anggaran berakhir belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut.

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Utang Kepada Pihak Ketiga
(audited) (audited)
K/L 22.438.518.540.842 18.308.634.730.720
BUN 13.695.649.196.595 52.107.069.152.922
Jumlah 36.134.167.737.437 70.415.703.883.642

1. Utang kepada Pihak Ketiga yang berada di K/L sebesar Rp22.438.518.540.842 berupa dana pihak ketiga
yang dikelola/dikuasai oleh K/L, dana yang masih harus dibayarkan atas penyelesaian pekerjaan gedung
dan pembelian peralatan dan mesin, honor/hak pihak ketiga yang belum dibayarkan, dan tertundanya
pembayaran tagihan dari pihak ketiga.
Utang kepada Pihak Ketiga yang berada pada K/L dengan nilai cukup signifikan, antara lain:
a. Kementerian Pertahanan sebesar Rp9.002.507.823.539 sebagian besar merupakan kewajiban
kepada pihak ketiga atas Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) dan belanja Listrik Telepon Gas
Air (LTGA) yang masih harus dibayar.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp1.753.019.356.854 merupakan  bansos yang
masih belum dibayar, belanja pegawai yang masih harus dibayar, belanja barang yang masih harus
dibayar dan hak pihak ketiga.
c. Kementerian Agama sebesar Rp4.637.682.250.697 merupakan  belanja  yang masih harus dibayar
dan hak pihak ketiga.
d. Kementerian Pertanian sebesar Rp1.418.743.619.863 merupakan belanja yang masih harus dibayar
dan hak pihak ketiga.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 144-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Rincian utang kepada pihak ketiga dapat dilihat pada Lampiran 25.
2. Utang kepada pihak ketiga yang berada di BUN sebesar Rp13.695.649.196.595, terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Utang Kepada Pihak Ketiga
(audited) (audited)
BA 999.01 20.751.000.000 31.776.000.000
BA 999.05 - 41.088.275.528.842
BA 999.08 2.687.200.000 37.878.279.350
BA 999.99 13.063.632.417.049 9.496.962.157.869
Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) 608.578.579.546 1.452.177.186.861
Jumlah 13.695.649.196.595 52.107.069.152.922

a. Utang pada BA 999.01 sebesar Rp20.751.000.000 merupakan kewajiban yang timbul kepada pihak
ketiga yang belum dibayarkan sampai dengan 31 Desember 2016 pada BA 999.01. Utang kepada
Pihak Ketiga ini merupakan Subsidiary Ledger Account (Akun Subledger) yang tersaji pada aplikasi
SPAN. Transaksi ini berasal dari transaksi pembayaran imbalan SBSN seri SDHI 2020C yang telah
diterbitkan SP2D sebesar Rp20.751.000.000 pada tanggal 30 Desember 2016 untuk jatuh tempo
pembayaran pada tanggal 3 Januari 2017.
b. Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga pada BA 999.08 (Belanja Lain-lain) sebesar Rp2.687.200.000
merupakan utang kepada pihak ketiga pada Kementerian Keuangan.
c. Utang kepada Pihak Ketiga pada BA 999.99 sebesar Rp13.063.632.417.049 terdiri dari terdiri dari
Utang Kepada Pihak Ketiga Ditjen Perbendaharaan sebesar Rp5.521.587.861.008, Utang Kepada
Pihak Ketiga Ditjen Anggaran sebesar Rp7.540.064.727.955, dan Utang Kepada Pihak Ketiga Badan
Kebijakan Fiskal sebesar Rp1.979.828.086.
1) Utang Kepada Pihak Ketiga Ditjen Perbendaharaan sebesar Rp5.521.587.861.008 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
No
(audited) (audited)
1 Utang pembayaran PPN BI RTGS/Swift atas
layanan jasa RTGS/Swift/BG sampai bulan
Desember 2016 3.382.134.734 2.169.328.235
2K Selisih harga beras bulog TA 2014 - 1.323.510.852
3e Kekurangan pencairan dana JKK Tr IV TA 2016 35.720.003 43.536.161
4t Kekurangan pencairan dana JKM Tr IV TA 2016 44.650.004 54.420.201
5e Kekurangan pencairan dana iuran Jaminan
r Kesehatan Tahun 2016 4.404.810.019 17.220.067.754
6a Kekurangan pencairan belanja pensiun bulan
n Desember 2016 13.720.546.248 6.540.751.064
7 UPSL PT Taspen Tahun 2007-2011 4.000.000.000.000 4.000.000.000.000
g
8 UPSL PT Taspen Tahun 2012-2013 1.500.000.000.000 1.500.000.000.000
a
9 UPSL PT Asabri Tahun 2001-2012 - 712.341.000.000
n Total 5.521.587.861.008 6.239.692.614.267
:
Utang Pembayaran PPN BI RTGS/SWIFT atas layanan jasa RTGS/SWIFT/BG yang
diselenggarakan oleh BI sampai dengan bulan Desember 2016 adalah sebesar Rp3.382.134.734.
Atas kewajiban tersebut, direncanakan alokasi dananya akan diajukan dalam APBN-P tahun 2017.
a. Kekurangan pencairan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Triwulan IV TA 2016 kepada PT
Taspen (Persero) adalah sebesar Rp35.720.003. Berdasarkan BAR Nomor 002/JKK-
TASPEN/2017 tanggal 30 Januari 2017, kekurangan ini timbul dari selisih iuran JKK yang
seharusnya diterima sebesar Rp19.285.382.473 dengan pencairan dana belanja iuran JKK
sebesar Rp19.249.662.470. Atas kekurangan tersebut, telah dilakukan pembayaran melalui
SPM Nomor 00037T/9873618/2017 Tanggal 8 Februari 2017 dengan SP2D Nomor
170191301001938 9 Februari 2017.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 145-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

b. Kekurangan pencairan iuran Jaminan Kematian (JKm) Triwulan IV TA 2016 kepada PT Taspen
(Persero) adalah sebesar Rp44.650.004 yang timbul dari selisih iuran JKm yang seharusnya
diterima sebesar Rp24.106.728.091 dengan pencairan dana belanja iuran JKm sebesar
Rp24.062.078.087 (sesuai dengan BAR nomor 002/JKM-TASPEN/2017 tanggal 30 Januari
2016). Atas kekurangan tersebut, telah dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor
00038T/9873618/2017 Tanggal 8 Februari 2017 dengan SP2D Nomor 170191301001922
9 Februari 2017.
c. Berdasarkan BAR Nomor 01/BA/DJPBN-BPJS Kesehatan/2016 tanggal 3 Februari 2016,
jumlah kekurangan pencairan dana iuran jaminan kesehatan tahun 2016 adalah sebesar
Rp4.404.810.019.
d. Kewajiban UPSL 2007-2011 pada PT Taspen (Persero) sebesar Rp4.000.000.000.000 telah
dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor 00020T/987361/2017 tanggal 24 Januari 2017
dengan SP2D Nomor 170191301000529 Tanggal 25 Januari 2017.
e. Kewajiban UPSL 2012-2013 sebesar Rp1.500.000.000.000 telah dilakukan pembayaran
melalui SPM Nomor 00021T/987361/2017 tanggal 24 Januari 2017 dengan SP2D Nomor
170191301000530 tanggal 25 Januari 2017.
f. Kekurangan pencairan dana pensiun bulan Desember 2016 pada PT Taspen (Persero) adalah
sebesar Rp13.720.546.248 berdasarkan Berita Acara Nomor 1/BA/DJPBN-TSP/2017 tanggal
17 Januari 2017. Atas kekurangan tersebut telah dilakukan pembayaran melalui SPM Nomor
00025T/9873618/2017 Tanggal 24 Januari 2017 dengan SP2D Nomor 170191301000648
Tanggal 27 Januari 2017.
2) Utang kepada pihak ketiga Ditjen Anggaran sebesar Rp7.540.064.727.955 terdiri dari:
a. Utang Kepada Pihak Ketiga Migas merupakan kewajiban kontraktual pemerintah terkait
dengan pelaksanaan kegiatan hulu migas. Jumlahnya yang belum diselesaikan sampai
dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp6.376.058.323.528. Sumber dana
pembayaran kewajiban kontraktual tersebut berasal dari penerimaan Migas pada rekening
Migas 600.000411980.
Pada nilai utang kepada pihak ketiga Migas tahun 2016 sebesar Rp6.376.058.323.528
terdapat adanya pengakuan utang yang berasal dari estimasi underlifting KKKS tahun 2016
sebagai konsekuensi dari penerapan PMK No. 124/PMK.02/2016 yang mewajibkan adanya
pelaporan estimasi transaksi over/underlifting periode tahun berjalan.
b. Utang kepada pihak ketiga panas bumi adalah dana yang tersedia di rekening panas bumi
yang dialokasikan sebagai pencadangan untuk pengembalian (reimbursement) PPN panas
bumi dan pencadangan Pembayaran PBB Panas Bumi yang belum atau masih diproses
penyelesaiannya. Pada 31 Desember 2016 masih terdapat kewajiban pengembalian
(reimbursement) PPN panas bumi yang dananya telah dialokasikan dalam rekening panas
bumi sebesar Rp1.164.006.404.427.
3) Utang kepada pihak ketiga Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sebesar Rp1.979.828.086 merupakan
kekurangan pembayaran pada 17 lembaga keuangan internasional yang dihitung/dikonversi
berdasarkan kurs tengah BI per 31 Desember 2016 (USD1=Rp13.436 dan
EUR1=Rp14.161,55).
Adapun rincian utang kepada pihak ketiga BKF adalah sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 146-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

BC BC
No. OI Valas 31-Des-16 Bank Charge
2015+2016 2015+2016
1 ISFD USD 118.045 26 118.071 1.586.395.238
2 OFID USD 0 38 38 503.850
3 AMRO USD 21.970 34 22.004 295.640.370
4 OECD BEPS Project EUR 0 0 0 0
5 GFTEI EUR 1.122 0 1.122 15.895.490
6 AMTF USD 0 38 38 503.850
7 USAID Trust Fund IDR 0 0 0 0
8 GGGI USD 0 28 28 369.490
9 ADBI USD 0 0 0 0
10 Fasilitas KSS USD 20 0 20 262.002
11 GCF USD 5.600 0 5.600 75.241.600
12 APTERR USD 51 0 51 683.086
13 AAHTF USD 18 0 18 235.130
14 WFP IDR 0 0 0 0
15 APTCF USD 295 0 295 3.963.620
16 GIH USD 0 10 10 134.360
17 CPOPC USD 0 0 0 0
Total 147.120 172 147.292 1.979.828.086
(Selisih rincian utang kepada pihak ketiga BKF akibat pembulatan angka koma dalam valas)

d. Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN)


Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp608.578.579.546 dan Rp1.452.177.186.861. Saldo Kewajiban Jangka Pendek merupakan Utang
kepada Pihak Ketiga dari pemerintah kepada penerima dana SP2D yang timbul akibat terdapat dana
SP2D yang gagal disalurkan akibat kesalahan pencantuman nama dan/atau nomor rekening penerima
dana SP2D pada SPM yang belum dikoreksi dan disampaikan kembali kepada KPPN oleh satuan kerja
terkait sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan penerimaan/pengeluaran non anggaran pihak
ketiga karena kesalahan sistem perbankan.

D.2.39. Utang Biaya Pinjaman


Utang Biaya Jumlah Utang Biaya Pinjaman per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Pinjaman
Rp52.125.297.935.737 dan Rp42.681.706.690.486 merupakan utang bunga yang belum dibayar sampai
Rp52,12 triliun
dengan tanggal neraca, yang terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
Utang Bunga Obligasi dan Bunga Pinjaman 48.787.629.498.339 39.672.995.434.798
Dalam Negeri
Utang Bunga Pinjaman Luar Negeri 3.337.621.476.609 3.008.711.255.688
Utang Biaya Pinjaman pada Kemenlu 46.960.789 -
Jumlah 52.125.297.935.737 42.681.706.690.486

D.2.40. Utang Subsidi


Utang Subsidi
Jumlah Utang Subsidi per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.576.637.802.426
Rp2,57 triliun
dan Rp57.307.157.070.590. Jumlah Utang Subsidi tersebut, Rp54.730.519.268.164 atau (95,50%) lebih
kecil dari Jumlah Utang Subsidi per 31 Desember 2015 sebesar Rp57.307.157.070.590. Penurunan secara
signifikan Utang Subsidi pada Kewajiban Jangka Pendek tersebut dikarenakan sudah ada yang dibayarkan
pada Tahun 2016 dan terdapat reklasifikasi akun dari Utang Subsidi pada Kewajiban Jangka Pendek ke Utang
Jangka Panjang Subsidi Kewajiban Jangka Panjang.
Hal dimaksud berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 147-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 264/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Belanja Subsidi. Selain itu, kebijakan akuntansi untuk pelaporan TA 2016 telah memisahkan antara utang
subsidi dengan utang subsidi diestimasi. Utang subsidi diestimasi adalah utang yang timbul pada saat
kewajiban pemerintah atas aktivitas Belanja Subsidi yang belum selesai proses bisnis transaksi rekonsiliasi
dan verifikasinya sampai dengan periode pelaporan keuangan tahunan. Kewajiban diestimasi adalah nilai
kewajiban pemerintah yang waktu dan jumlahnya belum pasti karena proses bisnis dalam suatu transaksi
belum selesai sampai dengan pelaporan keuangan tahunan dan dilaporkan pada laporan keuangan tahunan.
Rincian Utang Subsidi per Kementerian Negara/Lembaga tahun 2016 dan 2015 disajikan:
(dalam rupiah)
JUML AH Ke n a ik a n /
NO. K/ L %
TA 2016 TA 2015 ( P e n u ru n a n )
1 Keuangan 77.120.651.474 45.687.685.723.047 (45.610.565.071.573) (99,83)
2 Pertanian 0 6.035.755.182.786 (6.035.755.182.786) (100,00)
3 Perhubungan 0 446.233.945.169 (446.233.945.169) (100,00)
4 Sosial 0 5.133.837.688.957 (5.133.837.688.957) (100,00)
5 PUPR 170.707.912.401 0 170.707.912.401 100,00
6 Koperasi dan UKM 2.328.809.238.551 0 2.328.809.238.551 100,00
7 Kominfo 0 3.644.530.631 (3.644.530.631) (100,00)
Ju mla h 2.576.637.802.426 57.307.157.070.590 (54.730.519.268.164) (95,50)

1. Kementerian Keuangan
Utang Subsidi Kementerian Keuangan per 31 Desember 2016 sebesar Rp77.120.651.474. Jumlah Utang
Subsidi tersebut, Rp45.610.565.071.573 atau minus 99,83% lebih kecil dari Jumlah Utang Subsidi per
31 Desember 2015 sebesar Rp45.687.685.723.047.
Perbandingan Utang Subsidi Per Eselon I Kementerian Keuangan TA 2016 dan TA 2015 dapat disajikan
pada tabel berikut.
(dalam rupiah)
Unit Eselon I 2016 2015 Kenaikan/ (penurunan) %
DJA 0 45.334.264.258.084 (45.334.264.258.084) (100,00)
DJP 0 282.907.876.718 (282.907.876.718) (100,00)
DJPB 77.120.651.474 70.513.588.245 6.607.063.229 9,37
Jumlah 77.120.651.474 45.687.685.723.047 (45.610.565.071.573) (99,83)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Utang Subsidi per 31 Desember 2016 pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan merupakan Utang Subsidi
Bunga Kredit Program sebesar Rp77.120.651.474, sedangkan jumlah Utang Subsidi Bunga Kredit
Program per 31 Desember 2015 sebesar Rp70.513.588.245.
Nilai Tagihan Nilai Tagihan
Nilai Tagihan
Skema Belum Dibayar Belum Dibayar
Belum Dibayar
No Kredit s.d. 31 Desember s.d. 31 Desember
s.d. 31 Desember
Program 2016 utk Tagihan 2016 utk Tagihan
2016
2015 2016
(1) (2) (17) (18) (19)
1 KKPE 1.789.886.581 19.696.495.415 21.486.381.996
2 KLBI - - -
3 KPENRP 16.469.960.498 38.931.923.557 55.401.884.055
4 KPP NAD Nias - - -
5 KUPS - 199.918.736 199.918.736
6 SSRG - 32.466.687 32.466.687
7 Risk Sharing KKPE - - -
Total 18.259.847.079 58.860.804.395 77.120.651.474

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 148-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Utang Subsidi PPh-DTP yang berada pada DJP per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp282.907.876.718. Terdapat penurunan jumlah Utang Subsidi
dikarenakan Utang Subsiid PPh DTP per 31 Desember 2015 sebesar Rp282.907.876.718 telah
dibayarkan pada Tahun 2016. Perlu diinformasikan bahwa pada TA 2016 telah dilakukan
pembayaran atas kewajiban kontinjensi tahun 2015 sebesar Rp1.070.870.212.693.
2. Kementerian Pertanian
Utang Subsidi Kementerian Pertanian per 31 Desember 2016 sebesar Rp0. Jumlah utang subsidi tersebut,
Rp6.035.755.182.786 atau minus 100,00% lebih kecil dari jumlah utang subsidi per 31 Desember 2015
sebesar Rp6.035.755.182.786.
Penurunan Utang Subsidi per 31 Desember 2016 dikarenakan:
a. Pencairan Dana Cadangan Subsidi Benih Tahun 2015 sebesar Rp60.446.979.055 pada Semester I
Tahun 2016; dan
b. Tagihan Subsidi Pupuk Tahun 2015 dari BUMN Operator yang telah dilakukan verifikasi oleh KPA
Subsidi Pupuk namun belum dilakukan pembayaran sebesar Rp5.975.308.203.731 dikoreksi
menjadi Rp7.549.959.500.138 sesuai LHP BPK Tahun 2015 dan dilakukan rekalsifikasi ke Utang
Jangka Panjang Subsidi pada Kewajiban Jangka Panjang.

3. Kementerian Komunikasi dan Informatika


Utang subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp0. Jumlah utang subsidi tersebut, Rp3.644.530.631
atau minus 100,00% lebih kecil dari jumlah utang subsidi per 31 Desember 2015 sebesar
Rp3.644.530.631.
Penurunan Utang Subsidi Kementerian Kominfo per 31 Desember 2016 disebabkan karena sudah terdapat
pencairan Dana Cadangan PSO LKBN ANTARA Tahun 2015 sebesar Rp3.644.530.631 pada Semester I
Tahun 2016.

4. Kementerian Perhubungan
Utang subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp0. Jumlah utang subsidi tersebut, Rp446.233.945.169
atau minus 100,00% lebih kecil dari jumlah utang subsidi per 31 Desember 2015 sebesar
Rp446.233.945.169.
Penurunan Utang Subsidi per 31 Desember 2016 dikarenakan telah dicairkannya Dana Cadangan
Subsidi/PSO PT KAI dan PT PELNI pada Semester I Tahun 2016, dengan rincian sebagai berikut.
• Subsidi/PSO kepada PT PELNI sebesar Rp155.118.003.594; dan
• Subsidi/PSO kepada PT KAI sebesar Rp291.115.941.575.

5. Kementerian Sosial
Utang subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp0. Jumlah utang subsidi tersebut, Rp5.133.837.688.957
lebih kecil dari jumlah utang subsidi per 31 Desember 2014 sebesar Rp5.133.837.688.957.
Penurunan Utang Subsidi per 31 Desember 2016 dikarenakan:
– Telah dilakukan penyetoran pada Tahun 2016 terhadap kurang bayar Pemerintah atas penyaluran
Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah TA 2013 berdasarkan hasil audit BPK RI
sebesar Rp543.813.273.240; dan
– Telah dilakukan pencairan pada Semester I Tahun 2016 terhadap Dana Cadangan Subsidi Pangan
Tahun 2015 sebesar Rp4.590.024.415.717.

Perlu diinformasikan bahwa pada tahun 2016 telah dilakukan pembayaran utang kontinjensi tahun 2014
sebesar 1.510.250.367.941.

6. Kementerian Koperasi dan UKM


Utang subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.328.809238.551 dan jumlah utang subsidi per31
Desember 2015 sebesar Rp0. Utang subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.328.809238.551
merupakan Utang Subsidi Estimasi dikarenakan masih terdapat tagihan Subsidi IJP KUR dan Subsidi
Bunga KUR yang disampaikan kepada KPA namun belum dilakukan verifikasi, yang terdiri dari:

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 149-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

a. Subsidi IJP KUR sebesar Rp1.569.665.616.187, dengan rincian sebagai berikut.


• PT Askrindo sebesar Rp1.125.873.087.761
• Perum Jamkrindo sebesar Rp440.717.904.930
• PT Jamkrida Jatim sebesar Rp3.054.912.246
• PT Jamkrida Bali Mandara sebesar Rp19.711.250
b. Subsidi Bunga KUR sebesar Rp759.143.622.364, dengan rincian sebagai berikut.
• PT BRI sebesar Rp595.086.504.432
• PT BNI sebesar Rp49.537.889.823
• PT Bank Mandiri sebesar Rp102.788.204.638
• PT Bank Bukopin sebesar Rp136.515.429
• BTPN sebesar Rp274.123.859
• OCBC NISP sebesar Rp17.418.333
• PT Maybank sebesar Rp56.557.118
• PT Bank Artha Graha Internasional sebesar Rp500.277.798
• BPD Bali sebesar Rp1.093.333.422
• BPD DIY sebesar Rp1.321.067.847
• BPD Sulselbar sebesar Rp97.728.894
• BPD Jateng sebesar Rp591.426.034
• BPD Sumut sebesar Rp746.299.478
• BPD Riau Kepri sebesar Rp374.710.238
• BPD Sumbar (Nagari) sebesar Rp228.789.343
• PT Bank Sinarmas sebesar Rp2.259.264.859
• BPD Nusa Tenggara Barat sebesar Rp156.019.954
• BCA sebesar Rp11.177.762
• BPD Kalimantan Barat sebesar Rp2.320.883
• PT Bank Permata sebesar Rp6.187.500
• Bank Jabar Banten (bjb) sebesar Rp18.074.837
• BPD Nusa Tenggara Timur sebesar Rp3.743.803.908
• BPD Kalsel sebesar Rp83.928.439
• Adira Dinamika Multi Finance sebesar Rp382.859
• BPD Jambi sebesar Rp3.893.717
• Mega Central Finance sebesar Rp6.813.563
• BPD Lampung sebesar Rp907.397

7. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Utang subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp170.707.912.401 dan jumlah utang subsidi per 31
Desember 2015 sebesar Rp0. Utang Subsidi per 31 Desember 2016 tersebut berada di Direktorat
Jenderal Cipta Karya selaku KPA Subsidi Bunga Air Bersih sebesar Rp2.839.383.655 dan Direktorat
Jenderal Pembiayaan Perumahan sebesar Rp167.868.528.746.
a. Utang Subsidi per 31 Desember 2016 pada Direktorat Jenderal Cipta Karya selaku KPA Subsidi
Bunga Air Bersih sebesar Rp2.839.383.655 merupakan Utang Subsidi Estimasi yang sampai dengan
31 Desember 2016 terdapat tagihan subsidi namun belum selesai dilakukan verifikasi, yang terdiri
dari:

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 150-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Es ti mas i Tagi han


No PDAM
Juml ah (Rp)
1 Kota Bogor 138.344.711
2 Kota Ciamis 103.269.272
3 Kab Lombok Timur 22.997.337
4 Kota Banjarmasin 1.207.573.529
5 Kota Denpasar 301.995.928
6 Kota Malang 213.935.374
7 Kota Palopo 164.335.969
8 Kab Giri Menang 450.748.410
9 Kab Banyumas 236.183.125
Juml ah 2 .8 3 9 .3 8 3 .6 5 5

b. Utang Subsidi per 31 Desember 2016 pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebesar
Rp167.868.528.746 terdiri dari kontra akun Dana yang Dibatasi Penggunaannya sebesar
Rp153.956.000.000 sisa tagihan Subsidi Bunga KPR dari Bank Pelaksana yang belum terbayar
pada Tahun 2016 sebesar Rp10.000.528.746 (utang subisidi sebesar Rp8.512.955.018 dan utang
subsidi estimasi sebesar Rp1.487.573.728) dan sisa tagihan Subsidi Bantuan Uang Muka
Perumahan sebesar Rp3.912.000.000 yang merupakan utang subsidi estimasi.

D.2.41. Utang Transfer


Utang Transfer Jumlah Utang Biaya Pinjaman per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp27,29 triliun
Rp27.295.376.677.939 dan Rp0. Utang Transfer Tahun 2016 terdiri dari Kewajiban TKD Diestimasi sebesar
Rp13.444.198.057.940 dan Kewajiban TKD sebesar Rp13.851.178.620.355.
Pada Tahun 2015, Kewajiban Transfer Ke Daerah (TKD) Diestimasi dan Kewajiban TKD disajikan sebagai
bagian dari Utang Kepada Pihak Ketiga. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 214/PMK.05/2013
tentang Bagan Akun Standar dan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: KEP-311/PB/2015
tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, pada tahun 2016 Transfer ke Daerah yang
Masih Harus Dibayar tersebut. disajikan sebagai bagian dari Utang Transfer.
1. Kewajiban TKD Diestimasi
Kewajiban TKD Diestimasi Tahun 2016 dicatat sebesar Rp13.444.198.057.585 merupakan selisih
antara pendapatan yang seharusnya dibagihasilkan dengan realisasi penyaluran DBH dan kurang salur
DBH TW IV sebesar Rp11.525.752.044.560 setelah disesuaikan (set off) dengan piutang diestimasi
sebesar Rp12.563.708.355.676 berdasarkan Nota Dinas usulan koreksi ND-134/PK.2/2017 (yang
diterbitkan oleh subdit teknis) nilai tersebut berasal dari penjumlahan utang TKDD lainnya DBH SDA
Tahun 2016 sebesar Rp1.113.494.659.085 dengan utang TKDD lainnya DBH Pajak Tahun 2016
sebesar Rp11.450.213.696.591.
Selain itu juga ditambah dengan jurnal koreksi penyajian kembali piutang atas kurang bayar DBH SDA
Kehutanan TA 2012 dan 2013 yang disajikan dalam Utang Estimasi LKTD TA 2015 namun belum
diperhitungkan dalam PMK 162/2016 sebesar Rp72.582.964.434 dengan rincian sebagai berikut.
Saldo Awal
PMK 162/2016 Saldo Akhir Saldo Akhir KB
Kewajiban
KB DBH PSDH TA 2012 6.717.095.601 6.714.913.808 2.181.793 2.181.793
KB DBH Dana Reboisasi TA 2012 8.083.283.861 8.088.758.053 (5.474.192) 0
KB DBH IIUPH/IHPH TA 2012 4.801.243.360 3.382.521.580 1.418.721.780 1.418.721.780
KB DBH Kehutanan TA 2013 103.750.943.250 32.588.882.389 71.162.060.861 71.162.060.861
Jumlah 123.352.566.072 50.775.075.830 72.577.490.242 72.582.964.434

Kemudian ditambah pula dengan koreksi pengakuan penerimaan DBH SDA TA 2015 yang belum
diperhitungkan untuk dibagihasilkan yang merupakan selisih nilai PNBP berdasarkan LKPP audited 2015
dengan PNBP yang telah diperhitungkan untuk dibagihasilkan sebesar Rp807.906.737.475 dengan
rincian sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 151-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penerimaan PNBP
2015 yang telah
Estimasi kekurangan
diperhitungkan untuk Porsi
DBH TA 2015
No Jenis DBH LKPP Audited 2015 dibagihasilkan Selisih PNBP Alokasi
berdasarkan LKPP
(termasuk yang sudah DBH
2015 (Audited)
dibayar maupun yang
belum)
a b C D e = c-d f (%) g=exf
DBH Minerba-
1 948.850.747.723 497.049.861.518 451.800.886.205 80,00 361.440.708.964
Iuran Tetap
DBH Minerba-
2 16.734.111.970.096 16.195.747.971.058 538.363.999.038 80,00 430.691.199.231
Royalti

DBH Minerba TA 2015 yang belum diperhitungkan untuk dibagihasilkan 990.164.885.243 792.131.908.194

DBH Kehutanan-
3 2.001.550.688.382 1.968.907.017.821 32.643.670.561 40,00 13.057.468.224
Dana Reboisasi
DBH Kehutanan-
4 1.012.884.812.273 1.009.493.852.693 3.390.959.580 80,00 2.712.767.664
PSDH
DBH Kehutanan-
5 57.312.529.140 5.741.740 80,00 4.593.392
IIUPH/IHPH 57.306.787.400

DBH Kehutanan TA 2015 yang belum diperhitungkan untuk dibagihasilkan 36.040.371.881 15.774.829.280

DBH SDA TA 2015 yang belum dapat


1.026.205.257.124 807.906.737.475
dibagihasilkan

Rincian piutang diestimasi sebesar Rp12.563.708.355.676 sebagai berikut.


No Jenis DBH Saldo
1. DBH Pajak PBB Bagian Daerah 4.835.497.771.866
2. DBH Pajak PBB Bagi Rata 156.338.510.428
3. DBH Pajak PPh 21 6.458.377.414.297
4. DBH SDA Hutan PSDH 354.632.036.845
5. DBH SDA Hutan IIUPH 43.217.260.154
6. DBH SDA Hutan DR 333.161.496.740
7. DBH SDA Perikanan 40.327.142.069
8. DBH Panas Bumi Setoran Bag. Pemerintah 329.732.441.371
9. DBH Panas Bumi Iuran Tetap 12.424.281.906
Jumlah 12.563.708.355.676

2. Kewajiban TKD
Kewajiban TKD TA 2016 sebesar Rp13.851.178.620.355 terdiri dari:
a. Kewajiban TKD – Dana Bagi Hasil
Kewajiban TKD untuk DBH TA 2016 terdapat penyesuaian yang semula sebesar
Rp34.991.519.089.396 menjadi sebesar Rp13.851.178.620.355. Hal tersebut dikarenakan adanya
realisasi penyaluran kurang bayar DBH dari RKUN ke RKUD di tahun berjalan dan pengakuan jumlah
kurang bayar sehubungan dengan terbitnya PMK 162 Tahun 2016. Sebagai tambahan informasi,
dibawah ini kami sajikan kewajiban dari periode sebelumnya dan kewajiban pada periode berjalan
secara rinci sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 152-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian 2015 Penyesuaian 2016 Keterangan


KB DBH Minyak Bumi TA 2014 377,327,914,787 (377,327,914,787) 0 Pembayaran
KB DBH Gas Bumi TA 2014 3,885,140,000,000 (3,885,140,000,000) 0 Pembayaran
KB DBH Kehutanan PSDH TA 2014 24,041,896,032 (24,041,896,032) 0 Pembayaran
KB DBH Kehutanan DR TA 2014 91,560,073,041 (91,560,073,041) 0 Pembayaran
KB Pertum Iuran Tetap TA 2014 148,382,641,461 (148,382,641,461) 0 Pembayaran
KB DBH Kehutanan IIUPH TA 2014 89,432,853,343 (89,432,853,343) 0 Pembayaran
KB DBH Panas Bumi Iuran Tetap TA 2014 6,755,274,745 (6,755,274,745) 0 Pembayaran
KB DBH Panas Bumi Existing TA 2014 148,092,521,286 (148,092,521,286) 0 Pembayaran
KB DBH Pertum TA 2013 5,723,151,786 (5,723,151,786) 0 Pembayaran
KB Pertum Royalty TA 2014 1,688,153,723,146 (1,688,153,723,146) 0 Pembayaran
KB DBH PBB Bag Daerah TA 2014 2,924,738,971,863 (2,924,738,971,863) 0 Pembayaran
KB DBH BP PBB TA 2014 99,091,385,422 (99,091,385,422) 0 Pembayaran
KB PBB Bagi Rata 2014 179,493,301,740 (179,493,301,740) 0 Pembayaran
KB PBB Insentif 2011 1,000 (1,000) 0 Pembayaran
KB BP PBB Penerimaan Awal Tahun 2014 3,516,443,562 (3,516,443,562) 0 Pembayaran
KB BP PBB Penerimaan Akhir Tahun 2013 4,981,367,332 (4,981,367,332) 0 Pembayaran
KB PBB Penerimaan Awal Tahun 2014 92,784,867,958 (92,784,867,958) 0 Pembayaran
KB PBB Penerimaan Akhir Tahun 2013 105,875,136,801 (105,875,136,801) 0 Pembayaran
KB PBB Insentif 2014 210,636,439,739 (210,636,439,739) 0 Pembayaran
Total 10,085,727,965,044 (10,085,727,965,044) 0
Keterangan:
Kurang bayar pada PMK No.4/PMK.07/2016 diganti dengan PMK 162/PMK.07/2016 dimana
angkanya sudah diperhitungkan di dalam PMK 162/PMK.07/2016.
Kewajiban TKD untuk DBH TA 2016 terdapat penyesuaian yang semula sebesar
Rp34.991.519.089.396, menjadi sebesar Rp13.851.178.620.356. Hal tersebut dikarenakan
adanya realisasi penyaluran kurang bayar DBH dari RKUN ke RKUD ditahun berjalan dan pengakuan
jumlah kurang bayar sehubungan dengan terbitnya PMK 162 Tahun 2016, secara rinci disajikan
sebagai berikut.
Penyesuaian/
Uraian 2015 2016
pengurang
Kurang Bayar PPH Pasal 21 TA 2015 11.930.956.701.532 (8.560.750.980.000) 3.370.205.721.532
Kurang Bayar PPh Pasal 25 TA 2015 1.659.997.232.596 (1.015.892.773.000) 644.104.459.596
Kurang Bayar PBB Bagi Rata TA 2015 289.153.375.831 (220.492.090.146) 68.661.285.685
Kurang Bayar Insentif PBB TA 2015 144.042.576.674 (144.042.576.674) -
Kurang Bayar PBB Bag Daerah Prov TA 2015 1.840.445.014.613 (1.231.439.137.354) 609.005.877.259
Kurang Bayar PBB Bag Daerah Kab/Kota TA 2015 7.163.638.605.568 (4.870.223.877.000) 2.293.414.728.568
Kurang Bayar Biaya Pemungutan PBB TA 2015 305.035.517.729 (206.720.268.493) 98.315.249.236
Kurang Bayar CHT TA 2015 41.027.342.940 (37.097.114.000) 3.930.228.940
Kurang Bayar Kehutanan IIUPH TA 2015 52.044.091.724 22.441.129.070 74.485.220.794
Kurang Bayar Kehutanan PSDH TA 2015 498.867.272.846 (396.138.593.695) 102.728.679.151
Kurang Bayar Kehutanan DR TA 2015 502.852.926.392 (271.421.896.959) 231.431.029.433
Kurang Bayar Pertum Iuran Tetap TA 2015 89.939.115.626 (6.620.516.539) 83.318.599.087
Kurang Bayar Pertum Royalti TA 2015 1.159.585.395.510 (881.586.566.068) 277.998.829.442
Kurang Bayar Minyak Bumi TA 2015 2.929.631.507.419 (1.568.523.651.213) 1.361.107.856.206
Kurang Bayar Gas Bumi TA 2015 6.000.698.453.990 (1.612.394.112.000) 4.388.304.341.990
Kurang Bayar Panas Bumi Iuran Tetap TA 2015 8.272.121.506 (3.006.860.118) 5.265.261.388
Kurang Bayar Panas Bumi Set. Bag. Pemerintah TA 2015 375.331.836.900 (136.430.584.851) 238.901.252.049
Total 34.991.519.089.396 (21.140.340.469.040) 13.851.178.620.356

b. Kewajiban TKD – Dana Alokasi Umum


Nilai kewajiban pada neraca Satker DAU dan DAK per 31 Desember 2016 yang dicatat sebesar
nihil. Penyaluran DAU yang ditunda disalurkan semuanya pada bulan Desember 2016 antara lain
terkait keterlambatan penyampaian laporan bulanan dalam rangka konversi penyaluran DBH
dan/atau DAU dalam bentuk Non Tunai berdasarkan PMK Nomor 93/PMK.07/2016 dan
pengendalian pelaksanaan APBN berdasarkan PMK Nomor 125/PMK.07/2016 tentang Penundaan
Penyaluran Sebagian Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2016.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 153-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

  D.2.42. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang


Bagian Lancar
Jumlah Bagian Lancar Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Utang Jangka
Rp181.184.977.279.977 dan Rp188.739.402.001.578 merupakan utang Pemerintah yang akan dibayar atau
Panjang
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Nilai netto Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Rp181,18
sebesar Rp180.994.911.321.968 yang berasal dari nilai Bruto sebesar Rp181.089.944.300.968 dikurangi
triliun
Unamortized Discount sebesar Rp1.394.289.000 dan ditambah Unamortized Premium sebesar
Rp96.427.268.000. Rincian Bagian Lancar Utang Jangka Panjang yang terdiri dari:
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
(audited) (audited)
Bagian Lancar Utang Luar Negeri:
Bagian Lancar Utang JP LN pada BA 999.01 65.854.121.375.625 70.493.462.653.043
Utang Luar Negeri pada Kemenlu 74.200.867.942 20.018.680.343
Subtotal 65.928.322.243.567 70.513.481.333.386
Bagian Lancar Utang Dalam Negeri:
Bagian Lancar Utang JP Dalam negeri 781.918.346.345 451.962.903.764
Bagian Lancar Obligasi Negara dalam Rupiah 64.475.918.711.065 69.759.861.514.428
Bagian Lancar Obligasi Negara dalam Valuta Asing 27.409.440.000.000 12.415.221.250.000
Bagian Lancar SBSN dalam Rupiah 22.494.345.000.000 35.598.875.000.000
Subtotal 115.161.622.057.410 118.225.920.668.192
Jumlah 181.089.944.300.977 188.739.401.901.578
Unamortized Discount (1.394.289.000) (52.905.644.047)
Unamortized Premium
Premium Bagian Lancar Obligasi Negara Rupiah 47.545.742.000
Premium Bagian Lancar Obligasi Negara valuta Asing 48.574.405.000
Premium SBSN dalam rupiah 307.121.000
Subtotal 96.427.268.000
Nilai Netto 181.184.977.279.977 188.686.496.357.531

*)
selisih antara data bagian lancar utang jangka panjang dengan rincian tabel sebesar Rp9 karena pembulatan

D.2.43. Utang SBN Jangka Pendek


Utang SBN
Jumlah SBN Jangka Pendek Bruto per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Jangka Pendek
Rp48.740.000.000.000 dan Rp79.483.262.000.000, merupakan instrumen utang jangka pendek yang
Rp48,74 triliun
diterbitkan dengan diskonto yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun. SBN Jangka Pendek sebesar
Rp47.959.969.856.000 merupakan nilai bersih dari nilai Bruto sebesar Rp48.740.000.000.000 dikurangi
Unamortized Discount minus sebesar Rp780.030.144.000 dan Unamortized Premium sebesar Rp0.

D.2.44. Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan


Utang
Jumlah Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Kelebihan
Rp21.105.615.601.681 dan Rp13.217.535.232.714 merupakan kewajiban Pemerintah atas kelebihan
Pembayaran
pembayaran pendapatan yang diterima dari penyetor namun sampai dengan tahun anggaran berakhir belum
Pendapatan
dibayar oleh Pemerintah. Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan terdiri dari:
Rp21,10 triliun
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Uraian
(audited) (audited)
SPM-KP yang belum diterbitkan SP2D-nya dan pengembalian 20.902.612.152.597 13.186.136.437.822
pungutan ekspor yang belum direalisasikan oleh eksportir
pada Kementerian Keuangan.
Utang kelebihan pembayaran pendapatan pada Kementerian 1.000.000 -
Pertanian
Utang kelebihan pembayaran pendapatan pada Kementerian 202.906.017.951 31.377.315.275
ESDM
Utang Kelebihan PembayaranPendapatan Non Pajak Lainnya 96.431.133 21.479.617
DJPB (BA 999.99)
Jumlah 21.105.615.601.681 13.217.535.232.714

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 154-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.45. Pendapatan Diterima di Muka


Pendapatan
Jumlah Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Diterima
Rp13.683.518.972.548 dan Rp13.564.185.160.475 merupakan pendapatan yang sudah masuk ke Kas
Dimuka
Rp13,68 triliun Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Pendapatan Diterima Dimuka
(audited) (audited)
K/L 13.496.790.769.043 13.338.226.236.801
BUN 186.728.203.505 225.958.923.674
Jumlah 13.683.518.972.548 13.564.185.160.475

1. Pendapatan Diterima di Muka yang berada di K/L sebesar Rp13.496.790.769.043 sebagian besar saldo
Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 berasal dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika sebesar Rp10.305.050.841.370 yang merupakan pendapatan terkait izin
spektrum/frekuensi. Rincian Pendapatan Diterima di Muka adalah sebagaimana pada Lampiran 25.
2. Jumlah Pendapatan Diterima di Muka yang berada di BUN per 31 Desember 2016 sebesar
Rp186.728.203.505. Pendapatan Diterima di Muka yang berasal dari transaksi sewa atas aset eks
BPPN kepada PT. Bio Farma (Persero) selama 3 tahun yang dimulai tanggal 5 Agustus 2015 sebesar
Rp20.821.340.000. Sehingga nilai sewa yang masih menjadi kewajiban Kementerian Keuangan adalah
selama 20 bulan adalah sebesar Rp11.567.411.111.
Pendapatan Diterima di Muka yang berasal dari sewa aset KKKS sebesar Rp41.226.511.805, hal ini
berasal dari Pemanfaatan BMN pada KKKS Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE
ONWJ) berupa fasilitas pipa penyalur gas bumi telah dilakukan sejak tanggal perjanjian hingga 31
Januari 2017, dengan tarif sewa sebesar USD0.0724/MMBTU. PT Nusantara Regas selaku penyewa
telah membayar biaya sewa sebesar Rp125.546.294.937. Atas pembayaran tersebut, Pemerintah
masih memiliki kewajiban pendapatan diterima dimuka sebesar Rp41.226.511.804.
Pendapatan diterima di muka satker Migas sebesar USD448,832.42 atau setara dengan
Rp6.030.512.395 apabila dikonversi menggunakan kurs tengah BI per 31 Desember 2016 sebesar
Rp13.436/USD merupakan penerimaan di Rekening Migas Nomor 600.000411980 yang belum jelas
peruntukkannya, namun atas penerimaan tersebut telah dipindahbukukan ke Rekening KUN Nomor
600.502411980.

D.2.46. Pendapatan Yang Ditangguhkan


Pendapatan Jumlah Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Yang
Rp834.208.053 dan Rp120.697.517.615 merupakan pendapatan dan piutang terkait penerimaan migas yang
Ditangguhkan
belum dapat diakui sebagai PNBP karena earning process-nya belum selesai.
Rp834,20 juta
Pendapatan Ditangguhkan sebesar Rp834.208.053 merupakan penerimaan di rekening Migas Nomor
600.000411980 yang belum teridentifikasi peruntukannya hingga per 31 Desember 2016 sebesar
USD62,087.53 atau setara dengan Rp834.208.053 (Rp13.436/USD) yang terdiri dari penerimaan atas
Denda/Penalty gas sebesar US4,804.71 yang belum diproses pemindahbukuannya ke Rekening KUN dan
penerimaan yang belum teridentifikasi peruntukannya sebesar USD57,282.82. Penerimaan ini masih
dicadangkan di rekening Migas Nomor 600.000411980 dan akan dipindahbukukan ke rekening KUN Nomor
600.502411980 setelah teridentifikasi peruntukannya.

D.2.47. Utang Jangka Pendek Lainnya


Utang Jangka
Jumlah Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Pendek Lainnya
Rp76.693.939.958 dan Rp65.130.423.681, dengan rincian sebagai berikut.
Rp76,69 miliar

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 155-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Utang Jangka Pendek Lainnya
(audited) (audited)
K/L 82.302.142.358 66.440.154.825
Reklasifikasi ke Pendapatan Pajak (20.726.107.444) (23.317.864.041)
BUN 15.117.905.044 22.008.132.897
Jumlah 76.693.939.958 65.130.423.681

1. Utang Jangka Pendek Lainnya yang berada di K/L sebesar Rp82.302.142.358 antara lain berupa
pungutan pajak yang belum disetor oleh bendahara pengeluaran ke kas negara, utang pajak yang
bersumber dari non APBN, utang satker BLU dan Perguruan Tinggi yang masih harus dibayar, dan lain-
lain. Utang Jangka Pendek Lainnya di K/L yang nilainya signifikan antara lain pada Kementerian
Pertahanan sebesar Rp16.633.603.940, pada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
sebesar Rp36.370.265.979, pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
Rp8.804.552.864.Dari Utang Jangka Pendek lainnya yang berasal dari pungutan pajak yang belum
disetor oleh bendahara pengeluaran atau bendahara penerimaan ke kas negara dilakukan reklasifikasi
dari Utang ke pendapatan pajak pada Laporan Operasional sebesar Rp20.726.107.444.
Rincian utang jangka pendek lainnya dapat dilihat pada Lampiran 25.
2. Utang Jangka Pendek Lainnya yang berada di BUN sebesar Rp15.117.905.044merupakan Utang
Jangka Pendek Lainnya pada BA 999.99. Utang jangka pendek lainnya pada BA 999.99 merupakan
kewajiban yang harus dikeluarkan dari rekening Migas Nomor 600.000411980 yang disebabkan salah
setor PT Madura Mandiri Barat yang peruntukannya sebagai PPh Migas sebesar USD1,125,179 atau
setara dengan Rp15.117.905.044 apabila dikonversi menggunakan kurs tengah BI per 31 Desember
2016 yaitu Rp13.436/USD.

D.2.48. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan


Utang Jangka
Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Panjang DN
sebesar Rp4.350.662.878.199 dan Rp3.629.337.716.270. Utang tersebut merupakan utang dalam negeri
Perbankan
perbankan yang terdiri dari BUMN dan pinjaman dari perusahaan daerah yang akan jatuh tempo lebih dari 12
Rp4,35 triliun
(dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Rincian Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan adalah
sebagai berikut.
(dalam rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Jenis Utang
(audited) (audited)
BJB 978.590.505.687 948.898.090.807
Bank Mandiri 1.002.719.448.501 1.094.426.787.633
PT. BNI (Persero) 1.293.430.905.493 373.043.116.969
PT. BRI (Persero) 228.882.092.415 221.957.910.338
Bank Jateng 117.194.937.584 130.216.597.315
Bank DKI 729.844.988.519 860.795.213.208
Jumlah*) 4.350.662.878.199 3.629.337.716.270

D.2.49. Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara Dalam Negeri


Utang Jangka
Panjang SBN Jumlah Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara Dalam Negeri per 31 Desember 2016 dan 31 Desember
Dalam Negeri 2015 sebesar Rp2.570.709.481.830.380 dan Rp2.149.470.709.718.730 merupakan posisi utang dalam
Rp2.570,70 bentuk SBN yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Nilai bersih Utang
triliun Jangka Panjang Dalam Negeri SBN per 31 Desember 2016 sebesar Rp2.585.627.331.847.380 berasal dari
nilai bruto sebesar Rp2.570.709.481.830.380 dikurangi Unamortized Discount sebesar
Rp12.141.102.324.000 dan ditambah Unamortized Premium sebesar Rp27.058.952.341.000.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 156-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.2.50. Pembiayaan Surat Berharga Negara Ditangguhkan


Pembiayaan
Jumlah Pembiayaan Surat Berharga Negara Ditangguhkan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
SBN
sebesar Rp46.782.035.830.000 dan Rp63.688.116.925.000. Pembiayaan Surat Berharga Negara
Ditangguhkan
Ditangguhkan tersebut berasal dari total cash proceeds penerbitan SBN Valas pada tanggal 8 Desember 2016
Rp46,78 triliun
dengan menggunakan kurs tanggal pelaporan yang diperuntukkan sebagai penerimaan pembiayaan di tahun
anggaran 2017 (Prefunding).
D.2.51. Utang Kepada Dana Pensiun dan THT
Utang Kepada
Utang Kepada Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Dana Pensiun
sebesar Rp15.618.826.539.263 dan Rp14.218.871.930.000 merupakan kewajiban Pemerintah terhadap
dan THT
Program Dana Pensiun dan THT akibat kenaikan gaji PNS tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011 dengan
Rp15,61 triliun
rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Uraian 31 Desember 2016 (audited) 31 Desember 2015 (audited)
Penetapan Unfunded PSL Tahun 2007-2011 19.161.745.000.000 19.161.745.000.000
Pembayaran Tahun 2012 (1.000.000.000.000) (1.000.000.000.000)
Pembayaran Tahun 2013 (1.000.000.000.000) (1.000.000.000.000)
Pembayaran Tahun 2014 (2.000.000.000.000) (2.000.000.000.000)
Pembayaran Tahun 2015 (3.000.000.000.000) (3.000.000.000.000)
Pembayaran Tahun 2016 *) (4.000.000.000.000) -
Reklasifikasi ke Utang Jangka Pendek (4.000.000.000.000) (4.000.000.000.000)
Sub Total 4.161.745.000.000 8.161.745.000.000
Penetapan Unfunded PSL Tahun 2012-2013 7.557.126.930.000 7.557.126.930.000
Pembayaran Tahun 2016 *) (1.500.000.000.000) -
Reklasifikasi ke Utang Jangka Pendek (1.500.000.000.000) (1.500.000.000.000)
Sub Total 4.557.126.930.000 6.057.126.930.000
Penetapan Unfunded PSL Tahun 2014-2015 6.899.954.609.263 -
Unfunded Liability PT Asabri (Persero) 1.087.341.000.000 1.087.341.000.000
Pembayaran Tahun 2015 (375.000.000.000) (375.000.000.000)
Pembayaran Tahun 2016 *) (712.341.000.000) -
Reklasifikasi ke Utang Jangka Pendek - (712.341.000.000)
Total 15.618.826.539.263 14.218.871.930.000
*) Pembayaran ini merupakan penyelesaian utang jangka pendek yang disajikan pada LKPP Tahun 2015, yang dibayarkan pada tahun
2016: atas UPSL Tahun 2007-2011 kepada PT Taspen sebesar Rp4 triliun; UPSL Tahun 2012-2013 kepada PT Taspen sebesar Rp1,5
triliun; dan atas UPSL tahun 2001-2012 kepada PT Asabri sebesar Rp712,34 miliar.

Kewajiban jangka panjang ini telah sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-160/MK.02/2013 tanggal
4 Maret 2013 hal penetapan Unfunded Past Service Liability tahun 2007 – 2011.
Kewajiban jangka panjang ini berkurang Rp11.000.000.000.000 dari penetapan Unfunded Past Service
Liabilitysebesar Rp19.161.745.000.000 karena Pemerintah telah membayar angsuran Unfunded Past Service
Liability Tahun 2007 s.d 2011 sebesar Rp11.000.000.000.000 sebagaimana tabel di atas.
Menteri Keuangan telah mengatur masalah UPSL melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
25/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Perhitungan, Pengakuan, dan Pembayaran Unfunded Past Service
Liability Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil Yang Dilaksanakan oleh PT Taspen (Persero).
Dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut UPSL yang diakui adalah UPSL yang terjadi akibat kondisi:
perubahan formula manfaat Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil; kenaikan tabel gaji pokok
Pegawai Negeri Sipil yang menjadi dasar pembayaran manfaat Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri
Sipil; dan/atau penambahan peserta baru yang tanggal penempatan berbeda dengan tanggal pengangkatan.
Khusus untuk UPSL periode tahun 2007 s.d. 2011 telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan surat
nomor S-160/MK.02/2013 tanggal 4 Maret 2013 sebesar Rp19.161.745.000.000. Penetapan ini didasarkan
hasil due diligence yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP).
Sesuai Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-888/MK.02/2013 tanggal 4 Desember 2013, hal
Persetujuan Skema Pembayaran Unfunded Past Service Liability Program THT PNS, atas saldo UPSL Program
Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 157-
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

THT PNS tahun 2007-2011 per 31 Desember 2013 sebesar Rp17.161.745.000.000, akan dilakukan
pembayaran dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dengan skema pembayaran sebagai berikut.
Tahap Tahun Jumlah
I 2014 2.000.000.000.000
II 2015 3.000.000.000.000
III 2016 4.000.000.000.000
IV 2017 4.000.000.000.000
V 2018 4.161.745.000.000
Total 17.161.745.000.000

Kewajiban pemerintah atas UPSL mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan telah terbitnya surat Menteri
Keuangan S-912/MK.02/2014 tanggal 31 Desember 2015 hal Penetapan Unfunded Past Service Liability
tahun 2012-2013 sebesar Rp7.557.126.930.000.- akibat terbitnya PP Nomor 15 Tahun 2012.
Terhadap kenaikan jumlah UPSL, telah ditetapkan skema melalui surat Menteri Keuangan No S-
100/MK.02/2015 tanggal 13 Februari 2015 hal persetujuan skema pembayaran UPSL Program THT PNS PT
Taspen (Persero) 2012-2013.
Tahap Tahun Jumlah
I 2016 1.500.000.000.000
II 2017 1.500.000.000.000
III 2018 1.500.000.000.000
IV 2019 1.500.000.000.000
V 2020 1.557.126.930.000
Total 7.557.126.930.000

Sehingga per 31 Desember tahun 2016 atas UPSL Program THT PNS tahun 2007-2011 pada PT Taspen
sebesar Rp4.000.000.000.000 dan UPSL Program THT PNS tahun 2012-2013 pada PT Taspen sebesar
Rp1.500.000.000.000, direklasifikasi dari Kewajiban Jangka Panjang menjadi Kewajiban Jangka Pendek
dalam LKPP Tahun 2016.
Selain UPSL di atas, PT Taspen (Persero) dalam Laporan Keuangan Unaudited Tahun 2016 mencatat UPSL
Tahun 2016 sebesar Rp43.533.081.123. Namun demikian, UPSL yang tercatat dalam Laporan Keuangan PT
Taspen (Persero) ini belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan sehingga belum masuk dalam Laporan Keuangan
BA 999.99.
D.2.52. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Rp132.925.441.051.110 dan Rp110.692.888.988.957, yang terdiri dari:

Utang Jangka (dalam rupiah)


31 Desember 2016 31 Desember 2015
Panjang DN Jenis Utang
(audited) (audited)
Lainnya Kewajiban atas Risk Sharing Kredit Program Kredit Usaha Tani
Rp132,92 (KUT) Tahun Penyediaan (TP) 1998/1999 1.911.927.727.159 1.911.927.727.159
triliun Dana titipan atas iuran program pensiun pada PT Taspen 102.693.565.264.409 84.489.252.548.619
Utang Jangka Panjang Dalam Negeri pada PT Asabri 20.329.414.199.407 17.601.248.369.000
Dana titipan atas Tabungan Perumahan pada BAPERTARUMPNS 7.211.731.495.881 6.460.799.344.154
Utang Jangka Panjang dalam Negeri Lainnya pada K/L 778.802.364.254 229.661.000.025
Jumlah 132.925.441.051.110 110.692.888.988.957

• Kewajiban atas Risk Sharing Kredit Program KUT TP 1998/1999


Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya sebesar 1.911.927.727.159 merupakan Kewajiban
Kontinjensi atas Risk Sharing Kredit Program KUT TP 1998/1999. Kredit Usaha Tani (KUT) adalah salah
satu skim Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) berupa pemberian kredit modal kerja yang diberikan BI
kepada bank pelaksana untuk disalurkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani melalui

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 158-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

koperasi primer/LSM guna membiayai usaha taninya dalam rangka intensifikasi padi, palawija, dan
holtikultura. Terdapat 2 (dua) pola dalam penyaluran KUT, yaitu pola executing dan pola channeling.
Penyaluran KUT TP 1998/1999 dilakukan dengan pola channeling yakni bank pelaksana terbatas hanya
sebagai penyalur (agen channeling) ke Koperasi/LSM. Sedangkan Koperasi/LSM bertindak sebagai
executing yang bertanggung jawab atas penyaluran dan pelunasan KUT kepada dan dari kelompok tani.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-628/MK.017/1998 tanggal 7 Desember 1998, pembagian
risk sharing atas tunggakan KUT tersebut yaitu sebesar 52,25% ditanggung Pemerintah, sebesar 42,75%
ditanggung Bank Indonesia, dan sebesar 5% ditanggung Perum Jamkrindo.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Nomor 091/LHP/XV/12/2010 tanggal 31 Desember 2010
diketahui bahwa realisasi penyaluran KUT TP 1998/1999 adalah sebesar Rp7.677.429.744.360,
terdapat pelunasan (BI mendebet rekening giro bank pelaksana di BI) sebesar Rp1.968.960.319.700,
sehingga masih terdapat tunggakan sebesar Rp5.708.469.424.660. Dari tunggakan tersebut terdapat
nilai yang belum disepakati berupa penyaluran tidak didukung dokumen lengkap sebesar
Rp1.539.052.034.110 dan tunggakan yang tidak didukung Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
(RDKK) sebesar Rp510.225.568.235. Dengan demikian, estimasi tunggakan yang dapat diperhitungkan
untuk risk sharing adalah sebesar Rp3.659.191.822.315.Risk sharing yang ditanggung Pemerintah
adalah sebesar 52,25%, sehingga Pemerintah mengakui adanya Kewajiban atas Risk Sharing Kredit
Program KUT TP 1998/1999 sebesar Rp1.911.927.727.159 (52,25%xRp3.659.191.822.315).
Pemerintah dapat menyesuaikan nilai kewajiban atas Risk Sharing Kredit Program.Dalam rangka
penyelesaian kewajiban risk sharing program KUT, dan sesuai dengan hasil rapat konsultasi Pemerintah
dengan DPR pada tahun 2004, besaran kewajiban risk sharing KUT tersebut perlu mendapat persetujuan
DPR.
• Dana titipan atas iuran program pensiun pada PT Taspen
Dana titipan atas iuran program pensiun pada PT Taspen sebesar Rp102.693.565.264.409 merupakan
kewajiban kepada peserta program pensiun PNS sampai dengan 31 Desember 2016 atas dana yang
dikelola PT Taspen.
• Dana titipan atas iuran program pensiun pada PT Asabri
Dana titipan atas iuran program pensiun pada PT Asabri sebesar Rp20.329.414.199.407 merupakan
kewajiban kepada peserta program pensiun TNI, Anggota POLRI dan PNS DEPHAN/POLRI sampai dengan
31 Desember 2016 atas dana yang dikelola PT Asabri.
• Dana titipan atas Tabungan Perumahan pada BAPERTARUM PNS
Dana titipan atas Tabungan Perumahan pada BAPERTARUM PNS sebesar Rp7.211.731.495.881
merupakan kewajiban kepada peserta program tabungan perumahan PNS sampai dengan 31 Desember
2016 atas ekuitas bersih BAPERTARUM PNS.
• Utang Jangka Panjang dalam Negeri lainnya pada K/L
Utang Jangka Panjang dalam Negeri lainnya pada K/L sebesar Rp778.802.364.254, adalah utang pada
Kementerian Luar Negeri sebesar Rp744.535.213.294 dan Lembaga Penyiaran Publik TVRI sebesar
Rp34.267.150.960.

D.2.53. Utang Jangka Panjang Subsidi


Utang Jangka
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp53.317.878.872.334, sedangkan Utang
Panjang Subsidi
Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2015 sebesar Rp0. Utang tersebut terdiri dari:
Rp53,31 triliun
(dalam rupiah)

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 159-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

JUMLAH Kenaikan/
NO. K/L %
TA 2016 TA 2015 (Penurunan)
1 Keuangan 34.800.934.611.658 0 34.800.934.611.658 100,00
2 Pertanian 17.935.569.673.807 0 17.935.569.673.807 100,00
3 Perhubungan 432.062.471.919 0 432.062.471.919 100,00
4 PUPR 8.940.000.000 0 8.940.000.000 100,00
5 Sosial 140.372.114.950 0 140.372.114.950 100,00
Jumlah 53.317.878.872.334 0 53.317.878.872.334 100,00

a. Utang Jangka Panjang Subsidi pada Kementerian Keuangan.


Rincian Utang Jangka Panjang Subsidi pada Kementerian Keuangan berdasarkan eselon I adalah sebagai
berikut.
(dalam rupiah)
Unit Eselon I 2016 2015 Kenaikan/ (penurunan) %
DJA 34.780.263.141.905 0 34.780.263.141.905 100,00
DJP 20.671.469.753 0 20.671.469.753 100,00
Jumlah 34.800.934.611.658 0 34.800.934.611.658 100,00
1) Utang Jangka panjang subsidi pada DJA sebesar Rp34.780.263.141.905 terdiri dari Utang Subsidi
JBT dan LPG Tabung 3 Kg sebesar Rp22.334.146.048.155 dan Utang Subsidi Listrik sebesar
Rp12.446.117.093.750. Adapun rincian utang sebesar Rp34.780.263.141.905 per 31 Desember
2016 tersebut adalah sebagai berikut.
a) Utang sebesar Rp22.334.146.048.155 merupakan kekurangan subsidi JBT dan LPG Tabung 3 Kg
kepada PT Petronas Niaga Indonesia, PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo, Tbk.
dengan rincian:
- Utang sebesar Rp5.238.150.599 yang merupakan utang kekurangan subsidi premium hasil
audit BPK-RI Tahun 2011 kepada PT Petronas Niaga Indonesia.
- Utang sebesar Rp547.140 yang merupakan utang kekurangan subsidi premium hasil audit
BPK-RI Tahun 2012 kepada PT Petronas Niaga Indonesia.
- Utang sebesar Rp22.277.856.236.632 merupakan utang kekurangan Subsidi Minyak Tanah,
Minyak Solar, dan LPG Tabung 3 Kg Tahun 2016 kepada PT Pertamina (Persero) berdasarkan
hasil audit BPK tahun 2016, yang terdiri atas Kekurangan Subsidi Minyak Tanah sebesar
Rp409.886.081.316, Kekurangan Subsidi Minyak Solar sebesar Rp6.088.827.824.898 dan
Kekurangan Subsidi LPGTabung 3 Kg sebesar Rp15.779.142.330.418.
- Utang sebesar Rp51.051.113.784 merupakan utang kekurangan Subsidi Minyak Solar Tahun
2016 kepada PT AKR Corporindo Tbk berdasarkan pemeriksaan BPK Subsidi Energi/PSO
b) Utang sebesar Rp12.446.117.093.750 merupakan kekurangan pembayaran Subsidi Listrik
kepada PT PLN (Persero) yang terdiri atas:
- Kekurangan pembayaran Subsidi Listrik hasil audit BPK Tahun 2015 sebesar
Rp5.220.147.740.236;
- Kekurangan pembayaran Subsidi Listrik tahun 2016 berdasarkan hasil audit BPK Tahun 2016
sebesar Rp7.225.969.353.514.
2) Utang Jangka Panjang Subsidi pada Direktorat Jenderal Pajak
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp20.671.469.753 merupakan
Utang Subsidi atas tagihan Subsidi PPh DTP Panas Bumi Triwulan III Tahun 2016 yang telah
dilakukan verifikasi namun belum dilakukan pembayaran di Tahun 2016

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 160-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

b. Utang Jangka Panjang Subsidi pada Kementerian Pertanian


Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp17.935.569.673.807,
sedangkan Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2015 sebesar Rp0.
Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp17.935.569.673.807 terdapat
pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang merupakan kurang bayar subsidi pupuk
Tahun 2014, kurang bayar Tahun 2015, dan kurang bayar Tahun 2016 sesuai hasil pemeriksaan BPK,
yaitu sebagai berikut.
Utang Kepada Pihak Ketiga yang merupakan Kurang Bayar TA 2014 (audited )
JUMLAH SUBSIDI PUPUK HASIL JUMLAH SUBSIDI YANG JUMLAH SUBSIDI PUPUK
NO PRODUSEN LAPORAN
AUDIT BPK (AUDITED) TELAH DIBAYARKAN YANG BELUM DIBAYARKAN

1 PT. Pusri Palembang 22/AUDITAMA VII/PDTT/06/2015 3.282.148.837.567 1.112.914.225.058 2.169.234.612.509


2 PT. Pupuk Kujang 23/AUDITAMA VII/PDTT/06/2015 1.534.969.416.566 917.804.870.009 617.164.546.557
3 PT. Petrokimia Gresik 24/AUDITAMA VII/PDTT/06/2015 13.981.024.995.793 11.836.670.145.577 2.144.354.850.216
4 PT. Pupuk Iskandar Muda 25/AUDITAMA VII/PDTT/06/2015 2.389.461.656.576 1.253.794.568.911 1.135.667.087.665
5 PT. Pupuk Kaltim 28/AUDITAMA VII/PDTT/06/2015 4.184.997.227.089 2.805.559.356.716 1.379.437.870.373
JUMLAH 25.372.602.133.591 17.926.743.166.271 7.445.858.967.320

Utang Kepada Pihak Ketiga yang merupakan Kurang Bayar TA 2015 (audited )
JUMLAH SUBSIDI YANG SELISIH/ JUMLAH SUBSIDI
JUMLAH SUBSIDI PUPUK HASIL
NO PRODUSEN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TELAH DIBAYARKAN OLEH PUPUK YANG BELUM
AUDIT BPK (AUDITED)
KPA DIBAYARKAN
1 PT Pusri Palembang 22/AUDITAMA VII/PDTT/05/2016 3.814.107.835.362 2.111.014.810.706 1.703.093.024.656
2 PT Pupuk Kujang 23/AUDITAMA VII/PDTT/05/2016 1.713.483.675.091 1.105.276.635.045 608.207.040.046
3 PT Petrokimia Gresik 24/AUDITAMA VII/PDTT/05/2016 16.005.190.380.979 12.174.660.145.900 3.830.530.235.079
4 PT Pupuk Iskandar Muda 25/AUDITAMA VII/PDTT/05/2016 2.197.738.476.796 1.754.150.332.598 443.588.144.198
5 PT Pupuk Kaltim 27/AUDITAMA VII/PDTT/05/2016 4.226.204.318.747 3.261.663.262.588 964.541.056.159
JUMLAH 27.956.724.686.975 20.406.765.186.837 7.549.959.500.138

Utang Kepada Pihak Ketiga yang merupakan Kurang Bayar TA 2016 (audited )
Jumlah Subsidi Yang Belum
NO Produsen
Dibayarkan oleh KPA
1 PT Pusri Palembang 1.387.708.063.222
2 PT Pupuk Kujang 512.678.011.704
4 PT Pupuk Iskandar Muda 798.546.780.038
5 PT Pupuk Kaltim 240.818.351.384
Jumlah 2.939.751.206.348

c. Utang Jangka Panjang Subsidi Pada Kementerian Perhubungan


Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp432.062.471.919, sedangkan
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2015 sebesar Rp0. Jumlah Utang Jangka Panjang
Subsidi terdapat pada Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp155.550.809.217 dan Ditjen Perhubungan Laut
sebesar Rp276.511.662.702.
Utang Jangka Panjang Subsidi pada Ditjen Perekertaapian merupakan kurang bayar ke PT Kereta Api
Indonesia (Persero) atas kekurangan pembayaran PSO Tahun 2015 (berdasarkan pada Laporan Hasil
Pemeriksaan BPK RI Nomor: 34/AUDITAMAVII/PDT/08/2016 tanggal 1 Agustus 2016) sebesar
Rp108.276.981.441 dan tagihan PSO PT KAI Tahun 2016 yang telah selesai dilakukan verifikasi namun
belum dibayarkan sebesar Rp47.273.827.776. Utang subsidi PSO PT. KAI akan diperhitungkan kembali
setelah PT KAI melakukan pemisahan pembukuan dalam rangka penugasan PSO dengan pembukuan PT
KAI untuk pencapaian sasaran usaha (komersial).
Utang Jangka Panjang Subsidi pada Ditjen Perhubungan Laut merupakan kurang bayar PSO PT Pelni
(Persero) berdasarkan hasil audit BPK RI Tahun 2014 sebesar Rp47.633.303.197, kurang bayar PSO PT
Pelni (Persero) berdasarkan hasil audit BPK RI Tahun 2015 dan Tahun 2016 masing-masing sebesar
Rp150.162.891.966 dan Rp78.715.467.539.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 161-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

d. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp8.940.000.000, sedangkan
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2015 sebesar Rp0.
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp8.940.000.000 terdapat pada
Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan selaku KPA Subsidi Bunga KPR dan Subsidi Bantuan Uang
Muka Perumahan. Utang Jangka Panjang Subsidi tersebut merupakan sisa tagihan Subsidi Bantuan Uang
Muka Perumahan dari Bank Pelaksana yang belum terbayar pada Tahun 2016.
e. Kementerian Sosial
Jumlah Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp140.372.114.950, sedangkan
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2015 sebesar Rp0.
Utang Jangka Panjang Subsidi per 31 Desember 2016 sebesar Rp140.372.114.950 terdapat pada
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang merupakan kurang bayar
Subsidi Pangan Program Rastra/Raskin Tahun 2016 berdasarkan hasil audit BPK.
D.2.54. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan
Utang Jangka
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Panjang LN
Rp663.859.199.798.301 dan Rp680.544.553.917.799 merupakan posisi utang luar negeri perbankan yang
Perbankan
akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Utang Jangka Panjang Luar Negeri
Rp663,85
triliun Perbankan terdiri dari utang program pinjaman luar negeri sebesar Rp319.831.503.462.618 dan Utang
Proyek sebesar Rp344.027.696.335.683. Rincian Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan dapat dilihat
pada Lampiran 26.

D.2.55. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya


Utang Jangka
Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar
Panjang Luar
Rp23.587.645.245 dan Rp24.198.037.583. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya sebesar
Negeri
LainnyaRp23,5 Rp23.587.645.245 merupakan hutang Penyertaan Modal Negara pada Lembaga Keuangan Internasional
8 miliar (promissory notes) yang belum akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun ke depan.
Perubahan nilai promissory notes pada Lembaga Keuangan Internasional disebabkan oleh:
1. Beralihnya kewajiban Utang Jangka Panjang Luar Negeri berupa promissory notes kepada International
Monetery Fund kepada Bank Indonesia;
2. Perubahan kurs pada tanggal pelaporan, mengingat promissory notes diterbitkan dalam mata uang asing,
sehingga nilainya menyesuaikan kurs pada tanggal pelaporan, misalnya promissory notes pada
Multilateral Investment Guarantee Agency dan Common Fund for Commodities.

D.2.56. Ekuitas
Ekuitas setelah Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar
penyesuaian
Rp1.566.931.752.006.649 dan Rp1.669.790.895.690.636. Ekuitas merupakan kekayaan bersih entitas
Rp1.569,33
yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam
triliun
Laporan Perubahan Ekuitas.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 162-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

D.3. CATATAN PENTING LAINNYA

1. Rekening Pemerintah Lainnya


Dalam LKPP Tahun 2016, Rekening Pemerintah Lainnya terdiri dari tiga jenis rekening pada Bank Indonesia (Rekening Migas,
Rekening Penerimaan Panas Bumi, dan Rekening Pertambangan dan Perikanan) dan rekening pada Bank Umum (Rekening
Kredit Program dan Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN). Adapun tujuan dari pembukaan Rekening Pemerintah Lainnya
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Rekening SDA Migas, Nomor 600.000411.980 Rekening Hasil Minyak Perjanjian Karya Production Sharing (KPS)
Sesuai PMK Nomor 113/PMK.02/2009 tentang Rekening Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dengan PMK
Nomor 138/PMK.02/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.02/2009 Tentang
Rekening Minyak Dan Gas Bumi, dijelaskan bahwa rekening minyak dan gas bumi adalah rekening dalam valuta USD
untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran terkait kegiatan hulu migas. Penerimaan yang ditampung pada
rekening tersebut masih mengandung hak pihak ketiga yang harus diperhitungkan dari rekening tersebut. Bagian
pemerintah dari penerimaan Minyak dan Gas Bumi adalah sebesar 85%, yang terdiri dari 71,15% hak pihak lain dan
13,85% merupakan Pendapatan Pajak.
Pemindahbukuan dari rekening 600.000411980 ke RKUN/KKKS/Pemda/Bank Persepsi didasarkan pada surat
permintaan dari Dirjen Anggaran. Sebelum melakukan permintaan pemindahbukuan, DJA terlebih dahulu melakukan
perhitungan atas besaran yang bisa dipindahbukukan dan jenis pemindahbukuan.
b. Rekening SDA Non Migas, Nomor 508.000084.980 Rekening Penerimaan Panas Bumi
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 114/PMK.02/2009 tentang Rekening Panas Bumi dijelaskan bahwa
Rekening Penerimaan Panas Bumi pada BI digunakan untuk menampung penerimaan setoran bagian Pemerintah dan
untuk membayar pengeluaran kewajiban pemerintah terkait usaha panas bumi. Pada rekening panas bumi terdapat
pengeluaran berupa reimbursement PPN, PBB dan lainnya.
Pemindahbukuan dari rekening 508.000084980 ke RKUN/Pengusaha Panas Bumi/Bank Persepsi didasarkan pada surat
permintaan dari Dirjen Anggaran. Sebelum melakukan permintaan pemindahbukuan, DJA terlebih dahulu melakukan
perhitungan atas besaran yang bisa dipindahbukukan dan jenis pemindahbukuan.
c. Rekening SDA Non Migas, Nomor 508.000071.980 Rekening Pertambangan dan Perikanan
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan RI No. 166/KMK.011/1979 tanggal 16 April 1979 tentang Penetapan Direktur
Jenderal Moneter Dalam Negeri Sebagai Pejabat Yang Diberi tugas Untuk Atas Nama Menteri Keuangan Mengelola
Rekening Dep. Keuangan di Bank Indonesia, yaitu Nomor 508.071 Rekening Khusus Penerimaan Bidang Pertambangan
Umum dan Perikanan (sekarang nomor 508.000071.980 sesuai perubahan struktur nomor rekening Bank Indonesia, dan
dikelola oleh Dirjen Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat). Rekening Pertambangan dan Perikanan digunakan untuk
menampung setoran penerimaan yang berasal dari bidang pertambangan dan perikanan, yaitu penerimaan yang berasal
dari PT Inalum dan penerimaan yang berasal dari perusahaan pertambangan lainnya.
Pemindahbukuan dari rekening 508.000071.980 ke Pemda/Bank Persepsi/RKUN didasarkan pada surat permintaan DJA.
Sebelum melakukan permintaan pemindahbukuan, DJA terlebih dahulu melakukan perhitungan atas besaran yang bisa
dipindahbukukan dan jenis pemindahbukuan.
d. Rekening Dana Bergulir (Kredit Program)
Rekening Kredit Program adalah rekening tempat menampung penerimaan cicilan pengembalian pinjaman kredit program
pada Lembaga Pemerintah/Non Pemerintah dari debitur di Bank Umum, yang terdiri atas:
1. Sepuluh rekening yang diatur sesuai Perdirjen nomor Per-39/PB/2012 tentang Tata Cara Pengelolaan Transaksi
Rekening Kredit Program (mulai bulan Februari 2015 rekening tersebut berkurang satu sehubungan dengan
ditutupnya satu rekening, yaitu rekening bank Muamalat pada tanggal 26 Februari 2015 sesuai surat konfirmasi
penutupan dari Bank Muamalat nomor 046/BMI/CORFD/III/2015). Rekening-rekening tersebut akan dinihilkan
setiap bulan untuk dipindahbukukan ke Rekening Dana Investasi nomor 513.000000980 dan jasa giro dari rekening
tersebut masuk dalam program Treasury Notional Pooling (TNP).
2. Tujuh rekening penampungan PIR/UPP yang setelah dilakukan reklasifikasi oleh Direktorat Sistem Manajemen
Investasi (saat ini oleh KPPN Khusus Investasi) dan permintaan pemindahbukuan oleh Direktur Sistem Manajemen
Investasi (saat ini oleh Kepala KPPN Khusus Investasi) akan disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara melalui
Rekening Dana Investasi nomor 513.000000980 secara berkala setelah dilakukan rekonsiliasi dengan Direktorat
Pengelolaan Kas Negara.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 163-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

e. Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN - Non Gaji


Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN – Non Gaji yang selanjutnya disebut Rekening RR-SPAN adalah rekening yang
dibuka pada BO I Pusat untuk menampung dana SP2D Non Gaji Bulanan yang diretur oleh Bank Penerima dan telah
diterima BO I Pusat. Terdapat beberapa Rekening RR – SPAN yaitu
• Rekening RR SPAN Mandiri 1190006666620
• Rekening RR SPAN BNI 0296474245
• Rekening RR SPAN BTN 0001401390005113
• Rekening RR SPAN BRI 032901003296301
f. Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN - Gaji
Rekening Retur Kuasa BUN Pusat SPAN – Gaji yang selanjutnya disebut Rekening RR-Gaji adalah rekening yang dibuka
pada BO I Pusat untuk menampung dana SP2D Gaji Bulanan yang diretur oleh Bank Penerima dan telah diterima BO I
Pusat. Terdapat beberapa Rekening RR-Gaji yaitu :
• Rekening RR-Gaji BRI 032901003298303
• Rekening RR-Gaji Mandiri 1190006666646
• Rekening RR-Gaji BNI 0296474369
• Rekening RR-Gaji BTN 0001401390005139

Rincian Saldo Rekening Pemerintah Lainnya sebagai berikut.


(dalam rupiah)

Kode Kode
Nama dan Nomor Rekening Uraian AKUN Saldo
Bank AKUN

E1040 Retur SPAN BRI (032901003296301) 111341 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 55.608.147.381
SPAN - Non Gaji
E1041 Retur GAJI BRI (032901003298303) 111342 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 1.392.804.141
SPAN – Gaji
E1042 Retur SPAN-MDRI (1190006666620) 111341 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 215.038.156.795
SPAN - Non Gaji
E1043 Retur GAJI-MDRI (1190006666646) 111342 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 302.222.216
SPAN – Gaji
E1044 Retur SPAN-BNI (0296474245) 111341 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 73.612.461.929
SPAN - Non Gaji
E1045 Retur gaji-BNI (0296474369) 111342 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 191.601.989
SPAN – Gaji
E1046 Retur SPAN-BTN (0001401390005113) 111341 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 11.986.475.143
SPAN - Non Gaji
E1047 Retur GAJI-BTN (0001401390005139) 111342 Kas di Rekening Retur Kuasa BUN Pusat 23.088.740
SPAN – Gaji
S0001 DEPKEU K/Hasil Minyak Perjanjian Karya 111315 Kas di Rekening Penerimaan Migas - RPL 15.952.109.335
Production Sharing (600000411980)
S0002 Rekening Penerimaan Bidang Pertambangan Dan 111317 Kas di Rekening Pertambangan dan -
Perikanan (508000071980) Perikanan pada KBUN Pusat
S0003 Rekening Penerimaan Panas Bumi 111316 Kas di Rekening Penerimaan Panas Bumi 1.164.006.404.427
(508000084980) pada KBUN Pusat
S0004 Menteri Keuangan untuk Penerimaan Bantuan 111311 Kas Pemerintah Lainnya dalam Rupiah 0
Bencana Alam Sumatera dlm Rupiah
(519000124980)
T0001 Menteri Keuangan Rekg.Pembangunan Daerah 111314 Kas di Rekening Penerimaan - Dana 10
(519000102980) Pembangunan Daerah
U0001 Dana Investasi (513000000980) 111313 Kas di Rekening Penerimaan - Dana Investasi 4
W0001 Dirjen Perbendaharaan untuk penampungan 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 216.893.008
pengembalian pinjaman petani proyek PIR/UPP
perkebunan (92%) (020601000023305)
W0002 Dirjen Perbendaharaan untuk penampungan 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 0
pengembalian pinjaman petani proyek PIR/UPP
perkebunan (92%) (1160094009835)

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 164-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

W0004 Cadangan pembayaran fee konversi dan collecting 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 49.947.935
fee proyek PIR/UPP (5%) (020601000022309)
W0007 Pembiayaan percepatan pengembalian pinjaman 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 0
petani proyek PIR/UPP perkebunan (3%)
(020601000032304)
W0008 Proyek P3 Bali (proyek pemuliaan dan 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 1
pengembangbiakan sapi bali (020601000015302)
W0012 Rekening Penampungan Pencairan Dana Surat 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 0
Utang Pemerintah (032901000510308)
W0017 Rekening kredit listrik pedesaan (KLP) 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 0
(020601000010302)
W0020 RPL BUN PIR non SPH (KLP) (1170006607899) 111328 Kas di Rekening Dana Bergulir 909.015

Jumlah Kas di Rekening Pemerintah Lainnya 1.538.381.222.069

2. Rekening Migas (Rekening Nomor 600.000.411980)


Saldo Rekening Hasil Minyak Perjanjian KPS (rekening migas) per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp15.952.109.335.
Dana tersebut merupakan Kas BUN dalam bentuk valuta asing pada Rekening Nomor 600.000.411980, sebagai rekening
antara untuk menampung seluruh penerimaan dalam valuta asing dari hasil kegiatan usaha hulu migas dalam rangka Production
Sharing Contract/Kontrak Kerja Sama dan membayar kewajiban kontraktual migas Pemerintah serta membayar kewajiban-
kewajiban Pemerintah lainnya terkait dengan kegiatan usaha hulu migas. Berikut adalah mutasi Rekening Migas selama Tahun
2016.
Tabel 12. Laporan Rekening Nomor 600.000.411980 Tahun 2016 dan 2015
31 Desember 2016 (audited) 31 Desember 2015 (audited)
URAIAN
USD Rp Juta USD Rp Juta
I. Saldo Awal 52,723,330.16 727.318,32 308,054,140.47 3.832.193,51
II. Penerimaan:
1. Penerimaan PPh Migas, PNBP SDA Migas dan PNBP 2,246,602,469.35 29.929.765,96 6,280,880,348.10 82.855.914,29
lainnya a)
2. Koreksi Pembukuan - - - -
3. Penerimaan lain-lain b) 6,385,171.25 84.462,82 130,070,711.00 1.717.387,07
4. Selisih Kurs Pembukuan Kredit - 1.159.821,94 - 5.794.185,50
5. Pengembalian Dana Talangan - - - -
Total Penerimaan 2,252,987,640.60 31.174.050,72 6,410,951,059.10 90.367.486,86
III. Pengeluaran:
1. Pengeluaran berkaitan dengan APBN/ APBD:
a. Bagi Hasil PBB Migas ke Pemda via BO III 83,766,415.05 1.123.600,81 1,040,271,196.75 15.049.833,32
b. Pajak Penerangan Jalan non PLN & ABT ke Pemda 3,594,921.46 48.539,50 3,810,473.97 52.105,66
c. Pemindahbukuan ke Rek. Valas KUN Nomor
600.502411980 c)
• PPh Migas - - 2,045,225,762.43 26.685.305,53
• PendapatanPNBP SDA Migas 260,645,951.63 3.508.951,80 1,723,603,726.66 22.925.340,80
• Pendapatan Migas lainnya (423139) - - 10,539,685.90 139.302,38
• Lainnya 6,703,270.81 89.962,51 37,192.05 513,06
Sub Total Pengeluaran berkaitan dengan APBN/APBD 354,710,558.95 4.771.054,62 4,823,488,037.76 64.852.400,75
2. Pengeluaran non APBN/APBD:
a. Reimbursement PPN ke Kontraktor 1,093,359,250.07 14.588.867,16 795,417,448.75 10.449.918,91
b. Pembayaran DMO Fee KKKS d) 523,454,796.23 6.939.928,93 436,823,787.15 5.873.183,58
c. Pembayaran Fee / Anggaran SKK Migas - - - -
d. Pembayaran Underlifting KKKS e) 271,428,079.61 3.597.789,22 333,748,824.28 4.513.333,49
e. Pembayaran Fee penjualan PT Pertamina (Persero) 54,743,378.26 734.693,85 156,209,145.22 2.130.536,53
Sub Total Pengeluaran non APBN/APBD 1.942.985.504,17 25.861.279,16 1,722,199,205.40 22.966.972,51
3. Koreksi Pembukuan Debit oleh BI f) 4,549,390.32 60.223,09 103,038,023.59 1.350.325,41
4. Selisih Koreksi Kurs Pembukuan Debit g) - 1.162.664,67 - 4.056.200,63
5. Pengeluaran lainnya 2,278,250.79 30.195,41 5,291,574.00 75.785,92
6. Administrasi Bank h) - - 49.50 0,63
7. Retur/Pengembalian karena salah rekening - - 12,264,979.16 170.676,20
8. Dana Talangan - - - -
Total Pengeluaran 2,304,523,704.23 31.885.416,95 6,666,281,869.41 93.472.362,05
IV. Kenaikan/Penurunan (II - III) (51,536,063.63) (711.366,23) (255,330,810.31) (3.104.875,19)
V. Saldo Akhir (I + IV) l) i) 1,187,266.53 15.952,09 52,723,330.16 727.318,32

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 165-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penjelasan:
Penerimaan
a) Penerimaan di Rekening Migas yang meliputi Penerimaan PPh Migas, PNBP SDA Migas dan PNBP lainnya.
– PNBP SDA Migas
Merupakan penerimaan Negara dari hasil penjualan lifting minyak bumi dan gas alam bagian Negara,
penyelesaian/penyetoran dari KKKS atau pihak ketiga terkait penjualan lifting bagian Negara sebesar
USD2,246,594,656.46 atau setara Rp29.929.664.018.136.
– PNBP Lainnya dari kegiatan usaha hulu migas
Meliputi Bunga, Denda, dan Penalti sebesar USD7,812.89 atau setara Rp101.945.455.
b) Penerimaan Lain-Lain
Pada penerimaan lain-lain sebesar USD6,385,171.25 atau setara Rp84.462.821.680 terdiri dari koreksi Pembukuan Kredit
oleh Bank Indonesia, penerimaan lainnya, dan Penerimaan Belum Jelas Peruntukannya (BJP) diuraikan sebagai berikut.
– Koreksi pembukuan kredit sebesar USD4,549,390.32 atau setara Rp60.223.091.397 merupakan koreksi-koreksi kredit
yang diakibatkan adanya koreksi pembukuan ganda, atau pembukuan dobel yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
– Penerimaan Lainnya sebesar USD1,834,698.79 atau setara dengan Rp24.225.362.823 merupakan penerimaan karena
salah setor yang peruntukannya bukan sebagai penerimaan migas, dan dari setoran KKKS atas kelebihan pembayaran
DMO.
– Penerimaan yang belum jelas peruntukannya sebesar USD1,082.14 atau setara dengan Rp14.367.460 adalah
penerimaan yang belum dapat diklasifikasikan baik penyetor maupun peruntukannya sampai dengan saat penyusunan
laporan keuangan.
c) Pemindahbukuan ke Rekening KUN
Terdiri atas pemindahbukuan sebagai berikut.
– Pemindahbukuan PNBP SDA Migas, merupakan proses pemindahbukuan penerimaan SDA migas dari rekening migas
Nomor 600.000411980 ke Rekening Kas Umum Negara Nomor 600.502411980 yang dilakukan setiap akhir bulan
setelah diperhitungkan/dicadangkan dengan kewajiban-kewajiban kontraktual pemerintah dalam rangka pelaksanaan
kontrak kerja sama migas. Proses pemindahbukuan ini merupakan tahapan akhir agar penerimaan SDA migas dapat diakui
sebagai realisasi pendapatan negara.
– Pemindahbukuan PPh Migas, merupakan proses pemindahbukuan atas PPh migas kontraktor yang diterima di rekening
migas Nomor 600.000411980 setelah dokumen pelaporan kontraktor diterima.
– Pemindahbukuan Migas Lainnya, merupakan pemindahbukuan atas penerimaan bonus dan transfer material yang disetor
KKKS ke rekening migas Nomor 600.000411980.
d) Pembayaran DMO Fee KKKS
Dalam pembayaran DMO Fee KKKS sebesar USD523,454,796.23 atau setara dengan Rp6.939.928.935.632.
e) Pembayaran Underlifting KKKS
Dalam pembayaran Underlifting KKKS sebesar USD271,428,079.61 atau setara dengan Rp3.597.789.219.373 termasuk
didalamnya pembayaran Underlifting kepada PT Pertamina EP dan PT PHE yang diperhitungkan kembali dengan kewajiban
valas PT Pertamina (Persero).
f) Koreksi Pembukuan Kredit/Debit oleh Bank Indonesia
Koreksi pembukuan debit oleh Bank Indonesia sebesar USD4,549,390.32 atau setara dengan Rp60.223.091.397
merupakan koreksi-koreksi debit yang diakibatkan adanya koreksi pembukuan ganda, atau pembukuan ganda yang
dilakukan oleh Bank Indonesia.
g) Selisih Kurs Pembukuan Debit
Selisih kurs pembukuan debit sebesar Rp1.162.664.670.379 merupakan selisih kurs pada pembukuan Bank Indonesia
akibat dari perubahan kurs transaksi harian dengan kurs neraca yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Selisih kurs ini terjadi
karena transaksi di rekening migas Nomor 600.000411980 dalam satuan mata uang US Dollar sedangkan pembukuan
harian Bank Indonesia dalam Rupiah. Koreksi selisih kurs ini tidak berpengaruh pada saldo penerimaan migas.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 166-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

h) Biaya Adminstrasi Bank (Bank Charges)


Merupakan potongan yang dilakukan oleh Bank koresponden KKKS karena adanya retur atau pengembalian akibat salah
rekening ketika pemerintah melakukan pembayaran atas kewajiban kontraktual. Potongan tersebut dapat diketahui dengan
berkurangnya jumlah nominal antara pembayaran aktual dengan jumlah nominal yang diretur.
i) Saldo Akhir
Dari total saldo akhir sebesar USD1,187,266.53 atau setara dengan Rp15.952.113.097 ekuivalen menggunakan kurs
tengah BI tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp13.436/USD).
3. Rekening Panas Bumi (Rek. 508.000.084980)
Pada Catatan C.2.2 (Rekening Pemerintah Lainnya) disajikan bahwa saldo Rekening Panas Bumi per 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.164.006.404.427 dan Rp894.760.992.714. Rekening Panas Bumi (Nomor
508.000084980) adalah Rekening Penerimaan Panas Bumi Kementerian Keuangan di Bank Indonesia yang digunakan untuk
menampung penerimaan negara yang berasal dari kegiatan panas bumi di Indonesia serta menyelesaikan kewajiban pemerintah
di bidang perpajakan (pembayaran kembali PPN, Pembayaran PBB) terkait dengan kegiatan usaha panas bumi. Berikut adalah
mutasi Rekening Panas Bumi:
(dalam rupiah)
URAIAN 31 Desember 2016 31 Desember 2015
I. Saldo Awal 894.760.992.714 696.587.013.633
II. Penerimaan:
1. Setoran Bagian Pemerintah dari Kegiatan Usaha Panas Bumi 1.549.503.460.172 1.610.061.133.145
2. Koreksi Pembukuan Kredit - -
Total Penerimaan 1.549.503.460.172 1.610.061.133.145
III. Pengeluaran:
1. Pembayaran PBB Pertambangan Panas Bumi a) 211.566.478.327 193.994.642.268
2. Pembayaran Kembali PPN kepada Pengusaha Panas Bumi b) 165.105.737.735 353.372.624.553
c)
3. Pemindahbukuan PNBP Pertambangan Panas Bumi ke Rek. KUN 903.585.832.397 864.519.887.244
4. Pinjaman untuk Dana Talangan - -
5. Koreksi Pembukuan debit - -
Total Pengeluaran 1.280.258.048.459 1.411.887.154.065
IV. Kenaikan/Penurunan (II - III) 269.245.411.713 198.173.979.080
V. Saldo Akhir (I + IV) d) 1.164.006.404.427 894.760.992.713
*)
Selisih antara data catatan penting lainnya dengan rincian sebesar Rp1 karena pembulatan

Penjelasan:
a. Pemindahbukuan PBB Pertambangan Panas Bumi Tahun 2016 sebesar Rp211.566.478.327 dibayarkan dalam dua kali
pembayaran yaitu:
1) Tagihan PBB pertama dibayarkan pada tanggal 22 Juni 2016 sebesar Rp207.045.308.937.
2) Tagihan PBB kedua dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2016 sebesar Rp4.521.169.390.dibayarkan seluruhnya
dalam satu kali pembayaran.
b. Pembayaran kembali (reimbursement) PPN kepada Pengusaha panas bumi sebesar Rp165.105.737.735 adalah
reimbursement PPN yang pengajuannya pada Tahun 2015 dan 2016 dengan perincian sebagai berikut.
1) Reimbursement PPN yang pengajuannya Tahun 2015 sebesar Rp76.745.794.256.
2) Reimbursement PPN yang pengajuannya Tahun 2016 sebesar Rp88.359.943.479.
c. Pemindahbukuan PNBP Panas Bumi Tahun 2016 ke Rekening Kas Umum Negara sebesar Rp903.585.832.397 terdiri
dari:
1) PNBP Panas BumiTriwulan I Tahun 2016 sebesar Rp79.401.677.880.
2) PNBP Panas Bumi yang berasal dari saldo cadangan reimbursement PPN sebesar Rp7.635.941.325.
3) PNBP Panas Bumi Triwulan II Tahun 2016 sebesar Rp129.709.122.765.
4) PNBP Panas Bumi Triwulan III Tahun 2016 sebesar Rp259.889.377.581.
5) PNBP Panas BumiTriwulan IV Tahun 2015 sebesar Rp257.947.721.968.
6) PNBP Panas Bumi yang berasal dari kekurangan penyetoran bagian pemerintah hasil audit BPKP pada PT PGE tahun
buku 2012, 2013 dan 2014 sebesar Rp3.809.744.237.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 167-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

7) PNBP Panas Bumi yang berasal dari kekurangan penyetoran bagian pemerintah hasil audit BPKP pada CGI, CGS dan
SEGWWL tahun buku 2013 dan 2014 sebesar Rp165.192.246.641.
d. Saldo rekening 508.000084980 per 31 Desember 2016 sebesar Rp1.164.006.404.427 seluruhnya merupakan cadangan
untuk pembayaran kewajiban pengembalian (reimbursement) PPN yang terkait dengan kegiatan usaha panas bumi yang
terdiri dari:
(dalam rupiah)
PT Pertamina Geothermal Energi (Persero) 155.001.122.662
Chevron Geothermal Salak, Ltd 378.518.328.332
Chevron Geothermal Indonesia, Ltd 393.405.368.804
Star Energy Geothermal Wayang Windu, Ltd 237.081.584.629

4. Laporan Barang Milik Negara


Berdasarkan hasil rekonsiliasi aset tetap per 31 Desember 2016, antara data Neraca LKKL dan data Laporan BMN, terdapat
selisih aset tetap bruto sebesar Rp107.101.837.312, dengan rincian:

(dalam rupiah)
Jenis Aset Tetap Data Neraca LKKL*) Data LBMN*) SELISIH
(1) (2) (3) (4) = (2) – (3)
Tanah 1.014.766.907.733.530 1.014.705.569.728.530 61.338.005.000
Peralatan dan Mesin 428.943.104.316.506 428.929.584.680.379 13.519.636.127
Gedung dan Bangunan 248.289.310.177.760 248.239.858.416.520 49.451.761.240
Jalan, Irigasi dan Jaringan 606.522.997.695.625 606.520.217.938.876 2.779.756.749
Aset Tetap Lainnya 58.765.062.555.725 58.769.936.124.468 (4.873.568.743)
Konstruksi Dalam Pengerjaan 119.107.813.995.009 119.122.927.748.070 (15.113.753.061)
Jumlah 2.476.395.196.474.155 2.476.288.094.636.843 107.101.837.312
*)
Tidak termasuk aset tetap yang ada di BA BUN

Penjelasan selisih aset tetap yang nilainya signifikan:


1. Selisih pada Tanah sebesar Rp61.338.005.000 merupakan selisih pada Kementerian Agama masih dalam penelusuran.
2. Selisih pada Peralatan dan Mesin, antara lain:
a. Selisih Peralatan dan Mesin pada Kementerian Pertahanan sebesar Rp12.663.357.999.
b. Selisih Peralatan dan Mesin pada Kementerian Agama sebesar Rp1.331.971.386.
3. Selisih Gedung dan Bangunan, antara lain:
a. Selisih Gedung dan Bangunan pada pada Kementerian Agama sebesar Rp34.269.172.288 karena penggunaan jurnal
manual pada aplikasi SAIBA.
b. Selisih Gedung dan Bangunan pada Kementerian Keuangan sebesar Rp15.182.597.908 disebabkan perbedaan
pengakuan Aset Tetap Renovasi, dimana pada LKKL telah direklasifikasi menjadi Gedung dan Bangunan sementara
pada LBMN masih disajikan sebagai Aset Tetap Renovasi (Aset Tetap Lainnya).
4. Selisih pada Jalan, Irigasi, dan Jaringan, antara lain terdapat pada Kementerian Agamaa sebesar Rp2.779.108.623
karena penggunaan jurnal manual pada aplikasi SAIBA.
5. Selisih Aset Tetap Lainnya, antara lain:
a. Selisih Aset Tetap Lainnya pada Kementerian Agama sebesar Rp10.309.029.165 karena penggunaan jurnal manual
pada aplikasi SAIBA.
b. Selisih Aset Tetap Lainnya pada Kementerian Keuangan sebesar Rp15.182.597.908 disebabkan perbedaan pengakuan
Aset Tetap Renovasi, dimana pada LKKL telah direklasifikasi menjadi Gedung dan Bangunan sementara pada LBMN
masih disajikan sebagai Aset Tetap Renovasi (Aset Tetap Lainnya).
6. Selisih Konstruksi Dalam Pengerjaan, antara lain:
a. Selisih KDP pada Kementerian Agama sebesar Rp37.712.610.459.
b. Selisih KDP pada Kementerian Ristek Dikti sebesar Rp19.937.233.811.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 168-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Adapun hasil rekonsiliasi penyusutan asset tetap per 31 Desember 2016 antara data Neraca LKKL dan data Laporan BMN
terdapat selisih sebesar Rp7.638.906.713, dengan rincian:
(dalam rupiah)
Akumulasi Penyusutan per Jenis Aset Tetap Data Neraca LKKL*) Data LBMN*) SELISIH
(1) (2) (3) (4) = (2) – (3)
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (248.402.958.969.272) (248.471.258.585.593) 68.299.616.321
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (50.421.051.211.110) (50.297.806.912.844) (123.244.298.266)
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan (251.530.260.164.233) (251.560.736.441.489) 30.476.277.256
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (4.619.151.708.745) (4.635.981.206.721) 16.829.497.976
Jumlah (554.973.422.053.360) (554.965.783.146.647) (7.638.906.713)
*)
tidak termasuk Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang ada di BA BUN

6. Aset Bersejarah (Heritage Assets)


Aset Bersejarah pada K/L antara lain:
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat, berupa Gedung Merdeka berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 65, Kelurahan Braga,
Bandung, Jawa Barat.
b. Badan Pemeriksa Keuangan, aset tersebut berlokasi di Gedung Museum BPK, Magelang. Barang bersejarah tersebut saat
ini masih tercatat di kantor BPK Perwakilan Provinsi DI Yogyakarta.
c. Kementerian Perhubungan berupa 2 Tugu Peringatan dan Bangunan Bersejarah.
d. Kementerian Luar Negeri, berupa aset dari Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung sebanyak 67 unit dan aset
yang berada pada Gedung Pancasila yang pengelolaannya berada pada Sekretariat Jenderal sebanyak 524 buah.
e. Arsip Nasional Republik Indonesia, berupa arsip/dokumen negara yang terdiri atas:
• Arsip Tekstual/Kertas sebanyak 29.857 meter linier.
• Arsip Kartografi/Peta sebanyak 100.370 lembar.
• Arsip Film sebanyak 59.109 reel.
• Arsip Mikrofilm sebanyak 9.932 roll (negatif) dan 4.732 roll (positif), Arsip Microfische sebanyak 7200 fische.
• Arsip Video sebanyak 27.350 kaset.
• Arsip Rekaman Suara sebanyak 43.276 kaset dan arsip reel to reelsound sebanyak 871 reel.
• Arsip Optical Disc sebanyak 8.707 keping.
• Arsip foto sebanyak 1.663.000 lembar (negatif dan cetak).
• Arsip foto belum terdata sebanyak 221 boks dan 282 album.
f. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mempunyai 4 unit aset bersejarah yang terdiri dari Tugu Peringatan, Tugu Raffless,
Makam Belanda (Santiong), dan Patung Kepala Sapi.
g. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Survei Geologi berupa Gedung Museum yang terletak di Jalan
Diponegoro 57 Bandung beserta berbagai koleksi yang ada di dalamnya.
h. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki 764.988 unit aset bersejarah yang dikelompokkan menjadi:
• Benda cagar budaya seperti: bangunan cagar budaya (candi, situs, tugu, gedung, dsb); dan
• Benda sejarah lainnya seperti: benda sejarah dalam klasifikasi peralatan dan mesin dan aset tetap lainnya, seperti:
benda kuno, benda antik, benda seni, pusaka, fosil, dsb.
i. Perpustakaan Nasional RI, berupa koleksi manuskrip/naskah kuno berjumlah 10.338 eksemplar naskah kuno. Terdapat
penambahan naskah kuno sejumlah 169 eksemplar pada tahun 2014.
j. Kementerian Hukum dan HAM menguasai aset bersejarah sebanyak 13 unit.
k. Kementerian Sosial RI menguasai aset bersejarah berupa Tugu Peringatan Lainnya sebanyak 3 unit, 2 unit Tugu
Pembangunan, serta 1 Unit Makam Bersejarah.
l. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berupa Tugu Peringatan sebanyak 1 unit dan Eksakta sebanyak 96 Buah.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 169-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

m. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menguasai aset sejarah yang terdiri dari:
• tugu peringatan sebanyak 14 unit;
• bangunan bersejarah (Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen, Rumah Adat, Makam Bersejarah) sebanyak 4 unit;
• monografi sebanyak 2 buah; dan
• Laporan sebanyak 7 buah.

8. Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU)


Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan BLU telah dijelaskan sebelumnya pada Catatan Penting Lainnya dalam Laporan
Realisasi APBN. Perbandingan aset, kewajiban, dan ekuitas Satker BLU sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) diilustrasikan sebagaimana grafik di bawah ini.
(Dalam triliun Rupiah)

Catatan: Pada tahun 2015 sebanyak 7 (tujuh) PTN BLU berubah status menjadi PTN BH. Pada Tahun 2015 BLU dibawah Kementerian Keuangan
belum termasuk LPDP, PIP dan BPDPKS.
Grafik 26 Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Badan Layanan Umum
Tahun 2012 s.d. 2016
Ikhtisar Laporan Keuangan BLU disajikan pada Lampiran 28.

9. Badan Lainnya
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 2 butir g dan I, Keuangan Negara juga
meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di lingkungan
kementerian negara/lembaga, atau perusahaan negara/daerah.
Badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut pada LKPP dilaporkan sebagai Unit Badan Lainnya. Unit Badan
Lainnya yang selanjutnya disingkat UBL adalah unit organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan program dan
kegiatan tertentu sesuai yang diamanatkan oleh peraturan perundangan-undangan dan/atau mendukung fungsi Kementerian
Negara/Lembaga dimana secara hierarkis tidak di bawah dan tidak bertanggung jawab secara langsung kepada Pimpinan
Kementerian Negara/Lembaga tertentu.
UBL dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dapat berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, dan Keputusan Presiden. UBL antara lain berbentuk akademi, badan, dewan, komisi, komite, konsil,
korps, lembaga, majelis, otorita, dan unit kerja.
Untuk dapat dikategorikan sebagai UBL, terdapat beberapa kriteria yaitu:
a. Didirikan dengan peraturan perundang-undangan;
b. Bukan merupakan Pengguna Anggaran;

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 170-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

c. Bukan merupakan Perusahaan Negara;


d. Menggunakan fasilitas dari Negara berupa Barang Milik Negara, dan/atau Pemberian kewenangan untuk menerima dan
mengelola dana publik;
e. Tidak terdapat penyertaan modal pemerintah; dan
f. Terdapat pembinaan dan pengawasan dari pemerintah.
Dalam rangka akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan UBL, maka sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Bendahara Umum telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya sebagai pedoman teknis
pelaporan keuangan bagi UBL. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, maka mekanisme pelaporan UBL adalah
sebagai berikut.
a. UBL Satker/ Bagian Satker
UBL Satker/Bagian Satker melaksanakan pengelolaan keuangan yang meliputi seluruh aset, utang, ekuitas, pendapatan,
dan belanja, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBN. UBL Satker/Bagian Satker merupakan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)
atau bagian dari UAKPA pada Kementerian Negara/Lembaga yang membawahi UBL dimaksud. Dalam hal UBL
Satker/Bagian Satker mendapatkan dana di luar APBN, dana dimaksud diperlakukan sebagai pendapatan Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pendapatan hibah, sepanjang memenuhi kriteria PNBP dan pendapatan hibah
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai mekanisme pengelolaan PNBP dan hibah.
Dalam hal dana yang didapatkan dari non APBN oleh UBL Satker/Bagian Satker tidak dapat diperlakukan sebagai
pendapatan PNBP atau hibah, dana tersebut dikelola dan diperlakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengelolaan keuangan UBL berkenaan.
b. UBL Bukan Satker
UBL Bukan Satker melaksanakan pengelolaan keuangan yang meliputi seluruh aset, utang, ekuitas, pendapatan, dan
belanja, termasuk dana pihak ketiga sesuai mekanisme yang diatur oleh masing-masing UBL. Dalam menyusun laporan
keuangan, UBL Bukan Satker diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan dengan mengacu pada Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). UBL Bukan Satker dilaporkan di LKPP sebesar net equity (selisih aset dikurangi dengan kewajiban)
sebagai aset lainnya.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2015 terdapat 72 Unit Badan Lainnya.
Selanjutnya terhadap daftar UBL ini,sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 219/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Badan Lainnya terdapat penambahan 2 UBL yaitu Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) serta pengurangan sebanyak 2 (dua) UBL. Sehingga untuk Laporan Keuangan Tahun
2016 Audited ini terdapat 72 UBL. Dalam Laporan Keuangan tahun 2016 terhadap 72 UBL tersebut secara garis besar
dikelompokkan sebagai berikut.
1. UBL Satker/Bagian Satker sebanyak 63 UBL.
2. UBL Bukan Satker sebanyak 9 UBL.
SKK MIGAS dan OJK dikategorikan sebagai UBL Satker sekaligus sebagai UBL Bukan Satker.
Unit Badan Lainnya yang berstatus tidak aktif/belum aktif/belum mengelola APBN terdiri dari:
1. Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK)
Sesuai surat Kepala Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan Nomor OT.01.01/I/041/2013 tanggal 7 Januari
2013 hal Hasil Inventarisasi Eksistensi UBL di lingkungan Kementerian Kesehatan, dinyatakan bahwa Majelis Disiplin
Tenaga Kesehatan (MDTK) belum aktif.
2. Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda
Sesuai dengan surat Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Nomor KU.05.08-SK/128 tanggal 28 Februari
2014, sampai saat ini Badan Pelaksana Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda tersebut belum
aktif dan tidak mendapatkan alokasi dana APBN.
Pada tahun 2016 terdapat penambahan dan pembubaran beberapa UBL, yaitu:
1. Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP) sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 26 Tahun 2015 tentang Kantor Staf Presiden pasal 40 ayat b dengan menyatakan tidak belaku lagi Peraturan

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 171-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Presiden Nomor 54 Tahun 2009 tentang Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2014. Beberapa fungsi
lembaga ini dilebur ke dalam Sekretariat Kabinet dan Kantor Staf Kepresidenan.
2. Badan Koordinasi Keamanan Laut (BAKORKAMLA) dibubarkan sebagai UBL Satker/Bagian Satker dan berubah menjadi
Lembaga Negara dengan nama Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun
2014 tentang Badan Keamanan Laut.
3. Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
4. Komite Aparatur Sipil Negara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2014, perihal Aparatur Sipil
Negara
Ikhtisar Laporan Keuangan UBL Satker/Bagian Satker dan UBL Bukan Satker tersebut diatas disajikan dalam Lampiran
29.

10. Aset Bekas Milik Asing/Tiongkok


Aset Bekas Milik Asing/Tiongkok (ABMA/T) merupakan Aset yang dikuasai Negara adalah aset bekas yang bersumber dari:
a. Milik perkumpulan-perkumpulan Cina yang dinyatakan terlarang dan dibubarkan dengan peraturan Penguasa Perang Pusat
melalui Peraturan Penguasa Perang Pusat Nomor Prt/032/PEPERPU/1958 jo. Keputusan Penguasa Perang Pusat Nomor
Kpts/Peperpu/ 0439/1958 jo. Undang-Undang Nomor 50 Prp. Tahun 1960;
b. Perkumpulan/aliran kepercayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang dinyatakan terlarang
dan dibubarkan sesuai Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1962;
c. Perkumpulan-perkumpulan yang menjadi sasaran aksi massa/kesatuan-kesatuan aksi tahun 1965/1966 sebagai akibat
keterlibatan perkumpulan-perkumpulan tersebut dalam pemberontakan G.30.S/PKI, yang ditertibkan dan dikuasai oleh
Penguasa Pelaksana Dwikora Daerah sehingga asetnya dikuasai Negara melalui Instruksi Radiogram Kaskogam Nomor T-
0403/G-5/5/66; dan
d. Organisasi yang didirikan oleh dan/atau untuk orang Tionghoa perantauan (Hoa Kiauw) yang memiliki status
kewarganegaraan bukan negara yang telah mempunyai hubungan diplomatik dengan Negara Republik Indonesia dan/atau
memperoleh pengakuan dari Negara Republik Indonesia, beserta cabang-cabang dan bagian-bagiannya.
Penyelesaian ABMA/T diatur dalam PMK Nomor 188/PMK.06/2008 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Cina, yang
sebelumnya diatur dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-394/MK.03/1989 tanggal 12 April 1989 perihal Tanah dan
Bangunan Gedung Bekas Sekolah Asing/Cina. Sesuai dengan PMK Nomor 188/PMK.06/2008 sebagaimana telah diubah
dengan PMK-154/PMK.06/2011, penyelesaian ABMA/T dapat dilaksanakan dengan beberapa cara sebagai berikut.
a. Dimantapkan status hukumnya menjadi Barang Milik Negara;
b. Dimantapkan status hukumnya menjadi Barang Milik Daerah;
c. Dilepaskan penguasaannya dari Negara kepada pihak ketiga dengan cara pembayaran kompensasi kepada Pemerintah
dengan menyetorkannya ke Kas Negara;
d. Dikembalikan kepada pemilik perorangan yang sah; atau
e. Dikeluarkan dari daftar Aset Bekas Milik Asing/Tiongkok.

Capaian Kinerja Penyelesaian ABMA/T Sampai Dengan Tahun 2016


Atas peran Tim Penyelesaian ABMA/T Tingkat Pusat dan Tim Asistensi Daerah (TAD), pada Tahun 2016 sebanyak 41 aset
diselesaikan status hukumnya secara keseluruhan, 1 aset dicoret dari Daftar ABMA/T dan 12 aset diselesaikan sebagian
status hukumnya, dengan rincian sebagai berikut.

Daftar ABMA/T Yang Telah Diselesaikan Status Hukumnya Pada Tahun 2016
Penyelesaian Seluruhnya Penyelesaian Sebagian

BMD dan Pelepasan Pencoretan


TAD BMN BMD
BMN BMD BMD Kepada dari Daftar Jumlah Jumlah
Sebagian** Sebagian***
Sebagian Pihak Ketiga ABMA/T*

I 0 1 0 0 0 1 0 0 0
II 0 3 0 0 0 3 0 1 1
III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 172-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

IV 0 9 0 0 0 9 0 1 1
V 0 1 0 0 0 1 2 0 2
VI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
VII 0 4 0 0 0 4 0 3 3
VIII 0 3 0 0 0 3 1 1 2
IX 0 2 0 0 0 2 0 1 1
X 0 7 0 1 0 8 0 1 1
XI 1 4 0 0 1 6 0 0 0
XII 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XIII 0 1 0 0 0 1 0 0 0
XIV 0 0 0 0 0 0 0 0 0
XV 0 0 0 0 0 0 1 0 1
XVI 1 0 1 0 0 2 0 0 0
XVII 0 2 0 0 0 2 0 0 0
∑ 2 37 1 1 1 42 4 8 12

Keterangan:
• *: Pencoretan dari Daftar ABMA/T merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencoret ABMA/T pada Daftar ABMA/T.
Pencoretan dilakukan atas ABMA/T yang telah diselesaikan dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan
mengenai penyelesaian ABMA/T dimaksud.
• ** dan ***: Barang Milik Negara Sebagian dan/atau Barang Milik Daerah Sebagian adalah pemantapan status hukum
ABMA/T menjadi BMN dan/atau BMD secara sebagian, dimana penyelesaiannya hanya sebagian dari luas tanah yang
tercantum pada Lampiran PMK 31/PMK.06/2015 dan untuk sisanya akan diselesaikan kemudian setelah diusulkan
penyelesaiannya kembali oleh Tim Asistensi Daerah. Sehingga pada akhirnya untuk 1 ABMA/T dapat diterbitkan 2 atau
lebih Keputusan Menteri Keuangan.
• Terdapat 27 ABMA/T yang diselesaikan status hukumnya dengan data luas tanah yang berbeda dengan data pada
Lampiran PMK 31/PMK.06/2015. Selisih luas tanah tersebut telah dijelaskan dalam KMK Penyelesaian Status Hukum
ABMA/T pada DIKTUM PERTAMA untuk masing-masing aset.

Sampai dengan Tahun 2016, 354 aset telah diselesaikan status hukum seluruhnya dan 39 aset telah diselesaikan sebagian
status hukumnya, sehingga masih terdapat 661 aset yang belum diselesaikan status hukumnya yang terdiri dari 622 aset
belum diselesaikan status hukum seluruhnya dan 39 aset belum diselesaikan sebagian status hukumnya.

11. Aset Properti Eks BPPN


Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 280/KMK.06/2009, aset properti adalah aset tetap berupa tanah dan bangunan
yang pada awalnya merupakan jaminan utang atas kredit di bank. Oleh karena debitur tidak mampu melakukan pembayaran
utang dengan uang tunai maka pembayaran dilakukan dengan menggunakan barang jaminan utang berupa fixed asset dengan
media peralihan berupa Akta Pelepasan Hak yang dibuat dihadapan Notaris, Akta Perjanjian Jual Beli yang dibuat oleh
Notaris, Akta Jual Beli yang dibuat oleh PPAT atau Risalah Lelang yang dikeluarkan oleh Pejabat Lelang atau dapat juga
berbentuk akta-akta lainnya yang pada intinya menyerahkan barang jaminan sebagai kompensasi atas pembayaran utang.
Untuk mengetahui jumlah dan nilai aset properti eks BPPN yang dikelola Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, pada tahun 2009 dan 2011 telah dilakukan inventarisasi dan verifikasi terhadap berkas/dokumen aset
properti eks BPPN yang tersimpan di Kustodi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Selanjutnya dilakukan penilaian atas
aset properti hasil inventarisasi tersebut dan melaporkannya di neraca.
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012
mengungkapkan permasalahan antara lain Pemerintah belum menyajikan aset propeti eks BPPN sejumlah 843 (delapan ratus
empat puluh tiga) aset dengan nilai sebesar Rp1.070.152.309.824. Terhadap permasalahan ini, Ditjen Kekayaan Negara
telah melakukan penelusuran terhadap selisih data tersebut dan menyampaikan hasil penelusuran kepada Tim Audit Badan
Pemeriksa Keuangan tanggal 9 September 2013. Setelah dilakukan verifikasi oleh BPK, maka sisa aset properti eks BPPN
yang masih harus ditelusuri per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 173-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Daftar Hasil Penelusuran Aset Properti Eks BPPN


(dalam Rupiah)

Uraian Unit Nilai (Rp)


Aset Properti Eks BPPN yang perlu ditelusuri 843 1.070.152.309.824
Hasil Penelusuran TA 2013:
 Terjual di BPPN dan PPA 7 36.496.849.932
 Terdapat di Modul Kekayaan Negara (MKN) dan daftar aset eks PT PPA 16 13.376.203.837
 Sita Kejaksaan dan Indikasi Sita 145 482.990.603.127
 Aset jaminan BDL dan PKPS 26 35.552.445.176
 Dokumen termasuk dalam aset Hak Tanggungan Bank Indonesia, Penetapan 101.446.523.368
23
Status Penggunaan
Sisa Aset Properti eks BPPN yang perlu ditelusuri
626 400.289.684.384
(TA 2013)*)
*) Terdapat selisih pembulatan sebesar Rp1
Untuk menindaklanjuti sisa selisih penelusuran data aset properti eks BPPN dalam LHP BPK per 31 Desember 2013, pada
tahun 2014, Kementerian Keuangan c.q. Direktorat PKNSI telah melakukan upaya sebagai berikut.
1. Menyampaikan surat kepada PT PPA (Persero) dengan nomor S-1509/KN.5/2014 tanggal 30 Juni 2014 terkait aset
properti yang terjual selama periode pengelolaan oleh PT PPA (Persero).
2. Menyampaikan surat kepada Notaris/PPAT dengan nomor S-1501 s.d. S-1504/KN.5/2014 tanggal 30 Juni 2014
terkait penjualan aset properti yang dilakukan oleh BPPN.
3. Menyampaikan surat kepada Kantor Pertanahan Setempat dengan surat nomor S-1799 s.d. S-1927/KN.5/2014
tanggal 25 Juli 2014 terkait permintaan klarifikasi dan konfirmasi kepada pemegang hak atas tanah.
4. Menyampaikan surat kepada KPKNL dengan nomor S-2063/KN.5/2014 tanggal 28 Agustus 2014 guna meminta
bantuan untuk melakukan peninjauan fisik atas aset-aset properti.
Dari upaya yang telah dilakukan terhadap aset properti, diperoleh hasil dari semula senilai Rp400.289.684.383 menjadi tersisa
358 unit senilai Rp122.069.231.522 pada akhir tahun 2014
Pada tahun 2016, terhadap aset properti eks BPPN tersebut dilakukan penelusuran menjadi tersisa Rp75.706.848.310
berdasarkan hasil verifikasi BPK, dengan rincian sebagai berikut.

Hasil Penelusuran DJKN


Uraian
Unit Nilai (Rp)
Sisa Aset Properti eks BPPN yang perlu ditelusuri
358 122.069.231.521
(TA 2015)
Hasil Penelusuran TA 2016:
 Terjual di BPPN dan PPA 23 7.179.057.006
 Terdapat di Modul Kekayaan Negara (MKN) dan daftar aset eks PT PPA 1 -
 Sita Kejaksaan dan Indikasi Sita 1 133.203.182
 Aset Sewa yang digunakan Bank (tercatat dengan keterangan sewa) - -
 Aset jaminan BDL dan PKPS 1 -
 Dokumen termasuk dalam aset Hak Tanggungan Bank Indonesia, 79 39.050.123.023
Penetapan Status Penggunaan
Sisa Aset Properti eks BPPN yang perlu ditelusuri (TA 2017) 253 75.706.848.310

Pemerintah tetap berkomitmen menjalankan amanat UU No 24 Tahun 2014 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
TA 2013 yang mengamanatkan agar Pemerintah menyelesaikan permasalahan Aset Eks BPPN secara signifikan setiap tahun
dan diselesaikan dalam waktu paling lama lima tahun yaitu sampai dengan TA 2018.
12. Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti
dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam
kendali Pemerintah. Terealisasinya kewajiban kontinjensi mengakibatkan terjadinya tambahan pengeluaran. Kewajiban

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 174-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

kontinjensi bersumber dari pemberian dukungan dan/atau jaminan pemerintah atas proyek-proyek infrastruktur, dan kewajiban
Pemerintah untuk menambahkan modal pada lembaga keuangan tertentu.
1) Dukungan dan/atau Jaminan Pemerintah pada Proyek Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah memberikan dukungan dan/atau jaminan terhadap beberapa proyek pembangunan infrastruktur, yaitu program
percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW Tahap I dan Tahap II oleh PT PLN (Persero), program
percepatan penyediaan air minum oleh PDAM, dan proyek dengan skema Kerja sama Pemerintah-Swasta (KPS) melalui
Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. Jaminan Pemerintah dimaksud diberikan atas risiko/kemungkinan PT. PLN
(Persero), PDAM dan BUMN/BUMD/KL tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur/badan usaha.
Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara (Proyek 10.000 MW Tahap I
dan Tahap II)
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang terus meningkat, Pemerintah antara lain telah menetapkan
kebijakan untuk memberikan penugasan kepada PT PLN (Persero) dalam melakukan percepatan pembangunan pembangkit
tenaga listrik berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2006 jo PP Nomor 59 Tahun 2009 tentang Penugasan Kepada PT
Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang
Menggunakan Batubara (Proyek 10.000 MW/Fast Track Program/FTP Tahap I). Pemerintah memberikan jaminan penuh
terhadap pembayaran kewajiban PT PLN (Persero) kepada kreditur atau perbankan yang memberikan pinjaman untuk
proyek-proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dimaksud sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 91 Tahun
2007 tentang Pemberian Jaminan Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang
Menggunakan Batubara. Penjaminan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelayakan kredit PT PLN (Persero) dalam
mencari pinjaman (creditworthiness) sekaligus menurunkan biaya modal atas pendanaan proyek. Proyek dalam program
FTP I tersebut dibiayai dari anggaran PT PLN (Persero) dan pembiayaan perbankan. Porsi pembiayaan perbankan
mencakup sekitar 85 persen dari total kebutuhan dana pembangunan pembangkit dan transmisi.
Sementara pada tahap II, melalui Perpres Nomor 4 Tahun 2010 Pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk
penjaminan kelayakan usaha PT PLN (Persero). Jaminan kelayakan usaha tersebut dilaksanakan dalam bentuk garansi,
dan hanya diberikan kepada proyek pembangkit tenaga listrik yang dibangun melalui kerja sama antara PT PLN (Persero)
dengan pengembang listrik swasta dengan skema jual beli tenaga listrik (Independent Power Producer/IPP).
Sampai dengan akhir tahun 2016 Surat Jaminan Pemerintah yang telah diterbitkan dalam rangka program percepatan
pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara (Program 10.000 MW tahap I (FTP-1) termasuk
pembangkit dan transmisi), adalah sebanyak 36 surat jaminan Pemerintah untuk proyek pembangkit dan transmisi. Nilai
total jaminan Pemerintah tersebut adalah sebesar Rp22,4 triliun dan USD3.8 miliar atau equivalent sebesar Rp73,4
triliun.
Program Percepatan Penyediaan Air Minum
Dalam rangka percepatan penyediaan air minum bagi masyarakat dan untuk mencapai Millenium Development Goals
(MDG’s), Pemerintah memandang perlu untuk mendorong peningkatan investasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Upaya tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan akses PDAM untuk memperoleh kredit investasi dari perbankan
nasional melalui kebijakan pemberian jaminan dan subsidi bunga oleh Pemerintah Pusat. Kebijakan dimaksud dituangkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat
dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum. Melalui Perpres Nomor 29 Tahun 2009 Pemerintah memberikan
jaminan sebesar 70% atas pembayaran kembali pokok kredit investasi PDAM kepada perbankan, sedangkan 30% sisanya
menjadi risiko bank pemberi kredit. Dari 70% jaminan Pemerintah tersebut selanjutnya akan dilakukan pembagian
pembebanan, dimana Pemerintah Pusat menanggung sebesar 40% yang akan diperhitungkan sebagai pinjaman dari
Pemerintah Pusat kepada PDAM, sedangkan 30% menjadi pinjaman Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat. Dalam
pelaksanaannya, pemberian jaminan dan subsidi bunga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.01/2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat dalam
Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
91/PMK.011/2011.
Sampai dengan akhir tahun 2016, untuk program percepatan penyediaan air minum, telah diterbitkan sebanyak 10 Surat
Jaminan Pemerintah Pusat untuk 10 PDAM (Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Lombok Timur, Kota Malang, Kota
Banjarmasin, Kota Denpasar, Giri Menang, Tirta Satria Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, dan Kota Palopo)
dengan nilai total jaminan Pemerintah sebesar Rp324,8 miliar. PDAM Kabupaten Buleleng telah mengundurkan diri dari
program penjaminan proyek percepatan penyediaan air minum.
Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 175-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penyediaan Infrastruktur, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2011, proses
lelang proyek IPP PLTU Jawa Tengah telah dilakukan dan ditetapkan pemenangnya oleh PT PLN (Persero). Pada tanggal 6
Oktober 2011 telah dilakukan penandatangan dokumen pelaksanaan dan penjaminan proyek. Proyek tersebut
mendapatkan penjaminan dengan skema penjaminan bersama antara Pemerintah dengan PT Penjaminan Infrastruktur
Indonesia (PT PII) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. Proyek ini
ditargetkan beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada tahun 2017. Terkait penjaminan infrastruktur
dalam proyek kerjasama Pemerintah dengan badan Usaha (KPS) yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 78/2010, Pemerintah memberikan jaminan atas kewajiban
finansial Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Penjaminan. Sampai
dengan akhir tahun 2016, untuk program kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur, telah diterbitkan Surat Jaminan untuk proyek PLTU Jawa Tengah (PT. PLN sebagai PJPK) dengan nilai
proyek sebesar USD3.2 miliar.
Alokasi anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah dalam APBN-P TA 2016:
Probability (100% Recovery
Program Exposure x Default x - Rate) = Expected Loss

Kewajiban penjaminan untuk


percepatan pembangunan pembangkit
listrik yang menggunakan batubara Rp55,9 triliun x 1,02% x (100% - 0%) = Rp570,5 miliar
Kewajiban penjaminan untuk
percepatan penyediaan air minum Rp114,3 miliar x 0,52% x (100% - 0%) = Rp594 juta
Kewajiban penjaminan untuk proyek
kerjasama pemerintah dengan badan
usaha melalui badan usaha penjaminan
infrastruktur Rp7,9 triliun x 1,02% x (100% - 0%) = Rp80,5 miliar
Rp651,06 miliar

Expected loss merupakan kewajiban kontinjensi penjaminan Pemerintah yang mungkin timbul di tahun 2016, diperkirakan
sebesar Rp651,06 miliar, dan dialokasikan dalam APBN-P TA 2016. Realisasi pengeluaran pembiayaan untuk penjaminan
selama tahun 2016 adalah NIHIL, mengingat PT PLN (Persero) dan PDAM dan dapat memenuhi semua kewajibannya
kepada kreditur sehingga tidak ada kewajiban pemerintah kepada kreditur, sedangkan Badan Usaha pada tahun 2016
baru memulai tahap konstruksi, sehingga hingga akhir TA 2016 belum ada kewajiban Pemerintah kepada badan usaha.
Namun realisasi alokasi pada penjaminan ketiga proyek tersebut telah dicairkan untuk dipindahbukukan ke rekening Dana
Cadangan Penjaminan Pemerintah sebesar Rp651.674.000.000. Hal ini mengingat amanat PMK nomor 30/PMK.08/2012
tentang Tata Cara Pengelolaan Dana Cadangan Penjaminan Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Kewajiban Penjaminan
Pemerintah dan Pasal 32 ayat (3) UU APBN 2016, bahwa dalam hal terdapat anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah
yang telah dialokasikan tidak habis digunakan dalam tahun berjalan, anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah
dimaksud dapat diakumulasikan dengan mekanisme pemindahbukuan ke dalam rekening dana cadangan penjaminan
Pemerintah yang dibuka di Bank Indonesia untuk pembayaran kewajiban penjaminan Pemerintah pada tahun anggaran
yang akan datang.
2) Kewajiban Menjaga Modal Minimum Lembaga Keuangan Tertentu
Kewajiban kontinjensi Pemerintah pada sektor keuangan terutama berasal dari kewajiban Pemerintah untuk menambah
modal lembaga keuangan, yaitu Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), dan Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (LPEI), jika modal lembaga keuangan tersebut di bawah modal sebagaimana diatur di dalam peraturan
perundang-undangan.
Bank Indonesia (BI)
Sebagaimana diatur dalam pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009, modal BI ditetapkan berjumlah
sekurang-kurangnya Rp2,0 triliun. Dalam hal terjadi risiko atas pelaksanaan tugas dan wewenang BI yang mengakibatkan
modalnya berkurang dari Rp2 triliun, sebagian atau seluruh surplus tahun berjalan dialokasikan untuk cadangan umum
guna menutup risiko dimaksud. Dalam hal setelah dilakukan upaya pengalokasian surplus tahun berjalan untuk cadangan
umum, jumlah modal BI masih kurang dari Rp2 triliun, Pemerintah wajib menutup kekurangan tersebut yang dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Namun sebaliknya, apabila rasio modal terhadap kewajiban
moneter Bank Indonesia mencapai di atas 10 persen, BI akan memberikan bagian kepada Pemerintah atas surplus BI
sebagaimana diatur dalam ketentuan perundangan tentang BI.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 176-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 85 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS diatur bahwa dalam
hal modal LPS menjadi kurang dari modal awal, Pemerintah dengan persetujuan DPR menutup kekurangan tersebut.
Dalam Pasal 85 ayat (2) juga diatur bahwa dalam hal LPS mengalami kesulitan likuiditas, LPS dapat memperoleh pinjaman
dari Pemerintah. Untuk menjalankan fungsinya, LPS pada awal berdirinya tahun 2005 telah diberikan modal awal oleh
Pemerintah sebesar modal minimal LPS yaitu Rp4 triliun. LPS setiap tahun juga membentuk cadangan klaim penjaminan
sebagai estimasi risiko pembayaran klaim untuk satu tahun berikutnya.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 2009 tentang LPEI, modal awal LPEI ditetapkan paling sedikit Rp4 triliun.
Dalam hal modal LPEI menjadi berkurang dari Rp4 triliun, Pemerintah menutup kekurangan tersebut dari dana APBN
berdasarkan mekanisme yang berlaku.
13. Pencadangan Dana Kegiatan Pasca Operasi dan Pemulihan Lingkungan atau Abandonment & Site Restoration (ASR) KKKS
Dana Abandonment and Site Restoration (ASR) KKKS merupakan dana yang diminta untuk disisihkan oleh KKKS setiap tahun
dalam Anggaran Biaya Operasi Tahunan untuk dicadangkan dalam rangka pemulihan wilayah operasi pertambangan pasca
masa ekslpoitasi, yaitu untuk membongkar fasilitas operasi migas yang akan ditinggalkan, yang diatur dalam Kontrak Kerja
Sama dan diberlakukan sebagai biaya operasi yang dapat dikembalikan (cost recovery).
Pencadangan dana ASR juga telah diatur dalam ketentuan Pasal 36 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2004 tentang
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, sebagai berikut.
1) Kontraktor wajib mengalokasikan dana untuk kegiatan pasca operasi Kegiatan Usaha Hulu;
2) Kewajiban tersebut dilakukan sejak dimulainya masa eksplorasi dan dilaksanakan melalui rencana kerja dan anggaran;
3) Penempatan alokasi dana tersebut disepakati Kontraktor dan Badan Pelaksana dan berfungsi sebagai dana cadangan
khusus kegiatan pasca operasi Kegiatan Usaha Hulu di Wilayah Kerja yang bersangkutan.
4) Cadangan biaya ASR wajib disimpan dalam rekening bersama antara Badan Pelaksana dan Kontraktor di bank umum
Pemerintah Indonesia di Indonesia.
Pencadangan dana ASR dilakukan oleh KKKS setiap semester dengan melakukan penyetoran dana dalam satuan mata uang
USD ke rekening bersama (joint account) antara KKKS dengan SKK Migas selama jangka waktu pengumpulan, dan atas dana
tersebut tidak dapat digunakan tanpa adanya otorisasi dari kedua belah pihak.
Pengelolaan dan pengawasan dana ASR selama ini berada dibawah pengendalian SKK Migas sebagai institusi yang
mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan usaha hulu migas. Dana ASR tersebut
selanjutnya dipertanggungjawabkan oleh SKK Migas melalui Laporan Keuangan SKK Migas (Buku I) dan Laporan Informasi
Keuangan Kontrak Kerja Sama Dari Kegiatan Usaha Hulu Migas (Buku II).
Sampai dengan posisi per 31 Desember 2016, total saldo dana ASR yang ditempatkan di rekening bersama adalah
USD900,754,476.79 termasuk didalamnya jasa giro sebesar USD20,169,539.74.
14. Pemanfaatan BMN eks KKKS Pertamina
Pemanfaatan Kilang LNG Arun
Berdasarkan Agreements for Use and Operation of Plant 2nd Amendment antara Pertamina dan PT Arun NGL, pengoperasian
kilang LNG Arun oleh PT Arun NGL berakhir pada saat berakhirnya Kontrak Penjualan LNG, yaitu pada tanggal 15 Oktober
2014 saat pengapalan cargo LNG yang terakhir.
Terkait pengoperasian kilang Arun untuk pemrosesan gas dan condensate milik ExxonMobil dari Lapangan North Sumatera
Offshore dan North Sumatera B Block, telah ditetapkan surat Menteri Keuangan Nomor: S-249/MK.6/2014 dan Nomor: S-
250/MK.6/2014 tanggal 15 Oktober 2014, Nomor: S-337/MK.6/2014 danNomor: S-338/MK.6/2014 tanggal 31 Desember
2014, Nomor: S-22/MK.6/2015 dan Nomor: S-23/MK.6/2014 tanggal 30 Januari 2015, Nomor: S-45/MK.6/2015 dan Nomor:
S-46/MK.6/2014 tanggal 27 Februari 2015, dan Nomor: S-104/MK.6/2015 tanggal30 April 2015, bahwa biaya pemanfaatan
aset oleh PT Arun c.q. ExxonMobil untuk sewa periode 16 Oktober 2014 s.d. 31 Desember 2015 dan oleh PT Pertamina c.q.
ExxonMobil untuk sewa periode 1 Juli 2015 s.d. 2018 akan dibebankan kepada ExxonMobil sesuai ketentuan perundangan di
bidang pengelolaan BMN.
Selanjutnya, dengan Surat Menteri Keuangan Nomor: S-61/MK.6/2015 dan Nomor: S-62/MK.6/2015 tanggal 25 Maret 2015
telah ditetapkan bahwa tarif sewa untuk pemrosesan gas dan condensate milik ExxonMobil sebesar USD0,0386/MMBTU per
bulan.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 177-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pemanfaatan Aktiva Kilang LNG Badak


Terkait pemanfaatan Aktiva Kilang LNG Badak, dengan surat Menteri Keuangan Nomor: S-651/MK.6/2011 tanggal 20 Oktober
2011 hal Pemanfaatan dan Optimalisasi Aset Kilang LNG Badak, diputuskan bahwa pemanfaatan aktiva kilang LNG Badak,
baik oleh Kontraktor KKS dan/atau PT Pertamina dalam rangka perpanjangan kontrak ataupun penyediaan sumber gas baru
secara komersial, diwajibkan menyetorkan biaya pemanfaatan BMN kepada Negara.
Selanjutnya, dengan surat Menteri Keuangan Nomor: S-221/MK.06/2014 tanggal 18 September 2014 hal Persetujuan
Pemanfaatan BMN Berupa Aktiva Kilang LNG Badak Untuk Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Chevron,
diputuskan bahwa aktiva kilang LNG Badak dapat dimanfaatkan untuk Proyek IDD Chevron selama 10 tahun (tahun 2018-
2027) dengan tarif pemanfaatan sebesar USD 0,22/mmbtu, di luar biaya operating and maintenance serta capital expenditure.

15. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)


Nilai PMN pada Perusahaan Negara yang disajikan pada neraca, sudah termasuk nilai Bantuan Pemerintah yang Belum
Ditetapkan Statusnya (BPYBDS). Nilai BPYBDS per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp26.936.491.979.720 dan Rp56.051.774.564.956. Nilai BPYBDS per 31 Desember 2016 terdiri dari BPYBDS pada:
NO BUMN BPYBDS per 31 Pengurangan selama Penambahan selama BPYBDS per 31
DESEMBER 2015 Tahun 2016 Tahun 2016 DESEMBER 2016
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Perum DAMRI 249.077.412.055 0 61.717.500.000 310.794.912.055
2 Perum PPD 103.869.300.016 0 0 103.869.300.016
3 PT Kereta Api Indonesia 1.372.195.364.935 1.372.195.364.935 0 0
4 PT Perusahaan Listrik Negara 47.054.777.089.448 30.600.519.229.285 3.967.343.139.837 20.421.601.000.000
5 PT Angkasa Pura I 255.096.706.123 255.096.706.123 0 0
6 PT Angkasa Pura II 2.493.229.601.485 121.989.066.868 149.269.467.933 2.520.510.002.550
7 Perum BULOG 675.250.887.482 675.250.887.482 0 0
8 PT Pelindo I 538.812.899.239 0 0 538.812.899.239
9 PT Pelindo IV 199.952.304.000 199.952.304.000 0 0
10 PT ASDP 1.063.948.713.927 0 598.579.637.032 1.662.528.350.959
11 PT Djakarta Lloyd 667.188.771.346 667.188.771.346 0 0
12 Perum Produksi Film Negara (PFN) 14.903.777.061 0 0 14.903.777.061
13 PT Pertamina 12.452.878.179 0 0 12.452.878.179
14 Perum LPPNPI 1.351.018.859.662 0 0 1.351.018.859.662
Jumlah 56.051.774.564.956 33.892.192.330.039 4.776.909.744.802 26.936.491.979.720

Secara keseluruhan, nilai BPYBDS per 31 Desember 2016 apabila dibandingkan dengan nilai BPYBDS 31 Desember 2015
mengalami penurunan sebesar Rp29.115.282.585.236 atau turun 51,94% dari nilai tahun sebelumnya. Mutasi tambah yang
terjadi selama tahun 2016 dengan nilai cukup signifikan adalah penambahan BPYBDS pada PT PLN (Persero), PT ASDP
Indonesia Ferry, dan PT Angkasa Pura II. Disamping itu terdapat juga penambahan pada Perum Damri. Mutasi kurang nilai
BPYBDS disebabkan penetapan BPYBDS menjadi penambahan PMN pada BUMN dan penarikan BPYBDS untuk menjadi BMN
kembali oleh K/L.
16. Tindak Lanjut Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2015
Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi BPK dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP Tahun 2015, sesuai dengan
ketentuan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pemerintah
telah menyusun laporan tindak lanjut terhadap Rekomendasi BPK dalam LHP atas LKPP Tahun 2015 dan menyampaikannya
kepada BPK.

Catatan Atas Laporan Keuangan-Penjelasan atas Pos-Pos Neraca - 178-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

E.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL


Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai Kegiatan Operasional, Kegiatan Non
Operasional, Pos Luar Biasa, dan Suplus/Defisit LO.
Surplus/(Defisit) LO Tahun 2016 adalah sebesar (Rp139.724.987.772.978). Dibandingkan Tahun
2015 yang mengalami defisit sebesar Rp243.282.473.074.250 nilai ini mengalami penurunan
sebesar Rp103.557.485.301.272 atau minus 42,57 persen. Surplus/(Defisit) LO Tahun 2016 terdiri
dari Defisit dari Kegiatan Operasional sebesar Rp207.681.508.623.871 dan Surplus dari Kegiatan
Non Operasional sebesar Rp67.956.520.850.893, sedangkan Surplus/(Defisit) Pos Luar Biasa
sebesar Rp0.
Defisit dari Kegiatan Operasional Tahun 2016 sebesar Rp207.681.508.623.871, diperoleh dari
Pendapatan Operasional sebesar Rp1.664.656.451.847.902 dan Beban Operasional sebesar
Rp1.872.337.960.471.773.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp67.956.520.850.893, diperoleh dari Defisit
Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp6.976.155.150.484, Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka
Panjang sebesar Rp33.185.875.429 dan surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar
Rp74.965.861.876.806.
Laporan Operasional Tahun 2016 menyajikan angka Tahun 2015 sebagai pembanding. Perbandingan
tersebut dapat dilihat pada grafik 26.

Grafik 26. Perbandingan Laporan Operasional Tahun 2016 dan Tahun 2015

E.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN OPERASIONAL


E.2.1. Kegiatan Operasional
Kegiatan operasional keuangan Pemerintah Pusat tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan
surplus/defisit operasional. Transaksi keuangan yang dilaporkan sebagai kegiatan operasional
Pemerintah Pusat adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan secara normal oleh seluruh entitas

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -179-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

akuntansi lingkup Pemerintah Pusat dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan
kepada masyarakat.
Pendapatan Operasional seluruhnya merupakan Pendapatan Perpajakan, Pendapatan Negara Bukan
Pajak, dan Pendapatan Hibah. Pendapatan Perpajakan terdiri dari Pendapatan Pajak Penghasilan,
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah, Pendapatan Pajak Bumi dan
Bangunan, Pendapatan Cukai, Pendapatan Pajak Lainnya, Pendapatan Bea Masuk, Pendapatan Bea
Keluar dan Pendapatan Pajak Lain-lain. Pendapatan Negara Bukan Pajak meliputi Penerimaan
Sumber Daya Alam, Pendapatan dari Bagian Pemerintah atas Laba BUMN, Penerimaan Negara
Bukan Pajak Lainnya dan Pendapatan BLU.
Beban Operasional terdiri dari Beban Pegawai, Beban Persediaan, Beban Barang dan Jasa, Beban
Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat, Beban
Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan Sosial, Beban Penyusutan dan Amortisasi,
Beban Transfer, Beban Lain-lain, dan Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih.

Defisit Tahun 2016 dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp207.681.508.623.871.


Dibandingkan dengan Tahun 2015 yang mengalami defisit sebesar Rp136.580.525.773.875 nilai ini
mengalami kenaikan sebesar Rp71.100.982.849.996 atau 52,06 persen. Perbandingan Pendapatan,
Beban, dan Defisit dari Kegiatan Operasional Tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat pada grafik 27.

Grafik 27. Perbandingan Pendapatan, Beban, dan Defisit


dari Kegiatan Operasional Tahun 2016 dan Tahun 2015

E.2.1.1. Pendapatan Operasional


Pendapatan Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
Operasional anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Hak pemerintah tersebut dapat diakui
Rp1.664,65
triliun sebagai Pendapatan-LO apabila telah timbul hak pemerintah untuk menagih atas suatu pendapatan
atau telah terdapat suatu realisasi pendapatan yang ditandai dengan adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -180-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pendapatan operasional sebesar Rp1.664.656.451.847.902 terdiri dari pendapatan perpajakan


sebesar Rp1.287.534.697.939.517, Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar
Rp364.754.388.722.730, dan Pendapatan Hibah sebesar Rp12.367.365.185.655. Nilai
Pendapatan Operasional lebih tinggi sebesar Rp86.978.624.146.017 atau 5,51 persen dibanding
Tahun 2015 yang nilainya adalah sebesar Rp1.577.677.827.701.885. Besaran perbandingan
komponen pendapatan operasional dapat dilihat pada Grafik 28.

Grafik 28. Komposisi Pendapatan Operasional Tahun 2016


E.2.1.1.1. Pendapatan Perpajakan
Pendapatan Perpajakan-LO adalah hak Pemerintah Pusat yang berasal dari pendapatan perpajakan
Pendapatan yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak
Perpajakan perlu dibayar kembali.
Rp1.287,53
Untuk Tahun 2016, pendapatan perpajakan adalah sebesar Rp1.287.534.697.939.517. Nilai
triliun
pendapatan ini naik sebesar Rp61.495.440.945.831 atau 5,02 persen dibanding tahun 2015
sebesar Rp1.226.039.256.993.686. Pendapatan perpajakan Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan Pajak Penghasilan 662.897.745.520.696 600.428.831.252.290
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai 412.513.505.989.075 424.023.011.182.599
dan Penjualan Barang Mewah
Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 19.279.436.983.667 30.215.951.785.002
Pendapatan Cukai 143.491.380.633.046 128.332.845.072.391
Pendapatan Pajak Lainnya 14.438.834.522.693 8.121.921.424.940
Pendapatan Bea Masuk 31.905.961.605.581 31.176.700.022.327
Pendapatan Bea Keluar 3.010.424.441.356 3.716.678.390.096
Pendapatan Pajak Lain-Lain (2.591.756.597) 23.317.864.041
Total 1.287.534.697.939.517 1.226.039.256.993.686

E.2.1.1.1.1. Pajak Penghasilan


Pajak
Penghasilan Pajak Penghasilan Tahun 2016 adalah sebesar Rp662.897.745.520.696. Pendapatan Pajak
Rp662,89 Penghasilan mengalami kenaikan sebesar Rp62.468.914.268.406 atau 10,40 persen dibanding
trilun periode Tahun 2015 sebesar Rp600.428.831.252.290. Pajak Penghasilan Tahun 2016 dan Tahun

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -181-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2015 adalah sebagai berikut.


Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan PPh Minyak Bumi 10.800.338.822.787 12.007.618.688.393
Pendapatan PPh Gas Bumi 25.275.273.264.425 38.101.252.750.433
Pendapatan PPh Migas Lainnya 20.572.194.519 70.131.415
Pendapatan PPh Pasal 21 109.695.995.976.713 114.428.226.279.631
Pendapatan PPh Pasal 22 11.352.820.623.759 8.484.649.434.445
Pendapatan PPh Pasal 22 Impor 37.946.097.141.169 40.252.346.624.859
Pendapatan PPh Pasal 23 29.001.847.899.279 28.121.528.216.323
Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang 5.358.233.643.043 8.992.423.670.796
Pribadi
Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 165.713.949.246.317 184.295.302.122.550
Pendapatan PPh Pasal 26 36.272.470.142.582 43.113.293.944.475
Pendapatan PPh Final 118.247.987.704.062 120.113.943.297.708
Pendapatan PPh Non Migas Lainnya 104.165.339.750.037 189.390.846.065
Pendapatan PPh Fiskal Luar Negeri (49.956.126) -
Pendapatan PPh Pasal 21 Ditanggung 40.178.295 6.127.000
Pemerintah
Pendapatan PPh Pasal 22 Ditanggung 3.244.182 4.222.360
Pemerintah
Pendapatan PPh Pasal 23 Ditanggung 340.909 -
Pemerintah
Pendapatan PPh Pasal 25/29 1.909.022.081.136 2.190.000.000.000
Ditanggung Pemerintah
Pendapatan PPh Pasal 26 Ditanggung 7.137.803.223.608 138.759.212.563
Pemerintah
Pendapatan PPh Final Ditanggung - 15.683.274
Pemerintah
Jumlah 662.897.745.520.696 600.428.831.252.290
Peningkatan signifikan pendapatan pajak penghasilan tahun 2016 terdapat pada Pendapatan PPh
Migas Lainnya, Pendapatan Non Migas Lainnya, dan Pendapatan PPh Pasal 26 ditanggung
pemerintah. Kenaikan pada pendapatan PPh Non Migas terutama disebabkan kebijakan Program
Pengampunan Pajak.
E.2.1.1.1.2. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah Tahun 2016 adalah sebesar
Pajak
Rp412.513.505.989.075. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar Rp11.509.505.193.524
Pertambahan
Nilai dan atau minus 2,71 persen dibandingkan periode Tahun 2015 sebesar Rp424.023.011.182.599. Pajak
Penjualan Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai
Barang berikut.
Mewah
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Rp412,51
triliun Pendapatan PPN Dalam Negeri 273.321.504.779.516 280.488.317.229.158
Pendapatan PPN Impor 122.780.380.159.161 130.032.992.214.123
Pendapatan PPN Lainnya 262.608.259.609 167.242.322.864
Pendapatan PPnBM Dalam 11.799.175.397.605 9.252.840.777.860
Negeri
Pendapatan PPnBM Impor 4.284.102.480.961 4.007.232.361.340
Pendapatan PPnBM Lainnya 65.734.912.223 74.386.277.254
Jumlah 412.513.505.989.075 424.023.011.182.599

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -182-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penurunan Pajak Pertambahan Nilai pada tahun 2016 disebabkan karena rendahnya tingkat
konsumsi dan perlambatan belanja pemerintah dan penurunan aktivitas impor, sedangkan
peningkatanan PPnBM disebabkan karena peningkatan penjualan di bidang otomotif.
E.2.1.1.1.3 Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2016 adalah sebesar Rp19.279.436.983.667. Nilai tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp10.936.514.801.335 atau minus 36,19 persen dibandingkan
Pajak Bumi
Tahun 2015 sebesar Rp30.215.951.785.002. Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2016 dan Tahun
dan
Bangunan 2015 adalah sebagai berikut.
Rp19,27 Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
triliun Pendapatan PBB Pedesaan (656.068.620) -
Pendapatan PBB Perkebunan 2.105.311.540.010 1.674.796.492.774
Pendapatan PBB Kehutanan 608.500.546.446 499.229.166.047
Pendapatan PBB Pertambangan Mineral dan 1.037.292.566.461 701.643.147.016
Batubara
Pendapatan PBB Migas 15.267.971.009.097 27.137.669.503.126
Pendapatan PBB Pertambangan Panas Bumi 215.845.331.211 196.778.960.542
Pendapatan PBB Lainnya 45.172.059.062 5.834.515.497
Jumlah 19.279.436.983.667 30.215.951.785.002

E.2.1.1.1.4 Pajak Cukai


Pajak Cukai Tahun 2016 adalah sebesar Rp143.491.380.633.046. Nilai tersebut mengalami
Pajak Cukai
Rp143,49 kenaikan sebesar Rp15.158.535.560.655 atau 11,81 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar
triliun Rp128.332.845.072.391. Pajak Cukai Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan Cukai Hasil Tembakau 137.935.634.471.524 123.204.913.856.231
Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol 171.012.170.260 151.881.529.170
Pendapatan Cukai Minuman Mengandung 5.307.817.827.474 4.556.997.371.232
Ethyl Alkohol
Pendapatan Denda Administrasi Cukai 65.870.206.870 404.589.931.321
Pendapatan Cukai Lainnya 11.045.956.918 14.462.384.437
Jumlah 143.491.380.633.046 128.332.845.072.391

E.2.1.1.1.5 Pajak Lainnya


Pajak Lainnya Tahun 2016 adalah sebesar Rp14.438.834.522.693. Nilai tersebut mengalami
Pajak Lainnya
Rp14,43 kenaikan sebesar Rp6.316.913.097.753 atau 77,78 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar
triliun Rp8.121.921.424.940. Pajak Lainnya Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan Bea Materai 1.338.844.474.663 1.298.191.340.120
Pendapatan dari Penjualan Benda Materai 3.399.428.098.412 3.288.079.981.680
Pendapatan PPn Batubara 1.082.038.500.742 576.840.364.039
Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya 22.497.315.192 3.026.421.077
Pendapatan Bunga Penagihan PPh 4.711.628.388.315 2.734.511.492.775
Pendapatan Bunga Penagihan PPN 3.847.462.240.304 219.435.344.009
Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM 33.289.118.631 1.590.084.223
Pendapatan Bunga Penagihan PTLL 3.646.386.434 246.397.017
Jumlah 14.438.834.522.693 8.121.921.424.940

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -183-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pertumbuhan positif pendapatan pajak lainnya tahun 2016 dibandingkan pendapatan tahun 2015
terutama didorong oleh adanya extra effort berupa pembayaran bunga penagihan. Hal tersebut dapat
dilihat dari adanya kenaikan signifikan pada Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM (1.992,94%),
Pendapatan Bunga Penagihan PPN (1.651,66%), Pendapatan Bunga Penagihan PTLL (1.379,88%),
dan Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya (643,36%).
E.2.1.1.1.6 Bea Masuk
Bea Masuk Tahun 2016 adalah sebesar Rp31.905.961.605.581. Nilai tersebut mengalami kenaikan
Bea Masuk
Rp31,90 sebesar Rp729.261.583.254 atau 2,34 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar
triliun Rp31.176.700.022.327. Bea Masuk Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan Bea Masuk 30.341.899.348.316 29.519.504.628.061
Pendapatan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah - 188.103.591
atas Hibah
Pendapatan Denda Administrasi Pabean 703.569.187.564 533.588.166.932
Pendapatan Bea Masuk Dalam Rangka 445.524.656.730 665.179.579.826
Kemudahan impor Tujuan Ekspor (KITE)
Denda Atas Sanksi Administrasi Dari - 25.000.000
Pelaksanaan Pengawasan terhadap barang
Tertentu yang Pengangkutannya Di Dalam
Daerah Pabean (Antar Pulau)
Pendapatan BM-DTP 280.001.769.046 281.911.300.000
Pendapatan Pabean Lainnya 17.328.688.824 137.486.504.917
Pendapatan Bea Masuk Antidumping 86.525.981.890 38.748.752.000
Pendapatan Bea Masuk Imbalan 58.707.473 7.260.000
Pendapatan Bea Masuk Tindakan Pengamanan 31.053.265.738 60.727.000
Jumlah 31.905.961.605.581 31.176.700.022.327

E.2.1.1.1.7 Bea Keluar


Bea Keluar Tahun 2016 adalah sebesar Rp3.010.424.441.356. Nilai tersebut mengalami penurunan
Bea Keluar sebesar Rp706.253.948.740 atau minus 19,00 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar
Rp3,01 triliun
Rp3.716.678.390.096. Bea Keluar tersebut terdiri dari Pendapatan Bea Keluar, Pendapatan Denda
Administrasi Bea Keluar, dan Pendapatan Bunga Bea Keluar Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan Bea Keluar 3.012.429.921.824 3.731.117.471.601
Pendapatan Denda Administrasi Bea Keluar (2.588.481.734) (14.581.581.830)
Pendapatan Bunga Bea Keluar 583.001.266 142.500.325
Jumlah 3.010.424.441.356 3.716.678.390.096
Turunnya pendapatan bea keluar pada Tahun 2016 terutama dipengaruhi oleh harga komoditas
utama yang terkena Bea Keluar seperti CPO.

E.2.1.1.1.8 Pajak Lain-Lain


Pajak Lain-
lain minus Pajak lain-lain Tahun 2016 adalah sebesar minus Rp2.591.756.597. Nilai tersebut mengalami
Rp2,59 miliar penurunan sebesar Rp25.909.620.638 atau minus 111,11 persen dibandingkan Tahun 2015

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -184-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

sebesar Rp23.317.864.041. Pendapatan Pajak Lain-lain tersebut adalah pendapatan yang berasal
dari pajak yang telah dipungut oleh Bendahara namun sampai dengan 31 Desember 2016 belum
disetorkan ke kas negara (berada pada rekening Bendahara) sehingga sudah merupakan pendapatan
bagi Pemerintah Pusat.

E.2.1.1.2 Pendapatan Negara Bukan Pajak

Pendapatan Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO adalah hak pemerintah yang tidak berasal dari perpajakan
Negara Bukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan yang diakui sebagai penambah ekuitas
Pajak dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Rp364,75
Pendapatan Negara Bukan Pajak pada Tahun 2016 sebesar Rp 364.754.388.722.730 yang
triliun
merupakan pendapatan dari Penerimaan Sumber Daya Alam sebesar Rp89.704.805.367.625,
pendapatan dari Bagian Pemerintah atas Laba BUMN sebesar Rp129.440.326.195.705, PNBP
Lainnya sebesar Rp102.129.897.196.139 dan Pendapatan BLU sebesar Rp43.479.359.963.261.
Secara keseluruhan nilai PNBP mengalami kenaikan sebesar Rp31.838.466.392.809 atau 9,56
persen dibandingkan Tahun 2015 yaitu pendapatan PNBP sebesar Rp332.915.922.329.921.

E.2.1.1.2.1 Pendapatan Sumber Daya Alam

Pendapatan Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) Tahun 2016 adalah sebesar
Sumber Daya Rp89.704.805.367.625. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar Rp22.658.227.763.837 atau
Alam minus 20,17 persen dibandingkan Tahun 2015 yaitu pendapatan SDA sebesar
Rp89,70 Rp112.363.033.131.462. Rincian realisasi Pendapatan SDA Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
triliun sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan Minyak dan Gas Bumi 68.990.581.836.072 92.040.159.162.228
Pendapatan Iuran Tetap Pertambangan Mineral dan 514.336.417.448 1.326.694.748.693
Batubara
Pendapatan Iuran Produksi/Royalti Pertambangan 15.176.568.662.531 13.393.965.823.961
Mineral dan batubara
Pendapatan Dana Reboisasi 1.494.541.496.584 2.089.648.532.415
Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan 808.208.590.245 1.020.082.947.750
Pendapatan IIUPH (IHPH) Tanaman Industri 10.742.349.935 11.132.980.390
Pendapatan IIUPH (IHPH) Hutan Alam 101.033.639.500 89.581.197.500
Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan untuk 1.321.221.793.605 1.428.237.356.473
Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan
Kehutanan
Pendapatan Iuran dan Pungutan Usaha Pemanfaatan 359.055.750 100.850.000
Air dan Energi Air
Pendapatan dari Kegiatan Perijinan di Bidang - 17.568.400
perbenihan
Pendapatan dari Sertifikasi Benih 167.112.750 180.849.480
Pendapatan dari Pengumpulan Benih dan Anakan - 10.500.000
Pendapatan Perikanan 362.159.886.655 79.128.630.864
Pendapatan Setoran Bagian Pemerintah 903.585.832.397 864.519.887.245
Pertambangan Panas Bumi
Pendapatan Iuran Tetap Pertambangan Panas Bumi 20.451.060.413 19.572.096.063
Pendapatan Iuran Produksi/Royalti Pertambangan 847.633.740 -
Panas Bumi
Jumlah 89.704.805.367.625 112.363.033.131.462

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -185-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penurunan realisasi penerimaan SDA tersebut antara lain dipengaruhi oleh masih rendahnya harga
minyak mentah yang menyebabkan turunnya penerimaan pemerintah di sektor minyak bumi.

E.2.1.1.2.2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN


Bagian Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Tahun 2016 adalah sebesar
Pemerintah Rp129.440.326.195.705. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp19.425.914.869.099 atau
atas Laba 17,66 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp110.014.411.326.606.
BUMN
Rp129,44 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN diakui sebesar jumlah yang telah disetujui dalam
triliun Rapat Umum Pemegang Saham BUMN dan Perusahaan Minoritas/Lainnya untuk ditetapkan sebagai
dividen yang harus dibayarkan kepada Pemerintah RI, yang terdiri dari PNBP Bagian Pemerintah atas
Laba BUMN di bawah Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, PNBP Laba Program National
Interest Account (NIA), PNBP Laba Perusahaan Penerbit SBSN, dan PNBP Penerimaan Dividen
Minoritas dengan Cost Method.

E.2.1.1.2.3.Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya


Pendapatan PNBP Lainnya Tahun 2016 adalah sebesar Rp102.129.897.196.139. Nilai tersebut mengalami
Bukan Pajak kenaikan sebesar Rp29.446.125.610.830 atau 40,51 persen dari tahun 2015 sebesar
Lainnya
Rp72.683.771.585.309. PNBP Lainnya Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Rp102,12
triliun Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan dan Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan)
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan 13.278.122.611.898 16.302.934.340.146
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 37.629.836.703 18.777.000
Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu MIgas 17.554.030.090.198 8.513.481.593.308
Pendapatan Sewa dan Pemanfaatan BMN 367.630.620.122 306.348.051.428
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 474.834.784.412 524.862.900.498
Total Pendapatan dan Pengelolaan BMN 31.712.247.943.333 25.647.645.662.380
Pendapatan Jasa
Pendapatan Jasa I 12.756.029.767.381 22.418.102.601.610
Pendapatan Jasa II 1.490.443.753.442 1.418.807.681.596
Pendapatan Jasa Luar Negeri 634.629.690.928 597.059.287.695
Pendapatan Jasa Perbankan 55.903.806.990 39.754.897.412
Pendapatan atas Pengelolaan TSA dan/atau atas 4.521.164.483.204 4.469.047.814.598
Penempatan Uang Negara
Pendapatan Jasa Kepolisian I 3.668.352.947.446 3.573.005.885.475
Pendapatan Jasa Pelayanan Tol 14.229.404.017.109 222.938.514.826
Pendapatan Jasa Kepolisian II 150.475.366.503 124.670.779.358
Pendapatan Jasa Lainnya 1.285.797.728.123 1.471.823.923.336
Total Pendapatan Jasa 38.792.201.561.126 34.335.211.385.906
Pendapatan Bunga
Pendapatan Bunga 1.526.603.236.415 939.596.025.460
Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Pemerintah 46.452.274.932 34
Total Pendapatan Bunga 1.573.055.511.347 939.596.025.494
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak
939.688.615.790
Pidana Korupsi 535.211.787.831
Pendapatan Pendidikan 4.353.674.948.380 3.492.128.632.937
Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 2.601.501.560.528 1.851.127.912.097
Pendapatan Iuran dan Denda 1.991.160.805.373 2.254.099.669.170
Total Pendapatan Kejaksaan, Pendidikan, Gratifikasi, Iuran
9.886.025.930.071 8.132.568.002.035
dan Denda

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -186-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pendapatan Lain-lain
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu I 58.353.565.588 152.874.475.354
Pendapatan Pelunasan Piutang 23.037.425.054 -
Pendapatan dari Penutupan Rekening 1.042.418.092 571.059.242
Pendapatan Selisih Kurs 248.507.333.765 1.923.404.592.496
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu II 202.718.733.280 7.600.163.903
Pendapatan dari retur SP2D 430.803.844.287 -
Pendapatan Lain-lain II 18.937.842.734.431 1.085.593.628.580
Total Pendapatan Lain-lain 19.902.306.054.497 3.170.043.919.575
Pendapatan Penyesuaian Akrual
Pendapatan Sitaan/Rampasan 264.060.195.765 458.706.589.919
Total Pendapatan Penyesuaian Akrual 264.060.195.765 458.706.589.919
Jumlah PNBP Lainnya 102.129.897.196.139 72.683.771.585.309

E.2.1.1.2.4. Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)

Pendapatan Pendapatan BLU Tahun 2016 adalah sebesar Rp43.479.359.963.261. Nilai tersebut mengalami
BLU Rp43,47 kenaikan sebesar Rp5.624.653.676.717 atau 14,86 persen dari tahun 2015 sebesar
triliun Rp37.854.706.286.544. Pendapatan BLU Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015


Pendapatan Jasa Layanan Umum:
Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa kepada 24.756.350.010.820 20.918.286.578.460
Masyarakat
Pendapatan dari Pengelolaan Wilayah/Kawasan 1.225.531.326.977 1.019.976.722.240
Tertentu
Pengelolaan Dana Khusus untuk Masyarakat 14.327.610.931.994 10.059.985.892.848
Pengelolaan BMN pada Pengelola Barang 95.336.367.279 -
Total Pendapatan Jasa Layanan Umum 40.404.828.637.070 31.998.249.193.548
Pendapatan Hibah BLU 217.795.073.592 3.091.879.904.827
Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 877.180.555.101 790.602.624.979
Pendapatan dari Alokasi APBN - 55.358.055.946
Pendapatan BLU Lainnya 1.978.505.182.825 1.918.616.507.244
Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa 1.050.514.673 -
Jumlah 43.479.359.963.261 37.854.706.286.544

Kenaikan pendapatan BLU terutama disebabkan oleh adanya penyesuaian tarif layanan pada
beberapa BLU dan adanya BLU yang baru ditetapkan pada tahun 2016.

Pendapatan E.2.1.1.3 Pendapatan Hibah


Hibah Pendapatan Hibah selama Tahun 2016 adalah sebesar Rp12.367.365.185.655. Nilai tersebut
Rp12,36 mengalami penurunan sebesar Rp6.355.283.192.623 atau minus 33,94 persen dibandingkan Tahun
triliun 2015 sebesar Rp18.722.648.378.278. Pendapatan Hibah adalah hak pemerintah yang diakui
sebagai penambah ekuitas yang berasal dari negara lain, organisasi internasional, pemerintah pusat,
pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah, individu, kelompok masyarakat, lembaga
kemasyarakatan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa, yang tidak dimaksudkan untuk
dibayar kembali oleh pemerintah kepada pemberi hibah dan manfaatnya dinikmati oleh pemerintah.
Pendapatan Hibah Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -187-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015


Pendapatan Hibah Dalam Negeri
Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung 849.965.398.570 365.397.700.790
Bentuk Barang
Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung 4.706.782.066 15.038.743.880
Bentuk Jasa
Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung
5.741.933.922.587 9.264.230.506.825
Bentuk Uang
Total Pendapatan Hibah Dalam Negeri 6.596.606.103.223 9.644.666.951.495
Pendapatan Hibah Luar Negeri
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Terencana 1.226.991.075.038 1.454.040.385.043
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk 529.293.392.007 3.004.982.993.601
Barang
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk 1.656.093.745.463 2.188.433.896.057
Jasa
Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk
2.018.741.281.677 1.254.779.529.130
Uang
Total Pendapatan Hibah Luar Negeri 5.431.119.494.185 7.902.236.803.831
Pendapatan Hibah Langsung Lainnya 339.639.588.247 1.175.744.622.952
Jumlah Penerimaan Hibah 12.367.365.185.655 18.722.648.378.278

Pendapatan Hibah langsung lainnya sebesar Rp339.639.588.247 adalah pendapatan hibah langsung
yang diterima K/L namun belum disahkan sebagai pendapatan hibah oleh Bendahara Umum Negara
yang diterima di tahun 2016.

E.2.1.2 Beban Operasional


Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk potensi pendapatan yang
Operasional
Rp1.872,33 hilang, atau biaya yang timbul akibat transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang berdampak
triliun pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban Operasional Tahun 2016 adalah sebesar Rp1.872.337.960.471.773. Nilai tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp158.079.606.996.013 atau 9,22 persen dibandingkan Tahun 2015
sebesar Rp1.714.258.353.475.760. Beban Operasional meliputi Beban Pegawai, Beban Persediaan,
Beban Barang dan Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Barang untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat, Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan Sosial,
Beban Transfer, Beban Lain-lain, Beban Penyusutan dan Amortisasi serta Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih. Perbandingan besaran beban operasional dapat dilihat pada grafik 29.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -188-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Grafik 29. Komposisi Beban Operasional Tahun 2016


Rincian Beban Operasional Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Pegawai 309.722.353.734.438 283.907.220.001.149
Beban Persediaan 26.135.101.551.288 27.125.641.479.813
Beban Barang dan Jasa 138.649.541.418.029 124.962.925.031.741
Beban Pemeliharaan 36.040.691.199.649 31.768.814.714.115
Beban Perjalanan Dinas 34.422.142.054.918 30.124.861.086.501
Beban Barang untuk Diserahkan Kepada 39.447.838.053.777 16.959.392.591.509
Masyarakat
Beban Bunga 189.923.429.054.649 160.452.613.098.681
Beban Subsidi 163.883.662.035.641 156.777.708.450.589
Beban Hibah 7.129.917.667.130 4.261.657.004.693
Beban Bantuan Sosial 45.630.374.577.137 95.940.988.910.835
Beban Transfer 686.802.250.757.309 635.587.715.410.460
Beban Lain-lain 30.456.234.208.826 23.952.620.759.443
Beban Penyusutan dan Amortisasi 134.417.111.004.057 113.899.378.370.043
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 29.677.313.154.925 8.536.816.566.188
Jumlah 1.872.337.960.471.773 1.714.258.353.475.760

E.2.1.2.1 Beban Pegawai


Beban Pegawai Beban Pegawai untuk Tahun 2016 adalah sebesar Rp309.722.353.734.438. Nilai tersebut
Rp309,72 mengalami kenaikan sebesar Rp25.815.133.733.289 atau 9,09 persen dibandingkan Tahun 2015
triliun
sebesar Rp283.907.220.001.149. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Beban pegawai dicatat sebesar nilai nominal yang terdapat dalam dokumen sumber seperti Dokumen
Kepegawaian, Daftar Gaji, peraturan perundang-undangan, dan dokumen lain yang menjadi dasar
pengeluaran negara kepada pegawai dimaksud. Beban Pegawai Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -189-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian Tahun 2016 Tahun 2016


Beban Gaji PNS 37.951.385.709.074 34.352.536.449.567
Beban Tunjangan PNS 23.805.547.989.268 21.853.135.408.860
Beban Tunjangan Umum, Profesi Guru, Dosen, 21.724.100.089.141 15.229.469.189.417
Profesor, Hakim Adhoc
Beban Gaji Pokok PNS TNI/POLRI 3.540.157.803.916 3.247.961.057.455
Beban Tunjangan PNS TNI/POLRI 1.434.926.045.132 1.456.011.009.583
Beban Gaji Pokok TNI/POLRI 31.262.542.879.480 28.824.373.924.324
Beban Tunjangan TNI/POLRI 24.273.927.248.872 24.464.959.147.238
Beban Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 615.894.589.528 613.194.065.215
Beban Gaji dan Tunjangan Dokter dan Bidan 1.480.740.666.342 1.013.177.484.384
PTT
Beban Gaji dan Tunjangan Non PNS 8.042.664.442.629 5.828.513.353.582
Beban Honorarium 2.019.665.408.635 1.669.328.933.642
Beban Lembur 707.073.464.783 617.900.406.947
Beban Tunjangan Khusus dan Beban Pegawai 51.860.841.687.567 47.079.986.052.799
Transito
Beban Pensiun dan Uang Tunggu PNS, 93.148.869.336.599 91.315.427.874.745
TNI/POLRI, Pejabat Negara, Hakim, Veteran,
Askes, Cadangan
Beban Gaji dan Tunjangan Pegawai BLU 7.854.016.373.472 6.341.245.643.391
Jumlah 309.722.353.734.438 283.907.220.001.149

Kenaikan beban pegawai antara lain disebabkan karena adanya penyesuaian dan pemberian
Tunjangan Kinerja pada pegawai Kementerian Negara/Lembaga serta perubahan alokasi tunjangan
guru pada tahun 2016 yang sebelumnya dialokasikan melalui belanja bantuan sosial (Kementerian
Pendidikan Nasional) menjadi belanja pegawai.

E.2.1.2.2 Beban Persediaan


Beban
Beban Persediaan pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp26.135.101.551.288. Nilai tersebut
Persediaan
Rp26,13 triliun mengalami penurunan sebesar Rp990.539.928.525 atau minus 3,65 persen dibandingkan Tahun
2015 sebesar Rp27.125.641.479.813. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat
konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Beban Persediaan Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Persediaan konsumsi 8.646.093.564.634 9.308.806.654.583
Beban Persediaan amunisi 1.180.100.110.229 181.387.282.002
Beban Persediaan pita cukai, materai dan leges 142.173.004.035 424.673.129.391
Beban Persediaan bahan baku 7.407.903.629.602 6.218.369.388.993
Beban Persediaan barang dalam proses - 16.826.750
Beban Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga- 3.056.469.872.259 2.747.367.227.530
jaga
Beban Persediaan Lainnya 1.848.005.664.864 4.835.976.645.878
Beban Persediaan Badan Layanan Umum 3.854.355.705.665 3.408.597.678.163
Beban Persediaan Aset Lain-Lain untuk Dijual - 446.646.523
atau Diserahkan ke Masyarakat
Jumlah 26.135.101.551.288 27.125.641.479.813

Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan. Pencatatan beban persediaan hanya
dilakukan pada akhir periode akuntansi. Beban persediaan dihitung berdasarkan hasil inventarisasi
fisik, yaitu dengan cara menghitung saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -190-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik yang untuk
selanjutnya nilainya dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

E.2.1.2.3 Beban Barang dan Jasa

Beban Barang
Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 adalah sebesar Rp138.649.541.418.029. Nilai tersebut
dan Jasa mengalami kenaikan sebesar Rp13.686.616.386.288 atau 10,95 persen dibandingkan Tahun 2015
Rp138,64 sebesar Rp124.962.925.031.741. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam
triliun rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan Tahun 2015
adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Barang Operasional 32.085.532.793.682 34.050.200.422.836
Beban Barang Non Operasional 50.552.840.966.883 54.486.172.875.273
Beban Barang Pengganti Pajak Pusat Dalam
Rangka Hibah MCC 8.581.127.596 4.756.605.874
Beban Kontribusi 194.234.478.592 151.095.584.917
Beban Langganan Daya dan Jasa (listrik, telepon,
air dan lainnya) 5.412.742.044.490 5.278.257.600.830
Beban Jasa Pos dan Giro 17.745.350.441 13.433.297.779
Beban Jasa Konsultan 7.620.675.858.158 6.721.621.769.011
Beban Sewa 3.448.544.330.732 3.069.028.721.837
Beban Jasa Profesi 4.143.004.071.238 4.499.598.678.842
Beban Jasa Lainnya 7.972.514.318.075 7.905.354.399.275
Beban Barang dan Jasa BLU 21.946.056.307.842 8.753.920.722.235
Beban Barang untuk Bantuan Lainnya yang 5.206.132.190.006 -
Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah
Beban Aset Ekstrakomtabel 40.937.580.294 29.484.353.032
Jumlah 138.649.541.418.029 124.962.925.031.741
Kenaikan beban barang dan jasa yang signifikan terdapat pada Beban dan Jasa BLU serta adanya
Beban Barang untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah.
E.2.1.2.4 Beban Pemeliharaan
Beban Beban Pemeliharaan Tahun 2016 adalah sebesar Rp36.040.691.199.649. Nilai tersebut mengalami
Pemeliharaan
kenaikan sebesar Rp4.271.876.485.534 atau 13,45 persen dibandingkan periode Tahun 2015
Rp36,04 triliun
sebesar Rp31.768.814.714.115. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Beban
Pemeliharaan Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 5.853.993.481.834 4.863.263.333.009
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya 252.623.733.166 258.678.248.737
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 9.672.958.992.532 15.158.227.377.524
Beban Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) 7.428.630.142.510 3.395.304.961.249
dan Pelumas Khusus Non Pertamina
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 218.462.684.568 181.839.931.046
Beban Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3.740.483.003.853 4.143.632.696.746
Beban Pemeliharaan Irigasi 236.475.764.980 547.989.698.804
Beban Pemeliharaan Jaringan 1.318.076.728.566 1.004.213.323.755
Beban Pemeliharaan Lainnya 359.734.369.023 227.489.948.607
Beban Pemeliharaan BLU 2.138.234.949.469 611.847.076.653
Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 1.536.728.692.507 269.467.517.418
Beban Persediaan suku cadang 3.284.288.656.641 1.106.860.600.567
Jumlah 36.040.691.199.649 31.768.814.714.115

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -191-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

E.2.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas


Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 adalah sebesar Rp34.422.142.054.918. Nilai tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp4.297.280.968.417 atau 14,26 persen dibandingkan Tahun 2015
Beban sebesar Rp30.124.861.086.501. Beban Perjalanan Dinas merupakan beban yang terjadi untuk
Perjalanan perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Beban Perjalanan Dinas
Dinas Rp34,42 Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
triliun
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Perjalanan Biasa 15.596.726.569.245 14.310.698.289.615
Beban Perjalanan Tetap 104.611.199.335 101.751.466.159
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.554.079.950.265 1.389.475.427.829
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 5.084.062.150.330 4.109.142.070.443
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 8.999.751.055.892 7.475.630.711.762
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 1.095.097.601.377 924.978.659.910
Beban Perjalanan Tetap - Luar Negeri 2.330.666.869 5.248.012.310
Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 1.295.728.426.324 1.255.053.820.073
Beban Perjalanan Badan Layanan Umum 689.754.435.281 552.882.628.400
Jumlah 34.422.142.054.918 30.124.861.086.501

Beban Perjalanan Dinas Dalam Negeri meliputi Beban Perjalanan Dinas Biasa, Perjalanan Dinas
Tetap, Perjalanan Dinas Dalam Kota, Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam kota, Perjalanan Dinas
Paket Meeting Luar Kota.
Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri meliputi Beban Perjalanan Dinas Biasa Luar Negeri, Beban
Perjalananan Dinas Tetap Luar Negeri, dan Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri Lainnya.

E.2.1.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

Beban Barang
Beban Barang yang Diserahkan ke Masyarakat Tahun 2016 adalah sebesar
untuk Rp39.447.838.053.777. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp22.488.445.462.268 atau
diserahkan 132,60 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp16.959.392.591.509. Beban Barang yang
kepada Diserahkan ke Masyarakat berupa barang yang dibeli oleh pemerintah namun diserahkan kepada
masyarakat masyarakat. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2016 dan Tahun 2015
Rp39.44 triliun adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada 24.175.514.321.817 8.892.558.429.437
Masyarakat/Pemda
Beban Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi dan 37.700.000 2.591.565.440
Tugas Pembantuan untuk Diserahkan kepada
Pemerintah Daerah
Beban Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada 14.552.819.649.534 7.666.998.376.717
Masyarakat/Pemda
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Mantan Presiden 2.633.949.000 23.281.631.000
dan/atau Mantan Wakil Presiden
Beban Persediaan Barang Untuk Dijual atau diserahkan 716.832.433.426 373.962.588.915
kepada Masyarakat/Pemda
Jumlah 39.447.838.053.777 16.959.392.591.509

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -192-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pada tahun 2016, beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat dengan jumlah yang signifikan
terdapat pada Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, dan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

E.2.1.2.7 Beban Bunga


Beban Bunga Beban Bunga selama periode Tahun 2016 sebesar Rp189.923.429.054.649 merupakan Beban
Rp189,92 Bunga dari yang telah terjadi atau jatuh tempo seiring dengan berjalannya waktu. Nilai tersebut
triliun mengalami kenaikan sebesar Rp29.470.815.955.968 atau 18,37 persen dibandingkan Tahun 2015
sebesar Rp160.452.613.098.681. Beban Bunga tersebut berasal dari Beban Bunga pada Bagian
Anggaran 999.01. Beban Bunga Beban Pemeliharaan Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai
berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Pembayaran Bunga Obligasi Negara - Rupiah 118.847.155.512.672 99.470.959.130.751
Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya Obligasi Negara 110.131.572.500 125.799.397.500
Beban Pembayaran Bunga Pinjaman Dalam Negeri 401.832.925.719 317.796.467.884
Beban Pembayaran Bunga Obligasi Negara-Valas 30.242.988.858.991 28.571.764.006.778
Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya Obligasi Negara 125.533.364.522 494.697.208.829
- Valas
Beban Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang 19.408.327.062.244 13.096.878.455.420
Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya imbalan SBSN 157.150.610.000 100.492.657.500
Jangka Panjang
Beban Pembayaran Imbalan SBSN - Jangka Panjang Valas 5.242.698.218.611 3.851.529.388.929
Beban Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Imbalan SBSN 50.513.277.600 36.446.052.400
Jangka Panjang Valas
Beban Bunga Pinjaman Program 5.839.964.610.529 4.566.236.354.364
Beban Biaya/kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Program 63.700.963.036 211.833.770.897
Beban Bunga Pinjaman Proyek 8.804.917.054.662 9.136.753.614.097
Beban Biaya/Kewajiban Lainnya Terhadap Pinjaman Proyek 627.995.368.070 618.161.398.696
Beban Pembayaran Biaya Transfer Pinjaman Luar Negeri 519.655.493 402.955.775
Pendapatan dan Belanja dari selisih kurs yang terealisasi - (147.295.570.837)
Beban Terkait Pendapatan Hibah - 157.809.698
Jumlah 189.923.429.054.649 160.452.613.098.681

E.2.1.2.8 Beban Subsidi

Beban Subsidi Beban Subsidi selama Tahun 2016 adalah sebesar Rp163.883.662.035.641 merupakan Beban
Rp163,88 Subsidi dari BA 999.07. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp7.105.953.585.052 atau
triliun 4,53 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp156.777.708.450.589. Beban subsidi merupakan
beban pemerintah yang diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan untuk
membantu biaya produksi agar harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau oleh
masyarakat. Beban Subsidi Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Subsidi Minyak Solar 10.143.704.938.682 14.135.142.846.139
Subsidi Minyak Tanah 1.444.924.081.316 3.053.791.890.320
Subsidi Elpiji 26.596.386.330.418 30.516.960.732.946
Subsidi Pangan 20.162.823.223.225 21.691.875.489.451
Subsidi Listrik 58.043.264.928.514 56.552.531.597.300
Subsidi Benih 419.174.423.969 101.967.762.157

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -193-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Subsidi Pupuk 29.514.833.376.740 26.382.073.390.568


Subsidi dalam rangka PSO Lainnya 137.883.728.082 129.954.925.567
Subsidi Imbalan Jasa Penjamin KUR 598.677.356.169 290.308.064.101
Subsidi Bunga Ketahanan Pangan (KKP) dan Energi 122.044.174.907 172.609.117.972
Beban Subsidi Bunga Kredit Program Eks KLBI - 29.988.868
Subsidi Risk Sharing Ketahanan Pangan (KKP) dan 46.176.000 342.645.467
Energi
Subsidi Bunga Kredit Biofuel (KPEN-RP) 59.706.767.073 47.176.128.097
Subsidi Bunga Kredit Program Lainnya 4.391.070.190.421 6.937.603.075
Subsidi PT KAI 1.792.435.177.165 1.507.261.416.502
Subsidi PT PELNI 1.865.709.030.539 1.607.195.150.000
Subsidi PPh-DTP 7.713.721.581.388 282.907.876.718
Subsidi BM-DTP 280.001.769.046 281.911.300.000
Subsidi Bunga Pengusaha NAD dan Nias 4.200.799 -
Subsidi Kredit Sektor Peternakan 11.328.239.070 16.660.074.434
Subsidi Kredit Resi Gudang 127.726.200 70.450.907
Bantuan Uang Muka Perumahan 316.584.000.000 -
Subsidi Bunga KPR 269.210.615.918 -
Jumlah 163.883.662.035.641 156.777.708.450.589

Beban Subsidi tahun 2016 sebesar Rp163.883.662.035.641 yang tersedia pagu pada Tahun 2016
sebesar Rp135.588.819.692.000 sehingga selisihnya sebesar Rp28.294.842.343.641 diakui
sebagai penambah hutang subsidi.

E.2.1.2.9 Beban Hibah


Beban hibah dalam bentuk uang dicatat sebesar nilai nominal yang tertera dalam nota perjanjian
Beban Hibah
hibah. Beban hibah dalam bentuk barang/jasa dicatat sebesar nilai wajar barang/jasa tersebut saat
Rp7,12 triliun
terjadinya transaksi. Beban Hibah selama Tahun 2016 sebesar Rp7.129.917.667.130. Nilai
tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp2.868.260.662.437 atau 67,30 persen dibandingkan
Tahun 2015 sebesar Rp4.261.657.004.693. Beban Hibah meliputi Hibah kepada kepada Pemerintah
Daerah, dan hibah ke Pemerintah Luar Negeri. Beban Hibah Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Hibah kepada Pemerintah Luar Negeri 13.114.000.000 33.603.094.000
Beban Hibah Kepada Organisasi Internasional - 10.000.000.000
Beban Hibah Kepada Pemerintah Daerah 7.116.803.667.130 4.218.053.910.693
Jumlah 7.129.917.667.130 4.261.657.004.693
Beban Hibah tahun 2016 antara lain berupa Beban Hibah MRT, Beban Hibah Air Minum, Beban
Hibah Air Limbah, Beban Hibah WISMP-2, Beban Hibah Australia-Indonesia Untuk Pembangunan
Sanitasi, Beban Hibah Provincial Road Improvement and Maintenance, Beban Hibah Microfinance
Innovation Fund, Beban Hibah Peningkatan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal (PKP-
SPM) Pendidikan Dasar, Beban Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana, Beban
Nationwide Water Hibah Program, Beban Hibah Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi, dan
Beban Hibah Penyelesaian Piutang Negara pada PDAM.

E.2.1.2.10 Beban Bantuan Sosial

Beban Jumlah Beban Bantuan Sosial untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar
Bantuan Rp45.630.374.577.137. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar Rp50.310.614.333.698 atau
Sosial minus 52,44 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp95.940.988.910.835. Beban Bantuan
Rp45,63 Sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat yang
triliun bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang sifatnya tidak terus-menerus dan
selektif. Beban Bantuan Sosial Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -194-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015


Beban Bantuan Sosial Untuk Rehabilitasi Sosial Dalam 432.362.748.710 848.038.966.453
Bentuk Uang
Beban Bantuan Sosial Untuk Rehabilitasi Sosial Dalam - 849.800.000
Bentuk Barang/Jasa
Beban Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam 31.497.676.690.253 32.732.968.573.718
bentuk Uang
Beban Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam - 2.812.562.500
Bentuk Barang/Jasa
Beban Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial 1.527.878.631.496 36.342.187.155.883
Dalam bentuk Uang
Beban Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial 1.040.724.146.522 3.681.774.377.955
Dalam Bentuk Barang/Jasa
Beban Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam 8.597.325.101.867 16.359.179.038.730
Bentuk Uang
Beban Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam 9.432.000 -
Bentuk Barang/Jasa
Beban Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan 651.360.323.000 4.613.889.997.445
Dalam Bentuk Uang
Beban Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan - 5.144.497.000
Dalam Bentuk Barang/jasa
Beban Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana 1.075.499.420.807 173.259.639.757
Dalam Bentuk Uang
Beban Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana 807.538.082.482 1.180.884.301.394
Dalam Bentuk Barang/Jasa
Jumlah 45.630.374.577.137 95.940.988.910.835

Pada tahun 2016, Pemerintah melanjutkan upaya penertiban anggaran Belanja Bantuan Sosial
sesuai dengan kriteria Bantuan Sosial. Kegiatan yang tidak memenuhi kriteria Bantuan Sosial telah
direklasifikasikan sesuai dengan jenis Belanja yang seharusnya/sesuai dengan karakteristik
belanjanya seperti Belanja Barang atau Belanja Pegawai. Penurunan signifikan pada Beban Bantuan
Sosial karena Kementerian/Lembaga mereklasifikasikan Beban Bantuan Sosial menjadi Beban Barang
untuk diserahkan kepada masyarakat pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
dan menjadi Beban Pegawai (Tunjangan Guru) pada Kementerian Pendidikan Nasional.

E.2.1.2.11 Beban Transfer


Beban Beban Transfer Tahun 2016 sebesar Rp686.802.250.757.309 merupakan Beban Transfer kepada
Transfer Pemerintah Daerah dan Desa. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp51.214.535.346.849
Rp686,80 atau 8,06 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp635.587.715.410.460. Beban Transfer
triliun Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Dana Bagi Hasil 67.163.600.179.768 90.579.648.532.208
Beban Dana Alokasi Umum 385.360.847.100.000 352.887.848.528.000
Beban Dana Alokasi Khusus Fisik 75.207.496.115.489 54.877.236.951.650
Beban Dana Alokasi Khusus Non Fisik 88.594.821.900.934 97.219.262.941.436
Beban Otonomi Khusus 18.264.433.884.000 17.115.513.942.000
Beban Dana Insentif Daerah (DID) 5.000.000.000.000 1.664.510.000.000
Beban Dana Desa 46.679.329.179.366 20.766.200.000.000
Beban Dana Keistimewaan DIY 531.722.397.752 477.494.515.166
Jumlah 686.802.250.757.309 635.587.715.410.460

Bersarnya bagian masing-masing dana transfer dapat dilihat dalam grafik 30 berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -195-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Beban Transfer
Beban Dana Bagi Hasil Beban Dana Alokasi Umum
Beban Dana Alokasi Khusus Fisik Beban Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Beban Otonomi Khusus Beban Dana Insentif Daerah (DID)
Beban Dana Desa Beban Dana Keistimewaan DIY

2% 1% 7% 0% 10%

13%

11%
56%

Grafik 30. Komposisi Beban Transfer Tahun 2016


Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil Tahun 2016 adalah sebesar Rp67.163.600.179.768. Nilai tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp23.416.048.352.440 atau minus 25,85 persen dari nilai Tahun 2015 sebesar
Rp90.579.648.532.208. Dana Bagi Hasil Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015


Beban Dana Bagi Hasil PPh Pasal 21 21.928.731.585.397 22.895.967.757.103
Beban Dana Bagi Hasil PPh Pasal 25/29 OP 1.062.757.342.951 1.651.683.033.946
Beban Dana Bagi Hasil PBB untuk Propinsi 2.169.890.578.250 5.088.340.378.429
Beban Dana Bagi Hasil PBB untuk 13.253.408.315.416 19.841.688.835.216
Kabupaten/Kota
Beban Dana Bagi Hasil Biaya/Upah Pungut PBB 66.099.563.150 559.460.834.883
untuk Propinsi
Beban Dana Bagi Hasil Biaya/Upah Pungut PBB 301.296.610.950 922.273.954.883
untuk Kabupaten/kota
Beban Dana Bagi Hasil PBB Bagian Pemerintah 1.708.800.319.228 2.746.930.319.740
Pusat yang dikembalikan sama rata ke
Kabupaten/Kota
Beban Dana Bagi Hasil Minyak Bumi 4.566.710.838.246 7.036.298.988.393
Beban Dana Bagi Hasil Minyak Bumi 0.5% 196.057.434.400 207.571.957.600
Beban Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak Bumi 226.810.109.600 130.198.051.148
Dalam Rangka otonomi khusus
Beban Dana Bagi Hasil Gas Bumi 3.500.386.591.867 8.747.048.196.692
Beban Dana Bagi Hasil Gas Bumi 0.5% 60.571.146.400 76.545.226.744
Beban Tambahan Dana Bagi Hasil Gas Bumi 309.148.127.200 446.212.245.071
Dalam Rangka Otonomi Khusus
Beban Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum - 324.591.472.074 1.489.770.592.807
IuranTetap

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -196-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Beban Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum - 12.281.625.527.880 13.547.214.056.514


Royalti
Beban Dana Bagi Hasil Pertambangan Panas 723.536.526.171 697.092.966.082
Bumi - Setoran bagian Pemerinah
Beban Dana Bagi Hasil Pertambangan Panas 22.287.397.106 9.069.963.700
Bumi - iuran Tetap
Beban Dana Bagi Hasil Kehutanan - IIUPH/IHPH 102.951.520.154 45.850.023.312
Beban Dana Bagi Hasil Kehutanan - PSDH 661.635.572.845 810.307.849.818
Beban Dana Bagi Hasil Kehutanan - Dana 647.129.351.090 800.620.275.353
Reboisasi
Beban Dana Bagi Hasil Perikanan 289.807.142.069 63.416.811.536
Beban Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau 2.759.367.107.324 2.766.086.213.238
Jumlah 67.163.600.179.768 90.579.648.532.208

Dana Alokasi Umum


Beban Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2016 adalah sebesar Rp385.360.847.100.000 yaitu
Beban DAU untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota. DAU merupakan transfer dana pemerintah kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN, yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Nilai DAU Tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar
Rp32.472.998.572.000 atau 9,20 persen dari nilai Tahun 2015 sebesar Rp352.887.848.528.000.

Dana Alokasi Khusus Fisik

Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 adalah sebesar Rp75.207.496.115.489. DAK merupakan
dana yang bersumber dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah, dan sesuai dengan prioritas nasional. Daerah
tertentu adalah daerah yang memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus,
dan kriteria teknis. Nilai DAK Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp20.330.259.163.839
atau 37,05 persen dari nilai Tahun 2015 sebesar Rp54.877.236.951.650. Beban DAK Fisik
termasuk pelunasan kewajiban DAK Reguler yang terutang dan berasal dari kekurangan penyaluran
DAK Tahun Anggaran 2015. Kekurangan penyaluran DAK merupakan pembayaran atas penyelesaian
pelaksanaan kegiatan DAK Tahun Anggaran 2015 yang output kegiatannya telah mencapai 100
persen dan telah memenuhi persyaratan sebagaimana telah diatur dalam PMK Nomor
139/PMK.07/2016 tentang Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik pada Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.

Dana Alokasi Khusus Non Fisik


Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun 2016 adalah sebesar Rp88.594.821.900.934. Nilai tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp8.624.441.040.502 atau 8,87 persen dari nilai Tahun 2015
sebesar Rp97.219.262.941.436. Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun 2016 dan Tahun 2015
adalah sebagai berikut.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015


Beban Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG) 39.167.587.555.402 65.228.387.645.000
Beban Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai 820.076.498.190 828.822.840.720
Negeri Sipil Daerah

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -197-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Beban Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 43.289.704.423.488 31.103.741.616.716


Beban Dana Proyek Pemerintah Daerah dan 199.313.187.000 58.310.839.000
Desentralisasi (P2D2)
Beban Bantuan Operasional Kesehatan 2.412.590.832.564 -
Beban Bantuan Operasional Keluarga Berencana 186.160.945.000 -
Beban Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi 96.750.000.000 -
Beban Dana Peningkatan Kapasitas Ketenagakerjaan 140.738.459.290 -
Beban Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD 2.281.900.000.000 -
Jumlah 88.594.821.900.934 97.219.262.941.436

Beban DAK Non Fisik tersebut telah memperhitungkan potongan lebih salur TKD TA 2016 pada
tahun anggaran berjalan serta pengakuan piutang Lebih Salur BOS dan BOK TA 2016 yang
ditetapkan dan telah diperhitungkan pada penyaluran Triwulan I TA 2017.

Dana Otonomi Khusus


Dana Otonomi Khusus Tahun 2016 adalah sebesar Rp18.264.433.884.000. Nilai tersebut
mengalami peningkatan sebesar Rp1.148.919.942.000 atau 6,71 persen dari nilai Tahun 2015
sebesar Rp17.115.513.942.000. Dana Otonomi khusus Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah
sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Aceh 7.707.216.942.000 7.057.756.971.000
Beban Dana Otonomi Khusus untuk Papua 5.395.051.859.000 4.940.429.880.000
Beban Dana Tambahan Infrastruktur Papua 1.987.500.000.000 2.250.000.000.000
Beban Dana Otonomi Khusus untuk Papua Barat 2.312.165.083.000 2.117.327.091.000
Beban Dana Tambahan Infrastruktur Papua Barat 862.500.000.000 750.000.000.000
Jumlah 18.264.433.884.000 17.115.513.942.000

Dana Otonomi Khusus diperuntukkan bagi Provinsi Aceh, Provinsi Papua, dan Provinsi Papua Barat.
Alokasi Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Aceh didasarkan pada UU Nomor 11 tahun 2006
tentang Pemerintahan Aceh. Dana Otonomi khusus untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
didasarkan pada UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan UU
Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Dana Insentif Daerah
Beban Dana Insentif Daerah Tahun 2016 sebesar Rp5.000.000.000.000 merupakan kewajiban
reguler yang terutang dan telah terbayar untuk masa periode TA 2016. Pada Tahun 2015 Dana
Insentif Daerah adalah bagian dari Dana Transfer Lainnya. Beban Dana Insentif Daerah pada tahun
2015 adalah sebesar Rp1.664.510.000.000. Peningkatan Beban Dana Insentif Daerah tersebut
disebabkan karena adanya peningkatan pagu anggaran DID sebesar Rp3.335.490.000.000.

Dana Desa
Beban Dana Desa Tahun 2016 adalah sebesar Rp46.679.329.179.366. Nilai tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp25.913.129.179.366 atau 124,79 persen dari nilai Tahun 2015 sebesar
Rp20.766.200.000.000. Beban ini meliputi penyaluran anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan
Desa Adat yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota yang
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan
masyarakat, dan kemasyarakatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -198-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Desa.
Peningkatan Beban Dana Desa pada tahun 2016 disebabkan pemerintah secara bertahap
meningkatkan alokasi dana desa. Dana Desa TA 2016 tersebut dialokasikan kepada 74.754 desa
atau bertambah sebanyak 661 desa dibandingkan tahun 2015 sebanyak 74.093 desa. Penambahan
desa tersebut akibat dari pemberian kode desa bagi desa-desa yang telah ada dan ditetapkan melalui
peraturan daerah sebelum diterbitkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Beban Dana Keistimewaan DIY Tahun 2016 adalah sebesar Rp531.722.397.752 merupakan
transfer dana dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi DIY. Nilai tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp54.227.882.586 atau 11,36 persen dari nilai Tahun 2015 sebesar
Rp477.494.515.166. Beban Dana Kesitimewaan DIY tahun 2016 tersebut telah memperhitungkan
pengakuan lebih salur atas transfer Dana Kesitimewaan DIY karena adanya sisa kas di RKUD per 31
Desember 2016.
E.2.1.2.12 Beban Lain-Lain
Beban Lain- Beban Lain-lain selama periode Tahun 2016 sebesar Rp30.456.234.208.826. Nilai tersebut
lain Rp30,45 mengalami kenaikan sebesar Rp6.503.613.449.383 atau 27,15 persen dibandingkan Tahun 2015
triliun yaitu sebesar Rp23.952.620.759.443. Beban Lain-lain Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai
berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Cadangan Tunjangan Beras PNS/TNI/Polri - 9.631.860
Beban Cadangan Stabilisasi Harga Pangan 1.399.134.742.124 -
Beban Cadangan Lainnya - 2.705.600
Beban Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman 77.345.999.238 42.753.007.287
Papua
Beban Tunggakan dan Klaim Pihak Ketiga 10.704.504.806 409.045.597
Beban Lain-lain BUN Lainnya - 2.714.150.022.000
Beban Lain-lain Selisih Kurs Terealisasi 83.732.068.943 16.419.697.128.859
Beban Pemilu - 1.682.662.200
Beban Lain-lain 2.013.676.660.314 3.644.315.931.026
Beban Karena Rugi Selisih Kurs Dalam Pengelolaan 385.565.611.645 1.118.857.835.446
Rekening milik BUN
Beban Dana pensiun, asuransi kesehatan, tht, belanja - 10.742.789.568
ppn BI RTGA, bel selisih harga beras bulog
Beban Pihak Ketiga Migas 26.486.074.621.756 -
Jumlah 30.456.234.208.826 23.952.620.759.443
Beban Pihak Ketiga Migas sebesar Rp26.486.074.621.756 terdiri dari Reimbursement PPn KKKS,
Underlifting KKKS, DMO fee KKKS, Pajak Penerangan Jalan non PLN ke Pemda dan Pajak Air Tanah.

E.2.1.2.13 Beban Penyusutan dan Amortisasi


Beban Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 adalah sebesar Rp134.417.111.004.057. Nilai
Penyusutan tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp20.517.732.634.014 atau 18,01 persen dibandingkan
dan Amortisasi Tahun 2015 yaitu sebesar Rp113.899.378.370.043. Beban penyusutan adalah merupakan beban
Rp134,41
untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
triliun
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan
untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak Berwujud.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -199-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 38.795.529.337.189 35.843.624.636.526
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin - BLU 1.487.345.318.814 2.072.718.810.885
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 6.067.600.707.311 4.946.746.603.781
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan - BLU 284.479.583.105 517.478.458.993
Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 36.507.284.630.337 28.581.824.220.014
Beban Penyusutan Irigasi 8.148.540.962.916 6.586.030.504.381
Beban Penyusutan Jaringan 1.680.442.299.700 1.503.006.746.022
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan - BLU 68.927.200.693 90.579.454.330
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 7.653.200.615.017 567.890.567.178
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya - BLU 7.562.240.716 (103.870.406.771)
Beban Amortisasi Goodwill 213.568.622 -
Beban Amortisasi Hak Cipta 2.208.653.575 -
Beban Amortisasi Paten 3.700.845.804 -
Beban Amortisasi Softwere 1.127.913.461.880 15.553.735.358
Beban Amortisasi Lisensi 106.922.655.981 -
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud Lainnya 4.141.794.797 20.111.821
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud Lainnya - BLU - 98.063.745
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak 17.250.810.021 -
digunakan dalam Operasional pemerintahan
Beban Amortisasi Software-Badan Layanan Umum 11.646.650.097 -
Beban Amortisasi-Hak Cipta BLU 25.227.718 -
Beban Amortisasi-Paten BLU 37.222.143 -
Beban Amortisasi-Aset Tak Berwujud Lainnya- 822.552.945 -
Badan Layanan Umum
Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang 3.610.310 -
Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintah -
BLU
Beban Penyusutan Kemitraan dengan Pihak Ketiga 112.142.755.919 59.918.373.638
Beban Penyusutan Aset Lain-lain 97.266.345 7.393.167.654
Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang 1.432.064.604.338 1.122.257.810.221
Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintah
Beban Penyusutan Aset yang Berasal dari 25.354.165.356.670 23.006.608.593.809
Kontraktor Kontrak Kerjasama
Beban Penyusutan Aset Eks Pertamina 680.560.724.098 2.171.578.258.991
Beban Penyusutan Aset yang Berasal dari 4.854.690.080.753 6.897.621.541.994
Kontraktor PKP2B
Beban Penyusutan Aset Idle yang Sudah Diserahkan 335.371.080 325.203.207
ke DJKN
Beban Penyusutan Aset Lain-lain BLU 828.543.739 92.304.046
Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak 6.426.351.424 11.881.610.220
Digunakan dalam Operasi Pemerintahan BLU
Jumlah 134.417.111.004.057 113.899.378.370.043

E.2.1.2.14 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 adalah sebesar Rp29.677.313.154.925. Nilai
tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp21.140.496.588.737 atau 247,64 persen dibandingkan
Tahun 2015 yaitu sebesar Rp8.536.816.566.188. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang pada Tahun 2016. Beban

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -200-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Beban Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Penyisihan Beban Penyisihan Piutang PPh Non Migas 4.079.140.734.946 2.616.715.291.967
Piutang Tak Beban Penyisihan Piutang PPN 10.258.241.679.789 943.176.317.456
Tertagih 29,67 Beban Penyisihan Piutang PPnBM 153.796.405.840 119.236.334.253
triliun Beban Penyisihan Piutang PBB dan BPHTB (190.762.508.370) 1.042.218.085.516
Beban Penyisihan Piutang Cukai dan Bea Materai (2.313.998.654) (54.318.178.377)
Beban Penyisihan Piutang Pajak Lainnya 4.393.965.640.318 1.375.746.895.330
Beban Penyisihan Piutang Cukai Lainnya 539.951.719.753 214.172.972.471
Beban Penyisihan Piutang PNBP 10.816.220.134.583 1.636.667.476.885
Beban Penyisihan Piutang Lainnya 193.337.601.043 870.903.713.559
Beban Penyisihan Piutang Penerusan Pinjaman 666.735.814 (698.630.629.878)
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Potensi Tunggakan Yang 167.971.711.454 -
Dapat ditagih
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian 37.500 -
Lancar Piutang Jangka Panjang Penanggulangan
Lumpur Sidoarjo
Beban Penyisihan Piutang Tagihan Penjualan 1.298.436.843 (41.483.148)
Angsuran
Beban Penyisihan Piutang Tagihan Tuntutan 9.795.223.415 (1.059.569.797)
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Beban Penyisihan Piutang Tagihan Tuntutan (129.084.409) -
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi BLU
Beban Penyisihan Piutang BLU 214.530.898.852 261.168.029.611
Beban Penyisihan Piutang Kegiatan Operasional 194.027.429.472 -
Lainnya BLU
Beban Penyisihan Piutang Sewa Aset BLU 798.324.914 8.066.289
Beban Penyisihan Piutang dari Kegiatan Non (1.688.402.245) 4.040.894.653
Operasional Lainnya BLU
Beban Dana Bergulir diragukan tertagih 105.937.485.249 232.889.190.977
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka (3.939.390) 695.502.452
Panjang - Tagihan Penjualan Angsuran
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka (3.267.412.276) (10.936.685.580)
Panjang – TP/TGR
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka 5.261.624.903 236.383.620
Panjang – TP/TGR BLU
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka 9.473.894.022 -
Panjang-Piutang Jangka Panjang Penerusan
Pinjaman
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka (1.283.231.262.505) -
Panjang - Aset Lainnya RDI
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka (392.752.141) -
Panjang - Aset Lainnya Kredit Program
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jangka 14.686.796.205 (16.072.042.071)
Panjang - Piutang Jangka Panjang Lainnya
Jumlah 29.677.313.154.925 8.536.816.566.188

Besarnya beban penyisihan piutang tak tertagih yang signifikan pada Tahun 2016 terdapat pada
Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kejaksaan Republik
Indonesia, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kenaikan signifikan beban penyisihan piutang tak tertagih pada Kementerian Keuangan disebabkan
oleh kenaikan nilai piutang PPN dan piutang pajak lainnya.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -201-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

E.2.2 Kegiatan Non Operasional


Kegiatan Non
Operasional
Surplus Kegiatan Non Operasional selama periode Tahun 2016 sebesar Rp67.956.520.850.893
Surplus merupakan defisit pelepasan aset non lancar, defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang dan
Rp67,95 triliun surplus kegiatan non operasional lainnya. Dibandingkan dengan defisit Tahun 2015 yaitu sebesar
Rp106.695.334.827.375, nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp174.651.855.678.268 atau
163,69 persen. Pos Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.

E.2.2.1 Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Nonlancar

Surplus/(Defisit) Defisit Pelepasan Aset Non Lancar selama periode Tahun 2016 sebesar Rp6.976.155.150.484.
Pelepasan Aset Defisit ini naik sebesar Rp2.534.424.126.635 atau 57,06 persen dari Tahun 2015 yaitu sebesar
Non Lancar Rp4.441.731.023.849. Defisit Pelepasan Aset Non Lancar tersebut berasal dari Pendapatan
minus Rp6,97 Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp158.340.540.033 dan Beban Pelepasan Aset Non Lancar
triliun sebesar Rp7.134.495.690.517.

E.2.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

Pendapatan Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar selama periode Tahun 2016 adalah sebesar
Pelepasan Aset Rp158.340.540.033. Pendapatan ini mengalami penurunan sebesar Rp114.855.276.480 atau minus
Non Lancar 42,04 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar Rp273.195.816.513.
Rp158,34 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar tersebut berasal dari K/L yaitu ketika Pendapatan yang
miliar diterima dari pelepasan aset non lancar lebih besar dari nilai buku aset non lancar yang dilepas.
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Pendapatan dari Penjualan tanah, Gedung dan 8.039.327.645 1.523.088.994
Bangunan
Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 10.454.576.544 9.816.181.878
Pendapatan Penjualan Sewa Beli 5.362.230.231 161.097.953.653
Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik 192.000 2.435.424
Asing/Cina
Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung 500.000 670.236.422
dan Bangunan
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 100.272.146.687 61.725.428.571
Pendapatan Pelepasan Aset 8.534.096.921 38.360.491.571
Pendapatan atas Pengelolaan BMN 25.558.110.000 -
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi 119.360.005 -
Jumlah 158.340.540.033 273.195.816.513

E.2.2.1.2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar


Beban Pelepasan Aset Non Lancar selama periode Tahun 2016 adalah sebesar
Beban
Pelepasan Aset Rp7.134.495.690.517. Beban ini mengalami kenaikan sebesar Rp2.419.568.850.155 atau 51,32
Non Lancar persen dibanding Tahun 2015 sebesar Rp4.714.926.840.362.
Rp7,13 triliun Beban Pelepasan Aset Non Lancar merupakan beban yang terbentuk dari berkurangnya Aset Non
Lancar (Aset Tetap dan Aset Lainnya), karena Satuan Kerja melakukan pelepasan Aset Non Lancar
kepada pihak lain, seperti masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak lainnya, maupun karena kondisi
aset non lancar tersebut. Pelepasan Aset tersebut dapat berupa penghapusan, penjualan, barang
hilang, barang rusak berat yang diusulkan dihapus, maupun barang yang diserahkan kepada
Pemerintah Daerah.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -202-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

E.2.2.2 Surplus/(Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang


Surplus/(Defisit
) Penyelesaian
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang Tahun 2016 adalah sebesar Rp33.185.875.429.
Kewajiban Defisit ini turun sebesar Rp19.366.454.571 atau minus 36,85 persen dibandingkan Tahun 2015
Jangka sebesar Rp52.552.330.000,. Defisit tersebut berasal dari BA BUN 999.01. Surplus/(Defisit)
Panjang minus tersebut terkait Pembayaran Loss on Bond Redemption/debt switching SBN atau Pembelian Kembali
Rp33,18 miliar Obligasi Negara.
Pendapatan E.2.2.2.1 Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang
Penyelesaian
Kewajiban
Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang selama periode Tahun 2016 adalah sebesar
Jangka Rp1.504.971.876. Pendapatan ini turun sebesar Rp69.927.528.124 atau minus 97,89 persen
Panjang dibanding Tahun 2015 sebesar Rp71.432.500.000. Pendapatan tersebut berasal dari BA BUN
Rp1,50 miliar 999.01 yang merupakan pendapatan sebagai akibat pembelian kembali obligasi negara jangka
panjang.

E.2.2.2.2 Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang


Beban
Penyelesaian
Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang Tahun 2016 adalah sebesar Rp34.690.847.305.
Kewajiban Pendapatan ini turun sebesar Rp89.293.982.695 atau minus72,02 persen dibanding Tahun 2015
Jangka sebesar Rp123.984.830.000. Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang berasal dari BA BUN
Panjang 999.01 yang terkait dengan beban pembelian kembali obligasi negara/Pembayaran Loss on Bond
Rp34,69 miliar Redemption/debt switching SBN.

E.2.2.3 Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Surplus/(Defisit
Surplus Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2016 adalah sebesar Rp74.965.861.876.806.
) dari Kegiatan Nilai tersebut naik sebesar Rp177.166.913.350.332 atau 173,35 persen dibanding defisit Tahun
Non 2015 yaitu sebesar Rp102.201.051.473.526. Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Operasional tersebut berasal dari Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar
Lainnya Rp143.538.220.475.826 dan Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar
Rp74,96 triliun Rp68.572.358.599.020.
E.2.2.3.1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Pendapatan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada Tahun 2016 adalah sebesar
Kegiatan Non Rp143.538.220.475.826. Nilai tersebut naik sebesar Rp133.495.826.523.637 atau 1.329,32
Operasional persen dibanding Tahun 2015 sebesar Rp10.042.393.952.189. Pendapatan dari Kegiatan Non
Lainnya
Operasional Lainnya tersebut berasal dari K/L sebesar Rp 30.241.464.314.922 dan dari BA BUN
Rp143,53
sebesar Rp113.289.487.189.350 dan Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar
triliun
Rp7.268.971.554. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada Tahun 2016 dan Tahun
2015 adalah sebagai berikut.
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang 76.498.000 230.546.695
Lalu I
Pendapatan Pelunasan Piutang 73.216.386.232 45.087.472.140
Pendapatan dari Selisih Kurs 42.743.901.340 419.459.564.802
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang 3.296.232.473.916 1.558.880.697.950
Lalu II
Pendapatan dari Hibah yang belum disahkan 310.904.058.648 -

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -203-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pendapatan Selisih Kurs terealisasi – BLU 375.844.274 -


Pendapatan Selisih Kurs yang belum terealisasi 38.125.609.557.398 8.231.334.823.313
Pendapatan Penyesuaian Lainnya 133.569.525.992 (868.559.058.041)
Pendapatan Perolehan Aset Lainnya 76.082.925.454.721 649.512.162.327
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 25.220.216.287.777 -
Pendapatan Penyesuaian Selisih Kurs 13.849.133 -
Penerimaan Kembali Belanja Subsidi Tahun - 1.784.279.800
Anggaran yang Lalu
Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun 12.704.687.843 -
Anggaran yang Lalu
Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana 239.631.950.552 (13.986.536)
Desa Tahun Anggaran yang Lalu
Pendapatan Sitaan/Rampasan - 1.028.065.169
Pendapatan Lain-lain - 3.649.384.570
Jumlah 143.538.220.475.826 10.042.393.952.189

Besarnya pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya yang signifikan terdapat pada Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Utang (999.01), Kementerian Pertahanan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, dan Kepolisian
Republik Indonesia. Kenaikan signifikan pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya pada
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (999.01) merupakan pendapatan selisih kurs yang belum
terealisasi. Pendapatan Penyesuaian Lainnya sebesar Rp133.569.525.992, di antaranya sebesar
Rp120.932.158.000 berasal dari BA 999.03 berupa pendapatan BLU LMAN, yaitu capital gain yang
berasal dari hasil valuasi investasi dalam aset properti eks HTBI yang sebelumnya disajikan sebesar
acquisition cost senilai tebusan hak tanggungan yang dibayar BLU LMAN.

E.2.2.3.2 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya


Beban dari Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada Tahun 2016 adalah sebesar
Kegiatan Non Rp68.572.358.599.020. Beban ini mengalami penurunan sebesar Rp43.671.086.826.695 atau
Operasional minus 38,91 dibandingkan Tahun 2015 yaitu sebesar Rp112.243.445.425.715. Beban dari Kegiatan
Lainnya Non Operasional Lainnya pada Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Rp68,57 triliun
Uraian Tahun 2016 Tahun 2015
Beban Rugi Selisih Kurs Uang Persediaan Satker 2.067.572.346 198.052.159
Perwakilan RI/Atase Teknis
Beban penyesuaian Nilai persediaan 22.400.972.222.285 -
Beban karena Selisih Kurs Satker Perwakilan - 8.047.218
RI/Atase Teknis BA Beban Lainnya
Beban Kerugian Tuntutan Ganti Rugi 81.933.374 298.163.333
Kerugian Persediaan Rusak/Usang dan 842.134.600.892 59.327.298.310
pembulatan
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi 2.838.901.602.110 112.013.833.203.165
Beban Kerugian Selisih Kurs Belum Terealisasi 18.819.899.425 -
BLU
Beban Penyesuaian selisih kurs 1.577.910.734 -
Beban Lain-lain Selisih Kurs Terealisasi 144.511.542.888 -
Beban kerugian pelepasan aset& Pembulatan 1 169.780.661.530
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan 39.002.943.912 -
Beban Aset Ekstrakomptabel Aset Tetap 753.388.385 -

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -204-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Lainnya
Beban Lain-lain 42.283.534.982.668 -
Jumlah 68.572.358.599.020 112.243.445.425.715

Besarnya beban dari kegiatan non operasional lainnya yang signifikan terdapat pada Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Utang (999.01), Kementerian Pertahanan,
Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Kenaikan signifikan beban dari kegiatan non operasional lainnya pada Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara (999.01) merupakan beban selisih kurs yang belum terealisasi.
Beban lain-lain sebesar Rp42.283.534.982.668 berasal dari BA 999.03 terdiri atas kenaikan
(penurunan) aset bersih/ekuitas pada Lembaga Otorita (LPS), Bank Indonesia, dan Investasi lain-lain
(PTNBH dan BPJS) pada tahun 2016.

E.2.3 Pos Luar Biasa


Pos Luar Biasa
minus Rp0
Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau
transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan
berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Pos Luar Biasa Tahun 2016 adalah sebesar Rp0, sedangkan pos luar biasa pada tahun 2015
mengalami defisit sebesar Rp6.612.473.000.

E.2.3.1 Pendapatan Luar Biasa


Pendapatan
Luar Biasa Rp0
Tidak terdapat transaksi pendapatan luar biasa pada Tahun 2016.
Pendapatan luar biasa adalah pendapatan yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan
merupakan operasi biasa Pemerintah Pusat, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di
luar kendali atau pengaruh Pemerintah Pusat.

E.2.3.2 Beban Luar Biasa


Beban Luar
Biasa Rp0
Tidak terdapat transaksi Beban Luar Biasa pada Tahun 2016, sedangkan pada tahun 2015 terdapat
beban luar biasa sebesar Rp6.612.473.000 sebagai beban penggantian biaya revitalisasi
pembangunan rumah kios pasca kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua.
Beban luar biasa adalah beban yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan
operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh
Pemerintah Pusat seperti beban akibat bencana alam.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LO -205-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS


F.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS
F.1.1. SALDO AWAL KAS
Saldo Awal Kas per Saldo Awal Kas BUN, KPPN, dan BLU per 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp187.761.173.797.082,
1 Januari 2016 yang merupakan saldo akhir Kas BUN, KPPN, dan BLU per 31 Desember 2015 sebesar
sebesar Rp187,76 Rp192.129.395.469.237 ditambah Kas Rekening Escrow Rp155.118.003.594 dan dikurangi
triliun Penyesuaian Saldo Awal sebesar Rp4.523.339.675.749. Apabila dibandingkan dengan Saldo Awal
Kas BUN, KPPN dan BLU Setelah Penyesuaian TA 2015 sebesar Rp103.406.786.502.547, Saldo
Awal Kas BUN, KPPN dan BLU Setelah Penyesuaian TA 2016 mengalami kenaikan sebesar
Rp84.354.387.294.535.
Rincian saldo awal Kas BUN, KPPN, RPL, BLU dan Hibah adalah sebagai berikut (dalam Rp).
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Saldo Awal Kas BUN,KPPN, RPL, BLU dan Hibah:
Kas BUN di BI (Rp) 70.390.965.109.465 58.238.862.210.157
Kas BUN di BI (Valas) 5.755.384.784.061 -
Kas di KPPN 2.234.269.280.080 2.843.557.011.256
Kas di Rekening Pemerintah Lainnya 2.557.450.784.213 4.648.771.715.828
Kas Transitoris (79.145.441.439) -
Kas Escrow 75.383.092.325.887 -
Kas pada BLU yang telah disahkan 33.731.092.815.930 27.650.268.834.909
Kas Hibah Langsung K/L yang telah disahkan 2.311.403.814.634 789.685.536.101
Saldo Awal Kas BUN, KPPN dan BLU Sebelum Penyesuaian 192.284.513.472.831 94.171.145.308.251
Penyesuaian Saldo Awal
Penyesuaian Kas BLU (5.039.498.766.821) (20.692.823.323)
Penyesuaian Kas di KPPN (6.680.552.820) (256.632.148.179)
Penyesuaian Kas BUN di BI (90.696.050) (4.504.047.693)
Penyesuaian Kas dari Hibah (9.196.454.509) (267.736.734.450)
Penyesuaian Kas Dana yang Dibatasi Penggunaannya 496.555.996.406 -
Penyesuaian Rekening Pemerintah Lainnya (Dana Bergulir) (9.177.001) 269.239.173.406
Penyesuaian Kas Transitoris 35.579.975.046 937.459
Penyesuaian Kas Rekening Escrow - 9.515.966.837.076
Total Penyesuaian Saldo Awal (4.523.339.675.749) 9.235.641.194.296
Saldo Awal Kas BUN, KPPN & BLU Setelah Penyesuaian 187.761.173.797.082 103.406.786.502.547
Penyesuaian Saldo Awal Kas terdiri dari:
1. Penyesuaian Saldo Awal Kas BLU sebesar minus Rp5.039.498.766.821, sebagai berikut.
NO KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN JAKARTA II (4.029.985.536.747)
2 KPPN CIREBON 7.303.741.182
3 KPPN SURAKARTA (26.503.233.128)
4 KPPN MALANG 63.200.000
5 KPPN BONDOWOSO 105.308.059
6 KPPN KUPANG 5.721.192.052
7 KPPN PALANGKARAYA 3.563.118.001
8 KPPN GORONTALO (385.825.615)
9 KPPN PALU 1.825.780.864
10 KPPN MAKASSAR I 14.215.917.633
11 KPPN KENDARI 1.786.554.546
12 KPPN JAYAPURA 4.876.847.573
13 KPPN JAKARTA III (30.963.126.679)
14 KPPN MOJOKERTO 3.189.431.473
15 KPPN MEDAN II 4.177.777.287
16 KPPN TANGERANG 19.617.490.449
17 KPPN BATAM (9.817.467.269)
18 KPPN JAKARTA V (1.011.062.412.318)
19 KPPN BEKASI 2.772.475.816
(5.039.498.766.821)

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -206-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2. Penyesuaian atas saldo awal Kas KPPN sebesar minus Rp6.680.552.820, sebagai berikut:
NO KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH 248.111.219
2 KPPN PALU (64.967.000)
3 KPPN MEDAN II 4.449.200
4 KPPN JAKARTA VII (96.540.779)
5 KPPN JAKARTA III (1.052.992.400)
6 KPPN JAKARTA V 6.450.000
7 KPPN BANDUNG I (1.155.400)
8 KPPN GUNUNG SITOLI 270
9 KPPN SURABAYA I (3.691.081.725)
10 KPPN JAKARTA I (6.232)
11 KPPN KOTABUMI (2.032.819.973)
(6.680.552.820)

3. Penyesuaian Kas BUN di BI sebesar minus Rp90.696.050 yang berasal dari Direktorat
Pengelolaan Kas Negara merupakan koreksi yang dilakukan karena selisih saldo audited 2015
yang terdiri dari kesalahan sistem pada BRI dalam rangka percepatan penyaluran SP2D yang
mengakibatkan adanya transaksi pengeluaran 2 kali (dobel) atas 1 (satu) SP2D dengan total
Rp69.533.112 (BRI telah mengembalikan dana tersebut pada tanggal 3 Mei 2016) dan adanya 1
(satu) SP2D dengan nomor 141331301056774 sebesar Rp21.162.888 yang tereksekusi pada
periode 2015, serta adanya koreksi lainnya sebesar Rp50.

4. Penyesuaian atas Kas dari Hibah sebesar minus Rp9.196.454.509, sebagai berikut.
NO KPPN Jumlah (Rp)
1 KPPN SUNGAI PENUH (57.379.400)
2 KPPN KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH (7.618.095.654)
3 KPPN MEDAN I (1.404.040.000)
4 KPPN BANDAR LAMPUNG (7.286.918.380)
5 KPPN MADIUN 374.214.500
6 KPPN WAINGAPU 523.194.000
7 KPPN SAMARINDA 12.202.472.894
8 KPPN BALIKPAPAN (8.731.851.347)
9 KPPN MAKASSAR I (135.500)
10 KPPN AMBON 4.001.331.702
11 KPPN PEKANBARU (719.158.061)
12 KPPN BENGKULU (111.975.000)
13 KPPN PURWOREJO (1.888.053)
14 KPPN ATAMBUA (4.340.756.183)
15 KPPN MUARA BUNGO (2.187.387.331)
16 KPPN MOJOKERTO 225.198.542
17 KPPN BATURAJA 5.936.719.350
18 KPPN KUALA TUNGKAL (588)
(9.196.454.509)

5. Penyesuaian Dana Yang Dibatasi Penggunaannya (Escrow) sebesar Rp496.555.996.406 terdiri


atas:
- Penyesuaian Escrow sebesar minus Rp155.118.003.594 merupakan saldo realisasi
pembayaran subsidi PSO PT PELNI (Saldo Dana Cadangan Subsidi) yang sudah dicairkan
dari RPKBUN-P pada tanggal 31 Desember 2015 namun belum diterima di rekening Dana
Cadangan 2015 di Bank Indonesia karena mengalami retur. Dana tersebut baru diterima di
rekening retur pada Bulan Januari 2016 dan baru dibayarkan kembali dari rekening retur ke
rekening Dana Cadangan 2015 di Bank Indonesia pada Bulan Februari 2016;
- Transaksi penerimaan pada akun 818111 (Penerimaan Kiriman Uang antar Rekening Bank)
berupa mutasi penambah kas di Rekening Dana Cadangan Penjaminan pemerintah (DCPP)
No. 519000126980 di Bank Indonesia yang langsung menambah ke Ekuitas sebesar
Rp651.674.000.000.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -207-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

6. Penyesuaian Kas Rekening Pemerintah Lainnya (Dana Bergulir) yang berasal dari Direktorat
Pengelolaan Kas Negara sebesar minus Rp9.177.001 sesuai Surat dari BRI No.B.II-
157KCK/MSDM/LOG/LAT/07/16.
7. Penyesuaian Kas Transitoris yang berasal dari KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sebesar
Rp35.579.975.046 merupakan koreksi SAL (akun 311111) sebesar minus Rp1.189.131.694
dan Ekuitas (akun 391111) sebesar Rp36.769.106.740.

Pada tahun 2015, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/MK.05/2013/2013,
pemerintah menerapkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) yang merupakan
sistem aplikasi terintegrasi yang digunakan di seluruh Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) maupun
Bagian Anggaran BUN dalam rangka penatausahaan pendapatan dan belanja negara. Dengan
penerapan SPAN, maka setiap transaksi kas yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran negara
akan masuk sebagai bagian dari transaksi dalam Laporan Arus Kas. Dengan demikian, terdapat saldo
kas yang pada Tahun 2014 tidak masuk sebagai bagian dari transaksi LAK namun sejak Tahun 2015
masuk sebagai bagian dari transaksi LAK yaitu Saldo di Rekening Pemerintah Lainnya, Saldo Escrow,
dan Kas Transitoris.

F.1.2. KENAIKAN (PENURUNAN) KAS


Kenaikan (penurunan) kas dari berbagai aktivitas pemerintah sepanjang TA 2016 dan TA 2015 adalah
sebagai berikut (dalam Rp).
Penurunan Kas pada
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
TA 2016 sebesar
Kenaikan (Penurunan) Kas dari Aktivitas Operasi (139.008.141.105.397) (83.072.978.797.409)
Rp13,68 triliun Kenaikan (Penurunan) Kas dari Aktivitas Investasi (258.158.575.310.459) (274.734.893.587.204)
Kenaikan (Penurunan) Kas dari Aktivitas Pendanaan 423.329.115.205.241 382.421.051.971.590
Kenaikan (Penurunan) Kas dari Aktivitas Transitoris (18.993.603.610.888) 72.720.277.809.642
Penggunaan SAL* (19.011.062.000.000) -
Penyesuaian Pembukuan**) (1.842.191.811.529) (8.610.848.429.929)
Kenaikan (Penurunan) Kas Setelah Penyesuaian (13.684.458.633.032) 88.722.608.966.690

*) Penggunaan SAL sebesar Rp19.011.062.000.000.


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2016, pasal 22 ayat (1) disebutkan bahwa dalam hal anggaran
diperkirakan defisit melampaui target yang ditetapkan dalam APBN, Pemerintah dapat
menggunakan dana SAL, penarikan pinjaman, dan/atau penerbitan SBN sebagai tambahan
pembiayaan. Kemudian pada Pasal 37 UU Nomor 14 Tahun 2015 tersebut, Pemerintah dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dapat menggunakan SAL untuk menutup kekurangan
pembiayaan APBN, dengan terlebih dahulu memperhitungkan ketersediaan SAL untuk kebutuhan
anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan dan awal tahun anggaran berikutnya.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2016, terdapat penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan
sebesar Rp19.011.062.000.000. Selanjutnya dilakukan pemindahbukuan dana dari Rekening Kas
SAL ke Rekening KUN oleh Direktur PKN kepada Kasubdit SAPPK sesuai Nota Dinas nomor: ND-
2070/PB.3/2016 tanggal 31 Agustus 2016.

**) Penyesuaian Pembukuan sebesar minus Rp1.842.191.811.530, dengan rincian sebagai berikut.
No Uraian Jumlah (Rp)
1. Penyesuaian SILPA (2.219.631.872.206)
2. Penyesuaian Selisih Kurs (unrealized) 377.440.060.546
3. Pembulatan 130
(1.842.191.811.530)

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -208-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Penyesuaian Pembukuan terdiri dari:


1. Penyesuaian SILPA sebesar minus Rp2.219.631.872.206 terdiri dari pengembalian atas
pendapatan tahun anggaran yang lalu sebesar minus Rp1.331.397.787.025 dan
penyesuaian selisih kurs yang dihasilkan dari transaksi kiriman uang atau pemindahbukuan
antar rekening milik BUN yang menggunakan akun SiLPA (311211) sebesar minus
Rp888.234.085.181.
Penyesuaian Pendapatan Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar minus Rp1.331.397.787.025,
terdiri dari transaksi pengembalian pendapatan TAYL melalui penerbitan SPM PP sebesar
minus Rp672.159.830.827 dan transaksi penerbitan SP3HL atas pengembalian Hibah
sebesar Rp659.237.956.198.
2. Selisih Kurs sebesar Rp377.440.060.546 merupakan penyesuaian atas selisih kurs belum
terealisasi pada Direktorat PKN dan mutasi debit kredit selisih kurs tahun berjalan pada
KPPN dan Direktorat PKN. Perhitungan selisih kurs terealisasi sebagaimana Perdirjen
19/PB/2016 tentang Perlakukan Akuntansi Atas Selisih Kurs Pada Rekening Milik BUN,
pada tahun 2015 Direktorat PKN telah melaksanakan perhitungan selisih kurs atas rekening
yang dikelolanya. Namun karena rekening Valas juga terdapat di beberapa KPPN, maka
berdasarkan surat Direktur APK Nomor S-3771/PB.6/2017 tanggal 17 April 2017 hal
Tindak Lanjut Penyelesaian Saldo Akun 311711 (Selisih Kurs) maka KPPN juga
melaksanakan implementasi Perdirjen 19/PB/2016. Nilai penyesuaian selisih kurs ini
merupakan penyesuaian atas akun 311711 (Selisih Kurs) menjadi akun 596211 (beban
selisih kurs belum terealisasi) yang seharusnya dilakukan oleh UAKBUN sebagaimana
diamanatkan dalam Per-19/PB/2016 tentang Perlakuan Akuntansi atas Selisih Kurs pada
Rekening Milik BUN.
Komposisi Arus Kas Bersih per Aktivitas disajikan dalam Grafik 32.

Grafik 32: Komposisi Arus Kas Bersih per Aktivitas

F.1.3. SALDO AKHIR KAS DAN BANK


Saldo Akhir Kas dan
Bank per 31 Saldo Akhir Kas dan Bank per 31 Desember 2016 sebesar Rp173.737.600.713.315 merupakan kas
Desember 2016 Pemerintah Pusat yang tersedia dan siap digunakan untuk membiayai aktivitas pemerintah tahun
sebesar Rp173,73 berikutnya. Terdapat penurunan sebesar Rp23.830.432.259.015 dibandingkan saldo Tahun 2015.
triliun Rincian Saldo Akhir Kas dan Bank per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -209-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Kas BUN di BI, KPPN, BLU, Hibah, RPL, Transitoris dan Escrow*) 174.076.715.164.050 192.129.395.469.237
Kas di Bendahara Pengeluaran 262.946.369.485 329.040.889.462
Kas di Bendahara Penerimaan 134.046.873.960 182.539.056.195
Kas Lainnya dan Setara Kas**) 3.183.362.352.006 9.295.710.596.796
Kas pada BLU yang Belum Disahkan ***) 6.325.360.244 9.844.539.857
Kas pada BLU yang telah Didepositokan (Investasi Jangka
Pendek) (3.925.795.406.430) (4.378.497.579.217)
Jumlah Saldo Akhir Kas dan Bank ****) 173.737.600.713.315 197.568.032.972.330
*)
Kas BUN di BI, KPPN, BLU, Hibah, Transitoris, dan Escrow terdiri dari:
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Rekening Kas BUN di BI 81.150.105.652.341 76.146.349.893.524
Rekening Kas di KPPN 1.818.956.055.570 2.234.269.280.080
Kas di BLU yang Sudah Disahkan 32.440.062.300.360 33.731.092.815.930
Hibah Langsung K/L yang Sudah Disahkan 3.350.959.289.659 2.311.403.814.634
Saldo Akhir Kas Rekening Pemerintah Lainnya 1.538.381.222.069 2.557.450.784.213
Saldo Akhir Kas Transitoris (43.855.342.084) (79.145.441.437)
Saldo Akhir Aset Lainnya (Kas Rekening Escrow) 53.822.105.986.135 75.227.974.322.293
Jumlah 174.076.715.164.050 192.129.395.469.237

Kas di BLU yang sudah disahkan TA 2016 sebesar Rp32.440.062.300.360 termasuk Kas yang
didepositokan (investasi jangka pendek) sebesar Rp3.925.795.406.430 oleh Satker BLU.
**) Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar Rp3.183.362.352.006 berasal dari saldo menurut neraca
sebesar Rp6.534.321.641.665 dikurangi dengan Kas dari hibah langsung Kementerian/Lembaga
yang sudah disahkan sebesar Rp3.350.959.289.659.
***) Kas pada BLU sebesar Rp6.325.360.244 merupakan Kas pada BLU yang belum disahkan oleh
KPPN, dengan perhitungan sebagai berikut:
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Total Kas pada BLU menurut K/L 28.520.592.254.174 22.997.652.436.570
Kas pada BLU yang telah Didepositokan (Investasi
Jangka Pendek) 3.925.795.406.430 4.378.497.579.217
Kas yang Dibatasi Penggunaannya pada BLU Sawit - 6.364.787.340.000
32.446.387.660.604 33.740.937.355.787
Dikurangi:
Kas pada BLU yang telah disahkan KPPN 32.440.062.300.360 33.731.092.815.930
Total Kas pada BLU yang belum disahkan 6.325.360.244 9.844.539.857

****) Terdapat perbedaan Kas dan Setara Kas antara Laporan Arus Kas dengan Neraca sebesar
Rp53.789.870.660.151, dimana pada Laporan Arus Kas disajikan sebesar
Rp173.737.600.713.315 sedangkan pada Neraca disajikan sebesar
Rp119.947.730.053.164.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh:
1. Kas rekening Escrow sebesar Rp53.822.105.986.135 sebagai bagian dari Kas dan Setara
Kas pada Laporan Arus Kas.
2. Perbedaan Saldo Kas Transitoris yang pada Laporan Arus Kas dicatat sebesar minus
Rp43.855.342.084 sedangkan pada Neraca dicatat sebesar minus Rp11.620.016.100.
Selisih sebesar minus Rp32.235.325.984 merupakan penyesuaian selisih kiriman uang
tahun berjalan.
Saldo Kas Transitoris pada Laporan Arus Kas sebesar minus Rp43.855.342.084
merupakan saldo kas dalam transito rekening pinjaman dan hibah pada KPPN Khusus
Pinjaman dan Hibah yang terjadi karena perbedaan periode pencatatan belanja
berdasarkan Surat Perintah Pengesahan/Pembukuan (SP3) dengan pencatatan
penerimaan pembiayaannya (NOD) pada pinjaman luar negeri. SP3 dicatat pada tahun
berjalan sementara NOD dicatat di tahun berikutnya. Saldo ini merupakan sisa/bawaan
Tahun 2014 dan 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -210-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS

Penjelasan atas Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat Tahun 2016 diuraikan sebagai berikut.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus Kas Bersih dari Arus Kas dari Aktivitas Operasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas untuk
Aktivitas Operasi kegiatan operasional Pemerintah selama satu periode yang berakhir 31 Desember 2016. Arus Kas
sebesar minus Bersih dari Aktivitas Operasi adalah sebesar minus Rp139.008.141.105.397, dengan rincian sebagai
Rp139,00 triliun berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Arus Kas Masuk 1.555.792.720.465.295 1.507.922.937.372.693
Dikurangi Arus Kas Keluar 1.694.800.861.570.692 1.590.995.916.170.102
Arus Kas Bersih (139.008.141.105.397) (83.072.978.797.409)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa
yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Dari Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Operasi TA 2016 sebesar minus Rp139.008.141.105.397 menunjukkan bahwa pendapatan
operasional pemerintah tidak mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan operasional pemerintah.
Lebih rendahnya Arus Kas Masuk selama TA 2016 dibandingkan Arus Kas Keluar mengindikasikan
rendahnya capaian realisasi penerimaan negara yang dipengaruhi oleh perkembangan kondisi
perekonomian domestik maupun global serta tingginya belanja pemerintah seperti belanja subsidi.
Jika dibandingkan dengan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi TA 2015, terdapat penurunan
sebesar Rp55.935.162.307.988.

F.2.1.Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Penerimaan Perpajakan TA 2016 sebesar Rp1.284.970.139.927.481 terdiri dari Penerimaan Pajak
Perpajakan sebesar Dalam Negeri sebesar Rp1.249.499.479.450.431 dan Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional
Rp1.284,97 triliun sebesar Rp35.470.660.477.050.
Penerimaan Perpajakan ini merupakan penerimaan pemerintah yang dihimpun dari sektor perpajakan
sepanjang TA 2016 setelah dikurangi pengembalian pendapatan perpajakan. Rincian Penerimaan
Perpajakan TA 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pajak Dalam Negeri
Pajak Penghasilan (PPh) 666.212.388.011.659 602.308.130.407.516
Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang
Mewah (PPN & PPnBM) 412.213.453.510.472 423.710.816.241.713
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 19.443.228.194.707 29.250.048.532.515
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 481.361.509 292.924.725
Cukai 143.525.035.262.959 144.641.302.766.335
Pajak Lainnya 8.104.893.109.125 5.568.296.543.245
Jumlah Penerimaan Pajak DN 1.249.499.479.450.431 1.205.478.887.416.049
Pajak Perdagangan Internasional
Bea Masuk 32.472.077.371.870 31.212.824.653.320
Bea Keluar 2.998.583.105.180 3.727.145.557.008
Jumlah Penerimaan Pajak Perdagangan
Internasional 35.470.660.477.050 34.939.970.210.328
Penerimaan Perpajakan 1.284.970.139.927.481 1.240.418.857.626.377

Dengan demikian, Penerimaan Perpajakan pada TA 2016 lebih besar Rp44.551.282.301.104 atau
3,59 persen dibandingkan TA 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -211-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.1.1. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) TA 2016 adalah sebesar Rp666.212.388.011.659 yang berasal
sebesar Rp666,21 dari Pajak Penghasilan Migas dan Non Migas. Rincian penerimaan kas dari PPh TA 2016 dan TA
triliun 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
PPh Migas
PPh Minyak Bumi 10.802.737.196.125 11.968.717.563.413
PPh Gas Alam 25.275.247.016.815 37.702.774.834.434
PPh Lainnya Minyak Bumi - -
PPh Migas Lainnya 20.570.877.698 63.737.474
Jumlah PPh Migas 36.098.555.090.638 49.671.556.135.321
PPh Non Migas
PPh Pasal 21 109.644.003.959.877 114.480.163.980.688
PPh Pasal 22 11.351.858.339.343 8.477.961.701.347
PPh Pasal 22 Impor 37.977.707.951.270 40.259.386.060.469
PPh Pasal 23 29.142.388.691.193 27.882.131.636.573
PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 5.313.790.324.230 8.258.415.169.728
PPh Pasal 25/29 Badan 169.687.708.767.886 183.010.544.726.056
PPh Pasal 26 36.095.237.400.838 42.231.857.603.461
PPh Final dan Fiskal LN 117.679.209.268.355 119.668.970.076.592
Pendapatan PPh Ditanggung Pemerintah 9.046.869.950.132 8.179.503.832.634
PPh Non Migas Lainnya 104.175.058.267.897 187.639.484.647
Jumlah PPh Non Migas 630.113.832.921.021 552.636.574.272.195
Jumlah Pajak Penghasilan 666.212.388.011.659 602.308.130.407.516

Dengan demikian, penerimaan Pajak Penghasilan pada TA 2016 lebih besar Rp63.904.257.604.143
atau 10,61 persen dibandingkan TA 2015.

F.2.1.2. Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah


PPN dan PPnBM Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah (PPN & PPnBM) TA 2016 adalah
sebesar Rp412,21 sebesar Rp412.213.453.510.472. Rincian Penerimaan PPN & PPnBM adalah sebagai berikut.
triliun
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
PPN dan PPnBM Dalam Negeri 284.814.982.302.464 289.302.568.336.653
PPN dan PPnBM Impor 127.070.128.036.176 134.133.022.014.595
PPN dan PPnBM lainnya 328.343.171.832 275.225.890.465
Jumlah PPN dan PPnBM 412.213.453.510.472 423.710.816.241.713

Dengan demikian, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah pada TA 2016
lebih kecil Rp11.497.362.731.241 atau 2,71 persen dari TA 2015.

F.2.1.3. Pajak Bumi dan Bangunan


Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada TA 2016 adalah sebesar Rp19.443.228.194.707.
PBB sebesar Rincian dariPenerimaan PBB tersebut adalah sebagai berikut (dalam Rp).
Rp19,44 triliun
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
PBB Pedesaan (655.568.620) 17.999.999
PBB Perkotaan 1.885.674.062.555 1.595.311.128.265
PBB Perkebunan 402.633.716.641 491.694.284.220
PBB Kehutanan 1.637.941.682.580 1.243.776.321.625
PBB Pertambangan 15.272.318.235.857 25.721.160.023.569
PBB Migas 211.324.161.821 196.778.960.542
PBB Pertambangan Panas Bumi 33.991.903.873 1.309.814.295
Jumlah Penerimaan PBB 19.443.228.194.707 29.250.048.532.515

Dengan demikian, penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada TA 2016 lebih kecil
Rp9.806.820.337.808 atau 33,53 persen dari TA 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -212-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.1.4. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)


BPHTB sebesar
Rp481,36 juta Penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPTHB) pada TA 2016 adalah sebesar
Rp481.361.509, lebih besar Rp188.436.784 atau 64,33 persen dari TA 2015 sebesar
Rp292.924.725.

F.2.1.5. Cukai
Cukai sebesar Penerimaan Cukai pada TA 2016 adalah sebesar Rp143.525.035.262.959, dengan rincian sebagai
Rp143,52 triliun
berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Cukai Hasil Tembakau 137.968.355.366.214 139.518.216.674.387
Cukai Ethyl Alkohol 171.144.229.260 154.152.687.740
Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol 5.307.660.504.474 4.560.408.267.500
Denda Administrasi Cukai 68.363.827.950 398.993.027.957
Cukai Lainnya 9.511.335.061 9.532.108.751
Jumlah Penerimaan Cukai 143.525.035.262.959 144.641.302.766.335

Dengan demikian, Penerimaan Cukai pada TA 2016 lebih kecil Rp1.116.267.503.376 atau 0,77
persen dari TA 2015.

F.2.1.6. Pajak Lainnya


Pajak Lainnya
sebesar Rp8,10 Penerimaan Pajak Lainnya pada TA 2016 adalah sebesar Rp8.104.893.109.125. Rincian Penerimaan
triliun Pajak Lainnya adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penjualan Benda dan Bea Materai 4.808.948.253.378 4.586.271.321.800
Pendapatan PPn Batubara 1.082.038.500.742 576.840.364.039
Pajak Tidak Langsung 23.900.478.192 3.026.421.077
Bunga Penagihan Pajak:
- Bunga Penagihan PPh 1.025.405.906.665 177.817.108.484
- Bunga Penagihan PPN 1.159.310.071.661 222.504.846.605
- Bunga Penagihan PPnBM 1.643.512.053 1.590.084.223
- Bunga Penagihan PTLL 3.646.386.434 246.397.017
Jumlah Pajak Lainnya 8.104.893.109.125 5.568.296.543.245

Dengan demikian, Penerimaan Pajak Lainnya TA 2016 lebih besar Rp2.536.596.565.880 atau 45,55
persen dari TA 2015.

F.2.1.7. Pajak Perdagangan Internasional


Pajak Perdagangan
Internasional sebesar Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional TA 2016 sebesar Rp35.470.660.477.050 terdiri dari
Rp35,47 triliun Penerimaan Bea Masuk sebesar Rp32.472.077.371.870 dan Penerimaan Bea Keluar sebesar
Rp2.998.583.105.180. Rincian Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Bea Masuk
Bea Masuk 30.633.370.467.412 29.678.182.335.848
Bea Masuk DTP atas Hibah (SPM Nihil) 103.997.545 1.088.159.760
Pendapatan Denda Administrasi Pabean 894.231.050.707 533.885.381.457
Bea Masuk dalam rangka KITE 466.530.304.772 677.726.115.395
Denda atas sanksi administrasi - 25.000.093
Bea Masuk – Ditanggung Pemerintah 280.001.769.046 281.911.300.000
Pabean Lainnya 5.893.986.712 22.440.791.373
Bea Masuk Antidumping 141.817.946.477 14.545.188.653
Bea Masuk Imbalan 53.932.473 7.260.000
Bea Masuk Tindakan Pengamanan 50.073.916.726 3.013.120.741
Jumlah Bea Masuk 32.472.077.371.870 31.212.824.653.320
Bea Keluar 2.998.583.105.180 3.727.145.557.008
Jumlah Pajak Perdagangan Internasional 35.470.660.477.050 34.939.970.210.328

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -213-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Dengan demikian, penerimaan Pajak Perdagangan Internasional TA 2016 lebih besar


Rp530.690.266.722 atau 1,52 persen dari TA 2015.

F.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


PNBP sebesar
Rp261,83 triliun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TA 2016 adalah sebesar Rp261.834.914.258.512, lebih
besar Rp6.303.873.247.728 atau 2,47 persen dari TA 2015 sebesar Rp255.531.041.010.784.
PNBP tersebut berasal dari penerimaan Sumber Daya Alam, Bagian Pemerintah atas Laba BUMN,
PNBP Lainnya, dan Pendapatan BLU.
Rincian atas Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah sebagai berikut.

F.2.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam


Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) TA 2016 adalah sebesar Rp64.901.905.473.366 yang
Penerimaan SDA merupakan penerimaan negara yang berasal dari sumber daya alam dengan rincian sebagai berikut.
sebesar Rp64,90
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
triliun Pendapatan Minyak Bumi 31.448.046.588.915 47.987.408.128.360
Pendapatan Gas Alam 12.645.694.067.924 30.183.039.575.919
Pendapatan Pertambangan Umum 15.756.799.135.341 17.682.962.717.819
Pendapatan Kehutanan 3.756.968.379.853 4.156.487.785.883
Pendapatan Perikanan 362.117.397.236 79.271.014.420
Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 932.279.904.097 882.703.662.228
Jumlah Penerimaan SDA 64.901.905.473.366 100.971.872.884.629

Dengan demikian, Penerimaan Sumber Daya Alam TA 2016 lebih kecil Rp36.069.967.411.263 atau
35,72 persen dari TA 2015.

F.2.2.2. Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN


Penerimaan Bagian
Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2016 adalah sebesar Rp37.133.172.874.077,
Pemerintah atas
Laba BUMN sebesar lebih kecil Rp510.547.870.401 atau 1,36 persen dari TA 2015 sebesar Rp37.643.720.744.478.
Rp37,13 triliun Penerimaan tersebut merupakan penerimaan yang diperoleh Pemerintah atas pengelolaan kekayaan
negara yang dipisahkan, yakni kekayaan negara yang ditempatkan sebagai penyertaan modal pada
Perusahaan Negara.

F.2.2.3. PNBP Lainnya


PNBP Lainnya pada TA 2016 adalah sebesar Rp117.853.947.375.104, yang terdiri dari:
Penerimaan PNBP
Lainnya sebesar Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan 13.919.028.745.067 13.414.724.706.256
Rp117,85 triliun
Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas 5.913.966.072.529 8.196.515.104.036
Pendapatan Sewa 343.438.059.926 370.388.404.382
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 565.461.847.332 205.196.034.429
Pendapatan Jasa I 13.159.015.916.590 25.482.676.229.766
Pendapatan Jasa II 1.510.808.995.337 1.478.216.394.040
Pendapatan Jasa Luar Negeri 714.832.367.424 627.350.785.459
Pendapatan Jasa Perbankan 169.018.256.233 88.872.441.124
Pendapatan atas Pengelolaan (TSA) dan/atau atas
Penempatan Uang Negara 4.512.895.840.399 4.389.371.254.544
Pendapatan Jasa Kepolisian 3.662.803.290.000 3.568.638.140.855
Pendapatan Jasa Pelayanan Tol 13.887.313.019.827 214.276.325.826
Pendapatan Jasa Kepolisian II 150.599.306.078 124.960.372.034
Pendapatan Jasa Lainnya 1.171.084.691.813 1.290.558.064.339
Pendapatan Bunga 3.335.889.331.241 1.613.674.662.493
Pendapatan Gain On Bond Redemption 1.711.500.000 71.432.500.000
Pendapatan Premium atas Obligasi Negara 16.364.493.389.531 6.364.032.588.470
Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Pemerintah 46.452.274.932

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -214-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak


Pidana Korupsi 879.046.087.325 504.267.563.076
Pendapatan Pendidikan 4.252.849.851.758 3.474.891.148.664
Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 1.541.228.998.988 405.834.436.628
Pendapatan Iuran dan Denda 2.905.358.215.261 2.328.566.521.014
Pendapatan dari Penerimaan Kembali TAYL 115.077.877.950 339.914.822.258
Pendapatan Pelunasan Piutang 76.941.917.572 50.327.564.066
Pendapatan dari Penutupan Rekening 1.042.396.862 1.287.199.095
Pendapatan Selisih Kurs 74.339.969.409 1.646.283.328.478
Penerimaan Kembali Belanja TAYL II 9.435.682.785.721 4.023.777.180.649
Pendapatan dalam Rangka Refund Dana PHLN 161.419.084.298 -
Pendapatan Lain-lain 18.982.147.285.701 1.323.956.344.135
Jumlah PNBP Lainnya 117.853.947.375.104 81.599.990.116.116

Dengan demikian, Penerimaan PNBP Lainnya TA 2016 lebih besar Rp36.253.957.258.988 atau
44,43 persen dari TA 2015.

F.2.2.4. Penerimaan Badan Layanan Umum


Penerimaan BLU Penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) TA 2016 adalah sebesar Rp41.945.888.535.965, yang
sebesar Rp41,94 terdiri dari:
triliun
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pendapatan Jasa Layanan Umum 39.467.926.580.136 32.472.422.798.456
Pendapatan Hibah Badan Layanan Umum 64.919.719.731 95.574.400.463
Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU 852.858.957.288 780.803.744.818
Pendapatan BLU Lainnya 1.560.183.278.810 1.966.656.321.824
Jumlah Penerimaan BLU 41.945.888.535.965 35.315.457.265.561

Dengan demikian, penerimaan BLU pada TA 2016 lebih besar Rp6.630.431.270.404 atau 18,77
persen dari TA 2015.

F.2.3. Penerimaan Hibah


Penerimaan Hibah Penerimaan Hibah pada TA 2016 adalah sebesar Rp8.987.666.279.302. Pendapatan ini merupakan
sebesar Rp8,98
penerimaan negara yang berasal dari sumbangan dalam negeri perorangan, lembaga/badan usaha dan
triliun
hibah dalam negeri lainnya. Selain itu, penerimaan hibah juga berasal dari luar negeri perorangan,
bilateral, multilateral dan hibah luar negeri lainnya. Rincian Pendapatan Hibah adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Hibah Dalam Negeri
Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang 53.083.138.755 48.815.498.400
Hibah Dalam Negeri Langsung - Lembaga/Badan Usaha 158.452.526.546 234.691.074.108
Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang - Pemda 5.515.579.169.314 8.860.119.728.549
Hibah Dalam Negeri Langsung - Pemda 14.824.127.500 120.592.505.768
Jumlah Hibah Dalam Negeri 5.741.938.962.115 9.264.218.806.825
Hibah Luar Negeri
Hibah Luar Negeri – Bilateral 361.889.435.027 641.734.515.889
Hibah Luar Negeri – Multilateral 865.101.640.011 812.305.869.154
Hibah Luar Negeri Langsung - Perorangan 104.639.542 142.325.998
Hibah Luar Negeri Langsung - Bilateral 1.265.014.158.159 625.841.222.260
Hibah Luar Negeri Langsung - Multilateral 707.053.067.964 611.631.543.858
Hibah Luar Negeri Langsung Lainnya 46.564.376.484 17.164.451.548
Jumlah Hibah Luar Negeri 3.245.727.317.187 2.708.819.928.707
Jumlah Hibah 8.987.666.279.302 11.973.038.735.532

Dengan demikian, penerimaan Hibah pada TA 2016 lebih kecil Rp2.985.372.456.230 atau 24,93
persen dari TA 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -215-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.4. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang
sebesar Rp305,14 harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan
triliun atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal. Belanja Pegawai pada TA 2016 adalah sebesar
Rp305.141.512.411.113, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 86.547.284.955.368 76.007.932.458.339
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri 55.546.104.938.126 53.296.426.149.998
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 615.670.480.895 582.180.426.577
Belanja Gaji Dokter PTT 1.480.740.666.342 1.013.177.484.384
Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS 6.850.782.908.036 5.737.521.005.005
Belanja Honorarium 2.017.515.187.148 1.665.595.419.142
Belanja Lembur 708.537.229.303 618.833.358.473
Belanja Vakasi - 487.355.500
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 51.897.251.286.125 47.543.357.414.161
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu 94.253.393.066.064 89.872.964.349.019
Belanja Asuransi Kesehatan 5.224.231.693.706 4.818.980.740.190
Total Belanja Pegawai 305.141.512.411.113 281.157.456.160.788

Dengan demikian, Belanja Pegawai pada TA 2016 mengalami kenaikan Rp23.984.056.250.325 atau
8,53 persen dibandingkan TA 2015.

F.2.5. Belanja Barang


Belanja Barang
sebesar Rp259,65 Belanja Barang pada TA 2016 adalah sebesar Rp259.646.886.544.136 yang merupakan pengeluaran
triliun Pemerintah dalam rangka pengadaan/pembelian barang dan jasa guna mendukung kegiatan
operasional kantor, pemeliharaan, perjalanan dinas dan barang yang dimaksudkan untuk
diserahkan/dijual kepada masyarakat. Rincian Belanja Barang adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Barang 94.570.063.818.435 98.117.993.075.079
Belanja Jasa 26.809.299.792.259 26.288.094.013.661
Belanja Pemeliharaan 30.253.236.741.261 33.815.085.194.579
Belanja Perjalanan 33.732.671.541.196 29.553.844.300.776
Belanja Barang BLU 34.718.785.745.184 19.374.017.486.436
Belanja Barang Untuk Diserahkan Kpd Masyarakat/Pemda 39.545.195.756.801 26.143.238.144.516
Belanja Barang untuk diserahkan kepada mantan presiden
dan/atau wakil presiden 17.633.149.000 23.281.631.000
Jumlah Belanja Barang 259.646.886.544.136 233.315.553.846.047

Dengan demikian, Belanja Barang TA 2016 ini lebih besar Rp26.331.332.698.089 atau 11,29 persen
dibandingkan TA 2015.

F.2.6. Belanja Pembayaran Bunga Utang


Belanja Pembayaran
Bunga Utang sebesar Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2016 sebesar Rp182.761.270.344.927 merupakan
Rp182,76 triliun pembayaran yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (outstanding principal), baik
utang dalam negeri maupun utang luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman, dan
pembayaran denda berupa imbalan bunga. Belanja Pembayaran Bunga Utang mengalami kenaikan
Rp26.751.519.951.927 atau 17,15 persen dari Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2015 sebesar
Rp156.009.750.393.000. Rincian Belanja Pembayaran Bunga Utang tersebut terdiri dari Pembayaran
Bunga atas Utang Dalam Negeri (DN) dan Luar Negeri (LN) masing-masing sebesar
Rp167.753.393.709.216 dan Rp15.007.876.635.711 dengan rincian sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -216-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

a. Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Dalam Negeri


Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Dalam Negeri sebesar Rp167.753.393.709.216 merupakan
pembayaran bunga dan kewajiban lain atas Surat Berharga Negara baik mata uang rupiah maupun
valas, serta pembayaran denda berupa imbalan bunga, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri 140.725.540.051.276 119.131.382.648.502
Belanja Pembayaran Imbalan SBSN Dalam Negeri 21.840.843.759.980 16.314.673.297.465
Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara DN 4.457.749.934.927 5.515.039.401.052
Belanja Pembayaran Loss On Bond Redemption 32.812.850.000 123.984.830.000
Belanja Pembayaran Discount SBSN Dalam Negeri 695.927.457.540 818.828.350.450
Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara Valas 519.655.493 402.955.775
Belanja Pembayaran Denda - (634.445)
Belanja Pembayaran Biaya atas Penerimaan Hibah - 157.252.069
Jumlah Pembayaran Bunga Utang DN 167.753.393.709.216 141.904.468.100.868

Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Dalam Negeri mengalami kenaikan Rp25.848.925.608.348
atau 18,22 persen dari TA 2015.
b. Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri
Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri sebesar Rp15.007.876.635.711 merupakan
pembayaran bunga dan kewajiban lain atas pinjaman program dan pinjaman proyek, dengan rincian
sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Bunga Pinjaman Program 5.561.346.358.236 4.407.182.872.882
Belanja Bunga Pinjaman Proyek 9.446.530.277.475 9.698.099.419.250
Jumlah Pembayaran Bunga Utang LN 15.007.876.635.711 14.105.282.292.132

Belanja Pembayaran Bunga atas Utang Luar Negeri mengalami kenaikan Rp902.594.343.579 atau
6,40 persen dari TA 2015.
F.2.7. Belanja Subsidi
Belanja Subsidi TA 2016 sebesar Rp174.226.870.171.507 merupakan belanja negara yang diberikan
Belanja Subsidi kepada perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor, atau mengimpor barang dan
sebesar Rp174,22 jasa, yang memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga harga jual terjangkau oleh masyarakat.
triliun Rincian Belanja Subsidi adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Subsidi Perusahaan Negara
Subsidi Lembaga Non Keuangan BBM 43.686.850.483.579 60.758.712.683.250
Subsidi Non Lembaga Keuangan - Non BBM:
Subsidi Non BBM - Harga/biaya 112.447.106.084.604 111.606.147.427.297
Subsidi Non BBM – Pajak 9.326.829.970.092 8.461.911.300.000
Subtotal 121.773.936.054.696 120.068.058.727.297
Subsidi dalam Rangka PSO 3.670.038.640.471 3.260.901.514.585
Jumlah Subsidi Perusahaan Negara 169.130.825.178.746 184.087.672.925.132
Subsidi Perusahaan Swasta
Belanja Subsidi Lembaga Keuangan 5.096.044.992.761 1.883.440.987.497
Jumlah Subsidi Perusahaan Swasta 5.096.044.992.761 1.883.440.987.497
Jumlah Belanja Subsidi 174.226.870.171.507 185.971.113.912.629

Dengan demikian, Belanja Subsidi TA 2016 ini lebih kecil Rp11.744.243.741.122 atau 6,32 persen
dari TA 2015.

F.2.8. Belanja Hibah


Belanja Hibah Belanja Hibah merupakan transfer uang atau barang oleh Pemerintah Pusat kepada negara lain,
sebesar Rp7,12 organisasi internasional, dan Pemerintah Daerah yang sifatnya tidak wajib. Pada TA 2016 terdapat
triliun Belanja Hibah sebesar Rp7.129.917.667.130, sehingga lebih besar Rp2.868.260.662.437 atau
67,30 persen dari TA 2015, dengan rincian sebagai berikut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -217-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Belanja Hibah Kepada Pemerintah Luar Negeri 13.114.000.000 33.603.094.000
Belanja Hibah Kepada Organiasasi Internasional - 10.000.000.000
Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah 7.116.803.667.130 4.218.053.910.693
Jumlah Belanja Bantuan Sosial 7.129.917.667.130 4.261.657.004.693

F.2. 9. Belanja Bantuan Sosial


Bantuan Sosial
sebesar Rp49,61 Belanja Bantuan Sosial TA 2016 sebesar Rp49.613.539.133.477 merupakan transfer uang atau
triliun barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial,
dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM 432.466.907.262 547.044.735.239
Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Sosial dlm bentuk
barang/jasa 29.789.277.550 5.120.380.770
Belanja Bantuan Sosial untuk Jaminan Sosial 34.817.725.562.440 32.614.831.587.189
Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial 2.825.204.427.249 40.630.477.866.607
Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial 9.007.542.196.376 16.388.037.977.420
Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan 636.636.513.000 4.638.692.005.845
Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Bencana 1.864.174.249.600 2.264.905.073.720
Jumlah Belanja Bantuan Sosial 49.613.539.133.477 97.089.109.626.790

Dengan demikian, Belanja Bantuan Sosial TA 2016 ini lebih kecil Rp47.475.570.493.313 atau 48,90
persen dari TA 2015.

F.2.10. Belanja Lain-lain


Belanja Lain-lain
sebesar Rp6,02 Belanja Lain-lain adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak
triliun diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah.
Belanja Lain-lain pada TA 2016 adalah sebesar Rp6.023.995.438.546, dengan rincian sebagai
berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Cadangan Kenaikan Harga Tanah (Land Capping) - 965.926.000.000
Belanja Cadangan Stabilisasi Harga Pangan 1.399.134.742.124
Belanja Cadangan Beras Pemerintah 1.999.999.991.340 1.499.999.998.500
Belanja Pembayaran Selisih Harga Beras Bulog 11.130.939.866 17.427.540.000
Belanja Ongkos Angkut Beras PNS Distrik Pedalaman Papua 92.928.066.222 42.753.007.287
Belanja Karena Rugi Selisih Kurs Dalam Pengelolaan
Rekening Milik BUN 385.565.611.645 1.118.857.835.446
Belanja Lain-lain BUN Lainnya - 2.714.150.022.000
Belanja Lain-Lain selisih kurs terealisasi - -
Belanja Lain-lain Tanggap Darurat - 6.611.825.000
Belanja Lain-lain Lainnya 2.135.236.087.349 3.686.194.431.274
Jumlah Belanja Lain-lain 6.023.995.438.546 10.051.920.659.507

Dengan demikian, Belanja Lain-lain TA 2016 mengalami penurunan sebesar Rp4.027.925.220.961


atau 40,07 persen dari TA 2015.

Dana Bagi Hasil F.2.11. Transfer Dana Bagi Hasil Pajak


Pajak sebesar Transfer Dana Bagi Hasil Pajak merupakan penyaluran oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Rp47,78 triliun Daerah atas bagi hasil penerimaan pajak yang merupakan bagian pendapatan Pemerintah Daerah.
Transfer Bagi Hasil Pajak pada TA 2016 adalah sebesar Rp47.782.133.932.717, dengan rincian
sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Bagi Hasil Pajak Penghasilan 27.315.056.879.350 13.975.557.775.500
Bagi Hasil PBB 20.467.077.053.367 19.037.844.025.750
Jumlah Bagi Hasil Pajak 47.782.133.932.717 33.013.401.801.250

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -218-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Dengan demikian, Bagi Hasil Pajak TA 2016 lebih besar Rp14.768.732.131.467 atau 44,74 persen
dari TA 2015.

F.2.12. Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam


Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA) merupakan penyaluran oleh Pemerintah Pusat
sebesar Rp39,89 kepada Pemerintah Daerah atas bagi hasil penerimaan sumber daya alam yang merupakan bagian
triliun pendapatan Pemerintah Daerah. Transfer Dana Bagi Hasil SDA dalam TA 2016 adalah sebesar
Rp39.898.694.180.150, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Bagi Hasil Minyak Bumi 8.310.533.486.000 11.049.092.139.196
Bagi Hasil Gas Alam 9.733.383.872.000 8.973.035.420.215
Bagi Hasil Pertambangan Umum 19.376.484.546.800 20.093.436.506.030
Bagi Hasil Pertambangan Panas Bumi 697.952.441.000 576.868.621.022
Bagi Hasil Kehutanan 1.530.859.834.350 1.234.301.025.017
Bagi Hasil Perikanan 249.480.000.000 355.287.158.000
Jumlah Bagi Hasil SDA 39.898.694.180.150 42.282.020.869.480

Dengan demikian, Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam TA 2016 lebih kecil
Rp2.383.326.689.330 atau 5,64 persen dari TA 2015.

F.2.13. Transfer Dana Bagi Hasil Cukai


Dana Bagi Hasil Transfer Dana Bagi Hasil Cukai merupakan penyaluran oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Cukai sebesar Daerah atas bagi hasil penerimaan cukai yang merupakan bagian pendapatan Pemerintah Daerah.
Rp2,85 triliun
Transfer Dana Bagi Hasil Cukai pada TA 2016 adalah sebesar Rp2.854.105.033.200, jumlah
tersebut lebih besar Rp96.149.436.850 atau 3,49 persen dari TA 2015 sebesar
Rp2.757.955.596.350.

F.2.14. Transfer Dana Alokasi Umum


Dana Alokasi Umum
sebesar Rp385,36 Transfer Dana Alokasi Umum merupakan penyaluran oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
triliun Daerah yang digunakan untuk membiayai kebutuhan provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Transfer Dana Alokasi Umum pada TA 2016 sebesar
Rp385.360.847.100.000, jumlah tersebut lebih besar Rp32.472.998.572.000 atau 9,20 persen dari
TA 2015 sebesar Rp352.887.848.528.000.

Dana Alokasi Khusus


F.2.15. Transfer Dana Alokasi Khusus
sebesar Rp75,20 Transfer Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari APBN kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu
triliun dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan pemerintah daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional. Transfer Dana Alokasi Khusus pada TA 2016 sebesar
Rp75.207.496.115.489, jumlah tersebut lebih besar Rp20.330.259.163.839 atau 37,05 persen dari
TA 2015 sebesar Rp54.877.236.951.650.

F.2.16. Transfer Dana Otonomi Khusus


Dana Otonomi
Khusus sebesar Transfer Dana Otonomi Khusus adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi
Rp18,26 triliun khusus suatu daerah. Penggunaan Dana Otonomi Khusus ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Papua. Transfer Dana Otonomi Khusus pada TA 2016 sebesar Rp18.264.433.884.000, jumlah
tersebut lebih besar Rp1.148.919.942.000 atau 6,71 persen dari TA 2015 sebesar
Rp17.115.513.942.000.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -219-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.17. Transfer Lainnya dan Dana Desa


Transfer Lainnya dan
Dana Desa sebesar Transfer Lainnya dan Dana Desa adalah dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam
Rp140,34 triliun melaksanakan kebijakan Pemerintah Pusat. Transfer Lainnya dan Dana Desa pada TA 2016 adalah
sebesar Rp140.341.709.614.300, lebih besar Rp20.683.782.736.382 atau 17,29 persen dari TA
2015, dengan rincian sebagai berikut.

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG) 39.167.587.555.402 65.236.592.078.000
Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah 820.076.498.190 828.822.840.720
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 43.325.407.723.488 31.103.491.120.198
Dana Insentif Daerah (DID) 5.000.000.000.000 1.664.510.000.000
Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2) 199.313.187.000 58.310.839.000
Dana Bantuan Operasional Kesehatan dan Bantuan Operasional
Keluarga Berencana 2.630.607.011.564 -
Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah,
dan Ketenagakerjaan 237.488.459.290 -
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan - Pendidikan Anak
Usia Dini (BOP-PAUD) 2.281.900.000.000 -
Dana Desa 46.679.329.179.366 20.766.200.000.000
Jumlah 140.341.709.614.300 119.657.926.877.918

F.2.18. Transfer Dana Keistimewaan DIY


Dana Keistimewaan
DIY sebesar Transfer Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah dana yang berasal dari bagian
Rp547,45 miliar anggaran BUN yang dialokasikan mendanai kewenangan DIY dan merupakan belanja transfer pada
Belanja Transfer Lainnya. Transfer Dana Keistimewaan DIY pada TA 2016 adalah sebesar
Rp547.450.000.000, sama dengan nilai pada TA 2015.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Arus Kas dari Aktivitas Investasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
Arus Kas Bersih dari ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk
Aktivitas Investasi dalam setara kas. Aktivitas Investasi pada TA 2016 menunjukkan arus kas bersih sebesar minus
sebesar minus Rp258.158.575.310.459, dengan rincian sebagai berikut.
Rp258,15 triliun
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Arus Kas Masuk 2.449.051.508.722 19.574.086.205.868
Dikurangi Arus Kas Keluar 260.607.626.819.181 294.308.979.793.072
Arus Kas Keluar Bersih (258.158.575.310.459) (274.734.893.587.204)

Dengan demikian, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi pada TA 2016 lebih besar
Rp16.576.318.276.745 atau 6,03 persen dari TA 2015.

F.2.19. Pengelolaan dan Penjualan BMN


Pengelolaan dan Penerimaan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Penerimaan dari
Penjualan BMN Penjualan Aset merupakan penerimaan yang berasal dari penjualan Aset Tetap baik berupa tanah,
sebesar Rp141,43 gedung, bangunan, peralatan dan mesin, dan aset yang rusak atau berlebihan. Penerimaan
miliar Pengelolaan dan Penjualan BMN pada TA 2016 adalah sebesar Rp141.430.367.495, dengan rincian
sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan 8.476.218.457 3.087.369.984
Penjualan Peralatan dan Mesin 10.467.276.544 9.805.686.206
Penjualan Sewa Beli 21.514.167.218 21.469.580.121
Penjualan Aset Bekas Milik Asing/Cina 402.254.000 3.521.424
Tukar Menukar Tanah, Gedung dan Bangunan 500.000 670.432.422
Tukar Menukar Jalan, Irigasi dan Jaringan 100.569.951.276 -
Pemindahtanganan BMN Lainnya - 62.398.893.475
Jumlah Penerimaan Pengelolaan dan Penjualan BMN 141.430.367.495 97.435.483.632

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -220-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Dengan demikian, Penerimaan Pengelolaan dan Penjualan BMN pada TA 2016 lebih besar
Rp43.994.883.863 atau 45,15 persen dari TA 2015.

F.2.20. Penerimaan Hasil Privatisasi


Penerimaan Hasil
Privatisasi sebesar Tidak terdapat transaksi Penerimaan Hasil Privatisasi dalam TA 2016, sedangkan pada TA 2015
Rp0 terdapat transaksi Penerimaan Hasil Privatisasi sebesar Rp19.134.920.271.845 yang berasal dari
Penerimaan Kembali Investasi Lainnya.

F.2.21. Penjualan Aset Program Restrukturisasi


Penerimaan dari
Penerimaan dari Penjualan Aset Program Restrukturisasi TA 2016 sebesar Rp551.711.141.227
Penjualan Aset
Program merupakan penerimaan yang berasal dari Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset eks BPPN
Restrukturisasi dan Aset Bekas Milik eks Bank Dalam Likuidasi (BDL), dengan rincian sebagai berikut.
sebesar Rp551,71 Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
miliar Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset eks BPPN 418.638.877.783 303.634.751.073
Penerimaan Hasil Penjualan/Penyelesaian Aset Bekas Milik Eks
Bank Dalam Likuidasi (BDL) 133.072.263.444 38.095.699.318
Jumlah Penjualan Aset Program Restrukturisasi 551.711.141.227 341.730.450.391

Dengan demikian, Penerimaan Penjualan Aset Program Restrukturisasi TA 2016 lebih besar
Rp209.980.690.836 atau 61,45 persen dari TA 2015.

Penerimaan F.2.22. Penerimaan Pembiayaan Dana Bergulir


Pembiayaan Dana
Bergulir sebesar Penerimaan Pembiayaan Dana Bergulir dalam TA 2016 sebesar Rp1.401.910.000.000, sedangkan
Rp1,40 triliun pada TA 2015 tidak terdapat transaksi tersebut.

Penerimaan Investasi F.2.23. Penerimaan Investasi Pemerintah


Pemerintah sebesar Penerimaan Investasi Pemerintah TA 2016 adalah sebesar Rp354.000.000.000 merupakan
Rp354 miliar penerimaan yang berasal dari Penerimaan Cicilan Pokok Pembiayaan Kredit Investasi Pemerintah
sedangkan pada TA 2015, tidak terdapat transaksi tersebut.

F.2.24. Belanja Modal


Belanja Modal
sebesar Rp169,47 Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
triliun memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja Modal TA 2016 adalah sebesar
Rp169.474.230.324.273, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Belanja Modal Tanah 4.679.260.989.833 9.058.182.252.322
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 68.173.006.731.025 70.104.026.570.110
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 25.218.097.056.167 29.895.962.535.614
Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan 63.963.737.273.038 98.592.984.470.086
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 3.961.493.734.680 5.581.063.775.673
Belanja Modal BLU 3.478.634.539.530 2.287.066.292.409
Jumlah Belanja Modal 169.474.230.324.273 215.519.285.896.214

Belanja Modal pada TA 2016 lebih kecil Rp46.045.055.571.941 atau 21,36 persen dari TA 2015.

F.2.25. Pengeluaran Program Restrukturisasi


Pengeluaran Program
Restrukturisasi Pengeluaran Program Restrukturisasi TA 2016 sebesar Rp5.000.000.000.000 berasal dari
sebesar Rp5,00 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri – Pengembangan Pendidikan Nasional sedangkan pada TA
triliun 2015 tidak terdapat transaksi tersebut.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -221-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.26. Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir


Pengeluaran
Pembiayaan Dana Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir TA 2016 sebesar Rp4.295.659.000.000 lebih kecil
Bergulir sebesar Rp1.060.641.000.000 atau 19,80 persen dari TA 2015 sebesar Rp5.356.300.000.000.
Rp4,29 triliun
F.2.27. Penyertaan Modal Negara

Penyertaan Modal Pengeluaran Penyertaan Modal Negara (PMN)/Dana Investasi Pemerintah merupakan penyertaan
Negara sebesar modal Pemerintah Pusat dalam rangka pendirian, pengembangan, peningkatan kinerja Badan Usaha
Rp65,18 triliun Milik Negara/Daerah atau Badan Hukum lainnya yang dimiliki Negara/Daerah, serta PMN/Dana
Investasi Pemerintah. Penyertaan Modal Negara TA 2016 adalah sebesar Rp65.186.063.494.908,
dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penyertaan Modal Negara pada BUMN 50.521.011.424.354 64.878.595.419.590
Penyertaan Modal Negara pada Badan Internasional 3.837.161.070.554 276.478.205.423
Penyertaan Modal Negara Lainnya 10.827.891.000.000 6.778.320.271.845
Jumlah PMN/Investasi Pemerintah 65.186.063.494.908 71.933.393.896.858

Dengan demikian, Penyertaan Modal Negara TA 2016 lebih kecil Rp6.747.330.401.950 atau 9,38
persen dari TA 2015.
F.2.28. Pengeluaran Investasi Pemerintah
Pengeluaran Pengeluaran Invesatasi Pemerintah TA 2016 sebesar Rp16.651.674.000.000 merupakan
Investasi Pemerintah Pembiayaan untuk Pengadaan Tanah Proyek Strategis Nasional dan Pembentukan Dana Cadangan
sebesar Rp16,65 Penjaminan Pemerintah. Sedangkan pada TA 2015, Pengeluaran Investasi Pemerintah merupakan
triliun
penyertaan modal Pemerintah Pusat dalam rangka pembiayaan untuk modal awal Badan Layanan
Umum Lembaga Manajemen Aset Negara, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pengeluaran Pembiayaan untuk Modal Awal Badan Layanan Umum
Lembaga Manajemen Aset Negara - 1.500.000.000.000
Pengeluaran Pembiayaan untuk Pengadaan Tanah Proyek
Strategis Nasional 16.000.000.000.000 -
Pembentukan Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah 651.674.000.000 -
Jumlah PMN/Investasi Pemerintah 16.651.674.000.000 1.500.000.000.000

Dengan demikian, Pengeluaran Investasi Pemerintah dalam TA 2016 lebih besar


Rp15.151.674.000.000 atau 1.010,11 persen dari TA 2015.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar minus Rp139.008.141.105.397 dan Arus Kas Bersih
dari Aktivitas Investasi sebesar minus Rp258.158.575.310.459 mengakibatkan defisit anggaran
sebesar Rp397.166.716.415.856. Defisit anggaran tersebut ditutup dari sumber-sumber pendanaan
sebagaimana dijelaskan pada bagian berikut ini.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Pendanaan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
sebesar Rp423,32 berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang
triliun yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka
panjang. Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan TA 2016 adalah sebesar
Rp423.329.115.205.241, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Arus Kas Masuk 750.996.106.231.302 612.031.963.241.374
Dikurangi Arus Kas Keluar 327.666.991.026.061 229.610.911.269.784
Arus Kas Bersih 423.329.115.205.241 382.421.051.971.590

Dengan demikian, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan TA 2016 lebih besar
Rp40.908.063.233.651 atau 10,70 persen dari TA 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -222-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.29. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri

Penerimaan Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri TA 2016 adalah sebesar Rp681.145.057.759.196, dengan
Pembiayaan Dalam rincian sebagai berikut.
Negeri sebesar Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Rp681,14 triliun Pembiayaan DN - Perbankan 19.011.062.000.000 -
Pembiayaan DN - Non Perbankan 1.334.733.611.736 973.664.304.815
Penerimaan Surat Berharga Negara (SBN) 518.353.042.147.460 409.361.117.487.000
Penerimaan Surat Berharga Negara (SBN) - Valas 142.446.220.000.000 113.021.164.409.800
Jumlah Penerimaan Pembiayaan DN 681.145.057.759.196 523.355.946.201.615

Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri TA 2016 lebih besar Rp157.789.111.557.581 atau 30,15
persen dibandingkan dengan TA 2015.
a. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri - Perbankan
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri – Perbankan TA 2016 adalah sebesar
Rp19.011.062.000.000 berasal dari Penerimaan Sisa Anggaran Lebih (SAL). Pada TA 2015,
tidak terdapat transaksi tersebut.
b. Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri - Non Perbankan
Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri - Non Perbankan TA 2016 adalah sebesar
Rp1.334.733.611.736 berasal dari penerimaan pinjaman dalam negeri. Penerimaan ini lebih
besar Rp361.069.306.921 atau 37,08 persen daripada TA 2015 sebesar Rp973.664.304.815.
c. Penerimaan Surat Berharga Negara (SBN)
Penerimaan pembiayaan SBN merupakan penerimaan pembiayaan dari penjualan Surat
Perbendaharaan Negara (SPN), Obligasi Negara, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
dalam mata uang rupiah. Penerimaan pembiayaan SBN TA 2016 sebesar
Rp518.353.042.147.460, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan/Penjualan SPN 57.666.713.000.000 74.634.119.000.000
Penerimaan/Penjualan Obligasi Negara DN 305.721.724.000.000 237.313.755.000.000
Utang Bunga Obligasi Negara DN 6.512.482.834.460 4.598.408.272.000
Penerbitan/Penjualan SBSN 113.293.922.100.000 67.862.059.959.816
Imbalan dibayar di muka SBSN 1.960.970.313.000 722.657.215.000
Penerbitan/Penjualan Surat Utang Perbendaharaan DN 19.520.030.000.000 19.379.143.000.000
Penerimaan Penerbitan SBSN dalam rangka
Pembiayaan Proyek 13.677.199.900.000 4.850.975.040.184
Total Penerimaan SBN 518.353.042.147.460 409.361.117.487.000

Dengan demikian, penerimaan pembiayaan SBN TA 2016 lebih besar Rp108.991.924.660.460


atau 26,62 persen dibandingkan TA 2015.

d. Penerimaan Surat Berharga Negara (SBN) – Valas


Penerimaan pembiayaan SBN – Valuta Asing TA 2016 sebesar Rp142.446.220.000.000 lebih
besar Rp29.425.055.590.200 atau 26,03 persen dibandingkan TA 2015, dengan rincian sebagai
berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerbitan/Penjualan Obligasi LN – Valas 109.038.720.000.000 86.568.689.364.800
Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara – Valas - 30.475.045.000
Penerbitan/Penjualan SBSN Valas - Jangka Panjang 33.407.500.000.000 26.422.000.000.000
Total Penerimaan SBN Valas 142.446.220.000.000 113.021.164.409.800

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -223-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.30. Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri


Penerimaan
Pembiayaan Luar Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri TA 2016 sebesar Rp63.424.377.426.272 merupakan seluruh
Negeri sebesar penerimaan Pemerintah sehubungan dengan penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri dari pinjaman
Rp63,42 triliun program dan pinjaman proyek. Rincian Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Pinjaman Program 35.324.945.886.041 55.084.739.858.586
Penerimaan Pinjaman Proyek 28.099.431.540.231 28.736.529.907.468
Jumlah Penerimaan Pembiayaan LN 63.424.377.426.272 83.821.269.766.054

Dengan demikian, Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri TA 2016 lebih kecil Rp20.396.892.339.782
atau 24,33 persen dari TA 2015.
a. Penerimaan Pinjaman Program
Pinjaman Program yang diterima TA 2016 sebesar Rp35.324.945.886.041 berasal dari
Penarikan Pinjaman Program, lebih kecil Rp19.759.793.972.545 atau 35,87 persen dari TA
2015 sebesar Rp55.084.739.858.586.
b. Penerimaan Pinjaman Proyek
Pinjaman Proyek yang diterima dalam TA 2016 adalah sebesar Rp28.099.431.540.231, dengan
rincian:
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pinjaman Proyek dari Bilateral - -
Pinjaman Proyek dari Multilateral - 6.841.239.174
Pinjaman Proyek Fasilitas Kredit Ekspor - -
Pinjaman Proyek Komersial - 6.151.525.235
Pinjaman Proyek 28.099.431.540.231 28.723.537.143.059
Jumlah Penerimaan Pinjaman Proyek 28.099.431.540.231 28.736.529.907.468

Dengan demikian, Penerimaan Pinjaman Proyek TA 2016 lebih kecil Rp637.098.367.237 atau
2,22 persen dibandingkan TA 2015.
F.2.31. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman

Penerimaan Cicilan Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman TA 2016 sebesar Rp6.426.614.583.893
Pengembalian merupakan penerimaan Pemerintah atas cicilan pengembalian Pinjaman Subsidiary Loan Agreement
Penerusan Pinjaman (SLA) yang terdiri dari penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman dalam dan luar negeri
sebesar Rp6,42 kepada Pemda, BUMD, dan BUMN. Rincian Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman
triliun adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman DN 2.332.666.500.732 719.429.801.220
Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman LN 4.093.948.083.161 4.135.317.472.485
Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman 6.426.614.583.893 4.854.747.273.705

Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman dalam TA 2016 lebih besar


Rp1.571.867.310.188 atau 32,38 persen dari TA 2015.

F.2.32. Penerimaan Pembiayaan Lain-lain


Pengeluaran
Pembiayaan Lain Penerimaan Pembiayaan Lain-lain TA 2016 sebesar Rp56.461.941 merupakan penerimaan dari
sebesar Rp56,46 piutang belum teridentifikasi sedangkan pada TA 2015 tidak terdapat transaksi tersebut.
juta
F.2.33. Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri
Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri TA 2016 sebesar Rp253.823.079.986.396 digunakan untuk
Pengeluaran pembiayaan pengembangan pendidikan nasional, pelunasan SPN, Obligasi Negara, dan SBSN, dengan
Pembiayaan DN
sebesar Rp253,82
rincian sebagai berikut.
triliun

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -224-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)


Pembiayaan DN-Non Perbankan
Pembiayaan Cicilan Pokok Pinjaman Dalam Negeri
dari BUMN 283.174.257.224 141.256.054.142
Pelunasan SBN - Dalam Negeri
Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara 82.010.832.000.000 49.200.000.000.000
Pelunasan Obligasi Negara Rupiah 95.479.694.536.172 61.432.149.406.052
Pelunasan SBSN 37.632.806.193.000 20.571.976.625.000
Pelunasan Obligasi Internasional 25.919.173.000.000 16.015.000.000.000
Pelunasan SBN - Valas
Pengeluaran Untuk Pelunasan Surat Berharga
Negara - Valuta Asing 12.497.400.000.000 12.906.151.405.000
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri 253.823.079.986.396 160.266.533.490.194

Dengan demikian, Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri TA 2016 lebih besar


Rp93.556.546.496.202 atau 58,38 persen dibandingkan TA 2015.
F.2.34. Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri
Pengeluaran
Pembiayaan LN Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri dalam TA 2016 sebesar Rp68.725.995.834.732, dengan
sebesar Rp68,72 rincian sebagai berikut.
triliun
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Pengeluaran Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri –Pinjaman Program 15.560.138.215.156 13.751.090.977.953
Pengeluaran Pembiayaan Cicilan Pokok Utang Luar Negeri –Pinjaman Proyek 53.161.216.276.463 52.243.463.522.166
Pengembalian Pinjaman karena Pengeluaran Ineligible sampai dengan Tahun 2007 4.641.343.113 -
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri 68.725.995.834.732 65.994.554.500.119

Dengan demikian, Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri TA 2016 lebih besar Rp2.731.441.334.613
atau 4,14 persen dibandingkan dengan TA 2015.

F.2.35. Penerusan Pinjaman (RDI/RPD)


Penerusan Pinjaman Penerusan Pinjaman RDI/RPD merupakan pengeluaran Pemerintah atas pemberian pinjaman dan
sebesar Rp5,11
penerusan pinjaman luar negeri yang disalurkan untuk pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD.
triliun
Penerusan Pinjaman Luar Negeri TA 2016 adalah sebesar Rp5.117.915.204.933. Jumlah tersebut
lebih besar Rp2.541.473.975.021 atau 98,64 persen dibandingkan dengan TA 2015 sebesar
Rp2.576.441.229.912.

F.2.36 Pengeluaran Pembiayaan Lain-lain


Pengeluaran
Pembiayaan Lain Pada TA 2016 tidak terdapat transaksi Pengeluaran Pembiayaan Lain-lain, sedangkan pada TA 2015
sebesar Rp0 terdapat Pengeluaran Pembiayaan Lain sebesar Rp773.382.049.559 yang merupakan pengeluaran
pembiayaan untuk pemberian pinjaman dalam rangka penanggulangan lumpur Sidoarjo.
Sisa Lebih
Pembiayaan Berdasarkan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan sebesar Rp423.329.115.205.241 dan defisit
Anggaran (SiLPA) anggaran sebesar Rp397.166.716.415.856, terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) TA
Rp26,16 triliun 2016 sebesar Rp26.162.398.789.385.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS


Arus Kas Bersih dari Arus Kas dari Aktivitas Transitoris merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
Aktivitas Transitoris
termasuk dalam Aktivitas Operasi, Investasi, dan Pendanaan. Dalam TA 2016, Arus Kas Bersih dari
sebesar minus
Rp18,99 triliun Aktivitas Transitoris adalah sebesar minus Rp18.993.603.610.887, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) (77.540.452.077) 2.697.560.200.802
Kiriman Uang (Neto) 52.507.484.052 (90.331.454.901)
Transito (Neto) (28.137.726.635) 9.925.545.522.085
Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (18.940.432.916.227) 60.187.503.541.656
Arus Kas Bersih (18.993.603.610.887) 72.720.277.809.642

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -225-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Dengan demikian, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris TA 2016 lebih kecil
Rp91.713.881.420.529 atau 126,12 Persen dari TA 2015.

F.2.37. Perhitungan Fihak Ketiga (Neto)


Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) TA 2016 sebesar minus Rp77.540.452.077 berasal dari penerimaan
PFK (Neto) sebesar
minus Rp77,54 miliar pemerintah dari sejumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga, seperti potongan gaji, pensiun,
beras BULOG, dan PFK lainnya dikurangi dengan jumlah pembayaran yang telah dilakukan pemerintah
kepada pihak ketiga yang berhak menerimanya. Adapun rincian penerimaan dan pengeluaran PFK pada
TA 2016 adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Non Anggaran PFK
Penerimaan PFK 10% Gaji 23.937.031.819.282 22.633.974.806.920
Penerimaan PFK 2% Gaji Terusan 3.504.483.136 3.221.104.575
Penerimaan PFK Beras BULOG 285.892.059.674 284.212.006.034
Penerimaan PFK 2 % Iuran Kesehatan Pemda 4.573.322.575.240 4.589.787.168.461
Penerimaan PFK 2 % Asuransi Bidan/Dokter PTT 258.631.011 16.605.862.357
Penerimaan PFK 2 % Asuransi Kesehatan PensiunTNI/Polri - -
Penerimaan PFK Dana Tabungan Pesangon Tenaga Kerja
Pemborong Minyak dan Gas Bumi (PFK DTP Migas) 293.280 -
Penerimaan PFK Penutupan Rekening 621.438 351.428
Penerimaan PFK Lain-lain 380.772.440.191 362.874.743.363
Jumlah Penerimaan PFK 29.180.782.923.252 27.890.676.043.138
Penerimaan Non Anggaran Fihak Ketiga
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Setoran Pajak Rokok 13.795.876.306.440 13.953.937.087.336
Dikurangi
Pengeluaran Non Anggaran PFK
Pengembalian Penerimaan PFK 10% Gaji (27.222.610.531.370) (26.910.160.107.572)
Pengembalian Penerimaan PFK 2% Gaji Terusan (463.909.661.979) -
Pengembalian Penerimaan PFK Beras Bulog (279.509.825.132) (315.916.866.373)
Pengembalian Penerimaan PFK 2% Pemda (1.515.326.466.567) -
Pengembalian Penerimaan PFK Lain-lain (383.176.491.530) (342.272.743.131)
Jumlah Pengeluaran PFK (29.864.532.976.578) (27.568.349.717.076)
Pengeluaran Non Anggaran Fihak Ketiga
Pengembalian Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga
Setoran Pajak Rokok (13.189.666.705.191) (11.578.703.212.596)
Jumlah PFK (77.540.452.077) 2.697.560.200.802

Dengan demikian, Perhitungan Fihak Ketiga TA 2016 lebih kecil Rp2.775.100.652.879 atau 102,87
persen dibandingkan dengan TA 2015.

F.2.38. Kiriman Uang (Neto)


Kiriman Uang Kiriman Uang (KU) Neto TA 2016 sebesar Rp52.507.484.052 merupakan penerimaan dan
sebesar Rp52,50 pengeluaran Kiriman Uang Antar Rekening Bank. Dalam transaksi KU TA 2016 dan TA 2015 masih
miliar terdapat selisih antara penerimaan dengan pengeluaran KU yang disebabkan belum sepenuhnya
seluruh transaksi atas rekening yang saling terkait dengan transaksi kas dibukukan dalam Sistem
Akuntansi Pusat, adanya time lag antara saat pengiriman dan saat pengeluaran kiriman uang serta
ketidaktepatan dalam penggunaan akun. Rincian KU TA 2016 dan TA 2015 adalah sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Kiriman Uang
Penerimaan Kiriman Uang antar Rekening Bank 11.780.746.292.660.552 12.021.834.517.419.100

Pengeluaran Kiriman Uang


Pengeluaran Kiriman Uang antar Rekening Bank (11.780.693.785.176.500) (12.021.924.848.874.001)
Jumlah KU (Neto) 52.507.484.052 (90.331.454.901)

Dengan demikian, Kiriman Uang neto dalam TA 2016 lebih besar Rp142.838.938.953 atau 158,13
persen dari TA 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -226-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.39. Transito (Neto)


Transito (Neto) TA 2016 sebesar minus Rp28.137.726.635 merupakan transaksi BUN yang terkait
Transito sebesar dengan Pengeluaran Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) tahun berjalan
minus Rp28,13 miliar kepada Kuasa Pengguna Anggaran dan Penerimaan atas Pengembalian UP tersebut. Pengembalian UP
dari Kuasa Pengguna Anggaran dapat berupa UP yang diterima tahun berjalan maupun tahun yang lalu
dan transaksi escrow dana subsidi dan reboisasi, dengan rincian sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan Transito
Penerimaan Pengembalian UP Dana Rupiah 9.274.698.097.270 8.897.812.395.893
Penerimaan Pengembalian UP Pengguna PNBP (Swadana) 326.520.762.400 330.265.575.199
Penerimaan Pengembalian UP Tahun Anggaran yang Lalu 94.194.289.719 146.980.664.867
Penerimaan Pengembalian UP Pengembalian (Restitusi) Pajak 245.329.891 465.247.217
Penerimaan surplus pada rekening kas BLU ke rekening penerimaan
(persepsi) KPPN 5.041.062.412.318 3.177.850.305.746
Penerimaan penyetoran dana hibah langsung yang telah disahkan 834.030.482 -
Penerimaan Persekot Gaji 122.392.649 1.122.300
Penerimaan Pengembalian Tambahan Uang Persediaan (TUP) Dana
20.117.165.366.455 33.303.489.819.524
Rupiah
Penerimaan Pengembalian Tambahan Uang Persediaan (TUP)
Pengguna PNBP (Swadana) 1.062.289.633.750 1.506.603.427.063
Penerimaan Pengembalian Tambahan Pengembalian Kelebihan
Setoran Sisa TUP Tahun Anggaran Yang Lalu 221.934.667.746 181.978.767.915
Penerimaan Pengembalian Tambahan Uang Persediaan (TUP)
Pengembalian (Restitusi) Pajak 413.897.470 994.132.484
Penerimaan Escrow Dana Reboisasi 4.546.878.110.595 4.546.878.110.595
Penerimaan Escrow Dana Subsidi/PSO 155.118.003.594 5.123.590.380.490
Penerimaan Pengembalian Escrow PNBP 7.810.000 -
Jumlah Penerimaan Transito 40.841.484.804.339 57.216.909.949.293
Pengeluaran Transito
Pengeluaran UP Dana Rupiah (9.442.947.407.538) (8.934.445.656.783)
Pengeluaran UP Pengguna PNBP (Swadana) (333.796.363.947) (335.771.144.885)
Pengeluaran Pengemb Kelebihan Setoran Sisa UP/TUP TAYL (82.536.000) (155.745.500)
Pengeluaran Uang Persediaan Pengembalian (Restitusi) Pajak (360.000.000) (360.000.000)
Pengeluaran penyetoran dana hibah langsung yang telah disahkan (834.030.482) -
Pengeluaran Persekot Gaji - -
Pengeluaran Tambahan Uang Persediaan (TUP) Dana Rupiah (20.194.036.614.899) (33.523.000.290.546)
Pengeluaran Tambahan Uang Persediaan (TUP) Pengguna PNBP
(1.071.486.846.429) (1.571.488.795.481)
(Swadana)
Pengeluaran Tambahan Pengembalian Kelebihan Setoran Sisa TUP
Tahun Anggaran Yang Lalu (8.000.000) -
Pengeluaran Tambahan Uang Persediaan (TUP) Pengembalian
(Restitusi) Pajak (484.237.000) (10.000.000)
Pengeluaran Escrow Dana Reboisasi (4.546.878.110.595) -
Pengeluaran Escrow Dana Subsidi (5.278.708.384.084) (2.926.132.794.013)
Jumlah Pengeluaran Transito (40.869.622.530.974) (47.291.364.427.208)
Jumlah Transito (Neto) (28.137.726.635) 9.925.545.522.085

Dengan demikian, Transito (Neto) dalam TA 2016 lebih kecil Rp9.953.683.248.720 atau 100,28
persen dari TA 2015.

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -227-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

F.2.40. Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (Neto)


Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (neto) TA 2016 dan TA 2015 adalah sebesar minus
Transaksi Non Rp18.940.432.916.227 dan 60.187.503.541.656. Penerimaan Pengeluaran Non Anggaran Pihak
Anggaran Pihak Ketiga timbul karena Kesalahan Rekening, Utang kepada Pihak Ketiga karena retur SP2D, rr, RKUN
Ketiga Rp18,94 yang ditangguhkan, Kesalahan Sistem Perbankan dan Koreksi Pemindahbukuan, dengan rincian
triliun sebagai berikut.
Uraian TA 2016 (Audited) TA 2015 (Audited)
Penerimaan dan Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga
Penerimaan Non Anggaran PFK Karena Kesalahan Rekening 2.950.096.671.971 5.626.847.603.962
Penerimaan Non Anggara Pihak Ketiga dari rr ke Bank/Pos Persepsi 34.936.573 -
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga di RKUN yang ditangguhkan - -
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Pinjaman Program yang
ditangguhkan 35.324.945.886.041 55.084.739.515.261
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Sumber Daya Alam 31.393.928.657.723 83.173.442.735.184
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Penerbitan Surat Berharga Negara 659.430.065.986.991 592.610.832.724.271
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Aset Lainnya - 8.811.375.094
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Migas 26.107.242.512.861 23.491.857.906.030
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Migas Transito 4.722.515.113.439 65.032.204.172.411
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Non Migas 344.507.902.832.224 242.095.721.133.525
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Non Migas Transito 1.235.121.697.289 1.058.514.529.512
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga dalam Rekening Khusus Pinjaman 5.438.158.722.105 5.018.188.686.792
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga dalam Rekening Khusus Hibah 735.763.038.624 1.791.046.206.088
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Optimalisasi Kas 31.800.000.000.000 -

Pengeluaran Non Angaran Fihak Ketiga karena kesalahan rekening (3.508.902.729.607) (5.257.318.424.235)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga dg Penerbitan SPM/SP2D dalam
rangka Pembayaran kembal dana retur SP2D yang telah disetor ke Kas
Negara (1.440.000) (142.622.627.722)
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga Pinjaman Program yang
ditangguhkan (35.324.945.886.041) (55.084.739.515.261)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Sumber Daya Alam (32.587.776.798.443) (89.307.049.258.321)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Penerbitan Surat Berharga Negara (677.154.418.436.991) (528.720.762.509.270)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Migas (25.940.014.081.402) (22.891.820.558.911)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Migas Transito (4.722.515.113.439) (65.032.204.172.497)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Non Migas (344.051.316.141.430) (242.064.820.833.525)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Non Migas Transito (1.235.121.697.289) (1.058.514.529.512)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga dalam Rekening Khusus Pinjaman (5.438.158.722.105) (5.018.188.710.419)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga dalam Rekening Khusus Hibah (822.814.405.774) (1.244.701.423.595)
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Optimalisasi Kas (31.800.000.000.000) -
(18.940.209.396.680) 59.169.464.024.862
PFK terkait Kesalahan Sistem Perbankan
Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga karena kesalahan Sistem Perbankan 46.702.916.739.041 28.250.707.470.730
Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga karena Kesalahan Sistem
Perbankan (46.703.101.835.261) (27.231.866.708.059)
(185.096.220) 1.018.840.762.671
Koreksi Pemindahbukuan
Koreksi Pengeluaran Pemindahbukuan 11.022.970.284 572.147.906.467
Koreksi PenerimaanPemindahbukuan (11.061.393.611) (572.949.152.344)
(38.423.327) (801.245.877)
Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (18.940.432.916.227) 60.187.503.541.656

Catatan atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LAK -228-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

G. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


G.1. EKUITAS AWAL
Ekuitas Awal Nilai ekuitas awal pada tahun 2016 dan pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp1.669,79 Triliun Rp1.669.790.895.690.636 dan sebesar Rp1.012.199.491.708.078. Nilai ekuitas awal tahun
2016 merupakan nilai ekuitas akhir pada Neraca LKPP Tahun 2015.

G.1. 1 PENYESUAIAN EKUITAS AWAL


Nilai penyesuaian Ekuitas Awal pada tahun 2016 adalah sebesar minus
Penyesuaian
Rp1.530.307.195.836.Penyesuaian tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan perlakuan
Ekuitas Awal minus
akuntansi beberapa transaksi dalam penyusunan Neraca LKPP dan Neraca LKKL. Rincian
Rp1,53 Triliun
penyesuaian Ekuitas awal terdiri dari:

Uraian Jumlah
Penyesuaian Ekuitas Awal:
1. Hibah yg belum disahkan Tahun 2015 (1.175.744.622.952)
2. Uang Muka dari KPPN Tahun 2015 (331.244.708.907)
3. Utang Pajak Bendahara yang direklas ke Ekuitas (23.317.864.041)
melalui Pendapatan LO
Jumlah (1.530.307.195.900)
*) Selisih sebesar Rp64antara tabel dengan ekuitas awal konsolidasian karena pembulatan

Adapun penjelasan penyesuaian tersebut adalah sebagai berikut.


1. Atas Hibah yang belum disahkan tahun 2015, kebijakan akuntansi dalam penyusunan
neraca LKKL disajikan sebagai Kewajiban, sedangkan pada LKPP disajikan sebagai
Ekuitas. Untuk itu, nilai Ekuitas tersebut perlu disesuaikan sebesar minus
Rp1.175.744.622.952. Dengan demikian nilai awal ekuitas tersebut menjadi sama
dengan nilai ekuitas sesuai dengan neraca LKKL.
2. Uang muka dari KPPN tahun 2015 pada neraca LKKL disajikan sebagai bagian dari
Kewajiban, sedangkan dalam LKPP disajikan sebagai Ekuitas. Untuk itu, nilai Ekuitas
tersebut perlu disesuaikan sebesar minus Rp331.244.708.907. Dengan demikian nilai
awal ekuitas tersebut menjadi sama dengan nilai ekuitas sesuai dengan neraca LKKL.
3. Utang Pajak yang sudah diterima oleh Bendahara tetapi belum disetor ke Rekening Kas
Negara sampai pada tanggal pelaporan, pada LKKL disajikan sebagai Kewajiban
sedangkan pada LKPP diakui sebagai Pendapatan LO, sehingga nilai awal Ekuitas 2016
perlu disesuaikan sebesar minus Rp23.317.864.041.
G.1.2. EKUITAS AWAL SETELAH PENYESUAIAN
Ekuitas Awal Nilai ekuitas awal setelah penyesuaian pada tahun 2016 adalah sebesar
Setelah Rp1.668.260.588.494.800. Nilai ekuitas awal tahun 2016 merupakan nilai ekuitas akhir pada
PenyesuaianRp1.6 Neraca LKPP Tahun 2015 sebesar Rp1.669.790.895.690.636 setelah dikurangi penyesuaian
68,26Triliun Ekuitas Awal sebesar Rp1.530.307.195.836. Nilai ekuitas awal setelah penyesuaian sama
dengan saldo ekuitas awal konsolidasian seluruh LKKL dan LK BA BUN sebesar
Rp1.668.260.588.494.800.
G.2.SURPLUS/(DEFISIT) LO
Defisit LO Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Rp139,72Triliun adalah sebesar Rp139.724.987.772.978dan sebesar Rp243.282.473.074.250. Defisit LO
merupakan penjumlahan antara Surplus/(Defisit) kegiatan operasional, kegiatan non operasional,
dan pos luar biasa. Rincian Surplus/(Defisit) LO per 31 Desember 2016 disajikan dalam Laporan
Operasional.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-229-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

G.3. KOREKSI-KOREKSI YANG LANGSUNG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

Penyesuaian Nilai G.3.1. Penyesuaian Nilai Aset


Aset Rp0
Penyesuaian Nilai Aset per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp0 dan
Rp450.391.075.659 merupakan penyesuaian atas nilai persediaan yang perhitungannya
menggunakan metode harga perolehan terakhir. Pada Tahun 2016 Penyesuaian nilai Aset
direklasifikasi menjadi beban atau pendapatan non operasional pada Laporan Operasional.

G.3.2. Koreksi Kas


Koreksi Kas Jumlah Koreksi Kas per 31 Desember 2016 sebesar Rp525.355.551.813, terdiri dari:
Rp525,35 Miliar 31 Desember 2016
Uraian
(audited)
Koreksi Kas di Rekening RPKBUNP SPAN BRI No.
(90.696.050)
032901003295305
Koreksi Kas Rekening Dana Cadangan No. 519000140980 (155.118.003.594)
Koreksi Kas di Rekening Pengeluaran KPPN KPH No.
15.211
501002006980
Koreksi Kas di Rekening SubRKUN KPPN-022 No. 50100000010 (1.155.400)
Mutasi Tambah di Kas di Rekening Dana Cadangan Penjaminan
651.674.000.000
Pemerintah No. 519000126980
Koreksi Kas di Rekening Retur (955.537.971)
Koreksi Kas di Rekening Persepsi (5.723.868.428)
Koreksi Kas di Rekening Dana Bergulir (9.177.001)
Koreksi Kas Transitoris 35.579.975.046
Jumlah 525.355.551.813

G.3.3. Koreksi Kas Dalam Transito


Koreksi Kas Dalam
Transito minus Jumlah Koreksi Kas Dalam Transito per 31 Desember 2016 sebesar minus Rp5.814.671.707.
Rp5,81Miliar
G.3.4. Penggunaan SAL
Penggunaan SAL Penggunaan SAL per 31 Desember 2016 sebesar Rp19.011.062.000.000.
Rp19,01 Triliun

G.3.5. Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga


Koreksi Utang
Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 sebesar Rp284.602.526.705.
Kepada Pihak Ketiga
Rp284,60 Miliar
G.3.6. Penyesuaian SiLPA
Jumlah Penyesuaian SiLPA sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar minus
Penyesuaian SiLPA
Rp1.560.393.916.008 merupakan selisih lebih antara realisasi pendapatan LRA dan belanja, serta
minus Rp1,56 Triliun
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN selama periode berjalan ditambah dengan
koreksi pendapatan tahun anggaran yang lalu.

G.3.7. Mutasi Uang Muka dari Rekening KUN


Mutasi Uang Muka
Mutasi Uang Muka dari Rekening KUN merupakan jurnal manual dengan menggunakan akun
dari Rekening
112221 (Uang Muka Reksus Kosong) selama periode berjalan. Mutasi Uang Muka dari Rekening
KUNminus
KUN per 31 Desember 2016 sebesar minus Rp87.937.257.364 didapatkan dari perhitungan nilai
Rp87,93Miliar
saldo akhir dikurangi nilai saldo awal.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-230-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

G.3.8. Koreksi Nilai Persediaan


Koreksi Nilai
Persediaan minus Jumlah Koreksi Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 sebesar minus Rp7.010.190.560.386.
Koreksi nilai persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan pada K/L yang diakibatkan
Rp7,01Triliun
karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.
Rincian koreksi nilai persediaan yang signifikan antara lain terdapat pada KL:
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar minus Rp13.017.970.081.585merupakan
koreksi atas persediaan periode sebelumnya;
- Kementerian Pertahanan sebesar Rp3.479.719.165.478 disebabkan penyesuaian nilai
persediaan tahun lalu antara Neraca dengan Laporan BMN;
- Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp2.441.198.019.133 merupakan koreksi atas
persediaan periode sebelumnya;
Total Koreksi Nilai Persediaan pada K/L lainnya sebesar Rp86.862.336.588.

G.3.9. Selisih Revaluasi Aset Tetap


Selisih Revaluasi Selisih Revaluasi Aset Tetap tahun 2016 sebesar Rp1.177.063.117.956 merupakan koreksi
Aset Tetap Rp1,17 kesalahan pencatatan nilai perolehan atas aset tetap periode sebelumnya berdasarkan penilaian
Triliun yang dilakukan oleh Ditjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Rincian Selisih Revaluasi
Aset Tetap yang signifikan antara lain terdapat pada KL:
- Kementerian Kesehatan sebesar Rp588.643.559.999 merupakan penilaian ulang atas tanah
pada satker Pusat Krisis Kesehatan yang dimiliki oleh Kantor Regional Surabaya;
- Kementerian PU dan PERA sebesar Rp172.484.937.699 disebabkan terdapatnya revaluasi
aset tetap pada Satker Balai Audio Visual Surabaya sebesar Rp57.431.001.030, 3 (tiga)
satker pada Ditjen Cipta Karya sebesar Rp1.513.648.113, 7 (tujuh) satker pada Ditjen SDA
sebesar minus Rp102.605.682.056, serta Satker pada Badan Litbang Pembangunan sebesar
Rp10.934.606.500;
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sebesar Rp160.003.486.500 merupakan penilaian ulang
atas tanah di BKT Kebun Raya Purwodadi;
- Revaluasi Aset Tetap pada K/L lainnya sebesar Rp255.931.133.758.

G.3.10. Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi


Koreksi Nilai Aset Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi tahun 2016 sebesar Rp8.492.525.680.556 merupakan koreksi
Non RevaluasiRp8,49 atas kesalahan pencatatan nilai aset yang tidak terkait dengan revaluasi aset pada tahun-tahun
Triliun sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2016 serta akibat penerapan Amortisasi ATB pertama kali
pada tahun 2016. Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi terdiri dariKoreksi Nilai Aset Tetap Non
Revaluasi dan Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi. Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi terdiri
dari:
31 Desember 2016
Uraian
(audited)
1. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada K/L 29.289.735.296.709
2. Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi pada K/L (7.264.809.134.393)
3. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada BUN (31.478.517.837)
4. Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi pada BUN (13.500.921.963.923)
Jumlah 8.492.525.680.556

Rincian Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi yang signifikan antara lain terdapat pada KL:
- Kementerian Pertahanan sebesar Rp16.500.073.891.247, antara lain disebabkan koreksi
saldo awal pada aplikasi SAIBA untuk disamakan dengan saldo awal pada aplikasi SIMAK
BMN;
- Kementerian PU dan PERA sebesar Rp7.985.627.544.590 merupakan koreksi aset tetap yang
diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Perhubungan sebesar Rp4.958.936.427.991 merupakan koreksi aset tetap yang
diperoleh sebelum tahun 2016;

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-231-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

- Kementerian ESDM sebesar minus Rp2.638.287.941.978 merupakan koreksi aset tetap yang
diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kepolisian RI sebesar minus Rp1.829.176.075.731 merupakan koreksi aset tetap yang
diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi sebesar Rp1.794.285.531.641 merupakan koreksi
aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebesar Rp696.389.062.002 merupakan koreksi
aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Pertanian sebesar Rp684.464.072.820 merupakan koreksi aset tetap yang
diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Ristek dan Dikti sebesar Rp554.351.573.913 merupakan koreksi aset tetap yang
diperoleh sebelum tahun 2016;
- Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada K/L lainnya sebesarRp583.071.210.214.
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi pada K/L mengalami kenaikan karena penerapan
Amortisasi ATB pertama kali. Rincian Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi pada K/L yang
signifikan antara lain terdapat pada KL:
- Kementerian PU dan PERA sebesar minus Rp880.405.514.129 merupakan koreksi aset lainnya
yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Perhubungan sebesar minus Rp819.480.460.747 merupakan koreksi aset lainnya
yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Dalam Negeri sebesar minus Rp667.997.093.916 merupakan koreksi aset
lainnya yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Keuangan sebesar minus Rp666.980.911.934 merupakan koreksi aset lainnya
yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Kementerian Pertahanan sebesar minus Rp652.167.125.464 merupakan koreksi aset lainnya
yang diperoleh sebelum tahun 2016;
- Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi pada K/L lainnya sebesar minus
Rp3.577.778.028.203.
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi pada BUN sebesar minus Rp13.532.400.481.760, dengan
rincian sebagai berikut.
1. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada BA 999.08 sebesar minus Rp31.478.517.837,
terdiri dari:
a. Sekretariat Negara sebesar Rp1.141.666.792 merupakan penambahan saldo awal
Aset Tetap sebagai tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan
Sekretariat Negara Tahun 2015 yang terdiri dari:
- Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.447.026.700.
- Aset Tetap Lainnya sebesar Rp182.394.135.
- Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar minus Rp305.359.935.
- Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya sebesar minus Rp182.394.108.
b. Otoritas Jasa Keuangan sebesar minus Rp30.947.920.106 merupakan Koreksi
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebesar minus Rp5.410.140.944 serta amortisasi
aset lainnya pertama kali sebesar minus Rp25.537.779.162.
c. BP Batam sebesar minus Rp173.109.929 merupakan koreksi akumulasi penyusutan
peralatan dan mesin.
d. SKK Migas sebesar minus Rp1.499.154.594 merupakan koreksi akumulasi penyusutan
peralatan dan mesin sebesar minus Rp10.207.978 serta amortisasi aset lainnya
pertama kali sebesar minus Rp1.488.946.616.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-232-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2. Koreksi Aset Lainnya Non Revaluasi BA 999.99 (Transaksi Khusus) sebesar minus
Rp13.500.921.963.923 yang berasal dari jurnal penyesuaian Beban Penyusutan Aset yang
berasal dari Kontraktor PKP2B sebesar minus Rp277.889.692.818 dan dari KKKS sebesar
minus Rp13.223.032.271.105.

G.3.11. Revaluasi Aset BUMN


Revaluasi Aset
Revaluasi Aset BUMN sebesar Rp74.621.739.602.006 merupakan selisih (keuntungan/kerugian)
BUMN Rp74,62
atas revaluasi aset tetap akibat implementasi Kebijakan Paket Ekonomi Jilid V. Pada Tahun 2016
Triliun
terdapat 18 BUMN yang membukukan keuntungan revaluasi aset tetap dengan rincian sebagai
berikut.

31 Desember 2016
BUMN
(Audited)
Perum Perumnas 95.695.650.000
PT RNI (Persero) 2.869.971.000.000
PTPN III 83.649.300
PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) 30.654.811.000.000
PT Hotel Indonesia Natour (Persero) 8.572.996.000.000
PT PLN 2.287.000.000
PT Inalum (Persero) 5.739.332.280.794
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 363.486.000.000
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 112.300.104.627
PT Timah (Persero) Tbk 4.972.500.000
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 969.601.248.000
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 34.561.068.000
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 69.716.541.000
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 292.696.251.885
PT BNI (Persero) Tbk 57.319.800.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.084.313.800.000
PT BRI (Persero) Tbk 7.917.401.108.400
PT BTN (Persero) Tbk 1.780.194.600.000
Jumlah 74.621.739.602.006

G.3.12. Koreksi Lain-lain


Koreksi Lain-lain Koreksi Lain-lain tahun 2016 sebesar minus Rp20.354.811.605.168 merupakan koreksi yang
Rp20,35 triliun tidak termasuk pada koreksi nilai persediaan, selisih revaluasi aset tetap, koreksi nilai aset tetap
non revaluasi dan koreksi revaluasi aset BUMN yang mempengaruhi ekuitas. Koreksi Lain-lain,
terdiri dari:

31 Desember 2016
Uraian
(Audited)
1.K/L (19.562.520.414.875)
2.BUN (156.371.098.051)
3.Penyesuaian Utang Pajak Pada LKPP 23.317.864.041
4.Pengembalian Pengesahan Hibah Langsung di K/L (659.237.956.198)
Jumlah (20.354.811.605.083)
*) Selisih sebesar Rp85 antara rincian tabel dengan face karena pembulatan

1. Rincian Koreksi Lain-lain pada K/L sebesar minus Rp19.562.520.414.875 yang signifikan
terdapat pada:
a. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar minus Rp20.126.015.926.105,
terutama disebabkan oleh koreksi atas set off kewajiban royalti yang harus dibayar
kontraktor PKP2B dengan PPN dan PPBKP pada Ditjen Mineral dan Batubara;
b. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan per 31 Desember 2016 sebesar minus

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-233-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016(Audited)

Rp1.000.732.874.494, terutama disebabkan adanya penyesuaian periode piutang tahun


anggaran tahun yang lalu, koreksi pemeriksaan BPK RI, penyesuaian pendapatan LO yang
seharusnya dicatat di Rokeu, dan koreksi PNBP.

2. RincianKoreksi Lain-lain pada BUN sebesar minus Rp156.371.098.051 adalah sebagai


berikut.
31 Desember 2016
Bagian Anggaran
(Audited)
999.00 Akuntansi Pusat 124
999.01 BA BUN Utang Pemerintah 94.025.948.047
999.02 BA BUN Hibah 709.967.979.000
999.03 BA BUN Investasi Pemerintah (5.314.206.847.258)
999.04 BA BUN Penerusan Pinjaman 4.126.582.028.753
999.05 BA BUN Transfer ke Daerah 1.818.597.387.740
999.07 BA BUN Belanja Subsidi (13.598.783.706.475)
999.08 BA BUN Belanja Lain-lain 23.100.014.748
999.09 Unit Badan Lainnya 1.070.310.217.438
999.99 BA BUN Transaksi Khusus 10.914.035.879.832
Jumlah (156.371.098.051)
a. Koreksi Lain-lain pada BA 999.00
Koreksi Lain-lain pada BA 999.00 per 31 Desember 2016 sebesar Rp124 merupakan
koreksi atas selisih karena pembulatan.
b. Koreksi Lain-lain pada BA 999.01
Koreksi Lain-lain pada BA 999.01 per 31 Desember 2016 sebesar Rp94.025.948.047
merupakan penyesuaian nilai utang Pinjaman Luar Negeri yang terdiri dari:
Uraian Nilai (Rp)
Penyesuaian 2015 364.240.592.131
Penyesuaian 2016 350.173.374
Penyesuaian SP3 2016 (566.951.328.689)
Debt Swap 84.070.864.602
NOD NON 2016 210.055.473.468
Refund 2.260.173.162
Jumlah 94.025.948.048
*selisih sebesar Rp1 karena pembulatan 

c. Koreksi Lain-lain pada BA 999.02


Koreksi Lain-lain pada BA 999.02 per 31 Desember 2016 sebesar Rp709.967.979.000
merupakan penyesuaian pencatatan pendapatan hibah langsung barang yang diterima
pada tahun anggaran yang lalu. Penyesuaian dilakukan sesuai dengan Surat Direktur
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Ditjen Perbendaharaan nomor S-9620/PB.6/2016
tanggal 28 November 2016 perihal Tata Cara Penatausahaan Penerimaan Hibah
Barang Luar Negeri Lintas Tahun pada Satker Kementerian Pertahanan dan Surat
Kepala Badan Sarana Pertahanan, Kementerian Pertahanan nomor
B/1104/09/05/31/II/BARANAHAN tanggal 8 Februari 2017 perihal Penyampaian Hasil
Pelaksanaan Penatausahaan Penerimaan Hibah Pesawat Hercules C-130 H.

d. Koreksi Lain-lain pada BA 999.03


Koreksi Lain-lain pada BA 999.03 per 31 Desember 2016 sebesar minus
Rp5.314.206.847.258 merupakan koreksi penyesuaian ekuitas pada satker BA 999.03
sebesar minus Rp4.662.532.847.258 dikurangi dengan koreksi atas dana yang
dibatasi penggunaannya sebesar minus Rp651.674.000.000 yang telah disajikan pada
UAPBUN AP. Koreksi penyesuaian ekuitas pada satker BA 999.03 sebesar
Rp4.662.532.847.258, terdiri dari:

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-234-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

UAKPA Nilai (Rp)


BLU PNBP 36.576.557.230.770
BLU LPDB KUMKM (86.913.851.818)
BLU LMAN (246.575.342)
KPA Kementerian BUMN (34.427.691.399.845)
KPA DJKN (5.108.357.021.419)
KPA BKF 43.139.577.441
UAIP 340.979.192.955
KPA PRKN (2.000.000.000.000)
Jumlah (4.662.532.847.258)

Dari koreksi pada KPA Kementerian BUMN sebesar negatif Rp34.427.691.399.845


diantaranya sebesar negatif Rp3.433.003.010.389 merupakan penambahan Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) pada Tahun 2016
berdasarkan LKPN. Saldo awal BPYBPDS Tahun 2016 berdasarkan Surat Menteri
Nomor S-21/MK.06/2017 tanggal 9 Januari 2017 sebesar Rp56.051.774.664.957
yang merupakan nilai BPYBDS pada 14 BUMN, kemudian terdapat penambahan
sebesar Rp3.357.379.564.486 dan terdapat pengurangan berupa penetapan BPYBDS
menjadi PMN berdasarkan Peraturan Pemerintah sebesar Rp34.008.471.947.353
sehingga saldo akhir BPYBDS adalah sebesar Rp25.400.682.182.090. Adapun
perbedaan nilai penambahan pada LKPN disebabkan karena masih terdapat perbedaan
pengakuan antara BUMN dan Kementerian teknis pada saat rekonsiliasi.

e. Koreksi Lain-lain pada BA 999.04


Koreksi Lain-lain pada BA 999.03 per 31 Desember 2016 sebesar
Rp4.126.582.028.753 merupakan koreksi penyesuaian penerusan pinjaman dengan
rincian sebagai berikut:

Koreksi Nilai (Rp)


Koreksi penyesuaian Piutang TAYL 74,340,507,847
Koreksi atas kesalahan pencatatan Aset Lainnya RDI 426,189,020
Denda tahun sebelumnya atas koperasi yang baru dicatat pada LK
2016 34,576,112,969

Denda tahun sebelumnya atas BTN yang baru dicatat pada LK 2016 12,571,798,412

Denda tahun sebelumnya atas PDAM yang baru dicatat pada LK 2016 40,498,467,818
Koreksi atas perhitungan ulang beban/pendapatan selisih kurs yang
belum terealisasi (1,864,691,599,401)
Koreksi penyesuaian Piutang TAYL
Penihilan piutang yang belum tertagih dan utang RDI yang masih harus
dibayar (606,048,570,124)
Koreksi atas pencatatan penambahan piutang Pemkab Morowali 1,270,966,733
Koreksi kesalahan perhitungan denda 1,316,707,538,311
Koreksi beban penyisihan atas Hibah 103 PDAM 2,925,252,755,613
Koreksi penyesuaian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih, Aset Lainnya,
RDI, dan Piutang Tidak Tertagih atas potensi tunggakan yang dapat
ditagih sebagai akibat dari PMN BUMN. 1,587,846,189,533
Jurnal penyesuaian atas Beban Penyisihan Piutang pada BDNI 258,256,255,375
Koreksi atas penghapusan mutlak pada PDAM dan Kabupaten/Kota 345,122,484,000
Koreksi penyesuaian Penyisihan Piutang Tidak Tertagih, Aset Lainnya,
RDI, dan Piutang Tidak Tertagih atas potensi tidak tertagih karena
kesalahan pencatatan 452,932,647
Jumlah 4,126,582,028,753

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-235-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

f. Koreksi Lain-lain pada BA 999.05


Lain-Lain pada BA 999.03 per 31 Desember 2016 sebesar Rp1.818.597.387.740
merupakan koreksi Saldo DPKPA awal sebesar Rp29.129.288.801.138 dikurangi
koreksi nilai utang dan piutang diestimasi tahun yang lalu berdasarkan PMK
No.162/PMK.07/2016 tentang Rincian Kurang Bayar Dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil
menurut Provinsi/Kabupaten/Kota yg dialokasikan dalam perubahan APBN TA 2016
sebesar Rp27.310.691.413.398 dengan rincian sebagai berikut.

Koreksi Nilai (Rp)


Saldo awal DPKPA 29,129,288,801,138
Reklasifikasi utang estimasi menjadi utang TKD (34,991,519,089,396)
Reklasifikasi piutang estimasi menjadi piutang TKD 8,399,054,122,879
Koreksi penyajian kembali piutang atas lebih salur DBH PBB TA 2013
yang disajikan dalam Piutang Estimasi LKTD TA 2015 162,263,255,028
Koreksi penyajian kembali Piutang atas Kurang Bayar DBH SDA
Kehutanan TA 2012 dan 2013 (72,582,964,434)
Koreksi pengakuan Penerimaan DBH SDA TA 2015 yang belum
diperhitungkan untuk dibagihasilkan (807,906,737,475)
Jumlah 1,818,597,387,740

g. Koreksi Lain-lain pada BA 999.07


Koreksi Lain-lain pada BA 999.07 per 31 Desember 2016 sebesar minus
Rp13.598.783.706.475. Koreksi Lain-lain per 31 Desember 2016 berasal dari 6 (enam)
Kementerian Negara/Lembaga Pengguna Dana Belanja Subsidi dengan rincian sebagai
berikut:
No. Kementerian/Lembaga Nilai (Rp)
1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (2.370.331.690)
Rakyat
2 Sosial (1.510.250.367.941)
3 Kementerian Koperasi dan UKM (1.524.185.439.947)
4 Kementerian Perhubungan (306.073.176.604)
5 Kementerian Pertanian (9.020.510.263.727)
6 Kementerian Keuangan (1.235.394.126.566)
Jumlah (13.598.783.706.475)

h. Koreksi Lain-lain pada BA 999.08


Koreksi Lain-lain pada BA 999.08 per 31 Desember 2016 sebesar Rp23.100.014.748,
terdiri dari:
a. Koreksi penyesuaian saldo awal atas Kas di Bendahara Pengeluaran tahun 2015
sebesar Rp37.813.415.763;
b. Realisasi beban atas kekurangan pembayaran ongkos angkut beras PNS distrik
pedalaman Papua oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua tahun 2014
sebesar minus Rp14.288.859.324;
c. Realisasi beban atas kekurangan pembayaran ongkos angkut beras PNS distrik
pedalaman Papua oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Papua tahun 2015
sebesar minus Rp1.293.207.660.
d. Koreksi atas kesalahan pencatatan piutang PNBPOtoritas Jasa Keuangan sebesar
Rp12.286.422;
e. Koreksi atas kewajiban SKK Migas tahun 2015 berdasarkan hasil reviu BPKP
sebesar Rp856.379.547.
i. Koreksi Lain-lain pada BA 999.09
Koreksi Lain-lain sebesar Rp1.070.310.217.438 merupakan penyesuaian saldo ekuitas
pada neraca konsolidasian BUN yang berasal dari penambahan net aset satker Unit
Badan Lainnya dengan rincian sebagai berikut.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-236-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Unit Badan Lainnya Nilai (Rp)


Otorita Asahan (88.047.943.818)
Taman Mini Indonesia Indah 5.175.440.833
Yayasan Gedung Veteran (363.644.327)
BAZNAS 29.725.768.686
Badan Wakaf Indonesia 40.938.623
BP Dana Abadi Umat 176.030.778.659
SKK MIGAS (42.191.857.523)
Otoritas Jasa Keuangan 989.940.736.305
Jumlah 1.070.310.217.438
h. Koreksi Lain-lain pada BA 999.99
Koreksi Lain-lain pada BA 999.99 per 31 Desember 2016 sebesar minus
Rp10.914.035.879.832, dengan rincian sebagai berikut.

UAPBUN Nilai (Rp)


UAPBUN TK DJPBN 11.830.875.115.755
UAPBUN TK DJKN 1.877.746.110.302
UAPBUN TK DJA (2.345.706.921.194)
UAPBUN TK BKF (1.844.763)
UAPBUN TK DJPK (448.876.580.268)
Jumlah 10.914.035.879.832

1) Koreksi Lain-lain pada UAPBUN TK DJPBN


Koreksi Lain-lain sebesar Rp11.830.875.115.755 terdiri dari:
a) Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp6.909.762.038.277 terdapat pada Satker
987361 Dana Pensiun (DP) dan Tabungan Hari Tua (THT).
b) Koreksi Lain-lain sebesar Rp18.859.181.093.758 terdapat pada Satker 999981
di Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN).
c) Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp118.543.939.726 merupakan koreksi lain- lain
atas penyetoran retur SP2D ke Kas Negara.
2) Koreksi Lain-lain pada UAPBUN TK DJKN
Koreksi Lain-lain sebesar Rp1.877.746.110.302 terdiri dari:
a) Koreksi Lain-lain sebesar Rp765.384.664.121 merupakan saldo yang berasal dari
dampak kumulatif perubahan kebijakan akuntansi/kesalahan mendasar per 31
Desember 2016 yang terkait aset yang timbul dari pemberian BLBI yang berasal
dari adanya kenaikan nilai piutang lain-lain yang berasal dari aset kredit Non ATK
yang telah ditetapkan PB/PJPN, kenaikan kurs mata uang asing terhadap rupiah,
kenaikan aset lainnya yang disebabkan adanya penilaian (revaluasi) aset properti
eks BPPN, pengakuan aset nostro, kenaikan nilai surat berharga eks BPPN dan
eks kelolaan PT PPA (persero) serta penurunan beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih. Selain itu, dampak kumulatif juga disebabkan adanya pengurangan nilai
aset yang disebabkan adanya pembayaran oleh nasabah, penetapan status
penggunaan aset properti oleh kementerian/lembaga, dan penurunan nilai saham
eks BPPN.
b) Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp136.584.334.398 merupakan perubahan
kurang atas Ekuitas sebagai akibat dari dampak kumulatif perubahan kebijakan-
kebijakan mendasar pada aset Eks Pertamina.
c) Koreksi Lain-lain sebesar Rp904.638.176.927 merupakan jurnal penyesuaian
Aset yang berasal dari Kontraktor PKP2B, jurnal penyesuaian Akumulasi
Penyusutan Aset yang berasal dari Kontraktor PKP2B.
d) Koreksi tambah sebesar Rp7.222.122.036 merupakan jurnal penyesuaian yang
berasal dari penerimaan barang gratifikasi dan aset dari perjanjian antara

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-237-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Pemerintah dan Badan Internasional/Negara asing (Aset eks USAID, Aset eks
ProFi, Aset eks GIZ-GGPAS, Aset eks GIZ-DED, Aset eks GIZ- DeCGG) serta LPT
Indak selama Tahun 2016.
e) Koreksi Lain-lain sebesar Rp19.626.936.500 berasal dari penilaian atas aset
ABMA/T.
f) Koreksi Lain-lain sebesar Rp317.458.545.115 merupakan jurnal penyesuaian
Aset, Akumulasi Penyusutan Aset, Beban Penyusutan Aset yang berasal dari
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
3) Koreksi Lain-lain pada UAPBUN TK DJA
Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp2.345.706.921.194 seluruhnya berasal dari
Koreksi Lain-lain dari Kegiatan Usaha Hulu Migas. Sementara itu, tidak terdapat
realisasi dari komponen lainnya seperti Selisih Revaluasi Aset Tetap dan Lain-Lain.
Koreksi Lainnya dari Kegiatan Usaha Hulu Migas berasal dari penyesuaian atas
transaksi akrual tahun-tahun sebelumnya, seperti piutang dan utang yang semula
diakui sebagai pendapatan dan beban operasional pada tahun 2015.
4) Koreksi Lain-lain pada UAPBUN TK BKF
Koreksi lain-lain pada UAPBUN TK BKF adalah sebesar minus Rp1.844.763.
5) Koreksi Lain-lain pada UAPBUN TK DJPK
Koreksi Lain-lain sebesar minus Rp448.876.580.268 merupakan koreksi atas Utang
PFK Pajak Rokok tahun 2015 sebagai tindak lanjut atas LHP BPK atas LKPP tahun
2015.
3. Koreksi penyesuaian utang pajak yang belum disetor pada LKPP per 31 Desember 2016
sebesar Rp23.317.864.041 merupakan utang pajak bendahara yang belum disetor pada TA
2015 dan sudah diakui sebagai pendapatan di LO LKPP TA 2015, serta dibuat jurnal balik
ke kewajiban pada awal tahun 2016 sehingga perlu penyesuaian agar nilai ekuitasnya
tetap.
4. Koreksi pengembalian pengesahan hibah langsung di K/L per 31 Desember 2016 sebesar
minus Rp659.237.956.198. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung TAYL (akun
311911) selama tahun 2016 sebesar Rp659.237.956.198 yang secara posting rules
mengurangi saldo Pengesahan Hibah Langsung di K/L tetapi tidak mengurangi saldo DDEL di
999.02 sehingga di konsolidasi LKPP dilakukan penyesuaian ke Koreksi Lain-Lain.

G.4. TRANSAKSI ANTAR ENTITAS


Transaksi Antar Transaksi Antar Entitas sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar minus
Entitas minus Rp72.406.275.018 yang terdiri dari:
Rp72,40 milyar (dalam rupiah)
Uraian Transaksi Antar Entitas: Jumlah
Ditagihkan Ke Entitas Lain 7.565.697.447.811.740
Diterima Dari Entitas Lain (7.571.783.024.702.010)
Pengesahan Hibah Langsung 11.729.861.018.471
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung (319.259.921.626)
Setoran Surplus BLU (5.041.062.412.318)
Transfer Keluar (297.374.387.215.241)
Transfer Masuk 297.018.019.145.967
Jumlah*) (72.406.275.018)
*)
Selisih Rp2 merupakan pembulatan

Transaksi Antar Entitas adalah transaksi yang melibatkan dua/lebih entitas yang berbeda, baik
internal K/L, antar K/L, antar BUN maupun K/L dengan BUN. Transaksi Antar Entitas di LKPP
terdiri dari Transaksi Antar Entitas yang dicatat oleh K/L dan Transaksi Antar Entitas yang dicatat
oleh BA BUN. Transaksi Antar Entitas terdiri dari empat jenis transaksi, yaitu:

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-238-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

1. Diterima Dari Entitas Lain (DDEL) /Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) merupakan Transaksi
Antar Entitas atas Pendapatan dan Belanja pada K/L yang melibatkan Kas Negara (BUN),
dan Transaksi Antar Entitas atas Pendapatan, Belanja, Transfer dan Pembiayaanpada BA
BUN dengan Kas Negara (BUN).
2. Transaksi Antar Entitas atas Transfer Masuk dan Transfer Keluar merupakan perpindahan
aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas lain pada internal K/L, antar K/L, dan antara K/L
dengan BA BUN.
3. Transaksi Antar Entitas pengesahan hibah langsung merupakan transaksi atas pencatatan
hibah langsung K/L dalam bentuk kas, barang, maupun jasa, sedangkan pencatatan
pendapatan hibah dilakukan oleh BA BUN.
4. Setoran Surplus BLU merupakan setoran ke kas negara dari BLU atas surplus kas BLU.
Transaksi Antar Entitas atas Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan disajikan pada akun
Diterima Dari Entitas Lain, dan Transaksi Antar Entitas atas Belanja, Transfer ke Daerah, dan
Pengeluaran Pembiayaan disajikan pada akun Ditagihkan Ke Entitas Lain, sedangkan Pengesahan
atas pendapatan Hibah Langsung yang diterima oleh K/L disajikan pada akun Pengesahan Hibah
Langsung. Penjelasan Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir sampai dengan 31
Desember 2016, adalah sebagai berikut.
1. Transaksi Antar Entitas atas Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan, terdiri dari DKEL sebesar
Rp7.565.697.447.811.740, DDEL sebesar minus Rp7.571.783.024.702.010,pengesahan
hibah langsung sebesar Rp11.729.861.018.471, pengesahan pengembalian hibah langsung
sebesar minus Rp319.259.921.626 dan Setoran Surplus BLU sebesar minus
Rp5.041.062.412.318. Nilai neto/selisih atas Transaksi Antar Entitas ini sebesar
Rp283.961.794.256.
Beberapa yang menjadi penyebab selisih Transaksi Antar Entitas antara lain sebagai berikut.
Uraian Transaksi Antar Entitas Jumlah
1. Perbedaan pencatatan TAE antara Unit Akuntansi Kas Negara
3.590.911
(UAPBUN AP) dan BA BUN
2. Perbedaan Pencatatan penerimaan Akun 41 antara Kas Negara 180.789.508.223
dengan BA 015
3. Mutasi Akun Transitoris (81 dan 82) 17.503.736.065
4. Perbedaan pencatatan pendapatan bukan pajak antara Kas
1.177.627.522
Negara dengan BA KL
5. Perbedaan pencatatan belanja KL dengan UAPBUN AP (113.550.336)
6. Perbedaan pencatatan DDEL 999.02 dari Hibah Langsung
85.089.331.144
dengan Pengesahan Hibah Langsung di K/L
7. Perbedaan pencatatan TAE yang masih dalam penelusuran (488.449.273)
Jumlah 283.961.794.256
Penyebab terjadinya selisih atas Transaksi Antar Entitas sebesar Rp283.961.794.256
diantaranya sebagai berikut.
1) Perbedaan pencatatan TAE Unit Akuntansi Kas Negara (UAPBUN AP) dengan BA BUN
sebesar Rp3.590.911 terdiri dari:
a. Setoran pengembalian UP/TUP yang tercatat di satker BA 999.06 pada SiAP sebesar
Rp4.090.909namun tidak dilaporkan pada BA 999.06 karena satker tersebut sudah
dilikuidasi.
b. Adanya selisih akibat pembulatan sebesar minus Rp3 pada BA BUN 999.01, sebesar
Rp1 pada BA BUN 999.04, dan sebesar Rp1 pada BA BUN 999.07.
c. Selisih di satker Pengelola PNBP Migas pada BA BUN 999.99 sebesar minus
Rp500.000.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-239-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

2) Perbedaan Pencatatan Pendapatan (Akun 41) antara UAPBUN AP dengan BA 015 sebesar
Rp180.789.508.223. Perbedaan tersebut berasal dari perbedaan antara realisasi pendapatan
Netto (Akun 41) yang dilaporkan pada BA 015 sebesar Rp1.284.775.032.407.830
sedangkan kas masuk dari akun 41 pada SiAP (DKEL) yang menggunakan segmen BA 015
sebesar Rp 1.284.955.821.916.050.
3) Perbedaan pencatatan antara SiAP dengan SAI dimana pengeluaran dan penerimaan transito
UP/TUP pada SiAP dicatat sebagai DDEL/ DKEL sedangkan pada KL dicatat sebagai Uang
Muka dari KPPN. Selama Tahun 2016 mutasi transaksi transito (Akun 81 82) pada K/L
sebesar Rp17.503.736.065
4) Perbedaan pencatatan pendapatan antara KL dengan DKEL UAPBUN AP sebesar
Rp1.177.627.522.
5) Perbedaan pencatatan belanja antara KL dengan UAPBUN AP sebesar Rp113.550.336.
Beberapa penyebabnya antara lain disebabkan pengembalian belanja satker inaktif yang tidak
diakui K/L.
6) Terdapat selisih DDEL 999.02 dari Hibah Langsung (HL) dan DKEL SiAP dari pengembalian
sisa hibah TAYL dengan Pengesahan HL di K/L. Pengesahan Hibah Langsung yang dicatat K/L
merupakan kontra pos dari DDEL pada BA 999.02 dari pendapatan hibah langsung dan DKEL
pada SiAP dari pengembalian sisa hibah TAYL. DDEL pada BA 999.02 dari pendapatan hibah
langsung sebesar Rp11.510.740.759.951, DKEL pada SiAP dari pengembalian sisa hibah
TAYL sebesar Rp834.030.482. Nilai Pengesahan Hibah Langsung yang dicatat K/L sebesar
Rp11.729.861.018.471 sedangkan Nilai Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung yang
dicatat di K/L sebesar Rp978.497.877.824. Berdasarkan data SPAN, terdapat Pengesahan
Pengembalian Hibah Langsung TAYL (akun 311911) selama tahun 2016 sebesar
Rp659.237.956.198 yang secara posting rules mengurangi saldo Pengesahan Hibah
Langsung di K/L tetapi tidak mengurangi saldo DDEL di 999.02 sehingga di konsolidasi LKPP
akan dilakukan penyesuaian ke Koreksi Lain-Lain. Disamping itu masih terdapat jurnal umum
pada Aplikasi SAIBA yang mempengaruhi pengesahan pengembalian hibah langsung sebesar
Rp14.216.301.480 sehingga sisa selisih yang mempengaruhi TAE adalah sebesar
Rp85.089.331.144.

2. Transaksi Antar Entitas atas Transfer Masuk dan Transfer Keluar, terdiri dari Transfer
Keluar sebesar Rp297.374.387.215.241, Transfer Masuk sebesar Rp297.018.019.145.967,
dengan nilai neto/selisih Transfer Keluar lebih besar dari Transfer Masuk sebesar
Rp356.368.069.274.
Penyebab terjadinya selisih transfer masuk dan transfer keluar antara lain sebagai berikut.
1) Penjelasan atas transfer keluar sebesar Rp356.368.069.274 diantaranya sebagai berikut.
a. Pada Kementerian Pertahanan sebesar Rp204.877.734.474 yang diakibatkan kesalahan
menu transfer masuk yang dicatat sebagai saldo awal, perolehan lainnya, atau
pengembangan aset.
b. Pada Kementerian Hukum dan HAM sebesar Rp28.860.166.965 diantaranya merupakan
transaksi koreksi KDP namun salah di input menggunakan menu Transfer Keluar.
c. Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp107.520.490.184. Selisih terjadi
antara lain karena kesalahan penggunaan menu transfer keluar untuk mencatat hibah
persediaan dan pencatatan BMN.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-240-


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

d. Pada Kementerian PDT sebesar Rp31.462.851.379 merupakan selisih antara lain


disebabkan karena adanya Transfer Keluar ATR dari satu satker namun oleh satker
penerima tidak di input sebagai transfer masuk.
e. Pada Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp5.540.919.654merupakan selisih transfer
keluar yang diakibatkan karena kesalahan input.
f. Pada Mahkamah Agung sebesar Rp2.460.872.710, selisih terjadi antara lain karena
transfer keluar persediaan dari Satker Pusat kepada Satker Pengadilan Tinggi yang tidak
dicatat menggunakan transfer masuk namun menggunakan menu lain.

G.5. REKLASIFIKASI KEWAJIBAN KE EKUITAS


Reklasifikasi Kewajiban Ke Ekuitas per 31 Desember 2016 dan31 Desember 2015 sebesar
Reklasifikasi
Rp1.397.481.091.442 dan Rp331.244.708.907 merupakan reklasifikasi akun kewajiban Uang
Kewajiban Ke
Muka dari KPPN dan Hibah Langsung yang Belum Disahkan sampai dengan 31 Desember 2015
Ekuitas Rp1,39
dikurangi koreksi atas Hibah Langsung yang diperoleh Tahun 2015 pada LKKL dan LK BA BUN
Triliun
999.08 ke ekuitas.
Reklasifikasi Kewajiban Ke Ekuitas yang berasal dari Uang Muka dari KPPN pada K/L dan BA BUN
999.08 pada Tahun 2016 sebesar Rp268.195.389.260. Reklasifikasi Kewajiban Ke Ekuitas yang
berasal dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan sampai dengan 31 Desember 2015 dikurangi
koreksi atas Hibah Langsung yang diperoleh Tahun 2015 pada K/L dan BA BUN 999.08 pada
Tahun 2016 sebesar Rp1.129.285.702.182.
G.6. KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS
Per 31 Desember 2016 terjadi penurunan Ekuitas sebesar Rp101.328.836.488.151. Nilai
Penurunan
tersebut diperoleh dari penjumlahan Surplus/(Defisit) LO, Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan,
EkuitasRp101,32
Koreksi-koreksi Yang Langsung Menambah/Mengurangi Ekuitas, dan Reklasifikasi Kewajiban Ke
Triliun
Ekuitas.

G.7. EKUITAS AKHIR


Nilai Ekuitas Akhir per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Ekuitas Akhir
Rp1.566.931.752.006.649 dan Rp1.669.790.895.690.636. Nilai tersebut diperoleh dari
Rp1.566,93Triliun
penjumlahan saldo awal ekuitas setelah penyesuaian sebesar Rp1.668.260.588.494.800
dikurangi Penurunan Ekuitas sebesar Rp101.328.836.488.151. Jika dibandingkan dengan ekuitas
tahun 2015 setelah disesuaikan, pada tahun 2016 terdapat penurunan ekuitas sebesar
Rp101.328.836.488.151 atau 6,07 persen.

Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LPE-241-


INDEKS CALK
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

INDEKS CALK

LAPORAN REALISASI APBN


Pendapatan Negara dan Hibah Halaman
Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah 62
Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan 63
Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri 63
Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional 63
Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 64
Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam 64
Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 64
Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya 65
Catatan B.2.1.2.4 Pendapatan BLU 66
Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah 66

Belanja Negara
Catatan B.2.2 Belanja Negara 67
Catatan B.2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat 67
Catatan B.2.2.1.1 Belanja Pegawai 69
Catatan B.2.2.1.2 Belanja Barang 70
Catatan B.2.2.1.3 Belanja Modal 71
Catatan B.2.2.1.4 Pembayaran Bunga Utang 71
Catatan B.2.2.1.5 Subsidi 72
Catatan B.2.2.1.6 Belanja Hibah 73
Catatan B.2.2.1.7 Belanja Bantuan Sosial 73
Catatan B.2.2.1.8 Belanja Lain-lain 74
Catatan B.2.2.2 Transfer ke Daerah dan Dana Desa 74
Catatan B.2.2.2.1 Transfer ke Daerah 75
Catatan B.2.2.2.1.1 Dana Perimbangan 75
Catatan B.2.2.2.1.1.1 Dana Transfer Umum 75
Catatan B.2.2.2.1.1.1.1 Dana Bagi Hasil 75
Catatan B.2.2.2.1.1.1.2 Dana Alokasi Umum 76
Catatan B.2.2.2.1.1.2 Dana Transfer Khusus 76
Catatan B.2.2.2.1.1.2.1 Dana Alokasi Khusus Fisik 76
Catatan B.2.2.2.1.1.2.2 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 77
Catatan B.2.2.2.1.2 Dana Insentif Daerah 77
Catatan B.2.2.2.1.3 Dana Keistimewaan DIY 77
Catatan B.2.2.2.1.4 Dana Otonomi Khusus 78
Catatan B.2.2.2.2 Dana Desa 78

Surplus (Defisit) Anggaran


Catatan B.2.3 Defisit Anggaran 78

Pembiayaan
Catatan B.2.4 Pembiayaan 78
Catatan B.2.4.1 Pembiayaan Dalam Negeri 79
Catatan B.2.4.1.1 Rekening Pemerintah/Penggunaan SAL 79
Catatan B.2.4.1.2 Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman 79
Catatan B.2.4.1.3 Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi 80
Catatan B.2.4.1.4 Surat Berharga Negara (Neto) 80

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - 243 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Catatan B.2.4.1.5 Pinjaman Dalam Negeri (Neto) 81


Catatan B.2.4.1.6 Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah 81
Catatan B.2.4.1.7 Kewajiban Penjaminan 82
Catatan B.2.4.1.8 Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 82
Catatan B.2.4.1.9 Pembiayaan Lain-lain dan Dana Antisipasi Lapindo Brantas 83
Catatan B.2.4.2 Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 83
Catatan B.2.4.2.1 Penarikan Pinjaman Luar Negeri 83
Catatan B.2.4.2.1.1 Penarikan Pinjaman Program 83
Catatan B.2.4.2.1.2 Penarikan Pinjaman Proyek 83
Catatan B.2.4.2.2 Penerusan Pinjaman 84
Catatan B.2.4.2.3 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri 84

SiLPA (SiKPA)
Catatan B.2.5 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SiLPA (SiKPA) 84

CATATAN PENTING LAINNYA


Catatan B.3 Catatan Penting Lainnya 85

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


Catatan C.1 Saldo Anggaran Lebih Awal 91
Catatan C.2 Penyesuaian SAL Awal 91
Catatan C.3 Penggunaan SAL Sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 93
Catatan C.4 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) 93
Catatan C.5 Penyesuaian Pembukuan 93
Catatan C.6 Penyesuaian Lain-lain (Penyesuaian Catatan SAL) 94
Catatan C.7 Saldo Anggaran Lebih Akhir 97

NERACA
ASET
Catatan D.2.1 Rekening Kas BUN di BI 99
Catatan D.2.2 Rekening Pemerintah Lainnya 99
Catatan D.2.3 Rekening Kas di KPPN 101
Catatan D.2.4 Kas Dalam Transito 101
Catatan D.2.5 Kas di Bendahara Pengeluaran 101
Catatan D.2.6 Kas di Bendahara Penerimaan 101
Catatan D.2.7 Kas Lainnya dan Setara Kas 102
Catatan D.2.8 Kas Pada BLU 103
Catatan D.2.9 Uang Muka dari Rekening BUN 103
Catatan D.2.10 Investasi Jangka Pendek 104
Catatan D.2.11 Belanja Dibayar Di Muka dan Uang Muka Belanja 104
Catatan D.2.12 Pendapatan yang Masih Harus Diterima 104
Catatan D.2.13 Piutang Perpajakan 104
Catatan D.2.14 Piutang Bukan Pajak 107
Catatan D.2.15 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 113
Catatan D.2.16 Bagian LancarTagihan Tuntutan Ganti Rugi 114
Catatan D.2.17 Bagian Lancar Penerusan Pinjaman 114
Catatan D.2.18 Piutang dari Kegiatan BLU 114
Catatan D.2.19 Piutang PFK 115
Catatan D.2.20 Piutang Lancar Kredit Pemerintah dan Piutang Jangka Pendek Lainnya 115
Catatan D.2.21 Penyisihan Piutang TidakTertagih – Piutang 115
Catatan D.2.22 Persediaan 116

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - 244 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Investasi Jangka Panjang


Catatan D.2.23 Dana Bergulir 118
Catatan D.2.24 Dana Bergulir Diragukan Tertagih 118
Catatan D.2.25 Investasi Non Permanen Lainnya 119
Catatan D.2.26 Cadangan Penurunan Nilai Investasi Non Permanen Lainnya 119
Catatan D.2.27 Investasi Permanen PMN 119
Catatan D.2.28 Investasi Permanen BLU 121
Catatan D.2.29 Investasi Permanen Lainnya 121
Catatan D.2.30 Aset Tetap 122
Catatan D.2.31 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 123
Catatan D.2.32 Piutang Jangka Panjang 123
Catatan D.2.33 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Jangka Panjang 125
Catatan D.2.34 Aset Lainnya 126
Catatan D.2.35 Amortisasi Aset Tak Berwujud 143
Catatan D.2.36 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 143

KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Catatan D.2.37 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 144
Catatan D.2.38 Utang Kepada Pihak Ketiga 144
Catatan D.2.39 Utang Biaya Pinjaman 147
Catatan D.2.40 Utang Subsidi 147
Catatan D.2.41 Utang Transfer 151
Catatan D.2.42 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 154
Catatan D.2.43 Utang SBN Jangka Pendek 154
Catatan D.2.44 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan 154
Catatan D.2.45 Pendapatan Diterima di Muka 155
Catatan D.2.46 Pendapatan yang Ditangguhkan 155
Catatan D.2.47 Utang Jangka Pendek Lainnya 155

Kewajiban Jangka Panjang


Catatan D.2.48 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan 156
Catatan D.2.49 Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara Dalam Negeri 156
Catatan D.2.50 Pembiayaan Surat Berharga Negara Ditangguhkan 157
Catatan D.2.51 Utang Kepada Dana Pensiun dan THT 157
Catatan D.2.52 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya 158
Catatan D.2.53 Utang Jangka Panjang Subsidi 159
Catatan D.2.54 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan 162
Catatan D.2.55 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya 162

EKUITAS
Catatan D.2.56 Ekuitas 162

CATATAN PENTING LAINNYA


Catatan D.3 Catatan Penting Lainnya 163

LAPORAN OPERASIONAL
Catatan E.2.1 Kegiatan Operasional 179
Catatan E.2.1.1 Pendapatan Operasional 180
Catatan E.2.1.1.1 Pendapatan Perpajakan 181
Catatan E.2.1.1.1.1 Pajak Penghasilan 181
Catatan E.2.1.1.1.2 Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah 182
Catatan E.2.1.1.1.3 Pajak Bumi dan Bangunan 183

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - 245 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Catatan E.2.1.1.1.4 Pajak Cukai 183


Catatan E.2.1.1.1.5 Pajak Lainnya 183
Catatan E.2.1.1.1.6 Bea Masuk 184
Catatan E.2.1.1.1.7 Bea Keluar 184
Catatan E.2.1.1.1.8 Pajak Lain-lain 184
Catatan E.2.1.1.2 Pendapatan Negara Bukan Pajak 185
Catatan E.2.1.1.2.1 Pendapatan Sumber Daya Alam 185
Catatan E.2.1.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 186
Catatan E.2.1.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya 186
Catatan E.2.1.1.2.4 Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) 187
Catatan E.2.1.1.3 Pendapatan Hibah 187
Catatan E.2.1.2 Beban Operasional 188
Catatan E.2.1.2.1 Beban Pegawai 189
Catatan E.2.1.2.2 Beban Persediaan 190
Catatan E.2.1.2.3 Beban Barang dan Jasa 191
Catatan E.2.1.2.4 Beban Pemeliharaan 191
Catatan E.2.1.2.5 Beban Perjalanan Dinas 192
Catatan E.2.1.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 192
Catatan E.2.1.2.7 Beban Bunga 193
Catatan E.2.1.2.8 Beban Subsidi 193
Catatan E.2.1.2.9 Beban Hibah 194
Catatan E.2.1.2.10 Beban Bantuan Sosial 194
Catatan E.2.1.2.11 Beban Transfer 195
Catatan E.2.1.2.12 Beban Lain-lain 199
Catatan E.2.1.2.13 Beban Penyusutan dan Amortisasi 199
Catatan E.2.1.2.14 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 200
Catatan E.2.2 Kegiatan Non Operasional 202
Catatan E.2.2.1 Surplus/(Defisit) Penjualan Aset Non Lancar 202
Catatan E.2.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 202
Catatan E.2.2.1.2 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 202
Catatan E.2.2.2 Surplus/(Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 203
Catatan E.2.2.2.1 Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 203
Catatan E.2.2.2.2 Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 203
Catatan E.2.2.3 Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 203
Catatan E.2.2.3.1 Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 203
Catatan E.2.2.3.2 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 204
Catatan E.2.3 Pos Luar Biasa 205
Catatan E.2.3.1 Pendapatan Luar Biasa 205
Catatan E.2.3.2 Beban Luar Biasa 205

LAPORAN ARUS KAS


Catatan F.1.1 Saldo Awal Kas 206
Catatan F.1.2 Kenaikan Penurunan Kas 208
Catatan F.1.3 Saldo Akhir kas dan Bank 209

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Catatan F.2.1 Penerimaan Perpajakan 211
Catatan F.2.1.1 Pajak Penghasilan 212
Catatan F.2.1.2 Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah 212
Catatan F.2.1.3 Pajak Bumi dan Bangunan 212
Catatan F.2.1.4 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 213
Catatan F.2.1.5 Cukai 213
Catatan F.2.1.6 Pajak Lainnya 213

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - 246 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

Catatan F.2.1.7 Pajak Perdagangan Internasional 213


Catatan F.2.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 214
Catatan F.2.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam 214
Catatan F.2.2.2 Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 214
Catatan F.2.2.3 Penerimaan PNBP Lainnya 214
Catatan F.2.2.4 Penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) 215
Catatan F.2.3 Penerimaan Hibah 215
Catatan F.2.4 Belanja Pegawai 216
Catatan F.2.5 Belanja Barang 216
Catatan F.2.6 Belanja Pembayaran Bunga Utang 216
Catatan F.2.7 Belanja Subsidi 217
Catatan F.2.8 Belanja Hibah 217
Catatan F.2.9 Bantuan Sosial 218
Catatan F.2.10 Belanja Lain-Lain 218
Catatan F.2.11 Transfer Dana Bagi Hasil Pajak 218
Catatan F.2.12 Transfer Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 219
Catatan F.2.13 Transfer Dana Bagi Hasil Cukai 219
Catatan F.2.14 Transfer Dana Alokasi Umum 219
Catatan F.2.15 Transfer Dana Alokasi Khusus 219
Catatan F.2.16 Transfer Dana Otonomi Khusus 219
Catatan F.2.17 Transfer Lainnya dan Dana Desa 220
Catatan F.2.18 Transfer Dana Keistimewaan DIY 220

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Catatan F.2.19 Pengelolaan dan Penjualan BMN 220
Catatan F.2.20 Penerimaan Hasil Privatisasi 221
Catatan F.2.21 Penjualan Aset Program Restrukturisasi 221
Catatan F.2.22 Penerimaan Pembiayaan Biaya Bergulir 221
Catatan F.2.23 Penerimaan Investasi Pemerintah 221
Catatan F.2.24 Belanja Modal 221
Catatan F.2.25 Pengeluaran Program Restrukturisasi 221
Catatan F.2.26 Pengeluaran Pembiayaan Dana Bergulir 222
Catatan F.2.27 Penyertaan Modal Negara 222
Catatan F.2.28 Pengeluaran Investasi Pemerintah 222

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Catatan F.2.29 Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri 223
Catatan F.2.30 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri 224
Catatan F.2.31 Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman 224
Catatan F.2.32 Penerimaan Pembiayaan Lain-Lain 224
Catatan F.2.33 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri 224
Catatan F.2.34 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri 225
Catatan F.2.35 Penerusan Pinjaman (RDI/RPD) 225
Catatan F.2.36 Pengeluaran Pembiayaan Lain-Lain 225

ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS


Catatan F.2.37 Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) 226
Catatan F.2.38 Kiriman Uang (Neto) 226
Catatan F.2.39 Transito (Neto) 227
Catatan F.2.40 Transaksi Non Anggaran Pihak Ketiga (Neto) 228

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - 247 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Catatan G.1 Ekuitas Awal 229
Catatan G.1.1 Penyesuaian Ekuitas Awal 229
Catatan G.1.2 Ekuitas Awal Setelah Penyesuaian 229
Catatan G.2 Surplus/Defisit LO 229
Catatan G.3 Koreksi-koreksi yang Langsung Menambah/mengurangi Ekuitas 230
Catatan G.3.1 Penyesuaian Nilai Aset 230
Catatan G.3.2 Koreksi Kas Kuasa BUN 230
Catatan G.3.3 Penggunaan SAL 230
Catatan G.3.4 Koreksi Utang Kepada Pihak Ketiga 230
Catatan G.3.5 Penyesuaian SiLPA 230
Catatan G.3.6 Mutasi Uang Muka dari Rekening KUN 230
Catatan G.3.7 Selisih Kurs yang belum Direklasifikasi 230
Catatan G.3.8 Koreksi Nilai Persediaan 231
Catatan G.3.9 Selisih Revaluasi Aset Tetap 231
Catatan G.3.10 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 231
Catatan G.3.11 Revaluasi Aset BUMN 233
Catatan G.3.12 Koreksi Lain-lain 233
Catatan G.4 Transaksi Antar Entitas 239
Catatan G.5 Reklasifikasi Kewajiban ke Ekuitas 241
Catatan G.6 Kenaikan/Penurunan Ekuitas 241
Catatan G.7 Ekuitas Akhir 242

Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan - 248 -


INDEKS SINGKATAN
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Unaudited)

INDEKS SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan
BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BBM : Bahan Bakar Minyak
BDL : Bank Dalam Likuidasi
BEJ : Bursa Efek Jakarta
BHMN : Badan Hukum Milik Negara
BI : Bank Indonesia
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
BLU : Badan Layanan Umum
BMN : Barang Milik Negara
BNP2TKI : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
BPMIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
BPIH : Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
BPJT : Badan Pengatur Jalan Tol
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional
BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
BPYBDS : BantuanPemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
BRR : Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi
BUJT : Badan Usaha Jalan Tol
BULOG : Badan Urusan Logistik
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUN : Bendahara Umum Negara
CBN : Cadangan Benih Nasional
CAR : Capital Adequate Ratio
CBP : Cadangan Beras Pemerintah
CFO : Chief Financial Officer
CGI : Consultative Group on Indonesia
CICR : Consolidated Interest Coverage Ratio
COO : Chief Operating Officer
CPI : Consumer Price Index
DAK : Dana Alokasi Khusus
DAU : Dana Alokasi Umum
DAU : Dana Abadi Umat
DBH : Dana Bagi Hasil
DEP : Dana Ekonomi Produktif
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Indeks Singkatan - 249 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Unaudited)

DJA : Direktorat Jenderal Anggaran


DJBC : Direktorat Jenderal Bea danCukai
DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
DJP : Direktorat Jenderal Pajak
DJPBN : Direktorat Jenderal Perbendaharaan
DMO : Domestic Market Obligation
DNS : Debt for Nature Swap
DPM : Dana Penguatan Modal
DPPN Dana Pengembangan Pendidikan Nasional
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
DSCR : Debt Service Coverage Ratio
DTP : Ditanggung Pemerintah
EDI : Electronic Data Interchange
GBHN : Garis-Garis Besar Haluan Negara
GIZ-ProFI : Gesellschaft fur Internationale Zussammenarbeit –Promotion of Small Financial Institutions
GIZ-GGPAS : Gesellschaft fur Internationale Zussammenarbeit –Good Governance in Population Administration
Systems
HTI : Hutan Tanaman Industri
INDRA : Indonesian Debt Restructuring Agency
ITPT : Industri Tekstil dan Produksi Tekstil
JPY : Japanese Yen
KITE : Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
KKKS : Kontraktor Kontrak Kerja Sama
K/L : Kementerian Negara/Lembaga
KMK : Keputusan Menteri Keuangan
KONI : Komite Olahraga Nasional Indonesia
KPK : Komisi Pemberantasan Korupsi
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KPRSH : Kredit Kepemilikan Rumah Sederhana Sehat
KPS : Kontraktor Production Sharing
KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat
KU : Kiriman Uang
KUHR : Kredit Usaha Hutan Rakyat
KUMK : Kredit Usaha Mikro dan Kecil
KUN : Kas Umum Negara
KUT : Kredit Usaha Tani
LAK : Laporan Arus Kas
LBMN : Laporan Barang Milik Negara
LDKP : Lembaga Dana Kredit Pedesaan
LDR : Loan to Deposit Ratio
LKBUN : Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
LKKL : Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
LKP : Lembaga Keuangan Pelaksana
LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
LNSI : Lembaga Non Struktural/Independen
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
MPN : Modul Penerimaan Negara
MP3 : Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak

Indeks Singkatan - 250 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Unaudited)

NAD : Nanggroe Aceh Darussalam


NPL : Non-Performing Loan
ORI : Obligasi Ritel Indonesia
PBS : Project Based Sukuk
PDB : Pendapatan Domestik Bruto
PFK : Perhitungan Fihak Ketiga
PIP : Pusat Investasi Pemerintah
PIR : Perusahaan Inti Rakyat
PJPK : Penanggung Jawab Proyek Kerja sama
PMA : Penanaman Modal Asing
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri
PMK : Peraturan Menteri Keuangan
PMN : Penyertaan Modal Negara
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
PPAP : Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
PPh : Pajak Penghasilan
PPN : Pajak Pertambahan Nilai
PPnBM : Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PSL : Past Service Liability
PSO : Public Service Obligation
PT PPA : PT Perusahaan Pengelolaan Aset
RANTF : Recovery of Aceh Nias Trust Fund
RDI : Rekening Dana Investasi
RPD : Rekening Pembangunan Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPL : Rekening Pemerintah Lainnya
RTGS : Real Time Gross Settlement
SAA : Separate Arrangement Agreement
SA-BUN : Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAKUN : Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
SAL : Saldo Anggaran Lebih
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SAPP : Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAU : Sistem Akuntansi Umum
SBN : Surat Berharga Negara
SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
SDA : Sumber Daya Alam
SDHI : Sukuk Dana Haji Indonesia
SiAP : Sistem Akuntansi Pusat
SIBOR : Singapore Interbank Offered Rate
SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajeman dan Akuntansi Barang Milik Negara
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SPKPBM : Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk

Indeks Singkatan - 251 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Unaudited)

SLA : Subsidiary Loan Agreement


SNI : Standar Nasional Indonesia
SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPN : Surat Perbendaharaan Negara
SP3 : Surat Perintah Pengesahan Pembukuan
SPU : Sarana Pengembangan Usaha
SUN : Surat Utang Negara
SWIFT : Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication
TA : Tahun Anggaran
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
THT : Tabungan HariTua
TP : Tim Pemberesan Aset
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran
TSA : Treasury Single Account
TSP : Tempat Simpan Pinjam
USAID : United State Agency for International Development
USD : United State Dolar
UPP : Unit Pelaksana Proyek
UP3 : Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah
USP : Usaha Simpan Pinjam
UP/TUP : Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan

Indeks Singkatan - 252 -


Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Pusat TA2016 dan 2015 ........................................... L.1
2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut BA dan Eselon I TA 2016 ......................... L.21
3. Laporan Realisasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2016 ......................................................... L.32
4. Persetujuan Multi Years Contract (Kontrak Tahun Jamak) .......................................................................... L.91
5. Saldo Kas di KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 ................................................................................. L.92
6. Kas pada K/L dan BUN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015...................................................... L.100
7. Uang Muka Belanja dan Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 ............. L.102
8. Piutang Perpajakan per 31 Desember 2016 ................................................................................................ L.105
9. Piutang PNBP per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 ................................................................... L.109
10. Rincian Piutang Eks Bank Dalam Likuidasi .................................................................................................. L.113
11. Aset Kredit Eks BPPN ................................................................................................................................ L.114
12. Bagian Lancar TP/TGR per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 .................................................... L.121
13. Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015........................................................................ L.123
14. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara BUMN Tahun 2016 ........................................................... L.127
15. Penyertaan Modal Negara pada Perusahaan Negara/Lembaga Di Bawah Pembinaan
Kementerian Keuangan per 31 Desember 2016 .......................................................................................... L.128
16. Penyertaan Modal Negara pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Regional
per 31 Desember 2016............................................................................................................................L.136
17. Penyertaan Modal Negara pada Non BUMN per 31 Desember 2016 ........................................................... L.137
18. Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan per 31 Desember 2016 ....................................... L.139
19. Aset Tetap pada Kementerian/Lembaga per 31 Desember 2016 ................................................................. L.141
20. Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2016 .................................................................................................... L.160
21. Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 ................................................................................................ L.162
22. Aset Eks BPPN per 31 Desember 2016 ...................................................................................................... L.165
23. Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 ......................................................................................................... L.172
24. Aset PT PPA per 31 Desember 2016 .......................................................................................................... L.176
25. Utang Kepada Pihak Ketiga dan Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 ............................... L.182
26. Surat Berharga Negara Jangka Panjang per 31 Desember 2016 ................................................................. L.184
27. Ikhtisar Laporan Keuangan BLU per 31 Desember 2016 ............................................................................. L.187
28. Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Non Struktural dan Yayasan per 31 Desember 2016 .......................... L.197
29. Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara Tahun Anggaran 2016 ......................... L.199

Daftar Lampiran
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3

4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

41 Penerimaan Perpajakan 1.539.166.244.581.000 1.284.970.139.927.480 83,48% 1.240.418.857.626.380 44.551.282.301.104 3,59%

411 Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1.503.294.744.581.000 1.249.499.479.450.430 83,12% 1.205.478.887.416.050 44.020.592.034.382 3,65%

4111 Pendapatan Pajak Penghasilan 855.842.695.146.000 666.212.388.011.659 77,84% 602.308.130.407.516 63.036.891.486.645 10,47%

41111 Pendapatan Pajak PPh Migas 36.345.930.000.000 36.098.555.090.638 99,32% 49.671.556.135.321 (13.573.001.044.683) -27,33%

411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi 11.422.200.000.000 10.802.737.196.125 94,58% 11.968.717.563.413 (1.165.980.367.288) -9,74%

411112 Pendapatan PPh Gas Bumi 24.923.730.000.000 25.275.247.016.815 101,41% 37.702.774.834.434 (12.427.527.817.619) -32,96%

411119 Pendapatan PPh Migas Lainnya 20.570.877.698 - 63.737.474 20.507.140.224 32174,38%

41112 Pendapatan PPh Non-Migas 819.496.765.146.000 621.064.182.802.521 75,79% 544.455.381.617.738 76.608.801.184.783 14,07%

411121 Pendapatan PPh Pasal 21 129.345.382.120.000 109.644.003.959.877 84,77% 114.480.163.980.688 (4.836.160.020.811) -4,22%

411122 Pendapatan PPh Pasal 22 9.801.328.152.000 11.351.858.339.343 115,82% 8.477.961.701.347 2.873.896.637.996 33,90%

411123 Pendapatan PPh Pasal 22 Impor 43.520.456.629.000 37.977.707.951.270 87,26% 40.259.386.060.469 (2.281.678.109.199) -5,67%

411124 Pendapatan PPh Pasal 23 31.506.842.570.000 29.142.388.691.193 92,50% 27.882.131.636.573 1.260.257.054.620 4,52%

411125 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 28.800.023.911.000 5.313.790.324.230 18,45% 8.258.415.169.728 (2.944.624.845.498) -35,66%

411126 Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 376.117.055.731.000 169.687.708.767.886 45,12% 183.010.544.726.056 (13.322.835.958.170) -7,28%

411127 Pendapatan PPh Pasal 26 54.490.699.092.000 36.095.237.400.838 66,24% 42.231.857.603.461 (6.136.620.202.623) -14,53%

411128 Pendapatan PPh Final 145.702.945.001.000 117.676.429.099.987 80,76% 119.667.281.254.769 (1.990.852.154.782) -1,66%

411129 Pendapatan PPh Nonmigas Lainnya 212.031.940.000 104.175.058.267.897 49131,78% 187.639.484.647 103.987.418.783.250 55418,73%

41113 Pendapatan PPh Fiskal 2.780.168.368 - 1.688.821.823 1.091.346.545 64,62%

411131 Pendapatan PPh Fiskal Luar Negeri 2.780.168.368 - 1.688.821.823 1.091.346.545 64,62%

41114 Pendapatan PPh ditanggung Pemerintah 9.706.746.000.000 9.046.869.950.132 93,20% 8.179.503.832.634 867.366.117.498 10,60%

411141 Pendapatan PPh psl 21 ditanggung Pemerintah 38.163.995 - 6.127.000 32.036.995 522,88%

411142 Pendapatan PPh psl 22 ditanggung Pemerintah 3.244.182 - 4.222.360 (978.178) -23,17%

411143 Pendapatan PPh psl 22 Import ditanggung Pemerintah - - - -

411144 Pendapatan PPh psl 23 ditanggung Pemerintah 340.909 - - 340.909

411146 Pendapatan PPh psl 25/29 ditanggung Pemerintah 1.909.024.977.438 - 2.189.477.800.000 (280.452.822.562) -12,81%

411147 Pendapatan PPh psl 26 ditanggung Pemerintah 7.137.803.223.608 - 5.990.000.000.000 1.147.803.223.608 19,16%

L. 1
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
411148 Pendapatan PPh Final ditanggung Pemerintah - - 15.683.274 (15.683.274) -100,00%

4112 Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah 474.235.340.875.000 412.213.453.510.472 86,92% 423.710.816.241.713 (11.497.362.731.241) -2,71%

41121 Pendapatan PPN 396.042.209.672.571 - 410.334.993.375.140 (14.292.783.702.569) -3,48%

411211 Pendapatan PPN Dalam Negeri 318.403.843.785.000 273.004.855.546.038 85,74% 280.009.446.516.163 (7.004.590.970.125) -2,50%

411212 Pendapatan PPN Impor 140.664.766.186.000 122.774.745.866.924 87,28% 130.124.707.245.766 (7.349.961.378.842) -5,65%

411219 Pendapatan PPN Lainnya 248.452.290.000 262.608.259.609 105,70% 200.839.613.211 61.768.646.398 30,76%

41122 Pendapatan PPnBM 16.171.243.837.901 - 13.375.822.866.573 2.795.420.971.328 20,90%

411221 Pendapatan PPnBM Dalam Negeri 10.501.231.588.000 11.810.126.756.426 112,46% 9.293.121.820.490 2.517.004.935.936 27,08%

411222 Pendapatan PPnBM Impor 4.332.990.533.000 4.295.382.169.252 99,13% 4.008.314.768.829 287.067.400.423 7,16%

411229 Pendapatan PPnBM Lainnya 84.056.493.000 65.734.912.223 78,20% 74.386.277.254 (8.651.365.031) -11,63%

4113 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 17.710.597.643.000 19.443.228.194.707 109,78% 29.250.048.532.515 (9.806.820.337.808) -33,53%

41131 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 19.443.228.194.707 - 29.250.048.532.515 594.794.159.047 2,03%

411311 Pendapatan PBB Pedesaan (655.568.620) - 17.999.999 (673.568.619) -3742,05%

411312 Pendapatan PBB Perkotaan - - - -

411313 Pendapatan PBB Perkebunan 1.460.576.225.000 1.885.674.062.555 129,10% 1.595.311.128.265 290.362.934.290 18,20%

411314 Pendapatan PBB Kehutanan 397.668.380.000 402.633.716.641 101,25% 491.694.284.220 (89.060.567.579) -18,11%

411315 Pendapatan PBB Pertambangan 1.023.770.000.000 1.637.941.682.580 159,99% 1.243.776.321.625 394.165.360.955 31,69%

411316 Pendapatan PBB Migas 14.828.583.038.000 15.272.318.235.857 102,99% 25.721.160.023.569 - 0,00%

411317 Pendapatan PBB Pertambangan Panas Bumi 211.324.161.821 - 196.778.960.542 - 0,00%

411319 Pendapatan PBB Lainnya 33.991.903.873 - 1.309.814.295 - 0,00%

4114 Pendapatan BPHTB 481.361.509 - 292.924.725 188.436.784 64,33%

41141 Pendapatan BPHTB 481.361.509 - 292.924.725 188.436.784 64,33%

411411 Pendapatan BPHTB 481.361.509 - 292.924.725 188.436.784 64,33%

4115 Pendapatan Cukai 148.091.229.460.000 143.525.035.262.959 96,92% 144.641.302.766.335 (1.116.267.503.376) -0,77%

41151 Pendapatan Cukai 143.525.035.262.959 - 144.641.302.766.335 (1.116.267.503.376) -0,77%

411511 Pendapatan Cukai Hasil Tembakau 141.700.000.000.000 137.968.355.366.214 97,37% 139.518.216.674.387 (1.549.861.308.173) -1,11%

411512 Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol 151.552.030.000 171.144.229.260 112,93% 154.152.687.740 16.991.541.520 11,02%

411513 Pendapatan Cukai Minuman Mengandung Ethyl Alkohol 5.239.677.430.000 5.307.660.504.474 101,30% 4.560.408.267.500 747.252.236.974 16,39%

L. 2
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
411514 Pendapatan Denda Administrasi Cukai 68.363.827.950 - 398.993.027.957 (330.629.200.007) -82,87%

411519 Pendapatan Cukai Lainnya 1.000.000.000.000 9.511.335.061 0,95% 9.532.108.751 (20.773.690) -0,22%

4116 Pendapatan Pajak Lainnya 7.414.881.457.000 8.104.893.109.125 109,31% 5.568.296.543.245 2.536.596.565.880 45,55%

41161 Pendapatan Pajak Lainnya 5.914.887.232.312 - 5.166.138.106.916 748.749.125.396 14,49%

411611 Pendapatan Bea Meterai 1.338.838.981.493 - 1.298.191.340.120 40.647.641.373 3,13%

411612 Pendapatan Dari Penjualan Benda Meterai 3.470.109.271.885 - 3.288.079.981.680 182.029.290.205 5,54%

411613 Pendapatan PPn Batubara 1.082.038.500.742 - 576.840.364.039 505.198.136.703 87,58%

411619 Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya 23.900.478.192 - 3.026.421.077 20.874.057.115 689,73%

41162 Pendapatan Bunga Penagihan Pajak 2.190.005.876.813 - 402.158.436.329 1.787.847.440.484 444,56%

411621 Pendapatan Bunga Penagihan PPh 1.025.405.906.665 - 177.817.108.484 847.588.798.181 476,66%

411622 Pendapatan Bunga Penagihan PPN 1.159.310.071.661 - 222.504.846.605 936.805.225.056 421,03%

411623 Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM 1.643.512.053 - 1.590.084.223 53.427.830 3,36%

411624 Pendapatan Bunga Penagihan PTLL 3.646.386.434 - 246.397.017 3.399.989.417 1379,88%

41163 Pendapatan Bunga Penagihan Pajak Ditanggung Pemerintah - - - -

411631 Pendapatan Bunga Penagihan PPh Ditanggung Pemerintah - - - -

412 Pajak Perdagangan Internasional 35.871.500.000.000 35.470.660.477.050 98,88% 34.939.970.210.328 530.690.266.722 1,52%

4121 Pendapatan Bea Masuk 33.371.500.000.000 32.472.077.371.870 97,30% 31.212.824.653.320 1.259.252.718.550 4,03%

41211 Pendapatan Bea Masuk 32.280.131.576.194 - 31.195.259.083.926 1.084.872.492.268 3,48%

412111 Pendapatan Bea Masuk 30.633.370.467.412 - 29.678.182.335.848 955.188.131.564 3,22%

412112 Pendapatan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil) 103.997.545 - 1.088.159.760 (984.162.215) -90,44%

412113 Pendapatan Denda Administrasi Pabean 894.231.050.707 - 533.885.381.457 360.345.669.250 67,49%

412114 Pendapatan Bea Masuk Dalam Rangka Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) 466.530.304.772 - 677.726.115.395 (211.195.810.623) -31,16%

412115 Denda atas sanksi administrasi dari pelaksanaan pengawasan terhadap barang tertentu yang - - 25.000.093 (25.000.093) -100,00%
pengangkutannya Di Dalam Daerah Pabean (Antar Pulau)
412116 Pendapatan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM-DPT) 280.001.769.046 - 281.911.300.000 (1.909.530.954) -0,68%

412119 Pendapatan Pabean Lainnya 5.893.986.712 - 22.440.791.373 (16.546.804.661) -73,74%

41212 Pendapatan Bea Masuk Tindakan 191.945.795.676 - 17.565.569.394 174.380.226.282 992,74%

412121 Pendapatan Bea Masuk Antidumping 141.817.946.477 - 14.545.188.653 127.272.757.824 875,02%

L. 3
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
412122 Pendapatan Bea Masuk Imbalan 53.932.473 - 7.260.000 46.672.473 642,87%

412123 Pendapatan Bea Masuk Tindakan Pengamanan 50.073.916.726 - 3.013.120.741 47.060.795.985 1561,86%

4122 Pendapatan Bea Keluar 2.500.000.000.000 2.998.583.105.180 119,94% 3.727.145.557.008 (728.562.451.828) -19,55%

41221 Pendapatan Bea Keluar 2.998.583.105.180 - 3.727.145.557.008 (728.562.451.828) -19,55%

412211 Pendapatan Bea Keluar 3.000.790.659.110 - 3.740.492.452.140 (739.701.793.030) -19,78%

412212 Pendapatan Denda Administrasi Bea Keluar (2.214.399.982) - (15.003.950.576) 12.789.550.594

412213 Pendapatan Bunga Bea Keluar 6.846.052 - 1.657.055.444 (1.650.209.392) -99,59%

42 Penerimaan Negara Bukan Pajak 245.083.608.667 261.976.344.626.007 106892,64% 255.628.476.494.416 6.347.868.131.591 2,48%

421 Penerimaan Sumber Daya Alam 90.524.419.498 64.901.905.473.366 71695,47% 100.971.872.884.629 (36.069.967.411.263) -35,72%

4211 Pendapatan Minyak Bumi 51.328.080.000.000 31.448.046.588.915 61,27% 47.987.408.128.360 (16.539.361.539.445) -34,47%

421111 Pendapatan Minyak Bumi 51.328.080.000.000 31.448.046.588.915 61,27% 47.987.408.128.360 (16.539.361.539.445) -34,47%

4212 Pendapatan Gas Bumi 17.360.040.000.000 12.645.694.067.924 72,84% 30.183.039.575.919 (17.537.345.507.995) -58,10%

421211 Pendapatan Gas Bumi 17.360.040.000.000 12.645.694.067.924 72,84% 30.183.039.575.919 (17.537.345.507.995) -58,10%

4213 Pendapatan Pertambangan Mineral dan Batubara 16.539.890.819.000 15.756.799.135.341 95,27% 17.682.962.717.819 (1.926.163.582.478) -10,89%

421311 Pendapatan Iuran Tetap Pertambangan Mineral dan Batubara 1.477.294.801.000 405.379.247.623 27,44% 948.850.747.723 (543.471.500.100) -57,28%

421312 Pendapatan Iuran Produksi/Royalti Pertambangan Mineral dan Batubara 15.062.596.018.000 15.351.419.887.718 101,92% 16.734.111.970.096 (1.382.692.082.378) -8,26%

421313 Pendapatan dari Keuntungan Bersih izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) - - - -

4214 Pendapatan Kehutanan 3.972.678.679.000 3.756.968.379.853 94,57% 4.156.487.785.883 (399.519.406.030) -9,61%

42141 Pendapatan Dana Reboisasi 1.953.655.162.000 1.617.842.736.621 82,81% 2.001.550.688.382 (383.707.951.761) -19,17%

421411 Pendapatan Dana Reboisasi 1.953.655.162.000 1.617.842.736.621 82,81% 2.001.550.688.382 (383.707.951.761) -19,17%

42142 Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan 852.787.600.000 827.046.155.417 96,98% 1.012.884.812.273 (185.838.656.856) -18,35%

421421 Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan 852.787.600.000 827.046.155.417 96,98% 1.012.884.812.273 (185.838.656.856) -18,35%

42143 Pendapatan IIUPH (IHPH) 165.928.500.000 128.668.336.935 77,54% 57.312.529.140 71.355.807.795 124,50%

421431 Pendapatan IIUPH (IHPH) Tanaman Industri - 10.742.349.935 - 10.294.105.390 448.244.545 4,35%

421432 Pendapatan IIUPH (IHPH) Bambu - - - - -

421433 Pendapatan IIUPH (IHPH) Tanaman Rotan - - - - -

421434 Pendapatan IIUPH (IHPH) Hutan Alam 165.928.500.000 117.925.987.000 71,07% 47.018.423.750 70.907.563.250 150,81%

L. 4
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
42144 Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan 1.000.307.417.000 1.183.243.525.630 118,29% 1.084.543.001.688 98.700.523.942 9,10%

421441 Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kegiatan 1.000.307.417.000 1.183.084.469.880 118,27% 1.084.442.151.688 98.642.318.192 9,10%
Kehutanan
421444 Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan di luar kegiatan 159.055.750 - 100.850.000 58.205.750 57,72%
Kehutanan
42145 Pendapatan Jasa Perbenihan dan Kehutanan 167.625.250 - 196.754.400 (29.129.150) -14,80%

421451 Pendapatan dari Kegiatan Perijinan di Bidang Perbenihan - - 17.568.400 (17.568.400) -100,00%

421452 Pendapatan dari Sertifikasi Benih 167.625.250 - 168.686.000 (1.060.750) -0,63%

421453 Pendapatan dari Pengumpulan Benih dan Anakan - - 10.500.000 (10.500.000) -100,00%

4215 Pendapatan Perikanan 362.117.397.236 - 79.271.014.420 282.846.382.816 356,81%

42151 Pendapatan Perikanan 693.000.000.000 362.117.397.236 52,25% 79.271.014.420 282.846.382.816 356,81%

421511 Pendapatan Perikanan 693.000.000.000 362.117.397.236 52,25% 79.271.014.420 282.846.382.816 356,81%

4216 Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 932.279.904.097 - 882.703.662.228 49.576.241.869 5,62%

42161 Pendapatan Pertambangan Panas Bumi 630.730.000.000 932.279.904.097 147,81% 882.703.662.228 49.576.241.869 5,62%

421611 Pendapatan Setoran Bagian Pertambangan Panas Bumi 613.341.659.000 903.585.832.397 147,32% 864.519.887.244 39.065.945.153 4,52%

421612 Pendapatan Iuran Tetap Pertambangan Panas Bumi 17.388.341.000 27.859.246.383 160,22% 18.178.774.984 9.680.471.399 53,25%

421613 Pendapatan Iuran Produksi/Royalty Pertambangan Panas Bumi 834.825.317 - 5.000.000 829.825.317 16596,51%

422 Pendapatan Bagian Laba BUMN 34.164.000.000.000 37.133.172.874.077 108,69% 37.643.720.744.478 (510.547.870.401) -1,36%

4221 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 37.133.172.874.077 - 37.643.720.744.478 (510.547.870.401) -1,36%

42211 Pendapatan Laba BUMN Perbankan 9.649.660.575.714 - 8.884.392.341.454 765.268.234.260 8,61%

422111 Pendapatan Laba BUMN Perbankan 9.649.660.575.714 - 8.884.392.341.454 765.268.234.260 8,61%

42212 Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan 27.483.512.298.363 - 28.759.328.403.024 (1.275.816.104.661) -4,44%

422121 Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan 27.483.512.298.363 - 28.759.328.403.024 (1.275.816.104.661) -4,44%

423 Pendapatan PNBP Lainnya 84.123.961.229.000 117.995.377.742.599 140,26% 81.697.425.599.748 36.297.952.142.851 44,43%

4231 Pendapatan Penjualan dan Sewa 24.110.588.599.000 20.883.325.092.349 86,61% 22.284.259.732.735 (1.400.934.640.386) -6,29%

42311 Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan 14.350.473.781.000 13.919.028.745.067 96,99% 13.414.724.706.256 504.304.038.811 3,76%

423111 Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan 12.551.180.000 22.753.358.204 181,28% 19.989.255.407 2.764.102.797 13,83%

423112 Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan 27.136.211.000 47.800.870.278 176,15% 43.529.526.565 4.271.343.713 9,81%

L. 5
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423113 Pendapatan Penjualan Hasil Tambang 13.566.184.323.000 11.396.500.215.082 84,01% 11.948.709.739.502 (552.209.524.420) -4,62%

423114 Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan Harta Peninggalan 40.000.000.000 120.592.280.978 301,48% 122.669.055.705 (2.076.774.727) -1,69%

423115 Pendapatan Penjualan Obat-Obatan dan Hasil Farmasi Lainnya 13.561.000 - 28.369.035 (14.808.035) -52,20%

423116 Pendapatan Penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survey, Pemetaan dan Hasil Cetakan Lainnya 12.184.273.000 33.156.786.660 272,13% 19.048.285.183 14.108.501.477 74,07%

423117 Pendapatan Penjualan Dokumen-Dokumen Pelelangan 15.143.000 648.977.020 4285,66% 1.487.635.272 (838.658.252) -56,38%

423118 Pendapatan Penjualan Cadangan Beras Pemerintah Dalam Rangka Operasi Pasar Murni 689.184.127.000 2.258.964.925.459 327,77% 1.224.265.593.363 1.034.699.332.096 84,52%

423119 Pendapatan Penjualan Lainnya 3.218.524.000 38.597.770.386 1199,24% 34.997.246.224 3.600.524.162 10,29%

42312 Pendapatan Penjualan Aset 162.514.174.000 141.430.367.495 87,03% 97.435.483.632 43.994.883.863 45,15%

423121 Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan 154.902.233.000 8.476.218.457 5,47% 3.087.369.984 5.388.848.473 174,54%

423122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 1.818.371.000 10.467.276.544 575,64% 9.805.686.206 661.590.338 6,75%

423123 Pendapatan Penjualan Sewa Beli 21.514.167.218 - 21.469.580.121 44.587.097 0,21%

423124 Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik Asing/ Cina 402.254.000 - 3.521.424 398.732.576 11323,05%

423125 Pendapatan dari Tukar Menukar Tanah, Gedung dan Bangunan 500.000 - 670.432.422 (669.932.422) -99,93%

423126 Pendapatan dari Tukar Menukar Peralatan dan Mesin - - - -

423127 Pendapatan dari Tukar Menukar Jalan, Irigasi dan Jaringan - - - -

423129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN lainnya 5.793.570.000 100.569.951.276 1735,89% 62.398.893.475 38.171.057.801 61,17%

42313 Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas 5.547.510.000.000 5.913.966.072.529 106,61% 8.196.515.104.036 (2.282.549.031.507) -27,85%

423131 Pendapatan Bersih Hasil Penjualan Bahan Bakar Minyak 511.002 - (3.686.450) 4.197.452

423132 Pendapatan Minyak Mentah (DMO) 5.438.700.000.000 4.524.608.733.157 83,19% 7.331.237.281.049 (2.806.628.547.892) -38,28%

423133 Pendapatan Denda, Bunga, dan Penalti terkait Kegiatan Usaha Hulu Migas 600.907.936 - 2.046.283.136 (1.445.375.200) -70,63%

423139 Pendapatan Lainnya dari Kegiatan Hulu Migas 108.810.000.000 1.388.755.920.434 1276,31% 863.235.226.301 525.520.694.133 60,88%

42314 Pendapatan Sewa 4.050.090.644.000 343.438.059.926 8,48% 370.388.404.382 (26.950.344.456) -7,28%

423141 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 3.974.542.530.000 283.714.501.406 7,14% 267.013.084.651 16.701.416.755 6,25%

423142 Pendapatan Sewa Peralatan, dan Mesin 12.943.153.000 10.737.033.056 82,96% 36.910.996.035 (26.173.962.979) -70,91%

423143 Pendapatan Sewa Jalan, Irigasi, danJaringan 990.525.000 778.278.158 78,57% 992.757.558 (214.479.400) -21,60%

423144 Pendapatan dari KSP Tanah, Gedung, dan Bangunan 13.077.297.531 - 6.066.546.773 7.010.750.758 115,56%

423145 Pendapatan dari KSP Peralatan dan Mesin 247.000.000 - - 247.000.000

423146 Pendapatan dari KSP Jalan, Irigasi dan Jaringan - - 600.000 (600.000) -100,00%

L. 6
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423147 Pendapatan dari Bangun, Guna, Serah (BGS) - - - -

423148 Pendapatan dari Bangun, Serah, Guna (BSG) - - 37.909.535.597 (37.909.535.597) -100,00%

423149 Pendapatan dari Pemanfaatan BMN lainnya 61.614.436.000 34.883.949.775 56,62% 21.494.883.768 13.389.066.007 62,29%

42315 Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta 565.461.847.332 - 205.196.034.429 359.318.643.282 175,11%
Pendapatan dari Penjualan
423151 Pendapatan dari Pengelolaan BMN pada Pengelola Barang 518.202.680.200 - 168.311.239.898 349.891.440.302 207,88%

423152 Pendapatan atas Pengelolaan BMN yang Berasal dari KKKS 45.824.174.319 - 21.686.544.531 24.137.629.788 111,30%

423153 Pendapatan atas Pengelolaan BMN yang Berasal dari Kontraktor PKP2B 487.823.192 - 15.198.250.000 (14.710.426.808) -96,79%

423155 Pendapatan atas Aset Saham dan Surat Berharga Lain 947.169.621 -

4232 Pendapatan Jasa 41.214.685.942.000 38.938.371.683.701 94,48% 37.264.920.007.987 (12.066.874.787.432) -32,38%

42321 Pendapatan Jasa I 17.845.653.487.000 13.159.015.916.590 73,74% 25.482.676.229.766 (12.323.660.313.176) -48,36%

423211 Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya 3.416.445.904.000 131.193.115.471 3,84% 20.630.381.715 110.562.733.756 535,92%

423212 Pendapatan Tempat Hiburan/ Taman/ Museum dan Pungutan Usaha Pariwisata Alam (PUPA) 3.046.888.000 8.057.314.440 264,44% 3.861.539.750 4.195.774.690 108,66%

423213 Pendapatan Surat Keterangan, Visa/Paspor 2.522.666.976.000 1.960.290.944.853 77,71% 3.108.193.078.667 (1.147.902.133.814) -36,93%

423214 Pendapatan Hak dan Perijinan 2.045.764.971.000 2.621.210.380.971 128,13% 15.892.603.022.989 (13.271.392.642.018) -83,51%

423215 Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan 272.598.891.000 501.481.586.557 183,96% 375.225.146.869 126.256.439.688 33,65%

423216 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, danTeknologi sesuai Dengan Tugas 2.181.151.414.000 1.129.532.511.434 51,79% 1.029.585.247.680 99.947.263.754 9,71%
Dan Fungsi Masing-masing Kementerian dan Pendapatan DJBC
423217 Pendapatan Jasa Kantor Urusan Agama 1.296.671.400.000 738.964.138.344 56,99% 733.107.756.397 5.856.381.947 0,80%

423218 Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhanan dan Kenavigasian 3.807.944.744.000 3.986.736.630.405 104,70% 2.259.062.647.827 1.727.673.982.578 76,48%

423219 Pendapatan pelayanan pertanahan 2.299.362.299.000 2.081.549.294.115 90,53% 2.060.407.407.872 0,00%

42322 Pendapatan Jasa II 1.495.698.048.000 1.510.808.995.337 101,01% 1.478.216.394.040 32.592.601.297 2,20%

423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 343.628.305.000 233.572.361.147 67,97% 253.078.814.389 (19.506.453.242) -7,71%

423222 Pendapatan Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi 934.388.240.000 1.019.915.631.991 109,15% 988.900.864.883 31.014.767.108 3,14%

423223 Pendapatan Iuran Lelang Untuk Fakir Miskin 3.919.015 - 32.912.417 (28.993.402) -88,09%

423224 Pendapatan Jasa Catatan Sipil 19.000 46.485.892 244662,59% 9.930.919 36.554.973 368,09%

423225 Pendapatan Biaya Penagihan Pajak Negara Dengan Surat Paksa 4.026.275.000 3.487.519.698 86,62% 2.803.270.727 684.248.971 24,41%

423226 Pendapatan Uang Pewarganegaraan 2.792.050.000 - 2.220.500.000 571.550.000 25,74%

423227 Pendapatan Bea Lelang 27.956.112.000 203.012.516.479 726,18% 195.887.585.046 7.124.931.433 3,64%

423228 Pendapatan Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara 164.628.672.000 27.785.312.781 16,88% 26.100.890.318 1.684.422.463 6,45%

L. 7
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423229 Pendapatan Registrasi Dokter dan Dokter Gigi 21.070.425.000 20.193.198.334 95,84% 9.181.625.341 11.011.572.993 119,93%

42323 Pendapatan Jasa Luar Negeri 520.697.960.000 714.832.367.424 137,28% 627.350.785.459 45.830.746.864 7,31%

423231 Pendapatan dari Pemberian Surat Perjalanan RI 362.377.900.000 482.121.219.646 133,04% 434.944.368.393 47.176.851.253 10,85%

423232 Pendapatan dari Jasa Pengurusan Dokumen Konsuler 125.377.368.000 88.751.308.106 70,79% 75.394.217.469 13.357.090.637 17,72%

423233 Pendapatan Jasa Pelayanan pada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Luar Negeri 41.650.835.101 -

423239 Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri 32.942.692.000 102.309.004.571 310,57% 117.012.199.597 (14.703.195.026) -12,57%

42324 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan 169.018.256.233 - 88.872.441.124 80.145.815.109 90,18%

423241 Pendapatan Layanan Jasa Perbankan 24.734.097 - 12.864.639 11.869.458 92,26%

423242 Pendapatan Jasa Bank dari Penerusan Pinjaman 109.058.456.952 - 54.598.490.237 54.459.966.715 99,75%

423243 Pendapatan Biaya Lain-lain Penerusan Pinjaman 59.935.065.184 - 34.261.086.248 25.673.978.936 74,94%

42325 Pendapatan atas Pengelolaan Rekening Tunggal Perbendaharaan (TSA) dan/atau atas 2.850.000.000.000 4.512.895.840.399 158,35% 4.389.371.254.544 123.524.585.855 2,81%
Penempatan Uang Negara
423251 Pendapatan Atas Penertiban SP2D Dalam Rangka TSA 300.000 - 7.023.677 (6.723.677) -95,73%

423252 Pendapatan Atas Penempatan Uang Negara pada Bank Umum 200.000.000.000 68.728.806.768 34,36% 2.090.000 68.726.716.768 3288359,65%

423253 Pendapatan dari Pelaksanaan Treasury Notional Pooling 150.000.000.000 258.151.870.578 172,10% 145.111.991.766 113.039.878.812 77,90%

423254 Pendapatan Atas Penempatan Uang Negara pada Bank Indonesia 2.500.000.000.000 4.186.014.863.053 167,44% 4.244.250.149.101 (58.235.286.048) -1,37%

423255 Pendapatan Biaya Penagihan Pajak Negara Dengan Surat Paksa - -

42326 Pendapatan Jasa Kepolisian I 4.696.000.296.000 3.662.803.290.000 78,00% 3.568.638.140.855 94.165.149.145 2,64%

423261 Pendapatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) 927.049.981.000 1.112.593.735.000 120,01% 1.108.437.753.855 4.155.981.145 0,37%

423262 Pendapatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) 1.723.079.275.000 1.010.729.900.000 58,66% 987.591.087.000 23.138.813.000 2,34%

423263 Pendapatan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK) 46.912.181.000 55.503.575.000 118,31% 39.125.825.000 16.377.750.000 41,86%

423264 Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKP) 1.153.747.920.000 834.581.000.000 72,34% 818.550.945.000 16.030.055.000 1,96%

423265 Pendapatan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) 814.037.327.000 617.292.580.000 75,83% 584.007.065.000 33.285.515.000 5,70%

423266 Pendapatan Ujian Keterampilan Mengemudi Melalui Simulator 28.325.862.000 28.720.950.000 101,39% 28.188.315.000 532.635.000 1,89%

423267 Pendapatan Penerbitan Surat Ijin Senjata Api dan Bahan Peledak 2.847.750.000 3.381.550.000 118,74% 2.737.150.000 644.400.000 23,54%

42327 Pendapatan Jasa Pelayanan Tol 12.970.390.955.000 13.887.313.019.827 107,07% 214.276.325.826 13.673.036.694.001 6381,03%

423271 Pendapatan Jasa Pelayanan Tol Suramadu 121.122.239.293 - 214.276.325.826 (93.154.086.533) -43,47%

423272 Pendapatan yang berasal dari BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 325.005.305 -

423273 Pendapatan yang berasal dari BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan 80.678.058.772 -

L. 8
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423274 Pendapatan dari penggunaan spektrum dan frekuensi radio 12.970.390.955.000 13.685.187.716.457 105,51%

42328 Pendapatan Jasa Kepolisian II 218.728.580.000 150.599.306.078 68,85% 124.960.372.034 25.638.934.044 20,52%

423281 Pendapatan Penerbitan Surat Mutasi Kendaraan Ke Luar Daerah 92.596.125.000 70.415.150.000 76,05% 56.551.345.000 13.863.805.000 24,52%

423282 Pendapatan Penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian 126.132.455.000 76.930.000.000 60,99% 66.264.690.000 10.665.310.000 16,10%

423283 Pendapatan Penerbitan Surat Keterangan Lapor Diri 10.000 - 1.595.182 (1.585.182) -99,37%

423284 Pendapatan Penerbitan Karti Sidik Jari (Inafis Card) 21.595.000 - 220.000 21.375.000 9715,91%

423285 Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas 3.232.551.077 - 2.142.521.852 1.090.029.225 50,88%

423289 Pendapatan Pelayanan Kepolisian Lainnya 1 -

42329 Pendapatan Jasa Lainnya 617.516.616.000 1.171.084.691.813 189,64% 1.290.558.064.339 (119.473.372.526) -9,26%

423291 Pendapatan Jasa Lainnya 561.645.289.000 1.035.663.206.656 184,40% 1.195.820.467.579 (160.157.260.923) -13,39%

423292 Pendapatan Bea Lelang oleh Balai Lelang atau Pejabat Lelang Kelas II 21.076.817.000 41.133.055.296 195,16% 33.995.792.768 7.137.262.528 20,99%

423293 Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 34.794.510.000 61.260.928.915 176,06% 55.895.305.256 5.365.623.659 9,60%

423294 Pendapatan Jasa Siaran 32.890.850.946 - 4.816.398.736 28.074.452.210 582,89%

423295 Pendapatan Jasa Non Siaran 136.650.000 - 30.100.000 106.550.000 353,99%

4233 Pendapatan Bunga 6.185.703.296.000 19.748.546.495.704 319,26% 8.049.139.750.963 11.699.406.744.741 145,35%

42331 Pendapatan Bunga 4.066.064.901.000 3.335.889.331.241 82,04% 1.613.674.662.493 1.722.214.668.748 106,73%

423311 Pendapatan Bunga atas Investasi Dalam Obligasi - - 5.084 (5.084) -100,00%

423312 Pendapatan PPA (eks BPPN) atas Bunga Obligasi - - - -

423313 Pendapatan Bunga Dari Piutang dan Penerusan Pinjaman 4.065.852.211.000 2.847.898.843.852 70,04% 1.060.939.892.758 1.786.958.951.094 168,43%

423314 Pendapatan Bunga dari Pemberian Kredit Pemerintah 159.345.322.042 - 200.922.105.545 (41.576.783.503) -20,69%

423315 Pendapatan Bunga dari Rekening Pembangunan Hutan 328.511.943.464 - 351.546.085.605 (23.034.142.141) -6,55%

423316 Pendapatan Komitmen Penerusan Pinjaman - - 50.000 (50.000) -100,00%

423319 Pendapatan Bunga Lainnya 212.690.000 133.221.883 62,64% 266.523.501 (133.301.618) -50,01%

42332 Pendapatan Gain On Bond Redemption 4.080.000 1.711.500.000 41948,53% 71.432.500.000 (69.721.000.000) -97,60%

423321 Pendapatan Gain On Bond Redemption atas Pembelian Kembali Obligasi Dalam Negeri Jangka 4.080.000 1.711.500.000 41948,53% 71.432.500.000 (69.721.000.000) -97,60%
Panjang
42333 Pendapatan Premium atas Obligasi Negara 2.068.668.490.000 16.364.493.389.531 791,06% 6.364.032.588.470 10.000.460.801.061 157,14%

423331 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Negeri/Rupiah 2.068.668.490.000 13.502.097.765.431 652,70% 5.509.888.306.800 7.992.209.458.631 145,05%

423332 Pendapatan Premium Obligasi Negara Dalam Valuta Asing - - 194.792.353.170 (194.792.353.170) -100,00%

L. 9
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423333 Pendapatan Premium atas Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam negeri/rupiah 2.862.395.624.100 - 659.351.928.500 0,00%

42334 Pendapatan Fee Lainnya atas Surat Berharga Negara - - - -

423341 Pendapatan atas Transaksi Security Lending SUN - - - -

42336 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Pemerintah 50.965.825.000 46.452.274.932 91,14% - 46.452.274.932

423361 Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan Infrastruktur 50.965.825.000 46.452.274.932 91,14% - 46.452.274.932

4234 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi 200.179.792.000 879.046.087.325 439,13% 504.267.563.076 374.778.524.249 74,32%

42341 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi 199.179.792.000 507.155.662.112 254,62% 497.522.826.631 9.632.835.481 1,94%

423411 Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan 4.012.880.000 3.132.608.500 78,06% 3.980.877.572 (848.269.072) -21,31%

423412 Pendapatan Pengesahan Surat di Bawah Tangan 458.805.000 509.393.000 111,03% 427.130.148 82.262.852 19,26%

423413 Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan) 2.648.073.000 1.562.782.016 59,02% 1.666.703.900 (103.921.884) -6,24%

423414 Pendapatan Hasil Denda dan Sebagainya 88.052.550.000 399.143.805.657 453,30% 341.182.465.253 57.961.340.404 16,99%

423415 Pendapatan Ongkos Perkara 19.902.705.000 25.209.220.745 126,66% 23.724.667.331 1.484.553.414 6,26%

423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 62.000.000.000 9.758.057.421 15,74% 44.333.457.600 (34.575.400.179) -77,99%

423417 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi 119.360.005 - 141.495.200 (22.135.195) -15,64%

423419 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya 22.104.779.000 67.720.434.768 306,36% 82.066.029.627 (14.345.594.859) -17,48%

42342 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Pencucian Uang 1.000.000.000 371.890.425.213 37189,04% 6.744.736.445 365.145.688.768 5413,79%

423421 Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang yang telah Ditetapkan Pengadilan 500.000.000 371.787.423.213 74357,48% 5.868.661.445 365.918.761.768 6235,13%

423422 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Pencucian Uang 500.000.000 103.002.000 20,60% 876.075.000 (773.073.000) -88,24%

4235 Pendapatan Pendidikan 3.826.234.615.000 4.252.849.851.758 111,15% 3.474.891.148.664 777.958.703.094 22,39%

42351 Pendapatan Pendidikan 3.826.234.615.000 4.252.849.851.758 111,15% 3.474.891.148.664 777.958.703.094 22,39%

423511 Pendapatan Uang Pendidikan 2.640.000.429.000 3.745.725.284.127 141,88% 2.977.509.971.585 768.215.312.542 25,80%

423512 Pendapatan Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat, dan Akhir Pendidikan 97.577.354.000 117.568.568.057 120,49% 104.629.549.996 12.939.018.061 12,37%

423513 Pendapatan Uang Ujian Untuk Menjalankan Praktek 32.106.241.000 29.606.642.100 92,21% 39.966.580.575 (10.359.938.475) -25,92%

423519 Pendapatan Pendidikan Lainnya 1.056.550.591.000 359.949.357.474 34,07% 352.785.046.508 7.164.310.966 2,03%

4236 Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 72.217.850.000 1.541.228.998.988 2134,14% 405.834.436.628 1.135.394.562.360 279,77%

42361 Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi 72.217.850.000 1.541.228.998.988 2134,14% 405.834.436.628 1.135.394.562.360 279,77%

423611 Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang Telah Ditetapkan Pengadilan 29.157.650.000 77.220.944.658 264,84% 215.235.054.879 (138.014.110.221) -64,12%

423612 Pendapatan Gratifikasi yang Ditetapkan KPK Menjadi Milik Negara 3.200.000.000 14.687.803.617 458,99% 2.513.530.724 12.174.272.893 484,35%

L. 10
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423613 Pendapatan dari Pengembalian Penyalahgunaan Penyelenggaraan Keuangan 628.207.366 - 272.183.488 356.023.878 130,80%

423614 Pendapatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi yang Ditetapkan di Pengadilan 39.810.200.000 333.063.424.790 836,63% 185.832.893.032 147.230.531.758 79,23%

423615 Pendapatan Hasil Pengembalian Uang Negara 50.000.000 1.115.628.618.557 2231257,24% 1.980.774.505 1.113.647.844.052 56222,85%

4237 Pendapatan Iuran dan Denda 1.275.048.756.000 2.905.358.215.261 227,86% 2.328.566.521.014 562.110.450.227 24,14%

42371 Pendapatan Iuran Badan Usaha 900.000.000.000 1.083.188.204.940 120,35% 1.248.176.218.014 (164.988.013.074) -13,22%

423711 Pendapatan Iuran Badan Usaha dari kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM 748.001.201.000 758.547.771.068 101,41% 974.385.498.387 (215.837.727.319) -22,15%

423712 Pendapatan Iuran Badan Usaha dari kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa 151.998.799.000 324.640.433.872 213,58% 273.737.841.789 50.902.592.083 18,60%

423713 Pendapatan Iuran Badan Usaha di Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - - 52.877.838 (52.877.838) -100,00%

42372 Pendapatan Dana Pengamanan Hutan 11.009.273.074 - 7.202.572.444 3.806.700.630 52,85%

423721 Pendapatan Dana Pengamanan Hutan 2.584.353.818 - 7.202.572.444 (4.618.218.626) -64,12%

423722 Pendapatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan hidup Melalui Pengadilan dan di Luar Pengadilan 8.424.919.256 -

42373 Pendapatan dari Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam 97.566.445.000 194.855.773.227 199,72% 706.197.070.388 (511.341.297.161) -72,41%

423731 Pendapatan Iuran Menangkap/Mengambil/Mengangkut Satwa Liar/Mengambil/Mengangkut 10.702.135.000 15.706.057.966 146,76% 14.542.981.402 1.163.076.564 8,00%
Tumbuhan Alam Hidup
423732 Pungutan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (PIPPA) 5.757.160.000 2.799.639.691 48,63% 3.471.265.000 (671.625.309) -19,35%

423733 Pungutan Izin Pengusahaan Taman Buru (PIPTB) - - - -

423734 Pungutan Izin Berburu di Taman Buru dan Areal Buru (PIB) - - - -

423735 Pungutan masuk Obyek Wisata Alam 78.697.476.000 132.349.096.112 168,17% 117.862.643.716 14.486.452.396 12,29%

423736 Iuran Hasil Usaha Pengusahaan Pariwisata Alam (IHUPA) 2.239.041.000 860.174.998 38,42% 657.813.729 202.361.269 30,76%

423737 Iuran Hasil Usaha Perburuan di Taman Buru (IHUPTB) - - - -

423738 Pendapatan Penggantian Nilai Tegakan 42.976.109.460 - 569.598.766.541 (526.622.657.081) -92,46%

423739 Pendapatan Pungutan Hasil Usaha Jasa Wisata Alam 170.633.000 164.695.000 96,52% 63.600.000 101.095.000 158,95%

42374 Pendapatan Penerimaan dana Kompensasi Pelestarian Sumber Daya Alam Kelautan - - 946.747 (946.747) -100,00%

423741 Pendapatan Penerimaan dana Kompensasi Pelestarian Sumber Daya Alam Kelautan - - 946.747 (946.747) -100,00%

42375 Pendapatan Denda I 276.982.311.000 475.701.011.930 171,74% 358.982.200.547 116.718.811.383 32,51%

423751 Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan 51.460.495.528 - 70.190.252.322 (18.729.756.794) -26,68%

423752 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 276.877.311.000 396.095.645.415 143,06% 270.277.197.898 125.818.447.517 46,55%

423753 Pendapatan Denda Administrasi BPHTB 272.711.763 - 536.560.310 (263.848.547) -49,17%

423754 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Pasar Modal 4.963.819 - 112.022.400 (107.058.581) -95,57%

L. 11
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha 105.000.000 22.330.616.682 21267,25% 15.680.914.536 6.649.702.146 42,41%

423756 Pendapatan Denda Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil dalam Rangka TSA 1.163.687 - 92.860.768 (91.697.081) -98,75%

423757 Pendapatan Denda atas Pelaksanaan Penempatan Uang Negara di Bank Umum dan Bank 10.800.000 - 308.000 10.492.000 3406,49%
Indonesia
423758 Pendapatan Denda atas Pelaksanaan Treasury Notional Pooling 1.844.501 - 21.814.258 (19.969.757) -91,54%

423759 Pendapatan Denda Atas Kekurangan/Keterlambatan Pelimpahan Penerimaan Negara oleh 5.522.770.535 - 2.070.270.055 3.452.500.480 166,77%
Bank/Pos Persepsi
42376 Pendapatan Denda II 1.140.572.752.090 - 7.988.412.874 1.117.903.095.196 13994,06%

423761 Pendapatan Denda atas Kekurangan/Keterlambatan Pelimpahan Saldo BO II ke BO I 440.225 - - 440.225

423762 Pendapatan Denda atas Kekurangan/Keterlambatan Pembagian PBB oleh BO III PBB - - - -

423763 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pengembalian Penerusan Pinjaman 1.123.130.353.705 - 2.993.919.687 1.120.136.434.018 37413,71%

423764 Pendapatan Denda Penyaluran Kredit Program 2.718.524.140 - 4.921.244.027 (2.202.719.887) -44,76%

423765 Denda Administrasi Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam - - 24.750.000 (24.750.000) -100,00%

423766 Pendapatan Denda Administrasi Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik 42.190.000 - - 42.190.000

423767 Pendapatan Denda atas Keterlamb - - 48.499.160 (48.499.160) -100,00%

423769 Pendapatan Denda Lainnya 14.681.244.020 -

42377 Pendapatan Izin Pemanfaatan Hutan 500.000.000 31.200.000 6,24% 19.100.000 12.100.000 63,35%

423771 Pendapatan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan - - - -

423772 Pendapatan Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan Produksi - - - -

423773 Pendapatan Iuran Izin Usaha Penyedia Jasa Wisata Alam 500.000.000 31.200.000 6,24% 19.100.000 12.100.000 63,35%

4239 Pendapatan Lain-Lain 7.239.302.379.000 28.846.651.317.513 398,47% 7.385.546.438.681 21.300.806.741.649 288,41%

42391 Pendapatan Dari Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran yang Lalu 115.077.877.950 - 339.914.822.258 (224.836.944.308) -66,15%

423911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL 6.198.173 - 142.217.066 (136.018.893) -95,64%

423912 Penerimaan Kembali Belanja Pensiun TAYL 115.065.525.396 - 332.641.630.295 (217.576.104.899) -65,41%

423913 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 4.043.009 - 6.570.679.899 (6.566.636.890) -99,94%

423914 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Pinjaman LN TAYL - - 359.410.700 (359.410.700) -100,00%

423915 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Hibah TAYL 2.111.372 - 34.853.238 (32.741.866) -93,94%

423916 Penerimaan Kembali Belanja Swadana TAYL - - 166.031.060 (166.031.060) -100,00%

423917 Penerimaan Kembali Belanja Transfer ke Daerah TAYL - - - -

42392 Pendapatan Pelunasan Piutang 156.531.033.000 76.941.917.572 49,15% 50.327.564.066 26.614.353.506 52,88%

L. 12
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423921 Pendapatan Pelunasan Piutang Non-Bendahara 154.205.543.000 48.471.660.951 31,43% 22.164.277.596 26.307.383.355 118,69%

423922 Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara(Masuk TP/TGR) 2.325.490.000 28.470.256.621 1224,27% 28.163.286.470 306.970.151 1,09%
Bendahara
42393 Pendapatan dari Penutupan Rekening 119.830.498.000 1.042.396.862 0,87% 1.287.199.095 (244.802.233) -19,02%

423931 Pendapatan dari Penutupan Rekening 119.830.498.000 1.042.396.862 0,87% 1.287.199.095 (244.802.233) -19,02%

42394 Pendapatan dari Selisih Kurs 250.000.000.000 74.339.969.409 29,74% 1.646.283.328.478 (1.571.943.359.069) -95,48%

423941 Pendapatan dari Selisih Kurs dalam pengelolaan Rekening Milik BUN 250.000.000.000 74.223.321.218 29,69% 1.646.224.618.854 (1.572.001.297.636) -95,49%

423942 Pendapatan dari Untung Selisih Kurs Uang Persediaan Satker Perwakilan RI 116.646.324 - 58.709.624 57.936.700 98,68%

423943 Pendapatan dari Selisih Kurs yang Terealisasi 1.867 - - 1.867

42395 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran yang Lalu 4.971.541.376.000 9.435.682.785.721 189,79% 4.023.777.180.649 5.411.905.605.072 134,50%

423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran yang Lalu 746.705.500.000 964.923.411.529 129,22% 718.655.102.205 246.268.309.324 34,27%

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran yang Lalu 1.055.000.000 975.039.341.494 92420,79% 485.152.252.418 489.887.089.076 100,98%

423953 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran yang Lalu 5.000.000 1.777.095.377.840 35541907,56% 559.810.883.731 1.217.284.494.109 217,45%

423954 Penerimaan Kembali Belanja Pembayaran Kewajiban Utang Tahun Anggaran yang Lalu 849.948.225 - 15.713.873.479 (14.863.925.254) -94,59%

423955 Penerimaan Kembali Belanja Subsidi Tahun Anggaran yang Lalu 735.590.340.447 - 1.029.171.028.550 (293.580.688.103) -28,53%

423956 Penerimaan Kembali Belanja Hibah Tahun Anggaran yang Lalu 16.652.221.550 - 5.069.723.340 11.582.498.210 228,46%

423957 Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran yang Lalu 4.223.775.876.000 1.605.787.853.894 38,02% 484.913.258.702 1.120.874.595.192 231,15%

423958 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran yang Lalu 21.764.476.654 - 324.963.452.731 (303.198.976.077) -93,30%

423959 Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran yang Lalu 3.337.979.814.088 - 400.327.605.493 2.937.652.208.595 733,81%

42396 Pendapatan Dalam Rangka Refund Dana PHLN 161.419.084.298 - - 1.120.947.115

423961 Pendapatan Dalam Rangka Refund Dana PHLN 1.120.947.115 - - 1.120.947.115

423962 Pendapatan dari Retur SP2D 146.996.745.102 -

423963 Pendapatan Surplus Pungutan Otoritas Jasa Keuangan 12.336.257.618 -

423964 Pendapatan dari Hibah yang Belum Disahkan 965.134.463 -

42399 Pendapatan Lain-Lain 1.741.399.472.000 18.982.147.285.701 1090,05% 1.323.956.344.135 17.658.190.941.566 1333,74%

423991 Penerimaan Kembali Persekot/ Uang Muka Gaji 10.914.848.000 12.425.570.841 113,84% 12.372.892.356 52.678.485 0,43%

423992 Penerimaan Premi Penjaminan Perbankan Nasional 701.431.000 180.936.766 25,80% 530.067.650 (349.130.884) -65,87%

423993 Pendapatan dari Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) 7.000.000 - - 7.000.000

423994 Pendapatan dari Biaya Pengawasan HET Minyak Tanah - - 273.768 (273.768) -100,00%

L. 13
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
423995 Pendapatan Bagian Pemerintah dari Sisa Surplus Bank Indonesia 18.155.945.768.978 - -

423996 Pendapatan Jasa Perbendaharaan - - 268.870 1.327.047.976 493564,91%

423997 Pendapatan Kelebihan Pelimpahan Pajak/PNBP dari bank/pos Persepsi 1.327.316.846 - 1.097.982.251 229.334.595 20,89%

423998 Pendapatan Penyetoran Kelebihan Hasil Bersih lelang yang tidak diambil oleh yang berhak 15.460.000 105.719.609 683,83% 244.967.621 (139.248.012) -56,84%

423999 Pendapatan Anggaran Lain-Lain 1.729.767.733.000 812.154.972.661 46,95% 1.309.539.124.768 (497.384.152.107) -37,98%

498111 Suspense Pendapatan - - 170.766.851 (170.766.851) -100,00%

- -

424 Pendapatan Badan Layanan Umum 36.271.227.940.000 41.945.888.535.965 115,65% 35.315.457.265.561 6.630.431.270.404 18,77%

4241 Pendapatan Jasa Layanan Umum 34.386.839.048.000 39.467.926.580.136 114,78% 32.472.422.798.456 6.969.558.948.997 21,46%

42411 Pendapatan Penyediaan Barang dan Jasa Kepada Masyarakat 20.898.668.396.000 23.784.221.372.618 113,81% 21.209.101.087.752 2.575.120.284.866 12,14%

424111 Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 10.001.044.605.000 10.486.606.055.433 104,86% 10.214.535.424.138 272.070.631.295 2,66%

424112 Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan 7.622.792.221.000 9.840.473.609.903 129,09% 7.890.326.308.341 1.950.147.301.562 24,72%

424113 Pendapatan Jasa Pelayanan Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi 90.003.004.000 301.586.952.420 335,09% 372.590.131.164 (71.003.178.744) -19,06%

424114 Pendapatan Jasa Pencetakan 361.000.000 1.385.949.601 383,92% 1.332.108.711 53.840.890 4,04%

424115 Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhanan dan Kenavigasian 3.324.000.000 24.137.295.214 726,15% - 24.137.295.214

424116 Pendapatan Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi 2.298.845.600.000 2.616.942.421.561 113,84% 2.150.396.847.389 466.545.574.172 21,70%

424117 Pendapatan Jasa Pelayanan Pemasaran 1.575.030.000 1.081.909.392 68,69% 682.791.487 399.117.905 58,45%

424118 Pendapatan Penyediaan Barang 581.529.995 - 476.722.575 104.807.420 21,98%

424119 Pendapatan Jasa Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya 880.722.936.000 511.425.649.099 58,07% 578.760.753.947 (67.335.104.848) -11,63%

42412 Pendapatan dari Pengelolaan Wilayah/Kawasan Tertentu 1.064.937.344.000 1.141.669.018.989 107,21% 1.152.875.130.810 (11.206.111.821) -0,97%

424121 Pendapatan Pengelolaan Kawasan Otorita 834.869.200.000 941.678.062.765 112,79% 984.908.536.898 (43.230.474.133) -4,39%

424122 Pendapatan Pengelolaan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu - - - -

424123 Pendapatan Pengelolaan Fasilitas Umum Milik Pemerintah 1.302.175.263 - 719.470.304 582.704.959 80,99%

424129 Pendapatan Pengelolaan Kawasan Lainnya 230.068.144.000 198.688.780.961 86,36% 167.247.123.608 31.441.657.353 18,80%

42413 Pengelolaan Dana Khusus untuk Masyarakat 12.423.233.308.000 14.516.091.355.846 116,85% 10.110.446.579.894 4.405.644.775.952 43,58%

424131 Pendapatan Program Dana Penjaminan - - - -

424132 Pendapatan Program Dana Penjaminan Syariah - - - -

424133 Pendapatan Program Modal Ventura 2.672.000.000 7.410.095.729 277,32% 5.147.798.516 2.262.297.213 43,95%

L. 14
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
424134 Pendapatan Program Dana Bergulir Sektoral 765.369.183.000 732.123.476.187 95,66% 667.888.774.996 64.234.701.191 9,62%

424135 Pendapatan Program Dana Bergulir Syariah 27.252.000.000 32.082.577.721 117,73% 33.824.631.286 (1.742.053.565) -5,15%

424136 Pendapatan Investasi 696.477.000.000 627.140.437.869 90,04% 975.592.218.261 (348.451.780.392) -35,72%

424138 Pendapatan Dana Perkebunan Kelapa 9.541.455.524.000 11.687.489.149.029 122,49% 6.902.212.717.058 4.785.276.431.971 69,33%

424139 Pendapatan Pengelolaan Dana Khusus Lainnya 1.390.007.601.000 1.429.845.619.311 102,87% 1.525.780.439.777 (95.934.820.466) -6,29%

42414 Pendapatan dari Pengelolaan BMN pada Pengelola Barang 25.944.832.683 -

424141 Pendapatan dari Pengelolaan BMN pada Pengelola Barang 25.944.832.683 -

4242 Pendapatan Hibah Badan Layanan Umum 36.288.128.000 64.919.719.731 178,90% 95.574.400.463 (30.654.680.732) -32,07%

42421 Pendapatan Hibah Terkait 20.682.000.000 60.490.807.688 292,48% 23.380.447.683 37.110.360.005 158,72%

424211 Pendapatan Hibah Terikat Dalam Negeri - Perorangan 18.158.465.000 - 16.171.098.500 1.987.366.500 12,29%

424212 Pendapatan Hibah Terikat Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha 17.382.000.000 12.793.989.555 73,60% 5.126.796.030 7.667.193.525 149,55%

424213 Pendapatan Hibah Terikat Dalam Negeri - Pemda 3.300.000.000 29.538.353.133 895,10% 1.116.082.000 28.422.271.133 2546,61%

424214 Pendapatan Hibah Terikat Luar Negeri - Perorangan - - - -

424215 Pendapatan Hibah Terikat Luar Negeri - Lembaga/Badan Usaha - - 723.933.008 (723.933.008) -100,00%

424216 Pendapatan Hibah Terikat Luar Negeri - Negara - - - -

424219 Pendapatan Hibah Terikat Lainnya - - 242.538.145 (242.538.145) -100,00%

42422 Pendapatan Hibah Tidak Terikat 15.606.128.000 4.428.912.043 28,38% 72.193.952.780 (67.765.040.737) -93,87%

424221 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - Perorangan 2.277.830.000 - 3.108.707.000 (830.877.000) -26,73%

424222 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha 15.606.128.000 - 0,00% 2.818.425.000 (2.818.425.000) -100,00%

424223 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri - Pemda 1.754.812.043 - 66.266.820.780 (64.512.008.737) -97,35%

424224 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Luar Negeri - Perorangan - - - -

424225 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Luar Negeri - Lembaga/Badan Usaha 396.270.000 - - 396.270.000

424226 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Luar Negeri - Negara - - - -

424229 Pendapatan Hibah Tidak Terikat - Lainnya - - - -

4243 Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU 852.858.957.288 - 780.803.744.818 72.055.212.470 9,23%

42431 Pendapatan Hasil Kerja Sama BLU 730.542.911.000 852.858.957.288 116,74% 780.803.744.818 72.055.212.470 9,23%

424311 Pendapatan Hasil Kerjasama Perorangan 32.050.755.000 74.207.870.602 231,53% 73.709.635.148 498.235.454 0,68%

424312 Pendapatan Hasil Kerjasama Lembaga/Badan Usaha 660.555.587.000 649.127.725.205 98,27% 615.363.328.986 33.764.396.219 5,49%

L. 15
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
424313 Pendapatan Hasil Kerjasama Pemerintah Daerah 37.936.569.000 129.523.361.481 341,42% 91.730.780.684 37.792.580.797 41,20%

4249 Pendapatan BLU Lainnya 1.560.183.278.810 - 1.966.656.321.824 (406.473.043.014) -20,67%

42491 Pendapatan BLU Lainnya 1.117.557.853.000 1.560.183.278.810 139,61% 1.966.656.321.824 (406.473.043.014) -20,67%

424911 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 1.117.557.853.000 1.560.183.278.810 139,61% 1.966.656.321.824 (406.473.043.014) -20,67%

43 Penerimaan Hibah 1.975.172.660.000 8.987.666.279.302 455,03% 11.973.038.735.532 (2.985.372.456.230) -24,93%

431 Pendapatan Hibah Dalam Negeri dan Luar Negeri 8.987.666.279.302 - 11.973.038.735.532 (2.985.372.456.230) -24,93%

4311 Pendapatan Hibah Dalam Negeri 5.741.938.962.115 - 9.264.218.806.825 (3.526.547.485.065) -38,07%

43111 Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Terencana - - - -

431111 Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Terencana Perorangan - - - -

431112 Pendapatan Hibah Dalam Negeri -Terencana Lembaga/Badan Usaha - - - -

431119 Pendapatan Hibah Dalam Negeri-Terencana Lainnya - - - -

43112 Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga - - - -

431121 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung - Bentuk Barang - - - -

431122 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung - Bentuk Jasa - - - -

431123 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung - Bentuk Surat Berharga - - - -

43113 Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Langsung Bentuk Uang 5.741.938.962.115 - 9.264.218.806.825 (3.526.547.485.065) -38,07%

431131 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang- Perorangan 53.083.138.755 - 48.815.498.400 4.267.640.355 8,74%

431132 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang- Lembaga/Badan Usaha 158.452.526.546 - 234.691.074.108 (76.238.547.562) -32,48%

431133 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang- Pemerintah Daerah 5.515.579.169.314 - 8.860.119.728.549 (3.344.540.559.235) -37,75%

431139 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang-Lainnya 14.824.127.500 - 120.592.505.768 (105.768.378.268) -87,71%

4312 Pendapatan Hibah Luar Negeri 3.245.727.317.187 - 2.708.819.928.707 1.300.864.086.965 48,02%

43121 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Terencana 1.226.991.075.038 - 1.454.040.385.043 (227.049.310.005) -15,62%

431211 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Terencana Perorangan - - - -

431212 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Terencana Bilateral 361.889.435.027 - 641.734.515.889 (279.845.080.862) -43,61%

431213 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Terencana Multilateral 865.101.640.011 - 812.305.869.154 52.795.770.857 6,50%

431219 Pendapatan Hibah Luar Negeri-Terencana Lainnya - - - -

43122 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga - - - 763.956.698.485

L. 16
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 1.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN PEMERINTAH PUSAT


TAHUN ANGGARAN 2016 DAN 2015
(dalam rupiah)

TAHUN ANGGARAN % KENAIKAN/


KODE MA URAIAN MA ANGGARAN % TAHUN ANGGARAN 2015 KENAIKAN/ PENURUNAN
2016 PENURUNAN

1 2 3 5 6 4 5=4-3
431221 Pendapatan Hibah Luar Negeri-Langsung Bentuk Barang - - - -

431222 Pendapatan Hibah Luar Negeri-Langsung Bentuk Jasa - - - -

431223 Pendapatan Hibah Luar Negeri-Langsung Bentuk Surat Berharga - - - 763.956.698.485

43123 Pendapatan Hibah Luar Negeri - Langsung Bentuk Uang 2.018.736.242.149 - 1.254.779.543.664 763.956.698.485 60,88%

431231 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung --Langsung Bentuk Uang Perorangan 104.639.542 - 142.325.998 (37.686.456) -26,48%

431232 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung -Langsung Bentuk Uang Bilateral 1.265.014.158.159 - 625.841.222.260 639.172.935.899 102,13%

431233 Pendapatan Hibah Luar Negeri Langsung -Langsung Bentuk Uang Multilateral 707.053.067.964 - 611.631.543.858 95.421.524.106 15,60%
431239 Pendapatan Hibah Luar Negeri -Langsung Bentuk Uang Lainnya 46.564.376.484 - 17.164.451.548 29.399.924.936 171,28%

Jumlah Penerimaan 1.786.225.025.908.000 1.555.934.150.832.790 87,11% 1.508.020.372.856.320 47.913.777.976.465 3,18%

L. 17
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 1.B

REALISASI PENERIMAAN BAGIAN PEMERINTAH ATAS LABA BUMN


UNTUK PERIODE 1 JANUARI 2016 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016

No Nama BUMN Jumlah


(1) (2) (3)

1 PT BRI 4.363.258.200.000,00
2 PT Bank Mandiri 3.660.294.120.000,00
3 PT BNI 1.371.054.746.549,00
4 PT BTN 222.108.873.624,00

Perbankan 9.616.715.940.173,00

1 PT Pertamina 6.800.000.000.000,00
2 PT Telkom 4.883.491.933.858,00
3 PT PLN 2.137.752.000.000,00
4 PT Pupuk Indonesia 1.527.550.000.000,00
5 PT Jasa Raharja 1.453.145.050.000,00
6 PT PGN 1.261.041.419.198,00
7 PT Semen Indonesia 922.484.943.058,00
8 PT Pegadaian 584.315.100.000,00
9 PT Askrindo 501.205.873.929,00
10 PT Bukit Asam 434.040.891.375,00
11 LPEI 378.894.581.154,00
12 PT Pelindo II 371.934.000.000,00
13 PT Angkasa Pura II 337.464.537.557,00
14 PT Inalum 327.142.134.480,00
15 Perum Jamkrindo 312.677.169.115,00
16 PT Kereta Api Indonesia 237.000.000.000,00
17 PT Bio Farma 234.707.000.000,00
18 PT Jasa Marga Tbk 205.293.564.000,00
19 PT Pelindo III 196.709.330.440,00
20 PT Angkasa Pura I 168.308.501.200,00
21 PT Waskita Karya 138.391.786.595,00
22 PT Asuransi Jiwasraya 106.640.782.430,00
23 PT Pelindo I 105.275.000.000,00
24 PT Pelindo IV 102.115.000.000,00
25 Perum Peruri 80.642.600.000,00
26 PT Pembangunan Perumahan 76.079.311.470,00
27 PT Semen Baturaja 67.500.000.000,00
28 PT ASDP Indonesia Ferry 66.854.318.980,00
29 Perum Perhutani 71.851.180.825,00
30 PT Wijaya Karya 81.400.000.000,00

L. 18
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 1.B

REALISASI PENERIMAAN BAGIAN PEMERINTAH ATAS LABA BUMN


UNTUK PERIODE 1 JANUARI 2016 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016

No Nama BUMN Jumlah


(1) (2) (3)
31 PT Adhi Karya 47.626.969.746,00
32 PT Kimia Farma 44.805.511.646,00
33 PT Asuransi Jasa Indonesia 34.093.253.925,00
34 PT Sucofindo 21.403.000.000,00
35 PT Timah 19.809.592.772,00
36 Perum Jasa Tirta I 18.906.000.000,00
37 Perum Jasa Tirta II 13.651.000.000,00
38 PT Brantas Abipraya 13.151.353.927,00
39 PT Surveyor Indonesia 12.768.000.000,00
40 PT Hutama Karya 13.043.084.175,00
41 Perum Perumnas 12.291.917.260,00
42 PT Perusahaan Pengelolaan Aset 10.216.000.000,00
43 PT Pengembangan Pariwisata Indonesia 9.636.622.739,00
44 PT Biro Klasifikasi Indonesia 8.430.000.000,00
45 PT Kawasan Berikat Nusantara 8.270.137.963,00
46 PT Bhanda Ghara Reksa 6.005.887.659,00
47 PT Dahana 4.464.461.591,00
48 PT Pos Indonesia 2.998.949.047,00
49 PT TWC Borobudur 2.497.405.000,00
50 PT Kawasan Industri Medan 2.027.109.457,00
51 PT Kawasan Industri Wijayakusuma 1.897.375.588,00
52 PT Rajawali Nusantara Indonesia 1.832.817.259,00
53 PT Sarinah 895.939.037,00
54 PT Kawasan Industri Makassar 447.123.600,00
Non Perbankan 24.483.077.522.055,00

No Nama Non BUMN (Minoritas) Jumlah


(1) (2) (3)

1 PT Bank Bukopin 32.944.635.541,00

Perbankan 32.944.635.541,00

1 Asean Bintulu Fertilizer Sdn Bhd 389.653.465.385,00


2 PT Perkebunan Nusantara IV 17.826.647.412,00
3 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut 14.286.872.419,00
4 PT Socfindo 13.612.277.000,00
5 PT Perkebunan Nusantara XI 8.378.941.145,00

L. 19
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 1.B

REALISASI PENERIMAAN BAGIAN PEMERINTAH ATAS LABA BUMN


UNTUK PERIODE 1 JANUARI 2016 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016

No Nama BUMN Jumlah


(1) (2) (3)
6 PT Perkebunan Nusantara X 5.464.538.584,00
7 PT Perkebunan Nusantara V 5.074.665.747,00
8 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung 4.613.538.245,00
9 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri 6.173.189.613,04
10 PT Perkebunan Nusantara XII 405.580.114,00
11 PT Perkebunan Nusantara VI 280.231.303,00

Non Perbankan 465.769.946.967,04

Pembayaran Piutang
No BUMN Jumlah
1 PT Perkebunan Nusantara II 350.000.000,00
2 PT Inhutani I 700.000.000,00
3 PT Inhutani V 180.000.000,00
4 PT Balai Pustaka 100.000.000,00
5 Perum Perumnas 750.000.000,00
6 PT Bina Karya 113.325.680
Jumlah Pembayaran Piutang 2.193.325.680,00

Pembayaran Dividen Interim

1 Asean Bintulu Fertilizer Sdn Bhd 25.473.836.522,00


2 PT Pertamina (Persero) 500.000.000.000,00
3 PT Telkom 1.000.002.009.639,00
4 PT Socfindo 50.502.397.500,00

1.575.978.243.661,00

PMN

1 PT Krakatau Steel 956.493.260.000,00

Transaksi Lainnya 956.493.260.000,00

JUMLAH TOTAL 37.133.172.874.077,00

L. 20
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 855.830.897.000 749.252.141.176 14.370.676.843 734.881.464.333 (120.949.432.667)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 122.263.395.000 109.847.284.132 109.225.579 109.738.058.553 (12.525.336.447)
02 MAJELIS 733.567.502.000 639.404.857.044 14.261.451.264 625.143.405.780 (108.424.096.220)
002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 4.722.693.041.000 3.773.054.750.642 73.928.107.442 3.699.126.643.200 (1.023.566.397.800)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 1.289.948.353.000 943.755.549.817 4.924.312.264 938.831.237.553 (351.117.115.447)
02 DEWAN 3.432.744.688.000 2.829.299.200.825 69.003.795.178 2.760.295.405.647 (672.449.282.353)
004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 3.441.768.776.000 3.134.529.943.502 34.469.212.271 3.100.060.731.231 (341.708.044.769)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 2.632.050.470.000 2.399.267.698.784 12.301.985.776 2.386.965.713.008 (245.084.756.992)
02 B.P.K. PUSAT 809.718.306.000 735.262.244.718 22.167.226.495 713.095.018.223 (96.623.287.777)
005 MAHKAMAH AGUNG 8.796.345.309.000 8.266.707.426.412 4.655.556.331 8.262.051.870.081 (534.293.438.919)
01 BADAN URUSAN ADMINISTRASI 8.293.911.809.000 7.787.141.098.775 3.357.675.463 7.783.783.423.312 (510.128.385.688)
02 KEPANITERAAN 162.270.100.000 154.442.440.932 51.828.988 154.390.611.944 (7.879.488.056)
03 DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM 116.141.000.000 111.561.798.903 347.869.478 111.213.929.425 (4.927.070.575)
04 DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA 71.956.600.000 70.596.522.466 120.176.962 70.476.345.504 (1.480.254.496)
05 DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN MILITER DAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA 22.831.000.000 21.937.768.453 58.084.988 21.879.683.465 (951.316.535)
06 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN P 97.834.800.000 89.704.804.116 695.799.946 89.009.004.170 (8.825.795.830)
07 BADAN PENGAWASAN MAHKAMAH AGUNG 31.400.000.000 31.322.992.767 24.120.506 31.298.872.261 (101.127.739)
006 KEJAKSAAN RI 5.293.717.658.000 4.290.513.995.793 7.689.933.441 4.282.824.062.352 (1.010.893.595.648)
01 KEJAKSAAN RI 5.293.717.658.000 4.290.513.995.793 7.689.933.441 4.282.824.062.352 (1.010.893.595.648)
007 SEKRETARIAT NEGARA 2.640.905.224.000 2.120.591.297.690 1.613.692.933 2.118.977.604.757 (521.927.619.243)
01 SEKRETARIAT NEGARA 1.581.520.734.000 1.312.816.327.393 505.531.317 1.312.310.796.076 (269.209.937.924)
03 SEKRETARIAT KEPRESIDENAN 495.086.839.000 410.126.385.333 23.854.278 410.102.531.055 (84.984.307.945)
04 SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN 232.750.696.000 146.120.653.825 116750375 146.003.903.450 (86.746.792.550)
05 SEKRETARIAT MILITER PRESIDEN 30.426.843.000 25.374.704.788 113.039.484 25.261.665.304 (5.165.177.696)
06 PASUKAN PENGAMANAN PRESIDEN 32.195.673.000 26.154.129.884 0 26.154.129.884 (6.041.543.116)
07 DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN 41.521.500.000 34.700.453.308 23660259 34.676.793.049 (6.844.706.951)
09 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK) 82.929.360.000 67.721.646.324 526.346.643 67.195.299.681 (15.734.060.319)
10 KANTOR STAF PRESIDEN 144.473.579.000 97.576.996.835 304.510.577 97.272.486.258 (47.201.092.742)
010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 3.774.080.320.000 2.877.257.495.841 17.072.532.169 2.860.184.963.672 (913.895.356.328)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 906.198.973.000 790.277.603.132 4.175.677.497 786.101.925.635 (120.097.047.365)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 63.260.709.000 50.258.428.574 1.321.244.347 48.937.184.227 (14.323.524.773)
03 DITJEN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 157.786.916.000 122.995.939.331 651.810.354 122.344.128.977 (35.442.787.023)
04 DITJEN PEMERINTAHAN UMUM 193.024.380.000 147.518.819.456 779.790.961 146.739.028.495 (46.285.351.505)
05 DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 418.157.205.000 220.289.405.745 1.536.893.658 218.752.512.087 (199.404.692.913)
06 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH 199.057.448.000 177.313.361.513 2.360.189.932 174.953.171.581 (24.104.276.419)
07 DITJEN OTONOMI DAERAH 131.105.867.000 96.034.909.030 1.504.127.005 94.530.782.025 (36.575.084.975)
08 DITJEN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN 1.404.134.932.000 1.014.678.901.872 2.128.458.471 1.012.550.443.401 (391.584.488.599)
09 DITJEN BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH 82.034.258.000 62.604.373.854 773.483.901 61.830.889.953 (20.203.368.047)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 47.654.831.000 44.125.338.395 741.211.191 43.384.127.204 (4.270.703.796)
12 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 171.664.801.000 151.160.414.939 1.099.644.852 150.060.770.087 (21.604.030.913)
011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 7.120.298.228.000 6.121.504.903.375 6.385.494.124 6.115.119.409.251 (1.005.178.818.749)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 5.950.962.522.000 5.020.403.990.178 3.003.391.735 5.017.400.598.443 (933.561.923.557)
02 DITJEN ASIA PASIFIK DAN AFRIKA 87.766.053.000 77.669.118.960 638.666.725 77.030.452.235 (10.735.600.765)
03 DITJEN AMERIKA DAN EROPA 44.954.705.000 39.673.351.091 92.206.842 39.581.144.249 (5.373.560.751)
04 DITJEN KERJASAMA ASEAN 62.661.663.000 54.949.700.917 217.604.104 54.732.096.813 (7.929.566.187)
05 DIREKTORAT JENDERAL MULTILATERAL 649.253.450.000 641.481.637.678 208.998.045 641.272.639.633 (7.980.810.367)
06 DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN DIPLOMASI PUBLIK 94.271.806.000 81.486.456.224 240.775.264 81.245.680.960 (13.026.125.040)
07 DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL 41.719.003.000 36.219.985.268 131.686.877 36.088.298.391 (5.630.704.609)
08 DIREKTORAT JENDERAL PROTOKOL DAN KONSULER 126.715.753.000 112.938.013.256 1.344.157.026 111.593.856.230 (15.121.896.770)
09 INSPEKTORAT JENDERAL 32.441.758.000 28.099.011.974 464.779.653 27.634.232.321 (4.807.525.679)

L. 21
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
11 BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN 29.551.515.000 28.583.637.829 43.227.853 28.540.409.976 (1.011.105.024)
012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 112.399.553.513.000 98.163.146.390.250 75.035.762.276 98.088.110.627.974 (14.311.442.885.026)
01 KEMENTERIAN PERTAHANAN 22.643.452.712.000 17.154.856.544.587 33.796.877.104 17.121.059.667.483 (5.522.393.044.517)
21 MARKAS BESAR TNI 9.920.012.402.000 9.172.224.583.574 6.523.255.004 9.165.701.328.570 (754.311.073.430)
22 MARKAS BESAR TNI AD 47.392.988.330.000 43.525.674.458.150 23.625.404.738 43.502.049.053.412 (3.890.939.276.588)
23 MARKAS BESAR TNI AL 17.274.843.727.000 15.171.153.384.616 3.708.496.807 15.167.444.887.809 (2.107.398.839.191)
24 MARKAS BESAR TNI AU 15.168.256.342.000 13.139.237.419.323 7.381.728.623 13.131.855.690.700 (2.036.400.651.300)
013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 11.631.641.874.000 10.653.384.657.712 24.787.355.558 10.628.597.302.154 (1.003.044.571.846)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 2.554.997.139.000 2.527.280.002.583 1.521.189.730 2.525.758.812.853 (29.238.326.147)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 36.787.404.000 35.970.979.278 378.962.606 35.592.016.672 (1.195.387.328)
03 DITJEN ADMINISTRASI HUKUM UMUM 738.609.180.000 580.702.870.902 8.973.101.563 571.729.769.339 (166.879.410.661)
05 DITJEN PEMASYARAKATAN 5.526.377.962.000 5.050.532.383.845 3.091.479.656 5.047.440.904.189 (478.937.057.811)
06 DITJEN IMIGRASI 2.251.231.790.000 1.991.851.904.171 7.373.802.496 1.984.478.101.675 (266.753.688.325)
07 DITJEN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 179.029.987.000 146.401.473.866 783.975.325 145.617.498.541 (33.412.488.459)
08 DITJEN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 56.690.728.000 47.139.788.342 240.274.740 46.899.513.602 (9.791.214.398)
09 DITJEN HAK ASASI MANUSIA 39.862.552.000 38.358.504.066 25.449.053 38.333.055.013 (1.529.496.987)
10 BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL 104.198.311.000 97.202.383.854 195.092.261 97.007.291.593 (7.191.019.407)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANAN HAM 30.557.685.000 29.333.446.715 21.498.266 29.311.948.449 (1.245.736.551)
12 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 113.299.136.000 108.610.920.090 2.182.529.862 106.428.390.228 (6.870.745.772)
015 KEMENTERIAN KEUANGAN 43.829.847.448.000 39.262.270.122.776 27.511.219.478 39.234.758.903.298 (4.595.088.544.702)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 15.593.150.060.000 14.542.278.310.103 12.773.541.448 14.529.504.768.655 (1.063.645.291.345)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 104.253.813.000 92.063.074.237 130.326.281 91.932.747.956 (12.321.065.044)
03 DITJEN ANGGARAN 149.345.064.000 134.414.337.653 531.186.945 133.883.150.708 (15.461.913.292)
04 DITJEN PAJAK 7.620.257.307.000 7.076.291.093.720 9.536.438.559 7.066.754.655.161 (553.502.651.839)
05 DITJEN BEA DAN CUKAI 3.509.551.901.000 3.309.812.099.844 1.327.741.391 3.308.484.358.453 (201.067.542.547)
06 DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN 126.078.440.000 91.210.638.842 558.945.843 90.651.692.999 (35.426.747.001)
07 DITJEN PENGELOLAAN UTANG 100.718.785.000 76.096.711.955 143.665.432 75.953.046.523 (24.765.738.477)
08 DITJEN PERBENDAHARAAN 15.069.357.478.000 12.569.754.587.314 481.119.030 12.569.273.468.284 (2.500.084.009.716)
09 DITJEN KEKAYAAN NEGARA 651.696.081.000 534.445.393.382 864.747.094 533.580.646.288 (118.115.434.712)
11 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN 679.714.970.000 625.031.222.526 1.106.878.460 623.924.344.066 (55.790.625.934)
12 BADAN KEBIJAKAN FISKAL 225.723.549.000 210.872.653.200 56.628.995 210.816.024.205 (14.907.524.795)
018 KEMENTERIAN PERTANIAN 27.727.427.534.000 21.162.192.288.089 42.784.464.299 21.119.407.823.790 (6.608.019.710.210)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 1.563.096.836.000 1.370.186.497.839 5.546.766.553 1.364.639.731.286 (198.457.104.714)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 93.655.909.000 77.694.883.639 244.382.170 77.450.501.469 (16.205.407.531)
03 DITJEN TANAMAN PANGAN 7.607.185.856.000 4.743.459.998.150 13.129.575.078 4.730.330.423.072 (2.876.855.432.928)
04 DITJEN HOLTIKULTURA 1.050.297.366.000 954.475.375.474 204.626.156 954.270.749.318 (96.026.616.682)
05 DITJEN PERKEBUNAN 1.192.418.283.000 1.046.420.253.226 3.722.335.723 1.042.697.917.503 (149.720.365.497)
06 DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2.161.641.308.000 1.470.811.841.009 1.866.249.739 1.468.945.591.270 (692.695.716.730)
08 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN 9.109.711.454.000 6.881.142.755.310 11.444.534.741 6.869.698.220.569 (2.240.013.233.431)
09 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 1.925.538.138.000 1.786.524.538.412 1.146.790.818 1.785.377.747.594 (140.160.390.406)
10 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDA PERTANIAN 1.423.601.567.000 1.340.950.280.132 1.948.121.551 1.339.002.158.581 (84.599.408.419)
11 BADAN KETAHANAN PANGAN 705.856.464.000 641.736.096.239 3.151.161.132 638.584.935.107 (67.271.528.893)
12 BADAN KARANTINA PERTANIAN 894.424.353.000 848.789.768.659 379.920.638 848.409.848.021 (46.014.504.979)
019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 3.019.263.184.000 2.071.561.094.046 2.170.485.655 2.069.390.608.391 (949.872.575.609)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 1.007.819.100.000 767.473.359.927 675.747.611 766.797.612.316 (241.021.487.684)
02 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO 188.780.234.000 110.512.594.400 142.855.253 110.369.739.147 (78.410.494.853)
03 DIREKTORAT JENDERAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR 163.583.009.000 92.955.798.464 297.158.740 92.658.639.724 (70.924.369.276)
04 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI 142.170.866.000 98.819.676.161 36.968.375 98.782.707.786 (43.388.158.214)
05 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH 432.868.000.000 219.437.744.256 277.740.941 219.160.003.315 (213.707.996.685)
06 INSPEKTORAT JENDERAL 46.925.395.000 40.312.998.442 174.734.824 40.138.263.618 (6.787.131.382)

L. 22
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
07 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI 576.657.149.000 539.161.120.296 438.914.742 538.722.205.554 (37.934.943.446)
08 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI 404.100.947.000 160.724.140.159 78.357.306 160.645.782.853 (243.455.164.147)
09 DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA INDUSTRI INTERNATIONAL 56.358.484.000 42.163.661.941 48.007.863 42.115.654.078 (14.242.829.922)
020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 7.754.599.715.000 5.900.196.910.130 11.052.613.152 5.889.144.296.978 (1.865.455.418.022)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 483.862.219.000 346.655.131.791 1.618.426.854 345.036.704.937 (138.825.514.063)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 77.446.476.000 65.927.272.992 782.367.177 65.144.905.815 (12.301.570.185)
04 DITJEN MINYAK DAN GAS BUMI 2.244.110.487.000 1.788.079.732.731 116.293.235 1.787.963.439.496 (456.147.047.504)
05 DITJEN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI 193.236.727.000 147.400.547.800 684.453.921 146.716.093.879 (46.520.633.121)
06 DITJEN MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 220.291.482.000 155.765.773.531 187.950.730 155.577.822.801 (64.713.659.199)
07 DEWAN ENERGI NASIONAL 65.526.676.000 50.352.006.086 68.919.178 50.283.086.908 (15.243.589.092)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 807.618.646.000 626.835.974.688 1.340.089.832 625.495.884.856 (182.122.761.144)
12 BADAN DIKLAT ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 643.406.124.000 500.445.319.080 562.105.769 499.883.213.311 (143.522.910.689)
13 BADAN GEOLOGI 778.413.926.000 622.965.224.007 2.169.791.002 620.795.433.005 (157.618.492.995)
14 BPH MIGAS 123.702.164.000 94.990.178.814 579.541.230 94.410.637.584 (29.291.526.416)
15 DITJEN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI 2.116.984.788.000 1.500.779.748.610 2.942.674.224 1.497.837.074.386 (619.147.713.614)
022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 43.151.241.937.000 31.813.659.133.402 40.321.062.169 31.773.338.071.233 (11.377.903.865.767)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 804.757.664.000 639.512.906.194 4.928.952.153 634.583.954.041 (170.173.709.959)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 100.159.772.000 90.130.536.867 270.311.597 89.860.225.270 (10.299.546.730)
03 DITJEN PERHUBUNGAN DARAT 3.518.426.925.000 2.840.405.115.827 3.510.958.261 2.836.894.157.566 (681.532.767.434)
04 DITJEN PERHUBUNGAN LAUT 12.905.773.625.000 9.586.010.257.581 13.283.319.195 9.572.726.938.386 (3.333.046.686.614)
05 DITJEN PERHUBUNGAN UDARA 9.555.530.015.000 8.242.505.284.825 12.896.845.980 8.229.608.438.845 (1.325.921.576.155)
08 DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN 10.407.315.735.000 5.805.099.603.196 1.422.096.162 5.803.677.507.034 (4.603.638.227.966)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN 206.259.234.000 157.247.997.585 575.060.408 156.672.937.177 (49.586.296.823)
12 BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PERHUBUNGAN 5.653.018.967.000 4.452.747.431.327 3.433.518.413 4.449.313.912.914 (1.203.705.054.086)
023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 43.605.863.439.000 38.924.272.044.637 361.043.222.470 38.563.228.822.167 (5.042.634.616.833)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 2.603.949.701.000 2.299.955.450.058 140.885.284.996 2.159.070.165.062 (444.879.535.938)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 166.550.467.000 148.362.492.281 9.043.292.238 139.319.200.043 (27.231.266.957)
03 DITJEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 24.195.401.503.000 21.893.745.073.699 106.634.942.511 21.787.110.131.188 (2.408.291.371.812)
05 DITJEN PAUD-DIKMAS 1.826.883.710.000 1.511.070.535.308 29.485.956.744 1.481.584.578.564 (345.299.131.436)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DIKBUD 1.253.314.938.000 1.074.894.380.299 4.151.113.225 1.070.743.267.074 (182.571.670.926)
13 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA 415.666.040.000 326.917.237.731 3.465.557.636 323.451.680.095 (92.214.359.905)
15 DITJEN KEBUDAYAAN 1.547.274.729.000 1.229.964.520.041 9.104.788.124 1.220.859.731.917 (326.414.997.083)
16 DITJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 11.596.822.351.000 10.439.362.355.220 58.272.286.996 10.381.090.068.224 (1.215.732.282.776)
024 KEMENTERIAN KESEHATAN 65.662.592.997.000 57.143.310.311.995 132.108.058.486 57.011.202.253.509 (8.651.390.743.491)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 29.614.669.816.000 28.492.123.076.839 14.654.544.067 28.477.468.532.772 (1.137.201.283.228)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 105.000.000.000 95.984.586.783 836.926.646 95.147.660.137 (9.852.339.863)
03 DITJEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 2.638.851.122.000 1.655.558.045.660 10.997.460.023 1.644.560.585.637 (994.290.536.363)
04 DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN 18.511.935.411.000 15.831.517.121.527 11.740.544.315 15.819.776.577.212 (2.692.158.833.788)
05 DITJEN PENGENDALIAAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 4.580.562.750.000 3.491.334.473.360 14.789.151.319 3.476.545.322.041 (1.104.017.427.959)
07 DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 3.251.823.220.000 2.735.947.997.054 12.818.022.360 2.723.129.974.694 (528.693.245.306)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 1.048.691.657.000 755.131.133.877 21.637.943.352 733.493.190.525 (315.198.466.475)
12 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN 5.911.059.021.000 4.085.713.876.895 44.633.466.404 4.041.080.410.491 (1.869.978.610.509)
025 KEMENTERIAN AGAMA 56.815.475.045.000 53.198.655.275.775 90.199.367.288 53.108.455.908.487 (3.707.019.136.513)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 2.321.656.279.000 2.063.936.198.456 8.992.562.910 2.054.943.635.546 (266.712.643.454)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 139.810.164.000 134.324.088.486 3.517.808.481 130.806.280.005 (9.003.883.995)
03 DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 5.200.480.519.000 4.511.651.454.998 13.538.580.858 4.498.112.874.140 (702.367.644.860)
04 DITJEN PENDIDIKAN ISLAM 44.240.451.758.000 42.015.015.460.037 43.476.772.428 41.971.538.687.609 (2.268.913.070.391)
05 DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN 1.499.158.317.000 1.428.254.574.922 2.137.310.837 1.426.117.264.085 (73.041.052.915)
06 DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT KHATOLIK 817.918.504.000 738.495.704.285 689.090.708 737.806.613.577 (80.111.890.423)
07 DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU 634.664.130.000 595.338.560.043 3.439.145.693 591.899.414.350 (42.764.715.650)

L. 23
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
08 DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA 286.572.845.000 253.572.810.834 5.011.874.972 248.560.935.862 (38.011.909.138)
09 DITJEN PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH 1.100.716.913.000 959.690.355.137 3.386.210.990 956.304.144.147 (144.412.768.853)
11 BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN 574.045.616.000 498.376.068.577 6.010.009.411 492.366.059.166 (81.679.556.834)
026 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2.964.028.018.000 2.328.165.239.495 8.856.311.593 2.319.308.927.902 (644.719.090.098)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 292.122.884.000 212.821.556.976 1.153.583.885 211.667.973.091 (80.454.910.909)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 48.319.479.000 40.438.201.027 39.586.573 40.398.614.454 (7.920.864.546)
04 DITJEN PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA 858.380.381.000 650.957.284.318 3.516.726.983 647.440.557.335 (210.939.823.665)
05 DITJEN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL & JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 239.497.430.000 190.569.839.894 2.046.184.472 188.523.655.422 (50.973.774.578)
08 DITJEN PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN 375.631.741.000 293.247.376.411 399.863.810 292.847.512.601 (82.784.228.399)
11 BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASI 71.275.259.000 53.085.249.278 116.826.263 52.968.423.015 (18.306.835.985)
13 DITJEN PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS 1.078.800.844.000 887.045.731.591 1.583.539.607 885.462.191.984 (193.338.652.016)
027 KEMENTERIAN SOSIAL 13.498.787.380.000 12.518.778.687.173 218.936.847.581 12.299.841.839.592 (1.198.945.540.408)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 412.657.336.000 319.727.733.784 1.216.527.460 318.511.206.324 (94.146.129.676)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 29.811.653.000 26.889.985.036 39.484.829 26.850.500.207 (2.961.152.793)
03 DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL 498.291.036.000 411.388.028.920 4.118.966.111 407.269.062.809 (91.021.973.191)
04 DITJEN REHABILITASI SOSIAL 1.345.090.469.000 1.208.684.987.377 9.378.118.377 1.199.306.869.000 (145.783.600.000)
05 DITJEN PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL 9.970.460.576.000 9.503.509.162.033 195.894.841.047 9.307.614.320.986 (662.846.255.014)
06 DITJEN PENANGANAN FAKIR MISKIN 910.733.564.000 766.280.841.897 6.581.075.235 759.699.766.662 (151.033.797.338)
11 BADAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 331.742.746.000 282.297.948.126 1.707.834.522 280.590.113.604 (51.152.632.396)
029 KEMENTERIAN KEHUTANAN 5.953.393.689.000 4.898.337.316.121 15.237.268.685 4.883.100.047.436 (1.070.293.641.564)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 906.085.544.000 703.839.006.269 888.584.660 702.950.421.609 (203.135.122.391)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 65.795.221.000 62.238.982.146 499.322.519 61.739.659.627 (4.055.561.373)
03 DITJEN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI 333.709.994.000 267.895.038.561 946.393.600 266.948.644.961 (66.761.349.039)
04 DITJEN PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG 1.019.933.857.000 796.556.988.676 1.771.206.598 794.785.782.078 (225.148.074.922)
05 DITJEN KONSERVASI SDA DAN 1.284.235.032.000 1.130.979.863.517 4.111.342.710 1.126.868.520.807 (157.366.511.193)
06 DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN 323.973.949.000 297.948.769.036 1.146.146.718 296.802.622.318 (27.171.326.682)
07 BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI 320.489.412.000 303.115.902.409 973.109.431 302.142.792.978 (18.346.619.022)
08 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER 348.061.545.000 332.368.054.262 330.061.301 332.037.992.961 (16.023.552.039)
09 DITJEN PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMARITIMAN 242.267.995.000 169.924.610.513 422.903.925 169.501.706.588 (72.766.288.412)
10 DITJEN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN 247.828.145.000 202.700.699.876 356.908.440 202.343.791.436 (45.484.353.564)
11 DITJEN PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM 586.732.144.000 414.169.069.534 2.930.238.339 411.238.831.195 (175.493.312.805)
12 DITJEN PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN 133.418.823.000 116.927.451.297 316.527.136 116.610.924.161 (16.807.898.839)
13 DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN 140.862.028.000 99.672.880.025 544.523.308 99.128.356.717 (41.733.671.283)
032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 10.614.735.547.000 6.492.569.383.836 10.186.613.901 6.482.382.769.935 (4.132.352.777.065)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 391.689.657.000 347.036.924.286 543.176.323 346.493.747.963 (45.195.909.037)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 77.016.176.000 65.690.347.398 32.793.499 65.657.553.899 (11.358.622.101)
03 DITJEN PERIKANAN TANGKAP 2.758.573.977.000 1.147.065.442.097 2.025.732.685 1.145.039.709.412 (1.613.534.267.588)
04 DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA 1.435.079.319.000 958.695.686.293 820.218.964 957.875.467.329 (477.203.851.671)
05 DITJEN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA KELAUTAN & PERIKANAN 1.147.340.161.000 739.064.757.231 1.298.343.066 737.766.414.165 (409.573.746.835)
06 DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN (P2HP) 1.302.184.880.000 715.282.272.928 331.946.333 714.950.326.595 (587.234.553.405)
07 DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (KP3K) 915.994.464.000 638.767.183.033 2.237.595.895 636.529.587.138 (279.464.876.862)
11 BADAN RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN (BRKP) 728.276.809.000 578.087.138.883 702.678.037 577.384.460.846 (150.892.348.154)
12 BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.237.205.137.000 791.431.101.795 1.433.239.829 789.997.861.966 (447.207.275.034)
13 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN 621.374.967.000 511.448.529.892 760.889.270 510.687.640.622 (110.687.326.378)
033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 98.191.487.770.000 83.417.783.485.093 155.134.007.590 83.262.649.477.503 (14.928.838.292.497)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 453.518.657.000 421.130.607.444 339.213.579 420.791.393.865 (32.727.263.135)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 110.167.034.000 88.077.477.318 1.294.044.892 86.783.432.426 (23.383.601.574)
04 DITJEN BINA MARGA 41.194.940.846.000 34.563.691.908.893 92.875.469.865 34.470.816.439.028 (6.724.124.406.972)
05 DITJEN CIPTA KARYA 17.718.709.608.000 14.170.065.570.573 13.142.779.755 14.156.922.790.818 (3.561.786.817.182)
06 DITJEN SUMBER DAYA AIR 28.294.304.251.000 24.646.069.716.700 18.385.851.190 24.627.683.865.510 (3.666.620.385.490)

L. 24
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
07 DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN 8.142.362.419.000 7.513.633.984.269 22.796.386.874 7.490.837.597.395 (651.524.821.605)
08 DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN 224.171.215.000 194.751.391.400 23.438.064 194.727.953.336 (29.443.261.664)
11 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 547.863.524.000 502.955.037.229 928.228.945 502.026.808.284 (45.836.715.716)
13 BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI 639.549.456.000 570.686.373.561 2.713.702.488 567.972.671.073 (71.576.784.927)
14 BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH 414.934.398.000 341.417.219.042 2.050.523.323 339.366.695.719 (75.567.702.281)
15 BADAN PENGEMBANGAN SDM 450.966.362.000 405.304.198.664 584.368.615 404.719.830.049 (46.246.531.951)
034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 280.915.962.000 244.694.075.372 558.533.182 244.135.542.190 (36.780.419.810)
01 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 280.915.962.000 244.694.075.372 558.533.182 244.135.542.190 (36.780.419.810)
035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 366.822.235.000 302.886.220.684 622.697.554 302.263.523.130 (64.558.711.870)
01 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 366.822.235.000 302.886.220.684 622.697.554 302.263.523.130 (64.558.711.870)
036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 427.988.593.000 280.552.398.756 696.670.995 279.855.727.761 (148.132.865.239)
01 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 427.988.593.000 280.552.398.756 696.670.995 279.855.727.761 (148.132.865.239)
040 KEMENTERIAN PARIWISATA 4.224.362.266.000 3.302.616.573.273 2.833.897.784 3.299.782.675.489 (924.579.590.511)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 4.224.362.266.000 3.302.616.573.273 2.833.897.784 3.299.782.675.489 (924.579.590.511)
041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 249.922.667.000 178.893.283.632 946.617.632 177.946.666.000 (71.976.001.000)
01 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 249.922.667.000 178.893.283.632 946.617.632 177.946.666.000 (71.976.001.000)
042 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 44.185.547.809.000 37.754.637.575.481 83.154.983.697 37.671.482.591.784 (6.514.065.217.216)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 30.776.698.811.000 28.185.161.067.707 64.364.917.806 28.120.796.149.901 (2.655.902.661.099)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 43.589.184.000 39.579.531.092 1.051.209.564 38.528.321.528 (5.060.862.472)
03 DITJEN KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI 932.923.732.000 682.636.801.535 3.886.303.323 678.750.498.212 (254.173.233.788)
04 DITJEN PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 7.631.928.705.000 5.625.791.470.513 7.177.754.387 5.618.613.716.126 (2.013.314.988.874)
05 DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 3.094.537.522.000 1.593.626.462.851 1.864.504.934 1.591.761.957.917 (1.502.775.564.083)
06 DITJEN RISET DAN PENGEMBANGAN 1.515.260.955.000 1.448.853.558.502 4.763.970.573 1.444.089.587.929 (71.171.367.071)
07 DITJEN PENGUASAAN INOVASI 190.608.900.000 178.988.683.281 46.323.110 178.942.360.171 (625.040.904.023)
044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1.065.438.716.000 957.668.924.073 884.639.643 956.784.284.430 (108.654.431.570)
01 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1.065.438.716.000 957.668.924.073 884.639.643 956.784.284.430 (108.654.431.570)
047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 708.851.452.000 655.719.562.671 4.742.875.064 650.976.687.607 (57.874.764.393)
01 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 708.851.452.000 655.719.562.671 4.742.875.064 650.976.687.607 (57.874.764.393)
048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 180.584.644.000 156.825.290.492 3.328.658.002 153.496.632.490 (27.088.011.510)
01 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 180.584.644.000 156.825.290.492 3.328.658.002 153.496.632.490 (27.088.011.510)
050 BADAN INTELIJEN NEGARA 2.425.308.451.000 2.187.681.491.584 179.529.661 2.187.501.961.923 (237.806.489.077)
01 BADAN INTELIJEN NEGARA 2.425.308.451.000 2.187.681.491.584 179.529.661 2.187.501.961.923 (237.806.489.077)
051 LEMBAGA SANDI NEGARA 1.740.784.452.000 1.552.910.440.681 6.958.472.309 1.545.951.968.372 (194.832.483.628)
01 LEMBAGA SANDI NEGARA 1.740.784.452.000 1.552.910.440.681 6.958.472.309 1.545.951.968.372 (194.832.483.628)
052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 158.365.742.000 141.834.093.424 925.355 141.833.168.069 (16.532.573.931)
01 SETJEN DEWAN KETAHANAN NASIONAL 158.365.742.000 141.834.093.424 925.355 141.833.168.069 (16.532.573.931)
054 BADAN PUSAT STATISTIK 5.060.851.131.000 4.614.971.782.625 4.116.182.522 4.610.855.600.103 (449.995.530.897)
01 BADAN PUSAT STATISTIK 5.060.851.131.000 4.614.971.782.625 4.116.182.522 4.610.855.600.103 (449.995.530.897)
055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2.187.213.031.000 1.893.373.289.341 2.353.791.241 1.891.019.498.100 (296.193.532.900)
01 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2.187.213.031.000 1.893.373.289.341 2.353.791.241 1.891.019.498.100 (296.193.532.900)
056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 6.027.040.484.000 5.180.308.774.370 13.631.475.138 5.166.677.299.232 (860.363.184.768)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 5.357.021.036.000 4.646.293.422.630 8.200.082.255 4.638.093.340.375 (718.927.695.625)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 9.961.364.000 9.345.892.338 366.198.620 8.979.693.718 (981.670.282)
03 DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG 308.875.109.000 243.091.950.941 500.188.931 242.591.762.010 (66.283.346.990)
04 DIREKTORAT JENDERAL INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN 123.213.397.000 88.518.283.520 756.378.468 87.761.905.052 (35.451.491.948)
05 DIREKTORAT JENDERAL HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN 12.979.790.000 9.570.637.266 335.675.641 9.234.961.625 (3.744.828.375)
06 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA 20.930.429.000 16.760.770.648 904.127.909 15.856.642.739 (5.073.786.261)
07 DIREKTORAT JENDERAL PENGADAAN TANAH 16.191.681.000 14.435.645.585 474.293.330 13.961.352.255 (2.230.328.745)
08 DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH 165.499.544.000 143.016.665.901 1.775.980.388 141.240.685.513 (24.258.858.487)
09 DIREKTORAT JENDERAL PENANGANAN MASALAH AGRARIA 12.368.134.000 9.275.505.541 318.549.596 8.956.955.945 (3.411.178.055)

L. 25
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 812.268.752.000 617.004.620.057 179.676.932 616.824.943.125 (195.443.808.875)
01 PERPUSTAKAAN NASIONAL 812.268.752.000 617.004.620.057 179.676.932 616.824.943.125 (195.443.808.875)
059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 5.121.498.379.000 3.588.608.457.629 5.872.478.117 3.582.735.979.512 (1.538.762.399.488)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 301.308.594.000 251.255.248.748 552.848.458 250.702.400.290 (50.606.193.710)
02 INSPEKTORAT JENDERAL 22.606.100.000 20.534.390.628 128.836.043 20.405.554.585 (2.200.545.415)
03 DITJEN POS DAN TELEKOMUNIKASI 1.011.106.001.000 673.091.233.816 1.945.494.474 671.145.739.342 (339.960.261.658)
04 DITJEN APLIKASI TELEMATIKA 236.590.797.000 125.795.794.434 298.174.683 125.497.619.751 (111.093.177.249)
05 DITJEN SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI 3.195.058.062.000 2.191.460.631.828 1.883.660.749 2.189.576.971.079 (1.005.481.090.921)
06 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 193.132.363.000 178.068.327.549 729.805.035 177.338.522.514 (15.793.840.486)
07 BADAN INFORMASI PUBLIK 161.696.462.000 148.402.830.626 333.658.675 148.069.171.951 (13.627.290.049)
060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 83.590.382.189.000 78.078.681.509.370 60.750.750.316 78.017.930.759.054 (5.572.451.429.946)
01 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 83.590.382.189.000 78.078.681.509.370 60.750.750.316 78.017.930.759.054 (5.572.451.429.946)
063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1.539.546.684.000 1.329.342.967.756 11.206.935.436 1.318.136.032.320 (221.410.651.680)
01 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1.539.546.684.000 1.329.342.967.756 11.206.935.436 1.318.136.032.320 (221.410.651.680)
064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 300.324.243.000 193.891.044.668 538.320.059 193.352.724.609 (106.971.518.391)
01 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI 300.324.243.000 193.891.044.668 538.320.059 193.352.724.609 (106.971.518.391)
065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 488.465.562.000 440.430.768.622 2.870.133.787 437.560.634.835 (50.904.927.165)
01 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 488.465.562.000 440.430.768.622 2.870.133.787 437.560.634.835 (50.904.927.165)
066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 2.545.000.699.000 1.847.823.591.055 8.944.451.106 1.838.879.139.949 (706.121.559.051)
01 PELAKSANA HARIAN BNN 2.545.000.699.000 1.847.823.591.055 8.944.451.106 1.838.879.139.949 (706.121.559.051)
067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 8.283.618.933.000 5.823.589.071.764 7.710.033.980 5.815.879.037.784 (2.467.739.895.216)
02 ITJEN KDPDTT 40.517.542.000 37.909.811.134 206.308.721 37.703.502.413 (2.814.039.587)
03 DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 2.674.547.530.000 2.021.273.000.315 3.118.492.791 2.018.154.507.524 (656.393.022.476)
04 DITJEN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN 1.139.865.578.000 650.843.151.629 708.324.703 650.134.826.926 (668.741.477.846)
05 DITJEN PEMBANGUNAN DAERAH TERTENTU 1.289.868.440.000 621.271.771.979 144.809.825 621.126.962.154 (668.741.477.846)
06 DITJEN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 887.855.245.000 524.998.898.741 722.954.988 524.275.943.753 (363.579.301.247)
07 DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI 706.279.037.000 590.190.342.434 235.665.108 589.954.677.326 (116.324.359.674)
08 DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI 921.848.457.000 834.342.637.297 261.167.718 834.081.469.579 (5.673.718.276.379)
09 BALITBANG DIKLAT SERTA INFO 191.338.033.000 158.322.706.892 194.700.602 158.128.006.290 (33.210.026.710)
10 SETJEN KEMENDES PDT DAN TRANSMIGRASI 431.499.071.000 384.436.751.343 2.117.609.524 382.319.141.819 (49.179.929.181)
068 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL 3.585.836.349.000 2.623.847.637.867 3.648.222.738 2.620.199.415.129 (965.636.933.871)
01 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL 3.585.836.349.000 2.623.847.637.867 3.648.222.738 2.620.199.415.129 (965.636.933.871)
074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 91.995.965.000 83.303.023.448 432.708.731 82.870.314.717 (9.125.650.283)
01 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 91.995.965.000 83.303.023.448 432.708.731 82.870.314.717 (9.125.650.283)
075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 1.426.001.074.000 1.375.796.906.671 7.413.707.619 1.368.383.199.052 (57.617.874.948)
01 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 1.426.001.074.000 1.375.796.906.671 7.413.707.619 1.368.383.199.052 (57.617.874.948)
076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 5.717.022.721.000 3.957.741.372.536 4.002.352.678 3.953.739.019.858 (1.763.283.701.142)
01 KOMISI PEMILIHAN UMUM 5.717.022.721.000 3.957.741.372.536 4.002.352.678 3.953.739.019.858 (1.763.283.701.142)
077 MAHKAMAH KONSTITUSI RI 341.935.862.000 321.982.732.191 703.288.640 321.279.443.551 (20.656.418.449)
01 MAHKAMAH KONSTITUSI RI 341.935.862.000 321.982.732.191 703.288.640 321.279.443.551 (20.656.418.449)
078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 204.208.366.000 195.907.322.920 290.718.355 195.616.604.565 (8.591.761.435)
01 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 204.208.366.000 195.907.322.920 290.718.355 195.616.604.565 (8.591.761.435)
079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1.271.241.554.000 1.162.388.224.561 2.862.353.044 1.159.525.871.517 (111.715.682.483)
01 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1.271.241.554.000 1.162.388.224.561 2.862.353.044 1.159.525.871.517 (111.715.682.483)
080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 761.791.148.000 734.553.057.702 5.431.416.792 729.121.640.910 (32.669.507.090)
01 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 761.791.148.000 734.553.057.702 5.431.416.792 729.121.640.910 (32.669.507.090)
081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 952.901.518.000 899.067.118.406 2.287.315.390 896.779.803.016 (56.121.714.984)
01 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 952.901.518.000 899.067.118.406 2.287.315.390 896.779.803.016 (56.121.714.984)
082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 812.251.344.000 731.619.304.824 714.730.357 730.904.574.467 (81.346.769.533)
01 LAPAN 812.251.344.000 731.619.304.824 714.730.357 730.904.574.467 (81.346.769.533)

L. 26
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 685.231.100.000 613.793.452.578 2.564.738.170 611.228.714.408 (74.002.385.592)
01 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 685.231.100.000 613.793.452.578 2.564.738.170 611.228.714.408 (74.002.385.592)
084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 126.178.139.000 121.184.615.859 1.368.487.827 119.816.128.032 (6.362.010.968)
01 BADAN STANDARISASI NASIONAL 126.178.139.000 121.184.615.859 1.368.487.827 119.816.128.032 (6.362.010.968)
085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 170.852.597.000 154.293.184.365 2.036.859.953 152.256.324.412 (18.596.272.588)
01 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 170.852.597.000 154.293.184.365 2.036.859.953 152.256.324.412 (18.596.272.588)
086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 281.839.971.000 268.475.378.911 312.915.467 268.162.463.444 (13.677.507.556)
01 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 281.839.971.000 268.475.378.911 312.915.467 268.162.463.444 (13.677.507.556)
087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 180.652.468.000 161.314.833.279 2.011.475.379 159.303.357.900 (21.349.110.100)
01 ARSIP NASIONAL 180.652.468.000 161.314.833.279 2.011.475.379 159.303.357.900 (21.349.110.100)
088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 562.235.563.000 523.422.641.569 1.747.536.523 521.675.105.046 (40.560.457.954)
01 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 562.235.563.000 523.422.641.569 1.747.536.523 521.675.105.046 (40.560.457.954)
089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.625.999.190.000 1.457.120.572.117 5.223.225.800 1.451.897.346.317 (174.101.843.683)
01 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.625.999.190.000 1.457.120.572.117 5.223.225.800 1.451.897.346.317 (174.101.843.683)
090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 3.670.096.341.000 2.803.153.039.115 4.011.164.266 2.799.141.874.849 (870.954.466.151)
01 SEKRETARIAT JENDERAL 575.224.812.000 503.404.075.904 1.149.938.618 502.254.137.286 (72.970.674.714)
02 DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI 2.008.358.433.000 1.420.919.658.445 1.182.937.823 1.419.736.720.622 (588.621.712.378)
03 DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI 188.670.038.000 167.924.345.848 367.566.560 167.556.779.288 (21.113.258.712)
04 DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL 121.501.110.000 95.929.056.137 47.892.286 95.881.163.851 (25.619.946.149)
05 INSPEKTORAT JENDERAL 43.662.955.000 38.719.727.253 215.174.123 38.504.553.130 (5.158.401.870)
06 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL 368.614.425.000 280.891.364.267 27.179.663 280.864.184.604 (87.750.240.396)
07 BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI 74.202.925.000 52.421.963.969 273.772.466 52.148.191.503 (22.054.733.497)
08 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN 57.391.470.000 52.800.248.546 99.708.459 52.700.540.087 (4.690.929.913)
09 DIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN 232.470.173.000 190.142.598.746 646.994.268 189.495.604.478 (42.974.568.522)
092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 2.749.166.661.000 2.291.265.683.591 5.356.699.468 2.285.908.984.123 (463.257.676.877)
01 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 2.749.166.661.000 2.291.265.683.591 5.356.699.468 2.285.908.984.123 (463.257.676.877)
093 KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI 991.867.988.000 849.224.250.282 10.306.111.788 838.918.138.494 (152.949.849.506)
01 KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI 991.867.988.000 849.224.250.282 10.306.111.788 838.918.138.494 (152.949.849.506)
095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) 874.937.640.000 836.139.483.839 9.211.254.182 826.928.229.657 (48.009.410.343)
01 SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 494.434.285.000 464.742.348.567 451.329.588 464.291.018.979 (30.143.266.021)
02 DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) 380.503.355.000 371.397.135.272 8.759.924.594 362.637.210.678 (17.866.144.322)
100 KOMISI YUDISIAL RI 112.521.581.000 104.304.471.191 456.791.229 103.847.679.962 (8.673.901.038)
01 KOMISI YUDISIAL RI 112.521.581.000 104.304.471.191 456.791.229 103.847.679.962 (8.673.901.038)
103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 3.453.901.084.000 2.884.102.026.693 23.016.817.692 2.861.085.209.001 (592.815.874.999)
01 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 3.453.901.084.000 2.884.102.026.693 23.016.817.692 2.861.085.209.001 (592.815.874.999)
104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI 373.739.846.000 305.942.102.134 346.649.009 305.595.453.125 (68.144.392.875)
01 SEKRETARIAT UTAMA BNP2TKI 373.739.846.000 305.942.102.134 346.649.009 305.595.453.125 (68.144.392.875)
105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 458.299.665.000 428.177.320.050 1.205.000 428.176.115.050 (30.123.549.950)
01 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 458.299.665.000 428.177.320.050 1.205.000 428.176.115.050 (30.123.549.950)
106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 179.790.821.000 136.634.515.432 2.143.213.462 134.491.301.970 (45.299.519.030)
01 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 179.790.821.000 136.634.515.432 2.143.213.462 134.491.301.970 (45.299.519.030)
107 BADAN SAR NASIONAL 2.368.512.372.000 2.265.768.135.487 7.069.915.679 2.258.698.219.808 (109.814.152.192)
01 BADAN SAR NASIONAL 2.368.512.372.000 2.265.768.135.487 7.069.915.679 2.258.698.219.808 (109.814.152.192)
108 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 139.452.216.000 115.225.401.057 751.544.574 114.473.856.483 (24.978.359.517)
01 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 139.452.216.000 115.225.401.057 751.544.574 114.473.856.483 (24.978.359.517)
109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU 281.542.345.000 170.134.074.543 1.000.000 170.133.074.543 (111.409.270.457)
01 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU (BPWS) 281.542.345.000 170.134.074.543 1.000.000 170.133.074.543 (111.409.270.457)
110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 170.056.252.000 129.041.047.112 2.897.128.836 126.143.918.276 (43.912.333.724)
01 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 170.056.252.000 129.041.047.112 2.897.128.836 126.143.918.276 (43.912.333.724)
111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 179.752.175.000 136.932.105.193 746.661.828 136.185.443.365 (43.566.731.635)

L. 27
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 2.A
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
MENURUT BA DAN ESELON I
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)
KODE BA BAGIAN ANGGARAN & ESELON I ANGGARAN REALISASI BRUTO PENGEMBALIAN REALISASI NETTO REALISASI DI ATAS
ESELON I (DI BAWAH) ANGGARAN
01 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 179.752.175.000 136.932.105.193 746.661.828 136.185.443.365 (43.566.731.635)
112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM 1.781.100.865.000 1.417.189.460.848 - 1.417.189.460.848 (363.911.404.152)
01 BPKPB BATAM 1.781.100.865.000 1.417.189.460.848 - 1.417.189.460.848 (363.911.404.152)
113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 712.445.606.000 651.195.604.294 638.864.703 650.556.739.591 (61.888.866.409)
01 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 712.445.606.000 651.195.604.294 638.864.703 650.556.739.591 (61.888.866.409)
114 SEKRETARIAT KABINET 210.247.364.000 185.232.546.877 2.833.931.011 182.398.615.866 (27.848.748.134)
01 SEKRETARIAT KABINET 210.247.364.000 185.232.546.877 2.833.931.011 182.398.615.866 (27.848.748.134)
115 BADAN PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM 1.705.897.434.000 1.033.177.394.638 2.274.807.913 1.030.902.586.725 (674.994.847.275)
01 SEKRETARIAT BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 1.705.897.434.000 1.033.177.394.638 2.274.807.913 1.030.902.586.725 (674.994.847.275)
116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA 1.067.194.316.000 931.370.641.382 1.570.744.307 929.799.897.075 (137.394.418.925)
01 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA 1.067.194.316.000 931.370.641.382 1.570.744.307 929.799.897.075 (137.394.418.925)
117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA 872.737.402.000 748.918.201.764 2.334.079.303 746.584.122.461 (126.153.279.539)
01 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA 872.737.402.000 748.918.201.764 2.334.079.303 746.584.122.461 (126.153.279.539)
118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG 240.166.124.000 140.222.945.492 9.984.500 140.212.960.992 (99.953.163.008)
01 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG 240.166.124.000 140.222.945.492 9.984.500 140.212.960.992 (99.953.163.008)
119 BADAN KEAMANAN LAUT 1.876.164.938.000 759.213.639.814 26.956.152 759.186.683.662 (1.116.978.254.338)
01 BADAN KEAMANAN LAUT 1.876.164.938.000 759.213.639.814 26.956.152 759.186.683.662 (1.116.978.254.338)
120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 413.225.267.000 263.933.721.673 3.790.102.469 260.143.619.204 (153.081.647.796)
01 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 413.225.267.000 263.933.721.673 3.790.102.469 260.143.619.204 (153.081.647.796)
121 BADAN EKONOMI KREATIF 1.023.904.891.000 350.128.737.720 3.307.047.730 346.821.689.990 (677.083.201.010)
01 SEKRETARIAT BADAN EKONOMI KREATIF 1.023.904.891.000 350.128.737.720 3.307.047.730 346.821.689.990 (677.083.201.010)
999 BENDAHARA UMUM NEGARA 506.554.404.371.000 469.813.797.776.217 - 469.813.797.776.217 (36.740.606.594.783)
01 PENGELOLA UTANG PEMERINTAH 191.218.292.000.000 182.761.270.344.927 182.761.270.344.927 (8.457.021.655.073)
02 PENGELOLA HIBAH 8.537.306.455.000 7.129.917.667.130 7.129.917.667.130 (1.407.388.787.870)
07 PENGELOLA BELANJA SUBSIDI 177.754.491.596.000 174.226.870.171.507 174.226.870.171.507 (3.527.621.424.493)
08 PENGELOLA BELANJA LAINNYA 18.482.899.986.000 5.627.298.887.035 5.627.298.887.035 (12.855.601.098.965)
99 TRANSAKSI KHUSUS 110.561.414.334.000 100.068.440.705.618 100.068.440.705.618 (10.492.973.628.382)

JUMLAH 1.306.695.982.113.000 1.155.742.875.808.580 1.724.787.323.811 1.154.018.088.484.770 (152.677.893.628.228)

L. 28
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 2.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT


MENURUT JENIS BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)

KODE Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bunga Utang Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bansos Belanja Lain-lain Total Belanja
URAIAN BA
BA 51 52 53 54 55 56 57 58
001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 69.571.399.330 656.807.502.045 8.502.562.958 - - - - - 734.881.464.333
002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 976.415.980.055 2.579.702.974.368 143.007.688.777 - - - - - 3.699.126.643.200
004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1.062.986.731.819 1.406.583.077.734 630.490.921.678 - - - - - 3.100.060.731.231
005 MAHKAMAH AGUNG 6.214.501.005.618 1.052.368.878.968 995.181.985.495 - - - - - 8.262.051.870.081
006 KEJAKSAAN RI 2.764.867.276.556 1.355.472.069.670 162.484.716.126 - - - - - 4.282.824.062.352
007 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA 379.822.555.324 1.616.490.271.092 122.664.778.341 - - - - - 2.118.977.604.757
010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 643.453.531.521 2.075.476.445.316 141.254.986.835 - - - - - 2.860.184.963.672
011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 2.994.982.813.155 2.746.114.101.694 374.022.494.402 - - - - - 6.115.119.409.251
012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 39.987.746.160.816 27.268.098.159.841 30.832.266.307.317 - - - - - 98.088.110.627.974
013 KEMENTERIAN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA RI 4.564.697.512.607 3.557.509.568.239 2.506.390.221.308 - - - - - 10.628.597.302.154
015 KEMENTERIAN KEUANGAN 15.337.291.886.029 22.563.997.513.629 1.333.469.503.640 - - - - - 39.234.758.903.298
018 KEMENTERIAN PERTANIAN 2.233.445.126.708 18.082.030.920.363 803.931.776.719 - - - - - 21.119.407.823.790
019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 641.845.969.007 1.206.156.042.380 221.388.597.004 - - - - - 2.069.390.608.391
020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 698.822.250.376 3.377.434.526.951 1.812.887.519.651 - - - - - 5.889.144.296.978
022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2.875.855.662.461 10.647.869.415.601 18.249.612.993.171 - - - - - 31.773.338.071.233
023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 8.428.062.423.383 19.665.620.892.913 850.140.186.788 - - - 9.619.405.319.083 - 38.563.228.822.167
024 KEMENTERIAN KESEHATAN 6.632.108.148.885 20.795.758.286.293 4.768.351.966.206 - - - 24.814.983.852.125 - 57.011.202.253.509
025 KEMENTERIAN AGAMA 34.541.164.145.141 14.601.876.037.416 2.775.928.613.052 - - - 1.189.487.112.878 - 53.108.455.908.487
026 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 354.233.503.915 1.826.927.649.980 138.147.774.007 - - - - - 2.319.308.927.902
027 KEMENTERIAN SOSIAL 418.264.286.393 2.480.440.619.487 205.705.684.557 - - - 9.195.431.249.155 - 12.299.841.839.592
029 KEMENTERIAN KEHUTANAN 1.802.852.555.169 2.814.900.616.250 265.346.876.017 - - - - - 4.883.100.047.436
032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.135.233.223.838 4.499.681.414.604 847.468.131.493 - - - - - 6.482.382.769.935
033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 2.410.315.910.455 16.775.359.155.880 64.076.974.411.168 - - - - - 83.262.649.477.503
034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN 48.236.216.515 174.411.908.190 21.487.417.485 - - - - - 244.135.542.190
035 KEAMANAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 61.635.489.342 231.209.124.137 9.418.909.651 - - - - - 302.263.523.130
036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PMK 48.528.537.240 220.820.320.422 10.506.870.099 - - - - - 279.855.727.761
040 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 210.764.066.647 2.970.414.335.368 118.604.273.474 - - - - - 3.299.782.675.489
041 KEMENTERIAN NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA
40.033.832.999 119.288.813.417 18.624.019.584 - - - - - 177.946.666.000
042 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI 12.776.085.769.524 17.831.011.737.283 4.055.162.896.741 - - - 3.009.222.188.236 - 37.671.482.591.784
044 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN UKM 91.561.121.933 739.743.349.102 125.479.813.395 - - - - - 956.784.284.430
047 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
40.974.293.505 551.753.144.542 58.249.249.560 - - - - - 650.976.687.607
048 KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
54.326.653.542 79.270.027.553 19.899.951.395 - - - - - 153.496.632.490
NEGARA
050 BADAN INTELIJEN NEGARA 215.255.964.739 1.380.885.919.104 591.360.078.080 - - - - - 2.187.501.961.923
051 LEMBAGA SANDI NEGARA 100.711.609.911 186.201.237.651 1.259.039.120.810 - - - - - 1.545.951.968.372
052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 20.748.965.362 28.202.292.707 92.881.910.000 - - - - - 141.833.168.069

L. 29
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 2.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT


MENURUT JENIS BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)

KODE Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bunga Utang Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bansos Belanja Lain-lain Total Belanja
URAIAN BA
BA 51 52 53 54 55 56 57 58
054 BADAN PUSAT STATISTIK 1.670.997.864.150 2.800.140.204.413 139.717.531.540 - - - - - 4.610.855.600.103
055 KEMENTERIAN NEGARA PPN/BAPPENAS 127.211.184.379 1.719.112.907.032 44.695.406.689 - - - - - 1.891.019.498.100
056 BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2.001.601.347.219 2.311.668.098.352 853.407.853.661 - - - - - 5.166.677.299.232
057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 78.400.615.980 236.368.418.006 302.055.909.139 - - - - - 616.824.943.125
059 KEMENTERIAN KOMINFO 353.207.980.289 2.558.795.097.532 670.732.901.691 - - - - - 3.582.735.979.512
060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 41.310.244.379.759 15.996.141.421.313 20.711.544.957.982 - - - - - 78.017.930.759.054
063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 435.623.732.994 580.722.706.587 301.789.592.739 - - - - - 1.318.136.032.320
064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 65.549.755.842 110.218.202.292 17.584.766.475 - - - - - 193.352.724.609
065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 122.084.172.060 299.932.878.475 15.543.584.300 - - - - - 437.560.634.835
066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 404.261.574.424 782.165.927.159 652.451.638.366 - - - - - 1.838.879.139.949
067 KEMENDES PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 209.511.238.848 5.006.395.650.865 599.972.148.071 - - - - - 5.815.879.037.784
068 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
387.616.473.982 2.197.851.552.903 34.731.388.244 - - - - - 2.620.199.415.129
074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 26.409.669.681 53.939.426.601 2.521.218.435 - - - - - 82.870.314.717
075 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA 481.514.185.929 644.709.303.930 242.159.709.193 - - - - - 1.368.383.199.052
076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.150.596.235.029 2.772.856.744.794 30.286.040.035 - - - - - 3.953.739.019.858
077 MAHKAMAH KONSTITUSI RI 42.442.827.132 258.097.944.818 20.738.671.601 - - - - - 321.279.443.551
078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
50.772.436.525 34.977.431.590 109.866.736.450 - - - - - 195.616.604.565
KEUANGAN
079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 612.136.875.970 394.334.337.460 153.054.658.087 - - - - - 1.159.525.871.517
080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 375.385.051.035 240.291.463.282 113.445.126.593 - - - - - 729.121.640.910
081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 397.662.402.499 409.389.127.446 89.728.273.071 - - - - - 896.779.803.016
082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
146.584.958.375 308.209.239.034 276.110.377.058 - - - - - 730.904.574.467
083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 73.932.120.427 212.375.728.376 324.920.865.605 - - - - - 611.228.714.408
084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 43.143.343.439 68.176.490.368 8.496.294.225 - - - - - 119.816.128.032
085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 53.291.296.246 89.265.911.555 9.699.116.611 - - - - - 152.256.324.412
086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 103.997.899.664 148.027.517.584 16.137.046.196 - - - - - 268.162.463.444
087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 69.598.465.816 81.740.403.209 7.964.488.875 - - - - - 159.303.357.900
088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 318.061.921.533 140.510.377.380 63.102.806.133 - - - - - 521.675.105.046
089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
833.535.228.510 559.091.292.034 59.270.825.773 - - - - - 1.451.897.346.317
090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 414.477.309.870 1.177.830.314.373 1.206.834.250.606 - - - - - 2.799.141.874.849
092 KEMENTERIAN NEGARA PEMUDA DAN OLAH RAGA 79.851.568.304 2.182.777.322.096 23.280.093.723 - - - - - 2.285.908.984.123
093 KOMISI PEMBERATASAN KORUPSI 382.289.355.877 216.972.627.312 239.656.155.305 - - - - - 838.918.138.494
095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 291.327.496.532 527.111.433.782 8.489.299.343 - - - - - 826.928.229.657
100 KOMISI YUDISIAL RI 22.652.288.762 78.811.403.986 2.383.987.214 - - - - - 103.847.679.962
103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 47.511.314.720 910.958.818.546 117.131.795.735 - - - 1.785.483.280.000 - 2.861.085.209.001
104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN 104.483.928.158 182.392.199.454 18.719.325.513 - - - - - 305.595.453.125
TKI

L. 30
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 2.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT


MENURUT JENIS BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2016
(dalam rupiah)

KODE Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bunga Utang Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bansos Belanja Lain-lain Total Belanja
URAIAN BA
BA 51 52 53 54 55 56 57 58
105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 14.598.211.666 170.857.224.730 242.711.246.654 - - - 9.432.000 - 428.176.115.050
106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
28.892.673.337 88.240.333.403 17.358.295.230 - - - - - 134.491.301.970
PEMERINTAH
107 BADAN SAR NASIONAL 324.425.371.923 563.056.111.289 1.371.216.736.596 - - - - - 2.258.698.219.808
108 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 28.999.490.105 80.579.431.160 4.894.935.218 - - - - - 114.473.856.483
109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU (BPWS)
9.816.300.200 70.839.745.781 89.477.028.562 - - - - - 170.133.074.543
110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 36.406.259.320 76.659.686.922 13.077.972.034 - - - - - 126.143.918.276
111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 13.728.250.020 121.736.691.637 720.501.708 - - - - - 136.185.443.365
112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN
- 1.046.448.031.119 370.741.429.729 - - - - - 1.417.189.460.848
BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 10.760.327.099 308.199.122.055 331.597.290.437 - - - - - 650.556.739.591
114 SEKRETARIAT KABINET 98.448.242.176 81.277.147.250 2.673.226.440 - - - - - 182.398.615.866
115 BADAN PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM 60.603.449.303 952.491.220.277 17.807.917.145 - - - - - 1.030.902.586.725
116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK
531.921.321.136 351.989.580.663 45.888.995.276 - - - - - 929.799.897.075
INDONESIA
117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK
276.299.757.709 412.649.829.348 57.634.535.404 - - - - - 746.584.122.461
INDONESIA
118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN
- 36.991.230.551 103.221.730.441 - - - - - 140.212.960.992
BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
119 BADAN KEAMANAN LAUT 30.176.745.404 148.053.266.544 580.956.671.714 - - - - - 759.186.683.662
120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
21.502.444.429 165.085.274.557 73.555.900.218 - - - - - 260.143.619.204
121 BADAN EKONOMI KREATIF 11.695.443.428 319.131.293.545 15.994.953.017 - - - - - 346.821.689.990
999 BENDAHARA UMUM NEGARA 99.477.526.605.682 194.249.811.765 - 182.761.270.344.927 174.226.870.171.507 7.129.917.667.130 - 6.023.963.175.207 469.813.797.776.218

JUMLAH 305.141.171.972.716 259.646.783.306.725 169.474.089.413.084 182.761.270.344.927 174.226.870.171.507 7.129.917.667.130 49.614.022.433.477 6.023.963.175.207 1.154.018.088.484.770

L. 31
 

3. LAPORAN REALISASI DANA


TRANSFER KE DAERAH
DAN DANA DESA
 

 
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.A

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA


31 DESEMBER 2016 (Audited )
Dana Bagi Hasil DANA OTONOMI
KHUSUS, DANA DESA,
No. Wilayah DAU DAK TRANSFER DANA Total Dana Perimbangan
Pajak SDA Cukai Jumlah
KEISTIMEWAAN DIY DAN
DANA INSENTIF DAERAH
1 2 3 4 5 6=3+4+5 7 8 9 10 = 6 + 7 + 8 + 9
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 863.485.947.993 381.227.641.925 17.570.718.679 1.262.284.308.597 14.065.942.582.000 6.286.705.647.571 11.829.879.892.986 33.444.812.431.154
2 Provinsi Sumatera Utara 1.762.003.733.063 163.551.831.506 23.448.974.741 1.949.004.539.310 23.349.546.513.000 9.437.310.006.826 3.509.907.190.897 38.245.768.250.033
3 Provinsi Sumatera Barat 485.427.572.462 43.475.601.610 13.704.859.315 542.608.033.387 12.950.939.824.000 4.557.800.946.996 749.423.509.754 18.800.772.314.137
4 Provinsi Riau 3.744.832.736.436 4.611.357.389.220 - 8.356.190.125.656 6.989.372.916.000 3.621.411.351.851 1.028.321.145.447 19.995.295.538.954
5 Provinsi Kepulauan Riau 887.499.261.495 1.408.606.484.600 86.478.925 2.296.192.225.020 3.837.246.910.000 1.322.925.654.195 238.171.241.000 7.694.536.030.215
6 Provinsi Jambi 994.279.516.880 965.007.193.771 9.988.997.111 1.969.275.707.762 7.698.115.058.000 2.650.573.089.931 857.682.465.896 13.175.646.321.589
7 Provinsi Sumatera Selatan 2.948.271.458.625 3.607.865.142.245 6.546.448.024 6.562.683.048.894 11.660.868.107.000 5.325.350.992.058 1.938.831.608.600 25.487.733.756.552
8 Provinsi Bangka Belitung 204.689.114.022 400.936.747.409 - 605.625.861.431 4.155.075.680.000 1.431.376.886.127 210.979.186.264 6.403.057.613.822
9 Provinsi Bengkulu 220.131.612.359 145.039.797.028 - 365.171.409.387 6.272.469.104.000 2.251.671.422.944 898.166.850.257 9.787.478.786.588
10 Provinsi Lampung 554.975.014.007 143.711.921.254 13.305.439.994 711.992.375.255 12.471.459.344.000 5.615.837.184.717 1.611.986.430.288 20.411.275.334.260
11 Provinsi DKI Jakarta 12.314.751.259.760 90.049.514.712 - 12.404.800.774.472 - 2.883.078.374.200 - 15.287.879.148.672
12 Provinsi Jawa Barat 4.117.938.850.016 1.269.628.446.618 323.439.176.765 5.711.006.473.399 33.067.045.785.000 16.916.625.910.898 3.981.060.312.103 59.675.738.481.400
13 Provinsi Banten 1 325 000 386 743
1.325.000.386.743 22 890 697 954
22.890.697.954 - 1 347 891 084 697
1.347.891.084.697 7 982 632 604 000
7.982.632.604.000 4 046 860 439 193
4.046.860.439.193 878 841 213 730
878.841.213.730 14 256 225 341 620
14.256.225.341.620
14 Provinsi Jawa Tengah 2.129.198.381.583 92.854.590.389 650.694.645.640 2.872.747.617.612 35.886.496.113.000 14.802.991.738.755 5.445.259.958.556 59.007.495.427.923
15 Provinsi DI Yogyakarta 306.476.256.154 2.699.524.426 20.596.728.387 329.772.508.967 5.298.727.136.000 1.795.654.359.188 999.825.593.000 8.423.979.597.155
16 Provinsi Jawa Timur 3.285.237.101.683 2.011.521.791.263 1.478.719.747.564 6.775.478.640.510 38.314.023.248.000 15.941.657.461.186 5.935.182.970.075 66.966.342.319.771
17 Provinsi Kalimantan Barat 654.849.655.432 183.123.409.939 - 837.973.065.371 11.676.776.003.000 4.192.641.763.200 1.310.988.653.120 18.018.379.484.691
18 Provinsi Kalimantan Tengah 879.584.570.704 1.110.721.960.440 3.493.767 1.990.310.024.911 10.009.109.015.000 3.499.551.400.756 967.473.144.920 16.466.443.585.587
19 Provinsi Kalimantan Selatan 836.192.382.396 4.230.368.257.705 - 5.066.560.640.101 7.729.916.742.000 3.987.798.200.949 1.172.217.676.479 17.956.493.259.529
20 Provinsi Kalimantan Timur 2.771.829.474.450 10.350.439.609.016 - 13.122.269.083.466 4.274.417.429.000 2.390.237.829.478 557.304.190.453 20.344.228.532.397
21 Provinsi Kalimantan Utara 481.869.918.129 1.532.914.105.490 - 2.014.784.023.619 3.345.698.793.000 957.149.541.260 305.808.771.301 6.623.441.129.180
22 Provinsi Sulawesi Utara 353.539.141.508 112.933.784.538 - 466.472.926.046 8.213.819.040.000 3.681.566.209.936 993.941.870.282 13.355.800.046.264
23 Provinsi Gorontalo 112.279.528.735 13.025.038.113 - 125.304.566.848 3.950.570.824.000 1.395.504.318.516 509.416.950.950 5.980.796.660.314
24 Provinsi Sulawesi Tengah 336.780.141.297 234.115.072.293 7.573.723.475 578.468.937.065 9.193.665.476.000 4.007.355.975.661 1.248.262.496.259 15.027.752.884.985
25 Provinsi Sulawesi Selatan 814.620.141.580 462.506.711.732 16.750.760.720 1.293.877.614.032 17.341.572.861.000 9.315.775.472.895 1.647.875.747.000 29.599.101.694.927
26 Provinsi Sulawesi Barat 139.302.901.642 10.524.585.623 - 149.827.487.265 4.150.033.771.000 1.786.813.312.444 410.226.261.976 6.496.900.832.685
27 Provinsi Sulawesi Tenggara 295.494.955.694 232.399.199.283 - 527.894.154.977 9.481.556.263.000 3.982.314.540.731 1.221.474.161.600 15.213.239.120.308
28 Provinsi Bali 476.914.694.706 4.411.235.700 12.756.942.226 494.082.872.632 6.766.762.783.000 2.450.047.882.107 520.311.651.000 10.231.205.188.739
29 Provinsi Nusa Tenggara Barat 311.398.427.463 1.123.919.218.654 248.605.786.709 1.683.923.432.826 8.245.344.326.000 3.892.822.449.080 895.801.098.271 14.717.891.306.177
30 Provinsi Nusa Tenggara Timur 368.053.612.374 29.066.532.184 10.312.111.158 407.432.255.716 12.997.717.217.000 5.378.958.930.468 1.939.165.716.208 20.723.274.119.392
31 Provinsi Maluku 274.918.417.311 45.319.896.659 - 320.238.313.970 7.501.730.840.000 2.757.337.772.570 918.207.169.867 11.497.514.096.407
32 Provinsi Maluku Utara 364.332.718.513 171.562.319.661 - 535.895.038.174 6.100.474.734.000 2.091.735.013.403 692.932.873.466 9.421.037.659.043
33 Provinsi Papua 1.120.669.065.773 2.653.918.972.552 - 3.774.588.038.325 22.502.521.421.000 6.601.126.552.915 10.782.495.379.361 43.660.731.391.601
34 Provinsi Papua Barat 1.045.305.981.729 2.036.999.954.638 - 3.082.305.936.367 7.879.198.638.000 2.613.307.917.418 4.283.789.682.000 17.858.602.173.785
35 Dana Cadangan - - - - - - - -
36 Kembali ke RKUN - - - - - - - -
37 Nilai belum teridentifikasi daerah penerima - - - - - - - -
JUMLAH 47.782.133.932.717 39.898.694.180.150 2.854.105.033.200 90.534.933.146.067 385.360.847.100.000 163.869.876.550.423 70.491.213.063.366 710.256.869.859.856

L. 32
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 263.270.374.361 94.746.246.852 107.011.448.059 201.757.694.911
2 Kab. Aceh Barat 20.634.228.309 5.523.976.875 11.192.635.384 16.716.612.259
3 Kab. Aceh Besar 25.268.148.445 8.870.447.446 9.808.435.892 18.678.883.338
4 Kab. Aceh Selatan 17.565.737.456 4.243.554.455 9.882.207.582 14.125.762.037
5 Kab. Aceh Singkil 21.205.737.572 3.789.413.637 11.939.433.629 15.728.847.266
6 Kab. Aceh Tengah 18.595.410.739 5.055.131.530 149.237.181.466 154.292.312.996
7 Kab. Aceh Tenggara 18.379.938.340 3.490.779.828 16.959.193.044 20.449.972.872
8 Kab. Aceh Timur 74.603.485.524 3.989.915.279 11.320.898.178 15.310.813.457
9 Kab. Aceh Utara 218.013.895.520 11.819.749.508 13.823.706.212 25.643.455.720
10 Kab. Bireuen 29.072.786.321 6.304.295.364 10.547.890.979 16.852.186.343
11 Kab. Pidie 22.596.895.060 8.150.767.663 13.450.597.394 21.601.365.057
12 Kab. Simeulue 15.188.385.875 3.013.469.435 10.665.411.188 13.678.880.623
13 Kota Banda Aceh 39.305.838.715 21.956.017.478 14.258.854.888 36.214.872.366
14 Kota Sabang 19.481.502.069 5.676.953.008 8.722.847.315 14.399.800.323
15 Kota Langsa 20.771.135.533 6.472.526.499 70.954.273.316 77.426.799.815
16 Kota Lhokseumawe 54.298.547.322 18.320.744.174 9.692.709.215 28.013.453.389
17 Kab. Nagan Raya 21.377.730.798 3.976.944.555 23.184.411.319 27.161.355.874
18 Kab. Aceh Jaya 17.037.882.037 3.446.456.695 14.083.907.377 17.530.364.072
19 Kab. Pidie Jaya 14.515.481.485 3.602.338.805 9.196.635.844 12.798.974.649
20 Kab. Aceh Barat Daya 15.493.851.031 3.321.063.112 11.321.938.589 14.643.001.701
21 Kab. Gayo Lues 21.466.067.659 3.704.271.507 10.152.657.737 13.856.929.244
22 Kab. Aceh Tamiang 97.400.234.475 5.575.875.535 57.821.140.193 63.397.015.728
23 Kab. Bener Meriah 15.904.882.669 3.714.479.032 8.231.000.443 11.945.479.475
24 Kota Subulussalam 14.421.184.928 3.116.787.479 8.144.326.999 11.261.114.478
25 Provinsi Sumatera Utara 638.136.122.661 335.426.819.800 149.861.706.911 485.288.526.711
26 Kab. Asahan 81.176.495.481 16.613.796.377 53.887.945.604 70.501.741.981
27 Kab. Dairi 21.492.049.935 6.546.205.041 32.104.125.749 38.650.330.790
28 Kab. Deli Serdang 83.507.066.636 34.607.344.047 11.003.647.181 45.610.991.228
29 Kab. Karo 24.611.525.013 9.517.646.730 138.601.996.066 148.119.642.796
30 Kab. Labuhan Batu 67.476.828.640 12.682.520.277 19.548.894.782 32.231.415.059
31 Kab. Langkat 193.025.764.651 14.537.055.766 33.536.433.706 48.073.489.472
32 Kab. Mandailing Natal 31.082.661.290 7.066.628.074 13.639.351.379 20.705.979.453
33 Kab. Nias 14.966.850.236 5.584.042.334 13.447.890.674 19.031.933.008
34 Kab. Simalungun 63.750.712.162 12.330.658.691 11.400.520.922 23.731.179.613
35 Kab. Tapanuli Selatan 48.034.932.826 11.156.617.304 11.215.454.022 22.372.071.326
36 Kab. Tapanuli Tengah 25.786.332.782 7.376.475.341 12.430.201.787 19.806.677.128
37 Kab. Tapanuli Utara 27.000.961.099 8.144.958.780 30.714.057.842 38.859.016.622
38 Kab. Toba Samosir 24.671.016.996 7.945.949.090 8.550.108.786 16.496.057.876
39 Kota Binjai 36.845.717.145 9.318.520.364 16.600.754.145 25.919.274.509
40 Kota Medan 308.396.927.725 202.464.949.896 32.829.021.504 235.293.971.400
41 Kota Pematang Siantar 32.554.894.030 17.595.436.692 29.596.160.094 47.191.596.786
42 Kota Sibolga 19.942.621.880 7.572.105.487 6.451.176.762 14.023.282.249
43 Kota Tanjung Balai 18.260.031.004 7.145.984.304 5.400.043.708 12.546.028.012
44 Kab. Batu Bara 34.594.909.285 11.917.353.002 10.870.886.873 22.788.239.875
45 Kab. Labuhan Batu Utara 42.309.848.955 6.035.265.090 41.022.605.837 47.057.870.927
46 Kab. Labuhan Batu Selatan 68.136.249.606 8.405.339.000 8.448.685.590 16.854.024.590
47 Kab. Padang Lawas Utara 44.490.881.687 6.018.780.250 9.182.854.321 15.201.634.571
48 Kab. Padang Lawas 47.364.916.836 5.944.399.853 7.901.388.697 13.845.788.550
49 Kab. Nias Utara 14.657.309.589 5.151.595.772 19.444.056.089 24.595.651.861
50 Kab. Nias Barat 13.294.914.170 5.127.432.499 12.191.716.588 17.319.149.087
51 Kota Tebing Tinggi 22.518.136.166 9.842.257.903 5.520.475.325 15.362.733.228
52 Kota Padang Sidempuan 25.104.139.363 9.556.846.944 49.941.835.893 59.498.682.837
53 Kab. Pakpak Bharat 18.772.535.668 5.219.582.115 7.271.884.070 12.491.466.185
54 Kab. Nias Selatan 19.965.577.530 5.478.837.683 20.846.435.052 26.325.272.735
55 Kab. Humbang Hasundutan 22.868.150.824 6.208.801.545 44.098.655.201 50.307.456.746
56 Kab. Serdang Bedagai 50.244.726.795 10.879.121.637 11.169.035.055 22.048.156.692
57 Kab. Samosir 17.640.512.232 5.765.394.197 7.554.884.549 13.320.278.746
58 Kota Gunungsitoli 15.326.283.005 6.454.447.582 34.079.672.832 40.534.120.414

L. 33
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
59 Provinsi Sumatera Barat 175.576.599.088 96.405.216.297 35.348.376.591 131.753.592.888
60 Kab. Lima Puluh Kota 20.356.498.472 5.599.094.751 8.856.521.300 14.455.616.051
61 Kab. Agam 24.332.362.649 7.419.922.671 10.966.612.440 18.386.535.111
62 Kab. Kepulauan Mentawai 19.947.505.828 3.086.465.291 13.481.835.487 16.568.300.778
63 Kab. Padang Pariaman 16.084.911.917 4.132.730.260 9.718.746.278 13.851.476.538
64 Kab. Pasaman 17.752.599.318 4.578.089.796 12.670.084.037 17.248.173.833
65 Kab. Pesisir Selatan 22.126.732.780 5.028.371.682 10.216.323.045 15.244.694.727
66 Kab. Sijunjung 17.385.988.077 3.690.588.579 8.419.804.216 12.110.392.795
67 Kab. Solok 18.566.062.513 4.716.602.673 5.734.671.096 10.451.273.769
68 Kab. Tanah Datar 18.522.114.897 6.493.075.184 10.218.493.633 16.711.568.817
69 Kota Bukit Tinggi 19.046.852.181 9.278.165.300 6.037.464.215 15.315.629.515
70 Kota Padang Panjang 13.190.666.453 3.795.832.315 6.845.645.058 10.641.477.373
71 Kota Padang 87.292.338.832 53.019.894.462 6.730.803.557 59.750.698.019
72 Kota Payakumbuh 14.665.482.475 5.729.516.337 24.128.607.814 29.858.124.151
73 Kota Sawahlunto 13.379.329.175 4.114.467.289 17.615.373.274 21.729.840.563
74 Kota Solok 14.790.543.049 4.973.807.605 16.564.653.424 21.538.461.029
75 Kota Pariaman 17.803.868.658 5.992.386.008 7.987.006.300 13.979.392.308
76 Kab. Pasaman Barat 35.460.001.576 6.048.675.832 11.051.209.484 17.099.885.316
77 Kab. Dharmasraya 26.653.737.175 4.951.521.498 12.671.461.384 17.622.982.882
78 Kab. Solok Selatan 24.286.633.399 3.860.938.300 7.248.517.699 11.109.455.999
79 Provinsi Riau 1.098.958.542.180 220.291.930.184 628.634.297.046 848.926.227.230
80 Kab. Bengkalis 1.519.968.190.100 68.134.074.560 1.124.222.195.940 1.192.356.270.500
81 Kab. Indragiri Hilir 71.274.462.501 16.168.469.031 42.632.882.320 58.801.351.351
82 Kab. Indragiri Hulu 146.007.017.817 16.444.429.691 102.517.892.176 118.962.321.867
83 Kab. Kampar 320.695.872.939 18.565.844.846 240.515.679.343 259.081.524.189
84 Kab. Kuantan Singingi 49.105.077.267 13.876.329.805 142.181.333.457 156.057.663.262
85 Kab. Pelalawan 199.255.676.530 16.958.498.713 260.410.732.864 277.369.231.577
86 Kab. Rokan Hilir 348.911.993.222 16.329.905.647 86.272.239.248 102.602.144.895
87 Kab. Rokan Hulu 111.871.816.486 12.797.982.593 412.135.014.468 424.932.997.061
88 Kab. Siak 570.921.098.267 30.166.343.167 36.468.131.313 66.634.474.480
89 Kota Dumai 64.005.439.540 25.957.104.838 26.764.329.630 52.721.434.468
90 Kota Pekanbaru 164.279.165.708 90.720.504.127 57.226.961.496 147.947.465.623
91 Kab. Kepulauan Meranti 89.269.995.015 11.736.055.580 26.703.574.353 38.439.629.933
92 Provinsi Kepulauan Riau 331.730.071.818 159.574.242.102 92.685.562.866 252.259.804.968
93 Kab. Bintan 56.234.743.437 17.074.608.980 163.577.827.899 180.652.436.879
94 Kab. Natuna 229.931.657.800 12.653.920.050 23.207.977.625 35.861.897.675
95 Kab. Karimun 96.204.881.149 26.230.072.996 74.306.885.293 100.536.958.289
96 Kota Batam 213.940.662.907 128.309.838.834 23.023.338.321 151.333.177.155
97 Kab. Kepulauan Anambas 112.413.194.056 19.316.363.153 56.484.971.763 75.801.334.916
98 Kota Tanjung Pinang 53.525.479.797 23.582.263.481 26.819.849.949 50.402.113.430
99 Kab. Lingga 42.934.961.681 11.953.139.499 28.698.398.684 40.651.538.183
100 Provinsi Jambi 279.996.820.313 58.637.286.408 163.933.138.055 222.570.424.463
101 Kab. Batanghari 151.988.016.328 5.551.532.715 119.324.497.763 124.876.030.478
102 Kab. Bungo 44.277.214.482 7.653.620.015 29.102.454.667 36.756.074.682
103 Kab. Kerinci 16.027.003.175 2.896.082.145 10.377.448.930 13.273.531.075
104 Kab. Merangin 43.027.868.643 5.654.686.707 29.101.217.936 34.755.904.643
105 Kab. Muaro Jambi 129.670.007.812 6.649.509.865 99.248.628.797 105.898.138.662
106 Kab. Sarolangun 81.845.392.038 4.440.326.784 63.936.175.504 68.376.502.288
107 Kab. Tanjung Jabung Barat 174.332.612.424 6.378.601.324 134.266.476.800 140.645.078.124
108 Kab. Tanjung Jabung Timur 125.174.036.302 6.340.061.330 95.306.797.372 101.646.858.702
109 Kab. Tebo 76.638.346.417 5.255.464.918 58.478.222.649 63.733.687.567
110 Kota Jambi 90.540.183.864 31.395.254.475 38.261.162.889 69.656.417.364
111 Kota Sungai Penuh 15.194.611.782 5.632.708.497 6.458.160.335 12.090.868.832
112 Provinsi Sumatera Selatan 841.205.413.168 169.962.110.429 488.377.063.639 658.339.174.068
113 Kab. Lahat 117.808.407.183 11.631.644.232 132.809.379.172 144.441.023.404
114 Kab. Musi Banyuasin 931.869.975.820 18.513.933.237 62.196.624.343 80.710.557.580
115 Kab. Musi Rawas 180.896.562.183 7.183.444.879 74.254.875.197 81.438.320.076
116 Kab Musi Rawas Utara 83.280.741.204 5.703.862.392 16.396.253.696 22.100.116.088

L. 34
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
117 Kab. Muara Enim 602.564.562.852 20.838.604.152 471.760.168.850 492.598.773.002
118 Kab. Ogan Komering Ilir 61.072.591.154 11.811.364.065 13.168.126.795 24.979.490.860
119 Kab. Ogan Komering Ulu 103.379.811.758 10.181.602.224 19.985.273.817 30.166.876.041
120 Kota Palembang 152.247.010.182 96.344.680.532 120.612.867.323 216.957.547.855
121 Kota Pagar Alam 27.821.018.509 5.688.170.000 12.531.867.473 18.220.037.473
122 Kota Lubuk linggau 37.931.791.806 11.057.829.775 14.395.960.249 25.453.790.024
123 Kota Prabumulih 89.243.229.246 12.568.057.539 63.579.946.997 76.148.004.536
124 Kab. Empat Lawang 23.953.530.049 7.055.687.185 697.735.351.534 704.791.038.719
125 Kab. Banyuasin 143.502.812.346 8.753.833.672 84.790.467.922 93.544.301.594
126 Kab. Ogan Ilir 87.646.337.575 8.695.528.860 63.561.236.129 72.256.764.989
127 Kab. OKU Timur 28.975.355.065 7.927.598.052 60.450.357.583 68.377.955.635
128 Kab. OKU Selatan 24.852.202.890 5.843.023.011 105.975.432.716 111.818.455.727
129 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 166.360.660.635 6.848.325.620 19.080.905.334 25.929.230.954
130 Provinsi Bangka Belitung 66.450.839.409 32.458.032.085 18.062.027.074 50.520.059.159
131 Kab. Bangka 30.277.031.646 7.346.126.807 17.315.143.789 24.661.270.596
132 Kab. Belitung 22.054.471.072 6.283.701.200 9.475.196.346 15.758.897.546
133 Kota Pangkal Pinang 32.308.379.935 15.688.396.521 17.410.602.669 33.098.999.190
134 Kab. Bangka Selatan 20.827.681.229 3.566.649.557 10.155.121.170 13.721.770.727
135 Kab. Bangka Tengah 18.546.713.375 5.201.918.341 13.209.531.672 18.411.450.013
136 Kab. Bangka Barat 33.661.350.529 6.774.442.235 16.537.851.794 23.312.294.029
137 Kab. Belitung Timur 25.853.321.551 3.987.553.546 21.216.819.216 25.204.372.762
138 Provinsi Bengkulu 67.227.781.646 32.138.955.141 20.711.130.055 52.850.085.196
139 Kab. Bengkulu Selatan 15.524.379.410 3.533.384.097 9.351.220.413 12.884.604.510
140 Kab. Bengkulu Utara 27.505.273.496 4.704.548.770 9.506.600.068 14.211.148.838
141 Kab. Rejang Lebong 16.959.406.217 4.682.662.916 11.224.760.756 15.907.423.672
142 Kota Bengkulu 35.223.859.942 18.044.735.417 11.241.436.547 29.286.171.964
143 Kab. Kaur 16.453.214.931 2.498.292.434 9.789.903.676 12.288.196.110
144 Kab. Seluma 16.556.197.883 3.019.070.940 9.683.355.860 12.702.426.800
145 Kab. Mukomuko 25.186.858.974 3.214.009.230 18.286.492.144 21.500.501.374
146 Kab. Lebong 16.972.076.922 2.735.496.084 10.642.576.139 13.378.072.223
147 Kab. Bengkulu Tengah 16.413.925.604 2.742.185.781 18.250.964.716 20.993.150.497
148 Kab. Kepahiang 15.291.625.784 3.003.543.944 11.126.287.231 14.129.831.175
149 Provinsi Lampung 193.962.490.853 98.089.849.773 49.926.961.530 148.016.811.303
150 Kab. Lampung Barat 18.420.931.697 4.650.264.401 10.576.597.996 15.226.862.397
151 Kab. Lampung Selatan 35.447.671.474 11.557.890.170 16.691.494.704 28.249.384.874
152 Kab. Lampung Tengah 54.211.565.912 14.314.141.361 30.155.305.451 44.469.446.812
153 Kab. Lampung Utara 32.025.499.140 9.790.207.138 47.254.773.440 57.044.980.578
154 Kab. Lampung Timur 71.221.043.035 10.132.312.627 17.181.768.270 27.314.080.897
155 Kab. Tanggamus 42.199.282.698 8.135.506.886 10.235.190.461 18.370.697.347
156 Kab. Tulang Bawang 35.593.458.003 7.132.224.688 11.926.106.558 19.058.331.246
157 Kab. Way Kanan 28.087.421.715 5.381.320.914 13.492.977.566 18.874.298.480
158 Kab. Pesawaran 21.372.803.799 5.911.799.721 21.933.767.685 27.845.567.406
159 Kab. Pesisir Barat 14.579.512.369 3.609.370.877 17.562.203.030 21.171.573.907
160 Kab. Pringsewu 17.832.806.944 6.427.413.776 10.910.549.924 17.337.963.700
161 Kab. Mesuji 20.161.099.403 3.745.213.848 26.116.093.652 29.861.307.500
162 Kab. Tulang Bawang Barat 17.067.894.593 4.193.296.905 7.786.427.178 11.979.724.083
163 Kota Bandar Lampung 73.218.756.432 42.516.628.250 9.740.130.836 52.256.759.086
164 Kota Metro 24.490.019.740 9.628.649.126 8.268.575.265 17.897.224.391
165 Provinsi DKI Jakarta 20.371.227.958.852 12.197.764.959.596 116.986.300.164 12.314.751.259.760
166 Provinsi Jawa Barat 1.917.170.576.034 1.211.362.929.543 186.685.567.541 1.398.048.497.084
167 Kab. Bandung 162.456.922.239 55.532.671.404 67.127.286.935 122.659.958.339
168 Kab. Bekasi 524.980.222.685 313.946.909.042 69.309.329.508 383.256.238.550
169 Kab. Bogor 243.307.024.164 113.460.256.967 18.572.160.882 132.032.417.849
170 Kab. Ciamis 63.648.839.889 33.563.638.011 22.712.779.408 56.276.417.419
171 Kab. Cianjur 74.422.044.452 33.855.055.307 32.419.721.050 66.274.776.357
172 Kab. Cirebon 92.996.279.429 40.071.176.241 36.652.054.920 76.723.231.161
173 Kab. Garut 94.460.894.752 32.817.909.860 121.499.386.345 154.317.296.205
174 Kab. Indramayu 212.363.514.091 41.708.880.017 80.213.945.042 121.922.825.059

L. 35
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
175 Kab. Karawang 328.882.321.244 164.512.005.953 21.600.598.646 186.112.604.599
176 Kab. Kuningan 65.138.273.393 32.091.409.724 32.565.661.038 64.657.070.762
177 Kab. Majalengka 82.655.568.238 32.066.090.360 20.322.456.589 52.388.546.949
178 Kab. Pangandaran 41.293.832.225 22.767.136.120 92.884.327.709 115.651.463.829
179 Kab. Purwakarta 98.642.624.495 55.467.292.861 38.115.559.021 93.582.851.882
180 Kab. Subang 171.742.515.715 39.773.723.629 18.141.990.169 57.915.713.798
181 Kab. Sukabumi 101.969.097.068 38.469.264.614 22.509.756.506 60.979.021.120
182 Kab. Sumedang 71.828.416.927 40.073.443.110 16.712.099.735 56.785.542.845
183 Kab. Tasikmalaya 63.138.858.248 26.948.943.279 17.731.919.174 44.680.862.453
184 Kab. Bandung Barat 71.207.969.347 40.732.864.280 72.243.239.422 112.976.103.702
185 Kota Bandung 401.914.334.798 273.019.298.654 11.264.100.495 284.283.399.149
186 Kota Bekasi 168.892.450.020 104.135.243.227 14.095.141.972 118.230.385.199
187 Kota Bogor 98.212.858.310 59.887.723.613 6.942.963.686 66.830.687.299
188 Kota Cirebon 66.450.109.141 41.164.988.325 7.624.633.394 48.789.621.719
189 Kota Depok 112.426.144.769 68.027.379.848 12.083.994.345 80.111.374.193
190 Kota Sukabumi 49.301.254.687 29.834.469.460 12.680.276.152 42.514.745.612
191 Kota Cimahi 57.914.686.384 34.626.702.093 9.314.925.500 43.941.627.593
192 Kota Tasikmalaya 57.809.958.832 34.827.540.679 8.326.740.828 43.154.281.507
193 Kota Banjar 46.355.897.690 23.968.015.143 8.873.272.640 32.841.287.783
194 Provinsi Banten 675.148.170.913 469.610.850.879 20.586.353.034 490.197.203.913
195 Kab. Lebak 74.578.847.131 35.024.698.960 23.121.990.271 58.146.689.231
196 Kab. Pandeglang 68.495.818.722 36.035.823.479 16.043.355.543 52.079.179.022
197 Kab. Serang 99.477.253.325 57.926.261.697 18.626.789.778 76.553.051.475
198 Kab. Tangerang 221.655.156.859 140.529.848.253 20.103.687.656 160.633.535.909
199 Kota Cilegon 125.729.157.925 84.971.130.567 7.899.214.908 92.870.345.475
200 Kota Tangerang 265.285.570.623 178.626.500.571 9.827.875.030 188.454.375.601
201 Kota Serang 74.150.513.762 46.070.147.315 14.151.318.047 60.221.465.362
202 Kota Tangerang Selatan 194.665.656.605 126.233.784.219 19.610.756.536 145.844.540.755
203 Provinsi Jawa Tengah 927.549.052.897 579.926.953.794 107.889.031.853 687.815.985.647
204 Kab. Banjarnegara 35.959.245.801 15.119.314.411 12.910.531.340 28.029.845.751
205 Kab. Banyumas 68.609.970.673 32.367.546.182 18.834.587.291 51.202.133.473
206 Kab. Batang 36.846.931.425 13.356.806.650 16.283.889.075 29.640.695.725
207 Kab. Blora 98.557.923.934 15.680.165.584 63.774.527.550 79.454.693.134
208 Kab. Boyolali 40.049.895.914 18.441.301.976 12.614.076.838 31.055.378.814
209 Kab. Brebes 46.717.850.352 10.899.532.331 27.775.350.871 38.674.883.202
210 Kab. Cilacap 87.486.099.815 38.916.997.737 28.984.484.278 67.901.482.015
211 Kab. Demak 45.173.875.643 15.284.916.540 20.144.647.253 35.429.563.793
212 Kab. Grobogan 55.903.499.810 15.629.590.015 29.533.850.695 45.163.440.710
213 Kab. Jepara 46.160.943.413 18.673.360.503 18.099.669.410 36.773.029.913
214 Kab. Karanganyar 42.381.034.001 20.717.505.039 12.553.756.162 33.271.261.201
215 Kab. Kebumen 44.566.529.562 19.669.774.759 15.266.306.903 34.936.081.662
216 Kab. Kendal 46.241.477.353 14.983.615.158 22.684.829.995 37.668.445.153
217 Kab. Klaten 44.899.462.038 22.362.510.335 12.347.030.403 34.709.540.738
218 Kab. Kudus 130.133.946.359 78.631.373.219 16.366.331.140 94.997.704.359
219 Kab. Magelang 45.544.628.680 22.944.293.471 12.590.563.209 35.534.856.680
220 Kab. Pati 47.912.340.796 18.681.011.506 18.837.084.390 37.518.095.896
221 Kab. Pekalongan 33.542.086.204 11.927.426.359 14.489.166.245 26.416.592.604
222 Kab. Pemalang 40.574.632.153 13.975.814.771 17.927.058.232 31.902.873.003
223 Kab. Purbalingga 35.877.370.576 14.641.625.584 14.030.002.742 28.671.628.326
224 Kab. Purworejo 35.117.276.092 16.649.699.399 10.940.921.143 27.590.620.542
225 Kab. Rembang 37.127.884.080 14.053.357.172 15.469.329.608 29.522.686.780
226 Kab. Semarang 47.261.970.517 22.017.161.337 14.198.114.630 36.215.275.967
227 Kab. Sragen 41.372.241.228 18.030.585.367 14.921.956.661 32.952.542.028
228 Kab. Sukoharjo 46.545.800.768 24.931.565.202 10.594.063.216 35.525.628.418
229 Kab. Tegal 42.503.270.779 16.928.605.835 16.433.085.744 33.361.691.579
230 Kab. Temanggung 33.781.247.196 15.716.423.906 10.639.319.940 26.355.743.846
231 Kab. Wonogiri 35.914.840.419 14.704.990.120 13.238.481.449 27.943.471.569
232 Kab. Wonosobo 33.423.628.462 12.859.205.559 13.380.234.003 26.239.439.562

L. 36
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
233 Kota Magelang 30.034.354.086 18.019.421.886 5.425.367.900 23.444.789.786
234 Kota Pekalongan 32.622.722.792 17.104.812.749 7.105.446.893 24.210.259.642
235 Kota Salatiga 28.196.948.247 14.270.561.180 7.324.851.217 21.595.412.397
236 Kota Semarang 240.936.214.087 160.404.551.774 15.547.163.513 175.951.715.287
237 Kota Surakarta 78.396.482.732 49.284.651.177 7.456.167.255 56.740.818.432
238 Kota Tegal 32.556.599.849 18.670.656.828 6.109.417.121 24.780.073.949
239 Provinsi DI Yogyakarta 147.664.940.126 99.625.885.657 7.219.788.919 106.845.674.576
240 Kab. Bantul 45.511.552.197 24.236.316.741 10.396.542.106 34.632.858.847
241 Kab. Gunung kidul 35.925.321.594 15.557.912.680 12.682.411.464 28.240.324.144
242 Kab. Kulon Progo 30.270.542.853 15.511.728.783 7.779.996.270 23.291.725.053
243 Kab. Sleman 83.650.247.112 50.503.603.234 11.462.064.878 61.965.668.112
244 Kota Yogyakarta 71.700.326.872 44.676.839.498 6.823.165.924 51.500.005.422
245 Provinsi Jawa Timur 1.405.558.995.356 846.084.519.869 197.547.352.837 1.043.631.872.706
246 Kab. Bangkalan 64.085.284.815 15.879.728.863 34.901.392.702 50.781.121.565
247 Kab. Banyuwangi 67.174.961.270 26.133.477.415 28.055.696.255 54.189.173.670
248 Kab. Blitar 43.694.755.996 18.659.246.854 15.772.451.442 34.431.698.296
249 Kab. Bojonegoro 268.157.431.043 30.215.707.488 182.610.274.355 212.825.981.843
250 Kab. Bondowoso 36.530.694.614 15.720.142.230 13.363.321.134 29.083.463.364
251 Kab. Gresik 167.553.880.484 78.638.969.927 46.306.849.407 124.945.819.334
252 Kab. Jember 72.992.412.791 33.444.874.357 23.580.396.034 57.025.270.391
253 Kab. Jombang 54.929.945.518 21.495.398.095 21.360.425.723 42.855.823.818
254 Kab. Kediri 52.829.952.355 22.277.658.111 19.478.111.394 41.755.769.505
255 Kab. Lamongan 55.658.943.419 19.392.751.063 25.176.093.906 44.568.844.969
256 Kab. Lumajang 40.180.755.474 16.727.806.484 14.882.926.240 31.610.732.724
257 Kab. Madiun 36.441.796.104 14.842.001.587 14.046.375.467 28.888.377.054
258 Kab. Magetan 36.881.308.237 18.862.163.900 9.890.074.137 28.752.238.037
259 Kab. Malang 78.090.157.663 32.976.121.568 29.158.810.395 62.134.931.963
260 Kab. Mojokerto 62.543.564.336 25.691.731.065 22.743.468.271 48.435.199.336
261 Kab. Nganjuk 50.711.036.546 18.956.807.646 22.130.664.100 41.087.471.746
262 Kab. Ngawi 45.696.007.334 17.385.017.898 19.812.077.036 37.197.094.934
263 Kab. Pacitan 32.748.644.141 14.741.915.751 10.956.998.390 25.698.914.141
264 Kab. Pamekasan 43.661.919.264 15.353.923.617 18.498.573.047 33.852.496.664
265 Kab. Pasuruan 92.114.713.040 47.171.658.444 23.863.451.746 71.035.110.190
266 Kab. Ponorogo 44.570.080.993 18.600.722.912 16.828.342.181 35.429.065.093
267 Kab. Probolinggo 50.412.388.771 19.943.572.307 19.918.056.514 39.861.628.821
268 Kab. Sampang 48.709.700.565 13.550.632.891 25.048.906.924 38.599.539.815
269 Kab. Sidoarjo 166.857.940.069 83.998.167.284 39.431.695.435 123.429.862.719
270 Kab. Situbondo 39.143.741.010 16.373.663.655 14.618.534.155 30.992.197.810
271 Kab. Sumenep 96.067.603.371 14.252.563.593 63.439.849.078 77.692.412.671
272 Kab. Trenggalek 41.033.465.418 15.706.503.271 17.589.800.247 33.296.303.518
273 Kab. Tuban 105.074.845.430 25.548.983.523 60.592.652.557 86.141.636.080
274 Kab. Tulungagung 51.355.893.896 22.870.499.605 18.267.029.491 41.137.529.096
275 Kota Blitar 31.505.859.310 16.999.599.286 6.305.885.073 23.305.484.359
276 Kota Kediri 55.950.211.764 35.179.230.157 8.264.240.299 43.443.470.456
277 Kota Madiun 44.118.487.796 25.875.164.309 9.233.547.506 35.108.711.815
278 Kota Malang 92.615.142.038 60.106.304.688 6.883.071.296 66.989.375.984
279 Kota Mojokerto 31.457.209.993 17.071.715.763 7.058.599.032 24.130.314.795
280 Kota Pasuruan 26.278.407.320 13.148.225.346 10.001.398.022 23.149.623.368
281 Kota Probolinggo 36.753.470.479 18.449.127.197 20.222.811.024 38.671.938.221
282 Kota Surabaya 501.801.024.221 350.279.035.415 8.485.555.914 358.764.591.329
283 Kota Batu 26.607.644.561 12.700.734.300 7.605.275.183 20.306.009.483
284 Provinsi Kalimantan Barat 206.763.988.281 89.738.499.532 72.677.604.199 162.416.103.731
285 Kab. Bengkayang 37.819.774.961 6.235.556.112 26.724.641.099 32.960.197.211
286 Kab. Landak 33.950.870.873 5.301.868.847 25.152.031.187 30.453.900.034
287 Kab. Kapuas Hulu 49.099.004.805 7.835.655.596 23.563.862.706 31.399.518.302
288 Kab. Ketapang 92.294.570.427 13.585.917.163 67.308.539.764 80.894.456.927
289 Kab. Mempawah 21.397.339.214 7.059.187.359 35.907.020.590 42.966.207.949
290 Kab. Sambas 38.963.078.529 7.893.457.973 11.000.410.431 18.893.868.404

L. 37
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
291 Kab. Sanggau 59.186.677.449 10.053.474.630 11.190.360.905 21.243.835.535
292 Kab. Sintang 53.627.207.004 8.808.309.064 24.020.197.435 32.828.506.499
293 Kota Pontianak 65.584.757.650 36.569.952.191 14.281.873.088 50.851.825.279
294 Kota Singkawang 22.485.075.619 8.390.534.505 17.744.998.771 26.135.533.276
295 Kab. Kayong Utara 21.428.256.391 3.557.629.169 33.040.380.710 36.598.009.879
296 Kab. Kubu Raya 35.425.030.075 10.458.926.104 11.007.925.550 21.466.851.654
297 Kab. Sekadau 25.603.963.337 5.627.600.858 15.518.596.329 21.146.197.187
298 Kab. Melawi 32.328.931.117 4.200.814.474 40.393.829.091 44.594.643.565
299 Provinsi Kalimantan Tengah 244.323.413.200 72.222.498.695 129.801.922.305 202.024.421.000
300 Kab. Barito Selatan 39.421.254.497 5.047.102.196 28.100.677.351 33.147.779.547
301 Kab. Barito Utara 73.587.931.134 5.794.638.645 63.642.656.875 69.437.295.520
302 Kab. Kapuas 79.146.184.055 7.814.310.482 122.293.399.788 130.107.710.270
303 Kab. Kotawaringin Barat 70.692.370.290 15.686.946.377 20.166.461.625 35.853.408.002
304 Kab. Kotawaringin Timur 160.594.723.860 19.386.417.561 64.462.544.311 83.848.961.872
305 Kota Palangkaraya 36.353.088.035 18.225.343.982 16.986.164.912 35.211.508.894
306 Kab. Barito Timur 29.782.109.011 6.361.646.392 57.560.491.989 63.922.138.381
307 Kab. Murung Raya 50.942.776.043 6.658.460.521 31.686.042.093 38.344.502.614
308 Kab. Pulang Pisau 23.180.822.216 3.162.816.287 30.055.640.582 33.218.456.869
309 Kab. Gunung Mas 38.779.190.567 3.934.201.288 44.231.822.318 48.166.023.606
310 Kab. Lamandau 40.752.951.841 4.164.241.250 24.925.873.703 29.090.114.953
311 Kab. Sukamara 32.169.875.645 3.433.326.499 36.599.220.413 40.032.546.912
312 Kab. Katingan 27.926.002.482 3.900.932.024 10.054.805.909 13.955.737.933
313 Kab. Seruyan 75.993.992.378 5.294.688.350 17.929.275.981 23.223.964.331
314 Provinsi Kalimantan Selatan 268.704.823.620 111.129.791.956 99.257.618.614 210.387.410.570
315 Kab. Banjar 47.287.303.961 10.357.897.609 14.509.530.076 24.867.427.685
316 Kab. Barito Kuala 26.789.522.340 6.811.633.940 53.065.415.271 59.877.049.211
317 Kab. Hulu Sungai Selatan 67.197.668.518 6.656.907.569 13.204.058.866 19.860.966.435
318 Kab. Hulu Sungai Tengah 24.617.318.564 7.586.148.407 15.712.158.906 23.298.307.313
319 Kab. Hulu Sungai Utara 27.498.292.680 6.445.721.151 103.302.427.357 109.748.148.508
320 Kab. Kotabaru 130.113.273.350 13.274.753.302 63.413.330.230 76.688.083.532
321 Kab. Tabalong 94.373.436.472 13.438.555.257 27.430.043.907 40.868.599.164
322 Kab. Tanah Laut 44.167.057.537 10.510.844.325 9.018.530.544 19.529.374.869
323 Kab. Tapin 35.707.589.918 7.838.359.231 9.848.277.981 17.686.637.212
324 Kota Banjarbaru 27.895.249.959 12.843.026.281 26.067.731.832 38.910.758.113
325 Kota Banjarmasin 82.982.648.386 50.643.436.996 71.456.975.830 122.100.412.826
326 Kab. Balangan 42.542.166.546 8.089.133.768 27.490.858.529 35.579.992.297
327 Kab. Tanah Bumbu 97.125.278.045 14.086.642.560 22.702.572.101 36.789.214.661
328 Provinsi Kalimantan Timur 916.525.457.300 307.009.861.472 389.151.969.728 696.161.831.200
329 Kab. Berau 100.756.384.244 26.852.248.742 58.413.013.102 85.265.261.844
330 Kab. Kutai Kartanegara 1.413.548.914.545 67.341.966.008 72.784.969.214 140.126.935.222
331 Kab. Kutai Barat 72.997.293.402 20.760.017.621 1.027.929.807.254 1.048.689.824.875
332 Kab. Kutai Timur 245.362.818.684 53.020.915.160 145.357.541.224 198.378.456.384
333 Kab. Mahakam Ulu 35.742.903.907 14.764.293.995 61.550.511.801 76.314.805.796
334 Kab. Pasir 114.042.080.747 28.733.841.215 27.535.313.400 56.269.154.615
335 Kota Balikpapan 204.968.787.308 118.486.344.934 60.214.199.102 178.700.544.036
336 Kota Bontang 152.594.230.523 59.642.486.769 91.712.107.709 151.354.594.478
337 Kota Samarinda 154.402.212.679 57.912.738.151 13.900.045.793 71.812.783.944
338 Kab. Penajam Paser Utara 137.934.888.861 18.121.275.251 50.634.006.805 68.755.282.056
339 Provinsi Kalimantan Utara 120.462.908.403 19.405.948.201 79.173.479.802 98.579.428.003
340 Kab. Bulungan 143.414.170.572 8.137.723.704 111.232.560.918 119.370.284.622
341 Kab. Malinau 54.666.521.602 3.551.137.084 43.487.466.018 47.038.603.102
342 Kab. Nunukan 118.210.096.730 3.181.101.640 99.379.657.690 102.560.759.330
343 Kab. Tana Tidung 38.088.361.428 2.935.831.394 68.366.271.530 71.302.102.924
344 Kota Tarakan 100.869.766.094 11.679.569.100 31.339.171.048 43.018.740.148
345 Provinsi Sulawesi Utara 121.264.431.476 68.386.683.386 22.015.815.640 90.402.499.026
346 Kab. Bolaang Mongondow 16.109.642.447 3.028.519.776 10.378.875.021 13.407.394.797
347 Kab. Minahasa 23.812.604.637 6.855.674.341 8.932.546.333 15.788.220.674
348 Kab. Sangihe 14.016.693.697 4.584.905.624 8.948.943.953 13.533.849.577

L. 38
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
349 Kota Bitung 23.883.062.958 7.121.009.322 10.172.354.817 17.293.364.139
350 Kota Manado 68.788.723.193 41.056.993.880 12.759.538.778 53.816.532.658
351 Kab. Kepulauan Talaud 15.056.760.064 3.103.348.490 9.168.348.274 12.271.696.764
352 Kab. Minahasa Selatan 16.642.487.528 4.542.851.540 15.541.245.769 20.084.097.309
353 Kab. Minahasa Tenggara 16.354.447.249 3.745.356.845 14.068.159.930 17.813.516.775
354 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 12.760.332.227 3.346.303.890 10.074.646.486 13.420.950.376
355 Kota Kotamubagu 17.804.187.541 5.507.049.288 9.789.356.843 15.296.406.131
356 Kab. Bolaang Mongondow Timur 18.746.724.808 3.327.840.446 6.744.680.347 10.072.520.793
357 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 14.992.846.209 2.596.534.146 12.070.890.418 14.667.424.564
358 Kota Tomohon 25.341.720.364 4.841.836.535 10.397.846.056 15.239.682.591
359 Kab. Minahasa Utara 26.091.671.133 7.445.537.246 7.203.549.042 14.649.086.288
360 Kab. Bolaang Mongondow Utara 15.850.024.677 3.095.728.124 12.686.170.922 15.781.899.046
361 Provinsi Gorontalo 35.957.491.212 18.849.607.143 7.829.902.919 26.679.510.062
362 Kab. Boalemo 14.216.558.432 2.790.590.885 8.809.827.497 11.600.418.382
363 Kab. Gorontalo 18.298.332.491 5.079.220.706 6.216.105.984 11.295.326.690
364 Kota Gorontalo 22.787.028.228 11.019.783.060 9.803.207.545 20.822.990.605
365 Kab. Pohuwato 16.470.249.434 2.941.813.630 12.183.243.766 15.125.057.396
366 Kab. Gorontalo Utara 15.315.086.899 2.932.958.646 10.503.632.596 13.436.591.242
367 Kab. Bone Bolango 18.902.891.739 3.510.049.470 9.809.584.888 13.319.634.358
368 Provinsi Sulawesi Tengah 101.767.311.842 40.198.391.514 36.528.951.228 76.727.342.742
369 Kab. Banggai 76.089.176.512 8.752.735.948 48.207.947.014 56.960.682.962
370 Kab. Banggai Laut 10.623.241.696 2.365.644.053 13.181.416.594 15.547.060.647
371 Kab. Banggai Kepulauan 13.219.280.791 1.697.275.666 9.180.844.575 10.878.120.241
372 Kab. Buol 19.281.887.649 2.761.807.426 12.144.819.037 14.906.626.463
373 Kab. Toli-Toli 19.515.924.814 4.126.846.450 6.298.157.049 10.425.003.499
374 Kab. Donggala 21.527.061.660 3.463.643.053 14.075.403.457 17.539.046.510
375 Kab. Morowali 30.823.443.320 2.889.728.935 24.044.153.785 26.933.882.720
376 Kab. Morowali Utara 22.043.540.932 2.516.926.506 13.603.767.489 16.120.693.995
377 Kab. Poso 21.837.038.452 4.109.912.301 12.647.780.592 16.757.692.893
378 Kota Palu 33.728.681.326 17.665.847.706 15.422.207.072 33.088.054.778
379 Kab. Parigi Moutong 20.351.118.619 3.826.106.424 7.774.617.439 11.600.723.863
380 Kab. Sigi 17.462.568.073 3.577.779.568 12.084.859.893 15.662.639.461
381 Kab. Tojo Una Una 18.218.080.861 2.750.436.622 10.882.133.901 13.632.570.523
382 Provinsi Sulawesi Selatan 302.678.233.208 169.684.102.254 57.909.702.004 227.593.804.258
383 Kab. Bantaeng 20.447.500.970 5.125.989.942 11.791.119.228 16.917.109.170
384 Kab. Barru 17.640.420.248 4.278.785.770 9.920.931.878 14.199.717.648
385 Kab. Bone 40.784.416.839 8.853.361.908 24.353.181.731 33.206.543.639
386 Kab. Bulukumba 23.692.788.950 6.277.044.982 12.738.587.468 19.015.632.450
387 Kab. Enrekang 21.218.461.660 4.897.348.831 12.211.126.979 17.108.475.810
388 Kab. Gowa 24.935.397.097 7.486.253.336 12.444.820.411 19.931.073.747
389 Kab. Jeneponto 22.164.328.911 5.787.868.990 12.432.381.871 18.220.250.861
390 Kab. Luwu 20.554.553.011 6.512.796.224 14.450.713.900 20.963.510.124
391 Kab. Luwu Utara 24.808.612.301 5.613.579.143 10.645.144.003 16.258.723.146
392 Kab. Maros 27.900.365.406 8.928.251.974 7.681.972.366 16.610.224.340
393 Kab. Pangkajene Kepulauan 30.323.245.033 12.773.307.109 23.397.615.848 36.170.922.957
394 Kab. Pinrang 20.241.216.530 5.488.905.928 10.672.516.252 16.161.422.180
395 Kab. Selayar 17.573.123.459 3.834.901.453 10.103.716.893 13.938.618.346
396 Kab. Sidenreng Rappang 23.715.674.953 5.522.831.675 9.696.028.778 15.218.860.453
397 Kab. Sinjai 18.387.368.256 5.235.999.340 10.177.028.455 15.413.027.795
398 Kab. Soppeng 19.181.332.389 5.488.288.799 13.416.722.020 18.905.010.819
399 Kab. Takalar 18.920.901.999 6.371.331.388 9.946.014.993 16.317.346.381
400 Kab. Tana Toraja 19.015.955.746 6.161.259.416 8.894.602.651 15.055.862.067
401 Kab. Wajo 74.777.309.387 6.682.732.814 53.174.159.273 59.856.892.087
402 Kota Pare-pare 22.211.064.756 8.503.969.916 7.569.297.803 16.073.267.719
403 Kab. Toraja Utara 15.497.389.428 4.942.241.954 9.409.034.650 14.351.276.604
404 Kota Makassar 149.536.451.694 95.659.893.134 9.405.609.986 105.065.503.120
405 Kota Palopo 19.840.860.089 8.369.763.043 13.826.233.086 22.195.996.129
406 Kab. Luwu Timur 48.352.572.610 15.951.065.860 13.920.003.870 29.871.069.730

L. 39
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
407 Provinsi Sulawesi Barat 36.757.064.669 12.414.162.866 16.993.285.953 29.407.448.819
408 Kab. Majene 18.492.962.517 2.914.830.786 12.454.722.031 15.369.552.817
409 Kab. Mamuju 29.488.682.195 5.823.357.320 12.151.292.228 17.974.649.548
410 Kab. Mamuju Tengah 16.780.233.655 961.538.608 11.359.894.912 12.321.433.520
411 Kab. Polewali Mandar 20.138.585.202 4.832.491.166 13.409.074.914 18.241.566.080
412 Kab. Mamasa 15.420.049.055 1.523.278.239 18.088.845.320 19.612.123.559
413 Kab. Mamuju Utara 31.686.803.799 2.786.609.393 23.589.517.906 26.376.127.299
414 Provinsi Sulawesi Tenggara 78.052.951.782 36.913.729.166 23.773.513.266 60.687.242.432
415 Kab. Buton 15.558.435.262 2.918.647.918 10.304.128.866 13.222.776.784
416 Kab. Konawe 15.817.684.901 2.908.041.667 9.479.299.922 12.387.341.589
417 Kab. Konawe Kepulauan 6.835.085.344 877.004.964 12.207.946.963 13.084.951.927
418 Kab. Kolaka 25.735.203.114 7.117.465.591 9.950.627.658 17.068.093.249
419 Kab. Kolaka Timur 14.161.095.111 1.278.095.807 16.250.442.462 17.528.538.269
420 Kab. Muna 14.074.262.782 3.829.675.184 4.785.131.128 8.614.806.312
421 Kota Kendari 32.301.281.805 16.184.304.667 4.857.782.075 21.042.086.742
422 Kota Bau-bau 18.599.868.784 5.483.980.460 5.523.121.680 11.007.102.140
423 Kab. Konawe Selatan 23.451.777.538 3.087.471.487 26.083.851.592 29.171.323.079
424 Kab. Bombana 20.594.199.159 2.289.939.885 10.753.441.124 13.043.381.009
425 Kab. Konawe Utara 30.599.996.643 1.284.077.808 8.057.323.889 9.341.401.697
426 Kab. Buton Utara 11.218.609.844 2.001.709.345 8.707.207.465 10.708.916.810
427 Kab. Wakatobi 13.749.631.140 2.034.119.821 4.500.071.926 6.534.191.747
428 Kab. Kolaka Utara 17.005.392.073 1.753.107.745 15.303.464.603 17.056.572.348
429 Kab. Muna Barat 6.412.353.234 948.838.321 10.969.892.581 11.918.730.902
430 Kab. Buton Tengah 7.876.520.674 1.037.560.155 7.715.005.704 8.752.565.859
431 Kab. Buton Selatan 6.717.037.104 725.655.023 13.599.277.776 14.324.932.799
432 Provinsi Bali 235.699.897.615 158.959.866.363 9.193.779.702 168.153.646.065
433 Kab. Badung 107.642.562.730 70.917.773.789 6.973.999.341 77.891.773.130
434 Kab. Bangli 23.126.824.927 10.231.005.020 7.629.103.457 17.860.108.477
435 Kab. Buleleng 33.790.268.844 15.924.082.112 9.113.577.082 25.037.659.194
436 Kab. Gianyar 33.582.057.674 17.774.115.098 7.459.403.626 25.233.518.724
437 Kab. Jembrana 25.046.037.696 11.395.796.399 7.765.929.397 19.161.725.796
438 Kab. Karangasem 28.039.317.747 12.958.530.599 8.499.853.598 21.458.384.197
439 Kab. Klungkung 24.219.562.431 11.882.018.073 6.625.335.858 18.507.353.931
440 Kab. Tabanan 30.399.239.623 15.189.281.588 7.655.507.985 22.844.789.573
441 Kota Denpasar 113.291.230.619 72.821.542.204 7.944.193.415 80.765.735.619
442 Provinsi Nusa Tenggara Barat 122.250.322.123 75.733.342.003 15.506.897.520 91.240.239.523
443 Kab. Bima 23.105.976.706 7.954.088.607 10.522.398.349 18.476.486.956
444 Kab. Dompu 17.877.414.060 5.293.975.695 9.054.269.115 14.348.244.810
445 Kab. Lombok Barat 21.590.463.924 7.999.931.141 9.286.493.683 17.286.424.824
446 Kab. Lombok Tengah 27.857.599.506 9.939.527.195 12.267.143.961 22.206.671.156
447 Kab. Lombok Timur 26.093.950.274 7.736.184.444 13.186.063.530 20.922.247.974
448 Kab. Sumbawa 31.324.979.140 9.568.034.838 8.192.057.318 17.760.092.156
449 Kota Mataram 49.513.061.450 29.546.275.610 8.144.065.432 37.690.341.042
450 Kab. Lombok Utara 14.800.715.437 4.183.720.750 15.305.020.079 19.488.740.829
451 Kota Bima 17.562.384.294 5.726.549.820 11.821.431.356 17.547.981.176
452 Kab. Sumbawa Barat 49.876.563.049 26.009.826.804 8.421.130.213 34.430.957.017
453 Provinsi Nusa Tenggara Timur 108.839.491.131 57.941.547.234 26.154.714.647 84.096.261.881
454 Kab. Alor 14.429.962.445 2.845.041.896 8.931.663.699 11.776.705.595
455 Kab. Belu 12.978.256.150 3.943.100.742 6.539.052.308 10.482.153.050
456 Kab. Ende 17.214.873.358 5.374.857.069 8.795.525.839 14.170.382.908
457 Kab. Flores Timur 16.899.107.793 2.984.535.226 11.111.061.317 14.095.596.543
458 Kab. Kupang 15.557.819.869 3.381.152.743 9.403.145.526 12.784.298.269
459 Kab. Lembata 13.998.919.252 2.285.740.300 9.573.782.552 11.859.522.852
460 Kab. Malaka 9.476.576.864 1.561.972.168 8.436.983.866 9.998.956.034
461 Kab. Manggarai 16.216.170.209 4.783.991.282 8.535.849.830 13.319.841.112
462 Kab. Ngada 13.260.464.090 2.846.863.851 12.983.943.109 15.830.806.960
463 Kab. Sikka 16.435.532.423 4.496.234.784 9.960.963.493 14.457.198.277
464 Kab. Sumba Barat 11.685.693.832 2.720.373.674 8.878.186.316 11.598.559.990

L. 40
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
465 Kab. Sumba Timur 19.367.426.499 4.060.578.346 8.020.340.412 12.080.918.758
466 Kab. Timor Tengah Selatan 19.901.521.182 3.604.819.660 7.936.075.991 11.540.895.651
467 Kab. Timor Tengah Utara 16.958.783.181 2.758.678.214 7.282.442.285 10.041.120.499
468 Kota Kupang 43.687.837.821 26.977.624.605 6.285.136.972 33.262.761.577
469 Kab. Rote Ndao 14.819.340.320 2.560.558.147 11.445.102.420 14.005.660.567
470 Kab. Nagekeo 12.317.656.425 2.231.291.131 11.620.708.300 13.851.999.431
471 Kab. Sumba Tengah 11.909.815.184 1.556.284.793 8.813.238.206 10.369.522.999
472 Kab. Sumba Barat Daya 12.673.216.582 2.167.473.052 8.065.037.050 10.232.510.102
473 Kab. Manggarai Timur 10.796.804.442 1.118.173.962 6.952.226.045 8.070.400.007
474 Kab. Sabu Raijua 10.285.935.816 1.731.265.657 7.062.683.853 8.793.949.510
475 Kab. Manggarai Barat 13.944.167.206 2.524.468.380 8.809.121.422 11.333.589.802
476 Provinsi Maluku 76.948.456.655 25.745.304.237 33.729.727.668 59.475.031.905
477 Kab. Maluku Tenggara Barat 20.047.936.132 3.559.698.198 47.709.718.676 51.269.416.874
478 Kab. Maluku Tengah 28.738.774.840 2.733.618.994 12.077.097.621 14.810.716.615
479 Kab. Maluku Tenggara 17.746.691.270 2.851.308.028 13.468.895.054 16.320.203.082
480 Kab. Pulau Buru 17.226.403.091 1.934.191.753 12.717.383.608 14.651.575.361
481 Kota Ambon 39.386.118.861 18.571.256.844 13.614.974.271 32.186.231.115
482 Kab. Seram Bagian Barat 19.172.307.257 2.260.294.809 14.990.523.772 17.250.818.581
483 Kab. Seram Bagian Timur 61.226.493.345 1.231.834.282 8.880.663.358 10.112.497.640
484 Kab. Maluku Barat Daya 17.667.276.795 1.173.314.002 12.568.992.968 13.742.306.970
485 Kab. Buru Selatan 11.927.936.230 1.106.653.636 20.372.889.869 21.479.543.505
486 Kab. Kepulauan Aru 20.437.943.476 1.797.976.193 11.797.639.097 13.595.615.290
487 Kota Tual 10.849.883.009 1.397.811.079 8.626.649.294 10.024.460.373
488 Provinsi Maluku Utara 97.116.440.074 31.461.986.171 47.880.808.053 79.342.794.224
489 Kab. Halmahera Tengah 25.744.734.508 2.491.831.032 13.528.301.721 16.020.132.753
490 Kab. Halmahera Barat 19.444.444.511 2.632.610.720 19.431.006.796 22.063.617.516
491 Kota Ternate 33.715.373.211 12.464.332.621 10.050.420.834 22.514.753.455
492 Kab. Halmahera Timur 80.816.377.276 2.104.229.054 74.010.659.972 76.114.889.026
493 Kota Tidore Kepulauan 17.956.933.670 3.195.189.294 7.739.154.406 10.934.343.700
494 Kab. Kepulauan Sula 23.278.374.453 2.393.687.351 40.215.945.968 42.609.633.319
495 Kab. Pulau Morotai 14.231.676.163 2.022.014.604 17.699.168.625 19.721.183.229
496 Kab. Pulau Taliabu 11.538.957.036 1.709.737.931 11.312.326.275 13.022.064.206
497 Kab. Halmahera Selatan 37.176.204.375 3.340.901.685 14.398.891.950 17.739.793.635
498 Kab. Halmahera Utara 64.746.536.986 15.032.127.368 29.217.386.082 44.249.513.450
499 Provinsi Papua 388.197.937.143 193.525.949.769 101.728.684.474 295.254.634.243
500 Kab. Yalimo 13.069.742.651 3.084.118.619 10.074.323.841 13.158.442.460
501 Kab. Lanny Jaya 14.688.471.615 3.371.230.122 20.752.876.449 24.124.106.571
502 Kab. Biak Numfor 23.639.091.498 7.441.390.804 17.920.955.119 25.362.345.923
503 Kab. Jayapura 28.943.308.085 5.421.386.365 11.485.420.882 16.906.807.247
504 Kab. Jayawijaya 22.219.746.204 5.006.420.153 15.025.352.338 20.031.772.491
505 Kab. Merauke 50.843.809.416 11.355.390.933 15.352.765.833 26.708.156.766
506 Kab. Mimika 305.676.632.008 149.747.571.253 26.593.830.994 176.341.402.247
507 Kab. Nabire 29.711.828.171 5.883.536.584 21.390.289.537 27.273.826.121
508 Kab. Paniai 18.998.760.144 4.152.172.249 20.924.556.001 25.076.728.250
509 Kab. Puncak Jaya 22.669.237.223 3.682.839.777 7.139.319.140 10.822.158.917
510 Kab. Kepulauan Yapen 26.720.587.808 6.089.960.448 13.476.185.064 19.566.145.512
511 Kota Jayapura 51.328.316.277 26.237.449.304 8.637.986.439 34.875.435.743
512 Kab. Sarmi 29.670.118.947 3.715.921.175 7.966.983.772 11.682.904.947
513 Kab. Keerom 24.637.894.218 3.794.889.713 15.931.716.732 19.726.606.445
514 Kab. Yahukimo 25.468.885.455 3.083.465.722 13.043.713.874 16.127.179.596
515 Kab. Pegunungan Bintang 27.802.084.103 3.747.598.758 10.090.911.576 13.838.510.334
516 Kab. Tolikara 22.483.792.151 3.369.603.700 8.021.028.509 11.390.632.209
517 Kab. Boven Digoel 34.028.169.969 3.494.643.175 13.218.377.825 16.713.021.000
518 Kab. Mappi 30.811.665.815 3.543.088.436 19.071.581.935 22.614.670.371
519 Kab. Asmat 29.270.447.947 3.537.327.695 12.083.051.508 15.620.379.203
520 Kab. Waropen 30.194.927.952 3.607.835.977 10.505.708.137 14.113.544.114
521 Kab. Mamberamo Raya 51.219.574.431 3.307.236.625 17.049.369.363 20.356.605.988
522 Kab. Mamberamo Tengah 12.450.827.474 3.136.175.225 17.237.172.923 20.373.348.148

L. 41
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.B

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL PAJAK


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Realisasi
No. Daerah PAGU
PPh Perorangan PBB Total
1 2 4 5 4+5
523 Kab. Nduga 13.575.574.366 3.113.517.358 19.770.880.992 22.884.398.350
524 Kab. Dogiyai 16.876.684.991 3.484.625.918 88.748.808.191 92.233.434.109
525 Kab. Intan Jaya 16.185.228.521 3.035.070.525 18.732.379.126 21.767.449.651
526 Kab. Puncak 20.131.289.174 3.389.002.600 38.500.369.030 41.889.371.630
527 Kab. Deiyai 14.235.991.255 2.955.343.442 28.959.216.416 31.914.559.858
528 Kab. Supiori 16.157.214.511 3.355.396.415 8.565.090.914 11.920.487.329
529 Provinsi Papua Barat 269.112.232.681 30.217.862.880 180.211.812.101 210.429.674.981
530 Kab. Sorong 264.020.792.120 4.300.476.891 26.525.689.664 30.826.166.555
531 Kab. Manokwari 46.289.009.203 7.962.419.426 201.886.913.748 209.849.333.174
532 Kab. Manokwari Selatan 19.747.376.514 1.433.196.734 20.918.362.040 22.351.558.774
533 Kab. Fak Fak 43.070.844.199 3.154.453.822 32.264.488.177 35.418.941.999
534 Kota Sorong 38.662.849.329 9.502.672.789 47.609.682.307 57.112.355.096
535 Kab. Pegunungan Arfak 63.273.707.944 1.151.997.110 29.661.355.288 30.813.352.398
536 Kab. Sorong Selatan 37.456.218.250 2.080.759.089 23.262.940.464 25.343.699.553
537 Kab. Raja Ampat 46.348.695.313 1.759.169.854 286.212.666.817 287.971.836.671
538 Kab. Teluk Bintuni 388.783.157.856 8.226.806.714 25.882.624.674 34.109.431.388
539 Kab. Teluk Wondama 25.537.817.959 1.557.540.028 14.136.579.586 15.694.119.614
540 Kab. Tambrauw 20.612.076.352 1.323.254.020 15.302.766.775 16.626.020.795
541 Kab. Maybrat 20.028.581.703 1.251.053.475 36.127.147.395 37.378.200.870
542 Kab. Kaimana 30.248.605.206 2.005.202.227 29.376.087.634 31.381.289.861
Dana Cadangan - - - -
Sisa pagu yang tidak dialokasikan
Nilai belum teridentifikasi daerah
penerima -
JUMLAH 65.748.460.834.453 27.315.056.879.350 20.467.077.053.367 47.782.133.932.717

L. 42
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 306.323.521.475 158.824.859.043 96.735.946.893 5.153.484.625 219.195.830 35.550.484 - 260.969.036.875
2 Kab. Aceh Barat 10.180.418.025 716.400.130 1.211.783.352 6.785.732.644 19.926.364 14.693.835 490.137.300 9.238.673.625
3 Kab. Aceh Besar 3.999.331.661 716.400.130 1.211.783.352 353.019.199 283.034.364 9.755.166 490.137.300 3.064.129.511
4 Kab. Aceh Selatan 4.375.458.088 716.400.130 1.211.783.352 844.534.409 19.926.364 51.377.583 490.137.300 3.334.159.138
5 Kab. Aceh Singkil 4.629.461.517 716.400.130 1.211.783.352 1.096.463.127 19.926.364 9.729.044 490.137.300 3.544.439.317
6 Kab. Aceh Tengah 7.025.146.527 716.400.130 1.211.783.352 2.998.443.209 19.926.364 26.159.572 490.137.300 5.462.849.927
7 Kab. Aceh Tenggara 3.518.524.440 716.400.130 1.211.783.352 211.684.809 19.926.364 3.231.885 490.137.300 2.653.163.840
8 Kab. Aceh Timur 3.746.791.823 716.400.130 1.211.783.352 211.684.809 19.926.364 156.919.818 490.137.300 2.806.851.773
9 Kab. Aceh Utara 46.087.329.377 12.715.667.368 26.659.237.407 211.684.809 19.926.364 25.014.929 490.137.300 40.121.668.177
10 Kab. Bireuen 3.669.563.461 716.400.130 1.211.783.352 332.553.609 19.926.364 3.184.906 490.137.300 2.773.985.661
11 Kab. Pidie 5.282.990.215 716.400.130 1.211.783.352 1.633.072.594 19.926.364 4.650.475 490.137.300 4.075.970.215
12 Kab. Simeulue 3.526.625.041 716.400.130 1.211.783.352 211.684.809 19.926.364 11.332.486 490.137.300 2.661.264.441
13 Kota Banda Aceh 3.600.440.137 716.400.130 1.211.783.352 228.068.809 19.926.364 68.763.582 490.137.300 2.735.079.537
14 Kota Sabang 3.684.040.938 716.400.130 1.211.783.352 211.684.809 175.285.262 3.231.885 490.137.300 2.808.522.738
15 Kota Langsa 3.519.240.858 716.400.130 1.211.783.352 211.684.809 19.926.364 3.369.153 490.137.300 2.653.301.108
16 Kota Lhokseumawe 3.518.524.440 716.400.130 1.211.783.352 211.684.809 19.926.364 3.231.885 490.137.300 2.653.163.840
17 Kab. Nagan Raya 5.175.817.122 716.400.130 1.211.783.352 1.565.446.137 19.926.364 51.796.439 490.137.300 4.055.489.722
18 Kab. Aceh Jaya 3.994.244.959 716.400.130 1.211.783.352 560.271.209 19.926.364 31.929.004 490.137.300 3.030.447.359
19 Kab. Pidie Jaya 3.592.496.440 716.400.130 1.211.783.352 270.862.409 19.926.364 3.231.885 490.137.300 2.712.341.440
20 Kab. Aceh Barat Daya 4.161.098.148 716.400.130 1.211.783.352 900.964.469 19.926.364 58.141.533 490.137.300 3.397.353.148
21 Kab. Gayo Lues 4.903.215.009 716.400.130 1.211.783.352 1.318.678.409 19.926.364 4.180.454 490.137.300 3.761.106.009
22 Kab. Aceh Tamiang 9.252.146.712 5.193.908.800 1.211.783.352 288.630.409 19.926.364 6.539.887 490.137.300 7.210.926.112
23 K b Bener
Kab. B M i h
Meriah 3 537 779 839
3.537.779.839 716 400 130
716.400.130 1 211 783 352
1.211.783.352 211 684 809
211.684.809 19 926 364
19.926.364 22 487 284
22.487.284 490.137.300 2 672 419 239
2.672.419.239
24 Kota Subulussalam 3.741.547.573 716.400.130 1.211.783.352 391.236.009 19.926.364 1.816.018 490.137.300 2.831.299.173
25 Provinsi Sumatera Utara 26.584.749.514 797.965.600 2.360.473.815 20.181.933.769 244.784.430 2.331.271.800 - 25.916.429.414
26 Kab. Asahan 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
27 Kab. Dairi 3.458.528.628 49.872.800 147.530.073 1.890.281.931 15.299.124 110.446.200 490.137.300 2.703.567.428
28 Kab. Deli Serdang 2.999.662.937 49.892.800 777.820.582 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 2.423.878.037
29 Kab. Karo 3.464.536.960 49.872.800 147.530.073 1.119.783.531 15.299.124 1.076.500.832 490.137.300 2.899.123.660
30 Kab. LabuhanBatu 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
31 Kab. Langkat 8.840.436.881 1.547.188.800 4.148.530.888 1.023.062.731 15.299.124 211.998.938 490.137.300 7.436.217.781
32 Kab. Mandailing Natal 10.606.442.100 49.872.800 147.530.073 6.707.151.766 489.568.861 607.915.800 490.137.300 8.492.176.600
33 Kab. Nias 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
34 Kab. Simalungun 7.230.913.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 2.297.012.400 490.137.300 4.020.812.828
35 Kab. Tapanuli Selatan 32.038.718.362 49.872.800 147.530.073 36.775.411.265 15.299.124 186.612.300 490.137.300 37.664.862.862
36 Kab. Tapanuli Tengah 9.057.950.753 49.872.800 147.530.073 6.461.876.856 15.299.124 69.767.100 490.137.300 7.234.483.253
37 Kab. Tapanuli Utara 5.797.651.924 49.872.800 147.530.073 2.444.752.767 15.299.124 1.124.596.210 490.137.300 4.272.188.274
38 Kab. Toba Samosir 4.157.006.441 49.872.800 147.530.073 1.423.345.482 15.299.124 993.023.312 490.137.300 3.119.208.091
39 Kota Binjai 2.295.210.068 50.764.000 160.146.513 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.807.075.168
40 Kota Medan 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
41 Kota Pematang Siantar 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
42 Kota Sibolga 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
43 Kota Tanjung Balai 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
44 Kab. Batu Bara 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
45 Kab. LabuhanBatu Utara 2.783.939.595 49.872.800 147.530.073 1.071.382.731 15.299.124 391.244.867 490.137.300 2.165.466.895
46 Kab. LabuhanBatu Selatan 2.344.567.785 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 132.855.257 490.137.300 1.856.655.685
47 Kab. Padang Lawas Utara 2.582.151.925 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 370.439.397 490.137.300 2.094.239.825
48 Kab. Padang Lawas 3.055.274.961 97.708.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 783.767.433 490.137.300 2.555.403.861
49 Kab. Nias Utara 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
50 Kab. Nias Barat 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
51 Kota Tebing Tinggi 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
52 Kota Padang Sidempuan 3.048.756.628 49.872.800 147.530.073 1.634.782.731 15.299.124 69.767.100 490.137.300 2.407.389.128
53 Kab. Pakpak Bharat 2.649.943.628 49.872.800 147.530.073 1.044.505.931 15.299.124 222.331.950 490.137.300 1.969.677.178
54 Kab. Nias Selatan 5.706.145.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 1.610.866.800 490.137.300 3.334.667.228
55 Kab. Humbang Hasundutan 18.976.634.528 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 8.419.435.400 490.137.300 10.143.235.828
56 Kab. Serdang Bedagai 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
57 Kab. Samosir 8.923.875.668 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 3.994.894.190 490.137.300 5.718.694.618
58 Kota Gunungsitoli 2.281.479.628 49.872.800 147.530.073 1.020.961.131 15.299.124 69.767.100 490.137.300 1.793.567.528
59 Provinsi Sumatera Barat 6.897.298.536 - - 3.947.335.100 236.164.371 1.318.262.265 - 5.501.761.736
60 Kab. LimaPuluh Kota 1.664.677.836 - - 275.467.500 26.240.251 158.625.985 490.137.300 950.471.036

L. 43
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
61 Kab. Agam 1.496.238.576 - - 137.831.500 26.240.251 153.042.875 490.137.300 807.251.926
62 Kab. Kepulauan Mentawai 18.073.880.959 - - 110.611.500 26.240.251 10.687.318.608 490.137.300 11.314.307.659
63 Kab. Padang Pariaman 1.446.726.439 - - 111.525.100 26.240.251 146.473.788 490.137.300 774.376.439
64 Kab. Pasaman 2.988.229.278 - - 1.338.137.900 26.240.251 151.199.427 490.137.300 2.005.714.878
65 Kab. Pesisir Selatan 2.008.492.329 - - 493.573.900 26.240.251 199.898.478 490.137.300 1.209.849.929
66 Kab. Sijunjung 6.495.048.220 - - 2.530.604.445 26.240.251 2.124.452.424 490.137.300 5.171.434.420
67 Kab. Solok 2.560.560.978 - - 1.069.432.100 26.240.251 156.645.277 490.137.300 1.742.454.928
68 Kab. Tanah Datar 1.533.662.006 - - 181.505.546 26.240.251 149.258.159 490.137.300 847.141.256
69 Kota Bukit Tinggi 1.445.584.439 - - 110.611.500 26.240.251 146.473.788 490.137.300 773.462.839
70 Kota Padang Panjang 1.445.584.439 - - 110.611.500 26.240.251 146.473.788 490.137.300 773.462.839
71 Kota Padang 1.499.462.133 - - 147.793.100 26.240.251 153.874.482 490.137.300 818.045.133
72 Kota Payakumbuh 1.445.807.583 - - 110.611.500 26.240.251 146.696.932 490.137.300 773.685.983
73 Kota Sawahlunto 3.738.823.208 - - 2.318.919.479 26.240.251 152.974.178 490.137.300 2.988.271.208
74 Kota Solok 1.445.620.010 - - 110.611.500 26.240.251 146.509.359 490.137.300 773.498.410
75 Kota Pariaman 1.445.584.439 - - 110.611.500 26.240.251 146.473.788 490.137.300 773.462.839
76 Kab. Pasaman Barat 1.517.703.709 - - 199.022.700 26.240.251 106.330.058 490.137.300 821.730.309
77 Kab. Dharmasraya 3.368.303.402 - - 536.490.700 26.240.251 904.152.351 490.137.300 1.957.020.602
78 Kab. Solok Selatan 4.027.948.091 - - 1.181.347.320 472.328.488 554.384.133 490.137.300 2.698.197.241
79 Provinsi Riau 1.070.470.043.174 838.901.194.566 29.058.570.432 4.909.972.000 - 16.973.819.426 - 889.843.556.424
80 Kab. Bengkalis 1.275.971.951.649 1.076.486.581.285 5.283.376.968 400.300.500 - 7.323.749.946 490.137.300 1.089.984.145.999
81 Kab. Indragiri Hilir 203.941.341.883 152.527.490.964 5.283.376.984 4.835.951.774 - 5.494.090.661 490.137.300 168.631.047.683
82 Kab. Indragiri Hulu 207.023.011.298 155.061.495.145 5.283.376.984 7.207.392.700 - 3.382.279.819 490.137.300 171.424.681.948
83 K b Kampar
Kab. K 421 144 322 727
421.144.322.727 330 660 104 863
330.660.104.863 12 087 524 956
12.087.524.956 1 428 027 500
1.428.027.500 - 4 041 009 708
4.041.009.708 490.137.300 348 706 804 327
348.706.804.327
84 Kab. Kuantan Singingi 197.938.548.553 152.527.490.964 5.283.376.984 1.956.693.100 - 3.508.325.455 490.137.300 163.766.023.803
85 Kab. Pelalawan 262.502.648.828 154.777.145.830 43.911.405.418 400.300.500 - 16.041.033.380 490.137.300 215.620.022.428
86 Kab. Rokan Hilir 527.557.189.234 430.851.245.129 5.283.376.984 400.300.500 - 2.229.665.821 490.137.300 439.254.725.734
87 Kab. Rokan Hulu 198.915.940.505 154.546.003.120 5.283.376.984 533.982.100 - 3.583.930.151 490.137.300 164.437.429.655
88 Kab. Siak 522.319.540.973 405.528.929.836 9.120.756.984 400.300.500 - 12.892.922.203 490.137.300 428.433.046.823
89 Kota Dumai 198.298.997.592 152.527.490.964 5.283.376.984 400.300.500 - 4.692.847.894 490.137.300 163.394.153.642
90 Kota Pekanbaru 194.512.595.442 152.527.490.964 5.283.376.984 400.300.500 - 2.702.478.994 490.137.300 161.403.784.742
91 Kab. Kepulauan Meranti 259.385.030.112 153.311.122.912 8.847.583.842 1.536.994.400 - 42.272.127.558 490.137.300 206.457.966.012
92 Provinsi Kepulauan Riau 287.762.090.881 32.400.304.112 235.315.335.692 18.426.115.580 - 71.459.797 - 286.213.215.181
93 Kab. Bintan 94.304.264.117 10.288.558.698 79.213.360.686 3.826.238.800 - 23.819.933 490.137.300 93.842.115.417
94 Kab. Natuna 390.713.176.612 33.818.430.760 351.719.798.519 2.668.360.500 - 23.819.933 490.137.300 388.720.547.012
95 Kab. Karimun 103.019.961.531 10.288.558.698 79.213.360.686 12.788.863.579 - 247.678.268 490.137.300 103.028.598.531
96 Kota Batam 93.375.938.272 10.288.558.698 79.213.360.686 2.668.360.500 - 31.463.088 490.137.300 92.691.880.272
97 Kab. Kepulauan Anambas 253.477.048.196 22.958.468.349 225.947.594.314 2.668.360.500 - 23.819.933 490.137.300 252.088.380.396
98 Kota Tanjung Pinang 93.935.511.676 10.288.558.698 79.213.360.686 3.313.926.459 - 23.819.933 490.137.300 93.329.803.076
99 Kab. Lingga 99.865.506.715 10.288.558.698 79.213.360.686 8.429.253.433 - 270.634.598 490.137.300 98.691.944.715
100 Provinsi Jambi 206.896.305.203 56.215.462.815 115.814.981.336 14.477.394.764 - 4.019.524.738 - 190.527.363.653
101 Kab. Batanghari 50.243.468.221 12.173.452.062 23.162.997.737 6.464.087.486 - 2.495.460.236 490.137.300 44.786.134.821
102 Kab. Bungo 47.271.213.986 11.243.093.044 23.162.997.737 9.574.411.136 - 578.187.719 490.137.300 45.048.826.936
103 Kab. Kerinci 40.720.099.704 11.243.093.044 23.162.997.737 1.784.811.000 - 535.617.273 490.137.300 37.216.656.354
104 Kab. Merangin 42.254.308.050 11.243.093.044 23.162.997.737 3.092.876.700 - 563.898.919 490.137.300 38.553.003.700
105 Kab. Muaro Jambi 54.863.473.525 13.974.687.636 27.135.958.535 4.989.380.346 - 1.558.966.108 490.137.300 48.149.129.925
106 Kab. Sarolangun 63.771.012.477 13.507.073.635 23.162.997.737 16.384.763.077 - 3.764.621.078 490.137.300 57.309.592.827
107 Kab. Tanjung Jabung Barat 327.003.465.710 85.528.288.582 209.999.582.232 5.272.146.999 - 2.291.318.947 490.137.300 303.581.474.060
108 Kab. Tanjung Jabung Timur 84.286.057.979 31.040.227.506 40.820.414.398 1.784.811.000 - 1.100.920.575 490.137.300 75.236.510.779
109 Kab. Tebo 57.936.733.364 11.427.835.702 23.162.997.737 6.805.418.236 - 7.269.539.839 490.137.300 49.155.928.814
110 Kota Jambi 42.151.774.338 12.237.918.392 23.162.997.737 1.784.811.000 - 550.611.209 490.137.300 38.226.475.638
111 Kota Sungai Penuh 40.719.480.214 11.243.093.044 23.162.997.737 1.784.811.000 - 535.057.183 490.137.300 37.216.096.264
112 Provinsi Sumatera Selatan 794.046.010.499 95.200.640.507 478.434.783.432 128.089.148.535 141.392.425 2.423.263.500 - 704.289.228.399
113 Kab. Lahat 161.400.815.169 12.220.798.029 66.375.721.656 84.207.460.324 58.250.975 366.213.985 490.137.300 163.718.582.269
114 Kab. Musi Banyuasin 1.177.301.735.981 188.885.932.222 757.768.782.117 65.259.533.435 17.901.907 3.774.997.800 490.137.300 1.016.197.284.781
115 Kab. Musi Rawas 254.963.662.766 14.838.370.805 171.416.471.068 27.706.278.830 16.990.889 616.320.974 490.137.300 215.084.569.866
116 Kab Musi Rawas Utara 94.993.920.780 8.608.379.291 59.797.467.981 14.572.766.819 16.990.889 241.456.050 490.137.300 83.727.198.330
117 Kab. Muara Enim 320.188.300.342 23.784.564.800 123.997.409.968 162.367.323.649 220.023.628 585.487.197 490.137.300 311.444.946.542
118 Kab. Ogan Komering Ilir 105.662.884.095 12.144.194.019 59.804.348.928 17.293.776.800 17.901.907 3.753.370.491 490.137.300 93.503.729.445
119 Kab. Ogan Komering Ulu 117.077.295.483 18.923.171.760 63.703.413.301 20.755.074.300 17.901.907 321.276.865 490.137.300 104.210.975.433
120 Kota Palembang 97.688.808.654 12.144.194.019 59.804.348.928 13.724.048.000 17.901.907 241.456.050 490.137.300 86.422.086.204

L. 44
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
121 Kota Pagar Alam 97.835.454.664 12.144.194.019 59.804.348.928 13.724.048.000 36.687.438 366.384.329 490.137.300 86.565.800.014
122 Kota Lubuk linggau 97.688.808.654 12.144.194.019 59.804.348.928 13.724.048.000 17.901.907 241.456.050 490.137.300 86.422.086.204
123 Kota Prabumulih 116.955.348.795 13.137.539.435 73.307.334.096 14.351.991.800 17.901.907 243.557.007 490.137.300 101.548.461.545
124 Kab. Empat Lawang 98.183.737.654 12.144.194.019 59.804.348.928 14.119.991.200 17.901.907 241.456.050 490.137.300 86.818.029.404
125 Kab. Banyuasin 117.407.216.395 17.103.109.367 59.804.348.928 26.387.250.393 17.901.907 299.655.900 490.137.300 104.102.403.795
126 Kab. Ogan Ilir 106.579.304.929 14.394.326.944 59.882.696.278 14.669.292.800 17.901.907 1.942.719.750 490.137.300 91.397.074.979
127 Kab. OKU Timur 102.649.382.502 12.144.194.019 59.804.348.928 17.854.307.848 17.901.907 241.456.050 490.137.300 90.552.346.052
128 Kab. OKU Selatan 99.189.428.654 12.144.194.019 59.804.348.928 14.924.544.000 17.901.907 241.456.050 490.137.300 87.622.582.204
129 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 107.499.524.629 16.860.022.087 60.127.380.128 16.438.626.020 19.705.950 301.885.294 490.137.300 94.237.756.779
130 Provinsi Bangka Belitung 88.818.361.835 594.751.200 - 93.334.507.791 - 117.464.144 - 94.046.723.135
131 Kab. Bangka 55.195.369.193 169.764.800 - 63.793.605.603 - 21.598.640 490.137.300 64.475.106.343
132 Kab. Belitung 38.217.034.173 169.764.800 - 42.277.992.231 - 248.442.742 490.137.300 43.186.337.073
133 Kota Pangkal Pinang 20.800.666.034 169.764.800 - 23.536.201.419 - 18.147.365 490.137.300 24.214.250.884
134 Kab. Bangka Selatan 54.995.160.886 169.764.800 - 58.288.843.871 - 18.147.365 490.137.300 58.966.893.336
135 Kab. Bangka Tengah 33.102.630.772 169.764.800 - 36.246.199.180 - 273.688.342 490.137.300 37.179.789.622
136 Kab. Bangka Barat 37.196.077.610 169.764.800 - 42.307.379.994 - 20.484.366 490.137.300 42.987.766.460
137 Kab. Belitung Timur 32.171.929.306 169.764.800 - 34.965.304.629 - 254.673.827 490.137.300 35.879.880.556
138 Provinsi Bengkulu 21.735.296.618 - - 26.289.415.900 - 153.005.818 - 26.442.421.718
139 Kab. Bengkulu Selatan 6.018.561.000 - - 5.702.013.700 - 153.736.650 490.137.300 6.345.887.650
140 Kab. Bengkulu Utara 32.239.587.331 - - 36.985.970.531 - 164.987.100 490.137.300 37.641.094.931
141 Kab. Rejang Lebong 5.882.080.000 - - 5.263.742.500 - 338.847.750 490.137.300 6.092.727.550
142 Kota Bengkulu 5.196.322.693 - - 5.263.742.500 - 34.001.193 490.137.300 5.787.880.993
143 K b Kaur
Kab. K 8 192 544 258
8.192.544.258 - - 7 596 307 400
7.596.307.400 - 86 050 908
86.050.908 490.137.300 8 172 495 608
8.172.495.608
144 Kab. Seluma 7.762.518.484 - - 7.367.279.931 - 72.604.053 490.137.300 7.930.021.284
145 Kab. Mukomuko 5.582.774.886 - - 5.552.934.500 - 54.252.636 490.137.300 6.097.324.436
146 Kab. Lebong 8.158.763.771 - - 7.651.419.584 - 681.305.987 490.137.300 8.822.862.871
147 Kab. Bengkulu Tengah 22.017.003.743 - - 25.392.940.913 - 35.256.230 490.137.300 25.918.334.443
148 Kab. Kepahiang 5.197.187.244 - - 5.263.742.500 - 34.865.744 490.137.300 5.788.745.544
149 Provinsi Lampung 43.133.373.902 6.391.776.800 23.922.943.248 1.859.615.128 5.916.829.952 687.275.274 - 38.778.440.402
150 Kab. Lampung Barat 5.996.412.022 865.944.800 2.206.510.519 220.747.946 851.347.305 177.109.152 490.137.300 4.811.797.022
151 Kab. Lampung Selatan 7.220.704.881 865.944.800 3.339.251.962 207.225.546 993.958.241 115.196.632 490.137.300 6.011.714.481
152 Kab. Lampung Tengah 7.007.418.423 865.944.800 3.339.251.962 194.897.600 846.024.229 96.307.032 490.137.300 5.832.562.923
153 Kab. Lampung Utara 7.057.360.926 865.944.800 3.339.251.962 229.589.546 846.024.229 99.587.689 490.137.300 5.870.535.526
154 Kab. Lampung Timur 10.444.749.269 3.661.643.200 3.339.251.962 146.426.346 846.024.229 96.307.032 490.137.300 8.579.790.069
155 Kab. Tanggamus 22.236.384.139 865.944.800 3.339.251.962 2.738.107.059 11.683.639.546 139.610.872 490.137.300 19.256.691.539
156 Kab. Tulang Bawang 7.873.091.269 865.944.800 3.339.251.962 884.798.346 846.024.229 96.307.032 490.137.300 6.522.463.669
157 Kab. Way Kanan 7.395.570.078 865.944.800 3.339.251.962 235.707.946 846.024.229 344.401.091 490.137.300 6.121.467.328
158 Kab. Pesawaran 7.174.304.760 865.944.800 3.339.251.962 327.672.037 846.024.229 96.307.032 490.137.300 5.965.337.360
159 Kab. Pesisir Barat 5.830.124.846 865.944.800 2.206.510.519 146.426.346 849.092.711 105.978.570 490.137.300 4.664.090.246
160 Kab. Pringsewu 7.072.001.410 865.944.800 3.339.251.962 244.149.187 846.024.229 96.307.032 490.137.300 5.881.814.510
161 Kab. Mesuji 9.935.656.422 865.944.800 3.339.251.962 1.438.589.546 846.024.229 1.082.993.335 490.137.300 8.062.941.172
162 Kab. Tulang Bawang Barat 6.950.126.269 865.944.800 3.339.251.962 146.426.346 846.024.229 96.307.032 490.137.300 5.784.091.669
163 Kota Bandar Lampung 6.950.126.269 865.944.800 3.339.251.962 146.426.346 846.024.229 96.307.032 490.137.300 5.784.091.669
164 Kota Metro 6.950.126.269 865.944.800 3.339.251.962 146.426.346 846.024.229 96.307.032 490.137.300 5.784.091.669
165 Provinsi DKI Jakarta 99.059.404.912 16.264.784.800 73.275.585.331 - - 18.892.981 490.251.600 90.049.514.712
166 Provinsi Jawa Barat 328.195.803.785 28.595.560.554 119.216.718.448 8.017.153.918 127.439.425.465 492.739.200 - 283.761.597.585
167 Kab. Bandung 133.361.643.860 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 105.038.274.396 38.921.850 490.137.300 117.233.629.710
168 Kab. Bekasi 47.603.680.088 5.844.331.200 22.636.901.382 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 39.390.917.938
169 Kab. Bogor 93.174.732.013 2.129.578.858 9.048.357.759 13.582.029.446 56.248.280.650 45.567.000 490.137.300 81.543.951.013
170 Kab. Ciamis 24.561.139.890 1.986.277.429 8.272.774.839 412.033.523 8.719.975.399 348.691.950 490.137.300 20.229.890.440
171 Kab. Cianjur 27.718.525.244 2.129.578.858 9.048.357.759 1.650.348.968 9.893.285.459 159.853.950 490.137.300 23.371.562.294
172 Kab. Cirebon 26.039.622.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 38.174.850 490.137.300 22.087.893.773
173 Kab. Garut 96.141.837.089 2.129.578.858 9.048.357.759 2.333.405.302 72.336.838.770 42.010.200 490.137.300 86.380.328.189
174 Kab. Indramayu 67.225.170.165 11.356.490.400 33.297.287.259 488.359.547 9.893.285.459 100.408.950 490.137.300 55.625.968.915
175 Kab. Karawang 63.105.619.419 6.517.645.309 35.860.972.204 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 53.288.302.869
176 Kab. Kuningan 26.100.770.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 65.691.450 490.137.300 22.115.410.373
177 Kab. Majalengka 27.366.255.739 2.506.727.294 9.718.134.539 488.359.547 9.893.285.459 39.299.850 490.137.300 23.135.943.989
178 Kab. Pangandaran 23.872.585.912 1.986.277.429 8.272.774.839 414.121.543 8.719.975.401 37.903.050 490.137.300 19.921.189.562
179 Kab. Purwakarta 26.233.776.081 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.965.111.017 86.379.300 490.137.300 22.207.923.781
180 Kab. Subang 80.577.509.550 3.250.421.348 52.357.618.503 488.359.547 10.050.139.252 58.732.200 490.137.300 66.695.408.150

L. 45
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
181 Kab. Sukabumi 78.938.382.492 2.129.578.858 9.048.357.759 3.811.779.251 50.355.740.524 58.149.900 490.137.300 65.893.743.592
182 Kab. Sumedang 26.396.192.871 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 10.152.544.007 64.691.550 490.137.300 22.373.669.021
183 Kab. Tasikmalaya 27.114.836.701 2.129.578.858 9.048.357.759 1.510.290.125 9.893.285.459 67.516.650 490.137.300 23.139.166.151
184 Kab. Bandung Barat 26.176.728.666 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.984.886.602 49.924.800 490.137.300 22.191.244.866
185 Kota Bandung 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
186 Kota Bekasi 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
187 Kota Bogor 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
188 Kota Cirebon 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
189 Kota Depok 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
190 Kota Sukabumi 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
191 Kota Cimahi 26.039.018.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 37.903.050 490.137.300 22.087.621.973
192 Kota Tasikmalaya 26.237.293.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 127.126.800 490.137.300 22.176.845.723
193 Kota Banjar 26.400.980.323 2.129.578.858 9.048.357.759 488.359.547 9.893.285.459 200.785.950 490.137.300 22.250.504.873
194 Provinsi Banten 3.518.624.258 - - 2.787.038.923 980.077.553 25.701.182 - 3.792.817.658
195 Kab. Lebak 4.512.347.993 - - 2.839.609.180 280.021.513 9.256.950 490.137.300 3.619.024.943
196 Kab. Pandeglang 6.175.016.895 - - 4.676.551.507 1.127.984.749 55.004.539 490.137.300 6.349.678.095
197 Kab. Serang 2.767.625.148 - - 605.332.500 1.112.191.579 7.343.219 490.137.300 2.215.004.598
198 Kab. Tangerang 1.867.713.682 - - 605.332.500 280.021.513 7.343.219 490.137.300 1.382.834.532
199 Kota Cilegon 1.867.713.682 - - 605.332.500 280.021.513 7.343.219 490.137.300 1.382.834.532
200 Kota Tangerang 1.867.713.682 - - 605.332.500 280.021.513 7.343.219 490.137.300 1.382.834.532
201 Kota Serang 1.867.713.682 - - 605.332.500 280.021.513 7.343.219 490.137.300 1.382.834.532
202 Kota Tangerang Selatan 1.867.713.682 - - 605.332.500 280.021.513 7.343.219 490.137.300 1.382.834.532
203 P i i Jawa
Provinsi J TTengahh 19 377 894 013
19.377.894.013 971 924 800
971.924.800 11 743 682 317
11.743.682.317 73 037 500
73.037.500 381 593 682
381.593.682 1 951 369 164
1.951.369.164 - 15 121 607 463
15.121.607.463
204 Kab. Banjarnegara 2.262.758.566 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 143.853.608 490.137.300 1.404.786.666
205 Kab. Banyumas 2.466.756.850 57.172.000 690.804.958 372.000 242.358.876 95.813.466 490.137.300 1.576.658.600
206 Kab. Batang 2.732.279.127 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 392.923.719 490.137.300 1.653.856.777
207 Kab. Blora 32.953.422.805 1.943.850.400 22.124.107.075 372.000 22.446.800 1.414.799.830 490.137.300 25.995.713.405
208 Kab. Boyolali 2.365.615.277 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 218.672.419 490.137.300 1.479.605.477
209 Kab. Brebes 2.800.461.971 57.172.000 690.804.958 372.000 121.340.968 464.420.545 490.137.300 1.824.247.771
210 Kab. Cilacap 2.514.728.081 57.172.000 690.804.958 91.596.600 22.446.800 210.225.423 490.137.300 1.562.383.081
211 Kab. Demak 2.223.881.177 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.330.069 490.137.300 1.375.263.127
212 Kab. Grobogan 2.881.436.398 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 418.299.090 490.137.300 1.679.232.148
213 Kab. Jepara 2.326.052.372 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 153.741.864 490.137.300 1.414.674.922
214 Kab. Karanganyar 2.225.667.519 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 116.043.811 490.137.300 1.376.976.869
215 Kab. Kebumen 2.290.582.153 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 169.815.995 490.137.300 1.430.749.053
216 Kab. Kendal 2.661.362.038 57.172.000 690.804.958 372.000 45.806.737 354.935.593 490.137.300 1.639.228.588
217 Kab. Klaten 2.224.984.487 57.172.000 690.804.958 408.045 22.446.800 115.138.834 490.137.300 1.376.107.937
218 Kab. Kudus 2.220.965.811 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 101.823.253 490.137.300 1.362.756.311
219 Kab. Magelang 2.234.681.328 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 124.010.970 490.137.300 1.384.944.028
220 Kab. Pati 2.395.452.847 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 172.715.589 490.137.300 1.433.648.647
221 Kab. Pekalongan 2.303.287.494 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 174.795.486 490.137.300 1.435.728.544
222 Kab. Pemalang 2.642.570.802 57.172.000 690.804.958 372.000 68.284.921 288.568.673 490.137.300 1.595.339.852
223 Kab. Purbalingga 2.279.006.958 57.172.000 690.804.958 372.000 57.518.716 128.411.934 490.137.300 1.424.416.908
224 Kab. Purworejo 2.265.756.304 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 148.383.096 490.137.300 1.409.316.154
225 Kab. Rembang 2.594.410.958 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 261.799.650 490.137.300 1.522.732.708
226 Kab. Semarang 2.647.661.920 57.172.000 690.804.958 372.000 225.881.457 265.642.055 490.137.300 1.730.009.770
227 Kab. Sragen 2.220.436.667 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 109.832.859 490.137.300 1.370.765.917
228 Kab. Sukoharjo 2.224.165.442 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.786.484 490.137.300 1.375.719.542
229 Kab. Tegal 2.757.673.520 57.172.000 690.804.958 372.000 136.675.654 437.529.608 490.137.300 1.812.691.520
230 Kab. Temanggung 2.265.441.504 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 145.987.646 490.137.300 1.406.920.704
231 Kab. Wonogiri 2.477.920.602 57.172.000 690.804.958 188.272.500 22.446.800 125.447.894 490.137.300 1.574.281.452
232 Kab. Wonosobo 2.258.403.952 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 141.758.394 490.137.300 1.402.691.452
233 Kota Magelang 2.224.165.442 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.786.484 490.137.300 1.375.719.542
234 Kota Pekalongan 2.224.165.442 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.786.484 490.137.300 1.375.719.542
235 Kota Salatiga 2.224.165.442 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.786.484 490.137.300 1.375.719.542
236 Kota Semarang 3.886.474.536 57.172.000 2.054.062.013 372.000 22.446.800 198.747.173 490.137.300 2.822.937.286
237 Kota Surakarta 2.224.165.442 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.786.484 490.137.300 1.375.719.542
238 Kota Tegal 2.224.165.442 57.172.000 690.804.958 372.000 22.446.800 114.786.484 490.137.300 1.375.719.542
239 Provinsi DI Yogyakarta 62.189.937 - - 42.566.400 - 7.201.587 - 49.767.987
240 Kab. Bantul 1.093.651.495 - - - - 3.524.695 490.137.300 493.661.995

L. 46
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
241 Kab. Gunung kidul 1.107.402.639 - - - - 14.690.839 490.137.300 504.828.139
242 Kab. Kulon Progo 1.306.303.367 - - 170.264.800 - 3.388.467 490.137.300 663.790.567
243 Kab. Sleman 1.093.684.469 - - - - 3.600.569 490.137.300 493.737.869
244 Kota Yogyakarta 1.093.684.469 - - - - 3.600.569 490.137.300 493.737.869
245 Provinsi Jawa Timur 514.969.198.080 369.631.172.800 44.747.571.563 413.273.907 1.076.537.980 2.821.240.280 - 418.689.796.530
246 Kab. Bangkalan 38.032.067.245 22.327.166.400 8.159.233.387 3.939.000 58.190.921 160.351.937 490.137.300 31.199.018.945
247 Kab. Banyuwangi 32.064.196.884 19.972.173.600 2.098.705.188 144.923.800 1.032.886.912 1.750.636.434 490.137.300 25.489.463.234
248 Kab. Blitar 28.691.025.310 19.972.173.600 2.098.705.188 22.112.100 58.190.921 184.644.551 490.137.300 22.825.963.660
249 Kab. Bojonegoro 912.626.547.302 725.290.840.000 3.456.581.021 3.939.000 58.190.921 447.005.710 490.137.300 729.746.693.952
250 Kab. Bondowoso 29.246.859.783 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 542.750.555 305.623.140 490.137.300 23.413.328.783
251 Kab. Gresik 28.639.401.896 19.974.094.400 2.149.046.438 3.939.000 58.190.921 161.508.887 490.137.300 22.836.916.946
252 Kab. Jember 29.754.912.492 19.972.173.600 2.098.705.188 78.311.282 58.190.921 829.384.501 490.137.300 23.526.902.792
253 Kab. Jombang 28.858.484.239 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 376.453.580 490.137.300 22.999.599.589
254 Kab. Kediri 28.894.742.162 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 352.707.603 490.137.300 22.975.853.612
255 Kab. Lamongan 28.870.836.227 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 345.652.018 490.137.300 22.968.798.027
256 Kab. Lumajang 28.851.125.441 19.972.173.600 2.098.705.188 219.195.900 58.190.921 151.446.682 490.137.300 22.989.849.591
257 Kab. Madiun 29.770.858.817 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 289.581.217 800.290.712 490.137.300 23.654.827.017
258 Kab. Magetan 28.574.233.387 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 155.311.378 490.137.300 22.778.457.387
259 Kab. Malang 28.699.664.156 19.972.173.600 2.098.705.188 7.979.696 58.190.921 236.299.551 490.137.300 22.863.486.256
260 Kab. Mojokerto 28.669.859.183 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 232.399.424 490.137.300 22.855.545.433
261 Kab. Nganjuk 28.978.862.153 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 452.444.844 490.137.300 23.075.590.853
262 Kab. Ngawi 28.995.068.123 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 422.826.464 490.137.300 23.045.972.473
263 K b Pacitan
Kab. P it 28 679 952 452
28.679.952.452 19 972 173 600
19.972.173.600 2 098 705 188
2.098.705.188 91 728 259
91.728.259 58 190 921
58.190.921 152 207 234
152.207.234 490.137.300 22 863 142 502
22.863.142.502
264 Kab. Pamekasan 28.570.666.929 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.646.920 490.137.300 22.775.792.929
265 Kab. Pasuruan 28.613.813.739 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 174.474.080 490.137.300 22.797.620.089
266 Kab. Ponorogo 29.335.384.486 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 513.849.828 378.476.720 490.137.300 23.457.281.636
267 Kab. Probolinggo 28.642.047.117 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 205.769.308 490.137.300 22.828.915.317
268 Kab. Sampang 28.570.719.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.589.367 490.137.300 22.775.735.376
269 Kab. Sidoarjo 31.508.697.829 20.013.621.600 4.331.901.041 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 25.050.289.229
270 Kab. Situbondo 28.696.817.327 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 66.409.406 252.887.433 490.137.300 22.884.251.927
271 Kab. Sumenep 29.143.348.488 19.972.173.600 2.628.112.791 3.939.000 58.190.921 177.663.076 490.137.300 23.330.216.688
272 Kab. Trenggalek 30.018.630.932 19.972.173.600 2.098.705.188 1.156.001.115 58.190.921 236.259.308 490.137.300 24.011.467.432
273 Kab. Tuban 29.321.708.578 21.116.273.600 1.021.836.677 3.939.000 58.190.921 313.088.930 490.137.300 23.003.466.428
274 Kab. Tulungagung 28.644.697.093 19.972.173.600 2.098.705.188 8.001.500 58.190.921 196.789.484 490.137.300 22.823.997.993
275 Kota Blitar 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
276 Kota Kediri 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
277 Kota Madiun 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
278 Kota Malang 28.571.286.376 19.972.173.600 2.098.705.188 4.552.600 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.776.258.976
279 Kota Mojokerto 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
280 Kota Pasuruan 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
281 Kota Probolinggo 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
282 Kota Surabaya 28.570.519.376 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 152.499.367 490.137.300 22.775.645.376
283 Kota Batu 28.573.387.979 19.972.173.600 2.098.705.188 3.939.000 58.190.921 154.626.020 490.137.300 22.777.772.029
284 Provinsi Kalimantan Barat 34.119.271.171 - - 25.959.983.487 - 2.795.799.634 - 28.755.783.121
285 Kab. Bengkayang 4.448.790.573 - - 2.492.901.694 - 290.339.579 490.137.300 3.273.378.573
286 Kab. Landak 13.014.927.875 - - 8.566.649.977 - 1.023.140.148 490.137.300 10.079.927.425
287 Kab. Kapuas Hulu 24.144.087.361 - - 7.361.287.900 - 9.543.259.761 490.137.300 17.394.684.961
288 Kab. Ketapang 70.928.161.062 - - 50.244.769.390 - 9.998.031.922 490.137.300 60.732.938.612
289 Kab. Mempawah 6.242.542.732 - - 2.545.428.719 - 1.752.630.213 490.137.300 4.788.196.232
290 Kab. Sambas 2.705.433.000 - - 1.063.119.100 - 289.620.000 490.137.300 1.842.876.400
291 Kab. Sanggau 15.391.771.926 - - 11.370.752.426 - 1.035.823.950 490.137.300 12.896.713.676
292 Kab. Sintang 24.242.013.931 - - 8.285.976.470 - 6.737.990.961 490.137.300 15.514.104.731
293 Kota Pontianak 3.834.557.964 - - 1.540.483.980 - 1.022.571.484 490.137.300 3.053.192.764
294 Kota Singkawang 2.311.213.223 - - 750.090.723 - 289.620.000 490.137.300 1.529.848.023
295 Kab. Kayong Utara 9.184.425.347 - - 6.837.039.042 - 322.473.405 490.137.300 7.649.649.747
296 Kab. Kubu Raya 5.410.379.000 - - 1.506.995.900 - 1.257.165.000 490.137.300 3.254.298.200
297 Kab. Sekadau 2.841.957.574 - - 1.182.495.586 - 303.281.088 490.137.300 1.975.913.974
298 Kab. Melawi 16.413.765.000 - - 6.480.896.700 - 3.410.869.500 490.137.300 10.381.903.500
299 Provinsi Kalimantan Tengah 180.692.709.333 2.122.513.600 1.051.444.800 141.436.635.197 - 35.060.196.036 - 179.670.789.633
300 Kab. Barito Selatan 27.352.193.015 326.540.000 161.760.800 22.049.560.821 - 4.384.163.094 490.137.300 27.412.162.015

L. 47
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
301 Kab. Barito Utara 188.531.061.992 4.240.922.400 2.102.890.400 129.968.918.700 - 42.872.937.642 490.137.300 179.675.806.442
302 Kab. Kapuas 103.541.524.510 326.540.000 161.760.800 66.996.041.598 - 29.193.218.012 490.137.300 97.167.697.710
303 Kab. Kotawaringin Barat 31.817.103.240 326.540.000 161.760.800 18.841.341.325 - 9.495.087.965 490.137.300 29.314.867.390
304 Kab. Kotawaringin Timur 33.018.134.849 326.540.000 161.760.800 21.528.482.344 - 8.181.830.555 490.137.300 30.688.750.999
305 Kota Palangkaraya 22.817.022.532 326.540.000 161.760.800 18.067.758.300 - 4.867.533.782 490.137.300 23.913.730.182
306 Kab. Barito Timur 47.135.094.252 330.644.800 161.760.800 43.127.528.780 - 4.726.960.422 490.137.300 48.837.032.102
307 Kab. Murung Raya 188.239.614.445 326.540.000 161.760.800 127.291.759.227 - 46.769.896.518 490.137.300 175.040.093.845
308 Kab. Pulang Pisau 23.000.077.552 326.540.000 161.760.800 17.811.417.500 - 5.335.589.202 490.137.300 24.125.444.802
309 Kab. Gunung Mas 82.731.656.106 326.540.000 161.760.800 28.437.561.256 - 31.674.163.500 490.137.300 61.090.162.856
310 Kab. Lamandau 44.688.528.216 326.540.000 161.760.800 21.262.585.600 - 15.888.049.166 490.137.300 38.129.072.866
311 Kab. Sukamara 22.752.770.744 326.540.000 161.760.800 18.243.924.700 - 4.589.771.794 490.137.300 23.812.134.594
312 Kab. Katingan 116.816.049.938 326.540.000 161.760.800 30.292.450.137 - 53.040.355.301 490.137.300 84.311.243.538
313 Kab. Seruyan 117.564.954.816 326.540.000 161.760.800 19.078.928.600 - 67.475.604.766 490.137.300 87.532.971.466
314 Provinsi Kalimantan Selatan 667.768.268.385 3.176.696.800 - 834.830.726.985 - 275.373.900 - 838.282.797.685
315 Kab. Banjar 199.884.948.418 529.448.800 - 254.549.273.818 - 37.821.250 490.137.300 255.606.681.168
316 Kab. Barito Kuala 110.845.307.266 529.448.800 - 137.900.865.266 - 49.671.450 490.137.300 138.970.122.816
317 Kab. Hulu Sungai Selatan 200.465.453.500 529.448.800 - 247.045.395.900 - 31.495.500 490.137.300 248.096.477.500
318 Kab. Hulu Sungai Tengah 114.351.058.935 529.448.800 - 140.752.204.735 - 31.495.500 490.137.300 141.803.286.335
319 Kab. Hulu Sungai Utara 110.804.909.398 529.448.800 - 137.900.858.398 - 31.495.500 490.137.300 138.951.939.998
320 Kab. Kotabaru 189.430.308.000 529.448.800 - 239.154.033.200 - 217.355.400 490.137.300 240.390.974.700
321 Kab. Tabalong 370.794.818.398 6.203.972.800 - 447.318.812.394 - 1.540.936.704 490.137.300 455.553.859.198
322 Kab. Tanah Laut 268.463.942.334 529.448.800 - 330.194.819.234 - 37.449.450 490.137.300 331.251.854.784
323 K b Tapin
Kab. T i 159 042 734 070
159.042.734.070 529 448 800
529.448.800 - 203 272 122 170
203.272.122.170 - 31 495 500
31.495.500 490.137.300 204 323 203 770
204.323.203.770
324 Kota Banjarbaru 112.250.174.398 529.448.800 - 139.481.919.598 - 31.495.500 490.137.300 140.533.001.198
325 Kota Banjarmasin 110.816.277.891 529.448.800 - 137.900.858.398 - 42.863.993 490.137.300 138.963.308.491
326 Kab. Balangan 433.607.037.913 678.872.000 - 537.754.487.013 - 111.949.650 490.137.300 539.035.445.963
327 Kab. Tanah Bumbu 338.756.442.199 529.448.800 - 416.855.696.499 - 730.021.500 490.137.300 418.605.304.099
328 Provinsi Kalimantan Timur 1.955.858.244.024 139.420.864.521 559.543.996.237 1.435.492.065.942 - 23.625.013.874 - 2.158.081.940.574
329 Kab. Berau 692.428.760.600 28.700.039.031 113.853.261.436 565.312.142.580 - 61.989.264.853 490.137.300 770.344.845.200
330 Kab. Kutai Kartanegara 1.885.114.381.394 117.668.928.056 591.488.503.744 1.257.470.449.233 - 30.673.300.411 490.137.300 1.997.791.318.744
331 Kab. Kutai Barat 620.957.351.554 26.668.701.070 79.078.181.118 559.714.003.176 - 25.047.664.690 490.137.300 690.998.687.354
332 Kab. Kutai Timur 1.223.970.680.172 29.475.848.122 113.853.261.436 1.241.235.912.234 - 58.501.075.530 490.137.300 1.443.556.234.622
333 Kab. Mahakam Ulu 445.273.594.258 26.668.701.070 79.078.181.118 310.855.854.352 - 54.515.946.118 490.137.300 471.608.819.958
334 Kab. Paser 720.130.503.464 28.700.039.031 113.853.261.436 655.731.310.742 - 13.755.666.055 490.137.300 812.530.414.564
335 Kota Balikpapan 411.363.520.953 28.700.039.031 113.853.261.436 310.590.847.398 - 4.910.606.338 490.137.300 458.544.891.503
336 Kota Bontang 411.216.217.910 22.118.739.095 119.566.216.368 311.213.007.159 - 4.907.909.488 490.137.300 458.296.009.410
337 Kota Samarinda 519.524.307.808 30.450.965.335 106.330.797.311 436.887.312.074 - 4.907.909.488 490.137.300 579.067.121.508
338 Kab. Penajam Paser Utara 467.805.883.379 43.569.923.733 138.986.838.413 317.280.524.025 - 9.291.902.108 490.137.300 509.619.325.579
339 Provinsi Kalimantan Utara 304.675.015.532 17.295.469.983 126.925.362.641 150.830.563.751 - 18.624.630.457 - 313.676.026.832
340 Kab. Bulungan 295.688.210.190 11.592.397.600 72.305.134.904 157.856.042.119 - 47.898.034.217 490.137.300 290.141.746.140
341 Kab. Malinau 251.142.343.531 8.721.921.523 70.598.793.919 139.445.616.213 - 30.391.426.376 490.137.300 249.647.895.331
342 Kab. Nunukan 293.444.941.715 9.020.544.958 71.712.057.639 172.022.275.856 - 42.291.589.812 490.137.300 295.536.605.565
343 Kab. Tana Tidung 224.321.150.890 8.664.661.303 70.598.793.919 79.441.097.584 - 50.553.632.534 490.137.300 209.748.322.640
344 Kota Tarakan 171.311.177.032 15.301.582.575 71.762.026.187 77.113.878.661 - 9.495.884.259 490.137.300 174.163.508.982
345 Provinsi Sulawesi Utara 18.673.065.994 - - 18.219.650.000 2.750.896.794 24.194.250 - 20.994.741.044
346 Kab. Bolaang Mongondow 14.419.823.510 - - 14.708.247.996 392.985.138 47.576.326 490.137.300 15.638.946.760
347 Kab. Minahasa 5.177.836.959 - - 2.145.766.000 2.164.038.759 3.456.450 490.137.300 4.803.398.509
348 Kab. Sangihe 5.186.329.093 - - 3.760.267.555 392.985.138 3.456.450 490.137.300 4.646.846.443
349 Kota Bitung 8.717.741.871 - - 9.265.887.033 392.985.138 3.456.450 490.137.300 10.152.465.921
350 Kota Manado 3.223.149.282 - - 2.152.050.800 419.319.482 3.456.450 490.137.300 3.064.964.032
351 Kab. Kepulauan Talaud 5.634.118.138 - - 4.104.682.000 392.985.138 3.456.450 490.137.300 4.991.260.888
352 Kab. Minahasa Selatan 4.638.515.280 - - 3.284.169.200 412.751.823 8.832.407 490.137.300 4.195.890.730
353 Kab. Minahasa Tenggara 3.547.136.528 - - 2.426.182.000 400.388.125 6.563.053 490.137.300 3.323.270.478
354 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 3.185.473.138 - - 2.145.766.000 392.985.138 3.456.450 490.137.300 3.032.344.888
355 Kota Kotamobagu 3.185.473.138 - - 2.145.766.000 392.985.138 3.456.450 490.137.300 3.032.344.888
356 Kab. Bolaang Mongondow Timur 4.618.600.138 - - 3.300.428.900 392.985.138 7.150.500 490.137.300 4.190.701.838
357 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 3.827.803.888 - - 2.588.586.800 392.985.138 79.472.050 490.137.300 3.551.181.288
358 Kota Tomohon 6.695.151.673 - - 2.145.766.000 3.517.082.073 3.456.450 490.137.300 6.156.441.823
359 Kab. Minahasa Utara 14.572.056.676 - - 15.581.383.500 553.139.876 3.456.450 490.137.300 16.628.117.126
360 Kab. Bolaang Mongondow Utara 5.220.273.982 - - 3.305.209.200 392.985.138 342.536.244 490.137.300 4.530.867.882

L. 48
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
361 Provinsi Gorontalo 2.208.904.194 - - 1.178.756.800 - 503.160.194 - 1.681.916.994
362 Kab. Boalemo 1.632.396.956 - - 119.891.200 - 247.878.806 490.137.300 857.907.306
363 Kab. Gorontalo 2.611.007.392 - - 934.624.800 - 248.218.392 490.137.300 1.672.980.492
364 Kota Gorontalo 1.383.377.279 - - - - 201.264.079 490.137.300 691.401.379
365 Kab. Pohuwato 6.869.331.907 - - 1.245.211.200 - 2.298.234.507 490.137.300 4.033.583.007
366 Kab. Gorontalo Utara 2.685.697.783 - - 728.088.800 - 473.223.233 490.137.300 1.691.449.333
367 Kab. Bone Bolango 3.523.373.052 - - 1.687.212.000 - 218.450.302 490.137.300 2.395.799.602
368 Provinsi Sulawesi Tengah 54.542.190.224 3.030.199.200 30.014.923.200 10.015.899.800 - 493.139.974 - 43.554.162.174
369 Kab. Banggai 92.254.514.270 5.638.356.134 60.029.848.000 4.998.892.200 - 1.867.798.086 490.137.300 73.025.031.720
370 Kab. Banggai Laut 8.185.816.456 505.032.800 5.002.487.200 45.233.000 - 118.552.506 490.137.300 6.161.442.806
371 Kab. Banggai Kepulauan 8.138.606.981 505.032.800 5.002.487.200 45.233.000 - 71.343.031 490.137.300 6.114.233.331
372 Kab. Buol 10.949.147.000 505.032.800 5.002.487.200 2.269.365.800 - 72.301.950 490.137.300 8.339.325.050
373 Kab. Toli-toli 12.223.986.000 505.032.800 5.002.487.200 3.055.572.200 - 203.738.400 490.137.300 9.256.967.900
374 Kab. Donggala 13.769.529.041 505.032.800 5.002.487.200 4.600.065.241 - 59.636.250 490.137.300 10.657.358.791
375 Kab. Morowali 21.055.932.200 505.032.800 5.002.487.200 10.273.130.136 - 913.626.514 490.137.300 17.184.413.950
376 Kab Morowali Utara 19.978.889.779 1.637.075.200 5.002.487.200 6.486.156.587 - 2.110.911.742 490.137.300 15.726.768.029
377 Kab. Poso 13.281.705.000 505.032.800 5.002.487.200 3.386.577.000 - 493.521.750 490.137.300 9.877.756.050
378 Kota Palu 8.350.577.601 505.032.800 5.002.487.200 198.681.000 - 71.772.951 490.137.300 6.268.111.251
379 Kab. Parigi Moutong 12.064.875.853 505.032.800 5.002.487.200 3.001.737.000 - 178.192.303 490.137.300 9.177.586.603
380 Kab. Sigi 8.155.544.000 505.032.800 5.002.487.200 45.233.000 - 66.255.300 490.137.300 6.109.145.600
381 Kab. Tojo Una Una 16.455.250.988 505.032.800 5.002.487.200 6.033.801.000 - 631.310.738 490.137.300 12.662.769.038
382 Provinsi Sulawesi Selatan 84.043.521.341 - 14.469.162.289 73.208.747.080 - 126.574.222 - 87.804.483.591
383 K b Bantaeng
Kab. B t 8 049 693 522
8.049.693.522 - 1 258 187 411
1.258.187.411 6 087 872 662
6.087.872.662 - 11 006 549
11.006.549 490.137.300 7 847 203 922
7.847.203.922
384 Kab. Barru 8.100.507.827 - 1.258.187.411 6.128.813.962 - 11.622.854 490.137.300 7.888.761.527
385 Kab. Bone 17.114.941.741 - 1.258.187.411 16.610.309.114 - 17.707.516 490.137.300 18.376.341.341
386 Kab. Bulukumba 8.201.269.522 - 1.258.187.411 6.209.133.462 - 11.006.549 490.137.300 7.968.464.722
387 Kab. Enrekang 8.416.077.089 - 1.258.187.411 6.379.249.462 - 13.169.116 490.137.300 8.140.743.289
388 Kab. Gowa 8.060.218.297 - 1.258.187.411 6.087.872.662 - 21.531.324 490.137.300 7.857.728.697
389 Kab. Jeneponto 8.050.206.173 - 1.258.187.411 6.087.872.662 - 11.519.200 490.137.300 7.847.716.573
390 Kab. Luwu 8.704.607.446 - 1.258.187.411 6.611.535.862 - 11.341.473 490.137.300 8.371.202.046
391 Kab. Luwu Utara 9.032.488.308 - 1.258.187.411 6.872.011.862 - 12.951.935 490.137.300 8.633.288.508
392 Kab. Maros 8.338.018.195 - 1.258.187.411 6.317.751.862 - 11.982.222 490.137.300 8.078.058.795
393 Kab. Pangkajene Kepulauan 8.166.005.136 - 1.258.187.411 6.200.023.615 - 15.614.010 490.137.300 7.963.962.336
394 Kab. Pinrang 8.049.555.181 - 1.258.187.411 6.087.872.662 - 10.868.208 490.137.300 7.847.065.581
395 Kab. Kepulauan Selayar 9.037.802.522 - 1.258.187.411 6.878.359.862 - 11.006.549 490.137.300 8.637.691.122
396 Kab. Sidenreng Rappang 8.249.333.248 - 1.258.187.411 6.248.688.662 - 9.626.275 490.137.300 8.006.639.648
397 Kab. Sinjai 9.695.948.188 - 1.258.187.411 7.404.949.462 - 10.915.215 490.137.300 9.164.189.388
398 Kab. Soppeng 8.092.033.932 - 1.258.187.411 6.092.560.662 - 47.486.959 490.137.300 7.888.372.332
399 Kab. Takalar 8.172.056.522 - 1.258.187.411 6.185.763.062 - 11.006.549 490.137.300 7.945.094.322
400 Kab. Tana Toraja 8.203.407.907 - 1.258.187.411 6.209.939.062 - 12.137.934 490.137.300 7.970.401.707
401 Kab. Wajo 42.112.573.477 - 28.938.326.366 6.099.125.462 - 11.006.549 490.137.300 35.538.595.677
402 Kota Pare-pare 8.049.693.522 - 1.258.187.411 6.087.872.662 - 11.006.549 490.137.300 7.847.203.922
403 Kab. Toraja Utara 7.693.754.422 - 1.258.187.411 5.713.302.061 - 12.202.250 490.137.300 7.473.829.022
404 Kota Makassar 8.125.806.272 - 1.258.187.411 6.087.872.662 - 87.119.299 490.137.300 7.923.316.672
405 Kota Palopo 8.284.106.522 - 1.258.187.411 6.275.403.062 - 11.006.549 490.137.300 8.034.734.322
406 Kab. Luwu Timur 140.243.882.820 - 1.258.187.411 148.838.282.155 - 865.015.804 490.137.300 151.451.622.670
407 Provinsi Sulawesi Barat 1.871.889.594 - - 1.490.911.594 - 3.808.350 - 1.494.719.944
408 Kab. Majene 1.251.385.128 - - 120.231.837 - 10.124.741 490.137.300 620.493.878
409 Kab. Mamuju 2.327.489.637 - - 934.965.437 - 31.353.300 490.137.300 1.456.456.037
410 Kab. Mamuju Tengah 2.064.615.277 - - 728.429.437 - 63.107.890 490.137.300 1.281.674.627
411 Kab. Polewali Mandar 2.655.747.052 - - 1.246.914.387 - 4.865.365 490.137.300 1.741.917.052
412 Kab. Mamasa 3.208.843.637 - - 1.687.552.637 - 4.632.300 490.137.300 2.182.322.237
413 Kab. Mamuju Utara 2.660.931.948 - - 1.245.551.837 - 11.312.711 490.137.300 1.747.001.848
414 Provinsi Sulawesi Tenggara 35.090.928.040 - - 40.499.121.149 - 202.036.141 - 40.701.157.290
415 Kab. Buton 7.326.949.920 - - 6.140.513.693 - 393.724.677 490.137.300 7.024.375.670
416 Kab. Konawe 9.941.641.157 - - 7.516.104.800 - 979.040.007 490.137.300 8.985.282.107
417 Kab Konawe Kepulauan 4.357.991.580 - - 4.092.608.500 - 103.877.780 490.137.300 4.686.623.580
418 Kab. Kolaka 38.026.537.418 - - 43.172.762.722 - 412.412.046 490.137.300 44.075.312.068
419 Kab. Kolaka Timur 11.093.444.210 - - 10.603.373.189 - 205.587.171 490.137.300 11.299.097.660
420 Kab. Muna 4.349.257.000 - - 4.128.837.300 - 33.176.250 490.137.300 4.652.150.850

L. 49
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
421 Kota Kendari 4.295.716.052 - - 4.092.608.500 - 35.237.652 490.137.300 4.617.983.452
422 Kota Bau-bau 5.011.215.146 - - 4.170.888.500 - 460.172.796 490.137.300 5.121.198.596
423 Kab. Konawe Selatan 16.646.333.676 - - 18.371.468.576 - 74.506.500 490.137.300 18.936.112.376
424 Kab. Bombana 14.844.405.224 - - 13.311.197.900 - 161.000.224 490.137.300 13.962.335.424
425 Kab. Konawe Utara 33.519.533.347 - - 34.778.440.547 - 243.842.400 490.137.300 35.512.420.247
426 Kab. Buton Utara 4.443.993.000 - - 4.223.298.100 - 22.673.250 490.137.300 4.736.108.650
427 Kab. Wakatobi 4.275.459.342 - - 4.092.608.500 - 21.345.542 490.137.300 4.604.091.342
428 Kab. Kolaka Utara 9.480.563.711 - - 8.755.670.901 - 53.636.760 490.137.300 9.299.444.961
429 Kab. Muna Barat 4.302.438.184 - - 4.092.608.500 - 48.324.384 490.137.300 4.631.070.184
430 Kab. Buton Tengah 4.483.369.458 - - 4.092.608.500 - 229.255.658 490.137.300 4.812.001.458
431 Kab. Buton Selatan 4.413.801.368 - - 4.092.608.500 - 159.687.568 490.137.300 4.742.433.368
432 Provinsi Bali - - - - - - - -
433 Kab. Badung 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
434 Kab. Bangli 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
435 Kab. Buleleng 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
436 Kab. Gianyar 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
437 Kab. Jembrana 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
438 Kab. Karangasem 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
439 Kab. Klungkung 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
440 Kab. Tabanan 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
441 Kota Denpasar 1.089.194.000 - - - - - 490.137.300 490.137.300
442 Provinsi Nusa Tenggara Barat 203.598.256.502 - - 223.692.747.467 - 30.261.785 - 223.723.009.252
443 K b Bima
Kab. Bi 48 593 467 969
48.593.467.969 - - 51 512 227 107
51.512.227.107 - 13 532 562
13.532.562 490.137.300 52 015 896 969
52.015.896.969
444 Kab. Dompu 46.549.898.963 - - 49.789.412.707 - 114.315.806 490.137.300 50.393.865.813
445 Kab. Lombok Barat 45.706.963.046 - - 49.198.222.177 - 10.570.569 490.137.300 49.698.930.046
446 Kab. Lombok Tengah 45.406.420.362 - - 48.962.373.507 - 11.393.505 490.137.300 49.463.904.312
447 Kab. Lombok Timur 45.507.559.593 - - 48.962.373.507 - 100.642.836 490.137.300 49.553.153.643
448 Kab. Sumbawa 53.047.610.245 - - 55.113.293.045 - 1.394.100 490.137.300 55.604.824.445
449 Kota Mataram 45.398.550.892 - - 48.962.373.507 - 5.932.485 490.137.300 49.458.443.292
450 Kab. Lombok Utara 45.398.550.892 - - 48.962.373.507 - 5.932.485 490.137.300 49.458.443.292
451 Kota Bima 45.398.550.892 - - 48.962.373.507 - 5.932.485 490.137.300 49.458.443.292
452 Kab. Sumbawa Barat 404.761.463.498 - - 444.486.168.873 - 113.998.125 490.137.300 445.090.304.298
453 Provinsi Nusa Tenggara Timur 4.436.640.081 - - 3.391.176.000 133.426.400 30.887.081 - 3.555.489.481
454 Kab. Alor 1.162.089.000 - - 45.608.800 12.707.200 - 490.137.300 548.453.300
455 Kab. Belu 2.392.023.330 - - 1.027.400.800 12.707.200 2.694.330 490.137.300 1.532.939.630
456 Kab. Ende 1.599.324.330 - - 130.563.200 261.043.200 20.622.330 490.137.300 902.366.030
457 Kab. Flores Timur 1.107.007.027 - - - 12.707.200 1.929.027 490.137.300 504.773.527
458 Kab. Kupang 4.260.947.809 - - 2.508.568.800 12.707.200 20.158.809 490.137.300 3.031.572.109
459 Kab. Lembata 1.108.047.649 - - - 12.707.200 2.969.649 490.137.300 505.814.149
460 Kab. Malaka 1.928.026.730 - - 656.232.800 12.707.200 2.657.730 490.137.300 1.161.735.030
461 Kab. Manggarai 1.360.939.706 - - 210.876.657 12.707.200 2.969.649 490.137.300 716.690.806
462 Kab. Ngada 1.191.818.649 - - 61.206.400 18.517.600 2.969.649 490.137.300 572.830.949
463 Kab. Sikka 1.135.188.297 - - - 12.707.200 30.110.297 490.137.300 532.954.797
464 Kab. Sumba Barat 1.108.047.649 - - - 12.707.200 2.969.649 490.137.300 505.814.149
465 Kab. Sumba Timur 1.560.669.016 - - 452.621.367 12.707.200 2.969.649 490.137.300 958.435.516
466 Kab. Timor Tengah Selatan 6.386.123.333 - - 4.216.944.800 12.707.200 9.864.333 490.137.300 4.729.653.633
467 Kab. Timor Tengah Utara 4.482.160.560 - - 2.699.896.311 12.707.200 2.969.649 490.137.300 3.205.710.460
468 Kota Kupang 1.108.047.649 - - - 12.707.200 2.969.649 490.137.300 505.814.149
469 Kab. Rote Ndao 1.576.774.649 - - 374.981.600 12.707.200 2.969.649 490.137.300 880.795.749
470 Kab. Nagekeo 1.108.047.649 - - - 12.707.200 2.969.649 490.137.300 505.814.149
471 Kab. Sumba Tengah 1.301.251.649 - - 154.563.200 12.707.200 2.969.649 490.137.300 660.377.349
472 Kab. Sumba Barat Daya 2.508.316.649 - - 1.120.215.200 12.707.200 2.969.649 490.137.300 1.626.029.349
473 Kab. Manggarai Timur 1.403.960.475 - - 237.037.426 12.707.200 2.969.649 490.137.300 742.851.575
474 Kab. Sabu Raijua 1.318.032.649 - - 167.988.000 12.707.200 2.969.649 490.137.300 673.802.149
475 Kab. Manggarai Barat 1.108.047.649 - - - 12.707.200 2.969.649 490.137.300 505.814.149
476 Provinsi Maluku 4.819.591.460 65.319.368 - 2.139.821.592 - 1.359.073.800 - 3.564.214.760
477 Kab. Maluku Tenggara Barat 11.366.068.519 13.064.595 - 399.134.996 - 6.939.439.578 490.137.300 7.841.776.469
478 Kab. Maluku Tengah 3.842.073.091 13.064.595 - 486.065.996 - 1.062.371.700 490.137.300 2.051.639.591
479 Kab. Maluku Tenggara 2.018.561.091 13.064.595 - 399.134.996 - 271.814.850 490.137.300 1.174.151.741
480 Kab. Buru 11.369.460.983 13.064.595 - 399.134.996 - 4.968.311.692 490.137.300 5.870.648.583

L. 50
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
481 Kota Ambon 2.018.561.091 13.064.595 - 399.134.996 - 271.814.850 490.137.300 1.174.151.741
482 Kab. Seram Bagian Barat 2.410.524.091 13.064.595 - 774.772.996 - 318.463.200 490.137.300 1.596.438.091
483 Kab. Seram Bagian Timur 2.749.478.158 130.637.662 - 1.112.894.496 - 301.306.950 490.137.300 2.034.976.408
484 Kab. Maluku Barat Daya 3.992.559.727 13.064.595 - 2.558.044.232 - 271.814.850 490.137.300 3.333.060.977
485 Kab. Buru Selatan 21.767.260.266 13.064.595 - 1.297.685.996 - 12.529.646.925 490.137.300 14.330.534.816
486 Kab. Kepulauan Aru 2.018.561.091 13.064.595 - 399.134.996 - 271.814.850 490.137.300 1.174.151.741
487 Kota Tual 2.018.561.091 13.064.595 - 399.134.996 - 271.814.850 490.137.300 1.174.151.741
488 Provinsi Maluku Utara 28.202.580.897 - - 25.589.214.178 54.860.466 3.002.069.953 - 28.646.144.597
489 Kab. Halmahera Tengah 13.879.018.316 - - 6.037.682.100 12.349.840 4.938.271.876 490.137.300 11.478.441.116
490 Kab. Halmahera Barat 6.057.335.928 - - 4.553.410.900 109.721.002 660.456.076 490.137.300 5.813.725.278
491 Kota Ternate 4.924.862.107 - - 3.742.084.500 12.349.840 657.996.017 490.137.300 4.902.567.657
492 Kab. Halmahera Timur 13.492.293.228 - - 8.079.952.097 12.349.840 3.525.008.091 490.137.300 12.107.447.328
493 Kota Tidore Kepulauan 5.473.730.267 - - 4.195.609.300 12.349.840 638.360.427 490.137.300 5.336.456.867
494 Kab. Kepulauan Sula 17.519.449.200 - - 13.968.466.346 11.636.075 720.318.879 490.137.300 15.190.558.600
495 Kab. Pulau Morotai 5.046.773.107 - - 3.839.613.300 12.349.840 657.996.017 490.137.300 5.000.096.457
496 Kab. Pulau Taliabu 8.897.921.768 - - 4.439.208.472 11.636.075 2.565.670.721 490.137.300 7.506.652.568
497 Kab. Halmahera Selatan 46.637.727.438 - - 14.433.934.199 12.349.840 21.796.758.949 490.137.300 36.733.180.288
498 Kab. Halmahera Utara 32.927.439.255 - - 37.509.020.900 12.349.840 835.540.865 490.137.300 38.847.048.905
499 Provinsi Papua 413.165.642.167 - - 497.605.857.800 - 16.534.702.217 - 514.140.560.017
500 Kab. Yalimo 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
501 Kab. Lanny Jaya 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
502 Kab. Biak Numfor 28.776.692.477 - - 34.442.941.000 - 859.421.377 490.137.300 35.792.499.677
503 K b Jayapura
Kab. J 30 150 896 809
30.150.896.809 - - 35 253 411 400
35.253.411.400 - 945 268 209
945.268.209 490.137.300 36 688 816 909
36.688.816.909
504 Kab. Jayawijaya 29.220.392.484 - - 34.753.816.200 - 914.527.384 490.137.300 36.158.480.884
505 Kab. Merauke 72.937.592.006 - - 34.442.941.000 - 26.293.907.706 490.137.300 61.226.986.006
506 Kab. Mimika 781.507.739.651 - - 982.151.373.200 - 14.558.041.601 490.137.300 997.199.552.101
507 Kab. Nabire 61.512.205.453 - - 37.596.705.800 - 22.212.640.203 490.137.300 60.299.483.303
508 Kab. Paniai 30.451.294.440 - - 35.780.333.800 - 862.282.340 490.137.300 37.132.753.440
509 Kab. Puncak Jaya 33.171.362.440 - - 37.956.388.200 - 862.282.340 490.137.300 39.308.807.840
510 Kab. Kepulauan Yapen 30.812.650.499 - - 36.067.301.000 - 864.929.399 490.137.300 37.422.367.699
511 Kota Jayapura 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
512 Kab. Sarmi 63.609.056.681 - - 43.027.909.800 - 17.243.477.831 490.137.300 60.761.524.931
513 Kab. Keerom 58.529.650.465 - - 38.626.615.400 - 23.809.630.165 490.137.300 62.926.382.865
514 Kab. Yahukimo 36.879.899.093 - - 40.775.999.400 - 1.046.304.993 490.137.300 42.312.441.693
515 Kab. Pegunungan Bintang 35.307.073.893 - - 39.851.418.653 - 862.282.340 490.137.300 41.203.838.293
516 Kab. Tolikara 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
517 Kab. Boven Digoel 39.361.026.251 - - 35.314.165.800 - 6.167.457.551 490.137.300 41.971.760.651
518 Kab. Mappi 28.882.838.813 - - 34.442.941.000 - 906.167.713 490.137.300 35.839.246.013
519 Kab. Asmat 31.529.388.469 - - 34.442.941.000 - 3.487.436.769 490.137.300 38.420.515.069
520 Kab. Waropen 28.775.512.433 - - 34.442.941.000 - 858.241.333 490.137.300 35.791.319.633
521 Kab. Mamberamo Raya 39.522.075.886 - - 43.089.917.800 - 563.100.486 490.137.300 44.143.155.586
522 Kab. Mamberamo Tengah 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
523 Kab. Nduga 30.185.739.142 - - 34.442.941.000 - 2.268.468.042 490.137.300 37.201.546.342
524 Kab. Dogiyai 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
525 Kab. Intan Jaya 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
526 Kab. Puncak 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
527 Kab. Deiyai 28.779.553.440 - - 34.442.941.000 - 862.282.340 490.137.300 35.795.360.640
528 Kab. Supiori 28.808.712.440 - - 34.466.268.200 - 862.282.340 490.137.300 35.818.687.840
529 Provinsi Papua Barat 1.389.079.540.659 208.211.824.956 1.042.868.144.104 6.707.725.800 - 20.964.757.949 - 1.278.752.452.809
530 Kab. Sorong 65.128.949.211 15.875.317.493 26.130.644.119 2.370.743.900 - 10.107.049.899 490.137.300 54.973.892.711
531 Kab. Manokwari 36.180.950.006 1.794.929.904 19.276.054.800 6.492.177.500 - 2.348.116.802 490.137.300 30.401.416.306
532 Kab. Manokwari Selatan 27.179.557.373 1.794.929.904 19.276.054.800 32.025.500 - 2.249.430.969 490.137.300 23.842.578.473
533 Kab. Fak fak 48.759.630.785 1.794.929.904 24.289.418.972 3.653.263.900 - 12.228.609.659 490.137.300 42.456.359.735
534 Kota Sorong 31.329.403.994 1.794.929.904 24.289.418.972 32.025.500 - 1.385.913.418 490.137.300 27.992.425.094
535 Kab. Pegunungan Arfak 27.162.139.520 1.794.929.904 19.276.054.800 32.025.500 - 2.232.013.116 490.137.300 23.825.160.620
536 Kab. Sorong Selatan 39.661.614.660 1.794.929.904 24.289.418.972 756.768.700 - 8.170.233.434 490.137.300 35.501.488.310
537 Kab. Raja Ampat 34.094.917.476 2.479.945.104 24.289.418.972 2.106.738.300 - 701.766.900 490.137.300 30.068.006.576
538 Kab. Teluk Bintuni 355.718.951.915 6.773.749.853 274.591.718.441 6.677.384.700 - 31.321.849.671 490.137.300 319.854.839.965
539 Kab. Teluk Wondama 62.501.587.333 1.794.929.904 24.289.418.972 4.581.671.900 - 17.850.384.257 490.137.300 49.006.542.333
540 Kab. Tambrauw 33.849.472.973 1.794.929.904 24.289.418.972 32.025.500 - 2.626.174.747 490.137.300 29.232.686.423

L. 51
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 3.C

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM
31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(Dalam Rupiah)
SUMBER DAYA ALAM
No. Daerah Pagu
Minyak Bumi Gas Bumi Pertambangan Umum Panas Bumi Hasil Kehutanan Hasil Perikanan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
541 Kab. Maybrat 47.430.696.953 1.794.929.904 24.289.418.972 32.025.500 - 16.738.065.127 490.137.300 43.344.576.803
542 Kab. Kaimana 56.009.535.180 1.794.929.904 24.289.418.972 32.025.500 - 21.141.016.804 490.137.300 47.747.528.480
Dana Cadangan 83.755.722.000 - - - - - - -

Nilai belum teridentifikasi daerah penerima - - - - - - -


JUMLAH 40.456.287.902.000 8.310.533.486.000 9.733.383.872.000 19.376.484.546.800 697.952.441.000 1.530.859.834.350 249.480.000.000 39.898.694.180.150

L. 52
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 5.346.953.784 5.346.953.784
2 Kab. Aceh Barat 243.042.945 243.042.945
3 Kab. Aceh Besar 702.646.416 702.646.416
4 Kab. Aceh Selatan 242.549.276 242.549.276
5 Kab. Aceh Singkil 243.042.945 121.245.445
6 Kab. Aceh Tengah 939.983.786 939.983.786
7 Kab. Aceh Tenggara 241.561.938 241.561.938
8 Kab. Aceh Timur 293.020.276 293.020.276
9 Kab. Aceh Utara 243.042.945 243.042.945
10 Kab. Bireuen 243.042.945 243.042.945
11 Kab. Pidie 593.580.438 593.580.438
12 Kab. Simeulue 243.042.945 243.042.945
13 Kota Banda Aceh 242.549.276 242.549.276
14 Kota Sabang 242.549.276 242.549.276
15 Kota Langsa 243 042 945
243.042.945 243 042 945
243.042.945
16 Kota Lhokseumawe 242.549.276 242.549.276
17 Kab. Nagan Raya 242.549.276 120.751.776
18 Kab. Aceh Jaya 243.042.945 243.042.945
19 Kab. Pidie Jaya 463.582.429 463.582.429
20 Kab. Aceh Barat Daya 241.561.939 241.561.939
21 Kab. Gayo Lues 4.903.757.367 4.903.757.367
22 Kab. Aceh Tamiang 243.042.945 243.042.945
23 Kab. Bener Meriah 687.532.421 687.532.421
24 Kota Subulussalam 243.042.945 243.042.945
25 Provinsi Sumatera Utara 7.073.630.515 7.073.630.515
26 Kab. Asahan 222.567.547 222.567.547
27 Kab. Dairi 915.324.109 915.324.109
28 Kab. Deli Serdang 1.184.326.743 1.184.326.743
29 Kab. Karo 1.774.329.491 1.774.329.491
30 Kab. Labuhan Batu 222.382.805 112.639.805
31 Kab. Langkat 1.205.428.451 1.205.428.451
32 Kab. Mandailing Natal 312.439.316 312.439.316
33 Kab. Nias 222.567.547 222.567.547
34 Kab. Simalungun 703.367.827 703.367.827
35 Kab. Tapanuli Selatan 222.567.547 222.567.547
36 Kab. Tapanuli Tengah 221.988.186 221.988.186
37 Kab. Tapanuli Utara 602.417.768 602.417.768
38 Kab. Toba Samosir 222.567.682 222.567.682
39 Kota Binjai 219.486.000 219.486.000

L. 53
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
40 Kota Medan 501.982.222 501.982.222
41 Kota Pematang Siantar 3.431.775.310 3.431.775.310
42 Kota Sibolga 222.567.547 222.567.547
43 Kota Tanjung Balai 222.567.547 222.567.547
44 Kab. Batu Bara 222.567.547 222.567.547
45 Kab. Labuhan Batu Utara 222.567.547 222.567.547
46 Kab. Labuhan Batu Selatan 221.988.186 221.988.186
47 Kab. Padang Lawas Utara 222.628.795 277.869.795
48 Kab. Padang Lawas 276.070.464 220.829.464
49 Kab. Nias Utara 222.567.547 222.567.547
50 Kab. Nias Barat 222.567.547 222.567.547
51 Kota Tebing Tinggi 222.567.547 222.567.547
52 Kota Padang Sidempuan 220.700.145 220.700.145
53 Kab. Pakpak Bharat 248.698.012 248.698.012
54 Kab Nias Selatan
Kab. 220 829 464
220.829.464 220 829 464
220.829.464
55 Kab. Humbang Hasundutan 667.797.769 667.797.769
56 Kab. Serdang Bedagai 222.567.547 222.567.547
57 Kab. Samosir 220.644.722 220.644.722
58 Kota Gunungsitoli 219.670.742 219.670.742
59 Provinsi Sumatera Barat 4.115.922.403 4.115.922.403
60 Kab. Lima Puluh Kota 3.078.460.147 3.078.460.147
61 Kab. Agam 685.306.419 685.306.419
62 Kab. Kepulauan Mentawai 228.662.466 228.662.466
63 Kab. Padang Pariaman 228.662.466 228.662.466
64 Kab. Pasaman 543.722.608 543.722.608
65 Kab. Pesisir Selatan 228.662.467 228.662.467
66 Kab. Sijunjung 226.973.469 226.973.469
67 Kab. Solok 602.154.485 602.154.485
68 Kab. Tanah Datar 748.499.981 748.499.981
69 Kota Bukit Tinggi 226.973.470 226.973.470
70 Kota Padang Panjang 228.662.467 228.662.467
71 Kota Padang 228.662.466 228.662.466
72 Kota Payakumbuh 615.671.904 615.671.904
73 Kota Sawahlunto 576.238.761 576.238.761
74 Kota Solok 228.662.467 228.662.467
75 Kota Pariaman 226.973.470 226.973.470
76 Kab. Pasaman Barat 228.662.466 228.662.466
77 Kab. Dharmasraya 228.662.467 228.662.467
78 Kab. Solok Selatan 228.662.466 228.662.466

L. 54
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
79 Provinsi Riau - -
80 Kab. Bengkalis - -
81 Kab. Indragiri Hilir - -
82 Kab. Indragiri Hulu - -
83 Kab. Kampar - -
84 Kab. Kuantan Singingi - -
85 Kab. Pelalawan - -
86 Kab. Rokan Hilir - -
87 Kab. Rokan Hulu - -
88 Kab. Siak - -
89 Kota Dumai - -
90 Kota Pekanbaru - -
91 Kab. Kepulauan Meranti - -
92 Provinsi Kepulauan Riau 1.844.579.677 25.943.677
93 Kab Bintan
Kab. 307 428 946
307.428.946 4 323 946
4.323.946
94 Kab. Natuna 307.428.946 4.323.946
95 Kab. Karimun 307.428.946 4.323.946
96 Kota Batam 2.459.443.572 34.591.572
97 Kab. Kepulauan Anambas 307.428.946 4.323.946
98 Kota Tanjung Pinang 307.428.946 4.323.946
99 Kab. Lingga 307.428.946 4.323.946
100 Provinsi Jambi 3.105.596.519 3.105.596.519
101 Kab. Batanghari 312.256.341 94.590.541
102 Kab. Bungo 310.559.953 310.559.953
103 Kab. Kerinci 3.680.896.976 3.680.896.976
104 Kab. Merangin 632.574.792 632.574.792
105 Kab. Muaro Jambi 310.559.953 310.559.953
106 Kab. Sarolangun 310.559.953 310.559.953
107 Kab. Tanjung Jabung Barat 310.559.953 310.559.953
108 Kab. Tanjung Jabung Timur 310.559.953 153.910.953
109 Kab. Tebo 309.291.704 309.291.704
110 Kota Jambi 309.374.098 309.374.098
111 Kota Sungai Penuh 460.521.716 460.521.716
112 Provinsi Sumatera Selatan 2.691.253.234 2.144.949.534
113 Kab. Lahat 272.597.273 217.247.373
114 Kab. Musi Banyuasin 167.444.428 60.428
115 Kab. Musi Rawas 167.934.204 167.934.204
116 Kab. Musi Rawas Utara 167.963.924 579.924
117 Kab. Muara Enim 168.013.656 168.013.656

L. 55
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
118 Kab. Ogan Komering Ilir 167.493.869 133.350.169
119 Kab. Ogan Komering Ulu 168.254.380 870.380
120 Kota Palembang 168.254.380 134.110.680
121 Kota Pagar Alam 280.660.000 -
122 Kota Lubuk Linggau 206.284.820 164.463.420
123 Kota Prabumulih 168.303.821 134.160.121
124 Kab. Empat Lawang 168.193.952 168.193.952
125 Kab. Banyuasin 168.254.380 168.254.380
126 Kab. Ogan Ilir 168.193.952 809.952
127 Kab. OKU Timur 422.589.417 337.581.117
128 Kab. OKU Selatan 3.097.700.486 2.472.146.986
129 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 167.865.448 133.721.748
130 Provinsi Bangka Belitung - -
131 Kab. Bangka - -
132 Kab Belitung
Kab. - -
133 Kota Pangkal Pinang - -
134 Kab. Bangka Selatan - -
135 Kab. Bangka Tengah - -
136 Kab. Bangka Barat - -
137 Kab. Belitung Timur - -
138 Provinsi Bengkulu - -
139 Kab. Bengkulu Selatan - -
140 Kab. Bengkulu Utara - -
141 Kab. Rejang Lebong - -
142 Kota Bengkulu - -
143 Kab. Kaur - -
144 Kab. Seluma - -
145 Kab. Mukomuko - -
146 Kab. Lebong - -
147 Kab. Bengkulu Tengah - -
148 Kab. Kepahiang - -
149 Provinsi Lampung 3.992.212.571 3.992.212.571
150 Kab. Lampung Barat 3.428.331.087 3.428.331.087
151 Kab. Lampung Selatan 483.203.641 483.203.641
152 Kab. Lampung Tengah 448.599.267 448.599.267
153 Kab. Lampung Utara 529.012.417 529.012.417
154 Kab. Lampung Timur 1.050.552.580 1.050.552.580
155 Kab. Tanggamus 418.501.806 418.501.806
156 Kab. Tulang Bawang 289.389.172 289.389.172

L. 56
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
157 Kab. Way Kanan 298.312.207 298.312.207
158 Kab. Pesawaran 425.228.400 425.228.400
159 Kab. Pesisir Barat 286.784.313 286.784.313
160 Kab. Pringsewu 457.148.984 457.148.984
161 Kab. Mesuji 286.395.468 286.395.468
162 Kab. Tulang Bawang Barat 286.716.526 286.716.526
163 Kota Bandar Lampung 292.673.589 292.673.589
164 Kota Metro 332.377.966 332.377.966
165 Provinsi DKI Jakarta - -
166 Provinsi Jawa Barat 97.392.631.276 97.392.631.276
167 Kab. Bandung 10.694.267.833 10.694.267.833
168 Kab. Bekasi 10.025.034.716 10.025.034.716
169 Kab. Bogor 3.966.576.351 3.966.576.351
170 Kab. Ciamis 4.228.443.718 4.228.443.718
171 Kab Cianjur
Kab. 4 179 869 850
4.179.869.850 4 179 869 850
4.179.869.850
172 Kab. Cirebon 4.860.474.892 4.860.474.892
173 Kab. Garut 23.384.687.052 23.384.687.052
174 Kab. Indramayu 3.960.743.954 3.960.743.954
175 Kab. Karawang 70.159.827.075 70.159.827.075
176 Kab. Kuningan 5.166.197.952 5.166.197.952
177 Kab. Majalengka 10.329.639.914 10.329.639.914
178 Kab. Pangandaran 4.017.890.875 4.017.890.875
179 Kab. Purwakarta 3.957.835.559 3.957.835.559
180 Kab. Subang 4.032.895.781 4.032.895.781
181 Kab. Sukabumi 4.198.756.285 4.198.756.285
182 Kab. Sumedang 17.008.511.446 17.008.511.446
183 Kab. Tasikmalaya 4.085.536.234 4.085.536.234
184 Kab. Bandung Barat 4.448.102.881 4.448.102.881
185 Kota Bandung 3.898.689.599 3.898.689.599
186 Kota Bekasi 3.898.705.058 3.898.705.058
187 Kota Bogor 3.932.634.111 3.932.634.111
188 Kota Cirebon 3.933.640.055 3.933.640.055
189 Kota Depok 3.873.276.130 1.921.589.130
190 Kota Sukabumi 3.935.064.892 3.935.064.892
191 Kota Cimahi 3.915.139.873 3.915.139.873
192 Kota Tasikmalaya 3.982.467.704 3.982.467.704
193 Kota Banjar 3.923.322.699 3.923.322.699
194 Provinsi Banten - -
195 Kab. Lebak - -

L. 57
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
196 Kab. Pandeglang - -
197 Kab. Serang - -
198 Kab. Tangerang - -
199 Kota Cilegon - -
200 Kota Tangerang - -
201 Kota Serang - -
202 Kota Tangerang Selatan - -
203 Provinsi Jawa Tengah 195.208.394.691 195.208.394.691
204 Kab. Banjarnegara 6.405.083.300 6.405.083.300
205 Kab. Banyumas 5.791.992.870 5.791.992.870
206 Kab. Batang 5.954.751.138 5.954.751.138
207 Kab. Blora 8.491.488.137 8.491.488.137
208 Kab. Boyolali 14.072.366.453 14.072.366.453
209 Kab. Brebes 5.902.050.737 5.902.050.737
210 Kab Cilacap
Kab. 5 841 766 374
5.841.766.374 5 841 766 374
5.841.766.374
211 Kab. Demak 14.806.997.885 14.806.997.885
212 Kab. Grobogan 10.382.799.381 10.382.799.381
213 Kab. Jepara 6.115.623.632 6.115.623.632
214 Kab. Karanganyar 6.884.611.749 6.884.611.749
215 Kab. Kebumen 7.305.624.374 7.305.624.374
216 Kab. Kendal 24.330.968.361 24.330.968.361
217 Kab. Klaten 14.484.752.440 14.484.752.440
218 Kab. Kudus 144.418.700.395 144.418.700.395
219 Kab. Magelang 14.223.459.118 14.223.459.118
220 Kab. Pati 5.834.232.528 5.834.232.528
221 Kab. Pekalongan 5.759.857.662 5.759.857.662
222 Kab. Pemalang 6.456.219.494 6.456.219.494
223 Kab. Purbalingga 6.347.382.271 6.347.382.271
224 Kab. Purworejo 6.862.134.813 6.862.134.813
225 Kab. Rembang 13.010.570.526 13.010.570.526
226 Kab. Semarang 8.683.071.555 8.683.071.555
227 Kab. Sragen 6.840.914.697 6.840.914.697
228 Kab. Sukoharjo 7.033.001.441 7.033.001.441
229 Kab. Tegal 6.273.709.745 6.273.709.745
230 Kab. Temanggung 28.108.621.945 28.108.621.945
231 Kab. Wonogiri 6.577.858.944 6.577.858.944
232 Kab. Wonosobo 11.532.606.710 11.532.606.710
233 Kota Magelang 5.808.732.165 5.808.732.165
234 Kota Pekalongan 6.833.441.903 6.833.441.903

L. 58
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
235 Kota Salatiga 7.397.134.153 7.397.134.153
236 Kota Semarang 7.194.990.964 7.194.990.964
237 Kota Surakarta 7.779.243.701 7.779.243.701
238 Kota Tegal 5.739.489.388 5.739.489.388
239 Provinsi DI Yogyakarta 6.179.018.417 6.179.018.417
240 Kab. Bantul 4.250.006.807 4.250.006.807
241 Kab. Gunung Kidul 1.923.961.111 1.923.961.111
242 Kab. Kulon Progo 2.505.929.129 2.505.929.129
243 Kab. Sleman 4.183.009.396 4.183.009.396
244 Kota Yogyakarta 1.554.803.527 1.554.803.527
245 Provinsi Jawa Timur 443.664.300.948 443.664.300.948
246 Kab. Bangkalan 12.515.383.664 12.515.383.664
247 Kab. Banyuwangi 14.375.295.367 14.375.295.367
248 Kab. Blitar 15.205.342.608 15.205.342.608
249 Kab Bojonegoro
Kab. 33 547 672 339
33.547.672.339 33 547 672 339
33.547.672.339
250 Kab. Bondowoso 22.887.571.732 22.887.571.732
251 Kab. Gresik 12.472.405.628 12.472.405.628
252 Kab. Jember 63.307.295.910 63.307.295.910
253 Kab. Jombang 23.527.223.547 23.527.223.547
254 Kab. Kediri 36.552.155.631 36.552.155.631
255 Kab. Lamongan 34.759.810.874 34.759.810.874
256 Kab. Lumajang 19.455.832.399 19.455.832.399
257 Kab. Madiun 13.326.562.820 13.326.562.820
258 Kab. Magetan 12.908.759.228 12.908.759.228
259 Kab. Malang 64.447.157.171 64.447.157.171
260 Kab. Mojokerto 13.531.212.941 13.531.212.941
261 Kab. Nganjuk 16.757.729.165 16.757.729.165
262 Kab. Ngawi 18.193.207.991 18.193.207.991
263 Kab. Pacitan 12.657.596.160 12.657.596.160
264 Kab. Pamekasan 39.333.976.857 39.333.976.857
265 Kab. Pasuruan 185.096.933.257 185.096.933.257
266 Kab. Ponorogo 13.206.936.814 13.206.936.814
267 Kab. Probolinggo 36.480.205.502 36.480.205.502
268 Kab. Sampang 16.808.244.863 16.808.244.863
269 Kab. Sidoarjo 12.916.535.682 12.916.535.682
270 Kab. Situbondo 23.922.920.590 23.922.920.590
271 Kab. Sumenep 31.074.936.899 31.074.936.899
272 Kab. Trenggalek 12.652.588.756 12.652.588.756
273 Kab. Tuban 16.106.148.208 16.106.148.208

L. 59
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
274 Kab. Tulungagung 16.777.236.858 16.777.236.858
275 Kota Blitar 13.209.927.665 13.209.927.665
276 Kota Kediri 65.358.432.265 65.358.432.265
277 Kota Madiun 12.409.333.957 12.409.333.957
278 Kota Malang 26.625.308.294 26.625.308.294
279 Kota Mojokerto 12.775.824.357 12.775.824.357
280 Kota Pasuruan 12.500.457.668 12.500.457.668
281 Kota Probolinggo 12.478.685.363 12.478.685.363
282 Kota Surabaya 23.140.316.208 23.140.316.208
283 Kota Batu 11.752.281.378 11.752.281.378
284 Provinsi Kalimantan Barat - -
285 Kab. Bengkayang - -
286 Kab. Landak - -
287 Kab. Kapuas Hulu - -
288 Kab Ketapang
Kab. - -
289 Kab. Pontianak - -
290 Kab. Sambas - -
291 Kab. Sanggau - -
292 Kab. Sintang - -
293 Kota Pontianak - -
294 Kota Singkawang - -
295 Kab. Kayong Utara - -
296 Kab. Kubu Raya - -
297 Kab. Sekadau - -
298 Kab. Melawi - -
299 Provinsi Kalimantan Tengah 1.530.115 1.530.115
300 Kab. Barito Selatan 64.736 64.736
301 Kab. Barito Utara 64.736 64.736
302 Kab. Kapuas 64.736 64.736
303 Kab. Kotawaringin Barat 64.736 64.736
304 Kab. Kotawaringin Timur 64.736 64.736
305 Kota Palangkaraya 64.736 64.736
306 Kab. Barito Timur 64.736 64.736
307 Kab. Murung Raya 64.736 64.736
308 Kab. Pulang Pisau 1.122.084 1.122.084
309 Kab. Gunung Mas 64.736 64.736
310 Kab. Lamandau 64.736 64.736
311 Kab. Sukamara 64.736 64.736
312 Kab. Katingan 64.736 64.736

L. 60
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
313 Kab. Seruyan 64.736 64.736
314 Provinsi Kalimantan Selatan - -
315 Kab. Banjar - -
316 Kab. Barito Kuala - -
317 Kab. Hulu Sungai Selatan - -
318 Kab. Hulu Sungai Tengah - -
319 Kab. Hulu Sungai Utara - -
320 Kab. Kotabaru - -
321 Kab. Tabalong - -
322 Kab. Tanah Laut - -
323 Kab. Tapin - -
324 Kota Banjarbaru - -
325 Kota Banjarmasin - -
326 Kab. Balangan - -
327 Kab Tanah Bumbu
Kab. - -
328 Provinsi Kalimantan Timur - -
329 Kab. Berau - -
330 Kab. Kutai Kartanegara - -
331 Kab. Kutai Barat - -
332 Kab. Kutai Timur - -
333 Kab. Mahakam Ulu - -
334 Kab. Pasir - -
335 Kota Balikpapan - -
336 Kota Bontang - -
337 Kota Samarinda - -
338 Kab. Penajam Paser Utara - -
339 Provinsi Kalimantan Utara - -
340 Kab. Bulungan - -
341 Kab. Malinau - -
342 Kab. Nunukan - -
343 Kab. Tana Tidung - -
344 Kota Tarakan - -
345 Provinsi Sulawesi Utara - -
346 Kab. Bolaang Mongondow - -
347 Kab. Minahasa - -
348 Kab. Sangihe - -
349 Kota Bitung - -
350 Kota Manado - -
351 Kab. Kepulauan Talaud - -

L. 61
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
352 Kab. Minahasa Selatan - -
353 Kab. Minahasa Tenggara - -
354 Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro - -
355 Kota Kotamubagu - -
356 Kab. Bolaang Mongondow Timur - -
357 Kab. Bolaang Mongondow Selatan - -
358 Kota Tomohon - -
359 Kab. Minahasa Utara - -
360 Kab. Bolaang Mongondow Utara - -
361 Provinsi Gorontalo - -
362 Kab. Boalemo - -
363 Kab. Gorontalo - -
364 Kota Gorontalo - -
365 Kab. Pohuwato - -
366 Kab Gorontalo Utara
Kab. - -
367 Kab. Bone Bolango - -
368 Provinsi Sulawesi Tengah 2.305.800.161 2.305.800.161
369 Kab. Banggai 192.621.128 192.621.128
370 Kab. Banggai Laut 191.347.994 191.347.994
371 Kab. Banggai Kepulauan 191.065.075 191.065.075
372 Kab. Buol 192.621.128 155.195.328
373 Kab. Toli-Toli 192.621.128 192.621.128
374 Kab. Donggala 192.621.128 155.195.328
375 Kab. Morowali 191.347.994 191.347.994
376 Kab. Morowali Utara 191.065.075 191.065.075
377 Kab. Poso 192.621.128 155.195.328
378 Kota Palu 3.074.405.552 3.074.405.552
379 Kab. Parigi Moutong 192.621.128 192.621.128
380 Kab. Sigi 192.621.128 192.621.128
381 Kab. Tojo Una Una 192.621.128 192.621.128
382 Provinsi Sulawesi Selatan 5.116.952.817 5.116.952.817
383 Kab. Bantaeng 240.939.908 240.939.908
384 Kab. Barru 236.782.208 236.782.208
385 Kab. Bone 1.031.118.070 1.031.118.070
386 Kab. Bulukumba 255.902.928 255.902.928
387 Kab. Enrekang 222.522.115 222.522.115
388 Kab. Gowa 222.476.905 179.295.905
389 Kab. Jeneponto 239.502.028 239.502.028
390 Kab. Luwu 225.422.584 181.668.584

L. 62
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
391 Kab. Luwu Utara 222.476.905 222.476.905
392 Kab. Maros 222.476.905 222.476.905
393 Kab. Pangkajene Kepulauan 222.552.303 222.552.303
394 Kab. Pinrang 222.476.905 222.476.905
395 Kab. Selayar 222.476.905 222.476.905
396 Kab. Sidenreng Rappang 222.476.905 222.476.905
397 Kab. Sinjai 1.500.726.634 1.500.726.634
398 Kab. Soppeng 4.536.385.697 4.536.385.697
399 Kab. Takalar 266.990.905 266.990.905
400 Kab. Tana Toraja 223.245.962 223.245.962
401 Kab. Wajo 290.141.208 290.141.208
402 Kota Pare-pare 222.476.905 3.665.905
403 Kab. Toraja Utara 222.552.303 222.552.303
404 Kota Makassar 222.476.905 222.476.905
405 Kota Palopo 222 476 905
222.476.905 222 476 905
222.476.905
406 Kab. Luwu Timur 222.476.905 222.476.905
407 Provinsi Sulawesi Barat - -
408 Kab. Majene - -
409 Kab. Mamuju - -
410 Kab. Mamuju Tengah - -
411 Kab. Polewali Mandar - -
412 Kab. Mamasa - -
413 Kab. Mamuju Utara - -
414 Provinsi Sulawesi Tenggara - -
415 Kab. Buton - -
416 Kab. Konawe - -
417 Kab. Konawe Kepulauan - -
418 Kab. Kolaka - -
419 Kab. Kolaka Timur - -
420 Kab. Muna - -
421 Kota Kendari - -
422 Kota Bau-bau - -
423 Kab. Konawe Selatan - -
424 Kab. Bombana - -
425 Kab. Konawe Utara - -
426 Kab. Buton Utara - -
427 Kab. Wakatobi - -
428 Kab. Kolaka Utara - -
429 Kab. Muna Barat - -

L. 63
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
430 Kab. Buton Tengah - -
431 Kab. Buton Selatan - -
432 Provinsi Bali 3.840.697.087 3.840.697.087
433 Kab. Badung 480.087.636 480.087.636
434 Kab. Bangli 748.145.621 748.145.621
435 Kab. Buleleng 3.530.554.952 3.530.554.952
436 Kab. Gianyar 1.637.460.297 1.637.460.297
437 Kab. Jembrana 548.249.337 548.249.337
438 Kab. Karangasem 536.996.356 536.996.356
439 Kab. Klungkung 480.087.636 480.087.636
440 Kab. Tabanan 478.709.644 478.709.644
441 Kota Denpasar 475.953.660 475.953.660
442 Provinsi Nusa Tenggara Barat 74.581.736.013 74.581.736.013
443 Kab. Bima 8.506.052.343 8.506.052.334
444 Kab Dompu
Kab. 5 347 302 344
5.347.302.344 5 347 302 699
5.347.302.699
445 Kab. Lombok Barat 13.378.793.100 13.378.792.897
446 Kab. Lombok Tengah 44.800.999.047 44.800.999.116
447 Kab. Lombok Timur 53.667.288.549 53.667.288.697
448 Kab. Sumbawa 8.532.758.852 8.532.758.628
449 Kota Mataram 27.162.356.652 27.162.356.782
450 Kab. Lombok Utara 8.370.081.233 8.370.081.295
451 Kota Bima 1.750.133.843 1.750.134.076
452 Kab. Sumbawa Barat 2.508.284.733 2.508.284.172
453 Provinsi Nusa Tenggara Timur 4.757.899.507 4.757.899.507
454 Kab. Alor 430.188.822 430.188.822
455 Kab. Belu 501.210.000 501.210.000
456 Kab. Ende 2.203.298.363 21.176.363
457 Kab. Flores Timur 540.774.201 540.774.201
458 Kab. Kupang 344.977.226 344.977.226
459 Kab. Lembata 598.486.452 9.416.452
460 Kab. Malaka 222.691.521 1.914.521
461 Kab. Manggarai 567.404.688 567.404.688
462 Kab. Ngada 252.869.630 252.869.630
463 Kab. Sikka 581.602.976 6.363.976
464 Kab. Sumba Barat 428.090.625 3.845.625
465 Kab. Sumba Timur 333.150.464 333.150.464
466 Kab. Timor Tengah Selatan 254.124.912 2.448.912
467 Kab. Timor Tengah Utara 222.792.097 2.015.097
468 Kota Kupang 222.792.097 2.015.097

L. 64
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
469 Kab. Rote Ndao 222.792.097 2.015.097
470 Kab. Nagekeo 616.753.340 616.753.340
471 Kab. Sumba Tengah 222.792.097 2.015.097
472 Kab. Sumba Barat Daya 838.019.782 838.019.782
473 Kab. Manggarai Timur 606.241.142 606.241.142
474 Kab. Sabu Raijua 265.724.904 169.904
475 Kab. Manggarai Barat 469.226.215 469.226.215
476 Provinsi Maluku - -
477 Kab. Maluku Tenggara Barat - -
478 Kab. Maluku Tengah - -
479 Kab. Maluku Tenggara - -
480 Kab. Pulau Buru - -
481 Kota Ambon - -
482 Kab. Seram Bagian Barat - -
483 Kab Seram Bagian Timur
Kab. - -
484 Kab. Maluku Barat Daya - -
485 Kab. Buru Selatan - -
486 Kab. Kepulauan Aru - -
487 Kota Tual - -
488 Provinsi Maluku Utara - -
489 Kab. Halmahera Tengah - -
490 Kab. Halmahera Barat - -
491 Kota Ternate - -
492 Kab. Halmahera Timur - -
493 Kota Tidore Kepulauan - -
494 Kab. Kepulauan Sula - -
495 Kab. Pulau Morotai - -
496 Kab. Pulau Taliabu - -
497 Kab. Halmahera Selatan - -
498 Kab. Halmahera Utara - -
499 Provinsi Papua - -
500 Kab. Yalimo - -
501 Kab. Lanny Jaya - -
502 Kab. Biak Numfor - -
503 Kab. Jayapura - -
504 Kab. Jayawijaya - -
505 Kab. Merauke - -
506 Kab. Mimika - -
507 Kab. Nabire - -

L. 65
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.D

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA BAGI HASIL CUKAI


31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
No. Daerah Pagu Realisasi

1 2 3 4
508Kab. Paniai - -
509Kab. Puncak Jaya - -
510Kab. Kepulauan Yapen - -
511Kota Jayapura - -
512Kab. Sarmi - -
513Kab. Keerom - -
514Kab. Yahukimo - -
515Kab. Pegunungan Bintang - -
516Kab. Tolikara - -
517Kab. Boven Digoel - -
518Kab. Mappi - -
519Kab. Asmat - -
520Kab. Waropen - -
521Kab. Mamberamo Raya - -
522Kab Mamberamo Tengah
Kab. - -
523Kab. Nduga - -
524Kab. Dogiyai - -
525Kab. Intan Jaya - -
526Kab. Puncak - -
527Kab. Deiyai - -
528Kab. Supiori - -
529Provinsi Papua Barat - -
530Kab. Sorong - -
531Kab. Manokwari - -
532Kab. Manokwari Selatan - -
533Kab. Fak Fak - -
534Kota Sorong - -
535Kab. Pegunungan Arfak - -
536Kab. Sorong Selatan - -
537Kab. Raja Ampat - -
538Kab. Teluk Bintuni - -
539Kab. Teluk Wondama - -
540Kab. Tambrauw - -
541Kab. Maybrat - -
542Kab. Kaimana - -
Sisa pagu yang tidak dialokasikan - -
JUMLAH 2.871.097.114.000 2.854.105.033.200

L. 66
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 1.263.870.989.000 1.263.870.989.000 1.029.703.653.675 990.402.278.000
2 Kab. Aceh Barat 580.525.044.000 580.525.044.000 213.112.800.260 150.057.206.123
3 Kab. Aceh Besar 720.668.458.000 720.668.458.000 409.353.762.311 315.141.289.592
4 Kab. Aceh Selatan 649.570.785.000 649.570.785.000 408.377.431.467 315.369.155.238
5 Kab. Aceh Singkil 436.600.103.000 436.600.103.000 242.164.530.152 192.988.104.387
6 Kab. Aceh Tengah 613.313.520.000 613.313.520.000 431.052.359.343 382.808.760.675
7 Kab. Aceh Tenggara 594.675.376.000 594.675.376.000 381.130.254.776 344.073.219.825
8 Kab. Aceh Timur 784.102.687.000 784.102.687.000 268.994.199.748 205.137.668.153
9 Kab. Aceh Utara 843.915.863.000 843.915.863.000 358.377.862.063 275.015.671.592
10 Kab. Bireuen 816.856.418.000 816.856.418.000 410.717.449.079 278.901.191.871
11 Kab. Pidie 809.163.289.000 809.163.289.000 374.066.119.808 306.540.420.153
12 Kab. Simeulue 439.543.813.000 439.543.813.000 187.280.622.494 159.484.180.915
13 Kota Banda Aceh 602.292.108.000 602.292.108.000 238.813.302.773 168.636.091.947
14 Kota Sabang 353.813.480.000 353.813.480.000 155.791.574.162 132.841.133.377
15 Kota Langsa 451.951.928.000 451.951.928.000 256.785.241.475 187.184.335.202
16 Kota Lhokseumawe 467.846.597.000 467.846.597.000 250.087.644.833 177.543.384.827
17 Kab. Nagan Raya 515.602.317.000 515.602.317.000 192.301.366.649 157.759.809.649
18 Kab. Aceh Jaya 422.268.332.000 422.268.332.000 274.262.251.452 217.860.074.384
19 Kab. Pidie Jaya 427.787.226.000 427.787.226.000 319.074.552.228 235.696.469.825
20 Kab. Aceh Barat Daya 459.078.723.000 459.078.723.000 332.124.928.190 263.260.136.001
21 Kab. Gayo Lues 466.817.081.000 466.817.081.000 225.935.285.991 219.874.848.991
22 Kab. Aceh Tamiang 542.165.803.000 542.165.803.000 373.266.549.678 247.089.944.122
23 Kab. Bener Meriah 456.974.428.000 456.974.428.000 197.452.554.968 173.933.538.546
24 Kota Subulussalam 346.538.214.000 346.538.214.000 247.626.122.380 189.106.734.176
25 Provinsi Sumatera Utara 1.604.505.673.000 1.604.505.673.000 3.188.530.325.768 3.114.324.347.937
26 Kab. Asahan 891.149.644.000 891.149.644.000 368.967.526.191 225.164.737.503
27 Kab. Dairi 623.702.235.000 623.702.235.000 221.981.815.324 147.231.282.500
28 Kab. Deli Serdang 1.494.821.153.000 1.494.821.153.000 562.328.667.197 408.339.324.652
29 Kab. Karo 751.581.176.000 751.581.176.000 380.976.338.746 264.788.889.284
30 Kab. LabuhanBatu 696.646.309.000 696.646.309.000 332.929.839.557 248.958.333.379
31 Kab. Langkat 1.200.481.463.000 1.200.481.463.000 519.483.425.733 366.784.373.410
32 Kab. Mandailing Natal 788.477.434.000 788.477.434.000 333.723.246.636 236.585.150.646
33 Kab. Nias 429.582.510.000 429.582.510.000 210.395.755.594 168.440.787.690
34 Kab. Simalungun 1.230.816.187.000 1.230.816.187.000 482.798.844.389 334.728.653.101
35 Kab. Tapanuli Selatan 654.669.272.000 654.669.272.000 238.895.753.829 215.046.722.318
36 Kab. Tapanuli Tengah 633.513.831.000 633.513.831.000 300.546.851.732 198.187.849.880
37 Kab. Tapanuli Utara 650.827.006.000 650.827.006.000 274.746.574.366 217.153.190.366
38 Kab. Toba Samosir 537.940.690.000 537.940.690.000 254.939.216.917 171.553.710.500
39 Kota Binjai 574.469.158.000 574.469.158.000 202.063.740.249 141.490.578.295
40 Kota Medan 1.611.940.995.000 1.611.940.995.000 691.467.086.665 360.096.321.000
41 Kota Pematang Siantar 593.532.667.000 593.532.667.000 188.119.527.100 129.325.769.713
42 Kota Sibolga 412.805.887.000 412.805.887.000 159.959.634.488 100.575.079.000
43 Kota Tanjung Balai 418.170.504.000 418.170.504.000 140.137.461.352 115.756.451.017
44 Kab. Batu Bara 613.236.956.000 613.236.956.000 270.437.887.530 221.842.129.230
45 Kab. LabuhanBatu Utara 592.813.148.000 592.813.148.000 261.338.194.053 185.996.230.775
46 Kab. LabuhanBatu Selatan 513.547.168.000 513.547.168.000 178.178.144.398 155.867.360.132
47 Kab. Padang Lawas Utara 542.199.556.000 542.199.556.000 212.019.266.000 152.839.514.750
48 Kab. Padang Lawas 525.047.157.000 525.047.157.000 168.259.594.006 150.283.047.778
49 Kab. Nias Utara 410.931.632.000 410.931.632.000 194.925.688.432 134.322.395.000
50 Kab. Nias Barat 346.451.709.000 346.451.709.000 117.331.465.339 74.137.370.673
51 Kota Tebing Tinggi 413.508.880.000 413.508.880.000 155.528.614.114 125.558.943.823
52 Kota Padang Sidempuan 507.686.451.000 507.686.451.000 197.404.069.485 138.084.975.110
53 Kab. Pakpak Bharat 342.284.663.000 342.284.663.000 111.503.305.815 81.437.072.430
54 Kab. Nias Selatan 540.753.627.000 540.753.627.000 203.860.591.412 159.744.384.112

L. 67
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
55 Kab. Humbang Hasundutan 533.184.787.000 533.184.787.000 214.392.511.239 154.631.300.940
56 Kab. Serdang Bedagai 774.457.677.000 774.457.677.000 323.174.740.128 259.240.617.186
57 Kab. Samosir 459.549.788.000 459.549.788.000 162.657.998.891 113.705.970.900
58 Kota Gunungsitoli 434.259.520.000 434.259.520.000 197.754.166.281 165.087.141.796
59 Provinsi Sumatera Barat 1.261.915.864.000 1.261.915.864.000 1.212.871.394.414 1.180.338.806.000
60 Kab. Lima Puluh Kota 760.431.504.000 760.431.504.000 298.347.660.096 230.005.151.596
61 Kab. Agam 828.020.573.000 828.020.573.000 360.157.213.751 259.204.726.424
62 Kab. Kepulauan Mentawai 597.919.262.000 597.919.262.000 188.084.268.209 161.683.838.053
63 Kab. Padang Pariaman 783.592.205.000 783.592.205.000 395.323.276.769 333.771.362.468
64 Kab. Pasaman 606.741.992.000 606.741.992.000 219.263.841.747 149.425.407.000
65 Kab. Pesisir Selatan 853.086.114.000 853.086.114.000 379.606.129.688 266.818.462.262
66 Kab. Sijunjung 558.382.085.000 558.382.085.000 205.690.410.576 150.334.492.129
67 Kab. Solok 723.675.568.000 723.675.568.000 318.980.653.639 229.110.956.144
68 Kab. Tanah Datar 707.992.904.000 707.992.904.000 335.643.495.719 239.824.454.974
69 Kota Bukit Tinggi 458.968.482.000 458.968.482.000 123.672.413.118 73.733.088.706
70 Kota Padang Panjang 382.149.494.000 382.149.494.000 96.220.129.761 68.629.780.500
71 Kota Padang 1.120.046.168.000 1.120.046.168.000 376.495.438.539 252.340.530.539
72 Kota Payakumbuh 445.523.347.000 445.523.347.000 175.264.300.770 138.894.264.930
73 Kota Sawahlunto 381.838.808.000 381.838.808.000 116.907.053.548 96.833.140.486
74 Kota Solok 405.224.758.000 405.224.758.000 117.257.769.003 90.881.308.757
75 Kota Pariaman 422.666.213.000 422.666.213.000 141.827.440.954 96.738.396.954
76 Kab. Pasaman Barat 655.854.990.000 655.854.990.000 245.470.104.004 185.632.196.735
77 Kab. Dharmasraya 507.913.222.000 507.913.222.000 273.138.930.285 210.035.494.985
78 Kab. Solok Selatan 488.996.271.000 488.996.271.000 197.497.620.448 143.565.087.354
79 Provinsi Riau 737.744.590.000 737.744.590.000 1.430.490.336.339 1.425.024.584.415
80 Kab. Bengkalis - - 304.303.738.509 182.365.662.625
81 Kab. Indragiri Hilir 898.404.765.000 898.404.765.000 443.371.519.257 273.231.340.813
82 Kab. Indragiri Hulu 629.877.226.000 629.877.226.000 238.201.107.588 159.072.712.000
83 Kab. Kampar 721.681.861.000 721.681.861.000 432.619.220.899 306.610.526.498
84 Kab. Kuantan Singingi 600.665.068.000 600.665.068.000 225.990.990.257 140.640.934.323
85 Kab. Pelalawan 596.801.161.000 596.801.161.000 204.448.467.334 145.011.290.567
86 Kab. Rokan Hilir 347.000.097.000 347.000.097.000 286.087.867.401 240.081.480.079
87 Kab. Rokan Hulu 641.114.579.000 641.114.579.000 216.369.782.982 178.438.203.848
88 Kab. Siak 248.935.486.000 248.935.486.000 223.781.209.197 187.039.176.092
89 Kota Dumai 406.116.504.000 406.116.504.000 152.197.167.531 94.438.454.773
90 Kota Pekanbaru 789.341.355.000 789.341.355.000 195.118.598.318 183.109.682.505
91 Kab. Kepulauan Meranti 371.690.224.000 371.690.224.000 239.586.693.809 106.347.303.313
92 Provinsi Kepulauan Riau 866.810.696.000 866.810.696.000 452.094.426.582 418.569.382.000
93 Kab. Bintan 449.835.609.000 449.835.609.000 187.521.494.400 147.088.283.850
94 Kab. Natuna 345.284.029.000 345.284.029.000 148.055.884.334 135.788.091.331
95 Kab. Karimun 385.437.448.000 385.437.448.000 166.464.388.242 123.485.983.058
96 Kota Batam 576.930.711.000 576.930.711.000 230.414.012.050 170.366.014.012
97 Kab. Kepulauan Anambas 350.512.758.000 350.512.758.000 134.648.196.053 108.822.088.933
98 Kota Tanjung Pinang 449.786.339.000 449.786.339.000 188.285.674.985 132.598.152.610
99 Kab. Lingga 412.649.320.000 412.649.320.000 96.174.813.285 86.207.658.401
100 Provinsi Jambi 1.070.452.478.000 1.070.452.478.000 754.212.733.218 692.340.181.458
101 Kab. Batanghari 610.908.015.000 610.908.015.000 154.087.503.576 119.657.024.839
102 Kab. Bungo 641.635.025.000 641.635.025.000 206.810.820.688 151.800.719.170
103 Kab. Kerinci 594.747.481.000 594.747.481.000 222.138.628.843 144.391.926.000
104 Kab. Merangin 729.326.432.000 729.326.432.000 298.843.674.378 243.576.340.778
105 Kab. Muaro Jambi 681.513.626.000 681.513.626.000 231.298.872.734 170.905.726.640
106 Kab. Sarolangun 587.491.363.000 587.491.363.000 169.642.556.104 140.043.058.772
107 Kab. Tanjung Jabung Barat 507.980.253.000 507.980.253.000 149.665.980.127 111.078.502.110
108 Kab. Tanjung Jabung Timur 533.829.506.000 533.829.506.000 295.917.686.855 266.445.395.618

L. 68
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
109 Kab. Tebo 586.979.793.000 586.979.793.000 181.342.504.921 142.675.145.396
110 Kota Jambi 727.564.344.000 727.564.344.000 408.302.492.822 347.876.351.775
111 Kota Sungai Penuh 425.686.742.000 425.686.742.000 144.844.929.321 119.782.717.375
112 Provinsi Sumatera Selatan 1.071.421.391.000 1.071.421.391.000 1.683.248.744.822 1.661.135.977.539
113 Kab. Lahat 703.887.513.000 703.887.513.000 274.800.665.277 195.481.230.302
114 Kab. Musi Banyuasin 324.837.504.000 324.837.504.000 244.174.836.892 168.102.803.675
115 Kab. Musi Rawas 641.789.648.000 641.789.648.000 424.702.707.081 339.913.733.853
116 Kab Musi Rawas Utara 378.121.540.000 378.121.540.000 167.100.119.060 160.232.604.722
117 Kab. Muara Enim 673.162.366.000 673.162.366.000 320.050.636.125 209.846.930.740
118 Kab. Ogan Komering Ilir 1.049.995.034.000 1.049.995.034.000 389.983.671.843 295.739.201.849
119 Kab. Ogan Komering Ulu 635.551.932.000 635.551.932.000 186.641.308.505 134.805.400.845
120 Kota Palembang 1.292.124.896.000 1.292.124.896.000 630.303.573.619 387.183.971.065
121 Kota Pagar Alam 390.188.364.000 390.188.364.000 151.716.626.392 130.503.559.392
122 Kota Lubuk linggau 446.789.308.000 446.789.308.000 216.846.892.304 170.264.937.127
123 Kota Prabumulih 414.173.572.000 414.173.572.000 201.258.862.041 157.672.057.874
124 Kab. Empat Lawang 416.952.841.000 416.952.841.000 170.707.805.590 129.302.676.053
125 Kab. Banyuasin 930.550.856.000 930.550.856.000 492.738.036.407 377.545.536.695
126 Kab. Ogan Ilir 623.839.463.000 623.839.463.000 236.652.396.605 171.193.406.043
127 Kab. OKU Timur 760.211.691.000 760.211.691.000 393.373.571.725 325.559.789.504
128 Kab. OKU Selatan 588.216.178.000 588.216.178.000 267.831.809.200 182.217.713.000
129 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 319.054.010.000 319.054.010.000 159.420.086.932 128.649.461.780
130 Provinsi Bangka Belitung 905.526.208.000 905.526.208.000 394.371.718.639 326.615.089.000
131 Kab. Bangka 535.973.885.000 535.973.885.000 255.203.287.633 207.301.383.494
132 Kab. Belitung 479.789.103.000 479.789.103.000 163.935.385.127 130.012.719.028
133 Kota Pangkal Pinang 451.406.721.000 451.406.721.000 285.844.565.372 240.658.816.802
134 Kab. Bangka Selatan 465.182.700.000 465.182.700.000 147.578.005.262 110.810.895.000
135 Kab. Bangka Tengah 436.502.048.000 436.502.048.000 171.726.943.279 135.281.734.300
136 Kab. Bangka Barat 441.988.897.000 441.988.897.000 200.619.455.142 175.417.161.142
137 Kab. Belitung Timur 438.706.118.000 438.706.118.000 138.551.084.596 105.279.087.361
138 Provinsi Bengkulu 1.070.751.292.000 1.070.751.292.000 515.400.611.054 473.582.564.000
139 Kab. Bengkulu Selatan 564.137.639.000 564.137.639.000 290.132.627.436 217.677.989.019
140 Kab. Bengkulu Utara 634.762.199.000 634.762.199.000 241.254.389.908 200.412.237.742
141 Kab. Rejang Lebong 604.318.422.000 604.318.422.000 236.439.722.771 186.194.980.152
142 Kota Bengkulu 683.389.297.000 683.389.297.000 235.308.301.661 159.472.837.261
143 Kab. Kaur 441.587.141.000 441.587.141.000 255.505.377.533 234.059.867.299
144 Kab. Seluma 503.986.041.000 503.986.041.000 239.880.817.526 174.012.269.646
145 Kab. Mukomuko 500.168.945.000 500.168.945.000 172.016.307.703 142.796.921.458
146 Kab. Lebong 412.290.913.000 412.290.913.000 215.577.660.756 188.766.968.383
147 Kab. Bengkulu Tengah 435.954.846.000 435.954.846.000 168.820.231.072 147.598.531.297
148 Kab. Kepahiang 421.122.369.000 421.122.369.000 149.901.801.767 127.096.256.687
149 Provinsi Lampung 1.321.679.032.000 1.321.679.032.000 1.754.040.607.592 1.657.819.274.127
150 Kab. Lampung Barat 523.586.535.000 523.586.535.000 340.565.869.490 280.016.977.240
151 Kab. Lampung Selatan 1.031.445.915.000 1.031.445.915.000 412.167.897.731 307.022.483.916
152 Kab. Lampung Tengah 1.341.242.293.000 1.341.242.293.000 625.332.505.025 434.602.614.479
153 Kab. Lampung Utara 960.294.182.000 960.294.182.000 173.837.063.246 246.321.995.069
154 Kab. Lampung Timur 1.081.165.467.000 1.081.165.467.000 557.317.338.523 410.141.910.599
155 Kab. Tanggamus 789.442.526.000 789.442.526.000 396.818.174.545 294.567.907.125
156 Kab. Tulang Bawang 614.655.240.000 614.655.240.000 289.093.674.104 252.561.207.354
157 Kab. Way Kanan 656.605.460.000 656.605.460.000 289.648.374.219 223.100.141.995
158 Kab. Pesawaran 675.736.319.000 675.736.319.000 443.136.302.013 287.194.283.824
159 Kab. Pesisir Barat 413.299.797.000 413.299.797.000 193.630.309.942 164.505.834.498
160 Kab. Pringsewu 633.088.784.000 633.088.784.000 340.856.936.783 262.251.255.961
161 Kab. Mesuji 447.672.298.000 447.672.298.000 142.661.201.361 104.135.961.369
162 Kab. Tulang Bawang Barat 464.431.679.000 464.431.679.000 334.968.746.355 232.176.864.915

L. 69
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
163 Kota Bandar Lampung 1.053.232.762.000 1.053.232.762.000 391.528.798.880 264.089.420.787
164 Kota Metro 463.881.055.000 463.881.055.000 251.993.928.959 195.329.051.459
165 Provinsi DKI Jakarta - - 3.644.458.246.000 2.883.078.374.200
166 Provinsi Jawa Barat 1.247.045.751.000 1.247.045.751.000 7.778.629.688.919 7.628.703.895.570
167 Kab. Bandung 2.096.677.101.000 2.096.677.101.000 851.448.174.748 645.086.445.696
168 Kab. Bekasi 1.173.508.044.000 1.173.508.044.000 461.259.899.419 328.114.724.398
169 Kab. Bogor 1.917.780.234.000 1.917.780.234.000 776.720.375.101 506.469.716.920
170 Kab. Ciamis 1.203.476.252.000 1.203.476.252.000 540.513.211.470 393.594.124.400
171 Kab. Cianjur 1.569.946.984.000 1.569.946.984.000 723.161.446.039 502.316.902.323
172 Kab. Cirebon 1.521.877.112.000 1.521.877.112.000 699.899.690.700 537.444.777.031
173 Kab. Garut 1.808.709.871.000 1.808.709.871.000 810.586.741.591 505.811.266.666
174 Kab. Indramayu 1.393.868.530.000 1.393.868.530.000 623.332.211.589 455.873.826.500
175 Kab. Karawang 1.250.725.634.000 1.250.725.634.000 509.578.369.273 342.419.636.006
176 Kab. Kuningan 1.218.601.913.000 1.218.601.913.000 547.529.231.487 420.101.563.913
177 Kab. Majalengka 1.225.932.872.000 1.225.932.872.000 554.853.598.453 399.645.799.329
178 Kab. Pangandaran 546.731.125.000 546.731.125.000 204.940.079.167 96.909.698.000
179 Kab. Purwakarta 857.566.481.000 857.566.481.000 375.459.868.658 265.989.408.430
180 Kab. Subang 1.305.618.887.000 1.305.618.887.000 508.536.544.606 321.672.482.859
181 Kab. Sukabumi 1.595.761.459.000 1.595.761.459.000 685.249.303.119 495.301.133.352
182 Kab. Sumedang 1.138.929.785.000 1.138.929.785.000 517.609.781.505 378.598.471.249
183 Kab. Tasikmalaya 1.467.972.525.000 1.467.972.525.000 710.039.258.249 537.917.760.409
184 Kab. Bandung Barat 1.103.289.517.000 1.103.289.517.000 411.051.330.618 280.844.831.013
185 Kota Bandung 1.672.456.589.000 1.672.456.589.000 822.262.082.492 455.654.078.000
186 Kota Bekasi 1.233.705.774.000 1.233.705.774.000 383.322.333.032 265.959.301.107
187 Kota Bogor 806.089.544.000 806.089.544.000 331.596.910.636 194.681.619.028
188 Kota Cirebon 588.109.947.000 588.109.947.000 286.293.054.866 206.918.604.124
189 Kota Depok 865.880.956.000 865.880.956.000 225.306.614.485 146.928.457.500
190 Kota Sukabumi 504.731.937.000 504.731.937.000 166.133.998.288 135.363.331.592
191 Kota Cimahi 586.582.418.000 586.582.418.000 225.105.418.090 129.106.513.000
192 Kota Tasikmalaya 794.021.856.000 794.021.856.000 326.269.290.965 213.291.866.862
193 Kota Banjar 371.446.687.000 371.446.687.000 149.697.962.384 125.905.675.621
194 Provinsi Banten 693.446.854.000 693.446.854.000 2.045.143.190.047 2.006.876.881.000
195 Kab. Lebak 1.100.336.786.000 1.100.336.786.000 670.405.581.893 458.154.397.080
196 Kab. Pandeglang 1.184.990.939.000 1.184.990.939.000 646.653.142.730 412.983.783.951
197 Kab. Serang 1.090.140.139.000 1.090.140.139.000 386.889.960.392 250.815.489.648
198 Kab. Tangerang 1.196.642.873.000 1.196.642.873.000 526.157.870.818 316.483.250.000
199 Kota Cilegon 605.983.274.000 605.983.274.000 427.399.164.525 191.048.898.415
200 Kota Tangerang 881.600.221.000 881.600.221.000 319.527.904.920 171.225.002.148
201 Kota Serang 647.985.703.000 647.985.703.000 221.076.947.224 120.605.048.951
202 Kota Tangerang Selatan 581.505.815.000 581.505.815.000 215.362.832.499 118.667.688.000
203 Provinsi Jawa Tengah 1.859.907.223.000 1.859.907.223.000 5.375.084.003.718 5.289.155.948.412
204 Kab. Banjarnegara 976.642.965.000 976.642.965.000 420.810.375.106 252.046.683.715
205 Kab. Banyumas 1.398.539.653.000 1.398.539.653.000 600.847.927.844 412.853.809.576
206 Kab. Batang 790.848.003.000 790.848.003.000 279.309.726.421 203.972.546.139
207 Kab. Blora 943.325.498.000 943.325.498.000 444.989.957.388 278.793.699.000
208 Kab. Boyolali 1.032.744.010.000 1.032.744.010.000 413.240.084.573 279.575.054.900
209 Kab. Brebes 1.339.381.605.000 1.339.381.605.000 530.559.341.981 361.801.358.000
210 Kab. Cilacap 1.384.695.514.000 1.384.695.514.000 693.719.058.527 485.080.865.054
211 Kab. Demak 908.643.744.000 908.643.744.000 448.148.368.178 308.162.050.573
212 Kab. Grobogan 1.110.337.027.000 1.110.337.027.000 476.361.116.879 322.988.008.150
213 Kab. Jepara 1.000.373.359.000 1.000.373.359.000 440.117.916.280 340.420.484.684
214 Kab. Karanganyar 996.164.049.000 996.164.049.000 487.485.514.132 353.839.577.080
215 Kab. Kebumen 1.256.068.249.000 1.256.068.249.000 688.482.831.012 481.434.025.065
216 Kab. Kendal 972.952.576.000 972.952.576.000 377.572.700.604 228.131.891.000

L. 70
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
217 Kab. Klaten 1.237.967.327.000 1.237.967.327.000 504.854.464.895 318.994.589.110
218 Kab. Kudus 822.153.771.000 822.153.771.000 343.615.485.920 229.326.621.665
219 Kab. Magelang 1.078.981.977.000 1.078.981.977.000 350.666.150.921 232.490.166.410
220 Kab. Pati 1.207.508.997.000 1.207.508.997.000 471.121.192.192 327.974.561.212
221 Kab. Pekalongan 926.571.243.000 926.571.243.000 375.847.517.318 222.507.471.000
222 Kab. Pemalang 1.197.916.501.000 1.197.916.501.000 422.210.863.815 270.426.675.208
223 Kab. Purbalingga 897.337.823.000 897.337.823.000 339.996.176.179 243.675.826.820
224 Kab. Purworejo 940.778.244.000 940.778.244.000 517.400.464.216 339.417.614.546
225 Kab. Rembang 785.380.985.000 785.380.985.000 355.198.751.605 215.599.214.000
226 Kab. Semarang 968.848.031.000 968.848.031.000 479.659.377.252 310.780.221.524
227 Kab. Sragen 1.067.774.278.000 1.067.774.278.000 480.447.036.017 333.935.980.704
228 Kab. Sukoharjo 922.624.169.000 922.624.169.000 432.834.695.597 287.390.148.458
229 Kab. Tegal 1.162.102.111.000 1.162.102.111.000 473.652.593.186 290.976.971.983
230 Kab. Temanggung 807.995.010.000 807.995.010.000 292.701.859.840 199.009.572.278
231 Kab. Wonogiri 1.145.434.277.000 1.145.434.277.000 431.780.043.580 290.199.879.975
232 Kab. Wonosobo 841.407.175.000 841.407.175.000 343.438.468.663 198.737.002.000
233 Kota Magelang 447.909.575.000 447.909.575.000 141.384.320.559 89.394.073.463
234 Kota Pekalongan 457.085.256.000 457.085.256.000 152.219.995.365 109.412.669.154
235 Kota Salatiga 456.079.561.000 456.079.561.000 139.971.383.737 84.543.784.202
236 Kota Semarang 1.211.708.204.000 1.211.708.204.000 379.516.765.212 246.886.746.970
237 Kota Surakarta 841.536.122.000 841.536.122.000 318.718.061.538 196.726.445.000
238 Kota Tegal 490.772.001.000 490.772.001.000 221.100.071.318 166.329.501.725
239 Provinsi DI Yogyakarta 940.835.434.000 940.835.434.000 668.206.006.053 644.397.004.791
240 Kab. Bantul 999.814.365.000 999.814.365.000 427.687.952.514 292.199.996.275
241 Kab. Gunung kidul 954.997.369.000 954.997.369.000 403.497.799.220 253.996.628.235
242 Kab. Kulon Progo 718.490.508.000 718.490.508.000 307.416.152.093 212.673.878.741
243 Kab. Sleman 1.014.310.630.000 1.014.310.630.000 368.987.231.292 240.745.571.146
244 Kota Yogyakarta 670.278.830.000 670.278.830.000 234.394.231.134 151.641.280.000
245 Provinsi Jawa Timur 1.672.878.372.000 1.672.878.372.000 5.604.376.777.498 5.535.378.274.514
246 Kab. Bangkalan 1.012.242.530.000 1.012.242.530.000 525.555.712.048 254.301.809.000
247 Kab. Banyuwangi 1.400.384.500.000 1.400.384.500.000 674.153.861.887 358.103.339.217
248 Kab. Blitar 1.128.511.321.000 1.128.511.321.000 602.367.191.962 402.370.805.555
249 Kab. Bojonegoro 949.118.065.000 949.118.065.000 574.592.607.785 350.947.278.959
250 Kab. Bondowoso 926.596.442.000 926.596.442.000 416.220.876.790 301.127.249.432
251 Kab. Gresik 923.469.024.000 923.469.024.000 373.123.603.525 264.155.782.347
252 Kab. Jember 1.709.892.845.000 1.709.892.845.000 743.629.819.452 430.502.552.000
253 Kab. Jombang 1.111.301.450.000 1.111.301.450.000 403.352.073.590 283.617.426.590
254 Kab. Kediri 1.242.230.783.000 1.242.230.783.000 486.893.428.897 308.559.509.050
255 Kab. Lamongan 1.166.655.654.000 1.166.655.654.000 635.403.957.380 444.427.782.800
256 Kab. Lumajang 990.248.409.000 990.248.409.000 352.904.960.685 228.089.566.000
257 Kab. Madiun 893.565.762.000 893.565.762.000 405.007.276.424 333.095.347.458
258 Kab. Magetan 916.052.436.000 916.052.436.000 400.498.086.936 265.443.480.649
259 Kab. Malang 1.694.884.660.000 1.694.884.660.000 696.709.603.936 468.164.701.980
260 Kab. Mojokerto 991.180.363.000 991.180.363.000 369.197.525.669 243.672.826.520
261 Kab. Nganjuk 1.078.695.643.000 1.078.695.643.000 504.526.652.995 282.445.514.114
262 Kab. Ngawi 1.058.208.375.000 1.058.208.375.000 504.184.782.505 337.834.243.383
263 Kab. Pacitan 807.907.686.000 807.907.686.000 338.880.284.111 222.388.548.658
264 Kab. Pamekasan 862.935.567.000 862.935.567.000 501.450.431.894 346.652.302.131
265 Kab. Pasuruan 1.200.611.830.000 1.200.611.830.000 527.590.496.687 356.153.803.649
266 Kab. Ponorogo 1.062.582.799.000 1.062.582.799.000 561.910.898.520 326.365.203.313
267 Kab. Probolinggo 977.570.137.000 977.570.137.000 350.591.770.025 249.922.413.798
268 Kab. Sampang 827.952.746.000 827.952.746.000 475.467.498.925 330.035.778.494
269 Kab. Sidoarjo 1.225.261.302.000 1.225.261.302.000 446.926.383.009 307.378.513.663
270 Kab. Situbondo 821.084.393.000 821.084.393.000 382.064.706.710 278.447.709.782

L. 71
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
271 Kab. Sumenep 1.110.487.853.000 1.110.487.853.000 420.398.121.362 282.319.429.107
272 Kab. Trenggalek 901.379.781.000 901.379.781.000 385.019.457.989 250.011.514.267
273 Kab. Tuban 1.046.758.509.000 1.046.758.509.000 420.112.417.790 279.462.152.843
274 Kab. Tulungagung 1.172.557.802.000 1.172.557.802.000 662.549.553.291 479.446.723.291
275 Kota Blitar 428.743.959.000 428.743.959.000 186.120.616.156 137.391.098.119
276 Kota Kediri 617.780.644.000 617.780.644.000 167.055.126.319 99.350.596.000
277 Kota Madiun 511.375.289.000 511.375.289.000 199.219.979.898 141.233.488.356
278 Kota Malang 859.678.208.000 859.678.208.000 274.568.032.349 94.813.827.000
279 Kota Mojokerto 397.094.498.000 397.094.498.000 137.725.355.728 103.494.056.000
280 Kota Pasuruan 432.090.225.000 432.090.225.000 127.984.078.399 92.196.898.895
281 Kota Probolinggo 470.212.966.000 470.212.966.000 155.686.218.994 83.789.288.500
282 Kota Surabaya 1.233.380.404.000 1.233.380.404.000 499.390.817.150 294.850.212.000
283 Kota Batu 480.460.016.000 480.460.016.000 123.032.771.188 93.716.413.752
290 Provinsi Kalimantan Barat 1.493.486.253.000 1.493.486.253.000 1.195.477.251.911 1.163.761.733.990
291 Kab. Bengkayang 577.263.911.000 577.263.911.000 301.674.773.110 193.761.720.519
292 Kab. Landak 674.332.511.000 674.332.511.000 307.099.185.567 241.303.185.697
293 Kab. Kapuas Hulu 983.714.397.000 983.714.397.000 380.999.518.712 307.584.379.839
294 Kab. Ketapang 1.133.031.917.000 1.133.031.917.000 357.645.642.512 264.142.906.797
295 Kab. Mempawah 585.452.983.000 585.452.983.000 264.996.361.855 226.607.109.754
296 Kab. Sambas 882.308.489.000 882.308.489.000 423.436.032.151 330.558.935.248
297 Kab. Sanggau 831.737.641.000 831.737.641.000 273.163.750.254 167.720.666.000
298 Kab. Sintang 925.671.945.000 925.671.945.000 387.523.771.275 311.801.768.127
299 Kota Pontianak 711.955.758.000 711.955.758.000 233.773.046.617 131.974.941.285
300 Kota Singkawang 501.293.503.000 501.293.503.000 174.406.626.351 123.766.385.000
301 Kab. Kayong Utara 467.183.234.000 467.183.234.000 155.431.598.516 134.574.847.155
302 Kab. Kubu Raya 787.062.196.000 787.062.196.000 352.261.734.804 239.532.020.286
303 Kab. Sekadau 506.927.604.000 506.927.604.000 158.439.337.878 125.213.938.000
304 Kab. Melawi 615.353.661.000 615.353.661.000 289.887.113.028 230.337.225.503
305 Provinsi Kalimantan Tengah 1.294.850.243.000 1.294.850.243.000 704.167.396.099 707.008.130.579
306 Kab. Barito Selatan 583.667.676.000 583.667.676.000 181.365.881.319 156.048.961.761
307 Kab. Barito Utara 569.672.938.000 569.672.938.000 299.435.320.216 237.629.042.549
308 Kab. Kapuas 881.812.337.000 881.812.337.000 415.562.439.248 340.247.694.412
309 Kab. Kotawaringin Barat 662.249.343.000 662.249.343.000 312.453.214.105 262.582.541.020
310 Kab. Kotawaringin Timur 832.526.925.000 832.526.925.000 266.060.618.614 218.345.409.400
311 Kota Palangkaraya 657.826.439.000 657.826.439.000 278.909.165.231 183.592.643.392
312 Kab. Barito Timur 482.815.506.000 482.815.506.000 244.987.102.820 157.699.058.803
313 Kab. Murung Raya 678.555.108.000 678.555.108.000 193.348.355.935 160.694.081.237
314 Kab. Pulang Pisau 576.640.254.000 576.640.254.000 257.908.461.439 231.949.510.993
315 Kab. Gunung Mas 564.028.300.000 564.028.300.000 206.985.551.791 174.052.766.215
316 Kab. Lamandau 466.229.206.000 466.229.206.000 253.011.390.428 231.110.466.638
317 Kab. Sukamara 428.055.095.000 428.055.095.000 201.152.104.163 193.136.012.453
318 Kab. Katingan 708.751.031.000 708.751.031.000 170.598.212.305 119.416.233.704
319 Kab. Seruyan 621.428.614.000 621.428.614.000 167.738.021.678 126.038.847.600
320 Provinsi Kalimantan Selatan 779.517.454.000 779.517.454.000 952.094.999.099 853.614.781.500
321 Kab. Banjar 722.092.250.000 722.092.250.000 331.658.764.990 250.076.172.652
322 Kab. Barito Kuala 573.939.013.000 573.939.013.000 367.022.109.390 322.105.279.446
323 Kab. Hulu Sungai Selatan 532.162.390.000 532.162.390.000 380.139.968.385 311.684.121.201
324 Kab. Hulu Sungai Tengah 529.034.959.000 529.034.959.000 398.459.128.075 325.333.762.951
325 Kab. Hulu Sungai Utara 492.322.588.000 492.322.588.000 320.379.616.733 277.842.195.901
326 Kab. Kotabaru 607.886.563.000 607.886.563.000 180.125.106.898 120.374.395.724
327 Kab. Tabalong 502.944.980.000 502.944.980.000 318.664.295.853 271.508.860.508
328 Kab. Tanah Laut 538.143.615.000 538.143.615.000 294.523.280.359 231.681.556.928
329 Kab. Tapin 451.047.893.000 451.047.893.000 291.786.400.095 257.179.985.031
330 Kota Banjarbaru 436.204.782.000 436.204.782.000 267.434.776.723 225.980.291.815

L. 72
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
331 Kota Banjarmasin 709.288.709.000 709.288.709.000 288.673.621.133 205.913.918.133
332 Kab. Balangan 389.434.433.000 389.434.433.000 202.830.093.993 160.352.978.776
333 Kab. Tanah Bumbu 465.897.113.000 465.897.113.000 215.383.800.803 174.149.900.383
334 Provinsi Kalimantan Timur 80.402.179.000 80.402.179.000 1.047.628.486.514 1.021.186.875.748
335 Kab. Berau 543.127.247.000 543.127.247.000 148.384.293.810 110.271.709.460
336 Kab. Kutai Kartanegara 111.881.557.000 111.881.557.000 354.031.645.408 219.500.453.120
337 Kab. Kutai Barat 611.428.581.000 611.428.581.000 146.404.835.703 107.419.784.703
338 Kab. Kutai Timur 548.540.956.000 548.540.956.000 165.557.307.316 126.262.261.630
339 Kab. Mahakam Ulu 479.139.794.000 479.139.794.000 78.650.375.255 24.128.829.500
340 Kab. Paser 385.289.924.000 385.289.924.000 192.303.477.449 133.619.712.596
341 Kota Balikpapan 391.898.857.000 391.898.857.000 206.924.398.080 145.002.693.136
342 Kota Bontang 202.805.729.000 202.805.729.000 201.479.585.383 150.113.642.799
343 Kota Samarinda 665.150.055.000 665.150.055.000 329.375.036.638 256.822.575.487
344 Kab. Penajam Paser Utara 254.752.550.000 254.752.550.000 139.219.065.255 95.909.291.299
284 Provinsi Kalimantan Utara 1.032.459.159.000 1.032.459.159.000 441.230.632.179 377.594.814.058
285 Kab. Bulungan 462.110.308.000 462.110.308.000 132.722.812.538 103.437.478.685
286 Kab. Malinau 772.980.483.000 772.980.483.000 145.350.089.954 120.695.820.965
287 Kab. Nunukan 400.260.543.000 400.260.543.000 221.465.690.116 154.144.265.063
288 Kab. Tana Tidung 341.441.271.000 341.441.271.000 99.387.593.312 92.260.493.129
289 Kota Tarakan 336.447.029.000 336.447.029.000 135.677.543.779 109.016.669.360
345 Provinsi Sulawesi Utara 1.065.545.204.000 1.065.545.204.000 752.230.077.582 717.737.043.179
346 Kab. Bolaang Mongondow 560.387.198.000 560.387.198.000 218.354.143.838 140.569.004.429
347 Kab. Minahasa 668.382.482.000 668.382.482.000 395.979.039.482 286.696.488.610
348 Kab. Sangihe 520.936.208.000 520.936.208.000 301.132.254.304 229.017.879.088
349 Kota Bitung 482.867.542.000 482.867.542.000 196.368.405.380 167.525.467.970
350 Kota Manado 740.987.609.000 740.987.609.000 429.803.894.955 296.451.534.969
351 Kab. Kepulauan Talaud 493.542.802.000 493.542.802.000 197.144.602.529 149.317.597.805
352 Kab. Minahasa Selatan 531.202.265.000 531.202.265.000 378.623.321.139 290.481.967.800
353 Kab. Minahasa Tenggara 413.040.720.000 413.040.720.000 256.603.754.693 240.123.022.874
354 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 378.915.794.000 378.915.794.000 231.510.662.769 177.310.393.670
355 Kota Kotamobagu 382.638.269.000 382.638.269.000 205.604.471.494 149.256.361.575
356 Kab. Bolaang Mongondow Timur 339.526.201.000 339.526.201.000 191.858.912.626 144.688.537.173
357 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 351.325.965.000 351.325.965.000 219.248.937.470 177.987.565.345
358 Kota Tomohon 401.799.456.000 401.799.456.000 220.955.596.010 179.811.113.263
359 Kab. Minahasa Utara 494.834.272.000 494.834.272.000 295.175.487.006 198.086.280.430
360 Kab. Bolaang Mongondow Utara 387.887.053.000 387.887.053.000 174.203.537.628 136.505.951.756
361 Provinsi Gorontalo 884.557.753.000 884.557.753.000 363.652.833.928 318.099.083.000
362 Kab. Boalemo 460.627.546.000 460.627.546.000 240.704.359.199 174.931.807.112
363 Kab. Gorontalo 665.680.855.000 665.680.855.000 299.647.062.747 227.895.697.825
364 Kota Gorontalo 517.773.439.000 517.773.439.000 252.218.832.606 199.958.775.870
365 Kab. Pohuwato 521.261.079.000 521.261.079.000 176.809.420.233 168.740.922.812
366 Kab. Gorontalo Utara 404.712.962.000 404.712.962.000 189.711.160.898 140.421.851.135
367 Kab. Bone Bolango 495.957.190.000 495.957.190.000 196.848.750.003 165.456.180.762
368 Provinsi Sulawesi Tengah 1.272.925.036.000 1.272.925.036.000 862.330.973.479 836.446.789.712
369 Kab. Banggai 874.296.584.000 874.296.584.000 398.043.234.045 274.402.170.820
370 Kab. Banggai Laut 363.653.690.000 363.653.690.000 153.481.968.489 91.514.490.670
371 Kab. Banggai Kepulauan 455.778.935.000 455.778.935.000 149.659.324.101 103.802.486.000
372 Kab. Buol 531.825.933.000 531.825.933.000 265.358.709.213 207.855.732.700
373 Kab. Toli-toli 617.939.040.000 617.939.040.000 231.700.310.963 122.017.962.000
374 Kab. Donggala 663.388.901.000 663.388.901.000 390.217.951.063 321.632.204.497
375 Kab. Morowali 513.236.020.000 513.236.020.000 290.997.745.974 212.187.031.715
376 Kab Morowali Utara 548.263.034.000 548.263.034.000 165.543.130.802 158.207.232.102
377 Kab. Poso 725.610.454.000 725.610.454.000 332.129.856.794 284.792.024.373
378 Kota Palu 683.609.353.000 683.609.353.000 390.802.050.398 321.103.573.484

L. 73
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
379 Kab. Parigi Moutong 746.942.048.000 746.942.048.000 423.159.174.515 360.202.304.126
380 Kab. Sigi 641.173.386.000 641.173.386.000 432.890.465.713 391.309.518.230
381 Kab. Tojo Una Una 555.023.062.000 555.023.062.000 344.757.630.646 321.882.455.232
382 Provinsi Sulawesi Selatan 1.394.148.361.000 1.394.148.361.000 2.164.133.803.963 2.047.026.599.000
383 Kab. Bantaeng 497.448.542.000 497.448.542.000 395.373.187.417 352.318.741.407
384 Kab. Barru 519.152.475.000 519.152.475.000 409.006.678.115 261.327.189.335
385 Kab. Bone 1.088.618.062.000 1.088.618.062.000 424.960.704.233 401.738.294.226
386 Kab. Bulukumba 716.654.228.000 716.654.228.000 438.959.571.675 283.739.765.491
387 Kab. Enrekang 543.890.364.000 543.890.364.000 355.258.375.872 264.434.758.356
388 Kab. Gowa 850.677.296.000 850.677.296.000 497.732.123.744 347.707.840.410
389 Kab. Jeneponto 622.189.918.000 622.189.918.000 509.913.417.805 419.451.200.811
390 Kab. Luwu 689.096.791.000 689.096.791.000 369.700.445.552 280.963.057.416
391 Kab. Luwu Utara 658.873.349.000 658.873.349.000 302.149.842.141 198.575.990.100
392 Kab. Maros 704.125.166.000 704.125.166.000 413.430.420.672 337.023.473.668
393 Kab. Pangkajene Kepulauan 701.629.223.000 701.629.223.000 502.009.992.950 388.578.842.621
394 Kab. Pinrang 702.399.157.000 702.399.157.000 373.955.518.470 298.868.984.080
395 Kab. Kepulauan Selayar 535.836.163.000 535.836.163.000 243.644.634.471 194.067.527.231
396 Kab. Sidenreng Rappang 618.402.978.000 618.402.978.000 456.963.660.302 332.256.123.288
397 Kab. Sinjai 596.296.644.000 596.296.644.000 394.993.148.980 321.155.310.120
398 Kab. Soppeng 635.976.768.000 635.976.768.000 386.587.170.020 350.901.282.071
399 Kab. Takalar 597.985.638.000 597.985.638.000 394.907.815.564 315.075.996.933
400 Kab. Tana Toraja 555.007.866.000 555.007.866.000 350.025.504.601 179.190.177.146
401 Kab. Wajo 722.487.872.000 722.487.872.000 400.665.743.833 314.828.932.509
402 Kota Pare-pare 462.883.790.000 462.883.790.000 349.208.255.313 242.197.838.000
403 Kab. Toraja Utara 527.790.139.000 527.790.139.000 258.242.261.036 182.991.945.501
404 Kota Makassar 1.324.023.135.000 1.324.023.135.000 677.734.971.191 551.575.386.038
405 Kota Palopo 525.397.125.000 525.397.125.000 354.157.542.294 258.223.806.482
406 Kab. Luwu Timur 550.581.811.000 550.581.811.000 279.680.500.198 191.556.410.655
407 Provinsi Sulawesi Barat 925.147.622.000 925.147.622.000 417.667.870.752 414.803.127.082
408 Kab. Majene 518.259.515.000 518.259.515.000 226.543.304.962 157.153.880.247
409 Kab. Mamuju 626.855.666.000 626.855.666.000 328.802.897.636 249.190.547.669
410 Kab. Mamuju Tengah 346.912.857.000 346.912.857.000 267.352.567.501 201.173.060.775
411 Kab. Polewali Mandar 725.381.526.000 725.381.526.000 376.605.231.933 280.894.430.074
412 Kab. Mamasa 521.661.475.000 521.661.475.000 306.235.865.907 281.805.248.278
413 Kab. Mamuju Utara 485.815.110.000 485.815.110.000 247.352.308.164 201.793.018.319
414 Provinsi Sulawesi Tenggara 1.200.634.199.000 1.200.634.199.000 743.714.221.106 738.810.237.719
415 Kab. Buton 427.465.428.000 427.465.428.000 263.243.978.870 201.459.837.633
416 Kab. Konawe 690.044.912.000 690.044.912.000 284.359.728.886 231.076.305.886
417 Kab Konawe Kepulauan 312.716.538.000 312.716.538.000 199.900.453.715 131.118.732.000
418 Kab. Kolaka 593.123.363.000 593.123.363.000 310.919.042.369 215.375.862.567
419 Kab. Kolaka Timur 404.289.270.000 404.289.270.000 129.115.500.041 120.581.482.300
420 Kab. Muna 669.896.273.000 669.896.273.000 406.052.924.135 310.797.573.690
421 Kota Kendari 674.633.290.000 674.633.290.000 427.373.336.925 354.551.596.925
422 Kota Bau-bau 518.115.287.000 518.115.287.000 279.355.236.471 201.487.673.000
423 Kab. Konawe Selatan 666.694.028.000 666.694.028.000 286.064.657.577 248.036.407.917
424 Kab. Bombana 481.299.892.000 481.299.892.000 278.824.170.106 203.795.760.099
425 Kab. Konawe Utara 459.090.815.000 459.090.815.000 184.443.535.631 158.203.898.427
426 Kab. Buton Utara 408.633.609.000 408.633.609.000 171.419.760.373 126.181.585.244
427 Kab. Wakatobi 448.607.750.000 448.607.750.000 207.788.628.413 191.587.461.967
428 Kab. Kolaka Utara 469.964.084.000 469.964.084.000 211.762.480.897 188.537.030.960
429 Kab. Muna Barat 356.155.873.000 356.155.873.000 196.203.451.440 156.010.014.700
430 Kab. Buton Tengah 361.617.694.000 361.617.694.000 121.604.207.179 109.353.996.297
431 Kab. Buton Selatan 338.573.958.000 338.573.958.000 115.795.200.680 95.349.083.400
432 Provinsi Bali 850.144.224.000 850.144.224.000 858.157.352.336 847.811.113.000

L. 74
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
433 Kab. Badung 336.243.365.000 336.243.365.000 227.911.101.018 128.255.773.500
434 Kab. Bangli 568.278.934.000 568.278.934.000 220.911.217.891 125.618.334.877
435 Kab. Buleleng 982.698.080.000 982.698.080.000 433.834.089.304 293.888.358.759
436 Kab. Gianyar 705.975.450.000 705.975.450.000 232.468.480.531 172.620.325.386
437 Kab. Jembrana 562.525.134.000 562.525.134.000 250.696.364.969 172.502.941.000
438 Kab. Karangasem 732.963.859.000 732.963.859.000 489.542.380.751 182.216.756.500
439 Kab. Klungkung 539.855.201.000 539.855.201.000 201.817.144.319 140.219.852.924
440 Kab. Tabanan 826.283.780.000 826.283.780.000 372.827.686.236 252.205.788.414
441 Kota Denpasar 661.794.756.000 661.794.756.000 330.230.917.723 134.708.637.747
442 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1.117.691.709.000 1.117.691.709.000 1.129.857.085.605 1.093.568.461.356
443 Kab. Bima 895.038.270.000 895.038.270.000 475.831.810.658 376.965.167.658
444 Kab. Dompu 582.218.962.000 582.218.962.000 271.769.243.552 216.893.303.680
445 Kab. Lombok Barat 784.744.357.000 784.744.357.000 329.819.024.539 248.824.881.946
446 Kab. Lombok Tengah 998.650.731.000 998.650.731.000 548.768.514.632 456.606.356.212
447 Kab. Lombok Timur 1.162.763.206.000 1.162.763.206.000 664.379.730.694 466.826.552.252
448 Kab. Sumbawa 830.267.942.000 830.267.942.000 400.538.110.702 288.715.963.010
449 Kota Mataram 609.016.722.000 609.016.722.000 348.305.888.722 262.190.720.025
450 Kab. Lombok Utara 398.209.000.000 398.209.000.000 249.411.423.720 169.101.291.582
451 Kota Bima 464.125.442.000 464.125.442.000 227.934.682.417 172.662.912.613
452 Kab. Sumbawa Barat 402.617.985.000 402.617.985.000 179.537.236.473 140.466.838.746
453 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1.337.091.848.000 1.337.091.848.000 1.432.719.211.119 1.411.352.709.000
454 Kab. Alor 601.118.397.000 601.118.397.000 261.405.304.025 183.553.120.711
455 Kab. Belu 503.115.430.000 503.115.430.000 254.296.023.089 161.614.844.876
456 Kab. Ende 621.695.004.000 621.695.004.000 356.342.475.128 248.333.684.409
457 Kab. Flores Timur 608.075.549.000 608.075.549.000 244.306.104.266 230.863.523.469
458 Kab. Kupang 681.932.149.000 681.932.149.000 344.214.984.500 277.231.831.843
459 Kab. Lembata 467.239.940.000 467.239.940.000 192.219.725.253 125.644.773.341
460 Kab. Malaka 434.511.340.000 434.511.340.000 192.547.644.245 96.689.895.000
461 Kab. Manggarai 575.280.999.000 575.280.999.000 299.995.878.686 228.920.405.337
462 Kab. Ngada 473.589.249.000 473.589.249.000 174.890.673.471 133.393.851.690
463 Kab. Sikka 626.916.589.000 626.916.589.000 263.302.846.708 232.557.777.267
464 Kab. Sumba Barat 397.520.803.000 397.520.803.000 191.369.830.477 161.453.994.552
465 Kab. Sumba Timur 636.914.926.000 636.914.926.000 332.866.480.314 243.145.729.306
466 Kab. Timor Tengah Selatan 754.511.787.000 754.511.787.000 251.499.351.477 166.690.257.000
467 Kab. Timor Tengah Utara 583.821.023.000 583.821.023.000 229.010.433.873 156.605.123.500
468 Kota Kupang 661.156.826.000 661.156.826.000 298.443.502.992 231.200.411.703
469 Kab. Rote Ndao 441.682.656.000 441.682.656.000 184.169.544.948 157.686.991.922
470 Kab. Nagekeo 433.196.524.000 433.196.524.000 225.330.824.972 167.988.966.000
471 Kab. Sumba Tengah 348.202.873.000 348.202.873.000 146.871.089.816 110.956.951.126
472 Kab. Sumba Barat Daya 465.910.509.000 465.910.509.000 270.311.365.627 186.704.946.000
473 Kab. Manggarai Timur 502.165.245.000 502.165.245.000 187.219.094.333 179.457.973.962
474 Kab. Sabu Raijua 343.021.297.000 343.021.297.000 138.971.040.783 125.051.358.448
475 Kab. Manggarai Barat 499.046.254.000 499.046.254.000 195.426.818.765 161.859.810.006
476 Provinsi Maluku 1.260.897.986.000 1.260.897.986.000 730.397.412.816 722.744.607.816
477 Kab. Maluku Tenggara Barat 563.464.570.000 563.464.570.000 243.847.397.357 156.913.625.366
478 Kab. Maluku Tengah 977.608.288.000 977.608.288.000 409.115.935.897 302.919.797.759
479 Kab. Maluku Tenggara 487.843.514.000 487.843.514.000 255.953.369.055 193.330.361.012
480 Kab. Buru 491.122.036.000 491.122.036.000 224.856.088.459 211.346.734.359
481 Kota Ambon 686.184.418.000 686.184.418.000 276.400.609.205 191.672.743.075
482 Kab. Seram Bagian Barat 598.303.239.000 598.303.239.000 221.042.914.987 171.431.565.873
483 Kab. Seram Bagian Timur 509.430.093.000 509.430.093.000 238.860.160.377 170.448.465.000
484 Kab. Maluku Barat Daya 554.470.538.000 554.470.538.000 184.720.600.389 121.584.585.868
485 Kab. Buru Selatan 415.945.544.000 415.945.544.000 218.960.045.864 214.980.842.664
486 Kab. Kepulauan Aru 573.200.990.000 573.200.990.000 171.483.091.566 138.221.726.640

L. 75
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
487 Kota Tual 383.259.624.000 383.259.624.000 188.304.808.476 161.742.717.138
488 Provinsi Maluku Utara 1.132.578.857.000 1.132.578.857.000 528.837.556.348 503.516.803.148
489 Kab. Halmahera Tengah 443.124.024.000 443.124.024.000 133.026.400.495 102.165.950.000
490 Kab. Halmahera Barat 490.707.359.000 490.707.359.000 288.259.763.590 273.969.359.508
491 Kota Ternate 621.354.106.000 621.354.106.000 180.503.860.562 142.160.348.100
492 Kab. Halmahera Timur 479.291.051.000 479.291.051.000 212.820.539.980 142.844.004.813
493 Kota Tidore Kepulauan 554.976.092.000 554.976.092.000 163.761.260.176 113.932.645.070
494 Kab. Kepulauan Sula 469.784.133.000 469.784.133.000 260.655.487.435 200.573.089.784
495 Kab. Pulau Morotai 391.821.510.000 391.821.510.000 139.788.952.971 138.020.287.971
496 Kab. Pulau Taliabu 338.454.189.000 338.454.189.000 239.544.347.441 157.582.942.000
497 Kab. Halmahera Selatan 692.872.748.000 692.872.748.000 245.613.658.174 188.731.856.146
498 Kab. Halmahera Utara 485.510.665.000 485.510.665.000 168.484.042.243 128.237.726.863
499 Provinsi Papua 2.502.449.137.000 2.502.449.137.000 1.179.035.285.787 888.404.023.000
500 Kab. Yalimo 626.319.920.000 626.319.920.000 295.883.671.201 213.761.476.000
501 Kab. Lanny Jaya 635.132.489.000 635.132.489.000 282.473.944.777 252.894.832.480
502 Kab. Biak Numfor 599.365.787.000 599.365.787.000 315.061.421.061 160.515.754.406
503 Kab. Jayapura 690.129.417.000 690.129.417.000 400.541.127.818 273.904.042.699
504 Kab. Jayawijaya 715.975.623.000 715.975.623.000 278.552.621.643 260.875.166.410
505 Kab. Merauke 1.232.993.695.000 1.232.993.695.000 437.379.766.006 212.814.178.500
506 Kab. Mimika 621.198.353.000 621.198.353.000 324.751.259.947 251.730.289.000
507 Kab. Nabire 709.592.553.000 709.592.553.000 276.525.046.569 211.155.016.000
508 Kab. Paniai 595.471.794.000 595.471.794.000 290.111.594.214 212.040.211.847
509 Kab. Puncak Jaya 753.843.005.000 753.843.005.000 233.517.838.214 229.057.055.214
510 Kab. Kepulauan Yapen 528.159.137.000 528.159.137.000 256.005.723.572 205.691.162.638
511 Kota Jayapura 643.364.188.000 643.364.188.000 236.960.701.885 168.997.424.738
512 Kab. Sarmi 716.924.741.000 716.924.741.000 225.799.342.018 157.291.797.000
513 Kab. Keerom 555.013.194.000 555.013.194.000 188.357.787.612 141.162.022.000
514 Kab. Yahukimo 747.355.997.000 747.355.997.000 229.911.727.514 175.828.436.000
515 Kab. Pegunungan Bintang 855.884.604.000 855.884.604.000 257.787.574.423 240.979.890.013
516 Kab. Tolikara 741.509.328.000 741.509.328.000 302.197.972.891 259.602.426.108
517 Kab. Boven Digoel 838.785.702.000 838.785.702.000 138.234.977.976 128.077.644.353
518 Kab. Mappi 788.251.805.000 788.251.805.000 194.313.758.041 124.665.500.000
519 Kab. Asmat 899.435.581.000 899.435.581.000 239.548.451.606 214.972.347.864
520 Kab. Waropen 565.381.132.000 565.381.132.000 287.318.242.098 216.878.480.016
521 Kab. Mamberamo Raya 726.013.440.000 726.013.440.000 241.359.304.451 189.138.421.234
522 Kab. Mamberamo Tengah 633.972.633.000 633.972.633.000 323.563.404.924 315.374.931.714
523 Kab. Nduga 638.900.115.000 638.900.115.000 189.305.052.426 147.211.130.000
524 Kab. Dogiyai 496.459.627.000 496.459.627.000 195.829.288.980 152.012.552.000
525 Kab. Intan Jaya 706.242.269.000 706.242.269.000 212.147.871.971 153.010.296.000
526 Kab. Puncak 811.528.549.000 811.528.549.000 239.302.876.915 208.101.111.055
527 Kab. Deiyai 471.509.368.000 471.509.368.000 146.669.286.626 144.219.604.626
528 Kab. Supiori 455.358.238.000 455.358.238.000 156.109.992.271 90.759.330.000
529 Provinsi Papua Barat 1.322.765.639.000 1.322.765.639.000 501.462.975.768 493.278.516.083
530 Kab. Sorong 507.563.513.000 507.563.513.000 286.920.920.469 265.469.495.783
531 Kab. Manokwari 526.449.164.000 526.449.164.000 226.383.905.713 136.450.688.000
532 Kab. Manokwari Selatan 348.712.841.000 348.712.841.000 167.626.154.601 132.739.380.557
533 Kab. Fak fak 671.139.627.000 671.139.627.000 355.246.650.033 174.657.523.496
534 Kota Sorong 470.669.178.000 470.669.178.000 192.045.849.255 147.819.231.253
535 Kab. Pegunungan Arfak 381.035.345.000 381.035.345.000 106.386.058.701 50.747.824.000
536 Kab. Sorong Selatan 441.092.568.000 441.092.568.000 215.868.463.695 156.990.253.000
537 Kab. Raja Ampat 648.505.589.000 648.505.589.000 248.326.424.923 231.323.418.930
538 Kab. Teluk Bintuni 550.986.827.000 550.986.827.000 342.413.156.852 272.825.316.755
539 Kab. Teluk Wondama 432.228.840.000 432.228.840.000 126.496.217.594 106.680.110.459
540 Kab. Tambrauw 524.498.613.000 524.498.613.000 216.123.932.815 211.505.837.808

L. 76
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 3.E

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TRANSFER DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
DAU DAK
No. Daerah
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6
541 Kab. Maybrat 444.053.521.000 444.053.521.000 182.456.760.303 142.903.929.000
542 Kab. Kaimana 609.497.373.000 609.497.373.000 111.780.915.232 89.916.392.294
543 Dana Cadangan - - 2.618.675.315.000 -
544 Pagu yang tidak dialokasikan
berdasarkan hasil verifikasi - - 200.691.232.500 -
JUMLAH 385.360.847.100.000 385.360.847.100.000 211.022.246.938.000 163.869.876.550.423

L. 77
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 7.707.216.942.000 - - 7.707.216.942.000 7.707.216.942.000 - - 7.707.216.942.000
2 Kab. Aceh Barat 189.083.713.000 39.479.150.000 228.562.863.000 189.083.713.000 39.479.150.000 228.562.863.000
3 Kab. Aceh Besar 350.971.062.000 39.725.430.000 390.696.492.000 350.950.032.800 39.725.430.000 390.675.462.800
4 Kab. Aceh Selatan 154.542.183.000 - 154.542.183.000 154.542.183.000 - 154.542.183.000
5 Kab. Aceh Singkil 70.944.217.000 - 70.944.217.000 70.944.217.000 - 70.944.217.000
6 Kab. Aceh Tengah 173.740.512.000 - 173.740.512.000 173.740.512.000 - 173.740.512.000
7 Kab. Aceh Tenggara 225.023.540.000 - 225.023.540.000 225.023.540.000 - 225.023.540.000
8 Kab. Aceh Timur 302.065.821.000 5.000.000.000 307.065.821.000 302.065.821.000 5.000.000.000 307.065.821.000
9 Kab. Aceh Utara 498.839.552.000 34.124.508.000 532.964.060.000 498.839.552.000 34.124.508.000 532.964.060.000
10 Kab. Bireuen 356.336.571.000 5.000.000.000 361.336.571.000 356.336.571.000 5.000.000.000 361.336.571.000
11 Kab. Pidie 424.095.116.000 36.222.810.000 460.317.926.000 424.095.116.000 36.222.810.000 460.317.926.000
12 Kab. Simeulue 83.780.058.000 - 83.780.058.000 83.780.058.000 - 83.780.058.000
13 Kota Banda Aceh 55.864.119.000 5.000.000.000 60.864.119.000 55.864.119.000 5.000.000.000 60.864.119.000
14 Kota Sabang 13.626.941.000 - 13.626.941.000 13.626.941.000 - 13.626.941.000
15 Kota Langsa 42.395.862.000 42.641.381.000 85.037.243.000 42.395.862.000 42.641.381.000 85.037.243.000
16 Kota Lhokseumawe 43.793.965.000 5.000.000.000 48.793.965.000 43.793.965.000 5.000.000.000 48.793.965.000
17 Kab. Nagan Raya 132.710.017.000 39.686.025.000 172.396.042.000 132.710.017.000 39.686.025.000 172.396.042.000
18 Kab. Aceh Jaya 102.669.637.000 - 102.669.637.000 102.669.637.000 - 102.669.637.000
19 Kab. Pidie Jaya 131.822.483.000 - 131.822.483.000 131.822.483.000 - 131.822.483.000
20 Kab. Aceh Barat Daya 80.000.245.000 - 80.000.245.000 80.000.245.000 - 80.000.245.000
21 Kab. Gayo Lues 82.466.715.000 - 82.466.715.000 75.095.272.000 - 75.095.272.000
22 Kab. Aceh Tamiang 127.703.241.000 - 127.703.241.000 127.703.241.000 - 127.703.241.000
23 Kab. Bener Meriah 136.989.746.000 5.000.000.000 141.989.746.000 136.989.746.000 5.000.000.000 141.989.746.000
24 Kota Subulussalam 50.286.670.000 43.478.732.000 93.765.402.000 50.232.071.186 43.478.732.000 93.710.803.186
25 Provinsi Sumatera Utara - 39.666.323.000 39.666.323.000 - 39.666.323.000 39.666.323.000
26 Kab. Asahan 111.404.032.000 40.503.674.000 151.907.706.000 111.404.032.000 40.503.674.000 151.907.706.000
27 Kab. Dairi 98.210.643.000 40.759.805.000 138.970.448.000 98.210.643.000 40.759.805.000 138.970.448.000
28 Kab. Deli Serdang 237.763.644.000 35.011.114.000 272.774.758.000 237.763.644.000 35.011.114.000 272.774.758.000
29 Kab. Karo 153.840.310.000 36.242.513.000 190.082.823.000 153.840.310.000 36.242.513.000 190.082.823.000
30 Kab. LabuhanBatu 48.622.618.000 - 48.622.618.000 48.457.914.400 - 48.457.914.400
31 Kab. Langkat 151.029.055.000 - 151.029.055.000 151.029.055.000 - 151.029.055.000
32 Kab. Mandailing Natal 222.908.920.000 - 222.908.920.000 222.908.920.000 - 222.908.920.000
33 Kab. Nias 103.736.501.000 - 103.736.501.000 103.736.501.000 - 103.736.501.000
34 Kab. Simalungun 230.404.778.000 - 230.404.778.000 230.404.778.000 - 230.404.778.000
35 Kab. Tapanuli Selatan 127.063.126.000 5.000.000.000 132.063.126.000 125.918.081.696 5.000.000.000 130.918.081.696
36 Kab. Tapanuli Tengah 96.562.993.000 - 96.562.993.000 96.384.787.400 - 96.384.787.400
37 Kab. Tapanuli Utara 142.031.302.000 5.000.000.000 147.031.302.000 142.031.302.000 5.000.000.000 147.031.302.000
38 Kab. Toba Samosir 136.530.337.000 - 136.530.337.000 136.530.337.000 - 136.530.337.000
39 Kota Binjai - - - - - -
40 Kota Medan - 41.291.769.000 41.291.769.000 - 41.291.769.000 41.291.769.000
41 Kota Pematang Siantar - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
42 Kota Sibolga - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
43 Kota Tanjung Balai - - - - - -
44 Kab. Batu Bara 89.109.409.000 - 89.109.409.000 89.052.785.200 - 89.052.785.200
45 Kab. LabuhanBatu Utara 53.813.253.000 - 53.813.253.000 48.416.100.000 - 48.416.100.000

L. 78
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
46 Kab. LabuhanBatu Selatan 36.783.045.000 - 36.783.045.000 36.783.045.000 - 36.783.045.000
47 Kab. Padang Lawas Utara 225.561.557.000 - 225.561.557.000 224.846.148.346 - 224.846.148.346
48 Kab. Padang Lawas 178.299.984.000 - 178.299.984.000 178.033.038.941 - 178.033.038.941
49 Kab. Nias Utara 72.284.380.000 - 72.284.380.000 72.284.380.000 - 72.284.380.000
50 Kab. Nias Barat 65.419.884.000 - 65.419.884.000 65.419.884.000 - 65.419.884.000
51 Kota Tebing Tinggi - - - - - -
52 Kota Padang Sidempuan 27.515.358.000 - 27.515.358.000 26.926.444.690 - 26.926.444.690
53 Kab. Pakpak Bharat 33.755.307.000 5.000.000.000 38.755.307.000 33.581.765.016 5.000.000.000 38.581.765.016
54 Kab. Nias Selatan 272.337.292.000 - 272.337.292.000 224.695.330.345 - 224.695.330.345
55 Kab. Humbang Hasundutan 92.610.146.000 5.000.000.000 97.610.146.000 92.610.146.000 5.000.000.000 97.610.146.000
56 Kab. Serdang Bedagai 144.302.850.000 5.000.000.000 149.302.850.000 144.302.850.000 5.000.000.000 149.302.850.000
57 Kab. Samosir 78.867.498.000 34.410.192.000 113.277.690.000 78.867.498.000 34.410.192.000 113.277.690.000
58 Kota Gunungsitoli 62.513.984.000 - 62.513.984.000 32.582.079.863 - 32.582.079.863
59 Provinsi Sumatera Barat - 41.853.286.000 41.853.286.000 - 41.853.286.000 41.853.286.000
60 Kab. Lima Puluh Kota 53.280.090.000 - 53.280.090.000 53.280.090.000 - 53.280.090.000
61 Kab. Agam 55.566.447.000 5.000.000.000 60.566.447.000 55.566.447.000 5.000.000.000 60.566.447.000
62 Kab. Kepulauan Mentawai 33.580.998.000 - 33.580.998.000 33.274.311.800 - 33.274.311.800
63 Kab. Padang Pariaman 42.269.545.000 5.000.000.000 47.269.545.000 42.269.545.000 5.000.000.000 47.269.545.000
64 Kab. Pasaman 25.551.224.000 39.489.002.000 65.040.226.000 25.551.224.000 39.489.002.000 65.040.226.000
65 Kab. Pesisir Selatan 112.965.690.000 5.000.000.000 117.965.690.000 112.965.690.000 5.000.000.000 117.965.690.000
66 Kab. Sijunjung 40.677.753.000 - 40.677.753.000 40.677.753.000 - 40.677.753.000
67 Kab. Solok 50.220.928.000 - 50.220.928.000 50.220.928.000 - 50.220.928.000
68 Kab. Tanah Datar 48.999.837.000 5.000.000.000 53.999.837.000 48.999.837.000 5.000.000.000 53.999.837.000
69 Kota Bukit Tinggi - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
70 Kota Padang Panjang - - - - - -
71 Kota Padang - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
72 Kota Payakumbuh - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
73 Kota Sawahlunto 18.396.311.000 - 18.396.311.000 18.396.311.000 - 18.396.311.000
74 Kota Solok - - - - - -
75 Kota Pariaman 34.425.075.000 - 34.425.075.000 33.376.164.954 - 33.376.164.954
76 Kab. Pasaman Barat 19.617.110.000 35.799.209.000 55.416.319.000 19.617.110.000 35.799.209.000 55.416.319.000
77 Kab. Dharmasraya 35.357.315.000 - 35.357.315.000 35.357.315.000 - 35.357.315.000
78 Kab. Solok Selatan 27.729.286.000 - 27.729.286.000 27.729.286.000 - 27.729.286.000
79 Provinsi Riau - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
80 Kab. Bengkalis 85.634.628.000 - 85.634.628.000 85.634.628.000 - 85.634.628.000
81 Kab. Indragiri Hilir 123.119.476.000 - 123.119.476.000 122.553.836.000 - 122.553.836.000
82 Kab. Indragiri Hulu 108.844.866.000 - 108.844.866.000 108.785.583.545 - 108.785.583.545
83 Kab. Kampar 151.159.631.000 - 151.159.631.000 151.159.631.000 - 151.159.631.000
84 Kab. Kuantan Singingi 130.621.773.000 5.000.000.000 135.621.773.000 130.621.773.000 5.000.000.000 135.621.773.000
85 Kab. Pelalawan 66.400.280.000 5.000.000.000 71.400.280.000 66.400.280.000 5.000.000.000 71.400.280.000
86 Kab. Rokan Hilir 102.916.528.000 - 102.916.528.000 102.642.301.914 - 102.642.301.914
87 Kab. Rokan Hulu 88.205.480.000 5.000.000.000 93.205.480.000 88.205.480.000 5.000.000.000 93.205.480.000
88 Kab. Siak 77.108.631.000 5.000.000.000 82.108.631.000 77.108.631.000 5.000.000.000 82.108.631.000
89 Kota Dumai - - - - - -
90 Kota Pekanbaru - - - - - -

L. 79
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
91 Kab. Kepulauan Meranti 65.267.323.000 5.000.000.000 70.267.323.000 65.209.000.988 5.000.000.000 70.209.000.988
92 Provinsi Kepulauan Riau - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
93 Kab. Bintan 24.261.077.000 5.000.000.000 29.261.077.000 24.261.077.000 5.000.000.000 29.261.077.000
94 Kab. Natuna 44.370.782.000 - 44.370.782.000 44.370.782.000 - 44.370.782.000
95 Kab. Karimun 27.549.427.000 5.000.000.000 32.549.427.000 27.549.427.000 5.000.000.000 32.549.427.000
96 Kota Batam - 40.405.162.000 40.405.162.000 - 40.405.162.000 40.405.162.000
97 Kab. Kepulauan Anambas 34.095.836.000 - 34.095.836.000 34.095.836.000 - 34.095.836.000
98 Kota Tanjung Pinang - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
99 Kab. Lingga 47.488.957.000 - 47.488.957.000 47.488.957.000 - 47.488.957.000
100 Provinsi Jambi - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
101 Kab. Batanghari 68.963.395.000 - 68.963.395.000 68.963.395.000 - 68.963.395.000
102 Kab. Bungo 86.386.950.000 - 86.386.950.000 86.386.950.000 - 86.386.950.000
103 Kab. Kerinci 167.634.278.000 5.000.000.000 172.634.278.000 153.609.357.777 5.000.000.000 158.609.357.777
104 Kab. Merangin 123.599.680.000 - 123.599.680.000 123.599.680.000 - 123.599.680.000
105 Kab. Muaro Jambi 92.076.591.000 - 92.076.591.000 92.076.591.000 - 92.076.591.000
106 Kab. Sarolangun 91.922.157.000 - 91.922.157.000 91.922.157.000 - 91.922.157.000
107 Kab. Tanjung Jabung Barat 71.480.260.000 - 71.480.260.000 71.480.260.000 - 71.480.260.000
108 Kab. Tanjung Jabung Timur 47.202.331.000 - 47.202.331.000 47.202.331.000 - 47.202.331.000
109 Kab. Tebo 67.345.894.000 - 67.345.894.000 67.345.894.000 - 67.345.894.000
110 Kota Jambi - - - - - -
111 Kota Sungai Penuh 40.159.493.000 5.000.000.000 45.159.493.000 40.095.850.119 5.000.000.000 45.095.850.119
112 Provinsi Sumatera Selatan - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
113 Kab. Lahat 213.827.592.000 42.001.054.000 255.828.646.000 213.827.592.000 42.001.054.000 255.828.646.000
114 Kab. Musi Banyuasin 143.055.161.000 - 143.055.161.000 143.055.161.000 - 143.055.161.000
115 Kab. Musi Rawas 115.125.323.000 5.000.000.000 120.125.323.000 115.125.323.000 5.000.000.000 120.125.323.000
116 Kab Musi Rawas Utara 54.024.213.000 - 54.024.213.000 54.024.213.000 - 54.024.213.000
117 Kab. Muara Enim 151.239.875.000 5.000.000.000 156.239.875.000 151.239.875.000 5.000.000.000 156.239.875.000
118 Kab. Ogan Komering Ilir 209.805.972.000 39.252.573.000 249.058.545.000 209.805.972.000 39.252.573.000 249.058.545.000
119 Kab. Ogan Komering Ulu 88.382.767.000 - 88.382.767.000 88.382.767.000 - 88.382.767.000
120 Kota Palembang - - - - - -
121 Kota Pagar Alam - 39.341.234.000 39.341.234.000 - 39.341.234.000 39.341.234.000
122 Kota Lubuk linggau - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
123 Kota Prabumulih 11.835.306.000 5.000.000.000 16.835.306.000 10.138.386.000 5.000.000.000 15.138.386.000
124 Kab. Empat Lawang 93.091.712.000 - 93.091.712.000 87.308.039.000 - 87.308.039.000
125 Kab. Banyuasin 180.639.025.000 5.000.000.000 185.639.025.000 180.639.025.000 5.000.000.000 185.639.025.000
126 Kab. Ogan Ilir 137.920.919.000 5.000.000.000 142.920.919.000 137.868.740.600 5.000.000.000 142.868.740.600
127 Kab. OKU Timur 183.223.802.000 5.000.000.000 188.223.802.000 183.223.802.000 5.000.000.000 188.223.802.000
128 Kab. OKU Selatan 150.992.910.000 5.000.000.000 155.992.910.000 150.992.910.000 5.000.000.000 155.992.910.000
129 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 47.604.942.000 - 47.604.942.000 47.604.942.000 - 47.604.942.000
130 Provinsi Bangka Belitung - - - - - -
131 Kab. Bangka 40.696.985.000 - 40.696.985.000 40.696.985.000 - 40.696.985.000
132 Kab. Belitung 28.936.275.000 - 28.936.275.000 28.936.275.000 - 28.936.275.000
133 Kota Pangkal Pinang - - - - - -
134 Kab. Bangka Selatan 33.436.993.000 - 33.436.993.000 33.122.567.264 - 33.122.567.264
135 Kab. Bangka Tengah 36.870.181.000 - 36.870.181.000 36.870.181.000 - 36.870.181.000

L. 80
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
136 Kab. Bangka Barat 39.254.113.000 5.000.000.000 44.254.113.000 39.254.113.000 5.000.000.000 44.254.113.000
137 Kab. Belitung Timur 27.099.065.000 - 27.099.065.000 27.099.065.000 - 27.099.065.000
138 Provinsi Bengkulu - - - - - -
139 Kab. Bengkulu Selatan 87.029.059.000 5.000.000.000 92.029.059.000 86.942.588.818 5.000.000.000 91.942.588.818
140 Kab. Bengkulu Utara 130.594.550.000 - 130.594.550.000 130.594.550.000 - 130.594.550.000
141 Kab. Rejang Lebong 74.796.332.000 - 74.796.332.000 73.759.124.497 - 73.759.124.497
142 Kota Bengkulu - - - - - -
143 Kab. Kaur 114.705.102.000 42.286.738.000 156.991.840.000 114.188.697.073 42.286.738.000 156.475.435.073
144 Kab. Seluma 109.690.905.000 - 109.690.905.000 109.690.905.000 - 109.690.905.000
145 Kab. Mukomuko 90.529.932.000 - 90.529.932.000 90.529.932.000 - 90.529.932.000
146 Kab. Lebong 56.982.592.000 - 56.982.592.000 56.982.592.000 - 56.982.592.000
147 Kab. Bengkulu Tengah 85.262.139.000 38.681.204.000 123.943.343.000 85.262.139.000 38.681.204.000 123.943.343.000
148 Kab. Kepahiang 64.305.935.000 - 64.305.935.000 64.248.379.869 - 64.248.379.869
149 Provinsi Lampung - 40.671.144.000 40.671.144.000 - 40.671.144.000 40.671.144.000
150 Kab. Lampung Barat 81.428.807.000 5.000.000.000 86.428.807.000 81.428.807.000 5.000.000.000 86.428.807.000
151 Kab. Lampung Selatan 165.323.834.000 - 165.323.834.000 165.154.266.669 - 165.154.266.669
152 Kab. Lampung Tengah 189.589.571.000 - 189.589.571.000 189.589.571.000 - 189.589.571.000
153 Kab. Lampung Utara 147.120.370.000 - 147.120.370.000 147.120.370.000 - 147.120.370.000
154 Kab. Lampung Timur 170.936.211.000 - 170.936.211.000 170.936.211.000 - 170.936.211.000
155 Kab. Tanggamus 183.393.387.000 5.000.000.000 188.393.387.000 183.393.387.000 5.000.000.000 188.393.387.000
156 Kab. Tulang Bawang 93.032.836.000 5.000.000.000 98.032.836.000 93.032.836.000 5.000.000.000 98.032.836.000
157 Kab. Way Kanan 137.172.112.000 5.000.000.000 142.172.112.000 137.172.112.000 5.000.000.000 142.172.112.000
158 Kab. Pesawaran 93.231.129.000 - 93.231.129.000 93.231.129.000 - 93.231.129.000
159 Kab. Pesisir Barat 72.180.642.000 - 72.180.642.000 72.180.642.000 - 72.180.642.000
160 Kab. Pringsewu 78.159.651.000 - 78.159.651.000 77.882.454.619 - 77.882.454.619
161 Kab. Mesuji 65.959.833.000 - 65.959.833.000 65.959.833.000 - 65.959.833.000
162 Kab. Tulang Bawang Barat 59.233.667.000 5.000.000.000 64.233.667.000 59.233.667.000 5.000.000.000 64.233.667.000
163 Kota Bandar Lampung - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
164 Kota Metro - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
165 Provinsi DKI Jakarta - - - - - -
166 Provinsi Jawa Barat - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
167 Kab. Bandung 195.728.743.000 - 195.728.743.000 195.728.743.000 - 195.728.743.000
168 Kab. Bekasi 133.641.329.000 5.000.000.000 138.641.329.000 133.572.623.194 5.000.000.000 138.572.623.194
169 Kab. Bogor 292.555.382.000 33.828.972.000 326.384.354.000 292.555.382.000 33.828.972.000 326.384.354.000
170 Kab. Ciamis 167.842.952.000 5.000.000.000 172.842.952.000 167.842.952.000 5.000.000.000 172.842.952.000
171 Kab. Cianjur 240.412.941.000 40.405.162.000 280.818.103.000 240.412.941.000 40.405.162.000 280.818.103.000
172 Kab. Cirebon 282.549.199.000 - 282.549.199.000 282.549.199.000 - 282.549.199.000
173 Kab. Garut 280.444.152.000 36.183.406.000 316.627.558.000 280.444.152.000 36.183.406.000 316.627.558.000
174 Kab. Indramayu 209.945.904.000 41.434.088.000 251.379.992.000 209.945.904.000 41.434.088.000 251.379.992.000
175 Kab. Karawang 200.346.325.000 - 200.346.325.000 200.286.996.655 - 200.286.996.655
176 Kab. Kuningan 225.175.998.000 - 225.175.998.000 225.175.998.000 - 225.175.998.000
177 Kab. Majalengka 209.145.032.000 41.124.298.000 250.269.330.000 208.979.702.000 41.124.298.000 250.104.000.000
178 Kab. Pangandaran 61.677.411.000 - 61.677.411.000 61.677.411.000 - 61.677.411.000
179 Kab. Purwakarta 116.027.677.000 34.666.323.000 150.694.000.000 116.027.677.000 34.666.323.000 150.694.000.000
180 Kab. Subang 163.916.403.000 - 163.916.403.000 163.506.065.460 - 163.506.065.460

L. 81
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
181 Kab. Sukabumi 255.865.199.000 44.355.487.000 300.220.686.000 255.438.900.794 44.355.487.000 299.794.387.794
182 Kab. Sumedang 173.790.575.000 - 173.790.575.000 169.408.490.000 - 169.408.490.000
183 Kab. Tasikmalaya 227.458.773.000 40.513.525.000 267.972.298.000 227.458.773.000 40.513.525.000 267.972.298.000
184 Kab. Bandung Barat 119.272.926.000 - 119.272.926.000 119.272.926.000 - 119.272.926.000
185 Kota Bandung - - - - - -
186 Kota Bekasi - - - - - -
187 Kota Bogor - - - - - -
188 Kota Cirebon - 33.661.502.000 33.661.502.000 - 33.661.502.000 33.661.502.000
189 Kota Depok - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
190 Kota Sukabumi - 41.961.649.000 41.961.649.000 - 41.961.649.000 41.961.649.000
191 Kota Cimahi - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
192 Kota Tasikmalaya - - - - - -
193 Kota Banjar 12.641.064.000 5.000.000.000 17.641.064.000 12.641.064.000 5.000.000.000 17.641.064.000
194 Provinsi Banten - - - - - -
195 Kab. Lebak 215.365.005.000 33.966.889.000 249.331.894.000 215.365.005.000 33.966.889.000 249.331.894.000
196 Kab. Pandeglang 205.556.472.000 - 205.556.472.000 205.556.472.000 - 205.556.472.000
197 Kab. Serang 201.570.728.000 5.000.000.000 206.570.728.000 201.403.466.730 5.000.000.000 206.403.466.730
198 Kab. Tangerang 168.759.814.000 38.789.567.000 207.549.381.000 168.759.814.000 38.789.567.000 207.549.381.000
199 Kota Cilegon - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
200 Kota Tangerang - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
201 Kota Serang - - - - - -
202 Kota Tangerang Selatan - - - - - -
203 Provinsi Jawa Tengah - 38.947.186.000 38.947.186.000 - 38.947.186.000 38.947.186.000
204 Kab. Banjarnegara 167.884.303.000 5.000.000.000 172.884.303.000 167.884.303.000 5.000.000.000 172.884.303.000
205 Kab. Banyumas 200.450.575.000 5.000.000.000 205.450.575.000 200.450.575.000 5.000.000.000 205.450.575.000
206 Kab. Batang 149.403.922.000 - 149.403.922.000 149.403.922.000 - 149.403.922.000
207 Kab. Blora 167.873.329.000 - 167.873.329.000 167.873.329.000 - 167.873.329.000
208 Kab. Boyolali 162.801.074.000 5.000.000.000 167.801.074.000 162.801.074.000 5.000.000.000 167.801.074.000
209 Kab. Brebes 212.385.910.000 33.819.121.000 246.205.031.000 212.385.910.000 33.819.121.000 246.205.031.000
210 Kab. Cilacap 181.985.398.000 - 181.985.398.000 181.985.398.000 - 181.985.398.000
211 Kab. Demak 165.814.611.000 34.863.347.000 200.677.958.000 165.814.611.000 34.863.347.000 200.677.958.000
212 Kab. Grobogan 179.971.455.000 35.740.102.000 215.711.557.000 179.971.455.000 35.740.102.000 215.711.557.000
213 Kab. Jepara 124.699.832.000 39.774.686.000 164.474.518.000 124.699.832.000 39.774.686.000 164.474.518.000
214 Kab. Karanganyar 103.686.344.000 5.000.000.000 108.686.344.000 103.686.344.000 5.000.000.000 108.686.344.000
215 Kab. Kebumen 282.401.546.000 35.858.316.000 318.259.862.000 282.401.546.000 35.858.316.000 318.259.862.000
216 Kab. Kendal 166.595.736.000 35.237.692.000 201.833.428.000 166.412.671.356 35.237.692.000 201.650.363.356
217 Kab. Klaten 243.866.425.000 - 243.866.425.000 243.866.425.000 - 243.866.425.000
218 Kab. Kudus 81.222.147.000 5.000.000.000 86.222.147.000 81.161.215.200 5.000.000.000 86.161.215.200
219 Kab. Magelang 226.980.301.000 - 226.980.301.000 226.980.301.000 - 226.980.301.000
220 Kab. Pati 248.952.687.000 37.070.012.000 286.022.699.000 248.952.687.000 37.070.012.000 286.022.699.000
221 Kab. Pekalongan 174.527.576.000 - 174.527.576.000 174.527.576.000 - 174.527.576.000
222 Kab. Pemalang 149.607.350.000 - 149.607.350.000 149.607.350.000 - 149.607.350.000
223 Kab. Purbalingga 149.527.020.000 - 149.527.020.000 149.527.020.000 - 149.527.020.000
224 Kab. Purworejo 279.101.050.000 5.000.000.000 284.101.050.000 279.101.050.000 5.000.000.000 284.101.050.000
225 Kab. Rembang 178.863.338.000 - 178.863.338.000 178.863.338.000 - 178.863.338.000

L. 82
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
226 Kab. Semarang 129.797.974.000 5.000.000.000 134.797.974.000 129.797.974.000 5.000.000.000 134.797.974.000
227 Kab. Sragen 126.080.582.000 - 126.080.582.000 126.080.582.000 - 126.080.582.000
228 Kab. Sukoharjo 96.619.355.000 - 96.619.355.000 96.619.355.000 - 96.619.355.000
229 Kab. Tegal 183.211.736.000 - 183.211.736.000 183.211.736.000 - 183.211.736.000
230 Kab. Temanggung 162.495.600.000 40.789.358.000 203.284.958.000 162.495.600.000 40.789.358.000 203.284.958.000
231 Kab. Wonogiri 155.565.696.000 35.533.227.000 191.098.923.000 155.565.696.000 35.533.227.000 191.098.923.000
232 Kab. Wonosobo 150.053.469.000 - 150.053.469.000 150.053.469.000 - 150.053.469.000
233 Kota Magelang - - - - - -
234 Kota Pekalongan - - - - - -
235 Kota Salatiga - 35.444.567.000 35.444.567.000 - 35.444.567.000 35.444.567.000
236 Kota Semarang - - - - - -
237 Kota Surakarta - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
238 Kota Tegal - - - - - -
239 Provinsi DI Yogyakarta - 547.450.000.000 40.710.549.000 588.160.549.000 - 547.450.000.000 40.710.549.000 588.160.549.000
240 Kab. Bantul 60.601.265.000 39.311.680.000 99.912.945.000 60.601.265.000 39.311.680.000 99.912.945.000
241 Kab. Gunung kidul 103.567.918.000 - 103.567.918.000 103.567.918.000 - 103.567.918.000
242 Kab. Kulon Progo 60.511.729.000 39.232.871.000 99.744.600.000 60.511.729.000 39.232.871.000 99.744.600.000
243 Kab. Sleman 63.014.717.000 5.000.000.000 68.014.717.000 63.014.717.000 5.000.000.000 68.014.717.000
244 Kota Yogyakarta - 40.424.864.000 40.424.864.000 - 40.424.864.000 40.424.864.000
245 Provinsi Jawa Timur - 33.888.079.000 33.888.079.000 - 33.888.079.000 33.888.079.000
246 Kab. Bangkalan 177.577.145.000 - 177.577.145.000 177.577.145.000 - 177.577.145.000
247 Kab. Banyuwangi 134.467.216.000 39.479.150.000 173.946.366.000 134.144.860.100 39.479.150.000 173.624.010.100
248 Kab. Blitar 139.375.901.000 36.557.751.000 175.933.652.000 139.375.901.000 36.557.751.000 175.933.652.000
249 Kab. Bojonegoro 261.505.396.000 38.996.442.000 300.501.838.000 261.505.396.000 38.996.442.000 300.501.838.000
250 Kab. Bondowoso 136.213.107.000 5.000.000.000 141.213.107.000 136.213.107.000 5.000.000.000 141.213.107.000
251 Kab. Gresik 205.756.291.000 35.779.507.000 241.535.798.000 205.756.291.000 35.779.507.000 241.535.798.000
252 Kab. Jember 160.346.922.000 35.188.436.000 195.535.358.000 160.346.922.000 35.188.436.000 195.535.358.000
253 Kab. Jombang 191.745.815.000 45.035.219.000 236.781.034.000 191.745.815.000 45.035.219.000 236.781.034.000
254 Kab. Kediri 218.640.097.000 - 218.640.097.000 218.640.097.000 - 218.640.097.000
255 Kab. Lamongan 285.086.014.000 35.099.775.000 320.185.789.000 285.086.014.000 35.099.775.000 320.185.789.000
256 Kab. Lumajang 129.202.929.000 40.355.906.000 169.558.835.000 129.202.929.000 40.355.906.000 169.558.835.000
257 Kab. Madiun 124.069.024.000 41.498.644.000 165.567.668.000 124.069.024.000 41.498.644.000 165.567.668.000
258 Kab. Magetan 127.243.618.000 5.000.000.000 132.243.618.000 127.243.618.000 5.000.000.000 132.243.618.000
259 Kab. Malang 245.547.356.000 40.099.775.000 285.647.131.000 245.547.356.000 40.099.775.000 285.647.131.000
260 Kab. Mojokerto 185.430.370.000 41.419.834.000 226.850.204.000 184.606.165.000 41.419.834.000 226.025.999.000
261 Kab. Nganjuk 168.844.255.000 42.414.804.000 211.259.059.000 168.844.255.000 42.414.804.000 211.259.059.000
262 Kab. Ngawi 139.073.307.000 40.552.930.000 179.626.237.000 139.073.307.000 40.552.930.000 179.626.237.000
263 Kab. Pacitan 104.921.170.000 40.011.114.000 144.932.284.000 104.921.170.000 40.011.114.000 144.932.284.000
264 Kab. Pamekasan 121.293.498.000 40.661.293.000 161.954.791.000 121.293.498.000 40.661.293.000 161.954.791.000
265 Kab. Pasuruan 215.692.362.000 40.552.930.000 256.245.292.000 215.692.362.000 40.552.930.000 256.245.292.000
266 Kab. Ponorogo 176.898.233.000 5.000.000.000 181.898.233.000 176.898.233.000 5.000.000.000 181.898.233.000
267 Kab. Probolinggo 212.735.793.000 38.572.841.000 251.308.634.000 212.735.793.000 38.572.841.000 251.308.634.000
268 Kab. Sampang 131.129.306.000 40.508.076.000 171.637.382.000 131.129.306.000 40.508.076.000 171.637.382.000
269 Kab. Sidoarjo 205.230.971.000 39.459.448.000 244.690.419.000 204.119.046.975 39.459.448.000 243.578.494.975
270 Kab. Situbondo 87.460.278.000 5.000.000.000 92.460.278.000 87.460.278.000 5.000.000.000 92.460.278.000

L. 83
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
271 Kab. Sumenep 212.948.150.000 - 212.948.150.000 212.948.150.000 - 212.948.150.000
272 Kab. Trenggalek 98.943.538.000 - 98.943.538.000 98.943.538.000 - 98.943.538.000
273 Kab. Tuban 197.768.399.000 - 197.768.399.000 197.768.399.000 - 197.768.399.000
274 Kab. Tulungagung 159.404.476.000 42.385.250.000 201.789.726.000 159.404.476.000 42.385.250.000 201.789.726.000
275 Kota Blitar - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
276 Kota Kediri - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
277 Kota Madiun - 40.996.233.000 40.996.233.000 - 40.996.233.000 40.996.233.000
278 Kota Malang - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
279 Kota Mojokerto - 39.892.900.000 39.892.900.000 - 39.892.900.000 39.892.900.000
280 Kota Pasuruan - - - - - -
281 Kota Probolinggo - 33.484.181.000 33.484.181.000 - 33.484.181.000 33.484.181.000
282 Kota Surabaya - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
283 Kota Batu 14.572.714.000 - 14.572.714.000 - - -
284 Provinsi Kalimantan Barat - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
285 Kab. Bengkayang 75.781.481.000 - 75.781.481.000 75.781.481.000 - 75.781.481.000
286 Kab. Landak 100.320.693.000 39.725.430.000 140.046.123.000 100.320.693.000 39.725.430.000 140.046.123.000
287 Kab. Kapuas Hulu 171.469.372.000 - 171.469.372.000 171.469.372.000 - 171.469.372.000
288 Kab. Ketapang 161.144.686.000 5.000.000.000 166.144.686.000 161.144.686.000 5.000.000.000 166.144.686.000
289 Kab. Mempawah 39.829.694.000 - 39.829.694.000 39.829.694.000 - 39.829.694.000
290 Kab. Sambas 119.850.177.000 - 119.850.177.000 119.850.177.000 - 119.850.177.000
291 Kab. Sanggau 101.979.243.000 5.000.000.000 106.979.243.000 101.979.243.000 5.000.000.000 106.979.243.000
292 Kab. Sintang 202.413.744.000 5.000.000.000 207.413.744.000 202.413.744.000 5.000.000.000 207.413.744.000
293 Kota Pontianak - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
294 Kota Singkawang - - - - - -
295 Kab. Kayong Utara 30.268.920.000 - 30.268.920.000 30.268.920.000 - 30.268.920.000
296 Kab. Kubu Raya 77.211.484.000 5.000.000.000 82.211.484.000 77.211.484.000 5.000.000.000 82.211.484.000
297 Kab. Sekadau 55.593.529.000 5.000.000.000 60.593.529.000 50.636.891.800 5.000.000.000 55.636.891.800
298 Kab. Melawi 105.744.483.000 - 105.744.483.000 105.356.837.320 - 105.356.837.320
299 Provinsi Kalimantan Tengah - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
300 Kab. Barito Selatan 54.725.770.000 - 54.725.770.000 54.670.949.800 - 54.670.949.800
301 Kab. Barito Utara 58.303.814.000 5.000.000.000 63.303.814.000 58.142.276.000 5.000.000.000 63.142.276.000
302 Kab. Kapuas 131.152.337.000 - 131.152.337.000 130.621.240.400 - 130.621.240.400
303 Kab. Kotawaringin Barat 52.549.903.000 5.000.000.000 57.549.903.000 52.549.903.000 5.000.000.000 57.549.903.000
304 Kab. Kotawaringin Timur 105.230.485.000 5.000.000.000 110.230.485.000 105.230.485.000 5.000.000.000 110.230.485.000
305 Kota Palangkaraya - - - - - -
306 Kab. Barito Timur 62.349.169.000 - 62.349.169.000 62.036.562.000 - 62.036.562.000
307 Kab. Murung Raya 74.845.438.000 - 74.845.438.000 74.578.649.000 - 74.578.649.000
308 Kab. Pulang Pisau 60.371.448.000 - 60.371.448.000 60.371.448.000 - 60.371.448.000
309 Kab. Gunung Mas 71.434.044.000 - 71.434.044.000 70.773.447.720 - 70.773.447.720
310 Kab. Lamandau 53.243.208.000 40.089.924.000 93.333.132.000 53.243.208.000 40.089.924.000 93.333.132.000
311 Kab. Sukamara 21.426.006.000 - 21.426.006.000 21.426.006.000 - 21.426.006.000
312 Kab. Katingan 95.726.104.000 5.000.000.000 100.726.104.000 95.726.104.000 5.000.000.000 100.726.104.000
313 Kab. Seruyan 63.012.942.000 - 63.012.942.000 63.012.942.000 - 63.012.942.000
314 Provinsi Kalimantan Selatan - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
315 Kab. Banjar 164.329.907.000 5.000.000.000 169.329.907.000 164.329.907.000 5.000.000.000 169.329.907.000

L. 84
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
316 Kab. Barito Kuala 116.661.816.000 - 116.661.816.000 116.661.816.000 - 116.661.816.000
317 Kab. Hulu Sungai Selatan 87.363.772.000 5.000.000.000 92.363.772.000 87.363.772.000 5.000.000.000 92.363.772.000
318 Kab. Hulu Sungai Tengah 96.875.855.000 5.000.000.000 101.875.855.000 96.875.855.000 5.000.000.000 101.875.855.000
319 Kab. Hulu Sungai Utara 126.936.398.000 - 126.936.398.000 126.936.398.000 - 126.936.398.000
320 Kab. Kotabaru 120.280.280.000 - 120.280.280.000 118.062.163.379 - 118.062.163.379
321 Kab. Tabalong 75.361.780.000 5.000.000.000 80.361.780.000 74.796.140.000 5.000.000.000 79.796.140.000
322 Kab. Tanah Laut 80.027.266.000 5.000.000.000 85.027.266.000 80.027.266.000 5.000.000.000 85.027.266.000
323 Kab. Tapin 76.292.716.000 5.000.000.000 81.292.716.000 76.292.716.000 5.000.000.000 81.292.716.000
324 Kota Banjarbaru - - - - - -
325 Kota Banjarmasin - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
326 Kab. Balangan 92.090.791.000 5.000.000.000 97.090.791.000 92.090.791.000 5.000.000.000 97.090.791.000
327 Kab. Tanah Bumbu 89.024.254.000 5.000.000.000 94.024.254.000 88.780.852.100 5.000.000.000 93.780.852.100
328 Provinsi Kalimantan Timur - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
329 Kab. Berau 66.010.842.000 5.000.000.000 71.010.842.000 65.077.210.800 5.000.000.000 70.077.210.800
330 Kab. Kutai Kartanegara 122.194.888.000 5.000.000.000 127.194.888.000 112.458.734.749 5.000.000.000 117.458.734.749
331 Kab. Kutai Barat 117.719.873.000 - 117.719.873.000 117.719.873.000 - 117.719.873.000
332 Kab. Kutai Timur 91.183.476.000 - 91.183.476.000 90.598.224.258 - 90.598.224.258
333 Kab. Mahakam Ulu 35.912.482.000 - 35.912.482.000 31.812.343.600 - 31.812.343.600
334 Kab. Paser 86.098.557.000 5.000.000.000 91.098.557.000 82.998.764.046 5.000.000.000 87.998.764.046
335 Kota Balikpapan - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
336 Kota Bontang - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
337 Kota Samarinda - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
338 Kab. Penajam Paser Utara 21.639.040.000 - 21.639.040.000 21.639.040.000 - 21.639.040.000
339 Provinsi Kalimantan Utara - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
340 Kab. Bulungan 49.850.296.000 - 49.850.296.000 49.850.296.000 - 49.850.296.000
341 Kab. Malinau 77.059.749.000 5.000.000.000 82.059.749.000 77.059.749.000 5.000.000.000 82.059.749.000
342 Kab. Nunukan 139.077.322.000 - 139.077.322.000 138.789.106.301 - 138.789.106.301
343 Kab. Tana Tidung 25.109.620.000 - 25.109.620.000 25.109.620.000 - 25.109.620.000
344 Kota Tarakan - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
345 Provinsi Sulawesi Utara - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
346 Kab. Bolaang Mongondow 119.867.236.000 - 119.867.236.000 119.867.236.000 - 119.867.236.000
347 Kab. Minahasa 134.603.252.000 39.025.996.000 173.629.248.000 134.603.252.000 39.025.996.000 173.629.248.000
348 Kab. Sangihe 87.494.315.000 5.000.000.000 92.494.315.000 87.277.211.000 5.000.000.000 92.277.211.000
349 Kota Bitung - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
350 Kota Manado - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
351 Kab. Kepulauan Talaud 85.607.351.000 - 85.607.351.000 85.607.351.000 - 85.607.351.000
352 Kab. Minahasa Selatan 100.322.241.000 - 100.322.241.000 100.322.241.000 - 100.322.241.000
353 Kab. Minahasa Tenggara 81.357.923.000 - 81.357.923.000 81.357.923.000 - 81.357.923.000
354 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 50.955.601.000 5.000.000.000 55.955.601.000 50.955.601.000 5.000.000.000 55.955.601.000
355 Kota Kotamobagu 10.241.910.000 5.000.000.000 15.241.910.000 10.123.993.451 5.000.000.000 15.123.993.451
356 Kab. Bolaang Mongondow Timur 50.020.515.000 5.000.000.000 55.020.515.000 49.774.982.631 5.000.000.000 54.774.982.631
357 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 50.449.137.000 5.000.000.000 55.449.137.000 50.271.355.200 5.000.000.000 55.271.355.200
358 Kota Tomohon - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
359 Kab. Minahasa Utara 76.248.388.000 - 76.248.388.000 75.424.098.000 - 75.424.098.000
360 Kab. Bolaang Mongondow Utara 64.330.630.000 - 64.330.630.000 64.330.630.000 - 64.330.630.000

L. 85
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
361 Provinsi Gorontalo - 39.804.240.000 39.804.240.000 - 39.804.240.000 39.804.240.000
362 Kab. Boalemo 52.216.975.000 5.000.000.000 57.216.975.000 52.216.975.000 5.000.000.000 57.216.975.000
363 Kab. Gorontalo 117.550.578.000 41.084.894.000 158.635.472.000 117.550.578.000 41.084.894.000 158.635.472.000
364 Kota Gorontalo - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
365 Kab. Pohuwato 63.150.002.000 5.000.000.000 68.150.002.000 63.150.002.000 5.000.000.000 68.150.002.000
366 Kab. Gorontalo Utara 74.867.210.000 5.000.000.000 79.867.210.000 74.867.210.000 5.000.000.000 79.867.210.000
367 Kab. Bone Bolango 95.893.213.000 5.000.000.000 100.893.213.000 95.743.051.950 5.000.000.000 100.743.051.950
368 Provinsi Sulawesi Tengah - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
369 Kab. Banggai 172.951.717.000 38.464.478.000 211.416.195.000 172.951.717.000 38.464.478.000 211.416.195.000
370 Kab. Banggai Laut 39.240.030.000 - 39.240.030.000 38.678.682.272 - 38.678.682.272
371 Kab. Banggai Kepulauan 85.001.608.000 - 85.001.608.000 85.001.608.000 - 85.001.608.000
372 Kab. Buol 66.556.948.000 - 66.556.948.000 66.531.271.948 - 66.531.271.948
373 Kab. Toli-toli 64.832.183.000 - 64.832.183.000 62.645.535.056 - 62.645.535.056
374 Kab. Donggala 97.769.993.000 5.000.000.000 102.769.993.000 97.662.743.600 5.000.000.000 102.662.743.600
375 Kab. Morowali 76.205.389.000 - 76.205.389.000 76.205.389.000 - 76.205.389.000
376 Kab Morowali Utara 75.944.974.000 - 75.944.974.000 75.807.999.419 - 75.807.999.419
377 Kab. Poso 87.568.952.000 35.434.715.000 123.003.667.000 87.321.608.000 35.434.715.000 122.756.323.000
378 Kota Palu - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
379 Kab. Parigi Moutong 169.206.276.000 34.213.168.000 203.419.444.000 169.206.276.000 34.213.168.000 203.419.444.000
380 Kab. Sigi 106.709.334.000 - 106.709.334.000 105.480.313.964 - 105.480.313.964
381 Kab. Tojo Una Una 82.656.991.000 5.000.000.000 87.656.991.000 82.656.991.000 5.000.000.000 87.656.991.000
382 Provinsi Sulawesi Selatan - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
383 Kab. Bantaeng 30.302.235.000 34.282.127.000 64.584.362.000 30.302.235.000 34.282.127.000 64.584.362.000
384 Kab. Barru 27.457.668.000 5.000.000.000 32.457.668.000 27.457.668.000 5.000.000.000 32.457.668.000
385 Kab. Bone 200.922.535.000 - 200.922.535.000 200.922.535.000 - 200.922.535.000
386 Kab. Bulukumba 68.536.282.000 5.000.000.000 73.536.282.000 68.317.019.000 5.000.000.000 73.317.019.000
387 Kab. Enrekang 69.882.849.000 33.444.782.000 103.327.631.000 69.882.849.000 33.444.782.000 103.327.631.000
388 Kab. Gowa 78.741.410.000 5.000.000.000 83.741.410.000 78.741.410.000 5.000.000.000 83.741.410.000
389 Kab. Jeneponto 54.895.171.000 - 54.895.171.000 54.895.171.000 - 54.895.171.000
390 Kab. Luwu 127.472.915.000 35.887.870.000 163.360.785.000 127.472.915.000 35.887.870.000 163.360.785.000
391 Kab. Luwu Utara 103.838.899.000 5.000.000.000 108.838.899.000 103.838.899.000 5.000.000.000 108.838.899.000
392 Kab. Maros 52.677.296.000 5.000.000.000 57.677.296.000 52.677.296.000 5.000.000.000 57.677.296.000
393 Kab. Pangkajene Kepulauan 44.093.759.000 5.000.000.000 49.093.759.000 44.093.759.000 5.000.000.000 49.093.759.000
394 Kab. Pinrang 44.300.780.000 5.000.000.000 49.300.780.000 44.300.780.000 5.000.000.000 49.300.780.000
395 Kab. Kepulauan Selayar 50.846.985.000 - 50.846.985.000 50.846.985.000 - 50.846.985.000
396 Kab. Sidenreng Rappang 42.931.071.000 - 42.931.071.000 42.931.071.000 - 42.931.071.000
397 Kab. Sinjai 43.157.455.000 - 43.157.455.000 43.157.455.000 - 43.157.455.000
398 Kab. Soppeng 32.916.959.000 39.104.805.000 72.021.764.000 32.916.959.000 39.104.805.000 72.021.764.000
399 Kab. Takalar 49.478.271.000 35.346.055.000 84.824.326.000 49.478.271.000 35.346.055.000 84.824.326.000
400 Kab. Tana Toraja 71.033.386.000 - 71.033.386.000 70.467.746.000 - 70.467.746.000
401 Kab. Wajo 87.194.141.000 - 87.194.141.000 87.194.141.000 - 87.194.141.000
402 Kota Pare-pare - - - - - -
403 Kab. Toraja Utara 67.191.556.000 - 67.191.556.000 67.191.556.000 - 67.191.556.000
404 Kota Makassar - - - - - -
405 Kota Palopo - - - - - -

L. 86
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
406 Kab. Luwu Timur 77.723.388.000 5.000.000.000 82.723.388.000 77.723.388.000 5.000.000.000 82.723.388.000
407 Provinsi Sulawesi Barat - 42.404.953.000 42.404.953.000 - 42.404.953.000 42.404.953.000
408 Kab. Majene 39.907.891.000 - 39.907.891.000 39.907.891.000 - 39.907.891.000
409 Kab. Mamuju 57.228.558.000 5.000.000.000 62.228.558.000 56.607.344.787 5.000.000.000 61.607.344.787
410 Kab. Mamuju Tengah 35.737.814.000 - 35.737.814.000 35.737.814.000 - 35.737.814.000
411 Kab. Polewali Mandar 91.018.604.000 - 91.018.604.000 90.902.273.189 - 90.902.273.189
412 Kab. Mamasa 101.492.104.000 - 101.492.104.000 101.492.104.000 - 101.492.104.000
413 Kab. Mamuju Utara 38.173.882.000 - 38.173.882.000 38.173.882.000 - 38.173.882.000
414 Provinsi Sulawesi Tenggara - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
415 Kab. Buton 52.097.349.000 5.000.000.000 57.097.349.000 52.097.349.000 5.000.000.000 57.097.349.000
416 Kab. Konawe 142.708.358.000 - 142.708.358.000 142.458.548.000 - 142.458.548.000
417 Kab. Konawe Kepulauan 45.256.865.000 - 45.256.865.000 39.671.662.600 - 39.671.662.600
418 Kab. Kolaka 61.871.545.000 - 61.871.545.000 61.871.545.000 - 61.871.545.000
419 Kab. Kolaka Timur 71.981.375.000 - 71.981.375.000 71.981.375.000 - 71.981.375.000
420 Kab. Muna 76.782.349.000 - 76.782.349.000 76.782.349.000 - 76.782.349.000
421 Kota Kendari - 39.764.835.000 39.764.835.000 - 39.764.835.000 39.764.835.000
422 Kota Bau-bau - 36.498.644.000 36.498.644.000 - 36.498.644.000 36.498.644.000
423 Kab. Konawe Selatan 201.012.885.000 - 201.012.885.000 201.012.885.000 - 201.012.885.000
424 Kab. Bombana 74.118.624.000 5.000.000.000 79.118.624.000 73.862.642.000 5.000.000.000 78.862.642.000
425 Kab. Konawe Utara 93.976.997.000 - 93.976.997.000 93.976.997.000 - 93.976.997.000
426 Kab. Buton Utara 48.853.086.000 - 48.853.086.000 48.853.086.000 - 48.853.086.000
427 Kab. Wakatobi 47.639.643.000 5.000.000.000 52.639.643.000 47.074.003.000 5.000.000.000 52.074.003.000
428 Kab. Kolaka Utara 78.167.406.000 5.000.000.000 83.167.406.000 78.167.406.000 5.000.000.000 83.167.406.000
429 Kab. Muna Barat 50.454.977.000 - 50.454.977.000 50.454.977.000 - 50.454.977.000
430 Kab. Buton Tengah 42.825.127.000 - 42.825.127.000 42.825.127.000 - 42.825.127.000
431 Kab. Buton Selatan 39.120.731.000 - 39.120.731.000 39.120.731.000 - 39.120.731.000
432 Provinsi Bali - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
433 Kab. Badung 31.046.783.000 39.843.644.000 70.890.427.000 31.046.783.000 39.843.644.000 70.890.427.000
434 Kab. Bangli 43.090.305.000 - 43.090.305.000 43.090.305.000 - 43.090.305.000
435 Kab. Buleleng 82.620.493.000 5.000.000.000 87.620.493.000 82.620.493.000 5.000.000.000 87.620.493.000
436 Kab. Gianyar 43.035.691.000 39.203.317.000 82.239.008.000 43.035.691.000 39.203.317.000 82.239.008.000
437 Kab. Jembrana 27.863.479.000 5.000.000.000 32.863.479.000 27.863.479.000 5.000.000.000 32.863.479.000
438 Kab. Karangasem 49.301.984.000 - 49.301.984.000 49.301.984.000 - 49.301.984.000
439 Kab. Klungkung 34.259.137.000 - 34.259.137.000 34.259.137.000 - 34.259.137.000
440 Kab. Tabanan 83.183.813.000 5.000.000.000 88.183.813.000 83.183.813.000 5.000.000.000 88.183.813.000
441 Kota Denpasar 21.863.005.000 5.000.000.000 26.863.005.000 21.863.005.000 5.000.000.000 26.863.005.000
442 Provinsi Nusa Tenggara Barat - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
443 Kab. Bima 121.722.136.000 - 121.722.136.000 121.722.136.000 - 121.722.136.000
444 Kab. Dompu 47.738.950.000 38.474.329.000 86.213.279.000 47.738.950.000 38.474.329.000 86.213.279.000
445 Kab. Lombok Barat 84.996.512.000 5.000.000.000 89.996.512.000 84.996.512.000 5.000.000.000 89.996.512.000
446 Kab. Lombok Tengah 92.903.644.000 5.000.000.000 97.903.644.000 92.903.644.000 5.000.000.000 97.903.644.000
447 Kab. Lombok Timur 164.468.763.000 - 164.468.763.000 164.030.934.210 - 164.030.934.210
448 Kab. Sumbawa 101.242.549.000 39.666.323.000 140.908.872.000 101.242.549.000 39.666.323.000 140.908.872.000
449 Kota Mataram - 42.601.976.000 42.601.976.000 - 42.601.976.000 42.601.976.000
450 Kab. Lombok Utara 27.022.708.000 39.242.722.000 66.265.430.000 27.022.708.000 39.242.722.000 66.265.430.000

L. 87
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
451 Kota Bima - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
452 Kab. Sumbawa Barat 37.399.165.000 38.799.419.000 76.198.584.000 37.358.896.061 38.799.419.000 76.158.315.061
453 Provinsi Nusa Tenggara Timur - 33.838.823.000 33.838.823.000 - 33.838.823.000 33.838.823.000
454 Kab. Alor 95.965.765.000 - 95.965.765.000 95.965.765.000 - 95.965.765.000
455 Kab. Belu 43.936.109.000 - 43.936.109.000 40.020.257.600 - 40.020.257.600
456 Kab. Ende 150.950.201.000 33.779.716.000 184.729.917.000 150.950.201.000 33.779.716.000 184.729.917.000
457 Kab. Flores Timur 136.176.452.000 - 136.176.452.000 136.176.452.000 - 136.176.452.000
458 Kab. Kupang 100.747.060.000 - 100.747.060.000 100.747.060.000 - 100.747.060.000
459 Kab. Lembata 86.963.847.000 - 86.963.847.000 86.963.847.000 - 86.963.847.000
460 Kab. Malaka 77.757.806.000 - 77.757.806.000 77.591.624.173 - 77.591.624.173
461 Kab. Manggarai 91.552.519.000 - 91.552.519.000 91.552.519.000 - 91.552.519.000
462 Kab. Ngada 81.041.776.000 34.321.531.000 115.363.307.000 73.449.078.453 34.321.531.000 107.770.609.453
463 Kab. Sikka 91.242.346.000 - 91.242.346.000 91.242.346.000 - 91.242.346.000
464 Kab. Sumba Barat 41.812.114.000 - 41.812.114.000 41.812.114.000 - 41.812.114.000
465 Kab. Sumba Timur 87.753.294.000 - 87.753.294.000 87.299.868.982 - 87.299.868.982
466 Kab. Timor Tengah Selatan 165.175.583.000 - 165.175.583.000 165.175.583.000 - 165.175.583.000
467 Kab. Timor Tengah Utara 96.493.772.000 - 96.493.772.000 96.493.772.000 - 96.493.772.000
468 Kota Kupang - - - - - -
469 Kab. Rote Ndao 52.124.542.000 - 52.124.542.000 52.124.542.000 - 52.124.542.000
470 Kab. Nagekeo 59.485.385.000 - 59.485.385.000 59.485.385.000 - 59.485.385.000
471 Kab. Sumba Tengah 42.063.518.000 - 42.063.518.000 42.063.518.000 - 42.063.518.000
472 Kab. Sumba Barat Daya 110.292.255.000 - 110.292.255.000 110.292.255.000 - 110.292.255.000
473 Kab. Manggarai Timur 98.520.263.000 - 98.520.263.000 98.520.263.000 - 98.520.263.000
474 Kab. Sabu Raijua 38.339.399.000 - 38.339.399.000 38.339.399.000 - 38.339.399.000
475 Kab. Manggarai Barat 100.959.796.000 - 100.959.796.000 100.959.796.000 - 100.959.796.000
476 Provinsi Maluku - 39.148.613.000 39.148.613.000 - 39.148.613.000 39.148.613.000
477 Kab. Maluku Tenggara Barat 52.352.318.000 34.528.406.000 86.880.724.000 52.352.318.000 34.528.406.000 86.880.724.000
478 Kab. Maluku Tengah 116.853.370.000 33.631.948.000 150.485.318.000 115.207.566.014 33.631.948.000 148.839.514.014
479 Kab. Maluku Tenggara 114.602.495.000 - 114.602.495.000 114.602.495.000 - 114.602.495.000
480 Kab. Buru 52.252.719.000 36.508.495.000 88.761.214.000 52.252.719.000 36.508.495.000 88.761.214.000
481 Kota Ambon 21.659.798.000 - 21.659.798.000 21.659.798.000 - 21.659.798.000
482 Kab. Seram Bagian Barat 59.572.944.000 - 59.572.944.000 59.572.944.000 - 59.572.944.000
483 Kab. Seram Bagian Timur 119.099.935.000 - 119.099.935.000 118.738.718.200 - 118.738.718.200
484 Kab. Maluku Barat Daya 73.779.755.000 34.715.579.000 108.495.334.000 73.779.755.000 34.715.579.000 108.495.334.000
485 Kab. Buru Selatan 50.558.026.000 - 50.558.026.000 45.656.091.353 - 45.656.091.353
486 Kab. Kepulauan Aru 73.194.177.000 - 73.194.177.000 65.673.491.300 - 65.673.491.300
487 Kota Tual 20.713.450.000 - 20.713.450.000 20.178.233.000 - 20.178.233.000
488 Provinsi Maluku Utara - - - - - -
489 Kab. Halmahera Tengah 40.138.672.000 - 40.138.672.000 40.138.672.000 - 40.138.672.000
490 Kab. Halmahera Barat 101.717.600.000 - 101.717.600.000 101.615.119.600 - 101.615.119.600
491 Kota Ternate - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
492 Kab. Halmahera Timur 64.029.136.000 - 64.029.136.000 64.029.136.000 - 64.029.136.000
493 Kota Tidore Kepulauan 32.236.420.000 5.000.000.000 37.236.420.000 32.236.420.000 5.000.000.000 37.236.420.000
494 Kab. Kepulauan Sula 49.859.356.000 - 49.859.356.000 49.859.356.000 - 49.859.356.000
495 Kab. Pulau Morotai 54.777.775.000 - 54.777.775.000 54.777.775.000 - 54.777.775.000

L. 88
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
496 Kab. Pulau Taliabu 45.163.122.000 - 45.163.122.000 33.087.509.400 - 33.087.509.400
497 Kab. Halmahera Selatan 147.723.101.000 41.971.500.000 189.694.601.000 147.723.101.000 41.971.500.000 189.694.601.000
498 Kab. Halmahera Utara 117.810.132.000 - 117.810.132.000 117.494.284.466 - 117.494.284.466
499 Provinsi Papua 7.382.551.859.000 - 5.000.000.000 7.387.551.859.000 7.382.551.859.000 - 5.000.000.000 7.387.551.859.000
500 Kab. Yalimo 181.971.341.000 - 181.971.341.000 181.814.900.850 - 181.814.900.850
501 Kab. Lanny Jaya 213.087.357.000 - 213.087.357.000 213.087.357.000 - 213.087.357.000
502 Kab. Biak Numfor 149.820.407.000 - 149.820.407.000 149.768.122.775 - 149.768.122.775
503 Kab. Jayapura 86.264.503.000 38.691.056.000 124.955.559.000 86.264.503.000 38.691.056.000 124.955.559.000
504 Kab. Jayawijaya 196.371.207.000 - 196.371.207.000 196.371.207.000 - 196.371.207.000
505 Kab. Merauke 120.370.841.000 - 120.370.841.000 104.840.647.944 - 104.840.647.944
506 Kab. Mimika 85.931.169.000 - 85.931.169.000 85.931.169.000 - 85.931.169.000
507 Kab. Nabire 48.641.193.000 36.892.691.000 85.533.884.000 48.641.193.000 36.892.691.000 85.533.884.000
508 Kab. Paniai 132.514.249.000 - 132.514.249.000 132.514.249.000 - 132.514.249.000
509 Kab. Puncak Jaya 185.438.815.000 - 185.438.815.000 185.438.815.000 - 185.438.815.000
510 Kab. Kepulauan Yapen 96.273.040.000 - 96.273.040.000 96.273.040.000 - 96.273.040.000
511 Kota Jayapura 12.514.176.000 5.000.000.000 17.514.176.000 12.187.555.192 5.000.000.000 17.187.555.192
512 Kab. Sarmi 62.734.020.000 - 62.734.020.000 57.069.786.000 - 57.069.786.000
513 Kab. Keerom 59.802.330.000 - 59.802.330.000 59.802.330.000 - 59.802.330.000
514 Kab. Yahukimo 300.500.872.000 - 300.500.872.000 300.500.872.000 - 300.500.872.000
515 Kab. Pegunungan Bintang 172.278.934.000 - 172.278.934.000 172.278.934.000 - 172.278.934.000
516 Kab. Tolikara 320.044.266.000 - 320.044.266.000 320.044.266.000 - 320.044.266.000
517 Kab. Boven Digoel 75.955.423.000 - 75.955.423.000 75.955.423.000 - 75.955.423.000
518 Kab. Mappi 104.402.052.000 - 104.402.052.000 104.402.052.000 - 104.402.052.000
519 Kab. Asmat 140.449.193.000 5.000.000.000 145.449.193.000 140.449.193.000 5.000.000.000 145.449.193.000
520 Kab. Waropen 64.138.009.000 - 64.138.009.000 64.138.009.000 - 64.138.009.000
521 Kab. Mamberamo Raya 51.000.992.000 - 51.000.992.000 41.414.544.000 - 41.414.544.000
522 Kab. Mamberamo Tengah 45.720.846.000 - 45.720.846.000 27.432.507.600 - 27.432.507.600
523 Kab. Nduga 151.117.501.000 - 151.117.501.000 151.117.501.000 - 151.117.501.000
524 Kab. Dogiyai 53.465.282.000 - 53.465.282.000 27.313.157.000 - 27.313.157.000
525 Kab. Intan Jaya 69.080.517.000 - 69.080.517.000 69.080.517.000 - 69.080.517.000
526 Kab. Puncak 132.588.321.000 - 132.588.321.000 132.588.321.000 - 132.588.321.000
527 Kab. Deiyai 45.389.589.000 - 45.389.589.000 45.389.589.000 - 45.389.589.000
528 Kab. Supiori 27.250.012.000 - 27.250.012.000 27.250.012.000 - 27.250.012.000
529 Provinsi Papua Barat 3.174.665.083.000 - 5.000.000.000 3.179.665.083.000 3.174.665.083.000 - 5.000.000.000 3.179.665.083.000
530 Kab. Sorong 135.314.883.000 5.000.000.000 140.314.883.000 135.314.883.000 5.000.000.000 140.314.883.000
531 Kab. Manokwari 100.356.882.000 - 100.356.882.000 100.356.882.000 - 100.356.882.000
532 Kab. Manokwari Selatan 37.552.811.000 - 37.552.811.000 37.552.811.000 - 37.552.811.000
533 Kab. Fak fak 89.688.622.000 - 89.688.622.000 89.688.622.000 - 89.688.622.000
534 Kota Sorong - 5.000.000.000 5.000.000.000 - 5.000.000.000 5.000.000.000
535 Kab. Pegunungan Arfak 100.704.755.000 - 100.704.755.000 100.704.755.000 - 100.704.755.000
536 Kab. Sorong Selatan 74.373.657.000 - 74.373.657.000 74.373.657.000 - 74.373.657.000
537 Kab. Raja Ampat 73.600.254.000 5.000.000.000 78.600.254.000 73.600.254.000 5.000.000.000 78.600.254.000
538 Kab. Teluk Bintuni 73.378.274.000 5.000.000.000 78.378.274.000 73.378.274.000 5.000.000.000 78.378.274.000
539 Kab. Teluk Wondama 47.933.460.000 - 47.933.460.000 47.367.820.000 - 47.367.820.000
540 Kab. Tambrauw 131.343.747.000 5.000.000.000 136.343.747.000 131.343.747.000 5.000.000.000 136.343.747.000

L. 89
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 3.F

LAPORAN REALISASI ANGGARAN DANA OTONOMI KHUSUS, DANA DESA, TRANSFER DANA KEISTIMEWAAN DIY DAN DANA INSENTIF DAERAH
31 DESEMBER 2016 (Audited )

(Dalam Rupiah)
Pagu Realisasi
No. Daerah Pagu Dana Otonomi Pagu Transfer Dana Pagu Dana Insentif Transfer Dana
Pagu Dana Desa Jumlah Pagu Dana Otonomi Khusus Dana Desa Dana Insentif Daerah Jumlah Realisasi
Khusus Keistimewaan DIY Daerah Keistimewaan DIY
541 Kab. Maybrat 154.133.278.000 - 154.133.278.000 154.133.278.000 - 154.133.278.000
542 Kab. Kaimana 56.309.616.000 5.000.000.000 61.309.616.000 56.309.616.000 5.000.000.000 61.309.616.000
Dana Cadangan - - - - - -
Selisih Antara Perpres dan PMK Alokasi
Definitif - - - - - - - - - -
JUMLAH 18.264.433.884.000 46.982.080.000.000 547.450.000.000 5.000.000.000.000 70.793.963.884.000 18.264.433.884.000 46.679.329.179.366 547.450.000.000 5.000.000.000.000 70.491.213.063.366

L. 90
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 4

PERSETUJUAN KONTRAK TAHUN JAMAK (MULTI YEARS CONTRACT )


PER 31 DESEMBER 2016

Kebutuhan Alokasi Anggaran Per Tahun


No BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
2016 2017 2018 Keterangan
1 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 186.145.850 383.009.739 322.498.021
2 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 179.161.000 149.872.800 322.200.000
3 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 440.086.713 337.857.875 337.543.359
4 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 126.128.031 253.577.948 70.196.879
5 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 10.393.802.623 10.518.014.946 12.907.763.973 MYC SBSN 2018 Rp7 T
6 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 0 33.023.529 41.284.093
7 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 19.247.607.738 29.012.460.972 19.718.847.447

8 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 0 0 3.721.777.571


9 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 0 64.750.000 114.890.000
10 107 BADAN SAR NASIONAL 271.296.000 0 0
11 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & 93.461.806 267.716.000 155.266.194
PELABUHAN BEBAS BATAM
JUMLAH 30.937.689.761 41.020.283.809 37.712.267.537

L. 91
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
DJPB PUSAT 1.560.854.477.739 194.151.233.973
1 KHUSUS PENERIMAAN 901 1.560.854.477.739 194.151.233.973
2 RPKBUN - PUSAT 902 0 0

I. NAD 4.621.160.519 75.215.596.623


3 BANDA ACEH 001 1.922.716.399 50.457.641.011
4 LANGSA 002 404.199.852 625.825.320
5 MEULABOH 003 104.005.779 7.540.228.184
6 TAPAK TUAN 074 0 8.006.255.315
7 LHOKSEUMAWE 089 1.181.569.740 7.515.368.795
8 KUTACANE 105 224.294.688 466.177.163
9 TAKENGON 122 784.374.061 604.100.835

II. SUMATERA UTARA 18.477.617.965 136.749.303.503


10 MEDAN I 004 6.639.251.184 55.633.381.570
11 PEMATANG SIANTAR 005 380.432.204 3.628.329.623
12 PADANG SIDEMPUAN 006 794.524.234 3.166.673.724
13 GUNUNG SITOLI 007 460.711.895 9.525.956.889
14 RANTAU PRAPAT 075 7.349.629.056 5.191.853.670
15 TANJUNG BALAI 076 569.030.721 14.475.961.577
16 SIBOLGA 106 97.930.161 5.290.854.356
17 SIDIKALANG 119 1.377.665 13.362.202.439
18 MEDAN II 123 0 464.119.787
19 TEBING TINGGI 124 1.613.770.832 20.102.907.888
20 BALIGE 125 570.960.013 5.907.061.980

III. SUMATERA BARAT 1.919.690.608 45.654.192.333


21 PADANG 010 435.856.516 16.822.817.043
22 BUKIT TINGGI 011 974.413.307 4.787.407.058
23 SIJUNJUNG 077 200.263.683 8.675.946.096
24 SOLOK 090 309.157.102 3.932.585.266
25 LUBUK SIKAPING 091 0 7.640.984.953
26 PAINAN 142 0 3.794.451.917

IV. RIAU 361.355.670 71.500.565.882


27 PEKANBARU 008 331.355.670 39.164.697.496
28 RENGAT 092 0 1.446.635.040
29 DUMAI 120 30.000.000 30.889.233.346

L. 92
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
V. JAMBI 141.719.989 15.075.845.535
30 JAMBI 012 141.719.989 4.421.064.192
31 SUNGAI PENUH 013 - 697.691.665
32 MUARA BUNGO 078 0 6.716.288.579
33 KUALA TUNGKAL 143 0 3.084.150.673
34 BANGKO 159 0 156.650.426

VI. SUMATERA
143.033.189 23.263.352.002
SELATAN
35 PALEMBANG 014 53.827.327 12.853.645.442
36 LUBUK LINGGAU 070 0 529.935.253
37 BATURAJA 109 89.205.862 200.735.669
38 LAHAT 144 0 9.643.351.386
39 SEKAYU 160 0 35.684.252

VII. LAMPUNG 535.892.836 11.271.132.416


40 BANDAR LAMPUNG 017 29.630.523 8.933.945.987
41 KOTABUMI 116 116.926.541 2.032.819.973
42 METRO 126 389.335.772 304.366.456
43 LIWA 145 0 0

VIII. BENGKULU 0 19.505.183.510


44 BENGKULU 016 0 11.956.031.486
45 MANNA 121 0 0
46 CURUP 146 0 2.750.280.731
47 MUKO MUKO 181 0 4.798.871.293

IX. BANGKA BELITUNG 214.024.234 1.599.364.042


48 PANGKAL PINANG 015 14.773.092 877.764.258
49 TANJUNG PANDAN 107 199.251.142 721.599.784

X. BANTEN 832.603.074 71.376.029.784


50 SERANG 020 544.467.423 45.583.953.366
51 TANGERANG 127 163.908.970 25.792.076.418
52 RANGKASBITUNG 161 124.226.681 0

XI. DKI JAKARTA 187.306.415.415 566.179.749.998


53 JAKARTA I 018 0 31.339.089.566
54 JAKARTA II 019 96.983.291 33.392.128.188
55 JAKARTA III 088 182.540.229.294 277.423.227.798
56 JAKARTA IV 133 64.051.007 25.192.103.899

L. 93
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
57 JAKARTA V 139 3.424.493.596 158.036.931.935
KHUSUS PINJAMAN DAN
58 140 12.017.488.532
HIBAH 1.180.658.228
59 JAKARTA VI 175 (1) 17.736.634.263
60 JAKARTA VII 182 11.042.145.817

XII. JAWA BARAT 3.522.024.123 293.135.041.284


61 PURWAKARTA 021 116.973.882 2.938.856.285
62 BANDUNG I 022 1.177.138.807 56.419.106.692
63 BOGOR 023 0 21.810.592.824
64 CIREBON 024 198.835.193 11.884.514.430
65 TASIKMALAYA 025 0 32.457.331.208
66 KARAWANG 086 0 14.071.810.561
67 SUMEDANG 087 0 4.452.953.662
68 BANDUNG II 095 1.970.022.341 64.485.750.037
69 GARUT 096 48.178.972 23.593.469.504
70 SUKABUMI 128 10.874.928 12.368.192.948
71 KUNINGAN 147 0 2.525.895.064
72 BEKASI 171 0 46.126.568.069

XIII. JAWA TENGAH 6.851.032.511 82.195.743.521


73 SEMARANG I 026 1.491.173.748 29.404.627.902
74 PURWOREJO 027 466.252.198 2.021.909.540
75 SURAKARTA 028 1.899.748.568 2.762.836.612
76 PURWOKERTO 029 141.649.898 8.265.301.214
77 PEKALONGAN 072 685.469.040 5.902.096.729
78 PATI 097 472.946.724 850.188.014
79 MAGELANG 115 13.279.042 5.453.117.864
80 TEGAL 118 103.323.293 10.378.735.985
81 KUDUS 129 103.742.382 853.227.700
82 CILACAP 130 302.455.203 742.479.678
83 SEMARANG II 134 0 717.853.067
84 KLATEN 148 0 4.689.160.670
85 SRAGEN 162 0 3.812.080.639
86 PURWODADI 163 192.202.487 5.391.872.351
87 BANJARNEGARA 164 978.789.928 950.255.556

XIV. DIY 1.642.879.414 14.408.087.546


88 YOGYAKARTA 030 1.546.312.964 14.327.180.344
89 WONOSARI 149 73.620.348 24.650.984
90 WATES 176 22.946.102 56.256.218

L. 94
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
XV. JAWA TIMUR 14.964.222.467 73.430.693.589
91 SURABAYA I 031 4.196.053.470 43.168.339.176
92 MALANG 032 881.695.470 5.810.130.048
93 MADIUN 033 2.293.480.791 3.155.636.869
94 KEDIRI 034 2.055.285.396 4.681.121.019
95 BONDOWOSO 035 0 586.149.210
96 PAMEKASAN 036 1.106.457.546 5.470.632.078
97 BOJONEGORO 073 257.090.508 1.256.377.888
98 MOJOKERTO 098 0 1.257.383.472
99 PACITAN 099 0 498.611.393
100 BANYUWANGI 100 362.696.607 5.300.798.825
101 JEMBER 131 1.984.055.606 900.002.573

L. 95
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
102 SURABAYA II 135 0 99.359.508
103 BLITAR 150 931.479.740 634.999.700
104 SIDOARJO 165 659.555.002 588.532.830
105 TUBAN 166 236.372.331 22.619.000

XVI. KALIMANTAN
623.131.814 2.547.258.477
BARAT
106 PONTIANAK 042 56.271.757 368.426.502
107 SINTANG 079 0 194.309.787
108 SINGKAWANG 093 535.202.605 215.474.282
109 KETAPANG 094 0 36.752.365
110 PUTUSSIBAU 117 0 247.419.562
111 SANGGAU 167 31.657.452 1.484.875.979

XVII. KALIMANTAN
0 9.385.142.522
TENGAH
112 PALANGKARAYA 043 0 8.172.224.601
113 SAMPIT 044 0 1.057.058.388
114 BUNTOK 080 0 114.420.957
115 PANGKALAN BUN 102 0 41.438.576

XVIII. KALIMANTAN
0 13.158.778.510
SELATAN
116 BANJARMASIN 045 0 1.957.811.476
117 KOTABARU 081 0 9.972.728.556
118 BARABAI 110 0 1.228.238.478
119 TANJUNG 151 0 0
120 PELAIHARI 168 0 0

XIX. KALIMANTAN
328.431.055 138.112.875.348
TIMUR
121 SAMARINDA 046 0 59.868.161.393
122 BALIKPAPAN 047 7.456.117 3.597.914.680
123 TARAKAN 048 320.974.838 66.009.625.200
124 NUNUKAN 152 0 3.065.869.014
125 TANJUNG REDEP 153 100 5.571.305.061

XX. BALI 344.730.738 359.378.556


126 DENPASAR 037 225.450.000 290.695.185
127 SINGARAJA 132 112.813.348 0
128 AMLAPURA 154 6.467.390 68.683.371

L. 96
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
XXI. NTB 286.571.954 28.337.336.346
129 MATARAM 038 36.426.485 22.401.722.595
130 BIMA 071 231.104.048 2.041.690.659
131 SUMBAWA BESAR 101 19.041.421 3.380.218.306
132 SELONG 169 0 513.704.786

XXII. NTT 1.127.843.986 13.320.474.209


133 KUPANG 039 316.044.981 2.749.897.211
134 ENDE 040 0 4.361.709.654
135 WAINGAPU 041 579.523.125 3.320.258.856
136 RUTENG 111 49.233.519 1.043.394.099
137 ATAMBUA 172 183.042.361 97.881.243
138 LARANTUKA 174 0 1.747.333.146

XXIII. SULAWESI
3.077.416.132 78.685.606.128
SELATAN
139 MAKASSAR I 054 1.399.602.969 34.790.139.793
140 WATAMPONE 055 64.255.165 1.917.232.051
141 BANTAENG 056 288.632.575 14.436.425.174
142 PARE-PARE 057 1.324.925.423 17.801.501.055
143 PALOPO 058 0 4.319.536.919
144 MAKASAR II 136 0 801.030.971
145 BENTENG 155 0 81.438.877
146 MAKALE 170 0 3.399.418.558
147 SINJAI 177 0 1.138.882.730

XXIV. SULAWESI
215.914.879 18.875.613.440
TENGAH
148 PALU 051 202.813.586 5.391.195.716
149 POSO 052 0 1.452.811.303
150 LUWUK 053 0 6.599.256.064
151 TOLI-TOLI 082 13.101.293 5.432.350.357

XXV. SULAWESI
2.220.210.718 30.151.698.966
TENGGARA
152 KENDARI 060 2.050.894.465 17.050.708.341
153 BAU-BAU 103 169.316.253 3.072.080.879
154 KOLAKA 156 0 6.482.040.845
155 RAHA 157 0 3.546.868.901

XXVI. GORONTALO 1.170.309.132 2.679.972.176


156 GORONTALO 050 1.170.309.132 2.679.972.176

L. 97
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
157 MARISA 180 0 0

XXVII. SULAWESI
2.480.909.027 14.594.104.482
UTARA
158 MANADO 049 2.286.390.928 14.319.333.976
159 TAHUNA 083 0 47.361.450
160 KOTAMOBAGU 158 194.518.099 227.409.056
161 BITUNG 179 0 0

XXVIII. MALUKU UTARA 115.858.653 4.131.859.104


162 TERNATE 062 115.858.653 4.089.844.442

L. 98
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 5

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SALDO KAS DI REKENING KAS KPPN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(dalam Rupiah)
No NAMA KPPN Kode KPPN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
163 TOBELO 112 0 42.014.662

XXIX. MALUKU 572.371.673 25.329.886.293


164 AMBON 061 487.707.419 15.585.473.261
165 TUAL 084 84.664.254 6.485.197.247
166 SAUMLAKI 104 0 3.259.215.785
167 MASOHI 173 0 0

XXX. PAPUA 2.064.094.379 97.666.561.590


168 JAYAPURA 063 1.256.564.450 5.171.738.822
169 BIAK 064 773.858.382 6.547.187.448
170 MERAUKE 068 33.671.547 938.087.340
171 NABIRE 085 0 4.611.480.393
172 WAMENA 113 0 55.141.058.656
173 SERUI 138 0 518.042.533
174 TIMIKA 141 0 24.738.966.398

XXXI. KEPRI 1.226.407.048 2.931.527.181


175 TANJUNG PINANG 009 768.141.494 1.002.509.543
176 B A T A M 137 458.265.554 1.929.017.638

XXXII. SULAWESI
414.462.482 15.852.641.711
BARAT
177 M A J E N E 059 414.462.482 1.935.541.023
178 MAMUJU 178 0 13.917.100.688

XXXIII. PAPUA BARAT 299.242.147 43.437.449.500


179 MANOKWARI 065 299.242.147 24.419.353.902
180 S O R O N G 066 0 17.581.321.728
181 FAK-FAK 067 0 1.436.773.870

JUMLAH KAS DI KPPN 1.818.956.055.570 2.234.269.280.080

L. 99
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 6

KAS PADA K/L DAN BUN


PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)
KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN KAS LAINNYA DAN SETARA KAS
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 4.636.093.012 7.454.782.424 7.638.247.801 3.855.800.883
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 0 1.229.306.400 308.722 - 25.280.013
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 9.134.522.524 1.080.020.301 5.135.328.301 8.016.149.205
4 005 MAHKAMAH AGUNG 506.639.004 271.904.123 593.049 587.441 526.596.537 2.237.888.472
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 1.120.645.502 405.860.442 531.134.790 39.814 38.447.601.206 32.218.798.428
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 13.008.515.960 13.277.391.815 9.323.084.058 9.303.722.359 25.849.813.756 26.823.473.301
7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 3.099.373.850 9.028.526.207 423.900.000 809.284.678 3.075.503.781 5.587.925.086
8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 134.402.318.094 111.507.998.145 12.587.215.646 41.657.654.980 27.772.225.251 85.085.635.340
9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 1.055.200.475 346.898.551 118.798.767.554 15.460.598.501
10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 3.367.711.321 3.954.305.055 3.760.180.498 8.158.498.587 7.881.592.718 1.986.166.659
11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 870.155.274 2.091.153.128 570.402.954 1.178.595.392 345.995.662.732 401.567.246.093
12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 11.389.209.985 13.533.396.294 1.259.474.506 1.101.933.945 1.583.785.708 13.049.577.736
13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 421.842.917 491.748.217 16.510.600 13.998.860 15.502.806.484 19.075.279.715
14 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 8.802.000 2.510.000 108.000.000 2.823.439.954 1.348.352.820
15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 859.388.280 965.836.475 10.523.336.581 39.185.656.924 49.022.442.474 1.895.082.374
16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 11.955.107.983 27.093.425.449 7.054.613 5.985.384 325.196.257.450 6.230.222.156.407
17 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 1.399.069.596 1.827.265.090 616.914.118 679.520.034 484.358.461.194 509.571.905.312
18 025 KEMENTERIAN AGAMA 2.675.693.411 12.466.714.369 15.182.173.448 4.689.631.678 35.835.312.489 27.119.291.379
19 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 1.824.432.037 4.177.205.789 1.327.810.477 6.313.136 221.108.794
20 027 KEMENTERIAN SOSIAL 188.230.210 438.631.700 - 0 704.814.202.124 226.960.260.718
21 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2.241.910.508 10.367.865.452 1.275.980.193 348.354.616 41.908.788.143 61.223.560.729
22 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2.863.863.209 3.546.632.846 68.746.534 104.763.725 7.838.125.801 23.944.296.504
23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 77.391.862 5.002.777.870 10.550.000 54.340.643.213 20.554.769.201
24 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN 2.373.779.829 1.184.208.350
25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 3.668.316 506.146.176 606.105.149 307.667.588
036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 1.878.329.894 4.132.690.252 18.245.948.683 52.718.196.897
26
27 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 1.388.807.794 16.954.000 82.637.015 26.500.000 4.756.649.489 308.092.195
28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 0 - 0
29 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 7.638.500.025 20.270.912.198 71.115.376.397 65.584.487.698 822.370.663.247 938.314.886.410
30 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1.427.300 281.892.397 4.320.037.457 2.572.695.859
31 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 1.087.009.734 1.846.016.183 7.669.112.699 2.085.408.022
048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 0 -
32
33 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 0 -
34 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 0 104.444.517
35 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 161.903.617 0 332.014.871
36 054 BADAN PUSAT STATISTIK 144.507.470 1.133.333.816 - 137.045.706 314.886.462 702.797.298
37 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 300.000 54.693.000 300.140.850.700 93.970.316.536
38 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 234.599.118 962.175.689 83.477.410 556.420.545 2.090.733.609
39 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 148.110.000 43.024.000 36.498.800 -
40 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 189.232.850 215.199.975 7.772.200 26.329.650 5.953.200
41 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1.488.128.910 1.615.019.092 840.305.000 520.915.000 517.586.901.482 1.084.873.569.929
42 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 45.839.282 0 3.100.000 129.690.000 400 43.530.028
43 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - 0 0 - 0
44 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 2.316.391.958 2.592.503.624 0 4.293.070.215 2.326.516.200
45 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1.274.481.368 789.481.125 75.269.599 130.727.435
067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 222.396.599 1.466.042.022 142.337 35.067.189
46
47 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 1.058.400.673 4.231.553.016 1.641.122.015 6.018.061.479
48 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA - 0 1.510.124.566 3.645.274.022
49 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 2.533 7.704.425 1.750.000 731.509 25.000.000
50 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.702.886.558 4.062.043.903 1.968.419.578.118 1.170.936.106.639

L. 100
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 6

KAS PADA K/L DAN BUN


PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)
KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN KAS LAINNYA DAN SETARA KAS
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED
51 077 MAHKAMAH KONSTITUSI - 0 -
52 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - 0 -
53 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 42.819.380 194.326.497 232.341.864 225.264.985 722.299.946 3.046.853.932
54 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 50.472.000 30.218.410 148.477.664 1.007.372.069
55 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 833.015.799 338.401.399 1.077.767.806 1.218.533.121 1.040.783.208 2.144.266.499
56 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL - 140.563.729 19.739.789 95.993.535
57 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL - 0 4.769.099 4.350.000 - 35.485.167
58 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL - 0 - -
59 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 142.008.688 3.527.410 - 135.288.285
60 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - 0 - 16.000.000 3.576.103.679 3.453.157.494
61 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 9.910.701 0 - 2.424.092.450 2.789.351.900
62 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA - 23.327.117 96.561 254.512.615
63 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN - 55.914.380 - - 0
64 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 16.470.767.483 7.262.986.813 3.058.855.591 2.815.376.318 10.365.432.812 9.882.875.901
65 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 6.277.699.056 126.590.474 5.796.000 11.883.000 32.596.282.991 2.282.836.969
66 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 500.000.000 600.000.000 - 504.270.428 1.864.453.581 0
67 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 7.122.361.878 470.964.542 9.558.318.615 29.992.818.812
68 100 KOMISI YUDISIAL - 0 39.433.340
69 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA - 0 41.646.605.424 21.609.214.426
104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 203.372.367 48.642.373 241.654.726 182.340.290
70
71 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO - 0 -
72 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH - 0 - 0
73 107 BADAN SAR NASIONAL 58.400.000 88.017.531 183.389.145 428.162.092
74 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 184.430.476 3.966.855 - 157.722.938
75 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 0 2.793 23.090
76 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 8.874.678 510.620 621.065.134 3.196.569.782
77 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 2.169.150 168.578.862 1.661.000 54.450.000
112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS 86.213.557.725 56.804.436.634
78 BATAM
79 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME - 4.729.932 344.934.975 7.003.871.194
80 114 SEKRETARIAT KABINET 451.652.229 1.821.743.117 3.451.232.069 4.015.570.151
81 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 1.932.594.673 5.669.776.965 336.289.428.048 275.370.177.147
82 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 24.746.000 131.079.650 231.595.000 246.961.571 17.314.891.543
83 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 442.403.463 483.372.388 42.838.476.301 76.157.202.156
118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS 0 2.548.666.113 28.028.309
84 SABANG
85 119 BADAN KEAMANAN LAUT - 3.908.000
86 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 653.501 0 - 142.696.637
87 121 BADAN EKONOMI KREATIF 0 8664257
JUMLAH KAS PADA K/L 262.849.392.535 291.227.473.699 134.046.873.960 182.539.056.195 6.534.171.185.459 11.597.903.553.813
88 999.01 PENGELOLAAN UTANG
89 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
90 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
91 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
92 999.05 TRANSFER KE DAERAH
93 999.07 BELANJA SUBSIDI 52.514.502
94 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 96.976.950 37813415763 97.941.704 9.210.857.617
95 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
96 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
97 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH KAS PADA BUN 96.976.950 37.813.415.763 - - 150.456.206 9.210.857.617
JUMLAH KAS PADA K/L DAN BUN 262.946.369.485 329.040.889.462 134.046.873.960 182.539.056.195 6.534.321.641.665 11.607.114.411.430

L. 101
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 7

BELANJA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA BELANJA


PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)
BELANJA DIBAYAR DI MUKA UANG MUKA BELANJA PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 361.852.280 141.705.007
4 005 MAHKAMAH AGUNG 7.522.575.482 3.552.244.625
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 2.534.000
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 16.186.217.901 15.928.313.585 54.000.000
7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 46.048.872.328 49.784.471.328
9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 1.736.265.329 920.635.409.496 1.981.918.339.753 58.294.477.940
10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 8.072.548.940 7.978.520.140 148.130.443.000 60.336.607 39.515.770
11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 568.536.287.427 448.230.152.448 3.559.123.681 2.857.108.388 241.104.004.017 133.727.242.031
12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 67.511.543 144.018.348 857.611.000 1.096.911.000
13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 12.060.000 872.689.000 147.420.000
14 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 3.432.766.195 - 68.144.730.914 38.284.154
15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 382.933.058 913.406.419 3.417.500.000 250.000.000.000 327.312.125 259.437.160
16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 5.177.131.786.998 239.190.448 - 0 1.244.307.085 196.255.614
17 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 114.879.203.713 21.766.791.441 949.749.028 1.723.122.231 6.770.401.520
18 025 KEMENTERIAN AGAMA 274.207.240 1.935.774.562 13.830.032.136 11.368.913.052
19 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 13.198.350
20 027 KEMENTERIAN SOSIAL 42.000.000 17.395.584.000
21 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 1.111.105.205 6.809.588.874 6.147.500 8.375.000
22 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.812.663.870 2.154.646.334 26.633.184 878.779.848
23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 5.054.499.667 229.166.667 1.763.519.637 4.792.936.037
24 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
26 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 7.104.167 92.354.167

27 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 10.760.397.625 3.876.164.357


28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 104.740.000
29 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 16.899.780.231 111.854.388.372 438.091.920 8.103.182.517 15.144.984.584 6.222.570.535
30 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 206.387.500 200.993.750
31 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

32 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI


33 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 19.952.500.835 14.440.250.000
34 051 LEMBAGA SANDI NEGARA
35 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL
36 054 BADAN PUSAT STATISTIK 757.822.740 6.545.410.621 740.000 790.000

L. 102
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 7

BELANJA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA BELANJA


PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)
BELANJA DIBAYAR DI MUKA UANG MUKA BELANJA PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED
37 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 87.967.957.565 66.254.400.017
38 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 252.100.000 65.083.333 13.734.000 14.262.108
39 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 6.907.450
40 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2.856.624.067 260.514.944 25.670.400
41 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 9.384.618.464 712.446.220 250.923.137.347 90.187.167.001 3.889.545
42 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1.107.635.364 523.161.874 - - 48.998.998
43 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 0 0 19.365.750
44 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
45 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 505.140.250 1.862.404.001
46 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 0
47 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL - 35.033.993.658 0
48 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
49 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 7.563.932.398 2.356.973
50 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.106.967.511 648.055.157 643.133
51 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 169.696.650
52 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 789.495.046 550.903.953
53 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 118.950.000 406.099.700 523.248.645 2.412.258.150
54 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 215.993.334 1.500.000
55 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
56 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 41.268.829 10.527.120.568
57 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
58 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL
59 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 37.650.000
60 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
61 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA - 10.000.000
62 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA - 29.700.000
63 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.189.019.683 1.178.866.301 11.799.031 9.017.362
64 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 15.400.539.285 - 19.425.293.292 550.230.884 638.051.055
65 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
66 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 1.380.246.728 1.005.762.308
67 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 1.584.780.585 1.230.585.224
68 100 KOMISI YUDISIAL 559.583.369 674.113.259
69 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 548.969.141.640 602.395.200.644
70 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 790.244.840 260.893.507
71 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO
72 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 423.189.755 405.217.797
73 107 BADAN SAR NASIONAL 968.052.055 1.933.465.989

L. 103
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 7

BELANJA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA BELANJA


PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)
BELANJA DIBAYAR DI MUKA UANG MUKA BELANJA PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED AUDITED
74 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA
75 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 471.164.829 985.162.833
76 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 2.883.605.758 1.537.174.624
77 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN
78 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS BATAM 898.858.750 379.676.486 0 37.043.398.377 1.912.379.770

79 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME


80 114 SEKRETARIAT KABINET
81 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 5.025.042.908 1.562.128.875
82 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI - 29.375.000 333.909.000 352.909.000 2.998.000 0
83 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 1.476.394.959 743.528.488 29.025.488.181 26.988.647.432
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS
84 118
SABANG
85 119 BADAN KEAMANAN LAUT 97.629.366.477
86 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
87 121 BADAN EKONOMI KREATIF 1.801.698.696
JUMLAH PADA K/L 6.794.787.567.519 2.366.085.086.722 2.418.698.315.910 524.353.516.484 315.266.960.092 170.654.194.293
88 999.01 PENGELOLAAN UTANG
89 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
90 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
91 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
92 999.05 TRANSFER KE DAERAH
93 999.07 BELANJA SUBSIDI
94 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 269.712.948.745 286.697.169.642
95 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
96 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
97 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA K/L BUN 269.712.948.745 286.697.169.642 0 0 0 0
TOTAL 7.064.500.516.264 2.652.782.256.364 2.418.698.315.910 524.353.516.484 315.266.960.092 170.654.194.293

L. 104
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 8.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PIUTANG PERPAJAKAN BERDASARKAN JENIS PAJAK
PER 31 DESEMBER 2016
(dalam Rupiah)
Kode Akun Nama Akun Nilai
115121 Piutang PPh Pasal 21 1.704.927.700.360
115122 Piutang PPh Pasal 22 487.705.803.923
115124 Piutang PPh Pasal 23 2.121.252.735.304
115125 Piutang PPh Pasal 25/29 Orabf Pribadi 2.645.135.677.586
115126 Piutang PPh Pasal 25/29 Badan 29.386.469.661.351
115127 Piutang PPh Pasal 26 3.833.151.946.601
115128 Piutang PPh Final 2.396.738.588.960
115131 Piutang PPN Dalam Negeri 35.586.262.392.153
115141 Piutang PPnBM Dalam Negeri 621.894.238.465
115153 Piutang PBB Perkebunan 1.045.702.271.712
115154 Piutang PBB Kehutanan 720.005.431.250
115155 Piutang PBB Pertambangan 9.481.006.296.375
115159 Piutang PBB Lainnya 16.625.406.028
115172 Piutang Pajak Tidak Langsung Lainnya 12.312.479.961
115173 Piutang Bunga Penagihan PPh 8.661.383.631.468
115174 Piutang Bunga Penagihan PPN 3.520.336.166.080
115175 Piutang Bungan Penagihan PPnBM 36.617.969.637
Jumlah Piutang Pajak Bruto 102.277.528.397.214

116112 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Pajak PPh Non (29.679.010.467.169)
116113 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Pajak PPN (24.699.591.202.924)
116114 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Pajak PPnBM (565.597.588.575)
116115 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Pajak PBB dan (7.417.665.279.983)
116117 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Pajak Lainnya (8.143.199.174.313)
Jumlah Penyisihan Piutang Tidak Tertagih (70.505.063.712.964)

Piutang Pajak Neto 31.772.464.684.250,00

L. 105
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 8.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PIUTANG PERPAJAKAN BERDASARKAN JENIS DAN UMUR PAJAK
PER 31 DESEMBER 2016
(dalam Rupiah)
Kode Akun Nama Akun ≤ 1 Thn 1 Thn < UT ≤ 2 Thn 2 Thn < UT ≤ 3 Thn 3 Thn < UT ≤ 4 Thn 4 Thn < UT ≤ 5 Thn > 5 Thn JUMLAH

115121 Piutang PPh Pasal 21 463.604.754.841 276.752.698.172 133.099.581.354 116.950.315.348 51.820.352.677 662.699.997.968 1.704.927.700.360
115122 Piutang PPh Pasal 22 19.805.964.148 3.744.564.669 3.945.864.874 14.160.783.559 19.401.074.155 426.647.552.517 487.705.803.923
115124 Piutang PPh Pasal 23 432.928.109.168 156.168.217.072 230.874.100.608 139.682.071.348 331.972.675.632 829.627.561.476 2.121.252.735.304
115125 Piutang PPh Pasal 25/29 Orabf Pribadi 709.698.159.199 472.021.976.571 166.880.050.039 269.867.819.402 204.959.423.389 821.708.248.986 2.645.135.677.586
115126 Piutang PPh Pasal 25/29 Badan 9.877.035.707.203 4.023.548.135.305 2.147.104.307.310 2.090.693.893.730 1.359.772.594.791 9.888.315.023.011 29.386.469.661.351
115127 Piutang PPh Pasal 26 1.115.047.307.632 603.638.051.774 473.015.792.326 153.970.067.813 92.661.063.090 1.394.819.663.966 3.833.151.946.601
115128 Piutang PPh Final 1.260.499.173.251 433.787.411.218 395.297.608.926 103.034.456.075 21.491.389.412 182.628.550.079 2.396.738.588.960
115131 Piutang PPN Dalam Negeri 8.747.591.931.929 9.958.924.310.340 3.119.084.784.785 2.760.287.813.807 1.610.434.253.540 9.389.939.297.752 35.586.262.392.153
115141 Piutang PPnBM Dalam Negeri 46.954.319.399 33.048.279.031 23.012.164.066 418.979.948.082 6.045.283.031 93.854.244.856 621.894.238.465
115153 Piutang PBB Perkebunan 382.961.195.934 175.967.402.777 153.433.615.934 67.568.677.661 55.908.846.543 209.862.532.863 1.045.702.271.712
115154 Piutang PBB Kehutanan 267.827.544.723 67.392.869.428 61.702.727.675 40.261.541.879 39.689.842.355 243.130.905.190 720.005.431.250
115155 Piutang PBB Pertambangan 294.915.125.372 739.880.743.668 772.074.968.519 1.511.481.038.351 532.558.835.910 5.630.095.584.555 9.481.006.296.375
115159 Piutang PBB Sektor Lainnya 8.118.158.265 8.507.247.763 - - - - 16.625.406.028
115172 Piutang Pajak Tidak Langsung Lainnya 7.212.000 11.786.555.641 514.443.870 - - 4.268.450 12.312.479.961
115173 Piutang Bunga Penagihan PPh 5.439.192.914.659 797.383.056.882 137.936.247.391 95.642.663.054 270.530.157.061 1.920.698.592.421 8.661.383.631.468
115174 Piutang Bunga Penagihan PPN 3.110.992.639.668 173.251.504.717 122.102.637.143 46.579.227.279 4.607.008.767 62.803.148.506 3.520.336.166.080
115175 Piutang Bungan Penagihan PPnBM 33.159.224.061 1.911.087.594 1.098.570.151 - 447.182.937 1.904.894 36.617.969.637
Jumlah 32.210.339.441.452 17.937.714.112.623 7.941.177.464.971 7.829.160.317.388 4.602.299.983.290 31.756.837.077.491 102.277.528.397.214

L. 106
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) LAMPIRAN 8.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PENYISIHAN PIUTANG PERPAJAKAN PER KUALITAS
PER 31 DESEMBER 2016

(dalam Rupiah)
Kode Akun Nama Akun LANCAR KURANG LANCAR DIRAGUKAN MACET JUMLAH
115121 Piutang PPh Pasal 21 711.914.031 27.415.894.846 103.902.174.645 1.078.698.201.135 1.210.728.184.658
115122 Piutang PPh Pasal 22 21.904.700 744.591.786 2.028.871.779 471.744.774.854 474.540.143.119
115124 Piutang PPh Pasal 23 731.371.134 22.303.175.245 98.635.713.164 1.553.949.049.567 1.675.619.309.110
115125 Piutang PPh Pasal 25/29 Orabf Pribadi 436.533.675 38.994.762.075 192.919.523.749 1.780.412.602.611 2.012.763.422.109
115126 Piutang PPh Pasal 25/29 Badan 19.127.726.882 424.575.261.731 1.516.827.325.249 18.258.102.004.972 20.218.632.318.834
115127 Piutang PPh Pasal 26 1.709.201.563 23.562.675.050 283.322.099.931 2.688.576.266.757 2.997.170.243.302
115128 Piutang PPh Final 3.242.655.487 47.847.698.449 227.087.306.614 811.379.185.487 1.089.556.846.038
115131 Piutang PPN Dalam Negeri 10.600.177.778 465.531.922.797 4.512.596.220.785 19.710.862.881.564 24.699.591.202.924
115141 Piutang PPnBM Dalam Negeri 51.942.523 2.954.323.451 18.295.144.883 544.296.177.718 565.597.588.575
115153 Piutang PBB Perkebunan 1.914.805.980 32.940.101.871 61.738.762.102 209.862.532.863 306.456.202.816
115154 Piutang PBB Kehutanan 1.339.137.724 12.909.559.710 39.975.692.117 243.130.905.190 297.355.294.741
115155 Piutang PBB Pertambangan 1.474.575.627 150.287.038.071 1.022.019.937.131 5.639.180.916.030 6.812.962.466.859
115159 Piutang PBB Sektor Lainnya 40.590.791 850.724.776 - - 891.315.568
115172 Piutang Pajak Tidak Langsung Lainnya 36.060 256.896.600 4.608.794.821 518.712.320 5.384.439.801
115173 Piutang Bunga Penagihan PPh 3.530.748.208 167.777.011.715 323.897.107.419 5.625.175.607.889 6.120.380.475.231
115174 Piutang Bunga Penagihan PPN 2.707.829.102 104.504.141.013 31.101.669.655 1.867.008.975.454 2.005.322.615.224
115175 Piutang Bungan Penagihan PPnBM 78.816.054 962.016.406 162.181.041 10.908.630.556 12.111.644.058
JUMLAH 47.719.967.319 1.524.417.795.594 8.439.118.525.086 60.493.807.424.965 70.505.063.712.964

L. 107
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 8.D

PIUTANG PERPAJAKAN MACET, PIUTANG PAJAK DALUARSA


PER 31 DESEMBER 2016
(dalam rupiah)

Kode Akun Nama Akun PIUTANG MACET DALUARSA


115121 Piutang PPh Pasal 21 1.080.367.377.196 398.586.175.827
115122 Piutang PPh Pasal 22 471.821.202.558 18.697.266.200
115124 Piutang PPh Pasal 23 1.554.496.576.565 578.059.801.786
115125 Piutang PPh Pasal 25/29 Orabf Pribadi 1.781.566.585.013 577.779.310.224
115126 Piutang PPh Pasal 25/29 Badan 18.279.052.912.741 5.843.574.141.676
115127 Piutang PPh Pasal 26 2.689.017.827.489 913.317.147.846
115128 Piutang PPh Final 814.575.220.700 88.053.925.737
115131 Piutang PPN Dalam Negeri 19.778.306.223.517 3.984.549.542.298
115141 Piutang PPnBM Dalam Negeri 545.372.209.571 49.138.671.331
115153 Piutang PBB Perkebunan 209.862.532.863 132.941.728.769
115154 Piutang PBB Kehutanan 243.130.905.190 169.821.026.566
115155 Piutang PBB Pertambangan 5.639.180.916.030 5.191.880.484.756
115159 Piutang PBB Sektor Lainnya - -
115172 Piutang Pajak Tidak Langsung Lainnya 518.712.320 4.268.450
115173 Piutang Bunga Penagihan PPh 5.627.788.499.896 2.486.296.622.392
115174 Piutang Bunga Penagihan PPN 1.869.383.026.702 1.317.780.393.544
115175 Piutang Bungan Penagihan PPnBM 10.908.630.556 2.688.455.597
Jumlah 60.595.349.358.907 21.753.168.962.997

L. 108
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 9

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PIUTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 AUDITED
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETTO BRUTO PENYISIHAN NETTO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 9.090.909 (45.455) 9.045.454 0

2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 416.058.291 (24.751.291) 391.307.000 2.798.456.877 (13.992.282) 2.784.464.595

3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1.394.900.083 (6.974.501) 1.387.925.582 6.054.726.802 (30.273.625) 6.024.453.177

4 005 MAHKAMAH AGUNG 1.105.900.273 (5.529.501) 1.100.370.772 435.454.964 (2.177.275) 433.277.689

5 006 KEJAKSAAN AGUNG 16.469.136.490.076 (10.876.753.748.931) 5.592.382.741.145 15.734.835.953.479 (9.253.575.787.989) 6.481.260.165.490

6 007 SEKRETARIAT NEGARA - 0

7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 30.128.880.207 (1.061.669.593) 29.067.210.614 27.094.681.945 (2.252.448.681) 24.842.233.264

8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 48.319.064.441 (246.956.513) 48.072.107.928 52.562.787.773 (1.075.301.249) 51.487.486.524

9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 55.565.414.055 (29.001.824.489) 26.563.589.566 30.050.020.787 (25.104.195.401) 4.945.825.386

10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 403.072.920.313 (370.942.642.503) 32.130.277.810 428.848.797.907 (353.087.138.108) 75.761.659.799

11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 66.466.545.369 (45.761.030.878) 20.705.514.491 98.972.695.536 (45.185.926.365) 53.786.769.171

12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 6.525.784.684 (33.474.698) 6.492.309.986 67.115.252.226 (333.862.386) 66.781.389.840

13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 52.918.032.744 (28.017.760.178) 24.900.272.566 31.734.846.301 (28.017.265.030) 3.717.581.271

14 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 10.298.154.923.302 (9.904.645.738.869) 393.509.184.433 27.990.950.604.810 (2.397.934.640.124) 25.593.015.964.686

15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 326.073.373.974 (19.480.385.764) 306.592.988.210 421.052.202.613 (15.373.048.056) 405.679.154.557

16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 89.765.100 (44.882.550) 44.882.550 89.765.100 (44.949.270) 44.815.830

17 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 28.597.016.130 (1.712.825.512) 26.884.190.618 54.076.509.981 (3.801.981.284) 50.274.528.697

18 025 KEMENTERIAN AGAMA 7.173.062.113 (1.934.053.371) 5.239.008.742 27.321.686.073 (1.433.713.723) 25.887.972.350

19 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN - 16.468.200.818 (5.491.797.855) 10.976.402.963

20 027 KEMENTERIAN SOSIAL 592.572.520 592.572.520 9.250.885.620 (46.254.428) 9.204.631.192

21 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 3.348.682.292.148 (2.768.584.028.015) 580.098.264.133 2.979.136.350.489 (2.268.010.838.734) 711.125.511.755

22 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 23.285.773.028 (18.971.641.955) 4.314.131.073 23.727.548.407 (18.982.659.415) 4.744.888.992

23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 132.981.721.029 (33.428.683.631) 99.553.037.398 99.327.073.946 (25.719.769.494) 73.607.304.452

24 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN - 2.231.930.000 (11.159.650) 2.220.770.350

25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 274.402.796 (1.372.014) 273.030.782 441.961.357 (2.209.806) 439.751.551

26 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 634.814.177 (3.176.394) 631.637.783 1.480.432.352 (7.402.162) 1.473.030.190

27 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 8.244.768.412 (41.223.751) 8.203.544.661 9.949.859.598 (49.749.297) 9.900.110.301

28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 1.671.603.006 (433.890.163) 1.237.712.843 2.105.337.842 (436.058.836) 1.669.279.006

29 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 89.819.732.912 (20.254.200.128) 69.565.532.784 101.750.004.233 (22.803.210.793) 78.946.793.440

30 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 83.574.572.683 (82.539.335.971) 1.035.236.712 85.571.729.417 (84.900.622.936) 671.106.481

31 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK - 0

L. 109
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 9

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PIUTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 AUDITED
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETTO BRUTO PENYISIHAN NETTO
32 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 19.249.300 (96.247) 19.153.053 166.639.872 (833.199) 165.806.673

33 050 BADAN INTELIJEN NEGARA - 0

34 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 1.610.809.000 (8.054.045) 1.602.754.955 0

35 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 230.061.328 (1.150.307) 228.911.021 0

36 054 BADAN PUSAT STATISTIK 114.135.013 (82.339.838) 31.795.175 620.862.596 (86.399.169) 534.463.427

37 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 51.685.200 (258.427) 51.426.773 78.284.760 (391.424) 77.893.336

38 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 3.210.082.951 (2.509.760.924) 700.322.027 4.104.116.376 (1.244.994.536) 2.859.121.840

39 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 16.800.000 (84.000) 16.716.000 0

40 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.995.086.538.116 (1.842.980.350.838) 152.106.187.278 2.946.352.645.936 (1.842.671.970.539) 1.103.680.675.397

41 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 6.557.830.056 (58.605.274) 6.499.224.782 13.761.723.164 (93.748.847) 13.667.974.317

42 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 165.105.270 (825.527) 164.279.743 1.754.051.958 (8.770.260) 1.745.281.698

43 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - 0

44 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 269.091.767 (1.345.459) 267.746.308 124.088.120 (620.441) 123.467.679

45 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 259.272.799 (15.907.963) 243.364.836 522.838.014 (27.090.852) 495.747.162

46 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 21.395.514 (106.978) 21.288.536 91.352.816 (456.765) 90.896.051

47 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 567.795.361 (2.838.977) 564.956.384 1.576.478.193 1.576.478.193

48 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA - 0

49 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 35.517.183.551 (177.585.918) 35.339.597.633 53.455.642.207 (267.278.211) 53.188.363.996

50 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 244.582.500 (1.127.750) 243.454.750 0

51 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 61.561.636 (307.808) 61.253.828 315.408.994 (1.577.045) 313.831.949

52 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - - - 97.222.000 (486.110) 96.735.890

53 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 5.727.068.862 (1.509.021.807) 4.218.047.055 4.348.850.954 (648.617.332) 3.700.233.622

54 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 4.961.232.668 (1.839.247.654) 3.121.985.014 4.328.217.061 (38.013.811) 4.290.203.250

55 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 36.077.619.188 (34.087.997.162) 1.989.622.026 23.621.093.802 (21.185.759.334) 2.435.334.468

56 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 12.517.202.399 (62.586.011) 12.454.616.388 498.773.542 (2.493.868) 496.279.674

57 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 2.330.391.732 (11.651.958) 2.318.739.774 25.911.608.077 (129.558.040) 25.782.050.037

58 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 7.500.000 (37.500) 7.462.500 84.286.808 (310.000) 83.976.808

59 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2.217.558 (2.217.558) - 496.156.500 (71.620.890) 424.535.610

60 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 214.777.332 (1.073.886) 213.703.446 0

61 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 312.000.038 (33.859) 311.966.179 298.664.780 298.664.780

62 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 306.625.945 (305.954.320) 671.625 526.280.088 (307.052.591) 219.227.497

L. 110
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 9

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PIUTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 AUDITED
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETTO BRUTO PENYISIHAN NETTO
63 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN - - - - - 0

64 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 1.471.682.930 (737.796.830) 733.886.100 2.007.730.914 (132.265.341) 1.875.465.573

65 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA - - - 11.700.000 (58.500) 11.641.500

66 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 530.435.855.479 (3.888.094.053) 526.547.761.426 534.231.138.102 (3.678.314.321) 530.552.823.781

67 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 170.464.012 (852.320) 169.611.692 0

68 100 KOMISI YUDISIAL - 4.198.210.301 (4.198.210.301) 0

69 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA - 0

70 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 3.006.827.244 (3.006.827.244) - 3.709.724.050 (3.014.072.981) 695.651.069

71 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 306.213.128 (148.286.875) 157.926.253 306.213.128 (148.286.875) 157.926.253

72 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 276.995.840 (1.384.980) 275.610.860 86.050.970 (430.255) 85.620.715

73 107 BADAN SAR NASIONAL 28.928.600.000 (20.047.790.000) 8.880.810.000 19.593.033.085 (19.233.208.165) 359.824.920

74 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 188.373.759.460 (144.480.347.989) 43.893.411.471 51.010.439.624 (51.010.439.624) 0

75 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 1.358.195.740 (6.790.978) 1.351.404.762 0

76 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 97.647.995 (488.240) 97.159.755 0

77 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN - 0

78 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS BATAM 5.468.098.090 5.468.098.090 12.855.168.409 12.855.168.409

79 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME - 0

80 114 SEKRETARIAT KABINET - 0

81 115 BADAN PENGAWAS PEMILU - 0

82 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 3.556.610.069 (1.107.435.041) 2.449.175.028 5.376.898.102 (2.199.311.979) 3.177.586.123

83 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 48.450.189.284 (41.148.003.728) 7.302.185.556 47.079.872.022 (37.110.166.750) 9.969.705.272

84 118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG 1.214.284.421 (6.198.266) 1.208.086.155 1.542.778.229 (7.713.891) 1.535.064.338

85 119 BADAN KEAMANAN LAUT - - - 0

86 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 1.027.431.096 (5.137.155) 1.022.293.941 1.873.152.054 (9.365.760) 1.863.786.294

87 121 BADAN EKONOMI KREATIF 0 0 - 0


JUMLAH PADA K/L 34.405.512.144.647 (26.302.177.848.313) 8.103.334.296.334 52.072.453.152.861 (16.541.258.322.261) 35.531.194.830.600

88 999.01 PENGELOLAAN UTANG - 0 -

89 999.02 PENGELOLAAN HIBAH - - -

90 999.03 INVESTASI PEMERINTAH 140.287.825.516 (96.382.237.187) 43.905.588.329 142.209.725.798 -97451757488 44.757.968.310

91 999.04 PENERUSAN PINJAMAN - -

92 999.05 TRANSFER KE DAERAH 16.865.867.945.164 - 16.865.867.945.164 8.482.321.840.866 0 8.482.321.840.866

L. 111
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 9

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PIUTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 AUDITED
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETTO BRUTO PENYISIHAN NETTO
93 999.07 BELANJA SUBSIDI 295.630.919.267 (1.745.301.513) 293.885.617.754 564.366.732.897 -2821833663 561.544.899.234

94 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 6.438.382.772 (620.922.179) 5.817.460.593 19.402.788.874 (148.011.111) 19.254.777.763

95 999.99 TRANSAKSI KHUSUS 105.603.907.467.107 (84.783.068.235.977) 20.820.839.231.130 98.335.121.997.834 -8,54954E+13 12.839.738.624.156

96 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT - -

97 999.999 BADAN LAINNYA - -


JUMLAH PADA BUN 122.912.132.539.826 (84.881.816.696.856) 38.030.315.842.970 107.543.423.086.269 (85.595.804.975.940) 21.947.618.110.329
TOTAL 157.317.644.684.473 (111.183.994.545.169) 46.133.650.139.304 159.615.876.239.130 (102.137.063.298.201) 57.478.812.940.929

L. 112
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited )
LAMPIRAN 10

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


RINCIAN PIUTANG EKS BANK DALAM LIKUIDASI
PER 31 DESEMBER 2016

Setoran Kas Ke Rekg. BUN. 502.000000980 Total Pengembalian Saldo Hak Tagih
Jumlah Hak Tagih Atau
No. ASAL BANK BDL Pengembalian s.d Desember Pengembalian Periode Tahun Pengembalian Periode s.d. 31 Desember 2016 31 Desember 2016
Saldo Awal
2006 2007 s.d. 2015 Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 = Jumlah 4 s.d. 6 8=3-7
BDL eks Dana Talangan
1 PT. Bank Anrico 210.080.728.375,73 9.532.957.340,07 62.267.978.672,78 156.174.009,00 71.957.110.021,85 138.123.618.353,88
2 PT. Bank Guna Internasional 251.055.008.000,00 183.555.008.000,00 52.399.917.573,29 1.120.000.076,92 237.074.925.650,21 13.980.082.349,79
3 PT. Bank Harapan Sentosa 3.866.182.312.852,07 585.728.056.499,00 102.860.901.513,44 2.202.855.153,08 690.791.813.165,52 3.175.390.499.686,55
4 PT. Bank Citrahasta Dhanamanunggal 201.802.166.935,30 25.098.188.837,19 8.293.919.860,00 118.181.818,00 33.510.290.515,19 168.291.876.420,11
5 PT. Bank Kosagraha Semesta Sejahtera 201.812.614.291,48 46.872.202.071,00 49.597.486.266,83 2.148.545.433,00 98.618.233.770,83 103.194.380.520,65
6 PT. Bank Mataram Dhanarta 336.763.209.866,98 31.186.000.000,00 9.507.058.537,00 0,00 40.693.058.537,00 296.070.151.329,98
7 PT. Bank Pasific 2.133.366.434.839,63 332.023.076.267,80 274.610.974.045,96 1.426.036.596,00 608.060.086.909,76 1.525.306.347.929,87
8 PT. Sejahtera Bank Umum 1.687.349.515.372,53 857.387.217.393,65 309.972.574.610,15 54.209.416.032,00 1.221.569.208.035,80 465.780.307.336,73
9 PT. South East Asia Bank 899.399.023.305,99 99.302.719.380,89 97.482.364.439,79 0,00 196.785.083.820,68 702.613.939.485,31
10 PT. Bank Dwipa Semesta 110.105.997.130,87 6.970.134.600,00 27.654.560.911,00 0,00 34.624.695.511,00 75.481.301.619,87
11 PT. Astria Raya Bank 578.918.260.698,77 131.949.603.600,00 65.755.557.792,42 1.999.820.127,00 199.704.981.519,42 379.213.279.179,35
12 PT. Bank Pinaesaan 681.084.490.919,58 18.456.680.100,11 45.869.256.533,52 486.826.995,00 64.812.763.628,63 616.271.727.290,95
13 PT. Bank Jakarta 210.994.000.000,00 120.959.930.061,67 90.034.069.938,00 0,00 210.993.999.999,67 0,33
14 PT. Bank Industri 511.470.229.326,68 279.124.000.000,00 82.784.841.380,00 501.804.747,00 362.410.646.127,00 149.059.583.199,68
15 PT. Bank Umum Majapahit Jaya 8.554.789.642,67 2.500.000.000,00 0,00 0,00 2.500.000.000,00 6.054.789.642,67
Total BDL Eks Dana Talangan 11.888.938.781.558,30 2.730.645.774.151,38 1.279.091.462.074,18 64.369.660.987,00 4.074.106.897.212,56 7.814.831.884.345,72

Setoran Kas Ke Rekg. BUN. 502.000000980 Total Pengembalian Saldo Hak Tagih
Jumlah Hak Tagih Atau
No. ASAL BANK BDL Pengembalian s.d Desember Pengembalian Periode Tahun Pengembalian Periode s.d. 31 Desember 2016 31 Desember 2016
Saldo Awal
2006 2007 s.d. 2015 Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 = Jumlah 4 s.d. 6 8=3-7
BDL eks Dana Penjaminan
1 PT Bank Asiatic 886.579.224.443,83 5.000.000.000,00 63.000.000.000,00 18.021.777.845,00 86.021.777.845,00 800.557.446.598,83
2 PT Bank Dagang Bali 1.331.516.911.477,24 - 416.452.235.479,00 0,00 416.452.235.479,00 915.064.675.998,24
3 PT Bank Global Internasional 804.234.270.395,51 - 226.260.000.000,00 98.535.436.482,00 324.795.436.482,00 479.438.833.913,51
4 PT Bank Ratu 71.817.985.352,00 - 30.000.000.000,00 0,00 30.000.000.000,00 41.817.985.352,00
5 PT Bank Prasidha Utama 227.134.559.144,00 4.000.000.000,00 16.898.914.545,52 0,00 20.898.914.545,52 206.235.644.598,48
Total BDL Eks Dana Penjaminan 3.321.282.950.812,58 9.000.000.000,00 752.611.150.024,52 116.557.214.327,00 878.168.364.351,52 2.443.114.586.461,06

TOTAL SALDO PIUTANG BDL 15.210.221.732.370,90 TOTAL PIUTANG EKS BANK DALAM LIKUIDASI 4.952.275.261.564,08 10.257.946.470.806,80

L. 113
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


RINCIAN ASET KREDIT EKS BPPN
Per 31 Desember 2016 (Audited )

Penyelesaian
Dikelola Kantor Pusat
Uraian Debitur ATK di PUPN Kewajiban Pemegang Grand Total
(debitur ATK)
Saham (PKPS)
JUMLAH 18.695.268.744.758 23.596.898.822.480 26.096.246.515.902 68.388.414.083.140

1. Aset Kredit Yang Telah Dilakukan Pengurusan Oleh PUPN *


a Asset Transfer Kit (ATK)
Mata Uang Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
2016 2016 2015 2015
(unaudited) nilai konversi (audited) nilai konversi
Dollar Amerika 647.218.048 8.696.021.698.047 647.264.080 8.929.007.990.149
Rupiah 7.548.387.319.181 7.548.387.319.181 7.609.130.512.352 7.609.130.512.352
Yen Jepang 5.615.941.859 648.107.208.626 5.615.941.859 643.161.248.631
Euro 13.451.790 190.498.192.001 13.451.790 202.714.165.754
17.083.014.417.856 17.384.013.916.886
b Non Asset Transfer Kit (Non ATK) telah PB/PJPN
Mata Uang Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
2016 2016 2015 2015
(unaudited) nilai konversi (audited) nilai konversi
Dollar Amerika 28.356.585 380.999.074.313 28.356.585 391.179.088.282
Rupiah 1.231.255.252.589 1.231.255.252.589 1.237.728.721.696 1.237.728.721.696
1.612.254.326.902 1.628.907.809.978
*Aset kredit Non ATK telah memperhatikan tahap pengurusan yang telah PB/PJPN

L. 114
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


RINCIAN ASET KREDIT EKS BPPN
Per 31 Desember 2016 (Audited )

a+b Total
Mata Uang Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
2016 2016 2015 2015
(unaudited) nilai konversi (audited) nilai konversi
Dollar Amerika 675.574.633 9.077.020.772.361 675.620.665 9.320.187.078.431
Rupiah 8.779.642.571.770 8.779.642.571.770 8.846.859.234.048 8.846.859.234.048
Yen Jepang 5.615.941.859 648.107.208.626 5.615.941.859 643.161.248.631
Euro 13.451.790 190.498.192.001 13.451.790 202.714.165.754
Jumlah 18.695.268.744.758 19.012.921.726.864

2. Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham


Nama Obligor Bank Asal Saldo 31 Desember Mutasi Saldo 31 Desember
2016 TA 2016 2015
nilai konversi (audited)
Agus Anwar Bank Pelita Istismarat 577.812.000.000 0 577.812.000.000
Atang Latief Bank Indonesia Raya 155.727.000.000 0 155.727.000.000
Bank Namura 170.144.000.000
Baringin Marulam Hasiholan
170.144.000.000
Panggabean & Joseph Januardy
0
David Nusa Wijaya/Tarunojoyo Bank Servitia 4.308.730.000.000
Nusa 4.308.730.000.000 0
Dewanto Kurniawan Bank Deka 0 0 0
Fadel Muhammad Bank Intan 136.430.000.000 0 136.430.000.000
Hengky Wijaya Bank Tata Internasional 596.794.000.000 0 596.794.000.000
I.M. Sudiarta/IGD Darmawan Bank Aken 509.986.363.636 0 509.986.363.636
Kaharudin Ongko Bank Umum Nasional 7.840.818.236.745 -5.587.309.999 7.846.405.546.744
Lidia Muchtar Bank Tamara 188.483.118.182 0 188.483.118.182
Marimutu Sinivasan Bank Putra Multikarsa 790.557.000.000 0 790.557.000.000

L. 115
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


RINCIAN ASET KREDIT EKS BPPN
Per 31 Desember 2016 (Audited )

Samadikun Hartono Bank Modern 2.526.360.229.248 0 2.526.360.229.248


Santoso Sumali Bank Metropolitan 70.460.000.000 0 70.460.000.000
Santoso Sumali Bank Bahari 406.415.000.000 0 406.415.000.000
Trijono Gondokusumo Bank Putera Surya Perkasa4.893.525.874.669 -90.895.625.331 4.984.421.500.000
Ulung Bursa Bank Lautan Berlian 424.656.000.000 0 424.656.000.000
Jumlah 23.596.898.822.480 -96.482.935.330 23.693.381.757.810
Catatan:
*) Saldo PKPS Bank Deka per 31 Desember 2013 terdapat koreksi yang semula sebesar Rp63.834.063.875,36 menjadi sebesar

3. a) Dikelola Kantor Pusat (Debitur ATK)


Mata Uang Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
2016 2016 2015 2015
(unaudited) nilai konversi (audited) nilai konversi
Rupiah 11.374.924.718.393 11.374.924.718.393 11.333.085.674.514 11.333.085.674.514
Dollar Amerika 890.656.523 11.966.861.043.028 859.027.416 11.850.283.205.513
Yen Jepang 998.413.744 115.221.838.285 998.413.744 114.342.535.301
Deutschmark 0 0 0 0
Euro ** 77.700 1.100.352.435 77.700 1.170.914.136
Dollar Australia 1.332.783 12.960.395.055 1.332.783 13.413.341.357
Poundsterling** 0 0 0 0
Jumlah 23.471.068.347.196 23.312.295.670.821

L. 116
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


RINCIAN ASET KREDIT EKS BPPN
Per 31 Desember 2016 (Audited )

b) ATK Lainnya
Mata Uang Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember 2015
2016 2016 2015 nilai konversi
(unaudited) nilai konversi (audited)
Rupiah 271.003.330.924 271.003.330.924 271.003.330.924 271.003.330.923,94
Koreksi ATK yang tercatat non ATK
Koreksi ATK sesuai LHP BPK TA Rupiah 1.980.529.395.026 1.980.529.395.026 1.980.529.395.026 1.980.529.395.026,31
2012 Dollar Amerika 26.403.989 354.763.991.501 26.403.989 364.243.023.426,75
Eraska Tristi Rupiah 893.182.300 893.182.300 893.182.300 893.182.300,00
PT Teratai Mahkota Rupiah 17.331.000 17.331.000 17.331.000 17.331.000,00
Penyerahan Aset Kredit 2016 yang Rupiah 17.970.937.955 17.970.937.955 0 -
belum tercatat pada KPKNL
Total 2.625.178.168.706 2.616.686.262.677,00

Catatan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
Kurs Tengah BI
1 Dollar Amerika 13.436 13.795
2 Yen Jepang 115 115
3 Deutschmark 7.241 7.705
4 Euro 14.162 15.070
5 Dollar Australia 9.724 10.064
6 Poundsterling 16.508 20.451
7 Dollar Singapura 9.299 9.751

L. 117
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.B
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET KREDIT EKS KELOLAAN PT PPA
PER 31 DESEMBER 2016

Grand Total Per 31


Telah Dilakukan
Dikelola Kantor Pusat Desember 2016
Pengurusan Oleh PUPN
(unaudited)
TOTAL 3.909.265.229.696 4.261.707.812.149 8.170.973.041.845

1. Debitur Yang Telah Diserahkan Pengurusan Piutang Negaranya kepada PUPN


Mata Uang Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
2016 2016 2015 2015
(unaudited) nilai konversi (audited) nilai konversi
Dollar Amerika 106.862.769 1.435.808.165.144 106.885.339 1.474.483.247.145
Dollar Singapore 79.397 738.310.536 79.397 774.219.620
Rupiah 2.450.929.499.760 2.450.929.499.760 2.451.790.930.137 2.451.790.930.137
Yen Jepang 141.216.723 16.297.101.738 141.216.723 16.172.732.171
Deutchmark 758.513 5.492.152.518 758.513 5.844.344.790
Jumlah 3.909.265.229.696 3.949.065.473.864

2. Debitur Dikelola Kantor Pusat DJKN c.q. Direktorat PKNSI


Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
Nama Debitur Bank Asal 2016 2015
(unaudited) (audited)
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 1.299.150.000 1.299.150.000
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 108.990.024 108.990.024
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 34.584.020.410 34.584.020.410
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 69.168.040.820 69.168.040.820
Dirgantara Indonesia PT BBD (Mandiri) 62.099.370.000 62.099.370.000
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 30.938.810.689 30.938.810.689
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 112.771.449.858 112.771.449.858
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 425.983.823.549 425.983.823.549
Dirgantara Indonesia PT Mandiri 8.693.911.800 8.693.911.800
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Fasilitas Restructuring 91.489.249.097 91.489.249.097
Dok & Perkapalan Kodja Bahari PT Fasilitas Restructuring 1.212.685.353.878 1.212.685.353.878
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 26.981.928.648 26.981.928.648
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 615.025.707.374 615.025.707.374
Perusahaan Perdagangan Indonesia PT Fasilitas Restructuring 45.000.000.000 45.000.000.000
Jumlah 2.736.829.806.146 2.736.829.806.146
L. 118
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.B
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET KREDIT EKS KELOLAAN PT PPA
PER 31 DESEMBER 2016

Group Texmaco (dalam perkara)*


Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
No. Debitur Mata Uang 2016 2016 2015 2015
(unaudited) nilai konversi (audited) nilai konversi
Rupiah 151.367.074.750 151.367.074.750 151.367.074.750 151.367.074.750
1 Jaya Perkasa Engineering, PT
Dollar Amerika 38.822.432 521.618.196.352 38.822.432 535.555.449.440
Rupiah 459.555.536 459.555.536 459.555.536 459.555.536
2 Polysindo Eka Perkasa, PT
Dollar Amerika 960.092 12.899.796.112 960.092 13.244.469.140
Rupiah 365.572.613 365.572.613 365.572.613 365.572.613
3 Texmaco Jaya, PT
Dollar Amerika 2.435 32.716.660 2.435 33.590.825
4 Wastra Indah, PT Rupiah 10.493.948 10.493.948 10.493.948 10.493.948
Rupiah 470.399.713.486 470.399.713.486 470.399.713.486 470.399.713.486
5 PT Bina Prima Perdana
Dollar Amerika 25.540.008 343.155.547.488 25.540.008 352.324.410.360
Grand Total 1.500.308.666.945 1.523.760.330.098
* Berdasarkan Perjanjian dengan PT. PPA tahun 2013

5 Debitur eks kelolaan PT PPA sesuai LHP BPK tahun anggaran 2013
Saldo 31 Desember Saldo 31 Desember
No Nama debitur Mata uang 2016 2015
(unaudited) (audited)
1 PT Citra Makmur Asia Rupiah 24.561.586.875 24.561.586.875
2 Abdul Hadi Rupiah 4.911.933 4.911.933
3 Faridah Rupiah 2.528.941 2.528.941
4 Haryanto Rupiah 59.267 59.267
5 Zainal Abidin Rupiah 252.041 252.041
Total 24.569.339.058 24.569.339.058

L. 119
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 11.B
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET KREDIT EKS KELOLAAN PT PPA
PER 31 DESEMBER 2016

Catatan
Per 31 Desember 2016 Per 31 Desember Per 31 Desember 2014
Kurs Tengah BI
2015
1 Dollar Amerika 13.436 13.795 12.440
2 Yen Jepang 115 115 104
3 Deutschmark 7.241 7.705 7.738
4 Euro 14.162 15.070 15.133
5 Dollar Australia 9.724 10.064 10.218
6 Poundsterling 16.508 20.451 19.370
7 Dollar Singapura 9.299 9.751 9.422

L. 120
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 12

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


BAGIAN LANCAR TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalan Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
No BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETTO BRUTO PENYISIHAN NETTO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT - 0
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 250.000.000 (1.250.000) 248.750.000 250.000.000 (1.250.000) 248.750.000
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 66.446.296 (2.901.630) 63.544.666 52.046.296 (2.829.630) 49.216.666
4 005 MAHKAMAH AGUNG 1.124.843.461 (867.553.955) 257.289.506 1.146.279.782 (812.101.346) 334.178.436
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 22.792.450 (113.962) 22.678.488 2.400.000 (12.000) 2.388.000
6 007 SEKRETARIAT NEGARA - 4.013.400 (20.067) 3.993.333
7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 18.485.689.574 (92.428.448) 18.393.261.126 18.532.049.574 (92.660.248) 18.439.389.326
8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 32.725.307.420 (31.909.143.865) 816.163.555 28.267.913.836 (27.966.411.500) 301.502.336
9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 744.000 (3.720) 740.280 2.976.000 (14.880) 2.961.120
10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 578.001.038 (2.948.477) 575.052.561 603.419.117 (3.014.395) 600.404.722
11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 12.128.259.516 (9.441.748.164) 2.686.511.352 11.636.928.891 (10.071.894.086) 1.565.034.805
12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 15.931.369.669 (10.064.474.100) 5.866.895.569 10.660.749.483 (9.515.082.229) 1.145.667.254
13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 57.750.000 (288.750) 57.461.250 12.000.000 (60.000) 11.940.000
14 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 68.600.000 (343.000) 68.257.000 73.712.500 (368.563) 73.343.937
15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1.674.506.347 (20.141.251) 1.654.365.096 1.553.252.147 (7.766.261) 1.545.485.886
16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 38.800.000 (194.000) 38.606.000 38.800.000 (194.000) 38.606.000
17 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 629.935.089 (50.412.175) 579.522.914 168.686.744 (2.294.433) 166.392.311
18 025 KEMENTERIAN AGAMA 15.000.000 (75.000) 14.925.000 0
19 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 17.425.160.599 (7.735.727.304) 9.689.433.295 1.435.397.354 (143.539.735) 1.291.857.619
20 027 KEMENTERIAN SOSIAL - - - - - 0
21 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 9.324.365.437 (9.233.079.811) 91.285.626 9.376.390.103 (9.239.801.187) 136.588.916
22 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.081.841 (20.409) 4.061.432 25.015.199 (125.076) 24.890.123
23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 355.796.673 (10.045.484) 345.751.189 619.484.085 (325.069.129) 294.414.956
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN
24 034 - 0
KEAMANAN
25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN - 0
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN
26 036 - 0
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
27 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 7.000.000 (35.000) 6.965.000 33.000.000 (165.000) 32.835.000
28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 3.500.004 (17.500) 3.482.504 3.500.004 (17.500) 3.482.504
29 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 66.853.360 (409.399) 66.443.961 81.853.360 (409.399) 81.443.961
30 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM - - - 27.529.122 (16.397.044) 11.132.078
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
31 047 - 0
PERLINDUNGAN ANAK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
32 048 919.800.401 (4.599.002) 915.201.399 0
REFORMASI BIROKRASI
33 050 BADAN INTELIJEN NEGARA - 0
34 051 LEMBAGA SANDI NEGARA - 0
35 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL - 0
36 054 BADAN PUSAT STATISTIK 21.312.896.856 (20.505.339.374) 807.557.482 23.227.293.089 (16.816.359.277) 6.410.933.812
37 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 25.400.012 (127.000) 25.273.012 96.436.500 (482.183) 95.954.317
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN
38 056 42.000.000 (210.000) 41.790.000 42.000.000 (210.000) 41.790.000
PERTANAHAN NASIONAL
39 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA - 0
40 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.855.402.473 (458.665.430) 1.396.737.043 179.590.000 (897.950) 178.692.050
41 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 129.471.672 (647.358) 128.824.314 150.699.048 (6.974.556) 143.724.492
42 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 6.060.000 (30.300) 6.029.700 0
43 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - 0
44 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL - 0
45 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 496.257.537 (7.413.819) 488.843.718 47.569.528 (1.660.285) 45.909.243
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
46 067 88.468.100 (442.338) 88.025.762 170.813.200 (854.064) 169.959.136
DAN TRANSMIGRASI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
47 068 38.804.280 (194.021) 38.610.259 51.860.880 (259.304) 51.601.576
NASIONAL
48 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA - 0
49 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 13.000.000 (65.000) 12.935.000 162.000.000 (810.000) 161.190.000
50 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 304.046.526 (15.667.098) 288.379.428 396.461.345 (4.507.510) 391.953.835
51 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 135.118.738 (55.849.078) 79.269.660 56.589.565 (55.456.432) 1.133.133
52 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - 0
53 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 13.100.000 (1.310.000) 11.790.000 60.153.690.351 (60.141.900.351) 11.790.000
54 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 164.363.629 (91.728.629) 72.635.000 331.885.683 (189.103.183) 142.782.500
55 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 31.628.800 (158.144) 31.470.656 0
56 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL - 0
57 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 4.104.000 (20.520) 4.083.480 5.304.000 (26.520) 5.277.480
58 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 1.045.273.444 (5.226.367) 1.040.047.077 0
59 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 18.000.000 (90.000) 17.910.000 18.000.000 (90.000) 17.910.000
60 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - 0
61 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 78.419.900 (1.033.262) 77.386.638 144.132.400 (720.662) 143.411.738

L. 121
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 12

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


BAGIAN LANCAR TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalan Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
No BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETTO BRUTO PENYISIHAN NETTO
62 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA - 0
63 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 53.040.000 (265.200) 52.774.800 4.889.000 (24.445) 4.864.555
64 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 414.678.310 (322.089.257) 92.589.053 333.623.986 (321.683.986) 11.940.000
65 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA - 0
66 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 259.557.021 (1.297.785) 258.259.236 30.357.380 (151.787) 30.205.593
67 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH - 0
68 100 KOMISI YUDISIAL 4.198.210.301 (4.198.210.301) - 0
69 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 512.218.683 (25.610.934) 486.607.749 - - 0
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
70 104 207.043.277 (155.190.527) 51.852.750 192.842.411 (964.213) 191.878.198
TENAGA KERJA INDONESIA
71 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO - 0
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
72 106 - 0
PEMERINTAH
73 107 BADAN SAR NASIONAL - - - 248.606.161 (1.243.032) 247.363.129
74 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 561.454.068 (462.996.245) 98.457.823 461.559.282 (286.166.137) 175.393.145
75 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA - 0
76 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA - 0
77 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN - 0
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS &
78 112 - 0
PELABUHAN BEBAS BATAM
79 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME - 0
80 114 SEKRETARIAT KABINET - 0
81 115 BADAN PENGAWAS PEMILU - 0
82 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 255.928.744 (140.763.551) 115.165.193 296.135.716 (48.922.055) 247.213.661
83 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI - 0
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS
84 118 - 0
DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
85 119 BADAN KEAMANAN LAUT - 0
86 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN - 0
87 121 BADAN EKONOMI KREATIF - 0
TOTAL 144.168.549.546 (95.888.595.944) 48.279.953.602 171.409.736.522 (136.080.965.640) 35.328.770.882

L. 122
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 13

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERSEDIAAN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED)
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 7.735.153.145 9.662.279.469
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 17.329.224.807 15.816.778.150
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 15.247.686.790 15.239.607.433
4 005 MAHKAMAH AGUNG 11.095.965.900 11.081.339.762
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 290.671.034.236 212.775.200.143
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 581.641.776.740 374.165.048.912
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 2.171.425.812 2.944.348.668
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 390.725.237.137 459.460.648.444
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 45.222.276.761 45.572.848.748
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 51.571.871.314.246 49.832.498.905.605
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 501.457.950.598 521.360.073.588
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 430.068.724.194 378.847.800.081
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 1.602.376.366 1.083.857.444
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 461.063.735.492 2.519.953.828.487
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 27.694.100.385 25.794.852.147
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 320.831.892.569 21.708.293.509
17 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 622.802.737.043 620.377.380.147
18 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 6.654.518.610.092 6.682.686.296.902
19 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 114.106.400.012 5.930.229.516
20 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 612.313.692.899 13.416.539.139.798
21 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 2.081.621.562.988 944.864.695.500
22 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 811.944.539.615 785.408.112.549
23 025 KEMENTERIAN AGAMA 68.155.779.272 92.213.683.492
24 25 BLU KEMENTERIAN AGAMA 10.588.917.724 8.948.855.328
25 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 4.194.709.787 50.138.097.550
26 027 KEMENTERIAN SOSIAL 529.502.542.193 556.747.914.692
27 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 239.716.062.005 171.553.450.174
28 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 521.931.729.010 1.111.860.403.448

29 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 3.118.682.234.566 5.856.322.588.717

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN


30 034 23.558.677 257.430.997
KEAMANAN
31 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 687.785.910 1.369.787.637
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA
32 036 1.587.500.866 1.470.751.233
DAN KEBUDAYAAN
33 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 62.358.719.595 82.185.052.989
34 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 879.635.392 1.106.013.249
35 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 943.722.231.112 459.086.965.670

L. 123
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 13

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERSEDIAAN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED)
36 42 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 281.522.977.930 211.160.322.060

37 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1.056.576.950 185.481.674


38 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 1.878.073.204 1.985.777.800
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
39 047 17.618.473.921 6.149.085.177
PERLINDUNGAN ANAK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
40 048 1.016.459.939 845.936.149
REFORMASI BIROKRASI
41 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 2.154.246.545 2.445.463.821
42 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 1.139.250.472 3.433.378.466
43 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 4.194.150 6.449.900
44 054 BADAN PUSAT STATISTIK 20.882.157.848 108.860.068.669
45 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 15.120.095.070 5.184.982.924
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN
46 056 58.477.577.571 59.421.949.772
PERTANAHAN NASIONAL
47 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 3.940.896.699 4.864.441.833
48 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 11.574.927.049 213.884.522.475
49 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 13.743.279.000 18.164.826.400
50 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 3.699.779.354.496 3.309.388.578.720
51 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 50.477.926.543 48.551.979.108
52 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 156.553.721.599 148.596.446.662
53 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 163.875.768 229.429.937
54 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 3.230.084.312 9.563.391.105
55 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 30.569.972.152 22.041.541.133
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
56 067 1.369.671.545.946 3.325.748.638.448
TRANSMIGRASI
57 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 1.063.457.992.221 666.877.937.048
58 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 204.324.151 231.070.678
59 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 60.983.027.107 40.682.184.099
60 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 369.691.092.833 378.257.237.743
61 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 2.240.852.520 1.381.138.205
62 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 1.058.130.848 1.166.076.462
63 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 15.112.546.537 17.529.998.260
64 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 63.049.194.612 62.928.925.273
65 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 13.324.121.107 12.655.698.394
66 081 BLU BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 134.078.604 48.507.647
67 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 60.815.099.045 49.622.817.624
68 082 BLU LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 368.136.242 443.677.142
69 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 130.535.556.196 129.349.768.911

L. 124
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 13

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERSEDIAAN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED)
70 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 119.685.005 117.137.000
71 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2.030.615.563 1.698.388.477
72 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2.829.362.513 2.592.236.360
73 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 1.301.908.909 1.363.778.805
74 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 9.438.992.287 10.078.815.800
75 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 8.312.046.607 8.746.019.409
76 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 7.776.494.836 7.257.518.835
77 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 222.895.561.635 186.560.398.485
78 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 449.084.142.333 308.287.063.016
79 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 1.406.838.610 2.011.848.094
80 100 KOMISI YUDISIAL 1.230.541.937 691.276.994
81 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 435.401.744.707 316.853.951.269
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA
82 104 52.445.475.071 53.246.525.864
KERJA INDONESIA
83 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 519.325.683 386.528.768

84 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 1.630.664.064 1.897.228.806

85 107 BADAN SAR NASIONAL 108.678.780.853 35.792.112.958


86 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 256.598.068 401.487.315
87 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 173.340.941.042 155.910.092.724
88 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 544.904.636 288.908.487
89 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 17.340.952.550 19.612.256.289
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS &
90 112
PELABUHAN BEBAS BATAM
BLU BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS &
91 112 13.613.091.866 11.306.462.032
PELABUHAN BEBAS BATAM
92 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 324.722.414 378.101.281
93 114 SEKRETARIAT KABINET 2.121.375.980 1.623.928.212
94 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 365.056.529 151.708.200
95 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 5.547.844.072 6.485.963.889
96 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 4.038.506.808 5.375.788.327
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
97 118 157.932.096 114.109.482
PELABUHAN BEBAS SABANG
98 119 BADAN KEAMANAN LAUT 2.438.620
99 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 28.853.410 6413000
100 121 BADAN EKONOMI KREATIF 179.320.949
JUMLAH PADA K/L 80.120.283.362.776 95.298.156.338.075
101 999.01 PENGELOLAAN UTANG
102 999.02 PENGELOLAAN HIBAH

L. 125
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 13

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERSEDIAAN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED)
103 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
104 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
105 999.05 TRANSFER KE DAERAH
106 999.07 BELANJA SUBSIDI
107 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 185.776.241.765 897.211.281.392
108 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
109 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
110 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN 185.776.241.765 897.211.281.392
TOTAL 80.306.059.604.541 96.195.367.619.467

L. 126
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


NERACA PER 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
EKUITAS YANG
KEPENTINGAN
ASET TIDAK LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN MODAL DIATRIBUSIKAN Saham KEPEMILIKAN
NO BUMN STATUS LAPORAN KESEHATAN ASET LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA NON JUMLAH EKUITAS
LANCAR JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG DISETOR KEPADA PEMILIK Negara (%) NEGARA
PENGENDALI
ENTITAS
1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 16=12x15
1 Perum Perhutani Audited 2016 1.434.158 2.282.157 3.716.315 416.651 1.781.581 2.198.232 2.586.303 (1.334.148) - (602.300) 880.741 1.530.596 (12.513) 1.518.083 100,00 1.530.596
2 Perum Perikanan indonesia Audited 2016 433.636 127.391 561.027 105.381 41.091 146.472 24.498 316.936 - 146 72.975 414.555 - 414.555 100,00 414.555
3 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Audited 2016 3.208.382 7.290.293 10.498.675 3.239.470 2.152.028 5.391.498 352.425 675.000 - 2.756.833 935.319 4.719.577 387.600 5.107.177 100,00 4.719.577
4 PT Perikanan Nusantara (Persero) Audited 2016 261.893 290.515 552.408 10.371 98.314 108.685 321.140 29.397 - 1.037 92.149 443.723 - 443.723 100,00 443.723
5 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Audited 2016 15.385.532 96.577.338 111.962.870 21.570.603 39.270.746 60.841.350 34.059.877 (13.850.607) 34.906.128 (8.503.018) 46.612.380 4.509.141 51.121.521 100,00 46.612.380
6 Perum Bulog Audited 2016 27.613.875 7.269.533 34.883.408 22.676.943 888.489 23.565.432 12.522.387 - - (276.952) (1.001.305) 11.244.130 73.847 11.317.977 100,00 11.244.130
7 Perum Jasa Tirta I Audited 2016 411.090 214.254 625.344 100.428 18.733 119.160 15.000 20.887 - 1.126 469.171 506.183 - 506.183 100,00 506.183
8 Perum Jasa Tirta II Audited 2016 526.625 414.472 941.097 116.428 149.376 265.804 164.548 - - (114.940) 625.685 675.292 - 675.292 100,00 675.292
9 PT Pupuk Indonesia (Persero) Audited 2016 49.575.126 77.521.839 127.096.965 42.525.709 23.664.470 66.190.179 12.899.908 - - 29.445.053 18.427.887 60.772.848 133.938 60.906.786 100,00 60.772.848
10 PT BioFarma (Persero) Audited 2016 1.849.555 4.072.899 5.922.454 453.169 167.133 620.302 2.000.000 - - 1.901.287 1.400.865 5.302.152 - 5.302.152 100,00 5.302.152
11 PT Kimia Farma (Persero) Tbk Audited 2016 2.906.738 1.705.825 4.612.563 1.696.209 644.946 2.341.155 555.400 53.664 - (60.675) 1.672.567 2.220.956 50.451 2.271.407 90,03 1.999.527
12 PT PP Berdikari (Persero) Audited 2016 416.318 136.895 553.213 626.584 39.648 666.232 75.000 - - 4.230 (192.249) (113.019) - (113.019) 100,00
13 PT Sang Hyang Seri (Persero) Audited 2016 604.380 255.121 859.501 856.960 1.199.899 2.056.859 534.000 - - - (1.731.358) (1.197.358) - (1.197.358) 100,00
14 PT Pertani (Persero) Audited 2016 1.238.776 395.859 1.634.635 487.578 630.911 1.118.489 521.315 539.722 - 22.195 (567.138) 516.094 52 516.146 100,00 516.094
15 PT Garam (Persero) Audited 2016 204.947 639.626 844.573 155.078 10.038 165.116 600.000 - - - 79.457 679.457 - 679.457 100,00 679.457
16 PT Indofarma (Persero) Tbk Audited 2016 853.506 528.127 1.381.633 704.930 100.947 805.876 309.927 81.120 - 51 184.657 575.754 3 575.757 80,66 464.403
17 PT Pertamina (Persero) Audited 2016 218.213.901 416.411.454 634.625.356 108.927.748 229.103.726 338.031.474 180.271.443 36.761 12.453 8.935.627 104.511.711 293.767.995 2.825.886 296.593.882 100,00 293.767.995
18 PT TWC BP dan RB (Persero) Audited 2016 187.254 250.339 437.593 69.897 29.020 98.917 100.000 - - (16.586) 255.262 338.676 - 338.676 100,00 338.676
19 PT Energy Management Indonesia (Persero) Audited 2016 46.879 9.254 56.133 32.173 3.003 35.176 15.555 - - - 5.397 20.952 5 20.957 100,00 20.952
20 PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Audited 2016 81.657 9.646.551 9.728.208 208.649 1.032.840 1.241.489 101.700 82 - 8.500.683 (115.746) 8.486.719 - 8.486.719 100,00 8.486.719
21 PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Unaudited 2016 785.186 800.018 1.585.204 113.307 72.289 185.597 957.660 148 - (20.191) 461.990 1.399.607 - 1.399.607 100,00 1.399.607
22 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Audited 2016 28.547.123 63.276.556 91.823.679 10.955.337 38.273.625 49.228.962 4.622.237 3.820.383 - (399.824) 34.457.620 42.500.415 94.302 42.594.718 56,96 24.208.237
23 PT Sarinah (Persero) Audited 2016 89.361 248.322 337.683 92.936 30.014 122.950 46.850 181 - - 167.667 214.698 35 214.733 100,00 214.698
24 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Audited 2016 796.523 2.690.389 3.486.912 742.459 601.239 1.343.698 156.200 86 - (20.960) 2.006.294 2.141.620 1.593 2.143.213 100,00 2.141.620
25 PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Audited 2016 586.405 361.665 948.070 293.136 236.439 529.575 250.000 - - (714) 169.209 418.495 - 418.495 100,00 418.495
26 PT Pos Indonesia (Persero) Audited 2016 3.620.142 1.569.075 5.189.217 3.340.225 794.745 4.134.970 455.023 - - (289.546) 920.242 1.085.719 (31.472) 1.054.247 100,00 1.085.719
27 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Audited 2016 100.967.332 1.173.608.898 1.274.576.230 121.623.355 272.155.163 393.778.518 55.666.007 55.535.934 20.421.601 629.159.943 119.897.237 880.680.722 116.990 880.797.712 100,00 880.680.722
28 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Audited 2016 514.411 1.330.270 1.844.681 423.676 161.669 585.345 363.945 111.968 - (9.011) 792.434 1.259.336 - 1.259.336 73,15 921.204
29 PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Audited 2016 78.122 150.396 228.518 38.650 26.634 65.284 25.863 - - 567 136.805 163.235 - 163.235 51,09 83.397
30 PT Kawasan Industri Medan (Persero) Audited 2016 249.807 126.649 376.456 44.622 - 44.622 150.000 - - - 181.834 331.834 - 331.834 60,00 199.100
31 PT Kawasan Industri Makassar (Persero) Audited 2016 80.120 58.281 138.401 18.423 5.808 24.231 40.000 - - - 74.169 114.169 - 114.169 60,00 68.502
32 Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Audited 2016 300.879 91.867 392.746 192.863 29.442 222.305 43.749 - (740) 127.432 170.441 - 170.441 100,00 170.441
33 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia Audited 2016 1.827.644 1.811.366 3.639.011 636.256 969.993 1.606.250 363.573 (64.059) - 14.525 1.709.260 2.023.299 9.462 2.032.760 100,00 2.023.299
34 Perum Produksi Film Negara Audited 2016 3.150 29.478 32.628 17.652 335 17.987 40.000 - 14.904 - (40.263) 14.641 - 14.641 100,00 14.641
35 Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Audited 2016 101.669 70.286 171.955 44.000 90.771 134.771 9.116 32.033 - (46.392) 42.489 37.247 (63) 37.184 100,00 37.247
36 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 10.373.159 33.853.737 44.226.896 8.151.673 5.500.831 13.652.505 593.152 1.458.258 - 455.801 26.527.985 29.035.196 1.539.196 30.574.392 51,01 14.810.853
37 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Audited 2016 838.232 3.530.645 4.368.877 292.238 955.882 1.248.119 983.768 1.034.032 - (32.613) 1.135.542 3.120.729 29 3.120.758 76,24 2.379.244
38 PT Semen Kupang (Persero) Audited 2016 12.848 598.098 610.946 19.782 588.437 608.219 133.713 - - - (130.986) 2.727 - 2.727 61,48 1.677
39 PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Audited 2016 8.349.927 10.226.847 18.576.774 5.042.747 2.981.622 8.024.369 1.152.066 (2.271.151) 174.681 11.365.741 10.421.337 131.068 10.552.405 71,06 7.405.844
40 PT Timah (Persero) Tbk Audited 2016 5.237.907 4.310.724 9.548.631 3.061.232 833.714 3.894.946 372.388 55 - (110.943) 5.391.972 5.653.472 213 5.653.685 65,00 3.674.757
41 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Audited 2016 10.630.222 19.351.314 29.981.536 4.352.314 7.220.427 11.572.740 2.403.077 3.934.833 - 2.385.616 9.685.249 18.408.775 21 18.408.796 65,00 11.965.704
42 PT Balai Pustaka (Persero) Audited 2016 77.011 24.865 101.876 124.212 5.819 130.031 14.400 (5.319) - (690) (36.546) (28.155) - (28.155) 100,00

L. 127
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


NERACA PER 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
EKUITAS YANG
KEPENTINGAN
ASET TIDAK LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN MODAL DIATRIBUSIKAN Saham KEPEMILIKAN
NO BUMN STATUS LAPORAN KESEHATAN ASET LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA NON JUMLAH EKUITAS
LANCAR JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG DISETOR KEPADA PEMILIK Negara (%) NEGARA
PENGENDALI
ENTITAS
1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 16=12x15
43 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 47.701.000 131.910.000 179.611.000 39.762.000 34.305.000 74.067.000 5.040.000 2.390.000 - 339.000 76.615.000 84.384.000 21.160.000 105.544.000 52,09 43.955.626
44 PT PAL Indonesia (Persero) Unaudited 2016 3.084.122 2.989.017 6.073.139 1.578.527 3.571.777 5.150.304 3.885.661 - - 217.645 (3.180.436) 922.870 (35) 922.835 100,00 922.870
45 PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Audited 2016 277.921 440.353 718.273 60.563 268.717 329.280 56.694 400.000 - (1.358) (66.342) 388.994 - 388.994 100,00 388.994
46 PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Audited 2016 1.364.638 663.774 2.028.411 3.243.513 265.707 3.509.219 976.600 85 - (10.645) (2.446.848) (1.480.808) - (1.480.808) 99,95
47 PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Audited 2016 236.900 344.369 581.269 406.453 437.666 844.119 240.936 1 - 118.545 (628.149) (268.667) 5.817 (262.850) 100,00
48 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Audited 2016 9.232.313 12.580.923 21.813.236 1.144.476 74.059 1.218.535 12.367.516 - - 5.794.970 2.432.215 20.594.701 - 20.594.701 100,00 20.594.701
49 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Audited 2016 13.400.045 39.493.631 52.893.676 16.452.395 11.723.380 28.175.776 13.269.031 1.641.033 - 16.710.179 (6.876.504) 24.743.738 (25.837) 24.717.900 80,00 19.794.990
50 PT Boma Bisma Indra (Persero) Audited 2016 170.651 419.167 589.818 325.887 32.534 358.421 295.114 55.366 - 303.064 (422.098) 231.446 (49) 231.397 100,00 231.446
51 PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) Audited 2016 17.440 22.344 39.784 13.735 25.060 38.795 27.200 - - - (26.211) 989 - 989 100,00 989
52 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Audited 2016 478.710 888.123 1.366.833 1.043.515 132.577 1.176.092 350.000 - - 692.119 (852.895) 189.224 1.517 190.741 100,00 189.224
53 PT Barata Indonesia (Persero) Audited 2016 1.349.311 728.672 2.077.983 809.611 317.194 1.126.805 143.203 619.712 - 359.170 (170.907) 951.178 - 951.178 100,00 951.178
54 PT Dahana (Persero) Audited 2016 753.525 500.785 1.254.310 565.746 9.874 575.620 250.000 6.398 - 35.454 364.489 656.341 22.349 678.690 100,00 656.341
55 PT LEN Industri (Persero) Audited 2016 3.108.129 758.265 3.866.394 2.817.208 447.434 3.264.642 175.001 - - 267.503 155.126 597.630 4.122 601.752 100,00 597.630
56 PT Pindad (Persero) Audited 2016 3.579.705 586.913 4.166.618 2.342.295 565.271 2.907.566 1.367.542 - - (260.026) 151.532 1.259.048 4 1.259.052 100,00 1.259.048
57 PT Dirgantara Indonesia (Persero) Audited 2016 8.395.234 3.111.222 11.506.456 5.421.189 2.128.191 7.549.380 19.640.225 69.357 - 1.741.734 (17.494.240) 3.957.076 - 3.957.076 100,00 3.957.076
58 PT Adhi Karya (Persero) Tbk Audited 2016 16.835.408 3.260.028 20.095.436 13.044.370 1.608.286 14.652.656 356.085 2.588.834 - 491.200 1.997.137 5.433.256 9.524 5.442.780 51,00 2.770.961
59 PT Amarta Karya (Persero) Audited 2016 347.117 230.011 577.128 385.928 18.245 404.173 11.250 33.034 - 213.166 (84.495) 172.955 - 172.955 100,00 172.955
60 PT Brantas Abipraya (Persero) Audited 2016 1.869.065 1.107.301 2.976.366 1.634.319 510.708 2.145.027 161.555 - - 169.562 491.422 822.539 8.800 831.339 100,00 822.539
61 PT Jasa Marga (Persero) Tbk Audited 2016 12.965.885 40.534.438 53.500.323 18.626.989 18.534.494 37.161.483 3.628.936 3.997.085 - (438.262) 6.491.367 13.679.125 2.659.715 16.338.840 70,00 9.575.388
62 PT Waskita Karya (Persero) Tbk Audited 2016 36.882.458 24.542.724 61.425.182 31.461.536 13.190.427 44.651.963 1.357.365 5.882.677 - 495.349 3.334.162 11.069.553 5.703.665 16.773.218 66,04 7.310.333
63 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Audited 2016 21.552.498 9.544.042 31.096.540 14.606.162 3.991.662 18.597.824 896.995 6.531.693 - 1.295.310 2.627.883 11.351.881 1.146.834 12.498.715 65,05 7.384.399
64 PT Hutama Karya (Persero) Audited 2016 12.825.557 11.186.452 24.012.009 9.311.306 7.155.122 16.466.428 4.100.000 2.000.000 - 435.716 1.007.788 7.543.504 2.077 7.545.581 100,00 7.543.504
65 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Audited 2016 24.344.025 6.888.742 31.232.767 15.878.599 4.558.010 20.436.609 619.990 4.709.829 - 1.544.499 2.921.539 9.795.857 1.000.301 10.796.157 51,00 4.995.887
66 Perum Perumnas Audited 2016 5.862.192 705.768 6.567.960 2.083.968 1.637.174 3.721.141 1.000 1.960.375 - 239.468 633.268 2.834.111 12.708 2.846.819 100,00 2.834.111
67 PT Industri Kereta Api (Persero) Audited 2016 2.423.155 895.847 3.319.002 1.810.004 110.402 1.920.406 1.251.843 - - 366.504 (227.015) 1.391.332 7.265 1.398.597 100,00 1.391.332
68 PT PDI Pulau Batam (Persero) Audited 2016 38.560 47.566 86.126 11.144 22.204 33.348 19.000 - - 97 33.681 52.778 - 52.778 100,00 52.778
69 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Audited 2016 2.481.343 4.820.008 7.301.351 1.511.586 1.488.589 3.000.175 1.700.000 - 538.813 (114.904) 2.135.810 4.259.719 41.457 4.301.176 100,00 4.259.719
70 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Audited 2016 20.780.243 22.691.257 43.471.500 3.492.721 28.067.183 31.559.904 1.444.029 (290.771) - 53.674 10.568.812 11.775.744 135.852 11.911.596 100,00 11.775.744
71 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Audited 2016 4.012.268 18.169.285 22.181.553 3.080.829 9.455.244 12.536.073 1.018.953 22.500 - - 7.462.342 8.503.795 1.141.685 9.645.480 100,00 8.503.795
72 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Audited 2016 2.780.945 4.722.724 7.503.669 1.067.893 919.194 1.987.087 3.112.084 1.466 - 111.224 2.264.901 5.489.675 26.907 5.516.582 100,00 5.489.675
73 PT Indah Karya (Persero) Audited 2016 185.671 155.500 341.171 70.248 143.955 214.203 7.000 - - 97.589 22.379 126.968 - 126.968 100,00 126.968
74 PT Bina Karya (Persero) Audited 2016 40.861 40.269 81.130 31.327 25.229 56.556 15.000 - - (6.362) 15.936 24.574 - 24.574 100,00 24.574
75 Perum Damri Audited 2016 161.336 1.156.084 1.317.419 162.522 362.934 525.456 19.700 316.926 310.795 639 143.904 791.964 791.964 100,00 791.964
76 Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta Audited 2016 62.230 113.970 176.200 90.686 66.076 156.763 231.769 166.458 103.869 1.478 (484.137) 19.437 - 19.437 100,00 19.437
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
77 Audited 2016 3.130.494 1.772.820 4.903.314 985.992 75.448 1.061.439 97.953 607.682 1.351.019 4.638 1.780.583 3.841.874 - 3.841.874 100,00 3.841.874
Penerbangan Indonesia
78 PT Angkasa Pura I (Persero) Audited 2016 6.084.701 17.582.245 23.666.946 3.871.792 7.797.657 11.669.449 6.414.412 255.097 - 86.380 5.239.213 11.995.102 2.395 11.997.497 100,00 11.995.102
79 PT Angkasa Pura II (Persero) Audited 2016 8.081.134 19.910.084 27.991.218 3.155.876 4.907.726 8.063.602 9.506.489 - 2.520.510 (492.362) 8.392.778 19.927.415 201 19.927.616 100,00 19.927.415
80 PT Virama Karya (Persero) Audited 2016 117.896 107.687 225.583 106.476 7.010 113.487 25.000 1.051 - 108.456 (22.410) 112.097 - 112.097 100,00 112.097
81 PT Yodya Karya (Persero) Audited 2016 243.402 29.379 272.781 123.430 65.873 189.303 50.000 - - (2.323) 35.801 83.478 - 83.478 100,00 83.478
82 PT Indra Karya (Persero) Audited 2016 55.004 15.652 70.657 48.867 28.979 77.846 2.000 - - (7.094) (2.095) (7.189) - (7.189) 100,00
83 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 196.283.286 406.748.594 603.031.880 438.196.311 75.581.569 513.777.880 9.054.807 14.568.468 - 12.735.737 50.798.322 87.157.334 2.096.666 89.254.000 60,00 52.294.400

L. 128
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


NERACA PER 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
EKUITAS YANG
KEPENTINGAN
ASET TIDAK LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN MODAL DIATRIBUSIKAN Saham KEPEMILIKAN
NO BUMN STATUS LAPORAN KESEHATAN ASET LANCAR TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS MODAL SAHAM BPYBDS EKUITAS LAIN SALDO LABA NON JUMLAH EKUITAS
LANCAR JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG DISETOR KEPADA PEMILIK Negara (%) NEGARA
PENGENDALI
ENTITAS
1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 16=12x15
84 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Audited 2016 365.758.610 672.947.399 1.038.706.009 765.452.725 119.883.561 885.336.286 11.666.667 17.316.192 - 24.540.286 96.930.793 150.453.938 2.915.785 153.369.723 60,00 90.272.363
85 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 323.571.821 680.072.605 1.003.644.426 776.451.719 80.380.117 856.831.836 6.167.291 354.910 - 14.589.670 125.309.471 146.421.342 391.248 146.812.590 57,27 83.855.503
86 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Audited 2016 41.552.097 172.616.382 214.168.479 167.492.889 27.545.054 195.037.943 5.295.000 2.054.454 - 2.772.878 9.008.204 19.130.536 - 19.130.536 60,00 11.478.322
87 Perum Jaminan Kredit Indonesia Audited 2016 10.846.650 2.561.768 13.408.418 2.497.312 611.537 3.108.849 7.638.733 - - 139.930 2.520.892 10.299.556 13 10.299.569 100,00 10.299.556
88 PT ASABRI (Persero) Audited 2016 27.319.338 9.276.099 36.595.437 2.069.575 32.924.748 34.994.323 200.000 - - (1.023.621) 2.424.736 1.601.114 - 1.601.114 100,00 1.601.114
89 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Audited 2016 4.300.241 7.776.231 12.076.472 1.681.372 7.694.798 9.376.170 425.000 - - 47.613 2.218.404 2.691.017 9.285 2.700.302 100,00 2.691.017
90 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Audited 2016 28.935.714 9.682.454 38.618.168 336.464 32.869.752 33.206.216 235.000 3.037 - 2.684.310 2.484.389 5.406.736 5.216 5.411.952 100,00 5.406.736
91 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Audited 2016 3.222.907 12.026.732 15.249.639 5.687.556 932.340 6.619.896 400.000 6.211.000 - 36.556 1.981.536 8.629.091 652 8.629.743 100,00 8.629.091
92 PT Jasa Raharja (Persero) Audited 2016 11.462.011 1.660.695 13.122.706 622.407 3.035.749 3.658.156 5.000.000 - - (60.858) 4.478.904 9.418.046 46.504 9.464.550 100,00 9.418.046
93 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Audited 2016 5.552.284 1.550.269 7.102.553 3.991.528 760.331 4.751.859 878.358 270 - 787.693 684.355 2.350.676 18 2.350.694 100,00 2.350.676
94 PT Taspen (Persero) Audited 2016 164.760.889 33.858.357 198.619.246 1.640.919 185.675.623 187.316.542 100.000 - - (2.096.583) 13.293.008 11.296.424 6.280 11.302.704 100,00 11.296.424
95 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 15.654.731 34.563.251 50.217.982 21.008.209 15.640.795 36.649.003 17.593.549 (418.901) - (946.731) (2.888.577) 13.339.341 229.638 13.568.979 60,51 8.071.635
96 PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Audited 2016 2.542.571 3.668.520 6.211.091 590.326 155.439 745.765 7.065.092 564.951 - (52.735) (2.113.384) 5.463.924 1.402 5.465.326 100,00 5.463.924
97 PT Kereta Api Indonesia (Persero) Audited 2016 6.448.685 18.684.531 25.133.216 5.918.044 9.502.100 15.420.143 5.296.547 1.373.164 - (216.150) 3.049.198 9.502.758 210.315 9.713.073 100,00 9.502.758
98 PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Audited 2016 3.110.344 932.852 4.043.196 1.563.406 1.464.735 3.028.141 272.500 - - (7.069) (16.203) 249.229 765.826 1.015.055 100,00 249.229
99 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Audited 2016 555.303 216.341 771.643 164.923 46.946 211.869 255.000 - - 4.602 300.173 559.775 - 559.775 100,00 559.775
100 PT Danareksa (Persero) Audited 2016 2.612.497 994.892 3.607.389 1.289.958 946.663 2.236.621 701.480 85.927 - 434.800 148.422 1.370.629 139 1.370.768 100,00 1.370.629
101 PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Audited 2016 1.424.863 24.850 1.449.713 1.153.815 13.594 1.167.409 102.000 - - 131 178.894 281.025 1.279 282.304 100,00 281.025
102 PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Audited 2016 7.386.414 369.208 7.755.622 5.082.482 875.544 5.958.026 1.300.000 - - (6.041) 495.377 1.789.336 8.260 1.797.596 100,00 1.789.336
103 PT PANN (Persero) Audited 2016 2.312.223 533.362 2.845.585 7.086.970 12.953 7.099.923 45.997 192.065 - - (4.492.400) (4.254.338) (1) (4.254.339) 93,04
104 PT Pegadaian (Persero) Audited 2016 38.269.642 8.604.250 46.873.892 23.961.942 6.435.037 30.396.979 6.250.000 - - 5.887.257 4.337.923 16.475.180 1.733 16.476.913 100,00 16.475.180
105 PT Sucofindo (Persero) Audited 2016 1.065.231 1.719.780 2.785.011 306.334 364.784 671.117 300.000 1.182 - 893.356 921.141 2.115.679 (1.786) 2.113.893 95,00 2.009.895
106 PT Surveyor Indonesia (Persero) Audited 2016 643.516 493.833 1.137.348 149.733 51.969 201.702 25.000 105 - 217.304 694.901 937.310 (1.664) 935.646 85,12 797.838
107 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Audited 2016 2.129.203 4.100.343 6.229.547 380.086 141.429 521.515 2.989.250 7.741 1.662.528 6.843 1.041.669 5.708.031 - 5.708.031 100,00 5.708.031
108 PT Djakarta Lloyd (Persero) Audited 2016 446.045 295.564 741.609 192.547 175.976 368.523 180.640 1.455.086 - 379.318 (1.641.964) 373.080 6 373.086 100,00 373.080
109 PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Audited 2016 5.304.363 2.585.466 7.889.829 3.109.266 629.235 3.738.501 2.996.688 (305.768) - 209.609 1.244.994 4.145.523 5.805 4.151.328 100,00 4.145.523
110 PT Iglas (Persero) Audited 2016 21.567 192.844 214.411 1.026.234 - 1.026.234 47.007 94.583 - - (953.413) (811.823) - (811.823) 63,82
111 PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Unaudited 2016 30.526 579.372 609.898 409.746 52.558 462.304 198.870 - - 356.395 (407.670) 147.595 - 147.595 100,00 147.595
112 PT Istaka Karya (Persero) Unaudited 2016 201.672 246.610 448.283 263.056 38.050 301.106 50.000 - - 750.560 (653.384) 147.177 - 147.177 100,00 147.177
113 PT Primissima (Persero) Audited 2016 31.058 61.987 93.045 73.024 16.635 89.659 13.000 2.276 - 46.569 (58.460) 3.386 - 3.386 52,79 1.787
114 PT Survai Udara Penas (Persero) Audited 2015 7.417 45.449 52.866 121.652 28.163 149.815 13.000 - - (26.333) (83.617) (96.949) - (96.949) 100,00
115 PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) Audited 2016 94.246 20.729 114.976 76.023 26.938 102.961 11.000 - - - 1.015 12.015 - 12.015 100,00 12.015
116 PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Audited 2015 167.715 501.354 669.069 1.300.031 141.612 1.441.643 798.994 - - - (1.571.568) (772.574) - (772.574) 96,65
117 PT Kertas Leces (Persero) Audited 2015 42.188 937.928 980.116 614.837 737.665 1.352.502 415.073 1.976 - 618.400 (1.407.835) (372.386) - (372.386) 100,00
118 PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Audited 2015 117.189 1.204.513 1.321.702 6.746.581 3.172.610 9.919.191 1.964.556 - (10.562.045) (8.597.489) - (8.597.489) 95,79
TOTAL 2.051.019.555 4.422.182.341 6.473.201.895 2.815.953.735 1.400.180.717 4.216.134.452 2.207.477.766 2.257.067.443 1.944.406.084

L. 129
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
LABA RUGI TAHUN
BERJALAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PENDAPATAN PENDAPATAN LAIN BEBAN LABA RUGI TAHUN PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN STATUS LAPORAN HPP+ BEBAN USAHA LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA LABA SEBELUM PAJAK PAJAK DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN KEPADA
USAHA - LAIN LAIN - LAIN BERJALAN KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
KEPADA ENTITAS ENTITAS PENGENDALI
PENGENDALI
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14

1 Perum Perhutani Audited 2016 3.689.192 4.144.920 (455.728) 200.683 39.543 (294.588) 11.048 (305.636) 51.681 (357.317) (82.458) (439.775) (353.809) (436.272)
2 Perum Perikanan indonesia Audited 2016 223.027 218.729 4.298 23.166 4.707 22.757 1.236 21.521 (687) 22.208 - 22.208 22.208 22.208
3 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Audited 2016 5.063.151 4.844.436 218.715 361.654 73.921 506.448 204.127 302.321 55.397 246.924 2.945.636 3.192.560 225.248 3.070.369
4 PT Perikanan Nusantara (Persero) Audited 2016 113.984 120.668 (6.684) 15.983 6.221 3.078 - 3.078 (2.378) 5.456 (1.140) 4.316 5.457 4.317
5 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Audited 2016 34.727.515 33.538.055 1.189.460 399.912 58.867 1.530.505 2.264.146 (733.641) 652.954 (1.386.596) (686.800) (2.073.396) (1.204.798) (1.785.765)
6 Perum Bulog Audited 2016 34.760.713 32.492.337 2.268.376 656.741 83.027 2.842.090 1.822.203 1.019.886 106.853 913.033 7.880 920.913 884.243 892.159
7 Perum Jasa Tirta I Audited 2016 533.299 337.898 195.401 11.768 52.796 154.373 - 154.373 33.694 120.679 4.866 125.546 120.679 125.546
8 Perum Jasa Tirta II Audited 2016 743.806 518.995 224.811 22.603 22.223 225.190 - 225.190 54.545 170.646 4.714 175.359 170.646 175.359
9 PT Pupuk Indonesia (Persero) Audited 2016 64.164.003 56.643.439 7.520.564 327.642 184.238 7.663.968 2.819.325 4.844.643 1.318.703 3.525.940 30.165.752 33.691.692 3.569.579 33.735.331
10 PT BioFarma (Persero) Audited 2016 2.315.759 1.655.774 659.985 164.728 139.745 684.968 - 684.968 183.927 501.041 (8.313) 492.728 501.041 492.728
11 PT Kimia Farma (Persero) Tbk Audited 2016 5.811.503 5.427.391 384.111 62.630 3.917 442.824 59.798 383.026 111.428 271.598 24.705 296.303 267.414 242.709
12 PT PP Berdikari (Persero) Audited 2016 229.593 296.703 (67.110) 20.955 13.498 (59.653) 21.904 (81.557) (1.918) (79.639) 5.557 (74.082) (79.639) (74.082)
13 PT Sang Hyang Seri (Persero) Audited 2016 355.038 398.275 (43.237) 77.111 26.534 7.340 68.949 (61.609) - (61.609) - (61.609) (61.609) (61.609)
14 PT Pertani (Persero) Audited 2016 1.281.090 1.298.309 (17.219) 43.977 642 26.116 20.747 5.369 (147) 5.516 (1.737) 3.779 5.508 3.771
15 PT Garam (Persero) Audited 2016 244.504 202.573 41.931 31.278 7.769 65.440 258 65.182 11.499 53.683 (1.538) 52.145 53.682 52.144
16 PT Indofarma (Persero) Tbk Audited 2016 1.674.703 1.629.186 45.517 74 12.081 33.510 52.431 (18.921) (1.554) (17.367) (5.604) (22.972) (17.367) (22.971)
17 PT Pertamina (Persero) Audited 2016 485.529.102 403.110.561 82.418.541 4.437.033 12.564.163 74.291.411 8.483.612 65.807.799 23.722.362 42.085.437 (849.998) 41.235.439 41.877.701 41.006.066
18 PT TWC BP dan RB (Persero) Audited 2016 294.848 210.444 84.404 12.501 320 96.585 - 96.585 21.811 74.774 (6.167) 68.607 74.773 68.606
19 PT Energy Management Indonesia (Persero) Audited 2016 14.427 27.510 (13.083) 2.249 685 (11.519) 1.936 (13.455) - (13.455) (111) (13.567) (13.455) (13.567)
20 PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Audited 2016 539.230 573.257 (34.027) 19.451 9.759 (24.335) 66.456 (90.791) (1.563) (89.228) 8.563.220 8.473.992 (89.229) 8.473.992
21 PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Unaudited 2016 218.157 135.991 82.166 44.819 13.595 113.391 - 113.391 25.867 87.524 51 87.574 87.524 87.574
22 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Audited 2016 39.053.100 33.792.393 5.260.707 1.928.466 304.264 6.884.909 1.761.912 5.122.997 1.016.671 4.106.326 88.689 4.195.015 4.049.645 4.134.079
23 PT Sarinah (Persero) Audited 2016 309.442 297.430 12.012 9.658 2.851 18.819 257 18.562 7.261 11.301 (1.409) 9.892 11.305 9.895
24 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Audited 2016 2.772.535 2.761.891 10.645 471.456 32.447 449.654 7.377 442.277 (131) 442.408 (12.820) 429.588 442.073 429.114
25 PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Audited 2016 1.012.781 924.837 87.944 3.523 742 90.725 8.608 82.117 31.899 50.218 (710) 49.508 50.217 49.507
26 PT Pos Indonesia (Persero) Audited 2016 4.454.366 4.586.619 (132.253) 559.771 62.445 365.073 62.412 302.661 99.385 203.276 (52.265) 151.011 204.086 151.868
27 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Audited 2016 222.821.956 247.165.738 (24.343.782) 66.307.603 7.284.064 34.679.757 18.703.276 15.976.481 5.427.843 10.548.638 (2.081.782) 8.466.856 10.511.911 8.430.129
28 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Audited 2016 639.182 475.621 163.561 20.103 749 182.915 13.215 169.700 31.405 138.295 4.783 143.078 138.295 143.079
29 PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Audited 2016 87.621 39.745 47.876 1.004 183 48.697 - 48.697 3.087 45.610 866 46.476 45.610 46.476
30 PT Kawasan Industri Medan (Persero) Audited 2016 97.688 60.288 37.400 4.786 - 42.186 50 42.135 5.939 36.196 - 36.196 36.196 36.196
31 PT Kawasan Industri Makassar (Persero) Audited 2016 34.109 22.598 11.510 5.319 218 16.611 - 16.611 3.065 13.546 - 13.546 13.546 13.546
32 Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Audited 2016 201.375 175.698 25.677 2.583 14.095 14.166 7.850 6.316 1.748 4.568 1.727 6.295 4.568 6.295
33 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia Audited 2016 2.410.471 2.108.339 302.133 79.938 48.569 333.502 103.355 230.147 69.165 160.981 (22.300) 138.681 160.180 137.895
34 Perum Produksi Film Negara Audited 2016 6.455 8.612 (2.157) 1.543 148 (762) 26 (788) (43) (745) (13) (758) (745) (758)
35 Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Audited 2016 283.683 270.915 12.768 7.344 6.767 13.345 - 13.345 4.177 9.168 (10.517) (1.349) 9.166 (1.350)
36 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 26.134.306 21.160.892 4.973.415 474.700 - 5.448.115 363.493 5.084.622 549.585 4.535.037 (166.693) 4.368.344 4.521.596 4.395.314
37 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Audited 2016 1.522.808 1.202.116 320.692 35.707 - 356.399 7.119 349.281 90.190 259.091 14.996 274.087 259.087 274.083

L. 130
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
LABA RUGI TAHUN
BERJALAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PENDAPATAN PENDAPATAN LAIN BEBAN LABA RUGI TAHUN PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN STATUS LAPORAN HPP+ BEBAN USAHA LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA LABA SEBELUM PAJAK PAJAK DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN KEPADA
USAHA - LAIN LAIN - LAIN BERJALAN KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
KEPADA ENTITAS ENTITAS PENGENDALI
PENGENDALI
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14
38 PT Semen Kupang (Persero) Audited 2016 15.643 6.702 8.941 627 - 9.568 3.157 6.411 - 6.411 - 6.411 6.411 6.411
39 PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Audited 2016 14.058.869 11.464.233 2.594.636 351.827 100.712 2.845.751 148.835 2.696.916 672.511 2.024.405 (148.774) 1.875.631 2.006.188 1.857.414
40 PT Timah (Persero) Tbk Audited 2016 6.968.294 6.470.508 497.786 74.218 38.794 533.210 118.240 414.970 163.001 251.969 61.124 313.093 251.832 312.956
41 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Audited 2016 9.106.261 9.098.105 8.156 830.223 281.814 556.566 319.274 237.292 172.485 64.806 27.270 92.077 64.810 92.081
42 PT Balai Pustaka (Persero) Audited 2016 23.070 29.471 (6.401) 12.109 950 4.758 - 4.758 10.671 (5.913) 197 (5.716) (5.913) (5.715)
43 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 116.333.000 75.367.000 40.966.000 2.554.000 2.521.000 40.999.000 2.810.000 38.189.000 9.017.000 29.172.000 (2.099.000) 27.073.000 19.352.000 17.331.000
44 PT PAL Indonesia (Persero) Unaudited 2016 719.863 716.371 3.492 (10.350) 4.452 (11.310) 87.532 (98.842) - (98.842) (3.112) (101.954) (98.847) (101.959)
45 PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Audited 2016 164.469 151.138 13.330 9.847 17 23.160 3.212 19.948 3.777 16.172 (448) 15.724 16.172 15.724
46 PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Audited 2016 366.680 554.827 (188.147) 110.140 35.083 (113.090) 23.768 (136.858) (7.243) (129.615) 21.749 (107.866) (129.615) (107.866)
47 PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Audited 2016 130.778 164.588 (33.810) 11.030 26.958 (49.738) 37.473 (87.211) (5.674) (81.537) 115.343 33.806 (82.336) 33.007
48 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Audited 2016 5.771.011 4.653.152 1.117.859 80.942 1.499 1.197.302 - 1.197.302 313.173 884.129 5.735.737 6.619.866 884.129 6.619.866
49 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Audited 2016 17.894.123 18.180.423 (286.300) 567.051 1.133.051 (852.300) 1.698.652 (2.550.952) (146.058) (2.404.894) 1.262.741 (1.142.153) (2.284.719) (1.023.029)
50 PT Boma Bisma Indra (Persero) Audited 2016 178.571 175.905 2.666 7.126 8.486 1.306 11.524 (10.218) (514) (9.704) 566 (9.138) (9.718) (9.152)
51 PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) Audited 2016 20.828 24.683 (3.855) 4.536 124 557 - 557 - 557 - 557 556 556
52 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Audited 2016 681.078 900.200 (219.122) 26.459 25.662 (218.325) 83.519 (301.844) 14.355 (316.199) (17.367) (333.565) (315.352) (332.718)
53 PT Barata Indonesia (Persero) Audited 2016 702.754 653.397 49.357 12.619 11.767 50.209 23.202 27.007 6.755 20.252 (10.805) 9.447 20.253 9.448
54 PT Dahana (Persero) Audited 2016 1.371.656 1.241.201 130.455 13.140 10.855 132.740 21.925 110.815 28.715 82.100 (746) 81.354 82.554 81.808
55 PT LEN Industri (Persero) Audited 2016 2.325.171 2.299.047 26.124 83.774 23.315 86.583 72.406 14.177 9.355 4.822 21.265 26.087 6.137 27.293
56 PT Pindad (Persero) Audited 2016 2.025.444 1.964.622 60.822 80.852 66.171 75.503 28.507 46.996 1.204 45.792 (59.770) (13.978) 45.791 (13.977)
57 PT Dirgantara Indonesia (Persero) Audited 2016 4.223.956 4.300.131 (76.176) 79.506 152.218 (148.888) 142.298 (291.185) (22.581) (268.604) (18.809) (287.413) (268.604) (287.413)
58 PT Adhi Karya (Persero) Tbk Audited 2016 11.133.367 10.404.776 728.591 310.966 168.975 870.582 257.959 612.623 297.515 315.108 89.549 404.657 313.451 403.000
59 PT Amarta Karya (Persero) Audited 2016 121.643 241.731 (120.088) 792 106 (119.402) 15.060 (134.462) 3.585 (138.047) 106.937 (31.110) (138.048) (31.110)
60 PT Brantas Abipraya (Persero) Audited 2016 3.476.919 3.114.770 362.149 23.253 44.365 341.037 69.747 271.290 93.035 178.255 (5.634) 172.621 177.079 171.450
61 PT Jasa Marga (Persero) Tbk Audited 2016 16.661.403 12.754.013 3.907.390 397.676 146.384 4.158.683 1.509.003 2.649.679 846.625 1.803.054 (118.829) 1.684.225 1.889.313 1.770.726
62 PT Waskita Karya (Persero) Tbk Audited 2016 23.788.323 20.608.767 3.179.556 334.958 376.089 3.138.425 982.836 2.155.589 342.521 1.813.069 (3.885) 1.809.184 1.713.261 1.709.376
63 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Audited 2016 16.047.669 13.968.665 2.079.004 50.971 464.171 1.665.805 435.314 1.230.490 83.345 1.147.145 (18.276) 1.128.869 1.011.828 993.552
64 PT Hutama Karya (Persero) Audited 2016 9.016.625 8.031.170 985.455 164.719 612.654 537.520 161.849 375.671 73.907 301.764 811 302.575 301.202 302.012
65 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Audited 2016 16.458.884 14.490.685 1.968.199 262.010 117.860 2.112.350 408.740 1.703.610 552.178 1.151.432 125.634 1.277.066 1.023.370 1.149.004
66 Perum Perumnas Audited 2016 1.262.821 1.068.734 194.087 85.191 26.291 252.987 133.622 119.364 26.342 93.022 42.727 135.750 94.083 136.810
67 PT Industri Kereta Api (Persero) Audited 2016 1.881.008 1.699.938 181.070 60.221 81.304 159.987 117.379 42.608 (2.142) 44.750 (6.287) 38.463 43.546 37.260
68 PT PDI Pulau Batam (Persero) Audited 2016 69.179 63.787 5.392 1.831 1.384 5.839 - 5.839 1.081 4.758 (98) 4.660 4.758 4.660
69 PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Audited 2016 2.408.900 1.411.008 997.892 189.358 121.427 1.065.823 69.977 995.846 262.544 733.302 (7.185) 726.117 733.302 726.418
70 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Audited 2016 10.318.201 7.803.598 2.514.603 687.123 371.222 2.830.504 1.043.385 1.787.119 249.904 1.537.215 (183.134) 1.354.081 1.511.460 1.328.908
71 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Audited 2016 8.785.034 6.700.627 2.084.407 461.743 285.938 2.260.212 476.984 1.783.228 270.911 1.512.317 1.140.193 2.652.510 1.037.330 2.169.726
72 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Audited 2016 2.018.060 1.642.092 375.968 272.389 221.017 427.340 - 427.340 97.080 330.260 2.674 332.934 325.539 328.213
73 PT Indah Karya (Persero) Audited 2016 93.178 75.327 17.851 969 111 18.709 4.835 13.874 165 13.709 34 13.743 13.709 13.743
74 PT Bina Karya (Persero) Audited 2016 62.346 59.559 2.787 13.875 8.003 8.659 - 8.659 2.366 6.293 (427) 5.866 6.293 5.866
75 Perum Damri Audited 2016 1.172.663 1.142.350 30.312 33.615 4.669 59.258 - 59.258 18.614 40.644 (29.339) 11.305 40.644 11.305

L. 131
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
LABA RUGI TAHUN
BERJALAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PENDAPATAN PENDAPATAN LAIN BEBAN LABA RUGI TAHUN PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN STATUS LAPORAN HPP+ BEBAN USAHA LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA LABA SEBELUM PAJAK PAJAK DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN KEPADA
USAHA - LAIN LAIN - LAIN BERJALAN KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
KEPADA ENTITAS ENTITAS PENGENDALI
PENGENDALI
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14
76 Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta Audited 2016 210.443 195.746 14.696 4.314 6.522 12.488 - 12.488 2.752 9.737 (9.157) 579 9.737 579
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Audited 2016 2.522.703 2.049.428 473.276 135.186 20.052 588.410 - 588.410 169.677 418.733 739 419.472 418.733 419.472
77 Penerbangan Indonesia
78 PT Angkasa Pura I (Persero) Audited 2016 6.138.272 4.488.862 1.649.410 194.156 103.000 1.740.566 231.713 1.508.853 349.276 1.159.577 22.661 1.182.238 1.158.800 1.136.139
79 PT Angkasa Pura II (Persero) Audited 2016 6.645.802 4.575.264 2.070.538 209.135 44.404 2.235.269 14.977 2.220.292 280.038 1.940.254 (41.914) 1.898.340 1.940.253 1.898.339
80 PT Virama Karya (Persero) Audited 2016 257.573 222.253 35.320 438 42.473 (6.715) 7.781 (14.496) 8.611 (23.107) 98.998 75.891 (23.107) 75.891
81 PT Yodya Karya (Persero) Audited 2016 253.764 217.157 36.607 1.917 5.910 32.614 4.132 28.482 6.953 21.529 (1.676) 19.853 21.529 19.853
82 PT Indra Karya (Persero) Audited 2016 86.629 84.879 1.749 66 2.848 (1.032) 103 (1.135) 3.221 (4.356) 944 (3.412) (4.356) (3.412)
83 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 55.072.683 40.843.351 14.229.332 73.573 - 14.302.905 - 14.302.905 2.892.709 11.410.196 922.488 12.332.684 11.338.748 12.259.504
84 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Audited 2016 99.709.382 81.096.655 18.612.727 13.765 53.527 18.572.965 - 18.572.965 3.922.802 14.650.163 25.694.885 40.345.048 13.805.565 39.484.138
85 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 112.065.835 78.101.293 33.964.542 19.423 10.195 33.973.770 - 33.973.770 7.745.779 26.227.991 15.152.016 41.380.007 26.195.772 41.340.376
86 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Audited 2016 18.421.641 15.069.409 3.352.232 22.148 3.330.084 - 3.330.084 711.179 2.618.905 3.012.712 5.631.617 2.618.905 5.631.617
87 Perum Jaminan Kredit Indonesia Audited 2016 2.176.119 1.528.735 647.384 294.070 - 941.454 - 941.454 249.409 692.045 (118.710) 573.335 692.045 573.335
88 PT ASABRI (Persero) Audited 2016 5.036.017 4.616.854 419.163 146.601 - 565.763 - 565.763 28.134 537.629 (752.539) (214.910) 537.629 (214.910)
89 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Audited 2016 2.464.535 1.948.406 516.129 - 40.490 475.639 - 475.639 109.226 366.413 18.666 385.078 365.524 384.234
90 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Audited 2016 21.123.302 19.330.025 1.793.277 - 80.759 1.712.518 - 1.712.518 (10.303) 1.722.821 434.187 2.157.008 1.717.930 2.152.117
91 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Audited 2016 6.524.196 5.472.984 1.051.212 - 30.021 1.021.191 - 1.021.191 113.327 907.863 (13.881) 893.982 907.664 893.783
92 PT Jasa Raharja (Persero) Audited 2016 6.619.315 3.644.874 2.974.441 538 - 2.974.979 - 2.974.979 598.023 2.376.956 311.163 2.688.119 2.373.301 2.687.884
93 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Audited 2016 3.809.036 3.459.007 350.028 - 63.755 286.273 - 286.273 20.170 266.103 24.398 290.500 266.102 290.500
94 PT Taspen (Persero) Audited 2016 14.585.089 14.700.358 (115.269) 482.327 5.626 361.432 - 361.432 114.179 247.253 1.678.519 1.925.772 247.083 1.925.602
95 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Audited 2016 51.417.204 50.512.409 904.795 764.638 257.968 1.411.465 1.174.724 236.741 112.123 124.618 662.811 787.429 107.379 788.908
96 PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Audited 2016 4.201.752 3.967.441 234.310 65.460 370 299.401 25.338 274.063 25.660 248.403 (33.420) 214.983 248.773 215.353
97 PT Kereta Api Indonesia (Persero) Audited 2016 14.463.328 12.560.163 1.903.165 179.270 82.024 2.000.412 648.270 1.352.142 333.902 1.018.240 (279.224) 739.017 1.028.815 749.571
98 PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Audited 2016 798.938 666.198 132.740 30.538 - 163.278 - 163.278 33.363 129.915 (4.266) 125.649 60.176 56.462
99 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Audited 2016 737.993 645.199 92.794 8.360 11.350 89.805 - 89.805 22.192 67.613 (7.092) 60.521 67.613 60.521
100 PT Danareksa (Persero) Audited 2016 636.942 491.584 145.358 10.904 7.656 148.606 - 148.606 32.347 116.259 4.914 121.172 116.242 121.156
101 PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Audited 2016 45.123 57.091 (11.968) 24.090 399 11.723 - 11.723 93 11.630 (689) 10.941 11.538 10.850
102 PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Audited 2016 1.291.807 1.397.234 (105.426) 195.165 134 89.605 - 89.605 12.588 77.017 (6.088) 70.929 75.911 69.823
103 PT PANN (Persero) Audited 2016 223.815 955.701 (731.886) 7.597 13.576 (737.865) - (737.865) (177.936) (559.930) 112 (559.817) (559.928) (559.816)
104 PT Pegadaian (Persero) Audited 2016 9.708.058 6.707.875 3.000.183 9.738 12.683 2.997.238 - 2.997.238 786.986 2.210.252 2.317.282 4.527.534 2.210.118 4.527.400
105 PT Sucofindo (Persero) Audited 2016 2.007.207 1.788.046 219.160 54.355 50.768 222.748 1.354 221.394 73.050 148.344 (30.876) 117.469 147.861 117.041
106 PT Surveyor Indonesia (Persero) Audited 2016 993.820 874.743 119.077 15.717 14.542 120.252 - 120.252 30.449 89.803 (7.264) 82.539 89.272 82.011
107 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Audited 2016 2.311.315 2.188.380 122.935 138.340 - 261.275 - 261.275 27.862 233.413 (4.201) 229.213 233.413 229.213
108 PT Djakarta Lloyd (Persero) Audited 2016 392.660 367.220 25.440 33.286 24.841 33.885 - 33.885 3.949 29.936 (158) 29.778 29.934 29.776
109 PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Audited 2016 5.063.643 4.586.191 477.452 113.072 203.244 387.280 103.880 283.400 2.134 281.266 15.750 297.016 279.466 295.242
110 PT Iglas (Persero) Audited 2016 4.993 11.668 (6.675) 9.373 38.188 (35.490) 34.635 (70.125) (17.021) (53.104) - (53.104) (53.104) (53.104)
111 PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Unaudited 2016 201 58.662 (58.461) 20.013 14.029 (52.477) - (52.477) 625 (53.102) (4.914) (58.016) (53.102) (58.016)
112 PT Istaka Karya (Persero) Unaudited 2016 262.375 255.054 7.321 54.131 23.879 37.573 2.622 34.951 8.204 26.747 - 26.747 26.747 26.747

L. 132
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 14.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN NEGARA (BUMN)


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
LABA RUGI TAHUN
BERJALAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PENDAPATAN PENDAPATAN LAIN BEBAN LABA RUGI TAHUN PENDAPATAN LABA RUGI
NO BUMN STATUS LAPORAN HPP+ BEBAN USAHA LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA LABA SEBELUM PAJAK PAJAK DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN KEPADA
USAHA - LAIN LAIN - LAIN BERJALAN KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
KEPADA ENTITAS ENTITAS PENGENDALI
PENGENDALI
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14
113 PT Primissima (Persero) Audited 2016 99.482 98.868 614 12.722 - 13.336 - 13.336 853 12.482 6.163 18.645 12.482 18.645
114 PT Survai Udara Penas (Persero) Audited 2015 - - - - -
115 PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) Audited 2016 278.841 275.928 2.913 785 2.597 1.101 - 1.101 332 769 - 769 769 769
116 PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Audited 2015 - - - - -
117 PT Kertas Leces (Persero) Audited 2015 - - - - -
118 PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Audited 2015 - - - - -
TOTAL 1.710.888.092 1.476.687.677 234.200.414 88.424.862 29.860.669 292.764.608 50.506.870 242.257.738 65.761.142 176.496.595 92.927.033 269.423.629 164.814.613 257.734.225

L. 133
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 15.A

PERUSAHAAN NEGARA/LEMBAGA DIBAWAH PEMBINAAN KEMENTERIAN KEUANGAN


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(dalam jutaan rupiah)


HPP+ LABA LABA RUGI
PENDAPATAN LABA PENDAPATAN BEBAN LAIN BEBAN PENDAPATAN LABA RUGI
NO PERUSAHAAN NEGARA/LEMBAGA SUMBER STATUS BEBAN EBIT SEBELUM PAJAK TAHUN
USAHA USAHA LAIN - LAIN - LAIN BUNGA KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
USAHA PAJAK BERJALAN
1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8=(6-7) 9 10=(8-9) 11 12=(10-11)
BADAN USAHA LAINNYA
1 LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Audited 6.812.779 4.814.542 1.998.237 14.102 199.064 1.813.275 1.813.275 402.905 1.410.370 46.864 1.457.234

- -
PERUSAHAAN NEGARA
1 PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL Audited 979.395 118.502 860.893 500 - 861.393 497.198 364.195 46.914 317.281 (5.384) 311.897
- - - -
2 PT. SARANA MULTI INFRASTRUKTUR Audited 2.329.444 945.206 1.384.239 46.382 4.329 1.426.292 1.426.292 213.488 1.212.803 30.232 1.243.035
- -
3 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONESIA Audited 821.107 313.979 507.127 1.263 3.230 505.161 505.161 2.714 502.447 34.304 536.751
- - - -
4 PT GEO DIPA ENERGI Audited 590.527 422.906 167.621 91.253 28.282 230.592 81.880 148.712 31.141 117.571 (2.567) 115.004

L. 134
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 15.B

PERUSAHAAN NEGARA/LEMBAGA DIBAWAH PEMBINAAN KEMENTERIAN KEUANGAN


NERACA PER 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)
LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN EKUITAS YANG KEPENTINGAN
ASET ASET TIDAK TOTAL MODAL EKUITAS SALDO DIATRIBUSIKAN JUMLAH % SAHAM KEPEMILIKAN
NO PERUSAHAAN NEGARA/LEMBAGA SUMBER TOTAL ASET JANGKA JANGKA MODAL BPYDS NON
LANCAR LANCAR LIABILITAS SAHAM LAIN LABA KEPADA PEMILIK EKUITAS NEGARA NEGARA
PENDEK PANJANG DISETOR PENGENDALI
ENTITAS
1 2 4=(1+2+3) 5 6 7=(5+6) 8 9 10 11 12 13=8+9+10+11+12 14 15=13+14 16 17=13*16
BADAN USAHA LAINNYA
1 LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR Audited 100.669.017 83.228.452 14.692.188 - (13.251) 2.761.628 17.440.565 17.440.565 100,00 17.440.565
INDONESIA

PERUSAHAAN NEGARA
1 PT. SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL Audited - - 13.122.290 - - 6.598.065 4.000.000 1.000.000 (5.725) 1.529.950 6.524.226 6.524.226 100,00 6.524.226
-
2 PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR Audited 44.332.137 13.496.427 24.356.600 4.160.000 47.228 2.271.882 30.835.710 30.835.710 100,00 30.835.710
-
3 PT PENJAMINAN INFRASTRUKTUR INDONE Audited 8.924.429 100.566 7.000.000 - (27.592) 1.851.456 8.823.863 8.823.863 100,00 8.823.863
-
4 PT GEO DIPA ENERGI Audited 227.759 3.389.414 3.617.173 262.592 845.095 1.107.688 3.275.444 - - (765.958) 2.509.486 2.509.486 93,33 2.342.103

170.665.047 104.531.197 66.133.849 65.966.467

L. 135
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 16

LAPORAN PENYERTAAN MODAL NEGARA


PADA LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL
PER 31 DESEMBER 2016

Penyertaan Modal Pemerintah Surat hutang


No Institusi
USD IDR IDR
A. PMN pada Lembaga Keuangan Internasional
1 Asian Development Bank (ADB) SDR 289.100.000,00 5.221.845.009.108,00
World Bank Group
2 International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) USD 167.203.427,47 2.246.545.251.486,92 -
3 International Development Association (IDA) USD 20.721.705,00 278.416.828.380,00 5.173.139.667,81
4 International Finance Corporation (IFC) USD 31.602.000,00 424.604.472.000,00
5 Multilateral Investment and Guarantee Agency (MIGA) USD 3.797.820,00 51.027.509.520,00 14.959.537.240,00
6 Bank Pembangunan Islam (IDB) ID 128.516.471,59 2.321.318.214.321,73
7 International Islamic Trade finance Corporation (ITFC) USD 2.060.000,00 27.678.160.000,00
8 The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit ID 125.140,32 2.260.336.753,48
9 International Fund for Agricultural Development (IFAD) USD 64.959.000,00 872.789.124.000,00
10 Common Fund for Commodities (CFC) USD 1.028.901 + EUR 223.450 USD dan EUR 1.264.439,65 16.989.011.137,40 3.273.748.055,09
11 The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) USD 7.790.929,00 104.678.922.044,00
12 Credit Guarantee and Investment Facility USD 12.600.000,00 169.293.600.000,00
13 AIIB USD 268.840.000,00 3.612.134.240.000,00
Jumlah I 417.741.611,91 580.839.321,12 15.349.580.678.751,50
PMN Lainnya
15 ASEAN Infrastructure Fund USD 120.000.000,00 1.612.320.000.000,00
16 International Rubber Consortium Limited USD 4.000.000,00 53.744.000.000,00
Jumlah II - 124.000.000,00 1.666.064.000.000,00
Total (I+II) 417.741.611,91 580.839.321,12 17.015.644.678.751,50 -

Catatan:
1. Kurs Special Drawing Right (SDR) ; SDR1 = USD 1.34433
2. Kurs Euro to USD 1,05410
3. Kurs USD to IDR Rp 13.436
4. Kurs Euro to IDR Rp 14.161,55

L. 136
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 17.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN NON-BUMN (MINORITAS)


LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )
(dalam jutaan rupiah)

LABA RUGI TAHUN LABA RUGI


BERJALAN KOMPREHENSIF
PENDAPATAN HPP+ BEBAN PENDAPATAN BEBAN LABA SEBELUM LABA RUGI TAHUN PENDAPATAN LABA RUGI
NO PERUSAHAAN MINORITAS STATUS LAPORAN KESEHATAN LABA USAHA EBIT BEBAN BUNGA PAJAK DIATRIBUSIKAN DIATRIBUSIKAN
USAHA USAHA LAIN - LAIN LAIN - LAIN PAJAK BERJALAN KOMPREHENSIF KOMPREHENSIF
KEPADA ENTITAS KEPADA ENTITAS
PENGENDALI PENGENDALI

1 2 3 = (1-2) 4 5 6 = (3+4-5) 7 8 = (6-7) 9 10 = (8-9) 11 12=10+11 13 14


1 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut Audited 2016 350.589 225.699 124.890 14.162 5.437 133.615 - 133.615 17.558 116.057 95 116.151 116.058 116.153

2 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Audited 2016 178.621 94.679 83.942 10.816 5.432 89.327 - 89.327 15.923 73.404 692 74.096 73.404 74.096

3 PT Nindya Karya Audited 2016 4.658.086 4.335.379 322.707 136.421 200.672 258.456 73.614 184.842 4.789 180.052 (2.630) 177.422 173.841 171.210

4 PT Perkebunan Nusantara I Audited 2016 691.513 685.464 6.048 44.487 74.122 (23.587) 56.380 (79.967) 7.449 (87.416) (43.975) (131.391) (87.416) (131.392)

5 PT Perkebunan Nusantara II Unaudited 2016 1.016.406 1.034.471 (18.065) 144.689 115.589 11.035 137.329 (126.294) - (126.294) (28.173) (154.467) (126.288) (154.461)

6 PT Perkebunan Nusantara IV Audited 2016 5.651.161 4.535.939 1.115.222 110.392 138.144 1.087.470 296.752 790.719 262.062 528.657 (212.555) 316.102 546.726 335.963

7 PT Perkebunan Nusantara V Audited 2016 4.492.554 4.108.716 383.838 44.421 161.037 267.221 165.972 101.250 58.910 42.340 (231.961) (189.621) 42.340 (189.621)

8 PT Perkebunan Nusantara VI Audited 2016 1.710.098 1.566.688 143.410 18.143 48.893 112.660 81.315 31.346 25.866 5.479 (18.884) (13.405) 11.611 (7.265)

9 PT Perkebunan Nusantara VII Audited 2016 3.260.812 3.246.198 14.614 60.427 55.113 19.928 539.828 (519.900) 27.310 (547.210) (109.232) (437.978) (546.873) (437.640)

10 PT Perkebunan Nusantara VIII Unaudited 2016 1.319.714 1.089.401 230.313 96.635 572.511 (245.563) 354.099 (599.662) (55.366) (544.296) 66.706 (477.590) (544.355) (477.649)

11 PT Perkebunan Nusantara IX Unaudited 2016 869.443 1.073.132 (203.689) 145.147 135.212 (193.753) 123.997 (317.750) 2.332 (320.082) 32.486 (287.596) (320.082) (287.596)

12 PT Perkebunan Nusantara X Audited 2016 2.260.374 2.335.790 (75.417) 122.216 152.090 (105.290) 111.546 (216.836) (61.053) (155.783) 16.897 (138.886) (161.353) (144.134)

13 PT Perkebunan Nusantara XI Audited 2016 2.393.645 2.190.133 203.513 38.705 - 242.217 53.177 189.040 (5.798) 194.838 (28.640) 166.198 194.812 166.198

14 PT Perkebunan Nusantara XII Audited 2016 1.076.445 999.024 77.421 76.473 20.925 132.970 65.832 67.138 25.746 41.392 33.794 75.186 41.410 75.204

15 PT Perkebunan Nusantara XIII Audited 2016 2.332.793 2.363.914 (31.121) 24.330 431.318 (438.109) 206.175 (644.284) 13.432 (657.716) 15.166 (642.550) (659.398) (644.231)

16 PT Perkebunan Nusantara XIV Audited 2016 465.190 470.639 (5.449) 87.123 119.420 (37.746) 100.576 (138.322) - (138.322) 31.912 (106.410) (138.323) (106.411)

17 PT Rekayasa Industri Audited 2016 7.502.402 7.312.828 189.574 7.364 10.483 186.455 130.190 56.265 8.178 48.087 242.655 290.742 107.288 349.943

18 PT PANN Pembiayaan Maritim Audited 2016 208.514 925.552 (717.037) - - (717.037) - (717.037) (179.097) (537.940) (17) (537.957) (537.940) (537.957)

19 PT Indosat, Tbk Audited 2016 29.184.624 25.244.071 3.940.553 385.279 274.284 4.051.548 2.256.285 1.795.263 519.608 1.275.655 (236.945) 1.038.710 1.105.042 867.368

20 PT Bank Bukopin, Tbk Audited 2016 10.782.284 9.392.708 1.389.576 - 32.406 1.357.170 - 1.357.170 266.535 1.090.635 1.200.245 2.290.880 1.086.605 2.283.240

21 PT Socfindo Audited 2016 2.104.450 1.342.951 761.499 57.368 14.278 804.589 - 804.589 204.372 600.217 (5.385) 594.833 600.217 594.833

22 PT Freeport Indonesia Unaudited 2016 43.837.849 32.456.505 11.381.344 440.169 - 11.821.513 - 11.821.513 4.216.616 7.604.897 73.308 7.678.205 7.604.897 7.604.897

23 PT Asean Bintulu Fertilizer Audited 2016 1.051.622 962.405 89.217 60.199 - 149.416 - 149.416 91.237 58.179 - 58.179 58.179 58.179

24 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri Audited 2015 813.561.197 560.097.685 253.463.512 4.329.193 36.076.342 221.716.364 9.104.051 212.612.313 63.822.674 148.789.639 677.672 149.467.311 148.789.639 149.467.311

25 PT Kawasan Industri Lampung Audited 2015 - 752 (752) 1.614 (0) 863 - 863 232 631 - 631 631 631

TOTAL 940.960.385 668.090.723 272.869.662 6.455.775 38.643.707 240.681.730 13.857.116 226.824.614 69.289.513 157.535.101 1.473.230 159.226.795 157.430.672 159.046.869

L. 137
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 17.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN NON-BUMN (MINORITAS)


NERACA PER 31 DESEMBER 2016 (AUDITED )

(dalam jutaan rupiah)

EKUITAS YANG
LIABILITAS LIABILITAS TAMBAHAN KEPENTINGAN
ASET TIDAK TOTAL MODAL EKUITAS DIATRIBUSIKAN JUMLAH % SAHAM KEPEMILIKAN
NO PERUSAHAAN MINORITAS STATUS LAPORAN KESEHATAN ASET LANCAR TOTAL ASET JANGKA JANGKA MODAL BPYBDS SALDO LABA NON
LANCAR LIABILITAS SAHAM LAIN KEPADA PEMILIK EKUITAS NEGARA NEGARA
PENDEK PANJANG DISETOR PENGENDALI
ENTITAS

1 2 3=(1+2) 4 5 6=(4+5) 7 8 9 10 11 12=7+8+9+10+11 13 14=12+13 15 16=12x15

1 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut Audited 2016 391.908 263.357 655.265 53.733 36.856 90.588 200.000 439 - 3.073 361.141 564.653 24 564.677 50,00% 282.326
2 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Audited 2016 269.561 168.179 437.740 71.997 3.590 75.587 200.000 - - 384 161.769 362.153 - 362.153 50,00% 181.076
3 PT Nindya Karya Audited 2016 3.124.579 631.394 3.755.974 2.738.671 248.852 2.987.523 559.497 - - 156.342 (150) 715.689 52.761 768.451 1,00% 59.500
4 PT Perkebunan Nusantara I Audited 2016 174.422 2.125.739 2.300.161 885.038 996.375 1.881.412 135.951 25.970 - 677.133 (420.570) 418.485 264 418.749 10,00% 38.640
5 PT Perkebunan Nusantara II Unaudited 2016 210.199 6.140.926 6.351.125 2.785.285 1.151.189 3.936.474 327.606 - - 3.469.259 (1.383.749) 2.413.116 1.535 2.414.651 10,00% 32.761
6 PT Perkebunan Nusantara IV Audited 2016 2.039.940 12.518.893 14.558.833 1.884.949 5.725.672 7.610.622 2.942.116 - - 2.609.089 1.175.779 6.726.983 221.228 6.948.211 10,00% 294.212
7 PT Perkebunan Nusantara V Audited 2016 613.215 6.947.014 7.560.229 1.076.002 4.168.258 5.244.260 1.313.322 - - 1.010.400 (7.754) 2.315.968 1 2.315.969 10,00% 131.332
8 PT Perkebunan Nusantara VI Audited 2016 219.091 3.612.662 3.831.753 448.083 2.036.244 2.484.326 653.293 - - 649.287 31.756 1.334.336 13.091 1.347.427 10,00% 65.329
9 PT Perkebunan Nusantara VII Audited 2016 1.086.403 10.752.016 11.838.420 3.417.516 5.869.534 9.287.050 1.401.223 8.889 - 3.373.544 (2.235.121) 2.548.535 2.835 2.551.370 10,00% 140.122
10 PT Perkebunan Nusantara VIII Unaudited 2016 792.752 8.486.379 9.279.131 1.355.506 2.599.992 3.955.498 897.527 32.775 - 4.936.052 (544.356) 5.321.998 1.635 5.323.633 10,00% 122.528
11 PT Perkebunan Nusantara IX Unaudited 2016 1.575.677 3.073.186 4.648.863 1.930.012 507.665 2.437.677 599.815 1.000.000 - 1.424.086 (812.715) 2.211.186 - 2.211.186 10,00% 159.981
12 PT Perkebunan Nusantara X Audited 2016 2.557.767 10.503.355 13.061.122 1.320.604 2.697.259 4.017.863 1.845.596 10.062 - 6.802.915 345.400 9.003.973 39.286 9.043.259 10,00% 184.560
13 PT Perkebunan Nusantara XI Audited 2016 2.177.486 4.451.689 6.629.176 1.875.529 906.347 2.781.876 1.168.481 - - 2.719.883 (41.225) 3.847.139 161 3.847.300 10,00% 116.848
14 PT Perkebunan Nusantara XII Audited 2016 1.143.020 9.274.810 10.417.830 1.594.939 1.980.442 3.575.381 1.272.976 - - 5.322.782 241.416 6.837.174 5.275 6.842.449 10,00% 127.298
15 PT Perkebunan Nusantara XIII Audited 2016 699.746 5.878.071 6.577.817 1.649.450 3.571.509 5.220.959 1.029.738 - - 1.233.770 (1.019.434) 1.244.074 112.784 1.356.858 10,00% 102.974
16 PT Perkebunan Nusantara XIV Audited 2016 461.467 1.583.748 2.045.215 643.883 1.600.974 2.244.857 235.000 - - 1.185.613 (1.620.255) (199.642) - (199.642) 10,00% 23.500
17 PT Rekayasa Industri Audited 2016 6.552.124 1.480.672 8.032.796 7.147.224 482.017 7.629.241 450.000 209.756 (241.148) 418.608 (15.053) 403.555 4,97% 22.366
18 PT PANN Pembiayaan Maritim Audited 2016 2.268.302 396.420 2.664.722 2.914.743 30.082 2.944.825 678.413 - - - (958.516) (280.103) - (280.103) 0,00% 1
19 PT Indosat, Tbk Audited 2016 8.073.481 42.765.223 50.838.704 19.086.592 17.574.993 36.661.585 543.393 1.546.587 - 424.617 10.835.606 13.350.203 826.916 14.177.119 14,29% 77.662
20 PT Bank Bukopin, Tbk Audited 2016 28.722.066 76.683.936 105.406.002 90.788.948 5.079.122 95.868.070 1.119.908 1.724.069 1.143.181 5.518.897 9.506.055 31.877 9.537.932 11,44% 150.786
21 PT Socfindo Audited 2016 330.730 1.449.016 1.779.746 369.828 536.434 906.262 42.250 3.671 - - 827.564 873.484 873.484 10,00% 4.225
22 PT Freeport Indonesia Unaudited 2016 21.699.664 119.570.753 141.270.417 10.085.142 44.634.822 54.719.964 305.656 4.250.788 - - 81.994.010 86.550.453 - 86.550.453 9,36% 28.619
23 PT Asean Bintulu Fertilizer Audited 2016 1.386.965 2.511.532 3.898.497 323.975 427.841 751.816 898.800 - - - 2.247.881 3.146.681 - 3.146.681 13,00% 116.844
24 PT Prasadha Pamunah Limbah Industri Audited 2015 757.272 510.705 1.267.977 138.482 131.783 270.265 316.754 - - - 680.958 997.712 - 997.712 5,00% 15.838
25 PT Kawasan Industri Lampung Audited 2015 21.461 304 21.764 78 - 78 8.656 - - - 13.030 21.686 - 21.686 20,36% 1.762
TOTAL 419.129.277 257.584.059 160.250.597 161.545.217 2.481.091

L. 138
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 18.A

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN


LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
PERIODE 1 JANUARI 2016 S.D. 31 DESEMBER 2016
(dalam ribuan Rupiah)
Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
PENDAPATAN
Pendapatan Premi 9.445.848.632 9.005.701.645
Pendapatan Investasi 4.982.370.134 4.095.607.338
Pendapatan Denda 227.435 51.240
Pendapatan Kontribusi Kepesertaan 91.060 22.005
Pendapatan Pengembalian Klaim 25.327.853 17.779.342
Pendapatan Lain-Lain 62.759.316 113.981.082
Total Pendapatan 14.516.624.430 13.233.142.652

BEBAN
Beban Klaim Penjaminan 164.149.101 15.457.067
Beban Resolusi Bank 7.846.691 9.698.502

Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim Penjaminan 0 (8.266.919.899)


Beban Investasi 808.642.754 658.227.977
Beban Umum dan Administrasi 423.901.095 371.606.517
Beban Lain-lain 12.590.177 22.868.814
Total Beban 1.417.129.818 (7.189.061.022)

Surplus/(Defisit) Sebelum Pajak 13.099.494.612 20.422.203.674

BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN


Pajak Kini 395.305.835 1.797.909.906
Pajak Tangguhan (6.032.068) (7.113.407)
Total Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan 389.273.767 1.790.796.499

Surplus/(Defisit) 12.710.220.845 18.631.407.175

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Komponen yang tidak akan direklas ke surplus defisit

Dampak Pengukuran Kembali Imbalan Pascakerja (2.499.044) 3.525.874


Dampak Pajak Penghasilan 624.761 (881.468)
Total Penghasilan Komprehensif Lain (1.874.283) 2.644.406

Total Penghasilan Komprehensif 12.708.346.562 18.634.051.581

L. 139
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 18.B

LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN


NERACA
POSISI PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam ribuan Rupiah)


Uraian 31 Desember 2016 31 Desember 2015
ASET
Kas dan Setara Kas 248.338.732 183.658.825
Piutang Premi 10.777 4.858
Piutang Investasi 1.444.892.526 1.111.977.618
Piutang Lain-lain - Setelah Akumulasi Penyisihan 1.288.206 671.194
Investasi pada Surat Berharga 71.126.447.306 58.863.673.101
Beban Dibayar Di Muka 37.160.899 50.179.525
Aset Tetap - Setelah Akumulasi Penyusutan 95.460.597 104.139.031
Aset Tidak Berwujud - Setelah Akumulasi Amortisasi 17.568.039 11.541.572
Aset Pajak Tangguhan 23.842.385 17.185.556
Aset Lain-lain 1.812.961 15.531.411
Total Aset 72.996.822.428 60.358.562.691

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Utang Klaim Penjaminan 11.230.985 5.572.819
Cadangan Klaim Penjaminan - -
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang dan Pascakerja 95.369.539 68.742.223
Utang Pajak 301.033.575 401.495.956
Liabilitas Lain-lain 37.544.569 39.454.495
Total Liabilitas 445.178.668 515.265.493

EKUITAS
Modal Pemerintah:
Modal Awal 4.000.000.000 4.000.000.000
Dampak Pengukuran Kembali Imbalan Pascakerja (9.533.697) (7.659.414)
Cadangan:
Cadangan Tujuan 13.712.235.491 11.170.191.322
Cadangan Penjaminan 54.848.941.966 44.680.765.290
Total Ekuitas 72.551.643.760 59.843.297.198

Total Liabilitas dan Ekuitas 72.996.822.428 60.358.562.691

L. 140
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


TANAH PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED )
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 343.728.232.605 97.527.032.605
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 188.409.157.000 188.409.157.000
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1.771.760.496.768 1.683.898.357.020
4 005 MAHKAMAH AGUNG 4.728.614.788.966 4.624.834.414.552
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 3.567.790.938.625 3.524.958.948.376
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 14.079.732.455.510 14.079.732.455.510
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 72.994.811.342.093 72.994.804.442.093
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2.276.466.726.655 2.273.423.863.655
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 11.081.916.881.009 10.350.689.391.155
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 294.678.659.678.949 281.895.658.686.098
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 12.573.351.222.603 12.511.223.438.259
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 18.667.352.365.455 18.648.413.405.722
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 521.249.931.524 521.249.931.524
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 10.793.111.363.924 10.613.824.947.918
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 597.458.474.174 612.568.774.174
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2.389.633.416.071 2.387.276.042.362
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 120.609.739.088 120.609.739.088
18 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 3.737.528.498.156 3.734.565.613.795
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 63.654.919.517.655 62.230.800.232.291
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1.821.683.818.034 1.303.289.523.261
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 3.631.848.046.838 3.511.213.257.310
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 3.815.223.275.869 3.086.412.519.684
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 11.854.080.738.081 11.806.158.640.149
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 12.279.674.359.187 12.066.004.403.231
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 3.675.865.583.641 3.608.861.460.401
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 1.664.305.859.749 1.664.226.644.708
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 3.549.416.082.377 3.437.520.784.777
28 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2.327.324.149.104 2.325.363.098.289
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2.202.381.381.993 2.132.419.340.615
30 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 291.031.827.178.404 286.968.961.424.845
31 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN 5.300.180.600 5.300.180.600
32 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
33 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 1.464.657.328.536 1.457.166.141.343
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 273.198.404.650 273.198.404.650
36 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 31.064.554.432.909 30.583.574.580.016
37 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 25.740.898.867.815 25.318.195.708.805
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 876.321.187.609 876.321.187.609
39 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 294.120.000 294.120.000
40 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
41 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 1.509.094.731.479 1.327.193.478.205
42 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 428.922.418.375 411.675.804.645
43 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL
44 054 BADAN PUSAT STATISTIK 760.725.071.909 756.643.623.211
45 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 179.478.885.500 179.478.885.500
46 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 1.989.453.972.414 1.919.306.553.974
47 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 326.366.052.000 326.366.052.000
48 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 985.539.186.877 985.839.234.177
49 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 12.242.481.000 12.066.049.000
50 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 43.688.580.828.797 43.537.785.727.841
51 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 139.652.594.348 136.973.687.348

L. 141
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


TANAH PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED )
52 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 553.741.835.335 506.118.837.863
53 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 101.438.100.000 101.438.100.000
54 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 333.830.014.000 333.830.014.000
55 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 86.414.645.115 60.315.476.517
56 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 136.523.334.174 138.009.396.237
57 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 371.193.673.956 368.748.205.366
58 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
59 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 845.355.508.661 837.096.591.900
60 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 145.692.881.370 140.514.241.318
61 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 89.075.216.326 89.075.216.326
62 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 80.978.000.000 80.978.000.000
63 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 6.184.176.891.646 6.022.514.356.979
64 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 1.788.972.615.313 1.789.024.357.493
65 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 840.070.594.665 840.432.469.665
66 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 286.151.558.102 277.038.353.942
67 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 27.226.540.000 27.226.540.000
68 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL -
69 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 11.250.883.554 20.666.122.750
70 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 511.094.866.313 511.094.866.313
71 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 216.312.132.396 215.715.732.396
72 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 413.067.619.119 409.667.486.569
73 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.041.532.486.075 1.044.359.436.558
74 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 873.269.311.330 633.535.700.530
75 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 323.999.844.320 323.999.844.320
76 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 453.819.842.500 453.819.842.500
77 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 51.003.435.973 41.316.623.473
78 100 KOMISI YUDISIAL 47.188.389.400 47.188.389.400
79 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 113.143.589.776 113.143.589.776
80 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 21.637.503.486 25.203.296.986
81 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 3.523.476.794.748 3.351.667.148.038
82 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 116.490.960.000 116.490.960.000
83 107 BADAN SAR NASIONAL 295.988.170.730 296.589.611.654
84 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA
85 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 354.844.797.425 279.884.701.713
86 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 7.315.400.000 7.315.400.000
87 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS
88 112 21.691.054.309.935 21.632.945.063.667
BATAM
89 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME
90 114 SEKRETARIAT KABINET
91 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 33.770.762
92 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 2.970.413.852.286 2.939.923.850.704
93 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 3.218.840.195.505 3.111.353.580.100
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS
94 118 574.176.904.314 565.010.430.454
SABANG
95 119 BADAN KEAMANAN LAUT 94.820.000 -
96 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN -
97 121 BADAN EKONOMI KREATIF -
JUMLAH PADA K/L 1.014.766.907.733.530 990.865.531.224.898
98 999.01 PENGELOLAAN UTANG
99 999.02 PENGELOLAAN HIBAH

L. 142
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


TANAH PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED )

100 999.03 INVESTASI PEMERINTAH


101 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
102 999.05 TRANSFER KE DAERAH
103 999.07 BELANJA SUBSIDI
104 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 4.016.775.779 969.942.775.779
105 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
106 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
107 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN 4.016.775.779 969.942.775.779
TOTAL 1.014.770.924.509.310 991.835.474.000.677

L. 143
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERALATAN DAN MESIN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 139.263.126.534 (108.669.976.001) 30.593.150.533 133.823.058.674 (97.930.489.812) 35.892.568.862
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 1.072.262.010.157 (713.339.188.584) 358.922.821.573 976.553.364.837 (637.394.538.264) 339.158.826.573
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1.870.744.454.733 (1.307.600.130.357) 563.144.324.376 1.533.853.855.269 (1.113.910.621.431) 419.943.233.838
4 005 MAHKAMAH AGUNG 2.471.640.971.435 (1.903.667.857.616) 567.973.113.819 2.157.751.530.832 (1.731.356.757.914) 426.394.772.918
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 2.005.193.398.825 (1.693.207.557.779) 311.985.841.046 2.016.618.069.593 (1.596.079.479.667) 420.538.589.926
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 2.940.486.084.504 (1.641.708.174.622) 1.298.777.909.882 2.761.119.355.843 (1.373.477.460.951) 1.387.641.894.892
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 106.610.533.284 (88.143.846.594) 18.466.686.690 102.621.613.296 (80.938.458.378) 21.683.154.918
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2.853.292.450.943 (2.448.625.740.608) 404.666.710.335 2.768.727.906.269 (2.221.304.116.008) 547.423.790.261
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 1.669.144.961.513 (1.152.729.383.352) 516.415.578.161 1.488.806.440.928 (1.046.260.650.331) 442.545.790.597
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 152.858.981.935.300 (80.741.571.640.409) 72.117.410.294.891 126.671.186.266.200 (68.021.633.131.625) 58.649.553.134.575
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 4.851.425.471.800 (2.945.007.677.653) 1.906.417.794.147 3.696.443.831.458 (2.463.545.852.843) 1.232.897.978.615
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 13.007.592.402.306 (9.321.067.622.098) 3.686.524.780.208 11.959.557.837.204 (8.528.256.130.434) 3.431.301.706.770
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 82.710.004.608 (55.792.714.518) 26.917.290.090 63.709.642.595 (49.023.951.047) 14.685.691.548
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 5.722.495.139.038 (3.855.325.235.910) 1.867.169.903.128 4.902.420.633.607 (3.428.025.729.224) 1.474.394.904.383
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 85.905.749.604 (16.770.852.630) 69.134.896.974 77.847.156.020 (1.838.332.546) 76.008.823.474
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2.158.121.564.541 (1.291.704.099.361) 866.417.465.180 2.248.554.543.072 (1.346.820.661.646) 901.733.881.426
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 360.672.041.904 (220.011.020.984) 140.661.020.920 302.486.476.932 302.486.476.932
18 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 4.838.642.005.898 (3.239.626.894.106) 1.599.015.111.792 4.689.303.290.986 (2.856.296.397.544) 1.833.006.893.442
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 30.130.184.368.278 (14.040.971.199.274) 16.089.213.169.004 32.980.927.714.508 (14.477.667.215.388) 18.503.260.499.120
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 7.420.731.481.676 (3.793.949.201.341) 3.626.782.280.335 1.928.683.954.088 (754.313.575.731) 1.174.370.378.357
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2.902.692.065.774 (2.032.540.887.946) 870.151.177.828 2.643.925.232.411 (1.812.078.200.415) 831.847.031.996
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 17.307.412.435.510 (11.979.411.179.751) 5.328.001.255.759 16.990.046.508.419 (9.722.958.521.135) 7.267.087.987.284
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 11.878.424.542.927 (8.044.244.257.438) 3.834.180.285.489 9.767.986.555.928 (6.931.350.621.872) 2.836.635.934.056
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 5.159.599.558.394 (4.276.851.357.447) 882.748.200.947 4.850.510.141.566 (3.293.774.386.930) 1.556.735.754.636
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 1.823.494.750.742 (851.847.983.715) 971.646.767.027 1.527.707.753.396 (1.135.318.118.047) 392.389.635.349
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 2.305.347.516.527 (1.519.550.767.883) 785.796.748.644 2.283.863.180.077 (1.278.271.154.591) 1.005.592.025.486
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 1.687.805.617.553 (1.066.503.698.757) 621.301.918.796 1.585.697.230.627 (908.886.327.108) 676.810.903.519
28 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 3.024.602.102.823 (2.160.329.316.665) 864.272.786.158 2.887.247.752.244 (1.945.655.041.141) 941.592.711.103
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.370.477.955.934 (3.022.364.190.389) 2.348.113.765.545 4.455.194.261.875 (2.614.213.413.986) 1.840.980.847.889
30 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 10.108.482.449.748 (5.958.671.222.406) 4.149.811.227.342 9.329.579.493.745 (4.962.236.993.251) 4.367.342.500.494
31 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN 1.077.019.212.477 (527.109.125.692) 549.910.086.785 1.063.676.558.929 (420.151.377.870) 643.525.181.059
32 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 49.184.004.206 (41.259.911.609) 7.924.092.597 54.253.506.073 (46.048.123.659) 8.205.382.414
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
33 036 76.738.153.248 (51.803.572.564) 24.934.580.684 68.953.729.150 (42.234.228.058) 26.719.501.092
KEBUDAYAAN
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 369.304.196.328 (264.900.701.226) 104.403.495.102 352.245.780.638 (248.314.898.190) 103.930.882.448
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 115.878.015.375 (83.974.634.150) 31.903.381.225 116.244.170.977 (88.057.788.733) 28.186.382.244
36 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 12.127.531.549.455 (8.008.343.741.101) 4.119.187.808.354 10.781.837.187.503 (10.363.181.513.182) 418.655.674.321
37 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 11.017.589.602.472 (7.280.527.152.182) 3.737.062.450.290 10.330.128.906.050 (2.399.348.543.155) 7.930.780.362.895
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 204.620.703.544 (150.235.073.919) 54.385.629.625 208.324.997.152 (147.163.626.133) 61.161.371.019
39 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 181.351.921.401 (141.528.156.521) 39.823.764.880 153.952.318.073 (118.093.689.515) 35.858.628.558
40 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 100.651.964.875 (47.021.683.642) 53.630.281.233 60.701.368.468 (36.528.274.240) 24.173.094.228

L. 144
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERALATAN DAN MESIN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
41 048 82.605.141.243 (55.752.299.849) 26.852.841.394 71.905.342.126 (51.341.765.128) 20.563.576.998
BIROKRASI
42 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 4.048.330.776.021 (2.768.467.022.895) 1.279.863.753.126 3.503.275.813.709 (2.305.189.632.346) 1.198.086.181.363
43 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 5.859.143.001.481 (3.776.486.081.363) 2.082.656.920.118 5.187.229.339.211 (2.935.660.260.410) 2.251.569.078.801
44 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 121.441.606.420 (41.765.822.872) 79.675.783.548 90.604.502.064 (22.894.966.526) 67.709.535.538
45 054 BADAN PUSAT STATISTIK 1.649.703.348.215 (1.192.261.741.544) 457.441.606.671 1.600.775.019.323 (978.973.534.662) 621.801.484.661
46 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 232.836.664.152 (153.790.145.298) 79.046.518.854 209.738.409.934 (125.733.986.230) 84.004.423.704
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN
47 056 2.086.836.484.909 (1.373.332.132.739) 713.504.352.170 1.797.853.298.292 (1.194.786.611.380) 603.066.686.912
NASIONAL
48 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 255.180.177.383 (179.976.280.313) 75.203.897.070 198.440.873.597 (164.206.451.963) 34.234.421.634
49 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.783.107.428.056 (1.133.796.495.135) 649.310.932.921 1.636.298.198.080 (1.019.615.585.501) 616.682.612.579
50 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 48.330.306.253 (15.009.028.987) 33.321.277.266 12.241.169.015 (9.039.132.431) 3.202.036.584
51 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 57.745.047.772.870 (30.167.962.135.454) 27.577.085.637.416 37.648.077.356.908 (23.561.366.705.036) 14.086.710.651.872
52 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 835.610.050.039 (454.207.214.899) 381.402.835.140 559.787.794.182 (335.896.531.061) 223.891.263.121
53 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1.744.871.267.408 (1.081.135.547.521) 663.735.719.887 1.532.872.769.101 (923.603.522.217) 609.269.246.884
54 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 274.497.566.457 (178.664.868.638) 95.832.697.819 261.788.579.171 (146.424.283.639) 115.364.295.532
55 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 219.156.566.571 (187.622.398.335) 31.534.168.236 211.225.982.521 (168.833.501.336) 42.392.481.185
56 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1.361.682.718.177 (632.266.410.718) 729.416.307.459 757.433.054.603 (487.913.890.492) 269.519.164.111
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
57 067 313.652.551.221 (170.416.029.173) 143.236.522.048 306.317.792.966 (181.700.882.312) 124.616.910.654
TRANSMIGRASI
58 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 378.686.213.215 (306.535.032.923) 72.151.180.292 366.818.286.540 (278.804.290.159) 88.013.996.381
59 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 24.874.730.524 (19.361.159.982) 5.513.570.542 22.635.372.089 (16.791.178.799) 5.844.193.290
60 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 3.388.716.792.066 (2.261.998.293.775) 1.126.718.498.291 3.201.494.603.385 (1.861.731.847.476) 1.339.762.755.909
61 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 667.541.305.832 (547.680.660.897) 119.860.644.935 648.748.674.069 (490.680.212.565) 158.068.461.504
62 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 236.662.673.470 (191.884.149.132) 44.778.524.338 238.317.636.889 (190.210.784.076) 48.106.852.813
63 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 101.998.721.053 (63.183.217.272) 38.815.503.781 68.892.246.708 (54.957.044.032) 13.935.202.676
64 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1.298.436.824.910 (899.903.430.191) 398.533.394.719 1.187.486.500.131 (815.450.093.184) 372.036.406.947
65 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 747.032.196.145 (461.707.899.182) 285.324.296.963 695.077.916.077 (405.100.484.990) 289.977.431.087
66 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2.138.086.055.628 (1.463.825.944.140) 674.260.111.488 2.069.449.587.919 (1.303.143.510.856) 766.306.077.063
67 081 BLU BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 9.846.827.424 (5.555.351.008) 4.291.476.416 7.811.520.274 (4.265.894.804) 3.545.625.470
68 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 1.026.605.844.996 (524.977.084.025) 501.628.760.971 840.023.949.891 (429.340.336.654) 410.683.613.237
69 082 BLU LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 2.281.515.092 (1.586.945.276) 694.569.816 2.426.290.176 (1.635.624.977) 790.665.199
70 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 846.644.563.446 (590.173.216.455) 256.471.346.991 811.141.929.489 (455.695.452.205) 355.446.477.284
71 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 35.587.899.485 (22.495.686.828) 13.092.212.657 34.560.818.826 (20.602.812.267) 13.958.006.559
72 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 105.070.520.624 (61.978.348.631) 43.092.171.993 94.823.352.001 (61.514.991.063) 33.308.360.938
73 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 163.186.572.711 (134.929.881.413) 28.256.691.298 154.768.566.174 (125.749.123.561) 29.019.442.613
74 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 178.021.779.315 (149.852.514.002) 28.169.265.313 177.882.634.951 (141.680.313.417) 36.202.321.534
75 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 443.500.469.448 (340.701.903.159) 102.798.566.289 414.238.378.136 (303.861.312.482) 110.377.065.654
76 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 315.487.604.150 (259.356.024.842) 56.131.579.308 310.669.492.725 (240.376.801.439) 70.292.691.286
77 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 737.943.705.884 (606.195.382.968) 131.748.322.916 774.838.850.595 (619.277.700.339) 155.561.150.256
78 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 452.555.073.824 (377.148.124.823) 75.406.949.001 424.516.304.910 (341.676.032.802) 82.840.272.108
79 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 335.218.989.697 (237.506.103.286) 97.712.886.411 257.389.629.778 (209.161.253.643) 48.228.376.135

L. 145
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


PERALATAN DAN MESIN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
80 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 134.518.818.777 (104.966.197.106) 29.552.621.671 126.665.540.134 (93.221.384.039) 33.444.156.095
81 100 KOMISI YUDISIAL 46.258.991.222 (36.999.368.321) 9.259.622.901 44.285.005.002 (33.597.353.293) 10.687.651.709
82 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 1.204.381.197.481 (629.464.560.117) 574.916.637.364 1.074.538.669.595 (406.642.726.841) 667.895.942.754
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
83 104 150.726.263.135 (109.611.835.115) 41.114.428.020 134.835.329.400 (92.709.921.641) 42.125.407.759
INDONESIA
84 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 147.540.054.704 (84.769.294.467) 62.770.760.237 133.924.516.971 (68.696.581.731) 65.227.935.240
85 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 186.821.815.187 (62.473.421.190) 124.348.393.997 68.277.862.007 (42.272.370.068) 26.005.491.939
86 107 BADAN SAR NASIONAL 6.739.147.011.994 (2.972.804.707.839) 3.766.342.304.155 5.428.922.607.546 (2.226.928.195.575) 3.201.994.411.971
87 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 27.079.597.877 (19.099.683.083) 7.979.914.794 26.499.523.861 (19.911.969.072) 6.587.554.789
88 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 21.743.659.944 (16.391.959.469) 5.351.700.475 21.360.430.844 (13.483.273.763) 7.877.157.081
89 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 35.608.495.801 (21.882.931.062) 13.725.564.739 27.588.772.634 (17.501.266.609) 10.087.506.025
90 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 68.137.282.449 (44.659.133.445) 23.478.149.004 76.129.594.823 (39.088.788.924) 37.040.805.899
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN
91 112 904.983.356.437 (640.058.739.989) 264.924.616.448 824.516.148.005 (579.958.080.240) 244.558.067.765
BEBAS BATAM
92 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 233.780.144.302 (47.706.933.317) 186.073.210.985 51.115.311.767 (22.482.944.995) 28.632.366.772
93 114 SEKRETARIAT KABINET 49.956.801.156 (41.064.020.835) 8.892.780.321 51.807.759.163 (41.056.200.522) 10.751.558.641
94 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 133.007.964.602 (74.768.331.576) 58.239.633.026 121.228.790.134 (56.027.095.144) 65.201.694.990
95 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 1.253.094.264.920 (1.039.693.517.050) 213.400.747.870 1.215.055.037.419 (961.216.602.907) 253.838.434.512
96 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 1.663.664.759.186 (1.234.845.918.561) 428.818.840.625 1.504.454.782.485 (1.149.739.224.328) 354.715.558.157
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
97 118 50.195.461.810 (29.759.023.364) 20.436.438.446 49.740.398.812 (30.948.919.533) 18.791.479.279
PELABUHAN BEBAS SABANG
98 119 BADAN KEAMANAN LAUT - -
99 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 48.914.439.496 (10.139.700.341) 38.774.739.155 27.194.129.278 (2.342.177.562) 24.851.951.716
100 121 BADAN EKONOMI KREATIF 13.215.154.017 (1.838.447.683) 11.376.706.334 -
JUMLAH PADA K/L 428.943.104.316.506 (248.402.954.362.673) 180.540.149.953.833 362.371.091.221.928 (209.222.651.807.242) 153.148.439.414.686
101 999.01 PENGELOLAAN UTANG - -
102 999.02 PENGELOLAAN HIBAH - -
103 999.03 INVESTASI PEMERINTAH - -
104 999.04 PENERUSAN PINJAMAN - -
105 999.05 TRANSFER KE DAERAH - -
106 999.07 BELANJA SUBSIDI - -
107 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 393.075.277.755 (216.341.377.280) 176.733.900.475 392.369.530.719 (142.132.541.678) 250.236.989.041
108 999.99 TRANSAKSI KHUSUS - -
109 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT - -
110 999.999 BADAN LAINNYA - -
JUMLAH PADA BUN 393.075.277.755 (216.341.377.280) 176.733.900.475 392.369.530.719 (142.132.541.678) 250.236.989.041
TOTAL 429.336.179.594.261 (248.619.295.739.953) 180.716.883.854.308 362.763.460.752.647 (209.364.784.348.920) 153.398.676.403.727

L. 146
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


GEDUNG DAN BANGUNAN K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 203.328.496.465 (41.064.822.659) 162.263.673.806 202.293.300.154 (34.936.736.591) 167.356.563.563
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 873.425.270.646 (135.554.504.605) 737.870.766.041 848.056.166.736 (104.983.031.382) 743.073.135.354
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 2.268.269.681.712 (215.738.104.473) 2.052.531.577.239 2.051.349.458.670 (208.774.828.436) 1.842.574.630.234
4 005 MAHKAMAH AGUNG 7.092.742.866.146 (1.205.604.926.569) 5.887.137.939.577 6.350.164.102.238 (1.182.466.618.507) 5.167.697.483.731
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 3.637.861.471.137 (708.285.622.814) 2.929.575.848.323 3.841.660.707.581 (1.024.195.318.244) 2.817.465.389.337
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 2.450.283.250.954 (872.152.949.777) 1.578.130.301.177 2.300.217.731.273 (645.303.279.755) 1.654.914.451.518
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 1.200.978.373.925 (624.951.255.748) 576.027.118.177 1.234.875.610.366 (628.742.004.156) 606.133.606.210
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 3.028.397.002.993 (628.086.019.494) 2.400.310.983.499 3.203.289.545.788 (449.268.246.363) 2.754.021.299.425
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 6.665.594.453.736 (3.668.820.882.564) 2.996.773.571.172 5.727.660.351.825 (3.283.728.879.035) 2.443.931.472.790
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 38.229.825.689.979 (12.016.695.908.017) 26.213.129.781.962 33.757.984.592.730 (11.984.454.458.459) 21.773.530.134.271
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 9.529.676.487.148 (1.949.360.207.557) 7.580.316.279.591 8.335.166.890.978 (1.464.680.949.804) 6.870.485.941.174
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 13.619.722.718.656 (2.983.177.211.355) 10.636.545.507.301 13.126.885.221.209 (2.560.157.124.863) 10.566.728.096.346
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 199.435.548.155 (33.394.937.085) 166.040.611.070 197.509.882.547 (28.428.964.516) 169.080.918.031
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 4.412.302.954.381 (917.309.126.189) 3.494.993.828.192 4.144.396.611.726 (879.316.914.033) 3.265.079.697.693
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 58.040.462.944 (4.804.323.254) 53.236.139.690 52.311.875.376 (91.209.480) 52.220.665.896
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1.217.468.490.278 (284.482.574.127) 932.985.916.151 1.165.119.140.463 (268.836.258.957) 896.282.881.506
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 108.362.496.999 (30.520.803.964) 77.841.693.035 106.381.526.049 106.381.526.049
18 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2.089.461.090.712 (478.541.128.662) 1.610.919.962.050 2.003.469.701.837 (356.325.517.745) 1.647.144.184.092
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 15.706.596.549.556 (1.868.870.674.075) 13.837.725.875.481 15.212.560.562.891 (1.883.496.280.041) 13.329.064.282.850
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 4.149.406.371.922 (394.655.862.150) 3.754.750.509.772 1.407.782.420.605 (104.135.979.318) 1.303.646.441.287
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 4.309.359.874.125 (1.261.615.993.330) 3.047.743.880.795 3.873.989.627.142 (689.128.665.741) 3.184.860.961.401
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 5.253.077.149.711 (620.279.295.364) 4.632.797.854.347 4.920.668.720.474 (514.021.934.249) 4.406.646.786.225
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 7.802.461.537.570 (1.570.435.118.554) 6.232.026.419.016 6.834.920.640.500 (1.171.401.431.415) 5.663.519.209.085
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 17.924.371.686.921 (3.137.287.750.771) 14.787.083.936.150 16.636.965.153.797 (2.867.210.703.138) 13.769.754.450.659
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 4.413.693.193.811 (416.404.275.482) 3.997.288.918.329 3.387.111.494.329 (386.627.663.704) 3.000.483.830.625
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 1.344.185.272.805 (218.667.747.251) 1.125.517.525.554 1.290.003.197.608 (188.443.369.116) 1.101.559.828.492
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 1.406.363.437.253 (274.464.769.419) 1.131.898.667.834 1.288.205.395.854 (221.156.843.796) 1.067.048.552.058
28 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2.036.724.645.288 (349.661.004.882) 1.687.063.640.406 1.966.417.875.151 (300.690.335.841) 1.665.727.539.310
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 3.862.507.648.426 (493.331.922.303) 3.369.175.726.123 3.645.577.776.396 (427.213.042.889) 3.218.364.733.507
30 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 14.702.274.162.446 (1.477.035.246.730) 13.225.238.915.716 14.177.437.785.676 (1.266.214.173.599) 12.911.223.612.077
31 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN 52.225.609.385 (5.109.300.949) 47.116.308.436 52.225.609.385 (4.064.788.790) 48.160.820.595
32 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 21.631.671.705 (3.179.723.306) 18.451.948.399 19.733.715.055 (2.762.720.112) 16.970.994.943
33 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 162.388.870.051 (11.239.672.775) 151.149.197.276 160.236.683.504 (8.011.879.670) 152.224.803.834
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 756.533.213.157 (192.800.305.688) 563.732.907.469 752.272.692.967 (83.963.479.935) 668.309.213.032
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 191.055.674.419 (33.385.622.096) 157.670.052.323 176.211.946.063 (28.049.664.187) 148.162.281.876
36 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 12.130.568.811.707 (1.920.876.165.322) 10.209.692.646.385 9.592.961.700.302 (2.508.512.354.583) 7.084.449.345.719
37 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 16.076.384.738.338 (2.153.467.874.281) 13.922.916.864.057 13.565.136.217.667 (699.586.215.014) 12.865.550.002.653
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 155.898.353.654 (37.494.809.612) 118.403.544.042 335.011.595.068 (49.791.567.670) 285.220.027.398
39 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 678.619.762.946 (98.616.519.822) 580.003.243.124 667.500.694.256 (81.868.215.119) 585.632.479.137
40 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 104.369.150.203 (5.102.168.371) 99.266.981.832 100.574.139.713 (3.045.832.895) 97.528.306.818
41 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 31.660.491.288 (3.657.929.652) 28.002.561.636 29.647.650.151 (2.983.884.974) 26.663.765.177
42 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 488.776.957.421 (75.958.817.337) 412.818.140.084 453.969.854.421 (63.596.974.627) 390.372.879.794
43 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 753.779.079.542 (33.271.773.820) 720.507.305.722 239.608.292.657 (22.084.990.732) 217.523.301.925
44 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL - -
45 054 BADAN PUSAT STATISTIK 1.786.016.339.128 (271.554.175.753) 1.514.462.163.375 1.700.937.511.778 (224.793.846.635) 1.476.143.665.143
46 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 132.915.917.796 (23.970.295.260) 108.945.622.536 127.134.045.978 (19.506.532.946) 107.627.513.032
47 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 1.673.093.774.507 (246.357.086.322) 1.426.736.688.185 1.216.111.953.348 (253.927.255.843) 962.184.697.505
48 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 184.903.482.202 (38.680.260.460) 146.223.221.742 184.842.437.656 (33.872.445.741) 150.969.991.915
49 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 687.140.169.739 (164.301.759.791) 522.838.409.948 651.672.307.817 (106.515.245.164) 545.157.062.653
50 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 23.841.758.502 (2.384.175.850) 21.457.582.652 23.841.758.502 (1.668.923.095) 22.172.835.407

L. 147
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


GEDUNG DAN BANGUNAN K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
51 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 14.754.705.236.816 (3.674.705.118.599) 11.080.000.118.217 13.957.170.407.436 (3.368.138.183.808) 10.589.032.223.628
52 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 369.319.411.867 (35.400.877.384) 333.918.534.483 216.790.228.217 (33.009.031.309) 183.781.196.908
53 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 594.896.177.576 (129.588.105.625) 465.308.071.951 515.561.695.884 (91.155.516.587) 424.406.179.297
54 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 245.164.987.254 (14.716.048.966) 230.448.938.288 213.425.334.418 (10.903.223.012) 202.522.111.406
55 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 245.451.127.331 (45.005.842.041) 200.445.285.290 245.451.127.331 (38.666.819.596) 206.784.307.735
56 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 831.028.226.781 (120.614.427.794) 710.413.798.987 808.137.790.004 (74.193.490.308) 733.944.299.696
57 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 576.038.877.297 (54.006.780.761) 522.032.096.536 505.254.540.750 (40.008.188.139) 465.246.352.611
58 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 304.683.725.802 (101.513.501.721) 203.170.224.081 290.848.130.308 (94.426.591.245) 196.421.539.063
59 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 13.058.303.193 (781.855.425) 12.276.447.768 13.058.303.193 (520.654.455) 12.537.648.738
60 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 1.050.111.744.064 (184.237.094.602) 865.874.649.462 1.016.269.858.918 (153.189.648.996) 863.080.209.922
61 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 471.438.582.599 (54.063.860.703) 417.374.721.896 443.236.897.657 (44.344.750.675) 398.892.146.982
62 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 243.739.682.763 (35.413.671.262) 208.326.011.501 236.678.071.403 (29.192.230.186) 207.485.841.217
63 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 146.577.045.335 (14.013.371.799) 132.563.673.536 78.498.080.257 (11.197.512.531) 67.300.567.726
64 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1.027.391.622.387 (143.738.629.178) 883.652.993.209 910.403.892.502 (112.741.090.703) 797.662.801.799
65 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 549.371.775.465 (192.647.298.972) 356.724.476.493 538.968.934.940 (188.713.256.588) 350.255.678.352
66 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 733.642.096.713 (105.672.177.054) 627.969.919.659 729.163.682.182 (88.714.588.441) 640.449.093.741
67 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 256.988.247.342 (59.198.311.405) 197.789.935.937 227.028.505.154 (46.081.863.674) 180.946.641.480
68 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 100.612.287.458 (21.197.121.641) 79.415.165.817 91.181.801.658 (18.097.810.102) 73.083.991.556
69 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL - -
70 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 19.659.970.020 (4.103.701.092) 15.556.268.928 19.550.991.370 (3.792.335.207) 15.758.656.163
71 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 458.833.652.138 (80.569.253.663) 378.264.398.475 453.244.053.091 (69.920.309.433) 383.323.743.658
72 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 198.630.111.304 (43.292.669.908) 155.337.441.396 197.222.679.198 (37.386.994.168) 159.835.685.030
73 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 643.638.692.580 (94.101.833.462) 549.536.859.118 624.518.380.838 (76.217.659.186) 548.300.721.652
74 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 899.674.199.559 (152.738.765.942) 746.935.433.617 808.458.385.816 (127.415.402.050) 681.042.983.766
75 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 1.833.179.405.256 (127.441.485.444) 1.705.737.919.812 3.813.842.020.412 (255.700.912.452) 3.558.141.107.960
76 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 342.491.860.229 (52.223.884.034) 290.267.976.195 327.897.509.229 (45.635.082.874) 282.262.426.355
77 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 394.022.525.206 (24.776.191.861) 369.246.333.345 79.208.112.060 (18.037.898.588) 61.170.213.472
78 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 65.863.779.175 (2.378.262.328) 63.485.516.847 66.062.219.000 (1.063.554.899) 64.998.664.101
79 100 KOMISI YUDISIAL 71.382.249.738 (10.612.831.122) 60.769.418.616 71.382.249.738 (9.182.962.453) 62.199.287.285
80 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 537.043.438.285 (25.994.593.262) 511.048.845.023 497.894.610.115 (14.810.024.503) 483.084.585.612
81 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 56.909.452.098 (6.782.653.685) 50.126.798.413 56.284.639.170 (5.630.848.364) 50.653.790.806
82 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 1.984.897.485 (121.455.394) 1.863.442.091 1.528.876.429 (86.374.804) 1.442.501.625
83 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 155.130.680.838 (4.652.396.138) 150.478.284.700 150.618.710.016 (1.506.187.100) 149.112.522.916
84 107 BADAN SAR NASIONAL 693.285.656.382 (71.363.744.315) 621.921.912.067 637.707.258.177 (53.116.990.811) 584.590.267.366
85 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA - -
86 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 17.255.989.884 (1.968.309.943) 15.287.679.941 16.555.572.884 (1.410.673.468) 15.144.899.416
87 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA - - 118.554.989 (102.179.582) 16.375.407
88 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 31.977.517.063 (1.839.062.379) 30.138.454.684 52.890.908.187 (3.079.900.990) 49.811.007.197
89 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS BATAM 897.784.488.377 (155.586.685.668) 742.197.802.709 857.635.411.510 (136.633.604.455) 721.001.807.055
90 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 157.412.898.211 (7.896.591.818) 149.516.306.393 107.826.069.734 (5.236.502.261) 102.589.567.473
91 114 SEKRETARIAT KABINET - -
92 115 BADAN PENGAWAS PEMILU - -
93 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 453.960.436.953 (141.824.868.799) 312.135.568.154 477.013.583.618 (146.621.595.335) 330.391.988.283
94 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 451.768.910.903 (163.604.908.924) 288.164.001.979 424.507.021.096 (144.708.747.452) 279.798.273.644
95 118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG 1.505.198.045.543 (57.999.561.306) 1.447.198.484.237 1.387.667.125.853 (49.816.600.195) 1.337.850.525.658
96 119 BADAN KEAMANAN LAUT - -
97 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN - - - -
98 121 BADAN EKONOMI KREATIF - - - -
JUMLAH PADA K/L 248.289.310.177.760 (50.421.051.211.110) 197.868.258.966.650 225.506.826.098.999 (44.973.445.371.890) 180.533.380.727.109
99 999.01 PENGELOLAAN UTANG

L. 148
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


GEDUNG DAN BANGUNAN K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 (AUDITED) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
100 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
101 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
102 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
103 999.05 TRANSFER KE DAERAH
104 999.07 BELANJA SUBSIDI
105 999.08 BELANJA LAIN-LAIN
106 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
107 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
108 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN
TOTAL 248.289.310.177.760 (50.421.051.211.110) 197.868.258.966.650 225.506.826.098.999 (44.973.445.371.890) 180.533.380.727.109

L. 149
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.D
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 13.646.277.700 (2.848.477.068) 10.797.800.632 13.646.277.700 (2.436.582.581) 11.209.695.119
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 80.700.987.120 (32.078.360.710) 48.622.626.410 76.687.829.174 (28.911.458.885) 47.776.370.289
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 341.620.494.978 (187.410.056.319) 154.210.438.659 295.508.390.757 (160.128.779.201) 135.379.611.556
4 005 MAHKAMAH AGUNG 251.777.331.128 (85.071.433.436) 166.705.897.692 213.986.828.068 (72.404.028.615) 141.582.799.453
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 66.113.801.523 (36.707.111.306) 29.406.690.217 57.129.869.365 (26.690.745.427) 30.439.123.938
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 147.407.358.433 (89.287.333.140) 58.120.025.293 140.578.661.083 (85.151.195.727) 55.427.465.356
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 533.152.965.048 (312.611.929.174) 220.541.035.874 489.350.444.421 (268.624.967.428) 220.725.476.993
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 253.311.111.034 (91.142.645.772) 162.168.465.262 252.919.892.331 (75.737.918.829) 177.181.973.502
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 47.758.387.029 (41.551.190.886) 6.207.196.143 46.164.708.740 (41.280.637.590) 4.884.071.150
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 9.353.661.724.019 (5.809.576.765.328) 3.544.084.958.691 7.940.723.103.242 (5.557.398.721.462) 2.383.324.381.780
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 94.381.556.994 (52.144.621.418) 42.236.935.576 219.702.777.946 (84.905.039.918) 134.797.738.028
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 464.435.794.044 (156.614.076.959) 307.821.717.085 441.506.428.896 (139.184.459.904) 302.321.968.992
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 20.713.710.564 (12.416.059.053) 8.297.651.511 20.713.710.564 (11.287.879.960) 9.425.830.604
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 549.120.761.894 (219.913.288.565) 329.207.473.329 515.558.537.683 (202.333.851.906) 313.224.685.777
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 16.342.485.990 (7.369.362.536) 8.973.123.454 15.529.419.990 (547.754.282) 14.981.665.708
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 44.444.032.266 (27.949.521.938) 16.494.510.328 26.448.629.204 (10.096.303.482) 16.352.325.722
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 5.142.614.541 (440.941.553) 4.701.672.988 823.122.541 823.122.541
18 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 4.525.428.418.220 (560.605.465.472) 3.964.822.952.748 3.059.643.028.443 (434.852.962.578) 2.624.790.065.865
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 101.963.539.465.504 (38.064.407.759.318) 63.899.131.706.186 94.290.905.985.887 (35.809.914.910.117) 58.480.991.075.770
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 515.046.656.586 (125.205.205.825) 389.841.450.761 113.489.305.911 (15.140.843.059) 98.348.462.852
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 209.454.407.771 (85.951.320.627) 123.503.087.144 183.246.616.223 (72.294.827.372) 110.951.788.851
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 177.359.729.434 (48.159.575.762) 129.200.153.672 164.428.425.942 (41.536.937.301) 122.891.488.641
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 438.244.547.193 (221.216.468.367) 217.028.078.826 412.440.889.251 (196.952.898.533) 215.487.990.718
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 326.170.714.206 (165.436.574.942) 160.734.139.264 338.143.940.333 (96.877.480.948) 241.266.459.385
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 233.264.568.318 (49.303.890.874) 183.960.677.444 173.538.253.567 (82.743.279.452) 90.794.974.115
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 74.108.657.411 (55.727.932.273) 18.380.725.138 69.045.391.486 (51.862.187.820) 17.183.203.666
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 111.548.894.580 (39.722.039.290) 71.826.855.290 106.167.148.449 (32.761.141.564) 73.406.006.885
28 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 226.212.430.767 (108.623.967.789) 117.588.462.978 214.719.798.713 (93.279.042.421) 121.440.756.292
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2.912.702.558.633 (1.162.562.436.415) 1.750.140.122.218 2.455.102.467.196 (1.026.385.834.398) 1.428.716.632.798
30 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 468.320.883.989.477 (197.725.815.058.729) 270.595.068.930.748 434.873.852.636.153 (164.459.427.691.866) 270.414.424.944.287
31 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANA 38.371.235.860 (5.567.642.404) 32.803.593.456 38.371.235.860 (4.663.371.764) 33.707.864.096
32 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN - -
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
33 036 144.386.000 (25.952.025) 118.433.975 144.386.000 (22.342.375) 122.043.625
KEBUDAYAAN
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 57.647.228.789 (26.470.480.670) 31.176.748.119 50.125.507.249 (23.025.092.247) 27.100.415.002
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 3.201.056.420 (811.486.607) 2.389.569.813 3.201.056.420 (723.269.996) 2.477.786.424
36 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 579.417.338.487 (268.452.404.572) 310.964.933.915 494.614.733.730 (488.631.507.359) 5.983.226.371
37 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 728.541.786.700 (394.228.857.697) 334.312.929.003 658.274.475.792 (92.736.584.764) 565.537.891.028
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 31.942.079.318 (9.642.806.898) 22.299.272.420 31.863.879.318 (8.437.006.590) 23.426.872.728
39 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 17.483.773.979 (8.583.565.752) 8.900.208.227 17.483.773.979 (6.287.694.815) 11.196.079.164
40 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANA 5.392.064.725 (2.722.172.610) 2.669.892.115 5.392.064.725 (1.678.522.293) 3.713.542.432
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
41 048 1.395.216.550 (514.398.318) 880.818.232 1.395.216.550 (469.668.025) 925.548.525
REFORMASI BIROKRASI
42 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 150.949.571.850 (55.105.494.452) 95.844.077.398 144.480.571.850 (46.075.503.343) 98.405.068.507
43 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 37.449.601.826 (10.462.043.896) 26.987.557.930 37.449.601.826 (8.903.788.538) 28.545.813.288
44 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL - -
45 054 BADAN PUSAT STATISTIK - - - 19.438.872.692 (10.700.438.160) 8.738.434.532
46 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 6.320.303.570 (2.580.053.507) 3.740.250.063 6.320.303.570 (2.312.850.867) 4.007.452.703
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN
47 056 17.726.556.070 (6.247.805.758) 11.478.750.312 13.664.966.499 (5.538.236.379) 8.126.730.120
NASIONAL
48 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 630.646.000 (60.239.025) 570.406.975 630.646.000 (44.472.875) 586.173.125

L. 150
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.D
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
49 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 28.334.782.727 (10.070.458.869) 18.264.323.858 28.351.656.902 (8.707.439.592) 19.644.217.310
50 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.169.593.700 (204.061.961) 965.531.739 1.169.593.700 (142.843.372) 1.026.750.328
51 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 781.164.999.104 (398.072.081.860) 383.092.917.244 705.722.445.671 (364.740.297.649) 340.982.148.022
52 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 20.371.321.226 (7.236.824.861) 13.134.496.365 18.694.000.854 (6.646.213.909) 12.047.786.945
53 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 25.963.040.176 (5.720.455.973) 20.242.584.203 24.128.440.547 (4.791.214.170) 19.337.226.377
54 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 3.099.164.467 (1.227.493.263) 1.871.671.204 3.099.164.467 (1.004.782.522) 2.094.381.945
55 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 4.863.164.183 (1.355.145.639) 3.508.018.544 4.863.164.183 (1.228.217.508) 3.634.946.675
56 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 39.139.437.803 (12.693.865.439) 26.445.572.364 39.154.857.103 (9.996.176.942) 29.158.680.161
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
57 067 1.963.043.790.949 (399.683.378.116) 1.563.360.412.833 1.740.261.376.764 (261.363.235.801) 1.478.898.140.963
TRANSMIGRASI
58 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 25.105.750.410 (11.419.589.895) 13.686.160.515 24.571.657.281 (9.629.894.647) 14.941.762.634
59 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA - -
60 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 264.366.960.338 (104.831.376.685) 159.535.583.653 262.039.269.736 (94.663.206.323) 167.376.063.413
61 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.709.928.655 (702.795.040) 1.007.133.615 1.639.888.385 (624.243.965) 1.015.644.420
62 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 45.016.803.043 (21.304.723.754) 23.712.079.289 44.796.097.793 (20.270.154.181) 24.525.943.612
63 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 542.646.198 (244.190.788) 298.455.410 542.646.198 (189.926.170) 352.720.028
64 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 219.876.321.950 (88.274.493.245) 131.601.828.705 201.234.159.032 (75.086.381.530) 126.147.777.502
65 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 50.388.236.229 (37.361.950.154) 13.026.286.075 47.919.198.483 (35.971.651.950) 11.947.546.533
66 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 93.768.768.783 (21.816.478.328) 71.952.290.455 93.758.772.383 (18.556.405.518) 75.202.366.865
67 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 42.889.600.131 (23.938.892.446) 18.950.707.685 42.945.005.231 (22.427.760.881) 20.517.244.350
68 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 5.140.744.475 (2.373.167.835) 2.767.576.640 3.865.844.475 (2.096.740.228) 1.769.104.247
69 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL - -
70 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2.272.411.872 (1.396.144.650) 876.267.222 2.272.411.872 (1.342.440.877) 929.970.995
71 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 6.272.611.127 (1.793.815.806) 4.478.795.321 6.272.611.127 (1.557.870.391) 4.714.740.736
72 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 11.261.563.797 (5.385.774.693) 5.875.789.104 11.170.483.797 (4.871.268.690) 6.299.215.107
73 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 23.480.445.781 (11.873.847.941) 11.606.597.840 23.467.532.020 (10.536.923.695) 12.930.608.325
74 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 15.317.578.738 (7.681.620.340) 7.635.958.398 15.317.578.738 (6.976.267.190) 8.341.311.548
75 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 25.283.113.925 (21.174.375.768) 4.108.738.157 26.414.981.044 (21.188.244.755) 5.226.736.289
76 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 10.911.814.936 (8.067.570.581) 2.844.244.355 10.911.814.936 (7.770.543.731) 3.141.271.205
77 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 111.998.080.217 (25.501.555.267) 86.496.524.950 102.189.074.090 (21.503.609.614) 80.685.464.476
78 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH - -
79 100 KOMISI YUDISIAL 3.530.800.628 (3.442.488.183) 88.312.445 3.530.800.628 (3.437.004.853) 93.795.775
80 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 1.190.429.000 (23.808.580) 1.166.620.420 -
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
81 104 6.486.963.570 (3.969.949.397) 2.517.014.173 6.289.826.649 (3.467.433.300) 2.822.393.349
INDONESIA
82 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 346.024.564.379 (69.700.162.022) 276.324.402.357 891.779.682.622 (212.463.021.977) 679.316.660.645
83 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH - -
84 107 BADAN SAR NASIONAL 37.384.048.773 (12.111.770.115) 25.272.278.658 34.592.299.105 (9.770.930.755) 24.821.368.350
85 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA - -
86 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 48.908.454.347 (11.987.809.219) 36.920.645.128 41.062.458.430 (8.694.772.183) 32.367.686.247
87 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA - -
88 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 42.538.044.983 (18.424.059.159) 24.113.985.824 124.887.977.483 (42.090.785.425) 82.797.192.058
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS &
89 112 7.566.635.441.272 (3.587.751.256.964) 3.978.884.184.308 7.475.361.697.725 (3.381.058.956.433) 4.094.302.741.292
PELABUHAN BEBAS BATAM
90 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 52.401.186.939 (11.195.062.325) 41.206.124.614 39.012.230.739 (7.529.363.274) 31.482.867.465
91 114 SEKRETARIAT KABINET - -
92 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 1.121.759.200 (348.356.806) 773.402.394 1.172.484.200 (238.495.843) 933.988.357
93 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 23.305.327.752 (10.606.617.738) 12.698.710.014 35.111.901.552 (13.031.913.312) 22.079.988.240
94 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 19.978.056.873 (12.132.179.750) 7.845.877.123 19.462.354.593 (11.453.018.169) 8.009.336.424
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
95 118 556.430.664.420 (187.814.239.743) 368.616.424.677 502.991.867.821 (137.564.373.072) 365.427.494.749
PELABUHAN BEBAS SABANG

L. 151
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.D
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
96 119 BADAN KEAMANAN LAUT - -
97 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN - - - -
98 121 BADAN EKONOMI KREATIF 0 - - -
JUMLAH PADA K/L 606.522.997.695.625 (251.530.260.164.233) 354.992.737.531.392 561.406.583.119.678 (214.726.084.737.413) 346.680.498.382.265
99 999.01 PENGELOLAAN UTANG
100 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
101 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
102 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
103 999.05 TRANSFER KE DAERAH
104 999.07 BELANJA SUBSIDI
105 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 154.452.073.132 (29.057.358.532) 125.394.714.600 106.445.438.132 (15.869.546.234) 90.575.891.898
106 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
107 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
108 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN 154.452.073.132 (29.057.358.532) 125.394.714.600 106.445.438.132 (15.869.546.234) 90.575.891.898
TOTAL 606.677.449.768.757 (251.559.317.522.765) 355.118.132.245.992 561.513.028.557.810 (214.741.954.283.647) 346.771.074.274.163

L. 152
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.E

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TETAP LAINNYA PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 60.618.883.915 60.618.883.915 59.891.063.198 (223.569.415) 59.667.493.783
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 19.024.016.706 19.024.016.706 18.924.576.786 18.924.576.786
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 82.079.788.844 (366.349.967) 81.713.438.877 60.921.615.023 (312.875.843) 60.608.739.180
4 005 MAHKAMAH AGUNG 65.786.614.602 (545.492.205) 65.241.122.397 60.534.358.721 (535.543.605) 59.998.815.116
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 11.620.006.390 (391.229.800) 11.228.776.590 12.640.485.306 (427.963.550) 12.212.521.756
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 1.172.402.311.843 (4.305.304.341) 1.168.097.007.502 1.282.692.308.318 (4.375.879.074) 1.278.316.429.244
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 2.114.465.581 (85.123.935) 2.029.341.646 8.940.798.732 (68.337.700) 8.872.461.032
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 189.987.955.455 (78.722.622.865) 111.265.332.590 198.317.985.255 (6.328.260.607) 191.989.724.648
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 89.891.061.876 (5.404.773.166) 84.486.288.710 90.080.284.466 (5.389.333.731) 84.690.950.735
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 2.921.254.576.372 (216.650.794.392) 2.704.603.781.980 2.694.592.738.951 (141.276.417.094) 2.553.316.321.857
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 73.266.156.399 (6.833.315.302) 66.432.841.097 77.467.890.093 (8.842.743.395) 68.625.146.698
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 30.166.565.775 (1.918.187.803) 28.248.377.972 28.919.670.442 (315.989.228) 28.603.681.214
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 16.648.887.457 (75.460.962) 16.573.426.495 11.909.468.751 (43.486.988) 11.865.981.763
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 273.196.520.278 (5.430.936.991) 267.765.583.287 280.711.856.817 (6.215.736.865) 274.496.119.952
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 459.732.121 459.732.121 465.404.376 465.404.376
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 25.961.625.850 (982.358.275) 24.979.267.575 27.161.337.863 (986.104.538) 26.175.233.325
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 4.063.549.602 (27.400.200) 4.036.149.402 3.759.351.392 3.759.351.392
18 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 437.133.383.506 (1.231.267.960) 435.902.115.546 421.620.842.604 (1.061.211.420) 420.559.631.184
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2.756.825.830.347 (116.931.719.203) 2.639.894.111.144 2.117.543.072.735 (61.035.124.290) 2.056.507.948.445
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 97.225.650.457 (11.433.977.178) 85.791.673.279 24.905.158.010 (3.434.057.570) 21.471.100.440
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 360.300.713.411 (4.674.506.075) 355.626.207.336 302.826.346.088 (6.672.465.050) 296.153.881.038
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 164.392.448.316 (3.681.158.194) 160.711.290.122 160.444.894.114 (5.587.332.411) 154.857.561.703
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 80.909.518.463 (2.695.529.477) 78.213.988.986 79.103.782.981 (1.950.569.839) 77.153.213.142
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 1.070.385.200.110 (59.562.211.873) 1.010.822.988.237 981.525.550.714 (51.490.752.487) 930.034.798.227
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 132.540.512.717 (1.422.947.892) 131.117.564.825 148.123.052.581 (1.469.531.391) 146.653.521.190
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 5.506.393.557 (70.768.125) 5.435.625.432 13.331.930.283 (692.783.281) 12.639.147.002
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 31.658.206.316 (2.790.427.781) 28.867.778.535 32.356.288.698 (2.445.715.527) 29.910.573.171
28 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 105.982.114.291 (5.875.878.698) 100.106.235.593 108.100.860.403 (6.599.255.024) 101.501.605.379
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 131.753.595.299 (5.830.636.531) 125.922.958.768 125.555.080.256 (24.423.550.327) 101.131.529.929
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
30 033 44.517.562.557.740 (3.959.570.944.496) 40.557.991.613.244 46.790.085.898.164 (877.448.006.739) 45.912.637.891.425
RAKYAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM,
31 034 23.516.856.399 (3.000.000) 23.513.856.399 23.454.162.730 (3.000.000) 23.451.162.730
DAN KEAMANAN
32 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 63.071.925 63.071.925 63.071.925 63.071.925
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN
33 036 2.519.806.303 (51.541.875) 2.468.264.428 5.854.180.735 (17.180.625) 5.837.000.110
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 21.721.998.392 (813.308.558) 20.908.689.834 58.722.771.684 (568.793.675) 58.153.978.009
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 1.234.502.011 1.234.502.011 1.237.441.431 1.237.441.431

L. 153
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.E

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TETAP LAINNYA PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
36 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 449.722.199.163 (24.410.022.154) 425.312.177.009 737.430.643.063 (30.376.478.305) 707.054.164.758
BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
37 042 517.205.616.837 769.892.213.693 (156.042.270.430) 613.849.943.263
TINGGI 534.400.316.821 (17.194.699.984)
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 329.900.130 329.900.130 2.547.735.330 2.547.735.330
39 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2.269.675.800 (4.137.388) 2.265.538.412 3.054.851.090 (4.137.388) 3.050.713.702
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
40 047 302.446.694 (6.375.000) 296.071.694 273.611.444 (4.500.000) 269.111.444
PERLINDUNGAN ANAK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
41 048 2.797.959.330 2.797.959.330 4.045.594.047 4.045.594.047
REFORMASI BIROKRASI
42 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 2.750.138.145 (39.750.000) 2.710.388.145 2.556.518.145 (39.750.000) 2.516.768.145
43 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 7.084.332.866 (249.332.399) 6.835.000.467 6.599.823.866 (234.354.024) 6.365.469.842
44 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 568.097.704 568.097.704 8.944.105.905 8.944.105.905
45 054 BADAN PUSAT STATISTIK 44.603.571.705 (9.460.000) 44.594.111.705 51.234.333.450 (11.815.058.945) 39.419.274.505
46 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 4.165.686.490 4.165.686.490 3.784.363.710 3.784.363.710
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN
47 056 1.255.657.526.508 (2.274.828.679) 1.253.382.697.829 1.093.690.933.158 (2.326.077.491) 1.091.364.855.667
PERTANAHAN NASIONAL
48 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 149.093.034.593 (15.900.000) 149.077.134.593 142.988.441.459 (15.900.000) 142.972.541.459
49 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 26.413.470.813 (431.868.809) 25.981.602.004 32.068.602.470 (3.696.472.282) 28.372.130.188
50 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 465.296.301 465.296.301 100.217.850 100.217.850
51 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 113.281.983.055 (16.181.867.115) 97.100.115.940 43.839.017.846 (17.507.519.629) 26.331.498.217
52 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 561.610.545 - 561.610.545 429.530.545 429.530.545
53 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 15.722.153.616 (164.655.895) 15.557.497.721 14.937.265.198 (83.363.500) 14.853.901.698
54 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 9.701.838.903 (592.343.934) 9.109.494.969 9.022.382.903 (396.161.781) 8.626.221.122
55 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1.034.420.929 (450.687.650) 583.733.279 1.029.594.329 (450.687.650) 578.906.679
56 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 9.039.077.135 (1.866.683.902) 7.172.393.233 8.292.394.255 (1.753.866.498) 6.538.527.757
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
57 067 311.138.739.396 (45.770.936.575) 265.367.802.821 306.097.227.404 (1.011.034.734) 305.086.192.670
DAN TRANSMIGRASI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
58 068 2.893.797.140 (40.459.375) 2.853.337.765 2.865.600.871 (33.873.750) 2.831.727.121
NASIONAL
59 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 1.418.181.231 (33.534.981) 1.384.646.250 1.300.415.231 (33.534.981) 1.266.880.250
60 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 8.819.756.193 (754.965.700) 8.064.790.493 12.963.533.621 (6.920.286.700) 6.043.246.921
61 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.169.498.601 (122.096.184) 1.047.402.417 1.191.994.351 (77.270.770) 1.114.723.581
62 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 22.442.708.005 22.442.708.005 21.707.503.228 21.707.503.228
63 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 266.478.727 (22.552.500) 243.926.227 252.915.847 (22.552.500) 230.363.347
64 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 366.177.311.768 (13.406.000) 366.163.905.768 387.604.265.306 (14.633.515.172) 372.970.750.134
65 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 10.755.152.300 (31.200.000) 10.723.952.300 10.836.852.850 (29.646.200) 10.807.206.650
66 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 42.869.599.867 (59.922.500) 42.809.677.367 52.471.732.404 (752.721.720) 51.719.010.684
67 081 BLU BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 1.611.350 1.611.350 1.611.350 1.611.350
68 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 8.553.684.566 (9.317.500) 8.544.367.066 11.084.550.578 (5.000.000) 11.079.550.578

L. 154
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.E

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TETAP LAINNYA PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
69 082 BLU LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 1.045.500 1.045.500 1.045.500 1.045.500
70 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 12.132.634.876 (36.400.000) 12.096.234.876 11.992.934.876 (36.400.000) 11.956.534.876
71 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 6.774.028.436 - 6.774.028.436 4.694.331.111 (1.212.068.500) 3.482.262.611
72 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 1.162.621.902 (3.000.000) 1.159.621.902 909.490.687 (3.000.000) 906.490.687
73 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 4.469.312.727 (56.299.700) 4.413.013.027 4.301.672.327 (48.572.200) 4.253.100.127
74 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 13.532.312.989 (60.483.100) 13.471.829.889 12.527.828.439 (57.555.213) 12.470.273.226
75 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 4.249.857.197 (29.800.000) 4.220.057.197 1.791.445.100 (29.800.000) 1.761.645.100
76 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 2.454.615.492 (341.310.505) 2.113.304.987 2.481.645.492 (333.817.755) 2.147.827.737
77 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 23.924.077.177 (1.061.585.955) 22.862.491.222 30.549.269.318 (2.074.875.256) 28.474.394.062
78 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 5.760.096.605 (28.120.000) 5.731.976.605 8.431.445.405 (979.336.302) 7.452.109.103
79 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 8.006.185.982 8.006.185.982 6.536.859.829 6.536.859.829
80 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 42.450.517.501 - 42.450.517.501 42.240.544.441 (485.078.000) 41.755.466.441
81 100 KOMISI YUDISIAL 1.206.231.036 1.206.231.036 881.200.036 881.200.036
82 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 9.721.697.780 9.721.697.780 7.221.570.150 7.221.570.150
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
83 104 16.175.128.113 (455.955.250) 15.719.172.863 15.408.716.189 (276.955.250) 15.131.760.939
TENAGA KERJA INDONESIA
84 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 46.178.165.626 46.178.165.626 372.690.814.025 - 372.690.814.025
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
85 106 484.934.785 (29.881.250) 455.053.535 425.826.852 (21.343.750) 404.483.102
PEMERINTAH
86 107 BADAN SAR NASIONAL 9.356.315.345 9.356.315.345 9.294.162.895 9.294.162.895
87 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 2.145.021.102 (5.637.500) 2.139.383.602 2.474.517.748 (840.323.813) 1.634.193.935
88 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 5.361.706.050 5.361.706.050 5.361.706.050 5.361.706.050
89 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 2.052.544.413 2.052.544.413 1.175.083.695 1.175.083.695
90 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 13.129.640.963 - 13.129.640.963 26.528.812.948 (15.305.842.721) 11.222.970.227
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS &
91 112 14.848.929.309 (347.197.750) 14.501.731.559 14.873.458.309 (221.368.250) 14.652.090.059
PELABUHAN BEBAS BATAM
92 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 1.098.447.681 1.098.447.681 39.981.670 39.981.670
93 114 SEKRETARIAT KABINET 719.406.923 719.406.923 1.021.265.070 1.021.265.070
94 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 14.217.514.079 (24.700.002) 14.192.814.077 10.589.236.970 10.589.236.970
95 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 14.467.173.044 (6.072.358.611) 8.394.814.433 14.556.385.544 (6.011.993.795) 8.544.391.749
96 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 4.953.477.566 (1.331.926.127) 3.621.551.439 2.564.627.191 (1.281.063.877) 1.283.563.314
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS
97 118 33.739.811.949 (136.874.651) 33.602.937.298 18.366.677.949 (43.450.000) 18.323.227.949
DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
98 119 BADAN KEAMANAN LAUT - -
99 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 64.042.768.561 - 64.042.768.561 13.297.495.061 13.297.495.061
100 121 BADAN EKONOMI KREATIF - - - -
JUMLAH PADA K/L 58.765.062.555.725 (4.619.151.708.745) 54.145.910.846.980 60.701.156.008.300 (1.497.770.450.421) 59.203.385.557.879
101 999.01 PENGELOLAAN UTANG

L. 155
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.E

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TETAP LAINNYA PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN NETO BRUTO PENYUSUTAN NETO
102 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
103 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
104 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
105 999.05 TRANSFER KE DAERAH
106 999.07 BELANJA SUBSIDI
107 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 65.836.108.051 52.350.662.462
108 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
109 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
110 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN 65.836.108.051 - 52.350.662.462
TOTAL 58.830.898.663.776 (4.619.151.708.745) 54.145.910.846.980 60.753.506.670.762 (1.497.770.450.421) 59.203.385.557.879

L. 156
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.F

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED )
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 329.911.400 18.194.294.551
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 19.506.469.353 189.913.722.175
4 005 MAHKAMAH AGUNG 326.943.625.797 510.061.458.167
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 3.558.430.310 86.058.942.605
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 1.235.478.475 106.948.368.960
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 7.285.722.050 10.001.032.950
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 150.876.367.949 195.254.132.113
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 13.323.030.772 14.766.617.490
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 28.282.304.818.807 32.685.521.142.249
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 423.520.044.331 440.414.987.596
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 275.254.244.594 870.367.498.752
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 1.462.886.723
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 17.322.427.589 63.973.350.921
15 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 154.980.459.736 476.701.228.514
16 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 49.000.000
17 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1.735.236.086.168 4.280.907.973.286
18 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 19.585.663.678.623 20.013.621.439.950
19 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1.016.948.465.442 66.388.333.005
20 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 542.015.240.972 503.242.089.937
21 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 1.802.252.509.888 1.740.740.054.866
22 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 1.685.746.111.723 1.394.472.052.722
23 025 KEMENTERIAN AGAMA 844.211.818.789 744.966.878.706
24 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 512.694.922.591 1.036.776.910.692
25 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 56.048.805.311 24.528.094.490
26 027 KEMENTERIAN SOSIAL 1.211.880.350 61.492.787.717
27 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 27.082.864.734 37.765.260.024
28 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 452.531.779.388 1.135.629.927.392
29 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN 48.684.918.306.149 37.505.239.035.744
RAKYAT
30 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, 722.709.700 722.709.700
DAN KEAMANAN
31 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
32 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
33 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 81.638.545.892 62.191.710.086
34 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 294.470.000 14.116.815.483
35 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 3.532.299.241.752 4.242.511.958.899
36 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN 5.356.072.977.208
TINGGI 3.166.676.492.195
37 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2.505.285.000 2.459.100.000
38 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
39 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI

L. 157
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.F

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED )
40 050 BADAN INTELIJEN NEGARA
41 051 LEMBAGA SANDI NEGARA - 161.494.007.315
42 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL
43 054 BADAN PUSAT STATISTIK 3.066.763.790 5.674.796.490
44 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 4.089.076.204 256.676.200
45 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN 2.870.388.000 171.125.738.999
PERTANAHAN NASIONAL
46 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 576.461.569.334 252.745.385.518
47 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 651.110.677.950 322.399.738.867
48 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 104.838.283.000 27.881.837.500
49 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1.970.995.538.173 2.823.560.234.278
50 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 9.126.408.305 24.026.359.150
51 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 13.803.985.221 39.201.604.779
52 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 5.553.739.362 30.056.169.113
53 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL -
54 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL - 46.009.000
55 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH 35.864.803.190 40.657.841.216
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
56 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIO 4.406.373.000 4.855.304.933
57 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
58 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 17.070.000 17.070.000
59 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.994.726.283 4.459.507.615
60 077 MAHKAMAH KONSTITUSI -
61 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN -
62 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 138.889.183.974 134.975.306.741
63 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 49.643.658.750 5.876.200.514
64 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 709.146.400 1.663.506.400
65 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 312.876.970.716 297.329.036.178
66 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL - 2.389.049.355
67 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 3.837.380.508 3.837.380.508
68 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2.596.788.000 2.596.788.000
69 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA -
70 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 980.455.800 34.320.000
71 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 8.695.658.037 -
72 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.440.077.500 45.218.093.911
73 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 206.848.093.348 339.616.571.028
74 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 541.133.005.008 541.133.005.008
75 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 163.548.472.705 369.524.671.764
76 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 5.304.624.372 5.304.624.372
77 100 KOMISI YUDISIAL - 29.000.000
78 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA -
79 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN 2.352.784.000 2.352.784.000
TENAGA KERJA INDONESIA
80 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 136.360.505.942 97.459.536.955
81 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINT - 108.440.859.860

L. 158
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 19.F

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN PADA K/L DAN BUN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
(AUDITED ) (AUDITED )
82 107 BADAN SAR NASIONAL 1.142.780.000 126.536.612.000
83 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA
84 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 1.960.915.550 12.056.317.840
85 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
86 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 11.754.922.708 14.945.485.058
87 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & 179.767.524.217 100.354.510.120
PELABUHAN BEBAS BATAM
88 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 37.125.000 295.185.000
89 114 SEKRETARIAT KABINET
90 115 BADAN PENGAWAS PEMILU
91 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 1.439.032.500 1.260.282.500
92 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 262.512.050 52.501.413.886
93 118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS 86.163.493.045 185.644.077.294
DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
94 119 BADAN KEAMANAN LAUT 458.376.665.237
95 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 303.572.000
96 121 BADAN EKONOMI KREATIF 0
JUMLAH PADA K/L 119.107.813.995.009 120.253.318.672.938
97 999.01 PENGELOLAAN UTANG
98 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
99 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
100 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
101 999.05 TRANSFER KE DAERAH
102 999.07 BELANJA SUBSIDI
103 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 581.649.750
104 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
105 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
106 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN 581649750 0
TOTAL 119.108.395.644.759 120.253.318.672.938

L. 159
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 20

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


TAGIHAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETO BRUTO PENYISIHAN NETO
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT - -
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - -
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 2.901.929.813 (2.502.662.332) 399.267.481 2.566.962.548 (2.566.962.548) -
4 005 MAHKAMAH AGUNG 95.233.241 (476.165) 94.757.076 198.937.230 (994.686) 197.942.544
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 102.258.627 (511.293) 101.747.334 107.988.627 (37.841.127) 70.147.500
6 007 SEKRETARIAT NEGARA - -
7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI - 26.350.000 (131.750) 26.218.250
8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 289.497.224 (26.640.451) 262.856.773 1.009.523.033 (7.165.284) 1.002.357.749
9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 4.185.889.557 (4.164.853.482) 21.036.075 4.186.633.557 (4.164.846.042) 21.787.515
10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 838.633.567 (15.762.511) 822.871.056 1.040.822.031 (87.928.721) 952.893.310
11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 383.014.991 (1.915.074) 381.099.917 1.455.860.525 (118.496.803) 1.337.363.722
12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 1.334.298.224 (71.893.375) 1.262.404.849 212.677.250 (1.063.386) 211.613.864
13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - -
14 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 12.000.000 (60.000) 11.940.000
15 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 59.445.000 (47.306.000) 12.139.000 76.465.000 (37.958.500) 38.506.500
16 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 8.745.916.711 (1.133.438.584) 7.612.478.127 327.255.976 (327.255.976) -
17 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 3.700.000 (21.000) 3.679.000 -
18 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 1.813.179.303 (62.008.956) 1.751.170.347 2.579.144.138 (92.840.247) 2.486.303.891
19 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 248.013.500 (5.206.698) 242.806.802 223.259.500 (1.116.298) 222.143.202
20 025 KEMENTERIAN AGAMA 771.071.926 (92.333) 770.979.593 (21.758.102) (742.730) (22.500.832)
21 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN - -
22 027 KEMENTERIAN SOSIAL - -
23 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 1.339.590.903 (6.697.955) 1.332.892.948 22.834.830 (92.365) 22.742.465
24 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 129.379.360 (465.447) 128.913.913 40.459.293 (198.390) 40.260.903
25 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 395.094.881 (264.783.047) 130.311.834 328.327.707 (171.127.160) 157.200.547
26 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN - -
27 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN - -
28 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN - -
29 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 173.542.605 (168.092.194) 5.450.411 173.309.105 (168.091.027) 5.218.078
30 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 33.964.410 (169.822) 33.794.588 33.964.410 (169.822) 33.794.588
31 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI - 5.397.407.911 (120.135.411) 5.277.272.500
32 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 5.383.789.111 (5.377.660.674) 6.128.437 -
33 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 0 - -
34 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM - 116.847.711 (58.108.436) 58.739.275
35 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK - -
36 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 80.543.571 (402.718) 80.140.853 -
37 050 BADAN INTELIJEN NEGARA - -
38 051 LEMBAGA SANDI NEGARA - -
39 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL - -
40 054 BADAN PUSAT STATISTIK 520.218.124 (78.192.535) 442.025.589 157.347.057 (5.132.742) 152.214.315
41 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 37.160.776 (185.804) 36.974.972 68.150.000 (340.750) 67.809.250
42 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2.719.685.953 (2.025.304.029) 694.381.924 2.777.147.788 (2.040.975.864) 736.171.924
43 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 88.780.141 - 88.780.141 83.780.141 83.780.141
44 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.996.000 (9.980) 1.986.020 1.764.273.392 (330.871.330) 1.433.402.062
45 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1.497.480.693 (1.292.491.396) 204.989.297 2.038.796.232 (42.785.676) 1.996.010.556
46 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 18.140.000 (90.700) 18.049.300 -
47 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL - -
48 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL - - - -
49 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 470.579.319 (7.285.429) 463.293.890 6.460.000 (32.300) 6.427.700
50 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI - - - -
51 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 159.060.318 (795.302) 158.265.016 204.007.998 (1.020.040) 202.987.958
52 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 407.456.963 (2.037.285) 405.419.678 -
53 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 20.356.464 (101.782) 20.254.682 177.670.450 (888.352) 176.782.098
54 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 2.370.303.482 (88.426.229) 2.281.877.253 437.485.264 (6.745.055) 430.740.209
55 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 22.236.000 (111.180) 22.124.820 -
56 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN - -
57 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA - - - -
58 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 23.698.813.133 (20.711.789.071) 2.987.024.062 23.722.193.971 (20.706.275.842) 3.015.918.129
59 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 72.223.291.789 (72.223.291.789) - 75.055.642.268 (75.055.642.268) -
60 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 64.786.900 (64.786.900) - 64.586.900 (32.293.450) 32.293.450
61 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 10.496.497.480 (10.477.481.040) 19.016.440 10.571.369.688 (10.548.269.768) 23.099.920
62 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 1.274.812.500 (6.374.063) 1.268.438.437 -
63 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 100.036.256 (500.181) 99.536.075 118.036.256 (590.181) 117.446.075
64 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - -
65 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA - - - 62.519.900 (312.600) 62.207.300
66 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA - - -
67 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 28.870.458.234 (28.672.552.734) 197.905.500 30.223.151.509 (30.223.151.509) -
68 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 1.953.588.982 (9.767.945) 1.943.821.037 429.784.250 (2.148.921) 427.635.329
69 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA - -
70 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 402.621.204 (2.013.106) 400.608.098 -
71 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH - -
72 100 KOMISI YUDISIAL - -
73 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 35.750.000 (1.787.500) 33.962.500 -
74 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA 62.800.000 (314.000) 62.486.000 87.450.000 (437.250) 87.012.750
75 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO - -
76 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH - -
77 107 BADAN SAR NASIONAL - - - - - -
78 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 3.172.738 (3.172.738) - 15.544.255 (6.487.032) 9.057.223
79 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA - -
80 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA - -
81 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN - -
82 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS BATAM - -
83 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME - -
84 114 SEKRETARIAT KABINET - -
85 115 BADAN PENGAWAS PEMILU - -
86 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 128.515.108 (66.450.073) 62.065.035 216.561.168 (1.082.806) 215.478.362

L. 160
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 20

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


TAGIHAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYISIHAN NETO BRUTO PENYISIHAN NETO
87 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 352.059.844 352.059.844 358.970.150 358.970.150
88 118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG - -
89 119 BADAN KEAMANAN LAUT - -
90 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN - -
91 121 BADAN EKONOMI KREATIF - -
JUMLAH PADA K/L 177.308.644.926 (149.586.372.902) 27.722.272.024 168.756.200.917 (146.968.810.445) 21.787.390.472
92 999.01 PENGELOLAAN UTANG
93 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
94 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
95 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
96 999.05 TRANSFER KE DAERAH
97 999.07 BELANJA SUBSIDI
98 999.08 BELANJA LAIN-LAIN
99 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
100 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
101 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA BUN 0 0 0 0 0 0
TOTAL 177.308.644.926 (149.586.372.902) 27.722.272.024 168.756.200.917 (146.968.810.445) 21.787.390.472

L. 161
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 21

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TAK BERWUJUD
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
ASET TAK
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD ASET TAK BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD AMORTISASI NETTO ASET TAK BERWUJUD DALAM
DALAM PENGERJAAN DALAM PENGERJAAN
PENGERJAAN
BLU
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 1.246.944.540 (1.127.822.295) 119.122.245 1.246.944.540
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 37.876.312.745 (18.414.853.441) 19.461.459.304 35.075.265.637
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 180.714.189.782 (83.068.384.338) 97.645.805.444 123.212.943.984
4 005 MAHKAMAH AGUNG 29.795.119.702 (25.346.824.454) 4.448.295.248 29.089.394.629
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 83.546.464.745 (55.457.840.995) 28.088.623.750 4.282.630.903
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 28.094.825.648 (15.979.993.936) 12.114.831.712 19.367.896.305
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 1.684.848.000 (576.340.375) 1.108.507.625 727.652.000
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 768.679.588.136 (688.887.296.746) 79.792.291.390 764.886.821.496
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 56.652.721.889 (27.805.639.587) 28.847.082.302 54.327.494.132
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 2.779.456.641.381 (727.157.579.864) 2.052.299.061.517 210.009.528.003 1.323.801.975.821
11 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 461.681.674.908 (304.219.924.435) 157.461.750.473 446.864.487.703
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 1.140.418.960.956 (747.069.962.044) 393.348.998.912 392.397.500 1.094.865.677.274 74.303.686.491
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 6.498.302.440 (4.484.672.391) 2.013.630.049 5.129.407.440
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 97.153.502.042 (28.277.965.580) 68.875.536.462 75.265.535.015
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 149.250.000 (74.625.000) 74.625.000 149.250.000
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 22.753.710.409 (12.449.169.268) 10.304.541.141 27.252.962.061
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 501.571.000 501.571.000 735.501.000
18 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 202.177.515.282 (132.334.283.067) 69.843.232.215 194.596.686.011
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1.719.767.297.762 (194.310.107.815) 1.525.457.189.947 25.380.655.740 2.041.935.340.418
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 221.116.224.553 (80.300.394.887) 140.815.829.666 578.816.800 101.858.214.557
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 297.514.921.388 (107.821.724.707) 189.693.196.681 310.192.498.089 -
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 133.553.232.107 (68.947.426.475) 64.605.805.632 116.462.625.878 24.128.404.240
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 79.614.025.902 (43.669.988.195) 35.944.037.707 776.543.200 60.701.691.760 30.890.200
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 89.965.331.268 (62.989.391.708) 26.975.939.560 87.533.022.965
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 39.815.164.793 (17.609.320.906) 22.205.843.887 34.255.714.111
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 47.358.592.319 (33.945.119.386) 13.413.472.933 50.686.463.008
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 93.656.619.444 (58.807.591.893) 34.849.027.551 76.581.115.044
28 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 125.021.849.049 (46.330.164.715) 78.691.684.334 80.000.000 121.957.330.031
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 94.755.706.241 (49.212.626.369) 45.543.079.872 94.631.614.973
30 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 6.420.489.780.432 (59.701.618.067) 6.360.788.162.365 29.508.313.321 6.194.191.615.930
31 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN 72.246.277.039 (51.641.515.081) 20.604.761.958 71.801.398.892
KEAMANAN
32 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 4.473.600.090 (1.064.995.218) 3.408.604.872 1.222.891.000 25.651.670.613
33 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA 2.097.105.090 (1.235.097.588) 862.007.502 3.002.863.920
DAN KEBUDAYAAN
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 18.941.163.138 (7.702.953.038) 11.238.210.100 36.025.131.572
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 21.765.271.930 (14.983.007.662) 6.782.264.268 18.313.691.478
36 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 452.494.911.615 (154.278.117.946) 298.216.793.669 - 217.481.883.813 1.356.402.000
37 042 BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 222.690.249.608 (89.260.797.298) 133.429.452.310 336.160.000 191.299.054.822 330.270.000
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 18.974.145.135 (25.839.949.235) (6.865.804.100) 21.379.266.365
39 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 10.973.196.657 10.973.196.657 17.424.834.181
40 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN 16.822.378.700 (4.369.631.462) 12.452.747.238 3.244.886.000
ANAK
41 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN 4.851.151.170 (3.954.753.294) 896.397.876 4.290.731.170
REFORMASI BIROKRASI
42 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 447.182.820.388 (431.325.404.266) 15.857.416.122 445.919.150.388
43 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 442.140.969.019 (254.862.162.618) 187.278.806.401 353.134.620.949
44 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 76.184.895.702 (14.192.315.494) 61.992.580.208 17.994.062.999

L. 162
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 21

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TAK BERWUJUD
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
ASET TAK
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD ASET TAK BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD AMORTISASI NETTO ASET TAK BERWUJUD DALAM
DALAM PENGERJAAN DALAM PENGERJAAN
PENGERJAAN
BLU
45 054 BADAN PUSAT STATISTIK 626.472.672.150 (368.375.947.603) 258.096.724.547 621.145.244.436
46 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 36.650.679.297 (23.921.165.375) 12.729.513.922 28.825.034.492
47 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN 159.882.016.488 (117.744.477.458) 42.137.539.030 1.528.261.000 150.768.870.370
48 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 98.981.340.117 (26.697.475.026) 72.283.865.091 88.931.992.819
49 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 328.216.063.691 (286.013.938.147) 42.202.125.544 329.573.957.123
50 059 BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.066.200.000 5.461.943.300
51 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 980.255.433.855 (364.538.263.009) 615.717.170.846 504.670.608.670
52 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2.083.557.409 (881.188.790) 1.202.368.619 1.540.040.515
53 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 82.465.434.495 (20.300.242.051) 62.165.192.444 21.784.084 72.670.297.444
54 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 188.901.832.201 (164.659.164.580) 24.242.667.621 179.645.686.186 -
55 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 68.120.295.015 (53.290.468.765) 14.829.826.250 92.960.782.804
56 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 115.191.865.578 (62.266.963.126) 52.924.902.452 620.181.072 98.909.510.518 620.181.072
57 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN 6.860.302.507 (2.757.698.313) 4.102.604.194 6.493.197.507
TRANSMIGRASI
58 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 32.297.196.201 (18.388.234.379) 13.908.961.822 37.939.703.660
59 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 2.718.824.589 (2.350.453.027) 368.371.562 2.554.849.589
60 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 441.140.868.374 (249.299.774.344) 191.841.094.030 438.293.268.088
61 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 4.797.406.456 (3.148.162.235) 1.649.244.221 4.470.426.456
62 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 14.742.839.616 (8.831.244.432) 5.911.595.184 13.779.582.371
63 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 19.879.717.649 (10.590.441.875) 9.289.275.774 14.091.508.275
64 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 52.387.635.791 (21.717.374.912) 30.670.260.879 44.882.585.682
65 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 250.406.410.524 (18.038.302.480) 232.368.108.044 247.310.390.262
66 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 98.582.260.287 (85.553.600.112) 13.028.660.175 105.386.136.076
67 081 BLU BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 34.727.000 (34.727.000) - 34.727.000
68 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 96.368.691.586 (50.734.624.519) 45.634.067.067 119.453.628.520 90.191.330.216 96.115.463.700
69 082 BLU LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 199.500.000 (99.750.000) 99.750.000 200.499.000
70 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 1.897.053.036.817 (113.738.777.600) 1.783.314.259.217 - 1.562.118.459.084 9.277.318.517
71 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 7.851.599.520 (4.327.125.677) 3.524.473.843 9.788.472.020
72 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 4.288.868.611 (1.775.678.094) 2.513.190.517 1.998.843.086
73 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 3.780.223.900 (2.116.952.833) 1.663.271.067 4.016.166.100
74 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 9.383.754.005 (8.303.488.475) 1.080.265.530 9.078.456.505
75 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 166.113.129.174 (152.332.321.540) 13.780.807.634 161.175.373.614
76 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 24.111.675.470 (13.616.428.167) 10.495.247.303 3.127.824.000 14.391.215.470
77 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 108.750.648.391 (72.465.982.069) 36.284.666.322 - 147.345.193.328
78 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 9.735.828.900 (5.286.052.875) 4.449.776.025 24.031.517.900
79 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 48.938.310.428 (27.070.628.263) 21.867.682.165 1.527.146.500 38.490.057.783 486.407.806
80 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 5.834.646.652 (5.530.721.089) 303.925.563 6.103.313.732
81 100 KOMISI YUDISIAL 2.260.693.472 (1.512.294.504) 748.398.968 2.719.020.798
82 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 81.838.224.579 (17.663.917.388) 64.174.307.191 48.166.522.004
83 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA 11.517.849.770 (9.288.381.335) 2.229.468.435 10.728.387.270
84 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 549.989.747 (475.697.897) 74.291.850 549.989.747
85 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 27.144.662.601 (14.507.246.812) 12.637.415.789 582.840.000 27.730.395.739
86 107 BADAN SAR NASIONAL 130.224.468.950 (52.104.281.341) 78.120.187.609 - 99.687.923.546
87 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 658.349.163 (520.938.571) 137.410.592 658.349.163
88 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA 82.456.531.421 (1.672.875.662) 80.783.655.759 158.133.440 66.783.490.818 671.575.820
89 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 467.059.234 (187.013.896) 280.045.338 261.834.234
90 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 162.007.782.083 (6.593.259.868) 155.414.522.215 - 142.576.027.996

L. 163
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 21

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET TAK BERWUJUD
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (AUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
ASET TAK
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD ASET TAK BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD AMORTISASI NETTO ASET TAK BERWUJUD DALAM
DALAM PENGERJAAN DALAM PENGERJAAN
PENGERJAAN
BLU
91 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & 57.097.001.849 (13.855.498.199) 43.241.503.650 41.324.311.799
PELABUHAN BEBAS BATAM 3.302.885.193 2.813.530.193
92 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 86.212.586.929 (236.744.993) 85.975.841.936 1.169.066.443
93 114 SEKRETARIAT KABINET 7.785.432.274 (6.777.497.237) 1.007.935.037 7.241.380.446
94 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 7.999.715.643 (4.546.871.753) 3.452.843.890 7.166.070.825
95 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 3.936.383.818 (1.905.163.819) 2.031.219.999 852.685.000 2.839.518.618
96 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 4.696.260.127 (2.896.120.431) 1.800.139.696 - 3.073.272.086 484.550.000
97 118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN 260.850.000 260.850.000 260.850.000
PELABUHAN BEBAS SABANG
98 119 BADAN KEAMANAN LAUT -
99 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 1.069.830.000 (133.728.750) 936.101.250
100 121 BADAN EKONOMI KREATIF 5.933.152.500 5.933.152.500
JUMLAH PADA K/L 23.742.211.341.048 (7.252.764.723.835) 16.488.380.417.213 398.237.783.373 20.516.605.893.277 235.909.190.452 361.160.200
101 999.01 PENGELOLAAN UTANG
102 999.02 PENGELOLAAN HIBAH
103 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
104 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
105 999.05 TRANSFER KE DAERAH
106 999.07 BELANJA SUBSIDI
107 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 128.789.718.217 (42.953.242.203) 95.932.691.357
108 999.99 TRANSAKSI KHUSUS
109 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT
110 999.999 BADAN LAINNYA
JUMLAH PADA K/L BUN 128.789.718.217 (42.953.242.203) - - 95.932.691.357 - -
TOTAL 23.871.001.059.265 (7.295.717.966.038) 16.488.380.417.213 398.237.783.373 20.612.538.584.634 235.909.190.452 361.160.200

L. 164
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET INVENTARIS EKS BPPN
PER 31 DESEMBER 2016
(dalam Rupiah)
Saldo 31 Desember 2016 Saldo 31 Desember 2015
Mutasi Semester 1 TA 2016
No Uraian (audited) (audited) Keterangan
Jumlah Nilai Wajar Jumlah Nilai Wajar Jumlah Nilai Wajar
1 -
Aset Inventaris 36.811 11.903.097.376,35 - 36.811 11.903.097.376,35
a. Digunakan Instansi 11.274 6.400.600.338,35 11.274 6.400.600.338,35
b. Tidak Digunakan (idle) 25.537 5.502.497.038,00 25.537 5.502.497.038,00

L. 165
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


RINCIAN ASET PROPERTI EKS BPPN
31 DESEMBER 2016

Mutasi 2016
Saldo Per 31 Desember 2015 Saldo Per 31 Desember 2016
No. KOREKSI Tambah Kurang
Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai
1 BJDA (Verifikasi 2011) 269 259.327.861.539 337 334.725.650.660,00
2 Temuan BPK 364 761.570.849.869 364 761.570.849.869,15
3 BJDA (verifikasi 2009) 75 419.376.318.000 (12) (138.188.582.000,00) 63 281.187.736.000,00
4 Settlement 1 15.756.569.000 4 56.991.143.000,00 (4) (56.991.143.000,00) - -
Apartemen Menara 7 Gading - - - -
5
Sinar Bonana 42 139.208.400.000 42 139.208.400.000,00
6 Griya Potensa 2 295.000.000 2 295.000.000,00
7 Covernote 98 157.799.804.037 98 157.799.804.037,00
8 Tambahan BPK 2016 1 8.331.000.000,00 1 8.331.000.000,00
851 1.753.334.802.445 5 65.322.143.000 (16) (195.179.725.000) 907 1.683.118.440.566

L. 166
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET REKENING NOSTRO EKS BPPN
PER 31 DESEMBER 2016

No Status Bank Nama Bank Jumlah Per 31 Desember 2015 Mutasi (Rp) Per 31 Desember 2016
Account
Nilai (Rp) Total (Rp) Nilai (Rp) Total (Rp)
1 Bank Dalam Negeri Bank CIC, Jakarta (terkonfirmasi dan telah disetorka 1 - 15.706.019.783,62 - - 15.706.019.783,62
Bank CIC, Jakarta (dalam penelusuran) 2.044.748,60 - 2.044.748,60
BCA Solo 1 1.776.080,31 - 1.776.080,31
BRI Cut Mutiah 1 83.311.328,35 - 83.311.328,35
Citibank 1 8.776.916.074,45 - 8.776.916.074,45
BPR Tri Sejahtera Makmur, Jkt 1 97.686.237,95 - 97.686.237,95
Bank Ganesha, Jkt 1 706.429.119,47 - 706.429.119,47
Bank Ganesha, Jkt (Eks BDR dalam penelusuran) 1 196.059.779,49 - 196.059.779,49
Bank Ganesha, Jkt (Eks BDR terkonfirmasi) 5.841.796.415,00 5.841.796.415,00
2 Tidak Diketahui - 1 2.359.921.197,78 2.359.921.197,78 - 2.359.921.197,78 2.359.921.197,78
3 Telah Dilikuidasi Bank Aspac 1 287.761,43 1.181.507.599,77 - 287.761,43 1.181.507.599,77
Bank Astria (dalam likuidasi) 1 6.601.373,85 - 6.601.373,85
Bank Central Dagang 1 625.069,88 - 625.069,88
Bank Central Dagang 1 2.994.990,16 - 2.994.990,16
Bank Modern 1 6.207.877,95 - 6.207.877,95
Bank Umum Majapahit 1 122.086.331,08 - 122.086.331,08
Bank Umum Servitia 1 4.887.591,05 - 4.887.591,05
BDNI Finance, Hongkong 1 1.020.060.447,69 - 1.020.060.447,69
Bank Pelita 1 6.017.122,84 - 6.017.122,84
Bank Bahari 1 11.739.033,84 - 11.739.033,84
4 Bank Indonesia (BI) Bank Indonesia 1 8.840.515.509,00 415.574.040.840,33 (8.840.515.509,00) - 406.733.525.331,33
TRR - Bank Indonesia 1 406.733.525.331,33 - 406.733.525.331,33
5 Bank Indover (Anak Perusahaan BI) Bank Indover 26 5.149.857.846,60 5.149.857.846,60 - 5.149.857.846,60 5.149.857.846,60
6 Bank Luar Negeri - 44 28.649.547.877,84 28.649.547.877,84 - 28.649.547.877,84 28.649.547.877,84
TOTAL NOSTRO (DATA BPK RI) 90 - 468.620.895.145,94 - - 459.780.379.636,94
Rekening Bank BIRA di ClearStream Banking USD 258.438,50 3.565.159.107,50 3.565.159.107,50 (158.939.677,50) 3.472.379.686,00 3.472.379.686,00
Rekening Bank TATA di Bank Indonesia 1.187.712.120,85 1.187.712.120,85 (1.187.712.120,85) - -
Masih dalam Penelusuran 5.193.649.339,22 5.193.649.339,22 158.939.677,50 5.286.428.760,72 5.286.428.760,72
TOTAL NOSTRO (CaLK Laporan Aktiva Bersih BPPN yang dilaksanakan oleh BPK RI per 30 April 200 - 478.567.415.713,51 - 468.539.188.083,66

- -
9.406.955.522,50 JUMLAH 9.314.176.101,00 -
(0,00)
* Pengkonversian nilai rekening Bank BIRA di ClearStream Banking SA menggunakan kurs tengah BI per tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp13.436
** Nilai yang tercatat di Neraca adalah Rekening di ClearStream Banking SA dan di Bank Ganesha yang terkonfirmasi dengan total nilai Rp9.314.176.101,00 sedangkan sisanya tercatat di CaLK
*** Kenaikan nilai aset nostro yang tersimpan di ClearStream Banking SA sebesar Rp66.160.256,00 dikarenakan selisih kurs

Keterangan
1 Melalui surat Nomor S-1376/KN.5/2014 s.d. S-1381/KN.5/2014 tanggal 16 Juni 2014, Direktorat PKNSI telah meminta informasi kepada Bank Indonesia dan 5 Bank Dalam Negeri dimaksud, terkait keberadaan rekening nostro eks.
BBO/BBKU di bank-bank tersebut, namun yang memberi tanggapan hanya Bank Indonesia, PT Bank Mutiara d.h Bank CIC, dan PT BCA, Tbk Cabang Solo, sebagai berikut :
a. Bank Indonesia menyatakan bahwa rekening eks Bank Ficorinvest dan Bank Tata sebesar Rp8.840.515.509 dan Rp1.187.712.121 merupakan koreksi fasilitas diskonto dan koreksi overdraft (bukan aset nostro eks. BBO/BBKU) namun
demikian BI masih melakukan penelitian dan penelusuran. Untuk rekening senilai Rp406.733.525.331,33 BI belum menemukan informasi mengenai data dimaksud. Sedangkan untuk rekening Bank Indover, tidak terdapat nama bank eks.
BBO/BBKU yang mengklaim dana ke Bank Indover, namun demikian sebagai informasi terdapat tagihan Pemerintah kepada Trustee Indover Bank senilai EUR 338.538,20 yang berstatus dispute.

L. 167
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.C

b. PT Bank Mutiara mengkonfimasi rekening tersebut serta telah menyetorkannnya ke Kas Umum Negara (KUN)
c. PT Bank BCA, Tbk Cabang Solo meminta tambahan data mengenai rekening tersebut.
2 Melalui surat nomor 18/35/DPTP/Srt/B tanggal 31 Maret 2016, Bank Indonesia menyampaikan bahwa rekening eks Bank Ficorinvest dan Bank Tata sebesar Rp8.840.515.509 dan Rp1.187.712.121 merupakan hak Kementerian
Keuangan. Selanjutnya melalui surat nomor 18/104/DPTP-GPTP-DPT/Srt/B tanggal 29 April 2016, Bank Indonesia menyatakan dana eks Bank Ficorinvest dan Bank Tata tersebut telah disetorkan ke rekening KUN tanggal 26 April 2016.
3 Melalui surat Nomor S-2586/KN.5/2014 tanggal 15 Oktober 2014, Direktorat PKNSI telah meminta PT Bank Ganesha untuk menyetorkan dana eks BPPN yang tersimpan di PT Bank Ganesha ke rekening KUN. Melalui surat Nomor
277/Dir/XII/2014 tanggal 29 Desember 2014, PT Bank Ganesha menyampaikan bahwa :
a. Tidak terdapat outstanding dana eks Bank BDNI pada PT Bank Ganesha
b. Terdapat kewajiban PT Bank Ganesha kepada eks Bank BDR sebesar Rp5.841.796.415,00, namun PT Bank Ganesha juga memiliki tagiham kontijensi kepada eks. Bank BDR sebesar Rp51.447.560.083,00 sehingga secara set off eks
c. Menanggapi surat PT Bank Ganesha tersebut, melalui surat Nomor S-35/KN.5/2015 tanggal 8 Januari 2015 dan dan S-1157/KN.5/2015 tanggal 15 April 2015, Dit PKNSI telah meminta PT Bank Ganesha untuk menyetorkan
d. Melalui surat nomor S-2734/KN.5/2015 tanggal 30 Oktober 2015, Dit PKNSI telah meminta bantuan saran/pendapat dari OJK terkait dana eks. BDR yang tersimpan di PT Bank Ganesha. Melalui surat nomor SR-08/PB.332/2016
e. Berdasarkan PMK nomor 17/PMK.05/2005, program penjaminan yang dilaksanakan oleh BPPN dengan memberikan jaminan terhadap pembayaran Bank Umum telah berakhir sejak tanggal 22 September 2005, dengan demikian maka
4 Tersimpan dan terkonfirmasi rekening eks Bank BIRA di Clearstream Banking S.A dengan nilai 258.438,50 USD yang saat ini dalam tahap pengembalian ke Kas Umum Negara (KUN).

L. 168
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.D

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SURAT BERHARGA EKS BPPN
PER 31 DESEMBER 2016

No. Nama Aset Bentuk Surat Berharga Nominal Mata Jumlah Lembar Nilai Pasar Nilai Pasar Tanggal Nilai Pasar Nilai Konversi Rupiah Keterangan Kustodian
Uang Per Lembar
a.        Corporate Bonds 
1 Dgs International Finance Co. Sriptless 0,01 USD 1.000.000 - - Rp - Telah Dihapuskan oleh Citibank Hongkong HONGKONG
2 Bank Dagang Nasional Indonesia Sriptless 101,88 USD 4.500.000 1,02 4.584.685,50 30 Desember 2016 Rp 61.599.834.378,00 BBO (Telah Likuidasi) BRUSSEL
3 TPE International Finance Co. Bv Sriptless 1,00 USD 25.000.000 0,01 250.000,00 30 Desember 2016 Rp 3.359.000.000,00 EmitenTidak Diketahui BRUSSEL
4 Ciputra Surya Coupon 38.750.000,00 IDR - 1,00 38.750.000,00 27 Juni 2008 Rp 38.750.000,00 Emiten Aktif JAKARTA
5 Jakarta International Hotel Coupon 800.000.000,00 IDR - 1,00 800.000.000,00 27 Juni 2008 Rp 800.000.000,00 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
6 Mulia Glass Coupon 38.125.000,00 IDR - 1,00 38.125.000,00 27 Juni 2008 Rp 38.125.000,00 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
7 Mulia Keramik Coupon 38.125.000,00 IDR - 1,00 38.125.000,00 27 Juni 2008 Rp 38.125.000,00 EmitenTidak Diketahui JAKARTA
8 Polysindo Eka Perkasa Sriptless 2,10 USD 3.000.000 0,02 63.000,00 30 Desember 2016 Rp 846.468.000,00 Emiten Aktif BRUSSEL
9 Tpe International Finance Co. Bv Sriptless 1,00 USD 2.000.000 0,01 20.000,00 30 Desember 2016 Rp 268.720.000,00 EmitenTidak Diketahui BRUSSEL
10 Bank Papan Principal dan Coupon 100,00 IDR 500.000.000 1,00 500.000.000,00 10 Juni 2015 Rp 500.000.000,00 BBO (Telah Likuidasi) JAKARTA
11 Polysindo Eka Perkasa Sriptless 2,10 USD 4.000.000 0,02 84.000,00 30 Desember 2016 Rp 1.128.624.000,00 Emiten Aktif EUROCLEAR
12 Polysindo Eka Perkasa Sriptless 88,21 USD 182.000 0,88 160.547,48 30 Desember 2016 Rp 2.157.115.941,28 Emiten Aktif EUROCLEAR
Total Rp 70.774.762.319,28
b.        Medium Term Notes
1 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Sriptless 93,92 USD 182.000 0,94 170.937,49 30 Desember 2016 Rp 2.296.716.115,64 Emiten Aktif EUROCLEAR
2 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Sriptless 90,00 USD 20.000.000 0,90 18.000.000,00 30 Desember 2016 Rp 241.848.000.000,00 Emiten Aktif HONGKONG
3 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Sriptless 90,00 USD 960.560 0,90 864.504,00 30 Desember 2016 Rp 11.615.475.744,00 Emiten Aktif HONGKONG
4 Polysindo Eka Perkasa Medium Term Notes Sriptless 90,00 USD 965.840 0,90 869.256,00 30 Desember 2016 Rp 11.679.323.616,00 Emiten Aktif HONGKONG
5 Hutama Karya Principal 100,00 USD 1.000.000 1,00 1.000.000,00 01 Oktober 2004 Rp 13.436.000.000,00 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
6 Hutama Karya Principal 100,00 USD 1.000.000 1,00 1.000.000,00 01 Oktober 2004 Rp 13.436.000.000,00 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
7 Hutama Karya Principal 100,00 USD 1.000.000 1,00 1.000.000,00 01 Oktober 2004 Rp 13.436.000.000,00 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
8 Hutama Karya Principal 100,00 USD 5.000.000 1,00 5.000.000,00 01 Oktober 2004 Rp 67.180.000.000,00 MTN Telah dinyatakan batal dan tidak berlaku JAKARTA
 Total Rp 374.927.515.475,64
c.        Non-Convertible Debentures 
1 Polysindo Eka Perkasa Principal 100,00 IDR 5.000.000.000 1,00 5.000.000.000,00 30 Desember 2016 Rp 5.000.000.000,00 Emiten Aktif JAKARTA
Total Rp 5.000.000.000,00
Total (a+b+c) Rp 450.702.277.794,92
Total Nilai
*Nilai berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Desember 2016
Rp -
Catatan Rp 468.750,00
Kurs Tengah BI Per 31 Desember 2016 Rp 37.500,00
1 Dollar Amerika 13.436,00 Rp 3.174.255.000,00
Rp 3.174.255.000,00
Keterangan :
* Emiten surat berharga yang telah dihapus berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Saham dan Surat Berharga di Kustodi Citibank antara Dit PKNSI dan BPK RI
** Emiten surat berharga berstatus akfif karena masih tercatat di Bursa
*** MTN dinyatakan batal dan tidak berlaku karena adanya putusan pengadilan

L. 169
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.E

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET SAHAM EKS BPPN
31 DESEMBER 2016

Aset Saham Pada Kustodi Citibank


Keterangan Nilai Konfirmasi kepada Tanggapan Emiten Nomor Surat
No. Nama Emiten Core Business Emiten Bentuk Saham Jumlah Lembar Nilai per Lembar Saham Nilai Per 31 Desember 2016 Tanggal Nilai Pasar Status Emiten
Penyajian Emiten/Ditjen AHU Emiten
1 PT Apac Citra Centertex, Tbk Manufaktur Textile Sertifikat 32137300 61,00 Rp 1.960.375.300,00 28 Februari 2007 Aktif Berdasarkan Monthly Surat Nomor S- - -
Report Citibank per 1353/KN.5/2014 tanggal 13
tanggal 30 November Juni 2014 kepada Emiten
2016
2 PT Apac Citra Centertex, Tbk Manufaktur Textile Sertifikat 37459700 83,00 Rp 3.109.155.100,00 28 Februari 2007 Aktif Surat Nomor S- - -
1352/KN.5/2014 tanggal 13
Juni 2014 kepada Emiten

3 PT Aster Dharma Ind. - Sciptless 40000 850,00 Rp 34.000.000,00 30 Mei 2014 Status Emiten Tidak Diketahui Surat Nomor S-422/KN.5/2015 - -
tanggal 13 Februari 2015
kepada Ditjen AHU

4 PT Bank Dagang Nasional Indonesia - Sertifikat 46250 75,00 Rp 3.468.750,00 28 Februari 2007 BBO - - -
5 PT Bank Dagang Nasional Indonesia - Sertifikat 363 75,00 Rp 27.225,00 28 Februari 2007 BBO - - -
6 PT Bank Ficorinvest - Sertifikat 400 50,00 Rp 20.000,00 28 Februari 2007 BBKU - - -
7 PT Bank PDFCI - Sertifikat 250 350,00 Rp 87.500,00 28 April 2006 BTO - - -
8 PT Bank Surya - Sertifikat 800 300,00 Rp 240.000,00 29 September 2006 BBO - - -
9 PT Citatah Tbk Penggalian batu alam, Sciptless 11304425 80,00 Rp 904.354.000,00 30 Mei 2014 Aktif Surat Nomor S- Tidak memberikan penjelasan 034/CTT/TF/Lrgal
pengolahan, desain dan distribusi 1350/KN.5/2014 tanggal 13 tentang kepemilikan saham /VII/14 tanggal
bahan bangunan Juni 2014 kepada Emiten Kementerian Keuangan 10 Juli 2014

10 PT Citatah Tbk Penggalian batu alam, Sciptless 41421439 80,00 Rp 3.313.715.120,00 30 Mei 2014 Aktif Surat Nomor S- Tidak memberikan penjelasan 034/CTT/TF/Lrgal
pengolahan, desain dan distribusi 1351/KN.5/2014 tanggal 13 tentang kepemilikan saham /VII/14 tanggal
bahan bangunan Juni 2014 kepada Emiten 10 Juli 2014

11 PT Gajah Tunggal, Tbk Manufaktur Ban Sertifikat 200 540,00 Rp 108.000,00 28 Februari 2007 Aktif Surat Nomor S- - -
1349/KN.5/2014 tanggal 13
Juni 2014 kepada Emiten

12 PT Holcim Indonesia, Tbk Manufaktur Semen Sertifikat 13898500 1.750,00 Rp 24.322.375.000,00 28 Desember 2007 Aktif Surat Nomor S- Tidak memiliki informasi tentang 0396/LCA.DIR/VII
1348/KN.5/2014 tanggal 13 kepemilikan saham Kementerian /2014 tanggal 14
Juni 2014 kepada Emiten Keuangan Juli 2014

13 PT Langgeng Makmur Industri, Tbk Manufaktur Plastik Sciptless 57901002 135,00 Rp 7.816.635.270,00 30 Mei 2014 Aktif Surat Nomor S- Confirm atas kepemilikan saham 102/VII/14/lm-sb
1367/KN.5/2014 tanggal 16 Kementerian Keuangan tanggal 11 Juli
Juni 2014 kepada Emiten 2014

14 PT Star Pacipic, Tbk (dlh. PT Lippo E-Net) Investasi dan bisnis media Sertifikat 100 140,00 Rp 14.000,00 28 Februari 2007 Aktif Surat Nomor S- - -
1368/KN.5/2014 tanggal 16
Juni 2014 kepada Emiten

15 PT Merck, Tbk. Farmasi dan Kimia Sertifikat 100 40.000,00 Rp 4.000.000,00 30 Nopember 2006 Aktif Surat Nomor S- Tidak memberikan penjelasan 127/BN/AS/MM/
1369/KN.5/2014 tanggal 16 tentang kepemilikan saham VI/ 14 tanggal 15
Juni 2014 kepada Emiten dikarenakan tidak diberikan nama Juli 2014
Pemegang Saham
16 PT Mulia Industrindo, Tbk Manufaktur Keramik dan Kaca Sertifikat 0 0,00 Rp - 29 September 2006 - Berdasarkan hasil penelitian dokumen, 50.000.000 lembar saham PT Mulia
Industrindo, Tbk yang tersimpan di Kustodi Citibank bukan merupakan aset eks.
17 PT Multi Sarana R. Agung - Sertifikat 94600 675,00 Rp 63.855.000,00 30 Nopember 2006 Status Emiten Tidak Diketahui Surat Nomor S-423/KN.5/2015 - -
tanggal 13 Februari 2015
kepada Ditjen AHU

18 PT Perdana Inti Investama - Sertifikat 49251500 50,00 Rp 2.462.575.000,00 28 Februari 2007 Status Emiten Tidak Diketahui Surat Nomor S-424/KN.5/2015 - -
tanggal 13 Februari 2015
kepada Ditjen AHU

19 PT Prima Alloy Steel Universal, Tbk Manufaktur velg Kendaraan Sertifikat 2500 75,00 Rp 187.500,00 30 Nopember 2006 Aktif Surat Nomor S- - -
(Industri Otomotif) 1371/KN.5/2014 tanggal 16
Juni 2014 kepada Emiten

20 PT Sierad Produce, Tbk Peternakan Sciptless 1918865 680,00 Rp 1.304.828.200,00 30 Mei 2014 Aktif Surat Nomor S- - -
1372/KN.5/2014 tanggal 16
Juni 2014 kepada Emiten

L. 170
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 22.E

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET SAHAM EKS BPPN
31 DESEMBER 2016
21 PT Sucaco, Tbk Manufaktur Kabel Sertifikat 700 1.450,00 Rp 1.015.000,00 28 Desember 2007 Aktif Surat Nomor S- BPPN tidak tercatat atas 290/XL,08/FD/20
1373/KN.5/2014 tanggal 16 kepemilikan saham dan meminta 14 tanggal 14
Juni 2014 kepada Emiten informasi tambahan atas asal Agustus
kepemilikan 700 lembar saham
perseroan atas nama BPPN

22 PT Sucaco, Tbk Manufaktur Kabel Sciptless 348000 7.275,00 Rp 2.531.700.000,00 30 Mei 2014 Aktif Surat Nomor S- Confirm atas kepemilikan saham 290/XL,08/FD/20
1374/KN.5/2014 tanggal 16 Kementerian Keuangan 14 tanggal 14
Juni 2014 kepada Emiten Agustus

23 PT Trias Sentosa, Tbk Manufaktur polypropylene dan Sertifikat 100 174,00 Rp 17.400,00 28 Desember 2007 Aktif Surat Nomor S- Tidak memberikan penjelasan 34/JT/PTTS/201
polyester film 1375/KN.5/2014 tanggal 16 tentang kepemilikan saham 4 tanggal 15 Juli
Juni 2014 kepada Emiten 2014

24 Unit Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa - Sciptless 80000000 280,00 Rp 22.400.000.000,00 28 Februari 2007 Aktif - - -
Total Rp 70.232.753.365,00

Senua saham yang berstatus aktif, saat ini masih diperdagangkan di BEI. Melalui surat Nomor S-1348/KN.5/2014 s.d. S-1353/KN.5/2014 dan Nomor S-1367/KN.5/2014 s.d. S-1375/KN.5/2014 tanggal 16 Juni 2014, Direktorat PKNSI telah meminta konfirmasi kepada para emiten penerbit saham tersebut, atas kepemilikan saham eks. BPPN tersebut.
Namun hingga akhir periode penyusunan LKTK tahun 2014, hanya 9 emiten dari 15 emiten yang disurati, yang menjawab surat Direktorat PKNSI tersebut. Dari 9 emiten yang memberikan tanggapan hanya 2 emiten yang mengkonfirmasi kepemilikan saham eks. BPPN sedangkan emiten lainnya tidak memberikan penjelasan tentang kepemilikan saham eks.
Nilai aset saham eks BPPN yang di Kustodi Citibank berdasarkan Monthly Report Citibank per tanggal 31 Desember 2016

(70.232.753.365,00)
Saham Pengelolaan Langsung Oleh DJKN
Persentase Nilai Per 31 Desember Nilai per 31 Desember
No. Nama Emiten Core Business Jumlah Lembar Status Emiten Keterangan Nilai Penyajian Alamat Emiten
Kepemilikan 2016 2012
1 PT Karabha Digdaya Pengembagan dan pengelolaan 100,00% 10.000 Rp 299.082.117.117 Aktif 418.734.567.643,00 Nilai buku berdasarkan surat Desa Tapos, Kecamatan
sarana permukiman dan Direktur PT Karabha Digdaya Cimanggis, PO.BOX 38,
penyediaan sarana olahraga golf Nomor 003/DIR/PTKD/I/15 Depok 16953
tanggal 22 Januari 2016
2 PT Aqua Golden Mississippi Consumer Goods 0,0024% 312 Rp 312.000 Aktif 312.000,00 Nilai nominal saham Cyber 2 building, 12th
berdasarkan Laporan floor, Jalan H.R. Rasuna
Keuangan perseroan per 31 Said Blok X-5 No. 13,
Desember 2012 (audited) Jakarta 12950
3 PT Kabelindo Murni, Tbk Manufaktur Kabel 6,24% 69.882.400 Rp 19.567.072.000 Aktif 20.389.779.189,00 Nilai buku saham berdasarkan Cyber Kawasan Industri
surat Direktur PT Kabelindo Pulo Gadung Jl.
Murni, Tbk Nomor 035/DIR- Rawagirang No.2
S/VIII/2016 tanggal 22 Jakarta
Agustus 2016 2 building, 12th floor,
Jalan H.R. Rasuna Said
Blok X-5 No. 13,
Jakarta 12950
Total Rp 318.649.501.117 439.124.658.832,00

Total Aset Saham Eks BPPN Rp 388.882.254.482,00

Dalam rangka penyusunan LKTK tahun 2016, melalui surat nomor S-2412/KN.5/2016 tanggal 30 Desember 2016 , Direktorat PKNSI telah meminta nilai saham per tanggal per 31 Desember 2016 kepada para emiten. Sampai dengan akhir periode penyusunan LKTK
tahun 2016 belum ada emiten yang menberikan tanggapan, sehingga penyajian nilai saham per 31 Desember 2016 menggunakan nilai terakhir saham yang telah disampaikan kepada Direktorat PKNSI (Keterangan penyajian nilai saham terdapat di Lampiran 11)

L. 171
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 23
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET LAIN-LAIN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (UNAUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN *) JUMLAH BRUTO PENYUSUTAN JUMLAH
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 12.093.595.400 (1.283.627.101) 10.809.968.299 12.093.595.400 (1.283.572.505) 10.810.022.895
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 14.637.981.852 (3.546.257.475) 11.091.724.377 14.297.767.460 (2.818.854.835) 11.478.912.625
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 16.081.207.880 (14.206.515.485) 1.874.692.395 29.421.987.171 (26.788.670.985) 2.633.316.186
4 005 MAHKAMAH AGUNG 109.940.809.621 (90.591.172.521) 19.349.637.100 85.881.409.268 (67.260.884.867) 18.620.524.401
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 45.151.608.491 (38.852.827.747) 6.298.780.744 34.197.058.487 (29.975.320.433) 4.221.738.054
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 180.434.487.118 (76.226.937.159) 104.207.549.959 197.263.232.956 (59.347.324.660) 137.915.908.296
7 007 BLU SEKRETARIAT NEGARA 114.219.218.493 (35.022.742.346) 79.196.476.147 74.027.053.215 (11.646.364.269) 62.380.688.946
8 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 425.089.503.853 (172.494.008.618) 252.595.495.235 539.432.765.789 (150.704.455.091) 388.728.310.698
9 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 122.657.614.740 (75.009.619.644) 47.647.995.096 109.396.418.202 (61.145.137.700) 48.251.280.502
10 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 4.342.223.039.725 (2.860.447.630.424) 1.481.775.409.301 3.471.566.140.561 (2.434.879.613.186) 1.036.686.527.375
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
11 013 232.274.117.943 (210.432.350.150) 21.841.767.793 248.012.198.366 (215.060.760.151) 32.951.438.215
MANUSIA
12 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 836.505.962.952 (739.199.180.897) 97.306.782.055 714.362.920.914 (594.560.094.392) 119.802.826.522
13 015 BLU KEMENTERIAN KEUANGAN 2.666.195.243 (2.568.191.387) 98.003.856 6.367.453.535.653 (1.430.723.218) 6.366.022.812.435
14 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 187.315.252.319 (135.672.050.124) 51.643.202.195 213.440.589.047 (158.768.458.223) 54.672.130.824
15 018 BLU KEMENTERIAN PERTANIAN 455.107.000 (450.202.000) 4.905.000 -
16 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1 411 637 675 549
1.411.637.675.549 (691 711 011 306)
(691.711.011.306) 719 926 664 243
719.926.664.243 1 033 269 085 039
1.033.269.085.039 (694 236 897 971)
(694.236.897.971) 339 032 187 068
339.032.187.068
17 019 BLU KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2.431.534.231 - 2.431.534.231 1.655.557.453 1.655.557.453
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
18 020 (756.384.398.158) 839.801.732.233 1.581.339.264.198 (663.985.721.335) 917.353.542.863
MINERAL 1.596.186.130.391
19 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 4.525.392.754.043 (631.125.299.342) 3.894.267.454.701 4.103.328.429.235 (125.395.336.167) 3.977.933.093.068
20 022 BLU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 21.689.844.661 (13.951.197.313) 7.738.647.348 7.766.110.500 (220.000.000) 7.546.110.500
21 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 556.298.751.485 (516.291.273.149) 40.007.478.336 511.301.312.616 (461.930.748.276) 49.370.564.340
22 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 1.482.723.182.783 (1.168.695.463.699) 314.027.719.084 1.481.166.810.771 (1.103.148.922.349) 378.017.888.422
23 024 BLU KEMENTERIAN KESEHATAN 234.035.417.779 (213.262.048.171) 20.773.369.608 152.039.814.951 (125.496.851.459) 26.542.963.492
24 025 KEMENTERIAN AGAMA 175.506.784.055 (140.049.202.440) 35.457.581.615 138.316.764.424 (99.483.712.000) 38.833.052.424
25 025 BLU KEMENTERIAN AGAMA 23.729.640.783 (4.519.382.712) 19.210.258.071 26.203.937.931 (7.848.681.099) 18.355.256.832
26 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 332.836.914.242 (143.167.067.444) 189.669.846.798 372.831.561.981 (132.212.678.184) 240.618.883.797
27 027 KEMENTERIAN SOSIAL 28.508.792.750 (25.558.399.685) 2.950.393.065 38.602.031.267 (34.966.820.392) 3.635.210.875
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
28 029 315.462.778.698 (217.217.024.399) 98.245.754.299 261.750.450.127 (145.570.133.633) 116.180.316.494
KEHUTANAN
29 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 183.123.480.134 (157.197.505.546) 25.925.974.588 193.410.667.822 (170.056.616.726) 23.354.051.096
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
30 033 17.511.527.471.239 (2.281.217.673.393) 15.230.309.797.846 7.797.368.596.159 (693.502.676.448) 7.103.865.919.711
PERUMAHAN RAKYAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK,
31 034 5.167.982.740 (5.136.257.429) 31.725.311 482.232.826 (438.443.826) 43.789.000
HUKUM, DAN KEAMANAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
32 035 3.383.047.381 (3.340.267.878) 42.779.503 863.209.500 (863.209.500) -
PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
33 036 2.937.365.139 (2.682.605.139) 254.760.000 2.483.893.139 (2.483.893.139) -
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
34 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 27.725.569.423 (11.150.248.789) 16.575.320.634 44.785.542.355 (41.175.328.084) 3.610.214.271
35 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 2.533.699.859 (1.653.955.713) 879.744.146 1.571.864.858 - 1.571.864.858

L. 172
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 23
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET LAIN-LAIN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (UNAUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN *) JUMLAH BRUTO PENYUSUTAN JUMLAH
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
36 042 539.328.306.008 (139.838.184.004) 399.490.122.004 628.137.922.284 (160.576.115.586) 467.561.806.698
PENDIDIKAN TINGGI
BLU KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
37 042 (45.068.399.606) 39.729.225.298 85.100.564.552 (11.064.814.908) 74.035.749.644
PENDIDIKAN TINGGI 84.797.624.904
38 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 274.965.380.744 (19.996.481.218) 254.968.899.526 52.872.521.697 (1.704.078.141) 51.168.443.556
39 044 BLU KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 16.025.184.224 (4.023.718.472) 12.001.465.752 8.612.504.200 (314.237.780) 8.298.266.420
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
40 047 917.258.750 (917.258.750) - 1.076.210.100 (1.076.210.100) -
DAN PERLINDUNGAN ANAK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR
41 048 571.931.150 (446.641.150) 125.290.000 3.036.920.243 (1.978.143.601) 1.058.776.642
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
42 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 143.280.000 (143.280.000) - -
43 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 3.287.976.501.414 (3.287.929.138.096) 47.363.318 3.166.750.833.937 (3.099.058.805.007) 67.692.028.930
44 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 1.763.675.738 (1.707.512.438) 56.163.300 3.634.205.566 (3.403.202.495) 231.003.071
45 054 BADAN PUSAT STATISTIK 61.409.259.374 (53.229.967.733) 8.179.291.641 55.715.022.276 (47.379.316.672) 8.335.705.604
46 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 63.683.441.219 (2.365.392.399) 61.318.048.820 62.361.552.929 (946.276.167) 61.415.276.762
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
47 056 95.556.069.060 (90.118.520.297) 5.437.548.763 65.534.437.713 (61.796.829.492) 3.737.608.221
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
48 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 79.122.343.101 (9.058.743.306) 70.063.599.795 102.483.217.956 (9.111.035.285) 93.372.182.671

49 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 48.439.960.598 (44.545.888.804) 3.894.071.794 109.485.001.599 (95.789.467.133) 13.695.534.466
BLU KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
50 059 - - 12.937.849.000 12.937.849.000
INFORMATIKA
51 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 562.719.079.597 (517.675.792.105) 45.043.287.492 547.319.208.216 (490.710.169.474) 56.609.038.742
52 060 BLU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (10.079.359.426) 1.655.779.931 9.498.791.651 (8.027.302.760) 1.471.488.891
11.735.139.357
53 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 8.923.326.556 (7.907.949.631) 1.015.376.925 12.600.295.315 (11.036.590.808) 1.563.704.507
54 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 2.068.625.357 (1.761.060.657) 307.564.700 5.794.713.357 (2.316.318.000) 3.478.395.357
55 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL - - 24.397.613.656 24.397.613.656
56 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 45.996.370.286 (45.283.713.453) 712.656.833 46.895.806.425 (45.737.963.078) 1.157.843.347
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
57 067 4.304.338.746.103 (1.104.995.267.890) 3.199.343.478.213 2.541.109.646.204 (670.536.517.137) 1.870.573.129.067
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
58 068 17.975.214.997 (14.264.852.890) 3.710.362.107 12.140.035.243 (10.523.754.215) 1.616.281.028
BERENCANA NASIONAL
59 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 104.785.675 (104.785.675) - 104.785.675 (104.565.675) 220.000
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN
60 075 22.818.944.237 (21.869.348.596) 949.595.641 28.213.110.148 (26.541.535.630) 1.671.574.518
GEOFISIKA
61 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 47.746.892.595 (45.538.724.926) 2.208.167.669 40.648.825.151 (37.469.388.470) 3.179.436.681
62 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 17.512.895.693 (17.488.701.450) 24.194.243 2.011.963.767 (2.011.963.867) (100)
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI
63 078 6.214.533.722 (6.213.653.722) 880.000 3.268.971.582 (1.809.338.159) 1.459.633.423
KEUANGAN
64 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 5.220.037.189 (4.995.158.540) 224.878.649 5.471.155.089 (4.997.005.887) 474.149.202
65 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 7.092.835.107 (6.573.295.419) 519.539.688 4.602.743.503 (4.564.969.967) 37.773.536
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN
66 081 121.782.817.780 (99.110.769.139) 22.672.048.641 87.445.905.529 (33.850.999.662) 53.594.905.867
TEKNOLOGI

L. 173
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 23
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET LAIN-LAIN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (UNAUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN *) JUMLAH BRUTO PENYUSUTAN JUMLAH
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
67 082 9.592.723.833 (9.102.712.002) 490.011.831 8.686.749.284 (8.153.834.352) 532.914.932
NASIONAL
BLU LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
68 082 (101.287.578) 688.050 109.501.628 (104.642.736) 4.858.892
NASIONAL 101.975.628
69 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 10.606.949.500 (10.606.949.500) - 10.110.204.500 10.110.204.500
70 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 1.868.786.007 (1.868.786.007) - 337.502.399 (273.583.399) 63.919.000
71 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 1.573.000 (1.573.000) - 366.640.525 (365.884.825) 755.700
72 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 1.676.851.325 (1.673.404.825) 3.446.500 1.062.225.211 (893.237.257) 168.987.954
73 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 5.117.817.683 (4.951.312.058) 166.505.625 6.565.657.412 (2.861.125.772) 3.704.531.640
74 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 8.747.901.277 (8.357.299.008) 390.602.269 1.849.239.767 (1.795.896.064) 53.343.703
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
75 089 2.940.600.855 (2.708.286.391) 232.314.464 2.529.430.988 (2.003.046.095) 526.384.893
PEMBANGUNAN
76 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2.820.613.708.534 (309.428.249.016) 2.511.185.459.518 163.982.181.796 (43.267.717.777) 120.714.464.019
77 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 293.646.482.858 (75.889.391.907) 217.757.090.951 305.768.715.591 (77.025.857.764) 228.742.857.827
78 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 4.937.267.823 (4.821.527.515) 115.740.308 1.871.994.974 (1.849.357.780) 22.637.194
79 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 5.888.007.455 (5.729.350.311) 158.657.144 5.288.940.375 (5.288.129.675) 810.700
80 100 KOMISI YUDISIAL - - - 29.955.100 (29.955.100) -
81 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 486.977.653.814 (354.200.691.467) 132.776.962.347 487.275.931.268 (248.896.540.882) 238.379.390.386
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN
82 104 6.679.601.160 (6.621.189.347) 58.411.813 5.960.210.877 (5.712.475.940) 247.734.937
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
83 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 356.736.750 (101.511.362) 255.225.388 855.903.971 (595.098.034) 260.805.937
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
84 106 795.494.091 (765.759.944) 29.734.147 7.289.313.139 (462.092.356) 6.827.220.783
BARANG/JASA PEMERINTAH
85 107 BADAN SAR NASIONAL 69.646.712.858 (12.232.446.462) 57.414.266.396 60.778.319.474 (9.527.252.507) 51.251.066.967
86 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 80.543.134 (59.114.384) 21.428.750 - -
BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA
87 109 - - - 27.978.250 - 27.978.250
MADURA
88 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 1.256.377.439 (1.089.068.354) 167.309.085 709.926.595 (367.405.818) 342.520.777
89 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 104.730.069.998 (35.104.701.420) 69.625.368.578 59.044.000 (32.349.858) 26.694.142
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
90 112 PERDAGANGAN BEBAS & PELABUHAN BEBAS 39.345.970.649 (34.762.378.953) 4.583.591.696 35.627.713.140 (109.190.235.809) (73.562.522.669)
BATAM
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
91 113 135.378.943 (130.089.105) 5.289.838 -
TERORISME
92 114 SEKRETARIAT KABINET 749.611.872 (639.593.257) 110.018.615 1.027.331.231 (1.021.143.545) 6.187.686
93 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 8.888.482.780 (5.496.401.033) 3.392.081.747 4.675.998.626 (152.612.206) 4.523.386.420
94 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 41.635.251.075 (40.706.775.517) 928.475.558 49.096.429.738 (45.909.032.435) 3.187.397.303
95 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 103.323.202.269 (101.148.941.726) 2.174.260.543 105.837.246.601 (98.589.730.265) 7.247.516.336
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
96 118 PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS 3.547.589.396 (1.278.801.503) 2.268.787.893 3.547.589.396 (736.984.385) 2.810.605.011
SABANG
97 119 BADAN KEAMANAN LAUT - - -

L. 174
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 23
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET LAIN-LAIN
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2016 (UNAUDITED ) 31 DESEMBER 2015 (AUDITED )
No. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BRUTO PENYUSUTAN *) JUMLAH BRUTO PENYUSUTAN JUMLAH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
98 120 - - -
KEMARITIMAN
99 121 BADAN EKONOMI KREATIF - - -
JUMLAH PADA K/L 48.855.424.302.536 (18.073.142.747.527) 30.782.281.555.009 38.861.974.020.060 (13.828.229.042.895) 25.033.744.977.165
100 999.01 PENGELOLAAN UTANG - - -
101 999.02 PENGELOLAAN HIBAH - -
102 999.03 INVESTASI PEMERINTAH 13.234.602.981 13.234.602.981 13.234.602.981 13.234.602.981
103 999.04 PENERUSAN PINJAMAN - -
104 999.05 TRANSFER KE DAERAH - -
105 999.07 BELANJA SUBSIDI - -
106 999.08 BELANJA LAIN-LAIN - -
107 999.99 TRANSAKSI KHUSUS 80.006.693.015.754 (29.996.041.057.025) 50.010.651.958.729 78.962.361.215.955 (128.408.842.608.191) (49.446.481.392.236)
108 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT - -
109 999.999 BADAN LAINNYA - -
JUMLAH PADA BUN 80 019 927 618 735
80.019.927.618.735 (29 996 041 057 025)
(29.996.041.057.025) 50 023 886 561 710
50.023.886.561.710 78 975 595 818 936
78.975.595.818.936 (128 408 842 608 191)
(128.408.842.608.191) (49 433 246 789 255)
(49.433.246.789.255)
TOTAL 128.875.351.921.271 (48.069.183.804.552) 80.806.168.116.719 117.837.569.838.996 (142.237.071.651.086) (24.399.501.812.090)
*) Termasuk pada penyusutan Aset Lain-Lain adalah Akumulasi Amortisasi ATB yang tidak digunakan dan Akumulasi Amortisasi ATB yang tidak digunakan BLU

L. 175
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 24.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


ASET PROPERTI EKS KELOLAAN PT PPA
31 DESEMBER 2016
Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT.PPA yang Mutasi Semester I 2016 Mutasi Semester II 2016
Saldo Per 31 Desember 2015 Saldo Per 31 Des 2016
disajikan dalam Neraca Tambah Kurang Tambah Kurang
Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai Unit Nilai
AT 491 2.133.824.797.927,00 (3) (11.677.300.000,00) 18 67.486.550.000,00 (71) (152.226.978.076,00) 435 2.037.407.069.851,00
BS 1.103 1.690.245.413.019,00 (7) (19.690.950.000,00) (14) (27.898.605.000,00) 1.082 1.642.655.858.019,00
BT 323 865.910.243.344,00 323 865.910.243.344,00
BD (Dokumen berupa Covernote) 37 123.953.401.452,00 37 123.953.401.452,00

JUMLAH 1.954 4.813.933.855.742,00 (10) (31.368.250.000,00) 18 67.486.550.000,00 (85) (180.125.583.076,00) 1.877 4.669.926.572.666,00

Nilai Aset properti Eks Kelolaan PT.PPA yang


diungkap dalam CaLK

BD ( Dokumen berupa AJB,APHT, Copi Dokumen


663 2.201.436.641.833,00 (1) (9.385.200.000,00) (17) (67.486.550.000,00) 645 2.124.564.891.833,00
Kepemilikan, PPJB, Risalah Lelang, IMB)

JUMLAH 663 2.201.436.641.833,00 (1) (9.385.200.000,00) (17) (67.486.550.000,00) 645 2.124.564.891.833,00

JUMLAH TOTAL 2.617 7.015.370.497.575,00 (11) (40.753.450.000,00) 18 67.486.550.000,00 (102) (247.612.133.076,00) 2.522 6.794.491.464.499,00

L. 176
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 24.B
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
SURAT BERHARGA EKS KELOLAAN PT PPA
31 DESEMBER 2016

Nilai Aset Per 30


Jenis Surat ATK Value (Nominal
No. Emiten September 2016 Asal Bank CUR Total Nominal Value Keterangan
Berharga Value)
(unaudited)*
1. Dharmala Intiutama (0016060906) Obligasi 2.793.450.000,00 Various USD 22.000.000,00 Rp 186.230.000.000,00 Default asset
2. Ometraco Multi Artha (0016060794) Obligasi 6.499.457.694,00 BII USD 15.356.072,52 Rp 129.989.153.881,80 Default asset
3. Ongko Intl Fin (290304) Obligasi 4.317.150.000,00 BALI USD 30.000.000,00 Rp 253.950.000.000,00 Default asset
4. Ongko Intl Fin CO BV (0016037876) Obligasi 215.857.500,00 ASPAC USD 1.500.000,00 Rp 12.697.500.000,00 Default asset
5. Pacific Intl CP (0016062464) Obligasi 507.900.000,00 TAMARA USD 2.000.000,00 Rp 16.930.000.000,00 Default asset
6. Pacific Intl CP (0016062504) Obligasi 507.900.000,00 TAMARA USD 2.000.000,00 Rp 16.930.000.000,00 Default asset
7. Indonesia Bermuda Reksadana 1.805.657.589,00 Danamon USD 1.000.000,00 Rp 8.465.000.000,00
8. Mulia Keramik I/97 – Mulia Ind Wrt SRA-SL (ID4000007408) Warrants 4.934.713,00 Various IDR 4.934.713,00 Rp 4.934.713,00
9. Mulia Keramik I/97 – Mulia Ind Wrt SRA-SL (ID4000007507) Warrants 4.934.713,00 Various IDR 4.934.713,00 Rp 4.934.713,00
Total 16.657.242.209,00 Rp 625.201.523.307,80
- -
*Nilai disajikan sesuai Lampiran A Perjanjian Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret 2004 dan Lampiran B Pengembalian Aset tanggal 27 Februari 2009
Kurs8465

L. 177
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 24.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SAHAM EKS KELOLAAN PT PPA
31 DESEMBER 2016

Permintaan Informasi
Jumlah Persentase Nilai Per 31 Desember Tanggapan Ditjen AHU,
No. Nama Emiten Core Business Bank Asal Status Emiten Keterangan Nilai Penyajian Alamat Emiten kepada Ditjen AHU ,
Lembar Kepemilikan 2016 Kemenkumham
Kemenkumham
1 PT Asuransi Jiwa Intan Life - Intan n/a Rp 223.500,00 Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian - Surat Nomor S- Perseroan tidak tercatat sebagai
Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret 425/KN.5/2015 tanggal badan hukum
2004 13 Februari 2015

2 PT Bunas Multifinance - BUN 750.000 15,00% Rp 75.000.000,00 Dicabut ijin usahanya tahun 2006, Sesuai Lampiran A Perjanjian - - -
berdasarkan surat Kepala Biro Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret
Pembiayaan dan Penjaminan 2004
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli
2012
3 PT Danaloka Pratama - BDNI 380 14,29% Rp 141.550.000,00 Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian - Surat Nomor S- -
Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret 426/KN.5/2015 tanggal
2004 13 Februari 2015

4 PT Pama Indonesia Ltd - BDNI 1.500 15,00% Rp 28.310.000,00 Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian - Surat Nomor S- Perseroan masih tercatat sebagai
Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret 427/KN.5/2015 tanggal badan hukum, namun alamat perseroan
2004 13 Februari 2015 tidak diketahui

5 PT Pama Ventura Indonesia - BDNI 200 20,00% Rp 234.871,00 Tidak Diketahui Sesuai Lampiran A Perjanjian - Surat Nomor S- Perseroan masih tercatat sebagai
Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret 447/KN.5/2015 tanggal badan hukum, namun alamat perseroan
2004 13 Februari 2015 tidak diketahui

6 PT Servitia Finance - BUS 24.750 99,00% Rp 1.500.000.000,00 Dicabut ijin usahanya tahun 2006, Sesuai Lampiran A Perjanjian - - -
berdasarkan surat Kepala Biro Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret
Pembiayaan dan Penjaminan 2004
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli
2012
7 PT Aplikanusa Lintasarta - 19 Bank 400 n/a Rp 125.015.692,00 Tidak Diketahui Sesuai Lampiran Surat Menteri - Surat Nomor S- Perseroan masih aktif beroperasi
Keuangan No. S-99/MK.6/2008 448/KN.5/2015 tanggal
tanggal 28 April 2008 13 Februari 2015

8 PT Bhakti Sarana Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 450 5,43% Rp 385.154.000,00 Tidak Diketahui Sesuai KMK No. 153/KMK.06/2007 - Surat Nomor S- Perseroan masih tercatat sebagai
449/KN.5/2015 tanggal badan hukum, namun alamat perseroan
13 Februari 2015 tidak diketahui

9 PT Dbs Securities Indonesia - BDNI 330 15,00% Rp - Telah Likuidasi Tahun 2012 - - - -
10 PT Sarana Jambi Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 200.933 2.30% Rp 323.903.996,00 Aktif Nilai buku saham berdasarkan Jalan Kapten Pattimura - -
surat Direktur Utama PT Sarana No. 119 Jambi - 36129,
Jambi Ventura Nomor Phone : (0741) 668388,
06/DIR/SJV/VIII/2016 tanggal 24 668389, Fax : (0741)
Agustus 2016 668 390

11 PT Sarana Kalbar Ventura Jasa Modal Ventura BDNI-BNN 498.260 3,67% Rp 498.260.000,00 Aktif Nilai Nominal saham berdasarkan Jalan M Sohor No. 9 AB, - -
surat Direktur Utama PT Sarana Pontianak 78121. Phone
Kalbar Ventura Nomor : (0561) 736 613, Fax
007/SKV/01/2016 tanggal 19 (0561) 746 883
Januari 2016

L. 178
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 24.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SAHAM EKS KELOLAAN PT PPA
31 DESEMBER 2016

Permintaan Informasi
Jumlah Persentase Nilai Per 31 Desember Tanggapan Ditjen AHU,
No. Nama Emiten Core Business Bank Asal Status Emiten Keterangan Nilai Penyajian Alamat Emiten kepada Ditjen AHU ,
Lembar Kepemilikan 2016 Kemenkumham
Kemenkumham
12 PT Sarana Kalsel Ventura Jasa Modal Ventura BDNI 193.066 1,04% Rp 366.632.334,00 Aktif Nilai Buku saham berdasarkan Jalan Pramuka No.4, - -
surat Direktur Utama PT Sarana Banjarmasin. Phone
Kalsel Ventura Nomor (0511) 327 3208, 327
110/SKV/07VI/I/2016 tanggal 22 3209, Fax (0511) 325
Agustus 2016 4252

13 PT Sarana Maluku Ventura Jasa Modal Ventura BNN 63.106 1,41% Rp 31.286.000,00 Aktif Sesuai KMK No. 153/KMK.06/2007 - - -
14 PT Sarana Bersama Pengembangan Indonesia - 20 Bank 1.412 21,07% Rp 36.818.254.412,00 Aktif Nilai Buku saham berdasarkan Setiabudi 2 Building, Suite - -
surat Direktur Utama PT SPBI 502A
Nomor 074/Dir/SPBI/07/2015 Jalan H.R. Rasuna Said
tanggal 6 Juli 2015 Kav. 62 Kuningan,
Jakarta Selatan,
12920Phone : (021) 521
0715, 521 0732, 521
0799, Fax : (021) 521
0755
15 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Jasa Asuransi BUN HASAN 4.500 1,04% Rp 4.500.000.000,00 Aktif Nilai nominal per 30 Juni 2016 Wisma Tugu Raden Saleh - -
berdasarkan surat Direktur Utama Lt 1,2,4 & 5, Jalan Raden
PT AJTM Nomor S- Saleh No.44, Jakarta
3025/AJTM/DIR/0816 tanggal 22 1033, Phone : (021)
Agustus 2016 3190 6740, Fax (021)
3190 7158

16 PT Asuransi Putra Mandiri Jasa Asuransi BUN HASAN 1.800.000 25,71% Rp 335.020.000,00 Dicabut ijin usahanya tahun 2011, Sesuai Ralat KMK No. 155/KMK.06 - -
berdasarkan surat Keputusan
Ketua Bapepem-LK atas nama
Menteri Keuangan Nomor : KEP- -
546/KM.11/2011 tanggal 11 Juli
2011

17 BDNI Reksadana (PT Reksadana Perdana) - BDNI 80.000.000 13,30% Rp 6.000.000.000,00 Aktif Sesuai Lampiran Surat Menteri - -
Keuangan No. S-98/MK.6/2004 PT Equity Securities
tanggal 4 Desember 2004 Indonesia selaku Manajer
Investasi, Wisma
Sudirman Lantai 14,
Jalan Jenderal Sudirman
Kav. 34, Jakarta 10220,
Phone : (021) 5700 738,
ext : 138
18 PT Sarana Sulut Ventura Jasa Modal Ventura BNN 61.553 1,44% Rp 61.553.000,00 Aktif Nilai buku saham berdasarkan Kompleks Pasar Segar - -
surat Direktur PT Sarana Sulut Blok RC-17 Paal Dua
Ventura Nomor 056/SSV/VIII/2016 Jalan Yos Sudarso
tanggal 25 Agustus 2016 Manado

19 PT Sarana Sumbar Ventura Jasa Modal Ventura BNN 861.465 3,75% Rp 861.465.000,00 Aktif Nilai nominal saham berdasarkan Jalan Khatib Sulaiman - -
surat PT Sarana Sumbar Ventura No.9 Kav. 5 s/d 7 Padang
nomor 09/SSBV-DIR/VIII/2016 - Sumatera Barat.
tanggal 25 Agustus 2016

L. 179
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 24.C

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


SAHAM EKS KELOLAAN PT PPA
31 DESEMBER 2016

Permintaan Informasi
Jumlah Persentase Nilai Per 31 Desember Tanggapan Ditjen AHU,
No. Nama Emiten Core Business Bank Asal Status Emiten Keterangan Nilai Penyajian Alamat Emiten kepada Ditjen AHU ,
Lembar Kepemilikan 2016 Kemenkumham
Kemenkumham
20 PT Sarana Papua Ventura (d.h PT Sarana Irian Jasa Modal Ventura BNN 82.471 1,41% Rp 82.471.000,00 Aktif Nilai Modal Disetor Kementerian Jalan Santorosa, - -
Ventura) Keuangan per tanggal 30 Juni Tasangkapura No. 20,
2016 berdasarkan surat Direktur 99223. Jayapura, Papua
PT Sarana Papua Ventura Nomor
16/ADM/SPV.V/2016 tanggal 22
Agustus 2016

21 PT SMBC Indonesia Finance - BDNI 3.750.000 15,00% Rp 3.750.000.000,00 Dicabut ijin usahanya tahun 2010, Sesuai Lampiran Surat Menteri - -
berdasarkan surat Kepala Biro Keuangan No. S-171/MK.6/2007
Pembiayaan dan Penjaminan tanggal 29 Juni 2007 -
Bapepam-LK Nomor S-
462/BL.10/2012 tanggal 27 Juli
2012
22 PT Asia Natural Resources Tbk Perdangangan hasil 22.006.500 0,97% Rp 1.210.357.500,00 berdasarkan surat Direktur PT PPA Pada tahun 2016, aset saham PT Asia tidak diserahkelolakan
tambang Nomor S-2467/PPA/ID/1215 kembali kepada PT PPA dan dicatat sebagai aset saham eks
tanggal Desember 2015 kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Saat ini perdagangan
saham PT ASIA di bursa telah di-suspend oleh BEI.

23 PT Jemblo Cable Company Tbk Manufaktur kabel 654.500 0,43% Rp 431.315.500,00 berdasarkan surat Direktur PT PPA Pada tahun 2016, aset saham PT Jemblo Cable tidak
Nomor S-2467/PPA/ID/1215 diserahkelolakan kembali kepada PT PPA dan dicatat sebagai aset
tanggal Desember 2015 saham eks kelolaan PT PPA yang dikelola oleh DJKN. Pada tahun
2015, PT Jemblo Cable mengalami kerugian dan tidak ada
aktivitas perdagangan di bursa beberapa bulan terakhir.

24 PT Sukapraja Estetika Padang Golf Jasa Pembangunan 57 13.87% Rp 1.425.000.000,00 Nilai buku saham berdasarkan Aset saham PT SEPG direklasifasi dari akun aset saham eks BPPN
Sarana Olahraga surat Direktur PT Sukapraja Jl. Raya Otonomi, Pasar ke aset saham eks kelolaan PT PPA. Berdasarkan laporan
terutama Golf Estetika Padang Golf Nomor Kemis keuangan perseroan tahun buku 2015, diketahui terdapat
148/SEPG/DIR/OSW/2016 tanggal Tangerang 15560 pencatatan Pinjaman Subordinasi perseroan kepada Kementerian
27 Agustus 2016 Keuangan cq. DJKN dh. PT PPA (Persero).

Total Rp 58.951.006.805,00

Dalam rangka penyusunan LKTK tahun 2016, melalui surat nomor S-2412/KN.5/2016 tanggal 30 Desember 2016 , Direktorat PKNSI telah meminta nilai saham per tanggal per 31 Desember 2016 kepada para emiten. Sampai dengan akhir periode penyusunan LKTK tahun 2016 belum ada emiten yang menberikan tanggapan,
sehingga penyajian nilai saham per 31 Desember 2016 menggunakan nilai terakhir saham yang telah disampaikan kepada Direktorat PKNSI

L. 180
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 24.D
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
ASET SAHAM YANG DISERAHKELOLAKAN KEPADA PT PPA
31 DESEMBER 2016

No. Nama Emiten Core Business Persentase Kepemilikan Jumlah Lembar Nilai Per 31 Desember 2015 Keterangan Penyajian Nilai
1 PT Sejahtera Eka Graha Pengembagan dan 96,53% 278.000 22.470.000.000,00 Berdasarkan Lampiran A-1
pengelolaan sarana Perjanjian Pengelolaan Aset Tahun
permukiman dan penyediaan 2016
sarana hiburan

2 PT Turban Petrochemical Industries industri petrokimia 70,00% - 8.750.000,00 Berdasarkan Lampiran A-1
Perjanjian Pengelolaan Aset Tahun
2016
Total Rp 22.478.750.000,00

L. 181
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 25

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


UTANG KEPADA PIHAK KETIGA DAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
UTANG KEPADA PIHAK KETIGA PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
(AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED )
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 2.578.806.837 319.057.281 135.416.000 2.383.873.794 1.686.070.447
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 588.596.166 1.191.268.346 3.391.669.235 3.062.983.797
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 115.460.146.102 55.829.471.140 1.467.375.123 1.228.579.505 168.267.400 243.157.399
4 005 MAHKAMAH AGUNG 11.109.773.590 17.434.763.014 644.037.747 287.887.725 2.502.092 5.895.175
5 006 KEJAKSAAN AGUNG 47.901.580.824 62.359.186.665 103.188.000 178.376.000 12.496.860
6 007 SEKRETARIAT NEGARA 83.649.792.745 76.199.730.999 42.962.139.394 41.150.558.258 469.630.752 541.791.731
7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 9.967.892.065 5.601.066.272 1.417.095.693 2.468.140.067 130.655.827 358.839.923
8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 30.617.339.962 28.439.086.486 894.250.000 127.750.000
9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 9.002.507.823.539 4.975.142.863.524 1.419.578.488 1.053.022.078 16.633.603.940 6.246.476.055
10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 175.408.091.116 87.090.356.870 223.094.509.992 74.963.095.711 9.157.661 36.973.247
11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 1.184.868.808.837 1.051.242.857.926 228.045.432.740 351.288.427.100 593.979.949 1.645.801.061
12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 1.418.743.619.863 17.030.869.010 1.058.640.257 652.874.525 240.417.272 53.343.973
13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 21.014.495.790 23.389.180.945 14.694.084.192 8.279.618.232 904.000.894 591.435.119
14 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 76.557.294.598 13.811.064.175 9.323.487.900 1.155.376.831 272.818.587
15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 361.687.416.508 36.660.880.135 83.920.425.105 53.088.085.279 250.692.034 2.927.700
16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1.753.019.356.854 5.946.153.331.265 723.710.137 2.039.199.885 8.804.552.864 7.863.576.708
17 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 1.189.124.596.465 951.355.609.080 107.974.260.223 86.302.384.439 13.317.686 1.105.896.081
18 025 KEMENTERIAN AGAMA 4.637.682.250.697 2.303.205.177.801 23.515.800.440 19.650.705.177 1.339.952.128 165.964.858
19 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 641.663.328 1.616.447.081 436.698.587.427 406.382.460.739 3.578.905
20 027 KEMENTERIAN SOSIAL 1.059.442.364 695.393.003 651.447.917 294.547.500 - 16.241.486
21 029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 41.831.226.089 53.373.541.393 3.072.016.166 13.030.128 101.869.802
22 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 32.885.957.207 22.108.294.114 858.385.998 730.609.675 111.375
23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 125.434.618.051 29.347.637.178 9.863.456.896 4.595.157.697 466.727.220 249.428.430
24 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN 2.784.588.151 1.254.915.155 10.833.333 30.833.333
KEAMANAN
25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 3.702.180.638 378.112.109 2.913.965
26 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA 371.630.341 7.388.597.327 859.251.598 900.331.621
27 040 KEMENTERIAN PARIWISATA 33.201.290.459 19.465.618.589 2.438.362.015 1.079.068.750
28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 112.234.829 399.674.717 2.821.427.150 4.943.866.333
29 042 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 894.386.322.330 919.028.665.302 470.100.535.487 500.646.842.644 36.370.265.979 30.070.877.107
30 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 4.402.772.202 9.509.577.747 12.886.592.610 6.907.993.515 2.362.000
31 047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN 1.519.591.516 1.115.370.370 168.883.620 86.613.827
ANAK
32 048 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN 158.448.261 647.186.094
REFORMASI BIROKRASI
33 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 10.552.386.255 2.034.039.982 1.114.585.893 1.490.314.524
34 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 482.471.765 1.930.088.828
35 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 332.014.871
36 054 BADAN PUSAT STATISTIK 71.280.198.203 60.606.255.779 32.852.863 155.170.253 62.373.294 47.710.869
37 055 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 4.123.381.057 11.025.114.819 - 3.350.000 - -
38 056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN 18.375.104.591 13.015.817.787 307.072.776.308 179.678.281.112 937.203 32.599.579
39 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 100.499.760.833 14.295.001 29.333.333 50.333.333 -
40 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 52.771.891.179 23.381.160.579 10.305.050.841.370 10.637.763.772.009 - -
41 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 345.870.054.817 303.374.883.794 28.414.096.605 32.485.655.600 2.664.163.053 650.969.305
42 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2.911.356.680 11.015.659.921 38.769.448.004 46.391.536.875 -
43 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 885.105.928 1.508.615.000 -
44 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 4.740.755.240 3.151.396.952 601.703.213 686.582.613 -
45 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 3.452.013.622 14.512.209.032 50.407.500 - 388.364
46 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN 11.068.690.443 378.466.185.283 116.636 32.270.533
47 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 2.793.367.866 5.405.878.401 236.692.117 421.393.050 -

48 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 117.108.647 503.376.540 -


49 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA 1.597.912.429 1.531.870.259 681.509
50 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 8.489.301.029 1.469.411.063 383.200 4.213.293
51 077 MAHKAMAH KONSTITUSI 438.725.611 1.170.965.531 390.183.327 -
52 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 196.730.212 334.078.319 22.204.331 3.539.167 -
53 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2.883.844.311 42.456.903.995 518.199.542 232.902.129 105.251.415 284.056.371
54 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2.719.493.782 3.197.379.988 260.178.587 183.840.182 -
55 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 8.038.244.860 3.530.878.579 369.105.000 751.002.835 535.384.355
56 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 789.834.424 123.617.427.702 3.967.792 3.967.792 897.727 70.747.365
57 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 660.546.638 669.463.391 -
58 084 BADAN STANDARISASI NASIONAL 240.281.129 120.895.974 710.050.000 605.425.000 -
59 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 51.026.925 429.492.421 -
60 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 3.602.330.221 3.456.855.480 715.332.750 689.769.811 194.367.129 275.917.904
61 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 3.396.879.396 3.273.364.518 - - 1.065.000 1.065.000
62 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 1.187.840.664 1.554.724.664 304.122.954 219.959.674 96.561
63 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 2.362.317.058 4.672.479.584 542.090.572 363.494.243 - -
64 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 9.624.197.141 8.533.415.868 1.764.066.598 1.317.264.424 313.167.255 305.262.159
65 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 32.989.270.134 1.289.990.193 168.693.992 183.320.000 161.275.344
66 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 7.304.542.664 7.072.120.741 -
67 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH 8.599.291.045 8.467.349.046 134.757.904 1.297.169.793
68 100 KOMISI YUDISIAL 143.270.757 164.764.894 10.512.667 72.900.667 39.433.340
69 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 18.735.913.595 867.637.625 407.557.500
70 104 BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA 6.541.289.821 4.281.312.957 62.392.000 168.647.803 240.404.726 17.595.507
71 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO 40.216.163 42.245.437
72 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 263.558.604 978.496.995

L. 182
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 25

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


UTANG KEPADA PIHAK KETIGA DAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
(dalam Rupiah)
UTANG KEPADA PIHAK KETIGA PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA UTANG JANGKA PENDEK LAINNYA
NO. BA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
(AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED ) (AUDITED )
73 107 BADAN SAR NASIONAL 1.917.561.577 5.455.004.277 225.919.033 220.627.667 183.389.145 329.551.511
74 108 KOMISI PERSAINGAN PEGAWASAN USAHA 88.195.701 249.520.716 4.562.869.000
75 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA MADURA - -
76 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 1.374.333.858 7.400.845.153 621.065.134 3.172.178.782
77 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 75.000.000 148.186.717
78 112 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS & 264.122.791.968 343.995.756.261 1.096.852.680.598 837.552.475.784 5.824.500 14.707.000
PELABUHAN BEBAS BATAM
79 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 139.861.111 2.295.735.358 244.584.782
80 114 SEKRETARIAT KABINET 3.492.623.419 4.053.446.120
81 115 BADAN PENGAWAS PEMILU 2.222.670.203 7.362.236.577 1.924.892.611 1.392.429.601
82 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI 968.141.755 993.712.560 8.430.284.630 7.547.667.186
83 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI 146.041.216.369 144.765.355.203 13.906.781.299 16.641.080.108 4.199.044.654 5.970.201.747
84 118 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN 269.309.700 11.839.613.257
PELABUHAN BEBAS SABANG
85 119 BADAN KEAMANAN LAUT 265.387.095 3.908.000
86 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN 1.408.943.894 8.785.473.558 - 32.224.037
87 121 BADAN EKONOMI KREATIF 1.217.456.057 -
JUMLAH PADA K/L 22.438.518.540.842 18.308.634.730.720 13.496.790.769.043 13.338.226.236.801 82.302.142.358 66.440.154.825
88 999.01 PENGELOLAAN UTANG 20.751.000.000 31.776.000.000 -
89 999.02 PENGELOLAAN HIBAH -
90 999.03 INVESTASI PEMERINTAH
91 999.04 PENERUSAN PINJAMAN
92 999.05 TRANSFER KE DAERAH 41.088.275.528.842
93 999.07 BELANJA SUBSIDI - -
94 999.08 BELANJA LAIN-LAIN 2.687.200.000 37.878.279.350 - 367.488.752
95 999.99 TRANSAKSI KHUSUS 13.063.632.417.049 9.496.962.157.869 186.728.203.505 225.958.923.674 15.117.905.044 21.640.644.145
96 999.992 SISTEM AKUNTANSI PUSAT 608.578.579.546 1.452.177.186.861
97 999.999 BADAN LAINNYA - -
JUMLAH PADA BUN 13.695.649.196.595 52.107.069.152.922 186.728.203.505 225.958.923.674 15.117.905.044 22.008.132.897
TOTAL 36.134.167.737.437 70.415.703.883.642 13.683.518.972.548 13.564.185.160.475 97.420.047.402 88.448.287.722
Reklas utang pajak rokok (20.726.107.444)
Total utang jangka pendek lainnya 76.693.939.958

L. 183
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 26.A

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


OUTSTANDING UTANG PROGRAM PINJAMAN LUAR NEGERI PER KREDITOR
PER 31 DESEMBER 2016

UTANG JANGKA PANJANG


NAMA KREDITOR MATA UANG JUMLAH PINJAMAN OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR (Rp) TOTAL POSISI UTANG (Rp)
PINJAMAN (Rp)
ADB USD 28 6.336.325.611,00 5.981.727.770.516,00 79.153.143.138.880,00 85.134.870.909.396,00
AFD EUR 3 314.700.000,00 - 4.456.639.785.000,00 4.456.639.785.000,00
USD 3 610.000.000,00 1.074.880.000.000,00 7.121.080.000.000,00 8.195.960.000.000,00
IBRD USD 31 12.512.646.879,10 1.847.208.151.328,20 166.272.715.316.259,00 168.119.923.467.588,00
IDA SDR 1 34.454.011,29 65.963.164.134,95 554.396.813.446,58 620.359.977.581,53
JICA JPY 38 498.314.067.000,00 6.967.105.719.705,58 50.540.729.519.615,90 57.507.835.239.321,50
KfW USD 5 885.000.000,00 158.061.104.000,00 11.732.798.896.000,00 11.890.860.000.000,00
TOTAL 109 16.094.945.909.685 319.831.503.469.202 335.926.449.378.887

L. 184
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 ( Audited) LAMPIRAN 26.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


OUTSTANDING UTANG PROJECT PINJAMAN LUAR NEGERI PER KREDITOR
PER 31 DESEMBER 2016

JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG NILAI NERACA PINJAMAN


NAMA KREDITOR MATA UANG OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR (Rp)
PINJAMAN PINJAMAN (Rp) (Rp)
ABN AMRO ROTTERDAM EUR 2 18.662.541,80 83.604.055.205,79 180.686.463.622,00 264.290.518.827,79
ADB ADB 6 51.620.919,50 112.874.492.400,00 580.704.182.002,00 693.578.674.402,00
JPY 14 2.816.604.123,00 253.983.561.035,37 71.066.074.458,62 325.049.635.493,99
USD 89 2.186.667.222,80 3.600.679.734.536,16 25.779.381.071.004,60 29.380.060.805.540,80
SDR 45 494.578.456,22 1.829.822.421.849,55 7.075.285.242.750,87 8.905.107.664.600,42
AFD EUR 2 36.312.282,54 - 514.238.204.804,34 514.238.204.804,34
USD 4 82.398.754,54 55.922.882.341,90 1.051.186.783.590,36 1.107.109.665.932,26
AKA USD 1 41.632.917,59 83.641.025.110,08 475.738.855.629,16 559.379.880.739,24
ANZ SINGAPORE BRANCH USD 1 7.650.000,00 68.523.600.000,00 34.261.800.000,00 102.785.400.000,00
ATRADIUS DSB EUR 7 40.224.455,73 106.509.653.941,73 463.130.987.101,45 569.640.641.043,18
USD 3 11.025.101,02 27.697.530.251,25 120.435.727.053,47 148.133.257.304,72
AUSTRALIA AUD 2 485.555.569,70 67.585.062.837,96 4.654.107.819.151,44 4.721.692.881.989,39
BAWAG EUR 2 21.514.218,91 67.421.885.119,90 237.252.801.685,01 304.674.686.804,91
BANK MANDIRI SIN USD 7 220.530.500,00 1.130.209.699.925,00 1.832.838.098.075,00 2.963.047.798.000,00
BANKIA, S.A SPAIN EUR 1 1.968.237,60 13.936.647.308,91 13.936.647.875,37 27.873.295.184,28
BANQUE DE FRANCE EUR 3 117.058.477,20 306.073.262.931,28 1.351.656.214.860,38 1.657.729.477.791,66
BBVA EUR 2 10.388.610,31 36.115.143.663,68 111.003.680.671,90 147.118.824.335,58
BELGIUM EUR 11 30.569.832,25 82.190.447.868,63 350.725.760.031,35 432.916.207.899,99
BNP PARIBAS, BRUSSEL EUR 1 311.002,42 4.404.276.320,95 - 4.404.276.320,95
BNP PARIBAS, LONDON EUR 1 543.210,03 7.692.696.000,35 - 7.692.696.000,35
GBP 1 6.318.362,60 17.383.394.883,15 86.916.975.736,35 104.300.370.619,50
BNP PARIBAS, PARIS EUR 8 232.713.382,01 1.053.199.329.212,26 2.242.382.865.791,45 3.295.582.195.003,72
USD 3 52.172.857,08 231.862.652.867,84 469.131.854.859,04 700.994.507.726,88
BNP PARIBAS, SEOUL USD 1 6.268.651,63 84.225.603.300,68 - 84.225.603.300,68
BNP PARIBAS, SPAIN EUR 1 1.583.591,12 7.475.368.463,97 14.950.736.361,47 22.426.104.825,44
BOC CAYMAN ISLAND USD 1 12.605.457,50 42.341.731.809,68 127.025.195.160,32 169.366.926.970,00
BOTM SINGAPORE USD 5 20.097.850,74 114.030.379.656,32 156.004.342.886,32 270.034.722.542,64
BRI-CAYMAN ISLAND EUR 1 1.764.891,18 - 24.993.594.690,13 24.993.594.690,13
USD 4 271.921.849,83 997.172.541.305,00 2.656.369.433.010,88 3.653.541.974.315,88
BRUNEI INVEST. BANK USD 2 13.686.468,55 56.581.966.968,32 127.309.424.469,48 183.891.391.437,80
CA CIB LONDON BRANCH USD 1 22.683.910,00 - 304.781.014.760,00 304.781.014.760,00
CASSA DEPOSITI USD 2 4.480.629,45 15.288.656.450,00 44.913.080.840,20 60.201.737.290,20
CDC GBP 2 2.615.266,99 8.072.081.248,31 35.099.438.589,11 43.171.519.837,43
CESCE, SPAIN USD 2 18.832.790,42 47.312.151.113,98 205.725.220.969,14 253.037.372.083,12
CEXIM USD 1 15.966.400,00 26.815.568.800,00 187.708.981.600,00 214.524.550.400,00
CHINA VAN GUARD USD 1 9.916.100,00 133.232.719.600,00 - 133.232.719.600,00
CIC PARIS USD 3 4.163.286,03 42.244.705.885,44 13.693.205.213,64 55.937.911.099,08
CIDA CAD 24 98.044.837,21 102.808.606.835,88 874.838.624.265,03 977.647.231.100,91
CITIBANK LONDON EUR 3 35.822.529,69 67.640.339.632,43 439.662.205.698,99 507.302.545.331,42
COFACE EUR 2 70.586.894,75 186.905.846.623,93 812.713.992.722,93 999.619.839.346,86
USD 2 42.385.669,09 106.482.208.301,64 463.011.641.591,60 569.493.849.893,24
CREDIT AGRICOLE CIB EUR 7 245.798.302,36 694.239.921.513,50 2.786.645.027.272,76 3.480.884.948.786,26
USD 1 59.856.363,21 268.076.698.830,88 536.153.397.258,68 804.230.096.089,56
CREDIT SUISSE CHF 3 9.647.565,29 40.253.215.027,42 86.880.084.948,53 127.133.299.975,95
DENMARK DKK 3 22.124.101,80 8.530.894.717,36 33.617.510.380,81 42.148.405.098,16
DEUTSCHE BANK AG, HK USD 1 3.382.925,62 9.090.597.672,32 36.362.390.958,00 45.452.988.630,32
DEUTSCHE BANK LONDON USD 2 11.968.805,94 73.088.885.154,88 87.723.991.454,96 160.812.876.609,84
DEUTSCHE BANK MADRID EUR 3 4.189.065,20 23.130.289.456,96 36.193.371.028,48 59.323.660.485,44
DEUTSCHE BANK TOKYO USD 2 5.923.192,91 26.528.007.228,48 53.056.012.710,28 79.584.019.938,76
DFAS USD 3 2.542.348,49 6.386.953.217,56 27.772.041.094,08 34.158.994.311,64
DRESDNER SINGAPORE EUR 3 750.105,00 3.387.865.992,08 7.234.783.470,67 10.622.649.462,75
USD 1 279.631,74 1.073.466.237,21 2.683.665.821,43 3.757.132.058,64
DZ Bank AG Singapore USD 3 12.608.351,03 28.220.393.964,80 141.185.410.474,28 169.405.804.439,08
ECGD GBP 2 105.162.784,92 324.587.221.548,65 1.411.387.450.518,25 1.735.974.672.066,90
USD 2 20.065.729,79 50.409.571.474,64 219.193.573.983,80 269.603.145.458,44
EDC USD 3 143.072.169,53 269.658.126.940,91 1.652.659.542.864,17 1.922.317.669.805,08
EFIC EUR 4 37.617.151,08 120.824.925.471,08 411.892.240.462,55 532.717.165.933,62
USD 24 134.753.019,43 484.693.219.812,51 1.325.848.349.289,28 1.810.541.569.101,79
EIB USD 1 22.011.665,40 79.335.134.161,96 216.413.602.152,44 295.748.736.314,40
EKF EUR 2 2.648.541,11 7.013.027.589,28 30.494.419.767,04 37.507.447.356,32
USD 2 10.380.088,08 26.077.086.496,31 113.389.776.946,57 139.466.863.442,88
EKN USD 2 6.019.099,15 15.124.399.012,14 65.748.217.167,26 80.872.616.179,40
EKSPORTFINANS ASA USD 6 29.059.067,64 88.711.345.454,52 301.726.287.356,52 390.437.632.811,04
ERSTE BANK, VIENNA EUR 2 21.418.073,92 17.514.958.590,12 285.798.166.131,66 303.313.124.721,78
EXIM BANK KOREA KRW 16 225.029.662.030,00 124.805.845.587,00 2.384.274.886.047,51 2.509.080.731.634,51
USD 36 1.282.054.430,63 1.654.343.542.795,54 15.571.339.787.162,60 17.225.683.329.958,10
EXIM BANK OF CHINA CNY 1 1.317.570.957,79 300.229.468.829,81 2.251.721.016.475,33 2.551.950.485.305,14
USD 17 818.988.744,17 1.207.462.570.961,58 9.796.470.195.706,54 11.003.932.766.668,10
EXIM BANK TAIPEI USD 3 1.503.940,79 3.778.233.175,72 16.428.715.278,72 20.206.948.454,44

L. 185
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 ( Audited) LAMPIRAN 26.B

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


OUTSTANDING UTANG PROJECT PINJAMAN LUAR NEGERI PER KREDITOR
PER 31 DESEMBER 2016

JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG NILAI NERACA PINJAMAN


NAMA KREDITOR MATA UANG OUTSTANDING BASE BAGIAN LANCAR (Rp)
PINJAMAN PINJAMAN (Rp) (Rp)
EXIMBANK HUNGARY USD 1 5.466.499,07 - 73.447.881.504,52 73.447.881.504,52
FIH USD 1 133.500,00 1.793.706.000,00 - 1.793.706.000,00
FINNVERA EUR 5 876.091,34 2.630.044.447,45 9.776.766.868,52 12.406.811.315,98
USD 2 990.836,51 2.489.202.455,14 10.823.676.893,22 13.312.879.348,36
GIEK USD 1 5.888.346,35 14.792.834.997,44 64.322.986.561,16 79.115.821.558,60
GOSPODRSTWA USD 5 19.328.134,10 113.599.828.679,44 146.092.981.088,16 259.692.809.767,60
HAPOALIM, ZURICH USD 1 9.520.000,00 36.545.920.000,00 91.364.800.000,00 127.910.720.000,00
HSBC LONDON GBP 6 14.242.967,19 69.273.195.510,00 165.842.585.378,93 235.115.780.888,93
IBRD USD 55 3.317.621.859,84 1.469.296.533.573,84 43.106.270.775.276,70 44.575.567.308.850,50
ICO EUR 9 72.380.080,40 6.266.043.184,95 1.018.748.084.403,67 1.025.014.127.588,62
USD 21 165.145.181,92 326.819.538.902,90 1.892.071.125.374,22 2.218.890.664.277,12
IDA SDR 31 894.106.795,90 1.656.115.254.399,08 14.442.679.953.856,60 16.098.795.208.255,70
USD 48 187.230.300,77 452.274.321.377,18 2.063.351.999.768,54 2.515.626.321.145,72
IDB ACU 50 306.008.592,99 733.126.168.395,55 4.776.696.252.202,23 5.509.822.420.597,78
USD 23 290.119.753,96 809.465.462.079,28 3.565.020.339.978,68 4.374.485.802.057,96
IFAD EUR 1 5.666.068,97 - 80.240.319.022,10 80.240.319.022,10
SDR 8 118.701.961,52 53.568.626.480,30 2.083.713.606.569,98 2.137.282.233.050,28
ING BANK AMSTERDAM EUR 9 375.195.030,58 1.207.366.895.404,98 4.105.976.289.905,22 5.313.343.185.310,20
JAICAF JPY 2 9.518.950.000,00 122.560.474.624,00 975.972.046.336,00 1.098.532.520.960,00
JBIC JPY 19 60.678.501.672,00 1.688.843.188.103,68 5.327.944.450.797,86 7.016.787.638.901,54
USD 8 86.981.176,17 274.185.906.912,57 880.295.886.962,82 1.154.481.793.875,39
JICA JPY 264 1.120.437.467.509,00 12.701.760.295.217,40 116.602.101.555.165,00 129.303.861.850.382,00
KFAED KWD 2 3.194.399,98 68.039.587.887,52 72.130.619.346,88 140.170.207.234,40
KfW EUR 69 845.281.295,94 1.394.901.985.819,58 10.575.591.350.699,50 11.970.493.336.519,10
USD 4 64.199.800,41 181.955.676.484,23 680.632.841.824,53 862.588.518.308,76
KOMERCNI BANKA USD 1 8.060.713,20 27.075.935.638,80 81.227.806.421,18 108.303.742.059,98
MKB USD 1 858.900,34 7.693.456.824,64 3.846.728.143,60 11.540.184.968,24
MAFF, JAPAN JPY 2 6.639.252.023,00 137.686.486.435,64 628.515.065.428,27 766.201.551.863,91
METI, GOV. OF JAPAN JPY 2 8.819.405.471,00 190.305.430.628,53 827.496.293.871,13 1.017.801.724.499,66
NIO EUR 19 123.695.123,25 372.454.655.071,88 1.379.260.017.589,16 1.751.714.672.661,04
NATIXIS BANQUE EUR 80 494.082.759,61 624.367.065.496,46 6.372.610.638.787,73 6.996.977.704.284,19
NIB SDR 3 7.787.226,08 143.850.029.708,96 - 143.850.029.708,96
USD 5 1.265.361,29 17.001.382.065,68 12.226,76 17.001.394.292,44
NORDEA BANK DANMARK USD 1 9.518.060,25 21.314.109.922,40 102.933.027.709,78 124.247.137.632,18
OEKB EUR 1 78.056.472,26 206.684.421.622,84 898.716.213.110,77 1.105.400.634.733,60
ONDD EUR 3 21.705.616,72 57.473.938.448,17 249.911.238.012,95 307.385.176.461,12
PT BNI TOKYO BRANCH USD 9 19.212.992,79 212.138.495.364,44 46.007.275.762,00 258.145.771.126,44
PT MANDIRI CAYMAN IS EUR 2 133.647.940,00 371.612.626.585,97 1.521.049.358.121,03 1.892.661.984.707,00
USD 1 344.227.993,50 1.156.261.830.233,68 3.468.785.490.432,32 4.625.047.320.666,00
PT MANDIRI HONGKONG USD 1 42.500.000,00 142.757.500.000,00 420.681.160.000,00 563.438.660.000,00
PT. BNI-HONG KONG USD 6 4.875.000,00 73.091.840.000,00 - 73.091.840.000,00
PT. BNI-SINGAPORE GBP 1 2.383.751,43 11.242.793.398,80 28.106.983.331,93 39.349.776.730,73
USD 29 187.854.342,93 542.943.363.699,32 1.981.067.587.908,16 2.524.010.951.607,48
RAIFFEISEN BANK INTL EUR 3 19.574.144,33 34.650.028.786,56 242.550.194.849,96 277.200.223.636,51
RUSIA FED. USD 7 257.185.974,75 255.925.710.078,00 3.199.625.046.663,00 3.455.550.756.741,00
SACE EUR 3 600.913,00 1.591.148.522,79 6.918.710.972,36 8.509.859.495,15
USD 2 2.814.192,08 7.069.875.363,69 30.741.609.423,19 37.811.484.786,88
SERV CHF 9 70.812.268,90 172.868.876.048,95 760.278.208.570,71 933.147.084.619,66
SFD SAR 5 137.652.075,16 69.939.710.955,19 423.107.997.935,90 493.047.708.891,10
SOCIETE GENERALE EUR 2 4.692.756,17 30.090.991.931,66 36.365.709.207,60 66.456.701.139,26
SUMITOMO CORPORATION JPY 1 903.390.495,00 69.503.732.931,58 34.751.866.465,79 104.255.599.397,38
SWISS CHF 1 8.499.999,90 37.336.986.227,41 74.673.972.454,82 112.010.958.682,22
UBS AG, SINGAPORE CHF 2 125.899.648,67 563.862.559.888,16 1.127.725.119.641,96 1.691.587.679.530,12
UNICREDIT BANK AUSTR EUR 53 262.478.328,92 694.168.288.853,22 3.022.931.690.063,81 3.717.099.978.917,03
US DEP TREASURY USD 7 13.077.902,47 59.604.680.011,52 116.110.017.575,40 175.714.697.586,92
US EXIM USD 22 200.292.939,62 498.366.163.202,25 2.192.769.773.532,07 2.691.135.936.734,32
USAID USD 118 285.201.524,73 554.676.600.447,69 3.277.291.085.864,90 3.831.967.686.312,59
USDA USD 12 170.362.448,63 407.447.761.040,92 1.881.542.098.751,76 2.288.989.859.792,68
VNESHECONOMBANK USD 2 302.599.992,88 1.361.906.501.034,89 2.703.827.003.301,15 4.065.733.504.335,68
TOTAL 1.490 49.759.175.465.929,70 344.027.696.335.683,00 393.786.871.801.612,00

L. 186
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


LAPORAN AKTIVITAS
PER 31 DESEMBER TAHUN 2016
(BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)
PENDAPATAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM KETERANGAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM SETOR KE KAS
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Pendapatan Usaha dari BIAYA POS Keuntungan/Kerugian Pos-pos Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT BRUTO SURPLUS/DEFISIT BERSIH (AUDITED
Hibah Pendapatan APBN Pendapatan Usaha Lainnya JUMLAH PENDAPATAN POS-POS LUAR BIASA NEGARA
Jasa Layanan KEUNTUNGAN/KERUGIAN /UNAUDITED
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=4+5+6+7) (9) (10=8-9) (11) (12=10+11) (13) (14=12+13) (15) (16=14-15)
1 Penyediaan
Barang dan/atau KEMENTERIAN KESEHATAN (024) 9.761.693.576.430 54.655.507.541 5.997.345.432.144 466.678.813.746 16.280.373.329.861 14.724.343.693.594 1.556.029.636.267 (668.056.865.854) 887.972.770.413 - 887.972.770.413 357.107.502 887.615.662.911
Jasa 1 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta 1.343.716.036.721 31.537.220.440 475.544.581.696 43.633.178.271 1.894.431.017.128 1.851.185.150.047 43.245.867.081 - 43.245.867.081 - 43.245.867.081 - 43.245.867.081 Unaudit
2 RSUP Fatmawati, Jakarta 478.943.179.226 269.470.000 287.979.424.178 13.457.695.046 780.649.768.450 742.754.374.070 37.895.394.380 (4.503.934.339) 33.391.460.041 - 33.391.460.041 - 33.391.460.041 Unaudit
3 RSUP Persahabatan, Jakarta 274.524.643.049 14.750.000 237.587.277.424 43.484.812.164 555.611.482.637 511.517.012.125 44.094.470.512 (108.457.821) 43.986.012.691 - 43.986.012.691 - 43.986.012.691 Unaudit
4 RSUP H Adam Malik, Medan 394.304.915.617 - 255.315.667.440 102.316.731.619 751.937.314.676 775.056.962.003 (23.119.647.327) 51.655.629.071 28.535.981.744 - 28.535.981.744 - 28.535.981.744 Unaudit
5 RSUP Dr.Hasan Sadikin, Bandung 758.978.459.022 402.229.000 326.964.945.341 20.154.888.990 1.106.500.522.353 1.001.005.765.368 105.494.756.985 - 105.494.756.985 - 105.494.756.985 - 105.494.756.985 Unaudit
6 RSUP Dr.Kariadi, Semarang 946.304.123.793 156.118.400 278.858.161.059 29.146.570.530 1.254.464.973.782 1.045.296.587.279 209.168.386.503 (186.778.504) 208.981.607.999 - 208.981.607.999 - 208.981.607.999 Unaudit
7 RSUP Dr.Sardjito, Yogyakarta 753.218.157.119 5.290.708.170 282.495.368.384 31.684.546.521 1.072.688.780.194 939.954.312.507 132.734.467.687 - 132.734.467.687 - 132.734.467.687 - 132.734.467.687 Unaudit
8 RSUP Sanglah, Denpasar 702.096.866.781 8.316.140.446 258.130.898.634 10.092.068.641 978.635.974.502 946.331.557.350 32.304.417.152 - 32.304.417.152 - 32.304.417.152 - 32.304.417.152 Unaudit
9 RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo, Makassar 428.792.160.510 1.673.529.550 265.951.659.128 14.905.381.625 711.322.730.813 617.287.038.576 94.035.692.237 15.538.793 94.051.231.030 - 94.051.231.030 - 94.051.231.030 Unaudit
10 RSUP Dr.M.Djamil, Padang 231.872.324.918 71.045.170 330.969.808.910 5.831.121.739 568.744.300.737 456.023.163.197 112.721.137.540 - 112.721.137.540 - 112.721.137.540 - 112.721.137.540 Unaudit
11 RSUP Dr.Mohammad Hoesin, Palembang 428.110.739.114 - - - 428.110.739.114 707.412.037.115 (279.301.298.001) (747.179.779.549) (1.026.481.077.550) - (1.026.481.077.550) - (1.026.481.077.550) Unaudit
12 RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou, Manado 346.878.619.378 - 289.733.892.250 25.816.783.288 662.429.294.916 571.443.702.577 90.985.592.339 - 90.985.592.339 - 90.985.592.339 - 90.985.592.339 Unaudit
13 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten 182.205.474.321 650.661.765 100.730.147.268 10.880.772.151 294.467.055.505 251.025.325.632 43.441.729.873 (2.643.400.080) 40.798.329.793 - 40.798.329.793 - 40.798.329.793 Unaudit
14 RSAB Harapan Kita 234.278.779.467 - 215.972.001.921 - 450.250.781.388 366.750.720.092 83.500.061.296 - 83.500.061.296 - 83.500.061.296 - 83.500.061.296 Unaudit
15 RSJPD Harapan Kita 624.905.765.224 - 184.971.730.595 23.200.370.295 833.077.866.114 866.404.979.593 (33.327.113.479) - (33.327.113.479) - (33.327.113.479) - (33.327.113.479) Unaudit
16 RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga 40.363.059.918 - 33.314.945.268 1.151.682.215 74.829.687.401 69.777.388.824 5.052.298.577 - 5.052.298.577 - 5.052.298.577 - 5.052.298.577 Unaudit
17 RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu 41.780.702.530 - 78.517.178.840 - 120.297.881.370 69.157.552.849 51.140.328.521 - 51.140.328.521 - 51.140.328.521 - 51.140.328.521 Unaudit
18 RS Paru Dr.M.Goenawan P. Cisarua 76.829.717.458 1.976.377.600 44.650.634.933 1.686.401.388 125.143.131.379 100.736.409.270 24.406.722.109 - 24.406.722.109 - 24.406.722.109 - 24.406.722.109 Unaudit
19 RSJ DR.Radjiman W. Lawang 44.314.064.612 20.531.000 67.970.349.441 1.570.194.931 113.875.139.984 112.260.212.313 1.614.927.671 - 1.614.927.671 - 1.614.927.671 - 1.614.927.671 Unaudit
20 RSJ Prof.Dr.Soerojo Magelang 61.763.151.399 62.730.000 83.594.076.816 642.953.072 146.062.911.287 146.229.653.395 (166.742.108) 55.676.049 (111.066.059) - (111.066.059) - (111.066.059) Unaudit
21 RS Kusta Dr.Tadjuddin Chalid Makasar 17.534.540.292 - 67.853.050.990 175.155.646 85.562.746.928 62.683.637.934 22.879.108.994 (3.093.570.458) 19.785.538.536 19.785.538.536 19.785.538.536 Audited
22 RS Kanker Dharmais 17.534.540.292 - 67.853.050.990 175.155.646 85.562.746.928 62.683.637.934 22.879.108.994 (3.093.570.458) 19.785.538.536 - 19.785.538.536 - 19.785.538.536 Unaudit
23 RS Pusat Otak Nasional 463.382.053.782 - 285.508.359.872 5.395.495.431 754.285.909.085 583.033.157.011 171.252.752.074 - 171.252.752.074 - 171.252.752.074 - 171.252.752.074 Unaudit
24 RSPI Prof. Dr. Sulianto Saroso 34.005.477.222 - 80.130.647.961 1.119.895.500 115.256.020.683 96.203.048.975 19.052.971.708 - 19.052.971.708 - 19.052.971.708 - 19.052.971.708 Unaudit
25 RS Mata Cicendo Bandung 144.067.387.102 796.257.000 42.611.552.076 4.947.833.996 192.423.030.174 186.843.834.512 5.579.195.662 (28.120.536) 5.551.075.126 - 5.551.075.126 - 5.551.075.126 Unaudit
26 RS Stroke Nasional Bukittinggi 41.210.058.172 - 77.698.184.375 1.835.595.481 120.743.838.028 85.376.082.800 35.367.755.228 (1.569.552.698) 33.798.202.530 - 33.798.202.530 - 33.798.202.530 Unaudit
27 RS Kusta Dr. Sitanala, Tangerang 31.561.438.019 - - 1.651.736.076 33.213.174.095 - 33.213.174.095 - 33.213.174.095 - 33.213.174.095 - 33.213.174.095 Unaudit
28 RS Ortopedi Prof. Dr. R.Soeharso 119.572.096.796 - 91.484.168.100 41.111.827.360 252.168.092.256 153.408.612.625 98.759.479.631 - 98.759.479.631 - 98.759.479.631 - 98.759.479.631 Unaudit
29 RSJ Dr.Soeharto Herdjan 27.088.548.769 - 52.644.972.243 3.246.447.737 82.979.968.749 89.205.352.584 (6.225.383.835) - (6.225.383.835) - (6.225.383.835) - (6.225.383.835) Unaudit
30 RS Kusta Dr Rivai Abdullah Palembang 10.161.850.212 - 34.000.151.113 460.455.964 44.622.457.289 41.761.223.514 2.861.233.775 75.570.000 2.936.803.775 2.936.803.775 2.936.803.775 Unaudit
31 RS Ketergantungan Obat Jakarta 14.054.865.695 - 31.968.347.904 998.747.576 47.021.961.175 46.851.717.628 170.243.547 - 170.243.547 170.243.547 170.243.547 Unaudit
32 RS Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor 61.846.465.723 - 95.570.658.835 6.181.369.418 163.598.493.976 163.471.083.876 127.410.100 4.968.018.644 5.095.428.744 - 5.095.428.744 - 5.095.428.744 Unaudit
33 Politeknik Kesehatan Jakarta II 22.838.905.100 - 57.059.365.724 817.312.386 80.715.583.210 61.070.721.698 19.644.861.512 - 19.644.861.512 - 19.644.861.512 32.403.625 19.612.457.887 Unaudit
34 Politeknik Kesehatan Jakarta III 14.852.514.989 - 55.747.956.205 490.528.257 71.090.999.451 60.216.968.866 10.874.030.585 - 10.874.030.585 - 10.874.030.585 - 10.874.030.585 Unaudit
35 Politeknik Kesehatan Medan 20.477.564.900 - 61.511.502.599 1.549.705.099 83.538.772.598 71.914.493.267 11.624.279.331 42.693.202.476 54.317.481.807 - 54.317.481.807 - 54.317.481.807 Unaudit
36 Politeknik Kesehatan Bengkulu - - - - - - - - - - - - -
37 Politeknik Kesehatan Tanjung Karang 19.325.720.009 - 50.020.977.922 761.724.345 70.108.422.276 63.962.991.503 6.145.430.773 - 6.145.430.773 - 6.145.430.773 25.401.940 6.120.028.833 Unaudit
38 Politeknik Kesehatan Bandung 27.110.125.334 - 83.127.186.374 1.485.545.431 111.722.857.139 95.089.425.261 16.633.431.878 - 16.633.431.878 - 16.633.431.878 - 16.633.431.878 Unaudit
39 Politeknik Kesehatan Semarang 48.771.797.356 - 160.576.326.374 1.629.243.706 210.977.367.436 134.318.274.639 76.659.092.797 - 76.659.092.797 - 76.659.092.797 132.836.937 76.526.255.860 Unaudit
40 Politeknik Kesehatan Yogyakarta 14.696.542.333 - 58.204.736.569 4.242.087.687 77.143.366.589 64.603.947.057 12.539.419.532 83.036.853 12.622.456.385 - 12.622.456.385 - 12.622.456.385 Unaudit
41 Politeknik Kesehatan Surabaya - - - - - - - - - - - - -
42 Politeknik Kesehatan Surakarta 21.068.065.000 - 70.560.788.841 2.189.147.214 93.818.001.055 63.780.677.263 30.037.323.792 (2.021.840.254) 28.015.483.538 - 28.015.483.538 166.465.000 27.849.018.538 Unaudit
43 Politeknik Kesehatan Malang 41.862.682.334 - 66.785.107.651 2.330.280.373 110.978.070.358 89.720.081.385 21.257.988.973 - 21.257.988.973 - 21.257.988.973 - 21.257.988.973 Unaudit
44 Politeknik Kesehatan Makassar 22.924.898.001 - 105.157.880.537 933.263.946 129.016.042.484 83.652.957.760 45.363.084.724 (2.236.039.603) 43.127.045.121 - 43.127.045.121 - 43.127.045.121 Unaudit
45 Politeknik Kesehatan Pontianak 35.285.203.860 - - 876.337.914 36.161.541.774 - 36.161.541.774 - 36.161.541.774 - 36.161.541.774 - 36.161.541.774 Unaudit
46 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang 5.987.124.000 - 16.272.963.178 402.345.131 22.662.432.309 18.096.689.530 4.565.742.779 - 4.565.742.779 - 4.565.742.779 - 4.565.742.779 Unaudit
47 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 11.665.650.528 3.417.739.000 13.189.294.663 - 28.272.684.191 28.108.495.049 164.189.142 - 164.189.142 - 164.189.142 - 164.189.142 Unaudit
48 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makasar 4.109.557.500 - 11.484.801.434 56.339.706 15.650.698.640 18.810.994.618 (3.160.295.978) - (3.160.295.978) - (3.160.295.978) - (3.160.295.978) Unaudit
49 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya 9.630.256.223 - 19.309.874.031 314.455.003 29.254.585.257 23.353.469.338 5.901.115.919 (9.994.954) 5.891.120.965 - 5.891.120.965 - 5.891.120.965 Unaudit
50 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta 6.101.298.250 - 34.205.026.098 1.003.041.117 41.309.365.465 22.133.000.851 19.176.364.614 - 19.176.364.614 - 19.176.364.614 - 19.176.364.614 Unaudit
51 Balai Besar Kesehatan Mata Masy Makasar 44.120.804.270 - 39.835.083.948 - 83.955.888.218 52.729.755.072 31.226.133.146 (733.919.183) 30.492.213.963 - 30.492.213.963 - 30.492.213.963 Unaudit
52 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung 8.347.694.193 - 38.166.479.949 623.203.114 47.137.377.256 25.604.382.645 21.532.994.611 (194.579.303) 21.338.415.308 - 21.338.415.308 - 21.338.415.308 Audited
53 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar 6.316.909.997 - 29.554.186.062 18.385.000 35.889.481.059 28.045.074.217 7.844.406.842 - 7.844.406.842 - 7.844.406.842 - 7.844.406.842 Audited

KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 33.107.327.603 863.379.610 101.045.437.661 5.019.039.694 140.035.184.568 121.163.333.606 18.871.850.962 - 18.871.850.962 - 18.871.850.962 809.934.749 18.061.916.213
1 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta 33.107.327.603 863.379.610 101.045.437.661 5.019.039.694 140.035.184.568 121.163.333.606 18.871.850.962 - 18.871.850.962 18.871.850.962 809.934.749 18.061.916.213 Unaudit
KEMENTERIAN PERTANIAN (018) 6.598.231.947 - 29.887.946.601 2.693.170.439 39.179.348.987 30.089.424.939 9.089.924.048 - 9.089.924.048 - 9.089.924.048 - 9.089.924.048

L. 187
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


LAPORAN AKTIVITAS
PER 31 DESEMBER TAHUN 2016
(BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)
PENDAPATAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM KETERANGAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM SETOR KE KAS
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Pendapatan Usaha dari BIAYA POS Keuntungan/Kerugian Pos-pos Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT BRUTO SURPLUS/DEFISIT BERSIH (AUDITED
Hibah Pendapatan APBN Pendapatan Usaha Lainnya JUMLAH PENDAPATAN POS-POS LUAR BIASA NEGARA
Jasa Layanan KEUNTUNGAN/KERUGIAN /UNAUDITED
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=4+5+6+7) (9) (10=8-9) (11) (12=10+11) (13) (14=12+13) (15) (16=14-15)
1 Pusat Veterinaria Farma Surabaya 6.598.231.947 - 29.887.946.601 2.693.170.439 39.179.348.987 30.089.424.939 9.089.924.048 - 9.089.924.048 9.089.924.048 9.089.924.048 Unaudit
2 Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) 74.874.703.872 - 70.328.171.281 2.507.267.771 147.710.142.924 168.574.893.717 (20.864.750.793) 771.607.025 (20.093.143.768) - (20.093.143.768) 49.372.126 (20.142.515.894)
1 Akademi Kimia Analis (AKA), Bogor 8.673.653.750 - 12.712.812.623 298.900.789 21.685.367.162 27.370.745.522 (5.685.378.360) - (5.685.378.360) - (5.685.378.360) - (5.685.378.360) Unaudit
2 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Bandung 28.163.443.387 - 19.683.546.781 1.312.605.825 49.159.595.993 59.248.760.197 (10.089.164.204) - (10.089.164.204) - (10.089.164.204) - (10.089.164.204) Unaudit
3 Balai Besar Tek Pencegahan & Pencemaran Industri
Semarang 11.106.074.675 - 16.271.476.290 235.125.488 27.612.676.453 32.043.761.401 (4.431.084.948) 846.878.900 (3.584.206.048) - (3.584.206.048) 49.372.126 (3.633.578.174) Unaudit
4 Balai Besar Industri Agro 26.931.532.060 - 21.660.335.587 660.635.669 49.252.503.316 49.911.626.597 (659.123.281) (75.271.875) (734.395.156) - (734.395.156) - (734.395.156) Unaudit
5 Balai Riset dan Standardisasi Bandar Lampung - - - - - - - - - - - - -

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL (023) 7.781.944.110.734 68.914.483.880 7.163.407.210.953 1.029.389.240.080 16.070.930.423.919 14.126.495.937.825 1.972.628.308.094 61.547.966.746 1.775.276.983.643 537.615.473 1.780.556.718.433 66.429.410.878 2.199.229.316.413
1 Universitas Diponegoro Semarang 640.794.400.966 - 379.210.214.992 - 1.020.004.615.958 824.039.302.401 195.965.313.557 - 195.965.313.557 - 195.965.313.557 - 195.965.313.557 Unaudit
2 Universitas Padjadjaran Bandung 477.028.641.164 - 541.612.915.919 27.067.550.118 1.045.709.107.201 1.065.571.323.883 (19.862.216.682) - (19.862.216.682) - (19.862.216.682) - (19.862.216.682) Unaudit
3 Universitas Negeri Malang 293.693.655.860 - 226.735.884.308 38.130.760.737 558.560.300.905 461.307.067.751 97.253.233.154 - 97.253.233.154 - 97.253.233.154 - 97.253.233.154 Unaudit
4 Universitas Hasanuddin Makassar 334.418.398.391 897.092.000 483.570.059.261 105.820.101.658 924.705.651.310 1.159.528.334.041 (234.822.682.731) - (234.822.682.731) - (234.822.682.731) - (234.822.682.731) Unaudit
5 Universitas Brawijaya Malang 808.980.939.000 - 364.771.611.755 148.560.255.549 1.322.312.806.304 938.139.509.389 384.173.296.915 (984.918.603) 383.188.378.312 - 383.188.378.312 - 383.188.378.312 Unaudit
6 Universitas Negeri Semarang 240.453.551.297 300.000.000 357.377.616.562 8.727.005.507 606.858.173.366 438.867.285.025 167.990.888.341 - 167.990.888.341 - 167.990.888.341 - 167.990.888.341 Unaudit
7 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 247.237.511.213 - 237.783.510.652 167.002.453.495 652.023.475.360 579.169.738.123 72.853.737.237 - 72.853.737.237 - 72.853.737.237 - 72.853.737.237 Unaudit
8 Universitas Negeri Surabaya 206.122.077.500 - 190.089.054.092 39.876.126.617 436.087.258.209 424.967.241.676 11.120.016.533 - 11.120.016.533 - 11.120.016.533 - 11.120.016.533 Unaudit
9 Universitas Mulawarman Samarinda 163.959.547.438 1.320.000.000 182.495.798.653 31.570.613.451 379.345.959.542 378.921.422.733 424.536.809 - 424.536.809 - 424.536.809 - 424.536.809 Unaudit
10 Universitas Sebelas Maret Surakarta 359.440.451.154 5.739.250.930 502.398.867.877 42.618.768.125 910.197.338.086 730.536.978.307 179.660.359.779 - 179.660.359.779 - 179.660.359.779 - 179.660.359.779 Unaudit
11 Universitas Lampung 231.578.074.088 - 212.785.569.366 40.243.458.499 484.607.101.953 454.757.320.880 29.849.781.073 3.352.302.073 33.202.083.146 - 33.202.083.146 - 33.202.083.146 Unaudit
12 Universitas Negeri Yogyakarta 189.095.526.366 210.000.000 218.096.136.859 15.893.722.961 423.295.386.186 413.054.443.642 10.240.942.544 - 10.240.942.544 - 10.240.942.544 - 10.240.942.544 Unaudit
13 Universitas Negeri Gorontalo 95.560.409.013 - 119.724.535.716 1.393.285.509 216.678.230.238 270.935.737.084 (54.257.506.846) - (54.257.506.846) - (54.257.506.846) - (54.257.506.846) Unaudit
14 Universitas Negeri Padang 181.716.854.959 - 351.962.542.186 3.246.931.812 536.926.328.957 325.837.579.390 211.088.749.567 - 211.088.749.567 - 211.088.749.567 - 211.088.749.567 Unaudit
14 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto 147.806.047.438 985.000.000 207.219.574.114 24.937.579.051 380.948.200.603 362.786.160.011 18.162.040.592 - 18.162.040.592 - 18.162.040.592 - 18.162.040.592 Unaudit
15 Universitas Haluoleo Kendari 158.307.391.310 - - - 185.582.769.582 14.096.911.000 199.679.680.582 59.683.760.615 464.150.000 537.615.473 5.743.884.790 66.429.410.878 424.416.482.770 Unaudit
16 Universitas Riau 229.539.815.219 - 212.522.507.960 19.257.440.398 461.319.763.577 391.681.074.024 69.638.689.553 - 69.638.689.553 - 69.638.689.553 - 69.638.689.553 Unaudit
17 Universitas Terbuka 859.409.352.478 4.583.820.000 229.846.105.202 145.493.223.695 1.239.332.501.375 897.352.100.966 341.980.400.409 (940.587.988) 341.039.812.421 - 341.039.812.421 - 341.039.812.421 Unaudit
18 Universitas Udayana Denpasar 268.327.850.868 1.154.494.000 308.437.662.438 10.915.902.393 588.835.909.699 578.135.868.815 10.700.040.884 - 10.700.040.884 - 10.700.040.884 - 10.700.040.884 Unaudit
19 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang 110.857.088.982 - 107.914.135.210 2.524.439.632 221.295.663.824 176.675.909.403 44.619.754.421 - 44.619.754.421 - 44.619.754.421 - 44.619.754.421 Unaudit
20 Politeknik Negeri Malang 86.852.668.182 - 109.388.696.302 6.591.581.552 202.832.946.036 208.932.565.688 (6.099.619.652) - (6.099.619.652) - (6.099.619.652) - (6.099.619.652) Unaudit
21 Universitas Tadulako Palu 140.231.034.059 18.887.150.000 210.981.823.278 19.469.446.680 389.569.454.017 402.909.517.318 (13.340.063.301) 294.198.485 (13.045.864.816) - (13.045.864.816) - (13.045.864.816) Unaudit
22 Universitas Mataram 140.231.034.059 18.887.150.000 210.981.823.278 19.469.446.680 389.569.454.017 402.909.517.318 (13.340.063.301) 294.198.485 (13.045.864.816) - (13.045.864.816) - (13.045.864.816) Unaudit
23 Universitas Bengkulu 254.189.292.511 - 337.460.339.810 43.082.526.665 634.732.158.986 597.702.523.213 37.029.635.773 - 37.029.635.773 - 37.029.635.773 - 37.029.635.773 Unaudit
24 Universitas Sriwijaya 325.452.452.667 9.368.350.000 233.458.786.565 50.981.681.964 619.261.271.196 581.264.714.899 37.996.556.297 - 37.996.556.297 - 37.996.556.297 - 37.996.556.297 Unaudit
25 Universitas Negeri Jakarta 393.879.964.390 - 186.083.616.896 13.847.090.288 593.810.671.574 520.182.869.024 73.627.802.550 - 73.627.802.550 - 73.627.802.550 - 73.627.802.550 Unaudit
26 Universitas Andalas 196.780.080.162 6.582.176.950 440.497.821.702 2.667.847.044 646.527.925.858 526.232.921.821 120.295.004.037 (150.986.321) 120.144.017.716 - 120.144.017.716 - 120.144.017.716 Unaudit
27 Universitas Pendidikan Ganesha 59.405.083.958 - - - 97.414.801.168 - 97.414.801.168 - - 2.135.287.325 6.785.610 2.142.072.935 158.961.958.061 Unaudit
KEMENTERIAN AGAMA (025) 856.282.936.934 24.345.517.700 2.048.863.835.488 83.355.310.929 3.012.847.601.051 2.697.385.169.251 315.462.431.800 1.653.882.874 317.116.314.674 - 317.116.314.674 - 317.116.314.674
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 138.320.726.472 2.143.350.000 288.434.146.485 13.292.434.537 442.190.657.494 403.198.827.995 38.991.829.499 - 38.991.829.499 - 38.991.829.499 - 38.991.829.499 Unaudit
2 UIN Raden Fatah Palembang 44.018.246.795 - 106.379.584.812 1.732.527.657 152.130.359.264 132.577.700.762 19.552.658.502 - 19.552.658.502 - 19.552.658.502 - 19.552.658.502 Unaudit
3 UIN Sultan Syarif Kasim Riau 98.492.783.503 - 133.871.765.529 810.651.290 233.175.200.322 242.346.670.038 (9.171.469.716) - (9.171.469.716) - (9.171.469.716) - (9.171.469.716) Unaudit
4 UIN Sunan Gunung Djati Bandung 80.687.358.973 178.750.000 238.547.456.408 1.110.174.806 320.523.740.187 279.122.099.565 41.401.640.622 - 41.401.640.622 - 41.401.640.622 - 41.401.640.622 Unaudit
5 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 62.249.159.895 - 172.238.343.311 13.862.985.125 248.350.488.331 217.687.560.210 30.662.928.121 - 30.662.928.121 - 30.662.928.121 - 30.662.928.121 Unaudit
6 UIN Alauddin Makassar 70.385.783.774 - 190.428.361.178 3.506.692.716 264.320.837.668 190.666.895.435 73.653.942.233 - 73.653.942.233 - 73.653.942.233 - 73.653.942.233 Unaudit
7 IAIN Sumatera Utara 46.880.891.825 - 113.322.707.295 2.022.088.378 162.225.687.498 149.558.332.061 12.667.355.437 - 12.667.355.437 - 12.667.355.437 - 12.667.355.437 Unaudit
8 IAIN Sunan Ampel Surabaya 53.677.473.950 21.723.417.700 234.731.535.972 11.105.267.728 321.237.695.350 223.010.273.018 98.227.422.332 - 98.227.422.332 - 98.227.422.332 - 98.227.422.332 Unaudit
9 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 59.449.275.104 - 129.020.322.823 27.360.932.785 215.830.530.712 164.763.347.712 51.067.183.000 1.167.827.254 52.235.010.254 - 52.235.010.254 - 52.235.010.254 Unaudit
10 IAIN Walisongo Semarang 43.178.374.302 - - - 43.178.374.302 152.995.486.231 (109.817.111.929) 486.055.620 (109.331.056.309) - (109.331.056.309) - (109.331.056.309) Unaudit
11 IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi 22.215.999.787 - 81.493.773.858 528.288.767 104.238.062.412 103.915.908.019 322.154.393 - 322.154.393 - 322.154.393 - 322.154.393 Unaudit
12 IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 24.324.206.407 - 52.322.614.877 758.672.071 77.405.493.355 67.900.985.936 9.504.507.419 - 9.504.507.419 - 9.504.507.419 - 9.504.507.419 Unaudit
13 IAIN Radin Intan Lampung 41.674.656.889 300.000.000 126.385.444.415 3.363.658.037 171.723.759.341 118.162.456.669 53.561.302.672 - 53.561.302.672 - 53.561.302.672 - 53.561.302.672 Unaudit
14 IAIN Mataram 17.451.180.500 - 70.612.000.668 288.822.109 88.352.003.277 87.354.555.168 997.448.109 - 997.448.109 - 997.448.109 - 997.448.109 Unaudit
15 IAIN Ar Raniry Banda Aceh 53.276.818.758 - 111.075.777.857 3.612.114.923 167.964.711.538 164.124.070.432 3.840.641.106 - 3.840.641.106 - 3.840.641.106 - 3.840.641.106 Unaudit
16 IAIN Imam Bonjol Padang 24.299.176.874 - 98.345.797.227 - 122.644.974.101 105.577.662.781 17.067.311.320 219.790.857 17.287.102.177 - 17.287.102.177 - 17.287.102.177 Unaudit
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (026)
1 Balai Besar Pengembangan Latihan Dalam Negeri, - - - - -
Bandung

L. 188
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


LAPORAN AKTIVITAS
PER 31 DESEMBER TAHUN 2016
(BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)
PENDAPATAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM KETERANGAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM SETOR KE KAS
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Pendapatan Usaha dari BIAYA POS Keuntungan/Kerugian Pos-pos Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT BRUTO SURPLUS/DEFISIT BERSIH (AUDITED
Hibah Pendapatan APBN Pendapatan Usaha Lainnya JUMLAH PENDAPATAN POS-POS LUAR BIASA NEGARA
Jasa Layanan KEUNTUNGAN/KERUGIAN /UNAUDITED
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=4+5+6+7) (9) (10=8-9) (11) (12=10+11) (13) (14=12+13) (15) (16=14-15)
2 Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri, - - - - -
Bekasi
3 Balai Besar Latihan Kerja Industri, Serang - - - - -

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI (042) 4.964.794.000 - 10.353.757.065 296.090.980 15.614.642.045 15.330.870.651 283.771.394 - 283.771.394 - 283.771.394 - 283.771.394
1 PP IPTEK 4.964.794.000 - 10.353.757.065 296.090.980 15.614.642.045 15.330.870.651 283.771.394 283.771.394 283.771.394 283.771.394 Unaudit
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 1.086.974.058 - 50.036.278.930 36.087.031.084 87.210.284.072 110.429.265.559 (23.218.981.487) - (23.218.981.487) - (23.218.981.487) - (23.218.981.487)
1 Lembaga Layanan Pemasaran-KUKM Jakarta 1.086.974.058 - 50.036.278.930 36.087.031.084 87.210.284.072 110.429.265.559 (23.218.981.487) (23.218.981.487) (23.218.981.487) (23.218.981.487) Unaudit
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
(BPPT) 71.463.258.436 - 6.268.569.210 1.112.309.010 78.844.136.656 77.567.360.737 1.276.775.919 - 1.276.775.919 - 1.276.775.919 - 1.276.775.919
1 BPPT Enjiniring 71.463.258.436 - 6.268.569.210 1.112.309.010 78.844.136.656 77.567.360.737 1.276.775.919 1.276.775.919 1.276.775.919 1.276.775.919 Unaudit
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (060) 1.127.381.386.038 226.414.986 220.512.201.850 34.983.731.064 1.383.103.733.938 1.242.989.074.742 140.114.659.196 - 140.114.659.196 - 140.114.659.196 - 140.114.659.196
1 RS Bhayangkara Tk I RS Sukanto 380.928.875.213 - 57.315.847.169 8.814.355.045 447.059.077.427 378.282.668.742 68.776.408.685 68.776.408.685 68.776.408.685 68.776.408.685 Unaudit
2 RS Bhayangkara Tk III Kediri 110.758.650.101 - 14.808.020.862 3.249.789.929 128.816.460.892 115.258.941.983 13.557.518.909 13.557.518.909 13.557.518.909 13.557.518.909 Unaudit
3 RS Bhayangkara Tk.II H.S. Samsoeri Mertojoso 59.607.922.044 226.414.986 17.608.881.525 3.998.890.542 81.442.109.097 68.186.606.208 13.255.502.889 13.255.502.889 13.255.502.889 13.255.502.889 Unaudit
S b
4 RS Bhayangkara Tk.II Mappa Oudang Makassar 94.984.949.096 - 16.832.487.571 2.885.184.828 114.702.621.495 94.983.626.547 19.718.994.948 19.718.994.948 19.718.994.948 19.718.994.948 Unaudit
5 RS Bhayangkara Semarang 18.298.046.876 - 15.712.148.298 1.703.597.503 35.713.792.677 38.689.079.371 (2.975.286.694) (2.975.286.694) (2.975.286.694) (2.975.286.694) Unaudit
6 RS Bhayangkara Tk.III Palembang 34.214.527.378 - 8.951.748.827 624.136.395 43.790.412.600 52.597.239.258 (8.806.826.658) (8.806.826.658) (8.806.826.658) (8.806.826.658) Unaudit
7 RS Bhayangkara Setukpa Sukabumi 34.508.195.909 - 6.788.640.369 591.399.841 41.888.236.119 45.833.098.395 (3.944.862.276) (3.944.862.276) (3.944.862.276) (3.944.862.276) Unaudit
8 RS Bhayangkara Tk.III Trijata Polda Bali 10.324.939.135 - 7.963.364.515 99.706.155 18.388.009.805 18.666.086.884 (278.077.079) (278.077.079) (278.077.079) (278.077.079) Unaudit
9 RS Bhayangkara Bandung 44.124.914.521 - 18.729.027.656 3.306.140.887 66.160.083.064 61.484.874.342 4.675.208.722 4.675.208.722 4.675.208.722 4.675.208.722 Unaudit
10 RS Bhayangkara Tk.IV Porong 35.166.876.273 - 5.009.547.407 554.818.705 40.731.242.385 34.537.998.927 6.193.243.458 6.193.243.458 6.193.243.458 6.193.243.458 Unaudit
11 RS Bhayangkara Tk.III Banjarmasin 30.743.255.583 - 4.422.158.060 254.779.115 35.420.192.758 33.021.465.959 2.398.726.799 2.398.726.799 2.398.726.799 2.398.726.799 Unaudit
12 RS Bhayangkara Tk.III Bengkulu 42.655.247.784 - 5.716.904.615 240.545.542 48.612.697.941 42.048.763.828 6.563.934.113 6.563.934.113 6.563.934.113 6.563.934.113 Unaudit
13 RS Bhayangkara Tk.III Indramayu 23.322.457.203 - 3.323.571.463 293.227.535 26.939.256.201 24.697.089.045 2.242.167.156 2.242.167.156 2.242.167.156 2.242.167.156 Unaudit
14 RS Bhayangkara Tk.III Lumajang 28.773.763.907 - 3.524.401.094 775.546.300 33.073.711.301 28.864.942.699 4.208.768.602 4.208.768.602 4.208.768.602 4.208.768.602 Unaudit
15 RS Bhayangkara Tk.III Nganjuk 28.466.609.892 - 4.179.772.737 710.222.237 33.356.604.866 31.450.751.114 1.905.853.752 1.905.853.752 1.905.853.752 1.905.853.752 Unaudit
16 RS Bhayangkara Tk.III Tulungagung 32.496.319.321 - 8.390.825.714 727.735.678 41.614.880.713 39.015.426.293 2.599.454.420 2.599.454.420 2.599.454.420 2.599.454.420 Unaudit
17 RS Bhayangkara Tk.IV Palangkaraya 10.309.430.390 - 3.929.216.253 5.159.713.161 19.398.359.804 18.010.693.522 1.387.666.282 1.387.666.282 1.387.666.282 1.387.666.282 Unaudit
18 RS Bhayangkara Tk.III Jayapura 33.925.929.049 - - 115.172.252 34.041.101.301 29.905.715.556 4.135.385.745 4.135.385.745 4.135.385.745 4.135.385.745 Unaudit
19 RS Bhayangkara Tk.III Pontianak 30.512.977.750 - 6.875.000.178 504.113.287 37.892.091.215 34.162.479.100 3.729.612.115 3.729.612.115 3.729.612.115 3.729.612.115 Unaudit
20 RS Bhayangkara Tk.IV Bojonegoro 12.893.455.653 - 3.224.071.981 161.058.014 16.278.585.648 15.622.292.553 656.293.095 656.293.095 656.293.095 656.293.095 Unaudit
21 RS Bhayangkara Tk.III Kupang 30.364.042.960 - 7.206.565.556 213.598.113 37.784.206.629 37.669.234.416 114.972.213 114.972.213 114.972.213 114.972.213 Unaudit
22 RS Bhayangkara Tk.IV Pusdik Brimob Watukosek 11.609.664.511 - 5.131.305.869 2.599.951.973 19.340.922.353 17.033.503.836 2.307.418.517 2.307.418.517 2.307.418.517 2.307.418.517 Unaudit
23 RS Bhayangkara Tk.IV Bondowoso 33.725.576.105 - 2.413.743.807 101.027.902 36.240.347.814 32.852.161.207 3.388.186.607 3.388.186.607 3.388.186.607 3.388.186.607 Unaudit
24 RS Bhayangkara Tk.IV Kendari 21.465.713.714 - 3.614.597.527 99.858.287 25.180.169.528 25.996.342.763 (816.173.235) (816.173.235) (816.173.235) (816.173.235) Unaudit
25 RS Bhayangkara Tk.IV Brimob Kelapa Dua 23.113.118.709 - 8.680.265.747 408.139.564 32.201.524.020 31.520.824.060 680.699.960 680.699.960 680.699.960 680.699.960 Unaudit
26 RS Bhayangkara Tk.III Palu 18.172.327.089 - - - 7.478.896.267 - 7.478.896.267 42.000.000 26.417.000 107.681.105 37.500.008 213.598.113 (176.098.105) Unaudit
LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL
(082) 1.565.110.928 - 3.390.177.035 3.301.014.458 8.256.302.421 7.919.035.971 337.266.450 - 337.266.450 - 337.266.450 - 337.266.450
Pusat Pemanfaatan Tekhnologi Dirgantara (FATEKGAN)
1
1.565.110.928 - 3.390.177.035 3.301.014.458 8.256.302.421 7.919.035.971 337.266.450 337.266.450 337.266.450 337.266.450 Audited
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 659.625.020.040 628.500.000 769.795.921.271 61.023.019.024 1.491.072.460.335 1.066.027.580.102 425.044.880.233 - 425.044.880.233 - 425.044.880.233 - 425.044.880.233
1 Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan 127.771.045.000 628.500.000 15.390.482.673 7.597.420.091 151.387.447.764 162.363.630.487 - (10.976.182.723) -
Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta (10.976.182.723) (10.976.182.723) - (10.976.182.723) Audited
2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta 164.946.937.458 - 110.079.372.400 4.982.428.936 280.008.738.794 255.719.670.105 24.289.068.689 - 24.289.068.689 - 24.289.068.689 - 24.289.068.689 Audited
3 Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar 96.156.440.500 - 301.206.940.164 13.993.683.006 411.357.063.670 164.622.573.158 246.734.490.512 - 246.734.490.512 - 246.734.490.512 - 246.734.490.512 Unaudit
4 Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang 120.842.399.715 - 106.743.135.044 3.424.927.389 231.010.462.148 154.334.061.917 76.676.400.231 - 76.676.400.231 - 76.676.400.231 - 76.676.400.231 Unaudit
5 Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal 13.831.030.466 92.431.589.565 928.274.735 76.665.242.809 - -
- 107.190.894.766 30.525.651.957 30.525.651.957 30.525.651.957 - 30.525.651.957 Unaudit
6 Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya 106.639.232.333 - 81.012.311.207 29.166.518.532 216.818.062.072 148.570.809.370 68.247.252.702 - 68.247.252.702 - 68.247.252.702 - 68.247.252.702 Audited
7 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) 29.437.934.568 62.932.090.218 929.766.335 103.751.592.256 - -
Surabaya - 93.299.791.121 (10.451.801.135) (10.451.801.135) (10.451.801.135) - (10.451.801.135) Unaudit
8 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) 159.352.289.300 78.062.490.195 1.432.784.608 180.280.271.267
Barombong - 238.847.564.103 58.567.292.836 58.567.292.836 58.567.292.836 58.567.292.836 Unaudit
9 Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug 56.055.061.637 - 554.270.935.295 - 610.325.996.932 421.210.220.940 189.115.775.992 189.115.775.992 189.115.775.992 189.115.775.992 Unaudit
10 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) 15.388.911.827 228.970.088.503 183.340.925 78.798.519.350
Makassar - 244.542.341.255 165.743.821.905 165.743.821.905 165.743.821.905 165.743.821.905 Unaudit
11 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) 56.926.711.437 52.278.288.127 - 93.087.364.051
Tangerang - 109.204.999.564 16.117.635.513 16.117.635.513 16.117.635.513 16.117.635.513 Unaudit
12 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) 28.820.538.331 71.740.012.142 - 69.502.070.318
Malahayati Aceh - 100.560.550.473 31.058.480.155 31.058.480.155 31.058.480.155 31.058.480.155 Unaudit

L. 189
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


LAPORAN AKTIVITAS
PER 31 DESEMBER TAHUN 2016
(BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)
PENDAPATAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM KETERANGAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM SETOR KE KAS
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Pendapatan Usaha dari BIAYA POS Keuntungan/Kerugian Pos-pos Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT BRUTO SURPLUS/DEFISIT BERSIH (AUDITED
Hibah Pendapatan APBN Pendapatan Usaha Lainnya JUMLAH PENDAPATAN POS-POS LUAR BIASA NEGARA
Jasa Layanan KEUNTUNGAN/KERUGIAN /UNAUDITED
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=4+5+6+7) (9) (10=8-9) (11) (12=10+11) (13) (14=12+13) (15) (16=14-15)
13 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) 16.207.717.293 105.616.015.561 3.652.252.200 102.353.956.348
Medan - 125.475.985.054 23.122.028.706 23.122.028.706 23.122.028.706 23.122.028.706 Unaudit
14 Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi 24.329.948.525 - 156.648.367.397 106.537.267 181.084.853.189 121.425.585.300 59.659.267.889 59.659.267.889 59.659.267.889 59.659.267.889 Unaudit
15 Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut - - 8.222.275.977 - 8.222.275.977 7.677.965.949 544.310.028 544.310.028 544.310.028 544.310.028 Unaudit
(BP2TL)
16 Balai J k t dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP)
Pendidikan - - - -
Sorong - - - - - -
17 Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat 522.920.000 39.864.819.088 68.223 8.908.686.986
(BP2TD) Palembang - 40.387.807.311 31.479.120.325 31.479.120.325 31.479.120.325 31.479.120.325 Unaudit
18 Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat - - - -
(BP2TD) Bali
- - - - - -
19 Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun 4.894.951.000 - 66.269.494.496 48.631.365 71.213.076.861 48.409.361.613 22.803.715.248 22.803.715.248 22.803.715.248 22.803.715.248 Unaudit
20 Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) 1.760.088.364 15.065.112.502 83.753.983 9.417.663.016
Jayapura - 16.908.954.849 7.491.291.833 7.491.291.833 7.491.291.833 7.491.291.833 Unaudit
21 Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) 4.656.975.500 33.699.558.380 1.010.891 36.614.872.610
Banyuwangi - 38.357.544.771 1.742.672.161 1.742.672.161 1.742.672.161 1.742.672.161 Unaudit
22 Balai Besar Kalibrasi Penerbangan 67.095.148.632 - 323.719.036.227 2.002.354.310 392.816.539.169 210.027.962.383 182.788.576.786 (866.312.392) 181.922.264.394 - 181.922.264.394 - 181.922.264.394 Unaudit
23 Balai Kesehatan Penerbangan 7.087.457.783 - 4.588.245.814 49.205.240 11.724.908.837 24.764.497.546 (13.039.588.709) - (13.039.588.709) - (13.039.588.709) - (13.039.588.709) Unaudit
KEMENTERIAN ESDM - - - - - - - - - - - -
1 Puslitbang Teknologi Minyak & Gas Bumi - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT (091) 98.460.055.553 - - 94.361.004.315 192.821.059.868 60.264.146.551 132.556.913.317 - 132.556.913.317 - 132.556.913.317 - 132.556.913.317
1 Pusat Pembiayaan Perumahan Jakarta 98.460.055.553 - - 94.361.004.315 192.821.059.868 60.264.146.551 132.556.913.317 - 132.556.913.317 - 132.556.913.317 - 132.556.913.317 Unaudit
TOTAL PER DEPARTEMEN
KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 33.107.327.603 863.379.610 101.045.437.661 5.019.039.694 140.035.184.568 121.163.333.606 18.871.850.962 - 18.871.850.962 - 18.871.850.962 809.934.749 18.061.916.213
KEMENTERIAN PERTANIAN (018) 6.598.231.947 - 29.887.946.601 2.693.170.439 39.179.348.987 30.089.424.939 9.089.924.048 - 9.089.924.048 - 9.089.924.048 - 9.089.924.048
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) 74.874.703.872 - 70.328.171.281 2.507.267.771 147.710.142.924 168.574.893.717 (20.864.750.793) 771.607.025 (20.093.143.768) - (20.093.143.768) 49.372.126 (20.142.515.894)
KEMENTERIAN KESEHATAN (024) 9.761.693.576.430 54.655.507.541 5.997.345.432.144 466.678.813.746 16.280.373.329.861 14.724.343.693.594 1.556.029.636.267 (668.056.865.854) 887.972.770.413 - 887.972.770.413 357.107.502 887.615.662.911
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL (023) 7.781.944.110.734 68.914.483.880 7.163.407.210.953 1.029.389.240.080 16.070.930.423.919 14.126.495.937.825 1.972.628.308.094 61.547.966.746 1.775.276.983.643 537.615.473 1.780.556.718.433 66.429.410.878 2.199.229.316.413
KEMENTERIAN AGAMA (025) 856.282.936.934 24.345.517.700 2.048.863.835.488 83.355.310.929 3.012.847.601.051 2.697.385.169.251 315.462.431.800 1.653.882.874 317.116.314.674 - 317.116.314.674 - 317.116.314.674
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI (026) - - - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN NEGARA RISTEK (042) 4.964.794.000 - 10.353.757.065 296.090.980 15.614.642.045 15.330.870.651 283.771.394 - 283.771.394 - 283.771.394 - 283.771.394
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 1.086.974.058 - 50.036.278.930 36.087.031.084 87.210.284.072 110.429.265.559 (23.218.981.487) - (23.218.981.487) - (23.218.981.487) - (23.218.981.487)
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (060) 1.127.381.386.038 226.414.986 164.710.166.792 25.273.201.125 977.960.803.176 873.982.221.730 103.978.581.446 - 103.978.581.446 - 103.978.581.446 - 103.978.581.446
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN
TEKHNOLOGI (081) 71.463.258.436 - 6.268.569.210 1.112.309.010 78.844.136.656 77.567.360.737 1.276.775.919 - 1.276.775.919 - 1.276.775.919 - 1.276.775.919
LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL
(082) 1.565.110.928 - 3.390.177.035 3.301.014.458 8.256.302.421 7.919.035.971 337.266.450 - 337.266.450 - 337.266.450 - 337.266.450
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 659.625.020.040 628.500.000 769.795.921.271 61.023.019.024 1.491.072.460.335 1.066.027.580.102 425.044.880.233 - 425.044.880.233 - 425.044.880.233 - 425.044.880.233
KEMENTERIAN ESDM - - - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 98.460.055.553 - - 94.361.004.315 192.821.059.868 60.264.146.551 132.556.913.317 - 132.556.913.317 - 132.556.913.317 - 132.556.913.317
TOTAL JENIS PELAYANAN PENYEDIAAN BARANG DAN
JASA 20.479.047.486.573 149.633.803.717 16.415.432.904.431 1.811.096.512.655 38.542.855.719.883 34.079.572.934.233 4.491.476.607.650 (604.083.409.209) 3.628.493.907.244 537.615.473 3.633.773.642.034 67.645.825.255 4.051.229.825.637
SEKRETARIAT NEGARA (007) 155.639.658.319 - - 46.567.204.387 202.206.862.706 157.245.155.523 44.961.707.183 - 44.961.707.183 - 44.961.707.183 - 44.961.707.183
2 Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno PPK
Pengelolaan 1
GBK), Jakarta 155.639.658.319 - - 46.567.204.387 202.206.862.706 157.245.155.523 44.961.707.183 - 44.961.707.183 44.961.707.183 - 44.961.707.183 Unaudit
Wilayah/Kawasan
2 Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK), Jakarta -
- - - - - - - - - -
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
574.578.863.161 - 104.700.600.790 222.977.121.583 902.256.585.534 1.182.795.730.797 (280.539.145.263) 39.799.775.425 (240.739.369.838) - (240.739.369.838) - (240.739.369.838)
Pelabuhan Bebas Batam
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
1 574.578.863.161 - 104.700.600.790 222.977.121.583 902.256.585.534 1.182.795.730.797 (280.539.145.263) 39.799.775.425 (240.739.369.838) (240.739.369.838) (240.739.369.838)
Pelabuhan Bebas Batam Unaudit
Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
3.155.501.396 - 257.885.354.000 17.323.326.052 278.364.181.448 140.219.240.492 138.144.940.956 - 138.144.940.956 - 138.144.940.956 - 138.144.940.956
Bebas Sabang
Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
1 3.155.501.396 - 257.885.354.000 17.323.326.052 278.364.181.448 140.219.240.492 138.144.940.956 - 138.144.940.956 - 138.144.940.956 - 138.144.940.956
Bebas Sabang Unaudit
TOTAL PER DEPARTEMEN
SEKRETARIAT NEGARA (007) 155.639.658.319 - - 46.567.204.387 202.206.862.706 157.245.155.523 44.961.707.183 - 44.961.707.183 - 44.961.707.183 - 44.961.707.183
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
574.578.863.161 - 104.700.600.790 222.977.121.583 902.256.585.534 1.182.795.730.797 (280.539.145.263) 39.799.775.425 (240.739.369.838) - (240.739.369.838) - (240.739.369.838)
dan Pelabuhan Bebas Batam
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
3.155.501.396 - 257.885.354.000 17.323.326.052 278.364.181.448 140.219.240.492 421.738.923.336 - 138.144.940.956 138.144.940.956 138.144.940.956 276.289.881.912 138.144.940.956
dan Pelabuhan Sabang
TOTAL JENIS PELAYANAN PENGELOLAAN WILAYAH /
KAWASAN 733.374.022.876 - 362.585.954.790 286.867.652.022 1.382.827.629.688 1.480.260.126.812 186.161.485.256 39.799.775.425 (57.632.721.699) 138.144.940.956 (57.632.721.699) 276.289.881.912 (57.632.721.699)
Pengelolaan Dana
3 KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 11.690.819.130.021 - - 1.955.785.233.045 13.646.604.363.066 13.501.170.018.877 145.434.344.189 - 145.434.344.189 - 145.434.344.189 2.000.000.000.000 (1.854.565.655.811)
Khusus

L. 190
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


LAPORAN AKTIVITAS
PER 31 DESEMBER TAHUN 2016
(BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN)
PENDAPATAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM KETERANGAN
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM SETOR KE KAS
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Pendapatan Usaha dari BIAYA POS Keuntungan/Kerugian Pos-pos Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT BRUTO SURPLUS/DEFISIT BERSIH (AUDITED
Hibah Pendapatan APBN Pendapatan Usaha Lainnya JUMLAH PENDAPATAN POS-POS LUAR BIASA NEGARA
Jasa Layanan KEUNTUNGAN/KERUGIAN /UNAUDITED
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=4+5+6+7) (9) (10=8-9) (11) (12=10+11) (13) (14=12+13) (15) (16=14-15)
1 Pusat Investasi Pemerintah - - - - - - - - - - - - -
2 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) - - - 1.325.399.739.100 1.325.399.739.100 2.515.298.720.681 (1.189.898.981.581) - (1.189.898.981.581) - (1.189.898.981.581) - (1.189.898.981.581) Unaudit
3 Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
(BPDPKS) 11.690.819.130.021 - - 630.385.493.945 12.321.204.623.966 10.985.871.298.196 1.335.333.325.770 - 1.335.333.325.770 - 1.335.333.325.770 2.000.000.000.000 (664.666.674.230) Unaudit
KEMENTERIAN KEHUTANAN (029) 67.092.375 - 2.355.544.042 181.971.700.553 184.394.336.970 49.287.095.653 135.107.241.317 - 135.107.241.317 - 135.107.241.317 - 135.107.241.317
1 Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 67.092.375 - 2.355.544.042 181.971.700.553 184.394.336.970 49.287.095.653 135.107.241.317 - 135.107.241.317 - 135.107.241.317 - 135.107.241.317 Unaudit
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (033) 512.564.146.826 - - 237.876.269.074 750.440.415.900 204.977.078.522 545.463.337.378 - 545.463.337.378 - 545.463.337.378 - 545.463.337.378
1 Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol - - 545.463.337.378
512.564.146.826 237.876.269.074 750.440.415.900 204.977.078.522 545.463.337.378 545.463.337.378 545.463.337.378 Unaudit
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (059)
1 BP3TI - - - - -
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 142.330.656.106 - - - 142.330.656.106 208.204.862.737 (65.874.206.631) - (65.874.206.631) - (65.874.206.631) - (65.874.206.631)
1 Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) 142.330.656.106 142.330.656.106 208.204.862.737 (65.874.206.631) (65.874.206.631) (65.874.206.631) (65.874.206.631) Unaudit
TOTAL PER DEPARTEMEN
KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 11.690.819.130.021 - - 1.955.785.233.045 13.646.604.363.066 13.501.170.018.877 145.434.344.189 - 145.434.344.189 - 145.434.344.189 2.000.000.000.000 (1.854.565.655.811)
KEMENTERIAN KEHUTANAN (029) 67.092.375 0 2.355.544.042 181.971.700.553 184.394.336.970 49.287.095.653 135.107.241.317 - 135.107.241.317 - 135.107.241.317 - 135.107.241.317
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (033) 512.564.146.826 - - 237.876.269.074 750.440.415.900 204.977.078.522 545.463.337.378 - 545.463.337.378 - 545.463.337.378 - 545.463.337.378
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 142.330.656.106 - - - 142.330.656.106 208.204.862.737 (65.874.206.631) - (65.874.206.631) - (65.874.206.631) - (65.874.206.631)
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA(059) - 0 - - - - - - - - - - -
TOTAL JENIS PELAYANAN PENGELOLAAN DANA
KHUSUS 12.345.781.025.328 - 2.355.544.042 2.375.633.202.672 14.723.769.772.042 13.963.639.055.789 760.130.716.253 - 760.130.716.253 - 760.130.716.253 2.000.000.000.000 (1.239.869.283.747)
TOTAL SELURUH JENIS PELAYANAN 33.558.202.534.777 149.633.803.717 16.780.374.403.263 4.473.597.367.349 54.649.453.121.613 49.523.472.116.834 5.437.768.809.159 (564.283.633.784) 4.330.991.901.798 138.682.556.429 4.336.271.636.588 2.343.935.707.167 2.753.727.820.191

L. 191
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016
ASET KEWAJIBAN
Keterangan
Investasi Jangka JUMLAH KEWAJIBAN DAN
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Aset Lancar Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS (Audited/Unaudi
Panjang EKUITAS
ted)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=6-7) (9) (10=4+5+8+9) (11) (12) (13=11+12) (14) (15=13+14)
1
KEMENTERIAN KESEHATAN (024) 4.682.612.901.785 - 32.405.441.329.006 9.845.076.297.421 22.560.365.031.585 129.448.009.698 27.372.425.943.074 1.213.928.297.365 4.835.808.903 1.218.764.106.268 26.157.744.685.624 27.376.508.791.894
1 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta 420.351.957.740 - 3.279.369.394.406 969.372.581.238 2.309.996.813.168 2.291.333.819 2.732.640.104.727 242.735.742.713 - 242.735.742.713 2.489.904.362.014 2.732.640.104.727 Unaudited
2 RSUP Fatmawati, Jakarta 74.246.690.964 - 2.227.351.900.727 304.317.295.482 1.923.034.605.245 2.184.964.194 1.999.466.260.403 72.234.632.994 - 72.234.632.994 1.927.231.627.411 1.999.466.260.405 Unaudited
3 RSUP Persahabatan, Jakarta 89.654.180.773 - 1.307.148.956.958 207.285.208.087 1.099.863.748.871 1.135.411.463 1.190.653.341.107 31.232.162.410 - 31.232.162.410 1.159.421.178.696 1.190.653.341.106 Unaudited
4 RSUP H Adam Malik, Medan 197.937.740.352 - 1.519.894.775.709 695.975.117.252 823.919.658.457 13.421.959.891 1.035.279.358.700 91.298.143.354 - 91.298.143.354 943.981.215.345 1.035.279.358.699 Unaudited
5 RSUP Dr.Hasan Sadikin, Bandung 159.519.247.620 - 1.602.018.616.954 560.258.938.766 1.041.759.678.188 2.504.969.678 1.203.783.895.486 106.286.283.784 - 106.286.283.784 1.097.497.611.702 1.203.783.895.486 Unaudited
6 RSUP Dr.Kariadi, Semarang 573.612.145.937 - 1.919.697.972.768 561.084.746.475 1.358.613.226.293 219.662.340 1.932.445.034.570 4.745.252.828 - 4.745.252.828 1.927.699.781.742 1.932.445.034.570 Unaudited
7 RSUP Dr.Sardjito, Yogyakarta 422.501.646.212 - 1.269.651.442.162 790.977.746.581 478.673.695.581 6.545.774.885 907.721.116.678 63.427.515.772 4.835.808.903 68.263.324.675 839.457.792.003 907.721.116.679 Audited
8 RSUP Sanglah, Denpasar 110.299.645.597 - 1.088.586.763.664 467.416.158.773 621.170.604.891 89.020.000 731.559.270.489 66.690.595.894 - 66.690.595.894 664.868.674.593 731.559.270.487 Unaudited
9 RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo, Makassar 243.508.279.427 - 1.036.968.566.502 395.492.982.412 641.475.584.090 58.976.896.851 943.960.760.368 50.984.778.667 - 50.984.778.667 892.975.981.701 943.960.760.368 Unaudited
10 RSUP Dr.M.Djamil, Padang 123.598.805.148 - 948.963.306.698 404.961.773.117 544.001.533.581 3.607.068.220 671.207.406.949 89.962.181.147 - 89.962.181.147 581.245.225.802 671.207.406.949 Unaudited
11 RSUP Dr.Mohammad Hoesin, Palembang 117.431.190.298 - 1.456.456.028.381 425.368.081.284 1.031.087.947.097 1.221.592.627 1.149.740.730.022 113.443.446.555 - 113.443.446.555 1.036.297.283.467 1.149.740.730.022 Unaudited
12 RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou, Manado 70.439.713.303 - 1.025.622.902.531 248.512.544.951 777.110.357.580 637.603.500 848.187.674.383 60.673.668.911 - 60.673.668.911 787.514.005.471 848.187.674.382 Unaudited
13 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten 146.829.294.992 - 430.339.095.477 177.113.597.736 253.225.497.741 303.408.410 400.358.201.143 2.045.012.540 - 2.045.012.540 398.313.188.605 400.358.201.145 Unaudited
14 RSAB Harapan Kita 114.894.924.439 - 1.548.505.525.156 231.947.016.420 1.316.558.508.736 2.636.627.588 1.434.090.060.763 15.332.318.039 15.332.318.039 1.418.757.742.724 1.434.090.060.763 Unaudited
15 RSJPD Harapan Kita 461.376.189.849 - 1.109.114.165.872 480.424.665.398 628.689.500.474 12.259.408.987 1.102.325.099.312 73.924.755.457 73.924.755.457 1.028.400.343.854 1.102.325.099.311 Unaudited
16 RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga 30.047.305.768 - 160.634.244.863 64.288.276.406 96.345.968.457 107.340.101 126.500.614.326 83.343.333 83.343.333 126.417.270.993 126.500.614.326 Unaudited
, 17 RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu 15.026.014.888 - 297.525.867.657 64.638.609.745 232.887.257.912 574.101.919 248.487.374.719 13.890.909 13.890.909 248.473.483.809 248.487.374.718 Unaudited
18 RS Paru Dr.M.Goenawan P. Cisarua 34.603.379.631 - 154.391.305.635 64.017.048.783 90.374.256.852 800.053.604 125.777.690.088 752.724.356 752.724.356 125.024.965.731 125.777.690.087 Unaudited
19 RSJ DR.Radjiman W. Lawang 46.318.399.260 - 240.333.872.923 108.297.254.545 132.036.618.378 57.224.811 178.412.242.449 222.052.189 222.052.189 178.190.190.260 178.412.242.449 Unaudited
20 RSJ Prof.Dr.Soerojo Magelang 23.776.723.316 - 756.484.260.781 83.321.334.510 673.162.926.271 295.311.519 697.234.961.106 3.187.542.381 - 3.187.542.381 694.047.418.726 697.234.961.107 Unaudited
21 RS Kusta Dr.Tadjuddin Chalid Makasar 6.562.876.732 - 196.550.034.609 71.870.217.976 124.679.816.633 347.852.650 131.590.546.015 1.170.204.438 1.170.204.438 130.420.341.578 131.590.546.016 Audited
22 RS Kanker Dharmais 264.811.957.571 - 1.474.466.881.681 378.659.742.783 1.095.807.138.898 742.663.370 1.361.361.759.839 65.238.615.782 - 65.238.615.782 1.296.123.144.058 1.361.361.759.840 Unaudited
23 RS Pusat Otak Nasional 83.686.673.423 - 753.188.584.352 180.062.093.562 573.126.490.790 1.689.195.624 658.502.359.837 6.768.086.179 - 6.768.086.179 651.734.273.659 658.502.359.838 Unaudited
24 RSPI Prof. Dr. Sulianto Saroso 25.530.034.635 - 278.845.437.220 156.501.946.153 122.343.491.067 181.888.724 148.055.414.426 1.084.528.332 - 1.084.528.332 146.970.886.094 148.055.414.426 Unaudited
25 RS Mata Cicendo Bandung 107.288.090.881 - 308.763.938.267 138.647.793.928 170.116.144.339 468.313.492 277.872.548.712 4.168.906.088 - 4.168.906.088 273.703.642.624 277.872.548.712 Unaudited
26 RS Stroke Nasional Bukittinggi 32.339.652.073 - 210.880.986.384 86.704.064.770 124.176.921.614 1.058.706.007 157.575.279.694 46.918.438 - 46.918.438 157.528.361.256 157.575.279.694 Unaudited
27 RS Kusta Dr. Sitanala 24.851.808.244 - 509.477.120.040 81.833.364.541 427.643.755.499 11.775.238 452.507.338.981 421.027.481 - 421.027.481 456.169.160.320 456.590.187.803 Unaudited
28 RS Ortopedi Prof. Dr. R.Soeharso 186.096.785.360 - 566.618.824.423 178.387.276.657 388.231.547.766 322.000.000 574.650.333.126 1.306.971.394 - 1.306.971.394 573.343.361.732 574.650.333.126 Unaudited
29 RSJ Dr.Soeharto Herdjan 32.377.205.150 - 439.855.824.376 58.906.884.318 380.948.940.058 666.263.436 413.992.408.646 2.794.125 - 2.794.125 413.989.614.519 413.992.408.644 Unaudited
30 RS Kusta Rivai Abdullah Palembang 19.088.490.021 - 82.286.375.922 33.915.975.681 48.370.400.241 21.388.125 67.480.278.387 58.470.286 - 58.470.286 67.421.808.100 67.480.278.386 Unaudited
31 RS Ketergantungan Obat Jakarta 9.634.027.869 - 72.776.837.438 38.569.725.219 34.207.112.219 166.688.500 44.007.828.588 68.641.069 - 68.641.069 43.939.187.519 44.007.828.588 Unaudited
32 RS Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor 45.603.316.993 - 623.558.464.426 123.700.140.466 499.858.323.960 1.211.266.093 546.672.907.046 677.331.762 - 677.331.762 545.995.575.284 546.672.907.045 Unaudited
33 Politeknik Kesehatan Jakarta II 24.441.080.687 - 138.639.854.099 58.776.388.232 79.863.465.867 52.143.437 104.356.689.991 3.944.096.579 3.944.096.579 100.412.593.412 104.356.689.991 Unaudited
34 Politeknik Kesehatan Jakarta III 5.473.642.707 - 296.318.902.986 104.296.698.773 192.022.204.213 169.625.764 197.665.472.684 2.907.490.387 2.907.490.387 194.757.982.297 197.665.472.684 Unaudited
35 Politeknik Kesehatan Medan 20.297.371.760 - 239.196.726.651 61.922.322.902 177.274.403.749 162.916.750 197.734.692.259 2.412.159.861 2.412.159.861 195.322.532.398 197.734.692.259 Unaudited
36 Politeknik Kesehatan Bengkulu - - - - - - - - - - -
37 Politeknik Kesehatan Tanjung Karang 23.235.305.186 - 115.459.617.433 41.788.638.407 73.670.979.026 89.418.496 96.995.702.708 2.052.749.231 2.052.749.231 94.942.953.477 96.995.702.708 Unaudited
38 Politeknik Kesehatan Bandung 32.912.914.438 - 457.906.740.418 100.266.459.842 357.640.280.576 1.731.820.920 392.285.015.934 4.452.928.665 4.452.928.665 387.832.087.269 392.285.015.934 Unaudited
39 Politeknik Kesehatan Semarang 46.289.519.818 - 559.191.969.970 197.666.759.747 361.525.210.223 228.459.500 408.043.189.541 9.850.103.045 9.850.103.045 398.193.086.496 408.043.189.541 Unaudited
40 Politeknik Kesehatan Yogyakarta 6.552.886.569 - 182.800.077.540 58.750.563.679 124.049.513.861 1.139.523.749 131.741.924.179 3.157.022.717 3.157.022.717 128.584.901.462 131.741.924.179 Unaudited
41 Politeknik Kesehatan Surabaya - - - - - - - - - - -
42 Politeknik Kesehatan Surakarta 38.583.755.223 320.424.253.511 67.024.965.801 253.399.287.710 2.649.591.477 294.632.634.410 4.834.230.074 4.834.230.074 289.798.404.336 294.632.634.410 Unaudited
43 Politeknik Kesehatan Malang 33.160.229.142 - 140.488.846.237 42.112.276.020 98.376.570.217 119.272.414 131.656.071.773 4.093.290.036 4.093.290.036 127.562.781.737 131.656.071.773 Unaudited
44 Politeknik Kesehatan Makassar 30.741.987.006 323.258.840.685 77.856.192.098 245.402.648.587 2.972.227.095 279.116.862.688 3.314.031.102 3.314.031.102 275.802.831.586 279.116.862.688 Unaudited
45 Politeknik Kesehatan Pontianak 29.542.908.970 - 196.713.496.663 35.321.804.810 161.391.691.853 791.360.597 191.725.961.420 1.275.121.749 1.275.121.749 190.450.839.671 191.725.961.420 Unaudited
46 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 5.075.184.446 - 47.528.860.992 21.685.883.693 25.842.977.299 811.804.888 31.729.966.633 115.280.144 115.280.144 31.614.686.489 31.729.966.633 Unaudited
47 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya 7.770.275.963 - 43.216.618.402 29.176.789.128 14.039.829.274 0 21.810.105.237 37.710.868 37.710.868 21.772.394.369 21.810.105.237 Unaudited
48 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar 3.261.675.784 - 49.308.053.608 21.552.973.954 27.755.079.654 - 31.016.755.438 279.121.026 279.121.026 30.737.634.412 31.016.755.438 Unaudited
49 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang 4.807.670.601 - 41.354.702.133 20.979.786.438 20.374.915.695 60.526.594 25.243.112.890 40.291.091 40.291.091 25.202.821.800 25.243.112.891 Unaudited
50 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta 8.523.224.485 - 94.124.797.915 19.308.600.355 74.816.197.560 159.559.690 83.498.981.735 288.394.741 288.394.741 83.210.586.993 83.498.981.734 Unaudited
51 Balai Besar Kesehatan Mata Masy Makasar 38.098.574.753 - 70.642.593.532 22.271.966.003 48.370.627.529 58.915.788 86.528.118.070 27.752.156 27.752.156 86.500.365.914 86.528.118.070 Unaudited
52 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung 7.755.414.060 - 97.755.985.461 16.693.345.975 81.062.639.486 1.324.134.553 90.142.188.099 473.945.358 473.945.358 89.668.242.742 90.142.188.100 Audited
53 Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar 2.244.885.721 - 94.782.115.808 14.793.677.549 79.988.438.259 168.972.320 82.402.296.300 84.038.928 84.038.928 82.318.257.372 82.402.296.300 Audited
KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 81.499.369.086 - 807.549.036.978 87.810.921.313 719.738.115.665 4.856.576.827 806.094.061.578 869.221.858 - 869.221.858 805.224.839.721 806.094.061.579
1 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta 81.499.369.086 - 807.549.036.978 87.810.921.313 719.738.115.665 4.856.576.827 806.094.061.578 869.221.858 - 869.221.858 805.224.839.721 806.094.061.579 Unaudited
KEMENTERIAN PERTANIAN (018) 22.464.692.677 - 655.192.152.703 59.289.501.296 595.902.651.407 - 618.367.344.084 225.689.941 - 225.689.941 618.141.654.143 618.367.344.084

L. 192
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016
ASET KEWAJIBAN
Keterangan
Investasi Jangka JUMLAH KEWAJIBAN DAN
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Aset Lancar Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS (Audited/Unaudi
Panjang EKUITAS
ted)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=6-7) (9) (10=4+5+8+9) (11) (12) (13=11+12) (14) (15=13+14)
1 Pusat Veterinaria Farma Surabaya 22.464.692.677 - 655.192.152.703 59.289.501.296 595.902.651.407 - 618.367.344.084 225.689.941 - 225.689.941 618.141.654.143 618.367.344.084 Unaudited
2 Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang - - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) 81.227.660.256 - 556.241.448.603 233.644.825.881 322.596.622.722 611.538.892 404.435.821.870 4.024.610.129 - 4.024.610.129 400.411.211.741 404.435.821.870
1 Akademi Kimia Analis (AKA), Bogor 11.718.699.671 111.639.367.633 36.157.345.450 75.482.022.183 379.800.125 87.580.521.979 106.056.598 - 106.056.598 87.474.465.381 87.580.521.979 Unaudited
2 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Bandung 35.656.696.353 233.067.901.111 119.595.317.685 113.472.583.426 2.805.000 149.132.084.779 1.187.884.305 - 1.187.884.305 147.944.200.474 149.132.084.779 Unaudited
3 Balai Besar Tek Pencegahan & Pencemaran Industri 6.924.622.515 64.881.292.122 23.338.143.963 41.543.148.159 162.439.600 48.630.210.274 756.764.049 - 756.764.049 47.873.446.225 48.630.210.274 Audited
4 Balai Besar Industri Agro 26.927.641.717 146.652.887.737 54.554.018.783 92.098.868.954 66.494.167 119.093.004.838 1.973.905.177 - 1.973.905.177 117.119.099.661 119.093.004.838 Audited
5 Balai Riset dan Standardisasi Bandar Lampung - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL (023) 6.632.270.199.535 - 58.038.173.453.606 10.433.139.558.744 47.605.033.894.862 202.561.304.906 54.439.865.399.303 1.031.239.057.460 10.568.452.833 1.041.807.510.293 53.398.052.889.009 54.439.860.399.302
1 Universitas Diponegoro Semarang 561.534.335.263 - 3.240.934.032.242 673.650.848.155 2.567.283.184.087 4.119.374.262 3.132.936.893.612 22.985.223.768 - 22.985.223.768 3.109.951.669.844 3.132.936.893.612
2 Universitas Padjadjaran Bandung 106.804.939.639 - 3.277.340.440.979 652.249.709.908 2.625.090.731.071 20.526.385.696 2.752.422.056.406 64.499.960.486 - 64.499.960.486 2.687.922.095.920 2.752.422.056.406 Unaudited
3 Universitas Negeri Malang 515.206.667.070 - 1.195.941.317.046 362.440.675.433 833.500.641.613 759.289.612 1.349.466.598.295 109.109.678.853 - 109.109.678.853 1.240.356.919.442 1.349.466.598.295 Unaudited
4 Universitas Hasanuddin Makassar 197.925.166.545 - 4.179.999.182.116 655.697.466.713 3.524.301.715.403 7.524.954.580 3.729.751.836.528 51.558.879.276 - 51.558.879.276 3.678.192.957.252 3.729.751.836.528 Unaudited
5 Universitas Brawijaya Malang 185.222.995.299 - 4.848.601.763.256 682.522.651.898 4.166.079.111.358 18.471.916.768 4.369.774.023.425 30.491.880.816 - 30.491.880.816 4.339.282.142.609 4.369.774.023.425 Unaudited
6 Universitas Negeri Semarang 219.694.462.852 - 1.816.418.944.854 242.209.973.298 1.574.208.971.556 1.080.279.212 1.794.983.713.620 42.804.637.049 - 42.804.637.049 1.752.179.076.571 1.794.983.713.620 Unaudited
7 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 215.666.715.284 - 2.696.985.716.066 476.500.562.601 2.220.485.153.465 2.821.997.660 2.438.973.866.409 77.144.673.626 - 77.144.673.626 2.361.829.192.783 2.438.973.866.409 Unaudited
8 Universitas Negeri Surabaya 214.908.803.361 - 2.415.672.843.843 374.081.023.501 2.041.591.820.342 63.397.414.782 2.319.898.038.485 32.115.652.946 - 32.115.652.946 2.287.777.385.539 2.319.893.038.485 Unaudited
9 Universitas Mulawarman Samarinda 114.516.657.659 - 3.983.272.419.870 304.189.103.412 3.679.083.316.458 1.520.961.341 3.795.120.935.458 41.091.786.225 - 41.091.786.225 3.754.029.149.233 3.795.120.935.458 Unaudited
10 Universitas Sebelas Maret Surakarta 121.516.917.095 - 3.685.291.068.838 441.039.326.197 3.244.251.742.641 7.682.826.879 3.373.451.486.615 47.778.987.420 - 47.778.987.420 3.325.672.499.195 3.373.451.486.615 Unaudited
11 Universitas Lampung 208.106.334.764 - 1.136.240.901.650 424.806.841.395 711.434.060.255 6.042.976.800 925.583.371.819 30.219.373.534 552.371.038 30.771.744.572 894.811.627.247 925.583.371.819 Unaudited
12 Universitas Negeri Yogyakarta 82.089.264.641 - 2.244.575.316.091 221.130.437.618 2.023.444.878.473 181.677.500 2.105.715.820.614 47.360.371.141 - 47.360.371.141 2.058.355.449.473 2.105.715.820.614 Unaudited
13 Universitas Negeri Gorontalo 14.675.682.623 - 825.943.833.499 244.612.678.169 581.331.155.330 7.026.256.816 603.033.094.769 19.853.213.121 - 19.853.213.121 583.179.881.648 603.033.094.769 Unaudited
14 Universitas Negeri Padang 73.090.565.456 - 1.319.047.447.624 246.861.358.711 1.072.186.088.913 4.414.965.003 1.149.691.619.372 3.409.893.910 - 3.409.893.910 1.146.281.725.462 1.149.691.619.372 Unaudited
15 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto 177.292.697.397 - 2.094.642.774.820 288.655.469.019 1.805.987.305.801 8.139.775.366 1.991.419.778.564 34.000.830.849 - 34.000.830.849 1.957.418.947.715 1.991.419.778.564 Unaudited
16 Universitas Haluoleo Kendari 23.079.425.769 - 1.285.746.091.078 385.280.343.930 900.465.747.148 2.495.857.787 926.041.030.704 862.363.887 - 862.363.887 925.178.666.816 926.041.030.703 Unaudited
17 Universitas Riau 120.669.568.653 - 1.068.619.072.828 209.561.110.656 859.057.962.172 1.641.669.900 981.369.200.725 53.272.218.220 - 53.272.218.220 928.096.982.505 981.369.200.725 Unaudited
18 Universitas Terbuka 2.145.068.779.932 - 1.454.735.033.579 499.113.344.730 955.621.688.849 11.699.666.489 3.112.390.135.270 9.189.348.268 - 9.189.348.268 3.103.200.787.002 3.112.390.135.270 Unaudited
19 Universitas Udayana Denpasar 169.602.374.875 - 2.618.743.088.040 479.340.053.247 2.139.403.034.793 2.527.870.629 2.311.533.280.297 58.565.080.586 - 58.565.080.586 2.252.968.199.711 2.311.533.280.297 Unaudited
20 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang 47.600.107.440 - 315.971.760.722 98.035.305.959 217.936.454.763 152.875.018 265.689.437.221 572.743.940 - 572.743.940 265.116.693.281 265.689.437.221 Unaudited
21 Politeknik Negeri Malang 71.141.285.437 - 951.235.311.775 222.696.674.979 728.538.636.796 1.492.647.075 801.172.569.308 14.918.716.564 - 14.918.716.564 786.253.852.744 801.172.569.308 Unaudited
22 Universitas Tadulako Palu 63.243.596.340 - 1.350.523.197.742 393.387.518.831 957.135.678.911 1.059.384.737 1.021.438.659.988 38.967.252.313 - 38.967.252.313 982.471.407.675 1.021.438.659.988 Unaudited
23 Universitas Mataram 177.784.507.767 - 1.180.994.483.161 247.154.566.219 933.839.916.942 - 1.111.624.424.709 81.618.839.982 - 81.618.839.982 1.030.005.584.727 1.111.624.424.709 Unaudited
24 Universitas Bengkulu 120.152.984.159 - 504.671.910.614 185.745.299.193 318.926.611.421 669.148.500 439.748.744.080 4.148.413.809 2.653.299.962 6.801.713.771 432.947.030.309 439.748.744.080 Unaudited
25 Universitas Sriwijaya 320.682.998.700 - 3.031.569.147.672 592.834.654.711 2.438.734.492.961 5.316.073.698 2.764.733.565.359 22.031.891.219 - 22.031.891.219 2.742.701.674.140 2.764.733.565.359 Unaudited
26 Universitas Negeri Jakarta 269.105.413.113 - 2.375.354.065.615 286.620.216.977 2.088.733.848.638 14.571.543.803 2.372.410.805.554 76.776.053.513 - 76.776.053.513 2.295.634.752.041 2.372.410.805.554 Unaudited
27 Universitas Andalas 95.886.952.402 - 2.939.102.287.986 542.722.343.284 2.396.379.944.702 7.223.514.993 2.499.490.412.097 15.891.092.139 7.362.781.833 23.253.873.972 2.476.236.538.125 2.499.490.412.097 Unaudited
28 Universitas Pendidikan Ganesha 28.285.191.829 - 195.069.862.766 367.962.863.745 60.686.002.896 4.086.863.735 8.218.774.825 9.634.460.207 645.658.828.174 110.247.860 645.548.580.314 820.325.860 Unaudited
KEMENTERIAN AGAMA (025) 810.478.889.165 1.732.073.364 10.563.455.836.382 1.944.051.310.457 8.619.404.525.925 64.656.100.948 9.496.271.589.402 75.458.157.912 292.500.000 75.750.657.912 9.420.520.931.490 9.496.271.589.401
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 195.723.042.976 - 1.691.554.746.715 330.805.815.892 1.360.748.930.823 14.032.689.666 1.570.504.663.465 8.996.213.974 - 8.996.213.974 1.561.508.449.491 1.570.504.663.465 Unaudited
2 UIN Raden Fatah Palembang 51.051.926.139 - 358.964.327.190 68.644.772.675 290.319.554.515 983.932.000 342.355.412.654 1.012.650.825 - 1.012.650.825 341.342.761.829 342.355.412.653 Unaudited
3 UIN Sultan Syarif Kasim Riau 42.458.765.960 - 827.424.943.654 178.953.115.473 648.471.828.181 4.462.595.208 695.393.189.349 1.252.218.563 - 1.252.218.563 694.140.970.786 695.393.189.349 Unaudited
4 UIN Sunan Gunung Djati Bandung 31.139.313.247 - 686.774.562.243 79.501.403.067 607.273.159.176 7.639.258.965 646.051.731.388 6.902.784.170 292.500.000 7.195.284.170 638.856.447.218 646.051.731.388 Unaudited
5 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 40.539.675.323 - 1.255.870.129.788 224.537.180.809 1.031.332.948.979 8.868.356.300 1.080.740.980.602 5.181.905.572 - 5.181.905.572 1.075.559.075.030 1.080.740.980.602 Unaudited
6 UIN Alauddin Makassar 78.266.349.898 - 1.317.463.648.551 484.007.829.899 833.455.818.652 5.734.290.315 917.456.458.865 3.086.720.687 - 3.086.720.687 914.369.738.178 917.456.458.865 Unaudited
7 IAIN Sumatera Utara 47.686.489.393 1.732.073.364 375.637.813.759 64.876.110.740 310.761.703.019 5.842.563.023 366.022.828.799 2.549.581.020 - 2.549.581.020 363.473.247.779 366.022.828.799 Unaudited
8 IAIN Sunan Ampel Surabaya 77.950.335.053 - 1.031.878.863.664 84.692.356.245 947.186.507.419 1.419.075.049 1.026.555.917.521 3.834.903.982 - 3.834.903.982 1.022.721.013.539 1.026.555.917.521 Unaudited
9 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 76.903.866.694 - 814.840.426.714 109.464.306.101 705.376.120.613 35.838.875 782.315.826.182 2.659.410.076 - 2.659.410.076 779.656.416.106 782.315.826.182 Unaudited
10 IAIN Walisongo Semarang 41.731.411.609 - 445.201.786.093 69.932.958.337 375.268.827.756 853.035.162 417.853.274.527 21.856.969.914 - 21.856.969.914 395.996.304.613 417.853.274.527 Unaudited
11 IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi 1.263.712.212 - 238.877.008.630 49.285.276.643 189.591.731.987 947.156.612 191.802.600.811 99.388.601 - 99.388.601 191.703.212.210 191.802.600.811 Unaudited
9 IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 30.987.691.848 - 283.334.059.630 39.881.767.328 243.452.292.302 1.146.497.800 275.586.481.950 309.254.814 - 309.254.814 275.277.227.136 275.586.481.950 Unaudited
13 IAIN Radin Intan Lampung 43.522.622.075 - 442.903.455.332 57.987.175.608 384.916.279.724 8.602.571.468 437.041.473.267 6.685.613.744 - 6.685.613.744 430.355.859.523 437.041.473.267 Unaudited
14 IAIN Mataram 13.358.423.151 - 177.852.555.154 31.918.694.691 145.933.860.463 344.230.000 159.636.513.614 573.592.302 - 573.592.302 159.062.921.312 159.636.513.614 Unaudited
15 IAIN Ar Raniry Banda Aceh 37.895.263.587 - 614.877.509.265 69.562.546.949 545.314.962.316 3.744.010.505 586.954.236.408 10.456.949.668 - 10.456.949.668 576.497.286.740 586.954.236.408 Unaudited
16 IAIN Imam Bonjol Padang 9.312.154.763 231.316.982.934 42.283.952.120 189.033.030.814 1.298.927.013 199.644.112.590 23.335.000 23.335.000 199.620.777.590 199.644.112.590 Unaudited
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
(026) - - - - - - - - - - -
1 Balai Besar Pengembangan Latihan Dalam Negeri, Bandung - - - -

L. 193
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016
ASET KEWAJIBAN
Keterangan
Investasi Jangka JUMLAH KEWAJIBAN DAN
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Aset Lancar Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS (Audited/Unaudi
Panjang EKUITAS
ted)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=6-7) (9) (10=4+5+8+9) (11) (12) (13=11+12) (14) (15=13+14)
2 Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri, - - - -
3 Balai Besar Latihan Kerja Industri, Serang - - - -
KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI (042) 3.109.298.743 - 16.897.772.941 10.234.286.194 6.663.486.747 69.217.500 9.842.002.992 55.542.545 - 55.542.546 9.786.460.445 9.842.002.991
1 PP IPTEK 3.109.298.743 - 16.897.772.941 10.234.286.194 6.663.486.747 69.217.500 9.842.002.992 55.542.545 - 55.542.546 9.786.460.445 9.842.002.991 Unaudited
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 53.534.644.002 - 822.524.650.869 222.193.224.868 600.331.426.001 2.194.248.290 656.060.318.295 20.420.426.546 - 20.420.426.546 635.639.891.747 656.060.318.293
1 Lembaga Layanan Pemasaran-KUKM Jakarta 53.534.644.002 - 822.524.650.869 222.193.224.868 600.331.426.001 2.194.248.290 656.060.318.295 20.420.426.546 - 20.420.426.546 635.639.891.747 656.060.318.293 Unaudited
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
(BPPT) 46.446.109.397 - 9.846.827.424 5.555.351.008 4.291.476.416 - 50.737.585.813 25.827.943.649 - 25.827.943.649 24.909.642.164 50.737.585.813
1 BPPT Enjiniring 46.446.109.397 - 9.846.827.424 5.555.351.008 4.291.476.416 - 50.737.585.813 25.827.943.649 25.827.943.649 24.909.642.164 50.737.585.813 Unaudited
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (060) 455.263.127.270 - 1.266.688.414.628 455.116.679.962 811.571.734.666 1.299.107.077 1.268.133.969.013 36.524.044.150 - 36.524.044.150 1.231.750.058.896 1.268.274.103.046
1 RS Bhayangkara Tk I RS Sukanto 127.878.588.981 - 371.532.195.812 128.514.629.985 243.017.565.827 53.349.938 370.949.504.746 9.654.736.955 - 9.654.736.955 361.294.767.791 370.949.504.746 Unaudited
2 RS Bhayangkara Tk III Kediri 55.706.257.350 - 102.868.921.502 32.360.325.514 70.508.595.988 451.932.210 126.666.785.548 815.869.171 - 815.869.171 125.850.916.377 126.666.785.548 Unaudited
3 RS Bhayangkara Tk.II H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya 28.653.595.437 - 77.901.170.701 48.970.155.308 28.931.015.393 110.000.000 57.694.610.830 3.593.935.356 - 3.593.935.356 54.100.675.474 57.694.610.830 Unaudited
4 RS Bhayangkara Tk.II Mappa Oudang Makassar 53.720.664.100 - 139.238.578.958 34.079.380.021 105.159.198.937 85.000.000 158.964.863.037 2.804.335.058 - 2.804.335.058 156.160.527.979 158.964.863.037 Unaudited
5 RS Bhayangkara Semarang 6.728.835.533 - 47.103.610.792 22.967.043.135 24.136.567.657 36.604.273 30.902.007.463 2.760.954.872 - 2.760.954.872 28.141.052.591 30.902.007.463 Unaudited
6 RS Bhayangkara Tk.III Palembang 5.442.188.147 - 67.201.380.053 18.621.917.037 48.579.463.016 60.591.948 54.082.243.111 1.956.547.267 - 1.956.547.267 52.125.695.844 54.082.243.111 Unaudited
7 RS Bhayangkara Setukpa Sukabumi 12.525.756.984 - 26.453.186.259 11.624.233.878 14.828.952.381 - 27.354.709.365 1.490.833.146 - 1.490.833.146 25.863.876.219 27.354.709.365 Unaudited
8 RS Bhayangkara Tk.III Trijata Polda Bali 7.636.783.011 - 27.851.008.751 11.956.294.945 15.894.713.806 - 23.531.496.817 363.525.964 - 363.525.964 23.167.970.853 23.531.496.817 Unaudited
9 RS Bhayangkara Bandung 31.413.553.276 - 82.558.330.763 36.380.160.687 46.178.170.076 160.000.000 77.751.723.352 3.636.762.409 - 3.636.762.409 74.114.960.943 77.751.723.352 Unaudited
10 RS Bhayangkara Tk.IV Porong 13.014.399.478 - 21.784.369.005 5.802.640.573 15.981.728.432 176.943.915 29.173.071.825 1.566.199.641 - 1.566.199.641 27.606.872.184 29.173.071.825 Unaudited
11 RS Bhayangkara Tk.III Banjarmasin 15.091.522.634 - 65.702.359.505 26.531.349.271 39.171.010.234 - 54.262.532.868 1.755.541.779 - 1.755.541.779 52.506.991.089 54.262.532.868 Unaudited
12 RS Bhayangkara Tk.III Bengkulu 20.702.164.143 - 23.772.951.674 5.853.183.499 17.919.768.175 288.750 38.622.221.068 - - - 38.622.221.068 38.622.221.068 Unaudited
13 RS Bhayangkara Tk.III Indramayu 13.576.169.933 - 28.218.235.418 13.004.980.185 15.213.255.233 - 28.789.425.166 1.131.331.181 - 1.131.331.181 27.658.093.985 28.789.425.166 Unaudited
14 RS Bhayangkara Tk.III Lumajang 9.029.912.080 - 16.526.662.077 5.182.746.091 11.343.915.986 5.000.000 20.378.828.066 1.069.789.160 - 1.069.789.160 19.309.038.906 20.378.828.066 Unaudited
15 RS Bhayangkara Tk.III Nganjuk 6.323.297.593 - 29.076.775.901 9.374.989.409 19.701.786.492 12.025.000 26.037.109.085 905.133.634 - 905.133.634 25.131.975.451 26.037.109.085 Unaudited
16 RS Bhayangkara Tk.III Tulungagung 2.827.211.261 - 26.512.167.253 7.460.681.642 19.051.485.611 14.250.000 21.892.946.872 900.111.408 - 900.111.408 20.992.835.464 21.892.946.872 Unaudited
17 RS Bhayangkara Tk.IV Palangkaraya 5.712.544.998 - 17.996.276.390 8.104.836.481 9.891.439.909 52.251.319 15.656.236.226 830.224.450 - 830.224.450 16.263.392.509 17.093.616.959 Unaudited
18 RS Bhayangkara Tk.III Jayapura 9.062.904.346 - 27.506.882.881 7.688.458.164 19.818.424.717 433.110 28.881.762.173 17.840.571 - 17.840.571 27.566.674.902 27.584.515.473 Unaudited
19 RS Bhayangkara Tk.III Pontianak 18.822.495.873 - 19.550.690.719 6.260.461.054 13.290.229.665 9.937.500 32.122.663.038 17.288.462 - 17.288.462 32.105.374.576 32.122.663.038 Unaudited
20 RS Bhayangkara Tk.IV Bojonegoro 3.871.415.415 - 19.339.607.059 6.145.801.500 13.193.805.559 - 17.065.220.974 214.941.391 - 214.941.391 16.850.279.583 17.065.220.974 Unaudited
21 RS Bhayangkara Tk.III Kupang 7.522.866.697 - 27.993.053.155 8.232.411.583 19.760.641.572 70.499.114 27.354.007.383 1.038.142.275 - 1.038.142.275 26.315.865.108 27.354.007.383 Unaudited
22 RS Bhayangkara Tk.IV Pusdik Brimob Watukosek 4.267.769.118 17.166.945.998 10.038.348.208 7.128.597.790 - 11.396.366.908 72.232.583 - 72.232.583 11.324.134.325 11.396.366.908 Unaudited
23 RS Bhayangkara Tk.IV Bondowoso 8.047.564.021 10.232.656.150 4.855.983.185 5.376.672.965 - 13.424.236.986 2.308.775.204 - 2.308.775.204 11.115.461.782 13.424.236.986 Unaudited
24 RS Bhayangkara Tk.IV Kendari 7.333.952.953 10.832.645.833 5.324.740.637 5.507.905.196 121.869.500 12.963.727.649 7.791.019 - 7.791.019 12.955.936.630 12.963.727.649 Unaudited
25 RS Bhayangkara Tk.IV Brimob Kelapa Dua 10.143.817.057 33.334.449.029 21.010.956.374 12.323.492.655 - 22.467.309.712 525.912.481 - 525.912.481 21.941.397.231 22.467.309.712 Unaudited
26 RS Bhayangkara Tk.III Palu 5.894.834.033 23.345.718.762 10.471.135.910 12.874.582.852 9.970.368 18.779.387.253 2.520.049.163 - 2.520.049.163 16.259.338.090 18.779.387.253 Unaudited
LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL (082) 3.915.845.932 - 2.380.175.220 1.683.871.854 696.303.366 99.750.000 4.711.899.299 73.990.800 - 73.990.800 4.637.908.499 4.711.899.299
1 Pusat Pemanfaatan Tekhnologi Dirgantara (FATEKGAN) 3.915.845.932 - 2.380.175.220 1.683.871.854 696.303.366 99.750.000 4.711.899.299 73.990.800 - 73.990.800 4.637.908.499 4.711.899.299 Audited
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 564.692.059.814 - 5.378.870.163.985 1.355.364.085.665 4.023.506.078.320 71.741.924.094 4.659.940.062.228 51.301.127.637 - 51.301.127.637 4.608.638.934.591 4.659.940.062.228
1 Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu
Pelayaran (BP3IP) Jakarta 132.218.123.377 - 509.114.876.043 138.774.284.656 370.340.591.387 11.446.330.719 514.005.045.483 15.363.630.000 15.363.630.000 498.641.415.483 514.005.045.483 Audited
2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta 119.467.842.153 - 1.117.488.813.524 259.378.863.858 858.109.949.666 48.225.472.870 1.025.803.264.689 9.671.744.286 9.671.744.286 1.016.131.520.403 1.025.803.264.689 Audited
3 Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar 60.646.268.190 - 1.184.683.911.049 172.646.309.995 1.012.037.601.054 6.156.606.451 1.078.840.475.695 16.732.754.077 16.732.754.077 1.062.107.721.618 1.078.840.475.695 Unaudited
4 Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang 92.260.462.253 - 826.402.471.969 238.872.075.367 587.530.396.602 22.708.125 679.813.566.980 2.944.401.835 2.944.401.835 676.869.165.145 679.813.566.980 Unaudited
5 Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal 14.145.486.799 - 309.047.787.724 76.365.015.084 232.682.772.640 2.879.943.881 249.708.203.320 5.000.000 5.000.000 249.703.203.320 249.708.203.320 Unaudited
6 Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya 109.103.334.401 - 778.048.363.288 271.525.902.189 506.522.461.099 2.596.115.694 618.221.911.194 2.985.316.939 2.985.316.939 615.236.594.255 618.221.911.194 Audited
7 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP)
Surabaya 36.850.542.641 - 654.083.940.388 197.801.634.516 456.282.305.872 414.746.354 493.547.594.867 3.598.280.500 3.598.280.500 489.949.314.367 493.547.594.867 Unaudited
8 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP)
Barombong 76.626.134.541 364.644.753.119 157.289.085.119 207.355.668.000 134.956.755 284.116.759.296 23.000.584.964 23.000.584.964 261.116.174.332 284.116.759.296 Unaudited
9 Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug 67.618.441.510 2.915.670.444.642 1.171.055.877.472 1.744.614.567.170 45.844.451.304 1.858.077.459.984 10.244.926.105 10.244.926.105 1.847.832.533.879 1.858.077.459.984 Unaudited
10 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP)
Makassar 10.767.807.215 768.951.693.456 132.853.838.199 636.097.855.257 - 646.865.662.472 113.423.518 113.423.518 646.752.238.954 646.865.662.472 Unaudited
11 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP)
Tangerang 20.560.845.115 489.860.193.158 234.508.923.514 255.351.269.644 2.016.861.434 277.928.976.193 - - 277.928.976.193 277.928.976.193 Unaudited
12 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP)
Malahayati Aceh 4.689.945.503 409.246.312.879 34.871.199.403 374.375.113.476 4.807.027.000 383.872.085.979 551.706.500 551.706.500 383.320.379.479 383.872.085.979 Unaudited
13 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP)
Medan 13.355.135.328 417.014.889.344 143.524.667.948 273.490.221.396 4.101.222.444 290.946.579.168 - - 290.946.579.168 290.946.579.168 Unaudited
14 Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi 9.327.085.246 536.805.606.675 142.977.927.933 393.827.678.742 8.676.717.034 411.831.481.022 611.242.291 611.242.291 411.220.238.731 411.831.481.022 Unaudited

L. 194
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016
ASET KEWAJIBAN
Keterangan
Investasi Jangka JUMLAH KEWAJIBAN DAN
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Aset Lancar Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS (Audited/Unaudi
Panjang EKUITAS
ted)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=6-7) (9) (10=4+5+8+9) (11) (12) (13=11+12) (14) (15=13+14)
15 Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL)
Jakarta 930.629.351 121.261.538.667 30.248.826.934 91.012.711.733 59.766.667 92.003.107.751 733.402.208 733.402.208 91.269.705.543 92.003.107.751 Unaudited
16 Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP)
Sorong - - - - - - - - - -
17 Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD)
Palembang 886.381.529 190.172.173.690 42.264.496.726 147.907.676.964 3.860.527.336 152.654.585.829 - - 152.654.585.829 152.654.585.829 Unaudited
18 Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD)
Bali - - - - - - - - - -
19 Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun
2.650.824.746 476.323.448.863 54.427.008.849 421.896.440.014 5.127.542.045 429.674.806.805 70.966.363 70.966.363 429.603.840.442 429.674.806.805 Unaudited
20 Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Jayapura
1.867.597.347 145.586.032.515 46.593.047.255 98.992.985.260 2.918.033.269 103.778.615.876 722.116 722.116 103.777.893.760 103.778.615.876 Unaudited
21 Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3)
14.033.377.391 263.983.931.322 41.651.379.367 222.332.551.955 112.750.000 236.478.679.346 2.240.126.000 2.240.126.000 234.238.553.346 236.478.679.346 Unaudited
Ban angi
22 Balai Besar Kalibrasi Penerbangan 138.983.570.267 - 1.812.947.516.586 554.176.806.068 1.258.770.710.518 22.343.894 1.397.776.624.679 908.184 908.184 1.397.775.716.495 1.397.776.624.679 Unaudited
23 Balai Kesehatan Penerbangan 16.894.610.304 - 90.886.778.092 43.744.918.090 47.141.860.002 1.118.222.750 65.154.693.056 - - - -
KEMENTERIAN ESDM - - - - - - - - - - -
1 Puslitbang Teknologi Minyak & Gas Bumi ''LEMIGAS'' - - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT (091) 865.251.754.154 - 5.718.249.000 4.055.092.563 1.663.156.437 24.574.243.349.474 25.441.158.260.065 232.233.856 - 232.233.856 25.440.926.026.209 25.441.158.260.065
1 Pusat Pembiayaan Perumahan Jakarta 865.251.754.154 - 5.718.249.000 4.055.092.563 1.663.156.437 24.574.243.349.474 25.441.158.260.065 232.233.856 - 232.233.856 25.440.926.026.209 25.441.158.260.065 Unaudited
TOTAL PER DEPARTEMEN
KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 81.499.369.086 - 807.549.036.978 87.810.921.313 719.738.115.665 4.856.576.827 806.094.061.578 869.221.858 - 869.221.858 805.224.839.721 806.094.061.579
KEMENTERIAN PERTANIAN (018) 22.464.692.677 - 655.192.152.703 59.289.501.296 595.902.651.407 - 618.367.344.084 225.689.941 - 225.689.941 618.141.654.143 618.367.344.084
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) 81.227.660.256 - 556.241.448.603 233.644.825.881 322.596.622.722 611.538.892 404.435.821.870 4.024.610.129 - 4.024.610.129 400.411.211.741 404.435.821.870
KEMENTERIAN KESEHATAN (024) 4.682.612.901.785 - 32.405.441.329.006 9.845.076.297.421 22.560.365.031.585 129.448.009.698 27.372.425.943.074 1.213.928.297.365 4.835.808.903 1.218.764.106.268 26.157.744.685.624 27.376.508.791.894
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL (023) 6.632.270.199.535 - 58.038.173.453.606 10.433.139.558.744 47.605.033.894.862 202.561.304.906 54.439.865.399.303 1.031.239.057.460 10.568.452.833 1.041.807.510.293 53.398.052.889.009 54.439.860.399.302
KEMENTERIAN AGAMA (025) 810.478.889.165 1.732.073.364 10.563.455.836.382 1.944.051.310.457 8.619.404.525.925 64.656.100.948 9.496.271.589.402 75.458.157.912 292.500.000 75.750.657.912 9.496.271.589.401
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI - - - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN NEGARA RISTEK (042) 3.109.298.743 - 16.897.772.941 10.234.286.194 6.663.486.747 69.217.500 9.842.002.992 55.542.545 - 55.542.546 9.786.460.445 9.842.002.991
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 53.534.644.002 - 822.524.650.869 222.193.224.868 600.331.426.001 2.194.248.290 656.060.318.295 20.420.426.546 - 20.420.426.546 635.639.891.747 656.060.318.293
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (060) 455.263.127.270 - 1.266.688.414.628 455.116.679.962 811.571.734.666 1.299.107.077 1.268.133.969.013 36.524.044.150 - 36.524.044.150 1.231.750.058.896 1.268.274.103.046
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKHNOLOGI
(081)
46.446.109.397 - 9.846.827.424 5.555.351.008 4.291.476.416 - 50.737.585.813 25.827.943.649 - 25.827.943.649 24.909.642.164 50.737.585.813
LEMBAGA PENERBANGAN ANTARIKSA NASIONAL
(082) 3.915.845.932 - 2.380.175.220 1.683.871.854 696.303.366 99.750.000 4.711.899.299 73.990.800 - 73.990.800 4.637.908.499 4.711.899.299
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 564.692.059.814 - 5.378.870.163.985 1.355.364.085.665 4.023.506.078.320 71.741.924.094 4.659.940.062.228 51.301.127.637 - 51.301.127.637 4.608.638.934.591 4.659.940.062.228
KEMENTERIAN ESDM - 0 - - - - - - - - - -
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 865.251.754.154 - 5.718.249.000 4.055.092.563 1.663.156.437 24.574.243.349.474 25.441.158.260.065 232.233.856 - 232.233.856 25.440.926.026.209 25.441.158.260.065
TOTAL JENIS PELAYANAN PENYEDIAAN BARANG DAN 14.302.766.551.816 1.732.073.364 110.528.979.511.345 24.657.215.007.226 85.871.764.504.119 25.051.781.127.706 125.228.044.257.017 2.460.180.343.848 15.696.761.736 2.475.877.105.585 113.335.864.202.790 125.232.262.239.866
2 SEKRETARIAT NEGARA (007) 353.821.161.364 6.637.194.500 50.193.730.168.736 819.740.593.205 49.373.989.575.531 25.522.090.174 49.759.970.021.569 38.240.137.845 - 38.240.137.845 49.721.729.883.724 49.759.970.021.570
Pengelolaan
1 Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta 353.821.161.364 6.637.194.500 50.193.730.168.736 819.740.593.205 49.373.989.575.531 25.522.090.174 49.759.970.021.569 38.240.137.845 - 38.240.137.845 49.721.729.883.724 49.759.970.021.569 Unaudited
Wilayah/Kawasan
2 Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK), Jakarta - - - - - - - - - - -
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam 1.059.043.782.013 0 31.245.809.535.076 4.383.589.048.071 26.862.220.487.005 219.273.783.997 28.140.538.053.015 1.361.304.943.540 - 1.361.304.943.540 26.779.233.109.474 28.140.538.053.014
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
1 1.059.043.782.013 31.245.809.535.076 4.383.589.048.071 26.862.220.487.005 219.273.783.997 28.140.538.053.015 1.361.304.943.540 - 1.361.304.943.540 26.779.233.109.474 28.140.538.053.014 Unaudited
Pelabuhan Bebas Batam -
Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
5.972.488.012 - 2.810.907.104.731 277.794.145.643 2.533.112.959.088 2.790.487.893 2.541.875.934.993 269.309.700 - 269.309.700 2.541.345.775.293 2.541.615.084.993
Bebas Sabang
Badan Pengusahaan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
1 5.972.488.012 - 2.810.907.104.731 277.794.145.643 2.533.112.959.088 2.790.487.893 2.541.875.934.993 269.309.700 - 269.309.700 2.541.345.775.293 2.541.615.084.993 Unaudited
Bebas Sabang
TOTAL PER DEPARTEMEN
SEKRETARIAT NEGARA (007) 353.821.161.364 6.637.194.500 50.193.730.168.736 819.740.593.205 49.373.989.575.531 25.522.090.174 49.759.970.021.569 38.240.137.845 - 38.240.137.845 49.721.729.883.724 49.759.970.021.569
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
1.059.043.782.013 - 31.245.809.535.076 4.383.589.048.071 26.862.220.487.005 219.273.783.997 28.140.538.053.015 1.361.304.943.540 - 1.361.304.943.540 26.779.233.109.474 28.140.538.053.014
Pelabuhan Bebas Batam
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
5.972.488.012 - 2.810.907.104.731 277.794.145.643 2.533.112.959.088 2.790.487.893 2.541.875.934.993 269.309.700 - 269.309.700 2.541.345.775.293 2.541.615.084.993
Pelabuhan Sabang
TOTAL JENIS PELAYANAN PENGELOLAAN WILAYAH /
1.418.837.431.389 6.637.194.500 84.250.446.808.543 5.481.123.786.919 78.769.323.021.624 247.586.362.064 80.442.384.009.577 1.399.814.391.085 - 1.399.814.391.085 79.042.308.768.491 80.442.123.159.576
KAWASAN
3 Pengelolaan Dana KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 6.856.077.010.961 400.604.232.806 18.477.901.852 1.284.278.150 17.193.623.702 20.515.761.124.288 27.789.635.991.757 316.444.212.007 - 316.444.212.007 27.473.191.779.750 27.789.635.991.757
Khusus 1 Pusat Investasi Pemerintah - - - - - - - - - - - -
2 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 1.098.473.529.308 400.604.232.806 3.190.609.252 - 3.190.609.252 20.514.648.323.035 22.016.916.694.401 305.761.656.643 - 305.761.656.643 21.711.155.037.758 22.016.916.694.401 Unaudited
3 Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit 5.757.603.481.653 - 15.287.292.600 1.284.278.150 14.003.014.450 1.112.801.253 5.772.719.297.356 10.682.555.364 - 10.682.555.364 5.762.036.741.992 5.772.719.297.356 Unaudited

L. 195
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 27.B

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM


NERACA
PER 31 DESEMBER 2016
ASET KEWAJIBAN
Keterangan
Investasi Jangka JUMLAH KEWAJIBAN DAN
No JENIS LAYANAN KEMENTERIAN/ESELON I/SATKER BLU Aset Lancar Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap Aset Lainnya JUMLAH ASET Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS (Audited/Unaudi
Panjang EKUITAS
ted)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=6-7) (9) (10=4+5+8+9) (11) (12) (13=11+12) (14) (15=13+14)
KEMENTERIAN KEHUTANAN (029) 2.483.125.899.940 - 3.785.239.731 - 3.785.239.731 251.543.499.742 2.738.454.639.413 2.432.959 - 2.432.959 2.738.452.206.453 2.738.454.639.412
1 Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 2.483.125.899.940 - 3.785.239.731 - 3.785.239.731 251.543.499.742 2.738.454.639.413 2.432.959 - 2.432.959 2.738.452.206.453 2.738.454.639.412 Unaudited
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (033) 650.539.488.555 - 5.454.290.392 4.420.918.656 1.033.371.736 5.650.740.434.500 6.302.313.294.791 - - - 6.302.313.294.791 6.302.313.294.791
1 Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol 650.539.488.555 - 5.454.290.392 4.420.918.656 1.033.371.736 5.650.740.434.500 6.302.313.294.791 - - - 6.302.313.294.791 6.302.313.294.791 Unaudited
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (059) - - - - - - - - - - - -
1 BP3TI - - - -
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 627.782.187.321 - 47.373.888.551 20.952.534.012 26.421.354.539 3.817.709.230.897 4.471.912.772.757 17.928.640 - 17.928.640 4.471.894.844.117 4.471.912.772.757
1 Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) 627.782.187.321 - 47.373.888.551 20.952.534.012 26.421.354.539 3.817.709.230.897 4.471.912.772.757 17.928.640 - 17.928.640 4.471.894.844.117 4.471.912.772.757 Unaudited
TOTAL PER DEPARTEMEN
KEMENTERIAN KEUANGAN (015) 6.856.077.010.961 - 18.477.901.852 1.284.278.150 17.193.623.702 20.515.761.124.288 27.789.635.991.757 316.444.212.007 - 316.444.212.007 27.473.191.779.750 27.789.635.991.757
KEMENTERIAN KEHUTANAN (029) 2.483.125.899.940 - 3785239731 0 3785239731 2,51543E+11 2.738.454.639.413 2432959 0 2432959 2.738.452.206.453 2.738.454.639.412
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (033) 650.539.488.555 - 5.454.290.392 4.420.918.656 1.033.371.736 5.650.740.434.500 6.302.313.294.791 - - - 6.302.313.294.791 6.302.313.294.791
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (044) 627.782.187.321 - 47.373.888.551 20.952.534.012 26.421.354.539 3.817.709.230.897 4.471.912.772.757 17.928.640 - 17.928.640 4.471.894.844.117 4.471.912.772.757
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA(059) - - - - - - - - - - - -
TOTAL JENIS PELAYANAN PENGELOLAAN DANA KHUSUS 10.617.524.586.777 - 75.091.320.526 26.657.730.818 48.433.589.708 30.235.754.289.427 41.302.316.698.718 316.464.573.606 - 316.464.573.606 40.985.852.125.111 41.302.316.698.717
TOTAL SELURUH JENIS PELAYANAN 26.339.128.569.982 8.369.267.864 194.854.517.640.414 30.164.996.524.963 164.689.521.115.451 55.535.121.779.197 246.972.744.965.311 4.176.459.308.539 15.696.761.736 4.192.156.070.276 233.364.025.096.392 246.976.702.098.159

L. 196
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) DAFTAR 28.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN UNIT BADAN LAINNYA


LEMBAGA NON STRUKTURAL
DANA APBN DAN NON APBN
PER 31 DESEMBER 2016
(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA SUMBER DATA Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
1 Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) 12.000.000 0 8.912.275 0 0 8.912.275 3.087.725 T.A 2016 unaudited Bagian satker 007
2 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 6.000.000 5.989.325 0 - 5.989.325 10.675 T.A 2016 unaudited Bukan satker 025
Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
3 174.850 0 171.465 0 0 171.465 3.385 T.A 2016 unaudited Bagian satker 018
Kehutanan
4 Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (BOTASUPAL) 2.742.428 0 2.742.428 0 0 2.742.428 0 T.A 2016 unaudited Bagian satker 050
5 Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) 1.310.000 0 1.054.809 0 0 1.054.809 255.191 T.A 2016 unaudited Bagian satker 055
6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 40.190.719 554.567 414.752 - 0 969.319 39.221.400 T.A 2016 unaudited Satker 026
7 Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) 8.500.000 - 8.500.000 0 - 8.500.000 - T.A 2016 unaudited Bagian satker 025
Badan Pelaksana Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur
8 0 0 0 0 0 0 0 T.A 2016 unaudited Belum aktif 033
Selat Sunda
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP-
9 80.231.500 838.080 2.342.338 - 0 3.180.418 77.051.082 T.A 2016 unaudited Satker 033
SPAM)
10 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) 123.702.164 32.446.380 61.846.188 118.070 0 94.410.638 29.291.526 T.A 2016 unaudited Satker 020
11 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BP DAU) 459.606 0 319.479 0 0 319.479 140.127 T.A 2016 unaudited Bukan satker 025
12 Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI (BPKN) 18.373.550 5.085.828 11.229.688 815.565 0 17.131.080 1.242.470 T.A 2016 unaudited Satker 090
13 Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) 748.816 - 553.826 - - 553.826 194.990 T.A 2016 unaudited Bagian satker 088
14 Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan - PNS (BAPERTARUM- 0 0 0 0 0 0 0 T.A 2016 unaudited Bukan satker 091
15 Badan Promosi Pariwisata Indonesia - 0 - 0 0 0 0 T.A 2016 unaudited Bagian satker 040
16 Badan Wakaf Indonesia (BWI) 6.000.000 3.452.100 2.547.848 0 0 5.999.948 52 T.A 2016 unaudited Bukan satker 025
17 Dewan Energi Nasional (DEN) 50.320.183 13.059.598 36.633.790 589.698 0 50.283.087 37.096 T.A 2016 unaudited Satker 020
18 Dewan Jaminan Sosial Nasional 21.220.568 0 12.544.899 564.935 0 13.109.833 8.110.735 T.A 2016 unaudited Satker 036
19 Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas 78.986.496 0 0 0 68.750.958 68.750.958 10.235.538 T.A 2016 unaudited Satker 999
20 Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) 12.171.883 0 8.765.010 17.300 0 8.782.310 3.389.573 T.A 2016 unaudited Satker 032
21 Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 6.638.273 0 6.315.779 0 0 6.315.779 322.494 T.A 2016 unaudited Bagian satker 018
22 Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) 32.775.926 0 32.145.020 0 0 32.145.020 630.906 T.A 2016 unaudited Bagian satker 044
23 Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) 16.375.629 1.002.515 13.328.247 - 0 14.330.763 2.044.866 T.A 2016 unaudited Satker 035
24 Dewan Pengupahan Nasional (DEPENAS) 632.546 - 431.610 0 431.610 200.936 T.A 2016 unaudited Bagian satker 026
25 Dewan Pers 21.267.400 2.812.768 13.946.447 33.000 0 16.792.215 4.475.185 T.A 2016 unaudited Satker 059
26 Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) 1.866.016 0 1.708.762 0 1.708.762 157.254 T.A 2016 unaudited Bagian satker 010
27 Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 41.521.500 3.651.593 30.602.052 423.148 0 34.676.793 6.844.707 T.A 2016 unaudited Satker 007
28 Dewan Riset Nasional (DRN) 7.000.000 0 7.000.000 0 0 7.000.000 - T.A 2016 unaudited Bagian satker 042
29 Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) 13.288.318 210.362 6.713.404 173.967 0 7.097.733 6.190.585 T.A 2016 unaudited Satker 033
30 Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DETIKNAS) 3.500.000 - 2.250.223 0 - 2.250.223 1.249.777 T.A 2016 unaudited Bagian satker 055
31 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 29.489.319 6.043.176 8.285.119 8.500.900 - 22.829.195 6.660.124 T.A 2016 unaudited Bagian satker 048
32 Komisi Banding Merek 560.845 0 372.264 0 0 372.264 188.581 T.A 2016 unaudited Bagian satker 013
33 Komisi Banding Paten 179.767 0 147.651 0 0 147.651 32.116 T.A 2016 unaudited Bagian satker 013
34 Komisi Informasi Pusat (KIP) 21.823.239 3.187.401 12.980.413 79.229 0 16.247.043 5.576.196 T.A 2016 unaudited Satker 059
35 Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik (KKH PRG) 480.206 0 480.096 0 0 480.096 110 T.A 2016 unaudited Bagian satker 043
36 Komisi Kejaksaan Republik Indonesia 11.193.201 2.905.307 6.117.125 926.257 0 9.948.688 1.244.513 T.A 2016 unaudited Bagian satker 034
37 Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) 18.137.653 2.729.363 11.509.727 1.095.500 0 15.334.590 2.803.063 T.A 2016 unaudited Bagian satker 034

L. 197
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) DAFTAR 28.A

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN UNIT BADAN LAINNYA


LEMBAGA NON STRUKTURAL
DANA APBN DAN NON APBN
PER 31 DESEMBER 2016
(Dalam Ribuan Rupiah)
REALISASI
NO NAMA LEMBAGA APBN JUMLAH REALISASI SISA SUMBER DATA Keterangan BA
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA LAIN-LAIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
38 Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (KOMNAS 9.227.103 3.798.171 4.605.648 211.257 0 8.615.076 612.027 T.A 2016 unaudited Bagian satker 074
39 Komisi Nasional Lanjut Usia (KOMNAS LANSIA) 2.165.455 199.400 1.964.142 0 0 2.163.542 1.913 T.A 2016 unaudited Bagian satker 027
40 Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis 1.325.552 0 1.092.872 0 0 1.092.872 232.680 T.A 2016 unaudited Bagian satker 036
41 Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) 4.625.285 0 3.459.601 - - 3.459.601 1.165.684 T.A 2016 unaudited Bagian satker 036
42 Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) 3.736.635 0 3.657.181 53.500 0 3.710.681 25.954 T.A 2016 unaudited Bagian satker 025
43 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 48.182.000 6.064.250 37.716.027 236.291 0 44.016.568 4.165.432 T.A 2016 unaudited Satker 059
44 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 12.000.000 1.426.500 9.686.095 790.649 0 11.903.244 96.756 T.A 2016 unaudited Satker 047
45 Komite Akreditasi Nasional (KAN) 10.415.866 0 10.393.912 0 0 10.393.912 21.954 T.A 2016 unaudited Bagian satker 084
46 Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) 31.384.153 5.957.090 1.605.043 6.312.831 13.957.435 27.832.398 3.551.755 T.A 2016 unaudited Bagian satker 012
47 Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah - -
48 Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas 67.863.605 0 56.738.493 2.205.945 0 58.944.438 8.919.167 T.A 2016 unaudited Bagian satker 035
49 Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak 198.930 - 104.665 - 0 104.665 94.265 T.A 2016 unaudited Bagian satker 078
50 Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) 39.840.611 0 24.713.569 2.722.704 0 27.436.273 12.404.338 T.A 2016 unaudited Satker 022
51 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 58.800.000 0 1.164.512 0 58.055.085 59.219.597 (419.597) T.A 2016 unaudited Bagian satker 092
52 Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN) 1.472.690 0 117.714 0 0 117.714 1.354.976 T.A 2015 Bagian satker 048
53 Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia - 0 - 0 0 - - T.A 2016 unaudited Bagian satker 035
54 Komite Privatisasi Perusaahaan Perseroan (Persero) 22.927 0 22.927 0 0 22.927 0 Smstr I T.A 2016 Bagian satker 041
55 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) 2.979.605 0 2.766.017 0 0 2.766.017 213.588 T.A 2016 unaudited Satker 015
56 Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU) 342.110 0 321.036 0 0 321.036 21.074 T.A 2016 unaudited Bagian satker 084
57 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 44.669.802 0 26.612.255 654.000 0 27.266.255 17.403.547 T.A 2016 unaudited Satker 024
58 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) 1.016.304 0 1.012.811 0 0 1.012.811 3.493 T.A 2016 unaudited Bagian satker 088
59 Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS TN) 1.228.420 0 1.107.745 0 0 1.107.745 120.675 T.A 2016 unaudited Bagian satker 026
60 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) 82.929.360 5.709.426 55.795.163 5.690.711 0 67.195.300 15.734.060 T.A 2016 unaudited Satker 007
61 Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) 580.797 0 580.276 0 0 580.276 521 T.A 2016 unaudited Bagian satker 026
62 Lembaga Sensor Film (LSF) 46.910.007 11.261.512 22.203.179 988.836 0 34.453.527 12.456.480 T.A 2016 unaudited Satker 023
63 Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK) 0 0 0 0 0 0 0 T.A 2015 Tidak aktif 024
64 Otorita Asahan 7.040.624 3.836.427 2.515.290 0 - 6.351.716 688.908 T.A 2016 unaudited Bukan satker 019
65 Sekretariat Pengadilan Pajak 82.541.957 52.027.822 18.590.901 1.913.758 0 72.532.480 10.009.477 T.A 2016 unaudited Satker 015
66 SKK MIGAS (Satker ) 1.975.872.000 0 0 0 1.614.149.101 1.614.149.101 361.722.899 T.A 2016 unaudited satker 020
67 SKK MIGAS (Bukan Satker ) 0 0 0 0 0 0 0 T.A 2016 unaudited Bukan satker 020
68 Staf Khusus Presiden dan Utusan Khusus Presiden 22.000.000 0 13.671.667 0 0 13.671.667 8.328.333 T.A 2016 unaudited Bagian satker 114
69 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (bukan satker) 0 0 0 0 0 0 0 T.A 2016 unaudited Bukan Satker 999
70 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (satker) - 0 0 0 - - - T.A 2016 unaudited Satker 999
71 Yayasan Harapan Kita/ Badan Pengelola dan Pengembangan TMII - - - T.A 2016 unaudited Bukan Satker 007
72 Yayasan Gedung Veteran RI "Graha Purna Yudha" - - - T.A 2016 unaudited Bukan Satker 007

JUMLAH 3.249.234.399 168.259.635 621.120.798 35.118.051 1.754.912.579 2.579.411.063 669.823.336

L. 198
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 28.B
IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN UNIT BADAN LAINNYA
PENDAPATAN, BEBAN, DAN SURPLUS/DEFISIT
(Dalam Ribuan Rupiah)
UNTUK PERIODE PELAPORAN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016
(Dalam Ribuan Rupiah)

PENDAPATAN PENDAPATAN NON TOTAL BEBAN BEBAN NON SURPLUS


NO NAMA UNIT BADAN LAINNYA TOTAL BEBAN BA SUMBER DATA KETERANGAN
OPERASIONAL OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL OPERASIONAL (DEFISIT)
1 2 3 4 5=3+4 6 7 8 =6 + 7 9=5-8 14 10 11
1 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 211.830.997 - 211.830.997 36.647.223 - 36.647.223 175.183.774 025 T.A 2016 unaudited Bukan satker
2 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 125.171 125.171 13.632.952 - 13.632.952 (13.507.781) 026 T.A 2016 unaudited Satker
3 Badan Pelaksana Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda - - - 033 T.A 2016 unaudited Belum aktif
4 Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP-SPAM) 8.271 8.271 5.088.324 322 5.088.647 (5.080.376) 033 T.A 2016 unaudited Satker
5 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) 986.336.377 2.071.381 988.407.758 101.937.589 - 101.937.589 886.470.169 020 T.A 2016 unaudited Satker
6 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BP DAU) 212.189.500 - 212.189.500 36.647.223 - 36.647.223 175.542.277 025 T.A 2016 unaudited Bukan satker
7 Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI (BPKN) 403.210 403.210 16.685.576 386.601 17.072.177 (16.668.967) 090 T.A 2016 unaudited Satker
8 Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan - PNS (BAPERTARUM-PNS) 262.405.068 527.242.117 789.647.185 37.394.213 - 37.394.213 752.252.972 091 T.A 2016 unaudited Bukan satker
9 Badan Wakaf Indonesia (BWI) 6.000.000 20.825 6.020.825 5.999.948 8.338 6.008.286 12.539 025 T.A 2016 unaudited Bukan satker
10 Dewan Energi Nasional (DEN) - 180.667 180.667 53.155.970 13.020 53.168.990 (52.988.322) 020 T.A 2016 unaudited Satker
11 Dewan Jaminan Sosial Nasional 14.088 14.088 13.073.440 13.073.440 (13.059.352) 036 T.A 2016 unaudited Satker
12 Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam/Bintan/Karimun - 35.248 35.248 33.820.719 19.251 33.839.969 (33.804.721) 999 T.A 2016 unaudited Satker
13 Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) 25.987 25.987 9.131.831 595 9.132.426 (9.106.439) 032 T.A 2016 unaudited Satker
14 Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) 295 295 14.671.472 281 14.671.753 (14.671.458) 035 T.A 2016 unaudited Satker
15 Dewan Pers 4.171 4.171 17.464.052 2.608 17.466.660 (17.462.489) 059 T.A 2016 unaudited Satker
16 Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 1 121.789 121.790 35.622.877 8.244 35.631.121 (35.509.332) 007 T.A 2016 unaudited Satker
17 Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) - - 7.205.677 456 7.206.133 (7.206.133) 033 T.A 2016 unaudited Satker
18 Komisi Informasi Pusat (KIP) - - 17.208.211 29.005 17.237.216 (17.237.216) 059 T.A 2016 unaudited Satker
19 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) - 2.000 2.000 44.913.420 4 44.913.424 (44.911.424) 059 T.A 2016 unaudited Satker
20 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) - 34.150 34.150 - - - 34.150 047 T.A 2016 unaudited Satker
21 Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) 41.000 69.808 110.808 30.820.953 - 30.820.953 (30.710.145) 022 T.A 2016 unaudited Satker
22 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) 3 3 2.892.835 - 2.892.835 (2.892.832) 015 T.A 2016 unaudited Satker
23 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 19.314.635 580.729 19.895.364 27.619.917 5.149 27.625.066 (7.729.702) 024 T.A 2016 unaudited Satker
24 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) - 443.448 443.448 67.450.511 67.450.511 (67.007.063) 007 T.A 2016 unaudited Satker
25 Lembaga Sensor Film (LSF) 3.658.668 117.361 3.776.029 25.671.796 25.671.796 (21.895.767) 023 T.A 2016 unaudited Satker
26 Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK) - - - 024 T.A 2016 unaudited Tidak aktif
27 Otorita Asahan 6.351.716 5.652.884 12.004.600 6.351.716 245.033 6.596.749 5.407.851 019 T.A 2016 unaudited Bukan satker
28 Sekretariat Pengadilan Pajak 4.888 272.137 277.025 75.891.876 43.584 75.935.459 (75.658.435) 015 T.A 2016 unaudited Satker
29 SKK MIGAS (Satker ) 64.863 7.759.717 7.824.580 1.553.896.697 1.769.890 1.555.666.587 (1.547.842.007) 999 T.A 2016 unaudited satker
30 SKK MIGAS (Bukan Satker ) 1.614.725.941 1.614.725.941 1.731.024.396 1.731.024.396 (116.298.456) 020 T.A 2016 unaudited Bukan satker
31 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (bukan satker) 4.417.928.329 4.417.928.329 3.986.750.861 3.986.750.861 431.177.468 999 T.A 2016 unaudited Bukan Satker
32 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (satker) 181.741 17.314 199.055 85.893.646 - 85.893.646 (85.694.591) 999 T.A 2016 unaudited Satker
33 Yayasan Harapan Kita/ Badan Pengelola dan Pengembangan TMII 109.322.012 1.906.961 111.228.972 93.063.393 14.657.101 107.720.495 3.508.478 T.A 2016 unaudited Bukan satker
34 Yayasan Gedung Veteran RI "Graha Purna Yudha" 5.058.662 - 5.058.662 - 5.422.306 5.422.306 (363.644) T.A 2016 unaudited Bukan satker
JUMLAH 7.855.539.567 546.984.560 8.402.524.127 8.187.629.314 22.611.787 8.210.241.101 192.283.025

L. 199
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited ) LAMPIRAN 28.C

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA


AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS
PER 31 DESEMBER 2016
(Dalam Ribuan Rupiah)

KEWAJIBAN JK KEWAJIBAN JK TOTAL KEWAJIBAN &


NO NAMA UNIT BADAN LAINNYA ASET LANCAR INVESTASI ASET TETAP ASET LAINNYA TOTAL ASET TOTAL KEWAJIBAN TOTAL EKUITAS SUMBER DATA BA KET
PENDEK PANJANG EKUITAS DANA
1 2 3 4 5 6 7=(3+4+5+6) 8 9 10=(8+9) 11 12=(10+11) 10 14
1 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 92.071.537 - 3.329.304 - 95.400.841 1.863.940 - 1.863.940 93.536.901 95.400.841 T.A 2016 unaudited Bukan satker
2 Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 3.118 3.069.171 - 3.072.288 - - - 3.072.288 3.072.288 T.A 2016 unaudited Satker
Badan Pelaksana Pengembangan Kawasan Strategis dan
3 - - - - - - - - - T.A 2016 unaudited Belum aktif
Infrastruktur Selat Sunda
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air
4 339.440 1.590.739 13.745.758 15.675.936 - - - 15.675.936 15.675.936 T.A 2016 unaudited Satker
Minum (BPP-SPAM)
5 Badan Pengatur Hilir Migas (BPH MIGAS) 52.114.136 92.090.820 1.145.983 145.350.938 97.366.055 - 97.366.055 47.984.883 145.350.938 T.A 2016 unaudited Satker
6 Badan Pengelola Dana Abadi Umat (BP DAU) 1.524.083.296 1.471.308.703 - - 2.995.391.999 2.272.123 - 2.272.123 2.993.119.876 2.995.391.999 T.A 2016 unaudited Bukan satker
7 Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI (BPKN) 129.265 989.225 302.327 1.420.817 - - - 1.420.817 1.420.817 T.A 2016 unaudited Satker
Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan - PNS
8 3.733.842.320 7.621.163.099 4.266.489 1.360.557 11.360.632.464 4.148.852.323 - 4.148.852.323 7.211.731.496 11.360.632.464 T.A 2016 unaudited Bukan satker
(BAPERTARUM-PNS)
9 Badan Wakaf Indonesia (BWI) 309.980 423.000 806.942 4.776.373 6.316.295 702.442 4.046.983 4.749.425 1.566.870 6.316.295 T.A 2016 unaudited Bukan satker
10 Dewan Energi Nasional (DEN) 186.982 10.115.141 486.126 10.788.249 - - - 10.788.249 10.788.249 T.A 2016 unaudited Satker
11 Dewan Jaminan Sosial Nasional 387.579 1.228.781 - 1.616.360 380.475 - 380.475 1.235.885 1.616.360 T.A 2016 unaudited Satker
Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
12 - 133.133.842 - 133.133.842 - - - 133.133.842 133.133.842 T.A 2016 unaudited Satker
Batam/Bintan/Karimun
13 Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) - 742.804 - 742.804 - - - 742.804 742.804 T.A 2016 unaudited Satker
14 Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) 51.940 304.300 - 356.240 76.210 - 76.210 280.030 356.240 T.A 2016 unaudited Satker
15 Dewan Pers 299.600 - 1.786.503 195.832 2.281.935 254.222 - 254.222 2.027.713 2.281.935 T.A 2016 unaudited Satker
16 Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 690.546 2.351.774 479.753 3.522.073 7.106 - 7.106 3.514.967 3.522.073 T.A 2016 unaudited Satker
17 Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) 26.473 620.704 - 647.177 - - - 647.177 647.177 T.A 2016 unaudited Satker
18 Komisi Informasi Pusat (KIP) 81.389 1.039.864 341.467 1.462.720 157.781 - 157.781 1.304.939 1.462.720 T.A 2016 unaudited Satker
19 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 510.057 - 1.734.216 8.500 2.252.773 - - - 2.252.773 2.252.773 T.A 2016 unaudited Satker
20 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 79.454 - 1.039.358 428.875 1.547.687 - - - 1.547.687 1.547.687 T.A 2016 unaudited Satker
21 Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) 99.248 11.327.987 12.359.561 23.786.796 - - - 23.786.796 23.786.796 T.A 2016 unaudited Satker
22 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) 1.905 15.794 - 17.699 - - - 17.699 17.699 T.A 2016 unaudited Satker
23 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 3.841.366 60.878.828 918.224 65.638.418 3.137.017 - 3.137.017 62.501.400 65.638.418 T.A 2016 unaudited Satker
24 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) 99.620 143.558.235 259.693 143.917.549 - - - 143.917.549 143.917.549 T.A 2016 unaudited Satker
25 Lembaga Sensor Film (LSF) 476.306 28.791.196 236.196 29.503.697 193.300 - 193.300 29.310.397 29.503.697 T.A 2016 unaudited Satker
26 Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan (MDTK) - - - - - - - - - T.A 2016 unaudited Tidak aktif
27 Otorita Asahan 1.257.846.489 11.106.378 - 1.268.952.867 - - - 1.268.952.867 1.268.952.867 T.A 2016 unaudited Bukan satker
28 Sekretariat Pengadilan Pajak 738.669 12.070.149 - 12.808.817 22.019 - 22.019 12.786.798 12.808.817 T.A 2016 unaudited Satker
29 SKK MIGAS (Satker ) 5.333.260 22.478.954 37.110.018 64.922.233 - - - 64.922.233 64.922.233 T.A 2016 unaudited satker
30 SKK MIGAS (Bukan Satker ) 4.670.949 12.847.394.960 - 12.852.065.908 6.888 13.943.333.766 13.943.340.655 (1.091.274.746) 12.852.065.908 T.A 2016 unaudited Bukan satker
31 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (bukan satker) 5.457.541.357 535.784.719 552.124.128 6.545.450.204 1.185.417.509 1.028.593.020 2.214.010.529 4.331.439.675 6.545.450.204 T.A 2016 unaudited Bukan Satker
32 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (satker) 9.405.684 201.340.845 43.049.280 253.795.809 - - - 253.795.809 253.795.809 T.A 2016 unaudited Satker
Yayasan Harapan Kita/ Badan Pengelola dan Pengembangan
33 42.265.284 75.846.614 1.644.821 119.756.719 12.228.664 19.571.735 31.800.399 87.956.319 119.756.719 T.A 2016 unaudited Bukan Satker
TMII
34 Yayasan Gedung Veteran RI "Graha Purna Yudha" 10.118.901 469.065 - 10.587.966 9.926 - 9.926 10.578.040 10.587.966 T.A 2016 unaudited Bukan Satker
TOTAL 12.197.646.148 9.092.894.802 14.211.303.700 670.973.470 36.172.818.120 5.452.948.000 14.995.545.505 20.448.493.505 15.724.275.970 36.172.818.120

L. 200
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN


SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun dalam rangka melaksanakan
amanat pasal 16 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan pasal 27 Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Di samping itu laporan ini juga disusun agar seluruh
pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara jelas dan transparan informasi terkait dengan pengelolaan Surat
Berharga Negara tahun 2016. Seluruh angka dan data yang digunakan dalam laporan ini meliputi realisasi selama satu
tahun anggaran yang dimulai 1 Januari 2016 dan berakhir 31 Desember 2016, kecuali secara jelas dinyatakan lain.

Dalam peta kebijakan fiskal, penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) termasuk dalam sumber pembiayaan
dan pengelolaan portofolio utang negara. Pemerintah pusat berwenang menerbitkan Surat Berharga Negara setelah
mendapat persetujuan DPR yang disahkan dalam kerangka APBN.

Tujuan penerbitan Surat Berharga Negara sebagaimana diatur dalam pasal 4 Undang-Undang nomor 24 tahun
2002 tentang Surat Utang Negara adalah untuk:

a. Membiayai defisit APBN;

b. Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara arus kas penerimaan dan pengeluaran dari
Rekening Kas Negara dalam satu tahun anggaran (cash-mismatch);

c. Mengelola portofolio utang Negara.

Adapun manfaat penerbitan SBN adalah sebagai berikut:

a. Sebagai Instrumen Fiskal

Penerbitan SBN diharapkan dapat menggali potensi sumber pembiayaan APBN yang lebih besar dari investor pasar
modal.

b. Sebagai Instrumen Investasi

SBN menyediakan alternatif investasi yang relatif bebas risiko gagal bayar dan memberikan peluang bagi investor
dan pelaku pasar untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi.

c. Sebagai Instrumen Pasar Keuangan

Surat Berharga Negara dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan dan dapat dijadikan acuan (benchmark) bagi
penentuan nilai instrumen pasar keuangan lainnya.

201
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Surat Berharga Negara (SBN) terdiri atas Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN). Pengertian Surat Utang Negara (SUN) menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara, adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang
dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

Sedangkan pengertian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat disebut Sukuk Negara menurut
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, adalah surat berharga negara yang
diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata
uang rupiah maupun valuta asing.

Secara umum, SUN dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Surat Perbendaharaan Negara (Treasury Bills) dan
Obligasi Negara (Treasury Bonds). Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN yang berjangka waktu sampai
dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Sedangkan Obligasi Negara (ON) adalah SUN yang
berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon dan/atau pembayaran bunga secara diskonto.

Menurut denominasi mata uangnya, ON yang telah diterbitkan Pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, yaitu ON berdenominasi Rupiah dan ON berdenominasi valuta asing. Menurut jenis tingkat bunganya, ON
dapat dikelompokkan ke dalam ON dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan ON dengan tingkat bunga mengambang
(floating rate).

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, SUN diterbitkan dalam bentuk warkat maupun tanpa
warkat (scriptless). SUN dengan warkat adalah surat berharga yang kepemilikannya berupa sertifikat baik atas nama
maupun atas unjuk. Sertifikat atas nama adalah sertifikat yang nama pemiliknya tercantum di lembar sertifikat
tersebut, sedangkan sertifikat atas unjuk adalah sertifikat yang tidak mencantumkan nama dan pelaku pasar untuk
melakukan diversifikasi pemilik sehingga setiap orang yang menguasainya portofolionya guna memperkecil risiko
investasi adalah pemilik yang sah. Surat Utang Negara tanpa warkat (scriptless) adalah surat berharga yang
kepemilikannya dicatat secara elektronis (book entry system). Dalam hal SUN tanpa warkat maka bukti kepemilikan
yang otentik dan sah adalah pencatatan kepemilikan secara elektronis. Cara pencatatan secara elektronis
dimaksudkan agar pengadministrasian data kepemilikan(registry)dan penyelesaian transaksi perdagangan SUN di pasar
sekunder dapat diselenggarakan secara efisien, cepat, aman, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN) menyatakan
bahwa SUN dapat diterbitkan dalam bentuk yang dapat diperdagangkan (tradable) atau bentuk yang tidak dapat
diperdagangkan (non-tradable). Surat Utang Negara yang dapat diperdagangkan pertama kali diperdagangkan oleh
Pemerintah di pasar primer/pasar perdana. Perdagangan SUN selanjutnya ada di pasar sekunder baik di dalam maupun
di luar negeri. Perdagangan dapat dilakukan melalui bursa dan atau di luar bursa (over the counter/ OTC). SUN yang
tidak diperdagangkan adalah SUN yang tidak diperjualbelikan di Pasar Sekunder dan biasanya diterbitkan secara

202
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

khusus untuk pemodal institusi tertentu, baik domestik maupun asing, yang berminat untuk memiliki SUN sesuai
dengan kebutuhan spesifik dari portofolio investasinya.

SBSN adalah SBN yang berbasis syariah. Pemerintah mulai menerbitkannya pada tahun 2008 dengan
denominasi rupiah yakni setelah disahkannya UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN. Berdasarkan metode penerbitan,
SBSN tidak berbeda dengan SBN konvensional yaitu SUN. Yang membedakannya dengan SUN adalah SBSN bukan
surat pernyataan utang sehingga dalam penerbitannya dibutuhkan underlying transaction dan underlying asset sebagai
obyek transaksi. Adapun tujuan penerbitan SBSN adalah untuk membiayai APBN termasuk membiayai proyek-proyek
pembangunan pemerintah seperti proyek infrastruktur dalam sektor energi, telekomunikasi, perhubungan, pertanian,
industri manufaktur, dan perumahan rakyat.

Penerbitan SBSN dilakukan melalui SPV (Special Purpose Vehicle) sebagai penerbit. Yang bertindak sebagai
SPV adalah Perusahaan Penerbit SBSN (PP SBSN), yang berbadan hukum. PP SBSN didirikan berdasarkan Undang-
Undang SBSN untuk penerbitan SBSN. Ketentuan pendirian dan pengelolaan PP SBSN diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) nomor 56 tahun 2008 tentang Perusahaan Penerbit SBSN.

Adapun struktur Surat Berharga Negara secara umum pada tahun 2016 dapat digambarkan pada gambar 1.

Gambar 1. Struktur Surat Berharga Negara

Surat Berharga Negara

Surat Utang Negara Surat Berharga Syariah Negara

Dapat Tidak Dapat Dapat Tidak Dapat


Diperdagang Diperdagangkan Diperdagangkan Diperdagangkan

1. Zero Coupon 1. Fixed Coupon 1. Zero Coupon (SPN- 1. Fixed Coupon


(SPN) (Surat Utang, SRBI, S) (SDHI)
2. Fixed Coupon SBR) 2. Fixed Coupon
(Rupiah, USD, Yen, (Rupiah, USD, PBS)
Euro)
3. Variable
Coupon

203
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

II. STRATEGI PEMBIAYAAN TAHUN 2016

Kebijakan umum yang digunakan dalam penyusunan strategi pembiayaan tahunan sebagai berikut1:

1. Mengendalikan rasio utang terhadap PDB pada level yang aman dengan mempertimbangkan kemampuan
membayar kembali;

2. Mengoptimalkan penerbitan SBN di pasar domestik untuk memenuhi pembiayaan APBN, sedangkan
penerbitan SBN valas dilakukan sebagai komplementer;

3. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pembiayaan dan melakukan
pendalaman pasar SBN domestik;

4. Melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif antara lain melalui buyback dan debt switch untuk
meningkatkan likuiditas dan stabilitas pasar serta implementasi Asset Liabilitiy Management (ALM) dalam
upaya untuk menjaga keseimbangan makro;

5. Mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif antara lain melalui pengadaan pinjaman kegiatan
dan penerbitan sukuk yang berbasis proyek dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pendanaan
pembangunan dalam jangka menengah;

6. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri untuk mendukung pembiayaan
belanja modal APBN dan pemanfaatan fasilitas pinjaman sebagai alternatif instrumen pembiayaan;

7. Memperkuat fungsi Investor Relation Unit, antara lain melalui diseminasi informasi secara proaktif, respon
yang cepat dan efektif, dan komunikasi yang efektif dengan investor dan stakeholder lainnya.

III. KEBUTUHAN PEMBIAYAAN

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan APBNP tahun 2016 sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun
2016 yang dijabarkan terakhir dalam keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Nomor
40/PR/2016, kebutuhan penerbitan/pengadaan utang neto sebesar Rp407.792,6 milliar dan setelah memperhitungkan
jatuh tempo utang, SPN cash management dan rencana cash buy back tahun 2016 sebesar Rp315.633,1 miliar, serta
penerusan pinjaman sebesar Rp5.600,3 miliar, maka kebutuhan penerbitan/pengadaan utang bruto tahun 2016
direncanakan sebesar Rp729.025,9 miliar. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi melalui (a) penerbitan/penarikan utang
tunai sebesar Rp676.066,4 miliar yang terdiri dari penerbitan SBN sebesar Rp640.744,1 miliar dan pinjaman program
sebesar Rp35.322,4miliar, (b) pembiayaan kegiatan/proyek sebesar Rp52.959,5 miliar yang terdiri dari pinjaman luar
negeri sebesar Rp35.696,8miliar, pinjaman dalam negeri sebesar Rp3.585,6 miliar dan penerbitan SBSN sebesar

1
Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko Nomor 40 /PR/2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko Nomor 73/PR/2015 Tentang Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang Tahun 2016

204
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Rp13.677,2 miliar. Pembiayaan tunai bersumber dari penerbitan SBN yang mengutamakan penerbitan melalui lelang
dan pengadaan pinjaman program/tunai yang bersumber dari mitra pembangunan (development partners) multilateral
dan bilateral.

Kebutuhan APBN atas pengelolaan Surat Berharga Negara (SBN) ditetapkan dalam dua pos yaitu pos Bunga
Utang SBN dan Kewajiban Biaya Lain (SUN dan SBSN) serta Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri yang menjadi fungsi
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Utang (999.01).

A. Bunga Utang Surat Berharga Negara

Berdasarkan APBN-P TA 2016, total pagu Bunga dan Biaya Utang SBN ditetapkan sebesar
Rp171.599.109.000.000,- sementara realisasi pembayaran bunga dan biaya SBN adalah sebesar
Rp167.348.144.241.112,- atau sebesar 97.52%.

B. Surat Berharga Negara Neto

Pengertian Surat Berharga Neto berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2015 adalah selisih antara
jumlah penerbitan dan pembayaran pokok jatuh tempo dan pembelian kembali. Penerbitan SBN tidak hanya dalam
mata uang rupiah di pasar domestik, tetapi juga mencakup penerbitan SBN dalam valuta asing di pasar internasional,
baik SBN konvensional maupun SBSN (sukuk).

Mengingat target pembiayaan SBN dalam APBN ditetapkan dalam bentuk penerbitan SBN Neto, maka
Pemerintah memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah penerbitan SBN dan jumlah pembelian kembali. Untuk tahun
2016, dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2016
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2016, target SBN neto adalah sebesar Rp407.885.500.000.000,- disebabkan adanya kebijakan
pelebaran defisit, realisasi SBN neto tahun 2016 adalah sebesar Rp407.259.356.418.288-. Adapun rincian SBN neto
disajikan pada tabel 1.

Realisasi SBN neto tahun 2016 memperhitungkan penerimaan dan pembayaran bunga utang diterima di muka
sebesar minus Rp72.960.880.000,- dengan rincian penerimaan sebesar Rp1.960.970.313.000,- dan pembayaran
sebesar Rp2.033.931.193.000,-. Perhitungan ini sebagai konsekuensi dari kode akun penerimaan dan pembayaran
bunga utang diterima di muka yang dikelompokkan dalam kelompok akun pembiayaan (kelompok akun 71 dan 72).

Penerbitan SBN tahun 2016 terdiri atas penerbitan SBN domestik maupun valas, baik SUN maupun SBSN.
Penerbitan SBN tahun 2016 adalah sebesar Rp660.799.262.147.460,- dengan rincian penerbitan SBN domestik
sebesar Rp518.353.042.147.460,- dan penerbitan SBN valas adalah sebesar USD6.200.000.000,- dan
EUR3.000.000.000,- serta JPY100.000.000.000 atau setara dengan Rp142.446.220.000.000,-

205
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Selain penerbitan SBN tahun 2016, terdapat penerbitan domestik dan valas yang diperuntukkan untuk
pembiayaan di tahun 2017 (prefunding) USD3.500.000.000,-, sehingga atas penerbitan tersebut tidak dicatat sebagai
penerimaan pembiayaan di tahun 2016. Adapun selama tahun 2016 Transaksi Debt switching SBN tercatat sebesar
Rp472.000.000.000,-.

Pelunasan SBN tahun 2016 adalah sebesar Rp253.539.905.729.172,- dengan rincian pelunasan SBN
domestik Rp241.042.505.729.172,- dan pelunasan SBN valas Rp12.497.400.000.000,-.

Tabel 1. SBN Neto tahun 2016

NO AKUN URAIAN TOTAL

Penerimaan
1 711411 Penerimaan Penerbitan/Penjualan Surat Perbendaharaan Negara 57.666.713.000.000
2 711421 Penerimaan Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara Dalam Negeri 305.721.724.000.000
3 711422 Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara Dalam Negeri 6.512.482.834.460
4 711441 Penerimaan Penerbitan/Penjulan SBSN - Jangka Panjang 113.293.922.100.000
5 711442 Penerimaan Imbalan dibayar di muka SBSN - Jangka Panjang 1.960.970.313.000
6 711451 Penerimaan Penerbitan/Penjualan SPN Syariah 19.520.030.000.000
7 711461 Penerimaan SBSN dalam rangka pembiayaan proyek melalui SBSN 13.677.199.900.000
8 711611 Penerimaan Penerbitan/Penjualan Obligasi Negara - Valas 109.038.720.000.000
9 711612 Penerimaan Utang Bunga Obligasi Negara - Valas -
10 711641 Penerimaan Penerbitan SBSN-Valas 33.407.500.000.000
11 711642 Penerimaan Imbalan Dibayar di muka SBSN-Valas -
Total Penerimaan 660.799.262.147.460
Pengeluaran
1 721311 Pengeluaran Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara 82.010.832.000.000
2 721321 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Dalam Negeri 87.446.270.191.712
3 721322 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Dalam Negeri melalui Pembelian 972.000.000.000
4 721324 Pembayaran Utang Bunga Obligasi Negara Dalam Negeri 7.061.424.344.460
5 721341 Pengeluaran pelunasan SBSN-jk Panjang 35.598.875.000.000
6 721343 Pembayaran Imbalan dibayar di muka SBSN - Jangka Panjang 2.033.931.193.000
7 721351 Pengeluaran Pelunasan SPN-S 25.919.173.000.000
8 721511 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Negara Valas 12.497.400.000.000
9 721512 Pengeluaran Pelunasan Obligasi Valas melalui Pembelian Kembal -
10 721513 Pembayaran utang bunga Obligasi Valas -
11 721541 Pengeluaran pelunasan SBSN valas Jangka panjang -
Total Pengeluaran 253.539.905.729.172

SBN Neto 407.259.356.418.288

206
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

IV. PENGELOLAAN PORTOFOLIO SUN TAHUN 2016

Target SBN Netto 2016 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko
Nomor 40/PR/2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko
Nomor 73/PR/2015 Tentang Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang Tahun 2016 adalah sebesar
Rp407.885.500.000.000,- disebabkan adanya kebijakan pelebaran defisit. Jumlah nominal tersebut merupakan target
neto yaitu jumlah penerbitan SUN setelah dikurangi dengan jumlah SUN yang jatuh tempo maupun dibeli kembali oleh
Pemerintah sebelum jatuh tempo (buyback).

A. Penerbitan/Penjualandan PelunasanObligasi Negara dalam Rupiah

Obligasi Negara (ON) dalam denominasi Rupiah yang diterbitkan pada tahun 2016 dilelang sebanyak 29 kali,
yang dilakukan sejak bulan Januari sampai Desember 2016.

Penerbitan ON dalam denominasi Rupiah mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain: (i) struktur jatuh
tempo utang yang sudah ada, (ii) pengembangan pasar sekunder SUN, dan (iii) cost of borrowing.

Penerbitan ON secara reguler dilakukan dengan cara lelang di pasar perdana. Pada setiap penerbitan di tahun
2016, jumlah penawaran yang dimenangkan lebih rendah dari jumlah penawaran yang masuk. Total nilai nominal ON
dalam denominasi Rupiah yang diterbitkan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.305.721.724.000.000,- dengan
rincian:

a. ON dengan tingkat bunga tetap (Fixed Rate) adalah sebesar Rp.301.802.719.000.000,-;

b. ON ritel yang terdiri dari penerbitan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) dan Saving Bond Ritel (SBR) dengan
tingkat bunga tetap (Fixed Rate) adalah sebesar Rp.23.610.460.000.000,-.

Penjualan ON Ritel yang dilakukan sebanyak 2 kali penerbitan, yaitu seri ORI 013 dan SBR002, merupakan
salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memperluas basis investor SUN dan diterbitkan dengan
metode bookbuilding melalui Agen Penjual yang diseleksi oleh Panitia Seleksi. Bookbuilding adalah salah satu metode
penerbitan surat berharga, yaitu investor akan menyampaikan penawaran pembelian atas suatu surat berharga,
biasanya berupa jumlah dan harga (yield) penawaran pembelian, dan dicatat dalam book order oleh investment bank
yang bertindak sebagai bookrunner.

Pelunasan Obligasi Negara Rupiah yang jatuh tempo pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp87.446.270.191.712,- yang terdiri dari:

a. ON bunga tetap (Fixed Rate) sebesar Rp22.086.010.000.000,-;

b. ON Ritel yang terdiri dari pelunasan ORI sebesar Rp22.596.140.000.000,-;

c. Surat Utang seri SU dan SRBI sebesar Rp25.095.315.191.712,-;

207
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

d. ON bunga variable (Variable Rate) sebesar Rp17.668.805.000.000,-.

B. Penerbitandan Pelunasan Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

SPN adalah Surat Utang Negara yang jangka waktu jatuh temponya sampai dengan 12 bulan. Pada tahun
2016, Pemerintah menerbitkan 37 seri SPN, dengan total penerbitan SPN mencapai Rp57.666.713.000.000,- dengan
rincian sebagaimana dalam tabel 2.

SPN yang merupakan utang jangka pendek diterbitkan tanpa kupon. Pada saat penerbitan akan terdapat
diskonto, yaitu selisih nilai penjualan dengan nilai nominal, yang akan diamortisasi sampai dengan jatuh tempo seri
SPN tersebut.

208
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tabel 2. Seri SPN yang diterbitkan tahun 2016

No. Seri Tgl Penerbitan Jatuh Tempo Kupon Face Value


1 SPN12160401 07-Jan-16 01-Apr-16 - 1,000,000,000,000
2 SPN12170106 07-Jan-16 06-Jan-17 - 1,750,000,000,000
3 SPN12170106 21-Jan-16 01-Apr-16 - 2,250,000,000,000
4 SPN03160503 04-Feb-16 03-May-16 - 1,000,000,000,000
5 SPN12170203 04-Feb-16 03-Feb-17 - 2,000,000,000,000
6 SPN12170203 18-Feb-16 03-Feb-17 - 2,000,000,000,000
7 SPN03160602 03-Mar-16 02-Jun-16 - 2,000,000,000,000
8 SPN12170302 03-Mar-16 02-Mar-17 - 2,000,000,000,000
9 SPNNT20160610 11-Mar-16 10-Jun-16 - 1,054,132,000,000
10 SPN12170302 17-Mar-16 02-Mar-17 - 1,500,000,000,000
11 SPN12170302 31-Mar-16 02-Mar-17 - 1,900,000,000,000
12 SPNNTD20160701 08-Apr-16 01-Jul-16 - 360,814,000,000
13 SPN03160713 14-Apr-16 13-Jul-16 - 2,000,000,000,000
14 SPN12170413 14-Apr-16 13-Apr-17 - 2,000,000,000,000
15 SPN12170106 28-Apr-16 06-Jan-17 - 3,000,000,000,000
16 SPN03160811 12-May-16 11-Aug-16 - 1,000,000,000,000
17 SPN12170511 12-May-16 11-May-17 - 1,600,000,000,000
18 SPN12170203 26-May-16 03-Feb-17 - 890,000,000,000
19 SPN03160908 09-Jun-16 08-Sep-16 - 2,000,000,000,000
20 SPN12170608 09-Jun-16 08-Jun-17 - 1,250,000,000,000
21 SPN12170302 23-Jun-16 02-Mar-17 - 950,000,000,000
22 SPNNTD20160930 01-Jul-16 30-Sep-16 - 211,767,000,000
23 SPN03161020 21-Jul-16 20-Oct-16 - 2,000,000,000,000
24 SPN12170720 21-Jul-16 20-Jul-17 - 2,000,000,000,000
25 SPN03161104 04-Aug-16 04-Nov-16 - 2,000,000,000,000
26 SPN12170804 04-Aug-16 04-Aug-16 - 1,250,000,000,000
27 SPN12170511 19-Aug-16 11-May-17 - 2,000,000,000,000
28 SPN12161202 01-Sep-16 02-Dec-16 - 2,000,000,000,000
29 SPN12170914 15-Sep-16 14-Sep-17 - 1,500,000,000,000
30 SPN12170608 29-Sep-16 08-Jun-17 - 1,350,000,000,000
31 SPN03170112 13-Oct-16 12-Jan-17 - 1,000,000,000,000
32 SPN12171012 13-Oct-16 12-Oct-17 - 900,000,000,000
33 SPN12170804 27-Oct-16 04-Aug-17 - 1,900,000,000,000
34 SPN03170209 10-Nov-16 09-Feb-17 - 2,000,000,000,000
35 SPN12171109 10-Nov-16 09-Nov-17 - 1,250,000,000,000
36 SPN03170307 08-Dec-16 07-Mar-17 - 2,000,000,000,000
37 SPN12171207 08-Dec-16 07-Dec-17 - 800,000,000,000
TOTAL 57,666,713,000,000.00

SPN yang merupakan utang jangka pendek diterbitkan tanpa kupon. Pada saat penerbitan akan terdapat
diskonto, yaitu selisih nilai penjualan dengan nilai nominal, yang akan diamortisasi sampai dengan jatuh tempo seri
SPN tersebut.

Pelunasan SPN selama tahun 2016 adalah sebesar Rp82.010.832.000.000,- dengan rincian sebagaimana
disajkan dalam tabel 3.

Tabel 3. Daftar Pelunasan SPN Tahun 2016

209
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

NO Seri Tanggal Valuta Jumlah

1 SPN03160115 14-Jan-16 650,000,000,000.00


2 SPN03160211 10-Feb-16 800,000,000,000.00
3 SPN03160503 02-May-16 1,000,000,000,000.00
4 SPN03160602 01-Jun-16 2,000,000,000,000.00
5 SPN03160713 12-Jul-16 2,000,000,000,000.00
6 SPN03160811 10-Aug-16 1,000,000,000,000.00
7 SPN03160908 07-Sep-16 2,000,000,000,000.00
8 SPN03161020 19-Oct-16 2,000,000,000,000.00
9 SPN03161104 03-Nov-16 2,000,000,000,000.00
10 SPN12160107 06-Jan-16 1,750,000,000,000.00
11 SPN12160107 06-Jan-16 3,000,000,000,000.00
12 SPN12160107 06-Jan-16 4,000,000,000,000.00
13 SPN12160204 03-Feb-16 1,450,000,000,000.00
14 SPN12160204 03-Feb-16 2,000,000,000,000.00
15 SPN12160204 03-Feb-16 2,000,000,000,000.00
16 SPN12160304 03-Mar-16 1,850,000,000,000.00
17 SPN12160304 03-Mar-16 3,000,000,000,000.00
18 SPN12160304 03-Mar-16 1,000,000,000,000.00
19 SPN12160304 03-Mar-16 2,000,000,000,000.00
20 SPN12160401 31-Mar-16 2,000,000,000,000.00
21 SPN12160401 31-Mar-16 1,000,000,000,000.00
22 SPN12160401 31-Mar-16 1,900,000,000,000.00
23 SPN12160512 11-May-16 600,000,000,000.00
24 SPN12160512 11-May-16 2,000,000,000,000.00
25 SPN12160610 09-Jun-16 900,000,000,000.00
26 SPN12160610 09-Jun-16 1,450,000,000,000.00
27 SPN12160708 01-Jul-16 900,000,000,000.00
28 SPN12160708 01-Jul-16 2,000,000,000,000.00
29 SPN12160708 01-Jul-16 550,000,000,000.00
30 SPN12160805 04-Aug-16 1,000,000,000,000.00
31 SPN12160805 04-Aug-16 1,500,000,000,000.00
32 SPN12160902 01-Sep-16 1,500,000,000,000.00
33 SPN12161015 14-Oct-16 1,300,000,000,000.00
34 SPN12161111 10-Nov-16 950,000,000,000.00
35 SPN12161202 01-Dec-16 2,000,000,000,000.00
36 SPN12161202 01-Dec-16 900,000,000,000.00
37 SPNNT20160129 28-Jan-16 1,500,000,000,000.00
38 SPNNT20160223 22-Feb-16 10,168,286,000,000.00
39 SPNNT20160229 26-Feb-16 3,000,000,000,000.00
40 SPNNT20160229 26-Feb-16 2,500,000,000,000.00
41 SPNNT20160229 26-Feb-16 3,250,000,000,000.00
42 SPNNT20160401 31-Mar-16 1,357,918,000,000.00
43 SPNNT20160610 09-Jun-16 1,054,132,000,000.00
44 SPNNT20160902 01-Sep-16 657,915,000,000.00
45 SPNNTD20160701 30-Jun-16 360,814,000,000.00
46 SPNNTD20160930 29-Sep-16 211,767,000,000.00
Jumlah 82,010,832,000,000.00

C. Penerbitan dan Pelunasan SUN dalam Valuta Asing

Total penerbitan SUN Valas adalah sebesar USD6.200.000.000,- dan EUR3.000.000.000,- serta
JPY100.000.000.000 atau setara dengan Rp142.446.220.000.000,-, yang terdiri atas:

a. International Bonds sebesar USD6.000.000.000,- dan EUR3.000.000.000,- serta JPY100.000.000.000,-.

b. SUN domestik valas sebesar USD200.000.000,-.

Data penerbitan SUN dalam valuta asing pada tahun 2016, disajikan dalam tabel 4.

210
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tabel 4.Realisasi Penerbitan SUN Valas 1 Januari s.d. 31 Desember 2016

Tanggal 
Tanggal 
Jatuh   Serie   Currency   Amount 
Penerbitan
Tempo
12/8/2015 1/8/2026 RI0126 USD     2,250,000,000.00
12/8/2015 1/8/2046 RI0146 USD     1,250,000,000.00
3/29/2016 3/29/2021 SNI21 USD         750,000,000.00
3/29/2016 3/29/2026 SNI26 USD     1,750,000,000.00
6/14/2016 6/14/2023 RIEUR0623 EUR     1,500,000,000.00
6/14/2016 6/14/2028 RIEUR0628 EUR     1,500,000,000.00
6/21/2016 6/21/2019 RIJPY0619 JPY   62,000,000,000.00
6/21/2016 6/21/2021 RIJPY0621 JPY   38,000,000,000.00
6/24/2016 6/24/2026 USDFR0002 USD         200,000,000.00

Catatan: Seri RI0126 dan RI0146 diterbitkan dalam rangka prefunding pembiayaan TA 2016

D. Pelaksanaan Debt Switching/Buyback

Dalam rangka mengurangi risiko pelunasan pokok SUN, Pemerintah berupaya untuk menata ulang struktur
jatuh tempo SUN melalui debt switching, yaitu dengan membeli seri-seri ON jangka pendek dan menengah serta
menukarkannya dengan Obligasi Negara yang mempunyai jatuh tempo jangka menengah dan panjang. Kondisi ini juga
memberikan keleluasaan bagi Pemerintah untuk menerbitkan instrumen SUN jangka pendek, baik berupa Obligasi
Negara Ritel maupun Surat Perbendaharaan Negara.

Total pelaksanaan debt switching pada tahun 2016 adalah sebanyak 1 kali dengan jumlah nominal SUN yang
ditukar sebesar Rp472.000.000.000 sebagaimana disajikan dalam tabel 5.

Tabel 5. Realisasi pelaksanaan Debtswitching tahun 2016

No. Tanggal Debtswitch Penawaran Dimenangkan

1 20-Apr-16 2.049.000.000.000 472.000.000.000

TOTAL 2016 2.049.000.000.000 472.000.000.000

Rincian pelaksanaan debt switching pada tahun 2015 disajikan dalam tabel 6 sebagai berikut.

Tabel 6. Rincian realisasi pelaksanaan Debtswitching tahun 2016 (dalam juta rupiah)

211
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Di samping debtswitching, Pemerintah juga melakukan kegiatan cash buyback yang merupakan salah satu
strategi pengelolaan portofolio SUN dengan cara melaksanakan pembelian ON yang belum jatuh tempo di pasar
sekunder. ON yang telah dibeli tersebut kemudian dinyatakan lunas atau jatuh tempo, sehingga mengurangi total
outstanding SUN.

Pada tahun 2016 telah dilakukan transaksi langsung (direct payment) cash buyback SUN melalui dealing
room DJPPR sebanyak 1 kali dengan jumlah yang telah dibeli pemerintah sebanyak Rp500.000.000.000,-. Rincian
pelaksanaan buyback disajikan pada tabel 7.

Tabel 7. Transaksi Buyback tahun 2016

No. Date Series Jatuh Tempo Volume Nominal


1 15-Nov-16 FR0038 15-Aug-18 251.700 251.700.000.000
FR0048 15-Sep-18 248.300 248.300.000.000
Total 500.000 500.000.000.000

V. PENGELOLAAN PORTOFOLIO SBSN TAHUN 2016

Dalam rangka perluasan basis investor, diversifikasi sumber pembiayaan, dan pengembangan pasar keuangan
dalam negeri. Pemerintah telah menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah atau dikenal secara
internasional dengan istilah sukuk. Instrumen keuangan ini pada prinsipnya sama seperti surat berharga konvensional,
dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga,
adanya suatu transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset yang menjadi dasar
penerbitan sukuk, serta adanya aqad atau perjanjian antara para pihak berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Untuk keperluan penerbitan surat berharga berdasarkan prinsip syariah, perlu adanya pengaturan secara
khusus, baik yang menyangkut instrumen maupun perangkat yang diperlukan. Hal tersebut, juga dengan
mempertimbangkan adanya kendala-kendala yang dihadapi dari sisi legal dalam hal Pemerintah akan menerbitkan surat

212
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

berharga berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan basis hukum yang ada di Indonesia pada saat ini. Oleh
karena itu, Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) menjadi
landasan legal pengelolaan SBSN. Secara garis besar UU tersebut mengatur hal-hal sebagai berikut:

a. Transparansi pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dalam kerangka kebijakan fiskal dan kebijakan
pengembangan pasar Surat Berharga Syariah Negara dengan mengatur lebih lanjut tujuan penerbitannya dan jenis-
jenis akad atau perjanjian yang digunakan.

b. Kewenangan Pemerintah untuk menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara, baik dilakukan secara langsung oleh
Pemerintah yang didelegasikan kepada Menteri, ataupun dilaksanakan melalui Perusahaan Penerbit.

c. Kewenangan Pemerintah untuk menggunakan Barang Milik Negara sebagai dasar penerbitan Surat Berharga
Syariah Negara (underlying asset).

d. Kewenangan Wali Amanat untuk bertindak mewakili kepentingan Pemegang Surat Berharga Syariah Negara;

e. Kewenangan Pemerintah untuk membayar semua kewajiban yang timbul dari penerbitan Surat Berharga Syariah
Negara, baik yang diterbitkan secara langsung oleh Pemerintah maupun melalui Perusahaan Penerbit, secara
penuh dan tepat waktu sampai berakhirnya kewajiban tersebut.

f. Landasan hukum bagi pengaturan lebih lanjut atas tata cara dan mekanisme penerbitan Surat Berharga Syariah
Negara di pasar perdana maupun perdagangan Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder agar pemodal
memperoleh kepastian untuk memiliki dan memperdagangkan Surat Berharga Syariah Negara secara mudah dan
aman.

Sesuai dengan UU Nomor 19 Tahun 2008, tujuan penerbitan SBSN adalah untuk membiayai APBN termasuk
membiayai proyek. Pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan SBSN pada Agustus 2008 melalui metode
bookbuilding di pasar perdana dalam negeri.

SBSN berbasis proyek selain sebagai instrumen pembiayaan APBN juga sekaligus berfungsi mendukung
percepatan pembangunan proyek infrastruktur dan pengembangan pasar keuangan syariah di dalam negeri. Manfaat
dari penerbitan SBSN berbasis proyek antara lain adalah untuk mendiversifikasi sumber pembiayaan, mendukung
percepatan pembangunan proyek infrastruktur, mendukung pengembangan pasar keuangan, khususnya pasar
keuangan syariah, mendorong peningkatan pelayanan umum, pemberdayaan industri dalam negeri serta meningkatkan
transparansi pelaksanaan kegiatan oleh K/L karena perkembangan pelaksanaan proyek akan dipantau oleh investor
dan publik. Penerbitan SBSN seri PBS tersebut dilakukan dengan mekanisme sistem lelang yang ada di Bank
Indonesia.

213
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Total jumlah penerbitan SBSN yang telah diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2016 adalah sebesar
Rp.179.898.652.000.000,- yang terdiri dari 5 jenis instrumen yakni SR, PBS, SPN-S, SDHI dan SNI, dengan rincian
sebagaimana tersaji pada tabel.8.

Tabel 8. Daftar Penerbitan SBSN tahun 2016 (dalam juta Rupiah)

VI. STRUKTUR PORTOFOLIO SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2016

I. Surat Berharga Negara Berdenominasi Rupiah

Surat Berharga Negara berdenominasi Rupiah dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yaitu:

a. Obligasi berbunga tetap (fixed rate bonds – FR)

Obligasi jenis ini memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik.
Kupon obligasi berbunga tetap seri FR (Fixed Rate) dibayarkan setiap enam bulan sekali (semi-annually). Obligasi jenis FR
dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.

Berdasarkan posisi akhir tahun 2016, terdapat 40 seri FR dengan tingkat kupon berkisar antara 5,25% sampai
dengan 11,75% dengan masa jatuh tempo berkisar antara tahun 2017 sampai dengan tahun 2044. Adapun data
outstanding ON seri Fixed Rate pada 31 Desember 2016 disajikan dalam tabel 9 berikut.

214
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tabel 9. Outstanding SBN seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2016

No Series Maturity Date Coupon Outstanding

1 FR0028 15-Jul-2017 10.00000% IDR 12,706,744,000,000


2 FR0031 15-Nov-2020 11.00000% IDR 17,890,000,000,000
3 FR0032 15-Jul-2018 15.00000% IDR 918,492,000,000
4 FR0034 15-Jun-2021 12.80000% IDR 16,286,400,000,000
5 FR0035 15-Jun-2022 12.90000% IDR 11,023,750,000,000
6 FR0036 15-Sep-2019 11.50000% IDR 9,422,500,000,000
7 FR0037 15-Sep-2026 12.00000% IDR 2,450,000,000,000
8 FR0038 15-Aug-2018 11.60000% IDR 3,086,162,000,000
9 FR0039 15-Aug-2023 11.75000% IDR 4,175,000,000,000
10 FR0040 15-Sep-2025 11.00000% IDR 26,002,090,000,000
11 FR0042 15-Jul-2027 10.25000% IDR 14,774,100,000,000
12 FR0043 15-Jul-2022 10.25000% IDR 14,417,000,000,000
13 FR0044 15-Sep-2024 10.00000% IDR 18,014,000,000,000
14 FR0045 15-May-2037 9.75000% IDR 9,626,304,000,000
15 FR0046 15-Jul-2023 9.50000% IDR 24,680,000,000,000
16 FR0047 15-Feb-2028 10.00000% IDR 20,385,000,000,000
17 FR0048 15-Sep-2018 9.00000% IDR 4,774,270,000,000
18 FR0050 15-Jul-2038 10.50000% IDR 15,661,000,000,000
19 FR0052 15-Aug-2030 10.50000% IDR 23,500,000,000,000
20 FR0053 15-Jul-2021 8.25000% IDR 100,027,793,000,000
21 FR0054 15-Jul-2031 9.50000% IDR 27,096,000,000,000
22 FR0056 15-Sep-2026 8.37500% IDR 121,414,000,000,000
23 FR0057 15-May-2041 9.50000% IDR 17,236,573,000,000
24 FR0058 15-Jun-2032 8.25000% IDR 42,798,000,000,000
25 FR0059 15-May-2027 7.00000% IDR 46,930,000,000,000
26 FR0060 15-Apr-2017 6.25000% IDR 9,784,000,000,000
27 FR0061 15-May-2022 7.00000% IDR 48,225,000,000,000
28 FR0062 15-Apr-2042 6.37500% IDR 13,392,000,000,000
29 FR0063 15-May-2023 5.62500% IDR 35,516,000,000,000
30 FR0064 15-May-2028 6.12500% IDR 29,895,000,000,000
31 FR0065 15-May-2033 6.62500% IDR 47,850,000,000,000
32 FR0066 15-May-2018 5.25000% IDR 17,811,000,000,000
33 FR0067 15-Feb-2044 8.75000% IDR 25,238,284,000,000
34 FR0068 15-Mar-2034 8.37500% IDR 92,400,000,000,000
35 FR0069 15-Apr-2019 7.87500% IDR 62,396,000,000,000
36 FR0070 15-Mar-2024 8.37500% IDR 132,939,421,000,000
37 FR0071 15-Mar-2029 9.00000% IDR 93,390,682,000,000
38 FR0072 15-May-2036 8.25000% IDR 57,010,000,000,000
39 FR0073 15-May-2031 8.75000% IDR 66,217,000,000,000
40 FR0074 15-Aug-2032 7.50000% IDR 1,750,000,000,000
Jumlah IDR 1,339,109,565,000,000

215
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Grafik 1. Data Outstanding ON Rupiah seri FR tgl 31 Desember 2016

Adapun struktur jatuh tempo ON Rupiah seri FR disajikan dalam grafik 2.

Grafik 2. Struktur Jatuh Tempo ON Rupiah seri FR

b. Obligasi Negara Ritel (ORI)

ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui Agen Penjual di pasar
perdana. ORI memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik. Kupon ORI
dibayarkan sebulan sekali (monthly). ORI dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar
sekunder.

Penerbitan ORI merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan Strategi Pengelolaan Utang Negara tahun
2010 – 2016 yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan nomor
380/KMK.08/2010. Di dalam dokumen strategi dimaksud ditetapkan bahwa pengembangan pasar sekunder SUN
dilakukan antara lain dengan melakukan diversifikasi instrumen SUN melalui SUN Ritel yang mana hal ini sejalan pula
dengan upaya memperluas basis investor.

Selain itu, penerbitan ORI juga dimaksudkan dalam rangka memberikan alternatif investasi yang cukup
menguntungkan dan aman bagi investor individu, serta memberikan unsur pendidikan bagi investor individu untuk
berinvestasi pada instrumen pasar modal seperti ORI. Selama ini investor individu umumnya menyimpan dananya pada
instrumen investasi berupa tabungan atau deposito yang merupakan instrumen pasar uang. Kehadiran ORI dapat
menjadi alternatif lahan investasi yang menjanjikan seperti instrumen investasi lainnya yang sudah ada seperti saham,
reksadana dan deposito.

216
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tahun 2016 pemerintah menerbitkan dua seri ORI baru yaitu ORI013 dengan tingkat kupon 6.60% yang
mampu menghimpun dana investor sebesar Rp19.691.455.000.000.- dan SBR002 dengan tingkat kupon 7.50% yang
mampu menghimpun dana investor sebesar Rp3.919.005.000.000.-sehingga posisi outstanding pada akhir 2016
menunjukkan ada empat seri ORI dengan jatuh tempo berkisar antara tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Rincian
outstanding ORI disajikan dalam tabel 10 berikut :

Tabel 10. Data Outstanding ORI per 31 Desember 2016


No Series First Issue Date Maturity Date Coupon Outstanding

1 ORI011 22-Oct-2014 15-Oct-2017 8.50000% IDR 21,215,910,000,000


2 ORI012 21-Oct-2015 15-Oct-2018 9.00000% IDR 27,438,755,000,000
3 ORI013 26-Oct-2016 15-Oct-2019 6.60000% IDR 19,691,455,000,000
4 SBR002 25-May-2016 20-May-2018 7.50000% IDR 3,919,005,000,000
Jumlah IDR 72,265,125,000,000

Grafik 3. Struktur Outstanding ORI per 31 Desember 2016

Data Outstanding  ORI
30,000,000,000,000

25,000,000,000,000

20,000,000,000,000

15,000,000,000,000

10,000,000,000,000

5,000,000,000,000

0
ORI011 ORI012 ORI013 SBR002

Adapun struktur jatuh tempo ORI disajikan dalam grafik 4 berikut.

Grafik 4. Struktur Jatuh Tempo ORI per 31 Desember 2016

Struktur Jatuh Tempo  ORI

SBR002

ORI013

ORI012

ORI011

Aug‐16 Mar‐17 Sep‐17 Apr‐18 Oct‐18 May‐19 Dec‐19 Jun‐20

c. Obligasi tanpa bunga (zero coupon – ZC)

Zero coupon adalah obligasi negara tanpa bunga yang dijual secara diskonto. Zero coupon dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. Pada tahun 2013 telah dilakukan

217
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

pelunasan ZC seri ZC0005 sehingga sejak akhir tahun 2013, sudah tidak terdapat lagi outstanding obligasi
ZC.

d. Obligasi berbunga mengambang (Variable Rate Bonds– VR)

Obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan tingkat
bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan. Obligasi jenis
VR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.

Tabel 11. Nilai dan Jatuh Tempo SBN seri Variable Rate (VR) per
31 Desember 2016

No Series Maturity Date Coupon Outstanding


1 VR0024 25-Feb-2017 5.77080% IDR 9,909,300,000,000
2 VR0025 25-Sep-2017 5.60306% IDR 3,209,300,000,000
3 VR0026 25-Jan-2018 5.69900% IDR 5,442,142,000,000
4 VR0027 25-Jul-2018 5.69900% IDR 5,442,142,000,000
5 VR0028 25-Aug-2018 5.77080% IDR 7,033,994,000,000
6 VR0029 25-Aug-2019 5.77080% IDR 12,212,320,000,000
7 VR0030 25-Dec-2019 5.60306% IDR 10,503,015,000,000
8 VR0031 25-Jul-2020 5.69900% IDR 25,322,354,000,000
Jumlah IDR 79,074,567,000,000

Grafik 5. Struktur Outstanding VR per 31 Desember 2016

Data Outstanding  ON Rupiah  Seri VR


30,000,000,000,000 

25,000,000,000,000 
20,000,000,000,000 

15,000,000,000,000 
10,000,000,000,000 

5,000,000,000,000 

Series1

Adapun struktur jatuh tempo ON seri VR disajikan dalam Grafik 5 berikut.

Grafik 6. Struktur Jatuh Tempo VR per 31 Desember 2016

218
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

e. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

SPN merupakan instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto SPN dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. Sampai akhir tahun 2016,
terdapat 15 seri SPN yang beredar dan akan jatuh tempo pada tahun 2017.

Tabel 12. Struktur Outstanding SPN per 31 Desember 2016


No Series M aturity Date Outs tanding
1 SPN03170112 12-Jan-2017 IDR 1,000,000,000,000
2 SPN03170209 09-Feb-2017 IDR 2,000,000,000,000
3 SPN03170307 07-Mar-2017 IDR 2,000,000,000,000
4 SPN12170106 06-Jan-2017 IDR 7,000,000,000,000
5 SPN12170203 03-Feb-2017 IDR 4,890,000,000,000
6 SPN12170302 02-Mar-2017 IDR 6,350,000,000,000
7 SPN12170413 13-Apr-2017 IDR 2,000,000,000,000
8 SPN12170511 11-May-2017 IDR 3,600,000,000,000
9 SPN12170608 08-Jun-2017 IDR 2,600,000,000,000
10 SPN12170720 20-Jul-2017 IDR 2,000,000,000,000
11 SPN12170804 04-Aug-2017 IDR 3,150,000,000,000
12 SPN12170914 14-Sep-2017 IDR 1,500,000,000,000
13 SPN12171012 12-Oct-2017 IDR 900,000,000,000
14 SPN12171109 09-Nov-2017 IDR 1,250,000,000,000
15 SPN12171207 07-Dec-2017 IDR 800,000,000,000
Juml a h IDR 41,040,000,000,000

Grafik 7. Struktur Outstanding SPN per 31 Desember 2016

Adapun struktur jatuh tempo ON seri VR disajikan dalam Grafik 7 berikut.

Grafik 8. Struktur Jatuh Tempo SPN per 31 Desember 2016

Struktur Jatuh Tempo SPN
SPN12171207
SPN12171109
SPN12171012
SPN12170914
SPN12170804
SPN12170720
SPN12170608
SPN12170511
SPN12170413
SPN12170302
SPN12170203
SPN12170106
SPN03170307
SPN03170209
SPN03170112

10‐May‐2016 18‐Aug‐2016 26‐Nov‐2016 06‐Mar‐2017 14‐Jun‐2017 22‐Sep‐2017 31‐Dec‐2017 10‐Apr‐2018

219
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

f. Surat Utang Pemerintah (SUP) kepada BI

Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia terdiri dari empat seri yaitu SU002, SU004, SU007 dan
Special Rate Bank Indonesia (SRBI01). Kupon SUP dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali.
Pembayaran cicilan pokok dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga. Data outstanding SUP disajikan
pada tabel 12 berikut.

Tabel 13. Struktur Outstanding Surat Utang Pemerintah per 31 Desember 2016

No Series Maturity Date Coupon Outstanding

1 SRBI01 (4) 01-Aug-2043 0.10000% IDR 105,284,520,520,568


2 SU002 (3) 01-Apr-2025 0.10000% IDR 14,460,595,473,133
3 SU004 (3) 01-Dec-2025 0.10000% IDR 39,781,876,958,175
4 SU007 (3) 01-Aug-2025 0.10000% IDR 38,019,916,589,571
Jumlah IDR 197,546,909,541,447

Grafik 9. Struktur Outstanding Surat Utang Pemerintah per 31 Desember 2016

Adapun struktur jatuh tempo Surat Utang Pemerintah disajikan dalam Grafik 9 berikut.
Grafik 10.Struktur Jatuh Tempo Surat Utang Pemerintah per 31 Desember 2016

g. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kupon Tetap (IFR)

Obligasi jenis ini adalah obligasi berbasis Syariah yang memiliki tingkat imbalan yang ditetapkan pada saat
penerbitan dan dibayarkan secara periodik. Imbalan/rate seri FR (Fixed Rate) dibayarkan setiap enam bulan
sekali (semi-annually). SBSN jenis IFR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar
sekunder.

220
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Pada akhir tahun 2016 terdapat 6 seri SBSN jenis IFR yang masih beredardengan masa jatuh tempo antara
tahun 2017 sampai dengan 2036 dengan tingkat imbalan antara 8.80% sampai dengan 11.95% yang
disajikan dalam tabel 13 berikut.

Tabel 14. Struktur Outstanding SBSN seri IFR per 31 Desember 2016

No Series Maturity Date Coupon Outstanding

1 IFR0002 15-Aug-2018 11.95000% IDR 1,985,000,000,000


2 IFR0005 15-Jan-2017 9.00000% IDR 1,171,000,000,000
3 IFR0006 15-Mar-2030 10.25000% IDR 2,175,000,000,000
4 IFR0007 15-Jan-2025 10.25000% IDR 1,547,000,000,000
5 IFR0008 15-Mar-2020 8.80000% IDR 252,000,000,000
6 IFR0010 15-Feb-2036 10.00000% IDR 4,110,000,000,000
IDR 11,240,000,000,000

Grafik 11. Struktur Outstanding SBSN seri IFR per 31 Desember 2016

Grafik 12. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri IFR per 31 Desember 2016

h. Project Based Sukuk (PBS)

Project Based Sukuk merupakan SBSN yang mengunakan proyek-proyek yang dibiayai APBN sebagai
underlying asset. Pada akhir tahun 2016 terdapat 13 seri PBS yang beredar sebagaimana disajikan dalam
tabel 14 berikut.
221
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tabel 15. Struktur Outstanding SBSN seri PBS per 31 Desember 2016
No Series Maturity Date Coupon Outstanding

1 PBS001 15-Feb-2018 4.45000% IDR 6,725,000,000,000


2 PBS002 15-Jan-2022 5.45000% IDR 1,218,000,000,000
3 PBS003 15-Jan-2027 6.00000% IDR 3,786,000,000,000
4 PBS004 15-Feb-2037 6.10000% IDR 10,149,000,000,000
5 PBS005 15-Apr-2043 6.75000% IDR 9,934,000,000,000
6 PBS006 15-Sep-2020 8.25000% IDR 38,508,000,000,000
7 PBS007 15-Sep-2040 9.00000% IDR 7,525,000,000,000
8 PBS009 25-Jan-2018 7.75000% IDR 37,590,000,000,000
9 PBS010 25-Jan-2019 8.62500% IDR 4,050,000,000,000
10 PBS011 15-Aug-2023 8.75000% IDR 10,545,000,000,000
11 PBS012 15-Nov-2031 8.87500% IDR 20,315,000,000,000
12 PBS013 15-May-2019 6.25000% IDR 2,960,000,000,000
13 PBS014 15-May-2021 6.50000% IDR 675,000,000,000
Jum lah IDR 153,980,000,000,000

Grafik 13. Struktur Outstanding SBSN seri PBS per 31 Desember 2016

Grafik 14. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri PBS per 31 Desember 2016

222
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

i. Sukuk Ritel (SR)

Sukuk Ritel (SR) adalah Sukuk Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara
Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. SR memiliki tingkat imbal hasil yang ditetapkan pada saat
penerbitan dan dibayarkan secara periodik. Imbal hasil SR dibayarkan sebulan sekali (monthly). SR dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.

Penerbitan SR dimaksudkan untuk memperluas pembiayaan sumber APBN, diversifikasi investor dan
instrumen.memberikan alternatif instrumen ritel berbasis syariah.dan memberikan kesempatan kepada
investor kecil untuk berinvestasi dalam instrumen pasar modal yang aman dan menguntungkan. Selain itu,
keberadaan SR dapat menjadi alternatif lahan investasi yang menjanjikan seperti instrumen investasi lainnya
yang sudah ada seperti saham, reksadana, dan deposito.

Pada tahun 2016 pemerintah menerbitkan dua seri SR yaitu SR008 dengan tingkat imbal hasil 8.75%
dan ST001 dengan tingkat imbal hasil 6.90%. Dua instrumen tersebut mampu menghimpun dana investor
sebesar Rp34.085.122.000.000,- sehingga posisi outstanding pada akhir 2016 menunjukkan ada 4 seri SR
dengan jatuh tempo berkisar antara tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 yang disajikan pada tabel 15.

Tabel 16. Struktur Outstanding SBSN seri SR per 31 Desember 2016


No Series Maturity Date Coupon Outstanding

1 SR-006 05-Mar-2017 8.75000% IDR 19,323,345,000,000


2 SR-007 11-Mar-2018 8.25000% IDR 21,965,035,000,000
3 SR-008 10-Mar-2019 8.30000% IDR 31,500,000,000,000
4 ST001 07-Sep-2018 6.90000% IDR 2,585,122,000,000
Jumlah IDR 75,373,502,000,000

Grafik 15. Struktur Outstanding SBSN seri SR per 31 Desember 2016


Data Outstanding SBSN  Seri SR
35,000,000,000,000

30,000,000,000,000

25,000,000,000,000

20,000,000,000,000

15,000,000,000,000

10,000,000,000,000

5,000,000,000,000

0
SR‐006 SR‐007 SR‐008 ST001

Grafik 16. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SR per 31 Desember 2016

223
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

j. Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S)

SPN-S merupakan instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto. SPN-S dapat
diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. Sampai akhir tahun 2016,
terdapat 4 seri SPN-S yang beredar dengan total outstanding sebesar Rp7.7 Trilliun yang akan jatuh tempo
pada tahun 2017.

Tabel 17. Struktur Outstanding SBSN seri SPN-S per 31 Desember 2016
No Series Maturity Date Coupon Outstanding

1 SPNS19042017 19-Apr-2017 7.00000% IDR 2,500,000,000,000


2 SPNS21032017 21-Mar-2017 - IDR 2,000,000,000,000
3 SPNS24022017 24-Feb-2017 - IDR 2,000,000,000,000
4 SPNS27012017 27-Jan-2017 - IDR 1,200,000,000,000
Jumlah IDR 7,700,000,000,000

Grafik 17. Struktur Outstanding SBSN seri SPN-S per 31 Desember 2016

Grafik 18. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SPN-S per 31 Desember 2016

k. Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)

SDHI merupakan intrumen pembiayaan syariah melalui penempatan dana haji pada SBSN itu dengan metode
private placement, yang merupakan penerbitan surat berharga tanpa melalui penawaran perdana dan tidak
dapat diperjualbelikan.

Pada akhir tahun 2016, terdapat 18 seri SDHI dengan nilai outstanding Rp36,69 triliun.

224
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tabel 18. Struktur Outstanding SBSN seri SDHI per 31 Desember 2016
No Se r ie s M atur ity Date Coupon Outs tanding
1 SDHI 2020C 03-Jan-2020 8.30000% IDR 3,000,000,000,000
2 SDHI-2017A 21-Mar-2017 5.16000% IDR 2,000,000,000,000
3 SDHI-2018A 30-May-2018 6.06000% IDR 2,500,000,000,000
4 SDHI-2019A 21-Mar-2019 5.46000% IDR 3,000,000,000,000
5 SDHI-2019B 11-Feb-2019 8.05000% IDR 2,000,000,000,000
6 SDHI-2020A 27-Apr-2020 5.79000% IDR 1,500,000,000,000
7 SDHI-2020B 28-Jun-2020 6.20000% IDR 1,000,000,000,000
8 SDHI-2021A 11-Apr-2021 8.00000% IDR 2,000,000,000,000
9 SDHI-2021B 17-Oct-2021 7.16000% IDR 3,000,000,000,000
10 SDHI-2022A 21-Mar-2022 5.91000% IDR 3,342,000,000,000
11 SDHI-2022B 11-Feb-2022 8.75000% IDR 2,000,000,000,000
12 SDHI-2024A 11-Feb-2024 9.04000% IDR 2,000,000,000,000
13 SDHI-2029A 25-Mar-2029 8.43000% IDR 1,000,000,000,000
14 SDHI-2029B 13-Aug-2029 8.62000% IDR 2,855,000,000,000
15 SDHI2019C 27-Apr-2019 7.20000% IDR 1,000,000,000,000
16 SDHI2020D 29-Jun-2020 8.20000% IDR 1,000,000,000,000
17 SDHI2023A 04-Nov-2023 8.82000% IDR 1,500,000,000,000
18 SDHI2025A 08-Jul-2025 8.30000% IDR 2,000,000,000,000
Juml a h IDR 36,697,000,000,000

Grafik 19. Struktur Outstanding SBSN seri SDHI per 31 Desember 2016

Grafik 20. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SDHI per 31 Desember 2016

II. Surat Berharga Negara Berdenominasi Valuta Asing (Valas)

Surat Berharga Negara (SBN) saat ini telah menjadi sumber utama dalam pemenuhan target pembiayaan dalam
APBN karena mempunyai pengaruh yang signifikan. Dalam rangka pemenuhan target tersebut pemerintah

225
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

semaksimal mungkin berusaha terus menggali potensi sumber pembiayaan dari dalam negeri yaitu dengan
menerbitkan SBN berdenominasi Rupiah di pasar domestik. Namun, dengan berbagai pertimbangan seperti daya
serap pasar obligasi dalam negeri yang masih terbatas dan kebutuhan untuk pemenuhan benchmark atas obligasi
Indonesia dalam denominasi USD, maka Pemerintah melakukan penerbitan obligasi negara dalam valuta asing di
pasar internasionaldengan mengacu pada Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Sampai dengan akhir tahun 2016, terdapat 40 seri SUN valas dengan 27 seri memiliki denominasi USD (termasuk
SUN domestik yang berdenominasi valas), 8 seri dengan denominasi JP¥ dan 4 Seri berdenominasi Euro. Data
outstanding SBN valas disajikan dalam tabel 19 berikut.

Tabel 19. Outstanding dan Jatuh Tempo SBN Valas per 31 Desember 2016

226
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

III. MUTASI SURAT BERHARGA NEGARA SELAMA TAHUN 2016

Surat Berharga Negara dapat berubah saldonya akibat adanya penerbitan baru, pelunasan, pembelian kembali
atau oleh sebab lainnya.Adapun ringkasan perubahan posisi SBN tahun 2016 adalah sebagaimana disajikan pada
tabel 20.

227
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

Tabel 20. Mutasi Principle Outstanding SBN Tahun 2016


Mutasi 2016
Saldo awal Th 2016 (Original Saldo Akhir tahun 2016
Saldo Akhir 2016 (Rupiah)
Currency) Penerimaan Pembayaran (Original Currency)

a b c d e

Rp1.751.094.229.733.160 494.942.773.434.973 232.010.334.626.685 2.014.026.668.541.450 2.014.026.668.541.450

USD43.190.000.000 USD2.700.000.000 USD900.000.000 USD44,990,000,000 604.485.640.000.000

JPY255.000.000.000 JPY100.000.000.000 - JPY355,000,000,000 40.968.739.500.000

EUR2.250.000.000 EUR3.000.000.000 - EUR5,250,000,000.00 74.348.137.500.000

Jumlah 2.733.829.185.541.450

Kurs Tengah BI tgl 31 Desember 2015 USD = 13,795, JPY = 114.5242, EUR=15,069.68
Kurs Tengah BI tgl 31 Desember 2016 USD = 13,436, JPY = 115.40, EUR = 14,161.55

228
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2016 (Audited) Lampiran 29

VII. Penutup

Demikianlah laporan pertanggungjawaban pengelolaan SBN ini dibuat dalam rangka pemenuhan amanat
sebagaimana dituangkan pada pasal 16 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara dan pasal 27 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara dan
dilampirkan sebagai bagian dari pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. Besar harapan Pemerintah agar
masyarakat juga dapat mengetahui secara jelas dan transparan informasi terkait dengan pengelolaan Surat
Berharga Negara, sesuai komitmen Pemerintah untuk mengelola sektor keuangan yang transparan,
profesional dan bertanggung jawab.

229

Anda mungkin juga menyukai