Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Tugas Mata Kuliah

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

Oleh Kelompok 7:

Ni Kadek Septya Wulan Dhari 1833121181

Ketut Rara Prananingrum 1833121182

Ni Luh Putu Melly Anawati 1833121184

Ayu Oktavina Rosita 1833121185

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Warmadewa

Tahun 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Hakekat Sistem Pengendalian Manajemen tepat
waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen di Universitas Warmadewa. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Sistem Pengendalian Manajemen.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu I Gusti Ayu
Intan Saputra Rini, S.E., M.Si., Ak., C.A., CSRS. selaku dosen mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 27 September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4

1.3 TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6

2.1 Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen beserta Konsep – Konsep Dasarnya............6

2.1.1 Pengertian Pengendalian.............................................................................................6

2.1.2 Manajemen...................................................................................................................7

2.1.3 Sistem............................................................................................................................7

2.1.4 Tujuan dan Fungsi Sistem Pengendalian Internal....................................................7

2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen....................................................................8

2.3 Batas – Batas Pengendalian Manajemen...........................................................................9

2.3.1 Pengendalian Manajemen...........................................................................................9

2.3.2 Perumusan Strategi....................................................................................................10

2.3.3 Pengendalian Tugas...................................................................................................11

2.3.4 Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen..........................................11

2.4 Teori Kontijensi Desain Organisasi..................................................................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................13

Daftar Pustaka...................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan


melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang
melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk
juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pribadi. Tujuan pribadi seseorang bisa
selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. 

Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak


tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa
selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut
adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik. Sistem pengendalian
manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan.

Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan
mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-
asumsi tertentu. 

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen beserta konsep – konsep
dasarnya?
b. Pengertian sistem pengendalian manajamen?
c. Apa saja batas – batas pengendalian manajemen?
d. Teori Kontijensi Desain Organisasi?

4
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini agar dapat mengetahui bagaimana konsep dasar hakikat sistem
pengendalian manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi dan pengertian sistem
pengendalian manajemen. Agar dapat mengetahui batas – batas pengendalian manajemen
dan juga teori kontijensi desain organisasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen beserta Konsep – Konsep Dasarnya


2.1.1 Pengertian Pengendalian
Menurut Halim, sistem adalah kegiatan yang telah ditentukan caranya
dan biasanya dilakukan berulang-ulang.Sedangkan menurut James, pengertian
dari sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Dapat
disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur-unsur atau prosedur
yang saling berkaitan dalam suatu pekerjaan yang dilakukan dapat
terselesaikan dengan baik untuk meraih tujuan yang diinginkan dan dapat
segera tercapai sesuai dengan target.
Menurut Mulyadi, pengendalian intern itu sendiri bukan merupakan
suatu tujuan, pengendalian intern merupakan suatu rangakaian tindakan yang
bersifat prevasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai
tambahan, dari infrastruktur entitas. Sedangkan sistem pengendalian internal
adalah suatu aktivitas prosedur yang dijalankan oleh seluruh kegiatan
organisasi perusahaan untuk memberikan keyakinan dan mencapai tiga
golongan tertentu
Suatu organisasi harus dikendalikan yaitu harus ada perangkat- perangkat
untuk memastikan bahwa tujuan strategis organisasi dapat tercapai
Elemen- elemen system pengendalian :
1) Pelacak (detector) atau sensor, suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan
2) Penilai (assessor), suatu perangkat yang menentukan signifikan dari peristiwa
actual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspetasi
dari apa yang seharusnya terjadi
3) Effector, suatu perangkat yang mengubah perilaku jika assessor
mengindifikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut
4) Jaringan komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi antara detector
dan assessor dan antara assessor dan effector 

6
2.1.2 Manajemen
Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer di
seluruh tingkatanmemastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.
Perbandingan dengan proses pengendalian yang lebih sederhana
Terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendaliaan manajemen
dengan proses yang lebih sederhana, yaitu :
1) Tidak sama halnya dengan thermostat atau sistem suhu tubuh, standar
tidaklahditetapkan terlebih dahulu.
2) Seperti halnya mengendalikan mobil (namun tidak seperti pengaturan suhu
tubuhatau ruangan), pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis
3) Tidak seperti pengendalian sebuah mobil yang merupakan suatu fungsi
yangdilakukan oleh seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan
koordinasiantar individu.
4) Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ke ditetapkannya tindakan
yangdiperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas
5) Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri,
yaitu pengendalian tidak dilakukan oleh suatu perangkat pengatur eksernal sep
ertithermostat, tetapi oleh para manajer yang menggunakan penilaian mereka
sendiridan bukannya mengikuti instruksi yang diberikan oleh seorang atasan.

2.1.3 Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk
melaksanakansuatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik
berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi dan berulang,
yang dimaksudkan untuk mencapaisuatu tujuan tertentu.

2.1.4 Tujuan dan Fungsi Sistem Pengendalian Internal


Penerapan sistem pengendalian intern dalam suatu organisasi memiliki
beberapa tujuan, ya itu:
a. Menjaga kekayaan catatan perusahaan, harta kekayaan perusahaan
merupakan sarana untuk keberhasilan perusahaan untuk itu perlu dilindungi

7
dengan pengawasan yang memadai agar tidak sesat atau hilang dari usaha
penyalahgunaan dan usaha pencurian
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, manajemen hendaknya
memiliki informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
melaksanakan kegiatannya dan pengambilan keputusan
c. Mendorong efisiensi dan operasional perusahaan, pengendalian dalam suatu
perusahaan merupakan untuk mencegah pekerjaan yang tidak perlu, serta
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajmen, setiap pengendalian internal
diharapkan dapat memberikan jaminan yang layak agar peraturan dan
prosedur ditaati untuk mencapai tujuan perusahaan

2.2 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen


Marciarello & Kirby mendefinisikan Sistem Pengendalian Manajemen sebagai
perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan
pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan
bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus.
Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan
perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan
kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi
yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing
perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin
besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif
dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan
tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem
pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Menurut Suadi, Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri
dari beberapa sub sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran,
akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen
mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan
perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien. Menurut Anthony dan
Reece, sistem pengendalian manajemen adalah sistem pengendalian manajemen
memiliki fungsi pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi yang
diupayakan agar sesuai dengan strategi badan usaha untuk mencapai tujuannya

8
2.3 Batas – Batas Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas
dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak sistematis diantara
ketiganya, pengendalian tugas merupakan yang paling sistematis, dan pengendalian
manajemen terletak diantaranya. Formulasi strategi memfokuskan pada kegiatan
jangka panjang, sementara pengendalian tugas memfokuskan pada kegiatan jangka
pendek, sementara pengendalian menajemen terletak diantaranya.

2.3.1 Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mngimplementasikan strategi
organisasi.
Berbagai kegiatan pengendalian manajemen yaitu:
1) Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi
2) Mengkoodinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian-bagian
organisasi
3) Mengomunikasikan informasi
4) Mengevaluasi informasi
5) Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada
6) Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka

Keselarasan Tujuan

Jika tujuan seorang anggota organisasi sudah konsisten dengan tujuan


organisasi itu sendiri maka dapat dikatakan teleh memenuhi keselarasan tujuan
(goal congruence). Makadari itu, sistem pengendalian manajemen dirancang
dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap
pribadi.

Perangkat Penerapan Strategi

Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk


menjalankanorganisasi ke arah tujuan strategisnya.

9
Pengendalian manajemen merupakan satu - satunya perangkat manajer
yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan.
Dengan demikian, pengendalian manajemen memfokuskannya pada
pelaksanaan strategi.

Tekanan Finansial dan Nonfinansial

Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja dan finansial


dan nonfinansial. Dimensi finansial memfokuskan pada hasil-hasil moneter-
laba bersih dan pengembalian atas modal. Seluruh subunit organisasi memiliki
tujuan nonfinansial yaitumutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan,
pengantaran tepat waktu, dan semangat kerja karyawan.

Bantuan dalam Mengembangkan Strategi Baru

Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan


pelaksanaan strategiyang telah dipilih. Informasi pengendalian manajemen
yang bersifat nonfinansial dapatmenyediakan dasar bagi pertimbangan strategi
baru

2.3.2 Perumusan Strategi


Formulasi strategi adalah proses memutuskan tujuan organisasi dan
strategi untukmencapai tujuan keseluruhan suatu organisasi dan sasaran untuk
menggambarkanlangkah-langkah khusus guna mencapai tujuan dalam
kerangka waktu yang diberikan.Strategi menetapkan secara umum arah tujuan
pergerakan organisasi yang diinginkanoleh manajer senior. Kebutuhan untuk
memformulasikan strategi muncul sebagai responsterhadap ancaman yang
diterima, seperti serangan dari pesaing atau kesempatan,
seperti pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada

Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen
Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru;
sementara pengendalian manajemen adalah proses implementasi strategi
tersebut. Formulasi strategi pada dasarnya tidaklah sistematis.
Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu
tetap. Dengan demikian, strategis mungkin dapat dibuat kapanpun.

10
2.3.3 Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang
spesifikdilaksanakan secara efektif dan efisien
Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen

Perumusan Strategi Pengendalian manajemen Pengendalian tugas


Mengakuisisi bisnis yang tak Memperkenalkan Mengkoordinasi pesanan
terkait produk/merek baru dalam yang masuk
lini produk
Memasuki bidang bisnis Memperluas pabrik Menjadwalkan produksi
baru
Menambah penjualan Menentukan anggaran untuk Memesan iklan TV
langsung melalui pos iklan
Mengubah ratio hutang Menerbitkan utang baru Mengatur arus kas
Menerapkan kebijakan yang Menerapkan program Memelihara dokumen
telah disepakati rekrutmen minoritas kepegawaian
Menyusun kebijakan Memutuskan tingkat Memesan ulang suatu
spekulasi persediaan persediaan barang
Memutuskan lingkup dan Mengendalikan organisasi Menjalankan proyek riset
arah riset riset individual

2.3.4 Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen

Manfaat utama internet yang tidak didapat dari telepon antara lain:

1) Akses secara mudah dan cepat


2) Komunikasi multi-target
3) Komunikasi berbiaya rendah
4) Kemampuan menampilkan citra tertentu
5) Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu

Dengan adanya manfaat-manfaat di atas, internet secara dramatis telah


mengubah aturan permainan dalam bisnis ke sector konsumen individual. 

Selain itu, internet juga telahmengubah perdagangan komersial (business-to-


bussiness commerce). Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian

11
melalui pemrosesan informasi yangefisien dan efektif, tetapi internet tidak
dapat menggantikaan proses fundamental yangmelibatkan pengendalian
manjemen. Disebabkan karena penerapan strategi melalui pengendalian
manajemen secara esensial merupakan sebuah proses social, sehingga
tidakdapat diotomatisasikan secara penuh. Ketersediaan akses data secara
elektronis ke data base hanya memberikan kontribusi kecil pada penilaian
yang diperlukan untuk mendesain dan mengoperasikan suatu system
pengendalian yang optimal. Internet telah sangatmeningkatkan pemrosesan
informasi, namun elemen fundamental dari pengendalianmanajemen pada
dasarnya melibatkan perilaku dan oleh karenanya tidak dapat
digantikandengan pendekatan formula semata.

2.4 Teori Kontijensi Desain Organisasi


Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan
sistem pengendalian manajemen yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua
kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif untuk
situasi atau organisasi atau perusahaan tertentu. Kesesuaian antara sistem
pengendalian manajemen dan variabel konstektual organisasi dihipotesiskan untuk
menyimpulkan peningkatan kinerja organisasi dan individu yang terlibat didalamnya
(Otley 1980; Fisher 1998 dalam Adrianto, 2008).
Fisher (1995) dalam Ratri (2010) berpendapat bahwa pendekatan kontijensi ini
mengungkapkan bahwa perencanaan dan penggunaan desain sistem pengendalian
manajemen tergantung pada karakteristik organisasi dan kondisi lingkungan di mana
sistem tersebut ditetapkan. Penelitian-penelitian yang menguji hubungan antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemerintah daerah
memberikan hasil yang tidak konsisten. Untuk menyelesaikan perbedaan pendapat
tersebut, Govindarajan (1986) dalam (Azhar L et al., 2009) mengemukakan bahwa
diperlukan suatu pendekatan kontinjensi (contingency approach). Pendekatan ini
memberikan suatu gagasan bahwa sifat hubungan yang ada dalam partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemda mungkin berbeda dari satu situasi
dengan situasi lain.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem merupakan sekumpulan unsur-unsur atau prosedur yang saling berkaitan
dalam suatu pekerjaan yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik untuk meraih tujuan
yang diinginkan dan dapat segera tercapai sesuai dengan target. Sistem Pengendalian
Manajemen merupakan perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang
memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan
bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus. Sistem
pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan.
Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan
mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam
organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang
lingkungan dimana sistem itu berada.

13
Daftar Pustaka

Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan , Management Control System, 10th Edition,
McGraw-Hill, Boston
Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Muh. Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen,
UPP AMP YPKN Yogyakarta

14

Anda mungkin juga menyukai