Anda di halaman 1dari 2

Policarpus Eric Christofer Sakoikoi

NIM: 1803010059

Pertanyaan terkait topik aglaonema, krisan, mawar, dan bisnis tanaman hias:
1. Berdasarkan kebutuhan manusia, tanaman hias termasuk dalam kategori kebutuhan
sekunder/tersier. Customer segment dari sebuah usaha akan terbuka lebar apabila produk yang
ditawarkan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Sementara tingkat kebutuhan akan
tanaman hias bisa saja lebih kecil dibandingkan dengan membuka usaha yang golongan
kebutuhannya dalam kategori kebutuhan primer. Bagaimana mengangkat usaha ini agar
customer segmentnya bisa sebanding dengan customer segment usaha yang kategori kebtuhan
primer?
2. Apakah usaha tanaman hias ini lebih cocok di perkotaan/dekat kota. Saya mempunyai pendapat
bahwa bisnis tanaman hias, taman lanskap, atau usaha yang produk utamanya dari tanaman hias
tidak cocok jika dikembangkan di daerah kecil (misalnya daerah Mentawai). Saya mempunyai
alasan dari pendapat saya ini bahwa orang kota lebih menghargai, lebih membutuhkan, dan lebih
suka dengan keindahan. Di sisi lain tingkat pendapatan dari masyarakat kota lebih besar dari pada
masyarakat yang di daerah kecil seperti pedesaan. Jika pendapat saya ini benar adanya, strategi
seperti apa yang bisa dilakukian supaya bisa berhasil membuka usaha tanaman hias di daerah-
daerah kecil?
3. Harga dari jenis tanaman hias terkadang ditentukn oleh trend. Seperti saat ini tanaman hias yang
lagi booming adalah jenis aglaonema dan monstera seperti janda bolong dan sejenisnya.
Harganya bisa melambung sangat tinggi. Akan tetapi seperti halnya batu akik yang sempat
melambung tinggi harganya, mendadak menjadi turun drastis. Begitu juga dengan beberapa
tanaman hias seperti anthurium, euphorbia, dll. Lalu apa yang mesti dilakukan supaya bisnis
tanaman hias ini memberikan added value, sehingga walaupun trend sudah tidak ada akan tetapi
bisnis tetap eksis?
4. Usaha tanaman hias/bunga potong seperti krisan dan jenis bunga potong lainnya yang dijalankan
akan mengalami kerugian apabila sedikit yang oder, sementara tanamannya sudah dipotong
duluan. Hal ini akan membuat bunga potong tersebut tidak segar lagi, layu, atau bisa mati.
Bagaimana mengatasi permasalahan tersebut? Manajemen pesediaan seperti apa yang bisa
dilakukan agar tanaman hias potong selalu tersedia saat diorder namun tidak menimbulkan
kerugian karena penangannya yang tidak tepat? (Hal ini pernah saya lihat di daerah Berastagi
yang banyak menjual bunga potong seperti krisan dan jenis bunga potong lainnya, akan tetapi
masih banyak yang bertumpuk dan banyak yang menjual bunga potong di sekitar toko tersebut
yang mengakibatkan persaingan usaha sehingga kemungkinan tyerjual semakin sedikit).
5. Usaha tanaman hias termasuk usaha yang benar-benar memperhatikan manajemen, menurut
saya. Ini karena usaha ini produknya bukan benda mati, sebaliknya produk yang bisa tumbuh
terus. Beberapa tanaman akan kurang laku apabila sudah terlalu besar ukurannya. Hal ini akan
menimbulkan kerugian karena sudah mengeluarkan biaya produksi namun tidak bisa terjual
dengan baik semua tanaman hiasnyta. Di sisi lain juga tanaman akan membesar dan akan
membutuhkan ruangan yang besar pula sehingga nursery harus diperbesar lagi untuk
menampung produk tersebut. Bagaimanakah manajemen yang baik untuk usaha ini?
6. Bagaimana membuat tanaman mawar bisa tahan lama bunganya?

Anda mungkin juga menyukai