Proposal SMK Berbaasis Pesantren
Proposal SMK Berbaasis Pesantren
2014
Nomor: 060b.G/SMK-DN/II/2014 21 Februari 2014
Lamp. : 1 (satu) berkas proposal
Hal : Permohonan Bantuan Dana
Kepada
Yth; Subdit Sarana Prasarana
Direkorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
d/a Gedung E Lantai 12 Kompleks Kemdikbud
Jl. Sudirman - Senayan Jakarta
Di – Jakarta
PROPOSAL PROGRAM
SMK BERBASIS KOMUNITAS/PESANTREN
SMK DARUNNAJAH CIPINING
ARGAPURA CIGUDEG BOGOR JAWA BARAT
Mengetahui
Kepala Bidang Pendidikan Menengah
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor
DR. MUSTAKIM, MM
Pembina (IV/a)
NIP. 197104071997021002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di
Indonesia. Ia memiliki hubungan fungsional simbiotik dengan ajaran
Islam. Yaitu, dari satu sisi keberadaan pesantren diwarnai oleh corak dan
dinamika ajaran Islam yang dianut oleh para pendiri dan kiyai pesantren
yang mengasuhnya; sedangkan pada sisi lain, ia menjadi jembatan utama
(main bridger) bagi proses internalisasi dan transmisi ajaran Islam kepada
masyarakat. Melalui pesantrenlah agama Islam menjadi membumi dan
mewarnai seluruh aspek kehidupan masyarakat: sosial, keagamaan,
hukum, politik, pendidikan, lingkungan, dan lain sebagainya. (Abudin
Nata, 2012:311)
Dari sejak didirikannya pada abad ke-16 hingga saat ini pesantren
tetap eksis dan memainkan perannya yang semakin besar dalam
kehidupan masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Melalui
tradisinya yang unik dan berbasis pada nilai relegiuitas ajaran Islam,
serta kiprah para lulusannya yang tampil sebagai tokoh nasional yang
kharismatik dan kredibel, pesantren semakin dihormati dan
diperhitungkan, dan karenanya ia telah diintegrasikan ke dalam sistem
pendidikan nasional, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdikdas).
Secara umum Pondok Pesantren didefinisikan sebagai lembaga
pendidikan yang memiliki 5 elemen pokok; (1) Pondok/Asrama: adalah
tempat tinggal bagi para santri. Pondok inilah yang menjadi ciri khas dan
tradisi pondok pesantren dan membedakannya dengan sistem pendidikan
lain yang berkembang di Indonesia, (2) Masjid: Merupakan tempat untuk
mendidik para santri terutama dalam praktek seperti shalat, pengajian
kitab klasik, pengkaderan kiyai, dll, (3) Pengajaran kitab-kitab klasik:
Merupakan tujuan utama pendidikan di pondok pesantren, (4) Santri:
Merupakan sebutan untuk siswa/murid yang belajar di pondok
pesantren, dan (5) Kiyai: merupakan pimpinan pondok pesantren. Kata
kiyai sendiri adalah gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang ahli
agama Islam yang menjadi pimpinan pesantren dan mengajarkan kitab-
kitab klasik. (Zamakhsari Dhofier, 2011:79)
Upaya pembentukan karakter bangsa kepada generasi muda, yang
mencakup kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, dapat melalui
lembaga pendidikan atau sekolah berbasis pondok pesantren. Yang
bertujuan untuk mencetak anak didik yang paham keilmuan umum
sekaligus keilmuan keagamaan atau anak didik yang berpengetahuan
umum serta mempunyai kepribadian religius, sederhana, dan mandiri.
Pilihan memadukan sistem pendidikan di sekolah formal dan di
pondok pesantren ini diambil setelah melihat dan mengamati secara
seksama mutu pendidikan yang dilahirkan oleh masing-masing sistem.
Secara umum, sekolah dan pondok pesantren merupakan dua lembaga
pendidikan yang masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda satu
sama lain.
Apabila keunggulan dari kedua lembaga pendidikan itu dipadukan,
maka akan tercipta sebuah kekuatan pendidikan yang kuat dan
berpotensi mampu menghasilkan generasi muda Indonesia yang unggul,
handal, dan berkarakter.
Jika sekolah formal berbasis pondok pesantren dikelola dengan baik,
maka hasil yang akan diperoleh pun juga berkualitas baik.
Lulusan Sekolah Berbasis Pesantren diharapkan bisa menjadi manusia
Indonesia yang handal, memiliki integritas intelektual, spiritual, dan
emosional, serta berwatak plural dan multikultural, menghargai hak dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa
demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang madani, berkarakter, serta
mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
SMK Darunnajah Cipining, yang memang sudah terlahir dari rahim
pesantren dalam perjalanannya sudah menggunakan sistem kurikulum
pendidikan pesantren sampai sekarang ini. Di antara mereka peserta
didik, banyak bermukim di asrama berasal dari berbagai daerah
Indonesia.
B. Maksud dan Tujuan Perlunya Bantuan
Maksud dan tujuan perlunya bantuan pembangunan asrama, ruang
kelas, dan gedung penunjang lainnya adalah untuk memberikan
pelayanan pendidikan lebih kondusif yang menjadi satu-kesatuan
pembelajaran peserta didik.
Dengan adanya pembangunan gedung-gedung dimaksud mampu
memberikan pembelajaran optimal. Mereka diajarkan teori, sementara di
sisi lain, nilai-nilai relegiutas juga secara inten dipraktikkan dan
dikembangkan, baik melingkupi kehidupan di asrama maupun pada
tataran pendidikan formanya.
Bantuan diharapkan stimulan untuk lembaga sebagai perantara dari
pemerintah untuk masyarakat dalam hal ini adalah SMK Darunnajah
Cipining untuk mencetak kader pemuda yang berkarakter, cerdas dan
beriman.
A. LEMBAGA PENDIDIKAN
IDENTITAS
Nama Lembaga : SMK Darunnajah Cipining
Alamat Lembaga : Jalan Argapura
Kampung : Cipining
Desa/Kelurahan : Argapura
Kecamatan : Cigudeg
Kabupaten/Kota : Bogor
Kontak Person : 0858 8086 0259, 0812 8458 0600
Kepala Sekolah : Fatkhul Mu’min, S.Pd.I
Nama Yayasan : Darunnajah
Izin Pendirian : Nomor : 421/04-Disdik
Jenjang Akreditasi :B
Tahun Didirikan : 2008
Tahun Beroperasi : 2008
Kepemilikan Tanah : Yayasan Darunnajah (wakaf)
Luas Tanah SMK : 7 ha.
Nomor Rekening :
3. BRI KCP KAMPUS IPB
No. Rek. : 0595-01-018312-50-9
AN : SMK DARUNNAJAH CIPINING
4. BJB KCP LEUWILIANG
No. Rek. : 0053 23 7010 100
AN : SMK DARUNNAJAH CIPINING
B. STRUKTUR ORGANISASI
Tata Usaha
M. Yogi Saputra
Alvy Ni’matin
Sarpras Produksi
Munip, S.Pd.I Achmad Kholil
Misi
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif sesuai dengan
sisdiknas dan berorientasi kepada keberhasilan siswa.
2. Menumbuhkan perilaku positif (berakhlak mulia) bagi warga
sekolah dalam kegiatan KBM.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih.
4. Meningkatkan penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi
siswa.
5. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran Agama Islam.
D. SARANA DAN RASARANA
Data Ruang/Kelas
Jumlah
Jumlah ruang lainnya ruang yang
yang digunakan digunakan
Jumlah ruang kelas asli (d)
untuk ruang kelas untuk
(e) ruang kelas
(f) = (d+e)
Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah Jumlah : ……… ruang
Ruang
9x9 m2 >63 m2 >63 m2 (d) Yaitu : …….………… 0
Kelas
(a) (b) (c) = (a+b+c) ….……………
Data Guru/Pengajar
Jumlah Guru/Staff Bagi SMK Negeri Bagi SMK Swasta Keterangan
Guru Tetap (PNS/Yayasan) - orang - Orang -
Guru Tidak Tetap/Guru Bantu - orang 15 Orang -
Guru PNS Dipekerjakan (DPK) - orang - Orang -
Staff Tata Usaha - orang 2 Orang -
BAB III
KURIKULUM PEMBELAJARAN
Kegiatan Mingguan
Sabtu: Kebersihan umum, Muhadatsah/Conversation
dauriyah
Ahad: Pengajian kaum ibu (masyarakat), latihan
berpidato, Diskusi (tingkat Aliyah)
Senin: Puasa Sunnah (diwajibkan), Musyawarah
Organisasi Santri Darunnajah 2 Cipining, Bogor
Selasa: Muhadatsah/Conversation dauriyah,
Musyawarah Gugus Depan Pramuka
Rabu: Latihan berpidato, latihan pramuka
Kamis: Puasa Sunnah (diwajibkan), evaluasi
keorganisasian mingguan
Jumu'ah: Pengajian/ceramah umum dari Pimpinan
Pesantren, latihan Silat, latihan tilawah,
keterampilan seni dan budaya dan aktifitas diri
A. Team Pelaksana
B. Data Lampiran
1. Foto copy Izin Operasional
2. Foto copy piagam akreditasi
3. Foto copy piagam pendirian sekolah
4. Foto copy rekening a.n. SMK Darunnajah
5. Foto copy Akte Yayasan Darunnajah
6. Foto copy Tanah wakaf 70 ha.
7. Foto copy tanah lahan bangunan
8. Foto copy NPWP Yayasan Darunnajah
BAB VI
PENUTUP