Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

MINAT SISWA DALAM MEMPELAJARI BAHASA


ASING TERHADAP MEMPELAJARI BAHASA
JEPANG DI KELAS X-XI PEMINATAN IPS

Oleh :

Dinar Yanuar .N

Ilham Andhika Utama

Muhammad Daffa Gunadi

Septy

SMA NEGERI 2 CIREBON

Jalan. Dr. Cipto Mangunkusumo No.01 Tlp. (0231) 203301 – Fax (0231) 239814 Cirebon Kodepos:
45131
Email: sman2cirebon@yahoo.co.id – Website: http://www.sma2-cirebon.sch.id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menulis Merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang


diajarkan di sekolah selain aspek menyimak, membaca dan berbicara.
Dalam pembelajaran menulis, siswa dituntut untuk sering praktik dan
banyak latihan, karena kemampuan menulis merupakan hal yang sulit
dikuasai siswa, terutama menulis dalam pembelajaran bahasa asing, hal
tersebut sesuai dengan pendapat Nugiayantoro (2001) bahwa disbanding
kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai
bahkan oleh penutur bahasa yang asli sekalipun. Dalam pembelajaran
Bahasa Jepang, menulis kalimat merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki karena terdapat Huruf-Huruf Jepang yang harus dikuasai.

Berdasarkan observasi pada studi pendahuluan (11 dan 18


September 2019) menunjukkan bahwa menulis kalimat menjadi
permasalahan dalam mempelajari Bahasa Jepang khususnya siswa SMA.
Dengan metode pembelajaran ceramah dan mencatat seringkali membuat
siswa merasa bosan sehingga tidak termotivasi dalam mempelajari Bahasa
Jepang. Selain itu, kurangnya kesadaran siswa untuk berlatih sendiri dan
sikap kurang mementingkan pelajaran bahasa dibandingkan mata pelajaran
jurusan juga menjadi pengaruh besar dalam motivasi belajar siswa.

1.2. Rumusan Masalah


a) Apa penyebab siswa kurang termotivasi dalam mempelajari Bahasa
Jepang?
b) Apa saja kesulitan siswa dalam mempelajari Bahasa Jepang?
c) Mengapa Bahasa Jepang dimasukkan dalam pembelajaran?
d) Bagaimana solusi dalam permasalahan pembelajaran Bahasa Jepang
tersebut?
1.3. Tujuan
a) Untuk mengetahui apa penyebab siswa kurang termotivasi dalam
mempelajari Bahasa Jepang;
b) Menemukan kesulitan yang sering dialami siswa dalam mempelajari
Bahasa Jepang;
c) Menemukan solusi dalam mengatasi masalah dalam mempelajari
Bahasa Jepang;
d) Sebagai rujukan evaluasi dalam pembelajaran Bahasa Jepang.
1.4. Kontribusi Penelitian
Sebagai rujukan para pengajar untuk mengetahui kesulitan yang
sering dialami siswa dan bagaimana menemukan metode belajar yang
tepat agar siswa termotivasi untuk mempelajari Bahasa Jepang.
1.5. Definisi Operasional
Minat merupakan perhatian yang mengandung unsur perasaan.
Minat sangat mempengaruhi siswa dalam mempelajari bahasa asing. Minat
juga merupakan dorongan atau keinginan untuk mempelajari bahasa asing.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa
kelas X sampai XI peminatan IPS SMA Negeri 2 Cirebon dalam
mempelajari Bahasa Jepang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Minat

A. Decroly
Menurut Decroly, minat adalah pernyataan suatu kebetulan yang tidak
terpenuhi. Kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan
kepada suatu insting. Minat tidak hanya berasal dari satu sumber saja,
melainkan anak-anak bisa mendapatkan minat dari sumber lainnya.
Contohnya adalah, kebiasaan yang dilakukan dan pendidikan yang
didapatkan, adanya pengaruh sosial dan lingkungan, dan insting atau
hasrat dan anak tersebut .
B. Sardiman
Dikutip dari buku tahun 1990 milik Sardiman, ia menyatakan bahwa
minat akan terlihat dengan baik jika mereka bisa menemukan objek yang
disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung dengan keinginan
tersebut. Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk mempermudah
kemana arahnya seseorang harus bersikap dan menuju objek yang tepat.

C. Syaiful Bahri Djamarah

Jika seseorang memiliki minat terhadap suatu aktivitas maka mereka


bisa menyukai dan memperhatikan aktivitas itu dengan rasa senang. Minat
yang sangat besar tentu akan mempengaruhi cara dan tingkat kemalasan
seseorang. Menurut Syaiful Bahri sendiri, dalam bukunya yang berjudul
“Psikologi Belajar” minat merupakan aktivitas atau kegiatan yang menetap
dan dilakukan untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas
yang disukai baik disengaja atau tidak.

D. Crow and Crow


Minat menurut Crow & Crow yaitu suatu hal yang memiliki hubungan
dengan daya gerak yang akan mendukung seseorang untuk tertarik pada
sebuah benda, pada orang atau kegiatan tertentu. Bisa juga berupa
pengalaman yang cukup efektif yang mungkin saja dimulai dari kegiatan
itu sendiri. Minat bisa dimulai dari kebiasaan yang sering dilakukan.

E. Rast, Harmin dan Simon


Ahli ini menyatakan bahwa minat memiliki hal-hal pokok yang
diantaranya :
1). Adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian
pada objek tertentu.
2). Adanya ketertarikan terhadap objek tertentu.
3). Adanya aktivitas atas objek tertentu.
4). Memiliki kecenderungan untuk bersikap lebih aktif
5). Objek aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan
dan,
6). Kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah
laku individu.
F. Shaleh Abdul Rahman
Dalam bukunya Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam,  menjelaskan bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang
atau gembira.
G. Witherington
Menurut Witherington, minat merupakan kesadaran seseorang
terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang
mengadung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu
yang sadar.

H. Bimo Walgito
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian
terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari
maupun membuktikan lebih jauh lagi apa yang merek adapat dan mereka
pelajari.

I. Sobur
Sobur mengartikan minat memiliki keinginan erat dengan perhatian
yang dimiliki, dimana perhatian bisa menimbulkan kehendak pada
seseorang. Selain itu kehendak juga memiliki hubungan erat dengan
kondisi fisik layaknya sakit, capai, lesu atau sebaliknya menjadi sehat dan
bugar. Begitupun dengan kondisi psikis seperti senang, tidak senang,
tegang, bergairah dan seterusnya.

J. Slameto
Minat menurut Slameto yakni minat merupakan rasa suka yang
berlebih serta adanya rasa keterikatan terhadap sesuatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Jika dilihat, menurut Slameto minat merupakan
hal yang dilihat dalam diri sendiri dan memiliki hubungan dengan hal yang
ada di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan maka semakin besar
minat
2.2. Definisi Pembelajaran

Menurut Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah “membelajarkan


siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan
penentu utama keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik.,
sedangkan belajar oleh peserta didik. Menurut Corey pembelajaran adalah suatu
proses dimana lingkungan seeorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku dalam kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan


pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses belajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi pelajaran.

Menurut Oemar Hamalik (239: 2006) pembelajaran adalah “suatu kombinasi


yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan
dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari
teori-teori yang dikemukakan banyak ahli tentang pembelajaran, Oemar
Hamalik mengemukakan 3 (tiga) rumusan yang dianggap lebih maju, yaitu:

1. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk


menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.
2. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi
warga masyarakat yang baik.
3. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan
masyarakat sehari-hari.

2.3. Definisi Bahasa

A. Menurut Gorys Keraf (1997:1), Bahasa ialah alat komunikasi antara


anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
B. Menurut Fodor (1974), Bahasa ialah system simbol dan tanda. Yang
dimaksud dengan system simbol ialah hubungan simbol dengan makna
yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan system
tanda ialah bahwa hubungan tanda serta makna bukan konvensional tetapi
ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi
yang dimaksud.
C. Menurut Bolinger (1981), Bahasa ialah  memiliki system fonem, yang
terbentuk dari distinctive features bunyi, system morfem serta sintaksis.
Untuk mengungkapkan makna bahasa harus berhubungan dengan dunia
luar. Yang dimaksud dengan dunia luar ialah dunia diluar bahasa termasuk
dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian seperti ini
disebut dengan realita.
D. Menurut Felicia (2001:1), Bahasa ialah alat yang digunakan untuk dapat
berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan atupun bahasa tulis
E. Menurut Sunaryo (2000:6), Bahasa didalam struktur budaya ternyata
memiliki kedudukan, fungsi serta peran ganda ialah sebagai akar
serta produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan
sarana pendukung pertumbuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
F. Menurut Owen, Bahasa ialah bahasa dapat didefenisikan sebagai kode
yang diterima secara sosial ataupun sistem konvensional untuk
menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki
serta kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh
ketentuan. www.gurupendidikan.com
G. Menurut Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa.
Pertama, bahasa ialah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga sistem
generatif. Kedua, bahasa ialah seperangkat lambang-lambang mana suka
ataupun simbol-simbol arbitrer.
H. Menurut Santoso (1990:1), Bahasa ialah rangkaian bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia secara sadar.
I. Menurut Mackey (1986:12), Bahasa ialah suatu bentuk serta bukan suatu
keadaan (lenguage may be form and not matter) ataupun sesuatu sistem
lambang bunyi yang arbitrer, atau suatu sistem dari sekian banyak sistem-
sistem, suatu sistem dari suatu tatanan ataupun suatu tatanan dalam sistem-
sistem.
J. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa ialah sistem simbol bunyi yang
bermakna serta berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang mempunyai
sifat arbitrer serta konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi
oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan serta pikiran.
K. Menurut Walija (1996:4), Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap
serta efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan
serta  pendapat kepada orang lain.
L. Menurut Syamsuddin (1986:2), Bahasa memiliki dua pengertian. Pertama,
bahasa ialah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran serta perasaan,
keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk
mempengaruhi serta dipengaruhi. Kedua, bahasa ialah tanda yang jelas
dari kepribadian yang baik ataupun yang buruk, tanda yang jelas dari
keluarga serta bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
M. Menurut Pengabean (1981:5), Bahasa ialah  suatu sistem yang
mengutarakan serta melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
N. Menurut Soejono (1983:01), Bahasa ialah suatu sarana perhubungan
rohani yang teramat penting dalam hidup bersama.
BAB III

METODOLOGI

3.1. Metode Penelitian


“Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya
cara yang tepatuntuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu
atau pengetahuan. Jadi,metodologi artinya cara melakukansesuatu dengan
menggunakan pikiran secara saksamauntuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh
peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta
melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode
penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi
antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut
diperoleh dan selanjutnya diolah dan dianalisis.
3.2. Populasi
Menutut Suharsini Arikunto (2006), mengemukakan bahwa
populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Selain itu, Sugiyono (2012)
mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sampai dengan
XI peminatan IPS SMA Negeri 2 Cirebon dengan total 6 kelas.
Tabel 1

Kelas Jumlah Siswa


X-9 IPS 20 Orang
X-10 IPS 20 Orang
X-11 IPS 20 Orang
X-12 IPS 20 Orang
XI-10 IPS 20 Orang
XI-11 IPS 20 Orang
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan metode pengumpulan data yang
digunakan adalah Angket Kuesioner. Angket kuesioner adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket kuesioner merupakan
kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal
yang ia ketahui.
3.4. Hipotesis
Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar bahasa
asing terhadap pembelajaran Bahasa Jepang.

DAFTAR PUSTAKA
____Maret 20, 2018. “Contoh Hipotesis Penelitian”. http://sosiologis.com/contoh-
hipotesis-penelitian. Diakses pada Februari 20, 2020.

____Januari 6, 2016. “Proposal Penelitian Pengaruh Lingkungan Sekolah dalam


Motivasi Belajar
Siswa”..http://jasaskripsimurahjabedetabek.blogspot.com/2016/01/proposal-
penelitian-pengaruh-lingkungan.html Diakses pada Februari 4, 2020.

____Hidayat, Anwar. Februari 3, 2017. “Metode Penelitian”.


https://www.statistikian.com/2017/02/metode-penelitian-metodologi-
penelitian.html. Diakses pada Februari 20, 2020.

____http://digilib.unimed.ac.id/19523/10/10.%20NIM%20212331102%20BAB
%20I.pdf. Diakses pada Februari 20, 2020.

Nama siswa di cover hanya untuk satu orang

Latar belakang paragraf kedua tdk ada fakta di SMA N 2 Cirebon

Paragraf ketiga batasan masalah tidak ada

Rumusan masalah dan tujuan penelitian belum benar

Tinjauan pustaka belum tepat penulisannya

Silakan tanya ke yg sdh bimbingan ke ibu

Anda mungkin juga menyukai