Anda di halaman 1dari 168

PERBANDINGAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA

PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERNAPASAN


KELAS XI MAN 1 KONAWE SELATAN
MENGGUNAKAN MEDIA ADOBE FLASH CS6
DENGAN MEDIA POWER POINT

SKRIPSI

OLEH
JUMRAH
A1J115072

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITASHALU OLEO
KENDARI
2020
PERBANDINGAN PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA
PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERNAPASAN
KELAS XI MAN 1 KONAWE SELATAN
MENGGUNAKAN MEDIA ADOBE FLASH CS6
DENGAN MEDIA POWER POINT

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH :
JUMRAH
A1J115072

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITASHALU OLEO
KENDARI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

ii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,dan semua sumber baik yang
dikutipmaupun dirujuktelah saya nyatakan dengan benar.Apabila kelak ternyata
terbukti plagiat,maka saya bersedia menerima sanksi sesuai denganketentuan
peraturan perundang-undangan.

Kendari, November 2020

JUMRAH
A1J115020

iv
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan konseptual


siswa pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelas XI MAN 1 Konawe
Selatanmenggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media Power Point. Subjek
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1 Konawe Selatan tahun
ajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen
semumenggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Indikator
pengetahuan konseptual yang diukur yaitu; prinsip, generalisasi, model, dan struktur.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis
inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa yang
diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi yaitu 85,57 dengan standar
deviasi 8,35 dibandingkan media Power Point dengan rata-rata yaitu 77 dan standar
deviasi 10,98. Hasilanalisis inferensial menunjukkan bahwa terdapatperbedaan yang
signifikan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan mediaAdobe
Flash CS6 dengan media Power Point. Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran materi sistem
pernapasan lebih baik menggunakan media Adobe Flash CS6 dibandingkan media
Power Point.

Kata kunci :Adobe Flash CS6, Power Point, Pengetahuan Konseptual, Sistem
Pernapasan

v
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukurpenulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Perbandingan
Pengetahuan Konseptual Siswa pada Pembelajaran Materi Sistem Pernapasan Kelas
XI MAN 1 Konawe Selatan menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulismenyadari sepenuhnya bahwa terlaksananya penelitian dan
penyusunan skripsi ini adalah berkat kerja sama, dorongan, bimbingan serta bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepadaDr. H.
Safilu, M.Si selaku pembimbing 1 dan Damhuri, S.Pd., M.P selaku pembimbing II
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta nasehat sehingga
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Tak lupa
pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Halu oleo.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Halu Oleo.
4. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya di Jurusan
Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan membekali penulis selama di
bangku perkuliahan.
5. Tim penguji, Drs. Pallawagau Sappaile, M.Pd selaku ketua penguji, Lili Darlian,
S.Si., M.Si selaku sekretaris penguji, Murni Sabilu, S.Pd., M.Pd., dan Ahdiat
Agriansyah, S.Pd., M.Sc selaku anggota penguji yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan saran untuk penelitian ini.
6. Saprin, S.Pd, M.Sc selaku penasehat akademik yang telah memberikan nasehat
dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Biologi
FKIP.
7. Muspidar, S.Ag., MA selaku Kepala Sekolah dan Aslina, S.Pd serta Bidasari
Razak, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi di MAN 1 Konawe Selatan.
8. Siswa MAN 1 Konawe Selatan, khususnya kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2
sebagai kelas yang menjadi objek penelitian penulis.

vi
9. Sahabatku Runiati, S.Pd, Endria Sari, Dian Apriani, dan Hulis Nawati yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan semangat kepada penulis hingga akhir studi.
10. Haerudin, Farlin, Indra, S.Pd, Rasni Ramli, Tiara Kismarawati, S.Pd, Nur
Amaliyah Darussalam, Asmawati, Wa Oje Fatra Wawan Warito, S.Pd,Sitti
Kumalasari, S.Pd, Ni Ketut Sintya Widiantara, S.Pd, Siti Atminur, S.Pd, Siti
Neka, S.Pd, dan La Hasani, S.Pd., M.Pd, yang telah memberikan dukungan
kepada penulis utamanya dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman mahasiswa Ju vbvrusan Pendidikan Biologi, khususnya angkatan
2015 yang telah memberikan semangat dan kebersamaannya selama ini yang
terbingkai dalam “PROTISTA 015” yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penghormatan dan penghargaan yang tak terhingga serta ucapan terima kasih
kepada orang tuaku tercinta AyahandaNasa Suhar dan IbundaMahafiah atassegala
pengorbanandankasihsayangyang
tulus,sabardanikhlasmendidik,menasehati,mendoakandan
menfasilitasisegalakebutuhanpenulis hinggasaatini. Kepada kakakku tercinta Isarina
Nasa, Am.Keb dan Aswandi Nasa yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika
dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan skripsi ini.

Kendari, November 2020

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................
A. Kajian Teori ....................................................................................... 4
B. Kajian Empiris ................................................................................... 9
C. Kerangka Pemikiran........................................................................... 11
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 11
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 13
B. Variabel, Definisi Operasional, dan Indikator Penelitian .................. 13
C. Subjek Penelitian ............................................................................... 13
D. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................... 14
E. Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data .................... 14
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................
A. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 20
B. Hasil Analisis Inferensial ................................................................... 23
C. Pembahasan ....................................................................................... 24
BAB V. PENUTUP..............................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................ 29
B. Saran .................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 30
LAMPIRAN ........................................................................................................ 35

viii
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Desain Nonequivalent Control Group Design ....................................... 14


2. Klasifikasi Validitas Isi .......................................................................... 15
3. Kategori N-Gain Ternormalisasi ............................................................ 18
4. Skor Posttest Pengetahuan Konseptual siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media Power Point..... 20
5. Skor Posttest Pengetahuan KonseptualSiswaIndikator Prinsip.............. 20
6. Skor PosttestPengetahuan Konseptual Siswa Indikator Generalisasi..... 21
7. Skor PosttestPengetahuan Konseptual Siswa Indikator Model..............21
8. Skor PosttestPengetahuan Konseptual Siswa Indikator Struktur............ 22
9. N-GainPengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan
Media Adobe Flash CS6dan Power Point............................................... 22
10. N-GainberdasarkanIndikator Pengetahuan Konseptual Siswa
yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6............................... 23
11. N-Gainberdasarkan Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa
yang diajar menggunakan Media Power Point....................................... 23

ix
DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman


1. Skema Kerangka Pemikiran.................................................................... 12

x
DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman


1. Silabus .................................................................................................... 35
2. Uraian Materi Sistem Pernapasan........................................................... 38
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 1 Kelas yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6........................................ 46
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 2Kelas yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6........................................ 48
5. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan 2.................................. 52
6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2................................................ 53
7. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan2........................ 55
8. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan2...................... 57
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 3Kelas yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6........................................ 59
10. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan3................................... 63
11. Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan3.................................................. 64
12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan3........................ 66
13. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)Pertemuan3...................... 67
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 4Kelas yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6........................................ 68
15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 1 Kelas yang
diajar menggunakan Media Power Point ............................................... 70
16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 2Kelas yang
diajar menggunakan Media Power Point................................................ 72
17. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan2.................................. 76
18. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan2................................................. 77
19. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan2....................... 79
20. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan2..................... 81
21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 3Kelas yang
diajar menggunakan Media Power Point................................................ 83
22. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan3.................................. 87
23. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan3................................................. 88
24. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan3....................... 90

xi
25. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan3..................... 91
26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 4Kelas yang
diajar menggunakan Media Power Point................................................ 92
27. Uji Validitas Instrumen Tes.................................................................... 94
28. Kisi-kisi Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar
Menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media Power Point..... 96
29. Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar menggunakanMedia
Media Adobe Flash CS6 denganMediaPower Point............................... 97
30. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar
menggunakanMediaAdobe Flash CS6 denganMediaPower Point......... 98
31. Rubrik Penilaian Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6dengan MediaPower Point ...... 101
32. Skor Pretest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 104

33. Skor Pretest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang


diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6........................................ 105
34. Skor Posttest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 106
35. Skor Posttest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6........................................ 107
36. Skor Pretest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 108
37. Skor Pretest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang
diajar menggunakan Media Power Point................................................ 109
38. Skor Posttest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 110
39. Skor Pottest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang
diajar menggunakan Media Power Point................................................ 111
40. N-Gain Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan
Media Adobe Flash CS6.......................................................................... 112
41. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 113
42. N-Gain Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan
Media Power Point.................................................................................. 115
43. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 116
44. Uji Normalitas Pengetahuan Konseptual Siswa...................................... 118

xii
45. Uji Homogenitas Pengetahuan Konseptual Siswa.................................. 121
46. Uji Hipotesis Pengetahuan Konseptual Siswa ....................................... 122
47. Uji Lanjut ............................................................................................... 124
48. Hasil Evaluasi Skor Pretest Terendah Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 125
49. Hasil Evaluasi Skor Pretest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 126
50. Hasil Evaluasi Skor Posttest Terendah Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 127
51. Hasil Evaluasi Skor Posttest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 129
52. masil Evaluasi Skor Pretest Terendah Siswa yang diajar
Menggunakan Media Power Point.......................................................... 132
53. Hasil Evaluasi Skor Pretest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 133
54. Hasil Evaluasi Skor Posttest Terendah Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 135
55. Hasil Evaluasi Skor Posttest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 136
56. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 138

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang diperoleh siswa dalam
jenjang Sekolah Menangah Atas (SMA). Proses belajar mengajar biologi seringkali
dihadapkan pada materi abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari, selain itu
ketersediaan obyek biologi untuk diamati sesuai kompetensi yang ingin dicapai juga
terbatas, sehingga akhirnya materi biologi menjadi sulit disampaikan oleh guru dan
siswa sulit untuk dipahami. Materi-materi biologi juga banyak yang tidak dapat
divisualisasikan, seperti struktur dan fungsi sistem indera, sehingga dibutuhkan suatu
media pembelajaran tertentu. Meskipun bahasan sistem indera ini secara morfologi
dapat dilihat langsung dan dimiliki oleh siswa, namun untuk struktur anatominya
masih termasuk materi abstrak karena berada dalam tubuh manusia sehingga tidak
dapat dilihat langsung oleh mata. Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran
untuk mendukung proses belajar siswa.
Media belajar merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk menjelaskan
suatu materi sehingga siswa dapat tertarik atau termotivasi untuk belajar yang pada
akhirnya dapat menigkatkan pengetahuan siswa. Media pembelajaran didefinisikan
sebagai alat bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam proses
pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Sitorus, 2013:3).Menurut
Bahar (2012: 1) menngemukakan bahwa media belajar adalah salah satu faktor
penetu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses belajar bisa lebih menarik
dan dapat menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa dan
memperkecil kesulitan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar ada berbagai macam seperti
torso, charta dan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa kendala di dalam
pembelajaran biologi, juga dialami di SMAN 1 Kulisusu Utara yaitu siswa kurang
semangat mengikuti materi pelajaran dan siswa kurang memahami materi yang
diajarkan. Kurangnya motivasi belajar dan pemahaman siswa dikarenakan guru
hanya menyampaikan materi pelajaran hanya menggunakan media yang sederhana

1
sehingga kurang menarik untuk merangsang motivasi belajar dan pemahaman siswa.
Menyikapi masalah tersebut penulis tertarik terhadap penggunaan suatu media
pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa terhadap pelajaran biologi materi sistem indera. Adapun media pembelajaran
yang akan digunakan adalah microsoft power point dari komputer.
Media power point merupakan salah satu program microsoft dalam komputer
yang berisi slide yang memuat foto/gambar, teks, musik/audio, video, animasi dan
hiperlink. Menurut Asyar (2011) program power point adalah salah satu software
yang dirancang khusus untuk menampilkan multimedia yang berisi gabungan teks,
gambar, video, animasi dengan menarik, mudah pembuatan dan penggunaannya.
Menyingkapi masalah pembelajaran biologi tentang struktur alat indera yang
merupakan materi yang abstrak yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata, media
microsoft power point diharapakan dapat memberikan pembelajaran yang
kontekstual pada materi struktur alat indera sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI SMAN 1 Kulisusu Utara.
Berdasarkan kajian teori di atas penulis berasumsi bahwa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran biologi materi sistem indera
diperlukan media belajar microsoft power point. Sehingga asumsi tesebut harus
butuh pembuktian ilmiah, atas dasar iniliah penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian ilmiah yang berjudul “APLIKASI POWER POINT TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISTEM INDERA SISWA KELAS XI SMAN 1
KULISUSU UTARA”.
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencapai kemajuan
suatu bangsa. Berdasrakan UU No. 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada Bab I pasal I disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana unutk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengmbangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
dapat diperoleh secara formal, non formal dan informal. Pendidikan formal melalui
lingkungan sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu Taman Kanak-

2
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah dan Perguruan Tinggi.
Priembelajaran biologi merupakan proses yang melibatkan berbagai
komponen yang saling berhubungan. Komponen didalamnya antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan model pembelajaran, media
pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting
untuk mendukung proses pembelajaran dalam kelas. Media pembelajaran
didefinisikan sebagai alat bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam
proses pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Sitorus, 2013:3).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi MAN 1
Konawe Selatan diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran biologi telah
menggunakan media pembelajaran berupa media Power Point, namun penggunaan
media pembelajaran tersebut dianggap masih kurang efektifkarena selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa masih terlihat tidak bersemangat, tidak aktif, dan
kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran sehingga
siswa kurang memahami materiyang telah dijelaskan. Hal tersebut terlihat dari
banyaknya jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM saat ulangan harian
materi sistem pernapasan. Nilai KKM yang ditetapkan di MAN 1 Konawe Selatan
adalah 70.
Menurut Kamil (2018: 66), tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan
menggunakan Power Point. Oleh karena itu perlu diadakan media lain dalam proses
pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media Adobe Flash
CS6.Adobe Flash CS6dianggap cocok digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
konseptual siswa karena memiliki kemampuan untuk menampilkan fakta-fakta
mengenai materi sistem pernapasan secara detail dengan cara menggabungkan
gambar, suara, dan video kedalam animasi yang dibuat. Menurut Juminah, dkk
(2019: 69) kombinasi antara teks, video, animasi, gambar, warna, dan musik atau
suara latar belakang inilah yang diperlukan untuk memfasilitasi siswa dalam

3
2

memahami materi pembelajaran juga untuk menimbulkan antusias positif siswa


dalam belajar. Produk yang dihasilkan dari Adobe FlashCS6 dalam bentuk exe dan
android sehingga dapat ditampilkan di banyak media seperti web, CD-ROM, VCD,
DVD, televisi, handpone dan PDA(Saselah dkk, 2017: 82). Hasil penelitian Rezeki
(2018: 862) menunjukkan bahwa Adobe FlashCS6 dapat menghasilkan multimedia
interaktif yang dapat meningkatkan motivasi, minat, pemahaman konsep dan
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran (Supriyadi, 2017: 109).
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian tentang perbandingan
pengetahuan konseptual siswa pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelas XI
MAN 1 Konawe Selatan menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media
Power Point dilakukan untuk menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah dalam
proses pembelajaran biologi khususnya materi sistem pernapasan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana perbedaan
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6dengan media Power Pointpada materi sistem pernapasan kelas XI MAN 1
Konawe Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan konseptual
siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6dengan media Power Point
pada materi sistem pernapasan kelas XI MAN 1 Konawe Selatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitianini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi tentang
penggunaan media pembelajaran khususnya Adobe Flash CS6dengan media Power
Pointuntuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswayang dapat mendukung
pembelajaran biologi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa mediaAdobe Flash CS6 dengan media Power Pointini dapat
dijadikan sebagai referensi pembelajaran pada materi sistem pernapasan.
3

b. Bagi guru mediaAdobe Flash CS6 dengan media Power Pointini dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif pada materi sistem
pernapasan.
c. Bagi sekolah media pembelajaran Adobe Flash CS6 dengan media Power
Pointini dapat memperkaya media pembelajaran dalam pembelajaran biologi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Hakikat Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi
Teori belajar Ausubel menegaskan bahwa siswa dapat mengembangkan
pengetahuan kognitif yang mereka miliki melalui proses pembelajaran yang
bermakna. Inti dari teori belajar bermakna Ausubel adalah suatu proses mengaitkan
informasi baru dengan konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
siswa. Proses pembelajaran akan bermakna jika dalam menyajikan materi pelajaran,
seorang guru mampu menghubungkan materi tersebut dengan konsep yang relevan
yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa (Nugroho, 2015: 294). Oleh karena itu,
dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu, bahan simulasiatau
program yang digunakan untuk mempermudahproses pembelajaran (Ayuningsih,
2015:3). Penggunaan media pembelajaran bertujuan meningkatkan keterlibatan siswa
secara aktif, menarik minat, dan meningkatkan kemampuan belajar dengan cara
mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa
(Bangun, dkk. 2016: 7). Materi yang dituangkan kedalam media pembelajaran yang
disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks
dan memperhatikan faktor perbedaan individu akan sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa.

Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yakni;(1)


media auditif, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti
radiodan piringan audio, (2) media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan
indera penglihatan dalam wujud visual seperti film strip (film rangkai), slide (film
bingkai), foto, gambar atau lukisandan cetakan, (3) media audiovisual, yaitu media
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik. Media audiovisual dibagi kedalam dua jenis yaitu
audiovisual gerak pernapasan yang menampilkan suara dan visual diam serta media

4
audiovisual gerakyang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak
seperti film, videokaset, dan VCD (Umar, 2014: 135).

5
5

2. Adobe Flash CS6dalam Pembelajaran Biologi


Teori kognitifBruner menegaskan bahwa salah satu tahap perkembangan
kognitif siswa adalah tahap ikonik. Pada tahap ikonik siswa melakukan suatu
observasi terhadap suatu realitas, tetapi tidak mengalami secara langsung, siswa
cukup melakukannya melalui sumber sekunder atau gambar. Tahap ikonik dapat
diartikan sebagai tahap dimana sebuah pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk
bayangan visual, gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan kongkret
(Wiradintana, 2018: 49). Media pembelajaran yang mampu merepresentasikan hal
tersebut adalah Adobe Flash CS6.
Adobe Flash adalah perangkat lunak komputer yang dirilis oleh perusahaan
Amerika Serikatyaitu Adobe Systems Incorporated (Hartato, 2011: 14).Adobe Flash
menyediakan sebuah bahasa scripting untuk menghasilkan aplikasi-aplikasi dari yang
sederhana hingga rumit. Bahasa scripting dalam flash disebut actionscript.
Keberadaan actionscript dapat mempermudah pembuatan suatu aplikasi atau sebuah
animasi yang memakan banyak frame dan mengontrolnya (Rezeki, 2018: 856).Adobe
Flash sering dikembangkan karena mudah dipelajari bahkan bagi mereka yang tidak
memiliki pengetahuan sebelumnya dalam bahasa pemrograman (Ahmad, 2016: 130).
Seiring dengan perkembangan teknologi,Adobe Flash tidak hanya digunakan untuk
pembuatan animasi tetapi telah digunakan untuk tujuan estetika dan presentasi ke
media sebagai media pembelajaran. Adobe Flash CS6 merupakan penyempurnaan
dari versi sebelumnya (CS5).
Adobe Flash CS6digunakan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran
interaktif karena mendukung pembuatan animasi, gambar, teks, dan pemrograman.
Adobe Flash CS6 memiliki kemampuan untuk membuat animasi mulai dari yang
sederhana hingga kompleks juga dapat menggabungkan gambar, suara, dan video
kedalam animasi yang dibuat (Fauziah dkk, 2016: 155).Menurut Juminah, dkk (2019:
69), kombinasi antara teks, video, animasi, gambar, warna, dan musik atau suara latar
belakang inilah yang diperlukan untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi
pembelajaran juga untuk menimbulkan antusias positif siswa dalam belajar. Produk
yang dihasilkan dari perangkat lunak ini dalam bentuk exe dan android (Saselah
6

dkk, 2017: 82). Berkas yang dihasilkan dari Adobe Flash CS6 mempunyai file
extensiondan dapat diputar dipenjelajah web yang telah dipasangi adobe flash player.
Menurut Salim (2014: 8332), bila dibandingkan dengan perangkat lunaklain
Adobe Flash CS6 memiliki beberapa kelebihanyakni memiliki ukuran file yang kecil
dengan kualitas yang baik; kebutuhan hardware yang tidak tinggi; dapat membuat
website, CD-Interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu elektronik, iklan TV,
banner di web, presentasi menarik, dan membuat permainan; dapat ditampilkan di
banyak media seperti web, CD-ROM, VCD, DVD, televisi, handpone, dan PDA;
fitur yang disediakan lebih bervariasi. Selain keunggulan tersebut, Adobe Flash
CS6juga memiliki beberapa kelemahan yakni membutuhkan keterampilan khusus
untuk menuangkan pesan atau ide yang baik pada desain Adobe Flash CS6sehingga
mudah dicerna oleh penerima pesan dan memerlukan persiapan yang matang bila
menggunakan teknik penyajian animasi yang kompleks.
3. Power Point dalam Pembelajaran Biologi
Power Pointmerupakan salah satu program aplikasi Microsoft Office yang
dapat digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan presentasi. Presentasi
yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis yang terbagi dalam slide-slide.
Setiap slide dapat berisi penjabaran topik yang divisualisasikan dalam bentuk tulisan,
gambar maupun tabel sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup karena
Power Point memiliki ragam fitur seperti pemberian grafik dan gambar, teks, foto,
suara, menambahkan pola, mengatur warna teks, memberi bayangan, membuat
grafik, dan bagan organisasi (Saputra dan Zinnurain, 2018: 12). Fitur-fitur yang
tersedia dalam Power Point dapat mengendalikan perhatian siswa yang membuat
siswa tertarik dan antusias pada saat proses pembelajaran berlangsung (Hevitullah,
2016: 4).
Menurut Dachi (2018: 102), dalam proses pembelajaran Power Point
memiliki beberapa keunggulan, yaitu: penyajiannya menarik karena ada permainan
warna, huruf, dan animasi; lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh
informasi tentang bahan ajar yang tersaji; pesan secara visual mudah dipahami;
tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan;
dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; dapat
7

disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/Disket/Flashdisk).


Selainkeunggulan tersebut, Power Point juga memiliki beberapa kelemahan yakni:
tidak semua materi dapat disajikan menggunakan Power Point; memerlukan
persiapan yang matang jika menggunakan teknik-teknik penyajian animasi yang
kompleks; jika monitor yang digunakan terlalu kecil kemungkinan besar siswa yang
duduk jauh dari monitor kesulitan melihat bahan ajar yang ditampilkan di monitor
tersebut (Kamil, 2018: 66).
4. Pengetahuan Konseptual
Teori belajar Gagne menegaskan bahwa proses pembelajaran akan bermakna
apabila siswa mampu mengaitkan pengetahuan yang baru diterima dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Syaratnya adalah siswa harus
memahami konsep dengan baik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran siswa
sebaiknya tidak sekedar menerima dan menghapalkan saja tetapi lebih
mengutamakan konsep (Pramesti, 2013: 176). Siswa dapat dengan mudah memahami
konsep yang diberikan jika mengetahui fakta-fakta yang terkait dengan materi
terlebih dahulu karena pengetahuan faktual lebih sederhana dibandingkan dengan
pengetahuan konseptual.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang memiliki banyak
keterhubungan antara objek-objek biologi yang dapat dipandang sebagai suatu
jaringan pengetahuan yang memuat keterkaitan antara satu dengan yang lainnya
(Hamdani, 2015: 14).Menurut Anderson dan Krathwohl (2015: 71), pengetahuan
konseptual terdiri dari tiga subjenisyaitu;(1) Pengetahuan tentang klasifikasi dan
kategori, (2) Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, (3) pengetahuan tentang
teori, model, dan struktur.
a. Pengetahuan tentang Klasifikasi dan Kategori
Klasifikasi merupakan metode untuk menyusun data secara sistematis atau
mengikuti aturan atau kaidah yang telah ditetapkan (Lestari, 2016: 83). Kategori
merupakan sistem yang berfungsi untuk membantu menjelajahi topik-topik
terkait. Menurut Fatimah (2014: 4), pengetahuan klasifikasi dan kategori meliputi
kategorikelas, divisi, dan susunan yang spesifik dalam disiplin ilmu yang dapat
menciptakan hubungan antara elemen-elemen. Pengklasifikasian informasi dan
8

pengalaman kedalamkategori yang tepatmerupakan sebuah tanda klasik tentang


keberhasilan belajar dan pengembangan keahlian. Hasilriset kognitif perihal
perubahan dan pemahaman konseptual menunjukkan bahwa aktivitas belajar
siswa terhambat karena salah klasifikasi informasi dan kategori yang tidak tepat.
b. Pengetahuan tentang Prinsip dan Generalisasi
Prinsip merupakan suatu pernyatann mendasar atau kebenaran umum
maupun individual yang dijadikan sebagai pedoman untuk berpikir atau bertindak
oleh seseorang. Generalisasi merupakan proses penalaran yang membentuk
kesimpulan secara umum melalui suatu kejadian. Menurut Anderson dan
Krathwohl (2015: 74), prinsip dan generalisasi dibentuk oleh klasifikasi dan
kategori yang digunakan untuk mengkaji fenomena atau menyelesaikan
masalahdalam disiplin ilmu. Prinsip dan generalisasimencakup pengetahuan
tentang abstraksi tertentu yang meringkas hasilpengamatan terhadap suatu
fenomena sehingga sangat bermanfaat untuk mendeskripsikan, memprediksi,
menjelaskan,menentukan tindakan atau arah yang mesti diambil.Prinsip dan
generalisasi cenderung menjadiide yang luas dan sulit dimengerti oleh siswa
karena siswa tidak benar-benar mengetahui fenomena yang hendak mereka
rangkumdan tata. Jika siswa memahami prinsip dan generalisasi, maka mereka
mempunyai alat untuk mempelajari dan menata materi pelajaran yang luas
sehinggamereka memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang materi yang
sedang dipelajari dan semakin mudah mengingatnya.
c. Pengetahuan tentang Teori, Model, dan Struktur
Menurut Kerlinger (2004: 134), teori merupakan seperangkat konsep,
batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang suatu
fenomena dengan merinci hubungan-hubungan antar variabel dengan tujuan
menjelaskan dan memprediksi gejala tersebut. Model merupakan struktur simbol
dalam sebuah proses guna memahami proses yang sifatnya kompleks yang bisa
terlihat bila divisualisasikan. Struktur merupakan pengaturan dan
pengorganisasian unsur-unsur yang saling terkait dalam suatu objek atau sistem
yang terorganisasi.
9

Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur meliputi pengetahuan


tentang prinsip dan generalisasi serta interelasi antara keduanya yang
menghadirkan pandangan yang jelas, utuh, dan sistematiktentang sebuah
fenomena masalahatau materi kajian yang kompleks. Pengetahuan ini merupakan
rumusan abstrak yang dapat menunjukkan interelasi dan susunan dari banyak
detail, klasifikasi dan kategori, serta prinsip dan generalisasi yang spesifik.
Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur mencakup pengetahuan tentang
berbagai paradigma, epistemologi, teori, dan model yang digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu untuk mendeskripsikan, memahami, menjelaskan, dan
memprediksikan suatu fenomena.
5. Materi Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan merupakan materi dari pelajaran biologi kelas XI SMA.
Materi ini membahas tentang struktur dan fungsi sistem pernapasan manusia,
kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia serta cara untuk
mengatasinya. Media Adobe Flash CS6dengan media Power Pointdapat
menampilkan fakta-fakta mengenaistruktur dan fungsi dari masing-masing sistem
pernapasan dengan jelas dan praktis sehingga siswa mudah menerima, memahami,
dan membangun pengetahuan konseptual dengan baik.Uraian materi sistem
pernapasan terlampir pada Lampiran 2 (halaman 38).
B. Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2017) tentang
pengembangan media animasi menggunakan Adobe Flash CS6 materi
termodinamika untuk siswa SMK kelas XI menunjukkan bahwa software
Adobe Flash CS6layak digunakan dalam proses pembelajaran serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hal ini dikarenakan
dengan bantuan media pembelajaran Adobe Flash CS6 selain memberikan
penjelasan mengenai materi pembelajaran juga disajikan ilustrasi simulasi
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Hal ini membuat daya ingat
siswa menjadi kuat dan konsep yang diajarkan tidak mengalami miskonsepsi.
Penelitian Magribi (2015) tentang pengembangan media pembelajaran
berbasis Adobe Flash CS6pada materi hidrosfer kelas X SMA Negeri 1
10

Kedungwuni Kabupaten Pekalongan tahun 2013/2014 yang memberikan tes


kepada sampel sebagai pretest dan postest untuk mendapatkan data awal dan
data akhir pencapaian pemahaman konsep siswa menunjukkan bahwa
pemahaman konsep siswa yang ditampilkan sebagai hasil belajar siswa
meningkat setelah menggunakan media Adobe Flash CS6. Hasil ini diketahui
dari hasil postest kelas yang menggunakan media pembelajaran berbasis
Adobe Flash memiliki rata-rata lebih tinggi dari hasil prestest.
Penelitian Rahmaibu, dkk (2016) tentang pengembangan media
pembelajaran menggunakan Adobe Flash untuk meningkatkan hasil belajar
PKn siswa dengan memberikan tes berupa pretestdan posttest untuk
membandingkan hasil belajar kognitif sebelum dan sesudah menggunakan
media Adobe Flashmenunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
kognitif siswa dimana rata-rata pretest adalah 71,75, sedangkan rata-rata
posttest adalah 83. Peningkatan hasil belajar kognitif tersebut membuktikan
jika terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif sebelum
sesudah menggunakan media Adobe Flash. Hal ini dikarenakan siswa yang
diajar menggunakan Adobe Flash merasa senang, semangat, dan mudah
mengingat materi karena isi media yang menarik.
Penelitian Listyorini dan Sudarisman (2011) tentang perbedaan
pengaruh penggunaan media Power Point dan media animasi pada
pembejaran remedial biologi terhadap ketuntasan belajar siswa menggunakan
teknik tes untuk mengumpulkan data hasil belajar aspek kognitif siswa
menunjukkan bahwa penggunaan media Power Point dapat meningkatkan
hasil belajar dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 80%.
Penelitian Srimaya (2017) tentang evektifitas media pembelajaran
Power Point untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa
menunjukkan bahwa penggunaan media Power Point efektifmeningkatkan
hasil belajar biologi siswa pada konsep sel kelas XI IPA3 SMANegeri 1
Pangkajene. Peningkatan tersebut dapatdilihat dari nilai rata-rata tes hasil
belajar pada siklus I sebesar 47,52 dan padasiklus II meningkat menjadi
11

79,92. Pencapaian kriteriaketuntasan minimal (KKM) menunjukkan bahwa


87,5% siswa memperoleh nilaidiatas 75 melampaui KKM yang ditetapkan.

C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi
MAN1 Konawe Selatan diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran
biologi telah menggunakan media pembelajaran berupa media Power Point,
namun penggunaan media pembelajaran tersebut dianggap masih kurang
efektifkarena selama proses pembelajaran berlangsung, siswa masih terlihat
tidak bersemangat, tidak aktif, dan kurang memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan materi pembelajaran sehingga mereka kurang memahami
materiyang telah dijelaskan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM saat ulangan harian materi
sistem pernapasan,nilai KKM yang ditetapkan di MAN 1 Konawe Selatan
adalah 70. Adobe Flash CS6dianggap cocok digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan konseptual siswa karena memiliki kemampuan untuk
menampilkan fakta-fakta mengenai materi sistem pernapasan secara detail
dengan cara menggabungkan gambar, suara, dan video kedalam animasi yang
dibuat. Secara sitematik, kerangka pemikiran dalam penelitian ini
sebagaimana pada Gambar 2.1.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang
signifikan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan
kelas XI IPA di MAN 1 Konawe Selatan.
Secara statistik hipotesis penelitian ini adalah:
H0 : µ1= µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan konseptual siswa yang diajar
menggunakan menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media Power
12

Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelas XI IPA di MAN 1


Konawe Selatan.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan konseptual siswa yang diajar
menggunakan menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media Power
Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelas XI IPA di MAN 1
Konawe Selatan.
µ1 :Rata-rata pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media
Adobe Flash CS6.
µ2 : Rata-rata pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media
PowerPoint.

Pembelajaran Biologi Materi Sistem


Pernapasan di MAN 1 Konawe Selatan
Kurang Efektif

Media Power Point Media Adobe Flash CS6


memuat gambardan teks memuat gambar, animasi,
video, teks, bagan, dan
suara.

Pretest dan Posttest

Analisis
Deskriptif dan
Inferensial

Apakah terdapat perbedaan pengetahun


konseptual siswa yang diajar menggunakan
media Adobe Flash CS6 denganmedia Power
Point?

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran


13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2019 sampai bulan Oktober
tahun 2020. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2020
semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di kelas XI IPA MAN 1 Konawe Selatan.
B. Variabel, Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebasyaitu penggunaan media Adobe Flash CS6dan media Power
Point.

b. Variabel terikatyaitu pengetahuan konseptual siswa.


2. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Media Adobe Flash CS6yang digunakan memuat gambar, animasi, video, teks,
bagan, dan suaraberbantuan software Adobe Flash CS6.
b. Media Power Point yang digunakan memuat gambar dan teksberbantuan
software Power Point.

c. Pengetahuan konseptualmerupakan pengetahuan yangdidasarkan oleh


pengetahuan faktual siswamengenai materi sistem pernapasan manusia.
3. Indikator Penelitian
Indikator pengetahuan konseptual dalam penelitian ini diadaptasi dari
Anderson dan Krathwohl (2015:71-76) yang meliputi prinsip, generalisasi, model,
dan struktur pada pembelajaran materi sistem pernapasan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1
Konawe Selatan tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari dua kelas, yakni
kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 yang dijadikan objek penelitian.
14

D. Jenis dan Desain Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment)
untukmengetahui perbedaan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan
media Adobe Flash CS6 dengan media Power Point pada materi sistem pernapasan.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group
Design, dimana kedua kelas eksperimen tidak dipilih secara random
(Sugiyono, 2013: 77) sebagaimana pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Nonequivalent Control Group Design
O1 X O2
O3 Y O4
Keterangan :
O1 = Pretest kelas eksperimen 1
O2 = Posttest kelas eksperimen 1
O3 = Pretest kelas eksperimen 2
O4 = Posttest kelas eksperimen 2
X = Perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media Adobe Flash
CS6
Y = Perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media Power Point
E. Instrumen Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes esay yang telah divalidasi sebanyak
8butir soalsesuai indikator pengetahuan konseptual yang akan diukur yakni; prinsip,
generalisasi, model, dan struktur.Masing-masing indikator terdiri atas 2 butir soal.
2. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Indeks Aiken V yang dirumuskan sebagai berikut:
∑s
V = n ( c−1 )

Keterangan :
s = r-1o n = Jumlah penilai
1o = Angka penilaian validitas yang terendah
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi
r = Angka yang diberikan oleh penilai
15

Klasifikasi validitas isi instrumen sebagaimana pada Tabel 3.2.


Tabel 3.2. Klasifikasi Validitas Isi

Indeka Aiken’s (V) Validitas


0 ≤ V ≤ 0,4 Kurang Valid (Rendah)
0,4 < V ≤ 0,8 Cukup Valid (Sedang)
0,8 < V ≤ 1,0 Sangat Valid (Tinggi)
(Retnawati, 2016: 19)
3. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan observasi awalyaitu mengamati kondisi kelas dan wawancara
dengan guru mata pelajaran biologi di lokasi penelitian untuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran biologi di MAN 1 Konawe Selatan.
b. Menentukan alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
yang dihadapi dengan membandingkan media Power Point (yang telah
digunakan) dengan media Adobe Flash CS6 (yang akan digunakan) pada materi
sistem pernapasan.
c. Menentukan subjek penelitian.
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran materi sistem pernapasan yang terdiri dari
silabus, rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), mediaAdobe Flash CS6,
media Power Point, lembar kerja siswa (LKS) dan tes pengetahuan konseptual
siswa.
e. Memberikan pretestpadakelasyang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6 dan kelas yang diajar menggunakan media Power Pointuntuk mengetahui
pengetahuan konseptual awal siswa pada materi sistem pernapasan.
f. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran pada kelas yang
diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dan kelas yang diajar
menggunakan media Power Point.
g. Memberikanposttestpadakelas yang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6 dan kelas yang diajar menggunakan media Power Pointuntuk mengetahui
pengetahuan konseptual siswa pada materi sistem pernapasan di akhir materi.
16

h. Melakukan pengolahan data untuk mengetahui hasil yang dicapai setelah


mengikuti kegiatan pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari instrumen penelitian dianalisis menggunakan analisis
deskriptif dan analisis inferensial dengan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel
2007.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan skor pengetahuan
konseptual siswa beserta masing-masing indikator yang digunakan yang diajar
menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media Power Point dalam bentuk
median, modus, mean, standar deviasi, varians, dan N-Gain. Median digunakan
untuk menentukan nilai rata-rata pertengahan skor siswa kedalam dua bagian yang
sama besar menggunakan rumus:
1
Me = b + p 2
( )
n−F
f
(Sudjana, 2005 : 79)
Keterangan :
Me = Median
b = Batas bawah kelas median
p = Panjang kelas median
n = Jumlah sampel
F = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median
f = Frekuensi kelas median
Modus digunakan untuk mengetahui skor yang paling sering muncul dalam
urutan skor, menggunakan rumus:
b1
Mo = b + p ( b1 +b 2 )
(Sudjana, 2005 : 77)

Keterangan:
Mo = Batas bawah kelas modal
p = Panjang kelas modal
b1 = Frekuensi kelas modal di kurangi kelas interval dengan tanda kelas lebih kecil
sebelum tanda kelas modal
17

b2 =Frekuensi kelas modal di kurangi kelas interval dengan tanda kelas lebih besar
sebelum tanda kelas modal

Mean digunakan untuk menentukan rata-rata skor siswa kedua kelas


eksperimen sebelum dan setelah proses pembelajaran menggunakan rumus:
∑ xi
x́=
n
(Sudjana, 2005 : 67)
Keterangan:
x́ = Rata-rata
xi = Nilai setiap harga X
n = Jumlah sampel
Standar deviasi digunakan untuk mengetahui keragaman skor siswa
menggunakan rumus:
∑( x i− x́ )2
S2 =
n−1
(Sudjana, 2005 : 93)
Keterangan:
S = Standar deviasi
x́ = Rata-rata nilai hasil belajar kognitif siswa
xi = Nilai setiap harga X
n = Jumlah sampel
Varians merupakan jumlah kuadrat dari standar deviasi yang dapat
dihitung menggunakan rumus:
∑( x i− x́ )2
S=
n−1
(Sudjana, 2005 : 93)
N-Gain adalah normalisasi gain dari hasil pretest dan posttest, perhitungan N-
Gain bertujuan untuk melihat pergeseran skor pengetahuan konseptual siswa setelah
melalui proses pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan rumus berikut:
Skor Posttest – Skor Pretest
g =
Skor maksimal−Skor Pretest
Tingkat perolehan gainskor ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yang
dapat dilihat pada Tabel 3.3.
18

Tabel 3.3. Kategori N-GainTernormalisasi


Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
(Susanto, 2012: 75)

2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
diajukan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan konseptual siswa pada pembelajaran
materi sistem pernapasan yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan
media Power Point.Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan data yang terdiri dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas
varian.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah databerdistribusi normal
atau tidak menggunakan uji distribusi Chi Kuadrat (X2) dengan rumus:
k
(Oi−Ei )2

2
= i =1 Ei
χ

:
Keterangan
2
= nilai chi-kuadrat
χ

i = frekuensi pengamatan ke-i


O

Ei = frekuensi harapan ke-I


(Sudjana, 2005: 273)
19

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian dalam


subjek penelitian homogen atau tidak menggunakan uji F dengan rumus
berikut:
Variansi Terbesar
F=
Variansi Terkecil
(Supardi, 2013: 142)
Pengujian hipotesis menggunakan uji t yaitu t-test dengan rumus
berikut:
X́ 1−¿ X́ 2
¿
t= 1 1
s
√ +
n1 n2

dengan:

2 ( n1−1 ) s21 +(n2−1)s22


s =
n1 +n2−2
Sudjana (1996: 239)
Keterangan:
X́ i = Nilai rata-rata kelas eksperimen 1
X́ 2 = Nilai rata-rata kelas eksperimen 2
S21 = Variansi kelas eksperimen 1
S22 = Variansi kelas eksperimen 2
n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen 1
n2 = Jumlah sampel kelas eksperimen 2
1 1
Kriteria pengujian yang digunakan adalah terima H0 jika – t1 – α < t < t1 - α ,
2 2

1
dimana t1 - α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 + n2 – 2) dan peluang
2

1
(1 - α ). Untuk harga lainnya H0 ditolak.
2
Jika hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikanpengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan
kelas XI IPA di MAN 1 Konawe Selatan, maka dilanjutkan dengan uji Tukey pada
20

taraf signifikan 0,05 dengan bantuan softwereSPSS versi 25 untuk mengetahui


perbedaan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 dengan media Power Point.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


1. SkorPosttest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan
Media Adobe Flash CS6 dengan media Power Point
Skor posttest pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media
Adobe Flash CS6 dengan media Power Point yang ditunjukkan pada Lampiran 34
(halaman 106) dan Lampiran 38 (halaman 110) diperoleh data sebagaimana Tabel
4.1.
Tabel 4.1 SkorPosttest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan Media Power Point
No Kelas Min Max x́ Me Mo s2 S
1 Adobe Flash CS6 72 95 85,57 88 94 8,35 69,66
2 Power Point 62 95 77 74,5 89 10,98 120,67
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan
media Adobe Flash CS6 lebih tinggi yaitu 85,57 dibandingkan rata-rata skor siswa
yang diajar menggunakan media Power Point yaitu 77. Nilai standar deviasi siswa
yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih rendah yaitu 8,35
dibandingkan nilai standar deviasi siswa yang diajar menggunakan media Power
Point yaitu 10,98. Hal ini menunjukkan bahwa media Adobe Flash CS6 lebih baik
digunakan dibandingkan media Power Point.
2. Skor Posttest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan media Power Point
Skor posttest indikator pengetahuan konseptual siswa yang diajar
menggunakan media Adobe Flash CS6dengan media Power Point yang ditunjukkan
padaLampiran 35 (halaman 107) dan Lampiran 39 (halaman 111)diperoleh data
sebagaimana Tabel 4.2, 4.3, 4.4, dan 4.5.
Tabel 4.2 SkorPostestPengetahuan KonseptualSiswaIndikator Prinsip
Hasil Analisis Deskriptif
No Indikator Kelas
Min Max x́ Me Mo s2 S
1 Adobe Flash CS6 56 94 80,9 88 88 12,07 145,79
Prinsip
2 Power Point 13 100 70,18 66 63 20,56 422,73

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan konseptual siswa


indikator prinsip yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi yaitu

20
21

80,9 dibandingkan rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media Power Point
yaitu 70,18. Nilai standar deviasi siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 lebih rendah yaitu 12,07 dibandingkan nilai standar deviasi siswa yang
diajar menggunakan media Power Point yaitu 20,56. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator prinsip media Adobe
Flash CS6 lebih baik digunakan dibandingkan media Power Point.
Tabel 4.3 SkorPostestPengetahuan KonseptualSiswaIndikator Generalisasi
Hasil Analisis Deskriptif
No Indikator Kelas
Min Max x́ Me Mo s2 S
1 Adobe Flash CS6 63 94 90,43 94 94 7,55 56,96
Generalisasi
2 Power Point 13 94 78,59 81 94 17,91 320,82

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan konseptual siswa


indikator generalisasi yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi
yaitu 90,43 dibandingkan rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media
Power Point yaitu 78,59. Nilai standar deviasi siswa yang diajar menggunakan media
Adobe Flash CS6 lebih rendah yaitu 7,55 dibandingkan nilai standar deviasi siswa
yang diajar menggunakan media Power Point yaitu 17,91. Hal ini menunjukkan
bahwa untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator generalisasi
media Adobe Flash CS6 lebih baik digunakan dibandingkan media Power Point.
Tabel 4.4 SkorPostestPengetahuan KonseptualSiswaIndikator Model
Hasil Analisis Deskriptif
No Indikator Kelas
Min Max x́ Me Mo s2 S
1 Adobe Flash CS6 50 94 79,05 81 88 13,49 182,05
Model
2 Power Point 13 94 58,45 53 50 23,88 570,45

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan konseptual siswa


indikator model yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi yaitu
79,05 dibandingkan rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media Power
Point yaitu 58,45. Nilai standar deviasi siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 lebih rendah yaitu 13,49 dibandingkan nilai standar deviasi siswa yang
diajar menggunakan media Power Point yaitu 23,88. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator model media Adobe
Flash CS6 lebih baik digunakan dibandingkan media Power Point.
22

Tabel 4.5SkorPostestPengetahuan KonseptualSiswaIndikator Struktur


Hasil Analisis Deskriptif
No Indikator Kelas
Min Max x́ Me Mo s2 S
1 Adobe Flash CS6 63 100 96,24 100 100 8,77 76,99
Struktur
2 Power Point 25 100 93,32 97 100 15,76 248,51

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan konseptual siswa


indikator struktur yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi
yaitu 96,24 dibandingkan rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media
Power Point yaitu 93,32. Nilai standar deviasi siswa yang diajar menggunakan media
Adobe Flash CS6 lebih rendah yaitu 8,77 dibandingkan nilai standar deviasi siswa
yang diajar menggunakan media Power Point yaitu 15,76. Hal ini menunjukkan
bahwa untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator struktur media
Adobe Flash CS6 lebih baik digunakan dibandingkan media Power Point.
3. N-Gain Pengetahuan Konseptual Siswa
N-Gainpengetahuan konseptual siswayang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6dengan media Power Pointyang ditunjukkan pada Lampiran
40(halaman112) dan Lampiran 42 (halaman 115) diperoleh data sebagaimana Tabel
4.6.
Tabel 4.6 N-Gain Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan
Media Adobe Flash CS6 dengan Media Power Point
No Kelas N-Gain Kategori
1 Adobe Flash CS6 0,83 Tinggi
2 Power Point 0,73 Tinggi
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa N-Gainkelas yang diajar menggunakan media
Adobe Flash CS6lebih tinggi yaitu 0,83 dibandingkan N-Gainkelas yang diajar
menggunakan media Power Point yaitu 0,73.
4. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa
N-Gain indikator pengetahuan konseptual siswayang diajar menggunakan
media Adobe Flash CS6 dengan media Power Point yang ditunjukkan pada Lampiran
41 (halaman 113) dan Lampiran 43(halaman 116) diperoleh data sebagaimana
Tabel4.7 dan Tabel 4.8.
23

Tabel 4.7N-Gain berdasarkan Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang


diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6
No Indikator N-Gain Kategori
1 Prinsip 0,79 Tinggi
2 Generalisasi 0,85 Tinggi
3 Model 0,74 Tinggi
4 Struktur 0,87 Tinggi
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa indikator struktur memperoleh nilai N-Gain
tertinggi yaitu 87, sedangkan indikator model memperoleh nilai N-Gain terendah
yaitu 0,74.
Tabel 4.8N-Gain berdasarkan Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang
diajar menggunakan Media Power Point
No Indikator N-Gain Kategori
1 Prinsip 0,67 Sedang
2 Generalisasi 0,75 Tinggi
3 Model 0,62 Sedang
4 Struktur 0,90 Tinggi
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa indikator struktur memperoleh nilai N-Gain
tertinggi yaitu 0,90, sedangkan indikator model memperoleh nilai N-Gain terendah
yaitu 0,62.
B. Hasil Analisis Inferensial

1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas yang ditunjukkan pada Lampiran 44 (Halaman 118)
menunjukkan bahwa nilai Chi-Kuadrat (X2) pengetahuan konseptual siswa yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6 adalah-30,95 dan nilai X2(0,95)(4) =
9,49sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai X2 <X2(0,95)(4) maka H0diterima, artinya
data yang diperoleh berdistribusi normal. Sedangkan nilai Chi-Kuadrat (X2)
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan Media Power Pointadalah-
34,27dan nilai X2(0,95)(4) = 9,49sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai X2<X2(0,95)
maka H0diterima, artinya data yang diperoleh berdistribusi normal.
(4)

2. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenistas pengetahuan konseptual siswa yang ditunjukkan pada
Lampiran 45 (halaman 121) diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 1,73 dan Ftabel adalah
2,10. Karena nilai Fhitung<Ftabel maka dapatdisimpulkan bahwa data pengetahuan
24

konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media
Power Point mempunyai varian yang sama.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Hasil perhitungan menggunakan rumus ujit yang ditunjukkan pada Lampiran
46 (halaman 122) diperoleh nilai t = 2,76dan ini berada diluar daerah penerimaan
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelasXI IPA
di MAN 1 Konawe Selatan.
4. Uji Lanjut
Hasil uji Tukey pada Lampiran 47 (halaman 124) menunjukkan
bahwapengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6 berbeda nyata dengan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan
media Power Point.
C. Pembahasan
Hasil analisis deskriptif pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor
siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan
rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media Power Point. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan media Adobe Flash CS6 lebih baik dibandingkan
penggunaan media Power Point. Hal ini dikarenakan media Adobe Flash CS6
mampu memperjelas hal-hal yang abstrak dan membentuk penjelasan yang lebih
realistik mengenai materi sistem pernapasan dengan menampilkan teks, gambar,
video, dan animasi sehingga siswa yang biasanya hanya melihat dan belajar melalui
gambar pada buku bisa belajar melalui video dan animasi yang ditampilkan.
Sedangkan media Power Point hanya menampilkan teks dan gambar. Pernyataan ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlinda (2018), bahwa media
Adobe Flash CS6 mampu memvisualisasi suatu konsep yang abstrak dari suatu
fenomena sehingga dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi konsepsinya dan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Pernyataan sebelumnya diperkuat kembali oleh hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hidayah (2017), bahwa media Adobe Flash CS6 dapat memudahkan
25

siswa dalam memahami materi pembelajaran serta memecahkan permasalahan yang


diberikan oleh guru. Selain nilai rata-rata skor, bila ditinjau dari nilai standar deviasi
kelas yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 memiliki nilai standar
deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai standar deviasi kelas yang diajar
menggunakan media Power Point. Artinya kehomogenan pengetahuan konseptual
siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan
kelas yang diajar menggunakan media Power Point. Hal ini dikarenakan
mediaAdobe Flash CS6 mampu menampilkan video yang menarik sehingga
perhatian semua siswa terfokus pada materi pembelajaran yang ditampilkan.
Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian Johari (2014), bahwa penggunaaan
media yang dilengkapi dengan videodapat memberikan pesan yang dapat diterima
secara merata oleh siswa.
Hasil analisis deskriptif pada Tabel 4.2 dan 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata
skor pengetahuan konseptual siswa indikator prinsip dan indikator model yang diajar
menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor siswa
yang diajar menggunakan media Power Point. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator prinsip dan indikator model
penggunaan media Adobe Flash CS6 lebih baik dibandingkan penggunaan media
Power Point. Hal ini dikarenakan soal evaluasi indikator prinsip dan indikator model
memuat materi penjelasan atau sebuah prosesatau langkah-langkah yang abstrak
sehingga penggunaaan media Adobe Flash CS6 yang menampilkan gambar, video,
dan animasi yang menjelaskan secara terstruktur materi pembelajaran mampu
membuat siswa mudah memahami dan mengingat apa yang telah dipelajari.
Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Johari (2014),
bahwa penggunaan video sangat bagus untuk menerangkan suatu proses karena dapat
memvisualisasikan langkah-langkah yang sebenarnya, lebih realistis, dan dapat
diulang atau dihentikan sesuai kebutuhan.
Pernyataan sebelumnya diperkuat kembali dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Rusman (2012), bahwa pembelajaran yang dikemas dalam bentuk
video sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi yang menyerupai keadaan
sebenarnya. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
26

Listyorini dan Sudarisman (2011), bahwa pembelajaran biologi yang divisualkan


melalui media yang dilengkapi dengan animasi kepada siswa dapat meningkatkan
daya ingat dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran serta dapat memudahkan
siswa dalam memahami konsep secara nyata walaupun hanya dikonkritkan.Bila
ditinjau dari nilai standar deviasi, kelas yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 memiliki nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai standar
deviasi kelas yang diajar menggunakan media Power Point. Artinya kehomogenan
pengetahuan konseptual siswa indikator prinsip dan indikator model yang diajar
menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan kelas yang diajar
menggunakan media Power Point.
Rendahnya pengetahuan konseptual siswa indikator prinsip dan model yang
diajar menggunakan media Power Point dikarenakan media Power Point hanya
memuat teks dan gambar sehingga yang ditampilkan dalam slide Power Point tidak
mampu memvisualisasikan konsep tersebut dan mengakibatkan sebagaian besar
siswa kesulitan mengkonstruksi konsepnya. Ketidakefektifan penggunaaan teks dan
gambar dalam menjelaskan materi mengenai indikator prinsip dan model juga
ditunjukkan dengan tingginya nilai standar deviasi yang berarti setelah proses
pembelajaran pengetahuan konseptual siswa beragam. Hal ini dikarenakan
penggunaan teks dan gambar mengakibatkan materi pembelajaran lebih banyak
diperoleh dari penjelasan guru sehingga siswa menjadi cepat bosan dan kurang
tertarik dengan materi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ramdhani (2014), bahwa proses pembelajaran yang terpusat pada
guru membuat siswa cepat bosan. Kamil (2018) dalam hasil penelitiannya juga
mengungkapkan bahwa tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan
menggunakan Power Point.
Hasil analisis deskriptif pada Tabel 4.3 dan 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata
skor pengetahuan konseptual siswa indikator generalisasi dan indikator struktur yang
diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor
siswa yang diajar menggunakan media Power Point. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator generalisasi dan
indikator struktur penggunaan media Adobe Flash CS6 lebih baik dibandingkan
27

penggunaan media Power Point. Hal ini dikarenakan indikator generalisasi dan
struktur memuat materi yang berkaitan dengan kemampuan mengamatisiswasehingga
penggunaan gambar yang relevan dengan materi yang ditampilkan secara detail
sangat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Walaupun media
Adobe Flash CS6 dan media Power Point sama-sama mampu menampilkan gambar
yang relevan dengan materi namun pengetahuan konseptual siswa indikator
generalisasi dan indikator struktur yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
tetap lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar menggunakan media Power
Point. Hal ini dikarenakan penggunaan media Adobe Flash CS6 masih baru
sedangkan media Power Point adalah media yang sudah sering digunakan. Hal ini
menyebabkan siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih aktif
dan antusias dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hidayah (2017) bahwa penggunaan media Adobe Flash CS6 dapat
membuat antusias siswa menjadi sangat tinggi ketika belajar dan mampu
memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan
berfikirnya.Bila ditinjau dari nilai standar deviasi, kelas yang diajar menggunakan
media Adobe Flash CS6 memiliki nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan
nilai standar deviasi kelas yang diajar menggunakan media Power Point. Artinya
kehomogenan pengetahuan konseptual siswa indikator generalisasi dan indikator
struktur yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan
kelas yang diajar menggunakan media Power Point
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelasXI IPA
di MAN 1 Konawe Selatan. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa pengetahuan
konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6berbeda nyata
dengan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Power Point.
Hal ini dikarenakan tampilan media dan aktifitas siswa yang berbeda saat proses
pembelajaran berlangsung. Siswa yang diajar menggunakan media Power Pointpada
beberapa poin materi sebagian besar tidak bersungguh-sungguh memperhatikan
penjelasan guru saat proses pembelajaran karena media yang digunakan sudah sering
28

dilihat dan hanya menampilkan teks dan gambar sehingga materi pembelajaran lebih
banyak diperoleh dari penjelasan guru dan mengakibatkan siswa menjadi cepat bosan
sedangkan siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6terlihat lebih
antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tampilan media
Adobe Flash CS6 lebih menarik, dimana setiap materi pembelajaran yang
memungkinkan untuk ditampilkan video memiliki video dan animasi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Munarawan (2015) bahwa penggunaan media
Adobe Flash CS6 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa utamanya untuk materi
yang cakupannya luas.Oleh karena itu lebih disarankan untuk menjadikan media
Adobe Flash CS6 sebagai alternatif penggunaan media dalam proses pembelajaran
materi sistem pernapasan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan konseptual siswa pada pembelajaran
materi sistem pernapasan kelas XI MAN 1 Konawe Selatan menggunakan media
Adobe Flash CS6 dengan media Power Point.Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6berbeda nyata dengan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan
media media Power Point, artinya dalam proses pembelajaran materi sistem
pernapasan lebih baik menggunakan media Adobe Flash CS6 dibandingkan media
Power Point.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran biologi sebaiknya mampu merancang media Adobe Flash
CS6 karena dapat meningkatkan pengetahuan konseptual siswa utamanya untuk
materi sistem pernapasan.
2. Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian sejenis
dengan variabel yang lebih banyak dan pada materi yang lain.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad.,& Jaelani, A. 2016. Developing a Simulation of Transformation Geometry


by Using Flash.International Journal for Education Studies. Vol. 8, No. 2, hh.
129-138, diakses 5 Agustus 2019<https://www.mindamas-journals.com/
index.php/educare>

Anderson, L.W.,& Krathwohl, D.R., 2015.Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,


Pengajaran, dan Asesmen. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Ayuningsih, S. 2015.Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan


Adobe Flash CS3 pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Indonesia
Kelas VII.Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.Surakarta. diakses 24 Juli 2019<http://eprints.um
s.ac.id/38178/>

Bangun, A., Sudrajat, H. W., & Parakkasi. (2016). Penerapan Media Pembelajaran
Berbasis Animasi pada Bub Materi Hewan Vertebrata dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Proses Sains Siswa di SMA Negeri
5 Kendari. Jurnal AMPIBI. Vol. 8, No. 2, hh.7-13, diakses 8 November 2020
<http://ojs.uho.ac.id/index.php/ampibi/article/view/5020>

Dachi, S. W. 2018. Pengaruh penggunaan Media Power Pointterhadap hasil belajar


Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMSU. Journal
Mathematics Education and Science. Vol. 4, No. 1, hh.101-105, diakses 23
Oktober 2019
<https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mesuisu/article/view/877>

Fatimah, S. 2014.Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Soal Kognitif Berorientasi


pada Revisi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Fisika.EduSains.Vol. 1,
No. 2, hh. 1-16, diakses 5 Agustus 2019<https://ejournal.iainpalangkaraya.ac
.id/index.php/ipbm/article/download/13/12>

Fauziah, I. Z., Sutrisno., &Suwarni. 2016. Pengembangan E-Modul berbasis Adobe


Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang. Jurnal Pendidikan
Bisnis dan Manajemen.Vol. 2, No. 2, hh. 154-159, diakses 24 Juli
2019<http://journal2.um.ac.id/index.php/jpbm/article/view/1703>

Hamdani.2015. Meningkatkan Pengetahuan Konseptual dan Pengetahuan Prosedural


Mahasiswa melaui Pendekatan Diskursus Matematik. Jurnal Pendidikan
Matematika dan IPA.Vo. 6, No. 1, hh. 13-25, diakses 24 Juli
2019<http://jurnal.untan.ac.id/index.php/PMP/article/download/16221/1412
6>

Hartato, M. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Program Adobe Flash terhadap Hasil


Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai.Skripsi. Fakultas

30
31

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
diakses 24 Juli 2019<repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../100511
MUHAMMAD%20HARTATO-FITK.PDF>

Herlinda. 2018. Pengaruh Media Animasi Berbasis Adobe Flash terhadap Hasil
Belajar pada Materi Plantae Kelas X di SMA Mujahidin Pontianak.
Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tanjung Pura
Pontianak, diakses 11 Februari 2020 <http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpd
pb/article/download/24094/75676575781>

Hevitullah, E. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Power Point terhadap Hasil


Belajar Matematika Kelas VIII di SMP Negeri 3 Palembang.Skripsi. Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Fatah. diakses
23 Oktober 2019 <http://eprints.radenfatah.ac.id/924/>

Hidayah, S., Wahyuni, S., &Ani, H. M. 2017. Penggunaan Media Pembelajaran


Interaktif dengan Aplikasi Adobe Flash CS6 untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar pada Kompetensi Dasar Menganalisis Peran Fungsi dan Pemanfaatan
Pajak.Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 11, No. 1, hh. 117-123, diakses 20
Februari 2020 <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/5012>

Johari, A., Hasan, S.,& Rakhman, M. 2014. Penerapan Media Video dan Animasi
pada Materi Memvakum dan Mengisi Revrigeran terhadap hasil Belajar
Siswa.Journal od Mechanical Engineering Education. Vol. 1, No. 1, hh. 8-15,
diakses 19 Februari 2020<https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article
/view/3731/2653>

Juminah., Sugiono.,& Awalya. 2019. Information on Advanced Study Assisted by


Adobe Flash Media to Increase Motivation for Advanced Studies.Jurnal
Bimbingan Konseling. Vol. 8, No. 1, hh. 67-81, diakses 05 Agustus
2019<http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk/article/view/27892>

Kamil, P. M. 2018. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan
pada Manusia dengan Menggunakan Media Power Point dan Media Torso,
Bioedusiana. Vol. 3, No. 2, hh. 64-68, diakses12 Oktober 2019<https://www
.neliti.com/publications/277901/perbedaan-hasil-belajar-siswa-pada-materi-
sistem-pencernaan-pada-manusia-dengan-menggunakan-media-power-point-
dan-media-torso.pdf>

Kerlinger, F. N. 2004. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Gadjah Mada University


Press. Yogyakarta.

Lestari, I. D. 2016. Klasifikasi Online dan Google.Jurnal Iqra.Vol. 10, No. 2, hh. 83-
94, diakses 17 Februari 2020<https://media.neliti.com/media.publication
s/196927-ID-klasifikasi-online-dan-google.pdf>
32

Listyorini, S.,& Sudarisman, S. 2011. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media


Power Point dan Media Animasi pada Pembelajaran Remedial Biologi
terhadap Ketuntasan Belajar siswa. Seminar Nasional VIII Pendidikan
Biologi,diakses 24 Oktober 2019 <http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pros
bio/article/view/899>

Magribi, M. 2015.Pengembangan Media Pembelajaran Berbasia Adobe Flash


CS6pada Materi Hidrosfer Kelas X SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten
Pekalongan Tahun 2013/2014.Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial. Universitas
Negeri Semarang. Semarang, diakses 12 Oktober 2019<http://lib.unnes.ac
.id/20905/1/3201410099-s.pdf>

Murawan. 2015. Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe Flash


CS6 untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Purwakarta,
Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 2, No. 1, hh. 67-92, diakses 10 Februari 2020
<https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/download/5012/3694>

Nugroho, P. 2015. Pandangan Kognitifisme dan Aplikasinya dalam Pembelajaran


Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini.ThufuLA. Vol. 3, No. 2, hh. 281-
304, diakses 11 Oktober 2019 <http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/thu
fula/article/download/4734/3060>

Nurkhira. 2017. Perbandingan Penggunaan Media Pembelajaran Flow Carth dan


Power Point terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi sistem
Pernapasan Kelas VIII SMP Negeri 4 Bontoramba Kabupaten
Jeneponto.Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN Alauddin Makassar,
diakses 10 Februari 2020 <http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/7884/1/Nurkhira.pdf>

Pramesti, C. 2013. Implementasi Teori Belajar Gagne untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa.Cakrawala Pendidikan. Vol. 15, No. 2, hh. 175-183, diakses 12
Oktober 2019<http://diglib.stkippgri-blitar.ac.id/268/1/Cicik_Pramesti_
Okt_2013.pdf>

Rahmaibu, F. H., Ahmadi, F.,& Prasetyaningsih, F. D. 2016.Pengembangan Media


Pembelajaran Menggunakan Adobe Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajar
PKn.FakultasPendidikan.Universitas Negeri Semarang, diakses 12 Oktober
2019 <https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/viewfile/9362/6
128>

Ramdhani, M. A. 2014. Perbandingan Strategi Pembelajaran Teacher Centered


Learning dengan Student Centered Learning terhadap Hasil Belajar pada
Mata Pelajaran Tarikh Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4
Surakarta.Skripsi.Fakultas Agama Islam. Universitas Muhammadiyah
33

Surakarta. Surakarta, diakses26 Juli


2020<http://eprints.ums.ac.id/30865/1/03.pdf>

Retnawati, H. 2016.Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Prama Publishing.


Yogyakarta.

Rezeki, S. 2018. Pemanfaatan Adobe Flash CS6 Berbasis Problem Based Learning
pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers.Jurnal Pendidikan
Tambusai. Vol. 2, No. 4, hh. 856-864, diakses 24 Juli 2019<https://jptam.org
/Index.php/jptam/article/download/33/29>
Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Salim, K.,& Tiawa, D. H. 2014.Development of Media-Based Learning Animation


for Mathematics Courses in Electrical Engineering.International Journal of
Advanced Research in Computer and Communication Engineering. Vol. 3,
No. 10, hh. 8332-8336, dilihat 5 Agustus 2019<http://www.academia.edu/11
362078/Development_of_MediaBased_Learning_Ani_Courses_in_Electrical
_Engineering_University_Riau_Kepulauan>

Saputra, H. G.,& Zinnurain. 2018. Pengaruh Penggunaan Media MS Power Point


berbasis Game terhadap Hasil Belajar siswa.Jurnal Teknologi Pendidikan.
Vol. 3, No. 1, hh. 11-19, diakses 23 Oktober 2019<https://media.neliti.com/
media/publications/273111-pengaruh-penggunaan-media-ms-powerpoint-ec3
10bb1.pdf>

Saselah, Y. R., Amir, M. M.,& Qadar, R. 2017. Pengembangan Multimedia Interaktif


berbasis Adobe Flash CS6 Professional pada Pembelajaran Kesetimbangan
Kimia. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia. Vol. 2 No. 2, hh. 80-89, diakses
24 Juli 2019<https://jurnal.uns.ac.id/jkpk/article/download /11978/11918>

Sitorus, I. D. 2013.Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Lectora


Inspire untuk Materi Sifat Koligatif Larutan Kelas XII MIA SMA Adhyaksa
1 Kota Jambi. Jurnal pendidikan.Vol. 4, No.2, hh.1-10, diakses 25 September
2019 <http://repository.unja.ac.id/3930/>

Srimaya. 2017.Evektifitas Media Pembelajaran Power Point untuk Meningkatkan


Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa.Jurnal Biotek.Vol. 5, No. 1, hh. 53-
68, diakses 24 Oktober 2019 <http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/
biotek/article/view/3446/3241>

Sudjana. 2005.Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.
34

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif. Change Publication. Jakarta.

Supriyadi. 2017. Pengembangan Media Animasi Menggunakan Adobe Flash CS6


Materi Termodinamika untuk Siswa SMK Kelas XI Teknik Otomotif. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Palangkaraya, diakses24 Juli 2019<http://digilib.iainpalangkaraya.ac.id/123
9/1/SKRIPSI%20SUPRIYADI%20-%20120113027.pdf>

Susanto, J. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Lesson Study


dengan Kooperatif Tipe Numbered Heads Togetheruntuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar IPA di SD.Journal of Primary Education. Vol. 1,
No. 2, hh. 7-19, diakses 02 September 2019<http://scholar.google.co.id/citati
ons?user=Z0uvigEAA AAJ&hl=id#d=gsmcitad&>

Susilawati, L. K. P. A., Supriyadi.,& Widiasavitri, P. N. 2017.Teori dan Konsep


Dasar Statistika dan Lanjut. Fakultas Kedokteran. Universitas Udayana.

Ulfayana. 2018. Efektifitas Penggunaan Media Berdasarkan Teori Belajar Edgar


Dale terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fiqih di MTS Negeri 2
Bulukumba.Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN Alaudidin
Makassar, diakses 20 Februari 2020<http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/12012/1/ulfayana.pdf>

Umar. 2014. Media Pendidikan.Jurnal Tarbawiyah. Vol. 11, No. 1, hh. 131-144,
diakses 24 Juli 2019<http://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/tarbawiyah/article/view/364>

Wiradintana, R. 2018. Revolusi Kognitif melalui Penerapan Pembelajaran Teori


Bruner dalam Menyempurnakan Pendekatan Prilaku (Behavioural
Approach).Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi. Vol. 2, No.
1, hh. 47-51, diakses 11 Oktober 2019
<http://journal.unpas.ac.id/index.php/oikos/articl
e/download/919/543/>
35

Lampiran1. Silabus

Sekolah : MAN 1 KONAWE SELATAN


Kelas/Semester : XI/1
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Materi Pembelajaran : Sistem Pernapasan
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yangdipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
36

MATERI ALOKASI SUMBER


KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN PENILAIAN
POKOK WAKTU BELAJAR
6. Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pernapasan/respirasi
3.8 Menganalisis Struktur dan Mengamati Tugas 3 minggu x  Buku siswa
hubungan antara fungsi sel pada  Menggunakan charta dan atau torso sistem  - 4 JP  Buku
struktur jaringan sistem pernapasan untuk menemukan struktur alat- biologi
penyusun organ pada pernapasan. alat pernapasan manusia melalui diskusi Observasi Campbell
sistem respirasi dan  Mekanisme kelompok.  -
mengaitkannya Pernapasan  Sumber-
dengan bioprosesnya pada manusia Menanya Portfolio sumber lain
sehingga dapat dan hewan  Apakah penyusun sistem pernapasan berbeda  Kerja ilmiah, yang
menjelaskan proses (serangga dan dengan sistem pencernaan? relevan
sikap ilmiah,
pernapasan serta burung)  Jaringan apa yang menyusun sel pernapasan? dan  LKS
gangguan fungsi yang  Kelainan dan keselamatan  Torso alat
mungkin terjadi pada penyakit yang Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi) kerja pernapasan
sistem respirasi terjadi.  Mengkaji dari berbagai literatur tentang  Charta alat
manusia melalui studi struktur dan fungsi alat-alat pernapasan Tes pernapasan
literatur, pengamatan, manusia.  Peta manusia
percobaan, dan  Mengkaji literatur untuk menemukan proses konsep/peta
simulasi. pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pikiran/outline
alveolus ke kapiler darah dan mengkaitkannya yang
4.8 Menyajikan hasil dengan hasil percobaan yang telah dilakukan. menjelaskan
analisis tentang  Melakukan percobaan untuk menentukan tentang kaitan
kelainan pada kapasitas paru-paru , dan penghasilan CO2 antara struktur
struktur dan fungsi dalam proses pernapasan. sel penyusun
jaringan organ  Melakukan pengamatan mikroskopis sediaan jaringan pada
pernapasan/respirasi jaringan paru-paru. sistem
yang menyebabkan pernapasan
 Menemukan faktor yang memengaruhi
gangguan sistem dengan
volume udara pernapasan pada manusia dan
respirasi manusia fungsinya dan
hewan melalui percobaan.
melalui berbagi hubungannya
 Menghitung volume udara pernapasan pada
bentuk media dengan aspek
serangga/hewan (jangkrik, belalang, kecoa,
presentasi. kesehatan
dll) dan menemukan hal-hal yang
37

akibat rokok

KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER


POKOK WAKTU BELAJAR
6. Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pernapasan/respirasi
 mempengaruhinya serta mendiskusikan secara
berkelompok dengan mengkaitan hasil pengamatan
pada pernapasan manusia maupun hewan dan
menyimpulkannya serta mempresantasikan hasil
kesimpulan yang didapat dari diskusi kelompok.
 Mendiskusikan pengaruh merokok dengan
sesehatan pernapasan.
 Membuat poster anti rokok dan Narkoba karena
merusak kesehatan sebagai tugas individu dan
mandiri.

Mengasosiasikan
 Mengaitkan keadaan udara lingkungan yang tidak
bersih, perilaku merokok dengan struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pernapasan dengan penyakit dan kelainan yang
terjadi pada saluran pernapasan.

Mengkomunikasikan
Presentasi di depan kelas pengaruh negatif rokok, asap
kendaraan, dan kualitas udara yang tercemar terhadap
kesehatan sistem pernapasan dikaitkan dengan struktur
dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem
pernapasan.
38

Lampiran 2. Uraian Materi Sistem Pernapasan


A. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam
metabolisme tubuh melalui pernapasan dan respirasi. Pernapasan adalah proses
pertukaran gas/udara antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Respirasi
adalah proses metabolisme tubuh menggunakan glukosa dan O2 dan untuk
menghasilkan energi dan zat sisa CO2.
B. Organ Sistem Pernapasan
Udara pernapasan masuk melalui jalur berikut:

1. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan terluar yang dilengkapidengan dua
lubang yang dibatasi sekat hidung,saraf-saraf penciuman (sel olfaktori), silia
danselaput lendir. Fungsi hidung yaitu:
a. Menyesuaikan suhu udara
b. Melembapkan udara
c. Menyaring kotoran pada udara
d. Indra penciuman
2. Faring
Faring (rongga tekak) adalah daerah dengan percabangan menuju rongga
hidung, esofagus, dan trakea. Faring dilengkapi epiglotis yang dapat membuka
dan menutup. Dalam keadaan biasa, epiglotis akan selalu terbuka. Ketika
makanan masuk, epiglotis menutup faring sehingga makanan masuk ke dalam
esofagus.
3. Laring
Laring adalah pangkal tenggorakan yang terdiri dari lempengan-
lempengan tulang rawan. Dinding laringdigerakkan otot untuk membuka dan
39

menutup glotis yang menghubungkan faring dengan trakea. Laringdilengkapi


dengan pita suara yang terletak pada jakun yang menghasilkan suara.
4. Trakea
Trakeaadalah batang tenggorokan yang tersusun atas cincin tulang rawan,
terletak di depan esofagus. Trakeadilengkapi oleh silia-silia dan selaput lendir
untuk mencegah udara kotor yang lolos dari saringan hidung masuk ke paru-paru.
5. Paru-paru (pulmo)
Paru-paru merupakan alat pernapasan yang terletak di dalam rongga dada,
di kanan-kiri jantung, dan di atas diafragma. Paru-paru dilindungi oleh suatu
lapisan berupa cairan limfa yang disebut pleura. Pleura di sebelah dalam disebut
pleura paru-paru (pleura visceralis) dan di sebelah luar disebut pleura rongga dada
(pleura parietalis). Paru-paru terbagi menjadi dua bagian yakni paru-paru kanan (3
lobus, 3 bronkiolus, 3 kelompok alveolus) dan paru-paru kiri (2 lobus, 2
bronkiolus, 2 kelompok alveolus).
6. Bronkus dan bronkiolus
Bronkus adalah cabang trakea yang terletak dibagian dada, dan terdiri atas
lempengan tulang rawan dan otot halus. Bronkus bercabang ke arah kiri dan kanan
dan menuju paru-paru, yang disebut bifurkasi. Bronkusselanjutnya mengalami
percabangan lagi yang disebut bronkiolus.
7. Alveolus
Bronkiolusbercabang lagi membentuk saluran yang lebih halus kemudian
berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus.Alveolus memiliki
dinding yang sangat tipis dan mengandung kapiler darah. Alveolus merupakan
tempat pertukaranO2 dan CO2 secara difusi.
C. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan terjadi dalam dua siklus:
1. Fase inspirasi, masuknya udara ke dalam paru-paru, karena tekanan didalam
lebih rendah daripada di luar paru-paru.
2. Fase ekspirasi, keluarnya udara dari dalam paru-paru, karena tekanan
didalam lebih tinggi daripada di luar paru-paru.
Pernapasan terjadi melalui dua mekanisme:
40

1. Pernapasan dada, terjadi karena gerakan tulang-tulang rusuk oleh otot-otot


antar rusuk (interkostalis).
Mekanisme pernapasan dada dapat dilihat pada tabel berikut:
Inspirasi Otot antar tulang rusuk luar kontraksi, ronggs dada membesar,
udara masuk
Ekspirasi Otot antar tulang rusuk dalam kontraksi, rongga dada mengecil,
udara keluar

2. Pernapasan perut, terjadi karena gerakan otot diafragma.


Mekanisme pernapasan dada dapat dilihat pada tabel berikut:
Inspirasi Diafragma kontraksi dan mendatar, rongga dada membesar, udara
masuk
Ekspirasi Diafragma relaksasi dan mencembung, rongga dada mengecil,
udara keluar

D. Transpor dan Pertukaran Gas

1. Pertukaran Oksigen
Pertukaran oksigen melalui mekanisme berikut:
a. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi.
b. Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler arteri paru-paru
karena tekanan parsial oksigen di sekitar alveolus lebih tinggi dibanding
kapiler darah.
c. Oksigen dalam kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi
oksihemoglobin (HbO2). Reaksi kesetimbangan yang terjadi pada proses
pengikatan oksigen adalah:
Hb4 + 4O2 4HbO2
d. Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk
digunakan dalam proses respirasi
2. Pertukaran Karbondioksida
Pertukaran karbondioksida melalui mekanisme berikut:
a. Respirasi pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu CO2.
b. Karbondioksida berdifusi dari sel menuju kapiler vena karena tekanan
parsial karbondioksida dalam sel lebih tinggi dibanding kapiler vena.
41

c. Karbondioksida pada kapiler vena kemudian dibawa menuju alveolus


dengan tiga cara:
1) Oleh plasma darah Setidaknya 5% CO2 larut dalam plasma darah
membentuk asam karbonat dengan bantuan enzim karbonat
anhidrase. CO2 + H2O → H2CO3
Akibatnya pH darah turun, namun dinetralkan oleh ion Na+ dan K+.
2) Oleh hemoglobin Setidaknya 30% CO2 membentuk
karbominohemoglobin.
Hb + CO2 HbCO2
3) Dengan pertukaran klorida Setidaknya 65% CO 2 diangkut dalam
bentuk ion bikarbonat menurut reaksi:
CO2 + H2O H2CO3
H2CO3 → H+ + HCO3
Dalam sel, H+ bersifat racun, sehingga diikat oleh hemoglobin. Ion
bikarbonat yang berada dalam sel darah merah kemudian keluar
menuju plasma darah, bertukar dengan ion Cl.
d. Karbondioksida dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui alveolus
menuju paru-paru.
e. Karbondioksida keluar dari tubuh melalui ekspirasi.
E. Pengendalian dan Kecepatan Pernapasan
Frekuensi Pernapasan seseorang dipengaruhi beberapa faktor, yakni:
1. Jenis kelamin
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini
disebabkan paru-paru pada laki-laki dewasa sehat rata-rat mampu menampung
udara sekitar 5,7 liter sedangkan pada wanita hanya sekitar 4,2 liter.
2. Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi pernapasan lebih banyak dibanding
orang dewasa karena sel-sel tubuh sedang mengalami pertumbuhan sehingga
membutuhkan lebih banyak oksigen, sedangkan volume paru-parunya relatif lebih
kecil.
42

3. Suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran
panas yang berlebihan.
4. Posisi dan aktifitas tubuh
Frekuensi pernapasan pada posisi tubuh berdiri lebih banyak daripada
posisi duduk. Posisi tubuh berdiri menyebabkan otot-otot kaki berkontraksi untuk
menjaga suhu tubuh tetap tegak, sehingga diperlukan energi dan oksigen yang
akan berpengaruh pada peningkatan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan
saat berlari lebih banyak dibandingkan pada saat diam.
5. Emosi, rasa sakit, dan ketakutan
Hal ini menyebabkan terjadinya inpuls yang merangsang pusat pernapasan
sehingga penghirupan udara semakin kuat.
6. Status kesehatan
Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehat mampu
menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun, adanya
penyakit pada sistem pernapasan berakibat terganggunya pengiriman oksigen ke
sel-sel tubuh, sehingga berpengaruh pula pada frekuensi pernapasan.
7. Ketinggian tempat
Tempat yang tinggi memiliki kadar oksigen yang rendah sehingga jumlah
oksigen yang dihirup lebih sedikit. Hal ini menyebabkan sesak napas dan
peningkatan frekuensi pernapasan.
F. Volume dan Kapasitas Paru-paru
Kapasitas paru-paru adalah jumlah volume udara yang dapat ditampung
oleh paru-paru. Volume dan kapasitas paru-paru dapat diukur menggunakan alat
spirometer.
1. Udara tidal (pernapasan),yaitu volume ketika inspirasi atau ekspirasi, ±500
mL.
2. Udara cadangan inspirasi (komplementer), yaitu volume ketika inspirasi
kembali setelah inspirasi, ±1500 mL.
3. Udara cadangan ekspirasi (subplementer), yaitu volume ketika ekspirasi
kembali setelah ekspirasi, ±1500 mL.
43

4. Udara residu, yaitu volume sisa yang selalu berada dalam paru-paru dan tidak
dapat diekspirasikan, ±1000 mL.
5. Kapasitas inspirasi, yaitu jumlah udara tidal dan cadangan inspirasi, ±2000
mL.
6. Kapasitas residu fungsional, yaitu jumlah udara residu dan cadangan
ekspirasi, ±2500mL.
7. Kapasitas vital, yaitu jumlah udara maksimum yang dapat diekspirasikan
setelah inspirasi sekuat-kuatnya, kira-kira ±3500 mL.
8. Kapasitas total, yaitu jumlah kapasitas vital ditambah udara residu, kira-kira
±4000 mL.
G. Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia yang 200 jenis
di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
Beberapa zat yang terdapat dalam rokok yang sangat berbahaya adalah
sebagai berikut:
1. Nikotin merupakan zat kimia yang bersifat
toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan sirkulasi udara serta
bersifat karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru. Dosis 60 mg
pada orang dewasa dapat menyebabkan kegagalan pernapasan yang
berdampak kematian. Nikotin termasuk obat perangsang dan bersifat adiktif
yang membuat pemakainya kecanduan.
2. Tar merupakan subtansi yang bersifat
lengket dan menempel pada paru-paru yang dapat menyebabkan kanker paru-
paru.
3. Karbon monoksida (CO) merupakan gas
beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah
mengikat oksigen
H. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Sistem Pernapasan
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh faktor alamiah maupun non-
alamiah. Zat pencemar alamiah, misalnya debu gunung berapi, asap kebakaran
hutan, pancaran garam dari laut, dan debu meteoroid. Zat pencemar non alamiah
44

adalah produk samping dari kegiatan manusia, berupa gas-gas beracun dari pabrik
dan kendaraan bermotor ( sperti sulfur oksida, nitrogen oksida, dan karbon
monoksida), asap pembakaran, materi dari pertambangan, debu konstraksi
bangunan, debu buangan sampah, buangan nuklir, serbuk kapas, serbuk batu bara,
dan senyawa kimia lainnya.
Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan bertahan di saluran
pernapasan bagian atas, partikel berukuran 3-5 mikron akan tertahan pada saluran
pernapasan bagian tengah, sedangkan partikel berukuran 1-3 mikron akan masuk
ke dalam kantong udara paru-paru, kemudian menempel pada alveolus. Partikel
berukuran kurang dari 1 mikron akan ikut keluar pada saat napas dihembuskan.
Subtansi pencemaran udara yang masuk sampai ke paru-paru dapat
mengganggu pengikatan oksigen oleh hemoglobin, menghambat pembentukan
hemoglobin, merusak fungsi hati dan ginjal serta menyebabkan kerusakan saraf.
I. Kelainan Sistem Pernapasan
Beberapa gangguan dan kelainan yang dapat dialami sistem pernapasan
antara lain:
1. Peradangan, dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan gaya hidup yang buruk
(seperti merokok). Contoh peradangan antara lain adalah sinusitis (rongga
hidung), faringitis (faring), laringitis (laring), bronkitis/batuk (bronkus), dan
pleuritis (pleura).
2. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan, akibat tenggelam
atau keracunan gas beracun.
3. Hipoksia/adenoid, yaitu kegagalan metabolisme tubuh akibat kekurangan
oksigen pada jaringan.
4. Asidosis, yaitu peningkatan kadar asam karbonat darah akibat keracunan CO 2
dan CO yang menyebabkan turunnya pH darah.
5. Asma, yaitu penyempitan saluran pernapasan atau hipersensitivitas
bronkiolus terhadap benda asing atau stimulan lain. Penyakit ini
menyebabkan rasa sesak di dada, batuk-batuk dan susah bernapas.
6. Emfisema, yaitu hilangnya elastisitas paruparu dan dinding alveolus.
45

7. Tuberkulosis (TBC), disebabkan oleh bakteri Mycobacterium


tuberculosaeyang menyebabkan munculnya tuberkel (bintikbintik di sekitar
alveoulus) yang menyebabkan gangguan difusi oksigen karena.
8. Dipteri, disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherialyang
menyebabkan faringitis dan laringitis.
9. Pneumonia, disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae yang
menyebabkan alveolus terisi cairan limfa.
10. Influenza, parainfluenza (sindrom batuk pilek), flu burung, dan SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome). Semuanya merupakan gangguan
saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Influenza disebabkan oleh
virus Ortomiksovirus, parainfluenza oleh Parainfluenzavirus, flu burung oleh
HPAIV (Highly Pathogenic Avian Influenza Virus), sedangkan SARS oleh
SARS Coronaviruz. Flu bururng dan SARS dapat menyebabkan kematian.
J. Teknologi Sistem Pernapasan
Beberapa teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan pada
manusia telah banyak dikembangkan, antara lain sebagai berikut:
1. Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea
untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru
melewati jalan napas bagian atas yang biasa digunakan pada penerita difteri
akut.
2. Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan
buatan biasanya dilakukan pada pasien tenggelam dan shock karena sengatan
listrik.
3. Terapi oksigen merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan
peralatan emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung atau
masker wajah yang ketat
4. Terapi oksigen hiperbarik (HBOT = Hyperbaric Oxygen Therapy) adalah
prosespemberian oksigen 100% kepada pasien di dalam ruangan hiperbarik
yang bertekanan lebih tingi dari udara atmosfer normal (1 atm = 760 mmHg).
Terapi ini dilakukan untuk membantu proses penyembuhan luka maupun
proses anti penuaan (peremajaan jaringan tubuh).
46
46

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1Kelas


yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6

Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :1
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Kegiatan Pembelajaran
Pemberian tes evaluasi pretest
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
Tes uraian
47

11
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

BIDASARI RAZAK, S.Pd JUMRAH


NIP 197809052007102001 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
48

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2Kelas


yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6

Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :2
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan manusia beserta
fungsinya.
2. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Menjelaskan faktor yang dapat mempengaruhi pengendalian dan kecepatan
pernapasan.
4. Menjelaskan proses pertukaran gas dalam tubuh manusia.
49

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan
manusia beserta fungsinya.
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam tubuh manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Alat pernapasan.
2. Mekanisme pernapasan.
3. Pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Transpor dan pertukaran gas.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Adobe Flash CS6
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
50

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 105’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan
kesempatan kelompok lain untuk menyanggah kelompok
yang presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 15’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi
pertemuan berikutnya
d. Mengucapkan Salam
51

I. Penilaian
3. Teknik Penilaian
b. Pengamatan
c. Tes tertulis
4. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi

Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

BIDASARI RAZAK, S.Pd JUMRAH


NIP 197809052007102001 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan

MUSPIDAR, S. Ag., MA
NIP 197210011999032005
52

Lampiran 5. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2


Materi Tujuan Indikator Pengetahuan Konseptual/Nomor soal Jumlah
Pembelajaran Pembelajaran Prinsip Generalisasi Struktur Model Soal
1. Alat 1. Siswa dapat menjelaskan struktur 1 1
pernapasan. organ penyusun sistem pernapasan
2. Mekanisme manusia beserta fungsinya.
pernapasan. 2. Siswa dapat menjelaskan 2 1
3. Pengendalian mekanisme pernapasan pada
dan kecepatan manusia.
pernapasan 3. Siswa dapat menjelaskan proses 3 1
4. Transpor dan pengendalian dan kecepatan
pertukaran gas pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses 4 1
pertukaran gas dalam tubuh
manusia.
Jumlah Soal 1 1 1 4
53

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan
manusia beserta fungsinya.
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam pernapasan.
B. Langkah Kerja
1. Diskusikanlah dengan teman kelompokmu jawaban pertanyaan di bawah
ini.
2. Jika mengalami kesulitan, tanyakan kepada teman kelompokmu atau guru!
C. Kegiatan
1. Berdasarkan gambar dibawah, tuliskan organ pernapasan yang
ditunjukkan oleh masing-masing nomor.

2. Jelaskan fungsi masing-masing organ pernapasan manusia.


54

3. Jelaskan mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut pada manusia.


4. Tuliskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan
pada manusia
5. Jelaskan proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dalam
tubuh.
55

Lampiran 7. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan


2
1. Alat pernapasan pada manusia terdiri atas:
a. Hidung, berfungsi untuk menghirup oksigen dan sebagai jalan keluarnya
karbondioksida.
b. Faring, berfungsi sebagai jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui
hidung.
c. Laring (pangkal tenggorokan), berfungsi sebagai penghubung faring dan
trakea.
d. Trakea (batang tenggorokan), berfungsi untuk menghubungkan laring dan
bronkus. Selain itu fungsi utamanya sebagai jalur udara masuk dan keluar
dari paru-paru.
e. Bronkus (cabang tenggorokan), berfungsi sebagai jalur udara dari trakea
menuju paru-paru.
f. Paru-paru (pulmo), berfungsi sebagai tempat penukaran oksigen dari udara
dengan karbondioksida dari darah.
2. Pernapasan perut:
a. Inspirasi: otot diafragma berkontraksi menyebabkan diafragma mendatar,
paru-paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan diluar, udara masuk ke paru-paru.
b. Ekspirasi: otot diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung,
paru-paru mengempis, tekanan udara diparu-paru lebih besar dibandingkan
tekanan udara diluar, udara keluar dari paru-paru.
Pernapasan dada:
a. Inspirasi: otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, paru-
paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara diluar, udara masuk ke paru-paru.
b. Ekspirasi: bila otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk menurun,
paru-paru menyusut, tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan tekanan udara luar, udara keluar dari paru-paru.
56

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis


kelamin, umur, suhu tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi, rasa sakit,
ketakutan, status kesehatan dan ketinggian tempat.
4. Proses pertukaran Oksigen: (1) Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui
inspirasi (2) Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler (3) Oksigen
dalam kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin
(HbO2) (4) Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh
untuk digunakan dalam proses respirasi.
Proses pertukaran karbondioksida: (1) Respirasi pada mitokondria sel
menghasilkan zat sisa yaitu CO2 (2) Karbondioksida berdifusi dari sel menuju
kapiler vena (3) Karbondioksida pada kapiler vena kemudian dibawa menuju
alveolus (4) Karbondioksida dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui
alveolus menuju paru-paru (5) Karbondioksida keluar dari tubuh melalui
ekspirasi.
57

Lampiran 8. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2


No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
4 logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa alat pernapasan pada
manusia terdiri atas (a) Hidung, berfungsi untuk menghirup oksigen dan
sebagai jalan keluarnya karbondioksida (b) Faring, berfungsi sebagai jalur
1 terusan setelah kita menghirup udara melalui hidung (c) Laring (pangkal
tenggorokan), berfungsi sebagai penghubung faring dan trakea (d) Trakea
(batang tenggorokan), berfungsi untuk menghubungkan laring dan bronkus.
Selain itu fungsi utamanya sebagai jalur udara masuk dan keluar dari paru-
paru (e) Bronkus (cabang tenggorokan), berfungsi sebagai jalur udara dari
trakea menuju paru-paru (f) Paru-paru (pulmo), berfungsi sebagai tempat
penukaran oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan
pikiran yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang
baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa pada pernapasan
4 perut proses inspirasi: otot diafragma berkontraksi menyebabkan diafragma
mendatar, paru-paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan diluar, udara masuk ke paru-paru. Ekspirasi: otot
2 diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung, paru-paru
mengempis, tekanan udara diparu-paru lebih besar dibandingkan tekanan
udara diluar, udara keluar dari paru-paru. Pada pernapasan dada proses
inspirasi: otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, paru-
paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara diluar, udara masuk ke paru-paru. Ekspirasi: bila
otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk menurun, paru-paru menyusut,
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan
udara luar, udara keluar dari paru-paru.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis kelamin, umur, suhu
3 tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi, rasa sakit, ketakutan, status
kesehatan dan ketinggian tempat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
4 4 logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa proses pertukaran
58

Oksigen yaitu: (1) Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi


58

No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
(2) Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler (3) Oksigen dalam
kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin (HbO2)
(4) Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk
digunakan dalam proses respirasi. Proses pertukaran karbondioksida yaitu (1)
Respirasi pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu CO 2 (2)
Karbondioksida berdifusi dari sel menuju kapiler vena (3) Karbondioksida
pada kapiler vena kemudian dibawa menuju alveolus (4) Karbondioksida
dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru (5)
Karbondioksida keluar dari tubuh melalui ekspirasi.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
59

Lampiran9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 3Kelas


yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6
Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :3
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Indikator Pembelajaran
1. Menganalisis pengaruh merokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan.
4. Menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan.
60

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh rokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem
pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan.
4. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan.
E. Materi Pembelajaran
1. Bahaya rokok bagi kesehatan.
2. Pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Gangguan sistem pernapasan.
4. Teknologi sistem pernapasan.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Adobe Flash CS6
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3
61

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 105’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menyanggah kelompok yang
presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 15’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi pertemuan
berikutnya
d. Mengucapkan Salam
62

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi
Konda, Januari 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

BIDASARI RAZAK, S.Pd JUMRAH


NIP 197809052007102001 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan

MUSPIDAR, S.Ag., MA
NIP 197210011999032005
63

Lampiran 10. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKPD) Pertemuan 3


Materi Tujuan Indikator Pengetahuan Konseptual/Nomor soal Jumlah
Pembelajaran Pembelajaran Prinsip Generalisasi Struktur Model Soal
1. Bahaya rokok 1. Siswa dapat menganalisis pengaruh 1 1
bagi kesehatan. rokok terhadap kesehatan
2. Pengaruh pernapasan manusia.
pencemaran 2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh 2 1
udara terhadap pencemaran udara terhadap sistem
sistem pernapasan manusia.
pernapasan. 3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis- 3 1
3. Gangguan jenis kelainan dan penyakit pada
sistem sistem pernapasan manusia.
pernapasan. 4. Siswa dapat menerapkan konsep 4 1
4. Teknologi teknologi untuk mengatasi kelainan
sistem dan penyakit pada sistem
pernapasan pernapasan manusia.
Jumlah Soal 1 1 1 4
64

Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Tujuan
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh rokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem
pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan.
4. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan.

B. Langkah Kerja
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan baik dan benar serta
diskusikan dengan teman kelompokmu!
2. Jika mengalami kesulitan, tanyakan kepada teman kelompokmu atau guru!
C. Kegiatan
1. Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan oleh nikotin, tar, dan karbon
monoksida (CO) yang terkandung dalam rokok terhadap kesehatan
pernapasan.
2. Jelaskan pengaruh subtansi pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Tuliskan 7 jenis kelainan sistem pernapasan yang umum ditemukan
dikalangan masyarakat.
65

4. Jelaskan 3 jenis teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan


pada sistem pernapasan beserta manfaatnya.
66

Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan


3
1. Nikotin merupakan zat kimia yang bersifat
toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan sirkulasi udara serta bersifat
karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru.
Tar merupakan subtansi yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru
yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
2. Subtansi pencemaran udara yang masuk
sampai ke paru-paru dapat mengganggu pengikatan oksigen oleh hemoglobin,
menghambat pembentukan hemoglobin, merusak fungsi hati dan ginjal serta
menyebabkan kerusakan syaraf.
3. Kelainan sistem pernapasan yang umum
ditemukan dikalangan masyarakat diantaranya Asma, Flu, Difteri, Tuberclosis
(TBC), Bronkitis, Enfisema.
4. Teknologi yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelainan pada sistem pernapasan ialah:
Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk
mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru melewati
jalan napas bagian atas yang biasa digunakan pada penerita difteri akut.
Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan buatan
biasanya dilakukan pada pasien tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
Terapi oksigen merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan
emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung atau masker
wajah yang ketat.
67

Lampiran 13. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3


No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang logis,
4 menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa (a) Nikotin merupakan zat kimia
yang bersifat toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan sirkulasi udara
serta bersifat karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru (b) Tar
1 merupakan subtansi yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru yang
dapat menyebabkan kanker paru-paru (c) Karbon monoksida (CO) merupakan gas
beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat
oksigen.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan pikiran
yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang logis,
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwasubtansi pencemaran udara
4 yang masuk sampai ke paru-paru dapat mengganggu pengikatan oksigen oleh
hemoglobin, menghambat pembentukan hemoglobin, merusak fungsi hati dan
ginjal serta menyebabkan kerusakan syaraf.
2 3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kuran
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang logis,
menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa kelainan sistem pernapasan yang
umum ditemukan dikalangan masyarakat diantaranya Asma, Flu, Difteri,
3 Tuberclosis (TBC), Bronkitis, Enfisema
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang logis,
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa teknologi yang dapat
4 digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem pernapasan ialah (a) Trakeostomi
merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk mempertahankan
jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru melewati jalan napas bagian atas
4 yang biasa digunakan pada penerita difteri akut (b) Pulmotor merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan pernapasan buatan biasanya dilakukan pada pasien
tenggelam dan shock karena sengatan listrik (c) Terapi oksigen merupakan
pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan emergencyoxygen yang dapat
diberikan melalui kanula hidung atau masker wajah yang ketat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
68

logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.


1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
68

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 4Kelas


yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6

Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :4
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Kegiatan Pembelajaran
Pemberian tes evaluasi posttest
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
Tes uraian
69

22
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

BIDASARI RAZAK, S.Pd JUMRAH


NIP 197809052007102001 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
70

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1Kelas


yang diajar menggunakan Media Power Point

Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :1
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Kegiatan Pembelajaran
Pemberian tes evaluasi posttest
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
Tes uraian
71

09
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

BIDASARI RAZAK, S.Pd JUMRAH


NIP 197809052007102001 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
72
72

Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2


Kelas yang diajar menggunakan Media Power Point
Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :2
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan manusia beserta
fungsinya.
2. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Menjelaskan faktor yang dapat mempengaruhi pengendalian dan kecepatan
pernapasan.
4. Menjelaskan proses pertukaran gas dalam tubuh manusia.
73

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan
manusia beserta fungsinya.
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam tubuh manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Alat pernapasan.
2. Mekanisme pernapasan.
3. Pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Transpor dan pertukaran gas.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Power Point
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
74

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 10’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 70’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan
kesempatan kelompok lain untuk menyanggah kelompok
yang presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 10’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi
pertemuan berikutnya
d. Mengucapkan Salam
75

2. Penilaian

1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi

Konda, Januari 2020


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

ASLINA, S.Pd JUMRAH


NIP 197906012003122005 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan

MUSPIDAR, S. Ag., MA
NIP 197210011999032005
76

Lampiran 17. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2


Materi Tujuan Indikator Pengetahuan Konseptual/Nomor soal Jumlah
Pembelajaran Pembelajaran Prinsip Generalisasi Struktur Model Soal
1. Alat 1. Siswa dapat menjelaskan 1 1
pernapasan. struktur organ penyusun sistem
2. Mekanisme pernapasan manusia beserta
pernapasan. fungsinya.
3. Pengendalian 2. Siswa dapat menjelaskan 2 1
dan kecepatan mekanisme pernapasan pada
pernapasan manusia.
4. Transpor dan 3. Siswa dapat menjelaskan proses 3 1
pertukaran gas pengendalian dan kecepatan
pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses 4 1
pertukaran gas dalam tubuh
manusia.
Jumlah Soal 1 1 1 4
77

Lampiran 18. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan
manusia beserta fungsinya.
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam pernapasan.
B. Langkah Kerja
1. Diskusikanlah dengan teman kelompokmu jawaban pertanyaan di bawah
ini.
2. Jika mengalami kesulitan, tanyakan kepada teman kelompokmu atau guru!
C. Kegiatan
1. Berdasarkan gambar dibawah, tuliskan organ pernapasan yang
ditunjukkan oleh masing-masing nomor.

2. Jelaskan fungsi masing-masing organ pernapasan manusia.


78

3. Jelaskan mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut pada manusia.


4. Tuliskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan
pada manusia
5. Jelaskan proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dalam
tubuh.
79

Lampiran 19. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan


2
1. Alat pernapasan pada manusia terdiri atas:
a. Hidung, berfungsi untuk menghirup oksigen dan sebagai jalan keluarnya
karbondioksida.
b. Faring, berfungsi sebagai jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui
hidung.
c. Laring (pangkal tenggorokan), berfungsi sebagai penghubung faring dan
trakea.
d. Trakea (batang tenggorokan), berfungsi untuk menghubungkan laring dan
bronkus. Selain itu fungsi utamanya sebagai jalur udara masuk dan keluar
dari paru-paru.
e. Bronkus (cabang tenggorokan), berfungsi sebagai jalur udara dari trakea
menuju paru-paru.
f. Paru-paru (pulmo), berfungsi sebagai tempat penukaran oksigen dari udara
dengan karbondioksida dari darah.
2. Pernapasan perut:
a. Inspirasi: otot diafragma berkontraksi menyebabkan diafragma mendatar,
paru-paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan diluar, udara masuk ke paru-paru.
b. Ekspirasi: otot diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung,
paru-paru mengempis, tekanan udara diparu-paru lebih besar dibandingkan
tekanan udara diluar, udara keluar dari paru-paru.
Pernapasan dada:
a. Inspirasi: otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, paru-
paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara diluar, udara masuk ke paru-paru.
c. Ekspirasi: bila otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk menurun,
paru-paru menyusut, tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan tekanan udara luar, udara keluar dari paru-paru.
80

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis


kelamin, umur, suhu tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi, rasa sakit,
ketakutan, status kesehatan dan ketinggian tempat.
4. Proses pertukaran Oksigen: (1) Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui
inspirasi (2) Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler (3) Oksigen
dalam kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin
(HbO2) (4) Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh
untuk digunakan dalam proses respirasi.
Proses pertukaran karbondioksida: (1) Respirasi pada mitokondria sel
menghasilkan zat sisa yaitu CO2 (2) Karbondioksida berdifusi dari sel menuju
kapiler vena (3) Karbondioksida pada kapiler vena kemudian dibawa menuju
alveolus (4) Karbondioksida dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui
alveolus menuju paru-paru (5) Karbondioksida keluar dari tubuh melalui
ekspirasi.
81

Lampiran 20. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2


No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
4 logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa alat pernapasan pada
manusia terdiri atas (a) Hidung, berfungsi untuk menghirup oksigen dan
sebagai jalan keluarnya karbondioksida (b) Faring, berfungsi sebagai jalur
1 terusan setelah kita menghirup udara melalui hidung (c) Laring (pangkal
tenggorokan), berfungsi sebagai penghubung faring dan trakea (d) Trakea
(batang tenggorokan), berfungsi untuk menghubungkan laring dan bronkus.
Selain itu fungsi utamanya sebagai jalur udara masuk dan keluar dari paru-
paru (e) Bronkus (cabang tenggorokan), berfungsi sebagai jalur udara dari
trakea menuju paru-paru (f) Paru-paru (pulmo), berfungsi sebagai tempat
penukaran oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan
pikiran yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang
baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa pada pernapasan
4 perut proses inspirasi: otot diafragma berkontraksi menyebabkan diafragma
mendatar, paru-paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan diluar, udara masuk ke paru-paru. Ekspirasi: otot
2 diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung, paru-paru
mengempis, tekanan udara diparu-paru lebih besar dibandingkan tekanan
udara diluar, udara keluar dari paru-paru. Pada pernapasan dada proses
inspirasi: otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, paru-
paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara diluar, udara masuk ke paru-paru. Ekspirasi: bila
otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk menurun, paru-paru menyusut,
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan
udara luar, udara keluar dari paru-paru.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis kelamin, umur, suhu
3 tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi, rasa sakit, ketakutan, status
kesehatan dan ketinggian tempat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
4 4 logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa proses pertukaran
82

Oksigen yaitu: (1) Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi


82

No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
(2) Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler (3) Oksigen dalam
kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin (HbO2)
(4) Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk
digunakan dalam proses respirasi. Proses pertukaran karbondioksida yaitu (1)
Respirasi pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu CO 2 (2)
Karbondioksida berdifusi dari sel menuju kapiler vena (3) Karbondioksida
pada kapiler vena kemudian dibawa menuju alveolus (4) Karbondioksida
dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru (5)
Karbondioksida keluar dari tubuh melalui ekspirasi.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
83

Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Pertemuan 3


Kelas yang diajar menggunakan Media Power Point

Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :3
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyajidan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budayadan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, dan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kenegaraandan peradaban terkait penyebab keilmuan.
fenomena dan kejadianserta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada


sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Indikator Pembelajaran
1. Menganalisis pengaruh merokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan.
4. Menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan.
84

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh rokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem
pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan.
4. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan.
E. Materi Pembelajaran
1. Bahaya rokok bagi kesehatan.
2. Pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Gangguan sistem pernapasan.
4. Teknologi sistem pernapasan.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Power Point
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3
85

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 105’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menyanggah kelompok yang
presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 15’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi pertemuan
berikutnya
d. Mengucapkan salam
86

1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi
Konda, Januari
2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

ASLINA, S.Pd JUMRAH


NIP 197906012003122005 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan

MUSPIDAR, S.Ag., MA
NIP 197210011999032005
87

Lampiran 22. Kisi-kisi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3


Materi Tujuan Indikator Pengetahuan Konseptual/Nomor soal Jumlah
Pembelajaran Pembelajaran Prinsip Generalisasi Struktur Model Soal
1. Bahaya rokok 1. Siswa dapat menganalisis 1 1
bagi kesehatan. pengaruh rokok terhadap
2. Pengaruh kesehatan pernapasan manusia.
pencemaran 2. Siswa dapat menjelaskan 2 1
udara terhadap pengaruh pencemaran udara
sistem terhadap sistem pernapasan
pernapasan. manusia.
3. Gangguan 3. Siswa dapat mendeskripsikan 3 1
sistem jenis-jenis kelainan dan penyakit
pernapasan. pada sistem pernapasan manusia.
4. Teknologi 4. Siswa dapat menerapkan konsep 4 1
sistem teknologi untuk mengatasi
pernapasan kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan manusia.
Jumlah Soal 1 1 1 4
88

Lampiran 23. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Sistem Pernapasan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Tujuan
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh rokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem
pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan.
4. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan.
B. Langkah Kerja
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan baik dan benar serta
diskusikan dengan teman kelompokmu!
2. Jika mengalami kesulitan, tanyakan kepada teman kelompokmu atau guru!
C. Kegiatan
1. Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan oleh nikotin, tar, dan karbon
monoksida (CO) yang tertkandung dalam rokok terhadap kesehatan
pernapasan.
2. Jelasakn pengaruh subtansi pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Tuliskan 7 jenis gangguang sistem pernapasan yang umum ditemukan
dikalangan masyarakat.
89

4. Jelaskan 3 jenis teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan


pada sistem pernapasan beserta manfaatnya.
90

Lampiran 24. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan


3
1. Nikotin merupakan zat kimia yang bersifat
toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan sirkulasi udara serta bersifat
karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru.
Tar merupakan subtansi yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru
yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
2. Subtansi pencemaran udara yang masuk
sampai ke paru-paru dapat mengganggu pengikatan oksigen oleh hemoglobin,
menghambat pembentukan hemoglobin, merusak fungsi hati dan ginjal serta
menyebabkan kerusakan syaraf.
3. Kelainan sistem pernapasan yang umum
ditemukan dikalangan masyarakat diantaranya Asma, Flu, Difteri, Tuberclosis
(TBC), Bronkitis, Enfisema.
4. Teknologi yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelainan pada sistem pernapasan ialah:
Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk
mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru melewati
jalan napas bagian atas yang biasa digunakan pada penerita difteri akut.
Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan buatan
biasanya dilakukan pada pasien tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
Terapi oksigen merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan
emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung atau masker
wajah yang ketat.
91

Lampiran 25. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3


No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang logis,
4 menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa (a) Nikotin merupakan zat kimia
yang bersifat toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan sirkulasi udara
serta bersifat karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru (b) Tar
1 merupakan subtansi yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru yang
dapat menyebabkan kanker paru-paru (c) Karbon monoksida (CO) merupakan gas
beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat
oksigen.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan pikiran
yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang logis,
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwasubtansi pencemaran udara
4 yang masuk sampai ke paru-paru dapat mengganggu pengikatan oksigen oleh
hemoglobin, menghambat pembentukan hemoglobin, merusak fungsi hati dan
ginjal serta menyebabkan kerusakan syaraf.
2 3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kuran
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang logis,
menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa kelainan sistem pernapasan yang
umum ditemukan dikalangan masyarakat diantaranya Asma, Flu, Difteri,
3 Tuberclosis (TBC), Bronkitis, Enfisema.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang logis,
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa teknologi yang dapat
4 digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem pernapasan ialah (a) Trakeostomi
merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk mempertahankan
jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru melewati jalan napas bagian atas
4 yang biasa digunakan pada penerita difteri akut (b) Pulmotor merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan pernapasan buatan biasanya dilakukan pada pasien
tenggelam dan shock karena sengatan listrik (c) Terapi oksigen merupakan
pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan emergencyoxygen yang dapat
diberikan melalui kanula hidung atau masker wajah yang ketat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
92

logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.


1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
Lampiran 26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 4Kelas
yang diajar menggunakan Media Power Point

Nama Sekolah : MAN 1 Konawe Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA/Genap
Materi : Sistem Pernapasan
Alokasi waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke- :4
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, menyajidan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, mandiri serta bertindak secara
seni, budayadan humaniora dengan efektif dan kreatif, dan mampu
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraandan peradaban terkait kaidah keilmuan.
penyebab fenomena dan kejadianserta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pernapasan dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
C. Kegiatan Pembelajaran
Pemberian tes evaluasi posttest
D. Penilaian
1. Teknik Penilaian
93

Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
Tes uraian

17
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti

BIDASARI RAZAK, S.Pd JUMRAH


NIP 197809052007102001 A1J115072

Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
94
94

Lampiran 27. Uji Validasi Instrumen Test


Skor Penilai Indeks
Indikator Soal Validitas
I II III IV Aiken V
Prinsip Jelaskan perbedaan respirasi dan 3 3 4 5 0,69 Sedang
pernapasan.
Jelaskan mekanisme pernapasan 4 5 5 5 0,94 Tinggi
dada dan pernapasan perut pada
manusia.
Jelaskan masing-masing fungsi 4 4 5 5 0,88 Tinggi
organ pernapasan pada manusia.
Generalisasi Tuliskan faktor-faktor yang dapat 4 4 5 4 0,81 Tinggi
menyebabkan volume dan kapasitas paru-
paru seseorang berbeda-beda.
Jelaskan faktor-faktor yang dapat 4 4 5 5 0,88 Tinggi
mempengaruhi frekuensi pernapasan
pada manusia.
Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan 4 4 5 5 0,88 Tinggi
oleh nikotin, tar, dan karbonmonoksida
yang terkandung dalam rokok terhadap
kesehatan pernapasan.
Model Jelaskan proses pertukaran oksigen dan 3 4 5 5 0,81 Tinggi
karbondioksida dalam tubuh.
Jelaskan perbedaan fase inspirasi 3 4 5 5 0,81 Tinggi
dan ekspirasi dalam tubuh.
Jelaskan 3 jenis teknologi yang 4 4 5 5 0,88 Tinggi
dapat digunakan untuk mengatasi
kelainan pada sistem pernapasan
manusia.
95

Skor Penilai Indeks


Indikator Soal Validitas
I II III IV Aiken V
Struktur 4 5 5 5 0,94 Tinggi

Berdasarkan gambar diatas, tuliskan organ


pernapasan yang ditunjukkan oleh masing-
masing nomor.
Jelaskan pengaruh pencemaran udara 2 4 5 5 0,75 Sedang
terhadap sistem pernapasan manusia
Sebutkan 7 jenis gangguan sistem 2 4 5 5 0,75 Sedang
pernapasan pada manusia yang umum
ditemukan pada masyarakat.

Contoh Perhitungan :
Indikator Prinsip Soal 1.
∑s
V=
n ( c−1 )
( 3−1 ) + ( 3−1 )+ ( 4−1 ) +(5−1)
V=
4 ( 5−1 )
2+ 2+ 3+4
V=
4x4
96

11
V=
16
V = 0,69
Lampiran 28. Kisi-kisi Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point
Kompetensi Tujuan Indikator Pengetahuan Konseptual/Nomor J
Dasar Pembelajaran soal u
Prinsip Generalisasi Struktur Model m
l
a
h
Soal
Mengan 1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem 1 1
alisis pernapasan manusia beserta fungsinya.
hubunga 2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada 2 1
n antara manusia.
struktur 3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan 3 1
jaringan pernapasan.
penyusu 4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam 4 1
n organ pernapasan.
pada 5. Siswa dapat menganalisis pengaruh merokok terhadap 5 1
sistem kesehatan pernapasan.
pernapas 6. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara 6 1
an dalam terhadap sistem pernapasan.
kaitanny 7. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan 7 1
a dengan penyakit pada sistem pernapasan.
bioprose 8. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk 8 1
s dan mengatasi kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
ganggua
n fungsi
yang
97

dapat
terjadi
pada
sistem
pernapas
an
manusia
Jumlah Soal 2 2 2 2 8
97

Lampiran 29. Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar menggunakan


Media Adobe Flash CS6 dengan MediaPower Point
1. Berdasarkan gambar dibawah, tuliskan organ pernapasan yang ditunjukkan
oleh masing-masing nomor.

2. Jelaskan fungsi masing-masing organ pernapasan pada manusia.


3. Jelaskan mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut pada manusia.
4. Jelaskan proses pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.
5. Tuliskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan pada
manusia.
6. Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan oleh nikotin, tar, dan
karbonmonoksida yang terkandung dalam rokok terhadap kesehatan
pernapasan.
7. Tuliskan 7 jenis gangguan sistem pernapasan yang umum ditemukan di
masyarakat.
8. Tuliskan 3 jenis teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan
pada sistem pernapasan beserta manfaatnya.
98

Lampiran 30. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas Kelas yang
diajar menggunakanMedia Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point
1. 1) Rongga hidung, 2) Laring, 3) Trakea, 4) Paru-paru, 5) Faring, 6) Alveolus,
7) Bronkus, 8) Bronkiolus
2. Alat pernapasan :
a. Hidung, berfungsi untuk menyesuaikan suhu udara, melembapkan udara,
menyaring kotoran pada udara, dan sebagai indra penciuman.
b. Faring, berfungsi sebagai jalur terusan setelah kita menghirup udara
melalui hidung.
c. Laring berfungsi sebagai penghubung faring dan trakea.
d. Trakea, berfungsi sebagai penghubung laring dan bronkus, jalur udara
masuk dan keluar dari paru-paru dan dilengkapi oleh silia-silia dan
selaput lendir untuk mencegah udara kotor yang lolos dari saringan
hidung masuk ke paru-paru.
e. Paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dari udara
dengan karbondioksida dari darah yang terjadi di alveolus.
f. Bronkus, berfungsi sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru
3. Mekanisme pernapasa perut dan pernapasan dada
a. Pernapasan Perut
Pada proses Inspirasi otot diafragma berkontraksi menyebabkan
diafragma mendatar, maka rongga dada membesar. Keadaan ini
menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil karena paru-paru
mengembang sehingga udara luar masuk. Sedangkan pada proses
ekspirasi otot diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung,
maka rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru mengempis
sehingga udara keluar.

b. Pernapasan dada
Pada proses inspirasi otot antar tulang rusuk berkontraksi maka tulang-
tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar.
Akibatnya paru-paru mengembang dan tekanan udara di paru-paru
99

mengecil sehingga udara diluar yang mempunyai tekanan lebih besar


masuk ke dalam paru-paru. Sedangkan pada proses ekspirasi bila otot
antartulsng rusuk relaksasi maka tulang-tulang rusuk tertekan sehingga
rongga dada mengecil. Akibatnya paru-paru mengempis dan tekanan
udara di paru-paru membesar sehingga udara keluar.
4. Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh
a. Proses pertukaran oksigen diawali saat oksigen masuk ke dalam tubuh
melalui inspirasi kemudian berdifusi melalui alveolus menuju kapiler.
Oksigen dalam kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi
oksihemoglobin (HbO2).Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke
dalam sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi
b. Proses pertukaran karbondioksida diawali saat terjadi proses respirasi
pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu karbondioksida.
Karbondioksida kemudian berdifusi dari sel menuju kapiler vena.
Karbondioksida pada kapiler vena kemudian dibawa menuju alveolus.
Karbondioksida dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui alveolus
menuju paru-paru.Karbondioksida keluar dari tubuh melalui ekspirasi
5. Frekuensi pernapasan manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni:
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Suhu tubuh
d. Posisi dan aktifitas tubuh
e. Emosi, rasa sakit, dan ketakutan
f. Status kesehatan
g. Ketinggian tempat
6. Efek zat kimia rokok ialah:
- Nikotin, bersifat toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan
sirkulasi udara, bersifat karsinogen karena mampu memicu kanker paru-
paru, serta dapat menyebabkan kecanduan.
100

- Tar merupakan subtansi yang bersifat lengket dan menempel pada paru-
paru yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
- Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen
7. Gangguan sistem pernapasan yang umum ditemui di masyarakat yakni:
a. Flu
b. TBC (Tuberclosis)
c. Difteri
d. Asma
e. Pneumonia
f. Bronkitis
g. Emfisema
8. Teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan sistem
pernapasan ialah:
a. Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea
untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru
melewati jalan napas bagian atas yang biasa digunakan pada penerita
difteri akut.
b. Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan
buatan biasanya dilakukan pada pasien tenggelam dan shock karena
sengatan listrik.
c. Terapi oksigen merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan
peralatan emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung
atau masker wajah yang ketat
101

Lampiran 31. Rubrik Penilaian Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang


Diajar menggunakanMedia Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point
No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa 1) Rongga
hidung, 2) Laring, 3) Trakea, 4) Paru-paru, 5) Faring, 6) Alveolus, 7)
Bronkus, 8) Bronkiolus.
1 3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan pikiran
yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa Hidung,
4 berfungsi untuk menyesuaikan suhu udara, melembapkan udara,
menyaring kotoran pada udara, dan sebagai indra penciuman.Faring,
berfungsi sebagai jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui
2 hidung.Laring berfungsi sebagai penghubung faring dan trakea.Trakea,
berfungsi sebagai penghubung laring dan bronkus, jalur udara masuk dan
keluar dari paru-paru dan dilengkapi oleh silia-silia dan selaput lendir
untuk mencegah udara kotor yang lolos dari saringan hidung masuk ke
paru-paru.Paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dari
udara dengan karbondioksida dari darah yang terjadi di alveolus.Bronkus,
berfungsi sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kuran
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa pada pernapasan
perut proses inspirasi otot diafragma berkontraksi menyebabkan
3 diafragma mendatar, maka rongga dada membesar. Keadaan ini
menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil karena paru-paru
mengembang sehingga udara luar masuk. Sedangkan pada proses
ekspirasi otot diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung,
maka rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru mengempis
sehingga udara keluar. Pada pernapasan dada, proses inspirasi otot antar
tulang rusuk berkontraksi maka tulang-tulang rusuk terangkat sehingga
volume rongga dada membesar. Akibatnya paru-paru mengembang dan
tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara diluar yang
mempunyai tekanan lebih besar masuk ke dalam paru-paru. Sedangkan
pada proses ekspirasi bila otot antartulsng rusuk relaksasi maka tulang-
tulang rusuk tertekan sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya paru-
paru mengempis dan tekanan udara di paru-paru membesar sehingga
udara keluar.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
102

No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa Proses pertukaran
4 oksigen diawali saat oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi
kemudian berdifusi melalui alveolus menuju kapiler. Oksigen dalam
kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin
4 (HbO2). Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel
tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses pertukaran
karbondioksida diawali saat terjadi proses respirasi pada mitokondria sel
menghasilkan zat sisa yaitu karbondioksida. Karbondioksida kemudian
berdifusi dari sel menuju kapiler vena. Karbondioksida pada kapiler vena
kemudian dibawa menuju alveolus. Karbondioksida dilepaskan oleh darah
dan berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru. Karbondioksida keluar
dari tubuh melalui ekspirasi
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis kelamin,
5 umur, suhu tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi, rasa sakit, ketakutan,
status kesehatan dan ketinggian tempat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan pikiran
yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwaNikotin
4 merupakan zat kimia yang bersifat toksik (beracun) yang dapat merusak
jantung dan sirkulasi udara serta bersifat karsinogen karena mampu
memicu kanker paru-paru. Tar merupakan subtansi yang bersifat lengket
6 dan menempel pada paru-paru yang dapat menyebabkan kanker paru-
paru. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dapat
mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kuran
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa Gangguan sistem
4 pernapasan yang umum ditemui di masyarakat yakni:Flu, TBC
(Tuberclosis), Difteri, Asma, Pneumonia, Bronkitis, dan Emfisema.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
7 logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
103

No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa teknologi
4 yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem pernapasan
8 ialah (a) Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding
anterior trakea untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat
masuk ke paru-paru melewati jalan napas bagian atas yang biasa
digunakan pada penerita difteri akut (b) Pulmotor merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan pernapasan buatan biasanya dilakukan pada
pasien tenggelam dan shock karena sengatan listrik (c) Terapi oksigen
merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan
emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung atau
masker wajah yang ketat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
104

Lampiran 32. Skor Pretest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar


menggunakan Media Adobe Flash CS6
No Nama Skor
.
1 AF 19
2 DAW 19
3 DAL 16
4 ES 19
6 HYF 13
5 IU 13
7 IH 13
8 LW 13
9 MHA 13
10 PAN 9
11 SK 9
12 SNA 13
13 SM 13
14 SM 22
15 SNRS 13
16 TNS 9
17 VFT 19
18 VL 16
19 WOR 19
20 WNA 16
21 YY 22

Hasil Analisis Deskriptif


Nilai Maksimum 22
Nilai Minimum 9
Rata-Rata 15,14
Median 13
Modus 13
Standar Deviasi 4
Ragam/Varians 16,03
Rentang/Range 13
105

Lampiran 33. Skor Pretest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang


diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6
Skor
No. Nama
Prinsip Generalisasi Model Struktur
1 AF 0 0 38 38
2 DAW 0 25 0 25
3 DAL 0 13 0 50
4 ES 25 0 0 50
5 HYF 13 13 0 25
6 IU 0 0 0 50
7 IH 0 13 0 38
8 LW 0 0 0 50
9 MHA 0 13 0 38
10 PAN 0 13 0 25
11 SK 0 0 0 38
12 SNA 0 13 0 38
13 SM 13 13 0 25
14 SM 13 13 13 50
15 SNRS 13 0 0 38
16 TNS 13 0 0 25
17 VFT 0 0 25 50
18 VL 13 13 0 38
19 WOR 25 0 25 25
20 WNA 0 13 0 50
21 YY 38 0 13 38

Hasil Analisis Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa


Deskriptif Prinsip Generalisasi Model Struktur
Nilai Maksimum 38 25 38 50
Nilai Minimum 0 0 0 25
Rata-Rata 7,90 7,38 5,43 38,29
Median 0 13 0 38
Modus 0 0 0 38
Standar Deviasi 10,94 7,65 10,98 10,05
Ragam/Varians 119,79 58,55 120,66 101,01
Rentang/Range 38 25 38 25

Lampiran 34. Skor Posttest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar


106

menggunakan Media Adobe Flash CS6


No. Nama Skor
1 AF 95
2 DAW 72
3 DAL 88
4 ES 89
5 HYF 78
6 IU 94
7 IH 88
8 LW 73
9 MHA 73
10 PAN 77
11 SK 88
12 SNA 73
13 SM 91
14 SM 91
15 SNRS 89
16 TNS 94
17 VFT 94
18 VL 94
19 WOR 84
20 WNA 78
21 YY 94

Hasil Analisis Deskriptif


Nilai Maksimum 95
Nilai Minimum 72
Rata-Rata 85,57
Median 88
Modus 94
Standar Deviasi 8,35
Ragam/Varians 69,66
Rentang/Range 23

Lampiran 35. Skor Posttest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang


107

diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6


Skor
No. Nama
Prinsip Generalisasi Model Struktur
1 AF 94 94 94 100
2 DAW 56 88 69 88
3 DAL 81 94 75 100
4 ES 81 94 81 100
5 HYF 69 88 69 100
6 IU 94 94 88 100
7 IH 63 94 88 100
8 LW 88 63 69 88
9 MHA 94 88 50 88
10 PAN 75 94 75 63
11 SK 69 94 81 100
12 SNA 63 81 56 94
13 SM 88 94 88 100
14 SM 88 94 94 100
15 SNRS 75 94 88 100
16 TNS 94 94 88 100
17 VFT 94 94 88 100
18 VL 88 94 94 100
19 WOR 88 94 56 100
20 WNA 69 81 75 100
21 YY 88 94 94 100

Hasil Analisis Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa


Deskriptif Prinsip Generalisasi Model Struktur
Nilai Maksimum 94 94 94 100
Nilai Minimum 56 63 50 63
Rata-Rata 80,90 90,43 79,05 96,24
Median 88 94 81 100
Modus 88 94 88 100
Standar Deviasi 12,07 7,55 13,49 8,77
Ragam/Varians 145,79 56,96 182,05 76,99
Rentang/Range 0,15 0,08 44 37

Lampiran 36. Skor Pretest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar


menggunakan Media Power Point
108

No Nama Skor
.
1 AJN 16
2 AJA 19
3 AU 19
4 AHES 13
6 CR 16
5 DIN 25
7 DDA 9
8 DA 15
9 H 13
10 ML 6
11 MAG 13
12 MDBZ 6
13 MRA 19
14 M 25
15 NS 6
16 PAS 3
17 PN 19
18 TR 22
19 UFS 19
20 UA 22
21 WA 22
22 Y 22

Hasil Analisis Deskriptif


Nilai Maksimum 25
Nilai Minimum 3
Rata-Rata 15,86
Median 17,5
Modus 19
Standar Deviasi 6,53
Ragam/Varians 42,69
Rentang/Range 22

Lampiran 37. Skor Pretest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa


yang diajar menggunakan Media Power Point
109

No Skor
Nama
. Prinsip Generalisasi Model Struktur
1 AJN 0 0 0 63
2 AJA 50 0 0 25
3 AU 0 13 0 38
4 AHES 13 0 13 25
5 CR 13 13 13 25
6 DIN 13 13 0 50
7 DDA 25 0 0 13
8 DA 0 0 0 50
9 H 25 13 0 13
10 ML 0 0 0 25
11 MAG 13 13 0 25
12 MDBZ 0 0 0 25
13 MRA 13 25 13 25
14 M 13 13 0 50
15 NS 0 13 0 13
16 PAS 0 0 0 13
17 PN 13 13 0 50
18 TR 13 38 13 25
19 UFS 0 25 13 50
20 UA 25 25 13 25
21 WA 0 38 13 38
22 Y 0 38 13 38

Hasil Analisis Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa


Deskriptif Prinsip Generalisasi Model Struktur
Nilai Maksimum 50 38 13 63
Nilai Minimum 0 0 0 13
Rata-Rata 10,41 13,32 4,73 32
Median 13 13 0 25
Modus 0 0 0 25
Standar Deviasi 12,62 13,20 6,40 14,76
Ragam/Varians 159,21 174,13 40,97 217,81
Rentang/Range 50 38 13 50

Lampiran 38. Skor Posttest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar


menggunakan Media Power Point
110

No. Nama Skor


1 AJN 64
2 AJA 73
3 AU 89
4 AHES 86
5 CR 77
6 DIN 90
7 DDA 67
8 DA 63
9 H 69
10 ML 67
11 MAG 75
12 MDBZ 70
13 MRA 89
14 M 94
15 NS 66
16 PAS 69
17 PN 74
18 TR 95
19 UFS 78
20 UA 66
21 WA 89
22 Y 88

Hasil Analisis Deskriptif


Nilai Maksimum 95
Nilai Minimum 62
Rata-Rata 77
Median 74,5
Modus 89
Standar Deviasi 10,98
Ragam/Varians 120,67
Rentang/Range 33

Lampiran 39. Skor Posttest Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang


diajar menggunakan Media Power Point
111

Skor
No. Nama
Prinsip Generalisasi Model Struktur
1 AJN 63 63 50 94
2 AJA 81 88 31 94
3 AU 88 81 94 100
4 AHES 88 94 68 94
5 CR 13 13 13 25
6 DIN 100 75 88 100
7 DDA 44 81 44 100
8 DA 50 63 50 88
9 H 63 75 38 100
10 ML 56 69 50 94
11 MAG 63 75 63 100
12 MDBZ 63 81 38 100
13 MRA 88 94 75 94
14 M 88 88 94 100
15 NS 50 75 50 100
16 PAS 63 81 56 88
17 PN 69 94 25 94
18 TR 94 94 94 100
19 UFS 81 94 81 94
20 UA 63 69 34 94
21 WA 88 94 75 100
22 Y 88 88 75 100

Hasil Analisis Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa


Deskriptif Prinsip Generalisasi Model Struktur
Nilai Maksimum 100 94 94 100
Nilai Minimum 13 13 13 25
Rata-Rata 70,18 78,59 58,45 93,32
Median 66 81 56 97
Modus 63 94 94 100
Standar Deviasi 20,56 17,91 23,88 15,76
Ragam/Varians 422,73 320,82 570,45 248,51
Rentang/Range 87 81 81 75

Lampiran 40. N-Gain Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar


menggunakan Media Adobe Flash CS6
112

Skor Skor Skor


No. Nama
Pretest Posttest Maksimal
1 AF 19 95 100
2 DAW 19 72 100
3 DAL 16 88 100
4 ES 19 89 100
5 HYF 13 78 100
6 IU 13 94 100
7 IH 13 88 100
8 LW 13 73 100
9 MHA 13 73 100
10 PAN 9 77 100
11 SK 9 88 100
12 SNA 13 73 100
13 SM 13 91 100
14 SM 22 91 100
15 SNRS 13 89 100
16 TNS 9 94 100
17 VFT 19 94 100
18 VL 16 94 100
19 WOR 19 84 100
20 WNA 16 78 100
21 YY 22 94 100
Jumlah 318 1797 2100

Skor Posttest – Skor Pretest


N-Gain =
Skor maksimal−Skor Pretest
1797 – 318
N-Gain =
2100−318
1479
N-Gain =
1782
N-Gain = 0,98
113

Lampiran 41. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6
Skor Pretest Skor Posttest
No
Nama Prinsip Generalisasi Model Struktur Prinsip Generalisasi Model Struktu
.
r
1 AF 0 0 38 38 94 94 94 100
2 DAW 0 25 0 25 56 88 69 88
3 DAL 0 13 0 50 81 94 75 100
4 ES 25 0 0 50 81 94 81 100
5 HYF 13 13 0 25 69 88 69 100
6 IU 0 0 0 50 94 94 88 100
7 IH 0 13 0 38 63 94 88 100
8 LW 0 0 0 50 88 63 69 88
9 MHA 0 13 0 38 94 88 50 88
10 PAN 0 13 0 25 75 94 75 63
11 SK 0 0 0 38 69 94 81 100
12 SNA 0 13 0 38 63 81 56 94
13 SM 13 13 0 25 88 94 88 100
14 SM 13 13 13 50 88 94 94 100
15 SNRS 13 0 0 38 75 94 88 100
16 TNS 13 0 0 25 94 94 88 100
17 VFT 0 0 25 50 94 94 88 100
18 VL 13 13 0 38 88 94 94 100
19 WOR 25 0 25 25 88 94 56 100
20 WNA 0 13 0 50 69 81 75 100
21 YY 38 0 13 38 88 94 94 100
114

Skor Pretest Skor Posttest


Nama Prinsip Generalisasi Prinsip Generalisas Prinsip Generalisas Prinsip Generalisasi
No
i i
Jumlah 166 155 114 804 1699 1899 1660 2021

Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa N-Gain


Prinsip 0,79
Generalisasi 0,85
Model 0,74
Struktur 0,87
115

Lampiran 42. N-Gain Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar


menggunakan Media Power Point
Skor
No. Nama Skor Posttest Skor Maksimal
Pretest
1 AJN 16 64 100
2 AJA 19 73 100
3 AU 19 89 100
4 AHES 13 86 100
5 CR 16 77 100
6 DIN 25 90 100
7 DDA 15 63 100
8 DA 9 67 100
9 H 13 75 100
10 ML 6 70 100
11 MAG 25 94 100
12 MDBZ 19 89 100
13 MRA 6 67 100
14 M 13 69 100
15 NS 6 66 100
16 PAS 19 74 100
17 PN 3 69 100
18 TR 22 95 100
19 UFS 19 78 100
20 UA 22 62 100
21 WA 22 89 100
22 Y 22 88 100
Jumlah 349 1694 2200

Skor Posttest – Skor Pretest


N-Gain =
Skor maksimal−Skor Pretest
1694 – 349
N-Gain =
2200−349
1345
N-Gain =
1851
N-Gain = 0,72
116

Lampiran 43. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan Media Power Point
Skor Pretest Skor Posttest
No
Nama Prinsip Generalisasi Mode Struktur Prinsip Generalisasi Model Struktur
.
l
1 AJN 0 0 0 63 63 63 50 94
2 AJA 50 0 0 25 81 88 31 94
3 AU 0 13 0 38 88 81 94 100
4 AHES 13 0 13 25 88 94 68 94
5 CR 13 13 13 25 13 13 13 25
6 DIN 13 13 0 50 100 75 88 100
7 DDA 25 0 0 13 44 81 44 100
8 DA 0 0 0 50 50 63 50 88
9 H 25 13 0 13 63 75 38 100
10 ML 0 0 0 25 56 69 50 94
11 MAG 13 13 0 25 63 75 63 100
12 MDBZ 0 0 0 25 63 81 38 100
13 MRA 13 25 13 25 88 94 75 94
14 M 13 13 0 50 88 88 94 100
15 NS 0 13 0 13 50 75 50 100
16 PAS 0 0 0 13 63 81 56 88
17 PN 13 13 0 50 69 94 25 94
18 TR 13 38 13 25 94 94 94 100
19 UFS 0 25 13 50 81 94 81 94
20 UA 25 25 13 25 63 69 34 94
21 WA 0 38 13 38 88 94 75 100
117

Skor Pretest Skor Posttest


No Nama Prinsip Generalisasi Prinsip Generalisas Prinsip Generalisas Prinsi Generalisasi
i i p
22 Y 0 38 13 38 88 88 75 100
Jumlah 166 229 293 104 704 1544 1729 1286

Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa N-Gain


Prinsip 0,66
Generalisasi 0,75
Model 0,61
Struktur 0,90
118
118

Lampiran 44.Uji Normalitas Pengetahuan Konseptual Siswa


Uji Normalitas data menggunakan Chi-Kuadrat (X2)dengan rumus:
k
(Oi−Ei )2

2
= i =1 Ei
χ

Keterangan :
χ2 = nilai chi-kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan ke-i
Ei = frekuensi harapan ke-I
Dengan Kriteria pengujian pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (k-
1)adalah sebagai berikut :
Hipotesis:
H0 = Data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Data pada sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Jika X2 ≤ X2(1-α) (k-1) maka terima H0
Jika X2 ≥ X2(1-α) (k-1) maka tolak H0
Dari daftar distribusi Chi-Kuadrat dengan peluang 0.95 dan dk= 4,
diperoleh X2(0,95)(4)= 9,49
119
119

a.Uji Normalitas Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
Bata
Interva Batas s
No BBK- Luas BAK- Luas 0- Selisih Oi- (Oi- (Oi-
l Bawah Z Atas Z Ei Oi
. x́ 0–Z x́ Z 0-Z Ei Ei)2 Ei)2/Ei
Kelas Kelas Kela
s
1 71-75 70,5 -15,07 -1,80 0,46 75,5 -10,07 -1,21 0,39 0,07 1,47 4 2,53 6,40 4,35
2 76-80 75,5 -10,07 -1,21 0,39 80,5 -5,07 -0,61 0,23 0,16 3,36 3 -0,36 0,13 0,04
3 81-85 80,5 -5,07 -0,61 0,23 85,5 -0,07 -0,01 0,00 0,23 4,83 1 -3,83 14,66 3,04
4 86-90 85,5 -0,07 -0,01 0,00 90,5 4,93 0,59 0,22 0,22 4,62 5 0,38 0,14 0,03
5 91-95 90,5 4,93 0,59 0,22 95,5 9,93 1,19 0,38 -0,16 -3,36 8 11,36 129,05 -38,41
Nilai Chi-Kuadrat (X2) -30,95

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Chi-kuadrat(X2) = -30,95sedangkan nilai X2(1-α) (k-1) = 9,49 sehingga dapat
dinyatakan bahwa nilai X2 <X2(1-α) (k-1) maka H0diterima, artinya data yang diperoleh berdistribusi normal.
120

b. Uji Normalitas Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan Media Power Point
Batas
Batas
No Interval Bawa BBK- Luas BAK- Luas Selisih Oi- (Oi-
Z Atas Z Ei Oi (Oi-Ei)2/Ei
. Kelas h x́ 0-Z x́ 0-Z 0-Z Ei Ei)2
Kelas
Kelas

1 61-67 60,5 -16,5 -1,5 0,43 67,5 -9,5 -0,87 0,31 0,12 2,64 6 3,36 11,29 4,28

2 68-74 67,5 -9,5 -0,87 0,31 74,5 -2,5 -0,23 0,09 0,22 4,84 5 0,16 0,03 0,01

3 75-81 74,5 -2,5 -0,23 0,09 81,5 4,5 0,41 0,16 0,25 5,5 3 -2,5 6,25 1,14

4 82-88 81,5 4,5 0,41 0,16 88,5 11,5 1,05 0,35 -0,19 -4,18 2 6,18 38,19 -9,14

5 89-95 88,5 11,5 1,05 0,35 95,5 18,5 1,68 0,45 -0,1 -2,2 6 8,2 67,24 -30,56

Nilai Chi-Kuadrat (X2) -34,27

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Chi-kuadrat(X2) = -34,27sedangkan nilai X2(1-α) (k-1) = 9,49 sehingga dapat
dinyatakan bahwa nilai X2<X2(1-α) (k-1) maka H0diterima, artinya data yang diperolehberdistribusi normal.
121
121

Lampiran 45. Uji Homogenitas Data


Hipotesis :
H0 : σ 12=σ 22 (varians homogen)
H1 : σ 12 ≠ σ 22 (varians tidak homogen)
Kriteria pengujian :
Terima H0 jika Fhitung<Ftabel
Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel
Penetuan Ftabeluntuk taraf signifikan α, dk1 = dkpembilang = na – 1, dan dk2 =
dkpenyebut = nb – 1.
dbpembilang = 21 – 1 = 20 (untuk varian terbesar) dan db penyebut = 22 – 1 = 21 (untuk
varian terkecil), serta taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh Ftabel = 2,10
Varian Terbesar
F hitung =
VarianTerkecil
120,67
F hitung =
69,66
F hitung =¿1,73
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung = 1,73 sedangkan nilai
Ftabel = 2,10 sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai Fhitung< Ftabelmaka H0diterima,
artinya data memiliki varian yang sama.
122

Lampiran 46. Uji HipotesisPengetahuan Konseptual Siswa


Hipotesis :
H0 : µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
1
Kriteria pengujian yang digunakan adalah terima H0 jika – t1 – α < t < t1 -
2

1 1
α , dimana t1 - α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan
2 2

1
peluang (1 - α ). Untuk harga lainnya H0 ditolak.
2
Data posttest kelas Adobe Flash CS6 :
n1 = 21
x́ 1 = 85,57
s21=¿69,66
Data posttest kelas Power Point :
n2 = 22
x́ 2 = 77
s22= 120,67

Jadi,

2 ( n1−1 ) s21 + ( n 2−1 ) s 22


S =
n 1+ n2−2

( 21−1 ) 69,66+ ( 22−1 ) 120,67


S2 =
21+22−2

( 20 ) 69,66 + ( 21 ) 120,67
S2 =
41

1393,2+ 2534,07
S2 =
41

3927,27
S2 =
41

S2 = 95,79
123

X́ 1−¿ X́ 2
¿
thit = 1 1
s

+
n1 n2

85,57−77
thit = 1 1

95,79( + )
21 22

8,57
thit =
√ 95,79(0,05+0,05)
8,57
thit =
√ 9,58
8,57
thit =
3,1

thit = 2,76

Harga t0,975 dengan dk = 41 adalah 2,02. Sehingga - 2,02 < 2,76 >

1 1
2,02.Kriteria pengujian adalah terima H0jika – t1 – α < t < t1 - α dan tolak H0
2 2
dalam harga lainnya. Jelas bahwa t=2,76 tidak ada dalam penerimaan H 0 sehingga
tolak H0dan terima H1.Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan
konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan
media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelas XI IPA di
MAN 1 Konawe Selatan.
124

Lampiran 47. Uji Lanjut


Kelas
a,b
Tukey HSD
Pengetahuan Subset for alpha = 0.05 Symbol
Konseptual N 1 2
Power Point 22 77,00 a
Adobe Flash CS6 21 85,57 b
Sig. 1,000 1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 21,656.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group
sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
Berdasarkan hasi uji tukey, pengetahuan konseptual siswa yang diajar
menggunakan media Adobe Flash CS6 berbeda nyata dengan pengetahuan
konseptual siswa yang diajar menggunakan media Power Point.
125

Lampiran 48. Hasil Tes Evaluasi Skor TerendahPretest Siswa yang diajar
menggunakanMedia Adobe Flash CS6
126

Lampiran 49. Hasil Evaluasi Skor TertinggiPretest Siswa yang diajar


menggunakan Media Adobe Flash CS6
127

Lampiran 50. Hasil Evaluasi Skor TerendahPosttest Siswa yang diajar


menggunakan Media Adobe Flash CS6
128
129

Lampiran 51. Hasil Evaluasi Skor TertinggiPosttest Siswa yang diajar


menggunakan Media Adobe Flash CS6
131
132

Lampiran 52. Hasil Evaluasi Skor TerendahPretest Siswa yang diajar


menggunakan Media Power Point
133

Lampiran 53. Hasil Evaluasi Skor TertinggiPretest Siswa yang diajar


menggunakanMedia Power Point
134
135

Lampiran 54. Hasil Evaluasi Skor TerendahPosttest Siswa yang diajar


menggunakan Media Power Point
136

Lampiran 55. Hasil Evaluasi Skor TertinggiPosttest Siswa yang diajar


menggunakan Media Power Point
137
143

Lampiran56. Dokumentasi Penelitian


1. Pemberian Preetest Kelas Adobe Flash CS6

2. Proses Pembelajaran Kelas Adobe Flash CS6


144

3. Pemberian Posttest Kelas Adobe Flash CS6

4. Foto Bersama Kelas Adobe Flash CS6

5. Pemberian Preetest Kelas Power Point


145

6. Proses Pembelajaran KelasPower Point

7. Pemberian Posttest Kelas Power Point


146

8. Foto Bersama Kelas Power Point

Anda mungkin juga menyukai