Aplikasi Media PPT Terhadap Hasil Belajar Biologi Sistem Indera Siswa Kelas Xi Sman 3 Kulut Ok Bab I Ok
Aplikasi Media PPT Terhadap Hasil Belajar Biologi Sistem Indera Siswa Kelas Xi Sman 3 Kulut Ok Bab I Ok
SKRIPSI
OLEH
JUMRAH
A1J115072
SKRIPSI
OLEH :
JUMRAH
A1J115072
SKRIPSI
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,dan semua sumber baik yang
dikutipmaupun dirujuktelah saya nyatakan dengan benar.Apabila kelak ternyata
terbukti plagiat,maka saya bersedia menerima sanksi sesuai denganketentuan
peraturan perundang-undangan.
JUMRAH
A1J115020
iv
ABSTRAK
Kata kunci :Adobe Flash CS6, Power Point, Pengetahuan Konseptual, Sistem
Pernapasan
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukurpenulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Perbandingan
Pengetahuan Konseptual Siswa pada Pembelajaran Materi Sistem Pernapasan Kelas
XI MAN 1 Konawe Selatan menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulismenyadari sepenuhnya bahwa terlaksananya penelitian dan
penyusunan skripsi ini adalah berkat kerja sama, dorongan, bimbingan serta bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepadaDr. H.
Safilu, M.Si selaku pembimbing 1 dan Damhuri, S.Pd., M.P selaku pembimbing II
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta nasehat sehingga
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Tak lupa
pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Halu oleo.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Halu Oleo.
4. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya di Jurusan
Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan membekali penulis selama di
bangku perkuliahan.
5. Tim penguji, Drs. Pallawagau Sappaile, M.Pd selaku ketua penguji, Lili Darlian,
S.Si., M.Si selaku sekretaris penguji, Murni Sabilu, S.Pd., M.Pd., dan Ahdiat
Agriansyah, S.Pd., M.Sc selaku anggota penguji yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan saran untuk penelitian ini.
6. Saprin, S.Pd, M.Sc selaku penasehat akademik yang telah memberikan nasehat
dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Biologi
FKIP.
7. Muspidar, S.Ag., MA selaku Kepala Sekolah dan Aslina, S.Pd serta Bidasari
Razak, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi di MAN 1 Konawe Selatan.
8. Siswa MAN 1 Konawe Selatan, khususnya kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2
sebagai kelas yang menjadi objek penelitian penulis.
vi
9. Sahabatku Runiati, S.Pd, Endria Sari, Dian Apriani, dan Hulis Nawati yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan semangat kepada penulis hingga akhir studi.
10. Haerudin, Farlin, Indra, S.Pd, Rasni Ramli, Tiara Kismarawati, S.Pd, Nur
Amaliyah Darussalam, Asmawati, Wa Oje Fatra Wawan Warito, S.Pd,Sitti
Kumalasari, S.Pd, Ni Ketut Sintya Widiantara, S.Pd, Siti Atminur, S.Pd, Siti
Neka, S.Pd, dan La Hasani, S.Pd., M.Pd, yang telah memberikan dukungan
kepada penulis utamanya dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman mahasiswa Ju vbvrusan Pendidikan Biologi, khususnya angkatan
2015 yang telah memberikan semangat dan kebersamaannya selama ini yang
terbingkai dalam “PROTISTA 015” yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penghormatan dan penghargaan yang tak terhingga serta ucapan terima kasih
kepada orang tuaku tercinta AyahandaNasa Suhar dan IbundaMahafiah atassegala
pengorbanandankasihsayangyang
tulus,sabardanikhlasmendidik,menasehati,mendoakandan
menfasilitasisegalakebutuhanpenulis hinggasaatini. Kepada kakakku tercinta Isarina
Nasa, Am.Keb dan Aswandi Nasa yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika
dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
25. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan3..................... 91
26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pertemuan 4Kelas yang
diajar menggunakan Media Power Point................................................ 92
27. Uji Validitas Instrumen Tes.................................................................... 94
28. Kisi-kisi Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar
Menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media Power Point..... 96
29. Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar menggunakanMedia
Media Adobe Flash CS6 denganMediaPower Point............................... 97
30. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar
menggunakanMediaAdobe Flash CS6 denganMediaPower Point......... 98
31. Rubrik Penilaian Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6dengan MediaPower Point ...... 101
32. Skor Pretest Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 104
xii
45. Uji Homogenitas Pengetahuan Konseptual Siswa.................................. 121
46. Uji Hipotesis Pengetahuan Konseptual Siswa ....................................... 122
47. Uji Lanjut ............................................................................................... 124
48. Hasil Evaluasi Skor Pretest Terendah Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 125
49. Hasil Evaluasi Skor Pretest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 126
50. Hasil Evaluasi Skor Posttest Terendah Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 127
51. Hasil Evaluasi Skor Posttest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Adobe Flash CS6.................................................. 129
52. masil Evaluasi Skor Pretest Terendah Siswa yang diajar
Menggunakan Media Power Point.......................................................... 132
53. Hasil Evaluasi Skor Pretest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 133
54. Hasil Evaluasi Skor Posttest Terendah Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 135
55. Hasil Evaluasi Skor Posttest Tertinggi Siswa yang diajar
menggunakan Media Power Point.......................................................... 136
56. Dokumentasi Penelitian .......................................................................... 138
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang diperoleh siswa dalam
jenjang Sekolah Menangah Atas (SMA). Proses belajar mengajar biologi seringkali
dihadapkan pada materi abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari-hari, selain itu
ketersediaan obyek biologi untuk diamati sesuai kompetensi yang ingin dicapai juga
terbatas, sehingga akhirnya materi biologi menjadi sulit disampaikan oleh guru dan
siswa sulit untuk dipahami. Materi-materi biologi juga banyak yang tidak dapat
divisualisasikan, seperti struktur dan fungsi sistem indera, sehingga dibutuhkan suatu
media pembelajaran tertentu. Meskipun bahasan sistem indera ini secara morfologi
dapat dilihat langsung dan dimiliki oleh siswa, namun untuk struktur anatominya
masih termasuk materi abstrak karena berada dalam tubuh manusia sehingga tidak
dapat dilihat langsung oleh mata. Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran
untuk mendukung proses belajar siswa.
Media belajar merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk menjelaskan
suatu materi sehingga siswa dapat tertarik atau termotivasi untuk belajar yang pada
akhirnya dapat menigkatkan pengetahuan siswa. Media pembelajaran didefinisikan
sebagai alat bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam proses
pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Sitorus, 2013:3).Menurut
Bahar (2012: 1) menngemukakan bahwa media belajar adalah salah satu faktor
penetu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses belajar bisa lebih menarik
dan dapat menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa dan
memperkecil kesulitan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar ada berbagai macam seperti
torso, charta dan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa kendala di dalam
pembelajaran biologi, juga dialami di SMAN 1 Kulisusu Utara yaitu siswa kurang
semangat mengikuti materi pelajaran dan siswa kurang memahami materi yang
diajarkan. Kurangnya motivasi belajar dan pemahaman siswa dikarenakan guru
hanya menyampaikan materi pelajaran hanya menggunakan media yang sederhana
1
sehingga kurang menarik untuk merangsang motivasi belajar dan pemahaman siswa.
Menyikapi masalah tersebut penulis tertarik terhadap penggunaan suatu media
pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa terhadap pelajaran biologi materi sistem indera. Adapun media pembelajaran
yang akan digunakan adalah microsoft power point dari komputer.
Media power point merupakan salah satu program microsoft dalam komputer
yang berisi slide yang memuat foto/gambar, teks, musik/audio, video, animasi dan
hiperlink. Menurut Asyar (2011) program power point adalah salah satu software
yang dirancang khusus untuk menampilkan multimedia yang berisi gabungan teks,
gambar, video, animasi dengan menarik, mudah pembuatan dan penggunaannya.
Menyingkapi masalah pembelajaran biologi tentang struktur alat indera yang
merupakan materi yang abstrak yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata, media
microsoft power point diharapakan dapat memberikan pembelajaran yang
kontekstual pada materi struktur alat indera sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI SMAN 1 Kulisusu Utara.
Berdasarkan kajian teori di atas penulis berasumsi bahwa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran biologi materi sistem indera
diperlukan media belajar microsoft power point. Sehingga asumsi tesebut harus
butuh pembuktian ilmiah, atas dasar iniliah penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian ilmiah yang berjudul “APLIKASI POWER POINT TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISTEM INDERA SISWA KELAS XI SMAN 1
KULISUSU UTARA”.
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencapai kemajuan
suatu bangsa. Berdasrakan UU No. 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pada Bab I pasal I disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana unutk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengmbangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
dapat diperoleh secara formal, non formal dan informal. Pendidikan formal melalui
lingkungan sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu Taman Kanak-
2
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah dan Perguruan Tinggi.
Priembelajaran biologi merupakan proses yang melibatkan berbagai
komponen yang saling berhubungan. Komponen didalamnya antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan model pembelajaran, media
pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting
untuk mendukung proses pembelajaran dalam kelas. Media pembelajaran
didefinisikan sebagai alat bantu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dalam
proses pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Sitorus, 2013:3).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi MAN 1
Konawe Selatan diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran biologi telah
menggunakan media pembelajaran berupa media Power Point, namun penggunaan
media pembelajaran tersebut dianggap masih kurang efektifkarena selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa masih terlihat tidak bersemangat, tidak aktif, dan
kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran sehingga
siswa kurang memahami materiyang telah dijelaskan. Hal tersebut terlihat dari
banyaknya jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM saat ulangan harian
materi sistem pernapasan. Nilai KKM yang ditetapkan di MAN 1 Konawe Selatan
adalah 70.
Menurut Kamil (2018: 66), tidak semua materi pembelajaran dapat disajikan
menggunakan Power Point. Oleh karena itu perlu diadakan media lain dalam proses
pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media Adobe Flash
CS6.Adobe Flash CS6dianggap cocok digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
konseptual siswa karena memiliki kemampuan untuk menampilkan fakta-fakta
mengenai materi sistem pernapasan secara detail dengan cara menggabungkan
gambar, suara, dan video kedalam animasi yang dibuat. Menurut Juminah, dkk
(2019: 69) kombinasi antara teks, video, animasi, gambar, warna, dan musik atau
suara latar belakang inilah yang diperlukan untuk memfasilitasi siswa dalam
3
2
b. Bagi guru mediaAdobe Flash CS6 dengan media Power Pointini dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif pada materi sistem
pernapasan.
c. Bagi sekolah media pembelajaran Adobe Flash CS6 dengan media Power
Pointini dapat memperkaya media pembelajaran dalam pembelajaran biologi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi
Teori belajar Ausubel menegaskan bahwa siswa dapat mengembangkan
pengetahuan kognitif yang mereka miliki melalui proses pembelajaran yang
bermakna. Inti dari teori belajar bermakna Ausubel adalah suatu proses mengaitkan
informasi baru dengan konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
siswa. Proses pembelajaran akan bermakna jika dalam menyajikan materi pelajaran,
seorang guru mampu menghubungkan materi tersebut dengan konsep yang relevan
yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa (Nugroho, 2015: 294). Oleh karena itu,
dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu, bahan simulasiatau
program yang digunakan untuk mempermudahproses pembelajaran (Ayuningsih,
2015:3). Penggunaan media pembelajaran bertujuan meningkatkan keterlibatan siswa
secara aktif, menarik minat, dan meningkatkan kemampuan belajar dengan cara
mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa
(Bangun, dkk. 2016: 7). Materi yang dituangkan kedalam media pembelajaran yang
disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks
dan memperhatikan faktor perbedaan individu akan sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa.
4
audiovisual gerakyang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak
seperti film, videokaset, dan VCD (Umar, 2014: 135).
5
5
dkk, 2017: 82). Berkas yang dihasilkan dari Adobe Flash CS6 mempunyai file
extensiondan dapat diputar dipenjelajah web yang telah dipasangi adobe flash player.
Menurut Salim (2014: 8332), bila dibandingkan dengan perangkat lunaklain
Adobe Flash CS6 memiliki beberapa kelebihanyakni memiliki ukuran file yang kecil
dengan kualitas yang baik; kebutuhan hardware yang tidak tinggi; dapat membuat
website, CD-Interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu elektronik, iklan TV,
banner di web, presentasi menarik, dan membuat permainan; dapat ditampilkan di
banyak media seperti web, CD-ROM, VCD, DVD, televisi, handpone, dan PDA;
fitur yang disediakan lebih bervariasi. Selain keunggulan tersebut, Adobe Flash
CS6juga memiliki beberapa kelemahan yakni membutuhkan keterampilan khusus
untuk menuangkan pesan atau ide yang baik pada desain Adobe Flash CS6sehingga
mudah dicerna oleh penerima pesan dan memerlukan persiapan yang matang bila
menggunakan teknik penyajian animasi yang kompleks.
3. Power Point dalam Pembelajaran Biologi
Power Pointmerupakan salah satu program aplikasi Microsoft Office yang
dapat digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan presentasi. Presentasi
yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis yang terbagi dalam slide-slide.
Setiap slide dapat berisi penjabaran topik yang divisualisasikan dalam bentuk tulisan,
gambar maupun tabel sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan hidup karena
Power Point memiliki ragam fitur seperti pemberian grafik dan gambar, teks, foto,
suara, menambahkan pola, mengatur warna teks, memberi bayangan, membuat
grafik, dan bagan organisasi (Saputra dan Zinnurain, 2018: 12). Fitur-fitur yang
tersedia dalam Power Point dapat mengendalikan perhatian siswa yang membuat
siswa tertarik dan antusias pada saat proses pembelajaran berlangsung (Hevitullah,
2016: 4).
Menurut Dachi (2018: 102), dalam proses pembelajaran Power Point
memiliki beberapa keunggulan, yaitu: penyajiannya menarik karena ada permainan
warna, huruf, dan animasi; lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh
informasi tentang bahan ajar yang tersaji; pesan secara visual mudah dipahami;
tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan;
dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; dapat
7
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi
MAN1 Konawe Selatan diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran
biologi telah menggunakan media pembelajaran berupa media Power Point,
namun penggunaan media pembelajaran tersebut dianggap masih kurang
efektifkarena selama proses pembelajaran berlangsung, siswa masih terlihat
tidak bersemangat, tidak aktif, dan kurang memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan materi pembelajaran sehingga mereka kurang memahami
materiyang telah dijelaskan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM saat ulangan harian materi
sistem pernapasan,nilai KKM yang ditetapkan di MAN 1 Konawe Selatan
adalah 70. Adobe Flash CS6dianggap cocok digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan konseptual siswa karena memiliki kemampuan untuk
menampilkan fakta-fakta mengenai materi sistem pernapasan secara detail
dengan cara menggabungkan gambar, suara, dan video kedalam animasi yang
dibuat. Secara sitematik, kerangka pemikiran dalam penelitian ini
sebagaimana pada Gambar 2.1.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang
signifikan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan
kelas XI IPA di MAN 1 Konawe Selatan.
Secara statistik hipotesis penelitian ini adalah:
H0 : µ1= µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan pengetahuan konseptual siswa yang diajar
menggunakan menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media Power
12
Analisis
Deskriptif dan
Inferensial
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
s = r-1o n = Jumlah penilai
1o = Angka penilaian validitas yang terendah
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi
r = Angka yang diberikan oleh penilai
15
Keterangan:
Mo = Batas bawah kelas modal
p = Panjang kelas modal
b1 = Frekuensi kelas modal di kurangi kelas interval dengan tanda kelas lebih kecil
sebelum tanda kelas modal
17
b2 =Frekuensi kelas modal di kurangi kelas interval dengan tanda kelas lebih besar
sebelum tanda kelas modal
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
diajukan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan konseptual siswa pada pembelajaran
materi sistem pernapasan yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan
media Power Point.Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan data yang terdiri dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas
varian.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah databerdistribusi normal
atau tidak menggunakan uji distribusi Chi Kuadrat (X2) dengan rumus:
k
(Oi−Ei )2
∑
2
= i =1 Ei
χ
:
Keterangan
2
= nilai chi-kuadrat
χ
dengan:
1
dimana t1 - α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 + n2 – 2) dan peluang
2
1
(1 - α ). Untuk harga lainnya H0 ditolak.
2
Jika hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikanpengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan
kelas XI IPA di MAN 1 Konawe Selatan, maka dilanjutkan dengan uji Tukey pada
20
20
21
80,9 dibandingkan rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media Power Point
yaitu 70,18. Nilai standar deviasi siswa yang diajar menggunakan media Adobe
Flash CS6 lebih rendah yaitu 12,07 dibandingkan nilai standar deviasi siswa yang
diajar menggunakan media Power Point yaitu 20,56. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa indikator prinsip media Adobe
Flash CS6 lebih baik digunakan dibandingkan media Power Point.
Tabel 4.3 SkorPostestPengetahuan KonseptualSiswaIndikator Generalisasi
Hasil Analisis Deskriptif
No Indikator Kelas
Min Max x́ Me Mo s2 S
1 Adobe Flash CS6 63 94 90,43 94 94 7,55 56,96
Generalisasi
2 Power Point 13 94 78,59 81 94 17,91 320,82
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas yang ditunjukkan pada Lampiran 44 (Halaman 118)
menunjukkan bahwa nilai Chi-Kuadrat (X2) pengetahuan konseptual siswa yang
diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6 adalah-30,95 dan nilai X2(0,95)(4) =
9,49sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai X2 <X2(0,95)(4) maka H0diterima, artinya
data yang diperoleh berdistribusi normal. Sedangkan nilai Chi-Kuadrat (X2)
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan Media Power Pointadalah-
34,27dan nilai X2(0,95)(4) = 9,49sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai X2<X2(0,95)
maka H0diterima, artinya data yang diperoleh berdistribusi normal.
(4)
2. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenistas pengetahuan konseptual siswa yang ditunjukkan pada
Lampiran 45 (halaman 121) diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 1,73 dan Ftabel adalah
2,10. Karena nilai Fhitung<Ftabel maka dapatdisimpulkan bahwa data pengetahuan
24
konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan media
Power Point mempunyai varian yang sama.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Hasil perhitungan menggunakan rumus ujit yang ditunjukkan pada Lampiran
46 (halaman 122) diperoleh nilai t = 2,76dan ini berada diluar daerah penerimaan
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelasXI IPA
di MAN 1 Konawe Selatan.
4. Uji Lanjut
Hasil uji Tukey pada Lampiran 47 (halaman 124) menunjukkan
bahwapengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6 berbeda nyata dengan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan
media Power Point.
C. Pembahasan
Hasil analisis deskriptif pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor
siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan
rata-rata skor siswa yang diajar menggunakan media Power Point. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan media Adobe Flash CS6 lebih baik dibandingkan
penggunaan media Power Point. Hal ini dikarenakan media Adobe Flash CS6
mampu memperjelas hal-hal yang abstrak dan membentuk penjelasan yang lebih
realistik mengenai materi sistem pernapasan dengan menampilkan teks, gambar,
video, dan animasi sehingga siswa yang biasanya hanya melihat dan belajar melalui
gambar pada buku bisa belajar melalui video dan animasi yang ditampilkan.
Sedangkan media Power Point hanya menampilkan teks dan gambar. Pernyataan ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlinda (2018), bahwa media
Adobe Flash CS6 mampu memvisualisasi suatu konsep yang abstrak dari suatu
fenomena sehingga dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi konsepsinya dan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Pernyataan sebelumnya diperkuat kembali oleh hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hidayah (2017), bahwa media Adobe Flash CS6 dapat memudahkan
25
penggunaan media Power Point. Hal ini dikarenakan indikator generalisasi dan
struktur memuat materi yang berkaitan dengan kemampuan mengamatisiswasehingga
penggunaan gambar yang relevan dengan materi yang ditampilkan secara detail
sangat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Walaupun media
Adobe Flash CS6 dan media Power Point sama-sama mampu menampilkan gambar
yang relevan dengan materi namun pengetahuan konseptual siswa indikator
generalisasi dan indikator struktur yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
tetap lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar menggunakan media Power
Point. Hal ini dikarenakan penggunaan media Adobe Flash CS6 masih baru
sedangkan media Power Point adalah media yang sudah sering digunakan. Hal ini
menyebabkan siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih aktif
dan antusias dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hidayah (2017) bahwa penggunaan media Adobe Flash CS6 dapat
membuat antusias siswa menjadi sangat tinggi ketika belajar dan mampu
memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan
berfikirnya.Bila ditinjau dari nilai standar deviasi, kelas yang diajar menggunakan
media Adobe Flash CS6 memiliki nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan
nilai standar deviasi kelas yang diajar menggunakan media Power Point. Artinya
kehomogenan pengetahuan konseptual siswa indikator generalisasi dan indikator
struktur yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 lebih tinggi dibandingkan
kelas yang diajar menggunakan media Power Point
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
dengan media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelasXI IPA
di MAN 1 Konawe Selatan. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa pengetahuan
konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6berbeda nyata
dengan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Power Point.
Hal ini dikarenakan tampilan media dan aktifitas siswa yang berbeda saat proses
pembelajaran berlangsung. Siswa yang diajar menggunakan media Power Pointpada
beberapa poin materi sebagian besar tidak bersungguh-sungguh memperhatikan
penjelasan guru saat proses pembelajaran karena media yang digunakan sudah sering
28
dilihat dan hanya menampilkan teks dan gambar sehingga materi pembelajaran lebih
banyak diperoleh dari penjelasan guru dan mengakibatkan siswa menjadi cepat bosan
sedangkan siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6terlihat lebih
antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tampilan media
Adobe Flash CS6 lebih menarik, dimana setiap materi pembelajaran yang
memungkinkan untuk ditampilkan video memiliki video dan animasi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Munarawan (2015) bahwa penggunaan media
Adobe Flash CS6 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa utamanya untuk materi
yang cakupannya luas.Oleh karena itu lebih disarankan untuk menjadikan media
Adobe Flash CS6 sebagai alternatif penggunaan media dalam proses pembelajaran
materi sistem pernapasan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan konseptual siswa pada pembelajaran
materi sistem pernapasan kelas XI MAN 1 Konawe Selatan menggunakan media
Adobe Flash CS6 dengan media Power Point.Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa
pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash
CS6berbeda nyata dengan pengetahuan konseptual siswa yang diajar menggunakan
media media Power Point, artinya dalam proses pembelajaran materi sistem
pernapasan lebih baik menggunakan media Adobe Flash CS6 dibandingkan media
Power Point.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran biologi sebaiknya mampu merancang media Adobe Flash
CS6 karena dapat meningkatkan pengetahuan konseptual siswa utamanya untuk
materi sistem pernapasan.
2. Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian sejenis
dengan variabel yang lebih banyak dan pada materi yang lain.
29
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, A., Sudrajat, H. W., & Parakkasi. (2016). Penerapan Media Pembelajaran
Berbasis Animasi pada Bub Materi Hewan Vertebrata dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Kognitif dan Keterampilan Proses Sains Siswa di SMA Negeri
5 Kendari. Jurnal AMPIBI. Vol. 8, No. 2, hh.7-13, diakses 8 November 2020
<http://ojs.uho.ac.id/index.php/ampibi/article/view/5020>
30
31
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
diakses 24 Juli 2019<repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../100511
MUHAMMAD%20HARTATO-FITK.PDF>
Herlinda. 2018. Pengaruh Media Animasi Berbasis Adobe Flash terhadap Hasil
Belajar pada Materi Plantae Kelas X di SMA Mujahidin Pontianak.
Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tanjung Pura
Pontianak, diakses 11 Februari 2020 <http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpd
pb/article/download/24094/75676575781>
Johari, A., Hasan, S.,& Rakhman, M. 2014. Penerapan Media Video dan Animasi
pada Materi Memvakum dan Mengisi Revrigeran terhadap hasil Belajar
Siswa.Journal od Mechanical Engineering Education. Vol. 1, No. 1, hh. 8-15,
diakses 19 Februari 2020<https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article
/view/3731/2653>
Kamil, P. M. 2018. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan
pada Manusia dengan Menggunakan Media Power Point dan Media Torso,
Bioedusiana. Vol. 3, No. 2, hh. 64-68, diakses12 Oktober 2019<https://www
.neliti.com/publications/277901/perbedaan-hasil-belajar-siswa-pada-materi-
sistem-pencernaan-pada-manusia-dengan-menggunakan-media-power-point-
dan-media-torso.pdf>
Lestari, I. D. 2016. Klasifikasi Online dan Google.Jurnal Iqra.Vol. 10, No. 2, hh. 83-
94, diakses 17 Februari 2020<https://media.neliti.com/media.publication
s/196927-ID-klasifikasi-online-dan-google.pdf>
32
Rezeki, S. 2018. Pemanfaatan Adobe Flash CS6 Berbasis Problem Based Learning
pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers.Jurnal Pendidikan
Tambusai. Vol. 2, No. 4, hh. 856-864, diakses 24 Juli 2019<https://jptam.org
/Index.php/jptam/article/download/33/29>
Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih
Komprehensif. Change Publication. Jakarta.
Umar. 2014. Media Pendidikan.Jurnal Tarbawiyah. Vol. 11, No. 1, hh. 131-144,
diakses 24 Juli 2019<http://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/tarbawiyah/article/view/364>
Lampiran1. Silabus
akibat rokok
Mengasosiasikan
Mengaitkan keadaan udara lingkungan yang tidak
bersih, perilaku merokok dengan struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada organ
pernapasan dengan penyakit dan kelainan yang
terjadi pada saluran pernapasan.
Mengkomunikasikan
Presentasi di depan kelas pengaruh negatif rokok, asap
kendaraan, dan kualitas udara yang tercemar terhadap
kesehatan sistem pernapasan dikaitkan dengan struktur
dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem
pernapasan.
38
1. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan terluar yang dilengkapidengan dua
lubang yang dibatasi sekat hidung,saraf-saraf penciuman (sel olfaktori), silia
danselaput lendir. Fungsi hidung yaitu:
a. Menyesuaikan suhu udara
b. Melembapkan udara
c. Menyaring kotoran pada udara
d. Indra penciuman
2. Faring
Faring (rongga tekak) adalah daerah dengan percabangan menuju rongga
hidung, esofagus, dan trakea. Faring dilengkapi epiglotis yang dapat membuka
dan menutup. Dalam keadaan biasa, epiglotis akan selalu terbuka. Ketika
makanan masuk, epiglotis menutup faring sehingga makanan masuk ke dalam
esofagus.
3. Laring
Laring adalah pangkal tenggorakan yang terdiri dari lempengan-
lempengan tulang rawan. Dinding laringdigerakkan otot untuk membuka dan
39
1. Pertukaran Oksigen
Pertukaran oksigen melalui mekanisme berikut:
a. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi.
b. Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler arteri paru-paru
karena tekanan parsial oksigen di sekitar alveolus lebih tinggi dibanding
kapiler darah.
c. Oksigen dalam kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi
oksihemoglobin (HbO2). Reaksi kesetimbangan yang terjadi pada proses
pengikatan oksigen adalah:
Hb4 + 4O2 4HbO2
d. Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk
digunakan dalam proses respirasi
2. Pertukaran Karbondioksida
Pertukaran karbondioksida melalui mekanisme berikut:
a. Respirasi pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu CO2.
b. Karbondioksida berdifusi dari sel menuju kapiler vena karena tekanan
parsial karbondioksida dalam sel lebih tinggi dibanding kapiler vena.
41
3. Suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh berkaitan dengan produksi panas dan pengeluaran
panas yang berlebihan.
4. Posisi dan aktifitas tubuh
Frekuensi pernapasan pada posisi tubuh berdiri lebih banyak daripada
posisi duduk. Posisi tubuh berdiri menyebabkan otot-otot kaki berkontraksi untuk
menjaga suhu tubuh tetap tegak, sehingga diperlukan energi dan oksigen yang
akan berpengaruh pada peningkatan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan
saat berlari lebih banyak dibandingkan pada saat diam.
5. Emosi, rasa sakit, dan ketakutan
Hal ini menyebabkan terjadinya inpuls yang merangsang pusat pernapasan
sehingga penghirupan udara semakin kuat.
6. Status kesehatan
Sistem kardiovaskuler dan pernapasan pada orang yang sehat mampu
menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun, adanya
penyakit pada sistem pernapasan berakibat terganggunya pengiriman oksigen ke
sel-sel tubuh, sehingga berpengaruh pula pada frekuensi pernapasan.
7. Ketinggian tempat
Tempat yang tinggi memiliki kadar oksigen yang rendah sehingga jumlah
oksigen yang dihirup lebih sedikit. Hal ini menyebabkan sesak napas dan
peningkatan frekuensi pernapasan.
F. Volume dan Kapasitas Paru-paru
Kapasitas paru-paru adalah jumlah volume udara yang dapat ditampung
oleh paru-paru. Volume dan kapasitas paru-paru dapat diukur menggunakan alat
spirometer.
1. Udara tidal (pernapasan),yaitu volume ketika inspirasi atau ekspirasi, ±500
mL.
2. Udara cadangan inspirasi (komplementer), yaitu volume ketika inspirasi
kembali setelah inspirasi, ±1500 mL.
3. Udara cadangan ekspirasi (subplementer), yaitu volume ketika ekspirasi
kembali setelah ekspirasi, ±1500 mL.
43
4. Udara residu, yaitu volume sisa yang selalu berada dalam paru-paru dan tidak
dapat diekspirasikan, ±1000 mL.
5. Kapasitas inspirasi, yaitu jumlah udara tidal dan cadangan inspirasi, ±2000
mL.
6. Kapasitas residu fungsional, yaitu jumlah udara residu dan cadangan
ekspirasi, ±2500mL.
7. Kapasitas vital, yaitu jumlah udara maksimum yang dapat diekspirasikan
setelah inspirasi sekuat-kuatnya, kira-kira ±3500 mL.
8. Kapasitas total, yaitu jumlah kapasitas vital ditambah udara residu, kira-kira
±4000 mL.
G. Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia yang 200 jenis
di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
Beberapa zat yang terdapat dalam rokok yang sangat berbahaya adalah
sebagai berikut:
1. Nikotin merupakan zat kimia yang bersifat
toksik (beracun) yang dapat merusak jantung dan sirkulasi udara serta
bersifat karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru. Dosis 60 mg
pada orang dewasa dapat menyebabkan kegagalan pernapasan yang
berdampak kematian. Nikotin termasuk obat perangsang dan bersifat adiktif
yang membuat pemakainya kecanduan.
2. Tar merupakan subtansi yang bersifat
lengket dan menempel pada paru-paru yang dapat menyebabkan kanker paru-
paru.
3. Karbon monoksida (CO) merupakan gas
beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah
mengikat oksigen
H. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Sistem Pernapasan
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh faktor alamiah maupun non-
alamiah. Zat pencemar alamiah, misalnya debu gunung berapi, asap kebakaran
hutan, pancaran garam dari laut, dan debu meteoroid. Zat pencemar non alamiah
44
adalah produk samping dari kegiatan manusia, berupa gas-gas beracun dari pabrik
dan kendaraan bermotor ( sperti sulfur oksida, nitrogen oksida, dan karbon
monoksida), asap pembakaran, materi dari pertambangan, debu konstraksi
bangunan, debu buangan sampah, buangan nuklir, serbuk kapas, serbuk batu bara,
dan senyawa kimia lainnya.
Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan bertahan di saluran
pernapasan bagian atas, partikel berukuran 3-5 mikron akan tertahan pada saluran
pernapasan bagian tengah, sedangkan partikel berukuran 1-3 mikron akan masuk
ke dalam kantong udara paru-paru, kemudian menempel pada alveolus. Partikel
berukuran kurang dari 1 mikron akan ikut keluar pada saat napas dihembuskan.
Subtansi pencemaran udara yang masuk sampai ke paru-paru dapat
mengganggu pengikatan oksigen oleh hemoglobin, menghambat pembentukan
hemoglobin, merusak fungsi hati dan ginjal serta menyebabkan kerusakan saraf.
I. Kelainan Sistem Pernapasan
Beberapa gangguan dan kelainan yang dapat dialami sistem pernapasan
antara lain:
1. Peradangan, dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan gaya hidup yang buruk
(seperti merokok). Contoh peradangan antara lain adalah sinusitis (rongga
hidung), faringitis (faring), laringitis (laring), bronkitis/batuk (bronkus), dan
pleuritis (pleura).
2. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan, akibat tenggelam
atau keracunan gas beracun.
3. Hipoksia/adenoid, yaitu kegagalan metabolisme tubuh akibat kekurangan
oksigen pada jaringan.
4. Asidosis, yaitu peningkatan kadar asam karbonat darah akibat keracunan CO 2
dan CO yang menyebabkan turunnya pH darah.
5. Asma, yaitu penyempitan saluran pernapasan atau hipersensitivitas
bronkiolus terhadap benda asing atau stimulan lain. Penyakit ini
menyebabkan rasa sesak di dada, batuk-batuk dan susah bernapas.
6. Emfisema, yaitu hilangnya elastisitas paruparu dan dinding alveolus.
45
11
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
48
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan
manusia beserta fungsinya.
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam tubuh manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Alat pernapasan.
2. Mekanisme pernapasan.
3. Pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Transpor dan pertukaran gas.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Adobe Flash CS6
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
50
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 105’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan
kesempatan kelompok lain untuk menyanggah kelompok
yang presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 15’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi
pertemuan berikutnya
d. Mengucapkan Salam
51
I. Penilaian
3. Teknik Penilaian
b. Pengamatan
c. Tes tertulis
4. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
MUSPIDAR, S. Ag., MA
NIP 197210011999032005
52
No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
(2) Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler (3) Oksigen dalam
kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin (HbO2)
(4) Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk
digunakan dalam proses respirasi. Proses pertukaran karbondioksida yaitu (1)
Respirasi pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu CO 2 (2)
Karbondioksida berdifusi dari sel menuju kapiler vena (3) Karbondioksida
pada kapiler vena kemudian dibawa menuju alveolus (4) Karbondioksida
dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru (5)
Karbondioksida keluar dari tubuh melalui ekspirasi.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
59
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh rokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem
pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan.
4. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan.
E. Materi Pembelajaran
1. Bahaya rokok bagi kesehatan.
2. Pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Gangguan sistem pernapasan.
4. Teknologi sistem pernapasan.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Adobe Flash CS6
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3
61
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 105’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menyanggah kelompok yang
presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 15’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi pertemuan
berikutnya
d. Mengucapkan Salam
62
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi
Konda, Januari 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
MUSPIDAR, S.Ag., MA
NIP 197210011999032005
63
B. Langkah Kerja
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan baik dan benar serta
diskusikan dengan teman kelompokmu!
2. Jika mengalami kesulitan, tanyakan kepada teman kelompokmu atau guru!
C. Kegiatan
1. Jelaskan dampak yang dapat ditimbulkan oleh nikotin, tar, dan karbon
monoksida (CO) yang terkandung dalam rokok terhadap kesehatan
pernapasan.
2. Jelaskan pengaruh subtansi pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Tuliskan 7 jenis kelainan sistem pernapasan yang umum ditemukan
dikalangan masyarakat.
65
22
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
70
09
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
72
72
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem pernapasan
manusia beserta fungsinya.
2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam tubuh manusia.
E. Materi Pembelajaran
1. Alat pernapasan.
2. Mekanisme pernapasan.
3. Pengendalian dan kecepatan pernapasan.
4. Transpor dan pertukaran gas.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Power Point
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2
74
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 10’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 70’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan
kesempatan kelompok lain untuk menyanggah kelompok
yang presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 10’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi
pertemuan berikutnya
d. Mengucapkan Salam
75
2. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
MUSPIDAR, S. Ag., MA
NIP 197210011999032005
76
No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
(2) Oksigen berdifusi melalui alveolus menuju kapiler (3) Oksigen dalam
kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin (HbO2)
(4) Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk
digunakan dalam proses respirasi. Proses pertukaran karbondioksida yaitu (1)
Respirasi pada mitokondria sel menghasilkan zat sisa yaitu CO 2 (2)
Karbondioksida berdifusi dari sel menuju kapiler vena (3) Karbondioksida
pada kapiler vena kemudian dibawa menuju alveolus (4) Karbondioksida
dilepaskan oleh darah dan berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru (5)
Karbondioksida keluar dari tubuh melalui ekspirasi.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
83
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis pengaruh rokok terhadap kesehatan pernapasan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem
pernapasan.
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan.
4. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk mengatasi kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan.
E. Materi Pembelajaran
1. Bahaya rokok bagi kesehatan.
2. Pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
3. Gangguan sistem pernapasan.
4. Teknologi sistem pernapasan.
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi.
2. Model Pembelajaran :Model Kooperatif tipe Jigsaw
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat
LCD, laptop, spidol, dan papan tulis.
2. Media
Power Point
3. Sumber Belajar
a. Buku ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3
85
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15’
Membuka a. Mengucapkan salam
pembelajaran b. Mengkondisikan kebersihan kelas
c. Mengecek kehadiran siswa
d. Berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Merangsang a. Melakukan apersepsi
pengetahuan awal b. Memberikan motivasi kepada siswa
siswa c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan aspek penilaian
Kegiatan Inti 105’
Menyampaikan a. Menyampaikan pokok-pokok materi yang akan diajarkan
informasi awal b. Menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
tentang c. Menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami
pembelajaran d. Menyampaikan materi dengan jelas dan terstruktur
Membentuk a. Menjelaskan cara membentuk kelompok belajar kepada
kelompok belajar siswa
b. Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang heterogen
c. Membantu mengatur tempat duduk masing-masing
kelompok
d. Meminta siswa untuk bekerja sama dalam kelompok
Membimbing a. Membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada setiap
kelompok belajar kelompok
dan bekerja b. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
membaca petunjuk pengerjaan LKS
c. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan
d. Menanggapi pertanyaan siswa yang kurang jelas dan
membimbing siswa jika terjadi masalah dalam diskusi
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi secara acak
b. Menanyakan alasan pemikiran dan memberikan kesempatan
kelompok lain untuk menyanggah kelompok yang
presentasi
c. Memberikan pertanyaan pada kelompok lain
d. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil
kerjanya baik dan memotivasi kelompok yang hasil
kerjanya masih kurang baik
Penutup 15’
Menyimpulkan a. Merefleksi pembelajaran dengan menanyakan kendala-
tujuan kendala yang dialami selama proses pembelajaran
pembelajaran b. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
c. Mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada
kesimpulan materi yang telah dipelajari
d. Menyimpulkan materi pelajaran secara bersama-sama
Menutup proses a. Menyampaikan materi pertemuan berikutnya
pembelajaran b. Menunjukkan poin-poin penting materi pertemuan
berikutnya
c. Memotivasi siswa untuk belajar mengenai materi pertemuan
berikutnya
d. Mengucapkan salam
86
1. Teknik Penilaian
a. Pengamatan
b. Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
a. Tes uraian
b. Lembar observasi
Konda, Januari
2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
MUSPIDAR, S.Ag., MA
NIP 197210011999032005
87
Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian
Tes uraian
17
Konda, Januari
2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Menyetujui,
Kepala MAN 1 Konawe Selatan
94
94
Contoh Perhitungan :
Indikator Prinsip Soal 1.
∑s
V=
n ( c−1 )
( 3−1 ) + ( 3−1 )+ ( 4−1 ) +(5−1)
V=
4 ( 5−1 )
2+ 2+ 3+4
V=
4x4
96
11
V=
16
V = 0,69
Lampiran 28. Kisi-kisi Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point
Kompetensi Tujuan Indikator Pengetahuan Konseptual/Nomor J
Dasar Pembelajaran soal u
Prinsip Generalisasi Struktur Model m
l
a
h
Soal
Mengan 1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem 1 1
alisis pernapasan manusia beserta fungsinya.
hubunga 2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada 2 1
n antara manusia.
struktur 3. Siswa dapat menjelaskan pengendalian dan kecepatan 3 1
jaringan pernapasan.
penyusu 4. Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran gas dalam 4 1
n organ pernapasan.
pada 5. Siswa dapat menganalisis pengaruh merokok terhadap 5 1
sistem kesehatan pernapasan.
pernapas 6. Siswa dapat menjelaskan pengaruh pencemaran udara 6 1
an dalam terhadap sistem pernapasan.
kaitanny 7. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelainan dan 7 1
a dengan penyakit pada sistem pernapasan.
bioprose 8. Siswa dapat menerapkan konsep teknologi untuk 8 1
s dan mengatasi kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
ganggua
n fungsi
yang
97
dapat
terjadi
pada
sistem
pernapas
an
manusia
Jumlah Soal 2 2 2 2 8
97
Lampiran 30. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Pretest-Posttest Kelas Kelas yang
diajar menggunakanMedia Adobe Flash CS6 dengan Media
Power Point
1. 1) Rongga hidung, 2) Laring, 3) Trakea, 4) Paru-paru, 5) Faring, 6) Alveolus,
7) Bronkus, 8) Bronkiolus
2. Alat pernapasan :
a. Hidung, berfungsi untuk menyesuaikan suhu udara, melembapkan udara,
menyaring kotoran pada udara, dan sebagai indra penciuman.
b. Faring, berfungsi sebagai jalur terusan setelah kita menghirup udara
melalui hidung.
c. Laring berfungsi sebagai penghubung faring dan trakea.
d. Trakea, berfungsi sebagai penghubung laring dan bronkus, jalur udara
masuk dan keluar dari paru-paru dan dilengkapi oleh silia-silia dan
selaput lendir untuk mencegah udara kotor yang lolos dari saringan
hidung masuk ke paru-paru.
e. Paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dari udara
dengan karbondioksida dari darah yang terjadi di alveolus.
f. Bronkus, berfungsi sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru
3. Mekanisme pernapasa perut dan pernapasan dada
a. Pernapasan Perut
Pada proses Inspirasi otot diafragma berkontraksi menyebabkan
diafragma mendatar, maka rongga dada membesar. Keadaan ini
menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil karena paru-paru
mengembang sehingga udara luar masuk. Sedangkan pada proses
ekspirasi otot diafragma relaksasi menyebabkan diafragma melengkung,
maka rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru mengempis
sehingga udara keluar.
b. Pernapasan dada
Pada proses inspirasi otot antar tulang rusuk berkontraksi maka tulang-
tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar.
Akibatnya paru-paru mengembang dan tekanan udara di paru-paru
99
- Tar merupakan subtansi yang bersifat lengket dan menempel pada paru-
paru yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
- Karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat mengakibatkan
berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen
7. Gangguan sistem pernapasan yang umum ditemui di masyarakat yakni:
a. Flu
b. TBC (Tuberclosis)
c. Difteri
d. Asma
e. Pneumonia
f. Bronkitis
g. Emfisema
8. Teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan sistem
pernapasan ialah:
a. Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding anterior trakea
untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru
melewati jalan napas bagian atas yang biasa digunakan pada penerita
difteri akut.
b. Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan
buatan biasanya dilakukan pada pasien tenggelam dan shock karena
sengatan listrik.
c. Terapi oksigen merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan
peralatan emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung
atau masker wajah yang ketat
101
No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa Proses pertukaran
4 oksigen diawali saat oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi
kemudian berdifusi melalui alveolus menuju kapiler. Oksigen dalam
kapiler darah diikat oleh hemoglobin (Hb) menjadi oksihemoglobin
4 (HbO2). Oksihemoglobin kemudian berdifusi masuk ke dalam sel-sel
tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses pertukaran
karbondioksida diawali saat terjadi proses respirasi pada mitokondria sel
menghasilkan zat sisa yaitu karbondioksida. Karbondioksida kemudian
berdifusi dari sel menuju kapiler vena. Karbondioksida pada kapiler vena
kemudian dibawa menuju alveolus. Karbondioksida dilepaskan oleh darah
dan berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru. Karbondioksida keluar
dari tubuh melalui ekspirasi
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
4 Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis kelamin,
5 umur, suhu tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, emosi, rasa sakit, ketakutan,
status kesehatan dan ketinggian tempat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik.
2 Penjelasan kurang tepat mengenai, bahasan menunjukkan jalan pikiran
yang kurang logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwaNikotin
4 merupakan zat kimia yang bersifat toksik (beracun) yang dapat merusak
jantung dan sirkulasi udara serta bersifat karsinogen karena mampu
memicu kanker paru-paru. Tar merupakan subtansi yang bersifat lengket
6 dan menempel pada paru-paru yang dapat menyebabkan kanker paru-
paru. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dapat
mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kuran
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukan jalan pikiran yang
logis, menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa Gangguan sistem
4 pernapasan yang umum ditemui di masyarakat yakni:Flu, TBC
(Tuberclosis), Difteri, Asma, Pneumonia, Bronkitis, dan Emfisema.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
7 logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
103
No. Poin/
Deskriptor
Soal Skor
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat
0 Jawaban salah
Jawaban benar, penjelasan tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang
logis, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar bahwa teknologi
4 yang dapat digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem pernapasan
8 ialah (a) Trakeostomi merupakan pembuatan lubang pada dinding
anterior trakea untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat
masuk ke paru-paru melewati jalan napas bagian atas yang biasa
digunakan pada penerita difteri akut (b) Pulmotor merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan pernapasan buatan biasanya dilakukan pada
pasien tenggelam dan shock karena sengatan listrik (c) Terapi oksigen
merupakan pemberian oksigen dengan menggunakan peralatan
emergencyoxygen yang dapat diberikan melalui kanula hidung atau
masker wajah yang ketat.
3 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis dan menggunakan bahasan yang baik
2 Penjelasan kurang tepat, bahasan menunjukkan jalan pikiran yang kurang
logis, dan menggunakan bahasan yang kurang baik.
1 Bahasan tidak tepat.
0 Jawaban salah.
104
No Nama Skor
.
1 AJN 16
2 AJA 19
3 AU 19
4 AHES 13
6 CR 16
5 DIN 25
7 DDA 9
8 DA 15
9 H 13
10 ML 6
11 MAG 13
12 MDBZ 6
13 MRA 19
14 M 25
15 NS 6
16 PAS 3
17 PN 19
18 TR 22
19 UFS 19
20 UA 22
21 WA 22
22 Y 22
No Skor
Nama
. Prinsip Generalisasi Model Struktur
1 AJN 0 0 0 63
2 AJA 50 0 0 25
3 AU 0 13 0 38
4 AHES 13 0 13 25
5 CR 13 13 13 25
6 DIN 13 13 0 50
7 DDA 25 0 0 13
8 DA 0 0 0 50
9 H 25 13 0 13
10 ML 0 0 0 25
11 MAG 13 13 0 25
12 MDBZ 0 0 0 25
13 MRA 13 25 13 25
14 M 13 13 0 50
15 NS 0 13 0 13
16 PAS 0 0 0 13
17 PN 13 13 0 50
18 TR 13 38 13 25
19 UFS 0 25 13 50
20 UA 25 25 13 25
21 WA 0 38 13 38
22 Y 0 38 13 38
Skor
No. Nama
Prinsip Generalisasi Model Struktur
1 AJN 63 63 50 94
2 AJA 81 88 31 94
3 AU 88 81 94 100
4 AHES 88 94 68 94
5 CR 13 13 13 25
6 DIN 100 75 88 100
7 DDA 44 81 44 100
8 DA 50 63 50 88
9 H 63 75 38 100
10 ML 56 69 50 94
11 MAG 63 75 63 100
12 MDBZ 63 81 38 100
13 MRA 88 94 75 94
14 M 88 88 94 100
15 NS 50 75 50 100
16 PAS 63 81 56 88
17 PN 69 94 25 94
18 TR 94 94 94 100
19 UFS 81 94 81 94
20 UA 63 69 34 94
21 WA 88 94 75 100
22 Y 88 88 75 100
Lampiran 41. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan Media Adobe Flash CS6
Skor Pretest Skor Posttest
No
Nama Prinsip Generalisasi Model Struktur Prinsip Generalisasi Model Struktu
.
r
1 AF 0 0 38 38 94 94 94 100
2 DAW 0 25 0 25 56 88 69 88
3 DAL 0 13 0 50 81 94 75 100
4 ES 25 0 0 50 81 94 81 100
5 HYF 13 13 0 25 69 88 69 100
6 IU 0 0 0 50 94 94 88 100
7 IH 0 13 0 38 63 94 88 100
8 LW 0 0 0 50 88 63 69 88
9 MHA 0 13 0 38 94 88 50 88
10 PAN 0 13 0 25 75 94 75 63
11 SK 0 0 0 38 69 94 81 100
12 SNA 0 13 0 38 63 81 56 94
13 SM 13 13 0 25 88 94 88 100
14 SM 13 13 13 50 88 94 94 100
15 SNRS 13 0 0 38 75 94 88 100
16 TNS 13 0 0 25 94 94 88 100
17 VFT 0 0 25 50 94 94 88 100
18 VL 13 13 0 38 88 94 94 100
19 WOR 25 0 25 25 88 94 56 100
20 WNA 0 13 0 50 69 81 75 100
21 YY 38 0 13 38 88 94 94 100
114
Lampiran 43. N-Gain Indikator Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan Media Power Point
Skor Pretest Skor Posttest
No
Nama Prinsip Generalisasi Mode Struktur Prinsip Generalisasi Model Struktur
.
l
1 AJN 0 0 0 63 63 63 50 94
2 AJA 50 0 0 25 81 88 31 94
3 AU 0 13 0 38 88 81 94 100
4 AHES 13 0 13 25 88 94 68 94
5 CR 13 13 13 25 13 13 13 25
6 DIN 13 13 0 50 100 75 88 100
7 DDA 25 0 0 13 44 81 44 100
8 DA 0 0 0 50 50 63 50 88
9 H 25 13 0 13 63 75 38 100
10 ML 0 0 0 25 56 69 50 94
11 MAG 13 13 0 25 63 75 63 100
12 MDBZ 0 0 0 25 63 81 38 100
13 MRA 13 25 13 25 88 94 75 94
14 M 13 13 0 50 88 88 94 100
15 NS 0 13 0 13 50 75 50 100
16 PAS 0 0 0 13 63 81 56 88
17 PN 13 13 0 50 69 94 25 94
18 TR 13 38 13 25 94 94 94 100
19 UFS 0 25 13 50 81 94 81 94
20 UA 25 25 13 25 63 69 34 94
21 WA 0 38 13 38 88 94 75 100
117
Keterangan :
χ2 = nilai chi-kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan ke-i
Ei = frekuensi harapan ke-I
Dengan Kriteria pengujian pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (k-
1)adalah sebagai berikut :
Hipotesis:
H0 = Data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Data pada sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Jika X2 ≤ X2(1-α) (k-1) maka terima H0
Jika X2 ≥ X2(1-α) (k-1) maka tolak H0
Dari daftar distribusi Chi-Kuadrat dengan peluang 0.95 dan dk= 4,
diperoleh X2(0,95)(4)= 9,49
119
119
a.Uji Normalitas Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6
Bata
Interva Batas s
No BBK- Luas BAK- Luas 0- Selisih Oi- (Oi- (Oi-
l Bawah Z Atas Z Ei Oi
. x́ 0–Z x́ Z 0-Z Ei Ei)2 Ei)2/Ei
Kelas Kelas Kela
s
1 71-75 70,5 -15,07 -1,80 0,46 75,5 -10,07 -1,21 0,39 0,07 1,47 4 2,53 6,40 4,35
2 76-80 75,5 -10,07 -1,21 0,39 80,5 -5,07 -0,61 0,23 0,16 3,36 3 -0,36 0,13 0,04
3 81-85 80,5 -5,07 -0,61 0,23 85,5 -0,07 -0,01 0,00 0,23 4,83 1 -3,83 14,66 3,04
4 86-90 85,5 -0,07 -0,01 0,00 90,5 4,93 0,59 0,22 0,22 4,62 5 0,38 0,14 0,03
5 91-95 90,5 4,93 0,59 0,22 95,5 9,93 1,19 0,38 -0,16 -3,36 8 11,36 129,05 -38,41
Nilai Chi-Kuadrat (X2) -30,95
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Chi-kuadrat(X2) = -30,95sedangkan nilai X2(1-α) (k-1) = 9,49 sehingga dapat
dinyatakan bahwa nilai X2 <X2(1-α) (k-1) maka H0diterima, artinya data yang diperoleh berdistribusi normal.
120
b. Uji Normalitas Pengetahuan Konseptual Siswa yang diajar menggunakan Media Power Point
Batas
Batas
No Interval Bawa BBK- Luas BAK- Luas Selisih Oi- (Oi-
Z Atas Z Ei Oi (Oi-Ei)2/Ei
. Kelas h x́ 0-Z x́ 0-Z 0-Z Ei Ei)2
Kelas
Kelas
1 61-67 60,5 -16,5 -1,5 0,43 67,5 -9,5 -0,87 0,31 0,12 2,64 6 3,36 11,29 4,28
2 68-74 67,5 -9,5 -0,87 0,31 74,5 -2,5 -0,23 0,09 0,22 4,84 5 0,16 0,03 0,01
3 75-81 74,5 -2,5 -0,23 0,09 81,5 4,5 0,41 0,16 0,25 5,5 3 -2,5 6,25 1,14
4 82-88 81,5 4,5 0,41 0,16 88,5 11,5 1,05 0,35 -0,19 -4,18 2 6,18 38,19 -9,14
5 89-95 88,5 11,5 1,05 0,35 95,5 18,5 1,68 0,45 -0,1 -2,2 6 8,2 67,24 -30,56
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Chi-kuadrat(X2) = -34,27sedangkan nilai X2(1-α) (k-1) = 9,49 sehingga dapat
dinyatakan bahwa nilai X2<X2(1-α) (k-1) maka H0diterima, artinya data yang diperolehberdistribusi normal.
121
121
1 1
α , dimana t1 - α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan
2 2
1
peluang (1 - α ). Untuk harga lainnya H0 ditolak.
2
Data posttest kelas Adobe Flash CS6 :
n1 = 21
x́ 1 = 85,57
s21=¿69,66
Data posttest kelas Power Point :
n2 = 22
x́ 2 = 77
s22= 120,67
Jadi,
( 20 ) 69,66 + ( 21 ) 120,67
S2 =
41
1393,2+ 2534,07
S2 =
41
3927,27
S2 =
41
S2 = 95,79
123
X́ 1−¿ X́ 2
¿
thit = 1 1
s
√
+
n1 n2
85,57−77
thit = 1 1
√
95,79( + )
21 22
8,57
thit =
√ 95,79(0,05+0,05)
8,57
thit =
√ 9,58
8,57
thit =
3,1
thit = 2,76
Harga t0,975 dengan dk = 41 adalah 2,02. Sehingga - 2,02 < 2,76 >
1 1
2,02.Kriteria pengujian adalah terima H0jika – t1 – α < t < t1 - α dan tolak H0
2 2
dalam harga lainnya. Jelas bahwa t=2,76 tidak ada dalam penerimaan H 0 sehingga
tolak H0dan terima H1.Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan
konseptual siswa yang diajar menggunakan media Adobe Flash CS6 dengan
media Power Point pada pembelajaran materi sistem pernapasan kelas XI IPA di
MAN 1 Konawe Selatan.
124
Lampiran 48. Hasil Tes Evaluasi Skor TerendahPretest Siswa yang diajar
menggunakanMedia Adobe Flash CS6
126