PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Adetia Yeyen Purnamasari
Nim : 1710207001
i
7. Bapak/Ibu staf kependidikan di Prodi Pendidikan Biologi yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam urusan administrasi
perkuliahan.
8. Teman seperjuangan Biologi angkatan 2017 terkhusus Biologi 1 yang
senasib dan sepenanggungan dari awal hingga akhir perkuliahan yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan
pelajaran hidup, kenangan dan cerita selama perkuliahan. Semoga Allah
selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua.
Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih banyak kekurangan,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
agar dapat digunakan demi perbaikan proposal skripsi ini nantinya. Akhirnya
penulis juga berharap agar proposal skripsi ini akan memberikan banyak
manfaat bagi yang membacanya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1................................................................................... Latar Belakang 10
1.2.............................................................................. Rumusan Masalah 10
1.3............................................................................... Tujuan Penelitian 10
1.4............................................................................. Manfaat Penelitian 10
BAB II KERANGKA DASAR TEORI..................................................12
2.1. Bahan Ajar....................................................................................12
2.2. Virtual Laboratory........................................................................14
2.3. Adobe Flash..................................................................................19
2.4. Metabolisme..................................................................................23
2.5. Tinjauan Pustaka..........................................................................38
2.6. Definisi Konsepsional...................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................40
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................40
3.2. Jenis Penelitian..............................................................................40
3.3. Sampel dan Populasi Penelitian....................................................40
3.4. Desain Penelitian..........................................................................41
3.5. Prosedur Penelitian.......................................................................43
3.6. Teknik Pengumpulan Data............................................................47
3.7. Teknik Analisis Data.....................................................................54
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................59
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan Virlab dan Real Lab
iii
Tabel 2. Kisi-Kisi Observasi
Tabel 3. Kisi-Kisi Wawancara Guru Biologi
Tabel 4. Kisi-Kisi Wawancara dengan Peserta Didik
Tabel 5. Kisi-Kisi Ahli Materi
Tabel 6. Kisi-Kisi Ahli Bahasa
Tabel 7. Kisi-Kisi Ahli Media
Tabel 8. Kisi-Kisi angket Tanggapan Tenaga Pendidik
Tabel 9. Kisi -Kisi Angket Respon Peserta Didik
Tabel 10. Pedoman Skor Penilaian Ahli Media, Ahli Materi, Ahli Bahasa dan
Praktisi Pendidikan
Tabel 11. Kriteria Kevalidan
Table 12. Pedoman Skor Respon Siswa
Tabel 13. Persentase dan Kriteria Kelayakan Respon Siswa
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Tampilan awal
iv
Gambar 2. Lembar Kerja Adobe Flash Profesional CS6
Gambar 3. Toolbox Adobe Flash Profesional CS6
Gambar 4. Timeline Adobe Flash Profesional CS6
Gambar 5. Stage Adobe Flash Profesioonal CS6
Gambar 6 . Panel properties Adobe Flash Profesional CS6
Gambar 7. Tahapan Glikolisis
Gambar 8. Siklus Krebs
Gambar 9. Transpor Elektron
Gambar 10. Langkah-langkah penelitian yang digunakan
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Observasi
v
Lembar Wawancara Guru Biologi
Lembar Wawancara Peserta Didik
Lembar Angket Validasi Oleh Ahli Materi
Lembar Angket Validasi Oleh Ahli Bahasa
Lembar Angket Validasi Oleh Ahli Media
Lembar Angket Tanggapan Guru Biologi
Lembar Angket Tanggapan Peserta Didik
vi
BAB I
PENDAHULUAN
agama, negara, dan bangsa sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-
dapat berpikir serta tingkah laku yang baik. Dunia pendidikan yang
yang kian modern, disamping itu dunia pendidikan dituntut untuk dapat
belajar yang diperoleh dari dunia pendidikan. Peserta didik yang harus dapat
ش ُز ْوا يَ ْرفَ ِع هللاُ الَّ ِذيْنَ اَ َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذيْنَ اُ ْوت ُْوا ا ْل ِع ْل َم َد َر َخا تَ َوهللاُ بِ َماتَ ْع َملُ ْونَ َخبِ ْي ٌر
ُ فَا ْن
kepada mereka untuk saling bersikap baik kepada sebagaian orang di dalam
ada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan
membantu orang yang kesulitan.” (H.R. Muslim). Tafsir ayat ini juga
mengajarkan kita untuk beriman dengan ikhlas dan berlapang dada serta
patuh terhadap aturan Allah, serta giat dalam belajar dan mengamalkan ilmu
karena Allah akan meninggikan beberapa derajat untuk orang berilmu baik di
faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor
2
3
motivasi dan keaktifan belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari
luar diri peserta didik, antara lain model pembelajaran, bahan ajar, sarana, dan
belajar mengajar.
pembelajaran yaitu bahan ajar. Bahan ajar adalah alat bantu yang digunakan
oleh guru saat proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran
dan dapat juga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peseta
didik sehingga mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Manfaat bahan ajar bagi peserta didik yaitu memperjelas pesan agar tidak
aktif belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar,
dan daya indera. Bahan ajar yang baik mampu menginterpretasikan konsep-
konsep yang abstrak menjadi konsep yang lebih mudah dipahami. Heinich
pertama bahan ajar yang tidak diproyeksikan seperti foto, diagram, display,
3
4
kaset dan compact disc. Keempat bahan ajar video, seperti video dan film.
saat ini bahan ajar yang inovatif dan kreatif serta mengikuti perkembangan
sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta
didik itu sendiri (Oetomo dan Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini
pengadaan sofware dan lain sebagainya, yang semua itu dilakukan dalam
4
5
usaha memenuhi kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif dan
Dalam dunia digital saat ini di mana komputer dan perangkat lunak
dalam pelajaran sains mereka (Penland et al. 2019). Akan tetapi saat ini
teknologi saat ini sehingga dapat mengembangkan bahan ajar berupa media
perhatian siswa ke fitur khusus yang relevan dari peristiwa nyata. Virtual
5
6
Biologi merupakan ilmu yang dibangun dari fakta, konsep, prinsip, atau
prosedur tertentu agar tampak nyata dan lebih konkrit. Sehingga dalam
yang rasional. Metabolisme merupakan salah satu materi yang ada didalam
mata pelajaran biologi yang bersifat abstrak (tidak dapat dilihat dalam proses
biomolekul dalam tubuh agar diperoleh energi yang dibutuhkan oleh sistem
hidup (Suhirman, 2018). Salah satu diantara materi Biologi yang memiliki
kompleksitas yang cukup rumit di dalam memahami materinya. Hal ini tentu
karena enzim dan metabolisme merupakan suatu reaksi yang terjadi di dalam
sel dan tidak dapat diamati proses dan produk yang dihasilkannya dengan
kasat mata. Untuk mengamati produk hasil enzim pada khususnya dapat
6
7
2020). Enzim katalase adalah salah satu enzim yang dapat ditemukan pada
organ penting makhluk hidup seperti sel tulang, bagian-bagian ginjal, hati
yang memiliki harga yang cukup tingi, sehingga tidak mencukupi untuk
penting perannya. Oleh karena itu, guru biologi sebaiknya mengajak siswa
7
8
teoritis dari mata pelajaran. Kualitas praktikum yang baik akan membantu
siswa menjadi lebih aktif pada saat belajar sains, melatih kemampuan inkuiri,
Virtual Lavoratory akan menjadi solusi bagi sekolah yang tidak memiliki
laboratorium dengan fasilitas tidak memadai seperti tidak memiliki alat dan
bahan yang sesuai dengan materi yang akan dipraktikumkan atau bahkan
2015). Virtual laboratory akan jelas lebih murah dan aman serta sangat cocok
digunakan oleh peserta didik yang memiliki gaya belajar visual karena pesrta
dengan guru biologi kelas 12 SMA/MA yaitu guru sering tidak melaksanakan
8
9
prinsip, hukum dan teori yang seharusnya dipahami. Selain itu, terdapat
1.3. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan kepraktisan bahan ajar
1.4. Manfaat
fasilitas laboratorium.
9
10
peserta didik.
bagi mereka yang berniat meneliti lebih lanjut pada masalah yang lebih
10
BAB II
pelajaran yang disusun secara sisematis yang digunakan guru dan siswa
informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan
belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis. Menurut Kamaruddin (1999), bahan ajar bukan
sekadar alat bagi guru untuk mengajar siswa. Namun yang lebih penting
ialah buku sebagai sumber yang digunakan siswa agar ia belajar. Bahan ajar
pada umumnya dikemas ke dalam buku ajar atau buku teks. Buku teks
bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis
yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
memiliki beragam jenis yang terdiri dari bahan ajar cetak maupun non cetak.
Bahan ajar cetak terdiri dari buku, handout, modul, brosur, dan lembar kerja
siswa. Sedangkan bahan ajar non cetak meliputi bahan ajar dengar (audio)
12
seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Adapula bahan
pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (Lestari, 2013). Seiring
kemajuan pendidikan. Hamzah & Nina (2010) berpendapat bahwa salah satu
pendidikan.
ke dalam 7 jenis :
dan lain-lain.
d. Bahan Ajar Audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran radio.
1). Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan
semua
siswa.
2). Bahan ajar merupakan pedoman bagi peserta didik yang akan
harus sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar yang ingin dicapai
oleh guru. Indikator dan kompetensi dasar ini sudah dirumuskan dalam
memperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa, b) tidak bergantung pada buku teks yang
didik, karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya
maupun kepada dirinya. Kemudian bagi siswa, manfaat bahan ajar yakni a)
dan tampilan grafik komputer 3D, pemodelan dan simulasi komputer dalam
bentuk teks, gambar, animasi, suara dan video untuk melakukan kerjasama
jarak jauh dan aktivitas lainnya (Brindle, Mitchell, Seal, & Bohme, 2017).
komputer atau telepon pintar. Setelah itu, peserta didik dapat melakukan
15
berinteraksi dengan konsep ilmiah yang sulit diamati secara langsung (Chiu, J
et all 2015). Peserta didik akan lebih aktif membongkar dan memperbaiki
atau berbahaya, yang kadang tidak dapat dilakukan pada kondisi real,
Sorgo, 2017) yaitu (1) fleksibel dalam waktu dan lokasi; (2) hasilnya
16
berbahaya atau mahal, dan (7) eksperimen yang memakan waktu dapat
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Selain itu, melalui laboratorium
virtual, bisa dilakukan penghematan biaya riset, serta riset-riset yang dahulu
virtual adalah
berulang-ulang,
laboratorium virtual.
50%.
lebih baik.
Akan tetapi, selain banyak manfaat yang bisa dipetik dari pemanfaatan
pembelajaran adalah adobe flash (Schwier, R., & MMisanchuk, 1993). Flash
adalah salah satu software animasi yang dikeluarkan Macromedia yang kini
telah diadopsi oleh Adobe, Inc. Adobe Flash Professional CS6 merupakan
versi Adobe Flash yang telah diperbarui dari versi sebelumnya yaitu Adobe
Flash CS3 Professional, Adobe Flash CS4 Professional, dan Adobe Flash
kita dapat langsung membuat objek desain tanpa harus menggunakan software
Flash Professional CS6 dilengkapi dengan beberapa fitur yang tidak dimiliki
oleh Adobe Flash versi sebelumnya, seperti bone tool yang berfungsi untuk
lainnya yaitu pengguna dapat dengan mudah dan bebas dalam berkreasi
membuat animasi dengan gerakan bebas sesuai dengan adegan animasi yang
kecil, mampu menghasilkan file bertipe (ekstensi) FLA yang bersifat fleksibel,
karena dapat dikonversi menjadi file bertipe swf, html, jpg, png, exe, mov
atau pembuatan bahan ajar interaktif tidak sulit, karena tools yang tersedia
cukup mudah untuk digunakan, beberapa template dan component juga sudah
pilihan komponen yaitu (1) create from template berguna untuk membuka
lembar kerja dengan template yang tersedia dalam program Adobe Flash
Professional CS6; (2) open a recent item berguna untuk membuka kembali
20
file yang pernah disimpan atau pernah dibuka sebelumnya; (3) create new
berguna untuk membuka lembar kerja baru dengan beberapa pilihan script
CS5 yaitu toolbox, timeline, stage, dan panel properties and library.
berguna untuk membuat suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi,
layer. Layer digunakan untuk menenpelkan satu atau beberapa objek dalam
stage agar dapat diolah dengan objek lain. Setiap layer terdiri dari frame-
memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage kita dapat
aktifitas yang penting (Suhirman, 2018). Reaksi kimia dalam tubuh tersebut
penguraian
senyawa atau zat-zat yang yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh
dapat menjalankan fungsinya. Hal ini telah diterangkan dalam alQuran Surat
sumber energi agar metabolisme tubuh dapat berfungsi dan salah satu nutrisi
yang vital bagi tubuh makhluk hidup adalah karbohidrat, protein, mineral,
2.4.1 Enzim
2009).
a. Struktur Enzim
1) Apoenzim yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan
yang disebut koenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan
sebagai stabilisator agar enzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada
b. Sifat Enzim
2) Termolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena
enzim.
8) Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein
yaitu kunci dan anak kunci (lock dan key theory) serta teori induced fit
(Pujiyanto, 2008). Prinsip kerja teori Lock dan Key sebagai berikut :
1). Substrat memasuki sisi aktif enzim seperti kunci memasuki gembok
kunci.
1). Sisi aktif enzim lebih fleksibel sehingga terjadi interaksi dinamis
enzim-substrat.
Kerja enzim sngat dpengaruhi oleh banyak faktor, antara lain suhu,
diperlukan untuk berbagai aktiitas sel. ATP tersusun atas basa adenine,
(Glukosa)
(glukosa) (etanol)
menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap yaitu glikolisis, daur
sebagai berikut:
heksokinase
ATP.
terbentuknya.
2) Siklus Krebs
asetat. Asetat khususnya asetil KoA dapat diolah lebih lanjut dalam
enzim akonitase.
aketoglutarat dehidroenase.
dehidroenase.
menjadi malat.
menghasilkan 38 ATP.
30
3) Transpor Elektron
oksidatif dan 6 ATP dari siklus krebs (berasal dari NADH 2) serta 4
(2+2+6) = 34.
b. Fermentasi (Anaerob)
2008).
laktat.
2.4.4. Anabolisme
yang akan meningkat pada waktu tubuh istirahat, karena pada saat itu
a. Fotosintesis
di dalam daging daun (mesofil) dan juga dapat ditemukan pada bagian-
bagian lain tumbuhan seperti batang dan ranting yang berwarna hijau.
33
(Indun, 2009).
(Suwarno, 2009).
transfer dari satu enzim ke enzim yang lain, dan sebagian dari
NADPH .
fosfogliserat.
dan 12 NADPH.
35
menjadi glukosa.
Biologi sebagai ilmu sains tidak dapat dipisahkan dengan alam. Untuk
menerapkan metode ilmiah. Biologi tidak sekedar kumpulan fakta atau konsep
nyata (Saptono, 2003). Dalam hal ini peserta didik tidak hanya mendengarkan
materi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi kegiatan laboratorium sangat
mengekspos siswa pada pengalaman langsung dengan objek dan proses yang
2.5.1. Zahro, Lutfiatuz. 2014. Pengembangan bahan ajar berbasis adobe flash pada
mata pelajaran IPS materi pokok sumber daya alam kelas IV MI Al-Azhaar
flash. Perbedaannya bahan ajar yang dikembangkan berupa buku ajar dan
kelas XII SMA/ MA. Penelitian akan dilakukan pada tahun 2021.
2.5.2. Azaruddin, Maula Aqid. 2019. Pengembangan bahan ajar berbasis peta
materi metabolisme kelas XII SMA/ MA, penelitian ini dilakukan pada
tahun 2021.
37
adobe flash professional cs6 pada materi gula dan hasil olahnya untuk
adobe flash, sub topik yang dibahas adalah materi metabolisme kelas XII,
2.6.1. Bahan ajar adalah segala bentuk yang digunakan untuk membantu guru
Bahan Ajar menurut Pannen adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang
disusun secara sisematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media
praktikumnya.
38
METODE PENELITIAN
Research and Developmenth (R&D) yang dikembangkan oleh Borg dan Gall
produk pendidikan oleh Borg dan Gall (1983) disebut juga sebagai penelitian
model penelitian yang berbasis industri (hasil), industri based research model
sepuluh langkah. Berikut ini adalah kesepuluh langkah utama penelitian dan
Revisi
Produk
bahan ajar berupa media pembelajaran yang dapat dibuat oleh software
contohnya adobe flash. Sarana dan prasarana tentunya sudah menunjang dan
meski sudah memiliki ruangan, akan tetapi alat dan bahan yang tersedia
kurang memadai. Dalam hal ini maka akan dikembangkan sesuatu yang
SMA/MA.
dapat digunakan guru pada saat kegiatan belajar mengajar dengan panduan
multimedia interaktif yang dikembangkan, yaitu desain isi dan desain media.
a. Desain Isi
inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) untuk mata pelajaran biologi kelas
tersebut dicari melalui berbagai sumber seperti buku dan internet. Apabila
45
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena
adalah konsultasi kepada tim ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli bahasa
dan ahli media.Ahli materi mengkaji aspek sajian materi berupa kesesuaian
kebahasaan secara menyeluruh dan ahli media mengkaji aspek tata letak,
ahli bahasa dan ahli media. maka dapat diketahui kelemahan atau
saran atau masukan dari validator. Setelah perbaikan desain selesai produk
divalidasi kembali oleh para ahli tersebut, supaya produk yang telah
produk juga akan dinilai oleh praktisi pendidikan yaitu guru biologi.
sempurna maka hasil dari uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan
sekolah.
3.6.1. Observasi
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
para pesera didik pada saat materi metabolisme kelas XII SMA/MA.
No Aspek Indikator
1 Guru Penggunaan media saat pembelajaran
Kesesuaian media yang digunakan
Keefektifan media pembelajaran
pengadaan eksperimen di laboratorium
3.6.2. Wawancara
48
guru.
No Indikator
1 Media yang digunakan saat materi metabolisme
2 Minat dan keaktifan peserta didik saat belajar
3 Kelemahan media pembelajaran
4 Pengadaan kegiatan laboratorium
5 Kendala yang dihadapi
6 Bagaimana mengatasi kesulitan
No Indikator
1 Media yang digunakan guru saat pembelajaran
2 Tingkat pemahaman peserta didik dengan materi
3 Kesulitan peserta didik untuk memahami materi
4 Pengadaan kegiatan laboratorium disekolah
5 Solusi yang diingikan peserta didik
3.6.3. Angket
kevalidan media yang telah dikembangkan yang mana akan di isi oleh
ahli materi, ahli bahasa dan ahli media. Angket juga dipakai untuk
disekolah yaitu guru biologi kelas XII SMA/MA mengenai media virtual
laboratory.
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber setelah melakukan penelitian
52
Uji validasi ahli ini dilakukan oleh dosen ahli media, ahli materi
ketentuan berikut :
Tabel 10. Pedoman Skor Penilaian Ahli Media, Ahli Materi, Ahli
Kriteria Skor
Baik (B) 4
Cukup (C) 3
Kurang (K) 2
Sangat Kurang 1
b. Selanjutnya dilakukan penghitungan tiap butir pertanyaan
Keterangan:
P = persentase
f = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor maksimal
53
∑ Vi
x́= i=1
n
Keterangan:
x́ = rata-rata kelayakan
Vi = Nilai responden ke-1 sampai ke-n
N = Banyaknya responden
2010):
merevisi
diperoleh melalui angket pada prose uji coba skala kecil dan uji coba skala
SS ( Sangat Setuju) 4
S (Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS ( Sangat Tidak Setuju) 1
Keterangan:
P = persentase
f = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah skor maksimal.
∑ Vi
x́= i=1
n
Keterangan:
x́ = rata-rata kepraktisan
Vi = Nilai responden ke-1 sampai ke-n
N = Banyaknya responden
Baik 61 - 80
Cukup 41 - 60
Tidak baik 21 - 40
59
reality labs on top of face-to-face tutorials. Research in Science &
Technological Education, 00(00), 1–20.
Poedjiadi, A., Supriyanti, F. M. . (2009). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Pujiyanto, S. (2008). Menjelajah Dunia Biologi 3. Bandung: Platinum.
Purwanto. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Santoso H. (2009). The effect of real laboratory use and Virtual lab on physical
learning judging from the critical thinking skill of students. Program Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret.
Saptono, S. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: UNNES.
Schwier, R., & MMisanchuk, E. R. (1993). Interactive multimedia instruction.
Eductional Technology.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN.
Jakarta: KENCANA.
Soekamto, Teoti., Udin, S. W. (1997). Teori Belajar dan Model-Model
Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.
Špernjak, A., & Šorgo, A. (2015). Perspectives on the introduction of computer-
supported real laboratory exercises into biology teaching in secondary
schools: Teachers as part of the problem. Problems of Education in the 21st
Century.
Špernjak, A., & Šorgo, A. (2017). Differences in acquired knowledge and
attitudes achieved with traditional , computer-supported and virtual
laboratory biology laboratory exercises. Journal of Biological Education,
9266(April), 1–15.
Sudijono, A. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhirman. (2018). SISTEM TUBUH MANUSIA Dalam ALQURAN. MATARAM:
LP2M UIN Mataram.
Suryati, A., Nurmila, N., & Rahman, C. (2019). CONCEPT THE SCIENCE IN
THE Qur ’ an : Study Interpretation of Al-Mujadilah Verse 11 and Shaad
Verse 29 KONSEP ILMU DALAM AL- QUR ’ AN : Studi Tafsir Surat Al-
Mujadilah Ayat 11 dan Surat Shaad Ayat 29 Pasca Sarjana UIN Bandung
email : student . uinsgd . ac. (02), 217–227.
Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: DEPDIKNAS.
Suyatna. (2009). Efektifitas Penggunaan Software Platetec pada Pembelajaran
Dinamika Bumi. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuniarti, A., Yeni, L. F., & Yokhebed. (2015). Pengembangan Virtual Laboratory
Berbasis Multimedia Interaktif pada Penanaman dan Pengecatan Bakteri di
SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(12), 1–16.
60
Lampiran 1. Story Board
61
62
Lampiran 2. Lembar Observasi
Nama Sekolah : SMA/ MA
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tanggal Observasi : Desember
No Aspek-Aspek yang diamati Pemunculan
Hasil
Pengamatan
Ya Tidak
1 Guru menyusun skenario pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran
63
Lampiran 3. Lembar Wawancara Guru Biologi
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Bapak/Ibu selalu mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebelum mengajar?
2 Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan
media dalam proses pembelajaran?
3 Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan alat
peraga dalam proses pembelajaran?
4 Media apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam
proses pembelajaran metabolisme
5 Bagaimana Bapak/Ibu menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran untuk membuat
siswa aktif?
6 Bagaimana minat dan keaktifan peserta didik
terhadap media pembelajaran metabolisme
7 Apakah media pembelajaran yang dipakai
Bapak/Ibu masih ditemukan kelemahan
8 Apakah disekolah diadakan kegiatan
laboratorium
9 Apakah Bapak/Ibu sering mengadakan
kegiatan praktikum di laboratorium
10 Apa saja kendala yang dihadapi saat
melakukan kegiatan dilaboratorium
11 Menurut bapak/ibu bagaimana mengatasi
kesulitan siswa dalam proses pembelajaran
64
Lampiran 4. Lembar Angket Validasi Media Virtual Laboratory
Oleh Ahli Materi
1 2 3 4 5
A.Desain Pembelajaran
1 Kejelasan tujuan pembelajaran
(rumusan, realistis)
2 Relevansi tujuan pembelajaran
dengan KI/KD/Kurikulum
3 Kesesuaian materi dalam
media pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran
4 Kesesuaian materi dalam media
pembelajaran dengan KI dan KD
5 Tingkat interaktivitas
pada multimedia interaktif
virtual laboratory
65
18 Ketepatan pemberian umpan
balik terhadap hasil evaluasi
Palembang, ………..……………..2020
Validator
NIP
66
Lampiran 5. Lembar Angket Validasi Media Virtual Laboratory
Oleh Ahli Bahasa
NO Aspek Kriteria yang dinilai Kategori Pilihan Kritik/Saran
1 2 3 4 5
A. Kebahasaan
67
Kesimpulan media secara keseluruhan
a. Layak untuk digunakan tanpa revisi
b. Layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran
c. Tidak layak digunakan dan harus revisi total
Palembang, …………..…………..2020
Validator
NIP
68
Lampiran 6. Lembar Angket Validasi Media Virtual Laboratory
Oleh Ahli Media
No Aspek kriteria yang dinilai Kategori Kritik/Saran
Penilaian
69
(animasi, movie) serta resolusinya
13 Ketepatan pemilihan layout
Interactive (ikon navigasi)
14 Kesesuaian pemilihan jenis huruf
15 Kesesuaian pemilihan ukuran huruf
16 Kesesuaian ukuran teks dan gambar
17 Kesesuaian ilustrasi gambar dengan
Materi
18 Kejelasan warna ilustrasi gambar
Palembang, …………..…………..2020
Validator
NIP
70
Kategori
No Aspek Kriteria Yang dinilai Penilaian
1 2 3 4 5
A. Kualitas Isi dan Tujuan
1 Ketepatan tujuan pembelajaran
Kesesuaian penjabaran materi dalam media
2
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian materi dalam media pembelajaran
3
dengan KI dan KD
Kelengkapan dan kualitas multimedia sebagai
4
bahan bantu belajar
Dapat meningkatkan minat/perhatian siswa
5
untuk belajar
B. Kualitas Instruksional
6 Kesesuaian dengan tingkat pengetahuan siswa
Kesesuaian media dalam memberikan bantuan
7
untuk belajar
8 Kejelasan isi soal latihan
9 Kesetaraan pilihan jawaban pada soal
10 Dapat memberikan dampak baik bagi siswa
Dapat membawa dampak baik bagi guru dalam
11
Pembelajarannya
C. Kualitas Teknis
12 Keterbacaan bentuk dan ukuran huruf
13 Penggunaan bahasa tidak menimbulkan
penafsiran ganda
14 Ketepatan penggunaan bahasa sesuai dengan
EYD
15 Kalimatnya mudah dipahami
16 Penggunaan bahasa yang baku
17 Kemenarikan aplikasi
18 Media bisa digunakan kapan saja dan dimana
Saja
71
Skor total yang diperoleh :
Palembang, ..………………………..2020
Validator
NIP.
72
No Indikator Nilai
1 Isi produk program media pembelajaran biologi 1 2 3 4
berbasis adobe flash sesuai materi ajar disekolah
2 Tampilan media menarik
3 Penyajian animasi dan video menarik dan mudah
dipahami
4 Media pembelajaran biologi berbasis adobe flash
menarik dan materinya mudah dipahami
5 Bahasa dan perintah dalam media pembelajaran
biologi berbasis adobe flash tersebut mudah dipahami
6 Program media pembelajaran biologi berbasis adobe
flash menimbulkan minat saya untuk belajar biologi
7 Program media pembelajaran biologi berbasis adobe
flash dapat meningkatkan motivasi dan gairah belajar
saya
8 Saya tidak merasa bosan jika guru menggunakan
media pembelajaran biologi berbasis adobe flash
dalam pembelajaran
9 Jenis tulisan pada media pembelajaran biologi adobe
flash mudah dibaca dan dipahami
10 Soal evaluasi yang disajikan dalam media
pembelajaran biologi berbasis adobe flash mudah
dipahami
11 Kemudahan pengoperasian dalam penggunaan media
pembelajaran
12 Media pembelajaran berbasis adobe flash ini sangat
membantu dalam proses pembelajaran
73