Anda di halaman 1dari 26

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

 PENGARUH POLA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN PRODUKSI PADI GOGO AKSESI WANGKARIRI
DI DESA E’ELAHAJI KABUPATEN BUTON UTARA
(Kajian Materi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan SMA Kelas XII semester I)

OLEH:
INDRA
A1J115024
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Suarna Samai, S.P., M.P Drs. La Kolaka, M.Si
NIP 196504112002122003 NIP 196412311990111002
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUA
N

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENELITIAN

D. MANFAAT PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian Pertanian
Padi Gogo
Indonesia Buton Utara

Pola Tanam Tidak Rendahnya Produksi Padi


Beraturan Gogo

Meningkatkan
Pola Tanam Tegel &
Produksi Padi Gogo
Jajar legowo
B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh pola


tanam terhadap
pertumbuhan dan produksi
padi gogo aksesi Wangkariri?
C. TUJUAN PENELITIAN


Untuk mengetahui pengaruh
pola tanam terhadap
pertumbuhan dan produksi
padi gogo aksesi Wangkariri
D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dalam penelitian ini yaitu :


a. Bagi pemerintah dan instansi terkait, dari
penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
meningkatkan kualitas pertanian.
b. Bagi petani, pola tanam ini bisa diterapkan dalam
pertaniannya.
c. Bagi peneliti, sebagai bahan acuan atau referensi
bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, khususnya yang terkait
dengan topik penelitian.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

B. KAJIAN EMPIRIK

C. KERANGKA KONSEPTUAL

D. HIPOTESIS PENELITIAN

• KAJIAN TEORI
A.
1. Padi (Oryza sativa )

a. ●
Deskripsi Tanaman Padi Gogo Terlampir di Hal. 5

Terlampir di Hal. 7
b. ●
Klasifikasi padi (Oryza sativa)

Terlampir di Hal. 7
c. ●
Manfaat Padi (Oryza sativa)
Terlampir di Hal. 1 0

d. ●
Syarat Tumbuh Padi Gogo

2. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Terlampir di Hal. 11


padi Gogo
3. Pola Tanam dan Jarak Tanam Terlampir di Hal. 14

4. Metode Perhitungan Produktivitas Padi Terlampir di Hal. 17


B. KAJIAN EMPIRIK
1. Barus (2012: 106) hasil penelitian menunjukan bahwa produksi
padi gogo unggul dengan jarak 20 cm x 20 cm dengan sistem
tanam legowo 2:1 yang dikombinasikan dengan pupuk kandang
menghasilkan produksi 4 ton/ha, yaitu 4.52 ton/ha, sedangkan
perlakuan sistem tegel dengan aplikasi pupuk kandang
menghasilkan produksi 4.24 ton/ha.
2. Magfiroh, dkk (2017: 219) hasil penelitian menunjukkan jarak
tanam yang lebih baik pada padi sawah adalah jarak tanam 25 cm
x 25 cm pada pola jajar legowo 2:1 memberikan hasil gabah per
hektar lebih baik (8,17 ton/ha), sedangkan jarak tanam 20 cm x 20
cm pada pola jajar legowo 3:1 memberikan hasil gabah per hektar
(7,21 ton/ha).
3. Hatta (2012: 91-93) hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
anakan produktif padi Pandan Wangi, Ciherang, dan Cot Irie
adalah dengan jajar legowo 2:1 (25 cm x 12,5 cm x 50 cm), secara
signifikan memberikan jumlah anakan produktif lebih banyak
dibandingkan jajar legowo 2:1 (21 cm x 10,5 cm x 42 cm).
Terlampir di Hal. 19-2
Lanjutan
4. Sari, dkk (2014: 124) hasil penelitian menunjukan
pertumbuhan padi sawah terbaik dicapai oleh tipe
tanam jajar legowo 2:1, dengan jarak 25 x 25 cm yang
ditunjukkan pada jumlah anakan total yang mencapai
28.48 batang, jumlah anakan produktif 25 batang.
5. Siregar, dkk (2013: ) hasil penelitian menunjukan
jumlah anakan tertinggi padi gogo varietas Situ
Bagendit yaitu 41,08 batang pada jarak tanam 20 cm x
30 cm.
6. Sujitno, dkk (2011: 68) hasil penelitian menunjukan
varietas unggul padi gogo yaitu Situ Patenggang, Situ
Bagendit, Limboto, Towuti dan Batu Tegi dengan
tingkat produktivitas masing-masing varietas 4,1
ton/ha, 4,5 ton/ha, 2,8 ton/ha, 3,8 ton/ha, dan 4,2
t/ha sedangkan varietas lokal hanya mampu mencapai
1,8 ton/ha.
C. KERANGKA KONSEPTUAL
Pertanaman Padi (Oryza sativa L.)

Pola Tanam

Sistem Rice Pola Tanam Pola Tanam Pola Tanam


intensification Tidak Beraturan Legowo (2:1),
(SRI) Tegel (3:1) (4:1)

Meningkatkan Produksi Padi


Gogo Aksesi Wangkariri

= Variabel yang diteliti


= Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual


D.
• HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis deskriptif dalam penelitian ini adalah pola


tanam memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
dan produksi padi gogo aksesi Wangkariri. Hipotesis
statistik, dapat diuraikan sebagai berikut :
H0 : µi ≤ ; pola tanam tidak memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan dan produksi padi
gogo aksesi Wangkariri.
H0 : µi ≥ 0; minimal ada salah satu pola tanam yang
memberikan pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan dan produksi padi gogo
aksesi Wangkariri.
BAB III
A. Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN

B. Variabel, Definisi Operasional Penelitian dan Indikator Penelitian

C. Obyek Penelitian

D. Jenis dan Rancangan Penelitian

E. Pelaksanaan Penelitian

F. Insrumen Penelitian dan Pengumpulan data

G. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data


ud
an
Tem
pa
tP
en
eliti
an
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November sampai Februari 2019, yang bertempat
di lahan Desa Eelahaji Kabupaten Buton Utara.
B. Obyek
Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah
tanaman padi gogo aksesi Wangkariri
yang diambil dengan teknik simple
random sampling. Sampel yang diambil
dalam satu plot sebanyak dua puluh
delapan rumpun, dalam satu rumpun
diambil satu individu tanaman.
C. Jenis dan Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai pola tanam terhadap pertumbuhan
dan produksi padi gogo aksesi Wangkariri.

2. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu:
1. Pola tanam legowo 2:1 (JT1),
2. Pola tanam legowo 3:1 (JT2),
3. pola tanam legowo 4:1 (JT3),
4. pola tanam tegel (JT4), dan
5. pola tanam tidak beraturan (JT5).
D. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian meliputi :
1. Pengolahan lahan
Pengolahan lahan yang dilakukan yaitu pembersihan tanah dari
rumput, pembajakan, pembuatan plot percobaan seluas 5 x 5 meter
sebanyak 15 plot unit percobaan ( 5 perlakuan x 3 ulangan).
2. Penanaman Langsung
Penanaman dilakukan dengan menanam langsung secara manual
dengan menggunakan tugal, benih padi gogo aksesi Wagkariri yang
tenggelam pada air rendaman. Benih ditanam lima biji perlubang.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman,
pengendalian gulma, dan pengendalian hama serta pengendalian penyakit.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Interval
penyiraman dilakukan sesuai kondisi cuaca. Penyulaman dilakukan pada 2
minggu setelah tanam (MST) dengan bibit yang sama, apabila ada tanaman
yang mati. Penyiangan gulma dilakukan terhadap rumput–rumput yang
tumbuh di sekitar tanaman padi.
4. Pemanenan
Pemanenan dilakukan apabila bulir gabah telah menguning (85 % butir
dalam malai sudah masak) dan tangkainya meruduk. Pemanenan dilakukan
F. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Beserta Fungsinya

No. Fungsi
Alat dan Bahan

1. Air Menyiram tanaman


2. Alat Tulis Mencatat hasil pengukuran
3. Bibit padi Gogo aksesi Wangkariri Obyek pengamatan
4. Cangkul Menggemburkan tanah
5. Gunting Menggunting tali
6. Jaring Melindungi tanaman dari gangguan hama (babi)
7. Kamera Mendokumentasi kegiatan penelitian
8. Kapak Menebang pohon yang menghalangi
pertumbuhan tanaman percobaan
9. Meteran Mengukur plot percobaan dan tanaman yang
diteliti
10. Nyiru Menapis gabah padi sehingga bisa dipisahkan dari
gabah hampa
11. Parang Membuat patok
12. Patok Menandai jarak antar plot
13. Pupuk kandang Menyuburkan tanah
14. Timbangan Menimbang padi
15. Traktor Membersihkan dan menggemburkan tanah
16. Tembilang Mencabut rumput
2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah meliputi


pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, dan
panjang daun) fase generatif (jumlah anakan, jumlah anakan produktif
jumlah malai, panjang malai, persentase gabah isi dan persentase gabah
kosong) dan produksi padi Gogo aksesi Wangkariri (berat 1000 biji dan
produksi ha/ton). Cara pengamatan mengacu pada kepada Standart
Evaluation System (SES) for Rice (IRRI). Peubah yang diamati yaitu sebagai
berikut :
a. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal tumbuh
tanaman pada permukaan tanah sampai pada ujung daun tertinggi dengan
menggunakan meteran kain dengan satuan cm. Pengukuran di lakukan
pada saat tanaman berumur 45 HST, 75 HST, 105 HST dan 135 HST
Pengukuran dilakukan setiap satu bulan sekali sampai akhir pertumbuhan
vegetatif yaitu sampai berbunga.
Lanjutan
b. Jumlah Daun (helai)
Pengamatan atau penghitungan jumlah daun dilakukan pada daun yang
telah membuka sempurna dengan menggunakan meteran dengan satuan cm.
Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 45 HST, 75 HST, 105 HST
dan 135 HST. Pengukuran dilakukan setiap satu bulan sekali sampai akhir
pertumbuhan vegetatif yaitu sampai berbunga.
c. Panjang Daun (cm)
Pengukuran panjang daun dilakukan pada daun terpanjang diukur dari
pangkal hingga ujung daun yang telah membuka sempurna dengan
menggunakan meteran dengan satuan cm. Pengamatan dilakukan pada saat
tanaman berumur 45 HST, 75 HST, 105 HST dan 135 HST. Pengukuran
dilakukan setiap satu bulan sekali sampai akhir pertumbuhan vegetatif yaitu
sampai berbunga.
d. Jumlah Anakan/Satuan Luas
Pengukuran dilakukan pada anakan yang sudah memiliki daun dengan
menghitung jumlah anakan perumpun. Pengamatan dilakukan pada saat
tanaman berumur 45 HST, 75 HST, 105 HST dan 135 HST. Pengukuran
dilakukan setiap satu bulan sekali sampai akhir pertumbuhan vegetatif yaitu
sampai berbunga.
Lanjutan

e. Jumlah Anakan Produktif/Rumpun


Pengukuran dilakukan pada anakan yang memiliki malai. Penukuran
dilakukan pada saat padi 85 % sudah masak.
f. Jumlah Malai
Jumlah malai diukur berdasarkan malai yang keluar perumpun. Pengukuran
dilakukan pada saat padi 85 % sudah masak.
g. Panjang Malai
Panjang malai diukur mulai dari pangkal malai sampai ujung malai
terpanjang. Pengukuran dilakukaan pada saat padi 85% sudah masak.
h. Persentase Gabah Isi (%)
Persentase gabah isi dilakukan dengan cara menghitung seluruh gabah berisi
tanaman.
i. Persentase Gabah Hampa (%)
Persentase gabah hampa dilakukan dengan cara menghitung seluruh gabah
hampa tanaman.
j. Berat 1000 biji
Bobot 1000 butir gabah dengan kadar air 14 % ditimbang dengan menggunakan
timbangan analitik dalam satuan gram.
k. Produksi (ton/ha)
Produksi dilakukan dengan menghitung hasil hasil dari jumlah total lahan
pertanian yang dipanen dengan menggunakan metode ubinan.
Teknik
Pengol

G. ahan
dan
Penyaji
an Data


Pengolahan data dalam penelitian ini
1.Teknik Pengolahan Data menggunakan perhitungan komputasi
program SPSS 16.0.

Data yang diolah dan dianalisis,


2. Teknik Penyajian Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik


batang.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua
tahap yaitu: ●
Teknik
1. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan rerata

H
berbagai parameter pengukuran.
2. Analisis inferensial digunakan untuk pengaruh berbagai pola
Analisis Data
tanam terhadap pertumbuhan dan produksi padi gogo aksesi
Wangkariri menggunakan analisis ANOVA (α = 0,05). Menurut
Gomez and Gomez (1995), model linear untuk RAK adalah
sebagai berikut :
Yij = µ + τi + βj + ɛij
Keterangan :
Yij = Nilai pengamatan perlakuan (pola tanam) ke-i dalam
ulangan ke j
µ = Nilai tengah hasil pengamatan
τi = Pengaruh perlakuan ke i (pola tanam)
βj = Pengaruh ulangan ke j
ɛij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke i ulangan ke j
LANJUTAN

Jika, terdapat hasil uji ANOVA yang


signifikan maka dilanjutkan dengan uji Beda
Nyata Jujur pada taraf 5 %. Model linear
yang digunakan menurut Kent (2012: 155)
adalah sebagai berikut:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = garis regresi/ variable response
a = konstanta (nilai Ŷ apabila X=0 ),
b = konstanta regresi (nilai peningkatan
ataupun penurunan)
X = variabel bebas

Anda mungkin juga menyukai