Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zurriyah Afifah

Nim : 04041181924011
Kelas : 2019 A
Blok 14 Psikologi Transpersonal
Tugas Review Jurnal
A. Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique terhadap Self-Acceptance
Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Penulis : Anjar Novitriani, Fina Hidayati
Tahun : 2018
Hal : 1-12
Volume :5
Nomor :1
DOI : 10.15575/psy.v5i1.2322
B. Tujuan Penelitian
Penelitian dalam jurnal bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Spiritual Emotional
Freefom (SEFT) terhadap tingkat penerimaan diri warga binaan Lembaga Permasyarakatan
Perempuan Kelas II A Malang.
C. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan eksperimen dengan desain eksperimen ulang
(pretest-posttest control group design). Teknik pengambilan sampel pada penelitian
menggunakan purposive sampling dengan populasi berjumlah 533 orang. Partisipan dalam
penelitian merupakan warga binaan Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Malang
yang terdiri dari 31 warga binaan dengan 15 orang berada di kelompok eksperimen dan 16 orang
lainnya berada di kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
dengan uji Independent Sample T-Test.
D. Hasil dan Kesimpulan

 Hasil
Hasil analisa tingkat penerimaan diri (self-acceptance) warga binaan sebelum
mendapat perlakuan berupa hasil pretest cenderung berada pada kategori sedang.
Kecenderungan tersebut terlihat dari kedua kelompok eskperimen maupun kelompok
kontrol. Pada kelompok eksperimen terdapat 9 dari 15 partisipan yang memiliki tingkat
penerimaan diri sedang, sedangkan pada kelompok kontrol partisipan yang memiliki
tingkat penerimaan diri sedang ada 7 dari 16 partisipan. Selain kategori sedang,
penerimaan pada warga binaan terdapat partisipan dengan kategori penerimaan diri
rendah yaitu 4 partisipan pada kelompok eskeprimen dan 6 pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil pemaparan tersebut diketahui bahwa tingkat penerimaan diri warga
binaan Lembaga Permasyarakatan cenderung berada pada tingkat sedang ke rendah.
Hasil setelah diberi perlakuan berupa terapi SEFT menunjukkan bahwa tingkat
penerimaan warga binaan cenderung berada pada tingkat tinggi. Pada kelompok
eskeprimen terdapat 6 dari 15 partisipan yang berada pada tingkat tinggi dan pada
kelompok eskperimen pada tingkat sedang dengan 4 partisipan.
 Kesimpulan
Pada penelitian dapat disimpulkan bahwa Terapi Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) dapat meningkatkan penerimaan diri warga binaan. Hasil
menunjukkan tingkat penerimaan diri (self-acceptance) warga binaan Lembaga
Permasyarakatn perempuan Kelas II A Malang berada pada kategori sedang hingga
tinggi. Kategori tersebut diperoleh setelah diberikan perlakuan berupa Terapi SEFT.
E. Insight yang didapat
Pengetahuan yang bisa Saya dapatkan bahwa Terapi Spiritual Emotional freedom
Technique (SEFT) dapat berpengaruh terhadap penerimaan diri. Penerimaan diri adalah kondisi
dimana individu menyadari segala kemampuan yang dimiliki dan menyadari segala kekurangan
tanpa menyalahkan dirinya sendiri ataupun kondisi lainnya. Teknik SEFT digunakan untuk
mengganti pikiran negatif individu terhadap permasalahan yang dihadapi dengan sikap
menerima. Menurut Puji & Hendriwinaya (2015) menyatakan terapi SEFT bertujuan untuk
melatih individu memahami bahwa energi psikis mereka berupa perasaan, pikiran dan emosi
yang berperan dalam setiap pengalaman. Stapleton, Chruch, Sheldon, Porter & Carlopa (2013)
menyatakan bahwa terapi SEFT merupakan teknik terapi stimulus dilakukan dengan cara
mengetuk ringan ujung jari dengan stimulasi bagian-bagian tertentu seperti tubuh bagian atas
sambil merangsang elemen kognitif yang sedang dihadapi. Setelah Saya membaca penelitian
tersebut Saya menemukan bahwa benar Terapi SEFT sangat berpengaruh terhadap penerimaan
diri seseorang dimana seseorang yang memiliki penerimaan rendah maka dia tidak mampu dan
tidak percaya diri dalam menghadapi suatu masalah sebab itu perlunya terapi SEFT ini untuk
menyadari kepada seseorang yang memiliki penerimaan diri rendah bahwa pengalaman negatif
dalam diri mereka dapat dijadikan sebagai pelajaran positif dalam hidup dengan menerima,
ikhlas dan berdoa.

Anda mungkin juga menyukai